Anda di halaman 1dari 39

KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN
“Pada Keluarga dengan Remaja”

DISUSUN OLEH :
Indah Fitri Anita Sari (1511007)
Liliani Permata Sari (1511009)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA
BLITAR
1
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah KEPERAWATAN KELUARGA yang diamanatkan oleh dosen kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang
membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah
pengetahuan tentang “Remaja”Amin.
Desember 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................1


DAFTAR ISI ......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG ..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH .........................................................................5
1.3 TUJUAN ..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................6
2.1 DEFINISI REMAJA ................................................................................6
2.2 PERKEMBANGAN REMAJA ................................................................6
2.3 MASALAH KESEHATAN SPESIFIK PADA ADOLESENS ...............9
2.4 FUNGSI KELUARGA ............................................................................10
2.5 TUGAS KELUARGA .............................................................................11
2.6 TUGAS KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN ................................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................13
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................38
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................38
4.2 SARAN ....................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................39

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat
anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-
20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua
melepas otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak
harus mempunyai otoritas sendiri yang berkaitan dengan peran dan
fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena
anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara
orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari
kecurigaan dan perselisihan sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak
remaja yang dilakukan oleh perawat untuk mengelola stressor yang
mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut
sehingga keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya
pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera,
produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari remaja ?
2. Apa perkembangan remaja?
3. Apa masalah kesehatan spesifik pada adolesens?
4. Apa fungsi keluarga?
5. Apa tugas keluarga?
6. Apa tugas keluarga di bidang kesehatan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari remaja
2. Untuk mengetahui perkembangan remaja
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan spesifik pada adolesens
4. Untuk mengetahui fungsi keluarga
5. Untuk mengetahui tugas keluarga
6. Untuk mengetahui tugas keluarga di bidang kesehatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke
masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan
perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada
umumnya dimualai pada usia 10 – 13 tahun dan berakhir pada usia 18 – 22 tahun
(Notoatdmojo, 2007).
Menurut Soejiningsih, 2004. Masa remaja merupakan masa peralihan
antara masa anak – anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu
antara 11 dan 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa
muda.
2.2 PERKEMBANGAN REMAJA
A. Pertumbuhan Fisik:
a. Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
b. Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
c. Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang
B. Sosial Emosional
a. Kemampuan bersosialisasi meningkat.
b. Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.

6
c. Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
d. Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
C. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
a. Tahap awal:
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional,
tetapi ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini.
b. Tahap kedua:
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi
konflik dengan orangtua.
c. Tahap ketiga:
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan
peran independent dalam berfungsi di masyarakat.
D. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya
melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta
dengan buku-buku.
E. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit
adalah akibat perpisahan dengan teman-teman sebaya/ kelompok. Anak tidak
merasa takut berpisah dengan orang tua tetapi takut kehilangan status dan
hubungan dengan teman sekelompok. Kecemasan lain disebabkan oleh akibat
yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya privacy.
F. Pola minat dan seks -
a. Minat pada perubahan
b. Suka lawan jenis

7
G. Perkembangan Kognitif Remaja
a. Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian
guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan
masalah abstrak ; aljabar.
b. Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun
masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
c. Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan
untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara
pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.
H. Perkembangan Psikososial Remaja
a. Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
b. Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lain
d. Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
e. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
I. Perkembangan Identitas Diri
a. Konsep diri
b. Evaluasi diri
c. Harga diri
d. Efikasi diri
e. Kepercayaan diri
f. Tanggung jawab
g. Komitmen
h. Ketekunan
i. Kemandirian

8
2.3 MASALAH KESEHATAN SPESIFIK PADA ADOLESENS
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens
(sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab
umum terbanyak, mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16
sampai 19 tahun (Edelmen da Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan
dengan intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka yang
bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat yang
merubah alam persaan menciptakan perasaan sejahtera atau membuktika
tingkat penampilan. Semua adolesensberada pada risiko penggunaan zat
untuk eksperimental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak
stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.
Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih
matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia
antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan
merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului
usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi
beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah
usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif
seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak
menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di
Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami
kehamilan, dan banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri.
Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali
mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

9
2.4 FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga
atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya :
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan
(2005), yaitu:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,
memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
meneruskan nilai-nilai budaya anak.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta
menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan
spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta
mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan
sumber daya keluarga.
e. Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan
tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi
selanjutnya.
f. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih
saying dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga,

10
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan
identitas keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya.
2.5 TUGAS KELUARGA
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Asuhan
keperawatan keluarga mencantumkan lima tugas keluarga sebagai paparan
etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II bila
ditemui data malaadapti pada keluarga. Lima tugas keluarga yang diaksud adalah:
a. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, termasuk bagaimana
persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda
dan gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang
dialami keluarga.
b. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh mana
keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, bagaimana
masalah dirasakan keluarga, bagaimana keluarga menanggapi masalah
yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sifat negative
dari keluarga terhadap masalah kesehatan, bagaimana system pengambilan
keputusan yag dilakukan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
c. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, seperti
bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat, dan
perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada
dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
d. Ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan seperti pentingnya
hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan
keluarga. Upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan keluarga,

11
kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam dan
lingkungan luar rumah yang berdampak terhadap kesehatan keluarga.
e. Ketidak mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan
keluarga terhadap penggunaan fasilitas kesehatan, apakah pelayanan
kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik
yang dipersepsikan keluarga.
2.6 TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai tugas
di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan meliputi
(Suprajitno,2004)
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan bebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan, segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan – perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil
apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua/ keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan
keluarga, perlu di catat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan
seberapa besar perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan
yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan
dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai
keterbatasan dapat meminta bentuan kepada orang dilingkungan tinggal
keluarga agar memperoleh bantuan.
12
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan
benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh
keluarga sendiri. Jika demikian anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan
agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan
diinstitusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.H Pendidikan : S1
Umur : 51 Th Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat :Jl. Musi
Suku : Komering Nomor HP : 081367267934
b. Komposisi Keluarga :

No Nama L/P Umur Hubungan keluarga Pekerjaan Pendidikan


1. Ny.S P 42 Istri IRT DIII
2. An.M P 20 Anak Mahasiswa SMA
3. An.A L 19 Anak Mahasiswa SMA
4. An.Am L 13 Anak Pelajar SD
5. An.P P 11 Anak Pelajar SD
c. Genogram : genogram 3 generasi

Keterangan :

14
= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga
yang sakit

= perempuan = perempuan meninggal = anggota yang


tinggal serumah

d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. H memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga
Tn.H terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.H.
e. Suku bangsa
Keluarga Tn. H dan Ny.S semenjak dari orang tua berasal dari
suku Komering Sumatera Selatan Indonesia. Jika sakit Tn. H dan Ny. S
terkadang menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu.
f. Agama dan kepercayaan
Anggota keluarga Tn.H beragama islam. Tn.H dan Ny. S selalu
mengajarkan anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T,
mengingatkan anak-anaknya sholat 5 waktu, sering mengusahakan
untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh anggota keluarga
membaca yasin bersama.
g. Status sosial ekonomi keluarga
Tn.H bekerja sebagai PNS di Pengadilan Militer Palembang
dengan penghasilan ± 5 juta/bulan, Tn.H juga mengatakan bahwa dia
biasanya mendapatkan remon dari kantornya sebesar ± 2 juta/bulan.
Ny.S adalah ibu rumah tangga, namun Ny.S mempunyai usaha
sampingan yaitu membuka sebuah warung kecil yang menjual
kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak sayur, gula, gandum, telur,
dll dengan penghasilan yang tak menentu ± 50.000/hari. Penghasilan
Tn.H dan Ny.S di gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari, bayar
tagihan listrik, air, dll. Adapun perabotan yang dimiliki Tn.H yaitu
leptop 1, netbook 1,tv 2, mejicjer 1, blender 1, dll. Dan alat

15
transportasi, 2 motor pribadi, 2 motor dinas dan 1 mobil. Kebutuhan
yang di keluarkan keluarga Tn.H setiap bulan ± Rp. 8.000.000.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah
menonton TV, makan bersama di luar dan sesekali bertamasya ke luar
kota. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara saat ada acara
keluarga dan lebaran.
An.A mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar
malam untuk sekedar nongkrong bersama temannya. An.A juga
mengatakan bahwa dia pernah keluar malam dan pulang jam 3 subuh.
Namun, sekarang dia mengatakan bahwa dia hanya keluar pada malam
minggu dan pulang jam 12 malam. An.A mengatakan bahwa dia sangat
menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan
memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut berpartisipasi
dalam balapan motor.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.H memiliki 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Saat
ini anak pertama keluarga Tn.H (An.M) berumur 20 tahun, belum
berkeluarga dan masih kuliah. Anak ke-2 Tn.H (An.A) berumur 19
tahun, belum berkeluarga dan juga masih kuliah. Anak ke-3 (An.Am)
berumur 13 tahun, masih sekolah SMP. Dan anak ke-4 (An.P) berumur
11 tahun, masih sekolah SMP.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.H masih belum terpenuhi
karena Tn.H harus membiayai 4 orang anaknya. Anak pertama dan
kedua Tn.H masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak
remaja, yang saat ini anak pertama (An.M) kuliah semester 6, anak
kedua (An.A) kuliah semester 4. Anak ketiga (An.Am) sekolah kelas 2
SMP dan anak keempat (An.P) sekolah kelas 1 SMP yang saat ini

16
masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
(families with children school).
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn.H sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan
Tn.H dan didapatkan tekanan darah Tn.H yaitu 80/70 mmHg. Tn.H tidak
pernah memeriksakan dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit
tersebut akan sembuh sendiri. Biasanya jika TD Tn.H turun, dia meminum
susu cair. Ny.S beranggapan bahwa sakit Tn.H hanya biasa dan tidak
terlalu serius.
Ny.S menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah
melahirkan anak ketiga. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi
obat yang dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah
diresepkan oleh dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny.S
tidak lagi berobat ke dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi
apabila dia merasa tekanan darahnya naik. Ny.S juga mengatakan dia tidak
mengkonsumsi obat hipertensi setiap hari, hanya jika sangat diperlukan
saja. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa meminum obat herbal setiap hari
untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.S juga sering memodifikasi obat
herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun alpukat. Ny.S
mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga
menderita hipertensi.
An.M menderita gastritis, An.M mengatakan bila dia merasa sakit,
An.M mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit
dirasa cukup serius, An.M pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena
pendidikan yang dia dapat di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An.M
banyak mengetahui tentang gejala-gejala penyakit yang sering timbul di
rumahnya, dan juga tau cara pencegahan agar penyakit tersebut tidak
datang kembali. Sehingga, sampai saat ini penyakitnya sudah jarang
kambuh.

17
An.A juga menderita gastritis, An.A lebih memilih periksa ke
dokter langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan
bahwa obat dari puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan
penyakitnya. An.A juga mengatakan bahwa dia jarang makan teratur,
sering begadang dan keluar malam. Bahkan dia sering merasakan pusing
dan mata berkunang-kunang apabila sehabis begadang. An.A juga
mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan mengurangi
aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka dia
akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An.A mengatakan
bahwa akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit
perut.
An.Ma tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, Ny.S khawatir
jika kandungan gula darah An.Ma tinggi karena An.Am suka sekali
mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis. Ny.S juga mengatakan
bahwa apabila An.Am terluka dibagian tubuhnya, maka luka tersebut akan
lama sembuh dan mengering, serta biasanya meninggalkan bekas. Ny.S
dan An.M (kakak perempuan An.Am) sudah membujuk An.Am untuk
memeriksakan gula darah, namun An.Am tidak mau dan malah berbalik
marah. Sehingga Ny.S hanya dapat berupaya mengatur asupan gula
An.Am dan mencegah terjadinya cedera yang dapat menyebabkan luka
pada An.Am.
Ny.S mengatakan bahwa An.P juga menderita gastritis. Ny.S akan
segera memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An.P. Jika
penyakit tak kunjung sembuh atau berkurang, An.P akan dibawa Ny.S ke
Puskesmas.

2. Riwayat penyakit keturunan

Orang tua dari Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah
dari Tn.H sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta
ibu dari Tn.H saat ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit
serius. Namun, Orang Tua dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi. Ayah
18
dari Ny.S telah meninggal 2 tahun yang lalu akibat HHD (Hypertension
Heart Disease). Serta ibu dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi serta
menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu dari Ny.S saat ini masih
menjalani pengobatan dengan rawat jalan.

3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota kelurga :

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


kesehatan (BCG/Polio/D kesehatan yang telah
PT/HB/Camp dilakukan
ak)
1. Tn.H 51 Dia juga Lengkap Hipotensi Tn.H minum
merasa susu encer atau
pusing jika jamu bila
kecapean kecapean.
2. Ny.I 42 Ny.S Lengkap Hipertensi  Ny.S rutin
. merasa meminum
kepalanya obat herbal
sangat (air rebusan
pusing jika daun
ada sesuatu alpukat)
yang sangat  Ny.S
dipikirkann meminum
ya. Dia juga obat anti
mengatakan hipertensi
kepalanya jika dirasa
pusing jika kepalanya
mengkonsu sangat
msi daging. pusing.

19
3. An.M 20 46 Bila jadwal Lengkap Gastritis An.M segera
makannya minum obat
mulai tidak antasida
teratur,
An.M
merasa
nyeri di ulu
hati.
4. An.A 19 50 An.A Lengkap Gastritis Awalnya An.A
merasa akan
mual dan membiarkan
muntah. sakit perut
Dia juga yang
malas untuk dirasakannyan
makan. ya, namun jika
Perutnya sakit itu mulai
juga sering mengganggu,
terasa sakit An.A segera
minum obat
antasida dan
jika masih
merasa sakit,
dia langsung
bergegas ke
dokter
5. An.Am 13 - Lengkap - -

6. An.P 11 32 Apabila Lengkap Gastritis Ny.S


telat dari memberikan
jadwal obat antasida
seharusnya kepada An.P

20
makan,
An.P
mengeluh
sakit
dibagian
perutnya.

4. Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan


Karena keluarga Tn.H memiliki askes, keluarga Tn.H
memanfaatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas/ Dokter keluarga /
Rumah sakit untuk memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari
informasi tentang kesehatan.

5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Keluarga Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius.
Namun, Ibu dari Ny.S memiliki riayat hipertensi dan DM. Ny.S
merupakan ibu yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya yang
sakit.
3. PENGKAJIAN KELUARGA
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn.H memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45,
milik sendiri. Rumah Tn.H memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10
ruangan, Ventilasi/ penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan :
1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 R.serbaguna, 1 R keluarga, 1 dapur, 2
kamar mandi. Rumah Tn.H memiliki 1 Septik tenk, jarak pembuangan
(Septik tenk) dengan sumber mata air ±10m. Keluarga Tn.H
menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat sampah,
untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di bakar
3 hari sekali. Lingkungan rumah Tn.H cukup bersih, jarak rumah
dengan jalan raya cukup jauh.

21
Ket :

= Lt. 1

= Lt. 2

= Pintu

/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga Tn.H tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada
di sekitar rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu
sama lain. Warga sekitar khususnya ibu – ibu memiliki kebiasaan
mengadakan pengajian rutin setiap hari jumat. Pengajian diadakan di
masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja
bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika
sudah memasuki musim penghujan.
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember
2006 sampai sekarang. Tn.H lahir dan besar di Palembang, sedangkan
Ny.S lahir di campang tiga dan pada umur 7 tahun pindah ke tugu
mulyo. Ny.S kemudian merantau ke Palembang untuk melanjutkan
sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah, Tn.H dan Ny.S
memutuskan untuk tetap tinggal di Palembang. Kebanyakan anggota
22
keluarga Tn.H dan Ny.S berjauhan dan jarang berkunjung kerumah.
Tn.H memiliki 1 saudara yang dekat (masih 1 kota).
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya Ny.S ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan
kelurahan sebulan sekali sedangkan Tn.H selalu ikut serta bila ada
acara kerja bakti RT maupun RW.
An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari
berbagai tingkatan sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, genk motor dan mobil dll. An.A juga mengatakan bahwa
hampir semua temannya merokok, beberapa ada yang suka minum
alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang pernah
dipenjara karena mencuri. Namun, An.A berusaha untuk tidak
mengikuti tindakan negatif teman-temannya, karena An.A mengerti
bahaya dari tindakan tersebut. An.A juga mengatakan bahwa Ibunya
Ny.S sering memberikan wejangan kepadanya.
An.M jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah
karena jadwal kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang
sangat jauh. Namun, An.M mengatakan jika ada kegiatan remaja
masjid di hari libur, maka dia berusaha untuk meluangkan waktu. Ny.S
mengatakan An.P sering mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolahnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota
keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga
Tn.H memiliki fasilitas : Televisi, MCK, Ttempat tidur yang nyaman,
sumber air bersih, motor dan mobil sebagai sarana transportasi dan
untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.H memiliki askes untuk
membantu biaya pengobatan.
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga

23
Keluarga Tn.H dalam kesehariannya baik berkomunikasi
langsung/ tidak langsung menggunakan bahasa Palembang, dalam
keadaan emosi keluarga Tn.H menggunakan kalimat yang positif.
Ny.S selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan anak-
anaknya terutama An.A, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.M dekat dengan
adik-adiknya, biasanya An.M selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-
adiknya.

b. Struktur kekuatan keluarga


Saudara-saudara dari Ny.S dan Tn.H selalu siap membantu
apabila keluarga Tn.H membutuhkan pertolongan. Mereka tidak
memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi mereka saudara tetaplah
saudara dan saudara harus saling tolong menolong.

c. Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)


 Tn.H :
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala
keluarga, ayah,pelindung dan pemberi rasa aman
dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat.
Peran informal : pengambil keputusan tertinggi di rumah.
 Ny.S :
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus
rumah tangga, mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.
 An.M :
Peran formal : menjadi anak, pengurus remaja masjid di
RT, mahasiswa
Peran informal : sebagai penyelaras dan sebagai tempat
bercerita adik-adiknya.
 An.A :
24
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat,
mahasiswa
Peran informal : sebagai pelindung adik dan kakaknya.
 An.Am :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat,
pelajar
Peran informal : sebagai penyelaras
 An.P :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat,
pelajar
Peran informal : sebagai penghibur dirumah.

d. Nilai dan norma keluarga


Tn.H menganut agama Islam dan norma yang berlaku di
masyarakat dan adat istiadat orang Palembang. Keluarga Tn.H sangat
mematuhi peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya
tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di dampingi keluarga laki-laki.
Tn.H dan Ny.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/ sopan santun
dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa
ini adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat.
Keluarga selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah
apapun.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.H dan Ny.S selalu menyayangi dan perhatian
kepada anak-anaknya, Ny.S dan Tn.H juga selalu mendukung dan
mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya
selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika
sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi
25
Interaksi Tn. H dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik,
saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.H
memiliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.H
selalu adil kepada keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan
menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan
dan menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup aktif di
dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.
c. Fungsi keperawatan kesehatan

1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan


Ny.S mengatakan tahu/ mengerti dengan penyakit yang
sering diderita dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai
pengertian, tanda gejala, etiologi maupun pencegahan dan
perawatannya. Ny.S mengatakan bahwa dirinya belajar banyak
dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah
dilakukan. Anak-anak dari Tn.P dan Ny.S juga sedikit mengenal
penyakit yang sering mereka derita. An.M tahu betul tentang
penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi, tanda dan gejala
maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.A dan An.P
mengatakan mereka sering tidak mendengarkan nasihat dari orang
tuanya, sehingga penyakit mereka sering kembali. Sedangkan
Tn.H mengetahui jika tekanan darahnya selalu rendah. Tn.H
langsung beristirahat jika merasa kepalanya pusing

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan


kesehatan yang tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang
pernah mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan
tanda dan gejala, mereka langsung mengkonsumsi obat yang

26
biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak kunjung sembuh,
mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.S mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny.S
langsung meminum obat antihipertensi dan langsung beristirahat.
An.M juga melakukan hal yang sama jika perutnya terasa mual
dan sakit. Namun, An.A dan An.P akan melaporkan gejala yang
mereka rasakan kepada Ny.S dan Ny.S langsung memberikan
obat. Ny.S juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha
mengontrol jadwal makan anak-anaknya apalagi jika sedang
dirumah. Tn.H mengatakan jika dia mulai merasa pusing dan
kliyengan, maka dia tau jika tekanan darahnya turun. Tn.H
langsung minta dibelikan susu encer dan Ny.S menyuruh Tn.H
untuk istirahat.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.H menyadari pentingnya kebersihan
ligkungan, oleh sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan
rumahnya dengan membersihkan lingkungan rumah, seperti
menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar tidak menjadi
sumber penyebaran penyakit.
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada
di masyarakat
Tn.H dan Ny.S mengatakan sudah mengetahui fasilitas
pelayanan kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan
yang baik oleh puskesmas. Keluarga juga percaya dengan
informasi yang di berikan oleh puskesmas.
d. Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.H dan Ny.S ada 4 orang, 2 anak
laki - laki dan 2 anak perempuan. Ny.S masih mengalami haid 1 bulan
sekali dan tidak merasakan nyeri saat haid. Ny.S menggunakan KB
berupa pil.
27
e. Fungsi ekonomi
Tn.H mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya sehari - hari dari pendapatan yang diterima ditambah
dengan usaha sampingannya. Tn.H menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah
anaknya nanti.
6. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stresor Jangka Panjang
Tn.H dan Ny.S memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi
anak-anaknya.
b. Stresor Jangka Pendek
Tn.H takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat
mempengaruhi kerjanya di kantor. Ny.S juga khawatir dengan kondisi
An.A yang sering begadang dan keluar malam sehingga gastritisnya
sering kambuh. Tn.H dan Ny.S khawatir dengan pergaulan An.A.
Tn.H dan Ny.S juga mulai khawatir dengan anak-anaknya yang masih
SMP yaitu An.Am dan An.P yang mulai beranjak menuju remaja.
Tn.H dan Ny.S takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke
pergaulan yang negatif.
c. Respons keluarga terhadap stresor :
Untuk stress jangka panjang Tn.H berusaha untuk mencukupi
kebutuhan sekolah anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan
Ny.S berusaha membantu Tn.H mencari uang untuk memenuhi
keperluan lain yang mendadak.
Untuk stress jangka pendek, Tn.H berusaha untuk tidak stress dan
beristirahat agar tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.S selalu
mengontrol keadaan An.A walaupun sedang di luar rumah untuk
mengingatkannya makan dan pulang cepat. Ny.S sering memberikan
pengertian dan wejangan kepada An.A bahwa mana yang baik untuk
dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.S juga sering mengontrol
An.A dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.H dan Ny.S juga
28
memantau kegiatan anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman
mereka. Ny.S juga selalu mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika
sedang berada diluar. Tn.H dan Ny.S juga membangun hubungan
yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah walau berada
dirumah.
d. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.H dan Ny.S baik, Bila ada
permasalahan, Tn. H dan Ny.S berusaha untuk selalu
menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam
berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.H
sebagai kepala rumah tangga.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam
kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman
dalam menyelesaikan masalah.
7. KEADAAN GIZI KELUARGA
Ny.S merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir
setiap hari Ny.S masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti
menu yang sehat, seperti tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.S
membeli lauk di luar.
8. HARAPAN KELUARGA
Tn.H berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga
berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat,
dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan
seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.

9. PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA


(Pemeriksaan Fisik )

Jenis An. M
Tn. H Ny. S
Pemerik (anak ke-1) An. A An.Am An.P

29
saan (anak ke-2) (anak (anak ke-4)
ke-3)
Riwayat Hipotensi Hipertensi Gastritis Gastritis - Gastritis
penyakit
saat ini

Keluhan Pusing Pusing seperti Mual, Sakit di Mual, Nyeri di - Sakit bagian
yang di di tarik-tarik ulu hati ulu hati abdomen
rasakan

Tanda Pusing, Sakit kepala Nyeri tekan di Mual, nyeri - Nyeri tekan
dan lemah epigastrium, abdomen, abdomen,
gejala mual, anoreksia. anoreksia.
anoreksia.

Riwayat  Tn.H  Ny.S pernah  An.M pernah  An.A pernah -  An.P


penyakit pernah mengalami menderita di diagnosa pernah
sebelum mengalam gastritis, tipus/DB, gejala radang di
nya i cedera di namun sampai An.M di rawat Tipus/DB, tenggoroka
kaki saat ini jalan dan An.A di rawat n. Namun
kananya. penyakitnya skarang sudah jalan dan sekarang
Sudah di tidak pernah sembuh. sembuh. sudah
obati kambuh lagi Namun, jika Namun, jika sembuh.
namun, An.M kecapean
jika kecapean, maka tipusnya
sehabis maka tipusnya akan datang
berolahra akan kembali lagi.
ga yang lagi.
berat,  An.M juga
maka memiliki
kakinya riwayat
terasa hipotensi.

30
sakit Sehingga
kembali An.M
berusaha
untuk tetap
menjaga
kondisi
tubuhnya
dengan
membatasi
aktivitas di
luar rumah
yang
berlebihan.
TTV TD : 80/70 TD : 140/90 TD : 90/70 TD : 80/60 TD : TD : 80/60
mmHg mmHg mmHg mmHg 90/60 mmHg
RR: RR:22X /menit RR: 16X/menit RR: 19X/menit mmHg RR:
18X/menit N: 84X / menit N: 74X / menit N: 78X / menit RR: 20X/menit
N: 80X / S : 36 oC S : 36,5 oC S : 36,4 oC 18X/me N: 95X /
menit nit menit
S : 36 oC N: 75X S : 36,2 oC
/ menit
S : 36
o
C
STATUS BB : 56kg BB : 60kg BB : 46kg BB : 50kg BB : BB : 32kg
GIZI TB : TB : 150cm TB : 154cm TB : 177cm 43kg TB : 140cm
170cm BMI : BMI : BMI : TB : BMI :
BMI : 156cm
BMI :
KEPALA Rambut Rambut hitam Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut Rambut
hitam, dan jarang lurus, panjang lurus, pendek hitam, hitam,

31
uban ditemukan dan bersih dan bersih lurus, lurus, agak
jarang uban, ikal, pendek panjang dan
ditemukan panjang dan dan bersih
, pendek bersih bersih
dan bersih
MATA Kedua Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua Kedua
mata simetris, simetris, simetris, mata mata
simetris, konjungtiva konjungtiva konjungtiva simetris, simetris,
konjungtiv an-anemis, anemis, sklera anemis, konjungtiv konjungtiv
a an- sklera tidak tidak ikterik, sklera tidak a an- a an-
anemis, ikterik, penglihatan ikterik, anemis, anemis,
sklera penglihatan baik, apabila penglihatan sklera sklera
tidak baik, apabila membaca baik, reflek tidak tidak
ikterik, membaca tidak menggunakan pupil positif ikterik, ikterik,
penglihata menggunakan kacamata (-2) (+) penglihata penglihata
n baik, kacamata. n baik, n baik,
apabila apabila apabila
membaca membaca membaca
harus tidak tidak
mengguna mengguna mengguna
kan kan kan
kacamata. kacamata. kacamata.
(+3).
HIDUN Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung
G simetris, simetris, tidak simetris, polip simetris, simetris, simetris,
tidak ada ada polip, sebelah kanan, tidak ada tidak ada tidak ada
polip, tidak sinusitis, tidak sinusitis, polip, tidak polip, polip,
tidak penciuman penciuman sinusitis, tidak tidak
sinusitis, baik. baik. penciuman sinusitis, sinusitis,
penciuman baik. penciuman penciuman

32
baik. baik. baik.

Paru I: I: I: I: I: I:
Pengemba Pengemb Pengemb Pengem Pengemba Peng
ngan paru angan angan bangan ngan paru emba
simetris paru paru paru simetris ngan
P : Vokal simetris simetris simetris P : Vokal paru
Premitus P : Vokal P : Vokal P : Vokal Premitus simet
sama Premitus Premitus Premitu sama ris
P : Redup sama sama s sama P : Redup P:
A : P : Redup P : Redup P : Redup A: Voka
Vesikuler A : Vesikuler A : Vesikuler A : Vesikuler l
Vesikuler Prem
itus
sama
P :
Redu
p
A:
Vesi
kuler
Abdome I : I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : I :
n Simetris A : Refluk A : Refluk A : Refluk Simetris Simetris
A : Refluk 15x/mnt 15x/mnt 15x/mnt A : Refluk A : Refluk
15x/mnt P : Tidak ada P : Ada nyeri P : Ada nyeri 15x/mnt 15x/mnt
P : Tidak nyeri tekan tekan di ulu tekan di ulu P : Tidak P : Tidak
ada nyeri P : Timpani hati hati ada nyeri ada nyeri
tekan P : Timpani P : Timpani tekan tekan
P : P : P :
33
Timpani Timpani Timpani

Genetali Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


a terpasang terpasang terpasang terpasang terpasang terpasang
kateter, kateter, tidak kateter, tidak kateter, tidak kateter, kateter,
tidak terdapat terdapat terdapat tidak tidak
terdapat hemoroid hemoroid hemoroid terdapat terdapat
hemoroid hemoroid hemoroid
Ekstremi Pada Pada Pada Pada Pada Pada
tas ekstremita ekstremitas ekstremitas ekstremitas ekstremita ekstremita
s atas dan atas dan atas dan atas dan s atas dan s atas dan
bawah bawah tidak bawah tidak bawah tidak bawah bawah
tidak ada ada ada ada tidak ada tidak ada
pembengk pembengkaka pembengkaka pembengkak pembengk pembengk
akan, n , pergerakan n , pergerakan an , akan , akan ,
pergeraka aktif aktif pergerakan pergeraka pergeraka
n aktif aktif n aktif n aktif

B. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
- Tn. H mengatakan kepalanya sering pengetahuan keluarga mengenali
pusing jika kecapean Keluarga tentang dan memahami
- Ny.S mengatakan bahwa Tn.H tidak penyakit Tn.H penyakit Tn.H
pernah memeriksakan dirinya ke
dokter atau puskesmas jika sakit
- Ny.S mengatakan bahwa penyakit

34
Tn.H hanya karna kelelahan saja dan
tidak terlalu serius.
- Tn.H mengatakan dia sering
meminum susu encer jika mulai
pusing.
- Skala nyeri yang dirasakan Tn.H
yaitu 4

DO :
- TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.H terlihat lemah
2 DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- An.A mengatakan bahwa jika penyimpangan keluarga dalam
merasa bosan dan stress dia sering perilaku oleh An.A memodifikasi
keluar malam untuk nongkrong lingkungan pergaulan
bersama teman-temannya. An.A yang rentan
- An.A mengatakan bahwa dia dengan perilaku
memiliki banyak teman dari menyimpang
berbagai tingkatan sosial (penjual
koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, anggota club mobil dan
motor serta anak pengusaha)
- An.A mengatakan hampir semua
temannya merokok, beberapa ada
yang suka minum alkohol, ada juga
yang memakai narkoba bahkan ada
35
yang pernah di penjara karena
mencuri.
DO :
-

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


Diagnosa Keperawatan :

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H b/d


Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Kurang mengetahui tentang
ancaman kesehatan penyakit Tn.H yaitu Hipotensi

2 Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Tn.H mengatakan tidak ingin


masalah dapat ke dokter dan cukup minum
dirubah : sebagian. susu encer saja.
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah hipotensi dapat diatasi
dapat dicegah : oleh keluarga, terutama bila
tinggi. Tn.H dapat mengatur aktivitas
dan istirahatnya.
4 Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menanggapi penyakit
masalah : ada Tn.H ini tidak terlalu
masalah, tetapi mengganggu asal selalu di
tidak perlu segera kontrol aktivitas Tn.H
ditangani
TOTAL 3 1/6

36
Diagnosa Keperawatan :

2. Resiko terjadi penyimpangan perilaku

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.A memiliki pergaulan yang
Resiko rentan terhadap perilaku
menyimpang.
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 An.A mengatakan bahwa
masalah dapat walaupun teman-temannya
dirubah : mudah. sering melakukan perilaku
yang tidak baik, dia tetap tidak
mengikuti perilaku tersebut.
3 Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.S selalu memantau
dapat dicegah : kegiatan anaknya melalu
tinggi handphone.
4 Menonjolnya 0 1 0/2 x1 = 0 Masalah tidak dirasakan,
masalah : masalah karena setelah beberapa tahun
tidak dirasakan bergaul dengan teman-
temannya, An.A tidak
menunjukkan gejala perilaku
yang menyimpang
TOTAL 3 2/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis keperawatan Skor

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit 3 1/6

2. Resiko terjadi penyimpangan perilaku 3 2/3

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Menurut Soejiningsih, 2004. Masa remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak – anak yang dimulai saat terjadinya
kematangan seksual yaitu antara 11 dan 12 tahun sampai dengan 20 tahun,
yaitu masa menjelang dewasa muda.
Masalah kesehatan spesifik pada adolesens : Kecelakaan tetap
merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%).
Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka
yang bekerja dengan adolesens. Bunuh diri merupakan penyebab utama
kemtian ketiga pad adolesens usia antara 15 dan 24 tahun dan Penyakit
menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah usia 25
tahun.

4.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari tentu banyak
kekurangan dan kejanggalan baik dalam penulisan maupun penjabaran
materi serta penyusunan atau sistematik penyusunan.
Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca semua. Dan penyusun juga berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua

38
DAFTAR PUSTAKA

Friedman,M.M.1998.Family Nursing Research Theory and Practice,4th


Edition.Connecticut : Aplenton

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu:


Yogyakarta

Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta


:EGC

39

Anda mungkin juga menyukai