Anda di halaman 1dari 5

Gerhana matahari dapat terjadi ketika posisi matahari, bulan dan bumi berada pada satu

garis lurus. Fenomena ini dapat terjadi karena pancaran sinar matahari pada pagi, siang maupun
sore hari terhalang oleh bulan. Dengan demikian, kondisi yang seharusnya terang perlahan akan
menjadi gelap layaknya malam hari. Namun, tidak semua bagian belahan bumi mengelami
kegelapan ketika terjadi gerhana matahari. Hal ini dikarenakan ukuran bulan lebih kecil dari
bumi sehingga hanya mampu menutupi sebagian permukaan bumi saja.
Ukuran bulan memang lebih kecil dibandingkan sang surya, namun bayangannya dapat
melindungi cahaya matahari sepenuhnya. Terjadinya kondisi ini dikarenakan bulan memiliki
jarak lebih dekat dengan bumi, yaitu 384.400 km dari pada matahari yang berjarak 149.680.000
km. Terjadinya gerhana matahari harus membutuhkan satu syarat lagi selain posisi matahari,
bulan dan bumi berada pada satu garis lurus. Syarat yang dimaksud adalah bulan sedang berada
di dekat salah satu simpul orbitnya. Keadaan yang demikian ini disebut juga dengan fenomena
bulan baru.
Menurut para ahli, fenomena gerhana matahari dapat dibedakan menjadi gerhana
matahari cincin, sebagian, total, dan hibrid.
a. Gerhana matahari total
Gerhana matahari total dikenal juga dengan istilah gerhana matahari sempurna.
Fenomena alam langka ini terjadi ketika bayangan inti bulan atau umbra jatuh tepat ke bumi.
Dengan demikian, gerhana matahari total hanya terjadi pada bagian belahan bumi yang terkena
bayangan inti bulan atau umbra.

1. Fase awal sebelum terjadinya gerhana total adalah matahari menyinari bumi seperti biasa.
Lalu, perlahan-lahan bayangan umbra bulan mulai menutupi pancaran sinar matahari. Melihat
fenomena ini tanpa menggunakan alat bantu sangatlah berbahaya karena masih terdapat titik-
titik cahaya matahari yang menembus permukaan bulan.
2. Pada tahap berikutnya, bulan terus bergerak sampai menutupi matahari. Namun, masih
menyisakan sedikit cahaya yang terdapat disisi bulan. Kondisi yang demikian ini juga masih
berbahaya untuk dilihat langsung tanpa menggunakan alat bantu.
3. Fase terakhir terjadinya gerhana matahari total yaitu ketika cahaya matahari terteutup
sepenuhnya oleh bayangan inti atau umbra bulan. Nah, fase ini dapat Anda nikmati secara
aman dengan mata telanjang sekalipun karena intensitas sinar matahari relatif kecil. Namun,
ketika matahari mulai membentuk bulan sabit, maka janganlah mencoba untuk
memandangnya secara langsung karena akibatnya sangat fatal.
b. Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian atau parsial adalah gerhana matahari yang terjadi ketika
sebagian sinar matahari tertutup oleh sebagian permukaan bulan saat mencapai puncak
gerhananya. Ketika terjadi gerhana matahari sebagian, ada bagian matahari yang tertutup bulan
dan ada bagian yang tidak tertutupi. Ketika terjadi gerhana matahari sebagian, masih ada bagian
matahari yang terlihat terang. Gerhana matahari sebagian merupakan fase awal sebelum terjadi
gerhana matahari total dan biasanya waktunya akan lebih lama daripada gerhana matahari total.
Bentuk gerhana matahari sebagian ini menyerupai bentuk sabit yang besar.
Dalam proses terjadinya gerhana matahari sebagian terdapat dua bagian bayangan bulan
yaitu umbra yang merupakan bagian gelap dan mempunyai bentuk kerucut yang memuncak
menuju ke bumi, dan penumbra yang merupakan bagian terang dan mempunyai bentuk
menjaduh dari bulan serta semakin melebar. Kawasan yang terletak di wilayah umbra biasanya
akan terjadi gerhana matahari total, sedangkan kawasan yang terletak di wilayah penumbra
biasanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Proses terjadinya gerhana matahari
sebagian atau parsial sebenarnya sama dengan terjadinya gerhana matahari jenis lain, namun
terdapat beberapa hal yang membedakan gerhana matahari sebagian dengan gerhana matahari
lain.
Pada proses terjadinya gerhana matahari sebagian, posisi matahari, bulan dan bumi
berada dalam satu garis lurus namun posisi bulan akan sedikit melenceng, sehingga permukaan
bulatan bulan saat mencapai proses puncak gerhana matahari hanya dapat menutupi sebagian
sinar matahari. Pada proses gerhana matahari sebagian ini sinar matahari yang tidak tertutup
secara 100 persen, sehingga masih terdapat bagian sinar matahari yang tidak tertutupi bayangan
bulan. Oleh karena itu, proses gerhana matahari seperti ini dinamakan gerhana matahari
sebagian. Gerhana matahari sebagian dapat terjadi ketika posisi planet Bumi terletak pada
wilayah bayangan penumbra Bulan. Proses terjadinya gerhana matahari sebagian umumnya
berlangsung lebih lama daripada proses berlangsungnya gerhana matahari total. Hal ini
disebabkan oleh bayangan dari penumbra yang lebih luas dari bayangan inti, sehingga gerhana
matahari sebagian merupakan fase awal dari gerhana matahari total. Gerhana matahari sebagian
mempengaruhi daya tarik matahari dan bulan terhadap bumi, sehingga gerhana matahari dapat
menggangu lapisan atmosfer terutama lapisan ionosfer.
c. Gerhana matahari cincin
Dalam gerhana dikenal yang namanya gerhana matahari cincin. Bukan gelap total, justru dari
bumi kita dapat melihat matahari layaknya cincin raksasa dan seluruh permukaan bulan
menutupi permukaan bumi. Artinya bulan hanya menutup sebagian saja, namun karena bulan
menutupi tepat hanya di pusat atau di tengahnya saja maka berbentuk cincin di sisinya. Hal ini
terjadi karena bundaran bulan yang lebih kecil karena variasi jarak bumi (Baca: Pengertian
Bumi) dan bulan.
Bayang-bayang bulan ada dua bagian :
1. Umbra
Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi.
Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total.
2. Penumbra
Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan semakin lebar.
Daerah berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Pada gerhana
matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti mahkota dan
semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah.
Ketika bulan berada dekat dan jauh dari bumi dapat dilihat, maka bentuk bulan tampak lebih
besar dan saat jauh piringannya menjadi tampak lebih kecil lagi. Sehingga memberikan efek
seperti besar atau pun kecil.
Ketika jarak matahari ke bumi atau biasa disebut Aphelion mencapai maksimum yakni sebesar
152,1 juta KM, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur dengan ukuran 1 detik busur
sama dengan 3600 derajat. Adapun jarak terdekat bumi-matahari atau perihelion sebesar 147,1
juta km, radius piringan matahari mencapai 976 detik busur. Sementara itu, jarak bulan-bumi
pada titik terjauhnya atau biasa disebut apogee pada jarak 405.500 KM memiliki radius piringan
bulan sebesar 882 detik busur. Adapun pada titik terdekatnya antara bulan-bumi sebesar 363.300
KM, radius piringan bulan mencapai 1006 detik busur. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke
permukaan memiliki dua bagian di antaranya bayangan inti yang biasa disebut umbra dan
bayangan tambahan atau penumbra. Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan
melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah
yang dilalui penumbra, mereka masih bisa melihat sebagian sinar matahari. Dalam GMC, ujung
umbra atau bayang bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hanya saja perpanjangan
umbra yakni antumbra dan antiumbra saja yang sampai ke bumi. Daerah yang dilalui antumbra
itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit. Karena penjelasan ini
menjadikan gerhana matahari cincin berbeda dan juga dianggap istimewa.
d. Gerhana Matahari Hibrid
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang berupa gerhana matahari total
dan gerhana matahari cincin yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan. Hal ini menjadi
sesuatu yang sangat unik dan langka. Bisa dikatakan bahwa gerhana matahari hybrid menjadi
gerhana yang paling jarang terjadi diantara ketiga gerhana matahari lainnya. Sebenarnya proses
tejadinya gerhana matahari ini sama saja, yang membedakan hanyalah letak daerah yang ada di
bumi sehingga ada daerah yang hanya mendapatkan gerhana matahari sebagian atau parsial, ada
pula daerah yang mendapatkan gerhana matahari total, ada daerah yang mendapatkan gerhana
matahari cincin, dan ada pula daerah yang mendapatkan gerhana matahari hibrida. Hal ini
tergantung berbagai factor yang mempengaruhinya.
Proses terjadinya matahari hibrid secara umum sama saja dengan gerhana matahari jenis
lain, namun ada beberapa apa hal yang menyebabkan gerhana tersebut tampak berbeda.
Beberapa proses terjadinya gerhana matahari hibrida dapat diuraikan dalam beberapa tahapan.
Tahapan- tahapan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Proses gerhana matahari hibrida ini diawali ketika matahari – bulan – dan bumi berada pada satu
garis lurus. Pada saat inilah maka terjadi gerhana matahari.
2. Pada dasarnya, gerhana matahari hybrid bias terjadi akibat jarak antara bulan dengan bumi yang
sangat bervasiasi pada setiap titik wilayah di bumi. Hal ini disebabkan karena bentuk bumi bulat
serta orbit bulan yang bentuknya elips, bukan lingkaran yang sempurna.
3. Gerhana matahari hybrid sendiri dimulai dengan fenomena gerhana matahari cincin. Gerhana
matahari yang terjadi dan jarak bulan terlalu jauh akan menyebabkan terjadinya gerhana
matahari cincin.
4. Kemudian gerhana matahari total. Setelah gerhana matahari cincin, dengan terus bergerak
mengelilingi orbitnya, bulan berada di jarak yang tidak terlalu jauh sehingga bisa menutup
cahaya matahari dengan sempurna.
5. Setelah gerhana matahari total, kemudian akan terjadi gerhana matahari cincin lagi. hal ini
karena posisi bulan yang terus bergerak sehingga pada suatu waktu bulan kembali berada di jarak
yang cukup jauh. Dengan demikian bulan kembali tidak bisa menutupi cahaya matahari secara
sempurna lagi dan kembali membentuk gerhana matahari cincin.

Anda mungkin juga menyukai