Anda di halaman 1dari 9

E.

Tranlasi
Merupakan tahap saat mRNA keluar dari nukleus dan bertemu
dengan tRNA selanjutnya dengan dibantu ribosom semua kodon
ditranslasi. Terjadi baik pada ribosom yang terikat pada retikulum
endoplasma maupun pada ribosom yang bebas dalam sitosol.
Terbagi atas 4 tahap yaitu Aktivasi, Inisiasi, Elongasi dan Terminasi.
1) Aktivasi Asam Amino

Merupakan proses perubahan asam amino menjadi aminoasiltRNA dengan bantuan ATP.

Tujuan: memudahkan pembentukan ikatan peptida antar asam


amino dan seleksi berbagai asam amino untuk dipasangkan
dengan molekul tRNA spesifik.

2) Inisiasi
Bahan untuk tahap inisiasi yaitu sub unit kecil, sub unit besar,
mRNA, N-fmet-Trnafmet, faktor inisiasi, dan GTP
Faktor inisiasi:

IF1 untuk membantu keseluruhan proses inisiasi terutama


masuknya amino asil tRNA ke IF 2 dan untuk mengantar IF 2
masuk ke side P.

IF2 untuk mengantar anti kodon ke kodon.

IF3 untuk mencegah bersatunya sub unit besar dan sub unit
kecil.
IF3 menempel di sub unit kecil sub unit besar dan sub
unit kecil ribosom tidak bergabung kembali. mRNA masuk
pada celah di bawah side A dan P pada sub unit kecil ribosom,
kode inisiasi (AUG) menempati side P pada sub unit kecil.
IF2 mengikat N-formilmetionil-tRNAfmet yang sudah
membawa antikodon dan sudah mengikat asam amino serta
mengikat molekul GTP untuk dibawa masuk ke sisi P subunit
kecil dan langsung menuju ke kodon inisiasi. IF-1 berperan
mengantar IF-2 masuk ke sisi P

Sub unit besar bergabung sub unit kecil, bersamaan


dengan molekul GTP IF1-IF2 segera dibebaskan dan molekul
GTP dihidrolisis menjadi GDP + P IF3 lepas dari sub unit kecil
Terbentuk kompleks inisiasi: 1 unit ribosom lengkap (SUB &
SUK) side P terdapat kodon inisiasi dan antikodon, side A
masih kosong untuk diisi kodon selanjutnya siap untuk
sintesis protein.

3) Elongasi (pemanjangan)

diperlukan kompleks inisiasi, aminoasil-tRNA selanjutnya

Faktor elongasi:
a) Tu: membantu mengatur antikodon berikutnya ke side A
menurut urutan asam amino yang akan dibentuk,
b) Ts: mengubah GDP menjadi GTP
agar dapat digunakan
kembali dalam proses selanjutnya (untuk menyuplai atau
menambah energi)
c) G: membantu tahap translokasi.

terdapat pembentukan ikatan peptida dibantu oleh enzim


peptidil transferase atau peptidase dan tahap translokasi,
tahapannya:

Tahap 1
Aminoasil-tRNA berikutnya dan molekul GTP diikat oleh
EF-Tu untuk dibawa menuju side A pada kompleks inisiasi.
Bersamaan dengan itu, GTP terhidrolisis menjadi GDP dan P,
kemudian GDP tersebut akan diubah menjadi GTP kembali oleh
EF -Ts agar dapat digunakan pada proses selanjutnya.

Tahap 2:
Elongasi, dimana terbentuk ikatan peptida diantara asam
amino yang tRNA-nya terletak di side A dan side P pada
ribosom. Terbentuknya ikatan peptida tersebut melalui
pemindahan atau penyatuan gugus karboksil pada asam amino
di side P dengan gugus Amin pada asam amino di side A,
dengan bantuan enzim peptidil transferase sehingga terbentuk
dipeptidil tRNA pada side A dan side P yang kosong
Tahap 3:

Ribosom bergerak disepanjang mRNA sehingga terjadi


translokasi atau pindahnya dipeptidil dari side A ke side P
karena sudah terbentuk ikatan peptida, translokasi tersebut
bergeser dari 5sampai 3 sehingga side A akan menerima
antikodon selanjutnya
4) Terminasi

diisyaratkan oleh salah satu dari 3 kodon stop yang meliputi


UAG, UGA dan UAA yang tidak menyandi asam amino disebut
dengan kodon nonsense atau tidak bermakna.

3 faktor terminasi,: R1, R2, dan S berperan untuk


Melepas asam amino atau polipeptida dari ujung tRNA
terakhir
melepas tRNA terakhir dari side P
memisahkan Sub Unit Besar dan Sub Unit Kecil ribosom.

F. Struktur dan Fungsi tRNA


1) Struktur
Struktur tRNA ditemukan oleh Robert Holley (1965). Suatu
molekul tRNA terdiri dari seutas molekul untai RNA tunggal yang
panjangnya hanya sekitar 80 nukelotida dibandingkan dengan
sebagian besar molekul mRNA yang panjangnya ratusan
nukleotida. Karena keberadaan rentangan basa kompelementer
yang dapat saling berikatan hidrogen, untai tunggal ini dapat
menggulung dan membentuk molekul berstruktur 3 dimensi.
Dengan dipipihkan ke dalam satu bidang untuk
menunjukkan perpasangan basa ini, molekul terlihat pada
gambar 1.2. tRNA sebenarnya memuntir dan menggulung
menjadi struktur berdimendi 3 padat yang berbentuk kira-kira
seperti huruf L. Kelokan yang membentang dari salah satu ujung
L itu mencakup anticodon, triplet basa tertentu yang
berpasangan dengan basa suatu kodon mRNA spesifik. Dari
ujung molekul tRNA yang berbentuk L menonjollah ujung 3-nya,
dengan situs pelekatan untuk asam amino. Dengan demikian,
struktur molekul tRNA cocok dengan fungsinya (Reece dkk,
2008).
2) Fungsi
tRNA berfungsi mentransfer asam asam amino dari kolam
asam amnio sitoplasmanya ke ribosom. suatu sel tetap menjaga
agar sitoplasmnya mempunyai persediaan ke-20 asam amino,
baik dengan mensintesisnya dari senyawa senyawa lain atau
dengan mengambilnya dari larutan sekitarnya. molekul-molekukl

tRNA tidak semuanya identik. Kunci untuk mentranslasi pesan


genetik menjadi urutan asam amnio spesifik adalah setiap tipe
molekul tRNA menghubungkan kodon mRNA tertentu dengan
asam amnio (Reece dkk, 2008)
G. Struktur dan Fungsi ribosom-rRNA
1) Struktur
RNA ribosom (rRNA), stabil atau tidak larut RNA merupakan
bagian terbesar (hingga 80%) dari RNA total seluler. rRNA
(ribosome-Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat ribosomal
adalah molekul utama penyusun ribosom.[1] rRNA dan protein
secara bersama membangun subunit-subunit ribosom yang
terdiri dari subunit kecil dan subunit besar untuk kemudian
bergabung membentuk ribosom fungsional ketika dua subunit
terikat pada mRNA saat translasi.
Memiliki empat basa RNA utama dengan tingkat metilasi
yang rendah dan menunjukkan perbedaan dalam proporsi relatif
dari basa-basanya (Verma, 2005).
Sel-sel eukariotik memiliki empat jenis molekul rRNA, yaitu
28S rRNA (konstanta sedimentasi bervariasi antara 25S dan 30S
tergantung pada spesies), 18S rRNA, 5.8 S dan 5S rRNA. The 28S
rRNA, 5,8 S dan 5S rRNA terjadi pada 60S subunit ribosom,
sedangkan 18S rRNA terjadi pada 40S subunit ribosom 80S
ribosom dari eukariota (Verma,2005).
Sel-sel prokariotik mengandung tiga jenis rRNA molekul,
yaitu 23S rRNA, 16S, rRNA dan 5S rRNA. The 23S rRNAdan 5S
rRNA terjadi pada 50S subunit ribosom, sedangkan 16S rRNA
terjadi pada subunit 30S ribosom dari 70S ribosom prokariota
(Verma,2005)
2) Fungsi
rRNA berfungsi sebagai katalis namun tidak membawa
informasi /pesan genetic sebagaimana mRNA. rRNA yang
merupakan komponen dari Ribosom juga berfungsi sebagai
tempat dimana polipeptida disintesis dalam mekanisme translasi.
Selain itu rRNA juga berperan dalam memvalidkan kode triplet
basa nitrogen yang akan ditranslasi oleh ribosom (Solomon,dkk
2008)
H. Post Translasi
Tujuannya yaitu untuk memperoleh sifat aktif dari polipeptida
(protein) yang terbentuk. Dilakukan oleh berbagai enzim dan
kofaktor lainnya.
Ada 4 tipe post translasi:

1) Protein Folding, yaitu polipetida non-aktif, sampai dilipat ke


dalam struktur tersiernya yang benar.
2) Cleverage Proteolitik, yaitu Pembelahan proteolytic yang memiliki
fungsi memindahkan potongan pendek dari daerah terminal N
dan C polypeptides, menyisakan molekul tunggal dipendekkan
yang terlipat dalam protein aktif. Dan memotong polyproteins ke
dalam segmen-segmen, sebagian atau seluruhnya merupakan
protein aktif.
3) Modifikasi Kimia, yaitu modifikasi kimia sederhana melibatkan
penambahan kelompok kimia kecil (asetil, metil atau pospat)
pada satu rantai asam amino atau gugus karboksil dari asam
amino terminal di polipeptida
4) Intein penyambung, yaitu protein versi dari penyambung intron
yang lebih luas terjadi dengan pre-RNAs. Inteins adalah segmen
internal dari protein yang dipindahkan setelah translasi, kedua
segmen eksternal atau exteins terhubung.

DAFTAR PUSTAKA
Reece, Jane B, Lisa A.Urry, Michael L.Cain, Neil A.Campbell, Peter
V.Minorsky, Robert B.Jackson, Steven A.Wasserman. 2012. Biology
10th Edition. New York : Pearson Publishing
Reece Jane B, Lisa A.Urry, Michael L.Cain, Neil A.Campbell, Peter
V.Minorsky , Robert B.Jackson
, Steven A.Wasserman. 2008.
Biology 8th Edition. Jakarta: Erlangga
Solomon, Eldra P, Linda R.Berg, Diana W.Martin. 2008. Biology 8th
Edition. United States Of America: Thomson Brooks/Cole
Verma. P.S. 2005. Cell Biology, Genetic, Moleculer Biology, Evolution
and Ecology. New Delhi: Chand & Company LTD RAM NAGAR.
Weaver, Robert T. 2008. Moleculer Biology. New York: McGraw-Hill.

1. Aktivasi

2. Inisiasi

3. Elongasi, tahap 1:

Elongasi, Tahap II

Elongasi, Tahap III

4. Terminasi

Anda mungkin juga menyukai