PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada dasarnya kegiatan penambangan sudah ada sejak keberadaan
manusia di dunia ini. Kegiatan yang dilakukandengan maksud untuk
memanfaatkan sumber daya mineralyang terdapat di bumi demi kesejahteraan
manusia ini diyakini sebagai usaha kedua setelah pertanian/agrikultur. Banyak
mineral yang berharga yang ada di bumi ini yang dapat ditambang dan
dimanfaatkan baik secara langsungataupun dengan melakukan pengolahan
terlebih dahulu.
Uranium merupakan salah satu mineral yang berharga dan
merupakan aset negara yang penting mengingat kelimpahannya yang besar.
Meskipun demikian uranium dikategorikan sebagai sumber energi takterbarukan atau non-renewable energy source. Akan tetapi, seperti logam
pada umumnya, uranium jarang terkonsentrasi secara cukup untuk bernilai
ekonomis.
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang U dan nomor atom 92. Uranium merupakan logam putih
keperakan yang termasuk dalam deret aktinida tabel periodik. Uranium
memiliki 92 proton dan 92 elektron, dan berelektron valensi 6. Inti uranium
mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6
isotop uranium. Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron)
dan uranium-235 (143 neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan
bersifat radioaktif lemah.
Uranium memiliki bobot atom terberat kedua di antara semua
unsur-unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami. Massa jenis uranium
kira-kira 70% lebih besar daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas
ataupun tungsten. Uranium dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi
rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan air.
yang nantinya dapat menjadi suplai bagi ketersediaan energi listrik yang
semakin lama semakin berkurang.
Pengertian
Uranium adalah unsur terberat dari unsur-unsur alami. Hal
ini dapat ditemukan dalam baris ketujuh dari tabel periodik dan
merupakan anggota dari kelompok aktinida. Atom Uranium memiliki 92
elektron dan 92 proton dengan enam elektron valensi. Ada 146 neutron
dalam isotop yang paling melimpah.
Secara umum profil uranium adalah sebagai berikut :
Simbol
:U
Nomor atom
: 92
Berat atom
: 238.0289
Klasifikasi
: Aktinida
: Padat
Berat jenis
Titik leleh
: 1135 C, 2070 F
Titik didih
: 4130 C, 7468 F
Ditemukan oleh
berantai fisi nuklir. Karakteristik ini sangat penting dalam reaktor nuklir
dan bahan bom nuklir.
Uranium bukan merupakan logam yang jarang karena
keberadaannya di alam mencapai 50 kali lebih banyak dibandingkan air
raksa yang sudah sejak lama dikenal orang. Uranium terdapat sebagai
mineral dalam kerak bumi, juga dalam air laut. Cadangan uranium
terdapat terutama di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa
negara Afrika seperti Gabon, Nigeria dan Afrika Selatan.
Peristiwa-peristiwa
alam
dan
proses
geologi
telah
2.1.2
Komposisi
Uranium yang ditemukan di alam komposisinya terdiri dari
99,28 % U-238, 0,72% U-235 dan 0,0057 % U-234 dengan aktivitas
jenis 25,4 Bq/mg (1 Bq : 1 peluruhan atom radioaktif/detik). Industri
nuklir dalam bentuk bahan bakar reaktor dan persenjataan
membutuhkan kadar U-235 yang lebih banyak (antara 2 - 94 %
massa), sehingga berlangsung proses 'pengayaan' (enrichment)
terhadap Uranium alam.
Dalam
proses
pengayaan
ini,
U-235
disaring
dan
2.1.3
Karakteristik
Logam transisi
IIIB, 7, f
Penampilan/warna
Putih Nikel
Massa Atom
238,029 g/mol
Konfigurasi Elektron
[Rn]5f36d17s2
Struktur kristal
Ciri-ciri Atom
Orthorombic
Bilangan Oksidasi
3, 4, 5, dan 6
Elektronegativitas
1,38
Radius Atom
1,38 A o
Volume atom
Radius Kovalensi
1, 42 A o
Konduktivitas Listrik
Konduktivitas Panas
27,6 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi
6,05 V
Kapsitas panas
0,12 Jg-1K-1
Fase
Ciri-ciri Fisik
Padat
Massa jenis
18,95 g/cm3
Titik Lebur
1,408 K
Titik Didih
4,407 K
Entalpi Penguapan
422,58 kJ/mol
Entalpi Pembentukan
15,48 kJ/mol
1,03
0,93
doktor fisikanya, ia mencari wilayah sains mana untuk dapat dijadikan riset.
Marie sangat tertarik dengan penemuan ilmuwan Prancis lainnya Henri
Becquerel, yakni radiasi sinar-X yang dihasilkan dari senyawa uranium.
Dengan segala kekurangan dana, Marie menemukan bahwa
intensitas radiasi yang dihasilkan uranium tergantung pada jumlah uranium
yang ada. Hubungan ini adalah tetap dan tak dipengaruhi oleh cahaya, suhu,
atau kondisi kimiawi uranium. Penemuan Marie selanjutnya adalah
fenomena radiasi ini tak unik hanya berlaku pada uranium. Unsur thorium
juga mengeluarkan sinar serupa. Fenomena ini kemudian diusulkan oleh
Marie dengan nama radioaktivitas.
2.3 SUMBER, KELIMPAHAN DAN TERBENTUKNYA URANIUM
Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua
jenis batuan, terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram
dalam satu ton batuan. Kadar uranium dalam batuan granit relatif paling
tinggi bila dibandingkan dengan kadarnya di dalam batuan beku lainnya.
Oleh sebab itu, batuan tersebut dapat dikatakan sebagai pembawa
uranium. Batuan granit dengan volume 1 km3 dapat membentuk cebakan
uranium sebanyak 2.500 ton. Pada umumnya uranium dalam batuan ini
terdistribusi secara merata dan dapat dijumpai dalam bentuk mineral uranit
maupun oksida komplek euksinit betafit.
Uranit merupakan bahan di mana komponen utamanya dengan
prosentase lebih dari 80 % berupa uranium, sedang euksinit betafit
merupakan bahan dengan kandungan uraniumnya cukup besar (lebih dari
20 %) tetapi uranium tersebut bukan merupakan komponen utamanya.
Uranium lebih banyak daripada perak. Hampir semua tanah dan
batuan di Bumi mengandung setidaknya sejumlah kecil uranium. Batuan
sedimen, termasuk batu pasir, serpih, batu fosfat, batu kapur dan batu bara,
mengandung uranium, seperti yang ditemukan pada kebanykan batuan
235
238
U dengan
234
235
bakar fisi.
Kemudian diproses lagi (bertahap-tahap), dengan menggunakan
bahan-bahan kimia, dari: U308 menjadi UO2(NO3)2 ,kemudian menjadi
ADU ,lalu menjadi UO2 ,menjadi UF4 ,dan akhirnya menjadi UF6 (
Uranium hexafluoride ). UF6 , sudah bisa diproses secara kimia, untuk
didapatkan uranium dalam bentuk logam murni, Uranium-238 .Dalam
bentuk UF6 , untuk meningkatkan kandungan Uranium-235 dalam materi
tersebut, yang mana kandungannya kurang dari 1% (sisanya 99% lebih
adalah uranium-238), maka perlu dilakukan pengayaan uranium (
uranium enrichment ).
Setelah kandungan Uranium-235 nya, mencapai lebih dari 90%,
yang mana sudah sesuai untuk senjata nuklir, materi UF 6 diproses lagi
9
10
akan
11
2. Klorida
3. Bromida
4. Hidrida
: UH3
5. Oksida
6. Sulfida
: US, U2S3
7. Selenida
: USe3
8. Telurida
: UTe2, UTe3
9. Nitrida
10. Karbida
12
2.5.2
13
beku
felsic
tanah
New
Mexico).
(Awang
Satyana,
2008)
awal
kita
untuk
ditemukan
di
dunia.
Ella
Hilir,
di
Desa
Kalan,
Melawai,
Kalimantan
Barat.
14
Pegunungan
Schwaner
yang
merupakan
watershed
15
kimiawi
dan
fisis
semacam
ini
yang
menyebabkan
tabung)
yang
sumbunya
tepat
berada
pada
sumbu
tabung
kerucut
DU
17
hama
dengan
teknik
jantan
mandul.
18
19
BAB III
PENUTUP
20
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah di atas, penulis dapat menarik beberapa poin penting sebagai
berikut.
1. Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama kali olehMartin Klaproth
di Jerman. Namun, potensi uranium sebagai bahan peledak baru
ditemukan tahun 1938 oleh dua ilmuwan Jerman, Otto Hahn dan Fritz
Strassman.
2. Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis
batuan, terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram
dalam satu ton batuan.
3. Ada tiga jenis isotop uranium alam yang diperoleh dari hasil
penambangan, yaitu 235U dengan kadar 0,715 %, 238U dengan kadar
99,825 % dan 234U dengan kadar yang sangat kecil.
4. Uranium-238 digunakan terutama sebagai bahan pembuat plutonium,
sumber bahan bakar untuk reaktor nuklir, alat militer, aktivitas pertanian
dan pada bidang industri.
3.2
SARAN
Sebagai insan yang berpengetahuan,alangkah baiknya jika kita
mengambil,mengolah dan mempergunakan segala jenis dan ragam sumber
daya mineral dengan bijaksana,terukur,dan aman agar kuantitasnya tetap
terjaga dan tidak terjadi kelangkaan dan kerusakan pada bumi akibat
kegiatan
penambangan
yang
berlebihan.
Ini
sangat
baik
untuk
21