Anda di halaman 1dari 6

Nama : Puji Rahayu

NIM : 18070795038
Kelas : S2 Pendidikan Sains B (Biologi) 2018

TUGAS KIMIA UMUM

1. Jelaskan apa yang disebut resonansi suatu molekul, apa fungsinya dan berikan
contohnya.
 Resonansi suatu molekul adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion
poliatomik tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur Lewis.
Hal ini karena suatu molekul yang strukturnya sama tetapi konfigurasi
elektronnya berbeda (atau struktur molekul yang mempunyai delokalisasi
elektron).
 Struktur resonansi berfungsi untuk menggambarkan molekul, ion, radikal dan
ion yang tidak cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis,
melainkan harus dengan dua atau lebih struktur Lewis. Sehingga dapat
mewakili struktur molekulnya dalam bentuk hibridisasinya atau cara untuk
menggambarkan model ikatan molekul tersebut.
 Contoh:
Ozon (O3)
• Aturan oktet akan terpenuhi jika ikatan rangkap dua ditempatkan di antara
atom O pusat dengan salah satu dari dua atom O ujung. Karena itu kita
dapat menggambarkam ikatan rangkap dua baik dengan atom O ujun kiri
maupun kanan, dan kedunya merupakan struktur yang identik

Struktur Lewis Ozon


• Fakta kedua struktur ini tidak ada yang benar karena panjang ikatan dua
ikatan O memiliki nilai yang sama diantara panjang O – O dan O=O, padahal
dari struktur diatas, kedua ikatan pada atom O pusat akan memiliki panjang
yang berbeda dikarenakan ikatan tunggal akan memiliki panjang ikatan yang
lebih panjang dibandingkan dengan ikatan rangkap.
• Keanehan pada ikatan O3 ini dapat diatasi dengan menggunakan konsep
resonansi dengan menggunakan kedua struktur Lewisnya menjadi:

• Oleh karena banyaknya struktur yang terbentuk apabila mengalami resonansi


maka dalam penggambaran struktur lewis nya dengan mendistribusikan
kepadatan elektron yang sama di antara ikatan. Biasanya ditandai dengan
garis putus-putus

1
Ion Nitrat (NO3-) menjadi

Ion Nitrit (NO2-) menjadi

2. Jelaskan perbedaan ikatan yang terjadi disertai definisi dari ikatan tersebut untuk
benda-benda pada gambar di atas (garam; intan; baja; es)
Ikatan Definisi
Garam Ikatan ionik  ikatan ionik, yaitu ikatan kimia (gaya tarik-menarik
yang kuat yang tetap menyatukan dua unsur kimia)
yang berasal dari gaya tarik elektrostatik (gaya tarik-
menarik dari muatan-muatan yang berlawanan)
antara kation dan anion.
 Terbentunya garam :Natrium dapat mencapai
delapan elektron valensi (kestabilan) dengan
melepaskan satu elektron. Sementara, klor dapat
memenuhi aturan oktet dengan mendapatkan satu
elektron. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron
(2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron
sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8).
Sedangkan Klorin(Cl), yang mempunyai konfigurasi
(2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron
sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar
keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium
menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan
satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan
satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil.
Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena
ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion
positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya,
namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada
ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi,
maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl
akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi
gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga
membentuk ikatan ionik.
Intan Ikatan Kovalen  Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang
memiliki karakteristik berupa pasangan elektron
yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di
antara atom-atom yang berikatan
 Intan terbentuk dari unsur dasar karbon. Dimana
2
konfigurasi elektron atom C (2,4), yang berarti karbon
terletak pada periode 2, golongan IVA, merupakan
unsur non logam dan elektron valensinya 4. Elektron
valiensi menggambarkan jumlah elektron bebas yang
ada dan siap melakukan ikatan. Ikatan antar atom
karbon adalah ikatan kovalen non polar sehingga
harus membentuk 4 PEI (Pasangan Elektron Ikatan)
agar jumlah elektronnya menjadi 8 (oktet) dan
mencapai kestabilan. Intan, yang merupakan unsur
karbon dengan 4PEI akan menghasilkan bentuk
geometri tetrahedral dengan sudut masing-masing
HCH 109,5o. Struktur ikatan tetrahedron ini ternyata
merupakan struktur atom yang paling teratur dan
stabil. molekul-molekul atom tersebut terus
menyambung dan berduplikasi menimbulkan suatu
ikatan yang disebut sebagai ikatan kovalen raksasa.
 Terbentunya intan :Ikatan – ikatan kovalen pada
intan yang sangat kuat menyebabkan intan memiliki
titik didih yang tinggi yaitu 4824 C. ikatan – ikatan
kovalen yang kuat pada intan membutuhkan energi
yang besar untuk memutuskan ikatan tersebut,
sehingaa titik didih dari intan menjadi tinggi. Semua
elektron yang terdapat pada intan saling berikatan
sangat kuat sehingga tidak terdapat sepasang
elektron bebas. Elektron bebas yang tidak dimiliki
oleh intan akan mengakibatkan tidak adanya
elektron yang bergerak menghasilkan daya hantar
listrik, sehingga intan bersifat isolator. Dimana intan
bukan merupakan daya hantar listrik yang tidak
baik.
 Intan tidak dapat larut dalam air dan pelarut organik
karena ikatan – ikatan yang terbentuk secara kovalen
pada intan tidak memungkinkan akan terjadinya
daya tarik antara molekul pelarut dengan atom
karbon, sehingga intan tidak dapat larut dengan air
dan pelarut organik
Baja Dengan reaksi  Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur
reduksi dan utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur
reaksi oksidasi lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya
yang tersusun dalam prosentase yang sangat kecil
Ada 4 proses pembuatan baja :proses konvonter,proses
bessemer,thomas dan dapar tinggi
Contohnya pada Proses konvortor : Konvertor adalah
salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja siap
untuk diproduksi. Dibuat dari plat baja dengan
sambungan las atau paku keling. Pada bagian dalam
konvertor dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan api
tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung dari
sifat baja yang akan diolah.
Di bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin
(tuyer) sebagai saluran udara penghembus yang disebut
sebagai air blast. Terdapat juga penyangga pada
konvertor yang dilengkapi dengan trunnion untuk

3
mengatur posisi horizontal atau vertikal konvertor.
Sistem kerja :
Bahan baku dipanaskan dengan kokas (seperti batu
bara komposisi karbon) sampai ± 1500 derajat C.
Konvertor miringkan untuk memasukkan bahan baku
baja kurang lebih 1/8 dari volume konvertor.
Setelah abhan baku baja masuk, ke konvertor kembali
ditegakkan.
Tekanan udara penglolahan berkisar 1,5 – 2 atm di
hembuskan dari kompresor.
Kemudian setelah 20-25 menit, konvertor di putar balik
(dijungkirkan) untuk mengelaurkan hasilnya
Es Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari
permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan,
pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian
yang lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lambat
(Brennan, 1981). Pada awal proses pembekuan, terjadi
fase precooling dimana suhu bahan diturunkan dari suhu
awal ke suhu titik beku. Pada tahap ini semua kandungan
air bahan berada pada keadaan cair (Holdworth, 1968).
Setelah tahap precooling terjadi tahap perubahan fase,
pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es

3. a. Apa berbedaan model atom Bohr dengan model atom setelah de Broglie?
Model atom Bohr mampu menjelaskan terjadinya garis-garis spektrum
pada atom Hidrogen, tetapi gagal untuk meramalkan terjadinya spektrum
yang dipancarkan atom-atom unsur lain. Bohr menyatakan bahwa elektron-
elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu. Masing-
masing lintasan mempunyai tingkatan energi yang berbeda-beda. Jika lintasan
energi semakin jauh, maka energinya akan semakin tinggi. Elektron-elektron
dapat pindah dari lintasan tingkat energi tingkat satu ke lintasan energi lain
dengan cara menyerap atau melepaskan energi. Jika elektron pindah dari
lintasan energi yang tinggi ke lintasan energi yang lebih rendah, maka akan
melepaskan energi. Sebaliknya, elektron memerlukan energi untuk pindah
dari lintasan energi rendah ke lintasan energi yang lebih tinggi.
Model ataon setelah de Broglie dikembangkan dari suatu persamaan yang
mengaitkan sifat-sifat gelombang dengan energi elektron. Persamaan tersebut
merupakan persamaan diferensial kedua yang menyatakan energi total (E)
dan energi potensial (Ep) dari suatu partikel dalam massa m dan sebagai
fungsi dari posisinya dalam tiga dimensi (x, y, dan z). persamaan tersebut
menunjukkan bahwa elektron tidak berada dalam satu garis (dimensi satu)
sebagaimana model atom Bohr, melainkan dalam suatu ruang (tiga
dimensi). Teori mekanika kuantum menjelaskan bahwa elektron yang bersifat
sebagai gelombang tidak mungkin berada dalam suatu lintasan sebagaimana
teori atom Bohr.

4
b. Tuliskan konfigurasi elektron dari atom Cr yang bernomor atom 24
24 Cr = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d5, 4s1

4. Jelaskan diagram tingkat energi molekul oksigen menurut teori ikatan valensi
dan teori orbitas molekul.

Teori orbital molekul memperhatikan semua elektron dalam pendistribusian energi


untuk menentukan ikatan suatu senyawa diamagnetik atau paramagnetik. Jika
dibandingkan dengan teori ikatan valensi yang hanya memperhatikan elektron yang
berada di kulit terluarnya teori orbital molekul lebih valid . Hal ini dapat dilihat pada
penentuan ikatan oksigen (O2). Teori ikatan valensi menunjukan bahwa oksigen
bersifat diamagnetik karena semua elektron pada kulit terluarnya berpasangan. Pada
kenyataannya oksigen merupakan paramagnetik. Pendekatan orbital molekul dapat
menjelaskan mengapa oksigen paramagnetik karena terdapat elektron yang tidak
berpasangan pada pendistribusian energi. Dalam mengisi orbital molekul menurut
naiknya energi. Satu elektron ditaruh dala tiap orbital π* , yang energinya sama,
sebelum salah satu orbital ini diisi lagi dengan elektron yang spin nya berlawanan
(aturan hund). Penerapan prosedur O2 dipaparkan dalam gambar di atas. Elektron tak
berpasangan dalam π*2py, dan π*2pz menerangkan sifat paramagnetiknya O2

5. Mengapakah molekul He2 tidak pernah terbentuk? (jelaskan dengan teori orbital
molekul)
Deskripsi orbital molekul dari He2 memprediksi dua elektron dalam orbital ikatan dan
dua elektron dalam orbital anti ikatan, dengan orde ikatan dari nol-dengan kata lain,
tidak ada obligasi. Ini adalah apa yang diamati secara eksperimental. Gas mulia He tidak
memiliki signifikan kecenderungan untuk membentuk molekul diatomik dan, seperti
gas mulia lainnya, ada dalam bentuk atom bebas. He2 telah terdeteksi hanya dalam

5
tekanan yang sangat rendah dan suhu rendah balok molekuler. Memiliki energi yang
mengikat sangat rendah, 3 sekitar 0.01 J / mol; untuk perbandingan, H2 memiliki energi
ikatan dari 436 kJ / mol.
Diagram molekul He2

Orde Ikatan = ½ .e. bonding - .e. antibonding


= 1⁄2 (2 − 2) = 0
Orde ikatan sama dengan nol, maka molekul He2 tidak stabil.
Molekul He2 menurut teori memiliki diagram orbital seperti pada gambar. Namun, pada
kenyataanya molekul He2 sangat tidak stabil sehingga tidak ada dalam bentuk He2.
Setiap atom Helium memiliki dua elektron pada setiap orbital 1s. saat orbital-orbital
atom 1s dari kedua atom Helium tersebut membentuk orbital molekul, terbentuk 2
macam orbital molekul pula, orbital σ dan σ*. Elektron-elektron mula-mula mengisi
orbital bonding σ yang tingkat energinya lebih rendah, kemudian mengisi orbital
antibonding σ*. Karena baik orbital bonding maupun orbital antibonding sama-sama
terisi elektron, maka keduanya akan saling meniadakan, sehingga molekul He2 menjadi
sangat tidak stabil.

Anda mungkin juga menyukai