Anda di halaman 1dari 14

Uranium

Uranium Sebagai Sumber Energi Alternatif

Nama : Herman Wansa


NPM : 2016-20-201-010
Apa itu “Uranium”?
* Uranium adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang U
dan nomor atom 92.
* Uranium merupakan logam putih
keperakan yang termasuk dalam deret
aktinida di dalam tabel periodik.
* Uranium memiliki 92 proton dan 92
elektron, dengan elektron valensi 6.
* Inti uranium mengikat sebanyak 141
sampai dengan 146 neutron, sehingga
terdapat 6 isotop uranium.
* Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-235 (143 neutron).
* Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah.
* Uranium memiliki bobot atom terberat kedua (setelah plutonium) di antara semua unsur-unsur
kimia yang dapat ditemukan secara alami (Hidrogen adalah yang paling ringan).
* Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas
ataupun tungsten.
* Uranium dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi rendah dalam tanah, bebatuan, dan
air.
* Uranium memiliki titik leleh yang relatif tinggi yaitu 1132C.

Pengertian Uranium
Sejarah Uranium
*Uranium ditemukan pertama
kali oleh seorang kimiawan asal
Jerman Heinrich Klaproth
Martin pada tahun 1789 dari
mineral yang disebut bijih-bijih
uranium. Dia menamakan nya
'Uranit'. Tapi, setelah satu
tahun KIaproth merubah
namanya menjadi Uranium
yang diambil dari nama planet
Uranus.
* Keberadaan uranium sangat berlimpah di alam, terdeposit
bersama mineral lainnya di dalam tanah, air, dan bebatuan.
* Uranium merupakan sumber energi yang sangat potensial. Ia
mempunyai kelimpahan yang sungguh sangat besar, yaitu 13.000
terrawatt (TW) tahun. Sebagai perbandingan, kelimpahan energi
dari batubara adalah 680 TW tahun. Sedangkan kelimpahan
energi dari minyak dan gas adalah 400 TW tahun. Adapun
konsumsi energi dunia pada tahun 2000 adalah 14 TW tahun, dan
pada tahun 2100 diproyeksikan sekitar 55 TW tahun. (1 TW =
1.000.000.000.000 W).
* Di Indonesia sendiri, menurut data Badan Tenaga Nuklir Nasional
(BATAN), potensi uranium mencapai 78.000 ton. Potensi
cadangan tersebut terdapat di Kalan, Bangka, dan Mamuju.
* Uranium mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan
manusia. Salah satu manfaat uranium khususnya di bidang
kelistrikan adalah sebagai bahan bakar utama Pembangkit
Listrik, contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
* Pada prinsip kerjanya, PLTN sebenarnya hampir sama dengan
proses kerja pembangkit listrik konvensional seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang umumnya sudah
dikenal secara luas. Yang membedakan antara kedua jenis
pembangkit listrik tersebut adalah sumber panas yang
digunakan. PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran
bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi,
sedangkan PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi fisi
nuklir (uranium). Reaksi nuklir tersebut terjadi dan diproses
di dalam sebuah reaktor yang dikenal dengan reaktor nuklir.
* Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai
dapat dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan. Atau
dengan kata lain reaktor nuklir merupakan suatu wadah
bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai terjadi
terus menerus tanpa berhenti atau tempat terjadinya
reaksi pembelahan inti (nuklir).
* Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada
tiga jenis, yaitu Uranium-235 (U-235), Uranium-233 (U-
233), dan Plutonium-239 (Pu-239). Dari ketiga jenis bahan
bakar tersebut, yang paling sering digunakan sebagai
bahan bakar reaktor adalah Uranium-235 (U-235).
* Neutron yang dilepaskan dalam suatu reaksi fisi berantai dapat
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Meninggalkan material fisi.
2. Tidak berfisi, ditangkap oleh U-238 membentuk Pu-239.
3. Tidak berfisi, ditangkap oleh material batang kendali
(control-rod).
4. Berfisi, ditangkap oleh U-235.
* Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi
listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir (uranium) melakukan reaksi fisi sehingga
dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk
menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun
sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga
dihasilkan energi gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk
memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.
Skema Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
dengan menggunakan reaktor nuklir tipe BWR
(Boiling Water Reactor)
a. Keuntungan:
1. PLTN dapat menghasilkan daya listrik yang cukup besar sehingga
pada saat terjadi beban puncak pemakaian daya listrik, kita tidak
perlu kuatir lagi akan adanya pemadaman bergilir.
2. Dalam pengoperasiannya, PLTN jauh lebih murah dibandingkan
dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
3. Biaya bahan bakar rendah, karena hanya sedikit bahan bakar yang
diperlukan.
4. Ketersedian bahan bakar yang melimpah. Sekali lagi, karena sangat
sedikit bahan bakar yang diperlukan.
5. Energi yang dihasilkan sangat tinggi.
6. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal),
gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat
dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas.
7. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal).
b. Kerugian:
1. Pembangunan PLTN yang lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit
listrik dengan bahan bakar fosil.
2. Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya, disebabkan dari
bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri.
3. Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa
manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua, yaitu:
a) Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang
dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
b) Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan
minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air,
maupun media lainnya.
4. Masalah kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena bahayanya nuklir
sebagai senjata pemusnah massal.
5. Resiko kecelakaan nuklir, kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan
Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building).
6. Limbah nuklir, karena limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan
dapat mencemari lingkungan dan dapat bertahan hingga ribuan tahun.
7. Paparan limbah uranium dapat menyebabkan rusaknya sel-sel tubular
ginjal, merusak sistem pernafasan, sistem reproduksi, dan mengganggu
perkembangan organisme.
“The important thing is
not stop questioning.”
-Albert Einstein

Anda mungkin juga menyukai