Anda di halaman 1dari 1631

Aku menggerutu dengan frustrasi pada diri

sendiri didepan cermin. Sialan rambutku -


susah untuk ditata, dan sialan Katherine
Kavanagh karena sakit dan memilih aku un-
tuk cobaan ini. aku harus belajar untuk ujian
akhirku, yang mana minggu depan, namun
di sini aku mencoba untuk menyikat ram-
butku agar mau menurut. Aku tidak mau
tidur ketika rambutku basah. Aku tidak mau
tidur ketika rambutku basah. Membaca
mantra ini beberapa kali, aku mencoba,
sekali lagi, untuk bisa dirapikan dengan sisir.
Aku memutar mata dengan geram dan
menatap pada gadis pucat berambut cokelat
dengan mata biru yang terlalu besar untuk
wajahnya, menatap ke arahku, dan
menyerah. Satu-satunya pilihanku adalah
untuk menahan rambut bandelku menjadi
poni dan berharap bahwa aku kelihatan
setengah rapi.
3/1631

Kate adalah teman sekamarku, dan dia telah


memilih hari ini dari semua hari yang lain
untuk menyerah pada flu.

Oleh karena itu, dia tidak bisa melakukan


wawancara yang sudah dia rencanakan,
dengan seorang taipan mega-Industrialis
yang aku belum pernah dengar, untuk koran
mahasiswa. Jadi aku telah mengajukan diri.
aku punya ujian akhir untuk diselesaikan,
satu esai yang harus selesai, dan aku se-
harusnya bekerja siang ini, tetapi tidak - hari
ini aku harus menyetir seratus enam puluh
lima mil ke pusat kota Seattle dalam rangka
bertemu dengan CEO misterius dari Grey
Enterprises Holdings Inc. Sebagai seorang
pengusaha luar biasa dan penyumbang dana
utama 1

Universitas kami, waktunya sangat berharga.

Jauh lebih berharga dari waktuku - tapi dia


telah menyetujui Kate untuk wawancara.
4/1631

Sebuah kudeta nyata, dia memberitahuku.


Sialan kegiatan ekstra kurikulernya.

Kate meringkuk di sofa di ruang tamu.

"Ana, maafkan aku. Butuh waktu sembilan


bulan untuk wawancara ini. Ini akan me-
makan waktu enam untuk menjadwal ulang,
dan kita berdua sudah lulus saat itu." Seba-
gai editor, aku tidak bisa mengabaikannya.
"Tolonglah," "Kate memohon padaku
dengan suara serak, suara orang sakit teng-
gorokan. Bagaimana dia melakukannya?
Bahkan ketika sakit dia terlihat cantik, ram-
but pirang strawberry dan mata hijau cerah,
meskipun sekarang merah berbingkai. aku
mengabaikan sengatan simpati yang tak aku
diinginkan.

"Tentu saja aku akan pergi, Kate. Kau harus


kembali tidur. Apakah kau ingin minum
Nyquil atau Tylenol?
5/1631

"

"Nyquil saja. Ini daftar pertanyaan dan


perekam mini-disc ku. Tekan saja tanda
rekam di sini. Buatlah catatan, aku akan
menuliskan semuanya. "

"aku tak tahu apa-apa tentang dia," bisikku,


mencoba untuk menekan rasa panikku yang
meningkat dan gagal.

"Daftar pertanyaannya akan membawamu


terus 2

melaju. Berangkatlah. Ini adalah perjalanan


panjang.

Aku tidak ingin kau terlambat. "

"Oke, aku akan pergi. Kembali ke tempat


tidur. aku membuatkanmu sup untuk
dipanaskan nanti "Aku menatapnya penuh
6/1631

sayang. Hanya untukmu, Kate, aku melak-


ukan ini.

"Ya aku akan tidur. Semoga berhasil. Dan


terima kasih Ana - seperti biasa, kau
penyelamatku."

Mengumpulkan tasku, aku tersenyum kecut


padanya, kemudian menuju ke pintu mobil.
Aku tidak percaya aku telah membiarkan
Kate membujukku melakukan ini. Tapi Kate
bisa bicara pada siapapun untuk melakukan
apapun.

Dia akan menjadi seorang wartawan yang lu-


ar biasa.

Dia pandai bicara, kuat, persuasif, argu-


mentatif, cantik - dan dia adalah sahabatku
tersayang.

Jalanan sepi ketika aku mengarah ke Van-


couver, Washington menuju Portland dan
7/1631

I-5. Masih pagi, dan aku tidak harus tiba di


Seattle sampai jam dua siang ini. Un-
tungnya, Kate meminjamiku Mercedes CLK

sporty miliknya. aku tidak yakin Wanda, VW


Beetle lamaku, dapat melakukan perjalanan
tepat waktu.

Oh, Mersi jelas menyenangkan untuk


dikendarai, dan mil-mil berlalu cepat saat
aku menginjak pegas sampai kedasar lantai
logam.

Tujuanku adalah kantor pusat perusahaan


global Mr.

Grey. Ini adalah gedung perkantoran besar


dua puluh 3

lantai, semua terbuat dari kaca lengkung dan


baja, sebuah fantasi utilitarian seorang
arsitek, dengan
8/1631

"Grey House" ditulis diam-diam di baja


diatas pintu kaca depan. Ini jam dua kurang
seperempat ketika aku tiba, sangat lega bah-
wa aku tidak terlambat saat aku berjalan ke
lobi yang besar terbuat dari batu pasir putih,
kaca, baja - yang terus terang menakutkan.

Di balik meja batu pasir padat, seorang wan-


ita muda berambut pirang sangat menarik
rapi, tersenyum ramah padaku. Dia men-
genakan jaket jas hitam tajam dan kemeja
putih yang belum pernah aku lihat.

Dia tampak rapi.

"Aku di sini untuk bertemu dengan Mr.


Grey.

Anastasia Steele menggantikan Katherine


Kavanagh.

"
9/1631

"Tunggu sebentar, Miss Steele." Dia


lengkungan alisnya sedikit ketika aku berdiri
dengan rendah diri di depannya. Aku mulai
berharap aku akan meminjam salah satu
blazer resmi Kate daripada memakai jaket
biru angkatan laut. aku telah berupaya dan
mengenakan satu-satunya rokku, sepatu bot
coklat selutut dan sweater biru. Bagiku, ini
adalah cerdas. Aku menyelipkan rambutku
di belakang telingaku dan aku berpura-pura
dia tidak mengintimidasiku.

"Miss Kavanagh sudah ditunggu. Silahkan


daftar di sini, Miss Steele. kau pakai lift
terakhir disebelah 4

kanan, tekan tombol lantai kedua puluh."


Dia tersenyum ramah padaku, geli tidak
diragukan lagi, ketika aku mendaftar.

Dia mengulurkan kartu keamanan yang ter-


tulis PENGUNJUNG sangat tegas tertera di
bagian depan.
10/1631

aku tak bisa mencegah seringaiku. Tentunya


sudah jelas bahwa aku hanya berkunjung.
aku tidak cocok di sini.

Tidak ada yang berubah, dalam hati aku


mendesah.

Berterima kasih, aku berjalan ke deretan lift


melewati dua petugas keamanan yang cara
berpakaian jauh lebih cerdas dariku dengan
jas hitam berpotongan rapi.

Lift membawaku dengan kecepatan tinggi ke


lantai dua puluh. Pintunya bergeser terbuka,
dan aku di lobi besar berikutnya - lagi semua
terbuat dari kaca, baja, dan batu pasir putih.
aku dihadapkan oleh sebuah meja dari batu
pasir dan seorang perempuan pirang muda
berpakaian tanpa cela berwarna hitam dan
putih yang bangkit untuk menyapaiku.
11/1631

"Miss Steele, bisakah kau menunggu di sini,


sebentar?" Dia menunjuk ke area duduk dari
kursi kulit putih.

Di belakang kursi kulit adalah ruang rapat


berdinding kaca yang luas dengan meja kayu
gelap yang sama luasnya dan sedikitnya dua
puluh kursi yang secorak di sekitarnya. Di
luar itu, ada jendela dari lantai ke 5

langit-langit dengan pemandangan


cakrawala Seattle yang terlihat keluar
keseluruh kota. Ini adalah vista yang
menakjubkan, dan aku sesaat lumpuh oleh
pemandangan itu. Wow.

Aku duduk, mengeluarkan daftar pertanyaan


dari tasku, dan melangkah masuk kedalam,
dalam hati menyumpahi Kate karena tidak
memberikanku dengan biografi singkat. aku
tidak tahu apapun tentang orang yang akan
aku wawancarai. Dia bisa jadi berumur sem-
bilan puluh tahun atau tiga puluh tahun.
12/1631

Ketidakpastian adalah menyakitkan, dan


gugupku muncul kembali, membuat aku gel-
isah. Aku belum pernah merasa nyaman
dengan wawancara empat mata, lebih suka
diskusi kelompok anonim di mana aku bisa
duduk secara tidak menonjol di bagian be-
lakang ruangan. Sejujurnya, aku lebih suka
sendirian, membaca novel Inggris klasik,
meringkuk di kursi di perpustakaan kampus.
Tidak duduk gelisah dalam bangunan ko-
lossal kaca dan batu.

Aku memutar mataku pada diri sendiri.


Sadarlah, Steele. Dilihat dari bangunannya,
yang terlalu klinis dan modern, aku kira
Grey berumur empat puluhan: bugar, ke-
cokelatan, dan berambut pirang yang suai
dengan sisa dari orang-orang disini.

Ada wanita lainnya yang pirang, berpakaian


elegan sempurna keluar dari pintu besar dis-
isi kanan. Ada apa dengan semua wanita pir-
ang dan rapi? Ini seperti Stepford sini.
13/1631

Mengambil napas dalam-dalam, aku berdiri.


"Miss Steele?" Si pirang yang terakhir 6

bertanya.

"Ya," aku menjawab serak, dan melong-


garkan tenggorokan. "Ya." Nah, itu baru ter-
dengar lebih percaya diri.

"Mr. Grey akan menemui anda segera. Boleh


aku bawa jaketmu? "

"Oh silakan." aku berjuang melepas jaketku.

"Apakah kau sudah ditawari minuman atau


apapun?"

"Um - Tidak" Oh, apakah si pirang yang per-


tama dalam masalah?

Pirang nomor dua mengerutkan kening dan


memandang wanita muda di meja.
14/1631

"kau mau minum teh, kopi, air?" Tanyanya,


mengalihkan perhatian kembali kepadaku.

"Segelas air. Terima kasih, "bisikku.

"Olivia, tolong ambilkan Nona Steele segelas


air."

Suaranya tegas. Olivia bergegas berdiri dan


langsung menuju ke pintu di sisi lain dari
foyer.

"aku minta maaf, Miss Steele, Olivia adalah


pegawai magang baru kami. Silakan duduk.
Mr. Grey akan tiba dalam lima menit. "

Olivia kembali dengan segelas air es.

"Ini untukmu, Miss Steele."

"Terima kasih."
15/1631

Pirang nomor dua melenggang ke meja be-


sar, tumitnya menggeluarkan suara bergema
di lantai batu pasir. Dia duduk, dan mereka
berdua melanjutkan pekerjaan mereka.

Mungkin Mr. Grey bersikeras bahwa semua


karyawannya berambut pirang. Aku
bertanya-tanya dengan iseng apakah itu leg-
al, ketika pintu kantor terbuka dan seorang
laki-laki Afro-Amerika yang tinggi, anggun
dan menarik keluar. aku jelas mengenakan
pakaian yang salah.

Ia berbalik dan berkata melalui pintu. "Golf,


minggu ini, Grey."

Aku tidak mendengar jawabannya. Dia berb-


alik, melihatku, dan tersenyum, matanya
yang gelap berkerut di sudut-sudutnya.
Olivia segera melompat dan memanggil lift.
Dia tampaknya terbiasa melompat dari tem-
pat duduknya. Dia lebih gugup dari aku!
16/1631

"Selamat siang, ladies," katanya saat ia


melalui pintu geser.

"Mr. Grey akan menemui anda sekarang,


Miss Steele.

Langsung saja masuk, "kata pirang nomor


dua.

Aku berdiri agak gemetar mencoba untuk


menekan gugupku. Mengumpulkan tasku,
aku meninggalkan gelas airku dan berjalan
ke pintu yang setengah terbuka.

"kau tidak perlu untuk mengetuk - langsung


saja masuk" Dia tersenyum ramah.

aku mendorong pintu dan tersandung,


tersandung oleh kaki sendiri, dan jatuh ke-
pala duluan kedalam kantor.
17/1631

Sialan besar - aku dan dua kaki kiriku! aku


pada posisi merangkak di ambang pintu ke
kantor Mr.

Grey, dan tangan yang lembut membantuku


untuk berdiri. aku sangat malu, sialan pada

kecanggunganku. aku harus menguatkan diri


untuk melirik ke atas. Holy cow - dia begitu
muda.

"Miss Kavanagh." Dia menjulurkan tangan


berjari panjang-panjang kepadaku begitu
aku tegak. "aku Cristian Grey. Kau baik-
baik? Apakah kau ingin duduk? "

Begitu muda - dan menarik, sangat menarik.


Dia tinggi, mengenakan setelan abu-abu
halus, kemeja putih, dan dasi hitam dengan
rambut tembaga yang sulit diatur dan mata
berwarna gelap dan intens, abu-abu terang
yang menyorot tajam padaku. Butuh
18/1631

beberapa saat bagi aku untuk menemukan


suaraku.

"Mm. Sebenarnya-"gumamku. Jika orang ini


adalah lebih dari tiga puluh tahun maka aku
adalah pamannya monyet. Dengan bingung,
aku

menempatkan tanganku dan kami berjabat


tangan.

Ketika jari kita bersentuhan, aku merasakan


getaran aneh menggembirakan menjalar
melaluiku. aku menarik tanganku buru-
buru, malu. Pasti listrik statis. Aku berkedip
cepat, kelopak mataku menyesuaikan
dengan detak jantungku.

"Miss Kavanagh sedang tidak sehat, jadi dia


mengutusku. aku harap kau tidak keberatan,
Mr.
19/1631

Grey. "

"Dan kau adalah...?" Suaranya hangat, mun-


gkin geli, tapi sulit untuk mengatakan dari
ekspresi tenangnya.

Dia tampak agak tertarik, tapi secara


keseluruhan, sopan.

"Anastasia Steele. Aku sedang belajar Sastra


Inggris dengan Kate, mm ... Katherine ...

um ... Nona Kavanagh di Washington State. "

"aku paham," katanya singkat. aku pikir aku


melihat hantu tersenyum dalam ekspresinya,
tapi aku tidak yakin. "Apakah kau ingin du-
duk?" Dia melambaikan tangannya menuju
sofa kulit putih berbentuk L.

Kantornya terlalu besar untuk hanya satu or-


ang. Di depan jendela dari lantai sampai
langit-langit, ada 10
20/1631

meja kayu besar modern dari kayu gelap


yang bisa buat makan enam orang dengan
nyaman. Itu cocok dengan meja kopi dide-
pan sofa. Semuanya berwarna putih - langit-
langit, lantai, dan dinding kecuali, di dinding
dekat pintu, di mana sebuah mosaik lukisan
kecil tergantung, tiga puluh enam lukisan itu
diatur dalam bentuk persegi. Lukisan itu in-
dah -

serangkaian objek duniawi yang terlupakan


dilukis secara rinci tepat seperti mereka ada-
lah seperti foto.

Ditampilkan bersama-sama, mereka


menakjubkan.

"Seorang seniman lokal. Trouton, "kata Grey


ketika ia menangkap tatapanku.

"Itu indah. Memunculkan hal biasa menjadi


luar biasa, gumamanku, terganggu baik oleh
21/1631

dia dan lukisan. Dia memiringkan kepalanya


ke satu sisi dan menganggapku serius.

"aku sangat setuju, Miss Steele," jawabnya,


suaranya lembut dan untuk beberapa alasan
bisa dijelaskan aku menemukan diriku
memerah.

Kecuali lukisan, kantornya tampak dingin,


bersih, dan klinis. Aku ingin tahu apakah itu
mencerminkan kepribadian dari Adonis
yang tenggelam dengan anggun ke salah satu
kursi kulit putih di depanku.

Aku menggelengkan kepala, cemas pada


arah pikiranku, dan mengambil pertanyaan
Kate dari tasku. Selanjutnya, aku mengatur
perekam mini-disc dan menjatuhkannya dua
kali pada meja kopi di depanku. Mr. Grey
mengatakan apa-apa, menunggu 11

dengan sabar - aku berharap - aku menjadi


semakin malu dan bingung. Ketika aku
22/1631

mengumpulkan keberanian untuk melihat


dia, dia memperhatikanku, satu tangan
santai di pangkuan dan yang lainnya meny-
entuh dagunya dan menjulurkan jari telun-
juk yang panjang di bibirnya. aku pikir dia
mencoba menahan senyum.

"Maaf," aku tergagap. "aku tidak terbiasa


dengan ini."

"Ambil semua waktu yang kau butuhkan,


Miss Steele," katanya.

"Apakah kau keberatan jika aku merekam


jawabanmu?"

"Setelah kau melalui begitu banyak masalah


untuk menyiapkan perekam - kau bertanya
kepadaku sekarang?"

Aku memerah lagi. Dia menggodaku? aku


harap. Aku berkedip padanya, tidak yakin
harus berkata apa, dan aku pikir dia merasa
23/1631

kasihan padaku karena dia mengalah.


"Tidak, aku tidak keberatan."

"Apakah Kate, maksudku, Miss Kavanagh,


menjelaskan untuk apa wawancara itu?"

"Ya. Untuk muncul dalam edisi kelulusan


dari surat kabar mahasiswa dan aku akan
ikut upacara wisuda tahun ini. "

12

Oh! Ini adalah berita untukku, dan aku se-


mentara melamun berpikir bahwa seseorang
tidak jauh lebih tua dariku - oke, mungkin
enam tahun atau lebih, dan oke, mega
sukses, tapi tetap saja - akan hadir dengan
gelarku. Aku mengerutkan kening, menyeret
kembali perhatianku ke tugas di tangan.

"Bagus," aku menelan ludah dengan gugup.


"aku punya beberapa pertanyaan, Mr Grey."
24/1631

aku menyelipkan rambut di belakang


telingaku.

"Sudah kuduga," katanya, datar. Dia menert-


awakanku. Pipiku panas menyadari kondisi
ini, dan aku duduk tegak dan meluruskan
bahuku berupaya untuk terlihat lebih tinggi
dan lebih menakutkan. Menekan tombol
start pada perekam, aku mencoba untuk ter-
lihat profesional.

"Kau sangat muda untuk mengumpulkan


semacam kekaisaran bisnis. Untuk apa anda
berutang keberhasilan anda?" Aku melirik
padanya.

Senyumnya sedih, tetapi ia samar-samar ter-


lihat kecewa.

"Bisnis adalah tentang orang, Miss Steele,


dan aku sangat pandai menilai orang. aku
tahu bagaimana mereka semua, apa yang
membuat mereka
25/1631

berkembang, apa yang tidak, apa yang men-


ginspirasi mereka, dan bagaimana untuk
mendorong mereka.

aku mempekerjakan tim yang luar biasa, dan


aku menghargai mereka dengan baik "Dia
berhenti dan menatap padaku dengan
tatapan abu-abunya.

13

"Keyakinanku adalah untuk mencapai keber-


hasilan dalam suatu skema seseorang harus
membuat diri sendiri ahli pada skema itu,
tahu luar dalam, tahu setiap detail. aku
bekerja keras, sangat sulit untuk melakukan
itu. aku membuat keputusan berdasarkan lo-
gika dan fakta. Aku punya insting alami yang
dapat melihat dan memelihara ide yang solid
baik dan orang baik. Intinya adalah, selalu
menuju ke orang-orang baik. "
26/1631

"Mungkin kau cuma beruntung." Ini tidak


ada dalam daftar pertanyaan Kate - tapi dia
begitu arogan.

Matanya menyala sesaat karena terkejut.

"aku tidak berlangganan keberuntungan


atau kesempatan, Miss Steele. Semakin keras
aku bekerja semakin beruntung aku tam-
paknya. Ini benar-benar adalah tentang
mendapatkan orang yang tepat dalam timmu
dan mengarahkan energi mereka secara se-
suai. aku pikir itu adalah Harvey Firestone
yang mengatakan 'pertumbuhan dan
perkembangan orang adalah panggilan tert-
inggi dari kepemimpinan.' "

"kau terdengar seperti gila kontrol." Kata-


kata itu keluar dari mulutku sebelum aku
bisa

menghentikannya. "Oh, aku melakukan kon-


trol dalam segala hal, Miss Steele," katanya
27/1631

tanpa jejak humor dalam senyumnya. Aku


menatap dia, dan ia menahan tatapanku ter-
us, tanpa ekspresi. detak jantungku menjadi
bertambah cepat, dan wajahku memerah
lagi.

Mengapa ia punya efek mengerikan padaku?

14

Penampilannya yang sangat menarik mun-


gkin? Cara matanya menembus padaku?
Cara dia membelai jari telunjuknya terhadap
bibir bawahnya? aku berharap dia akan ber-
henti melakukan hal itu.

"Selain itu, kekuatan besar diperoleh dengan


meyakinkan diri sendiri dalam lamunan ra-
hasiamu bahwa kau dilahirkan untuk men-
gontrol sesuatu," ia melanjutkan, suaranya
lembut.
28/1631

"Apakah kau merasa bahwa kau memiliki


kekuatan yang luar biasa?" Gila kontrol.

"aku mempekerjakan lebih dari empat puluh


ribu orang, Miss Steele. Itu memberiku
semacam tanggung jawab tertentu - kekuas-
aan, jika kau mau. Jika aku memutuskan aku
tidak lagi tertarik dalam bisnis
telekomunikasi dan menjualnya, dua puluh
ribu orang akan berjuang untuk melakukan
pembayaran hipotek mereka setelah satu bu-
lan atau lebih. "

Mulutku menganga. aku terhuyung-huyung


oleh kurangnya rasa kerendahan hatinya.

"Tidakkah kau memiliki dewan direksi untuk


dijawab?" aku bertanya, jijik.

"aku memiliki perusahaanku. aku tidak perlu


menjawab pada dewan" Dia mengangkat alis
ke arahku.
29/1631

Aku memerah. Tentu saja, aku akan tahu ini


jika aku 15

telah melakukan beberapa penelitian. Tapi


sialan, dia begitu sombong. aku mengubah
taktik.

"Dan apakah kau memiliki hobi di luar


pekerjaanmu?"

"aku punya ketertarikan yang bermacam-


macam, Miss Steele." Sebuah hantu terseny-
um menyentuh bibirnya. "Sangat bervariasi."
Dan untuk beberapa alasan, aku bingung
dan dipanaskan dengan tatapan itu. Matanya
bersinar dengan beberapa pemikiran yang
jahat.

"Tapi jika kau bekerja keras, apa yang kau


lakukan untuk bersantai?"

"Bersantai?" Dia tersenyum, memperli-


hatkan gigi putih yang sempurna. Aku
30/1631

berhenti bernapas. Dia benar-benar indah.


Tidak ada yang setampan dia.

"Nah, untuk 'bersantai' seperti yang kau


katakan -

aku berlayar, aku terbang, aku mengejar ber-


macam bermimpi secara fisik."

Dia bergeser di kursinya. "aku seorang pria


yang sangat kaya, Miss Steele, dan aku
memiliki hobi mahal dan menyedot uang."

Aku melirik cepat pada daftar pertanyaan


Kate, ingin keluar dari subjek ini.

"kau berinvestasi di bidang manufaktur.


Mengapa, secara khususnya?"aku bertanya.
Mengapa dia 16

membuat aku merasa sangat tidak nyaman?

"aku suka membangun sesuatu. aku ingin


tahu bagaimana sesuatu bekerja: apa yang
31/1631

membuat hal itu berdetak, bagaimana cara


membangun dan mendekonstruksi. Dan aku
memiliki cinta pada kapal.

Apa yang bisa aku katakan? "

"Itu terdengar seperti hatimu yang bicara


daripada logika dan fakta."

Mulutnya mengernyit, dan ia menatap

memperhitungkanku.

"Mungkin. Meskipun ada orang yang akan


mengatakan aku tidak punya hati. "

"Mengapa mereka berkata begitu?"

"Karena mereka tahu aku dengan baik."


Bibirnya melengkung tersenyum kecut.

"Apakah temanmu mengatakan kau mudah


untuk dikenali?" Dan aku menyesali
32/1631

pertanyaan itu begitu aku mengatakannya.


Ini tidak ada dalam daftar Kate.

"Aku orang yang sangat pribadi, Miss Steele.


Aku melakukan banyak cara untuk
melindungi privasiku.

aku tidak sering memberikan wawancara,


"nada suaranya menurun.

"Mengapa kau setuju untuk melakukan yang


satu 17

ini?"

"Karena aku seorang penyumbang dana


Universitas, dan untuk semua maksud dan
tujuan, aku tidak bisa melepaskan Nona
Kavanagh dari punggungku. Dia mendesak-
mu dan mendesakmu Public Relation ku,
dan aku kagumi pada keuletan seperti itu."
33/1631

Aku tahu bagaimana Kate dapat menjadi se-


demikian ulet. Itu sebabnya aku duduk di
sini menggeliat tidak nyaman di bawah
tatapan tajam, ketika aku harus belajar un-
tuk ujianku.

"kau juga berinvestasi dalam teknologi


pertanian.

Mengapa kau tertarik di wilayah ini? "

"Kami tidak bisa makan uang, Miss Steele,


dan ada terlalu banyak orang di planet ini
yang tidak cukup mendapat makan."

"Kedengarannya sangat filantropi. Apakah


ini sesuatu yang kau rasa sangat kuat? Mem-
beri makan kaum miskin dunia? "

Dia mengangkat bahu, sangat acuh.

"Ini bisnis yang cerdas," bisiknya, meskipun


aku pikir dia tidak jujur. Ini tidak masuk
34/1631

akal - memberi makan kaum miskin di


dunia? aku tidak dapat melihat manfaat
keuangan pada hal ini, hanya moralitas
ideal. Aku melirik pertanyaan berikutnya,
bingung dengan sikapnya.

18

"Apakah kau memiliki filosofi? Jika demiki-


an, apa itu? "

"aku tidak memiliki filosofi seperti itu. Mun-


gkin prinsip - Carnegie bilang: "Orang yang
memperoleh kemampuan untuk mengambil
kepemilikan penuh dari pikirannya sendiri
dapat menguasai apa pun yang ia berhak mi-
liki." aku sangat tunggal, fokus. aku suka
kontrol - diri sendiri dan orang di sekitarku."

"Jadi, kau ingin memiliki banyak hal?" kau


gila kontrol.
35/1631

"aku ingin dengan pantas memiliki mereka,


tapi ya, garis bawah, aku ingin."

"kau terdengar seperti konsumen akhir."

"Begitulah." Dia tersenyum, tapi senyum


tidak menyentuh matanya. Sekali lagi ini
adalah bertentangan dengan seseorang yang
ingin memberi makan dunia, jadi aku tidak
dapat mencegah untuk berpikir bahwa kita
sedang berbicara tentang sesuatu yang lain,
tapi aku benar-benar bingung untuk apa itu.
Aku menelan ludah. Suhu di dalam ruangan
meningkat atau mungkin itu hanya aku. aku
hanya ingin wawancara ini berakhir. Tentun-
ya Kate memiliki cukup bahan sekarang?
Aku melirik pertanyaan berikutnya.

"Kau diadopsi. Seberapa jauh kau berpikir


bahwa itu 19
36/1631

membentuk kau sekarang ini?" Oh, ini


pribadi?. Aku menatapnya, berharap dia
tidak tersinggung. Alisnya berkerut-kerut.

"aku tidak punya cara untuk mengetahui."

Ketertarikanku adalah terusik.

"Berapa umur kau saat kau diadopsi?"

"Itu masalah catatan publik, Miss Steele."


Nada suaranya adalah tegas. Aku memerah,
lagi. sialan.

Ya tentu saja - jika aku tahu aku melakukan


wawancara ini, aku harus melakukan be-
berapa penelitian dulu.

Aku bergerak dengan cepat.

"Kau harus mengorbankan kehidupan kelu-


arga untuk pekerjaanmu."

"Itu bukan pertanyaan." Dia tegas.


37/1631

"Maaf." Aku menggeliat, dan dia membuat


aku merasa seperti seorang anak bandel. aku
coba lagi.

"Apakah kau harus mengorbankan ke-


hidupan keluarga demi pekerjaanmu?"

"aku punya keluarga. Aku punya seorang


saudara laki-laki dan seorang saudara per-
empuan dan dua orang tua yang penuh
kasih. Aku tidak tertarik dalam 20

memperluas keluargaku di luar itu. "

"Apakah kau gay, Mr. Grey?"

Dia menyedot nafas tajam, dan aku merasa


ngeri, malu. Sialan. Mengapa aku tidak
menggunakan sejenis filter sebelum aku
membacanya langsung?

Bagaimana aku bisa katakan padanya bahwa


aku hanya membaca pertanyaan saja?
38/1631

Sialan Kate dan rasa ingin tahunya!

"Tidak Anastasia, aku tidak." Dia


mengangkat alisnya, bersinar dingin di
matanya. Dia tidak terlihat senang.

"aku meminta maaf. Ini um ... tertulis di sini


"Ini pertama kalinya dia menyebut namaku.
Detak jantungku dengan cepat meningkat,
dan pipiku yang memanas lagi. Dengan
gugup, aku menyelipkan rambutku ke be-
lakang telingaku.

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi.

"Ini bukan pertanyaan kau sendiri?"

Darah sepertinya berhenti mengalir ke ke-


palaku. Oh tidak.

"Err ... tidak. Kate - Miss Kavanagh - dia


menyusun pertanyaan ini."

21
39/1631

"Apakah kau rekannya pada koran mahas-


iswa?" Oh sial. aku tidak ada hubungannya
dengan koran mahasiswa. Ini kegiatan ek-
strakurikuler Kate, bukan aku. Wajahku
terbakar.

"Tidak Dia teman sekamarku. "

Dia menggosok dagunya dengan tenang,


mata abu-abunya menilaiku.

"Apakah kau sukarelawan untuk melakukan


wawancara ini?" Tanyanya, suaranya luarbi-
asa tenang.

Tunggu dulu, siapa yang seharusnya me-


wawancarai siapa? Matanya membakar ke
dalam diriku, dan aku terpaksa menjawab
dengan sebenarnya.

"aku dicalonkan. Dia sedang tidak sehat"


Suaraku lemah dan penuh sesal.
40/1631

"Itu menjelaskan banyak."

Ada ketukan di pintu, dan pirang nomor dua


masuk.

"Mr. Grey, maafkan aku menyela, tetapi per-


temuan anda berikutnya dua menit lagi. "

"Kami belum selesai di sini, Andrea. Tolong


batalkan pertemuan berikutnya."

Andrea ragu-ragu, melongo padanya. Andrea


nampak 22

linglung. Mr. Grey memutar kepalanya


perlahan-lahan menghadapnya dan
mengangkat alisnya.

Mukanya jadi pink cerah. Oh bagus. Ini


bukan hanya aku.

"Baiklah, Mr. Grey," ia bergumam, lalu kelu-


ar. Dia mengerutkan kening, dan ternyata
perhatian kembali padaku.
41/1631

"Sampai di mana kita tadi, Miss Steele?"

Oh, kita kembali ke 'Nona Steele' sekarang.

"Tolong jangan biarkan aku menahanmu


dari apapun."

"aku ingin tahu tentangmu. aku pikir itu


cukup adil."

Mata abu-abunya turun dengan rasa ingin


tahu.

Double sialan. Di mana dia akan menuju? Ia


menempatkan siku di lengan kursi dan
menaruh jari-jarinya di depan mulutnya.
Mulutnya sangat ...

mengganggu. Aku menelan ludah.

"Tak banyak untuk diketahui," kataku, mem-


erah lagi.

"Apa rencanamu setelah kau lulus?"


42/1631

Aku mengangkat bahu, terkejut oleh


minatnya.

Datang ke Seattle bareng Kate, mencari tem-


pat, mencari pekerjaan. aku belum benar-
benar belum berpikir di luar ujianku.

23

"Aku belum membuat rencana, Mr. Grey.


Aku hanya perlu untuk menyelesaikan ujian
akhirku. "

Yang mana aku seharusnya belajar saat ini


daripada duduk di istana, kantor megah,
steril, merasa tidak nyaman di bawah
tatapan tajammu.

"Kami menjalankan program magang yang


sangat baik di sini," katanya pelan. Aku
mengangkat alis dengan heran. Apakah dia
menawariku pekerjaan?
43/1631

"Oh. Aku akan mengingatnya, "bisikku,


benar-benar bingung. "Meskipun aku tidak
yakin aku akan cocok di sini." Oh tidak. Aku
merenung dengan keras lagi.

"Mengapa kau berkata demikian?" Dia


memiringkan kepalanya ke satu sisi, tertarik,
sedikit senyum bermain di bibirnya.

"Sudah jelas, bukan?" aku tidak ter-


koordinasi, berantakan, dan aku tidak
pirang.

"Tidak bagiku," bisiknya. Tatapannya sangat


ketat, semua humor hilang, dan otot aneh
jauh di dalam perutku mengencang secara
tiba-tiba. aku mengalihkan pandanganku
jauh dari pengawasan dan membabi buta
menatap ke bawah pada jariku yang tersim-
pul. Apa yang terjadi? Aku harus pergi -

sekarang. Aku membungkuk untuk


mengambil perekam.
44/1631

"Apakah kau ingin aku mengantarmu untuk


melihat-24

lihat?" Tanya dia.

"aku yakin kau jauh terlalu sibuk, Mr Grey,


dan aku harus melakukan perjalanan
panjang."

"Kau mengemudi kembali ke WSU di


Vancouver?"

Terdengar Dia terkejut, cemas bahkan. Dia


melirik ke luar jendela. Ini mulai hujan.
"Nah, kau sebaiknya menyetir hati-hati."
Nada suaranya adalah tegas, berwibawa.
Mengapa ia harus peduli? "Apakah kau su-
dah dapat segala yang kau butuhkan?" Ia
menambahkan.

"Ya Pak," jawabku, pengepakan perekam ke


dalam tasku. Matanya sempit, spekulatif.
45/1631

"Terima kasih untuk wawancara, Mr. Grey."

"Kesenangan dapat bertemu denganmu,"


katanya, sopan seperti biasa.

Saat aku bangkit, dia berdiri dan megang-


surkan tangannya.

"Sampai kita bertemu lagi, Miss Steele." Dan


itu terdengar seperti tantangan, atau anca-
man, aku tidak yakin yang mana. Aku
mengerutkan kening. Kapan kita pernah ber-
temu lagi? aku menjabat tangannya sekali
lagi, heran bahwa arus aneh diantara kita
masih ada. Itu pasti syarafku.

"Mr. Grey "Aku mengangguk padanya. Ber-


gerak 25

dengan atletis luwes ke pintu, ia


membukanya lebar-lebar.
46/1631

"Hanya memastikan kau telah melalui pintu,


Miss Steele." Dia memberikan senyum kecil.

Jelas, dia mengacu pada kejadian se-


belumnya yang kurang elegan ke kantornya.
Aku memerah.

"Anda sangat perhatian, Mr Grey," tukasku,


dan senyumnya melebar. Aku senang kau
menemukanku menghibur, aku menatap
marah dalam hati, berjalan ke ruang depan.
Aku heran ketika ia mengikuti aku keluar.
Andrea dan Olivia berdua matanya men-
gikuti langkahku, sama-sama terkejut.

"Apakah kau membawa mantel?" Meminta


Grey.

"Ya." Olivia melompat dan mengambil


jaketku, Grey mengambil darinya sebelum
Olivia dapat menyerahkannya kepadaku. Dia
memegangnya dan, entah kenapa merasa
minder, aku mengangkat bahu.
47/1631

Grey meletakkan tangannya sejenak di


bahuku. Aku terkesiap oleh kontak itu. Jika
ia melihat reaksiku, ia tidak mengatakan
apapun. Jari telunjuknya yang panjang me-
nekan tombol memanggil lift, dan kami ber-
diri menunggu - Aku merasa canggung,
dengan tenang terhipnotis olehnya.

Pintu terbuka, dan aku bergegas dengan pu-


tusasa berusaha melarikan diri. Aku benar-
benar harus 26

keluar dari sini. Ketika aku berbalik untuk


melihat dia, dia bersandar di ambang pintu
samping lift dengan satu tangan di dinding.
Dia benar-benar sangat, sangat tampan. Ini
sangat mengganggu. Mata abu-abunya
menyala menatapku.

"Anastasia," katanya sebagai salam


perpisahan.
48/1631

"Christian," jawabku. Dan untungnya, pintu


menutup.

27

Hatiku berdebar-debar. Lift tiba di lantai


pertama, dan aku bergegas keluar dengan ce-
pat ketika pintu terbuka, tersandung sekali,
tapi untungnya tidak terkapar ke lantai batu
pasir yang rapi. aku berlari ke pintu kaca le-
bar, dan aku bebas di udara terbuka, segar
dan lembab dari kota Seattle. Mengangkat
wajahku, aku menyambut hujan dingin
menyegarkan.

Aku memejamkan mata dan menarik napas


yang dalam, mencoba untuk memulihkan
apa yang tersisa pada keseimbanganku.

Tidak ada orang yang pernah mem-


pengaruhiku seperti Christian Grey, dan aku
tidak dapat memahami mengapa.
49/1631

Apakah penampilannya? Kesopanannya?


Kekayaan?

Kekuasaan? aku tidak mengerti reaksi


irasionalku.

Aku menarik napas mendesah lega. Demi


Tuhan sebenarnya apaan ini? Bersandar sa-
lah satu pilar baja bangunan, aku dengan
gagah berani mencoba untuk tenang dan
mengumpulkan pikiranku. Aku
menggelengkan kepala. Apakah itu? Hatiku
memantapkan irama teratur, dan aku bisa
bernapas normal lagi. Aku berjalan menuju
mobil.

Saat aku meninggalkan batas kota di be-


lakang, aku mulai merasa bodoh dan malu
saat aku memutar ulang wawancara di pikir-
anku. Tentu, aku bereaksi berlebihan ter-
hadap sesuatu yang imajiner. Oke, jadi dia
sangat menarik, percaya diri, berkuasa,
50/1631

merasa nyaman dengan dirinya sendiri -


tetapi di sisi lain, dia 28

sombong, dan untuk semua sikap sem-


purnanya, ia adalah otokratis dan dingin.
Paling tidak dipermukaan.

Sebuah getaran tanpa sengaja mengalir ke


bagian tulang belakangku. Dia mungkin
arogan, tapi kemudian ia memiliki hak untuk
itu - dia telah melakukan pencapaian begitu
tinggi di usia mudanya.

Dia tidak mengalami kegagalan dengan sen-


ang hati, tapi mengapa dia harus? Sekali lagi,
aku kesal karena Kate tidak memberi aku
biografi singkatnya.

Sambil meluncur di sepanjang I-5, pikiranku


terus mengembara. Aku benar-benar bin-
gung tentang apa yang membuat seseorang
sangat terdorong untuk sukses. Beberapa
jawabannya begitu samar - seolah-olah ia
51/1631

memiliki agenda tersembunyi. Dan pertan-


yaan Kate - ugh! Adopsi dan bertanya
apakah dia gay! Aku bergidik. Aku tidak per-
caya aku mengatakan itu.

Bumi, telan aku sekarang! Setiap kali aku


memikirkan pertanyaan itu di masa depan,
aku akan merasa ngeri karena malu. Sial
Katherine Kavanagh!

aku cek speedometer. Aku mengemudi lebih


hati-hati dari yang aku lakukan pada saat
yang lain. Dan aku tahu itu karena teringat
dua mata abu-abu tajam menatapku, dan
dengan suara tegas mengatakan untuk
menyetir dengan hati-hati. Menggelengkan
kepalaku, aku menyadari bahwa Grey lebih
seperti seorang pria berumur dua kali lipat
usianya.

Lupakan, Ana, aku memarahi diriku sendiri.


aku 29
52/1631

memutuskan bahwa secara keseluruhan, ini


adalah pengalaman yang sangat menarik,
tapi aku tidak harus memikirkan hal itu.
Tinggalkan dibelakangmu.

Aku tidak perlu melihat dia lagi. Aku lang-


sung bersorak oleh pikiran itu. aku beralih
pada MP3

player dan keraskan volumenya, duduk, dan


mendengarkan dentuman musik rock indie
saat aku menekan pedal gas.

Ketika aku sampai I-5, aku menyadari bahwa


aku bisa menyetir secepat yang aku
inginkan.

Kita tinggal di apartemen duplex kecil di


Vancouver, Washington, dekat dengan kam-
pus Vancouver dari WSU. Aku beruntung -
orang tua Kate membeli tempat itu un-
tuknya, dan aku membayar sangat murah
untuk sewanya. Apartemen itu sudah
53/1631

menjadi rumah selama empat tahun


sekarang. Saat aku berhenti di luar, aku tahu
Kate akan memintaku menceritakan sampai
sedetail-detailnya, dan dia adalah orang
yang ulet. Yah, setidaknya dia memiliki
mini-disk. Mudah-mudahan aku tidak perlu
menguraikan lebih jauh apa yang dikatakan
selama wawancara.

"Ana! Kau kembali". Kate duduk di ruang


tamu kita, dikelilingi oleh buku. Dia jelas tel-
ah belajar untuk ujian - meskipun dia masih
memakai piyama flanel pinknya yang dihiasi
dengan kelinci kecil yang lucu, satu yang ia
simpan setelah putus dengan pacar, untuk
berbagai macam penyakit, dan untuk depresi
murung biasa. Dia meraihku dan
memelukku keras.

30

"Aku mulai khawatir. Aku berharap kau


kembali lebih cepat."
54/1631

"Oh, aku pikir aku tepat waktu mengingat


wawancara berlangsung lebih lama." Aku
melambaikan perekam mini disc padanya.

"Ana, terima kasih banyak untuk melakukan


hal ini.

Aku berutang padamu, aku tahu. Ba-


gaimana? Seperti apa dia?" Oh tidak - ini dia,
Inkuisisi Katherine Kavanagh.

aku berjuang untuk menjawab pertan-


yaannya. Apa yang bisa aku katakan?

"Aku senang sudah berakhir, dan aku tidak


perlu melihatnya lagi. Dia agak menakutkan,
kau tahu."

Aku Mengangkat bahu. "Dia sangat fokus,


bahkan intens - dan muda. Benar-benar
muda. "
55/1631

Kate menatap polos padaku. Aku menger-


utkan kening padanya.

"Jangan kau pura-pura tidak tau. Kenapa


kau tidak memberiku biografinya? Dia mem-
buat aku merasa seperti idiot karena tidak
melakukan penelitian dasar" Kate menutup
mulut dengan tangannya.

"Ya ampun, Ana, aku minta maaf - aku tidak


berpikir."

31

Aku gusar.

"Kebanyakan dia sopan, formal, sedikit kaku


- seperti dia tua sebelum waktunya. Dia tidak
bicara seperti orang dengan umur dua pu-
luhan. Berapa umur dia sih?"

"Dua puluh tujuh. Astaga, Ana, maafkan aku.


Aku seharusnya menjelaskan padamu, tapi
56/1631

aku sedemikian panik. Berikan mini-disc ku,


dan aku akan mulai menyalin
wawancaranya."

"Kau tampak lebih baik. Apa kau makan sup-


mu?" aku bertanya, Ingin mengganti topik
pembicaraan.

"Ya, dan itu lezat seperti biasa. Aku merasa


jauh lebih baik" Dia tersenyum padaku
dengan rasa syukur. Aku memeriksa
arlojiku.

"Aku harus bergegas. Aku masih bisa masuk


siftku di Clayton. "

"Ana, kau akan kelelahan."

"Aku akan baik-baik saja. Sampai bertemu


nanti. "

aku telah bekerja di Clayton sejak aku mulai


di WSU.
57/1631

Ini adalah toko perabot independen terbesar


di daerah Portland, dan selama empat tahun
aku bekerja di sini, Aku mulai tahu sedikit
tentang segala sesuatu yang kita jual -
meskipun ironisnya, aku tidak bagus pada
setiap DIY. aku meninggalkan semua itu un-
tuk 32

ayahku. aku lebih mirip cewek yang suka


meringkuk di kursi malas dekat perapian.
Aku senang aku bisa masuk siftku karena
memberikanku sesuatu untuk fokus pada
yang bukan Christian Grey. Kami sedang
sibuk - itu awal musim panas, dan orang-or-
ang yang mendekorasi ulang rumah mereka.
Mrs. Clayton senang melihatku.

"Ana! aku pikir kau tidak akan datang hari


ini. "

"Wawancaraku tidak memakan waktu


selama yang aku pikir. aku bisa melak-
ukannya beberapa jam."
58/1631

"aku benar-benar senang melihatmu."

Dia memintaku ke gudang untuk memulai


menyetok ulang rak, dan aku segera
tenggelam dalam tugas.

Ketika aku tiba di rumah, Katherine men-


genakan headphone dan bekerja pada
laptopnya.

Hidungnya masih merah muda, tapi dia su-


dah tenggelam ke dalam cerita, jadi dia
berkonsentrasi dan mengetik dengan cepat.
aku benar-benar kelelahan - lelah menyetir
jarak jauh, wawancara yang melelahkan, dan
dengan bergegas ke rumah Clayton. Aku
merosot ke sofa, memikirkan esaiku yang
harus diselesaikan dan segala sesuatu yang
harusnya aku pelajari tapi tidak kulakukan
karena aku berurusan dengan ... dia.

"kau punya beberapa hal yang baik di sini,


Ana.
59/1631

33

Bagus. Aku tidak percaya kau tidak mener-


ima tawarannya untuk melihat-lihat kan-
tornya. Dia jelas ingin menghabiskan lebih
banyak waktu denganmu."

Dia memberiku pandangan bertanya sekilas.

Aku memerah, dan detak jantungku tiba-tiba


meningkat. Itu bukan alasannya, kan? Dia
hanya ingin menunjukkan lingkungan sekit-
ar sehingga aku bisa melihat bahwa dia ada-
lah tuan dari semua yang disurvei. Aku sadar
aku menggigit bibirku, dan aku berharap
Kate tidak memperhatikan. Tapi dia tam-
paknya tenggelam dalam transkripsinya "aku
mendengar apa yang kau maksud tentang
formal.

Apakah kau membuat catatan?" tanyanya.

"Um ... tidak, aku tidak mencatat."


60/1631

"Tak apa. Aku masih bisa membuat artikel


yang baik dengan ini. Sayang kita tidak
memiliki beberapa foto asli. Bajingan yang
tampan, bukan?"

Aku memerah.

"aku rasa begitu." aku berusaha keras untuk


terdengar tidak tertarik, dan aku pikir aku
berhasil.

"Oh, ayolah, Ana - bahkan kau tidak bisa ke-


bal terhadap penampilannya." Dia
melengkungkan alis sempurnanya padaku.

Sialan! Aku mengalihkan perhatian dengan


34

sanjungan, Itu selalu jadi cara yang baik.

"kau mungkin akan mendapat lebih banyak


dari dia."
61/1631

"aku ragu, Ana. Ayolah - dia praktis men-


awarkan pekerjaan padamu. Mengingat bah-
wa aku

memberikan padamu menit terakhir, kamu


telah melakukannya dengan sangat baik" Dia
melirik ke arahku dengan spekulatif. Aku
segera terburu-buru ke dapur.

"Jadi apa sebenarnya pendapatmu tentang


dia?" Sial, dia ingin tahu. Mengapa dia tidak
bisa membiarkan ini? Pikirkan sesuatu -
cepat.

"Dia sangat kuat, mengontrol, angkuh -


benar-benar menakutkan, tapi sangat karis-
matik. aku bisa memahami daya tariknya"
tambahku jujur, karena aku mengintip di
pintu padanya berharap ini akan mem-
bungkamnya sama sekali.

"kau, terpesona oleh seorang pria? Itu per-


tama kali
62/1631

"dia mendengus.

aku mulai mengumpulkan bahan-bahan


membuat sandwich sehingga dia tidak bisa
melihat wajahku.

"Mengapa kau ingin tahu apakah dia gay?


Kebetulan, itu pertanyaan yang paling
memalukan. Aku sangat malu, dan ia juga
marah ditanya seperti itu" Aku jengkel
mengingatnya.

35

"Setiap kali dia ada di acara, ia tidak pernah


membawa teman kencan."

"Itu memalukan. Semuanya adalah


memalukan. Aku senang aku tidak akan per-
nah melihat dirinya lagi."
63/1631

"Oh, Ana, itu tidak akan jadi seburuk itu. aku


pikir dia kedengarannya cukup tertarik
padamu."

Tertarik padaku? Sekarang Kate jadi konyol.

"Apakah kau mau sandwich?"

"Ya."

Kami tidak membicarakan Christian Grey


lagi malam itu, itu membuatku sedikit lega.
Setelah kami makan, aku bisa duduk di meja
makan dengan Kate dan, sementara ia
bekerja pada artikelnya, aku mengerjakan
esaiku tentang Tess of the D'Urbervilles.

Sialan, tapi wanita itu di tempat yang salah


pada waktu yang salah pada abad yang salah.
Pada saat aku selesai, tengah malam itu, dan
Kate sudah lama pergi tidur. Aku berjalan ke
kamarku, lelah, tapi senang bahwa aku telah
menyelesaikan banyak hal untuk hari Senin.
64/1631

Aku meringkuk di tempat tidur besi putihku,


membungkus selimut ibuku di tubuhku,
memejamkan mata, dan aku langsung ter-
tidur. Malam itu aku bermimpi berada di
tempat gelap, lantai dingin putih suram, dan
mata abu-abu.

36

Untuk sisa minggu ini, aku memfokuskan


diri pada kuliah dan pekerjaanku di rumah
Clayton. Kate sibuk juga, mengkompilasi
edisi terakhirnya majalah mahasiswa se-
belum ia harus melepaskan ke editor baru
yang ia juga sibuk untuk ujian akhirnya.
Rabu, dia jauh lebih baik, dan aku tidak lagi
harus melihat dia dengan piyama flanel
warna pink dengan terlalu banyak gambar
kelinci. aku menelepon ibuku di Georgia un-
tuk tanya kabar, tapi juga agar dia bisa men-
doakanku untuk ujian akhirku. Dia melan-
jutkan dengan bercerita tentang usaha ter-
barunya tentang pembuatan lilin - ibuku
65/1631

adalah segala usaha bisnis baru. Pada


dasarnya dia bosan dan ingin sesuatu untuk
mengisi waktunya, tapi dia memiliki rentang
perhatian seperti ikan mas. Ini akan tertarik
hal baru minggu depan.

Dia membuatku khawatir. aku berharap dia


tidak menggadaikan rumah untuk mem-
biayai rencana terbarunya. Dan aku ber-
harap bahwa Bob - suaminya yang relatif
baru tetapi jauh lebih tua - mengawasi dia
sekarang karena aku tidak ada disana lagi.
Bob tampaknya lebih membumi dari mantan
suami nomor tiganya.

"Bagaimana kabarmu, Ana?"

Untuk sesaat, aku ragu, dan aku mendapat


perhatian penuh dari Ibuku.

"Aku baik."

37
66/1631

"Ana? Apakah kau bertemu seseorang?"


Wow ...

bagaimana ia melakukan itu? Kegembiraan


dalam suaranya bisa diraba.

"Tidak, Bu, bukan apa-apa. kau akan men-


jadi yang pertama tahu."

"Ana, kau benar-benar harus keluar lebih


sering, sayang. kau membuatku khawatir."

"Bu, aku baik-baik saja. Bagaimana kabar


Bob"

Seperti biasa?, Mengalihkan perhatian ada-


lah kebijakan terbaik.

Setelah itu, aku telpon Ray, ayah tiriku,


mantan suami ibu nomor dua, pria itu aku
anggap sebagai ayahku, dan orang yang
sama dengan nama belakangku. Ini adalah
percakapan singkat. Bahkan, itu tidak seperti
67/1631

percakapan kecuali percakapan satu pihak


dan ia menjawabdengan suara tak jelas
dalam menanggapi bujukan lembutku. Ray
tidak banyak bicara. Tapi dia masih hidup,
dia masih menonton sepak bola di TV, dan
pergi bowling dan memancing atau mem-
buat furniture saat dia tidak mengerjakan se-
suatu. Ray adalah seorang tukang kayu yang
terampil dan alasan mengapa aku tahu per-
bedaan antara elang dan gergaji tangan. Dia
tampaknya baik-baik saja.

Jumat malam, Kate dan aku memperde-


batkan apa yang harus dilakukan malam ini
bersama - kami ingin 38

terlepas dari rutinitas kuliah kita, pekerjaan


kita, dan dari koran mahasiswa - ketika bel
pintu berbunyi.

Berdiri di depan pintu kita José teman


baikku, memegang sebotol sampanye.
68/1631

"José! senang melihatmu!" aku pelukannya


dengan singkat. "Masuklah"

José adalah orang pertama yang aku temui


ketika aku tiba di WSU, tampak tersesat dan
kesepian yang sepertinya nasibnya sama
denganku.

Kami mengenali roh dalam diri kita masing-


masing hari itu, dan kami jadi berteman se-
jak itu.

Kita tidak hanya berbagi rasa humor, tetapi


kami menemukan bahwa Ray dan José Seni-
or berdua berada di unit tentara yang sama
ketika mereka bertugas. Akibatnya, ayah kita
juga menjadi sahabat baik.

José sedang mempelajari teknik dan ia yang


pertama di keluarganya yang masuk ke per-
guruan tinggi. Dia cukup cerdas, tetapi hobi
nyatanya adalah fotografi.
69/1631

José memiliki mata yang bagus untuk gam-


bar yang bagus.

"Aku punya berita." Dia menyeringai, mata


gelapnya berkilat.

"Jangan bilang - kau berhasil untuk tidak 39

dikeluarkan minggu minggu depan" godaku,


dan dia pura-pura cemberut padaku.

"Galeri Portland akan memamerkan foto-fo-


toku bulan depan."

"Itu luar biasa - selamat" Senang untuk ke-


berhasilannya, Aku memeluknya lagi. Kate
juga ikut senang.

"José! aku harus menempatkan ini di koran.


Tidak ada perubahan editorial terbaru pada
menit terakhir pada malam Jumat" Ia
tersenyum lebar.
70/1631

"Mari kita rayakan. aku ingin kau datang ke


pembukaan" José terlihat tajam padaku. Aku
memerah.

"Kalian berdua, tentu saja," tambahnya sam-


bil melirik cemas pada Kate.

José dan aku adalah teman baik, tapi aku


tahu jauh di dalam hati, ia ingin lebih. Dia
cakep dan lucu, tapi dia bukan untukku. Dia
lebih seperti saudara yang tidak pernah aku
punya. Katherine sering menggodaku bahwa
aku tidak punya 'gen butuh pacar', tetapi
kenyataannya adalah - aku hanya belum ber-
temu orang yang ..., yang membuatku ter-
tarik, meskipun sebagian dari diriku merin-
dukan sesuatu yang membuat lututku ge-
metar, hati dimulutku, kupu-kupu diper-
utku, malam tanpa tidur.

40
71/1631

Kadang-kadang aku bertanya-tanya apa ada


sesuatu yang salah denganku. Mungkin aku
telah menghabiskan terlalu lama ditemani
sastra romantisku, dan akibatnya ideal dan
harapanku yang terlalu tinggi. Namun pada
kenyataannya, tidak ada yang pernah mem-
buatku merasa seperti itu.

'Sampai beberapa waktu yang lalu', suara tak


diinginkan lirih berbisik dibawah sadarku.

TIDAK! aku menghalau pikiran itu segera.


aku tidak akan menuju kesana, tidak setelah
wawancara menyakitkan itu. Apakah kau
gay, Mr. Grey? Aku meringis saat men-
gingatnya. Aku tahu aku bermimpi tentang
dia hampir setiap malam sejak saat itu, tapi
itu hanya untuk membersihkan pengalaman
mengerikan dari sistemku, khan?

Aku mengamati José membuka sebotol sam-


panye. Dia tinggi, dan dengan jins dan t-shirt
dia semuanya adalah bahu dan otot, kulit
72/1631

kecokelatan, rambut gelap dan mata gelap


membara. Ya, José cukup panas, tapi aku
pikir dia akhirnya mendapatkan pesan: kita
hanya berteman. Gabus penutup botol mem-
buat suara keras, dan José mendongak dan
tersenyum.

Hari sabtu di toko adalah mimpi buruk.


Kami dikepung oleh pelanngan yang ingin
merapikan rumah mereka. Mr. dan Mrs.
Clayton, John dan Patrick - dua orang
pegawai lain paruh waktu.

- Dan kita semua bergegas menjalankan


pekerjaan 41

kita dengan cepat. Tapi ada jeda sekitar


waktu makan siang, dan Mrs. Clayton
memintaku untuk memeriksa beberapa pes-
anan sambil duduk di belakang meja di kasir
diam-diam makan bagelku. Aku asyik dalam
tugas, memeriksa nomor katalog terhadap
barang yang kami butuhkan dan barang yang
73/1631

kami sudah pesan, mata berpindah-pindah


dari buku ke layar komputer dan kembali
ketika aku cek kesesuaian entri. Kemudian,
entah sebab apa, aku melihat ke atas ... dan
menemukan diriku terkunci dalam
pandangan abu-abu berani Christian Grey
yang sedang berdiri di konter, menatapku
tajam.

Gagal jantung.

"Miss Steele. Kejutan yang menyenangkan"

Pandangannya Tak tergoyahkan dan intens.

Ya ampun. Apa yang dia lakukan di sini


dengan rambut kusut dan pakaian luar ruan-
gan sweater rajutan krim, celana jeans, dan
sepatu bot? aku pikir mulutku melongo, dan
aku tidak dapat menemukan pikiran atau
suaraku.
74/1631

"Mr. Grey, "bisikku, karena hanya itu yang


aku dapat keluarkan. Ada hantu senyum di
bibir dan matanya menyala dengan humor,
seolah-olah dia menikmati lelucon
pribadinya.

"aku berada di daerah sekitar sini" katanya


menjelaskan. "Aku perlu untuk menambah
persediaan beberapa barang."

42

"Senang bertemu denganmu lagi, Miss


Steele"

Suaranya hangat dan serak seperti karamel


cokelat

... atau semacam itu.

Aku menggoyangkan kepala untuk mengum-


pulkan akalku. Hatiku berdebar panik, dan
untuk beberapa alasan aku merona merah
75/1631

dibawah tatapan mantapnya. aku benar-ben-


ar syok melihat dia berdiri di hadapanku.
Kenanganku tentang dia tidak begitu adil.
Dia tidak hanya tampan - dia adalah lam-
bang keindahan pria, memukau, dan dia ada
di sini. Di sini, di toko peralatan Clayton.
Akhirnya fungsi kognitifku berfungsi lagi
dan menghubungkan kembali dengan selur-
uh tubuhku.

"Ana. Namaku Ana," gumamku. "Apa yang


bisa aku bantu, Mr. Grey?"

Dia tersenyum, dan sekali lagi itu seperti dia


mengetahui rahasia-rahasia besar. Hal ini
sangat membingungkan. Mengambil napas
dalam-dalam, aku memakai sisi profe-
sionalku untuk menunjukkan bahwa aku su-
dah bekerja disini bertahun-tahun. Aku bisa
melakukan ini.

"Ada beberapa item yang aku butuhkan. per-


tama, aku butuh beberapa pengikat kabel,"
76/1631

bisiknya, mata abu-abunya dingin tapi juga


geli.

Pengikat kabel?

43

"Kami punya beberapa jenis menurut


panjangnya.

Mau aku tunjukkan?" gumamku, dengan


suara lembut dan bergelombang.

Sadarlah, Steele. Sebuah kerutan kecil mun-


cul di alisnya yang agak indah.

"Silakan. Tunjukkan jalan, Miss Steele,"


katanya. aku mencoba untuk tak acuh saat
aku keluar dari belakang meja, tapi benar-
benar aku sedang berkonsentrasi dengan
keras untuk tidak jatuh oleh kakiku sendiri -
kakiku tiba-tiba seperti jelly. Aku senang aku
77/1631

memutuskan memakai jins terbaikku pagi


ini.

"Barangnya ada dalam bagian barang listrik,


gang delapan." Suaraku sedikit terlalu ter-
ang. Aku melirik dia dan menyesal segera.
Sial, dia tampan. Aku tersipu.

"Silakan," bisiknya, menunjuk dengan jari


panjangnya, tangan indah terawat. With jan-
tung hampir mencekikku - karena sepertinya
ada di tenggorokanku mencoba meloloskan
diri dari mulutku

- aku menuju ke salah satu lorong ke bagian


listrik.

Mengapa dia di Portland?

Mengapa ia di sini di rumah Clayton? Dan


dari bagian sangat kecil dari otakku yang
kurang dimanfaatkan -
78/1631

mungkin terletak di dasar medulla


oblongata-ku di mana alam bawah sadarku
berdiam - datang pikiran itu: dia ingin ber-
temu kau. Tidak mungkin! aku 44

menolaknya dengan segera. Mengapa pria


yang indah, berkuasa, sopan ingin meli-
hatku? Ide itu tidak masuk akal, dan aku
menendang keluar dari kepalaku.

"Apakah kau di Portland untuk bisnis?" aku


bertanya, dan suaraku terlalu tinggi, seperti
jariku terjepit pintu atau semacamnya. Si-
alan! Cobalah untuk menjadi tenang Ana!

"aku mengunjungi divisi pertanian WSU. Ini


berpusat di Vancouver. Aku saat ini
mendanai beberapa penelitian tentang rotasi
tanaman dan ilmu tanah,"

katanya blak-blakan. Lihat?


79/1631

Tidak di sini untuk menemukanmu sama


sekali, bawah sadarku menyeringai padaku,
keras, bangga, dan cemberut. Aku malu pada
pikiran bodohku.

"Semua bagian dari rencanamu memberi


makan dunia?" Godaku.

"Semacam itulah," dia mengakui, dan


bibirnya terangkat keatas setengah
tersenyum.

Dia menatap pada berbagai macam ikatan


kabel yang kita punya di rumah Clayton. Apa
akan dia lakukan dengan benda itu? aku
tidak bisa membayangkan dia melakukan
pekerjaannya sendiri sama sekali. Jari-jar-
inya menelusuri berbagai barang pajangan,
dan untuk beberapa alasan tak bisa
dijelaskan, aku harus berpaling. Dia mem-
bungkuk dan memilih sebuah paket.

45
80/1631

"Ini akan cocok," katanya dengan senyum


sangat rahasia, dan aku malu.

"Apakah ada hal lain?"

"aku ingin beberapa selotip."

Selotip?

"Apakah kau mendekor ulang?" Kata-kataku


keluar sebelum aku bisa menghentikannya.
Tentunya dia membayar buruh atau staf un-
tuk membantunya menghias?

"Tidak, tidak mendekor ulang," katanya ce-


pat kemudian nyengir, dan aku memiliki
perasaan luar biasa bahwa dia
menertawakanku.

Apakah aku itu lucu? berpenampilan lucu?

"Lewat sini," gumamku malu. "Selotip di


lorong dekorasi."
81/1631

Aku melirik belakangku saat ia mengikuti.

"Apakah kau bekerja lama di sini?" Suaranya


rendah, dan dia menatapku, mata abu-
abunya berkonsentrasi keras. aku tersipu le-
bih merah lagi. Kenapa dia punya pengaruh
seperti ini padaku?

aku merasa seperti berumur empat belas


tahun -

46

kurang ajar, seperti biasa, dan tidak pada


tempatnya.

Mata kedepan Steele!

"Empat tahun," gumamku ketika kami men-


capai tujuan kami. Untuk mengalihkan pikir-
an, aku meraih dan memilih dua selotip le-
bar yang kita punya.
82/1631

"Aku akan mengambil yang itu," Grey


berkata lembut menunjuk ke selotip yang le-
bih lebar, yang aku ulurkan kepadanya.

Jari-jari kita bersentuhan sangat singkat,


dan listrik itu ada lagi, kejutan listrik
melaluiku seperti aku menyentuh kabel ter-
buka. Aku terkesiap tanpa sengaja saat aku
merasakannya, seluruh bagian bawah ke
tempat gelap dan belum dijelajahi, jauh di
dalam perutku. Putus asa, Aku menggapai
sekelilingku untuk mencari keseimbangan.

"Ada lagi?" Adalah suara aku serak dan


terengah.

Matanya melebar sedikit.

"Beberapa tali, aku pikir." Suaranya meniru


suaraku, serak.
83/1631

"Lewat sini." aku menunduk kepalaku untuk


menyembunyikan muka memerahku dan
menuju gang.

"Jenis apa yang kau cari? Kami memiliki tali


filamen sintetis dan alami ... benang ...

47

tali kabel ... "aku berhenti melihat ekspres-


inya, matanya gelap. Ya ampun.

"Aku akan mengambil lima meter dari tali


filamen alami."

Dengan cepat, dengan jari gemetar, aku


mengukur lima meter dengan penggaris per-
manen, menyadari bahwa tatapan panas
abu-abunya padaku. aku tidak berani
menatapnya. Astaga, bisakah aku jadi lebih
diamati? Mengambil pisau Stanleyku dari
saku belakang celana jeansku, aku memo-
tongnya kemudian menggulung dengan rapi
84/1631

sebelum mengikatnya. Ajaibnya, aku ber-


hasil untuk tidak memotong jari dengan
pisauku.

"Apakah kau seorang pramuka?" Ia bertan-


ya, bibir sensualnya yang seperti terpahat
menekuk geli.

Jangan melihat mulutnya!

"Kegiatan kelompok terorganisir bukanlah


kesukaanku, Mr. Grey."

Dia melengkungkan alis.

"Apa kesukaanmu, Anastasia?" Tanyanya,


suaranya lembut dan senyum rahasianya su-
dah kembali. Aku menatapnya tidak bisa
mengekspresikan diri sendiri.

Aku berada pada pergeseran lempeng tek-


tonik. Coba dan menjadi tenang, Ana, alam
85/1631

bawah sadarku tersiksa memohon untuk


berlutut.

48

"Buku," bisikku, tapi di dalam, alam bawah


sadarku berteriak: kau! kau adalah
kesukaanku!

Aku menamparnya turun seketika, malu


bahwa jiwaku punya ide seperti itu.

"Jenis buku apa?" Dia memiringkan kepa-


lanya ke satu sisi. Mengapa dia begitu
tertarik?

"Oh, kau tahu. Biasalah. Klasik. Terutama


sastra Inggris. "

Dia menggosok dagunya dengan jari telun-


juk dan ibu jari yang panjang saat ia
merenungkan jawabanku.
86/1631

Atau mungkin dia sangat bosan dan menco-


ba untuk menyembunyikannya.

"Ada hal lain yang kau butuhkan?" aku harus


keluar dari subjek ini - jari pada wajahnya
begitu mempesona.

"aku tidak tahu. Apa lagi yang akan kau


rekomendasikan? "

Apa yang akan aku rekomendasikan? Aku


bahkan tidak tahu apa yang kau lakukan.

"Untuk sesuatu yang kau lakukan sendiri?"

Dia mengangguk, mata abu-abunya hidup


dengan humor aneh. Aku tersipu, dan
mataku menyimpang 49

atas kemauannya sendiri kearah jeans


nyamannya.
87/1631

"Pakaian kerja terusan," jawabku, dan aku


tahu aku tidak menyaring lagi apa yang akan
keluar dari mulutku.

Dia mengangkat alis, geli, sekali lagi.

"kau tidak akan ingin merusak pakaianmu,"


aku memberi isyarat samar-samar ke arah
celana jinsnya.

"aku selalu bisa melepasnya." Dia


menyeringai.

"Mm." aku merasa warna di pipiku memerah


lagi.

Aku pasti sewarna dengan manifesto


komunis.

Berhenti bicara. Berhenti bicara


SEKARANG.
88/1631

"Aku akan mengambil beberapa pakaian


kerja. Aku tidak akan merusak pakaian apa-
pun, "katanya datar.

aku mencoba dan mengabaikan gambaran


yang tidak diundang dari dirinya tanpa
celana jeans.

"Apakah kau membutuhkan yang lain?" aku


berkata saat aku menyerahkan terusan biru.

Dia mengabaikan pertanyaanku.

"Bagaimana artikel itu?"

Dia akhirnya memintaku pertanyaan nor-


mal, jauh dari semua makna ganda dan pem-
bicaraan yang 50

membingungkan ... pertanyaan yang bisa


aku jawab.
89/1631

Aku pegang erat-erat dengan dua tangan


seolah-olah itu rakit penyeamat, dan aku pi-
lih untuk jujur.

"aku tidak menulis, Katherine yang


melakukannya.

Nona Kavanagh. Teman sekamarku, dia


penulis."

Kate sangat senang melakukan itu. Dia ada-


lah editor majalah, dan dia sangat terpukul
karena tidak bisa melakukan wawancara se-
cara pribadi" aku merasa seperti aku kekur-
angan udara - akhirnya, topik percakapan
normal. "Satu-satunya kekhawatirannya
adalah bahwa dia tidak memiliki foto
aslimu."

Grey mengangkat alis.

"Foto macam apa yang dia mau?"


90/1631

Oke. Aku tidak memperhitungkan respon


ini. Aku menggeleng, karena aku tidak tahu.

"Yah, aku masih di sekitar sini. Besok, mun-


gkin ... " ia berhenti.

"kau bersedia untuk datang pada sesi


pemotretan?"

Suaraku melengking lagi. Kate akan ada di


langit ketujuh jika aku bisa melakukan ini.
Dan kau mungkin akan melihat dia lagi be-
sok, tempat yang gelap di dasar otakku ber-
bisik menggoda padaku. aku menolak
pemikiran itu - semuanya tolol, konyol ...

"Kate akan senang - jika kita dapat me-


nemukan 51

seorang fotografer." Aku sangat senang, aku


tersenyum lebar padanya. Bibirnya terbuka,
seperti dia mengambil napas tajam, dan ia
berkedip. Untuk sepersekian detik, ia
91/1631

tampak hilang pegangan entah bagaimana,


dan bumi sedikit bergeser pada porosnya,
lempeng tektonik bergeser ke posisi baru.

Oh. Christian Grey kehilangan pegangan.

"Kabari aku tentang acara besok." merogoh


ke dalam saku, ia mengeluarkan dompetnya.
"Kartu namaku.

Disana ada nomor HPku. kau harus menele-


pon sebelum pukul sepuluh pagi."

"Oke." Aku tersenyum ke arahnya. Kate akan


sangat senang.

"ANA!"

Paul telah muncul di ujung gang. Dia


saudara bungsu Mr. Clayton. Aku pernah
mendengar ia pulang dari Princeton, tapi
aku tidak menyangka akan menemuinya hari
ini.
92/1631

"Emm, maaf sebentar, Mr. Grey." Grey


mengerutkan kening karena aku berpaling
darinya.

Paul selalu menjadi teman, dan di saat yang


aneh yang aku memiliki dengan Grey yang
kaya, berkuasa, menarik luar biasa dan gila
kontrol, itu bagus untuk bicara dengan sese-
orang yang normal. Paul memeluk keras
membuatku terkejut.

52

"Ana, hai, sangat senang bertemu


denganmu!"

katanya menyembur.

"Halo Paul, apa kabar? kau di rumah untuk


ulang tahun kakakmu? "

"Yah. Kau tampak sehat, Ana, sangat baik"


Dia menyeringai saat ia memeriksaku dari
93/1631

dekat. Lalu ia melepaskanku, tapi tetap men-


aruh lengannya dengan posesif di bahuku.
Aku bergeser dari kaki ke kaki, malu. Senang
melihat Paul, tapi dia selalu berlebihan
akrabnya.

Ketika aku melirik Christian Grey, dia


mengawasi kami seperti elang, mata abu-
abunya menyipit dan spekulatif, mulutnya
membuat garis ekspresi keras.

Dia berubah dari pelanggan penuh perhatian


menjadi orang lain - seseorang yang dingin
dan jauh.

"Paul, aku sedang melayani pelanggan. Sese-


orang yang kau harus temui," kataku, ber-
usaha meredakan permusuhan yang aku li-
hat di mata Grey. Aku menyeret Paul ke ber-
temu dengannya, dan mereka memperhitun-
gkan satu sama lain. Suasana tiba-tiba sep-
erti di kutub.
94/1631

"Ehm, Paul, ini adalah Christian Grey. Mr.


Grey, ini adalah Paul Clayton. Saudaranya
memiliki tempat ini. "Dan untuk beberapa
alasan tidak rasional, aku merasa aku harus
menjelaskan lebih banyak.

53

"aku sudah kenal Paul sejak aku bekerja di


sini, meskipun kita tidak sering bertemu. Dia
kembali dari Princeton mempelajari admin-
istrasi bisnis" Aku mengoceh ... Berhenti,
sekarang!

"Mr. Clayton" Christian mengulurkan tan-


gannya, wajahnya tidak terbaca.

"Mr. Grey," Paul membalas jabatan


tangannya.

"Tunggu dulu - bukan Christian Grey? Grey


dari Enterprises Holdings? Paul dari
95/1631

bermuka masam jadi terpesona dalam waktu


kurang dari satu nanodetik.

Grey memberinya senyum sopan yang tidak


sapai pada matanya.

"Wow - apa ada yang bisa aku dapatkan


untukmu?"

"Anastasia sudah mencarikan semuanya, Mr.


Clayton.

Dia sangat penuh perhatian" Ekspresinya


tanpa emosi, Tapi kata-katanya ... ini seperti
dia mengatakan sesuatu yang lain. Ini
membingungkan.

"Bagus," jawab Paul. "Sampai nanti, Ana."

"Tentu, Paul." aku menonton dia menghilang


menuju ruang penyimpanan. "Ada lagi, Mr.
Grey?"
96/1631

"Hanya barang-barang ini." Nada suaranya


terpotong dan dingin. Sial ... apa aku telah
menyinggung perasaannya? Mengambil
napas dalam-dalam, aku berbalik dan
menuju kasir. Apa masalahnya?

54

Aku menghitung tali, baju, selotip, dan pen-


gikat kabel di meja kasir.

"Jadi semuanya empat puluh tiga dolar."


Aku melirik Grey, dan aku berharap aku
tidak melakukannya. Dia mengawasiku
dengan cermat, mata abu-abunya intens dan
berasap. Ini mengerikan.

"Apakah kau ingin tas?" Tanyaku sambil


mengambil kartu kreditnya.

"Ya, Anastasia." Lidahnya membelai na-


maku, dan hatiku sekali lagi jadi panik.
97/1631

Aku hampir tidak bisa bernapas. Buru-buru,


aku menempatkan pembelian di bungkusan
plastik.

"kau akan meneleponku jika kau ingin aku


untuk melakukan pemotretan?" Dia sekali
lagi kembali keurusan bisnis lagi. Aku
mengangguk, tak bisa berkata-kata lagi, dan
menyerahkan kembali kartu kreditnya.

"Bagus. Sampai besok mungkin" Dia berba-


lik untuk pergi, kemudian berhenti. "Oh -
dan Anastasia, aku senang Nona Kavanagh
tidak bisa melakukan wawancara." Dia
tersenyum, kemudian melangkah keluar dari
toko, menggantung kantong plastik di atas
bahunya, meninggalkanku dengan hormon
wanita yang mengamuk ditubuhku. aku
menghabiskan beberapa menit menatap
pintu yang tertutup di mana dia pergi se-
belum aku kembali ke planet Bumi.

55
98/1631

Oke - aku menyukainya. Nah, aku sudah


mengakui hal itu kepada diriku sendiri. aku
tidak dapat bersembunyi dari perasaanku
lagi. Aku tidak pernah merasa seperti ini se-
belumnya. aku menemukan dia menarik,
sangat menarik. Tapi itu sia-sia, aku tahu,
dan aku mendesah dengan penyesalan yang
pahit. Itu hanya kebetulan, dia datang ke
sini. Tapi tetap saja, aku dapat men-
gaguminya dari jauh, kan? Tidak ada sa-
lahnya. Dan jika aku menemukan fotografer,
aku dapat mengagumi dia dengan serius.
Aku menggigit bibir mengantisipasi dan me-
nemukan diriku menyeringai seperti anak
sekolahan. aku perlu menelepon Kate dan
mengatur sesi foto besok.

56

Kate sangat gembira.

"Tapi apa yang dia lakukan di rumah


Clayton?"
99/1631

Keingintahuannya merembes melalui tele-


pon. Aku berada di ruang stok terdalam,
mencoba menjaga agar suaraku terdengar
biasa.

"Dia berada di sekitar sini."

"Aku pikir itu satu kebetulan besar, Ana. Kau


tidak berpikir dia ada di sana untuk
menemuimu? "

Ia berspekulasi. Hatiku berdebar mendengar


kemungkinan itu, tapi itu kegembiraan beru-
mur pendek. Kenyataan yang mengecewakan
adalah bahwa dia berada disini untuk bisnis.

"Dia mengunjungi divisi pertanian WSU. Dia


mendanai beberapa penelitian," aku
bergumam.

"Oh ya. Dia diberikan departemen itu hibah


$ 2,5
100/1631

juta."

Wow.

"Bagaimana kau tahu ini?"

"Ana, aku seorang wartawan, dan aku telah


menulis profil orang itu. Itu tugasku untuk
mengetahui hal ini. "

"Oke, Carla Bernstein, menjaga rambutmu.


Jadi 57

apakah kau ingin foto ini? "

"Tentu saja aku mau. Pertanyaannya adalah,


siapa fotografernya dan di mana."

"Kita bisa bertanya ke mana. Dia bilang dia


menginap disekitar sini."

"kau dapat menghubungi dia?"

"Aku punya nomor ponselnya."


101/1631

Kate terengah.

"Bujangan terkaya, paling sulit dipahami,


paling misterius di negara bagian Washing-
ton, memberimu nomor ponselnya."

"Emm ... ya."

"Ana! Dia menyukaimu. Tidak diragukan


lagi." Nada suaranya tegas.

"Kate, dia hanya mencoba bersikap baik."


Tapi bahkan saat aku mengucapkan kata-
kata itu, aku tahu itu tidak benar.

- Christian Grey tidaklah bersikap baik. Dia


bersikap sopan, mungkin. Dan suara kecil
yang tenang berbisik, mungkin Kate benar.
Kulit kepalaku meremang pada gagasan bah-
wa mungkin, mungkin saja, dia mungkin
menyukaiku. Karena, ia 58
102/1631

mengatakan ia senang Kate tidak melakukan


wawancara itu. Aku memeluk diriku dengan
gembira, bergoyang dari sisi ke sisi, terhibur
atas kemungkinan bahwa dia mungkin
menyukaiku hanya dalam waktu yang
singkat. Kate membawaku kembali dunia
nyata.

"Aku tak tahu siapa yang akan memotret.


Levi, fotografer reguler kami, tidak bisa.

Dia pulang ke rumahnya di Idaho Falls un-


tuk berakhir pekan. Dia akan marah karena
membuang kesempatan untuk mengambil
foto salah satu pengusaha terkemuka
Amerika. "

"Hmm ... Bagaimana dengan José?"

"Ide bagus! kau yang menghubunginya - dia


akan melakukan apapun untukmu. Kemudi-
an panggilan Grey dan cari tahu di mana dia
ingin bertemu kita"
103/1631

Kate dengan angkuh dan menjengkelkan

menyebutkan nama José.

"aku pikir kau harus menelponnya."

"Siapa, Jose?" Mencemooh Kate.

"Bukan, Grey."

"Ana, kau yang punya hubungan


dengannya."

"Hubungan?" Aku menjerit padanya, suar-


aku naik beberapa oktaf. "Aku nyaris tidak
kenal orang itu."

59

"Setidaknya kau sudah bertemu dengannya,"


katanya getir. "Dan sepertinya dia ingin
mengenalmu lebih jauh. Ana, panggil saja
dia," bentak dia dan menutup telepon. Dia
kadang begitu suka memerintah. Aku
104/1631

mengerutkan kening di HPku, menjulurkan


lidahku.

Aku baru saja meninggalkan pesan untuk


José ketika Paul memasuki ruangan gudang
mencari Ampelas.

"Kita agak sibuk luar sana, Ana," katanya


dengan pahit.

"Ya, emm, sorry," gumamku berbalik pergi.

"Jadi, bagaimana kau bisa kenal Christian


Grey?"

Suara Paul pura-pura acuh tak acuh.

"aku mewawancarainya untuk koran


mahasiswa.

Kate tidak sehat" Aku mengangkat bahu,


berusaha terdengar biasa dan melakukannya
tidak lebih baik dari dia.
105/1631

"Christian Grey di Clayton. Bagaimana bisa,


"Paul mendengus, kagum. Dia
menggelengkan kepala, seperti mau
membersihkannya. "Omong-omong, ingin
minum atau lakukan sesuatu malam ini?"

Setiap kali dia dirumah ia memintaku


berkencan, dan aku selalu mengatakan tidak.
Ini ritual. Aku tidak pernah menganggap hal
itu sebagai ide yang bagus untuk berkencan
dengan adik bos, dan selain itu, Paul cukup
tampan dalam ukuran cowok sebelah rumah,
60

tapi dia bukan pahlawan sastra, bukan oleh


bentangan imajinasi. Kalau Grey? Bawah
sadarku bertanya, alisnya terangkat secara
kiasan.

Aku menamparnya ke bawah.

"Tidakkah kau ada acara makan malam kelu-


arga atau sesuatu dengan kakakmu?"
106/1631

"Itu besok."

"Mungkin lain kali, Paul. aku perlu belajar


malam ini.

Aku ada ujian akhir minggu depan."

"Ana, suatu hari, kau akan berkata ya," dia


tersenyum saat aku melarikan diri ke toko.

***

"Tapi aku memotret tempat, Ana, bukan


orang,"

erangan José.

"José, please?" Aku memohon. Mencengker-


am HPku, aku mondar-mandir di ruang
tamu apartemen kami, menatap keluar
jendela di cahaya malam yang memudar.
107/1631

"Berikan teleponnya." Kate meraih handset


dariku, melemparkan rambut merah pir-
angnya di atas bahunya.

"Dengar, Jose Rodriquez, jika kau ingin sur-


at kabar 61

kami meliput pembukaan acaramu, kau


harus melakukan pemotretan ini untuk kita
besok, capiche?"

Kate bisa luar biasa keras.

"Bagus. Ana akan menelepon kembali mem-


beri tahumu lokasi dan waktunya. Sampai
ketemu besok"

Dia langsung menutup ponselku.

"Sudah diurus. Yang perlu kita lakukan


sekarang adalah memutuskan di mana dan
kapan. Telpon dia."
108/1631

Dia mengacungkan HP padaku. Perutku


bergolak.

"Telpon Grey, sekarang!"

Aku cemberut padanya dan merogoh saku


belakangku untuk mengambil kartu naman-
ya. Aku mengambil napas dalam,
memantapkan dan dengan jari gemetar, aku
memanggil nomor tersebut.

Dia menjawab pada dering kedua. Nada


suaranya terpotong, tenang dan dingin.

"Grey."

"Err ... Mr. Grey? Ini Anastasia Steele "aku


tidak mengenali suaraku sendiri, Aku sangat
gugup. Ada jeda singkat. Di dalam aku
gemetar.

"Miss Steele. Senang mendengar suaramu"


Suaranya telah berubah. Dia terkejut, aku
109/1631

pikir, dan dia terdengar begitu ... hangat -


bahkan menggoda. Napas sesak, dan aku
memerah. aku tiba-tiba sadar bahwa 62

Katherine Kavanagh menatapku, mulutnya


terbuka, dan aku bergegas ke dapur untuk
menghindari tatapan yang tidak diinginkan
itu.

"Err - kami ingin melakukan sesi pemotretan


untuk artikel." Bernafas, Ana, bernapas.

Paru-paruku menarik napas dengan tergesa-


gesa.

"Besok, jika bisa. Dimana tempat yang nya-


man bagimu, Pak?"

aku hampir bisa mendengar senyumnya sep-


erti sphinx melalui telepon.

"Aku menginap di Heathman di Portland.


Bagaimana kalau jam sembilan tiga puluh
110/1631

besok pagi?" "Oke, kita ketemu di sana." Aku


terengah dan mendesah -

seperti anak kecil, bukan wanita dewasa


yang bisa memberikan suara dan minum se-
cara hukum di Negara Bagian Washington.

"Aku menunggunya, Miss Steele." Aku mem-


bayangkan kilatan jahat di mata Greynya.

Bagaimana ia membuat tujuh kata sepele


menjanjikan godaan begitu banyak? aku
menutup telepon. Kate ada di dapur, dan dia
menatapku dengan ekspresi penuh
kekhawatiran dan bingung di wajahnya.

"Anastasia Rose Steele. kau menyukainya!


Aku belum pernah melihat atau mendengar
kau begitu, begitu ...

terpengaruh oleh siapa pun sebelumnya. kau


benar-63
111/1631

benar memerah."

"Oh Kate, kau tahu aku malu sepanjang


waktu. Ini risiko yang harus aku tanggung.
Jangan terlalu konyol," Kataku keras. Dia
berkedip padaku dengan terkejut - aku
sangat jarang membuang mainanku keluar
dari kereta bayi - dan aku dengan cepat
mengalah. "aku hanya merasa dia ... mengin-
timidasi, itu saja."

"Heathman, aku tahu," gumam Kate. "Aku


akan menelpon manajernya dan menegosi-
asikan ruang untuk foto."

"Aku akan membuat makan malam. Lalu aku


perlu belajar" Aku tidak bisa menyem-
bunyikan rasa risihku pada Kate ketika aku
membuka salah satu lemari untuk membuat
makan malam.

aku gelisah malam itu, bolak-balik. Me-


mimpikan mata Grey, baju lengan panjang,
112/1631

kaki panjang, jari panjang, dan gelap, tempat


gelap yang belum dijelajahi. Aku bangun dua
kali di malam itu, hatiku berdebar-debar.
Oh, aku akan terlihat bagaimana besok
dengan tidur begitu sedikit, aku memarahi
diriku sendiri. Aku meninju bantalku dan
mencoba untuk tidur.

Heathman terletak di jantung pusat kota


Portland.

Bangunan batu bernuansa cokelat selesai te-


pat pada waktunya untuk akhirnya ambruk
tahun 1920. José, Travis, dan aku bepergian
dengan Beetleku, dan Kate 64

dengan mercedes CLK miliknya, karena kita


semua tidak bisa masuk dalam mobilku.
Travis adalah teman José, di sini untuk
membantu dengan pencahayaan. Kate telah
berhasil mendapatkan kamar gratis Heath-
man untuk pagi hari dengan mencantumkan
kredit dalam artikel. Ketika dia menjelaskan
113/1631

pada resepsionis bahwa kita di sini untuk


pengambilan foto Christen Gray CEO, kami
langsung mendapatkan kamar suite. Hanya
suite berukuran biasa, bagaimanapun, kar-
ena tampaknya Mr. Grey sudah menempati
salah satu yang terbesar di dalam gedung ini.
Seorang eksekutif pemasaran yang terlalu
antusias menunjukkan kami ke suite -

dia sangat muda dan sangat gugup untuk be-


berapa alasan.

aku kira itu kecantikan Kate dan cara


memerintah yang melucuti dirinya, karena
dia takluk di tangannya. Kamar yang elegan,
bersahaja, dan berfurnitur mewah.

Ini jam sembilan. Kami memiliki setengah


jam untuk menyiapkan pemotretan. Kate
bersemangat penuh.

"José, aku pikir kita akan mengambil posisi


di dinding itu, apa kau setuju?" Kate tidak
114/1631

menunggu jawabannya. "Travis, kosongkan


kursi. Ana, kau bisa meminta pelayan untuk
membawa beberapa minuman? Dan beri
tahu di mana kita berada."

Ya, Nyonya. Dia begitu mendominasi. Aku


memutar mata, tetapi melakukan apa yang
dikatakannya.

65

Setengah jam kemudian, Christian Grey


masuk ke suite kami.

Ya ampun! Dia mengenakan kemeja putih,


terbuka di kerahnya, dan celana flanel Grey
yang menggantung dari pinggulnya. Rambut
acak-acakan masih lembab sehabis mandi.
Mulutku jadi kering melihat dia ... dia begitu
hot. Grey masuk ke suite diikuti oleh seorang
pria berusia pertengahan tiga puluhan,
dalam setelan gelap dan dasi tajam yang
115/1631

berdiri diam di sudut. Mata cokelatnya meli-


hat kami dengan tenang.

"Miss Steele, kita bertemu lagi." Grey men-


gulurkan tangan, dan aku menyambut,
berkedip cepat.

Oh ... dia benar-benar, lumayan ... wow.


Ketika aku menyentuh tangannya, aku
menyadari getaran yang nikmat mengalir
menembus diriku, menerangiku, membuat
aku tersipu, dan aku yakin pernapasanku
pasti terdengar.

"Mr. Grey, ini Katherine Kavanagh," gum-


amku, sambil melambaikan tangan ke arah
Kate yang maju ke depan, sambil menatap
tepat di mata.

"Nona Kavanagh yang ulet. Bagaimana


kabarmu?
116/1631

"Dia memberinya senyum kecil, tampak


benar-benar geli. "Aku percaya kau merasa
lebih sehat? Anastasia bilang kau tidak sehat
minggu lalu. "

"Aku baik-baik saja, terima kasih, Mr. Grey."


Dia 66

menjabat tangan Grey kuat-kuat tanpa men-


gedipkan kelopak mata.

Aku mengingatkan diriku bahwa Kate per-


nah sekolah swasta terbaik di Washington.
Keluarganya memiliki uang, dan dia tumbuh
percaya diri dan yakin akan tempatnya di
dunia. Dia tidak mengambil omong kosong
apapun. aku kagum pada dirinya.

"Terima kasih telah meluangkan waktu un-


tuk melakukan ini." Dia memberikan seny-
um, sopan profesional.
117/1631

"Dengan senang hati," jawab dia, mengubah


tatapan Greynya padaku, dan aku memerah,
lagi. Sialan.

"Ini adalah José Rodriguez, fotografer kami,"


kataku sambil menyeringai José yang
tersenyum dengan kasih sayang kembali
padaku. Matanya dingin ketika ia melihat
dari aku ke Grey.

"Mr. Grey, "dia mengangguk.

"Mr. Rodriguez, "Ekspresi Grey berubah juga


ketika ia menilai José.

"Di mana kau ingin aku diambil fotonya?"


Tanya Grey pada José. Nada suaranya
terdengar samar-samar mengancam. Tapi
Katherine tidak akan membiarkan José
mengatur pertunjukan.

"Mr. Grey - silahkan kau bisa duduk di sini?


Hati-hati 67
118/1631

kabel pencahayaan. Dan kemudian kita akan


melakukan beberapa foto berdiri juga" Kate
mengarahkan dia ke kursi untuk dekat
dinding.

Travis menyalakan lampu, sesaat


menyilaukan Grey, dan bergumam meminta
maaf.

Lalu Travis dan aku berdiri kembali dan


menonton ketika José melanjutkan untuk
mengambil foto. Dia mengambil beberapa
foto dengan kamera genggam, meminta Grey
untuk memutar seperti ini, seperti itu, untuk
memindahkan lengan, lalu meletakkannya
lagi.

Pindah ke tripod, José mengambil beberapa


jepretan, sementara Grey duduk dan pose,
sabar dan alami, selama sekitar dua puluh
menit. Harapanku telah jadi nyata: Aku bisa
berdiri dan mengagumi Grey dari tempat
yang tidak terlalu jauh. Dua kali mata kita
119/1631

mengunci, dan aku harus melepaskan diri


dari tatapan berawannya.

"Cukup duduknya." Katherine melanjutkan


lagi.

"Berdiri, Mr. Grey?" Tanya dia.

Dia berdiri, dan Travis bergegas meny-


ingkirkan kursinya. tombol pada Nikon José
mulai mengklik lagi.

"aku pikir kami sudah cukup," gumum José


lima menit kemudian.

"Bagus," kata Kate. "Terima kasih lagi, Mr.


Grey."

Kate menjabat tangannya, begitu juga Jose.

68

"Aku berharap untuk membaca artikelmu,


Miss Kavanagh," gumam Grey, dan menoleh
120/1631

padaku, berdiri dekat pintu. "Maukah kau


berjalan denganku, Miss Steele?" Tanyanya.

"Tentu," kataku, benar-benar tak


menyangka. Aku melirik cemas pada Kate,
yang mengangkat bahuku.

Aku melihat José cemberut dibelakang Kate.

"Selamat siang semua," kata Grey saat ia


membuka pintu, berdiri di samping memberi
jalan padaku dulu.

Ada apa ini? Apa yang diinginkannya? Aku


berhenti di koridor hotel, gelisah gugup
ketika Grey muncul dari ruangan diikuti oleh
Mr dengan setelan tajam.

"Aku akan meneleponmu, Taylor," bisiknya


ke orang itu. Taylor berjalan kembali ke kor-
idor, dan Grey mengalihkan tatapan pem-
bakaran Greynya padaku.
121/1631

Sial ...apa aku melakukan sesuatu yang


salah?

"Aku bertanya-tanya apakah kau akan ber-


gabung denganku untuk minum kopi pagi
ini."

Jantungku melonjak sampai ke dalam


mulutku.

Kencan? Christian Grey memintaku berken-


can. Dia menanyakan apakah kau ingin kopi.
Mungkin ia berpikir kau belum benar-benar
terbangun, bawah sadarku merengek padaku
mencibir lagi. Aku berdeham berusaha men-
gendalikan diriku.

69

"Aku harus mengantar semua orang pulang,"


bisikku meminta maaf, memutar tangan dan
jari-jari di depanku.
122/1631

"TAYLOR," panggil dia, membuat aku


melompat.

Taylor, yang telah mundur ke koridor, berba-


lik dan menuju kembali ke arah kami.

"Apakah mereka pulang ke universitas?"


Tanya Grey, suaranya lembut dan bertanya.
Aku mengangguk, terlalu terkejut untuk
berbicara.

"Taylor dapat mengantar mereka. Dia


sopirku. Kami memiliki 4x4 besar di sini,
jadi dia dapat mengangkut peralatan juga."

"Mr. Grey?" Taylor Bertanya ketika dia sam-


pai ke depan kita, tidak berkata apa pun lagi.

"Tolong, bisakah kau mengantar fotografer,


asistennya, dan Miss Kavanagh kembali
kerumah?"

"Tentu, Pak," Taylor membalas.


123/1631

"Nah. Sekarang kau bisa bergabung


denganku untuk minum kopi" Grey
tersenyum seolah-olah itu kesepakatan yang
sudah terlaksana.

Aku mengerutkan kening padanya.

"Um - Mr. Grey, err - ini benar-benar


...dengarlah, Taylor tidak harus mengantar
mereka pulang." Aku 70

menatap sekilas Taylor, yang tetap tenang


tanpa ekspresi. "Aku akan menukar
kendaraan dengan Kate, jika kau memberi
aku waktu sebentar."

Grey tersenyum, menyilaukan, tak dijaga,


alami hingga semua gigi tampak, tersenyum
lebar. Oh ...

dan dia membuka pintu dari suite sehingga


aku bisa kembali masuk. Aku berlari cepat
untuk memasuki ruangan, menemukan
124/1631

Katherine dalam diskusi mendalam dengan


José.

"Ana, aku pikir dia jelas menyukaimu,"


katanya tanpa basa-basi apapun. José melo-
tot padaku dengan rasa tidak setuju. "Tapi
aku tidak percaya padanya,"

tambahnya. Aku mengangkat tanganku


dengan harapan bahwa dia akan berhenti
berbicara. Dengan ajaib, dia diam.

"Kate, jika kau bawa Beetle, aku bisa mem-


bawa mobilmu?"

"Kenapa?"

"Christian Grey memintaku pergi untuk min-


um kopi bersamanya."

Mulutnya terbuka. Kate tak bisa bicara! aku


menikmati saat ini. Dia meraih lenganku dan
125/1631

menyeretku ke kamar tidur diseberang ru-


ang tamu suite.

"Ana, ada sesuatu tentang dia." Nada suar-


anya penuh 71

dengan peringatan. "Dia sangat tampan, aku


setuju, tapi aku pikir dia berbahaya. Ter-
utama untuk orang seperti kau."

"Apa maksudmu, orang seperti aku?" Aku


meminta penjelasan, merasa terhina.

"Seorang yang polos seperti kau, Ana. kau


tahu maksudku, "katanya sedikit kesal. Aku
memerah.

"Kate, itu hanya minum kopi. Aku mulai uji-


an aku minggu ini, dan aku perlu belajar,
jadi aku tidak akan lama."

Dia mengerutkan bibir seakan mempertim-


bangkan permintaanku. Akhirnya, dia
126/1631

mencabut kunci mobilnya dari sakunya dan


memberikannya padaku.

aku menyerahkan punyaku.

"Aku akan lihat nanti. Jangan lama, atau aku


akan mengirimkan tim SAR."

"Thanks." Aku memeluk dia.

aku muncul dari suite untuk menemukan


Christian Grey menunggu, bersandar ke
dinding, tampak seperti model laki-laki
dalam pose untuk beberapa majalah pria
mutakhir.

"Oke, mari kita minum kopi," bisikku,


mukaku merah semua.

72

Dia menyeringai.
127/1631

"Setelah kau, Miss Steele." Dia berdiri tegak,


meregangkan tangannya keluar bagiku un-
tuk jalan dulu.

Aku berjalan menyusuri koridor, lututku ge-


metar, perutku penuh dengan kupu-kupu,
dan hatiku seperti ada di mulutku berdebar
dengan irama dramatis tak teratur. Aku akan
minum kopi dengan Christian Grey

... dan aku benci kopi.

Kami berjalan bersama menyusuri lorong


hotel yang lebar menuju lift. Apa yang harus
kukatakan padanya? Pikiranku tiba-tiba
lumpuh dengan ketakutan. Apa yang akan
kita bicarakan?

Apa kesamaanku dengan dia? Suara yang


lembut, hangat mengejutkanku dari
lamunan.
128/1631

"Berapa lama kau tahu Katherine


Kavanagh?"

Oh, sebuah pertanyaan mudah untuk


pemula.

"Sejak tahun pertama kami. Dia teman


baikku."

"Hmm," jawab dia, tidak terlalu berkomit-


men. Apa yang dipikirkannya?

Di lift, dia menekan tombol panggil, lalu bel


berbunyi segera. Pintu membuka me-
nampilkan pasangan muda tengah ber-
pelukan dengan bergairah. Terkejut dan 73

malu, mereka melompat berpisah, menatap


dengan rasa bersalah ke segala arah kecuali
kearah kita.

Grey dan aku melangkah masuk ke lift.


129/1631

Aku berjuang untuk menjaga wajahku biasa


saja, jadi aku memandang ke lantai, merasa
pipiku berubah merah muda. Ketika aku
mengintip ke arah Grey melalui bulu
mataku, ada sedikit senyum di bibirnya,
tetapi sangat sulit untuk mengatakan. Pasan-
gan muda tak mengatakan apapun, dan kami
melakukan perjalanan ke lantai pertama
dalam keheningan. Kita bahkan tidak punya
musik sampah untuk

mengalihkan perhatian kita.

Pintu membuka dan, sangat mengher-


ankanku, Grey meraih tanganku, menggeng-
gam dengan jari yang panjang dingin. aku
merasa aliran melaluiku, dan detak jantun-
gku sudah cepat berakselerasi. Saat ia mem-
bawaku keluar dari lift, kita bisa mendengar
cekikikan tertahan dari pasangan itu
meledak di belakang kami. Menyeringai
Grey.
130/1631

"Ada apa dengan liftnya?" Gumamnya.

Kami melintasi lobby luas ramai dari hotel


menuju pintu masuk tapi Grey menghindari
pintu putar, dan Aku ingin tahu apakah itu
karena ia harus melepaskan tanganku.

Di luar, adalah minggu bulan Mei yang


sejuk.

Matahari bersinar dan lalu lintas sepi. Grey


berbelok ke kiri dan berjalan ke pojok, di
mana kita berhenti 74

menunggu lampu-lampu pejalan kaki untuk


berganti.

Dia masih memegang tanganku. Aku di


jalan, dan Christian Grey memegang tan-
ganku. Tidak ada seorangpun yang pernah
menggenggam tanganku.
131/1631

aku merasa pusing, dan aku tergelitik selur-


uh tubuh.

aku mencoba meredakan seringai konyol


yang mengancam akan muncul membagi wa-
jahku jadi dua.

Cobalah untuk jadi tenang, Ana, alam bawah


sadarku memohon padaku. Orang hijau
muncul, dan kami berjalan lagi.

Kami berjalan empat blok sebelum kita sam-


pai di kopi Portland House, di mana Grey
melepaskanku untuk menahan pintu terbuka
sehingga aku bisa melangkah masuk.

"Bagaimana kalau kau yang memilih meja,


sementara aku memesan minuman. Apa
yang kau mau?

"Tanyanya, sopan seperti biasa.


132/1631

"Aku mau... um - Sarapan teh Inggris, teh ce-


lup diluar."

Dia mengangkat alisnya.

"Tidak minum kopi?"

"aku tidak tertarik pada kopi."

Dia tersenyum.

"Oke, teh celup diluar. Gula?"

75

Untuk sesaat, aku tertegun, berpikir itu ada-


lah sikap sayang, tapi untungnya pikiran
bawah sadarku menendang dengan menger-
utkan bibir. Tidak, bodoh -

apakah kau pakai gula?

"Tidak, terima kasih." Aku menatap ke


bawah pada jari tersimpulku.
133/1631

"Sesuatu untuk dimakan?"

"Tidak terima kasih." Aku menggeleng, dan


ia menuju ke counter.

Aku diam-diam menatap dia dari bawah


bulu mataku saat ia berdiri di baris menung-
gu untuk dilayani. Aku bisa mengawasinya
sepanjang hari ... dia tinggi, berdada bidang,
dan langsing, dan bagaimana celananya
menggantung dari pinggulnya ... Oh. Sekali
atau dua kali dia menggerakkan jari panjang,
anggun ke rambutnya yang sekarang kering
tapi masih acak-acakan. Hmm ... aku ingin
melakukan itu. Pikiran itu datang tanpa di-
minta ke dalam pikiranku, dan wajahku ter-
bakar. Aku menggigit bibir dan menunduk
menatap tanganku lagi tidak menyukai kem-
ana pikiran bandelku menuju.

"Sedang memikirkan sesuatu?" Grey kem-


bali, mengejutkanku.
134/1631

Aku jadi merah. Aku hanya berpikir tentang


mengeluskan jariku melalui rambutnya dan
bertanya-76

tanya apakah itu akan terasa lembut ketika


disentuh.

Aku menggelengkan kepala. Dia membawa


nampan, yang ia menaruh di atas meja kecil
bundar dari kayu birch-veneer. Ia mengu-
lurkan cangkir dan piring, sebuah teko kecil,
dan piring sisi bantalan satu teh celup berla-
bel 'Twinings English Breakfast' -

favoritku. Kopinya tampak ada pola daun in-


dah dicantumkan di dalam susu. Bagaimana
mereka melakukannya? Pikirku iseng. Dia
juga membeli untuknya muffin blueberry.
Meletakkan nampan kesamping, ia duduk di
depanku dan menyilangkan kakinya yang
panjang. Dia terlihat begitu nyaman, begitu
santai dengan tubuhnya, aku iri padanya.
135/1631

Inilah aku, canggung dan tidak ter-


koordinasi, hampir tidak bisa mendapatkan
dari A ke B tanpa jatuh tertelungkup.

"Memikirkan apa?" Meminta kepadaku.

"Ini adalah teh favoritku." Suaraku tenang,


mendesah. Aku tidak bisa percaya duduk
berhadapan dengan Christian Grey di coffee
shop di Portland. Dia mengernyit. Dia tahu
aku menyembunyikan sesuatu.

aku memasukkan teh celup ke dalam teko


dan segera menarik keluar lagi dengan sen-
dok tehku. Ketika aku meletakkan teh celup
yang sudah digunakan kembali pada alas
cangkir, ia memiringkan kepalanya mem-
berikan pandangan bertanya ke arahku.

"aku suka teh hitam dan lemah," aku ber-


gumam sebagai penjelasan.

77
136/1631

"aku melihat. Apakah dia pacarmu? "

Wah ... Apa?

"Siapa?"

"Fotografer. José Rodriguez. "

Aku tertawa, gugup tapi penasaran. Apa


yang memberinya kesan itu?

"Tidak José adalah teman baikku, itu saja.


Mengapa menurutmu dia adalah pacarku?"

"Bagaimana kau tersenyum padanya, dan dia


padamu." Tatapan mata abu-abunya mena-
han milikku. Dia begitu mengerikan. aku
ingin berpaling tapi aku tertangkap -
terpesona.

"Dia lebih seperti keluarga," bisikku.

Grey mengangguk sedikit, tampaknya puas


dengan tanggapanku, dan melirik ke bawah
137/1631

pada muffin blueberry. Jari yang panjang


dengan cekatan mengupas kertas, dan aku
menonton, terpesona.

"Apa kau mau?" Dia bertanya, dan senyum


rahasia dan geli miliknya sudah kembali.

"Tidak, terima kasih." aku mengerutkan ken-


ing dan menunduk menatap tanganku lagi.

78

"Dan cowok yang aku temui kemarin, di


toko. Dia bukan pacarmu? "

"Tidak Paul hanya teman. aku katakan ke-


marin." Oh, ini semakin konyol. "Mengapa
kau bertanya?" "kau tampak gugup ketika
berdekatan dengan pria."

Omong kosong, itu pribadi. Aku hanya


gugup didekatmu, Grey.
138/1631

"aku menganggap kau mengintimidasi."


mukaku merah membara, tapi secara mental
menepuk punggungku sendiri untuk
keterusteranganku, dan menatap tanganku
lagi. Aku mendengar suara tarikan napas
tajam.

"Kau pasti menganggapku menakutkan," dia


mengangguk. "Kau sangat jujur. Jangan me-
lihat ke bawah. aku ingin melihat wajahmu."

Oh. Aku melirik dia, dan dia memberiku


senyum menyemangati tapi kecut.

"Ini memberiku semacam petunjuk apa yang


mungkin kau pikirkan," dia bernafas. "Kau
sebuah misteri, Miss Steele."

Misterius? aku?

"Tidak ada yang misterius tentangku."

"Aku pikir kau sangat mandiri," bisiknya.


139/1631

79

Benarkah? Wow ... bagaimana aku melak-


ukan itu?

Hal ini membingungkan. Aku, mandiri?

Tak mungkin.

"Kecuali bila kau tersipu malu, tentu saja,


yang mana sering terjadi. Aku hanya ber-
harap aku tahu apa yang menyebabkannya"
Dia memasukkan sepotong kecil muffin ke
dalam mulutnya dan mulai mengunyah
pelan-pelan, tidak mengalihkan pandangan
dariku.

Dan seperti diberi aba-aba, aku tersipu. Sial!

"Apakah kau selalu membuat pengamatan


pribadi seperti itu?"
140/1631

"Aku tidak menyadari aku melakukannya.


Apakah aku telah menyinggungmu?" Dia
sepertinya terkejut.

"Tidak," jawabku jujur.

"Bagus."

"Tapi kau sangat sewenang-wenang," balas


aku tenang.

Dia mengangkat alis dan, jika aku tidak sa-


lah, dia sedikit tersipu juga.

"Aku sudah terbiasa mendapatkan apa yang


aku mau, Anastasia," bisiknya. "Dalam
segala hal."

80

"aku tidak meragukannya. Kenapa kau tidak


memintaku untuk memanggilmu dengan
nama depanmu?" Aku heran dengan kebera-
nian aku.
141/1631

Mengapa pembicaraan ini menjadi begitu


serius?

Pembicaraan ini tidak seperti kearah mana


yang aku pikir. Aku tidak percaya aku mer-
asa begitu memusuhinya.

Ini seperti ia mencoba untuk


memperingatkanku.

"Satu-satunya orang yang memanggil nama


lahirku adalah keluargaku dan beberapa
teman dekat.

Yang mana aku menyukainya."

Oh. Dia masih belum mengatakan, 'Panggil


aku Christian.' Dia adalah orang yang gila
kontrol, tidak ada penjelasan lain, dan seba-
gian dari diriku berpikir mungkin akan lebih
baik jika Kate
142/1631

mewawancarainya. Dua orang yang kontrol


bersama.

Plus tentu saja dia nyaris pirang - tepatnya,


pirang strawberry - seperti semua wanita di
kantornya. Dan dia cantik, alam bawah
sadarku mengingatkanku.

aku tidak suka memikirkan Christian dan


Kate bersama. Aku menghisap tehku, dan
Grey makan sepotong kecil muffinnya.

"Apakah kau anak tunggal?" Tanya dia.

Wah ... dia terus berubah arah.

"Ya."

81

"Ceritakan tentang orang tuamu."

Mengapa dia ingin tahu ini? Ini sangat


membosankan.
143/1631

"Ibuku tinggal di Georgia bersama suami


barunya Bob. Ayah tiriku tinggal di
Montesano."

"Ayahmu?"

"Ayahku meninggal waktu aku masih bayi."

"Maaf," ia bergumam dan wajah sekilas


bermasalah.

"Aku tidak ingat dia."

"Dan ibumu menikah lagi?"

Aku mendengus.

"Bisa dibilang itu."

Dia mengerutkan kening.

"Kau tidak mau memberikan banyak info,


khan?"
144/1631

Katanya datar, menggosok dagunya seolah


berpikir keras.

"Begitu juga kamu."

"Kau sudah mewawancarai aku sekali, dan


aku bisa mengingat beberapa pertanyaan
yang cukup 82

menyelidik itu." Dia menyeringai ke arahku.

Ya ampun. Dia mengingat pertanyaan


tentang 'gay'

itu. Sekali lagi, aku sangat malu. Dalam


tahun-tahun mendatang, aku tahu, aku akan
membutuhkan terapi intensif untuk tidak
merasa malu seperti ini setiap kali aku ingat
saat ini. Aku mulai mengoceh tentang ibuku
- apa pun untuk memblokir memori itu.
145/1631

"Ibuku seorang yang hebat. Dia seorang ro-


mantis yang tak tersembuhkan. Dia saat ini
bersama suami keempatnya."

Christian mengangkat alisnya dengan heran.

"aku merindukannya," aku melanjutkan.


"Dia punya Bob sekarang. Aku hanya ber-
harap dia bisa mengawasi dan bangkit kem-
bali ketika skema tololnya tidak berjalan sep-
erti yang direncanakan"

aku tersenyum sayang. aku tidak melihat


ibuku begitu lama. Christian menontonku
dengan penuh perhatian, menghisap sesekali
kopinya. Aku benar-benar tidak harus meli-
hat mulutnya. Ini mengganggu.

Bibir itu.

"Apakah kau akrab dengan ayah tirimu?"


146/1631

"Tentu saja. aku dibesarkan oleh dia. Dia


adalah satu-satunya ayah yang kutahu. "

"Dan seperti apa dia?"

83

"Ray? Dia ... pendiam."

"Itu saja?" Grey tanya, terkejut.

Aku mengangkat bahu. Apa yang orang ini


harapkan?

Kisah hidupku?

"Pendiam seperti anak tirinya," Grey


menambahkan.

aku menahan diri untuk tidak memutar mata


padanya.

"Dia suka sepak bola - sepak bola Eropa ter-


utama -
147/1631

dan bowling, dan memancing, dan membuat


furnitur.

Dia seorang tukang kayu. Mantan tentara."


Aku menghela napas.

"kau tinggal dengan dia?"

"Ya. Ibuku bertemu suami nomor tiga ketika


aku berumur lima belas tahun. Aku tinggal
dengan Ray."

Dia mengernyitkan mata seolah-olah dia


tidak mengerti.

"Kau tidak ingin hidup dengan ibumu?" Tan-


ya dia.

Aku malu. Ini benar-benar bukan


urusannya.

"Suami nomor tiga tinggal di Texas.


Rumahku berada di Montesano. Dan ... kau
tahu ibuku baru menikah"
148/1631

aku berhenti. Ibuku tidak pernah berbicara


tentang 84

suami nomor tiga. Kemana arah pembi-


caraan Grey?

Ini bukan urusannya. Ok, dua orang baru


bisa melakukan permainan.

"Ceritakan tentang orang tuamu," aku


bertanya.

Dia mengangkat bahu.

"Ayahku seorang pengacara, ibuku adalah


seorang dokter anak. Mereka tinggal di
Seattle."

Oh ... dia memiliki keluarga makmur. Dan


aku bertanya-tanya pasangan sukses yang
mengadopsi tiga anak, dan salah satunya
berubah menjadi manusia tampan yang
menguasai dunia bisnis dan
149/1631

menundukkannya sendirian. Apa yang mem-


buatnya seperti itu? Orangtuanya pasti
bangga.

"Saudara-saudaramu bekerja apa?"

"Elliot dalam bidang konstruksi, dan adik


perempuanku di Paris, belajar di bawah
bimbingan beberapa koki Prancis terkenal."
mata berkabut dengan rasa terganggu. Dia
tidak ingin berbicara tentang keluarganya
atau dirinya sendiri.

"Aku mendengar Paris itu indah," bisikku.


Mengapa dia tidak mau bicara tentang kelu-
arganya? Apakah karena dia diadopsi?

"memang indah. Kau pernah kesana? "Tan-


yanya, kejengkelannya terlupakan.

85
150/1631

"aku tidak pernah meninggalkan daratan


Amerika Serikat." Jadi sekarang kita kembali
ke hal-hal dasar.

Apa yang dia bersembunyi?

"Apakah kau ingin pergi?"

"Ke Paris?" jeritku. Hal ini telah melempa-


rkan keseimbanganku - siapa yang tidak
ingin pergi ke Paris? "Tentu saja," aku
mengakui. "Tapi Inggris sebenarnya yang
benar-benar ingin kunjungi."

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi,


menjalankan jari telunjuknya di bibir
bawahnya ... oh.

"Sebab?"

Aku berkedip cepat. Berkonsentrasilah,


Steele.
151/1631

"Ini rumah Shakespeare, Jane Austen,


Brontë bersaudara, Thomas Hardy. aku
ingin melihat tempat yang mengilhami
orang-orang untuk menulis buku yang be-
gitu indah."

Semua pembicaraan mengenai sastra yang


hebat mengingatkanku bahwa aku harus be-
lajar. Aku melirik jam tanganku."

"Lebih baik aku pergi. aku harus belajar."

"Untuk ujian?"

86

"Ya. Mulai Selasa."

"Di mana mobil Nona Kavanagh itu?"

"Di parkiran hotel."

"Aku akan menemanimu."


152/1631

"Terima kasih atas tehnya, Mr Grey."

Ia tersenyum aneh, aku punya senyum ra-


hasia kekalahan besar.

"Terima kasih kembali, Anastasia. Dengan


senang hati. Ayo, "dia memerintahkan, dan
memegang tangannya kepadaku. aku menur-
ut, bingung, dan mengikutinya keluar dari
coffee shop.

Kami berjalan kembali ke hotel, dan aku


ingin mengatakan itu dalam keheningan. Dia
setidaknya terlihat tenang seperti biasa,
mengumpulkan kesadaran dirinya. Se-
dangkan aku, aku berusaha keras untuk
mengukur seberapa jauh acara minum kopi
pagi ini. Aku merasa seperti aku telah di-
wawancarai untuk suatu posisi pekerjaan,
tapi aku tidak yakin apa itu.

"Apakah kau selalu memakai jeans?"


Tanyanya sekonyong-konyong.
153/1631

"Hampir selalu."

87

Dia mengangguk. Kami sudah kembali di

persimpangan, di seberang hotel. Pikiranku


berputar.

Pertanyaan aneh ... Dan aku sadar bahwa


waktu kita bersama adalah terbatas. Ini dia.
Ini dia, dan aku sudah benar-benar menga-
caukannya, aku tahu.

Mungkin dia punya seseorang.

"Apakah kau punya pacar?" aku berseru. Si-


alan - Aku mengatakan dengan keras?

Bibirnya kekhasan dalam setengah terseny-


um, dan ia melihat ke bawahku.

"Tidak, Anastasia. aku tidak melakukan yang


namanya pacaran," katanya lembut.
154/1631

Oh ... apa artinya? Dia bukan gay? Oh, mun-


gkin dia -

omong kosong! Dia pasti berbohong ke-


padaku dalam wawancara itu. Dan sejenak,
aku pikir dia akan menyusul dengan be-
berapa penjelasan, beberapa petunjuk untuk
pernyataan samar - tapi dia tidak.

Aku harus pergi. Aku harus mencoba untuk


mengatur kembali pikiranku. Aku harus
pergi dari dia. Aku berjalan maju, dan aku
tersandung, ke arah jalan.

"Sialan, Ana!" Grey menjerit. Dia menyentak


tangan yang dia genggam begitu keras sam-
pai aku jatuh kembali pada dia ketika seor-
ang pengendara sepeda lewat dengan cepat,
nyaris menyambarku, menuju arah yang sa-
lah di jalan satu arah.

Itu semua terjadi begitu cepat - satu ketika


aku jatuh, 88
155/1631

berikutnya aku dalam pelukannya, dan dia


memelukku erat-erat di dadanya. Aku men-
arik napas menyedot aroma yang bersih dan
vitalnya. Dia berbau linen segar habis dicuci
dan sabun mandi mahal. Ya, itu mem-
abukkan. Aku menarik napas dalam-dalam.

"Apakah kau baik-baik saja?" Bisiknya. Satu


lengannya memelukku, menggenggamku
ditubuhnya, sementara jari-jari tangannya
yang lain menelusuri wajahku dengan lem-
but, lembut menyelidik, memeriksaku. Ibu
jarinya menyapu bibir bawahku, dan aku
mendengar napasnya tersentak. Dia
menatap ke mataku, dan aku menahan
tatapan cemasnya, tatapan pembakaran se-
jenak atau mungkin selamanya ... tapi
akhirnya, perhatianku tersedot ke mulut
yang indah. Oh. Dan untuk pertama kalinya
dalam dua puluh satu tahun, aku ingin dici-
um. Aku ingin merasakan bibirnya diatas
bibirku.
156/1631

89

Cium aku sialan! aku mohon, tapi aku tak


bisa bergerak. Aku lumpuh dengan keingin-
an yang aneh dan asing, benar-benar
terpikat olehnya. Aku menatap mulut Chris-
tian Grey yang indah seperti pahatan, terpes-
ona, dan dia menatapku, tatapannya
menyipit, matanya gelap.

Dia bernapas lebih keras dari biasanya, dan


aku sudah berhenti bernapas sama sekali.
Aku dalam pelukanmu.

Cium aku, aku mohon. Dia menutup matan-


ya, menarik napas dalam, dan kepalanya
memberiku goyang kecil seolah-olah men-
jawab pertanyaan diamku. Ketika ia mem-
buka matanya lagi, dengan tujuan baru,
tekad baja.

"Anastasia, kau harus menghindariku. Aku


bukan pria yang tepat untukmu," bisiknya.
157/1631

Apa? Darimana asalnya ini? Tentunya aku


seharusnya yang memutuskan itu. Aku
mengerutkan kening ke arahnya, dan ke-
palaku berputar karena penolakan.

"Tarik napas, Anastasia, bernapas. Aku akan


membantumu berdiri dan membiarkan kau
pergi,

"katanya pelan, dan dia dengan lembut


mendorongku.

Adrenalin telah mengalir melalui tubuhku,


dari nyaris tertabrak pengendara sepeda
atau mabuk karena berdekatan dengan
Christian, membuatku 90

tegang dan lemah. TIDAK! Jiwaku berteriak


saat ia menarik diri, membuatku seperti ke-
hilangan sesuatu.

Dia meletakkan tangan di bahuku, me-


megangku dalam jangkauannya, melihat
158/1631

reaksiku hati-hati. Dan satu-satunya yang


bisa aku pikirkan adalah bahwa aku ingin di-
cium, sepertinya cukup jelas, dan ia tidak
melakukannya. Dia tidak menginginkan aku.
Dia benar-benar tidak menginginkan aku.
Aku benar-benar telah menghancurkan
acara minum kopi pagi ini.

"Aku sudah berdiri," aku bernapas, me-


nemukan suaraku. "Terima kasih," aku ber-
gumamku dibanjiri dengan penghinaan. Ba-
gaimana mungkin aku salah membaca situ-
asi di antara kita sama sekali? aku harus
menjauh dari dia.

"Untuk apa?" Ia mengerutkan kening. Dia


tidak menarik tangannya dariku.

"Untuk menyelamatkanku," bisikku.

"Idiot Itu menggunakan jalur yang salah.


Aku senang aku di sini. Aku ngeri membay-
angkan apa yang akan terjadi padamu.
159/1631

Apakah kau ingin masuk dan duduk di hotel


sebentar?" Dia melepaskanku, tangan di
samping tubuhnya, dan aku berdiri di de-
pannya merasa seperti orang tolol.

Dengan mengoyang kepala, aku menjerni-


hkan pikiranku. Aku hanya ingin pergi.
Semua harapan samarku yang tak terucap-
kan telah putus. Dia tidak 91

menginginkanku. Berpikir apa aku ini? Aku


mengomeli diri sendiri. Apa yang akan
Christian Grey inginkan darimu? Pikiran
bawah sadarku mengolok-olok. Aku
memeluk diri sendiri dan berbalik menghad-
api jalan dan lega bahwa pria hijau telah
muncul. Aku segera berjalan melintasi jalan,
sadar bahwa Grey belakangku. Di luar hotel,
aku berbalik sebentar untuk menghadap
padanya tapi tidak bisa menatap mata.

"Terima kasih atas teh dan pemotretannya,"


bisikku.
160/1631

"Anastasia ... aku ..." Dia berhenti, dan


kesedihan dalam suaranya menuntut perha-
tianku, jadi aku terpaksa sedikit menatap ke
arahnya. Mata abu-abunya suram saat ia
membelai rambutnya.

Dia tampak sedih, frustrasi, ekspresinya


tegang, semua kontrol hati-hati miliknya tel-
ah menguap.

"Apa, Christian?" Tukasku kesal. Aku hanya


ingin pergi. Aku hanya ingin membawa pergi
harga diriku yang rapuh dan terluka men-
jauh darinya dan entah bagaimana caranya
merawat kembali sampai sehat.

"Semoga berhasil dengan ujianmu,"


bisiknya.

Hah? Inilah sebabnya mengapa ia terlihat


begitu putus asa? Inikah ucapan perpisa-
haannya? Hanya memberiku ucapan semoga
berhasil dalam ujianku?
161/1631

"Terima kasih." aku tidak bisa menyem-


bunyikan 92

sarkasme dalam suaraku. "Selamat tinggal,


Mr.

Grey." Aku berbalik, samar-samar kagum


bahwa aku tidak tersandung, dan tanpa
memandang untuk kedua kalinya, aku
menghilang di trotoar menuju garasi bawah
tanah.

Setelah berada di garasi beton gelap dan din-


gin dengan cahaya neon suram, aku ber-
sandar di dinding dan menyandarkan kepala
di tanganku. Apa sebenarnya yang
kupikirkan? Air mata tanpa diminta dan
tidak diinginkan menggenang di mataku.

Mengapa aku menangis? Aku merosot ke


lantai, marah pada diri sendiri untuk reak-
siku yang tak masuk akal. Menekuk lututku,
aku merapatkan pada diriku sendiri. Aku
162/1631

ingin membuat diriku sekecil mungkin.


Mungkin rasa sakit yang tidak masuk akal ini
akan semakin mengecil ketika aku meny-
usutkan diri.

Menempatkan kepalaku berlutut, aku mem-


biarkan air mata irasional jatuh tak terkend-
ali. Aku menangis karena kehilangan sesuatu
yang tidak pernah aku punyai. Bagaimana
konyolnya. Berduka pada sesuatu yang per-
nah ada -

harapan, mimpiku yang hancur dan perkir-


aan yang buruk.

aku belum pernah berada pada posisi dit-


olak. Oke ...

aku mungkin orang yang terakhir dipilih


oleh tim basket atau voli - tetapi aku
mengerti bahwa - berlari dan melakukan se-
suatu yang lain pada saat yang 93
163/1631

sama seperti memantulkan atau melempar


bola bukan keahlianku. Aku punya kekuran-
gan serius dalam bidang olahraga.

Secara romantis, aku tidak pernah menem-


patkan diriku di luar sana, sekalipun. Rasa
tidak aman seumur hidup .

- Aku terlalu pucat, terlalu langsing, tidak


terkoordinasi, daftar panjang kesalahanku
takkan habis. Jadi aku selalu menjadi orang
yang menolak pengagum yang mendekat.
Ada yang cowok di kelas kimiaku yang
menyukaiku, tapi tak seorangpun pernah
memicu minatku - tak satupun kecuali
Christian terkutuk Grey. Mungkin aku harus
lebih ramah terhadap orang-orang seperti
Paul Clayton dan José Rodriguez, meskipun
aku yakin tidak satu pun dari mereka
ditemukan menangis sendirian di tempat
gelap.

Mungkin aku hanya perlu menangis.


164/1631

Stop! Berhenti Sekarang! - Pikiran bawah


sadarku secara kiasan berteriak padaku,
lengan dilipat, bersandar pada satu kaki dan
mengetuk-ngetukkan kakinya dengan frus-
trasi. Masuk ke mobil, pulang, segera bela-
jar. Lupakan tentang dia ... Sekarang! Dan
berhenti berkubang pada tindakan mengasi-
hani diri sendiri.

Aku menghela napas dalam, memantap-


kannya dan berdiri. Kuatkan diri Steele. Aku
berjalan menuju 94

mobil Kate, menyeka air mata dari wajahku.


Aku tidak akan memikirkan dia lagi. aku
hanya akan menulis kejadian ini sebagai
pengalaman dan berkonsentrasi pada
ujianku.

Kate duduk di meja makan dengan


laptopnya ketika aku tiba. Senyumnya ramah
memudar ketika ia melihatku.
165/1631

"Ana apa yang terjadi?"

Oh tidak ... bukan si penyelidik Katherine


Kavanagh.

Aku menggeleng padanya seakan


mengatakan mundurlah sekarang Kavanagh
- tetapi aku mungkin juga akan berhadapan
dengan, si buta, bisu, tuli.

"Kau habis menangis," dia punya bakat yang


luar biasa untuk menyatakan sesuatu yang
sudah jelas kadang-kadang. "Apa yang
bajingan itu lakukan padamu?" ia meng-
geram, dan wajahnya - ya ampun, dia
menakutkan.

"Tidak ada Kate." Itulah masalah seben-


arnya. Pikiran itu membawa senyum kecut di
wajahku. "Lalu mengapa engkau menangis?
kau tidak pernah menangis," katanya, suar-
anya melembut. Dia berdiri, mata hijaunya
166/1631

penuh dengan keprihatinan. Dia mejulu-


arkan tangannya dan memelukku.

Aku perlu mengatakan sesuatu agar dia tidak


mengejar lagi.

95

"aku hampir saja ditabrak seorang pen-


gendara sepeda." Ini yang terbaik yang bisa
aku lakukan, tapi ini mengalihkan perhatian
kate sejenak dari ... dia.

"Ya ampun Ana - apakah kau baik-baik saja?


Apakah kau terluka? "Dia memegangku di
lengan panjang dan melakukan pemeriksaan
cepat secara visual padaku.

"Tidak Christian menyelamatkanku,


"bisikku. "Tapi aku cukup terguncang."

"Aku tidak terkejut. Bagaimana kopinya?


Aku tahu kau benci kopi."
167/1631

"aku minum teh. Baik-baik saja, tidak ada


yang perlu dilaporkan. aku tidak tahu
mengapa dia meminta aku."

"Dia menyukai kau Ana." Dia turun tangan.

"Tidak lagi. aku tidak akan bertemu dia lagi"


Ya, aku berusaha terdengar acuh.

"Oh?"

Sial. Dia tertarik. Aku berjalan ke dapur se-


hingga dia tidak bisa melihat wajahku.

"Ya ... dia sedikit diatas kelasku Kate,"


kataku sedatar yang aku bisa.

"Apa maksudmu?"

96

"Oh Kate, itu sudah jelas." Aku berputar dan


menghadapnya saat ia berdiri di ambang
pintu dapur.
168/1631

"Bukan untukku," katanya. "Oke, dia punya


lebih banyak uang daripadamu, tapi ia punya
uang lebih banyak dari kebanyakan orang di
Amerika!"

"Kate dia-" aku mengangkat bahu.

"Ana! Demi Tuhan - berapa kali harusku


katakan?

Kau total babe, "potong dia. Oh tidak. Dia


mengomel ini lagi.

"Kate, tolonglah. aku perlu belajar" Aku


memotongnya. Ia mengerutkan kening.

"Apa kau ingin melihat artikel itu? Sudah


selesai.

José mengambil beberapa foto bagus."

Apakah aku memerlukan pengingat visual


dari Christian aku-tidak-ingin-kau Grey?
169/1631

"Tentu," aku menyulap senyum di wajahku


dan berjalan ke laptop. Dan itu dia, menata-
pku dalam warna hitam dan putih, menatap-
ku dan menemukan segala kurangku.

Aku berpura-pura membaca artikel, sepan-


jang waktu membalas tatapan mantap abu-
abunya, mencari foto untuk memdapat pe-
tunjuk mengapa ia bukan pria yang tepat un-
tukku - katanya sendiri padaku. Dan tiba-
tiba, jadi jelas sekali. Dia terlalu tampan. kita
97

adalah kutub terpisah dan dari dua dunia


yang sangat berbeda. aku punya visi diriku
sebagai Icarus terbang terlalu dekat ke mata-
hari dan jatuh dan terbakar sebagai hasilnya.
Kata-katanya masuk akal. Dia bukan pria
yang tepat untukku.

Inilah yang ia maksudkan, dan itu membuat


penolakannya lebih mudah diterima ... nyar-
is. Aku bisa menerimanya. Aku paham.
170/1631

"Sangat bagus Kate," ujarku. "Aku akan bela-


jar." Aku tidak akan memikirkan dia lagi un-
tuk sekarang, aku bersumpah pada diri
sendiri, dan membuka catatan revisiku, aku
mulai membaca.

Hanya ketika aku di tempat tidur, mencoba


untuk tidur, aku membiarkan pikiranku
melayang pada pagiku yang aneh. Aku terus
kembali ke kutipan 'aku tidak melakukan
yang namanya pacaran', dan aku marah kar-
ena aku tidak menerkam informasi ini lebih
cepat, ketika aku masih dalam pelukannya
secara halus memintanya dengan setiap sel
dari tubuhku untuk menciumku. Dia
mengatakan di sana dan saat itu juga. Dia
tidak menginginku sebagai pacar. Aku
berbaring menyamping. Iseng-iseng, aku
bertanya-tanya apakah mungkin dia hidup
selibat? Aku memejamkan mata dan mulai
melayang. Mungkin dia menunggu seseor-
ang. Yah bukan untukmu, alam bawah sadar
171/1631

kantukku melakukan tarikan akhir padaku


sebelum melepaskan diri pada mimpiku.

Dan malam itu, aku bermimpi tentang mata


abu-abu, 98

pola berdaun dalam susu, dan aku berlari


melalui tempat-tempat gelap dengan jalur
pencahayaan yang menakutkan, dan aku tak
tahu apakah aku berlari menuju sesuatu atau
menjauhinya ... itu tidak jelas.

***

Aku meletakkan penaku. Selesai. Ujian


akhirku sudah berakhir. Aku merasakan
senyum puas tersebar di wajahku. Ini mun-
gkin pertama kalinya sepanjang minggu aku
sudah tersenyum. Ini Jumat, dan kita akan
merayakan malam ini, benar-benar
merayakannya. Aku bahkan mungkin
mabuk! Aku belum pernah mabuk se-
belumnya. aku memandang ke seberang aula
172/1631

olahraga pada Kate, dan dia masih menulis


dengan sibuk, lima menit sebelum akhir. Ini
dia, akhir karir akademisku. aku tidak akan
pernah duduk di deretan mahasiswa cemas
dan terisolasi lagi. Di dalam kepalaku, aku
melakukan jungkir balik anggun, memahami
dengan sangat baik bahwa satu-satunya tem-
pat aku bisa melakukan jungkir balik anggun
hanya ada disana. Kate berhenti menulis dan
meletakkan pena ke bawah. Dia melirik ke
arahku, dan aku menangkap senyum
puasnya juga.

kita kembali ke apartemen bersama-sama


dalam Mercedesnya, menolak untuk memba-
has tugas akhir kita. Kate lebih peduli
tentang apa yang akan dia pakai ke bar
malam ini. Aku sibuk merogoh tas untuk
mencari kunci.

99
173/1631

Mengapa engkau tidak bilang padaku


ada

bahaya? Mengapa engkau tidak

memperingatkanku?

Para wanita tahu apa yang harus


mereka jaga,

karena mereka membaca novel-novel


yang

mengatakan pada mereka tipuan-


tipuan ini ...

"Ana, ada paket untukmu." Kate berdiri di


tangga ke pintu depan memegang
bungkusan kertas cokelat.

Aneh. Aku tidak memesan apapun dari


Amazon baru-baru ini.
174/1631

Kate memberiku bungkusan dan mengambil


kunciku untuk membuka pintu depan. Ini
ditujukan kepada Miss Anastasia Steele. Tak
ada alamat atau nama pengirim. Mungkin
itu dari ibuku atau Ray.

"Mungkin dari keluargaku."

"Bukalah!" Kate sangat tertarik saat ia


menuju ke dapur untuk mengambil
Champagne.

aku membuka bungkusan itu, dan di


dalamnya aku menemukan kotak terbuat
dari separuh kulit berisi tiga buku yang ter-
tutup kain yang tampaknya identik dengan
kain tua dalam kondisi sempurna dan kartu
putih polos. Ditulis di satu sisi, dengan tinta
hitam dengan tulisan tangan bersambung
rapi, adalah: Aku mengenali kutipan dari
Tess. Aku tertegun 100
175/1631

dengan ironi saat aku baru saja


menghabiskan tiga jam menulis tentang
novel-novel Thomas Hardy di ujian akhirku.
Mungkin tak ada ironi ... mungkin itu disen-
gaja. aku memeriksa buku dengan teliti, tiga
volume Tess of the D'Urbervilles. aku mem-
buka penutup depan. Ditulis dalam huruf tua
di plat depan adalah:

'London: Jack R. Osgood, McIlvaine dan Co,


1891.'

Ya tuhan - ini adalah edisi pertama. Buku-


buku ini pasti bernilai tinggi, dan aku segera
tahu siapa yang mengirimnya. Kate ada di
bahuku menatap buku-buku itu. Dia
mengambil kartunya.
"Edisi Pertama," bisikku.

"Tidak" Mata Kate melebar seperti tak


percaya.

"Grey?"

Aku mengangguk.

"Tak mungkin orang lain, pasti dia."

"Apa maksud kartu ini?"

"aku tidak tahu. aku pikir itu peringatan - se-


jujurnya dia terus memperingatkanku. Aku
tak tahu mengapa.

Aku tidak menggedor pintunya setiap saat"


Aku mengerutkan kening.

"Aku tahu kau tak ingin membicarakan


tentang dia, 101
177/1631

Ana, tapi dia serius suka kamu. Mem-


peringatan atau tidak. "

Aku tidak membiarkan diriku menggerutu


tentang Grey Christian selama seminggu
terakhir. Oke ... jadi mata abu-abunya masih
menghantui mimpiku, dan aku tahu itu akan
butuh waktu sangat lama untuk menghapus
sentuhan tangannya di tubuhku dan aro-
manya dari otakku. Mengapa dia men-
girimkan ini?

Dia mengatakan kepadaku bahwa aku tidak


tepat baginya.

"Aku telah menemukan satu edisi pertama


Tess dijual di New York seharga $ 14.000.
Tapi punyamu dalam kondisi jauh lebih baik.
Buku ini pasti berharga lebih mahal lagi"
Kate sedang berkonsultasi dengan baik
temannya: Google.
178/1631

"Kutipan ini - Tess mengatakan kepada


ibunya setelah Alec D'Urberville telah melak-
ukan sesuatu yang jahat dengan dia"

"Aku tahu," renung Kate. "Apa yang coba dia


sampaikan?"

"aku tak tahu, dan aku tidak peduli. aku tak


bisa menerima ini dari dia. Aku akan men-
girimnya kembali dengan kutipan sama
membingungkannya dari bagian tak jelas
dari buku ini. "

"Cacian dimana Malaikat Clare bilang


minggatlah?"

102

Tanya Kate dengan wajah benar-benar datar.

"Ya, cacian itu." aku tertawa. Aku suka Kate,


dia begitu setia dan mendukung. Aku
179/1631

mengepak ulang buku-buku itu dan mening-


galkannya di meja makan.

Kate mengulurkan segelas sampanye.

"Untuk selesainya ujian dan kehidupan baru


kita di Seattle," dia menyeringai.

"Untuk selesainya ujian, kehidupan baru kita


di Seattle, dan hasil yang sangat baik." Kita
menyentuhkan gelas satu sama lain dan
minum.

***

Barnya bising dan sibuk, penuh dengan ma-


hasiswa yang akan segera lulusan untuk
segera menganggur.

José bergabung dengan kita. Dia akan lulus


satu tahun lagi, tapi dia dalam mood untuk
party dan membuat kita masuk kesemangat
kebebasan baru dengan membeli satu
180/1631

pitcher margarita bagi kita semua. Saat aku


minum gelas kelimaku, aku tahu ini bukan
ide yang bagus setelah minum sampanye.

"Jadi apa sekarang Ana?" José berteriak


padaku mengatasi kebisingan.

"Kate dan aku akan pindah ke Seattle. Orang


tua Kate telah membeli sebuah kondomini-
um di sana untuknya. "

103

"Dios mio, bagaimana orang lainnya hidup.


Tapi kau akan kembali untuk
pertunjukanku. "

"Tentu saja, José, aku tidak akan


melewatkannya."

Aku tersenyum, dan ia melingkarkan tan-


gannya di pinggangku dan menarikku
mendekat.
181/1631

"Ini sangat berarti bagiku jika kau datang


pada acaraku Ana," bisiknya di telingaku.
"Margarita lagi?"

"José Luis Rodriguez - apa kau mencoba


membuatku mabuk? Karenaku pikir itu
berhasil."

Aku tertawa. "aku pikir lebih baik aku min-


um bir.

Aku akan pergi mengambil pitcher buat kita.


"

"Tambah minumannya, Ana!" Kate


berteriak.

Kate bersama cowok yang berperawakan se-


besar sapi.

Lengan Kate diatas pundak Levi, salah satu


mahasiswa sesama jurusan Inggris dan foto-
grafer di koran mahasiswanya. Dia
182/1631

menyerah mengambil foto dari kemabukan


yang mengelilingi dia. Matanya hanya ter-
tuju pada Kate. Dia mengenakan kitasol ke-
cil, celana jins ketat, dan sepatu hak tinggi,
rambut disanggul tinggi dengan sulur-sulur
menjuntai ke bawah dengan lembut di sekit-
ar wajahnya, dandanan menakjubkan yang
biasa untuknya. Aku, hanya pakai Converse
dan t-shirt tipe cewek, tapi aku mengenakan
celana jinsku yang paling bagus. Aku mele-
paskan diri dari José dan bangkit dari meja
kita. Whoa. Kepalaku berputar. aku harus
berpegangan bagian belakang 104

kursi. Tequila berbasis Koktail bukan ide


yang bagus.

Aku berjalan ke bar dan memutuskan bahwa


aku harus ke ruang rias sementara aku
masih bisa berdiri.

Ide bagus, Ana. Aku terhuyung-huyung


melewati kerumunan. Tentu saja, ada
183/1631

antrian, tapi setidaknya itu tenang dan sejuk


di koridor. Aku meraih ponselku untuk me-
ringankan kebosanan mengantri. Hmm ...

Siapa yang yang terakhirku telpon? Apakah


José?

Sebelum itu ada nomor yang tak kukenali.


Oh ya.

Grey, aku pikir ini adalah nomor teleponnya.


Aku tertawa. Aku tak tahu jam berapa
sekarang, mungkin aku akan memban-
gunkannya. Mungkin ia dapat memberi-
tahuku mengapa dia mengirimkan buku-
buku itu dan pesan samar. Jika dia ingin aku
menjauh, ia seharusnya tidak menggang-
guku. Aku menekan seringai mabukku dan
menekan panggilan otomatis. Dia menjawab
pada dering kedua.
184/1631

"Anastasia?" Dia sepertinya terkejut


mendengar suaraku. Nah, terus terang, aku
juga heran aku meneleponnya.

Lalu otakku yang bingung segera sadar ... ba-


gaimana dia tahu ini aku?

"Kenapa kau mengirimkan aku buku?" Cer-


caku padanya.

"Anastasia, kau oke? kau kedengarnya aneh"

Suaranya penuh perhatian.

105

"aku bukan orang anehnya, kau orangnya,"


Tuduhku.

Nah - yang bilang padanya, keberanianku


didorong oleh alkohol.

"Anastasia, kau minum?"


185/1631

"Apa pedulimu?"

"Aku - ingin tahu. Dimana kau?"

"Di sebuah bar."

"Bar mana?" Dia terdengar putus asa.

"Sebuah bar di Portland."

"Bagaimana kau pulang?"

"Aku akan menemukan caranya." Pembi-


caraan ini tidak seperti yang aku harapkan.

"Bar apa namanya?"

"Kenapa kau mengirimkanku buku,


Christian?"

"Anastasia, di mana kau, katakan sekarang."


Nada suaranya begitu, sangat diktator, gila
kontrol seperti biasanya. Aku membay-
angkan dia sebagai sutradara film jadul
186/1631

memakai celana menunggang kuda, me-


megang megafon kuno dan cambuk kuda.

Gambaran ini membuatku tertawa terbahak-


bahak.

106

"Kau begitu...mendominasi" aku tertawa


kecil.

"Ana, membantulah aku, di manakah kau?"

Christian Grey menyumpahiku. Aku tertawa


lagi.

"aku di Portland ... itu jauh dari Seattle."

"Portland sebelah mana?"

"Selamat malam, Christian."

"Ana!"
187/1631

aku menutup telepon. Ha! Meskipun ia tidak


memberitahuku tentang buku itu. Aku
mengerutkan kening. Misi tidak tercapai.
aku benar-benar lumayan mabuk - kepalaku
berputar tidak nyaman saat aku masuk an-
trian. Yah, tujuan dari ini adalah untuk
mabuk. aku telah berhasil. Inilah rasanya -
mungkin bukan pengalaman untuk diulang
kembali. Barisan ini telah bergerak, dan
sekarang giliranku. Aku menatap kosong
pada poster di belakang pintu toilet yang
menganjurkan kebaikan seks yang aman. Ya
ampun, apa barusan aku menelpon Christian
Grey?

Sial. HPku berdering dan itu membuatku


melompat.

Aku menjerit kaget.

"Hai," aku bicara takut-takut ke telepon. aku


tidak memperhitungkan hal ini.
188/1631

"Aku datang untuk menjemputmu," katanya


dan menutup telepon. Hanya Christian Grey
yang bisa 107

terdengar begitu tenang dan begitu mengan-


cam pada saat yang sama.

Ya tuhan. Aku menarik keatas celana


jeansku.

Jantungku berdebar-debar. Datang untuk


menjemputku? Oh tidak. Aku mau muntah
... tidak ...

Aku baik-baik saja. Tunggu dulu. Dia hanya


bermain-main dengan kepalaku. aku tidak
mengatakan di mana aku berada. Dia tak
akan menemukanku di sini.

Selain itu butuh waktu berjam-jam untuk


sampai ke sini dari Seattle, dan kita sudah
lama pergi saat itu.
189/1631

Aku mencuci tangan dan memeriksa wa-


jahku di cermin.

aku terlihat memerah dan sedikit tidak fok-


us. Hmm

... tequila.

Aku menunggu di bar sepertinya lama sekali


untuk dapat satu pitcher bir dan akhirnya
kembali ke meja.

"Kau sudah pergi begitu lama." Kate mene-


gurku. "Di mana kau?"

"aku antri di kamar kecil."

José dan Levi sedang berdebat panas tentang


tim bisbol lokal kita. José berhenti dalam
omelannya untuk menuangkan bir pada kita
semua, dan aku meneguk dengan rakus.

"Kate, aku lebih baik keluar sebentar buat


menghirup udara segar."
190/1631

108

"Ana, kau benar-benar kelas ringan."

"Aku akan kembali dalam lima menit."

Aku berjalan melewati kerumunan orang


lagi. Aku mulai merasa mual, kepalaku ber-
putar tidak nyaman, dan kakiku sedikit goy-
ah. Lebih goyah dari biasanya.

Minum di udara malam dingin di tempat


parkir membuatku menyadari betapa
mabuknya aku.

Pandanganku mulai terpengaruh, dan aku


benar-benar melihat segala sesuatu menjadi
dua seperti di film kartun Tom and Jerry.
Aku pikir aku akan muntah. Mengapa aku
membiarkan diriku seperti ini?

"Ana," José telah bergabung denganku. "kau


baik-baik saja?"
191/1631

"aku pikir aku terlalu banyak minum." Aku


tersenyum lemah padanya.

"Aku juga," bisiknya, dan mata gelapnya


mengamatiku dengan penuh perhatian.
"Apakah kau perlu bantuan?" Dia bertanya
dan melangkah lebih dekat, menempatkan
lengannya di tubuhku.

"José Aku tak apa-apa. Aku bisa berdiri" aku


mencoba dan mendorongnya dengan agak
lemah.

"Ana, ayolah," ia berbisik, dan sekarang dia


109

memegangku dalam pelukannya, menarikku


lebih dekat.

"José, apa yang kau lakukan?"

"Kau tahu aku menyukaimu Ana, kumohon."


192/1631

Tangannya yang satu ada di punggungku,


yang lainnya di daguku mendongakkan ke-
palaku. Ya ampun ... dia akan menciumku.
"Tidak José, berhenti...tidak." aku mend-
orongnya, tapi dia seperti dinding otot yang
keras, dan aku tak bisa menggeser dia.

Tangannya telah tergelincir ke rambutku,


dan dia memegang kepalaku.

"Ayolah, Ana, cariña," ia berbisik didepan


bibirku.

Napasnya lembut dan bau terlalu manis -


dari margarita dan bir. Dia menjatuhkan ciu-
man sepanjang rahangku sampai ke sisi mu-
lutku. aku merasa panik, mabuk, dan tak ter-
kendali. Perasaan itu membuatku seperti
tercekik.

"José, tidak," aku memohon. aku tidak men-


ginginkan ini. Kau adalah temanku, dan aku
193/1631

pikir aku akan muntah. "Aku pikir wanita itu


mengatakan tidak."

Sebuah suara dalam kegelapan berkata


pelan. Ya ampun! Christian Grey, dia ada di
sini. Bagaimana bisa? José melepaskanku.

"Grey," katanya singkat. Aku melirik cemas


ke arah Christian. Dia menatap tajam José,
dan dia marah.

110

Sial. Perutku bergejolak, dan aku mem-


bungkuk, tubuhku tidak lagi bisa mentolerir
alkohol, dan aku muntah dengan hebat ke
tanah.

"Ugh - Dios mio, Ana!" José melompat mun-


dur dengan jijik. Gray meraih rambutku dan
menariknya keluar dari jalur semburan dan
dengan lembut menuntunku ke petak bunga
di tepi tempat parkir. Aku perhatikan,
194/1631

dengan rasa syukur yang mendalam, bahwa


disini relatif gelap.

"Jika kau mau muntah lagi, lakukan di sini.


Aku akan memegangimu" Satu lengannya
ada di bahuku - yang satunya memegang
rambutku dengan ekor kuda darurat ke
punggungku menjauhkan dari wajahku.

Aku mencoba dengan canggung untuk men-


dorong dia pergi, tapi aku muntah lagi ... dan
lagi. Oh sialan...

Berapa lama ini akan berlangsung? Bahkan


ketika sudah kosong dan tidak ada yang ke-
luar, muntahan kering yang mengerikan
melanda tubuhku. Aku bersumpah dalam
hati bahwa aku tidak akan pernah minum
lagi. Ini terlalu mengerikan untuk dikatakan.

Akhirnya, berhenti.
195/1631

Tanganku bertumpu pada dinding bata dari


bedeng bunga, hampir tidak kuat menyangga
- muntah dengan deras itu melelahkan. Grey
menarik tangannya dariku dan mengang-
surkan padaku saputangan.

Hanya dia yang punya saputangan linen

111

bermonogram yang baru dicuci, CTG. Aku


tidak tahu kau masih bisa membeli ini.
Samar-samar aku ingin tahu apa arti
singkatan huruf T ketika menyeka mulutku.
Aku tidak bisa untuk menatapnya. Aku
dibanjiri dengan rasa malu, jijik dengan di-
riku sendiri. Aku ingin ditelan oleh azalea di
petak bunga dan di mana saja kecuali disini.
José masih ada dekat pintu masuk bar,
mengamati kita. Aku merintih dan menutupi
wajahku. Ini pasti menjadi momen terburuk
dari hidupku. Kepalaku masih berputar saat
aku mencoba untuk mengingat saat yang
196/1631

lebih buruk dibanding saat ini - dan aku han-


ya bisa mengingat penolakan Christian - dan
ini begitu, begitu banyak nuansa gelap dalam
hal penghinaan. Aku mengambil risiko men-
gintip dia. Dia menatap ke arahku, wajahnya
tenang, tak memberikan tanda apapun.

Berbalik, aku melirik José yang dia juga ter-


lihat cukup malu dan seperti aku, terintimi-
dasi oleh Grey.

Aku memelototi dia. aku memiliki beberapa


pilihan kata untuk apa yang disebut teman
aku, tidak ada yang aku bisa ulang di depan
Christian Gray CEO.

Ana dengan siapa kau bercanda, dia barusan


melihatmu terlempar ke tanah dan masuk
kedalam tanaman lokal. Tak ada yang
menyamarkan kekuranganmu dari perilaku
wanita terhormat.
197/1631

"Aku akan emm ... bertemu denganmu di


dalam," José bergumam, tapi kita berdua
mengabaikan dia, dan dia ngeloyor kembali
ke dalam gedung. Aku sendirian dengan
Grey. Dobel sialan. Apa yang harus
kukatakan padanya?

112

Minta maaf untuk panggilan teleponku.

"Maaf," aku bergumam, menatap sapu tan-


gan yang aku genggam dengan khawatir
dengan jariku. Ini sangat lembut.

"Apa yang kau sesalkan Anastasia?"

Oh sial, dia ingin menyiksaku dengan


pertanyaannya.

"Terutama panggilan telponku, menjadi


mabuk. Oh, dan seterusnya, "bisikku,
198/1631

merasakan kulitku meningkat warnanya. To-


long, bisakah aku mati sekarang?

"Kita semua berada di sini, mungkin tidak


sebegitu dramatis seperti kau," katanya
datar. "Ini tentang mengetahui batasmu,
Anastasia. Maksudku, aku orang yang suka
mendorong sampai batas, tapi sungguh ini
tak ada apa-apanya. Apa kau membuat kebi-
asaan berperilaku semacam ini? "

Kepalaku berdengung karena kelebihan al-


kohol dan rasa risih. Apa hubungannya
dengan dia? aku tidak mengundang dia di
sini. Dia terdengar seperti pria paruh baya
memarahiku seperti anak yang bersalah.

Sebagian dari diriku ingin mengatakan, jika


aku ingin mabuk setiap malam seperti ini,
maka itu keputusanku dan tidak ada
hubungannya dengan dia
199/1631

- tapi aku tidak cukup berani. Tidak


sekarang ketika aku barusan muntah di de-
pannya. Kenapa dia masih berdiri di sana?

113

"Tidak," kataku menyesal. "Aku belum per-


nah mabuk sebelum dan sekarang aku tidak
punya keinginan untuk mengulangnya lagi."

Aku hanya tidak paham mengapa dia ada di


sini. Aku mulai merasa lemas. Ia melihatku
goyah dan meraihku sebelum aku jatuh dan
menarikku dalam pelukannya, memelukku
dekat dengan dadanya seperti anak kecil.

"Ayolah, aku akan mengantarmu pulang,"


bisiknya.

"aku perlu memberitahu Kate." lagi-


lagi...aku dalam pelukannya.

"Saudaraku dapat memberitahu dia."


200/1631

"Apa?"

"Saudaraku Elliot sedang berbicara dengan


Miss Kavanagh."

"Oh?" aku tidak mengerti.

"Dia bersamaku saat kau menelepon."

"Di Seattle?" Aku bingung.

"Tidak, aku menginap di the Heathman."

Masih? Mengapa?

114

"Bagaimana kau menemukan aku?"

"Aku melacak ponselmu, Anastasia."

Oh, tentu saja seperti itu. Bagaimana itu


mungkin?
201/1631

Apakah itu legal? penguntit, bisikan bawah


sadarku melalui awan tequila yang masih
mengambang di otakku, tapi entah ba-
gaimana, karena itu dia, aku tidak keberatan.

"Apa kau bawa jaket atau tas?"

"Err ... ya, aku kesini membawa keduanya.


Tolong, aku perlu memberitahu Kate. Dia
akan khawatir"

mulut ditarik menjadi garis keras, dan dia


mendesah berat.

"Jika kau memaksa."

Dia menetapkanku, dan, menarik tanganku,


membawaku kembali ke bar. Aku merasa
lemah, masih mabuk, takut, lelah dan pada
tingkat yang aneh merasa senang luarbiasa.
Dia mencengkeram tanganku - seperti jalur
emosi yang membingungkan.
202/1631

Aku perlu setidaknya seminggu untuk mem-


proses semuanya ini.

Ini berisik, berdesakan, dan musik sudah


mulai sehingga ada banyak orang di lantai
dansa. Kate tak ada di meja kita, dan José te-
lah menghilang. Levi tampak bingung dan
sedih sendiri "Di mana Kate?"

115

Aku berteriak pada Levi mengatasi


kebisingan.

Kepalaku mulai terasa dipukul seiring irama


bass.

"Menari," Levi berteriak, dan aku bisa bilang


bahwa dia marah. Dia melirik Christian
dengan curiga.

Aku berusaha memakai jaket hitamku dan


menempatkan tas kecilku dipundak sehingga
203/1631

menempel dipinggulku. Aku siap untuk


pergi, begitu aku telah melihat Kate.

"Dia di lantai dansa," aku menyentuh lengan


Christian dan berteriak ke atas di telinganya,
menggesek rambutnya dengan hidungku,
bau bersih, bau segar. Oh. Semua perasaan
asing terlarang yang telah aku coba untuk
menolak muncul dan mengamuk melalui tu-
buh lemahku. Aku memerah, dan pada suatu
tempat yang dalam, dalam di ototku meneg-
ang nikmat.

Dia memutar matanya ke arahku dan meraih


tanganku lagi dan membawa aku ke bar. Dia
dilayani dengan segera, tidak ada kata
menunggu untuk Mr.'gila-kontrol' Grey.
Apakah segala sesuatu datang begitu mudah
padanya? aku tidak bisa mendengar apa
yang dia pesan. Dia mengulurkan gelas yang
sangat besar berisi air es.
204/1631

"Minumlah," Dia meneriakkan perintahnya


padaku.

Lampu-lampu yang bergerak memutar dan


berubah ketika mengiringi musik memun-
culkan cahaya 116

berwarna aneh dan membayangi seluruh bar


dan orang didalamnya. Dia bergantian
warna menjadi hijau, biru, putih, dan merah
setan. Dia memperhatikanku dengan penuh
perhatian. Aku meneguk air dengan hati-
hati.

"Semuanya," teriak dia.

Dia begitu sombong. Tangannya menyisir


rambut acak-acakannya. Dia tampak frus-
trasi, marah. Apa masalahnya? Selain gadis
mabuk konyol

meneleponnya di tengah malam sehingga dia


pikir dia perlu diselamatkan. Dan ternyata
205/1631

dia perlu diselamatkan dari seorang teman


yang tergila-gila padanya. Kemudian melihat
dia menjadi muntah dengan payah di kak-
inya. Oh Ana ... yang kau akan hidup dengan
ini? Bawah sadarku secara kiasan berdecak
dan memelototiku. Aku bergoyang sedikit,
dan ia meletakkan tangannya di bahuku un-
tuk menstabilkan tubuhku. Aku melakukan
apa yang dia bilang dan minum semuanya.
Itu membuatku merasa mual. Mengambil
gelas dariku, ia meletakkannya di bar. Aku
melihat secara kabur apa yang dia men-
genakan; kemeja linen longgar putih, celana
jeans nyaman, sepatu Converse hitam, dan
jaket bergaris-garis gelap. Kancing kemejan-
ya terbuka di bagian atas, dan aku melihat
rambut tersebar di sela-selanya. Dalam
bingkai pikiran gugupku, dia terlihat lezat.

Dia mengambil tanganku sekali lagi. Ya


tuhan - ia membawaku ke lantai dansa. Sial.

117
206/1631

aku tidak suka menari. Dia bisa merasakan


keenggananku, dan di bawah lampu warna-
warni, aku dapat melihat senyum geli,
sedikit sinis. Dia memberikan tarikan tajam
di tanganku, dan aku dalam pelukannya lagi,
dan dia mulai bergerak, membawaku dengan
dia. Oh, dia bisa menari, dan aku tidak per-
caya bahwa aku mengikuti setiap langkah
demi langkahnya. Mungkin karena aku
mabuk hingga aku bisa mengikutinya. Dia
memelukku erat-erat didekapannya, tu-
buhnya menempel tubuhku ... jika dia tidak
mencengkeramku begitu erat, aku yakin aku
akan pingsan di depannya. Di belakang
pikiranku, peringatan ibuku yang sering dia
ucapkan datang padaku: Jangan pernah per-
caya seorang pria yang bisa menari.

Dia membawa kita melalui kerumunan


ramai penari ke sisi lain dari lantai dansa,
dan kita ada di samping Kate dan Elliot,
saudara Christian. Musik yang berdetak ker-
as dan curiga diluar dan didalam kepalaku.
207/1631

Aku terkesiap. Kate mengeluarkan jurusnya.


Dia menggoyang pantatnya, dan dia hanya
melakukan itu apabila dia menyukai
seseorang.

Benar-benar menyukai seseorang. Ini berarti


akan ada kita bertiga sewaktu sarapan pagi
besok. Kate!

Christian membungkuk dan berteriak di


telinga Elliot. Aku tidak bisa mendengar apa
yang dia katakan. Elliot tinggi dengan bahu
lebar, rambut pirang keriting, dan mata ber-
sinar jahat berkilauan.

Aku tidak bisa mengatakan warnanya di


bawah 118

sorotan lampu. Elliot menyeringai, dan men-


arik Kate ke dalam pelukannya, yang mana
ia dengan senang hati menjadi ... Kate!
Bahkan dalam keadaan mabukku, aku terke-
jut. Dia baru saja bertemu dengannya. Dia
208/1631

mengangguk pada apa pun yang Elliot


katakan dan menyeringai padaku dan
melambaikan tangan. Christian menarik kita
menjauh dari lantai dansa dalam waktu
cepat.

Tapi aku tak sempat bicara padanya. Apa dia


baik-baik saja? Aku bisa mengira menuju ke-
mana akhirnya mereka berdua. Aku perlu
menguliahi dia tentang seks yang aman. Di
bagian belakang pikiranku, aku berharap dia
membaca salah satu poster di belakang pintu
toilet. Pikiranku saling bertabrakan dalam
otakku, melawan mabuk, rasanya berputar.
Ini sangat hangat di sini, begitu bising, be-
gitu penuh warna -

terlalu terang. Kepalaku mulai berputar, oh


tidak ...

dan aku bisa merasakan lantai sepertinya


mendekati wajahku atau apa yang kurasakan
semacam itu.
209/1631

Hal terakhir yang aku dengar sebelum aku


pingsan dalam pelukan Christian Grey ada-
lah umpatan kerasnya.

"Brengsek!"

119

Ini sangat tenang. Tak ada cahaya. Aku nya-


man dan hangat, di ranjang ini. Hmm ... aku
membuka mataku, dan untuk sesaat, aku
hening dan tenang, menikmati lingkungan
asing yang tidak dikenal. Aku tak tahu di-
mana aku berada. Sandaran kepala ranjang
di belakangku berbentuk matahari besar. Ini
sedikit aneh. Ruangan besar yang lapang dan
mewah dihias warna cokelat dan emas dan
krem. Aku pernah melihat itu sebelumnya.
Dimana? Otakku bingung berusaha mencari
ingatan visual. Ya ampun. Aku di hotel
Heathman ... dalam kamar suite. Aku pernah
berdiri di ruangan yang mirip dengan ini
bersama Kate. Ini terlihat lebih besar. Oh
210/1631

sial. Aku di suite Christian Grey. Bagaimana


aku sampai di sini?

Kenangan samar dari malam sebelumnya


datang perlahan-lahan kembali
menghantuiku. Minum-minum, oh tidak,
panggilan telepon, muntah-muntah.

José dan kemudian Christian. Oh tidak. Aku


menjerit ngeri dalam hati. Aku tak ingat
datang ke sini.

Aku memakai t-shirt, bra, dan celana dalam.


Tanpa kaus kaki. Tanpa jeans. Ya ampun.

Aku melirik meja di samping rajang. Di ata-


snya adalah segelas jus jeruk dan dua tablet.
Advil.

Meskipun dia gila kontrol, dia memikirkan


semuanya.
211/1631

Aku duduk dan mengambil tablet. Seben-


arnya, aku tidak merasa terlalu pusing, mun-
gkin jauh lebih baik daripada yang pantas
aku rasakan. Jus jeruk rasanya nikmat
sekali.

120

Minuman ini penghapus dahaga dan


menyegarkan.

Tak ada yang bisa mengalahkan jus jeruk


segar untuk memulihkan mulut yang kering.

Ada ketukan di pintu. Jantungku seperti


melompat ke dalam mulutku, dan aku tidak
bisa menemukan suaraku. Dia tetap mem-
buka pintu dan berjalan masuk.

Dia barusan berolah raga. Dia memakai di


celana training abu-abu yang longgar dan
singlet abu-abu, yang gelap dengan keringat,
seperti rambutnya.
212/1631

Keringat Christian Grey, pikiran itu memye-


babkan sesuatu yang aneh bagiku. Aku
mengambil napas panjang dan memejamkan
mata. Aku merasa seperti anak umur dua
tahun, jika aku menutup mata maka aku
tidak benar-benar ada di sini.

"Selamat pagi, Anastasia. Bagaimana


perasaanmu? "

Oh tidak.

"Lebih baik dari yang pantas kurasakan,"


gumamku.

Aku mengintip ke arahnya. Dia menem-


patkan tas belanja besar di kursi dan meng-
genggam setiap ujung handuk yang ia tarus
di lehernya. Dia menatapku, mata abu-abu
gelap, dan seperti biasa, aku tidak tahu apa
yang dia pikirkan. Dia menyembunyikan
pikiran dan perasaannya dengan baik.
213/1631

121

"Bagaimana aku sampai di sini?" Suara aku


kecil, menyesal.

Dia mendekat dan duduk di tepi ranjang. Dia


cukup dekat bagiku untuk kusentuh, bagiku
untuk cium bau tubuhnya. Ya... keringat dan
body wash dan Christian, itu koktail yang
memabukkan ... - Jauh lebih baik daripada
margarita, dan sekarang aku dapat berbicara
dari pengalaman.

"Setelah pingsan, aku tidak ingin mengambil


risiko jok kulit di mobilku bisa membawamu
ke apartemenmu. Jadi aku membawa kau di
sini,

"katanya.

"Apakah kau menempatkanku ke ranjang?"

"Ya." Wajahnya tanpa ekspresi.


214/1631

"Apakah aku muntah lagi?" Suaraku lebih


tenang.

"Tidak"

"Apakah kau menanggalkan pakaianku?"


Bisikku.

"Ya." Dia mengangakat alis saat aku


memerah.

"Kami tidak...," aku berbisik, mulutku pen-


geringan ngeri dan malu karena aku tidak
dapat

menyelesaikan pertanyaan. Aku menatap


tanganku.

"Anastasia, kamu koma. Necrophilia bukan


122

kesenanganku. Aku suka wanita hidup dan


mau menerima, "katanya datar.
215/1631

"Aku minta maaf."

Mulutnya mengangkat sedikit pada terseny-


um kecut.

"Itu adalah malam yang sangat men-


gasyikkan. Tidak akan aku lupakan untuk
sementara."

Aku pun tidak - oh dia menertawakanku,


bajingan itu.

Aku tidak memintanya untuk datang dan

menjemputku.

Entah bagaimana aku telah dibuat merasa


seperti penjahat seutuhnya.

"kau tidak perlu melacakku dengan apapun


alat James Bond mu yang sedang kau kem-
bangkan untuk penawar tertinggi," kataku
keras. Dia menatapku, terkejut, dan jika aku
tidak salah, sedikit terluka.
216/1631

"Pertama, teknologi untuk melacak ponsel


tersedia melalui Internet. Kedua, perusa-
haanku tidak berinvestasi atau memproduksi
segala jenis perangkat pengintai, dan ketiga,
jika aku tidak menjemputmu, kau mungkin
akan terbangun di ranjang si fotografer itu,
dan dari apa yang aku ingat, kau tidaklah
terlalu antusias pada pendekatannya,
"katanya ketus.

Pendekatannya! Aku melirik Christian, dia


menatapku, mata abu-abunya berkobar,
tersinggung.

123

Aku mencoba untuk menggigit bibirku, tapi


aku gagal untuk menekan tawaku.

"Dari kronikel abad pertengahan mana kau


melolos diri?" aku tertawa. "kau terdengar
seperti seorang ksatria istana."
217/1631

Suasana hatinya tampak berubah. Matanya


melembutkan dan menghangatkan ekspres-
inya, dan aku melihat jejak senyum di bibir
indahnya.

"Anastasia, aku pikir bukan itu. Ksatria


kegelapan mungkin." Senyumnya sinis, dan
dia menggeleng.

"Apakah kau makan tadi malam?" Nada


menuduh.

Aku menggelengkan kepala. Pelanggaran be-


sar apa yang telah aku lakukan sekarang?
otot rahangnya mengencang, tapi wajahnya
tetap tanpa ekspresi.

"Kau harus makan. Itulah mengapa kau be-


gitu sakit.

Jujur Anastasia, itu peraturan minum nomor


satu. "
218/1631

Tangannya menjelajahi rambutnya, dan aku


tahu itu karena dia putus asa.

"Apakah kau akan terus memarahiku?"

"Apa itu yang aku lakukan?"

"Sepertinya begitu."

"Kau beruntung aku hanya memarahimu."

"Apa maksudmu?"

124

"Yah, jika kau adalah milikku, kau tidak akan


bisa duduk selama seminggu setelah aksi
yang kau lakukan kemarin. kau tidak makan,
kau mabuk, kau menempatkan diri pada
situasi penuh risiko." Dia menutup matanya,
perasaan takut tergores di wajahnya yang
tampan, dan ia sedikit gemetar.
219/1631

Ketika Ia membuka matanya, dia melotot ke


arahku.

"Aku benci memikirkan apa yang bisa terjadi


padamu."

Aku cemberut ke arahnya. Apa masalahnya?


Jika aku adalah miliknya ... tapi aku tidak.
Meskipun mungkin, sebagian dari diriku
ingin seperti itu.

Pikiran itu menembus rasa risihku yang kur-


asa pada kata sewenang-wenangnya. Aku
tersipu pada alam bawah sadarku yang keras
kepala - dia melakukan tarian gembira
dengan rok hula merah

membayangkan menjadi miliknya.

"Aku akan baik-baik saja. Aku bersama


Kate."

"Dan si fotografer?" Bentak dia padaku.


220/1631

Hmm ...si muda José. Aku harus menghad-


apinya pada suatu saat.

"José hanya keluar jalur." Aku mengangkat


bahu.

"Yah, pada saat dia keluar jalur lagi, mun-


gkin seseorang harus mengajarinya sopan
santun."

125

"kau cukup disiplin," aku mendesis padanya.

"Oh, Anastasia, kau tidak tahu." Matanya


sempit, dan kemudian dia menyeringai ja-
hat. Ini

membingungkan. Satu saat, aku bingung dan


marah, berikutnya aku menatap senyum
indahnya.
221/1631

Wow ... aku terpesona, dan itu karena seny-


umnya pun sangat jarang. Aku cukup lupa
apa yang ia bicarakan.

"Aku akan mandi. Kecuali kau ingin mandi


dulu?"Kepalanya miring ke satu sisi, masih
menyeringai. Detak jantungku jadi men-
ingkat, dan medula oblongata di otakku telah
lupa

memerintahkan sinapsis untuk membuatku


bernapas.

Senyumnya melebar, dan dia meraih dan


mengelus pipiku dengan ibu jarinya dan se-
luruh bibir bawahku.

"Bernafas, Anastasia," bisiknya dan bangkit.


"Sarapan akan tiba di sini lima belas menit.

"Kau pasti kelaparan" Dia menuju ke kamar


mandi dan menutup pintu.
222/1631

Aku mengembuskan yang sudah lama


kutahan.

Kenapa dia begitu menarik? Saat ini aku


ingin ikut dan bergabung dengannya di
kamar mandi. aku tidak pernah merasa sep-
erti ini kepada siapapun.

Hormonku mengalir kencang. Kulitku mer-


inding mana ibu jarinya menelusuri wajah
dan bibir bawahku.

126

Aku merasa seperti menggeliat dengan kebu-


tuhan, pegal ... tidak nyaman. Aku tidak
mengerti reaksi ini.

Hmm ... gairah. Ini adalah gairah. Jadi ini


rasanya.

Aku berbaring pada bantal lembut berisi


bulu. 'Jika kau adalah milikku. Oh - apa yang
223/1631

akan aku lakukan untuk menjadi miliknya?


Dia satu-satunya pria yang pernah membuat
darah ditubuhku berpacu. Namun, dia begitu
antagonis juga; dia orang yang sulit, rumit,
dan membingungkan. Satu menit dia me-
nampikku, berikutnya dia mengirimkan aku
buku seharga empat belas ribu dolar, kemu-
dian dia melacakku seperti penguntit.

Dan dari semua itu, aku telah menghabiskan


malam di kamar hotelnya, dan aku merasa
aman. Dilindungi.

Ia cukup peduli untuk datang dan


menyelamatkanku dari salah memahami ba-
haya. Dia bukan seorang ksatria gelap sama
sekali, tetapi seorang ksatria putih berbaju
besi yang mengkilat dan mempesona -

pahlawan romantis klasik - Sir Gawain atau


Lancelot.
224/1631

Aku merayap dari ranjangnya panik mencari


celana jeansku. Dia muncul dari kamar
mandi basah dan berkilau dari shower,
masih belum bercukur, hanya dengan han-
duk di pinggang, dan di sini aku - kaki telan-
jang dan canggung. Dia terkejut melihat aku
keluar dari ranjang.

"Jika kau sedang mencari jeansmu, aku telah


mengirim mereka ke binatu." Tatapannya
seperti 127

obsidian gelap. "Mereka terpercik dengan


muntahmu."

"Oh." aku tersipu memerah. Mengapa oh


mengapa ia selalu menangkapku pada kond-
isi yang terburuk?

"Aku mengirim Taylor keluar untuk mencari


jeans dan juga sepasang sepatu. Ada di tas di
kursi. "
225/1631

Pakaian bersih. Bonus yang tak terduga.

"Um ... Aku harus mandi," aku bergumam.


"Terima kasih." Apa lagi yang bisa aku
katakan? Aku ambil tas dan melesat ke
kamar mandi jauh dari Christian yang nyaris
telanjang. Patung David karya Michelangelo
tidak ada apa-apanya dibanding dia.

Di kamar mandi, semua panas dan beruap


dari mana dia barusan mandi. Aku menang-
galkan pakaianku dan dengan cepat masuk
ke shower ingin segera berada di bawah alir-
an air. Ini seperti air terjun di atasku, dan
aku mengangkat wajahku menerima pancur-
an yang nyaman. aku menginginkan Christi-
an Gray. Aku sangat menginginkan dia.
Kenyataan yang sederhana. Untuk pertama
kalinya dalam hidupku, aku ingin tidur
dengan seorang pria. Aku ingin merasakan
tangan dan mulutnya padaku.
226/1631

Dia mengatakan dia suka wanita yang sadar.


Jadi dia mungkin tidak selibat. Tapi dia
tidak melontarkan rayuan padaku, tidak sep-
erti Paul atau José. aku tak mengerti.
Apakah dia menginginkan aku? Dia tidak
menciumku minggu lalu. Apakah aku tidak
menarik 128

untuknya? Namun, aku di sini dan dia mem-


bawaku ke sini. Aku hanya tidak tahu apa
yang ia mainkan?

Apa yang dia pikirkan? kau telah tidur di


ranjangnya sepanjang malam, dan dia tidak
menyentuh kau Ana.

Kau hitung sendiri. Pikiran bawah sadarku


telah menunjukkan kepala sinis dan
jeleknya. Aku mengabaikannya.

Air hangat dan menenangkan. Hmm ... aku


bisa tinggal di bawah pancuran ini, di kamar
mandinya, selamanya. Aku meraih body
227/1631

wash dan ini berbau dirinya. Ini adalah bau


lezat. Aku gosok seluruh tubuhku, berfantasi
bahwa itu adalah dia - dia menggosok sabun
wangi surgawi ke dalam tubuhku, di pay-
udaraku, di atas perutku, antara pahaku
dengan tangan berjari panjang. Oh. Detak
jantungku meningkat lagi, ini jadi terasa ...
begitu nikmat.

"Sarapan sudah tiba." Dia mengetuk pintu,


mengejutkan aku.

"Oke," aku tergagap saat aku menarik keluar


dengan kejam dari lamunan erotisku.

Aku keluar dari shower dan ambil dua han-


duk. Aku menempatkan satu di rambutku
dan membungkusnya dengan gaya Carmen
Miranda di kepalaku. Buru-buru, aku men-
geringkan diri, mengabaikan perasaan nya-
man dari handuk menggesek kulit sensitifku.
228/1631

Aku memeriksa kantong pengbungkus jeans.


Taylor tidak hanya membelikan aku jeans
dan sepatu 129

Converse baru, tapi kemeja biru muda, kaus


kaki, dan pakaian dalam. Oh. Sebuah bra
yang bersih dan celana dalam - sebenarnya
untuk menggambarkan pakaian dalam itu
secara biasa, itu tidaklah cukup adil. Pakaian
dalam itu adalah desain indah dari lingerie
Eropa yang mewah. Semua renda biru pucat
dan terhias. Wow. aku kagum dan sedikit
takut dengan pakaian dalam ini. . Terlebih
lagi, mereka pas sekali. Tapi tentu saja. Aku
memerah memikirkan pria berjas licin di
suatu toko lingerie membeli ini untukku.
Aku ingin tahu apa lagi yang termasuk dalam
deskripsi pekerjaannya.

Aku berpakaian dengan cepat. Pakaiannya


sangat cocok. aku dengan kasar menger-
ingkan rambutku dan mencoba mati-matian
untuk mengaturnya. Tapi, seperti biasa,
229/1631

menolak untuk bekerja sama, dan satu-sat-


unya pilihanku adalah mengikatnya dengan
pita rambut. Aku akan mencarinya di tasku,
ketika aku menemukannya. Aku menghela
napas dalam.

Waktunya untuk menghadapi Tuan


Membingungkan.

Aku lega untuk menemukan kamar tidur ko-


song. Aku cepat mencari tasku - tapi tidak
ada di sini.

Mengambil napas dalam-dalam, aku memas-


uki ruang tamu suite. Ruangan itu besar.
Ada area tempat duduk mewah, semua sofa
empuk dan bantal yang lembut, sebuah meja
kopi yang rumit dengan tumpukan besar
buku mengkilap, area studi dengan kom-
puter Mac mutahir, layar TV plasma yang
sangat besar di dinding, dan Christian duduk
di meja makan di sisi lain dari ruang sedang
membaca koran. Ini 130
230/1631

ukuran seperti lapangan tenis atau


semacamnya, bukannya aku bermain tenis,
meskipun aku telah menyaksikan Kate be-
berapa kali. Kate!

"Sial, Kate," aku menjerit parau. Christian


melirik ke arahku.

"Dia tahu kau di sini dan masih hidup. aku


mengirim sms ke Elliot, "katanya dengan
sedikit jejak humor.

Oh tidak. aku ingat Kate menari berse-


mangat tadi malam. Semua jurus patennya
itu digunakan dengan efek maksimum untuk
menggoda saudara Christian tidak kurang!
Apa yang akan dia pikir tentangku ada di
sini? Aku belum pernah menginap diluar se-
belumnya. Dia masih dengan Elliot. Dia han-
ya melakukan ini dua kali sebelumnya, dan
kedua kali aku harus tahan melihat Piyama
merah muda mengerikan selama seminggu
231/1631

dari peristiwa itu. Dia akan berpikir bahwa


aku telah melakukan one-night-stand juga.

Christian menatapku angkuh. Dia men-


genakan kemeja linen putih, kerah dan
manset terbuka.

"Duduk," dia memerintah, sambil menunjuk


ke suatu tempat di meja. Aku berjalan
menyeberangi ruangan dan duduk di seber-
angnya seperti yang dia perintahkan. Mejan-
ya sarat dengan makanan.

"Aku tak tahu apa yang kau suka, jadi aku


memesan beberapa pilihan dari menu sar-
apan." Dia memberiku 131

senyum menekuk meminta maaf.

"Kau sangat boros sekali," gumamku, bin-


gung pada pilihan, meskipun aku lapar. "Ya,
benar." Dia terdengar bersalah.
232/1631

Aku memilih pancake, sirup maple, telur


dadar, dan bacon. Christian mencoba untuk
menyembunyikan senyum ketika ia kembali
ke omelet putih telurnya.

Makanan ini lezat.

"Teh?" Tanya dia.

"Ya, terima kasih."

Dia mengangsurkan teko kecil berisi air


panas dan pada tatakan ada teh celup Twin-
ing’s English Breakfast. Astaga, ia ingat ba-
gaimana aku suka tehku.

"Rambutmu sangat basah," tegur dia.

"Aku tidak bisa menemukan pengering


rambut,"

gumamku, malu. Bukannya aku tidak


mencari.
233/1631

Mulut Christian menekan menjadi garis ker-


as, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

"Terima kasih telah menyediakan pakaian."

"Ini menyenangkan, Anastasia. Bahwa


warnanya cocok untukmu."

132

aku tersipu dan menatap ke bawah pada jari-


jariku.

"kau tahu, kau benar-benar harus belajar un-


tuk menerima pujian." Nadanya
menghukum.

"Aku harus memberimu sejumlah uang un-


tuk pakaian ini."

Dia melototiku seperti jika aku telah meny-


inggung perasaannya pada tingkat tertentu.
Aku bergegas.
234/1631

"Kau sudah memberiku buku, yang, tentu


saja, aku tidak bisa terima. Tapi pakaian ini,
biarkan aku membayarmu kembali" aku
tersenyum ragu-ragu padanya.

"Anastasia, percayalah, aku mampu


membelinya."

"Bukan itu intinya. Mengapa kau harus


membelikan ini untukku? "

"Karena aku bisa," berkedip matanya dengan


kilauan jahat.

"Hanya karena kau bisa tidak berarti bahwa


kau harus," jawabku pelan saat ia
melengkungkan alis ke arahku, matanya
berkelap-kelip, dan tiba-tiba aku merasa
bahwa kita seperti sedang membicarakan
tentang sesuatu yang lain, tapi aku tak tahu
apa itu.

Yang mengingatkanku ...


235/1631

133

"Kenapa kau mengirim aku buku, Christi-


an?" Suara aku lunak. Dia meletakkan sen-
dok garpu dan memandangku dengan penuh
perhatian, mata abu-abunya terbakar emosi
tak terduga.

Ya tuhan - mulutku mengering.

"Yah, ketika kau hampir ditabrak pen-


gendara sepeda

- dan aku sedang memelukmu dan kau


menatapku -

menunjukkan isyarat cium aku, cium aku,


Christian,"

jeda dia dan mengangkat bahu sedikit, "Aku


merasa aku berhutang maaf dan peringatan
padamu". Dia menggerakkan tangannya ke
rambutnya. "Anastasia, aku bukan pria
236/1631

sentimentil, aku tidak melakukan yang


namanya asmara. Selera aku sangat tunggal.

Kau seharusnya menghindar dariku "Dia


menutup matanya seolah-olah menyerah.
"Ada sesuatu tentangmu, dan aku menyadari
bahwa tidak mungkin untuk menjauh. Tapi
aku rasa kau sudah mengetahuinya."

Nafsu makanku hilang. Dia tidak bisa


menjauh!

"jadi jangan lakukan," bisikku.

Dia terengah, matanya lebar.

"kau tak tahu apa yang kau katakan."

"Beri pencerahan padaku, dong."

134

Kita duduk saling memandang, kita berdua


tidak menyentuh makanan.
237/1631

"Jadi kau tidak selibat?" aku bernapas.

Kesenangan menyala dimata abu-abunya.

"Tidak, Anastasia, aku tidak selibat." Dia


berhenti menunggu informasi ini meresap,
dan aku tersipu memerah. Saringan dari
otak ke mulut rusak lagi.

Aku tak percaya aku baru saja mengatakan


dengan keras. "Apa kau rencana untuk be-
berapa hari ke depan?". Dia bertanya, suar-
anya rendah.

"Aku bekerja hari ini, mulai tengah hari. Jam


berapa sekarang? " Aku jadi panik tiba-tiba.

"Baru jam sepuluh lewat, kau masih punya


banyak waktu. Bagaimana dengan besok"
Sikunya diatas meja, dan dagunya yang ber-
tumpu pada jari-jari yang panjang berkuku
rapi.
238/1631

"Kate dan aku akan mulai mengepak. Kami


akan pindah ke Seattle akhir minggu depan,
dan aku sedang bekerja di rumah Clayton
sepanjang minggu ini."

"kau sudah punya tempat di Seattle?"

"Ya."

"Dimana?"

135

"aku tak ingat alamatnya. Ada di wilayah


Pike Market District."

"Tidak jauh dariku," bibirnya berkedut


setengah tersenyum. "Jadi kau mau bekerja
apa di Seattle?"

Kemana sebenarnya semua pertanyaannya


ini?
239/1631

Pertanyaan menyelidik Christian Grey ham-


pir sama menjengkelkan seperti Katherine
Kavanagh.

"Aku sudah mengajukan beberapa lamaran


magang.

Aku menunggu panggilan."

"Apakah kau sudah mengajukan lamaran


magang perusahaanku seperti yang aku
sarankan?"

Aku memerah ... tentu saja tidak.

"Um ... tidak."

"Dan apa yang salah dengan perusahaanku?"

"Perusahaanmu atau Perusahaanmu?" Aku


menyeringai.

Dia tersenyum sedikit.


240/1631

"Apakah kau menyeringai padaku, Miss


Steele?" Dia memiringkan kepalanya ke satu
sisi, dan aku pikir dia terlihat geli, tapi sulit
untuk diceritakan. Aku memerah dan melirik
pada sarapanku yang belum 136

habis. Aku tak bisa menatap matanya ketika


ia menggunakan nada suara seperti itu.

"Aku ingin menggigit bibir itu," bisiknya


muram.

Oh. Aku sama sekali tak menyadari bahwa


aku mengigit-gigit bibir bawahku. Mulutku
terbuka lebar saat aku terkesiap dan me-
nelan pada saat yang sama.

Itu adalah hal paling seksi yang pernah or-


ang katakan padaku. Detak jantungku
memukul, dan kupikir aku terengah-engah.
Astaga, aku gemetar, lembab basah, dan dia
bahkan belum menyentuhku.
241/1631

Aku menggeliat di kursiku dan mataku ber-


temu dengan tatapan gelap yang tajam.

"Mengapa tidak?" aku menantang dengan


tenang.

"Karena aku tidak akan menyentuhmu


Anastasia -

Tidak sampai aku memiliki persetujuan ter-


tulis darimu untuk melakukannya" Bibirnya
mengisyaratkan senyuman.

Apa?

"Apa artinya itu?"

"Jelas seperti apa yang aku katakan." Dia


mendesah dan menggeleng padaku, geli, tapi
jengkel juga.

"aku perlu menunjukkan padamu, Anastasia.


Jam berapa kau selesai bekerja malam ini?"
242/1631

137

"Sekitar jam delapan."

"Yah, kita bisa pergi ke Seattle malam ini


atau Sabtu berikutnya untuk makan malam
di tempatku, dan aku akan memperkenalkan
kau dengan fakta-fakta itu. kau bebas
memilih."

"Mengapa tidak kau katakan padaku


sekarang?"

Suaraku merajuk.

"Karena aku menikmati sarapanku dan ke-


bersamaan denganmu. Setelah kau ter-
cerahkan, kau mungkin tak akan mau meli-
hatku lagi."

Ya ampun. Apa artinya itu? Apakah dia

memperbudak anak kecil pada suatu tempat


dari planet ini? Apakah ia bagian dari suatu
243/1631

sindikat kejahatan bawah tanah? Ini akan


menjelaskan mengapa dia begitu kaya.
Apakah dia sangat religius?

Apakah dia impoten? Tentu saja tidak, ia


bisa membuktikan untukku sekarang. Oh.
Aku tersipu merah memikirkan tentang
kemungkinan itu. Ini tidak membawaku
kemana-mana. Aku ingin memecahkan teka-
teki tentang Christian Grey, makin cepat
makin baik. Jika itu berarti bahwa apapun
rahasia miliknya yang begitu kotor hingga
aku tidak ingin mengenalnya lagi, terus ter-
ang saja, itu akan menjadi melegakan. Jan-
gan dusta pada dirimu sendiri

- alam bawah sadarku berteriak padaku-itu


akan jadi lumayan buruk membuat kau ber-
lari kebawah bukit.

"Malam ini."

138
244/1631

Dia mengangkat alis.

"Seperti Hawa, kau begitu cepat memakan


buah dari pohon pengetahuan," dia
menyeringai.

"Apakah kau menyeringai padaku, Mr.


Grey?" aku meminta dengan manis. Som-
bong sekali.

Dia menyempit matanya pada aku dan


mengambil BlackBerry-nya. Dia menekan
satu nomor.

"Taylor. Aku perlu Charlie Tango."

Charlie Tango! Siapa dia?

"Dari Portland katakanlah duapuluh-


tigapuluh ...

Tidak, standby di Escala ... Sepanjang


malam."
245/1631

Sepanjang malam!

"Ya. Mulai besok pagi. Aku akan jadi pilot-


nya dari Portland ke Seattle."

Pilot?

"Standby pilot dari duapuluh-dua-tigapu-


luh." Dia menutup telepon. Tidak ada kata
tolong atau terima kasih. "Apakah orang
selalu melakukan apa yang kau bilang pada
mereka?"

"Biasanya, jika mereka ingin memperta-


hankan 139

pekerjaannya," katanya, datar.

"Dan jika mereka tidak bekerja padamu?"

"Oh, aku bisa sangat persuasif, Anastasia.


kau harus menyelesaikan sarapanmu. Dan
kemudian Aku akan mengantarmu pulang.
Aku akan menjemputmu di rumah Clayton
246/1631

jam delapan setelah kau selesai. Kita akan


terbang ke Seattle."

Aku berkedip padanya dengan cepat.

"Terbang?"

"Ya. Aku punya helikopter. "

Aku ternganga padanya. Aku punya kencan


kedua dengan Christian oh-begitu-misterius
Grey. Dari minum kopi sampai naik helikop-
ter. Wow.

"Kita akan pergi dengan helikopter ke


Seattle?"

"Ya."

"Kenapa?"

Dia menyeringai jahat.

"Karena aku bisa. Selesai sarapanmu."


247/1631

Bagaimana aku bisa makan sekarang? Aku


akan ke Seattle dengan helikopter dengan
Christian Grey. Dan 140

dia ingin menggigit bibir ... aku menggeliat


memikirkan itu.

"Makanlah," katanya lebih tajam. "Anastasia,


aku punya masalah dengan makanan yang
terbuang ...

makan."

"aku tak bisa makan semua ini." Aku


ternganga pada apa yang tersisa di atas meja.

"Makan apa yang ada di piringmu. Jika kau


sudah makan dengan benar kemarin, kau
tidak akan berada di sini, dan aku tak akan
menyatakan tawaranku begitu cepat" Mulut-
nya membentuk garis suram. Dia tampak
marah.
248/1631

Aku mengerutkan kening dan kembali ke


makananku yang sekarang sudah dingin.
Aku terlalu gembira untuk makan, Christian.
Tidakkah kau mengerti?

Alam bawah sadarku menjelaskan. Tapi aku


terlalu pengecut untuk menyuarakan pikiran
ini dengan suara keras, terutama ketika ia
terlihat begitu murung. Hmm, seperti anak
kecil. aku menganggap pikiran itu
menyenangkan.

"Apa yang lucu?" Tanya dia. Aku


menggeleng, tidak berani mengatakan ke-
padanya dan menjaga mataku pada
makanan. Menelan potongan terakhir pan-
cakeku, aku mengintip ke arahnya. Dia
menatapku curiga.

"Gadis baik," katanya. "Aku akan


mengantarmu 141
249/1631

pulang ketika kau sudah mengeringkan


rambutmu.

Aku tak ingin kau jadi sakit" Ada semacam


janji tak terucap dalam kata-katanya. Apa
maksudnya? aku meninggalkan meja,
bertanya-tanya sejenak apakah aku harus
meminta izin tetapi segera menolak gagasan
itu. Kedengarannya seperti preseden berba-
haya untuk dilakukan. Aku kembali ke
kamar tidurnya. Sebuah pikiran
menghentikanku.

"Di mana kau tidur semalam?" Aku berbalik


untuk menatap, dia masih duduk di sana.
Aku tak bisa melihat selimut atau kain di sini
- mungkin dia sudah merapikannya.

"Di ranjangku," katanya sederhana,


tatapannya tanpa ekspresi lagi.

"Oh."
250/1631

"Ya, itu cukup baru bagiku juga." Dia


tersenyum.

"Tidak melakukan ... seks." Nah - aku


mengatakan itu. Aku tersipu - tentu saja.

"Tidak," ia menggelengkan kepala dan


mengerutkan kening seolah mengingat se-
suatu yang tak nyaman.

"Tidur dengan seseorang." Dia mengambil


korannya dan terus membaca.

Demi Tuhan apa artinya itu? Dia tidak per-


nah tidur dengan siapapun? Dia perjaka?
Entah bagaimana aku meragukannya. Aku
berdiri menatapnya tak percaya.

142

Ia adalah orang paling menakjubkan yang


pernah aku temui. Dan baru sadar bahwa
251/1631

aku telah tidur dengan Christian Grey, dan


aku marah pada diriku sendiri -

apa yang akan aku berikan untuk terjaga dan


melihatnya tidur. Melihat dia pada kondisi
rentan.

Entah bagaimana, aku menemukan itu sulit


dibayangkan. Nah, kuduga semua akan ter-
ungkap malam ini.

Di kamar tidur, aku berburu di setiap laci


dan menemukan pengering rambut.
Menggunakan jari-jariku, aku mengeringkan
rambutku sebaik yang aku bisa. Ketika aku
selesai, aku menuju ke kamar mandi.

Aku ingin menggosok gigi. Aku melihat sikat


gigi Christian. Ini akan seperti mendapatkan
dia di mulutku.
252/1631

Hmm ... Melirik dengan rasa bersalah ke-


belakang bahuku di pintu, aku merasakan
bulu pada sikat giginya.

Itu lembab. Dia pasti telah


menggunakannya.

Meraihnya cepat, aku menuangkan pasta


gigi di atasnya dan menggosok gigi dengan
kecepatan dua kali lipat dari biasanya. Aku
merasa begitu nakal. Ini seperti sebuah
sensasi.

Meraih t-shirt, bra, dan celana dalam yang


kemarin pakai, aku menaruhnya dalam kan-
tong belanja yang dibawa Taylor dan kem-
bali ke ruang tamu untuk mencari tas dan
jaket. Aku sangat senang, ada ikat 143

rambut dalam tasku. Christian menonton


saat aku mengikat rambutku menjadi ekor
kuda, ekspresinya tidak terbaca. Aku merasa
253/1631

matanya mengikuti saat aku duduk dan


menunggunya untuk selesai.

Dia menggunakan BlackBerry-nya berbicara


dengan seseorang.

"Mereka ingin dua? ... Berapa biayanya?? ...


Oke, dan apa langkah-langkah keamanan
yang kita miliki? ...

Dan mereka akan pergi melalui Suez? ... Se-


berapa aman Ben Sudan? ... Dan kapan
mereka tiba di Darfur? ... Oke, mari kita lak-
ukan. Kabari aku setiap perkembangannya"
Dia menutup telepon.

"Siap untuk pergi?"

Aku mengangguk. Aku ingin tahu apa yang


dibicarakannya. Dia memakai jaket biru tua
bergaris-garis, mengambil kunci mobil, dan
menuju ke pintu.
254/1631

"Setelah anda, Miss Steele," bisiknya, mem-


buka pintu untukku. Dia terlihat begitu
elegan.

Aku diam sebentar, terlalu lama, meneguk


pemandangan dirinya. Dan berpikir aku
tidur dengan dia tadi malam dan, setelah
semua tequila dan muntah-muntah, dia
masih di sini. Terlebih lagi, dia ingin mem-
bawa aku ke Seattle. Mengapa aku? aku
tidak memahaminya. Aku keluar pintu
mengingat kata-katanya - Ada sesuatu
tentangmu - Yah, perasaan itu benar-benar
timbal balik Mr. Grey, dan 144

aku berniat untuk mencari tahu apakah itu.

Kami berjalan dalam diam di koridor


menuju lift.

Ketika kita tunggu, aku mengintip ke


arahnya melalui bulu mataku, dan dia
255/1631

memandang dari sudut matanya ke arahku.


Aku tersenyum, dan bibirnya berkedut.

Lift tiba, dan kami melangkah masuk. Kami


sendirian. Tiba-tiba, karena alasan tak bisa
dijelaskan, mungkin kedekatan kami se-
demikian rupa di ruang tertutup, atmosfer
diantara kita berubah, terisi dengan arus an-
tisipasi yang meluap. Napasku berubah
ketika jantungku berpacu. Kepalanya men-
engok sedikit ke arahku, matanya abu-abu
paling gelap. Aku menggigit bibirku.

"Oh, persetan dokumennya," ia menggeram.


Dia bergerak maju padaku tiba-tiba, mend-
orong aku ke dinding lift. Sebelum aku tahu
itu, kedua tangan aku dicengkram dengan
satu tangannya diatas kepalaku, dan dia
menjepitku ke dinding menggunakan ping-
gulnya. Ya ampun. Tangan satunya meraih
ekor kudaku dan menyentak turun, mem-
bawa wajahku keatas, dan bibirnya ada di
bibirku. Hanya saja tidak menyakitkan. Aku
256/1631

mengerang ke dalam mulutnya, memberi


lidahnya suatu celah. Dia mengambil keun-
tungan secara penuh, lidahnya ahli menjela-
jahi mulutku. aku tidak pernah dicium sep-
erti ini.

Lidahku dengan coba-coba membelai dan


bergabung dalam tarian erotis lambat yang
semuanya adalah 145

tentang sentuhan dan sensasi, beradu dan


menggiling. Tangannya menangkap daguku
dan memegangiku disana. Aku tak berdaya,
tangan aku terjepit, wajahku dipegang, dan
pinggulnya menahanku. . aku merasa
ereksinya pada perutku. Oh

... Dia menginginkan aku. Christian Grey,


dewa Yunani, menginginkan aku, dan aku
menginginkan dia, di sini ... sekarang, di lift.

"Kau. Sangat. Manis, "bisiknya, setiap kata


bernada staccato.
257/1631

Lift berhenti, pintu terbuka, dan dia men-


jauh dariku dalam sekejap mata, mening-
galkanku menggantung.

Tiga orang pria bersetelan bisnis melihat


kami berdua dan menyeringai saat mereka
melangkah masuk ke lift. Denyut jantungku
meningkat pesat, aku merasa sepertinya aku
ikut lomba lari menaiki bukit. Aku ingin
membungkuk dan memegang lututku ... tapi
itu pasti terlalu jelas.

Aku melirik dia. Dia terlihat begitu dingin


dan tenang, seperti dia sedang mengisi teka-
teki silang koran Seattle Times. Begitu tidak
adil. Apakah dia benar-benar tidak
terpengaruh oleh kehadiranku? Dia me-
lirikku dari sudut matanya, dan dia dengan
lembut menghembuskan napas dalam-
dalam. Oh, dia ternyata mempengaruhi.

Dan dewi kecil dalam diriku bergoyang men-


arikan kemenangan samba dengan lembut.
258/1631

Orang-orang bertampang pengusaha keluar


di lantai dua. Kami 146

punya satu lantai lagi.

"kau menggosok gigimu," katanya,


menatapku.

"Aku menggunakan sikat gigimu," aku


bernapas.

Bibirnya tertekuk keatas, setengah


tersenyum.

"Oh, Anastasia Steele, apa yang akan aku


lakukan padamu?"

Pintu-pintu terbuka di lantai pertama, dan ia


mengambil tanganku dan menarikku keluar.

"Ada apa sebenarnya dengan lift?" Gum-


amnya, lebih pada dirinya sendiri daripada
kepadaku saat ia melangkah di lobi. Aku ber-
juang untuk mengimbangi langkahnya
259/1631

karena akalku secara menyeluruh,


berkeping-keping tersebar di seluruh lantai
dan dinding lift tiga di Hotel Heathman.

147

Christian membuka pintu penumpang Audi


SUV

hitam, dan aku merangkak masuk ke mobil


ini. Dia tidak menyinggung sama sekali
luapan gairah yang meledak di lift. Haruskah
aku mengungkitnya?

Haruskah kita membicarakan tentang hal itu


atau berpura-pura bahwa hal itu tak pernah
terjadi?

Kejadian itu hampir tak nyata, ciuman perta-


maku yang dilakukan tanpa batas dan
kekangan. Ketika waktu berlalu, aku meneta-
pkan itu sebagai mitos, legenda Arthurian,
dalam status Lost City of Atlantis.
260/1631

Itu tak pernah terjadi, tak pernah ada. Mun-


gkin aku membayangkan itu semua. Tidak.

Aku menyentuh bibirku, bengkak karena


ciumannya.

Ini jelas terjadi. Aku seorang wanita yang tel-


ah berubah. Aku ingin orang ini, sangat

menginginkannya, dan dia menginginkanku


juga.

Aku melirik dia. Christian sedang dalam


kondisi biasa, sopan, sedikit menjauhkan
diri.

Sungguh membingungkan.

Dia menyalakan mesin dan membalik keluar


dari tempat parkir. Dia beralih pada pemutar
MP3.
261/1631

Interior mobil ini penuh dengan musik pal-


ing manis dan magis dari dua nyanyian wan-
ita. Oh wow ...

semua inderaku berantakan, jadi ini

mempengaruhiku secara ganda. Ini men-


girim getaran nikmat ke tulang belakangku.
Christian keluar menuju ke SW Park Avenue,
dan dia mengemudi dengan mudah, seperti
sedikit malas.

148

"Musik apa yang kita dengarkan?"

"Ini the Flower Duet oleh Delibes, dari opera


Lakmé.

Apakah kau menyukainya? "

"Christian, ini luar biasa."


262/1631

"Memang luar biasa, khan?" Ia menyeringai,


melirikku. Dan untuk sesaat, ia tampak se-
suai dengan umurnya; muda, riang, dan
tampan menghentikan jantung. Apakah ini
kunci untuk dia?

Musik? Aku duduk dan mendengarkan


suara-suara malaikat, menggoda dan
merayuku.

"Bisakah aku mendengarkannya lagi?"

"Tentu saja." Christian menekan sebuah


tombol, dan musik membelaiku sekali lagi.
Ini adalah serangan lembut, lambat, manis,
dan yakin pada indera pendengaranku.

"Kau suka musik klasik?" aku bertanya, ber-


harap untuk wawasan langka ke preferensi
pribadinya.

"Seleraku adalah eklektik, Anastasia, mulai


dari Thomas Tallis ke Kings of Leon.
263/1631

Ini tergantung pada suasana hatiku. kamu?"

"Aku juga. Meskipun aku tak tahu siapa Tho-


mas Tallis itu. "

149

Dia berbalik dan menatap ke arahku sebent-


ar sebelum matanya kembali ke jalan.

"Aku akan memainkan untukmu kapan-


kapan. Dia seorang komposer Inggris abad
keenam belas. Tudor, musik paduan suara
gereja" Christian menyeringai padaku.
"Kedengarannya sangat esoteris, aku tahu,
tapi juga menyihir, Anastasia."

Dia menekan sebuah tombol, dan the Kings


of Leon mulai bernyanyi. Hmm ... ini aku
tahu. Sex on Fire.
264/1631

Bagaimana pantasnya. Musiknya terganggu


oleh suara dering ponsel mengganggu speak-
er MP3.

Christian menekan tombol pada roda


kemudi.

"Grey," bentak dia. Dia begitu kasar.

"Mr. Grey, Welch di sini. Aku punya in-


formasi yang kau butuhkan" Sebuah suara,
serak tanpa tubuh keluar lebih speaker.

"Bagus. Kirim email padaku. Ada yang


ditambahkan?"

"Tidak, Sir."

Dia menekan tombol, maka panggilan ber-


henti dan musik kembali mengalun. Tak ada
selamat tinggal atau terima kasih. Aku
sangat senang bahwa aku tak pernah serius
membayangkan bekerja untuknya. Aku
265/1631

bergidik pada ide itu. Dia terlalu mengontrol


dan 150

dingin pada karyawannya. Musik dipotong


lagi oleh telepon.

"Grey."

"NDA telah dikirim ke email anda, Mr.


Grey." Suara seorang wanita.

"Bagus. Itu saja, Andrea. "

"Selamat siang, Pak."

Christian menutup telepon dengan menekan


tombol pada roda kemudi. Musik berbunyi
sangat singkat ketika telepon berdering lagi.
Inikah hidupnya, panggilan telepon secara
konstan dan mengganggu?

"Grey," bentak dia.


266/1631

"Hai, Christian, apakah kau bercinta


semalam?"

"Halo, Elliot - aku di speaker phone, dan aku


tidak sendirian di dalam mobil," desah
Christian.

"Dengan siapa kau?"

Christian memutar matanya.

"Anastasia Steele."

"Hai, Ana!"

151

Ana!

"Halo, Elliot."

"Sudah dengar banyak tentang kau," gumam


Elliot parau. Christian mengerutkan kening.
267/1631

"Jangan percaya pada kata-kata Kate


sedikitpun."

Elliot tertawa.

"Aku mengantar Anastasia pulang sekarang."

Christian menekankan namaku. "Mau aku


jemput?"

"Tentu."

"Sampai ketemu nanti." Christian menutup


telepon, dan musik sudah kembali.

"Mengapa kau bersikeras memanggil aku


Anastasia?"

"Karena itu namamu."

"aku lebih suka Ana."

"Apakah kau sekarang begitu?" Bisiknya.


268/1631

Kita hampir di apartemenku. Ini tak akan


lama sampai disana.

"Anastasia," ia merenung. Aku cemberut


padanya, tapi dia mengabaikan ekspresiku.
"Apa yang terjadi di lift - tak akan terjadi
lagi, yah, tidak kecuali itu 152

direncanakan."

Dia berhenti di depan duplexku. Aku terlam-


bat menyadari dia tidak bertanya di mana
aku tinggal -

namun dia tahu. Tapi kemudian dia


mengirim buku-buku, tentu saja dia tahu di
mana aku tinggal. Apa yang tak bisa dilak-
ukan oleh seorang pelacakan ponsel, pemilik
helikopter dan penguntit.

Kenapa dia tidak menciumku lagi? Aku cem-


berut memikirkan itu. Aku tak mengerti. Se-
jujurnya, nama keluarga dia seharusnya
269/1631

Cryptic (samar), bukan Grey (kelabu). Dia


keluar dari mobil, berjalan dengan berkaki
panjangnya dengan mudah pada sisiku un-
tuk membuka pintu, tetap bersikap gentle-
man - kecuali mungkin dalam kondisi
langka, momen berharga didalam lift. Aku
memerah mengingat saat mulutnya ada di
mulutku, dan pikiran bahwa aku tak bisa
menyentuhnya memasuki pikiranku. Aku
ingin mengeluskan jariku melalui rambutnya
yang dekaden dan tak rapi, tapi aku tak bisa
menggerakkan tanganku. Aku secara retro-
spektif frustrasi.

"Aku suka apa yang terjadi di lift," gumamku


saat aku keluar dari mobil. Aku tak yakin jika
aku mendengar dia terkesiap, tapi aku
memilih untuk

mengabaikannya dan menaiki tangga


menuju pintu depan.
270/1631

Kate dan Elliot sedang duduk di meja


makan. Buku empat belas ribu dolar telah
lenyap. Terima kasih tuhan. Aku punya ren-
cana untuk itu. Dia tersenyum 153

konyol sangat bukan Kate di wajahnya, dan


dia terlihat kusut dengan cara yang seksi.
Christian mengikutiku ke ruang tamu, dan
meskipun dengan senyum yang menyatakan
aku-telah-bersenang-senang-sepanjang-
malam, Kate mengawasi dia dengan curiga.

"Hai Ana." Dia melompat memelukku,


kemudian memegangku sejarak selengan
supaya dia bisa memeriksaku. Ia menger-
utkan kening dan berbalik ke arah Christian.

"Selamat pagi, Christian," katanya, dan nada


suaranya sedikit bermusuhan.

"Miss Kavanagh," katanya dengan cara kaku


formalnya.
271/1631

"Christian, namanya Kate," omelan Elliot.

"Kate." Christian Memberikan mengangguk


sopan dan melototi Elliot yang menyeringai
dan bangkit memelukku juga.

"Hai, Ana," ia tersenyum, mata biru


berkelap-kelip, dan aku segera menyukai dia.
Dia jelas tidak seperti Christian, tetapi
mereka juga saudara adopsi.

"Hai, Elliot," aku tersenyum padanya, dan


aku sadar bahwa aku menggigit bibirku.

"Elliot, sebaiknya kita pergi." Christian


berkata pelan.

154

"Tentu." Dia berbalik kearah Kate dan men-


ariknya ke dalam pelukannya lalu member-
inya ciuman panjang.
272/1631

Ya ampun ...cari kamar sana. Aku menatap


kakiku, malu. Aku melirik Christian, dan dia
menatapku dengan penuh perhatian. Aku
menyipitkan mata padanya. Mengapa kau
tak bisa menciumku seperti itu? Elliot terus
mencium Kate, menyapu kedua kaki dan
memeluk Kate dalam suatu pelukan
dramatis sehingga rambutnya menyentuh ta-
nah saat ia mencium dengan kerasnya.

"Sampai nanti, sayang," ia menyeringai.

Kate seperti terhipnotis. Aku belum pernah


melihat dia seperti itu sebelumnya - kata-
kata cantik dan tunduk sepertinya cocok
pikirku. Kate tunduk padanya, wah, Elliot
pasti hebat. Christian memutar matanya dan
menatap ke arahku, ekspresinya tidak ter-
baca, meskipun mungkin dia agak geli. Dia
menyibak sehelai rambutku yang bebas dari
ekor kudaku di belakang telingaku. Napas
segera meningkat oleh sentuhannya, dan aku
sedikit menyadarkan kepalaku ke jari-
273/1631

jarinya. Matanya melembutkan, dan dia


mengeluskan ibu jarinya di bibir bawahku.
Darahku terbakar di pembuluh darahku.
Dan secepat itu pula, sentuhannya
menghilang.

"Sampai nanti, sayang," bisiknya, dan aku


harus tertawa karena itu sangat bukan dia.
Tapi meskipun 155

aku tahu ia bersikap kurang hormat, itu


memberikan suatu sentakan tanda sayang
dalam pada diriku.

"Aku akan menjemputmu jam delapan." Dia


berbalik untuk pergi, membuka pintu depan
dan melangkah keluar beranda. Elliot men-
gikuti dia ke mobil tetapi berbalik dan mem-
beri Kate ciuman lain, dan dalam diriku
muncul rasa iri yang bisa kucegah.

"Jadi, apa kau...?" Kate bertanya saat kita


melihat mereka naik ke mobil dan pergi, rasa
274/1631

ingin tahunya tergambar jelas dalam


suaranya.

"Tidak," tukasku kesal, berharap akan


menghentikan pertanyaan. Kami kembali ke
apartemen. "Tapi kau jelas melakukannya."
aku tak dapat menyembunyikan rasa iriku.
Kate selalu berhasil menjerat pria. Dia tak
tertahankan, cantik, seksi, lucu, lugas ...
semua hal yang aku tak miliki. Tapi dia men-
jawab dengan senyuman yang menular
padaku.

"Dan aku bertemu dia lagi malam ini." Dia


bertepuk tangan dan melompat-lompat sep-
erti anak kecil. Dia tak bisa menahan kegem-
biraan dan kebahagiaannya, dan aku juga
merasa senang untuknya. Kate yang gembira
... ini akan menjadi sesuatu yang menarik.

"Christian adalah membawaku ke Seattle


malam ini."
275/1631

"Seattle?"

"Ya."

156

"Mungkin kau akan melakukannya?"

"Oh, aku harap begitu."

"Jadi kau suka dia?"

"Ya."

"Cukup menyukai dia untuk...?"

"Ya."

Ia mengangkat alisnya.

"Wow. Ana Steele, akhirnya bertekuk lutut


pada seorang pria, dan itu Christian Grey -
Billioner yang hot dan seksi."
276/1631

"Oh ya - itu semua tentang uang." aku


menyeringai, dan kami berdua cekikikan
tiada henti.

"Apakah itu blouse baru?" Dia bertanya, dan


aku membiarkan dia mendengar semua
rincian tentang malamku yang tak
menyenangkan.

"Apa dia mencium mu, belum?" Tanya dia


saat ia membuat kopi.

Aku tersipu.

"Sekali."

157

"Sekali!" Dia mencemooh.

Aku mengangguk, agak merasa malu.

"Dia sangat menahan diri."


277/1631

Ia mengerutkan kening.

"Itu aneh."

"Aku pikir aneh benar-benar tak cukup,"


gumamku.

"Kami perlu memastikan bahwa kau cukup


menarik malam ini," katanya dengan penuh
tekad.

Oh tidak ... ini terdengar seperti akan me-


makan waktu lama, memalukan, dan
menyakitkan.

"Aku harus bekerja dalam satu jam."

"Aku dapat bekerja dengan waktu itu. Ayo"


Kate meraih tanganku dan membawaku ke
kamar tidurnya.

Hari terasa lambat di rumah Clayton


meskipun kita sedang sibuk. Kami telah
masuk musim panas, jadi aku harus
278/1631

menghabiskan dua jam menstok ulang rak


ketika toko tutup. Ini pekerjaan tak membu-
tuhkan pikiran, dan itu memberiku terlalu
banyak waktu untuk berpikir. Aku sudah tak
benar-benar punya kesempatan sepanjang
hari.

158

Di bawah instruksi Kate tak kenal lelah dan


terus terang mengganggu, kaki dan ketiakku
dicukur dengan sempurna, alis dicabut, dan
aku digosok seluruh tubuh. Ini menjadi
pengalaman yang paling menyenangkan.
Tapi dia meyakinkan aku bahwa ini adalah
apa yang pria inginkan saat ini. Apa lagi
yang akan ia harapkan? Aku harus
meyakinkan Kate bahwa ini adalah apa yang
aku ingin lakukan. Untuk beberapa alasan
yang aneh, dia tak percaya pada dia, mun-
gkin karena dia begitu kaku dan formal. Dia
bilang dia tak bisa menjelaskannya, tapi aku
279/1631

telah berjanji untuk sms Kate ketika aku tiba


di Seattle.

Aku belum bercerita tentang helikopter, dia


benar-benar panik.

Aku juga memiliki masalah dengan José. Dia


meninggalkan tiga pesan dan tujuh panggil-
an tak terjawab di ponselku.

Dia juga menelpon rumah dua kali. Kate


dengan sangat tak jelas memberitahu di
mana aku berada.

José akan tahu Kate menutupi ke-


beradaanku. Kate tidak melakukan sesuatu
yang tak jelas. Tapi aku telah memutuskan
untuk membiarkan dia gelisah.

Aku masih terlalu marah padanya.

Christian menyebutkan semacam dokumen


tertulis, dan aku tak tahu apakah dia sedang
280/1631

bercanda atau apakah aku harus menan-


datangani sesuatu. Ini membuat sangat
frustasi mencoba menebaknya. Dan di atas
semua kecemasanku, aku hampir tak bisa
159

menahan kegembiraanku atau kecemasanku.


Malam ini adalah saatnya!

Setelah sekian lama, apakah aku siap untuk


ini? Dewi dalam diriku melotot ke arahku,
mengetuk kaki kecilnya dengan tak sabar.
Dia sudah siap untuk ini selama bertahun-
tahun, dan dia siap untuk apa pun dengan
Christian Grey, tapi aku masih tak mengerti
apa yang Christian lihat dalam diriku ... Ana
Steele si pemalu - itu tak masuk akal.

Dia tepat waktu, tentu saja, dan menung-


guku ketika aku meninggalkan rumah
Clayton. Dia keluar dari belakang Audi untuk
membuka pintu dan tersenyum hangat
padaku.
281/1631

"Selamat malam, Miss Steele," katanya.

"Mr. Grey" Aku mengangguk sopan padanya


saat aku naik ke kursi belakang mobil. Taylor
duduk di kursi pengemudi.

"Halo, Taylor," kataku.

"Selamat malam, Miss Steele," suaranya


sopan dan profesional. Christian naik di sisi
lain dan menggenggam tanganku, mem-
berikan meremas lembut yang aku merasa
menembus keseluruh tubuhku.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya dia.

160

"Sangat panjang," jawabku, dan suaraku


serak, terlalu rendah, dan penuh keinginan.

"Ya, ini juga hari yang panjang untukku."


Nada suaranya serius.
282/1631

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku.

"Aku pergi hiking dengan Elliot." Ibu jarinya


mengusap ruas-ruas jariku, bolak-balik, dan
hatiku melompat berdetak saat nafasku
meningkat.

Bagaimana dia melakukan ini padaku? Dia


hanya menyentuh daerah yang sangat kecil
dari tubuhku, dan hormonku terbang
membumbung.

Perjalanan ke heliport pendek dan, sebelum


aku tahu itu, kita sampai. Aku ingin tahu di
mana helikopter berada. Kami di daerah
kota yang padat dan bahkan aku tahu he-
likopter membutuhkan ruang untuk lepas
landas dan mendarat. Taylor parkir, keluar,
dan membuka pintu mobilku. Christian ada
sampingku dalam sekejap dan meraih tan-
ganku lagi.
283/1631

"Siap?" Tanya dia. Aku mengangguk dan


ingin mengatakan siap untuk apa pun, tapi
aku tak bisa mengartikulasikan kata-kata
karena aku terlalu gugup, terlalu
bersemangat.

"Taylor." Dia mengangguk singkat pada


sopirnya, dan kami menuju ke dalam
gedung, langsung ke satu deret lift. Lift!
Memori ciuman kami pagi ini datang kem-
bali menghantuiku.

161

Aku tak memikirkan hal lain sepanjang hari.

Melamun di meja kasir di rumah Clayton.


Dua kali Pak Clayton harus berteriak
memanggil namaku untuk membawaku
kembali ke Bumi. Untuk mengatakan aku
agak terganggu akan menjadi cukup remeh.
Christian melirik ke arahku, sedikit senyum
284/1631

di bibirnya. Ha! Dia berpikir tentang hal itu


juga.

"Ini hanya tiga lantai," katanya datar, mata


abu-abunya menari geli. Dia seorang ahli
telepati pasti.

Ini menakutkan.

Aku mencoba untuk tetap menunjukkan wa-


jah tenang saat kita memasuki lift. Pintu ter-
tutup, dan itu disana, tarik listrik yang aneh
berderak diantara kita, memperbudakku.
Aku menutup mata dalam usaha sia-sia un-
tuk mengabaikannya. Dia mengencangkan
cengkeramannya pada tanganku, dan lima
detik kemudian pintu terbuka di atap
gedung. Dan itu dia, sebuah helikopter putih
dengan nama Grey Enterprises Holdings Inc.
ditulis dengan warna biru dengan logo per-
usahaan di samping. Tentunya ini adalah
penyalahgunaan properti Perusahaan.
285/1631

Dia mebawaku ke sebuah kantor kecil di


mana seorang pria tua duduk di belakang
meja.

"Ini rencana penerbangan anda, Mr Grey.


Semua pemeriksaan eksternal telah dilak-
ukan. Sudah siap dan menunggu Pak. kau
bebas untuk pergi."

162

"Terima kasih, Joe." Christian tersenyum


hangat padanya.

Oh. Ternyata ada yang layak mendapatkan


perlakuan sopan dari Christian, mungkin dia
bukan seorang karyawan. Aku menatap pria
tua itu kagum.

"Ayo berangkat," kata Christian, dan kami


berjalan menuju helikopter. Saat kita dekat,
itu jauh lebih besar daripada yang aku pikir.
Aku mengira itu adalah versi roadster untuk
286/1631

dua orang, tetapi setidaknya ada tujuh kursi.


Christian membuka pintu dan
mengarahkanku ke salah satu kursi di bagian
paling depan.

"Duduklah - jangan menyentuh apa pun,"


perintahnya saat ia naik di belakangku.

Ia menutup pintu dengan keras. Aku senang


bahwa kawasan ini berpenerangan penuh,
kalau tidak aku akan kesulitan untuk melihat
ke dalam kokpit kecil ini. Aku duduk di kursi
yang ditunjuk, dan ia membungkuk dis-
ampingku untuk memasang sabuk penga-
man ke tubuhku. Ini adalah sabuk pengaman
empat titik dengan semua tali yang
menghubungkan satu gesper pusat. Dia
mengencangkan kedua tali atas, jadi aku
hampir tak bisa bergerak.

Dia begitu dekat dan fokus pada apa yang ia


lakukan.
287/1631

Jika aku sedikit bersandar ke depan, hidun-


gku akan menempel di rambutnya. Aroman-
ya bersih, segar dan surgawi, tapi aku diikat
dengan aman ke tempat 163

dudukku dan terikat dengan efektif. Dia


mendongak dan tersenyum, seperti dia
menikmati lelucon pribadinya, mata abu-
abunya memanas. Dia begitu dekat meng-
goda. Aku menahan napas saat dia menarik
salah satu tali bagian atas.

"Kau aman, tak bisa lolos," dia berbisik,


matanya membakar. "Tarik napas, Anastas-
ia," tambahnya lirih. Tangannya terangkat,
dia membelai pipiku, menelusuri wajahku
dengan jarinya yang panjang sampai ke
daguku yang ia genggam dengan ibu jari dan
telunjuk. Dia membungkuk ke depan dan
memberikan ciuman singkat di bibirku,
288/1631

meninggalkanku tergulung, isi tubuhku


mengepal oleh sentuhan mendebarkan tak
terduga dari bibirnya.

"aku suka memanfaatkan ini," bisiknya.

Apa?

Dia duduk di sampingku dan menyesuiakan


diri ke tempat duduknya, kemudian memu-
lai prosedur berlarut-larut untuk memeriksa
alat pengukur dan memencet saklar dan
tombol dari baris yang membingungkan dari
lampu dan saklar di depanku.

Sedikit kedipan lampu dan cahaya dari


berbagai pengaturan, dan seluruh lampu
panel instrumen menyala.

164

"Pasang headphonenya," katanya, sambil


menunjuk satu set headphone di depanku.
289/1631

Aku memasangnya, dan baling-baling mulai


berputar. Suaranya memekakkan telinga.
Dia memakai headphonenya dan terus mem-
balik berbagai saklar.

"Aku akan melalakukan semua pengecekan


pra terbang." Suara tanpa tubuh Christian
ada di telingaku melalui headphone. Aku
berbalik dan tersenyum padanya.

"Apakah kau tahu apa yang kau lakukan?"


aku bertanya. Dia berbalik dan tersenyum
padaku.

"Aku sudah menjadi pilot yang memenuhi


syarat selama empat tahun, Anastasia, kau
aman bersamaku." Dia memberikanku se-
buah seringai serigala. "Yah, ketika kita terb-
ang," tambahnya dan mengedipkan mata
padaku.

Main mata ... Christian!


290/1631

"Apakah kau siap?"

Aku mengangguk dengan mata terbuka


lebar.

"Oke, menara. PDX ini Charlie Tango Golf -


Golf Echo Hotel, terbuka untuk lepas landas.

Harap konfirmasi, over."

"Charlie Tango - kau bebas. PDX memanggil,


165

lanjutkan ke satu empat ribu, menuju nol


satu nol, over."

"Roger menara, Charlie Tango set, over dan


keluar.

Mari kita berangkat, "tambahnya kepadaku,


dan helikopter naik perlahan-lahan dan lan-
car ke udara.
291/1631

Portland menghilang di depan kami saat


kami menuju ke wilayah udara AS, meskipun
keberanianku tetap tertinggal di Oregon.
Whoa! Semua lampu terang menyusut sam-
pai mereka berkelap-kelip dengan manis di
bawah kami. Ini seperti melihat keluar dari
dalam mangkuk ikan. Setelah kita lebih
tinggi, memang tak ada apa-apa lagi yang
bisa dilihat. Ini gelap gulita, bahkan bulan
tak menumpahkan cahaya apa pun dalam
perjalanan kita. Bagaimana dia bisa melihat
di mana kita akan menuju?

"Menakutkan bukan?" Adalah suara orang


Christian di telingaku.

"Bagaimana kau tahu kau menuju ke arah


yang benar?"

"Ini." Dia menunjuk jari telunjuk yang pan-


jang di salah satu alat pengukur, dan itu
menunjukkan kompas elektronik. "Ini ada-
lah Eurocopter EC135.
292/1631

Salah satu yang paling aman di kelasnya. Ini


dilengkapi alat untuk penerbangan malam
"Dia melirik dan nyengir padaku.

"Ada helipad di atas gedung tempatku


tinggal.

166

Disitulah kita sedang menuju."

Tentu saja ada helipad ditempat tinggalnya.


Aku sangat tidak sepadan kelasnya di sini.
Wajahnya yang lembut diterangi oleh lampu
pada panel instrumen.

Dia berkonsentrasi keras, dan dia terus-


menerus melirik berbagai indikator dide-
pannya. Aku menikmati wajahnya dari
bawah bulu mataku. Dia memiliki profil
yang indah. Hidung lurus, rahang persegi -
aku ingin menjulurkan lidahku di sepanjang
rahangnya. Dia tidak bercukur, dan bulu-
293/1631

bulu pendek diwajahnya membuat prospek


itu bertambah menggoda. Hmm ... aku ingin
merasakan bagaimana kasarnya di bawah
lidahku, jari-jariku, terhadap wajahku.

"Ketika kau terbang di malam hari, kau terb-


ang buta.

Kau harus percaya pada instrumentasi," ia


menyela lamunan erotisku.

"Berapa lama penerbangannya?" Ujarku


terengah-engah. Aku tak berpikir tentang
seks sama sekali, tidak, sama sekali tidak.

"Kurang dari satu jam, anginny mendukung


kita."

Hmm, kurang dari satu jam ke Seattle ... itu


tak terlalu lama, tak heran kita terbang.
294/1631

Aku memiliki kurang dari satu jam sebelum


mengungkapkan besar. Semua otot mengen-
cang jauh di dalam perutku.

167

Aku punya gejala mual yang serius. Mereka


berkembang di perutku. Ya Tuhan, apa yang
telah dia simpan untukku?

"kau baik-baik saja, Anastasia?"

"Ya." Jawabanku pendek, dipotong, diperas


lewat sarafku.

aku pikir dia tersenyum, tapi sulit untuk


mengatakan dalam kegelapan. Christian
menjentik tombol lain.

"PDX ini Charlie Tango sekarang di salah


satu empat ribu, over." Dia bertukar in-
formasi dengan pengatur lalu lintas udara.
Semuanya terdengar sangat profesional
295/1631

untukku. Aku pikir kita bergerak dari ruang


udara Portland ke Seattle Internasional
Airport.

"Mengerti Sea-Tac, stand by dan over."

"Lihat, di sana." Dia menunjuk ke sebuah


titik kecil cahaya di kejauhan. "Itu Seattle."

"Apakah kau selalu mengesankan wanita


dengan cara seperti ini? Ikut dan terbang
dalam helikopterku?"

aku bertanya, Benar-benar tertarik.

"aku tak pernah membawa seorang gadis di


sini, Anastasia. Ini pertama lainnya un-
tukku" Suaranya tenang, serius.

168

Oh, itu jawaban yang tak terduga. Pertama


lainnya?
296/1631

Oh tentang tidur itu, mungkin?

"Apakah kau terkesan?"

"Aku terpesona, Christian."

Dia tersenyum.

"Terpesona?" Dan untuk sesaat, dia


umurnya lagi.

Aku mengangguk.

"Kau begitu ... kompeten."

"Wah, terima kasih, Miss Steele," katanya


sopan. Aku rasa dia senang, tapi aku tak
yakin.

Kami terbang dalam malam yang gelap


dengan diam untuk sementara waktu. Titik
terang yang tadi disebut sebagai Seattle
perlahan-lahan semakin besar.
297/1631

"Sea-Tac menara pada Charlie Tango. Ren-


cana penerbangan ke Escala tepat waktu.
Standing by. Dan over. Out."

"Ini adalah Charlie Tango, dipahami Sea-


Tac.

Standing by, over dan out."

"kau jelas menikmati ini," bisikku.

169

"Apa?" Dia melirikku. Dia tampak bingung


dalam penerangan redup dari instrumen.

"Terbang," jawabku.

"Ini membutuhkan kontrol dan konsentrasi


...

bagaimana aku bisa tak menyukainya?


Meskipun, favoritku adalah melayang."
298/1631

"Melayang?"

"Ya. Gliding untuk orang awam. Glider dan


helikopter

- aku menerbangkan keduanya"

"Oh." Hobi mahal. Aku ingat dia mengatakan


itu selama wawancara. Aku suka membaca
dan kadang-kadang pergi ke bioskop. Aku
keluar dari kedalamanku di sini.

"Charlie Tango silahkan masuk, over." Suara


kontrol lalu lintas udara menginterupsi
lamunanku. Christian menjawab, terdengar
berkuasa dan percaya diri.

Seattle semakin dekat. Kita berada di ping-


girannya sekarang. Wow! Ini terlihat benar-
benar menakjubkan. Seattle pada malam
hari, dari langit ...

"Terlihat bagus, khan?" Gumam Christian.


299/1631

Aku mengangguk antusias. Tampaknya


dunia yang lain - tak nyata - dan aku merasa
seperti berada di 170

dalam film raksasa, film favorit José itu


mungkin,

"Bladerunner." Memori tentang José ber-


usaha mencium menghantuiku. Aku mulai
merasa sedikit kejam padanya tidak menele-
pon balik. Dia bisa menunggu sampai besok
... pasti.

"Kita akan sampai di sana dalam beberapa


menit,"

gumam Christian, dan tiba-tiba darahku sep-


erti berdebur di telingaku saat detak jantun-
gku meningkat dan adrenalin merajalela
melalui sistemku. Dia mulai berbicara
dengan pengatur lalu lintas udara lagi, tapi
aku tak lagi mendengarkan. Ya
300/1631

... aku pikir aku akan pingsan. Nasibku ada


di tangannya.

Kita sekarang terbang di antara gedung, dan


di depanku dapat melihat gedung pencakar
langit tinggi dengan helipad di atasnya. Kata
Escala dicat putih di atas gedung. Sudah se-
makin dekat, lebih besar dan lebih besar ...
seperti juga kecemasanku. Tuhan, aku harap
aku tak mengecewakannya.

Dia akan menemukan kurangku dalam be-


berapa hal.

Aku berharap aku mendengarkan Kate dan


meminjam salah satu gaunnya, tapi aku suka
celana jins hitam, dan aku mengenakan ke-
meja mint lembut hijau dan jaket hitam
Kate. aku cukup terlihat pintar.

Aku mencengkeram pinggir kursiku semakin


ketat.
301/1631

Aku bisa melakukan ini. Aku bisa melakukan


ini. aku mengucapkan mantra ini saat pen-
cakar langit semakin besar di bawah kami.

171

Helikopter melambat dan melayang, dan


Christian mendarat di helipad di atas
gedung. Jantungku seperti ada di mulutku.
Aku tak bisa memutuskan apakah itu dari
antisipasi gugup, lega karena kita tiba
dengan selamat, atau takut bahwa aku akan
gagal dalam beberapa hal. Dia mematikan
pengapian dan baling-baling melambat dan
tenang sampai semua yang aku dengar ada-
lah suara napasku sendiri yang tak menentu.

Christian melepas headphonenya, dan men-


arik punyaku juga.

"Kita sudah sampai," katanya lembut.


302/1631

Wajahnya menunjukkan sikap yang begitu


kuat, setengah dalam bayangan dan
setengah dalam cahaya putih terang dari
lampu pendaratan. Ksatria gelap dan ksatria
putih, ini adalah metafora yang pas untuk
Christian. Dia tampak tegang. Rahangnya
terkatup dan matanya ketat. Dia melepas
sabuk pengamannya dan menggapai untuk
melepaskanku. Wajahnya beberapa inci dari
milikku.

"kau tak harus melakukan apapun yang tak


kau inginkan. Kau tahu itu, Khan?" Nada
suaranya begitu sungguh-sungguh, bahkan
putus asa, mata abu-abunya berapi-api. Dia
membuatku terkejut.

"Aku tak pernah melakukan apapun yang


aku tak mau lakukan, Christian." Dan saat
aku mengucapkan kata-kata itu, aku tak
cukup merasa yakin karena 172
303/1631

pada saat ini - aku mungkin akan melakukan


apa saja untuk pria yang duduk sampingku.
Tapi ini triknya.

Dia tenang.

Dia mengamatiku hati-hati sejenak dan en-


tah bagaimana, meskipun dia begitu tinggi,
ia berhasil keluar dengan anggun ke pintu
helikopter dan membukanya. Dia melompat
keluar, menungguku untuk mengikutinya,
dan meraih tanganku saat aku merangkak
turun ke helipad. Ini sangat berangin di atas
gedung, dan aku gugup menyadari bahwa
aku berdiri setidaknya tiga puluh lantai
diatas ruang terbuka. Christian meraih ping-
gangku dengan lengannya, menarikku erat-
erat.

"Ayo," teriak dia di antara suara angin. Dia


menyeretku ke sebuah lift dan, setelah me-
nekan nomor ke tombol, pintu terbuka. Did-
alam hangat dan semua terbuat dari kaca
304/1631

cermin. Aku bisa melihat Christian hingga


tak terbatas di mana-mana aku melihat, dan
yang indah adalah, dia memelukku hingga
tak terbatas juga. Christian menekan kode
lain ke tombol, maka pintu tertutup dan lift
turun.

Beberapa saat kemudian, kami berada dalam


sebuah ruang tunggu serba putih. Di tengah
ada sebuah meja kayu bulat gelap, dan di
atasnya ada sekelmpk bunga putih luar biasa
banyaknya. Di dinding ada lukisan, dimana-
mana. Dia membuka dua pintu ganda, dan
tema putih terus sepanjang koridor yang luas
dan tepat di seberang di mana ruang mewah
terbuka. Ini adalah ruang tamu utama, tinggi
sekali. Luas sebuah 173

kata yang tak pantas untuk itu. Dindingnya


adalah kaca dan mengarah ke balkon yang
menghadap ke Seattle.
305/1631

Di kanan ada sofa mengesankan berbentuk


'U' yang bisa untuk duduk sepuluh orang
dewasa dengan nyaman. Sofa itu menghadap
perapian modern yang terbuat dari baja
model paling mutakhir - atau mungkin
platinum.

Api menyala dan menyala lembut. Pada ba-


gian kiri di samping kami, dengan pintu
masuk, adalah area dapur.

Semua putih dengan bagian atas dari kayu


gelap dan bar untuk sarapan yang besar
dengan kursi enam buah.

Dekat area dapur, di depan dinding kaca,


adalah meja makan yang dikelilingi oleh
enam belas kursi. Dan terselip di sudut ada-
lah grand piano hitam mengkilap.

Oh ya ... dia mungkin memainkan piano


juga. Ada seni dari segala bentuk dan ukuran
306/1631

pada semua dinding. Bahkan, apartemen ini


lebih mirip galeri dari tempat tinggal.

"Dapatkah aku menyimpan jaketmu?" Tanya


Christian. Aku menggelengkan kepala. Aku
masih kedinginan dari angin pada helipad.

"Apakah kau ingin minum?" Tanya dia. Aku


berkedip padanya. Setelah kejadian
semalam! Apakah ia 174

mencoba untuk melucu? Untuk yang kedua,


aku berpikir tentang meminta margarita -
tapi aku tak punya keberanian.

"Aku akan minta segelas anggur putih, yang


ingin kamu bergabung denganku?"

"Ya, silakan," bisikku.

Aku berdiri di ruangan yang sangat besar


merasa tak pantas berada di tempat ini. Aku
berjalan ke dinding kaca, dan aku menyadari
307/1631

bahwa bagian bawah dinding terbuka balkon


bergaya concertina. Seattle menyala dan
hidup di latar belakangnya. Aku berjalan
kembali ke area dapur - dibutuhkan be-
berapa detik, itu sangat jauh dari dinding
kaca -

dan Christian sedang membuka sebotol ang-


gur. Dia menanggalkan jasnya.

"Pouilly-Fume kau mau?"

"Aku tak tahu apapun tentang anggur, Chris-


tian. Aku yakin akan baik-baik saja" Suaraku
lembut dan ragu-ragu. Jantungku berdebar-
debar. aku ingin lari. Ini benar-benar kaya.
Serius seperti gaya kekayaan Bill Gates. Apa
yang aku lakukan di sini? kau tahu betul apa
yang kau lakukan di sini - Pikiran bawah
sadarku menyeringai padaku. Ya, aku ingin
berada di tempat tidur Christian Grey.
308/1631

"Ini." Dia mengulurkan segelas wine. Bahkan


gelasnya pun kaya ... berat, kristal kontem-
porer. Aku 175

meneguknya, dan anggur ringan dan lezat.

"Kau sangat tenang, dan kau bahkan tidak


memerah.

Bahkan - aku pikir ini keadaan paling pucat


darimu yang pernah aku lihat, Anastasia,
"bisiknya. "Apa kamu lapar?"

Aku menggelengkan kepala. Bukan untuk


makanan.

"Ini tempat yang sangat besar di sini."

"Besar?"

"Besar."
309/1631

"Ini besar," ujarnya setuju, dan matanya ber-


sinar dengan senang. Aku menegguk anggur
lagi.

"Apakah kau bermain?" Aku menunjuk dagu


aku di piano.

"Ya."

"Yah?"

"Ya."

"Tentu saja begitu. Apakah ada sesuatu yang


engkau tak dapat melakukannya dengan
baik? "

"Ya ... beberapa hal." Dia menegguk ang-


gurnya. Dia tak melepaskan pandangan mata
dariku. Aku merasa 176

mereka mengikutiku saat aku berbalik dan


melihat ke sekeliling ruangan luas ini. Ruang
adalah kata yang salah.
310/1631

Ini bukan sebuah ruangan - itu misi


pernyataan.

"Apa kau ingin duduk?"

Aku mengangguk, dan ia mengambil tan-


ganku dan membawaku ke sofa putih besar.
Ketika aku duduk, aku terkejut oleh
kenyataan bahwa aku merasa seperti
Durbeyfield Tess melihat rumah baru yang
dimiliki oleh Alec D' Urberville yang terkenal
itu.

Pikiran membuatku tersenyum.

"Apa yang lucu?" Dia duduk di sebelahku,


berbalik menghadapku. Dia menyandarkan
kepala di tangan kanannya, siku disangga
pada bagian belakang sofa.

"Mengapa kau memberiku secara khusus


buku Tess of the Urbervilles D'?" Tanyaku.
311/1631

Christian menatapku sejenak. Aku pikir dia


terkejut dengan pertanyaanku.

"Yah, kau bilang kau menyukai Thomas


Hardy."

"Apakah itu satu-satunya alasan?" Bahkan


aku bisa mendengar kekecewaan dalam
suaraku. Mulutnya menekan ke dalam garis
keras.

"Itu sepertinya tepat buatmu. Aku bisa


memelukmu luar biasa tinggi seperti Angel
Clare atau Debase atau benar-benar mer-
endahkan kau seperti Alec 177

D'Urberville, "bisiknya, dan mata abu-


abunya berkedip gelap dan berbahaya.

"Jika hanya ada dua pilihan, aku akan


mengambil kehinaan itu." Bisikku, menatap
dia. Pikiran bawah sadarku menatapku
kagum. Dia terengah-engah.
312/1631

"Anastasia, aku minta berhenti menggigit


bibirmu. Ini sangat mengganggu. kau tak
tahu apa yang kau katakan."

"Itu sebabnya aku di sini."

Dia mengernyit.

"Ya. Tunggu sebentar disini" Dia menghilang


melalui pintu lebar di ujung ruangan. Dia
pergi selama beberapa menit dan kembali
dengan sebuah dokumen.

"Ini adalah perjanjian non-disclosure atau


rahasia yang tak boleh dibocorkan." Dia
mengangkat bahu dan sikapnya terlihat
sedikit malu. "Pengacaraku bersikeras untuk
itu." Dia menyerahkannya padaku.

Aku benar-benar bingung. "Jika kau melihat


opsi dua, pendegradasian, kau harus menan-
datangani ini."
313/1631

"Dan jika aku tak ingin menandatangani apa


pun?"

"Maka itu adalah Angel Clare yang tinggi,


yah, untuk sebagian besar buku itu pula."

"Apa maksud kesepakatan ini?"

178

"Ini berarti kau tak bisa mengungkapkan


apa-apa tentang kita. Apa saja, kepada siapa
pun."

Aku menatapnya tak percaya. Sialan. Ini


buruk, sangat sangat buruk, dan sekarang
aku sangat ingin tahu.

"Oke. Aku akan menandatanganinya."

Dia mengulurkan pena.

"Kau bahkan tak membacanya?"


314/1631

"Tidak"

Dia mengernyit.

"Anastasia, kau harus selalu membaca apa-


pun yang kau tandatangani," ia
menasihatiku.

"Christian, apa yang kau gagal pahami ada-


lah bahwa aku tak akan membicarakan
tentang kita kepada siapa pun. Bahkan Kate.
Jadi tak penting apakah aku menandatan-
gani kesepakatan atau tidak. Jika ini sangat
berarti bagimu, atau pengacaramu ... dengan
siapa kau jelas membicarakannya, ya sudah.
Aku akan menkautangani."

Dia menatap ke arahku, dan ia mengangguk


serius.

"Pernyataan bagus yang kau buat, Miss


Steele."
315/1631

179

Aku dengan cepat menandatangani pada


garis putus-putus dari kedua salinan dan
mengembalikan satu padanya. Melipat yang
satunya, aku

menempatkannya pada tas kecilku dan


mengambil tegukan besar pada anggurku.
Aku terdengar jauh lebih berani daripada
yang benar-benar aku rasakan.

"Apa ini berarti kau akan bercinta denganku


malam ini, Christian?" Gila. Apa aku barusan
mengatakan itu? Mulutnya menganga
sedikit, namun ia pulih dengan cepat.

"Tidak, Anastasia tak akan terjadi. Pertama,


aku tidak melakukan yang namanya ML. Aku
bermain seks ... dengan keras. Kedua, ada
banyak dokumen yang harus dilakukan, dan
ketiga, kau belum tahu apa yang sedang kau
lakukan. kau masih bisa lari.
316/1631

Mari, aku ingin menunjukkan ruang


bermainku."

Mulutku menganga. Bermain seks dengan


keras! Ya Tuhan, yang terdengar begitu ...
panas. Tapi mengapa kita melihat ruang ber-
main? aku bingung sendiri.

"kau ingin bermain pada Xbox-mu?" aku


bertanya.

Dia tertawa, keras.

"Tidak, Anastasia, tidak ada Xbox, Playsta-


tion juga tak. Ayo" Dia berdiri sambil men-
gulurkan tangannya.

Aku biarkan dia membawa aku kembali ke-


luar ke koridor. Di sebelah kanan pintu
ganda, di mana kita masuk, pintu lain
mengarah ke tangga. Kami naik ke 180
317/1631

lantai dua dan berbelok ke kanan. Mencabut


kunci dari sakunya, ia membuka lagi pintu
lain dan mengambil napas dalam-dalam.

"kau pergi meninggalkan tempat ini kapan


saja.

Helikopter stand-by untuk membawamu se-


tiap saat kau ingin pergi, kau dapat men-
ginap dan pulang di pagi hari. Apa pun yang
kau memutuskan tak masalah."

"Buka saja pintu sialan ini, Christian."

Dia membuka pintu dan mundur untuk

membiarkanku masuk, aku menatap dia


sekali lagi.

Aku jadi ingin tahu apa yang ada di sini.


Mengambil napas dalam aku berjalan
masuk.
318/1631

Dan rasanya aku melakukan perjalanan


waktu kembali ke abad keenam belas dan
pada jaman penaklukan oleh Spanyol.

Gila!

181

***

Pertama –tama yang aku perhatikan adalah


bau; kulit, kayu, cat dengan aroma samar
jeruk. Sangat menyenangkan, dan pencahay-
aan yang lembut, halus.

Padahal, aku tidak bisa melihat sumbernya,


tapi itu sekitar hiasan dinding di ruangan ini,
memancarkan cahaya di kamar. Dinding dan
langit-langit berwarna merah anggur gelap,
Efeknya dalam ruangan terlihat luas, lantai
kayunya sudah tua, dan dipernis . Ada salib
kayu besar seperti X diikat ke dinding yang
menghadap pintu. Yang terbuat dari kayu
319/1631

mahoni mengkilap, dan ada penahan borgol


di setiap sudut. Di atasnya ada kotak besi
yang besar digantung di langit-langit, setidak
delapan meter persegi, dan disitu digantung
segala macam tali, rantai, dan belenggu
mengkilat. Disamping pintu, dua tiang di-
poles, berukir, seperti batang kayu vertikal
dari pegangan tangga, tapi lebih panjang,
menggantung seperti tongkat gorden di
dinding. Dari situ berayun berbagai macam
alat yang mencengangkan dari alat pemukul
seperti dayung, cemeti, cambuk pendek un-
tuk berkuda, dan alat berbulu yang terlihat
lucu.

Di samping pintu berdiri sebuah peti berlaci


dari kayu mahoni besar, setiap laci tipis seo-
lah dirancang untuk memuat spesimen di
museum kuno. Aku sejenak ingin tahu
sebenarnya laci itu untuk menyimpan apa.

Apakah aku ingin tahu? Jauh di sudut ada


bangku empuk terbuat dari kulit berwarna
320/1631

coklat kemerahan, dan menempel di dinding


ada rak kayu mengkilap 182

yang terlihat seperti tempat menaruh cue


atau tongkat biliar, tapi setelah diamati lebih
dekat, tersimpan tongkat bervariasi, berba-
gai panjang dan lebar. Ada meja panjang
enam kaki kokoh di sudut berlawanan - kayu
dipoles serta kaki berukir - dan dua bangku
yang cocok di bawahnya.

Tapi apa yang mendominasi ruangan ini


adalah ranjang. Yang mana lebih besar dari
ukuran king-size

, berukir terlalu megah bergaya rococo ber-


tiang empat dengan bagian atas rata. Seper-
tinya dari akhir abad kesembilan belas. Di
bawah kanopi, aku dapat melihat lebih ban-
yak lagi rantai berkilau dan borgol.
321/1631

Kasurnya tidak ada seprei... hanya ditutup


kulit merah dan bantal satin merah ditum-
puk di salah satu sudutnya.

Pada kaki ranjang, terpisah beberapa meter,


adalah sofa chesterfield berwarna coklat
kemerahan yang besar, terjebak di tengah
ruangan menghadap ranjang. Pengaturan
aneh ... mengatur sofa menghadap ranjang,
dan aku tersenyum pada diriku sendiri - aku
merasa aneh memilih sofa, padahal sesung-
guhnya sofa itu adalah furnitur paling biasa
dikamar ini. Aku melihat ke atas dan
menatap langit-langit. Aneh ada karabiner di
seluruh langit-langit.

Samar-samar aku bertanya-tanya untuk apa


semua ini. Ganjil, semua kayu, dinding
gelap, pencahayaan murung, dan kulit coklat
kemerahan membuat ruang itu berkesan
lembut dan romantis ... Aku tahu itu kebalik-
annya, ini adalah lembut dan romantis versi
Christian.
322/1631

183

Aku berbalik, dan dia memperhatikanku


dengan penuh perhatian karena aku tahu ek-
spresinya tak dapat dibaca. Aku berjalan le-
bih jauh ke dalam ruangan, dan dia men-
gikutiku. Sesuatu yang berbulu telah mem-
buatku tertarik. Aku menyentuhnya dengan
ragu-ragu. Ini kulit, seperti cambuk ekor
sembilan - tapi lebih tebal, dan ada manik-
manik plastik yang sangat kecil di ujungnya.

"Itu disebut flogger," Suara Christian tenang


dan lembut. Sebuah flogger ... hmm. Aku
pikir aku shock.

Pikiran bawah sadarku telah pergi atau jadi


bisu atau hanya jatuh pingsan dan
kadalauwarsa. Aku mati rasa. Aku dapat
mengamati dan menyerap tetapi tak dapat
mengutarakan perasaanku tentang semua
ini, karena aku shock. Apakah tanggapan
yang tepat mengetahui calon kekasih ini
323/1631

benar-benar sadis atau seorang masokis?


Takut ... ya ... tampaknya perasaan itu yang
paling dominan. Aku mengakui sekarang.

Tapi tidak pada dirinya - Aku tak berpikir dia


akan menyakitiku, yah, tidak tanpa per-
setujuanku. Begitu banyak pertanyaan mem-
bayangi pikiranku.

Mengapa? Bagaimana? Kapan? Seberapa


sering?

Siapa? Aku berjalan menuju ranjang dan


menjalankan tanganku turun ke salah satu
tiang berukir. Tiang ini sangat kokoh,
pengerjaan bermutu tinggi.

"Katakanlah sesuatu," perintah Christian,


suaranya 184

terasa lembut.
324/1631

"Apakah kau melakukan ini kepada orang-


orang atau mereka melakukannya
untukmu?"

Mulutnya terlihat aneh, tidak geli atau lega.

"Orang-orang?" Dia berkedip beberapa kali


ia mempertimbangkan jawabannya. "Aku
melakukan ini pada wanita yang
menginginkannya."

Aku tidak mengerti.

"Jika kau memiliki seseorang yang mau,


mengapa aku disini?"

"Karena aku ingin melakukan hal ini


denganmu, sangat ingin."

"Oh," aku terkesiap. Mengapa?

Aku berjalan ke sudut ruangan dan menepuk


bangku empuk bersandaran tinggi dan
325/1631

menjalankan jemariku di kulit. Ia suka


menyakiti wanita. Pikiran itu menekanku.

"Kau sadis?"

"Aku seorang Dominan." Mata abu-abunya


membakar, tajam.

"Apa artinya itu?" Bisikku.

185

"Artinya aku ingin kau rela menyerahkan


diri padaku, dalam segala hal."

Aku mengerutkan kening padanya saat aku


mencoba untuk memahami pikiran itu.

"Mengapa aku melakukan itu?"

"Untuk menyenangkan aku," bisiknya sambil


memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan aku
melihat hantu tersenyum.
326/1631

Menyenangkan dia! Dia ingin aku


menyenangkannya!

Aku pikir mulutku menganga. Menyen-


angkan Christian Grey. Dan aku menyadari,
pada saat itu, bahwa ya, itulah yang ingin ku-
lakukan. Aku ingin dia menjadi sangat sen-
ang denganku. Ini sebuah pengungkapan.

"Ini istilah yang sangat sederhana, aku ingin


kau berkeinginan menyenangkanku," katan-
ya lembut.

Suaranya memabukkan.

"Bagaimana aku melakukannya?" Mulutku


kering, dan aku berharap aku punya anggur.
Oke, aku mengerti sedikit maksudnya meny-
enangkan, tapi aku bingung dengan dibuat-
nya kamar penyiksaan Elizabeth yang lem-
but. Apakah aku ingin tahu jawabannya?
327/1631

"Aku punya aturan, dan aku ingin kau


mematuhinya.

186

Itu untuk keuntunganmu dan untuk


kesenanganku.

Jika kau ikuti aturan untuk kepuasanku, aku


akan menghargaimu. Jika kalau tidak, aku
akan menghukummu, dan kau akan belajar,"
bisiknya. Aku melirik rak tongkat saat ia
mengatakan ini.

"Dan apa hubungannya dengan semua ini?"


Aku melambaikan tanganku ke sekeliling
ruangan.

"Semua merupakan bagian dari paket insen-


tif. Baik penghargaan dan hukuman."
328/1631

"Jadi kau akan menunjukkkan kejengkelan-


mu dengan mengerahkan keinginanmu atas
diriku."

"Ini tentang memperoleh kepercayaan dan


rasa hormatmu, sehingga kau akan membi-
arkan aku memperoleh keinginanku atas
dirimu.

Aku akan memperoleh banyak sekali kesen-


angan, kegembiraan, bahkan dalam penyera-
hanmu. Semakin sering kau patuh, semakin
besar kebahagianku - itu adalah persamaan
yang sangat sederhana."

"Oke, apa yang aku peroleh dari semua ini?"

Dia mengangkat bahu dan terlihat hampir


meminta maaf.

"Aku," katanya singkat.


329/1631

Oh. Christian menggaruk tangan ke rambut-


nya saat 187

ia menatap ke arahku.

"Kau tidak memberikan apa pun, Anastasia,"

bisiknya, putus asa. "Mari kita kembali ke


lantai bawah di mana aku bisa berkonsen-
trasi lebih baik. Ini sangat mengganggu
membawamu di sini."

Dia menggenggam tanganku, Dan sekarang


aku ragu-ragu untuk menerimanya.

Kate mengatakan ia berbahaya, dia benar.


Bagaimana dia tahu? Dia berbahaya untuk
kesehatanku, karena aku tahu aku akan
mengatakan ya. Dan sebagian dari diriku tak
menginginkan itu. Sebagian diriku lagi ingin
lari berteriak dari kamar ini dan semua yang
digambarkannya. Aku ingin keluar dari
semua ini.
330/1631

"Aku tak akan menyakitimu, Anastasia."


Mata kelabunya memohon, dan aku tahu ia
bicara benar.

Aku mengambil tangannya, dan dia mem-


bawaku keluar dari pintu.

"Jika kau menyetujui, ayo aku tunjukkan."


Alih-alih turun ke lantai bawah, dia ternyata
belok kanan setelah keluar dari ruang ber-
main, sambil ia mengatakannya, dan turun
koridor. Kami melewati beberapa pintu sam-
pai tiba di ujung. Terdapat kamar tidur
dengan ranjang yang besar, serba putih ...

semuanya, perabot, dinding, ranjang. Tam-


pak bersih dan dingin namun dengan pe-
mandangan yang paling indah dari Seattle
melalui dinding kaca.

188
331/1631

"Ini akan menjadi kamarmu. Kau bisa


menghiasnya seperti yang kau inginkan,
memiliki apa pun yang kau suka di sini."

"Kamarku? Kau mengharapkan aku untuk


pindah? "

Aku tak bisa menyembunyikan kengerian


dalam suaraku.

"Tidak setiap hari. Hanya hari Jumat malam


sampai Minggu. Kita harus berunding dan
bicara tentang semua ini. Jika kau ingin
melakukan ini," tambahnya, suaranya ten-
ang dan ragu-ragu.

"Aku akan tidur di sini?"

"Ya."

"Tidak denganmu."
332/1631

"Tidak Aku bilang, aku tidak tidur dengan


siapa pun, kecuali kamu, saat kamu terbius
dengan minuman."

Sorot matanya menegur.

Aku menekan mulut dengan garis keras. Ini-


lah yang aku tak bisa pahami. Jenis
kepedulian Christian, yang menyelamatkan
aku dari mabuk dan

memelukku dengan lembut sementara aku


muntah ke azalea, dan monster yang memi-
liki cambuk dan rantai di ruangan khusus.

"Di mana kamu tidur?"

189

"Kamarku di lantai bawah. Ayo, Kau pasti


lapar."

"Aneh, aku tampaknya telah kehilangan


nafsu makanku," gumamku kesal.
333/1631

"Kau harus makan, Anastasia," dia menasi-


hati dan menggenggam tanganku, mem-
bawaku kembali ke lantai bawah.

Kembali di ruang yang sangat besar, aku


dipenuhi dengan keraguan yang dalam. Aku
di tepi jurang, dan aku harus memutuskan
apakah ya atau tidak untuk melompat.

"Aku sepenuhnya sadar bahwa ini adalah


jalan gelap aku menuntunmu ke dalamnya,
Anastasia, tapi aku benar-benar ingin kau
berpikir tentang hal ini. Kamu pasti memiliki
beberapa pertanyaan," katanya saat ia men-
gitari area dapur, melepaskan tanganku.

Aku punya pertanyaan. Tapi di mana untuk


memulainya?

"Kamu sudah menandatangani perjanjian-


mu, Kau dapat bertanya apapun yang kau
inginkan, dan aku akan menjawab."
334/1631

Aku berdiri di bar sarapan mengawasinya


saat ia membuka lemari es dan mengelu-
arkan sepiring keju yang berbeda dengan
dua ikat besar anggur hijau dan merah. Ia
menata piring di atas meja dapur dan hasil
potongan sebuah baguette Prancis.

190

"Duduklah." Dia menunjuk ke salah satu


kursi bar di bar sarapan, dan aku menuruti
perintahnya. Jika aku setuju melakukan ini,
aku harus membiasakan diri.

Aku menyadari bahwa dia suka memerintah


sejak aku bertemu dengannya.

"Kau menyebutkan dokumen."

"Ya."

"Dokumen apa?"
335/1631

"Nah, selain dari perjanjian, kontrak


mengatakan apa yang kita akan dan tidak
akan lakukan. Aku ingin kau tahu batasmu,
dan Kau perlu tahu batasku. Ini adalah dasar
suka sama suka, Anastasia. "

"Dan jika aku tidak ingin melakukan ini?"

"Itu tak apa," katanya hati-hati.

"Tapi kita tak akan memiliki semacam


hubungan?"

aku bertanya.

"Tidak"

"Kenapa?"

"Ini satu-satunya jenis hubungan yang aku


minati."

"Kenapa?"
336/1631

191

Dia mengangkat bahu.

"Ini diriku."

"Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?"

"Mengapa ada orang yang seperti itu? Itu


agak sulit untuk menjawab. Mengapa be-
berapa orang suka keju dan orang lain mem-
bencinya? Apakah kau suka keju?

bu Jones - pengurus rumahku - telah men-


inggalkan ini untuk makan malam." Dia
mengambil beberapa piring putih besar dari
lemari dan menempatkan satu di depanku.

Kita bicara tentang keju ... sialan.

"Aturan apa darimu yang harus aku ikuti?"

"Aturannya tertulis. Kita akan membahasnya


setelah kita makan."
337/1631

Makanan. Bagaimana aku bisa makan


sekarang?

192

"Aku benar-benar tak lapar," bisikku.

"Kau harus makan," katanya singkat. Christi-


an yang dominan, semuanya jelas.

"Apakah kau ingin segelas anggur?"

"Ya, terima kasih."

Dia menuangkan anggur ke dalam gelasku


dan duduk di sampingku. Aku meneguk
tergesa-gesa.

"Jangan sungkan makannya, Anastasia."

Aku mengambil seikat kecil anggur. Kalau


ini aku bisa memakannya. Dia menyipitkan
matanya.
338/1631

"Kau seperti ini sudah cukup lama?" Aku


bertanya.

"Ya."

"Apakah mudah untuk menemukan wanita


yang mau melakukan ini?"

Dia mengangkat alis ke arahku.

"Kau akan kagum," katanya datar.

"Lalu mengapa aku? Aku benar-benar tak


paham."

"Anastasia, aku sudah bilang padamu. Ada


sesuatu tentangmu. Aku tak bisa mening-
galkanmu sendirian."

193

Dia tersenyum ironis. "Aku seperti ngengat


mengejar api." Suaranya menjadi berat. "Aku
benar-benar sangat menginginkanmu,
339/1631

terutama sekarang, saat kau menggigit


bibirmu lagi." Dia mengambil napas panjang
dan menelan.

Perutku jungkir balik - dia ingin aku ...


dengan cara yang aneh, benar, tapi pria tam-
pan, asing, aneh ini menginginkan aku.

"Aku pikir kau memiliki pandangan yang


terbalik."

Aku mengomel. Aku ngengat dan ia adalah


nyala api, dan aku akan terbakar. Aku tahu.

"Makan!"

"Tidak Aku belum menandatangani apa pun,


jadi aku pikir aku akan bertahan dengan ke-
bebasanku untuk sedikit lebih lama, jika tu
tak masalah denganmu."

Matanya melembutkan, dan bibirnya


tersenyum.
340/1631

"Terserah kau, Miss Steele."

"Berapa banyak wanita?" aku melontarkan


pertanyaan, aku begitu penasaran.

"Lima belas."

Oh ... tak sebanyak yang kupikirkan.

"Untuk jangka waktu yang lama?"

194

"Beberapa dari mereka, ya."

"Apakah kau pernah menyakiti seseorang?"

"Ya."

Sialan.

"Parah?"

"Tidak"
341/1631

"Akankah kau menyakitiku?"

"Apa maksudmu?"

"Secara fisik, akankah kau menyakitiku?"

"Aku akan melakukan ketika kau meminta,


dan mungkin akan menyakitkan."

Aku merasakan sedikit lemas. Aku meneguk


anggur lagi. Alkohol - ini akan membuatku
tambah berani.

"Pernahkah kau dipukuli?" Tanyaku.

"Ya."

Oh ...itu mengejutkanku. Sebelum aku bisa


menanyainya lebih jauh, dia menyela jalan
pikiranku.

195
342/1631

"Mari kita bahas ini di ruang kerjaku. Aku


ingin menunjukkan sesuatu."

Sangat sulit untuk diproses. Di tempat ini


aku punya pikiran yang bodoh bahwa aku
akan menghabiskan malam yang gairahnya
tak tertandingi di ranjang pria ini, dan kami
melakukan negosiasi perjanjian yang
mengerikan.

Aku mengikutinya ke ruang kerjanya, ruang


yang luas dengan jendela di atas yang ter-
buka keluar ke balkon. Dia duduk di meja,
aku mengikuti dengan duduk di kursi kulit di
depannya, dan mengulurkan selembar
kertas.

"Ini adalah aturan. Aturannya mungkin bisa


dirubah.

Aturan ini bagian dari kontrak, yang dapat


kau miliki. Bacalah aturan dan mari kita
bahas."
ATURAN
Yang harus dipatuhi:

Submisiv akan mematuhi setiap instruksi


yang diberikan oleh dominan langsung tanpa
ragu atau keengganan dan dengan cara yang
cepat. Submisiv akan menyetujui pada
semua aktivitas seksual yang dianggap cocok
dan menyenangkan dengan dominan kecuali
aktivitas yang diuraikan dalam batasan yang
keras (Lampiran 2). Dia (wanita) akan
melakukannya dengan penuh semangat dan
tanpa ragu.

196

Tidur:

Submisiv akan memastikan dia


mendapatkan minimal tujuh jam tidur per
344/1631

malam ketika ia tidak bersama dengan


Dominan.

Makanan:

Submisiv makan secara teratur untuk men-


jaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar
resep makanan (Lampiran 4). Submisiv
tidak akan makan camilan di antara waktu
makan, kecuali buah.

Pakaian:

Saat bersama dominan, Submisiv akan men-


genakan pakaian yang disetujui oleh Domin-
an. Dominan akan menyediakan anggaran
pakaian untuk Submisiv, Submisiv akan me-
makainya. Dominan akan menemani Sub-
misiv membeli pakaian dengan kegunaan
khusus. Jika Dominan sangat

menginginkan, Submisiv harus mempercant-


ik diri sesuai keinginan Dominan, ketika
345/1631

Dominan hadir dan waktu yang lain yang


Dominan anggap sesuai.

Kebugaran:

Dominan harus menyediakan Submisiv


pelatih pribadi empat kali seminggu setiap
sesi selama satu jam pada waktu yang disep-
akati bersama antara pelatih pribadi dan
Submisiv. Pelatih pribadi akan melaporkan
kepada Dominan tentang kemajuan
Submisiv.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisiv akan menjaga kebersihan diri dan


197

mencukur dan atau melakukan wax setiap


waktu.

Submisiv akan mengunjungi salon kecantik-


an yang dominan pilih dan waktunya yang
346/1631

akan ditentukan oleh dominan, dan men-


jalani perawatan apa pun yang dilihat cocok
oleh dominan.

Keselamatan Pribadi:

Submisiv tidak akan minum berlebihan,


merokok, menggunakan obat-obatan terlar-
ang atau tidak menempatkan dirinya dalam
kondisi berbahaya.

Kualitas pribadi:

Submisiv tidak boleh melakukan hubungan


seksual dengan orang lain selain dengan
Dominan . Submisiv harus bersikap hormat
dan sopan setiap saat.

Dia harus menyadari bahwa perilakunya


adalah refleksi langsung dari Dominan. Dia
harus bertanggung jawab atas semua keja-
hatan, kesalahan dan perilaku buruk yang
dilakukan saat tidak dengan Dominan.
347/1631

Gagal mematuhi seperti yang tertera di atas


akan berakibat pada hukuman seketika, si-
fatnya akan ditentukan oleh Dominan.

Sialan.

"Batas yang rumit?" Aku bertanya.

"Ya. Apa yang tak akan kau lakukan, apa


yang tak akan aku lakukan, kita perlu menet-
apkan dalam 198

perjanjian kita."

"Aku tak yakin tentang menerima uang un-


tuk biaya pakaian. Rasanya salah." Aku ber-
gerak gelisah, kata

'pelacur' berputar di kepalaku.

"Aku ingin memberikan uang padamu,


izinkan aku membelikanmu beberapa pakai-
an. Mungkin aku perlu kau menemaniku un-
tuk berbagai acara, dan aku ingin kau
348/1631

berpakaian dengan baik. Aku yakin gajimu,


saat kau mendapatkan pekerjaan, tak akan
mencakup jenis pakaian yang aku inginkan
untuk kau pakai."

"Aku tak harus memakainya saat aku tidak


bersamamu?"

"Tidak"

"Oke." Pikirkan itu hanya sebagai seragam.

"Aku tak ingin olah raga empat kali


seminggu."

"Anastasia, aku ingin kau lentur, kuat dan


berstamina. Percayalah, kau perlu olah
raga." "Tapi tentunya tak perlu empat kali
seminggu, bagaimana kalau tiga kali?"

"Aku ingin kau melakukan empat kali."

"Aku pikir ini adalah negosiasi?"


349/1631

Dia mengerutkan bibirnya padaku.

199

"Oke, Miss Steele, aturan bisa dirubah. Ba-


gaimana satu jam dalam tiga hari dan satu
hari selama setengah jam?"

"Tiga hari, tiga jam. Aku mendapat kesan


kau akan membuatku tetap terolah raga saat
aku di sini."

Dia tersenyum nakal, dan matanya bersinar


seolah-olah lega. "Oke, aku setuju. Kau yakin
tak ingin magang di perusahaanku? Kau se-
orang negosiator yang baik."

"Tidak, aku tak berpikir itu ide yang bagus."


Aku menatap aturannya. Melakukan wax!
Wax apa?

Semuanya? Ugh.
350/1631

"Jadi, batasan-batasan. Inilah milikku. "Dia


mengulurkan sepotong kertas.
Batas Kekerasan
Tidak ada tindakan yang melibatkan
api Tidak ada tindakan yang melibatkan
buang air kecil atau buang air besar dan
produk-produknya. Tidak ada tindakan yang
melibatkan jarum, pisau, menusuk, atau
darah. Tidak ada tindakan yang ber-
hubungan dengan instrumen medis gineko-
logi Tidak ada tindakan melibatkan anak-
anak atau 200

hewan

Tidak ada tindakan yang akan meninggalkan


suatu bekas permanen pada kulit. Tidak ada
tindakan yang melibatkan sesak napas

Ugh. Dia pasti yang menuliskan ini! Tentu


saja -
352/1631

sejujurnya semua ini terlihat sangat masuk


akal dan anehnya, perlu ... setiap orang yang
waras tak akan mau terlibat dalam hal
semacam ini kan?

Meskipun sekarang aku merasa sedikit mual.

"Apakah ada sesuatu yang ingin kau


tambahkan?"

Tanyanya dengan ramah.

Sialan. Aku tak tahu. Aku benar-benar bin-


gung. Dia menatapku dan keningnya
berkerut.

"Apakah ada sesuatu yang kau tak ingin


lakukan?"

"Aku tak tahu."

"Apa maksudmu kau tak tahu?"


353/1631

Aku menggeliat tak nyaman dan menggigit


bibirku.

"Aku belum pernah melakukan hal seperti


ini."

"Nah, ketika kau melakukan hubungan seks,


ada sesuatu yang tak kau sukai?"

201

Untuk pertama kali, sepertinya aku merasa


malu sekali.

"Kau dapat memberitahuku, Anastasia. Kita


harus jujur satu sama lain atau ini tak akan
berhasil."

Aku menggeliat tak nyaman lagi dan


menatap jariku tersimpul.

"Katakan padaku," perintah dia.


354/1631

"Yah ... Aku belum pernah berhubungan seks


sebelumnya, jadi aku tak tahu." Suaraku
lirih. Aku mengintip ke arahnya, dan dia
menatapku, mulutnya terbuka, beku, dan
pucat - benar-benar pucat.

"Belum pernah?" Bisiknya.

Aku menggelengkan kepala.

"Kau masih perawan?" dia menghembuskan


nafas.

Aku mengangguk, memerah lagi. Dia menu-


tup matanya dan sepertinya berusaha
menghitung sampai sepuluh. Saat ia mem-
buka matanya, dia marah, melotot ke
arahku.

"Mengapa kau tak memberitahuku?" Ia


menggeram.

202
355/1631

Christian membawa kedua tangannya ke


rambutnya dan berjalan mondar-mandir di
ruang kerjanya.

Kedua tangannya – dua kali lipat jengkel.


Sepertinya pengendalian dirinya yang kuat
tampak sedikit merosot.

"Aku tidak mengerti mengapa kau tak mem-


beri tahuku," protesnya padaku.

"Topiknya tak pernah muncul dalam obrolan


kita.

Aku tidak memiliki kebiasaan mengun-


gkapkan status seksualku pada semua orang
yang aku temui.

Maksudku, kita hampir tak mengenal satu


sama lain." Aku menatap tanganku.
Mengapa aku merasa bersalah? Mengapa dia
begitu marah? Aku mengintip ke arahnya.
356/1631

"Yah, kau tahu banyak tentangku sekarang,"


bentak dia, menekan mulutnya menjadi garis
keras. "Aku tahu kau tidak berpengalaman,
tapi perawan!"

Katanya seperti kata-kata yang kotor.


"Sialan, Ana, aku hanya menunjukkan pada-
mu," ia mengeluh.

"Semoga Tuhan memaafkan aku. Pernahkah


kau dicium, selain olehku?"

"Tentu saja aku pernah." Aku mencoba un-


tuk terlihat tersinggung. Oke ... mungkin dua
kali.

"Dan seorang pria muda yang baik belum


pernah membuatmu jatuh cinta? Aku tak
mengerti. Kau dua puluh satu tahun, hampir
dua puluh dua. Kau cantik." Dia mengusap
tangannya ke rambutnya lagi.

203
357/1631

Bagus. Aku memerah karena gembira. Chris-


tian Grey menganggapku cantik. Aku simpul
jemariku secara bersamaan, menatapnya
dengan keras, mencoba menyembunyikan
senyum konyolku. Mungkin dia rabun, alam
bawah sadarku telah membangunkan orang
yg berjalan sambil tidur. Di mana dia saat
aku membutuhkannya?

"Dan kau serius membahas apa yang aku


inginkan, padahal kau belum memiliki
pengalaman." Kedua alisnya menyambung.
"Bagaimana kau bisa menghindari seks? Aku
mohon ceritakan padaku."

Aku mengangkat bahu.

"Benar-benar Tak ada seorangpun,


percayalah."

Muncul untuk digesek, hanya denganmu.


Dan kau ternyata seorang monster.
358/1631

"Mengapa kau begitu marah padaku?"


Bisikku.

"Aku tak marah padamu, aku marah dengan


diriku sendiri. Aku menduga ... " Dia
mendesah. Dia menganggap aku cerdik dan
kemudian menggeleng.

"Apakah kau ingin pergi?" Tanyanya, suar-


anya melembut.

"Tidak, kecuali kau ingin aku pergi," bisikku.


Oh tidak ... aku tak ingin pergi.

"Tentu saja tidak. Aku suka kau di sini." Dia


mengernyit saat ia mengatakan ini dan
kemudian 204

melirik jam tangannya. "Sekarang sudah


malam."

Dan dia menoleh ke arahku.


359/1631

"Kau menggigit bibirmu." Suaranya serak,


dan dia menatapku curiga.

"Maaf."

"Jangan meminta maaf. Hanya saja aku


ingin menggigitnya juga."

Aku terkesiap ... bagaimana bisa dia


mengatakan hal-hal seperti itu padaku dan
tak mengharapkan aku terpengaruh.

"Ayo," bisiknya."

"Apa?"

"Kita akan meluruskan situasi sekarang."

"Apa maksudmu? Situasi apa? "

"Situasimu. Ana, aku akan bercinta dengan-


mu, sekarang."
360/1631

"Oh." Lantainya telah menjauh. Aku sebuah


situasi.

Aku menahan napas.

"Itupun jika kau menginginkan, maksudku,


aku tak ingin memaksakan
keberuntunganku."

"Kupikir kau tidak melakukan ML. Aku pikir


kau 205

hanya suka sex yang keras," Aku menelan


ludah, Mulutku tiba-tiba kering.

Dia menyeringai jahat, pengaruhnya sampai


ke bawah ....disana.

"Aku bisa membuat perkecualian, atau mun-


gkin menggabungkan keduanya, kita lihat
saja. Aku benar-benar ingin bercinta
denganmu. Ayo ke tempat tidur denganku.
Aku ingin perjanjian kita berjalan, tetapi kau
361/1631

benar-benar harus paham beberapa ide


tentang apa yang sedang kau lakukan. Kita
bisa mulai pelatihanmu malam ini - dasar-
dasarnya. Maksudku ini tidak berarti aku tel-
ah menjadi terlalu sentimentil, ini hanya
sarana untuk mencapai tujuan, tapi satu
yang aku inginkan, dan mudah-mudahan
kamu juga."

Tatap tajam mata abu-abunya.

Aku memerah ... oh ... keinginanku akan


menjadi kenyataan.

"Tapi aku belum melakukan semua hal yang


kau minta dari daftar peraturan itu." Suar-
aku mendesah ragu-ragu.

"Lupakan peraturan. Lupakan semua detail


itu untuk malam ini. Aku menginginkanmu.
Aku
362/1631

menginginkanmu sejak kau jatuh ke kan-


torku, dan aku tahu kau ingin aku. Kamu tak
akan duduk di sini dengan tenang memba-
has hukuman dan batasan kekerasan jika
kau tidak ingin juga. Tolong, Ana, habiskan
malam denganku." Dia menahan tangannya
206

padaku. Matanya yang cerah, sungguh-


sungguh ...

bersemangat, dan aku meletakkan tanganku


padanya.

Dia menarikku ke dalam pelukannya hingga


aku bisa merasakan panjang tubuhnya ter-
hadapku, tindakan cepat ini membuatku ter-
kejut. Ia menjalankan jari-jarinya ketengkuk
leherku, kuncirku bergerak di sekitar
pergelangan tangannya, dan dengan lembut
menarikku jadiku dipaksa melihat ke
arahnya. Dia menatapku.
363/1631

"Kau adalah seorang wanita muda yang


berani,"

bisiknya. "Aku kagum padamu."

Kata-katanya seperti alat pembakar;


darahku terbakar. Dia membungkuk dan
mencium bibirku dengan lembut, dan dia
mengisap bibir bawahku.

"Aku ingin menggigit bibir ini," bisiknya


didepan mulutku, dengan hati-hati dia mer-
enggut dengan giginya. Aku mengerang, dan
dia tersenyum.

"Aku mohon Ana, ijinkan aku bercinta


denganmu."

"Ya," bisikku, karena itulah mengapa aku di


sini.
364/1631

Senyumnya penuh kemenangan saat ia mele-


paskanku dan mengambil tanganku dan
menuntunku

menembus apartemennya.

Kamar tidurnya sangat luas. langit-langitnya


tinggi, dari jendela dapat memandang keluar
kerlip cahaya dari ketinggian kota Seattle.

207

Dindingnya putih, dan perabotan berwarna


biru pucat. Tempat tidurnya sangat besar
dan sangat modern, terbuat dari kayu abu-
abu yang keras, seperti kayu apung, empat
tiang, tapi tak ada kanopi.

Di atas dinding ada lukisan pemandangan


laut yang menakjubkan.

Aku gemetar seperti selembar daun. Inilah.


Akhirnya, setelah sekian lama, aku akan
365/1631

melakukannya, tidak lain dengan Christian


Grey. Napasku tersengal-sengal, dan aku tak
bisa mengalihkan pandangan dari dia.

Dia melepaskan jam tangannya dan mele-


takkannya di atas sebuah lemari laci yang
sepadan dengan tempat tidur, dan membuka
jaket, menempatkannya di kursi. Dia men-
genakan kemeja putih linen dan celana jins.

Dia sangat tampan. Rambut tembaga


gelapnya berantakan, bajunya keluar dari
celana - mata abu-abunya tegas dan mem-
pesona. Dia melepaskan sepatu Converse
dan meraih kaus kakinya keluar satu per-
satu. Kaki Christian Grey ... wow ... ada apa
dengan kaki telanjang? Berbalik, dia
menatap ke arahku, ekspresinya lembut.

"Aku berasumsi kau tidak minum pil."

Apa! Sial.
366/1631

"Aku tidak berpikir tentang itu." Dia mem-


buka laci 208

atas dan mengambil sebungkus kondom.

Dia menatap ke arahku dengan penuh


perhatian.

"Untuk persiapan," bisiknya. "Apakah kau


ingin tirai ditutup?"

"Aku tak peduli." Bisikku. "Kupikir kau tak


membiarkan siapa pun tidur di tempat
tidurmu."

"Siapa bilang kita akan tidur?" Gumannya


pelan.

"Oh." Sial.

Dia berjalan perlahan ke arahku. Percaya


diri, seksi, mata menyala, dan hatiku mulai
berdebar-debar.
367/1631

Darahku terpompa ke seluruh tubuhku.


Gairah, kental dan panas, berkumpul diper-
utku. Dia berdiri di depanku, menatap ke
dalam mataku. Dia begitu sexy.

"Ayo lepaskan jaketnya, boleh?" Katanya


lembut, dan menarik kerah jaketku dengan
lembut dan melepaskannya dari bahuku. Dia
meletakkannya di kursi.

"Apakah kau tahu betapa aku sangat men-


ginginkanmu, Ana Steele?" Bisiknya. Na-
pasku Memburu. Aku tak bisa mengalihkan
tatapan darinya. Jari-jarinya menyentuh
dengan lembut dari pipi ke daguku.

"Apakah kau tahu apa yang akan aku lak-


ukan padamu?" Ia menambahkan, membelai
daguku.

209
368/1631

Otot-ototku yang terdalam, paling gelap me-


negang penuh kenikmatan.

Kepedihan yang begitu manis dan tajam.


Aku ingin memejamkan mataku, tapi aku
terhipnotis oleh mata abu-abunya menatap
sangat kuat kedalam mataku.

Membungkuk ke bawah, dia menciumku.


Bibirnya menuntut, tegas dan lambat,
menyatu denganku. Dia mulai membuka
kancing kemejaku sambil memberi ciuman
di rahang, daguku, dan sudut-sudut
mulutku.

Perlahan-lahan ia melepaskan dariku dan


membiarkan jatuh ke lantai. Dia berdiri
kembali dan menatap ke arahku. Aku me-
makai bra biru muda berenda yang pas sem-
purna. Syukurlah.
369/1631

Oh, Ana," dia bernafas. "Kau memiliki kulit


paling indah, putih dan mulus. Aku ingin
mencium setiap inci kulit itu."

Mukaku memerah. Oh ... Mengapa dia


mengatakan dia tidak bisa bercinta? Aku
akan melakukan apapun yang dia inginkan.
Dia merenggut ikat rambutku, melepasnya,
dan mendesah, saat rambutku terurai di
bahuku.

"Aku suka rambut cokelat," bisiknya, dan


tangannya membelai rambutku, memegang
kedua sisi kepalaku.

Ciumannya menuntut, lidah dan bibirnya


membujukku. Aku mengerang, dan lidahku
mencoba menerimanya. Dia meletakkan
tangannya

melingkariku dan menarikku ke tubuhnya,


sambil 210
370/1631

meremas erat-erat. Satu tangannya masih di


rambutku, satunya lagi turun dari punggung
ke pinggang dan sampai bokongku. Tan-
gannya membelai dengan lembut bokongku
dan meremasnya dengan lembut.

Dia menahanku di pinggulnya, dan aku mer-


asakan ereksinya, dan dia bersemangat men-
dorong ke dalam diriku.

Aku mengerang sekali lagi ke dalam mulut-


nya. Aku hampir tak dapat menguasai per-
asaan liar atau apakah hormon ini meluap di
sekujur tubuhku. Aku menginginkannya
amat tidak senonoh.

Mencengkeram lengan atasnya, aku mera-


sakan ototnya, dia cukup kuat ... berotot.
Dengan ragu-ragu, aku menggerakkan tan-
ganku ke wajah dan ke rambutnya. Ya am-
pun. Rambutnya sangat lembut, tak beratur-
an. Aku menariknya dengan lembut, dan dia
mengerang.
371/1631

Dia mendorongku pelan-pelan ke tempat


tidur, sampai aku merasa di belakang lu-
tutku. Aku pikir dia akan menindihku, tapi
tenyata tidak. Melepasku, tiba-tiba dia berlu-
tut. Dia meraih pinggulku dengan kedua tan-
gannya dan lidahnya berjalan di sekitar
pusarku, kemudian dengan lembut meng-
gigit sepanjang pinggulku, perut lalu di sisi
pinggulku yang lain.

"Ah," aku mengerang.

211

Melihat dia berlutut di depanku, merasakan


mulutnya ditubuhku itu begitu tak terduga,
dan panas. Tanganku tetap di rambutnya,
menarik lembut saat aku mencoba untuk
menenangkan pernapasanku yang terlalu ce-
pat. Dia menatap ke arahku melalui bulu
mata, mata abu-abunya terbakar. Tangannya
menjangkau dan mencoba melepas jeansku,
372/1631

dan dengan perlahan menarik ritsleting ke


bawah.

Tanpa mengalihkan pandangan dariku, tan-


gannya bergerak di balik pinggang dan men-
gusap bokongku.

Tangannya meluncur perlahan ke bokong


lalu ke pahaku, melepas jeansku. Aku tak
bisa berpaling. Dia berhenti dan menjilati
bibirnya, tak pernah melepas tatapan matan-
ya. Dia membungkuk kedepan, mencium ke
puncak di antara kedua pahaku. Aku mera-
sakan dia.

Disana.

"Baumu wangi," bisiknya dan menutup


matanya, ekspresi kenikmatan sangat jelas di
wajahnya, dan aku praktis mengejang. Dia
mencapai ke atas dan menarik selimut dari
tempat tidur, kemudian mendorongku
dengan lembut sehingga aku jatuh ke kasur.
373/1631

Masih berlutut, ia mencengkeram kakiku


dan Membuka Converseku, sambil mele-
paskan sepatu dan kaus kakiku. Aku
mengangkat diri pada sikuku untuk melihat
apa yang dia lakukan. Aku terengah-engah ...

menginginkannya. Dia mengangkat tumit


kakiku dan 212

mengelus jempol kaki sampai punggung


kakiku. Ini hampir menyiksa, tapi aku mer-
asa gerakan itu bergema di selangkanganku.
Aku terkesiap. Tidak mengalihkan
tatapannya padaku, sekali lagi ia mencium
sepanjang punggung kakiku dan kemudian
menggigitnya. Sial. Aku merintih ... ba-
gaimana aku bisa merasakan hal ini. Disana.
Aku jatuh kembali ke tempat tidur, merintih.
Aku mendengar tawanya yang lembut.

"Oh, Ana, apa yang aku bisa lakukan


padamu,"
374/1631

bisiknya. Dia melepas sepatu dan kaus


kakiku yang lain, kemudian berdiri dan
membuka jeansku. Aku berbaring di tempat
tidurnya hanya mengenakan bra dan celana
dalam, dan dia menatapku.

"Kau sangat cantik, Anastasia Steele. Aku tak


sabar untuk berada di dalammu."

Ya ampun. Kata-katanya begitu menggoda.


Dia mengambil napas panjang.

"Tunjukkan bagaimana kau memuaskan di-


rimu sendiri."

Apa? Aku mengerutkan kening.

"Jangan malu-malu, Ana, tunjukkan,"


bisiknya.

Aku menggelengkan kepala.

" Aku tak tahu apa maksudmu." Suaraku


serak. Aku 213
375/1631

hampir tidak mengenalinya, berpadu dengan


gairah.

"Bagaimana kau membuat dirimu orgasme?


Aku ingin melihat."

Aku menggelengkan kepala.

" Aku tak tahu," gumamku. Dia mengangkat


alisnya, heran sejenak, dan matanya menjadi
gelap, dan dia menggeleng tak percaya.

"Yah, kita harus melihat apa yang dapat kita


lakukan tentang itu." Suaranya lembut, pen-
uh tantangan, ancaman sensual terasa
nikmat. Dia Membuka kancing celana jin-
snya dan perlahan menarik celana ke bawah,
matanya menatapku sepanjang waktu. Dia
membungkuk di atasku dan, memegang ke-
dua pergelangan kakiku, cepat menyentak
kakiku terpisah dan merangkak ke tempat
tidur di antara kedua kakiku. Ia melayang di
atasku. Aku menggeliat dengan kebutuhan.
376/1631

"Jangan bergerak," bisiknya, lalu ia mem-


bungkuk dan mencium bagian dalam pa-
haku, jalur ciuman keatas, diatas bahan ber-
enda tipis celana dalamku, menciumku.

Oh ... aku tidak bisa diam. Bagaimana aku


bisa tak bergerak? Aku menggeliat di
bawahnya.

"Kita harus mencari cara agar kau tetap


diam, Sayang." Dia mencium sampai per-
utku, dan lidahnya 214

turun ke pusarku. Lalu dia menuju keatas,


menciumku di seluruh tubuhku.

Kulitku terbakar. Aku memerah, terlalu


panas, terlalu dingin, dan aku mencakar
sprei di bawahku.

Dia berbaring di sampingku, dan tangannya


meraba naik dari pinggulku, ke pinggangku,
dan sampai payudaraku. Dia menatap ke
377/1631

arahku, ekspresinya tak terbaca, dan dengan


lembut menangkup payudaraku.

"Punyamu benar-benar sesuai dengan tan-


ganku, Anastasia," gumannya dan memas-
ukkan jari telunjuknya ke dalam cup bra-ku
dan dengan lembut menyentak ke bawah
membebaskan payudaraku, rupanya su-
sunan kawat dibawahnya dan kain cup bra-
ku menekannya ke atas. Jarinya bergerak ke
payudaraku yang lain dan mengulangi
proses.

Payudaraku membengkak, dan putingku


mengeras di bawah tatapannya. Payudaraku
terdorong keatas oleh bra-ku sendiri.
"Sangat indah," bisiknya memuji, dan put-
ingku menjadi lebih keras lagi.

Dia meniup sangat lembut pada salah satu


saat tangannya bergerak ke payudaraku yang
lain, dan ibu jarinya perlahan-lahan ber-
putar di putingku, memanjangkannya. Aku
378/1631

merintih, merasakan sensasi nikmat sampai


ke pangkal pahaku. Aku sangat basah.

Oh ayolah, Batinku memohon saat jemariku


menggenggam sprei lebih erat. Bibirnya
menghisap putingku yang lain dan ia men-
ariknya. Aku hampir mengejang.

215

"Mari kita lihat apakah kita dapat membuat-


mu keluar seperti ini," bisiknya, terus melak-
ukan serangat lambat, sensual. Putingku
menghasilkan kenikmatan di jari yang
trampil dan bibirnya, membuatku terbakar
setiap satu saraf berakhir dalam tubuhku se-
hingga seluruh tubuhku bernyanyi dengan
siksaan kenikmatan.

Dia bahkan tak berhenti.

"Oh ... aku mohon," aku menarik kepalaku


ke belakang, membuka mulutku saat aku
379/1631

mengerang, kaki menegang. Sialan, apa yang


terjadi padaku?

"Mari lepaskan, sayang," bisiknya. Giginya


menggigit halus sekeliling putingku, dan ibu
jari dan jarinya menarik keras, dan aku be-
rantakan di tangannya, tubuhku kejang-ke-
jang dan hancur menjadi ribuan keping. Dia
menciumku, dalam, lidahnya di mulutku
menyerap jeritku.

Oh .....Luar biasa. Sekarang aku tahu kenapa


semua orang ribut-ribut membicarakan
tentang itu. Dia menatap ke arahku, senyum
puas di wajahnya, sementara aku yakin tak
lain hanyalah rasa syukur dan kagum
padaku.

"Kau sangat responsif," dia bernafas. "Kau


harus belajar untuk mengendalikannya, dan
itu akan jadi sangat menyenangkan menga-
jarimu bagaimana caranya." Dia menciumku
lagi.
380/1631

216

Napasku masih tak teratur saat aku sudah


berhenti orgasme. Tangannya bergerak ke
bawah pinggang, ke pinggulku, dan kemudi-
an menangkupku, sangat intim

... Astaga. Jarinya menyelinap melalui renda


yang halus dan perlahan-lahan berputar di
sekitarku –

Disana. Dengan cepat dia menutup matanya,


dan napasnya tersendat-sendat.

"Kau begitu nikmat dan basah. Ya Tuhan,


aku menginginkanmu." Dia mendorong jar-
inya dalam diriku, dan aku menjerit saat ia
melakukannya lagi dan lagi.. Dia menyentuh
klitorisku, dan aku menjerit sekali lagi. Dia
mendorong dalam diriku lebih keras dan le-
bih keras lagi. Aku mengerang.
381/1631

Tiba-tiba, ia duduk dan melepaskan celana


dalamku dan melemparkannya ke lantai.
Menarik celana boxernya, ereksinya berayun
bebas. Ya ampun ... Dia meraih ke meja sisi
tempat tidurnya dan meraih bungkus foil,
dan kemudian ia bergerak di antara kedua
kakiku, lalu membukanya.

Dia berlutut dan menarik kondom yang


cukup panjang. Oh tidak ... Akankah itu?
Bagaimana?

"Jangan khawatir," dia bernafas, menatap-


ku," Kau akan melebar juga." Dia mem-
bungkuk, tangannya di kedua sisi kepalaku,
jadi dia berada di atasku, menatap kearah
mataku, rahangnya terkatup, matanya
terbakar.

Hanya sekarang aku sadar dia masih men-


genakan kemejanya.

217
382/1631

218

"Kau benar-benar ingin melakukan ini?"


Tanya dia lembut.

"Ya," Aku memohon.

"Tarik lutut ke atas," ia memerintahkan


dengan lembut, dan aku cepat menuruti.
"Aku akan bercinta denganmu, Miss Steele,"
gumam sambil memposisikan kepala
ereksinya di jalan masuk kemaluanku.
"dengan keras," dia berbisik, dan dia
menghunjam memasukiku.

"Aargh!" Teriakku saat aku merasakan


sensasi cubitan aneh dalam diriku saat ia
merobek keperawananku. Dia diam,
menatap ke arahku, matanya cerah penuh
kemenangan yang meluap.

Mulutnya terbuka sedikit, dan nafasnya


mendengus.
383/1631

Dia mengerang.

"Kau begitu ketat. Kau oke?"

Aku mengangguk, mataku melebar, tan-


ganku di lengan bawahnya. Aku merasa be-
gitu penuh. Dia tetap diam, membiarkanku
menyesuaikan diri terhadap rasa menggang-
gu yang luar biasa dari dirinya dalam diriku.

"Aku akan bergerak, sayang," ia bernafas


setelah beberapa saat, suaranya tertahan.

Oh.

219

Dia meredakan mundur kembali dengan


kelambatan yang halus. Dan dia menutup
matanya dan mengerang, dan menyodok
dalam diriku lagi. Aku berteriak untuk kedua
kalinya, dan ia berhenti.

"Lagi?" Dia berbisik, suaranya kasar.


384/1631

"Ya," aku bernapas. Ia melakukannya sekali


lagi, dan berhenti lagi.

Aku mengerang. Tubuhku menerima dia ...


Oh, aku menginginkan ini.

"Lagi?" Bernafas dia.

"Ya." Ini sebuah permohonan.

Dan ia bergerak, tapi kali ini ia tak berhenti.


Dia bergeser ke siku sehingga aku dapat
merasakan berat badannya padaku, mena-
hanku dibawah. Dia bergerak perlahan pada
awalnya, menggerakkan dirinya sendiri kelu-
ar dan masuk dariku. Dan saat aku menjadi
terbiasa dengan perasaan asing itu, ping-
gulku bergerak ragu-ragu untuk

mengimbanginya.

Dia mempercepat geraknya. Aku mengerang,


dan dia bergerak terus, menambah
385/1631

kecepatan, tanpa ampun, irama yang tiada


henti, dan aku mengikuti, mengimbangi
dorongannya. Dia menggenggam kepalaku
dengan kedua tangannya dan menciumku
220

keras, giginya menarik di bibir bawahku lagi.


Dia sedikit bergeser, dan aku bisa merasakan
sesuatu terbangun dalam diriku, seperti se-
belumnya. Aku mulai menjadi tegang saat ia
mendorong dan terus menerus. Tubuhku
bergetar, terlempar, butir keringatku keluar.
Ya ... aku tak tahu jika rasanya akan seperti
ini ... tak tahu itu bisa merasa senikmat ini.
Pikiranku berhamburan ... hanya ada sensasi
...

hanya dia ... hanya aku ... oh please ... aku


menjadi kaku.

"Keluarlah untukku, Ana," bisiknya


terengah-engah, dan aku mengurai kata-
katanya, meledak di sekelilingnya saat aku
386/1631

klimaks dan pecah berkeping-keping di


bawahnya. Dan saat ia keluar, ia memanggil
namaku, mendorong dengan keras, kemudi-
an menegang saat ia mengosongkan dirinya
ke dalam diriku.

Aku masih terengah-engah, mencoba untuk


memperlambat pernapasanku, jantung ber-
debar, dan pikiranku kacau tak beraturan.
Wow ... itu mengagumkan. Aku membuka
mata, dan dahinya menekanku, matanya ter-
tutup, napasnya memburu.

Mata Christian berkedip terbuka dan


menatap ke arahku, gelap tapi lembut. Dia
masih dalam diriku.

Condong ke bawah, ia dengan lembut me-


nekan ciuman di dahku lalu perlahan-lahan
menarik keluar dariku.

"Ooh." Aku meringis belum terbiasa.


387/1631

221

"Apakah aku menyakitimu?" Christian ber-


tanya saat ia berbaring di sampingku ber-
sandar pada satu siku.

Dia menyelipkan sehelai rambutku yang


nyasar di belakang telingaku. Dan aku
tersenyum lebar.

"Kau bertanya padaku apa kau


menyakitiku?"

"Ironinya tidak hilang padaku," dia terseny-


um sinis.

"Serius, apakah kau baik-baik saja?" Matan-


ya intens, menyelidik, bahkan menuntut.

Aku meluruskan badanku disampingnya,

melonggarkan kaki, tulangku seperti jelly,


tapi aku santai, sangat santai. Aku menyerin-
gai padanya. Aku tak bisa berhenti nyengir.
388/1631

Sekarang aku tahu apa yang semua orang


ribut-ributkan tentang ini.

Dua orgasme ... datang berkeping-keping,


seperti siklus berputar pada mesin cuci,
wow.

Aku tak tahu apa yang tubuhku mampu lak-


ukan, bisa dimasuki begitu erat dan dile-
paskan begitu hebat, begitu memuaskan.
Kenikmatan itu tak terlukiskan.

"Kau menggigit bibirmu, dan kau belum


menjawabku." Dia mengerutkan kening. Aku
menyeringai ke arahnya nakal. Dia tampak
menggemaskan dengan rambutnya kusut,
mata abu-abunya membakar menyipit, dan
serius, ekspresi gelap.

"Aku ingin melakukannya lagi," bisikku. Un-


tuk 222
389/1631

sesaat,aku pikir aku melihat tampilan sekilas


lega di wajahnya, sebelumnya muram, dan
dia menatap ke arahku dengan mata
berkabut.

"Apakah kau mau sekarang, Miss Steele?"


Bisiknya datar. Dia membungkuk dan men-
ciumku dengan sangat lembut di sudut mu-
lutku. "Makhluk kecil yang menuntut
bukankah kau. Berbaliklah."

Aku berkedip padanya sesaat, dan kemudian


aku berbalik. Dia melepas kaitan bra-ku dan
tangannya menjalar dari punggung ke
bokongku.

"Kau benar-benar memiliki kulit paling


indah,"

bisiknya. Dia bergeser sehingga salah satu


kakinya mendorong antara kakiku, dan dia
setengah berbaring di punggungku. Aku bisa
merasakan kancing kemejanya menekan
390/1631

diriku saat ia mengumpulkan rambut dari


wajahku dan mencium bahuku yang
telanjang.

"Mengapa kamu memakai bajumu?" Tan-


yaku. Dia diam. Seperti mengalah, ia mem-
buka kemejanya, dan ia berbaring dibe-
lakangku. Aku merasakan kulit hangat ter-
hadapku. Hmm ... rasanya surgawi. Dia
memiliki bulu-bulu halus di dadanya, yang
menggelitik punggungku.

"Jadi kau ingin bercinta denganku lagi?" Ia


berbisik di telingaku, dan dia mulai menci-
um aku merasakan bulu halus di sekitar
telingaku dan ke bawah leherku.

223

Tangannya bergerak ke bawah, membelai

pinggangku, diatas pangkal pahaku, dan ke


bawah pahaku ke bagian belakang lututku.
391/1631

Dia mendorong lututku sampai lebih tinggi,


dan napasku sesak... oh, apa yang dilak-
ukannya sekarang? Dia bergeser di antara
kedua kakiku, menekan punggungku, dan
tangannya bergerak ke atas pahaku ke
pantatku. Dia membelai pantatku dengan
pelan, dan kemudian menjalankan jari-jar-
inya di antara kedua kakiku.

"Aku akan melakukannya dari belakang,


Anastasia,"

bisiknya, dan dengan tangannya yang lain, ia


mencengkeram rambutku di tengkuk men-
genggam dan menarik lembut, menahanku
di tempat. Aku tak bisa menggerakkan ke-
palaku. Aku terikat di bawahnya, tak
berdaya.

"Kau milikku," bisiknya. "Hanya milikku.


Jangan lupakan itu." Suaranya
memabukkan, kata-katanya memabukkan,
392/1631

merayu. Aku merasakan ereksinya lagi


dipahaku.

Jari yang panjang berputar memijat lembut


klitorisku, berputar-putar perlahan. Na-
pasnya yang lembut di wajahku saat ia perla-
han menggigitku di sepanjang rahangku.

"Aromamu memabukkan," dia mencium be-


lakang telingaku. Tangannya menggesekku,
berputar-putar.

Refleks, pinggulku berputar, mengikuti


gerakan tangannya, saat lonjakan
kenikmatan menyiksa melalui darahku sep-
erti adrenalin.

224

"Tetap diam," perintahnya, suaranya lembut


tapi mendesak, dan perlahan-lahan ia
memasukkan ibu jarinya dalam diriku,
berputar-putar, membelai dinding depan
393/1631

vaginaku. Efeknya intens mempengaruhi


pikiran - semua energiku

berkonsentrasi pada satu ruang kecil di


dalam tubuhku. Aku mengerang.

"Kau menyukai ini?" Tanyanya lembut,


giginya menggigit daun telingaku, dan ia
mulai melenturkan ibu jarinya perlahan,
masuk, keluar, masuk, keluar ...

jari-jarinya masih berputar-putar.

Aku memejamkan mata, mencoba bernafas


tetap terkontrol, mencoba menyerap sensasi
kebingungan, kekacauan yang jari-jarinya
berikan padaku, api mengalir melalui tu-
buhku. Aku mengerang lagi.

"Kau begitu basah, begitu cepat. Sangat re-


sponsif. Oh, Anastasia, aku suka itu. Aku
sangat menyukainya,"
394/1631

bisiknya.

Aku ingin menegangkan kakiku, tapi tak bisa


bergerak. Dia menjepitku ke bawah, menjaga
irama konstan, pelan, dan berputar-putar.
Benar-benar indah. Aku mengerang lagi, dan
dia bergerak tiba-tiba.

"Buka mulutmu," perintahnya dan menyo-


dorkan ibu jarinya di mulutku. Mataku ter-
buka lebar, berkedip liar.

225

"Lihat bagaimana kau rasanya," ia bernafas


di telingaku. "Hisap sayang." Menekan ibu
jarinya di lidahku, dan memasukkan jarinya
ke mulutku, mengisap liar. Aku merasakan
rasa asin pada ibu jarinya dan bau samar lo-
gam dari darah. Sial. Ini salah, tapi sialan itu
erotis.
395/1631

"Aku ingin bercinta dengan mulutmu,


Anastasia, dan aku segera melakukannya,"
suaranya serak, kasar, napasnya terputus-
putus.

Sial ... bercinta dimulutku! Aku mengerang,


dan aku menggigitnya. Dia terengah-engah,
dan ia menarik lebih ketat rambutku,
menyakitkan, jadi aku melepaskan dia.

"Nakal, gadis manis," bisiknya, lalu ke meja


samping tempat tidur untuk mengambil
bungkus foil.

"Tetaplah diam, jangan bergerak," perin-


tahnya saat ia melepaskan rambutku.

Dia merobek foil sementara aku bernapas


keras, darahku menyanyi di pembuluh
darahku.

Menunggunya jadi menggairahkan. Dia


396/1631

membungkuk, badannya menekanku lagi,


dan dia meraih rambutku menahan kepalaku
supaya tak bergerak. Aku tak bisa bergerak.
Aku terjebak godaannya, dan dia siap sedia
untuk mengambil diriku sekali lagi.

226

"Sekarang kita akan benar-benar melak-


ukannya dengan sangat pelan-pelan,
Anastasia," dia bernafas.

Dan dia mendorong pelan-pelan dalam di-


riku, perlahan, perlahan, sampai dia ter-
kubur di dalam diriku. Meregang, mengisi,
tanpa henti. Rasanya lebih dalam saat ini,
nikmat. Aku merintih lagi, dan dia sengaja
memutar pinggulnya dan menarik kembali,
berhenti sejenak, dan kemudian mendorong
kembali masuk.

Dia mengulangi gerakan ini lagi dan lagi. Ini


membuatku gila - dorongannya dengan
397/1631

sengaja lambat, menggoda, dan perasaan


berhenti dan mulai lagi dengan sempurna
sangat luar biasa.

"Kau rasanya sangat nikmat," ia mengerang,


dan bagian dalam tubuhku mulai bergetar.
Dia menarik kembali dan menunggu.

"Oh tidak, sayang, belum," bisiknya, dan


setelah getaran mereda, ia memulai seluruh
proses nikmatnya lagi.

"Oh, ayolah," Aku mohon. Aku tak yakin aku


bisa menerima lebih banyak lagi. Tubuhku
begitu kaku, mendambakan pelepasan.

"Aku ingin kau sakit, sayang," bisiknya, dan


ia melanjutkan lagi, siksaan pelan-pelan,
mundur, maju.

"Setiap kali kau bergerak besok, aku ingin


kau 227
398/1631

diingatkan bahwa aku sudah pernah di sini.


Hanya aku. Kau adalah milikku."

Aku mengerang.

"Ayolah, Christian," bisikku.

"Apa yang kau inginkan, Anastasia? Katakan


padaku."

Aku merintih lagi. Dia mencabut keluar dan


bergerak masuk perlahan-lahan kembali
padaku, memutar pinggulnya sekali lagi.

"Katakan padaku," bisiknya.

"Kamu, ayolah."

Dia meningkatkan irama amat sangat pelan,


dan napasnya menjadi lebih tak menentu.
Bagian dalam tubuhku mulai semakin cepat,
dan Christian meningkatkan iramanya.
399/1631

"Kau. Begitu. manis," bisiknya diantara se-


tiap dorongan. "Aku. Sangat. Menginginkan.
Kamu."

Aku mengerang.

"Kau. Adalah. Milikku. Keluarlah untukku,


sayang,"

ia menggeram.

Kata-katanya adalah kehancuranku, saat


kritis ditepi 228

jurang. Tubuhku mengejang di sekitarnya,


dan aku orgasme, lantang berteriak
memanggil namanya diatas kasur, dan
Christian mengikuti dengan dua dorongan
tajam, dan dia membeku, menuangkan dir-
inya ke dalam diriku saat ia menemukan
pelepasannya. Dia ambruk di atasku, wa-
jahnya di rambutku.
400/1631

"Ya ampun. Ana," dia bernafas. Dia menarik


keluar dariku dengan segera dan berguling
ke samping tempat tidur. Aku menarik lutut
sampai ke dadaku, benar-benar letih, dan
segera tertidur atau pingsan kelelahan.

Saat aku bangun, ini masih gelap. Aku tak


tahu berapa lama aku tertidur. Aku berbar-
ing di bawah selimut, dan aku merasa sakit,
sakit secara nikmat.

Christian tak terlihat. Aku duduk, menatap


pemandangan kota di depanku. Ada sedikit
cahaya di antara gedung pencakar langit,
dan ada bisikan fajar di timur. Aku
mendengar musik. Irama gembira dari pi-
ano, sebuah ratapan sedih, merdu. Karya
Bach, aku pikir, tapi aku tak yakin.

Aku membungkus tubuhku dengan selimut


dan diam-diam berjalan menyusuri koridor
menuju ruang besar.
401/1631

Christian duduk di depan piano, benar-ben-


ar tenggelam dalam musik yang dia
mainkan.

Ekspresinya sedih dan kesepian seperti


musiknya.

Permainannya menakjubkan. Bersandar ke


dinding di pintu masuk, Aku mendengarkan
dengan terpesona.

229

Dia seperti seorang musisi yang handal. Dia


duduk telanjang, tubuhnya bermandikan ca-
haya hangat disinari oleh lampu yang berdiri
sendiri di samping piano. Dengan sisa ruan-
gan besar dalam kegelapan, ini seperti dia
berada terisolasi di kolam kecilnya sendiri
dari cahaya, tak tersentuh ...kesepian, did-
alam gelembung.
402/1631

Aku diam-diam berjalan ke arahnya, tertarik


oleh musik melankolis yang indah. Aku
terpesona menonton jari yang panjang
terampil saat menemukan dan dengan lem-
but menekan tuts, berpikir bagaimana jari-
jari yang sama telah dengan ahli meraba dan
membelai tubuhku. Mukaku memerah dan
terkesiap pada ingatan itu dan menekan
pahaku bersama-sama. Ia mendongak, mata
tak terduga abu-abunya terang, ekspresinya
tak terbaca.

"Maaf," bisikku. "Aku tak bermaksud


mengganggumu."

Sebuah kerutan terlihat di wajahnya.

"Tentunya, aku harus mengatakan itu


padamu,"

bisiknya. Ia selesai bermain dan meletakkan


tangannya di kakinya.
403/1631

Aku perhatikan sekarang bahwa dia me-


makai celana piyama. Jarinya menyisir ram-
butnya dan berdiri.

Celananya menggantung dari pinggul,


dengan cara itu 230

... oh. Mulutku kering saat ia berjalan


dengan santai dari piano ke arahku. Ia
memiliki bahu lebar, pinggang kecil, dan
otot perutnya membentuk riak saat ia ber-
jalan. Dia benar-benar menakjubkan.

"Kau harusnya di tempat tidur," ia


memperingatkan.

"Melodi yang indah. Karya Bach? "

"Disalin oleh Bach, tapi aslinya oboe con-


certo oleh Alessandro Marcello."

"Itu indah, tapi sangat sedih, seperti melodi


melankolis."
404/1631

Bibirnya dengan khas setengah tersenyum.

"Tidur," ia memberi perintah. "Kau akan


kelelahan besok pagi."

"Aku terbangun dan kau tak ada."

"Aku sulit tidur, dan aku tak terbiasa tidur


dengan siapa pun," bisiknya. Aku tak bisa
membayangkan suasana hatinya. Dia tam-
paknya sedikit putus asa, tapi sulit untuk
mengatakan dalam kegelapan.

Mungkin masih terbawa melodi yang


dimainkannya.

Dia melingkarkan tangannya di tubuhku dan


dengan lembut mengantarku kembali ke
kamar tidur.

"Berapa lama kau sudah bermain? Kamu


bermain sangat indah. "

231
405/1631

"Sejak aku berusia enam tahun."

"Oh." Christian sebagai seorang anak enam


tahun ...

pikiranku memunculkan gambar seorang


anak, cakep berambut tembaga kecil dengan
mata abu-abu dan hatiku meleleh - anak ke-
cil yang suka musik sedih.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanyanya saat


kita kembali berada di kamar. Dia
menyalakan lampu samping.

"Aku baik."

Kami berdua melirik tempat tidur pada saat


yang sama. Ada darah pada sprei - bukti hil-
angnya keperawananku. Mukaku memerah,
malu, menarik selimut lebih ketat di
tubuhku.
406/1631

"Yah, itu akan memberi Ibu Jones sesuatu


untuk dipikirkan," gumam Christian ketika
ia berdiri di depanku. Dia menempatkan
tangannya di bawah daguku dan menyentuh
belakang kepalaku, menatap ke arahku.
Matanya intens saat ia meneliti wajahku.

Aku menyadari bahwa aku tak pernah meli-


hat dada telanjang sebelumnya. Secara
naluriah, aku menjangkau untuk menyentuh
dengan jariku melalui segelintir rambut
gelap di dadanya untuk melihat bagaimana
rasanya. Seketika itu juga, ia melangkah
mundur dari jangkauanku.

"Naik ke tempat tidur," katanya tajam. "Aku


akan 232

ikut berbaring denganmu." Suaranya


melembut.

Aku menjatuhkan tanganku dan cemberut.


Aku rasa, aku tak pernah menyentuh
407/1631

tubuhnya. Ia membuka laci dan


mengeluarkan t-shirt dan cepat
mengenakan.

"Tidur," perintahnya lagi. Aku naik kembali


ke tempat tidur, mencoba untuk tak
memikirkan darah itu.

Dia merangkak di sampingku dan menarikku


ke dalam pelukannya, membungkus tan-
gannya di tubuhku sehingga aku memung-
gungi dia. Dia mencium lembut rambutku,
dan dia menghirup nafas dalam-dalam.

"Tidur, Anastasia manis," bisiknya, dan aku


memejamkan mata, tapi aku tak dapat me-
nahan rasa sisa-sisa melankolis baik dari
musik atau sikapnya.

Christian Grey memiliki sisi sedih.

"Tidur, Anastasia manis," bisiknya, dan aku


memejamkan mata, tapi aku tak dapat
408/1631

mencegah merasakan sisa melankolis baik


dari musik atau sikapnya. Christian Grey
memiliki sisi sedih.

233

Cahaya memenuhi kamar, membuatku ter-


jaga dari tidur nyenyak. Aku menggeliat dan
membuka mataku. Pagi yang indah pada bu-
lan Mei, Seattle terlihat di kakiku. Wow, pe-
mandangan apa ini.

Disampingku, Christian Grey sedang tidur


nyenyak.

Wow, apa ini sebuah keindahan. Aku heran


dia masih di tempat tidur. Dia menghadap-
ku, dan aku belum pernah memiliki kesem-
patan untuk melihatnya lebih dekat. Wajah
tampannya telihat lebih muda, santai dalam
tidur. Lekukan bibir sensualnya sedikit ter-
buka, dan rambutnya bersih berkilau sedikit
berantakan. Bagaimana seseorang bisa
409/1631

terlihat begitu indah dan masih legal? Aku


ingat lantai atas kamarnya ... mungkin dia
bukan legal. Aku menggeleng, begitu banyak
yang harus dipikirkan, seperti godaan untuk
menyentuhnya, tapi seperti anak kecil, dia
terlihat menyenangkan saat dia tidur.

Aku tak perlu khawatir tentang apa yang aku


katakan, apa yang dia katakan, apa rencana
yang dia punya, terutama rencananya
untukku.

Aku bisa menatap dirinya sepanjang hari,


tapi aku harus ke kamar mandi. Turun dari
tempat tidur, aku menemukan kemeja putih
di lantai dan memakainya.

Aku berjalan membuka pintu dan berpikir


mungkin ini kamar mandi, tapi ternyata
lemari pakaian yang luasnya sama dengan
kamar tidurku. Berderet-deret jas mahal, ke-
meja, sepatu, dan dasi. Bagaimana bisa ada
orang yang membutuhkan begitu banyak
410/1631

pakaian? Ah, aku tidak setuju. Sebenarnya,


mungkin ini saingan lemari pakaian Kate.
Kate! Oh tidak. Aku tidak berpikir tentang
dia sepanjang malam. Aku 234

seharusnya sms dia. Sial. Aku akan dapat


masalah.

Aku ingin tahu sekilas bagaimana dia ber-


hubungan dengan Elliot.

Kembali ke kamar tidur, Christian masih


tidur. Aku mencoba pintu lainnya. Ini kamar
mandi, dan lebih besar dari kamar tidurku.
Mengapa satu orang membutuhkan ruang
begitu banyak? Dua wastafel, sepertinya aku
meringis. Mengingat ia tidak tidur dengan
siapa pun, salah satunya belum pernah
dipakai.

Aku menatap diriku pada cermin besar di


atas wastafel. Apakah aku terlihat berbeda?
Aku merasa berbeda. Aku merasa sedikit
411/1631

sakit, jika aku jujur, dan ototku – Astaga


rasanya aku belum pernah berolah raga
dalam hidupku. Kau tak pernah berolahraga
dalam hidupmu, alam bawah sadarku sudah
bangun.

Dia menatapku dengan mengerutkan bibir,


mengetuk-ngetuk kakinya. Jadi kau baru
saja tidur dengannya, memberinya keper-
awananmu pada seorang pria yang tidak
mencintaimu. Bahkan, ia memiliki ide yang
sangat ganjil padamu, ingin membuatmu
semacam budak seks.

APAKAH KAMU GILA? Dia berteriak


padaku.

Aku meringis saat aku melihat di cermin.


Aku harus menganalisa semua ini. Jujur, na-
ksir pada seorang pria yang luar biasa tam-
pan, lebih kaya dari orang yg sangat kaya,
dan memiliki Red Room of Pain yang 235
412/1631

menungguku. Aku bergidik. Aku bingung


dan gugup.

Rambutku seperti biasanya tidak mau


diatur. Benar-benar rambut sialan - tidak
cocok untukku. Aku mencoba dan menyisir
dengan jariku tapi gagal dan menyerah -
mungkin aku akan mencari ikat rambut di
tasku.

Aku merasa kelaparan. Aku kembali ke


kamar tidur.

Dia masih tidur, jadi aku meninggalkannya


dan menuju dapur.

Oh tidak... Kate. Aku meninggalkan tasku


dalam ruang kerja Christian. Aku mengam-
bilnya dan meraih ponselku. Tiga sms.

* Apa kamu OK Ana *

* Dimana kamu Ana *


413/1631

* Sialan Ana *

Aku menghubungi Kate. Ketika ia tak men-


jawab, aku meninggalkannya pesan meminta
maaf dan mengatakan aku masih hidup dan
belum menyerah pada Bluebeard, juga dia
tak perlu merasa khawatir -

atau mungkin aku sudah. Oh ini sangat

membingungkan. Aku harus mencoba meng-


golongkan dan menganalisa perasaanku
pada Christian Grey. Ini tugas yang sangat
sulit. Aku menggeleng kepala menyerah. Aku
butuh waktu sendirian, jauh dari sini untuk
berpikir.

236

Aku langsung menemukan dua ikat rambut


sekaligus dalam tas dan segera mengikat
rambutku menjadi kuncir. Ya! semakin aku
terlihat remaja, mungkin aku akan lebih
414/1631

aman dari Bluebeard. Aku mengeluarkan


iPodku dari dalam tas dan memasang head-
setnya. Tak ada yang menyamai musik untuk
membuat orang bersemangat. Aku mas-
ukkan ke dalam saku baju kemeja milik
Christian, menyalakan dengan suara yang
keras, dan mulai menari.

Sial, aku lapar.

Aku takut dengan dapurnya. Sangat bersih


dan modern dan tak satupun lemari ada
handelnya. Perlu waktu beberapa detik un-
tuk menyimpulkan bahwa aku harus mend-
orong pintu lemari untuk membukanya.
Mungkin aku harus memasak untuk sarapan
Christian. Dia makan telur dadar waktu itu

... um, kemarin di Heathman. Astaga, begitu


banyak yang telah terjadi sejak itu. Aku cek
di lemari es, ada banyak telur, dan memu-
tuskan aku ingin membuat pancake dan ba-
con. Aku menyiapkan beberapa bahan
415/1631

membuat adonan, menari mengelilingi


dapur.

Sibuk menjadikanku merasa lebih baik.


Membuatku punya sedikit waktu untuk ber-
pikir tapi tak terlalu mendalam. Musik yang
meraung di telingaku juga membantu untuk
mencegah berpikir terlalu jauh. Aku datang
ke sini untuk menghabiskan malam di tem-
pat tidur Christian Grey, dan berhasil.
meskipun ia tak membiarkan siapa pun di
tempat tidurnya. Aku 237

tersenyum, keinginan tercapai. Sukses besar.


Aku menyeringai, dan aku bingung tentang
memori semalam. Kata-katanya, tubuhnya,
bercintanya ... aku menutup mataku dan tu-
buhku bersenandung pada ingatan itu, dan
ototku mengejang nikmat di dalam perutku.
Bawah sadarku cemberut padaku ... sialan -

tidak bercinta - dia berteriak padaku seperti


wanita jahat. Aku mengabaikannya, tapi
416/1631

dalam hati aku tahu dia ada benarnya. Aku


menggelengkan kepala untuk berkonsentrasi
pada pekerjaan di tanganku.

Ada kompor paling mutakhir disini. Aku rasa


bisa memahami itu. Aku perlu suatu tempat
untuk menjaga pancake hangat, dan aku mu-
lai mengolah bacon. Aku mendengar lagu
Amy Studt mengenai orang yang tak bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lagu
ini sangat pas untukku, karena aku seorang
yang seperti itu. Aku tak pernah cocok di
manapun dan sekarang ... Aku punya usulan
yang tak pantas untuk dipertimbangkan dari
Raja Misfit sendiri. Mengapa dia seperti ini?
Karena bawaan atau didikan? Ini sangat as-
ing pada apapun menurut sepengetahuanku.

Aku meletakkan bacon di panggangan, sam-


bil menunggu sampai matang, aku mengo-
cok telur. Aku berbalik, dan Christian sedang
duduk di salah satu kursi bar sarapan, ber-
sandar disana, tangan menumpu wajahnya.
417/1631

Dia masih mengenakan t-shirt yang dipakai


waktu tidur. Hanya rambutnya benar-benar
berantakan, sangat pas untuk dia, seperti
halnya potongan rambutnya. Dia sepertinya
geli 238

sekaligus kebingungan.

Aku membeku, memerah, kemudian aku


sadar dan menarik headset dari telingaku,
lututku lunglai saat melihatnya.

"Selamat pagi, Miss Steele. Kau sangat ener-


gik pagi ini," katanya datar.

"Aku bisa tidur nyenyak," aku tergagap saat


memberi penjelasan. Bibirnya mencoba un-
tuk menutupi senyumnya.

"Aku tak bisa membayangkan kenapa." Dia


berhenti dan mengerutkan kening. "Aku
juga, setelah aku kembali ke tempat tidur."
418/1631

"Apa kau lapar?"

"Sangat," katanya dengan tatapan yang kuat,


dan aku tak berpikir dia mengacu pada
makanan.

"Pancakes, bacon, dan telur?"

"Kedengarannya enak."

"Aku tak tahu di mana kau menyimpan alas


piringmu." Aku mengangkat bahu, berusaha
keras keras untuk tak terlihat gugup.

"Aku akan melakukan itu. Kau memasak.


Apakah kau ingin aku menyalakan musik
agar kau dapat 239

terus ... err ... menari? "

Aku menatap jari-jariku, menyadari bahwa


aku menjadi berwarna merah gelap.
419/1631

"Tolong, jangan berhenti karena ke-


beradaanku. Ini sangat menghibur." Nadan-
ya seperti kegelian.

Aku mengerutkan bibir. Menghibur eh?


Bawah sadarku dua kali lipat
menertawakanku.

Aku berbalik dan meneruskan mengocok


telur, mungkin mengocok sedikit lebih keras
dari seharusnya.

Dalam sekejap, dia di sampingku. Dengan


lembut menarik kuncirku.

"Aku menyukai ini," bisiknya. "Dia tak bisa


melindungimu." Hmm ... Bluebeard

"Kau suka telur yang diapakan?" Aku bertan-


ya ketus.

Dia tersenyum.
420/1631

"Sepenuhnya dikocok dan diaduk," dia


menyeringai.

Aku berbalik kembali ke pekerjaanku, ber-


usaha menyembunyikan senyumku. Dia sulit
untuk tetap marah. Terutama saat dia begitu
menyenangkan tak seperti biasanya. Dia
membuka laci dan mengeluarkan dua alas
piring garis hitam dan diletakkan di meja
sarapan. Aku menuangkan 240

campuran telur ke dalam panci, mengelu-


arkan bacon dan membaliknya, dan men-
aruhnya kembali di panggangan.

Saat aku berbalik, ada jus jeruk di atas meja,


dan dia membuat kopi.

"Apakah kau ingin minum teh?"

"Boleh. Jika ada."


421/1631

Aku menemukan sepasang piring dan mele-


takkan ke baki penghangat. Christian
mengambil Twining’s English Breakfast tea
dari lemari. Aku mengerutkan bibir.

"Bukankah aku mengambil kesimpulan lebih


dulu?"

"Apa maksudmu? Aku tak yakin kita telah


menyimpulkan apa pun, Miss Steele,"
bisiknya.

Apa yang dia maksud dengan itu? Negosiasi


kita? err

... hubungan kita ... apapun itu? Dia masih


begitu samar. Aku menyajikan sarapan ke
piring yang sudah dipanaskan dan mele-
takkan diatas alas piring. Aku membuka kul-
kas dan menemukan beberapa sirup maple.

Aku melirik Christian, dan dia menungguku


untuk duduk.
422/1631

"Miss Steele." Dia menarik kursi untukku.

241

"Mr. Grey," aku mengangguk. Aku sedikit


meringis saat mau duduk.

"Apa kau masih nyeri?" Tanyanya sambil


duduk.

Mata abu-abunya suram.

Mukaku memerah. Mengapa ia mengajukan

pertanyaan pribadi seperti itu?

"Yah, jujur saja, aku tak pernah mengalami


ini," aku membentaknya. "Apakah kau ingin
menawarkan rasa simpatimu?" Aku men-
jawab kelewat manis. Aku rasa dia mencoba
untuk menahan senyum, tapi aku tak yakin.

"Tidak. Aku ingin tahu apa kita harus mener-


uskan latihan dasarmu."
423/1631

"Oh." Aku tercengang menatapnya saat na-


pasku berhenti dan sesuatu dalam diriku
mengepal erat.

Ooh ... itu begitu manis. Aku menahan


eranganku.

"Makan, Anastasia." Nafsu makanku men-


jadi tidak jelas lagi ...lebih ... lebih banyak
seks ... ya ..tolong.

"Ini benar-benar enak." dia nyengir.

Aku mencoba sesuap telur dadar tapi hampir


tak bisa mencicipinya. Latihan dasar! Aku
ingin bercinta dengan mulutmu. Apakah itu
merupakan bagian dari latihan dasar?

242

"Berhenti menggigit bibirmu. Itu sangat


mengganggu, dan aku tahu kau tak memakai
424/1631

apa pun di dalam bajuku yang membuatku


bahkan lebih mengganggu,"

ia menggeram.

Aku mencelupkan teh celup di teko kecil


yang telah disediakan Christian. Perasaanku
jadi gelisah.

"Jenis latihan dasar apa yang ada dalam


pikiranmu?"

Aku bertanya, suaraku agak meninggi,


mengkhianati keinginanku untuk terdengar
normal, tak tertarik, dan setenang yang aku
bisa dengan hormonku yang sudah menga-
caukan sekujur tubuhku.

"Yah, karena kau masih sakit, aku pikir kita


bisa mulai latihan oral."

Aku tersedak tehku, dan aku menatapnya,


dengan mata melebar dan menganga. Dia
425/1631

menepuk lembut punggungku dan mem-


beriku jus jeruk. Aku tak bisa mengatakan
apa yang dia pikirkan.

"Itupun jika kau ingin tinggal," tambahnya.


Aku melirik dia, berusaha memulihkan
keseimbanganku.

Ekspresinya tidak bisa dibaca. membuatku


sangat frustasi.

"Aku ingin tinggal untuk hari ini. Jika tidak


apa-apa.

Aku harus bekerja besok."

"Jam berapa kau harus bekerja besok?"

243

"Sembilan."

"Aku akan memastikan kau bisa bekerja


pada jam sembilan besok."
426/1631

Aku mengerutkan kening. Apa dia ingin aku


tinggal semalam lagi?

"Aku harus pulang malam ini - aku butuh


pakaian bersih."

"Kita bisa membeli pakaian di sini."

Aku tidak punya uang lebih untuk belanja


pakaian.

Tangannya menggengam daguku, menarik


bibirku supaya lepas dari cengkeraman gigi.
Aku bahkan tidak sadar sudah menggigit
bibirku.

"Apa itu?" Tanya dia.

"Aku harus pulang malam ini."

Mulutnya membentuk garis keras.

"Oke, malam ini," dia menyetujui. "Sekarang


makan sarapanmu."
427/1631

Pikiran dan perutku kacau. Nafsu makanku


sudah hilang. Aku menatap sarapanku yang
tinggal separuh.

Aku tidak lapar.

244

"Makan, Anastasia. Kau tak makan


semalam."

"Aku benar-benar tidak lapar," bisikku.

Matanya menyipit.

"Aku benar-benar ingin kau menyelesaikan


sarapanmu."

"Ada apa dengan kau dan makanan?" kataku


spontan.

Alisnya menyambung.
428/1631

"Aku sudah bilang, aku punya masalah


dengan makanan yang terbuang. Makan,"
bentaknya.

Matanya gelap, menyedihkan.

Sialan. Semua ini tentang apa? Aku


mengambil garpuku dan makan secara per-
lahan, mencoba untuk mengunyah. Aku
harus ingat untuk tidak menempatkan be-
gitu banyak di piringku jika dia jadi aneh
tentang makanan. Ekspresinya melembut
saat aku pelan-pelan menghabiskan sar-
apanku. Aku memperhatikan dia mengambil
piringnya. Dia menungguku untuk menyele-
saikannya, dan kemudian ia mengambil
piringku.

"Kau sudah memasak, aku yang mencuci


piring."

"Itu sangat demokratis."


429/1631

"Ya." Dia mengernyit. "Bukan gayaku seperti


biasanya. Setelah aku menyelesaikan ini, kita
akan 245

mandi berendam."

"Oh, oke." Oh... Aku lebih suka mandi


pancuran.

Telponku berdering, menyela lamunanku.


Ini Kate.

"Hai." Aku berjalan ke pintu kaca balkon,


menjauhi dia.

"Ana, mengapa kau tak mengirimkan pesan


tadi malam?" Dia marah.

"Maaf, semalam aku sedang disibukkan oleh


suatu hal."

"Kau baik-baik saja?"

"Ya, aku baik."


430/1631

"Apakah kau?" Dia memancing untuk mem-


beri informasi, nadanya penuh harap Aku
memutar mataku.

"Kate, aku tak ingin bicara lewat telepon."


Christian melirik ke arahku.

"Kau sudah... aku tahu."

Bagaimana dia bisa tahu? Dia menggertak,


dan aku tak bisa bicara tentang ini. Aku telah
menandatangani perjanjian sialan itu.

"Tolonglah, Kate."

246

"Bagaimana rasanya? Apakah kau oke? "

"Aku sudah bilang aku baik-baik saja."

"Apakah dia lembut?"


431/1631

"Aku mohon Kate!" Aku tak bisa menyem-


bunyikan kejengkelanku.

"Ana, Jangan menyimpan ini dariku, aku su-


dah menunggu saat ini hampir selama empat
tahun."

"Aku akan bertemu denganmu malam ini."


Aku menutup telepon.

Ini akan jadi sulit untuk berterus terang. Dia


sangat ulet, dan dia ingin tahu - secara de-
tail, dan aku tak bisa memberitahunya kar-
ena aku telah

menandatangani - apa sebutannya? Perjanji-


an kerahasiaan.

Dan benar dia akan bertingkah. Aku perlu


rencana.

Aku berbalik melihat Christian bergerak


luwes di sekitar dapurnya.
432/1631

"Perjanjiannya, apakah itu mencakup


semuanya?"

Aku bertanya ragu-ragu.

"Kenapa?" Dia berbalik dan menatapku sam-


bil membuang bekas Twining’s English
Breakfast tea.

Mukaku memerah.

247

"Yah, aku punya beberapa pertanyaan, kau


tahu, tentang seks." Aku menatap jari-jariku.
"Dan aku ingin bertanya pada Kate."

"Kau bisa bertanya padaku."

"Christian, dengan segala hormat." Suaraku


memudar. Aku tak dapat bertanya padamu.
Aku akan mendapatkan jawaban yang tak
seimbang darimu, luar biasa abnormal,
433/1631

menyimpang dari pandangan dunia tentang


seks. Aku ingin pendapat yang netral.

"Ini hanya tentang mekanisnya. Aku tak


akan menyebutkan tentang Red Room of
Pain."

Dia mengangkat alisnya.

"Red Room of Pain? Ini sebagian besar men-


genai kenikmatan, Anastasia. Percayalah,"
katanya.

"Selain itu," nadanya lebih keras. "Teman


sekamarmu bisa menjadi binatang yang ber-
muka dua dengan saudaraku. Aku benar-
benar lebih suka kau tak melakukannya."

"Apakah keluargamu tahu tentang ... um


kegemaranmu?"
434/1631

"Tidak. Ini bukanlah urusan mereka." Dia


berjalan pelan ke arahku sampai dia berdiri
di depanku.

"Apa yang kau ingin ketahui?" Tanyanya,


dan 248

mengangkat tangannya, menjalankan jari-


jarinya dengan lembut dari pipi ke dagu, ke-
palanya miring ke belakang sehingga ia
dapat melihat langsung ke mataku. Aku
menggeliat dalam hati. Aku tak bisa berbo-
hong pada pria ini.

"Tak ada yang spesifik saat ini," bisikku.

"Yah, kita bisa mulai dengan - bagaimana


rasanya semalam bagimu?" Matanya ter-
bakar, penuh dengan rasa ingin tahu. Dia
ingin tahu. Wow.

"Menyenangkan," bisikku.
435/1631

Bibirnya mengangkat sedikit.

"Aku juga," bisiknya. "Aku belum pernah


berhubungan seks secara tradisional
sebelumnya.

Banyak yang bisa dikatakan untuk itu. Tapi


mungkin karena itu denganmu." Dia meny-
entuh bibir bawahku.

Tiba-tiba aku menarik napas. Seks


tradisional?

"Ayo, kita mandi." Dia membungkuk dan


menciumku.

Hatiku melompat dan gairah menggenang


turun rendah ke bawah ... disana.

Bak mandi dirancang terbuat dari batu


putih, dalam, berbentuk oval. Christian
membungkuk dan mengisinya dari keran di
436/1631

dinding keramik. Dia menuangkan sedikit


sabun mandi cair yang mahal 249

kedalam air. Busanya memenuhi bak mandi


dan bau Jasmine yang manis menggoda. Dia
berdiri dan menatapku, matanya gelap,
kemudian melepas t-shirtnya dan melempa-
rkan ke lantai.

"Miss Steele." Dia mengulurkan tangannya.

Aku berdiri di ambang pintu, dengan mata


terbelalak dan waspada, aku memeluk diriku
sendiri. Aku melangkah pelan-pelan sambil
mengagumi fisiknya.

Dia tampak lezat. Bawah sadarku tak


sadarkan diri, dan pingsan di suatu tempat
di belakang kepalaku.

Aku mengambil tangannya, dan dia mem-


bawaku masuk ke bak mandi sementara aku
437/1631

masih mengenakan kemejanya. Aku menur-


uti perintahnya.

Aku harus membiasakan diri jika aku mau


menerima tawarannya yang memalukan...
andai! Air panasnya begitu menggoda.

250

"Berbalik, pandanglah aku," perintahnya,


suaranya lembut. Aku lakukan apa yang di-
minta. Dia menatapku penuh perhatian.

"Aku tahu bibir itu terasa nikmat, aku bisa


membuktikannya, tapi bisakah kau berhenti
menggigitnya?" Katanya dengan gigi ter-
katup. "Kau menggigit itu membuatku ingin
bercinta denganmu, dan kau masih nyeri,
oke?"

Aku terkesiap, secara otomatis membuka


bibirku, terkejut.
438/1631

"Ya," dia menantang. "Punya gambarannya."


Dia melotot padaku. Aku mengangguk panik.
Aku tak tahu aku bisa begitu mempengaruhi
dirinya.

"Bagus." Dia mengambil iPodku dari saku


baju, dan meletakkannya di wastafel.

"Air dan iPod - bukan kombinasi yang


pandai," ia bergumam. Dia memegang ujung
bawah kemeja putihku, mengangkatnya ke
atas kepalaku, dan membuangnya ke lantai.

Dia berdiri kembali untuk menatapku. Ya


ampun aku telanjang. Mukaku merah padam
dan menunduk menatap tanganku, sejajar
dengan dasar perutku, dan aku sangat ingin
menghilang ke dalam air panas dan busa,
tapi aku tahu dia tak akan menginginkan hal
itu.

251
439/1631

"Hei," ia memanggilku. Aku mengintip ke


arahnya, dan memiringkan kepalanya ke
satu sisi. "Anastasia, kau seorang wanita
yang sangat cantik.

Keseluruhannya. Jangan menundukkan ke-


palamu karena malu. Kau tak punya sesuatu
yang membuatmu merasa malu, dan aku
benar-benar bahagia berdiri di sini dan
menatapmu." Dia memegang daguku dan
memiringkan kepalaku hingga bisa melihat
matanya. Matanya lembut dan hangat,
bahkan panas. Oh. Dia begitu dekat. Aku
bisa menjangkau dan menyentuhnya.

"Kau bisa masuk bak mandi sekarang." Dia


menghentikan pikiranku yang kemana-mana
dan aku masuk ke dalam air hangat.. Ooh ...
rasa agak perih membuatku terkejut, tapi
baunya sangat wangi, dan rasa perih cepat
hilang. Aku berbaring dan memejamkan
mata sebentar, santai dalam kehangatan
440/1631

yang menenangkan. Ketika aku membukan-


ya, ia menatap ke arahku.

"Mengapa kau tak bergabung denganku?"


Aku bertanya, dengan berani aku pikir -
suaraku serak.

"Aku pikir aku akan masuk juga," jawabnya.

Dia melepas celana piyamanya dan masuk di


belakangku. Air naik saat ia duduk dan men-
arikku ke dadanya. Ia menempatkan kakinya
yang panjang diantara tubuhku, lututnya
ditekuk dan membuka kakiku. Aku terkesiap
kaget. Hidungnya di rambutku dan dia
menghirup dalam-dalam.

252

"Baumu harum, Anastasia."

Sebuah getaran berjalan ke seluruh tubuhku.


Aku telanjang, satu bak mandi dengan
441/1631

Christian Grey yang telanjang. Jika seseor-


ang telah mengatakan bahwa aku melakukan
ini ketika aku terbangun di suite hotelnya
kemarin, aku tak akan percaya pada mereka.

Dia meraih sebotol sabun mandi dari rak di


samping bak mandi dan menyemprotkan be-
berapa ke tangannya. Ia menggosok kedua
tangannya, menciptakan busa, lembut ber-
busa, dan mulai menyabuni leher dan
bahuku, memijat dengan jari-jarinya yang
kuat. Aku mengerang. Pijatan tangannya ter-
asa nikmat.

"Kau suka?" Aku mendengar senyumnya.

"Hmm."

Tangannya berpindah ke bawah lenganku,


lalu menyabuni ketiakku dengan lembut.
Aku sangat senang Kate memaksaku ber-
cukur. Tangannya berpindah ke payudaraku,
dan aku menarik napas panjang saat jari-
442/1631

jarinya melingkarinya dan mulai meremas


dengan lembut. Tubuhku langsung
melengkung, mendorong payudaraku ke
tangannya.

Putingku sakit. Sangat sakit, tak diragukan


lagi karena perlakuan yang tak lembut sama
sekali semalam. Tak lama kemudian tan-
gannya berpindah 253

ke perutku. Napasku meningkat, dan jantun-


gku berpacu. Aku merasakan sesuatu ber-
tambah keras menempel di bokongku. Ini
sangat merangsang menyadari bahwa tu-
buhku bisa membuat dia seperti itu. Ha ...
jangan punya pikiran seperti itu. Bawah
sadarku menyeringai. Aku menyingkirkan
pemikiran yang tak kuinginkan.

Dia berhenti dan meraih waslap, saat aku


terengah-engah, menginginkan ... membu-
tuhkan. Tanganku bertumpu pada pahanya
yang berotot.
443/1631

Menyemprotkan sabun ke waslap, ia mem-


bungkuk dan menyabuni di antara kedua
kakiku. Aku menahan napas. Jari-jarinya
dengan terampil merangsangku melalui
waslap, itu surgawi, dan pinggulku mulai
bergerak mengikuti irama sentuhan tan-
gannya. Saat sensasi menguasai, aku memir-
ingkan kepalaku ke belakang, mataku me-
mutar ke bagian belakang kepalaku, mulutku
membuka, dan aku merintih. Desakan
sedang membangun perlahan, tak terelakkan
dalam diriku ...

oh.

"Rasakan ini, sayang," Christian berbisik di


telingaku dan menggigit dengan lembut
daun telingaku.

"Rasakan ini untukku." Kedua kakiku dita-


han ke sisi bak mandi, menahanku, mem-
berikan akses dengan mudah ke bagian pal-
ing pribadi dalam diriku.
444/1631

"Oh ...Tolonglah," bisikku. Aku mencoba


menggerakkan kakiku saat tubuhku menjadi
kaku.

Aku seperti budak seksual untuk pria ini,


dan ia tak 254

membiarkan aku bergerak.

"Aku pikir kau cukup bersih sekarang,"


bisiknya, dan dia berhenti. Apa! Tidak!
Tidak! Tidak!

Napasku berantakan.

"Kenapa kamu berhenti?" Aku terkesiap.

"Karena aku punya rencana lain untukmu


Anastasia."

Apa ... oh... tapi ... aku ... itu tak adil.

"Berbalik. Aku perlu disabuni juga,"


bisiknya.
445/1631

Oh! Beralih menghadapnya, aku terkejut


melihat ereksinya sudah membesar dan ker-
as dalam genggamannya.

Mulutku menganga.

"Aku ingin kau mengenal dengan baik, pada


istilah nama pertama jika kau mau, dengan
bagian favoritku yang paling berharga dari
tubuhku. Aku sangat terikat pada hal ini."

Sangat besar dan semakin besar. Ereksinya


ada diatas garis air, air juga menetes diping-
gulnya. Aku meliriknya dan mukanya
menyeringai nakal. Dia menikmati ekspresi
terkejutku. Aku menyadari bahwa aku
sedang menatap. Aku menelan ludah. Itu
pernah berada dalam diriku! Rasanya tak
mungkin.

255
446/1631

Dia ingin aku menyentuhnya. Hmm ... oke,


lakukan.

Aku tersenyum padanya dan meraih sabun


mandi, menyemprotkan sabun ke tanganku.
Persis seperti yang dilakukannya, meng-
gosok sabun di tanganku sampai berbusa.
Aku tak mengalihkan pandangan darinya.
Bibirku terbuka untuk menyesuaikan perna-
pasanku... sengaja dengan lembut aku meng-
gigit bibir bawahku dan kemudian men-
jalankan lidahku di atasnya, menelusuri
gigiku. Matanya serius dan gelap, dan mele-
bar saat lidahku menelusuri bibir bawahku.
Aku menyentuhnya, seperti saat dia me-
megang dirinya sendiri. Matanya menutup
sebentar. Wow ... terasa jauh lebih keras dari
yang aku pikirkan. Aku meremas, dan ia me-
nempatkan tangannya di atas tanganku.

"Seperti ini," ia berbisik, dan dia meng-


gerakkan tangannya naik turun dengan men-
cengkeram jariku, dan jari-jariku bertambah
447/1631

erat disekitarnya. Dia menutup matanya lagi,


dan napasnya tersengal-sengal. Saat mem-
buka lagi, tatapan mata abu-abunya terbakar
dan meleleh. "Seperti itu, Sayang."

Dia melepaskan pegangan pada tanganku


untuk aku meneruskan sendiri, dan menu-
tup matanya saat aku bergerak naik dan tur-
un. Dia menegang, secara refleks pinggulnya
sedikit maju saat aku pegang lebih erat lagi.
Sebuah erangan rendah keluar dari dalam
tenggorokannya. Bercinta dengan mulutku ...
hmm.

Aku ingat dia mendorong ibu jarinya ke mu-


lutku dan memintaku untuk mengisap, ker-
as. Mulutnya 256

menganga sedikit saat napasnya meningkat.


Aku membungkuk kedepan, selagi matanya
tertutup, dan menempatkan bibirku disekit-
arnya dan mencoba menghisap, men-
jalankan lidahku ke ujungnya.
448/1631

"Wow ... Ana." Matanya terbuka, dan aku


menghisap lebih keras.

Hmm ... dia lembut dan sekaligus keras, sep-


erti baja terbungkus beludru, dan menge-
jutkan gurih - asin dan licin.

"Ya Tuhan," dia mengerang, dan menutup


matanya kembali.

Bergeser turun, aku mendorongnya ke dalam


mulutku. Dia mengerang lagi. Ha! Dewi
batinku senang. Aku bisa melakukan ini. Aku
bisa bercinta dengan mulutku. Lidahku ber-
putar di sekitar ujungnya lagi, dan ping-
gulnya menegang. Matanya terbuka
sekarang, membara. Giginya yang terkatup
saat dia menegang lagi, dan aku mend-
orongnya lebih dalam ke mulutku,
menyangga diriku pada pahanya.

Aku merasa kakinya menegang di bawah


tanganku.
449/1631

Dia meraih kuncirku dan mulai benar-benar


bergerak.

"Oh ... sayang ... ini terasa nikmat," bisiknya.


Aku hisap lebih keras, menjalankan lidahku
di ujung ereksinya yang mengesankan.
Membungkus gigi dengan belakang bibirku,
Aku menjepit mulutku disekitarnya. Na-
pasnya mendesis di antara giginya, dan dia
mengerang.

257

"Ya Tuhan. Seberapa jauh kau bisa


lakukan?"

bisiknya.

Hmm ... Aku menariknya lebih dalam ke


dalamku jadi aku bisa merasakan dia di be-
lakang tenggorokanku dan kemudian ke de-
pan lagi. Lidahku berputar sekitar ujungnya.
Miliknya adalah es lolipop-ku rasa Christian
450/1631

Grey. Aku menghisap lebih keras dan lebih


keras, mendorongnya lebih dalam dan lebih
dalam, lidahku berputar-putar. Hmm ... aku
tak tahu memberi kenikmatan bisa menjadi
begitu mengairahkan, mengawasinya
menggeliat dengan halus dengan mendam-
bakan sesuatu. Dewi batinku melakukan
tarian dengan beberapa gerakan salsa.

"Anastasia, aku akan keluar di dalam mulut-


mu," nada desahnya memperingatkan. "Jika
kau mau aku tak melakukannya, berhenti
sekarang." Dia menekan pinggulnya lagi,
matanya melebar, waspada, dan penuh nafsu
- membutuhkan sesuatu dariku.

Membutuhkan mulutku ... oh.

Sialan. Tangannya benar-benar mencengker-


am rambutku. Aku bisa melakukan ini. Aku
mendorong lebih keras lagi dan, di saat ke-
percayaan diri yang luar biasa, aku melepas
gigiku. itu membawanya sampai kepuncak.
451/1631

Dia berteriak dan diam, dan aku bisa mera-


sakan cairan hangat asin mengalir ke teng-
gorokanku. Aku menelan cepat. Ugh ... aku
tak yakin tentang hal ini.

258

Tapi ketika aku melihatnya, dan dia keluar di


bak mandi karena aku, dan aku jadi tak
peduli. Aku duduk dan menontonnya, seny-
um sombong penuh kemenangan tersung-
ging di sudut bibirku. Napasnya tak teratur.
Membuka mata, ia melotot ke arahku.

"Mengapa kau tak tersedak?" Tanyanya, her-


an " Ya Tuhan, Ana ... itu ... nikmat, benar-
benar nikmat,sungguh tak terduga." Dia
mengerutkan kening. "Kau tahu, kau tak per-
nah berhenti membuatku takjub."

Aku tersenyum dan dengan sadar menggigit


bibirku.
452/1631

Dia menatapku curiga.

"Apa kau pernah melakukan itu


sebelumnya?"

"Tidak" Dan aku tak bisa menahan sedikit


semburat kebanggaan dalam
penyangkalanku.

"Bagus," katanya puas dan, aku pikir, lega.


"Pertama kali lainnya, Miss Steele."

Sepertinya dia menilaiku. "Nah, kau


mendapatkan nilai A dalam keterampilan or-
al. Ayo, kita pergi ke ranjang, aku berhutang
orgasme padamu."

Orgasme! Sekali lagi!

Dengan cepat, dia keluar dari bak mandi,


memberiku untuk pertama kalinya melihat
penuh seorang Adonis yaitu Christian Grey.
Dewi batinku telah berhenti 259
453/1631

menari dan terus menatapnya, mulut ter-


buka dan sedikit air liur menetes. Ereksinya
sudah jinak, tapi masih besar ... wow. Dia
membungkus handuk kecil di pinggangnya,
menutupi seperlunya saja, dan memegang
sebuah handuk putih halus yang lebih besar
bagiku. Keluar dari bak mandi, aku meraih
tangannya yang terulur. Dia membungkusku
dengan handuk, menarikku ke dalam pe-
lukannya, dan menciumku dengan keras,
mendorong lidahnya ke mulutku.

Aku ingin merangkulnya ... menyentuhnya ...


tapi dia menahan lenganku terjebak dalam
handuk. Aku segera tenggelam dalam ci-
umannya. Dia membuai kepalaku, lidahnya
menjelajahi mulutku, dan aku menilai dia
mungkin mengungkapkan rasa terima
kasihnya - mungkin - untuk blowjob
pertamaku?

Wow?
454/1631

Dia memindahkan tangannya di kedua sisi


wajahku, menatap tajam ke mataku. Dia
tampak tersesat.

"Katakan ya," bisiknya sungguh-sungguh.

Aku mengerutkan kening, tak mengerti.

"Untuk apa?"

"Ya untuk perjanjian kita. Untuk menjadi


milikku.

Tolong, Ana," bisiknya, menekankan kata


terakhir dan namaku, memohon. Dia menci-
umku lagi, manis, penuh gairah, sebelum ia
berdiri kembali dan 260

menatapku, berkedip sedikit. Dia mengambil


tanganku dan membawaku kembali ke
kamar tidurnya, meninggalkanku tergun-
cang, jadi aku mengikutinya dengan patuh.
455/1631

Tertegun. Dia benar-benar menginginkan


ini.

Di kamar tidur, ia menatap ke arahku saat


kami berdiri di samping tempat tidurnya.

"Percaya padaku?" Tanyanya tiba-tiba. Aku


mengangguk, mataku terbelalak mendadak
menyadari bahwa aku mempercayainya. Apa
yang dia lakukan padaku sekarang? Sebuah
getaran listrik menjalariku.

"Gadis baik," dia bernafas, ibu jarinya meny-


entuh bibir bawahku. Dia melangkah ke
lemarinya dan kembali membawa dasi sutra
perak abu-abu.

"Lekatkan tanganmu bersama-sama di


depanmu,"

perintahnya sambil melepas handukku dan


melemparkannya ke lantai.
456/1631

Aku menurut, dan ia mengikat pergelangan


tanganku dengan dasinya, mengikat dengan
kuat. Matanya cerah bergairah. Dia mengikat
simpul. Ini aman.

Sebagian pramuka pasti pernah belajar men-


gikat dengan cara ini. Sekarang apalagi?
Denyut nadiku berpacu, jantungku berdetak
gelisah. Dia melepaskan kuncirku.

"Kau terlihat begitu muda dengan ini,"


bisiknya dan 261

bergerak maju. Tanpa sadar, aku mundur


sampai merasakan tempat tidur menempel
dibelakang lututku. Dia menjatuhkan han-
duknya, tapi aku tak bisa mengalihkan pan-
dangan dari wajahnya.

Ekspresinya bersemangat, penuh hasrat.

"Oh, Anastasia, apa yang harus kulakukan


untukmu?" Bisiknya sambil menurunkanku
457/1631

di tempat tidur, berbaring di sampingku, dan


mengangkat tanganku di atas kepalaku.

"Letakkan tanganmu tetap di situ, jangan


memindahkannya, mengerti?" Matanya ter-
bakar menatapku, dan aku terengah-engah
menatapnya. Ini bukan seorang pria yang
aku ingin lawan....sama sekali.

"Jawab aku," tuntutnya, suaranya sangat


lembut.

"Aku tak akan menggerakkan tanganku."


Aku terengah-engah.

"Anak manis," bisiknya dan sengaja menjilati


bibirnya perlahan. Aku terpesona oleh
lidahnya saat menyapu perlahan-lahan bibir
atasnya. Dia menatap mataku,
mengawasiku, menilai. Dia membungkuk
dan langsung mencium bibirku.
458/1631

"Aku akan mencium seluruh tubuhmu, Miss


Steele,"

katanya lembut, dan dia meraih daguku,


mendorongnya keatas memberi ruang pada
tenggorokanku. Bibirnya meluncur kebawah
262

tenggorokanku, mengisap, dan menggigit di


pangkal leherku. Tubuhku melonjak... di
segala tempat.

Pengalaman mandi barusan membuat


kulitku masih terasa sangat sensitif. Darah
memanasku mengumpul rendah di perut, di-
antara kedua kakiku, tepat di bawah sana.
Aku mengerang.

Aku ingin menyentuhnya. Aku meng-


gerakkan tanganku dan agak susah, men-
gingat aku terikat, merasakan rambutnya.
Dia berhenti menciumku dan melotot ke
arahku, menggelengkan kepala sambil
459/1631

berdecak. Dia meraih tanganku dan menem-


patkannya di atas kepalaku lagi.

"Jangan menggerakkan tanganmu, atau kita


harus mulai dari awal lagi," Dia menegurku
dengan lembut.

Oh, dia seorang penggoda.

"Aku ingin menyentuhmu." Suaraku


mendesah dan diluar kontrol.

"Aku tahu," bisiknya. "Tetap taruh tanganmu


di atas kepala," perintahnya, suaranya tegas.

Dia menangkup daguku lagi dan mulai men-


cium leherku seperti sebelumnya. Oh ... dia
membuatku begitu frustasi.

Tangannya menjalar ke bawah tubuhku dan


payudaraku saat ia mencapai pangkal le-
herku dengan bibirnya. Sentuhan hidungnya
berputar di sekitar 263
460/1631

leherku kemudian mulai menjelajah secara


perlahan dengan mulutnya, turun kebawah,
mengikuti jejak tangannya, turun ke pay-
udaraku. Menciumi bergantian dan meng-
gigit dengan lembut dan putingku dengan
lembut dihisap. Ya ampun.

Pinggulku mulai bergoyang dan bergerak


atas kemauannya sendiri, mengikuti irama
mulutnya padaku, dan aku berusaha keras
untuk mengingat untuk menjaga tanganku
tetap di atas kepalaku.

"Tetap diam," dia mengingatkan, napasnya


hangat terasa di kulitku. Sampai pusarku,
dia mencium dengan lidahnya, dan kemudi-
an dengan lembut menyentuh perutku
dengan giginya. Tubuhku melengkung
ditempat tidur. "Hmm. Kau begitu manis,
Miss Steele." Hidungnya meluncur sepan-
jang garis antara perut dan rambut pubisku,
menggigitku dengan lembut, menggodaku
dengan lidahnya. Tiba-tiba dia duduk,
461/1631

berlutut di kakiku, menggenggam kedua


pergelangan kakiku dan membuka kakiku
lebar.

Sial. Dia mengambil kaki kiriku, menekuk


lututku, dan membawa kakiku sampai ke
mulutnya.

Menonton dan menilai setiap reaksiku,


Dengan lembut dia menciumi setiap jari
kakiku kemudian menggigitnya dengan lem-
but pada telapaknya. Ketika sampai ujung
jari kecilku, dia menggigit lebih keras, dan
aku mengejang, merintih. Dia menciumiku
hingga punggung kakiku - dan aku tak bisa
lagi 264

mengawasinya.

Ini terlalu erotis. Aku akan segera terbakar.


Aku menutup mata dan mencoba untuk
menyerap dan mengatur semua sensasi yang
dia ciptakan. Dia mencium pergelangan
462/1631

kakiku dan naik ke betis lalu lututku, ber-


henti tepat di atasnya. Lalu dia memulai
pada kaki kananku, mengulangi lagi
semuanya, proses yang sangat
menggairahkan.

"Oh, tolonglah," aku mengerang saat dia


menggigit jari kelingkingku, tindakannya
menjadikan campur aduk didalam perutku.

"Semua akan baik-baik saja, Miss Steele," dia


mengambil nafas.

Kali ini ia tak berhenti pada lututku, tapi ter-


us sampai bagian dalam paha, mendorong
pahaku terpisah. Dan aku tahu apa yang
akan dia lakukan, dan sebagian dari diriku
ingin mendorongnya pergi karena aku malu
dan gugup. Dia akan menciumku disana!
Aku tahu itu. Dan bagian dalam diriku
memuja dalam antisipasi. Dia turun ke lu-
tutku yang lain dan menciumi sepanjang pa-
haku, mencium, menjilat, mengisap, dan
463/1631

kemudian turun di antara kedua kakiku,


menggerakkan hidungnya keatas dan ke-
bawah pada kemaluanku, sangat lembut,
sangat hati-hati. Aku menggeliat ... oh .

Dia berhenti, menungguku untuk tenang.


Aku mengangkat kepala untuk menatapnya,
mulutku 265

terbuka dan jantungku berdebar keras ber-


usaha untuk keluar.

"Apa kau tahu betapa sangat memabukkan


aromamu, Miss Steele?" Gumamnya, dan
menatapku, ia mendorong hidungnya ke ke-
dalam rambut pubisku dan menghirupnya.

Mukaku memerah, di mana-mana, terasa


mau pingsan, dan aku langsung
memejamkan mata. Aku tak bisa menonton
dia melakukan itu!
464/1631

Dia meniup lembut sepanjang kemaluanku.


Oh sial ...

"Aku suka ini." Dengan lembut dia menarik


rambut pubisku. "Mungkin kita akan menyi-
sakan ini."

"Oh ... tolonglah," Aku mohon.

"Hmm, aku suka saat kau memohon padaku,


Anastasia."

Aku mengerang.

"Membalas kebaikan bukan kebiasaanku,


Miss Steele," bisiknya saat dia dengan lem-
but meniup keatas dan bawah padaku. "Tapi
kau menyenangkanku hari ini, dan kau se-
harusnya diberi penghargaan." Aku
mendengar seringai nakal dalam suaranya,
dan sementara tubuhku bernyanyi
mendengar kata-katanya, lidahnya perlahan-
465/1631

lahan mulai mengelilingi klitorisku saat tan-


gannya 266

menahan pahaku.

"Aargh!" aku mengerang dan tubuhku


melengkung dan mengejang karena sen-
tuhan lidahnya.

Lidahnya berputar putar, lagi dan lagi, mem-


buatku tersiksa. Aku kehilangan akal sehat,
setiap atom tubuhku sedang berkonsentrasi
keras pada daerah kecil, pada puncak pa-
haku. Kakiku menjadi kaku, dan dia memas-
ukkan jarinya kedalam diriku, dan aku
mendengar menggeramnya.

"Oh, sayang. Aku suka bahwa kau begitu


basah untukku."

Dia menggerakkan jarinya dalam putaran le-


bar, melonggarkanku, menarikku, lidahnya
meniru aksinya, berputar-putar, aku
466/1631

mengerang. Ini terlalu banyak ... Tubuhku


memohon pelepasan, dan aku tak bisa lagi
mengingkarinya. Aku membiarkan lepas, ke-
hilangan semua pemikiran meyakinkan saat
orgasmeku meremas-remas bagian dalamku
lagi dan lagi. Ya ampun. Aku berteriak, dan
dunia datang dan menghilang dari pandan-
gan saat dorongan klimaksku membuat
semuanya kosong dan hampa.

Aku terengah-engah dan samar-samar ter-


dengar suara robekan foil. Dengan perlahan
dia memasuki diriku dan mulai bergerak. Oh
... Terasa nyeri dan nikmat, dan sekaligus
tegas dan lembut.

"Bagaimana?" Dia mengambil nafas.

267

"Rasanya nikmat," aku mengambil nafas.


Dan dia benar-benar mulai bergerak, cepat,
keras, dan besar, mendorongku berulang-
467/1631

ulang sampai aku mendekati tepi jurang lagi.


Aku merengek.

"Keluarlah untukku, sayang." Suaranya


keras, terengah-engah di telingaku, dan Aku
meledak di sekitarnya saat dia mendorong
cepat ke dalam diriku.

"Terima ini," bisiknya, dan ia mendorong


keras sekali lagi dan mengerang saat ia men-
capai puncak, menekan dirinya ke dalam di-
riku. Lalu ia diam, tubuhnya kaku.

Ambruk di atasku, aku merasa berat tu-


buhnya membuatku terdesak ke dalam kas-
ur. Aku menarik tanganku yang terikat
diatas lehernya dan memeluk sebisanya. Aku
tahu pada saat ini aku akan melakukan apa
saja untuk pria ini. Aku miliknya.

Senang bahwa dia memperkenalkan ini


padaku, itu melebihi apapun yang kubay-
angkan. Dan ia ingin mengambil lebih jauh,
468/1631

sangat jauh, ke tempat yang aku tak bisa,


didalam kepolosanku, pernah bayangkan.
Oh ... apa yang harus kulakukan?

Dia bersandar di atas siku dan menatap ke


arahku, mata abu-abu tajam.

"Lihat alangkah menyenangkannya saat kita


bersama," bisiknya. "Jika kau memberikan
dirimu padaku, akan jauh lebih baik. Percay-
alah, Anastasia, 268

aku bisa membawamu ke tempat-tempat


yang kau bahkan tak tahu itu ada,"

Kata-katanya menggemakan pikiranku. Dia


mengusap hidungnya ke hidungku. Aku
masih belum pulih dari pengaruh fisiknya
yang luar biasa, dan aku menatapnya ko-
song, untuk memahami pikiran dengan jelas.

Tiba-tiba kita berdua menyadari ada suara-


suara di luar pintu kamar tidurnya. Butuh
469/1631

beberapa saat untuk mengetahui apa yang


dapat aku dengar.

"Tapi jika dia masih di tempat tidur, dia


pasti sakit.

Dia tak pernah di tempat tidur pada saat


seperti sekarang ini. Christian jarang tidur
sampai siang."

"Tolonglah, Mrs Grey."

"Taylor. Kamu tak dapat menahanku dari


putraku."

"Mrs Grey, dia tidak sendirian."

"Apa maksudmu dia tidak sendirian?"

"Dia bersama seseorang."

269
470/1631

"Oh ..." Bahkan aku mendengar rasa tak per-


caya dalam suaranya.

Christian berkedip cepat, menatapku, mata


terbelalak kegelian.

"Sial! Itu ibuku."

270

Tiba-tiba dia menarik keluar dariku. Aku


meringis.

Dia duduk di atas tempat tidur dan melem-


par kondom bekas ke keranjang sampah.

"Ayo, kita harus berpakaian - itu jika kau


ingin bertemu ibuku." Dia menyeringai, tur-
un dari tempat tidur, dan menarik celana
jinsnya, tak pakai celana dalam! Aku kesulit-
an untuk duduk karena tanganku masih
terikat.

"Christian - aku tak bisa bergerak."


471/1631

Senyumnya melebar, dan sambil mem-


bungkuk, dia melepas ikatan dasi. Bentuk
dasinya telah meninggalkan bekas sekitar
pergelangan tanganku.

Tampak ... seksi. Dia menatapku. Dia geli,


matanya menari penuh kegembiraan. Dia
mencium keningku dengan cepat dan
berseri-seri.

"Pertama kali dari yang lain," dia mengakui,


tapi aku tak tahu apa yang dia bicarakan.

"Aku tak punya pakaian bersih di sini." Tiba-


tiba aku merasa panik, dan mengingat apa
yang baru saja aku alami, aku jadi mera-
sakan kepanikan luar biasa.

Ibunya! Sialan. Aku tak punya pakaian ber-


sih, dan dia praktis menangkap basah kita
berdua. "Mungkin aku harus tinggal di sini."
472/1631

"Oh, tidak, tidak bisa," ancam Christian.


"Kau bisa memakai baju atau t-shirt ku." Dia
memakai t-shirt putih dan tangannya
menyisir rambutnya yang 271

berantakan. Terlepas dari kecemasanku, aku


merasa kehilangan pikiranku. Apakah aku
akan terbiasa melihat keindahan pria ini?

Keindahannya memabukkan.

"Anastasia, kau bisa mengenakan karung


dan kau masih tetap terlihat cantik. jangan
khawatir.

Aku ingin kau bertemu dengan ibuku. Seger-


alah berpakaian. Aku akan keluar untuk

menenangkannya." Mulutnya menekan men-


jadi garis keras. "Aku mengharapkanmu ke-
luar dalam lima menit, kalau tidak aku akan
datang dan menyeretmu keluar dari sini
473/1631

sendiri, apa pun yang kau kenakan. T-


shirtku ada di laci ini.

Kemejaku di lemari. Silakan kau pilih


sendiri."

Sejenak matanya melihatku dengan curiga,


Kemudian meninggalkan kamar.

Sial. ibunya Christian. Ini jauh lebih dari


yang aku harapkan. Mungkin bertemu
dengannya akan membantu menguraikan se-
bagian kecil dari teka-tekinya. Mungkin bisa
membantuku memahami mengapa Christian
menjalani kehidupan seperti itu ...

Tiba-tiba, aku ingin bertemu dengannya.


Aku mengambil bajuku dari lantai, dan aku
senang ketika mengetahui bajuku tidak
kusut dan hampir tak ada lipatan. Aku me-
nemukan bra biruku di bawah tempat tidur
dan memakainya dengan cepat. Tapi jika ada
474/1631

satu hal yang paling aku benci, yaitu tak me-


makai 272

celana dalam yang bersih. Aku mencari ke


lemari lacinya Christian dan menemukan
celana boxer-nya.

Setelah memakai Calvin Kleins warna abu-


abu, aku memakai jeans dan Converseku.

Aku ambil jaket, lalu masuk ke kamar mandi


menatap mataku yang terlalu bersinar, muka
memerahku - dan rambutku! Sialan ...
benar-benar terlihat kuncirku berantakan
tak sesuai untukku.

Aku mencari sikat rambut di meja rias dan


menemukan sisir. Harus kulakukan. Ekor
kuda adalah satu-satunya jawaban. Aku pu-
tus asa dengan pakaianku. Mungkin aku
harus menerima tawaran Christian untuk
mengenakan pakaiannya. Bawah sadarku
mengeluarkan kata 'ho'. Aku
475/1631

mengabaikannya. Aku kesulitan memakai


jaket, senang bahwa manset menutupi pola
dasinya di pergelangan tanganku, terakhir
aku cemas melihat sekilas diriku sendiri di
cermin. Harus kulakukan.

Aku berjalan ke ruang tamu utama.

"Kenalkan." Christian berdiri dari tempat dia


duduk di sofa.

Ekspresinya hangat dan menghargai. Di


sampingnya wanita berambut pirang berba-
lik dan berseri-seri melihatku, senyum pen-
uh kesenangan. Dia juga berdiri. Dia tanpa
cela memakai gaun sweater rajut Camel ber-
warna kalem dengan sepatu yang sepadan.

Dia tampak rapi, elegan, indah, dan aku jadi


rendah diri, tahu bahwa aku terlihat
berantakan.

273
476/1631

"Ibu, ini Anastasia Steele. Anastasia, ini


Grace Trevelyan-Grey. "

Dr. Trevelyan-Grey memegang tanganku. T


...

kepanjangan Trevelyan?

"Senang sekali bertemu denganmu," gum-


amnya. Jika aku tak salah, sepertinya takjub
mungkin heran dan sedikit lega dalam nada
suaranya dan mata cokelatnya bersinar
hangat. Aku jabat tangannya, dan aku tak
bisa menahan senyum, membalas

kehangatannya.

"Dr. Trevelyan-Grey," bisikku.

"Panggil aku Grace," dia menyeringai, dan


Christian mengerutkan kening. "Aku biasan-
ya dipanggil Dr.
477/1631

Trevelyan, dan Mrs. Grey adalah ibu mer-


tuaku." Dia mengedipkan sebelah matanya.
"Jadi bagaimana kalian berdua bertemu?"
Dia memberikan pandangan bertanya pada
Christian, tak mampu

menyembunyikan rasa ingin tahunya.

"Anastasia mewawancaraiku untuk koran


mahasiswa di WSU karena aku akan
menganugerahkan gelar disana minggu ini."

Dobel sialan. Aku sudah lupa itu.

"Jadi kau lulus minggu ini?" Tanya Grace.

274

"Ya."

Ponselku berbunyi. Kate, aku bertaruh.


478/1631

"Maaf." Aku berjalan ke dapur dan ber-


sandar di meja sarapan, tanpa memeriksa
nomor.

"Kate."

"Dios mio! Ana." Sialan, ini José. Dia ter-


dengar putus asa. "Kamu dimana? Aku ber-
usaha untuk menghubungimu. Aku ingin
bertemu denganmu, untuk meminta maaf
atas perlakuanku pada hari Jumat. Kenapa
kau tak membalas teleponku?"

"Dengar José, sekarang bukan saat yang te-


pat." Aku melirik cemas ke arah ekspresi wa-
jah Christian yang menatapku tajam, saat ia
bergumam sesuatu pada ibunya. Aku lang-
sung membelakanginya.

"Dimana sih kamu? Kate selalu mengelak,"


dia merengek.

"Aku di Seattle."
479/1631

"Apa yang kamu lakukan di Seattle? Apakah


kau bersama dia? "

"José, aku akan meneleponmu nanti. Aku


tak bisa bicara denganmu sekarang." Aku
langsung menutup telepon.

275

Aku berjalan santai kembali ke Christian dan


ibunya.

Grace masih asyik berbicara dengan


Christian.

"... Dan Elliot menelepon mengatakan kau


berada disini - Aku tak melihat kamu selama
dua minggu, Sayang."

"Apa dia sekarang senang mencampuri


urusanku?"

bisik Christian, menatapku, ekspresinya


tidak terbaca.
480/1631

"Kupikir kita bisa makan siang bersama, tapi


aku bisa mengerti kamu memiliki rencana
lain, dan aku tak ingin mengganggu harimu."
Dia mengambil mantel krim yang panjang
dan berbalik, memberikan pipinya.

Christian mencium sekilas dengan man-


isnya. ibunya tak menyentuhnya.

"Aku harus mengantar Anastasia kembali ke


Portland."

"Tentu saja, Sayang. Anastasia, menyen-


angkan sekali bertemu denganmu. Aku ber-
harap kita bertemu lagi."

Dia mengulurkan tangannya padaku, matan-


ya bersinar, dan kami bersalaman. Taylor
muncul dari ...

mana?

"Mrs. Grey?" Tanyanya.


481/1631

"Terima kasih, Taylor." Dia mengantar kelu-


ar ruangan dan melalui pintu ganda ke ruang
depan.

276

Taylor ada di sini sepanjang waktu? Sudah


berapa lama dia berada di sini? Dimana dia?

Christian melotot ke arahku.

"Jadi si fotografer menelpon?"

Sial.

"Ya."

"Apa yang dia inginkan?"

"Hanya untuk minta maaf, kau tahu - hari


Jumat."

Christian menyempit matanya.


482/1631

"Ya aku melihatnya," katanya singkat.

Taylor muncul kembali.

"Mr. Grey, ada masalah dengan muatan


kapal Darfur.

"

Christian mengangguk singkat padanya.

"Charlie Tango kembali ke Boeing Field?"

"Ya Pak."

Taylor mengangguk padaku.

277

"Miss Steele."

Aku tersenyum sambil mengangguk balik


padanya, dan dia berbalik dan pergi.
483/1631

"Apakah dia tinggal di sini? Taylor? "

"Ya." Nada suaranya terpotong. Apa


masalahnya?

Christian berjalan ke dapur dan mengambil


BlackBerry-nya, Aku mengira dia membaca
beberapa email. Mulutnya menekan garis
keras, dan dia menelpon.

"Ros, apa masalahnya?" Bentak dia. Dia


mendengarkan, menatapku, mata abu-abu
spekulatif, saat aku berdiri di tengah ruan-
gan besar itu bertanya-tanya apa yang harus
aku lakukan, merasa malu dan tak pantas
ada di tempat ini.

"Aku tak akan memberikan salah satu kru


untuk mengambil risiko. Tidak, batalkan ...
Sebagai gantinya kita akan menjatuhkan le-
wat udara ...

Baik."
484/1631

Dia menutup telepon. Kehangatan di matan-


ya telah menghilang. Dia tampak menak-
utkan, dan melirik sekilas padaku, dia masuk
ke ruang kerjanya dan kembali sesaat
kemudian.

"Ini kontrak. Bacalah, dan kita akan membi-


carakannya akhir pekan depan. Aku 278

menyarankan padamu untuk melakukan


penelitian, supaya tahu kau terlibat dengan
apa." Dia berhenti.

"Itupun jika kau setuju, dan aku sangat ber-


harap kau melakukannya." Dia menam-
bahkan, nadanya lebih lembut, dan gelisah.

"Penelitian?"

"Kau akan kagum apa yang dapat kau


temukan di Internet," bisiknya.
485/1631

Internet! Aku tak memiliki akses ke kom-


puter, hanya laptop Kate, dan aku tak bisa
memakai punya Clayton, tidak untuk 'peneli-
tian' semacam ini jelas, kan?

"Apa itu?" Tanyanya, memiringkan


kepalanya.

"Aku tak punya komputer. Aku akan melihat


jika aku dapat meminjam laptop Kate. "

Dia mengulurkan sebuah amplop manila.

"Aku yakin aku bisa ... err, meminjamkan


satu. Ambil barang-barangmu, kita akan
mengendarai mobil kembali ke Portland dan
makan siang di jalan. Aku harus ganti baju."

"Aku akan menelpon," bisikku. Aku hanya


ingin mendengar suara Kate. Dia
mengernyit.
486/1631

"Fotografer?" Rahangnya mengepal, dan


matanya 279

terbakar. Aku berkedip padanya. "Aku tak


suka berbagi, Miss Steele. Ingat itu." Nadan-
ya tenang dingin seperti memperingatkan,
dengan sekali pandangan dingin padaku, dia
balik ke kamar tidur.

Sialan. Aku hanya ingin menelepon Kate,


aku ingin menelepon setelah dia masuk
kamar, tapi mendadak dia bersikap cuek
langsung meninggalkanku sendiri mem-
buatku jadi lumpuh. Apa yang terjadi pada
pria ini, murah hati, rileks, tersenyum saat
bercinta denganku tak sampai setengah jam
yang lalu?

"Siap?" Tanya Christian saat kita berdiri di


pintu ganda ruang depan.

Aku mengangguk yakin. Dia kembali men-


jaga jarak, sopan, sosok yang kaku,
487/1631

topengnya kembali dan dipamerkan. Dia


membawa tas kulit dorong. Mengapa ia
perlu itu? Mungkin dia menginap di Port-
land, dan kemudian aku ingat acara wisuda.
Oh ya ... dia akan ke sana pada hari Kamis.

Dia mengenakan jaket kulit hitam. Dia jelas


tak terlihat seperti multi-multi jutawan, mil-
iarder, dengan pakaiannya. Dia tampak sep-
erti cowok dari sisi jalur yang salah, mun-
gkin seorang bintang rock berperilaku buruk
atau model catwalk. Aku mendesah dalam
hati, berharap aku punya sepersepuluh dari
ketenangannya. Dia begitu tenang dan
terkendali.

Aku mengerutkan kening, mengingat


ledakan amarahnya tentang José ... Yah,
tampaknya karena itu.

280

Taylor berdiri di belakang.


488/1631

"Samapai besok," katanya pada Taylor yang


mengangguk.

"Ya pak. Mobil mana yang akan anda pakai,


pak? "

Dia melihat ke arahku sebentar.

"R8."

"Semoga perjalanannya lancar, Mr. Grey.


Miss Steele." Taylor terlihat ramah padaku,
meskipun mungkin sepertinya ada sedikit
rasa kasihan tersembunyi di kedalaman
matanya.

Tak diragukan lagi dia pikir aku sudah


menyerah pada kebiasaan seksual Mr. Grey
yang dipertanyakan.

Belum, hanya kebiasaan seksualnya yang lu-


ar biasa, atau seks mungkin seperti itu untuk
semua orang.
489/1631

Aku mengerutkan kening pada pikir itu. Aku


tak punya perbandingan, dan aku tak bisa
bertanya pada Kate. Itu sesuatu yang harus
aku bicarakan dengan Christian. Sangat wa-
jar kalau aku harus berbicara dengan seseor-
ang - dan aku tak bisa bicara dengannya jika
dia begitu terbuka satu menit dan berikutnya
menjaga jarak.

Taylor menahan pintu terbuka untuk kami


saat kami keluar. Christian memanggil lift.
"Ada apa, Anastasia?" Tanya dia. Bagaimana
dia tahu aku 281

memikirkan sesuatu berlebihan dalam pikir-


anku? Dia meraih dan menarik daguku.

"Berhenti menggigit bibirmu, atau aku akan


bercinta denganmu di lift, dan aku tak peduli
siapa yang akan masuk ke lift bersama kita."
490/1631

Aku tersipu, tapi ada sedikit senyum di


bibirnya, akhirnya suasana hatinya tam-
paknya berubah.

"Christian, aku punya masalah."

"Oh?" aku jadi mendaat perhatian dia


sepenuhnya.

Lift tiba. Kami masuk, dan Christian me-


nekan tombol G.

"Yah," mukaku memerah. Bagaimana


mengatakan ini? "Aku perlu bicara dengan
Kate. Aku punya begitu banyak pertanyaan
tentang hubungan intim, dan kau terlalu ter-
libat. Jika kau ingin aku melakukan semua
hal ini, bagaimana aku tahu-?" Aku berhenti
sejenak, berusaha untuk menemukan kata
yang tepat. "Aku tak punya referensi sama
sekali."

Dia memutar matanya ke arahku.


491/1631

"Bicaralah padanya jika kau harus." Dia ter-


dengar putus asa. "Pastikan ia tak menye-
butkan apa pun pada Elliot."

Aku siap berperang atas sindirannya. Kate


tidak seperti itu.

282

"Dia tak akan melakukannya, dan aku tak


akan mengatakan padamu tentang apa pun
yang dia ceritakan padaku tentang Elliot -
jika dia mengatakan sesuatu padaku," tam-
bahku cepat.

"Nah, perbedaannya adalah bahwa aku tak


ingin tahu tentang kehidupan seksnya," bisik
Christian datar.

"Elliot adalah bajingan usil. Tapi hanya


tentang apa yang kita lakukan sejauh ini,"
dia memperingatkan.
492/1631

"Kate mungkin akan mengambil bolaku jika


dia tahu apa yang ingin kulakukan padamu,"
tambahnya lembut sehingga aku tak yakin
aku harus mendengarnya.

"Oke," Aku setuju seketika itu juga, terseny-


um ke arahnya, lega. Membayangkan Kate
dengan bola Christian bukan sesuatu yang
ingin aku bahas.

Bibirnya terangkat tertuju padaku, dan dia


menggeleng.

"Semakin cepat aku mendapatkan penyera-


hanmu akan lebih baik, dan kita bisa
menghentikan semua ini," bisiknya.

"Hentikan semua apa?"

"Kamu, menantangku." Dia menangkup


daguku dan langsung memberikan ciuman
manis di bibirku saat pintu lift terbuka. Dia
menggenggam tanganku dan 283
493/1631

membawaku ke garasi bawah tanah.

Aku, menentang dia ... bagaimana?

Disamping lift, aku bisa melihat Audi hitam


4x4, tapi jenisnya lebih kecil dan sporty
warna hitam dan lampunya nyala berkelip
langsung terbuka saat dia menekan tombol
alarm di kunci itu. Ini adalah salah satu mo-
bil yang harus dimiliki pirang yang berkaki
panjang, atapnya bisa dibuka dan bisa terlip-
at sendiri di kap belakang.

"Mobil yang bagus," gumamku datar.

Dia mendongak dan nyengir.

"Aku tahu," katanya, dan untuk sesaat Chris-


tian terlihat manis, muda, keriangannya su-
dah kembali.

Menghangatkan hatiku. Dia begitu


bersemangat.
494/1631

Cowok dan mainannya. Aku memutar mata


padanya tetapi tak dapat menahan seny-
umku. Dia membuka pintu untukku dan aku
masuk mobilnya. Wah ... ini rendah. Dia ber-
jalan mengitari mobil dan duduk dengan
anggun di sampingku. Bagaimana dia
melakukannya?

"Jadi mobil apa ini?"

"Ini Audi R8 Spyder. Sepertinya hari ini


cerah, kita bisa memakai penutup kepala.
Ada topi baseball di sana. Seharusnya ada
dua." Dia menunjuk ke kotak sarung tangan.
"Dan kacamata hitam jika kau ingin."

284

Dia mulai menyalakan kunci kontak, dan


suara mesin mengaum di belakang kami. Ia
menempatkan tasnya di belakang tempat du-
duk kami, menekan tombol, dan atapnya
perlahan terbuka. Dengan menyentuh
495/1631

tulisan switch, Musik Bruce Springsteen ter-


dengar di seputar kita.

"Aku suka Bruce," dia nyengir dan


mengemudikan mobilnya keluar dari tempat
parkir, dan melewati jalan tanjakan keatas
dimana kita berhenti sejenak sampai pa-
langnya terbuka.

Sampai diluar kami merasakan udara kota


Seattle pagi hari yang cerah di bulan Mei.
Aku menjangkau ke dalam kotak sarung tan-
gan dan mengambil topi bisbol. Mariners. Ia
suka bisbol? Aku memberinya topi, dan dia
memakainya. Sebelum memakai topi aku
menarik ikat kuncirku lebih rendah.

Orang-orang memperhatikan kita sepanjang


jalan.

Untuk sesaat, aku pikir itu tertuju pada


Christian ...
496/1631

dan kemudian ketakutanku muncul berpikir


setiap orang melihatku karena mereka tahu
apa yang telah kulakukan selama dua belas
jam terakhir, tapi akhirnya, aku menyadari
itu karena mobilnya.

Christian tampaknya tidak menyadari,


tenggelam dalam pikirannya.

Lalu lintas tidak terlalu padat dan kami sam-


pai di I-5

mengarah ke selatan, angin menyapu diatas


kepala 285

kita. Bruce menyanyikan lagu tentang men-


jadi terbakar dan gairahnya. Bagaimana bisa
cocok.

Mukaku memerah saat aku memperhatikan


kata-katanya. Christian melirikku. Dia
memakai Ray-Ban jadi aku tak bisa melihat
apa yang dia pikirkan.
497/1631

Mulutnya menyeringai sedikit, dan dia mele-


takkan tangannya di lututku, meremas lem-
but. Napasku jadi sesak.

"Lapar?" Tanya dia.

Bukan untuk makanan.

"Tidak terlalu."

Mulutnya mengencang menjadi garis keras.

"Kau harus makan, Anastasia," tegurnya.


"Aku tahu tempat yang bagus dekat Olympia.
Kita akan berhenti di situ." Dia meremas lu-
tutku lagi, lalu mengembalikan tangannya ke
kemudi, saat kakinya menekan pedal gas.
Aku merasa ditekan ke belakang kursiku.
Mobilnya ngebut.

Restorannya kecil dan intim, sebuah pondok


kayu di tengah hutan. Dekorasi sederhana:
kursi serampangan dan taplak mejanya
498/1631

motif kotak, bunga liar dalam vas kecil.


Cuisine Sauvage ditempel di depan pintu.

"Sudah lama aku tak kemari. Kita tak punya


pilihan -

mereka memasak apa pun yang sudah


mereka 286

tangkap atau kumpulkan." Dia mengangkat


alisnya dengan mimik ketakutan, dan aku
harus tertawa. Si pelayan wanita mencatat
pesanan minuman kami.

Mukanya memerah saat dia melihat Christi-


an, menghindari kontak mata dengan dia,
bersembunyi di balik poni pirang yang pan-
jang. Dia suka Christian!

Bukan hanya aku!


499/1631

"Dua gelas Pinot Grigio," kata Christian


dengan suara tegas. Aku mengerutkan bibir,
putus asa.

"Apa?" Bentaknya.

"Aku ingin Diet Coke," bisikku.

Mata abu-abunya menyempit, dan dia


menggeleng kepala.

"Pinot Grigio disini adalah anggur yang lu-


mayan, cocok dengan makanan apapun yang
kita pesan."

Katanya dengan sabar.

"Apa pun yang kita pesan?"

"Ya." Dia tersenyum, mempesona, kepalanya


miring ke satu sisi sambil tersenyum, dan
perutku seperti diaduk hilanglah kemara-
hanku. Aku tidak bisa tidak membalas seny-
umnya yang tulus ke arahnya.
500/1631

"Ibuku menyukaimu," katanya datar.

"Benarkah?" Kata-katanya membuat


mukaku 287

memerah kesenangan.

"Oh ya. Dia selalu berpikir aku gay."

Mulutku menganga, dan aku ingat pertan-


yaan itu ...

dari wawancara. Oh tidak.

"Mengapa dia berpikir kau gay?" Bisikku.

"Karena dia tak pernah melihatku dengan


seorang gadis."

"Oh ... bahkan tidak dengan salah satu dari


lima belas itu?"

Dia tersenyum.
501/1631

"Kau ingat. Tidak, tidak satupun dari lima


belas itu."

"Oh."

"Kau tahu, Anastasia, ini merupakan


pengalaman akhir pekan pertama bagiku
juga," katanya pelan.

"Benarkah?"

"Aku belum pernah tidur dengan siapa pun,


tak pernah berhubungan intim di tempat
tidurku, tak pernah menerbangkan seorang
gadis dengan Charlie Tango, tak pernah
memperkenalkan seorang wanita ke ibuku.
Apa yang kau lakukan padaku?" Matanya
membara, Pernyataannya membuatku
terkejut.

288
502/1631

Pelayan datang dengan gelas anggur kami,


dan aku segera menyesap cepat. Apa dia
membuka diri atau hanya membuat
pengamatan biasa?

"Aku sangat menikmati akhir pekan ini,"


bisikku. Dia menyempit matanya padaku
lagi.

"Berhenti menggigit bibir itu," ia meng-


geram. "Aku juga," tambahnya.

"Apa karena seks yang normal?" Aku bertan-


ya, apakah ada sesuatu untuk mengalihkan
perhatianku dari penampilannya yang intens
membakar dan seksi.

Dia tertawa.

"Hanya seks sederhana, Anastasia. Tak ada


mainan, tak ada tambahan yang istimewa."
Dia mengangkat bahu. "Kau tahu ... ya
503/1631

sebenarnya kau tidak, tapi itulah apa


artinya."

"Oh." Pikirku itu adalah seks seperti coklat


palsu pada brownies yang kita miliki, dengan
ceri di atasnya. Tapi, hei, apa yang aku tahu?

Pelayan membawakan sup. Kita berdua


menatapnya agak ragu.

"Sup Nettle (dari daun jelantang)," pelayan


menjelaskan pada kami sebelum berbalik
agak marah dan kembali ke dapur. Aku ber-
pikir dia tak suka diabaikan oleh Christian.
Aku mencobanya ragu-agu.

289

Ini lezat.

Christian dan aku melihat satu sama lain


pada saat yang sama akhirnya merasa lega.
504/1631

Aku tertawa, dan dia memiringkan kepalan-


ya ke satu sisi.

"Suaramu menyenangkan," bisiknya.

"Kenapa kau tak pernah berhubungan seks


yang normal sebelumnya? Apakah kau selalu
melakukan ...

err, apa yang telah kau lakukan?" aku ber-


tanya, sangat tertarik.

Dia mengangguk perlahan.

"Semacam itulah." Suaranya waspada. Dia


mengernyit sejenak dan sepertinya
menimbang-nimbang. Lalu ia melirik ke
atas, keputusan sudah dibuat. "Salah satu
teman ibuku membujukku ketika aku beru-
mur lima belas tahun."

"Oh." Sialan semuda itu!


505/1631

"Dia punya selera yang sangat khusus. Aku


menjadi submissivenya selama enam tahun"
Dia mengangkat bahu.

"Oh." Otakku telah beku, tertegun hingga tak


bekerja oleh pengakuan ini.

"Jadi aku tahu apa yang menyebabkan ini,


Anastasia." Sinar matanya mendalam.

290

Aku menatapnya, tak mampu menyuarakan


apa pun -

bahkan alam bawah sadarku pun diam.

"Aku benar-benar tak memiliki pengenalan


seks yang normal."

Keingintahuan bertambah besar.

"Jadi kau tak pernah berkencan dengan


siapa pun di kampus?"
506/1631

"Tidak" Dia menggeleng tegas.

Pelayan mengambil piring kami, menggang-


gu kami sejenak.

"Kenapa?" aku menanyakan saat dia pergi.

Dia tersenyum sinis.

"Apakah kau benar-benar ingin tahu?"

"Ya."

"Aku tak mau. Dia itu semua yang aku


inginkan, perlukan. Dan selain itu, sialan dia
telah menghajarku habis-habisan." Dia
tersenyum sayang pada ingatannya.

Oh, ini adalah informasi terlalu banyak - tapi


aku ingin lebih.

291
507/1631

"Jadi kalau dia adalah teman ibumu, berapa


umurnya?"

Dia menyeringai.

"Cukup tua untuk tahu banyak."

"Apakah kau masih bertemu dengannya?"

"Ya."

"Apakah kau masih ... err ...?" mukaku


memerah.

"Tidak" Dia menggeleng dan tersenyum


sabar padaku.

"Dia teman yang sangat baik."

"Oh. Apakah ibumu tahu?"

Dia menatapku seakan mengatakan jangan


mulai menjadi bodoh.
508/1631

"Tentu saja tidak."

Pelayan kembali dengan membawa daging


rusa, tapi selera makanku telah lenyap. Pen-
gungkapan yang mengejutkan.

292

Christian yang submisif... sialan. Aku me-


neguk banyak Pinot Grigio - dia benar, tentu
saja lezat.

Astaga, semua pengakuannya, begitu banyak


yang harus dipikirkan. Aku perlu waktu un-
tuk mengolah ini, saat aku sendiri, bukan
ketika aku terganggu oleh kehadirannya. Dia
begitu luar biasa, seperti seorang Pejantan
Alfa, dan sekarang dia melempar berita yang
mengejutkan ini. Dia tahu apa rasanya.

"Tapi itu tak mungkin tanpa henti?" Aku


bingung.
509/1631

"Yah, begitulah, meskipun aku tak melihat-


nya sepanjang waktu. Itu adalah ... sulit.
Setelah semua, aku masih di sekolah dan
kemudian di perguruan tinggi. Makanlah,
Anastasia."

"Aku benar-benar tak lapar, Christian." Aku


terguncang oleh pengungkapannya.

Ekspresinya mengeras.

"Makanlah," katanya dengan tenang, terlalu


tenang.

Aku menatapnya. Pria ini – menjadi korban


pelecehan seksual saat remaja - nadanya be-
gitu mengancam.

"Beri aku waktu sejenak," gumamku pelan.


Dia berkedip beberapa kali.

"Oke," bisiknya, dan dia meneruskan


makannya.
510/1631

Akan seperti ini jika aku sudah menandatan-


gani, dia 293

memerintahku. Aku mengerutkan kening.


Apakah aku menginginkan ini?

Sambil meraih pisau dan garpu, aku potong


daging rusa. Ini sangat lezat.

"Apakah akan err ... menjadi seperti ini


‘hubungan’

kita?" Bisikku. "Kau, main perintah


padaku?" Aku tak berani untuk menatapnya.

"Ya," bisiknya.

"Aku mengerti."

"Dan apa lagi, kau juga akan mengin-


ginkanku seperti itu," tambahnya, suaranya
rendah.
511/1631

Aku sangat meragukannya. Aku mengiris


sepotong daging rusa, memasukkan kedalam
mulutku.

"Ini langkah besar," gumamku sambil


makan.

"Ya." Dia menutup matanya sebentar. saat


dia membuka, matanya lebar dan besar.

"Anastasia, kau harus melakukan dengan ke-


beranianmu. Lakukan penelitian, baca kon-
trak -

Aku senang untuk membahas dari beberapa


segi. Aku masih di Portland hingga Jumat
jika kau ingin berbicara tentang hal itu."
Kata-katanya seperti terburu-buru. "Telepon
aku - mungkin kita bisa makan malam -
katakanlah, Rabu? Aku benar-benar 294
512/1631

ingin ini berjalan. Bahkan, aku tak pernah


menginginkan apapun seperti aku ingin ini
cepat berjalan."

Kejujurannya yang berkobar, keinginannya,


tercermin dalam matanya. Dasarnya ini yang
tak kupahami.

Mengapa aku? Mengapa tidak salah satu dari


lima belas wanita ini? Oh tidak ... akankah
aku menjadi -

sebuah nomor?

Enam belas dari sekian banyak?

"Apa yang terjadi dengan yang lima belas


wanita itu?"

Cetusku.

Dia mengangkat alisnya karena terkejut,


kemudian menggelengkan kepalanya pasrah.
513/1631

"Bermacam-macam, tapi intinya," ia ber-


henti sejenak, aku pikir dia berusaha untuk
menemukan kata-kata yang tepat.

"Ketidakcocokan." Dia mengangkat bahu.

"Dan kau berpikir bahwa aku mungkin cocok


denganmu?"

"Ya."

"Jadi kau tidak berhubungan lagi dengan sa-


lah satu dari mereka?"

295

"Tidak, Anastasia, aku tidak. Aku penganut


hubungan monogami."

Oh ... ini adalah berita.

"Aku mengerti."

"Lakukan riset, Anastasia."


514/1631

Aku meletakkan pisau dan garpu. Aku tak


bisa makan lagi.

"Sudah? Apa kau sudah selesai makan?"

Aku mengangguk. Dia cemberut padaku, tapi


memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.
Aku menarik napas kecil lega.

Perutku bergolak dengan semua informasi


baru ini, dan aku merasa sedikit pusing kar-
ena anggur. Aku menyaksikan dia makan
semua yang ada di piringnya. Dia makan
seperti kuda. Dia pasti berolah raga untuk
tetap dalam kondisi prima. Ingatan tentang
celana piyama yang tergantung di ping-
gulnya datang tanpa diminta masuk ke
dalam pikiranku.

Gambarannya benar-benar mengganggu.


Aku menggeliat tak nyaman. Dia melirik ke
arahku, dan aku tersipu.
515/1631

"Aku akan memberikan segalanya untuk


mengetahui apa yang kau pikirkan pada saat
ini," bisiknya.

296

Aku tambah tersipu.

Dia tersenyum nakal padaku.

"Aku bisa menebak," dia menggoda lirih.

"Aku senang kau tak bisa membaca


pikiranku."

"Pikiranmu, tidak, Anastasia, tapi tubuhmu


– Aku sudah tahu cukup banyak sejak ke-
marin." suaranya tidak senonoh. Bagaimana
dia bisa beralih dengan cepat dari satu suas-
ana ke suasana yang lainnya? Dia begitu lin-
cah ... Sulit untuk mengikutinya.
516/1631

Dia melambai ke pelayan dan meminta bon.


Setelah dia membayar, dia berdiri dan men-
gulurkan tangannya.

"Ayo." Dia menggenggam tanganku, dan


membawaku kembali ke mobil. Sentuhan ini,
kulit dengan kulit, dia begitu tak terduga,
normal, intim. Aku tak dapat menyesuaikan
kebiasaan ini, langkah penawaran yang ingin
dia lakukan di kamar itu ... The Red Room of
Pain.

Kita terdiam berkendara dari Olympia ke


Vancouver, berdua tenggelam dalam pikiran
kita sendiri.

Saat dia parkir di luar apartemenku, tepat


jam lima sore. Lampu menyala - Kate di
rumah. Mengepak, tak diragukan lagi, kecu-
ali jika Elliot masih ada. Dia mematikan
mesin, dan aku menyadari bahwa aku 297

akan meninggalkannya.
517/1631

"Apakah kau mau masuk?" Aku bertanya.


Aku tak ingin dia pergi. Aku ingin memper-
panjang waktu kita bersama.

"Tidak Aku punya pekerjaan yang harus


diselesaikan," katanya sederhana, menatap-
ku dengan ekspresi tak terduga.

Aku menatap tanganku, saat aku menautkan


jari-jariku bersama-sama. Tiba-tiba aku
merasa emosional.

Dia akan pergi. Mengulurkan tangannya, dia


mengambil salah satu tanganku dan perla-
han menarik ke mulutnya, lembut mencium
punggung tanganku, seperti kebiasaanya,
sikap manis. Hatiku melompat ke dalam
mulutku.

"Terima kasih untuk akhir pekan ini,


Anastasia. Ini adalah... yang terbaik. Rabu?
Aku akan menjemputmu dari tempat kerja,
atau dimana pun?"
518/1631

Katanya lembut.

"Rabu," bisikku.

Dia mencium tanganku lagi dan menem-


patkan kembali di pangkuanku. Dia keluar,
memutar ke sampingku, dan membuka pintu
penumpang.

Mengapa aku merasa tiba-tiba kehilangan?


Seperti ada sebuah benjolan di teng-
gorokanku. Aku 298

seharusnya tak membiarkan dia melihatku


seperti ini.

Memasang senyum di wajahku, aku keluar


dari mobil dan menegakkan kepala menyus-
uri jalan setapak, tahu bahwa aku harus
menghadapi Kate, aku jadi merasa benar-
benar takut. Aku berbalik dan menatap dia
di tengah jalan. Tabahlah Steele, aku men-
caci diriku sendiri.
519/1631

"Oh ... omong-omong, aku memakai pakaian


dalammu." Aku memberinya senyum kecil
dan menarik pinggang sampai terlihat celana
boxer yang aku pakai sehingga dia bisa meli-
hat. Mulut Christian menganga, terkejut.
Reaksi yang hebat. Suasana hatiku segera
jadi berubah, dan aku balik masuk ke dalam
rumah, sebagian diriku ingin melompat dan
meninju udara. YA! Dewi batinku merasa
gembira.

Kate di ruang tamu mengemasi buku-bukun-


ya ke dalam peti.

"Kau sudah kembali. Mana Christian? Ba-


gaimana kabarmu?" nadanya gelisah, cemas,
dan dia melompat kearahku, menyambar
bahuku, menganalisa dengan teliti wajahku
sebelum aku bahkan berkata halo.

Sialan ... aku harus berurusan dengan


ketekunan dan keuletan Kate, dan aku
memiliki sebuah dokumen resmi yang sudah
520/1631

ditandatangani yang mengatakan bahwa aku


tak bisa bicara. Ini bukan kombinasi yang
baik.

"Nah bagaimana? Aku tak bisa berhenti


memikirkan 299

tentangmu, setelah Elliot meninggalkanku,"


Ia menyeringai nakal.

Aku tak bisa tidak tersenyum pada perhatian


dan rasa ingin tahunya yang meluap-luap,
tapi tiba-tiba aku merasa malu. Aku malu.
Ini sangat pribadi.

Semuanya. Melihat dan mengetahui apa


yang jadi rahasia Christian. Tapi aku harus
memberinya beberapa rincian, karena dia
tak akan meninggalkan aku sendiri sampai
aku menceritakannya.

"Menyenangkan, Kate. Sangat menyen-


angkan, aku pikir," kataku pelan, sambil
521/1631

tersenyum aku berusaha menyembunyikan


rasa malu saat aku

menceritakannya.

"Kau pikir?"

"Aku tak punya pengalaman untuk

membandingkannya, benar kan?" Aku


mengangkat bahu meminta maaf.

"Apakah dia membuatmu ‘datang’?"

Sialan. Dia begitu terus terang. Mukaku


merah padam.

"Ya," gumamku, putus asa.

Kate menarikku ke sofa dan kami duduk. Dia


menggenggam tanganku.

300
522/1631

"Itu bagus." Kate menatapku tak percaya.


"Ini pertama kalinya buatmu. Wow,
Christian benar-benar tahu apa yang dia
lakukan."

Oh Kate, jika kau tahu yang sebenarnya.

"Saat pertamaku sangat mengerikan," lanjut-


nya, membentuk wajahnya sedih tapi lucu.

"Oh?" Ini membuatku jadi tertarik, sesuatu


yang belum pernah diungkapkan
sebelumnya.

"Ya, Steve Paton. Teman SMA, atlet breng-


sek." Dia gemetar.. "Dia kasar. Aku belum
siap. Kami berdua mabuk. Kau tahu –
Remaja pada umumnya, bencana setelah
pesta prom. Ugh

- aku membutuhkan waktu sebulan sebelum


aku memutuskan untuk mencoba lagi. Dan
523/1631

tidak dengan dia, memikirkannya jadi takut.


Aku terlalu muda.

Kau benar untuk menunggu."

"Kate, kedengarannya mengerikan."

Kate terlihat murung.

"Ya, butuh waktu setahun baru mengalami


orgasme pertamaku lewat penetrasi seks dan
kau ... langsung pada saat pertama kalinya?"

Aku mengangguk malu-malu. Dewi batinku


duduk bersila tampak tenang kecuali
tersenyum licik sendiri 301

- ucapan selamat di wajahnya.

"Aku senang kau kehilangan itu dengan sese-


orang yang tahu bagaimana melakukannya."
Dia mengedipkan mata padaku. "Jadi kapan
kau bertemu dengannya lagi?"
524/1631

"Rabu. Kami akan makan malam berdua."

"Jadi kau masih menyukainya?"

"Ya. Tapi aku tak tahu tentang ... masa


depan."

"Kenapa?"

"Dia rumit orangnya, Kate. Kau tahu - ia


mendiami dunia yang sangat berbeda
denganku."

Alasan yang tepat. Mudah dipercaya juga.


Jauh lebih baik dari - dia punya Red Room
of Pain, dan dia ingin menjadikan aku budak
seksnya.

"Oh tolong, jangan biarkan ini karena masa-


lah uang, Ana. Elliot mengatakan sangat
tidak biasa bagi Christian untuk kencan
dengan seseorang."
525/1631

"Benarkah dia?" Suaraku naik beberapa


oktaf.

Terlalu jelas, Steele! Bawah sadarku melotot


ke arahku, sambil mengibaskan jari panjang
kurusnya, lalu membentuk menjadi timban-
gan keadilan untuk mengingatkanku dia bisa
menuntut jika aku 302

mengungkapkan terlalu banyak.

Ha ... apa yang akan dia lakukan - mengam-


bil semua uangku? Aku harus ingat untuk
membuka google mencari 'denda pelang-
garan perjanjian yang tak boleh diun-
gkapkan' setelah aku selesai melakukan

'penelitian' ku. Seperti aku diberi tugas


sekolah.

Mungkin aku akan dinilai. Mukaku mem-


erah, teringat dapai nilai A untuk eksperi-
men waktu mandi tadi pagi.
526/1631

"Ana, apa itu?"

"Aku hanya teringat sesuatu apa yang


dikatakan Christian."

"Kau tampak berbeda," kata Kate dengan


sayang.

"Aku merasa lain. Nyeri," aku mengaku.

"Sakit?"

"Sedikit." Mukaku memerah.

"Aku juga. Dasar pria," katanya dengan


pura-pura jijik. "Mereka adalah hewan."
Kami berdua tertawa.

"Kau sakit?" Seruku.

"Ya ... kalau kebanyakan."

Aku tertawa.
527/1631

303

"Ceritakan tentang Elliot yang suka


‘kebanyakan’,"

tanyaku ketika aku sudah berhenti cekikik-


an. Oh, aku bisa merasakan diriku santai un-
tuk pertama kalinya sejak aku berada di bar
... sebelum panggilan telepon yang memulai
semua ini - ketika aku mengagumi Mr. Grey
dari jauh. Senang hari ini menjadi tak rumit
lagi.

Kate merah mukanya. Oh ... Katherine Agnes


Kavanagh malu sama Anastasia Rose Steele.
Dia menatapku dengan mata basah. Aku be-
lum pernah melihat dia bereaksi dengan cara
seperti ini pada pria sebelumnya.

Mulutku terbuka. Di mana Kate, apa yang te-


lah kau lakukan dengannya?
528/1631

"Oh, Ana," dia menyembur. "Dia hanya


begitu ...

Segalanya. Dan ketika kita ... oh ... benar-


benar nikmat." Dia hampir tak dapat mer-
angkai kalimat bersama-sama kata-katanya
begitu buruk.

"Aku pikir kau mencoba untuk memberi-


tahuku bahwa kau menyukainya."

Dia mengangguk, sambil menyeringai sep-


erti orang sinting.

"Dan aku akan bertemu dengannya, hari


sabtu. Dia akan membantu kita pindah." Dia
mendekap kedua tangannya, melompat ban-
gun dari sofa, dan berputar 304

ke jendela. Pindah. Sial - Aku sudah lupa


semua tentang itu, bahkan dengan kardus
pengepakan mengelilingi kita.
529/1631

"Dia sangat membantu," kataku memuji.


Aku dapat mengenal dia juga. Mungkin dia
bisa memberiku wawasan yang lebih dalam
tentang keanehan saudaranya yang
mengganggu.

"Jadi apa yang kau lakukan semalam?" Aku


bertanya.

Dia memiringkan kepalanya ke arahku dan


mengangkat alis dalam pandangan aku seo-
lah tolol.

"Seperti apa yang kau lakukan,


meskipunpun pertama-tama kami makan
malam dulu." Dia menyeringai padaku.
"Apakah kau benar-benar oke?

Kau terlihat seperti kewalahan."

"Aku merasa kewalahan. Christian adalah


sangat intens."
530/1631

"Ya, aku bisa melihat bagaimana dia. Tapi


dia baik padamu?"

"Ya," aku meyakinkannya. "Aku benar-benar


lapar, aku akan memasak?"

Dia mengangguk dan mengambil dua buku


lagi untuk berkemas.

"Apa yang ingin kau lakukan dengan buku


empat belas ribu dolar?" Tanya dia.

305

"Aku akan mengembalikan padanya."

"Benarkah?"

"Hadiah benar-benar berlebihan. Aku tak


bisa menerimanya, apalagi sekarang." Aku
menyeringai pada Kate. Dan dia
mengangguk.
531/1631

"Aku mengerti. Ada dua surat buatmu, dan


José menelepon setiap jam. Dia terdengar
putus asa."

"Aku akan menelponnya," gumamku men-


gelak. Jika aku memberitahu Kate tentang
José, dia akan menjadikannya sarapan. Aku
mengambil surat dari meja makan dan
membukanya.

"Hei, aku akan wawancara! Minggu de-


pannya lagi, di Seattle, untuk penempatan
magang!"

"Surat yang mana dari perusahaan


penerbitan?"

"Dari keduanya!"

"Sudah kubilang IPK mu akan membuka


pintu bagimu, Ana."
532/1631

Tentu saja Kate sudah dapat magang di


Seattle Times. Ayahnya mengenal seseorang
disitu.

"Bagaimana perasaan Elliot tentang kau


akan berlibur?" Aku bertanya.

306

Kate berjalan masuk ke dapur, dan untuk


pertama kalinya malam ini, dia sedih.

"Dia pengertian. Sebagian dari diriku tak


ingin pergi, tapi sangat menggoda untuk
berbaring di bawah sinar matahari selama
beberapa minggu. Selain itu, Ibuku sudah
menyiapkan di sana, berpikir ini akan men-
jadi liburan terakhir keluarga kami sebelum
Ethan dan aku masuk ke dunia kerja."

Aku tak pernah meninggalkan benua


Amerika. Kate ke Barbados dengan orang tu-
anya dan saudaranya Ethan selama dua
533/1631

minggu penuh. Aku tanpa Kate di apartemen


baru kami. Itu akan menjadi aneh. Ethan
berkeliling dunia sejak ia lulus tahun lalu.
Aku bertanya-tanya sebentar apakah aku
akan melihatnya sebelum mereka pergi ber-
libur. Dia seorang pria yang menyenangkan.
Telepon berdering, mengagetkanku dari
lamunan.

"Itu pasti José."

Aku menghela napas. Aku tahu aku harus


berbicara dengannya. aku angkat telepon.

"Hai."

"Ana, kau sudah kembali!" Teriak José lega.

"Jelas." Sindiran keluar dari nada suaraku,


dan aku memutar mata di telepon.

307

Dia diam sejenak.


534/1631

"Bisakah aku bertemu denganmu? Maaf


tentang Jumat malam. Aku mabuk ... dan
kau ... ya. Ana -

maafkan aku."

"Tentu saja, aku memaafkanmu José. Hanya


saja jangan melakukannya lagi. Kau tahu aku
tak merasa seperti itu tentangmu." Dia
menghela napas berat, sedih.

"Aku tahu, Ana. Aku hanya berpikir, jika aku


menciummu, mungkin mengubah
perasaanmu."

"José, aku sangat menyayangimu, kau sangat


berarti bagiku. Kau seperti saudara laki-
lakiku yang tak pernah kupunya.

Itu tak akan berubah. Kau tahu itu." Aku


benci mengecewakannya, tapi itu kenyataan.
535/1631

"Jadi kau dengan dia sekarang?" Nada suar-


anya penuh dengan kebencian.

"José, aku tidak dengan siapa pun."

"Tapi kau menghabiskan malam


bersamanya."

"Itu bukan urusanmu!"

"Apakah itu karena uang?"

308

"José! Beraninya kau!" teriakku, Tergoncang


oleh kelancangannya.

"Ana," ia merengek dan meminta maaf se-


cara bersamaan. Aku tak bisa menghadapi

kecemburuannya sekarang. Aku tahu dia


sakit hati, tapi aku sudah sangat repot berur-
usan dengan Christian Grey.
536/1631

"Mungkin kita dapat minum kopi atau se-


suatu besok.

Aku akan meneleponmu" kataku berdamai.

Dia adalah sahabatku, dan aku sangat


menyukainya.

Tapi saat ini, aku tak perlu merasa bersalah.

"Besok kalau begitu. Kau akan menelepon?"


Harapan dalam nada suaranya memutar
hatiku.

"Ya ... selamat malam, Jose." Aku menutup


telepon, tidak menunggu jawabannya.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Tuntut


Katherine, tangannya di pinggul. Aku memu-
tuskan jujur adalah suatu kebijakan. Dia
tampak lebih keras dari sebelumnya.

"Dia merayuku pada hari Jumat."


537/1631

"José? Dan Christian Grey? Ana, feromonmu


pasti bekerja berlebihan. Apa yang orang to-
lol itu pikirkan?" Dia menggeleng dengan
jijik dan kembali 309

ke peti pengepakan.

Empat puluh lima menit kemudian, kami


berhenti mengemas untuk makan lasagna
buatanku.

Kate membuka sebotol anggur, dan kami du-


duk di antara kotak untuk makan, minum
anggur merah murahan, dan menonton
acara yang monoton di TV.

Ini adalah normal. Ini sangat biasa dan


hangat setelah empat puluh delapan jam
terakhir dari ...

kegilaan. Untuk pertama kalinya aku makan


tidak terburu-buru, tidak ada omelan,
makan dengan tenang seperti dulu. Ada apa
538/1631

dengan dia dan makanan? Kate mencuci pir-


ing, dan aku telah selesai mengemas ruang
tamu. Yang tidak kami kemas, sofa, TV, dan
meja makan. Apa lagi yang akan kita per-
lukan? Hanya dapur dan kamar tidur kami
yang tersisa yang belum dikemas, dan kami
memiliki sisa minggu ini. Berakhir!

Telepon berdering lagi. Ini Elliot. Kate men-


gedipkan mata padaku dan melompat ke
kamar tidurnya seperti remaja empat belas
tahun. Aku tahu bahwa ia harus menulis pid-
ato perpisahan, tapi tampaknya Elliot lebih
penting. Ada apa dengan para pria keluarga
Grey? Apa yang membuat mereka benar-
benar bisa mengalihkan perhatian, menyita
waktu, dan tak bisa ditolak? Aku meneguk
anggurku lagi.

Aku mengubah-ubah saluran TV, tapi dalam


hati aku tahu aku sedang menunda-nunda.
Lubang merah terang yang menyala di bagi-
an samping tasku adalah 310
539/1631

kontrak itu. Apakah aku memiliki kekuatan


dan sarana untuk membacanya malam ini?

Aku meletakkan kepalaku di tanganku. José


dan Christian, mereka berdua menginginkan
sesuatu dariku.

José mudah untuk ditangani. Tapi Christian


...

Christian seperti memiliki tingkat yang jauh


lebih tinggi untuk penanganan, pemahaman.
Sebagian dari diriku ingin lari dan bersem-
bunyi. Apa yang akan kulakukan? Mata abu-
abunya membakar dan tatapan membara
yang intens masuk ke dalam mata pikiranku,
dan tubuhku mengencang memikirkan hal
itu. Aku terkesiap. Dia bahkan tidak di sini,
dan aku seperti dinyalakan. Itu pasti bukan
tentang seks, kan?

Aku ingat gurauan ringan tadi pagi saat sar-


apan, kegembiraannya saat memanjakanku
540/1631

mengajak naik helikopter, permainan pian-


onya - dengan penuh perasaan – oh - sangat
merdu - musik yang menyedihkan.

Dia seperti seseorang yang berkepribadian


rumit. Dan sekarang aku punya pemahaman
tentang mengapa bisa begitu. Seorang
pemuda kehilangan masa remajanya, dilece-
hkan secara seksual oleh sejumlah sosok ja-
hat Mrs. Robinson ... tak heran dia tua se-
belum waktunya. Hatiku menjadi sedih kar-
ena memikirkan apa yang harus dia lalui.
Aku terlalu naif untuk tahu persisnya apa,
tapi jika melakukan penelitian akan me-
nemukan titik terang. Tapi apa aku benar-
benar ingin tahu? Apa aku ingin 311

menjelajahi dunia yang aku tak tahu sama


sekali ini?

Ini seperti sebuah langkah besar.


541/1631

Jika aku tak bertemu dengannya, aku pati


masih bersikap manis dan bahagia. Pikir-
anku melayang kejadian semalam, dan tadi
pagi ... dan seksualitas yang luar biasa sensu-
al yang telah aku alami. Apa aku ingin men-
gucapkan selamat tinggal pada semua itu?
Tidak! Bawah sadarku menjerit ... dewi
batinku mengangguk dalam keheningan -
seperti setuju dengannya.

Kate keluar lagi ke ruang tamu sambil nyen-


gir dari telinga ke telinga. Mungkin dia
sedang jatuh cinta -

Aku melongo padanya. Dia tak pernah ber-


sikap seperti ini.

"Ana, aku pingin tidur. Aku cukup lelah."

"Aku juga, Kate."

Dia memelukku.
542/1631

"Aku senang kau kembali dengan utuh. Ada


sesuatu tentang Christian," tambahnya ten-
ang, minta maaf.

Aku memberinya senyuman kecil


meyakinkan -

sementara sambil berpikir ... Bagaimana sih


dia bisa tahu? Inilah yang membuat dia akan
menjadi seorang wartawan besar, intuisinya
sangat kuat.

Mengambil tasku, aku berjalan lesu masuk


ke kamar 312

tidur. Tubuhku lelah dari semua aktivitas


kami dari kemarin dan aku dihadapkan
dengan pengungkapan dilema yang komplit.
Aku duduk di tempat tidurku dan berhati-
hati mengambil amplop manila dari tas,
membolak balikkan amplop berulang kali di
tanganku. Apa aku benar-benar ingin tahu
543/1631

sejauh mana kebobrokan Christian? Ini


sangat menakutkan.

Aku menarik napas dalam, dan sepertinya


hatiku di dalam tenggorokanku, aku mer-
obek membuka amplopnya.

313

Ada beberapa lembar kertas dalam amplop.


Aku ambil keluar, hatiku masih berdebar-de-
bar, dan aku duduk kembali di tempat
tidurku dan mulai membaca.
PERJANJIAN
Dibuat hari ini _________ dari 2011
("Tanggal Dimulainya") ANTARA

MR. CHRISTIAN GREY dari 301 Escala,


Seattle, WA 98889

("Dominan")

MISS ANASTASIA STEEL dari 1114 SW


Green Street, Apartemen 7, Haven Heights,
Vancouver, WA 98888

("Submisiv")
PARA PIHAK SETUJU
SEBAGAI BERIKUT
1. Berikut ini adalah ketentuan perjanjian
yang mengikat antara Dominan dan
Submisiv.
ISTILAH POKOK
2. Tujuan pokok dari perjanjian ini adalah
memperbolehkan Submisiv untuk mengeks-
plorasi sensualitasnya dan batas ke-
selamatannya, dengan tetap menghargai dan
memperhatikan kebutuhannya, batasan
kesejahteraan dirinya.

314

3. Dominan dan Submisiv setuju dan


mengakui bahwa semua yang terjadi
menurut syarat-syarat perjanjian ini akan
menjadi dasar suka sama suka, bersifat ra-
hasia, dan tergantung pada batas-batas yang
telah disepakati dan prosedur keamanan
yang diatur dalam perjanjian ini. Tambahan
batas dan prosedur keselamatan dapat dis-
epakati secara tertulis.
547/1631

4. Dominan dan Submisiv menjamin bahwa


mereka masing-masing tidak mengidap
penyakit seksual serius, penyakit menular
atau penyakit yang mengancam jiwa termas-
uk HIV, Herpes dan Hepatitis. Jika selama
perjanjian (sebagaimana diuraikan di
bawah) atau ada perpanjangan waktu pada
perjanjian ini kedua pihak harus didiagnosa
adanya penyakit seperti diatas, secepatnya
dia harus memberitahu yang lainnya se-
belum melakukan segala bentuk kontak fisik
antara kedua belah pihak.

5. Kepatuhan untuk menjamin melaksana-


kan perjanjian tersebut (dan batas tambahan
dan prosedur keselamatan yang disepakati
dalam ayat 3

di atas) merupakan dasar untuk perjanjian


ini. Setiap pelanggaran akan berdampak
langsung perjanjian menjadi batal dan setiap
pihak setuju untuk sepenuhnya bertanggung
548/1631

jawab kepada yang lainnya untuk kon-


sekuensi dari pelanggaran apapun.

6. Semua yang tercantum dalam perjanjian


ini harus dibaca dan mengerti sejelas-
jelasnya karena ini merupakan tujuan dan
persyaratan pokok yang 315

ditetapkan dalam pasal 2-5 diatas.


PERANAN
7. Dominan harus bertanggung jawab untuk
kesejahteraan dan pelatihan yang tepat,
bimbingan, dan disiplin dari Submisiv. Dia
akan memutuskan macam dari pelatihan
tersebut, bimbingan, dan disiplin dan waktu
dan tempat administrasi, sesuai dengan
kesepakatan, batasan dan prosedur ke-
selamatan yang ditetapkan dalam perjanjian
ini atau setuju tambahan yang diatur dalam
pasal 3 di atas.

8. Jika suatu saat Dominan gagal untuk


menjaga persyaratan yang telah disepakati,
keterbatasan dan prosedur keselamatan
yang ditetapkan dalam kontrak ini atau
setuju adanya tambahan seperti diatur
dalam Pasal 3 di atas Submisiv berhak untuk
mengakhiri perjanjian ini dan boleh mening-
galkan Dominan tanpa pemberitahuan.
550/1631

9. Berdasarkan ketetatapan pasal 2-5 di atas


Submisiv adalah untuk melayani dan
mematuhi Dominan dalam segala hal. Ber-
dasarkan persyaratan yang disepakati, keter-
batasan dan prosedur keselamatan diatur
dalam kontrak ini atau setuju tambahan
yang diatur dalam pasal 3 di atas dia harus
tanpa pertanyaan atau ragu-ragu men-
awarkan kesenangan seperti Dominan saat
ia mungkin memerlukan dan dia akan men-
erima tanpa bertanya atau ragu-ragu,
bimbingan pelatihan dan disiplin 316

dalam bentuk apapun mungkin diperlukan.


DIMULAINYA
PERJANJIAN
10. Dominan dan Submisiv mulai melakukan
perjanjian pada saat tanggal perjanjian ini
ditandatangani dan berjanji untuk mematuhi
persyaratan tanpa kecuali.

11. Perjanjian ini berlaku selama tiga bulan


dari tanggal yang disepakati ("batas periode
waktu"). Saat berakhirnya batas waktu kedua
belah pihak akan membahas apakah per-
janjian dan kesepakatan yang telah dibuat
dalam perjanjian ini cukup memuaskan dan
apakah kebutuhan masing-masing pihak tel-
ah terpenuhi. Salah satu pihak dapat
mengajukan perpanjangan dengan meng-
gunakan perjanjian ini dengan menyesuaik-
an persyaratannya, dengan kesepakatan
yang telah mereka buat sebelumnya.
552/1631

Dengan tidak adanya kesepakatan untuk

perpanjangan, maka perjanjian seperti ini


akan berakhir dan kedua belah pihak bebas
untuk melanjutkan hidup mereka secara
terpisah.
KESEDIAAN
12. Submisiv harus siap sedia bertemu
dengan Dominan dari Jumat malam sampai
Minggu sore setiap minggu selama waktu
yang disepakati dan waktunya akan diten-
tukan oleh Dominan ("alokasi waktu").
Selanjutnya alokasi waktunya dapat disep-
akati bersama.

317

13. Dominan berhak untuk membatalkan


bertemu Submisiv setiap saat untuk be-
berapa alasan.

submissiv dapat meminta pembebasannya


setiap saat, permintaan tersebut akan
diberikan dengan pertimbangan Dominan
karena merupakan hak Submisiv pasal 2-5
dan 8 di atas.
LOKASI
14. Submisiv akan bersedia bertemu selama
waktu yang ditentukan dan waktu tambahan
yang disepakati di lokasi yang akan diten-
tukan oleh Dominan. Dominan akan memas-
tikan bahwa semua biaya perjalanan yang
dikeluarkan oleh Submisiv untuk tujuan itu
akan dipenuhi oleh Dominan.
LAYANAN TAMBAHAN
15. Layanan tambahan berikut dibahas dan
disepakati dan akan ditaati oleh kedua belah
pihak selama masa berlaku. Kedua belah pi-
hak menerima bahwa hal-hal tertentu mun-
gkin timbul yang tidak tercakup oleh keten-
tuan perjanjian ini atau kewajiban, atau
bahwa hal-hal tertentu dapat dinegosiasi
ulang. Pada situasi seperti itu selanjutnya
dapat diusulkan perubahan pasal. Selanjut-
nya pasal atau perubahannya harus disep-
akati, dicatat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dan harus tunduk pada syarat
mendasar yang ditetapkan pada pasal 2-5
atas.

318

DOMINAN
556/1631

15.1 Dominan akan membuat kesehatan dan


keselamatan Submisiv sebagai prioritas se-
tiap saat.

Dominan tidak akan setiap saat membu-


tuhkan, meminta, mengizinkan atau menun-
tut Submisiv untuk berpartisipasi di tangan
Dominan dalam kegiatan rinci dalam Lam-
piran 2 atau dalam setiap tindakan yang sa-
lah satu pihak dianggap tidak aman.

Dominan tidak akan melakukan atau men-


gizinkan untuk melakukan tindakan yang
dapat menyebabkan cedera serius atau
resiko apapun dengan kehidupan submisiv
itu. Sisanya ayat dari pasal 15 harus dibaca
dengan memperhatikan ketentuan ini dan
untuk hal-hal mendasar yang disepakati
dalam pasal 2-5 atas.

15.2 Dominan menerima Submisiv sebagai


miliknya, untuk dimiliki, kuasai, didominasi
dan disiplinkan selama waktu yang
557/1631

disepakati. Dominan dapat menggunakan


tubuh Submisiv setiap saat selama waktu
yang disepakati atau tambahan waktu yang
disetuju dengan cara yang apapun yang di-
anggap cocok, secara seksual atau lainnya.

15.3 Dominan harus menyediakan Submisiv


dengan semua pelatihan yang diperlukan
dan bimbingan dalam bagaimana melayani
Dominan dengan benar.

15.4 Dominan harus mempertahankan


lingkungan yang nyaman dan aman di mana
Submisiv dapat melakukan tugasnya dalam
melayani Dominan.

319

15.5 Dominan akan mendisiplinkan Submis-


iv jika diperlukan untuk menjamin Submisiv
sepenuhnya menghargai perannya dari ke-
patuhannya kepada Dominan dan untuk
mencegah perilaku yang tidak dapat
558/1631

diterima. Dominan mungkin mencambuk,


memukul, atau menghukum cambuk tubuh
submisiv saat dipandang perlu, untuk tujuan
disiplin, kesenangan pribadi, atau karena
alasan lain, karena ia tidak memenuhi
kewajibannya.

15.6 Dalam pelatihan dan pemberian disiplin


Dominan harus memastikan bahwa tidak
ada tanda permanen yang dibuat pada tubuh
Submisiv maupun cedera yang timbul yang
mungkin memerlukan perhatian medis.

15.7 Dalam pelatihan dan pemberian disiplin


Dominan harus memastikan bahwa alat yang
digunakan untuk tujuan disiplin harus
aman, tidak harus digunakan sedemikian
rupa untuk

menyebabkan kerusakan serius dan tidak


dengan cara apapun melampaui batas
didefinisikan dan dirinci dalam perjanjian
ini.
559/1631

15.8 Seandainya Submisiv sakit atau cedera


Dominan akan merawatnya, melihat kese-
hatan dan keselamatan, bila perlu memerin-
tahkan perawatan medis jika dinilai perlu
oleh Dominan.

15.9 Dominan harus memelihara kesehatan


sendiri dengan baik dan mencari bantuan
medis jika diperlukan untuk menjaga
lingkungan bebas dari 320

risiko

15.10 Dominan tidak akan meminjamkan


Submisiv untuk Dominan lain.

15.11 Dominan dapat mengekang,


membelenggu, atau mengikat Submisiv se-
tiap saat selama waktu yang disediakan atau
tambahan waktu yang disepakati untuk alas-
an apapun dan untuk waktu yang lama,
memberikan memperhatikan kesehatan dan
keselamatan Submisiv.
560/1631

15.12 Dominan akan memastikan bahwa


semua peralatan yang digunakan untuk
tujuan pelatihan dan disiplin harus dipeli-
hara dalam keadaan bersih, higienis dan
aman setiap saat.

SUBMISIV

15.13 Submisiv menerima Dominan sebagai


masternya, dengan pengertian bahwa dia
sekarang hak milik Dominan, diperlakukan
apapun menurut kesenangan Dominan
selama jangka waktu perjanjian secara
umum tetapi khususnya selama waktu yang
disediakan dan tambahan waktu yang
disepakati.

15.14 Submisiv harus mematuhi aturan


("Peraturan") diatur dalam Lampiran 1 pada
perjanjian ini.

15.15 Submisiv akan melayani Dominan


dengan segala cara yang dianggap cocok oleh
561/1631

Dominan dan berusaha untuk menyen-


angkan Dominan setiap saat 321

dengan segenap kemampuan terbaiknya.

15.16 Submisiv harus mengambil semua


langkah yang diperlukan untuk menjaga
kesehatannya dan harus meminta maupun
mendapat bantuan medis kapan pun ia bu-
tuhkan, menginformasikan Dominan setiap
saat dari setiap masalah kesehatan yang
mungkin terjadi.

15.17 Submisiv akan memastikan bahwa dia


minum pil kontrasepsi secara teratur menur-
ut resep dokter untuk mencegah kehamilan.

15.18 Submisiv akan menerima tanpa ragu


segala tindakan disiplin yang dianggap perlu
oleh Dominan dan mengingat status dan
peranannya dalam berhubungan dengan
Dominan setiap saat.
562/1631

15.19 Submisiv tidak akan menyentuh atau


menyenangkan dirinya sendiri secara seksu-
al tanpa izin dari Dominan.

15.20 Submisiv harus mengikuti semua akt-


ivitas seksual yang diminta oleh Dominan
dan akan melakukannya tanpa ragu-ragu
atau menolak.

15.21 Submisiv harus siap didera, dicambuk,


dipukul pantatnya, dipukul dengan rotan
maupun tongkat, atau yang lain dimana
Dominan yang memutuskan untuk mem-
berikan, tanpa ragu-ragu, pertanyaan
ataupun keluhan.

322

15.22 Submisiv tidak akan melihat langsung


ke mata Dominan kecuali bila secara khusus
diinstruksikan untuk melakukannya. Sub-
misiv akan menjaga matanya untuk melihat
ke bawah, diam dan menghormati Dominan.
563/1631

15.23 Submisiv akan selalu menghormati


Dominan dan akan memanggilnya seperti
Sir, Mr. Grey, atau nama lain seperti yang
diperintahkan Dominan.

15.24 Submisiv tidak akan menyentuh Dom-


inan tanpa izin untuk melakukannya.
KEGIATAN
16. Submisiv tidak akan turut serta dalam
kegiatan atau tindakan seksual yang menur-
ut salah satu pihak dianggap tidak aman
atau kegiatan yang dirinci dalam Lampiran
2.

17. Dominan dan Submisiv telah membahas


kegiatan yang ditetapkan dalam Lampiran 3
dan dicatat secara tertulis pada Lampiran 3
kesepakatan mereka.
KATA AMAN
18. Dominan dan Submisiv menyadari bah-
wa Dominan dapat menghukum Submisiv
yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya
tanpa menimbulkan kerusakan fisik, mental,
emosional, spiritual, atau pada saat tuntutan
dilakukan terhadap Submisiv.

Dalam keadaan seperti itu, Submisiv dapat


323

menggunakan sebuah kata aman. Dua kata


aman akan digunakan tergantung pada be-
ratnya tuntutan.

19. Kata aman "Kuning" akan digunakan un-


tuk menarik perhatian Dominan bahwa Sub-
misiv dekat dengan batas daya tahan
tubuhnya.
566/1631

20. Kata aman "Merah" akan digunakan un-


tuk diperhatian Dominan bahwa Submisiv
tidak bisa menerima hukuman lebih lanjut.
Ketika kata ini diucapkan Dominan harus
segera berhenti.
KESIMPULAN
21. Kami yang bertanda tangan telah mem-
baca dan memahami sepenuhnya ketentuan-
ketentuan perjanjian ini.

Kita bebas menerima persyaratan perjanjian


ini dan telah mengakui ini dengan tanda tan-
gan kami di bawah ini.

________________________

DOMINAN: Christian Grey

Tanggal

________________________

SUBMISIV: Anastasia Steele

324

Tanggal
LAMPIRAN 1
ATURAN
Yang harus dipatuhi:

Submisiv akan mematuhi setiap instruksi


yang diberikan oleh Dominan langsung
tanpa ragu atau keengganan dan dengan
cara yang cepat. Submisiv akan menyetujui
pada semua aktivitas seksual yang dianggap
cocok dan menyenangkan dengan Dominan
kecuali aktivitas yang diuraikan dalam batas-
an yang keras (Lampiran 2). Dia (wanita)
akan melakukannya dengan penuh semangat
dan tanpa ragu.

Tidur:

Submisiv akan memastikan dia


mendapatkan minimal tujuh jam tidur per
malam ketika ia tidak bersama dengan
Dominan.
570/1631

Makanan:

Submisiv makan secara teratur untuk men-


jaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar
resep makanan (Lampiran 4). Submisiv
tidak akan makan camilan di antara waktu
makan, kecuali buah.

325

Pakaian:

Saat bersama Dominan, Submisiv akan men-


genakan pakaian yang hanya disetujui oleh
Dominan. Dominan akan menyediakan ang-
garan pakaian untuk Submisiv, Submisiv
akan memakainya. Dominan akan mene-
mani Submisiv membeli pakaian dengan
kegunaan khusus. Jika Dominan sangat

menginginkan, Submisiv harus mempercant-


ik diri sesuai keinginan Dominan, ketika
571/1631

Dominan hadir dan waktu yang lain yang


Dominan anggap sesuai.

Kebugaran:

Dominan harus menyediakan Submisiv


pelatih pribadi empat kali seminggu setiap
sesi selama satu jam pada waktu yang disep-
akati bersama antara pelatih pribadi dan
Submisiv. Pelatih pribadi akan melaporkan
kepada Dominan tentang kemajuan
Submisiv.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisiv akan menjaga kebersihan diri dan


mencukur dan atau melakukan wax setiap
waktu.

Submisiv akan mengunjungi salon kecantik-


an yang Dominan pilih dan waktunya yang
akan ditentukan oleh Dominan, dan
572/1631

menjalani perawatan apa pun yang dipan-


dang cocok oleh Dominan.

Keselamatan Pribadi:

326

Submisiv tidak akan minum berlebihan,


merokok, menggunakan obat-obatan terlar-
ang atau tidak menempatkan dirinya dalam
kondisi berbahaya.

Kualitas pribadi:

Submisiv tidak boleh melakukan hubungan


seksual dengan orang lain selain dengan
Dominan. Submisiv harus bersikap hormat
dan sopan setiap saat. Dia harus menyadari
bahwa perilakunya adalah refleksi langsung
dari Dominan.
573/1631

Dia harus bertanggung jawab atas semua ke-


jahatan, kesalahan dan perilaku buruk yang
dilakukan saat tidak dengan Dominan.

Gagal mematuhi seperti yang tertera di atas


akan berakibat pada hukuman seketika, si-
fatnya akan ditentukan oleh Dominan.
LAMPIRAN 2
Batas Keras
Tidak ada tindakan yang melibatkan api
Tidak ada tindakan yang melibatkan buang
air kecil atau buang air besar dan produk-
produknya. Tidak ada tindakan yang
melibatkan jarum, pisau, 327

memotong, menindik atau darah. Tidak ada


tindakan yang berhubungan dengan instru-
men medis ginekologi.

Tidak ada tindakan melibatkan anak-anak


atau hewan

Tidak ada tindakan yang akan meninggalkan


suatu bekas permanen pada kulit.

Tidak ada tindakan yang melibatkan sesak


napas.
576/1631

Tidak ada kegiatan yang melibatkan kontak


langsung dengan arus listrik (baik langsung
atau tidak langsung), api atau bara kepada
tubuh.
LAMPIRAN 3
Batas Lunak
Untuk dibahas dan disepakati antara kedua
belah pihak:

Manakah dari tindakan seksual berikut ini


yang dapat diterima oleh submisiv?

• Masturbasi

• oral seks

• Cunnilingus

• Hubungan intim

• Vaginal fisting

• Hubungan Anal

• Anal fisting

328
579/1631

Apakah menelan sperma dapat diterima oleh


Submisiv?

Apakah penggunaan mainan seks diterima


oleh Submisiv?

• Vibrator

• Dildo

• Butt Plug

• Lainnya

Tindakan Bondage apa yang dapat diterima


oleh Submisiv?

• Tangan di depan

• Tangan di belakang punggung

• pergelangan kaki

• Lutut
580/1631

• Siku

• Pergelangan Tangan hingga mata kaki

• Spreader bar

• Terikat pada mebel

• Mata ditutup

• Mulut disumpal

• Dikat dengan tali

• Dikat dengan lakban

• Dikat dengan belenggu kulit

• Menggantung

• Mengikat dengan borgol

Apakah sikap umum submisiv tentang men-


erima rasa sakit? Dimana 1 adalah sangat
581/1631

suka dan 5 adalah sangat tidak suka: 1 - 2 - 3


-4-5

329

Berapa banyak rasa sakit yang bisa diterima


submisiv? Dimana 1 adalah tidak ada dan 5
adalah berat: 1 - 2 - 3 - 4 - 5

Manakah dari jenis-jenis rasa sakit /


hukuman /

disiplin dapat diterima oleh Submisiv?

• Dipukul pantatnya

• Dipukul dengan tongkat

• Didera

• Dicambuk

• Digigit
582/1631

• penjepit punting

• penjepit kelamin

• Es

• Wax panas

• Jenis-jenis / metode lainnya yang menim-


bulkan rasa sakit

Sialan. Aku bahkan tak bisa mempertim-


bangkan daftar makanan, apa lagi yang lain.
Aku menelan ludah, mulutku kering, dan
membacanya lagi.

Kepalaku berdengung. Bagaimana aku bisa


setuju dengan semua ini? Dan ternyata itu
untuk keuntunganku, untuk mengeksplorasi
sensualitasku, batas-batasku - dengan
aman – oh, ya ampun! Aku mengejek sangat
marah. Melayani dan mematuhi segalanya.
Semuanya! Aku menggeleng tak percaya.
583/1631

Sebenarnya, tidakkah pada upacara pernika-


han menggunakan kata ... patuh? Ini
mengejutkanku.

Apakah masih ada pasangan berkata seperti


itu?

330

Hanya tiga bulan, itu mengapa ada banyak


sekali wanita? Dia tak mempertahankan
hubungannya sampai lama? Atau mereka
merasa cukup setelah tiga bulan saja? Setiap
akhir pekan? Itu terlalu berlebihan.

Aku tak akan pernah melihat Kate atau


teman yang lain yang mungkin aku dapat
dipekerjaan baruku-asalkan aku
mendapatkan satu saja. Mungkin aku harus
memiliki satu akhir pekan dalam sebulan
untuk diriku sendiri. Mungkin saat aku men-
struasi , kedengarannya ... praktis.
584/1631

Dia adalah masterku! Diperlakukan menurut


yang dia suka! Sialan.

331

Aku bergidik membayangkan sedang dipecut


atau dicambuk. Memukul pantat mungkin
tak terlalu buruk, meskipun memalukan.
Dan mengikat? Nah dia pernah mengikat ke-
dua tanganku. Itu ...

gak apa-apa itu panas, sangat panas, jadi


mungkin juga tak terlalu buruk. Dia tak akan
meminjamkan ke dominan yang lain - tepat
sekali dia tak akan melakukannya. Itu benar-
benar tak dapat diterima.

Mengapa aku bahkan berpikir sejauh ini?

Aku tidak boleh menatap matanya. Betapa


anehnya?
585/1631

Satu-satunya kesempatan yang aku punya


untuk dilihat adalah apa yang dia pikirkan.
Sebenarnya, aku bercanda, aku tak pernah
tahu apa yang dia pikirkan, tapi aku suka
melihat ke dalam matanya. Dia memiliki
mata yang indah - menawan, cerdas, dalam
dan gelap, karena gelap dengan rahasia
dominan.

Mengingat tatapannya yang membakar


membara tanpa sadar aku menekan paha
bersama-sama, menggeliat.

Dan aku tak bisa menyentuhnya. Yah, tak


mengherankan. Dan aturan-aturan konyol ...
Tidak, aku tak bisa melakukan ini. Aku mele-
takkan kepalaku di tangan. Ini buka cara un-
tuk menjalin hubungan. Aku butuh tidur.
Aku merasa hancur. Aku sudah terlibat
semua kegilaan ini lebih dari dua puluh em-
pat jam terakhir, terus terang, melelahkan.
Dan secara mental ... ya ampun, begitu
586/1631

banyak menguras tenaga. Sepertinya José


akan katakan - sialan.

Mungkin besok pagi, dokumen ini mungkin


tak 332

terbaca seperti lelucon konyol.

Aku segera bangkit dan ganti baju dengan


cepat.

Mungkin aku harus meminjam piyama flanel


merah muda Kate. Aku butuh sesuatu yang
nyaman untuk dipeluk yang menenangkan
disekitarku. Aku menuju ke kamar mandi
memakai t-shirt-ku dan celana pendek tidur
dan menyikat gigi.

Aku menatap diriku di cermin kamar mandi.


Kamu tak serius kan mempertimbangkan
hal ini ...
587/1631

bawah sadarku terdengar bijaksana dan


masuk akal, berpikiran aneh bukan jadi dir-
inya seperti biasanya.

Dewi batinku melompat-lompat, bertepuk


tangan seperti anak-anak lima tahun tahun.
Ayo, kita lakukan semua ini ...

Kalau tidak kita akan berakhir hidup sendi-


rian memiliki banyak kucing dan novel
klasik yang akan menemanimu.

Satu-satunya pria yang membuatku tertarik,


dan dia datang dengan perjanjian sialan,
pria yang suka mencambuk, dan seorang
yang hidup dengan banyak masalah. Yah,
setidaknya aku merasa senang akhir pekan
ini. Dewi batinku berhenti melompat dan
tersenyum tenang. Oh ya ... dia menyeringai,
mengangguk padaku dengan puas.
588/1631

Mukaku memerah mengingat tangan, mulut


dan tubuhnya dalam diriku. Aku menutup
mata, aku 333

mengenali rasa kenikmatan menarik ototku


dari dalam, jauh dibawah tubuhku. Aku
ingin melakukannya lagi dan lagi. Mungkin
jika aku hanya mendaftar untuk ber-
hubungan intim ... bisakah dia menyu-
tujuinya? Aku menduga tidak.

Apa aku seorang submisiv? Mungkin aku


akan menemukan jalannya. Mungkin aku
menyesatkan dia saat wawancara. Aku
pemalu, ya ... tapi menjadi submisiv? Aku
membiarkan Kate mengintimidasiku –

apakah sama? Dan batas lunak, astaga.


Mengejutkan pikiranku, tapi aku
meyakinkan bahwa perjanjiannya bisa
didiskusikan.
589/1631

Aku berjalan kembali ke kamar tidurku. Ter-


lalu banyak untuk dipikirkan. Aku perlu
pikiran yang jernih – Besok pagi mungkin
masalah ini menjadi fresh. Aku memasukkan
dokumen kembali kedalam tas.

Besok ... besok adalah hari lain. Naik ke tem-


pat tidur,aku mematikan lampu dan berbar-
ing menatap langit-langit. Oh, aku berharap
aku tak pernah bertemu dengannya. Dewi
batinku menggeleng padaku. Dia dan aku
tahu itu bohong. Aku tak pernah merasa be-
gitu hidup seperti yang aku rasakan
sekarang.

Aku menutup mata, dan aku hanyut dalam


tidur sesekali bermimpi ranjang bertiang
empat dan belenggu dan mata abu-abu yang
tajam.

334

Kate membangunkanku keesok harinya.


590/1631

"Ana, aku sudah membangunkanmu dari


tadi. Kau pasti tidur nyenyak sekali."

Mataku enggan terbuka. Dia bukan hanya


sudah bangun – bahkan dia barusan lari
pagi. Aku melirik alarmku. Jam delapan
pagi. Sialan, aku tidur selama tepat sembilan
jam.

"Ada apa?" Gumamku mengantuk.

"Ada orang di sini mengirim paket untukmu.


Kau harus menandatangani itu."

"Apa?"

"Ayo. Kotaknya besar. Sepertinya sangat


menarik"

Dia menunggu dengan tak sabar penuh se-


mangat Dan keluar kembali ke ruang tamu.
Aku turun dari tempat tidur dan mengganti
gaun yang tergantung di belakang pintuku.
591/1631

Seorang pemuda tampak cerdas berkuncir


berdiri di ruang tamu kami menggenggam
sebuah kotak besar.

"Hai," gumamku.

"Aku akan membuatkan kamu teh." Kate


bergegas masuk ke dapur.

"Miss Steele?"

335

Dan aku langsung tahu dari siapa paket ini.

"Ya," jawabku hati-hati.

"Aku punya paket untuk anda di sini, tapi


aku harus setting dulu baru bisa menun-
jukkan cara menggunakannya."

"Benarkah? Sekarang?"
592/1631

"Hanya mengikuti perintah, Bu." Dia


tersenyum menawan tapi hanya bersifat pro-
fesional tidak bermaksud menggoda.

Apakah dia barusan memanggilku bu?


Apakah aku berusia sepuluh tahun lebih tua
dalam semalam? Jika aku sudah setuju
dengan perjanjian itu. Mulutku mengerut
sebal.

"Oke, apa itu?"

"Ini adalah MacBook Pro."

"Tentu saja." Aku memutar mata.

"Ini belum tersedia di toko, Bu, keluaran ter-


baru dari Apple."

Kenapa itu tak membuatku terkejut? Aku


menghela napas berat.

"Akan aku setting di atas meja makan."


593/1631

336

Aku berjalan ke dapur untuk bergabung


dengan Kate.

"Apa itu?" Katanya ingin tahu, matanya le-


bar dan cerah. Sepertinya dia tidur dengan
nyenyak.

"Laptop dari Christian."

"Kenapa dia mengirim laptop? Kamu tahu


kau bisa menggunakan punyaku," ia menger-
utkan kening.

Bukan seperti itu yang ada dalam pikiran


Christian.

"Oh, itu hanya pinjaman kok. Dia ingin aku


untuk mencobanya." Alasanku terdengar tak
meyakinkan.
594/1631

Tapi Kate mengangguk setuju. Oh... Untuk


pertama kalinya aku telah membohongi
Katherine Kavanagh.

Dia mengulurkan teh padaku.

Laptop Mac tipis dan warna perak dan cukup


menarik. Memiliki layar sangat besar.

Christian Grey menyukai yang serba besar -


aku pikir mulai dari ruang tamu, tapi seben-
arnya, keseluruhan apartemennya.

"Ini OS terbaru dan programnya lengkap,


hardisknya 1,5 terabyte sehingga anda bisa
menyimpan banyak data, RAMnya 32 giga -
Anda berencana

menggunakannya untuk apa?

"Eh ... email."

337
595/1631

"Email" dia tersedak, bingung, menaikkan


alisnya dengan pandangan sedikit aneh di
wajahnya. "Dan mungkin browsing di inter-
net?" Aku mengangkat bahu meminta maaf.

Dia mendesah.

"Nah, Laptop ini sudah ada wireless-nya,


dan aku sudah setting dengan akun anda.
Laptop ini siap dipakai di mana saja di plan-
et ini." Sepertinya dia sangat menginginkan
laptop ini.

"Akun ku?"

"Alamat email baru anda."

Aku punya alamat email?

Dia menunjuk sebuah ikon di layar dan terus


berbicara padaku tapi terdengar seperti
suara berisik.
596/1631

Aku sama sekali tak tahu apa yang dia


katakan, dan jujur, aku tak tertarik. Katakan
saja bagaimana cara menyalakan dan
mematikan - aku akan mencari tahu sisanya.
Lagi pula, aku sudah pernah menggunakan
punya Kate selama empat tahun. Kate ber-
siul, kagum saat dia melihatnya.

"Ini adalah generasi teknologi terbaru." Dia


mengangkat alisnya padaku. "Kebanyakan
wanita mendapatkan bunga atau mungkin
perhiasan,"

katanya penuh arti, berusaha menahan


senyum.

338

Aku cemberut padanya tapi tak bisa mena-


han wajahku tetap biasa. Kita berdua lang-
sung meledak tertawa bersamaan, dan
pemuda itu melongo pada kami, bingung.
597/1631

Setelah selesai setting dia memintaku men-


andatangani catatan pengiriman.

Saat Kate mengantar dia keluar, aku duduk


memegang cangkir tehku, membuka pro-
gram email, dan duduk di sana menunggu
email dari Christian.

Hatiku langsung melompat ke dalam mu-


lutku. Aku dapat satu email dari Christian
Grey. Dengan gugup, aku membukanya.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer barumu

Tanggal: 22 Mei 2011 23:15

Kepada: Anastasia Steele

Yang tersayang Miss Steele


598/1631

Aku percaya kau tidur nyenyak. Aku ber-


harap kau bisa menggunakan laptop ini
dengan baik, seperti yang kita bicarakan.

Aku menunggu hari rabu untuk makan


malam.

Senang menjawab setiap pertanyaan se-


belumnya, boleh melalui email jika kau
ingin.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku langsung membalas.

339

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman)


Tanggal: 23 Mei 2011 08:20
599/1631

Kepada: Christian Grey

Aku tidur sangat sangat nyenyak terima


kasih -

untuk beberapa pikiran yang ganjil - Sir.

Aku mengerti bahwa komputer ini adalah


pinjaman, jadi bukan milikku.

Ana

Hampir seketika itu juga ada balasan.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman)


Tanggal: 23 Mei 2011 08:22

Kepada: Anastasia Steele

Komputer dipinjamkan. Tanpa batas, Miss


Steele.
600/1631

Aku perhatikan dari nadamu sepertinya kau


sudah membaca dokumen yang kuberikan
padamu.

Apa kau memiliki pertanyaan sejauh ini?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku tak bisa tidak tersenyum.

340

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pertanyaan masih disimpan Tang-


gal: 23 Mei 2011 08:25

Kepada: Christian Grey

Aku punya banyak pertanyaan, tetapi tak


pantas lewat email, dan sebagian dari kita
harus bekerja untuk mencari nafkah.
601/1631

Aku tak ingin atau perlu komputer tanpa


batas.

Sampai ketemu lagi, selamat siang. Sir.

Ana

Dia langsung menjawab lagi, dan mem-


buatku jadi tersenyum.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman lagi)


Tanggal: 23 Mei 2011 08:26

Kepada: Anastasia Steele

Sampai ketemu, sayang.

PS: Aku bekerja untuk mencari nafkah juga.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


602/1631

Aku mematikan komputer, menyeringai sep-


erti orang 341

idiot. Bagaimana aku bisa tahan dengan


kelakar Christian? Aku bisa terlambat kerja.
Yah, ini adalah minggu terakhirku - Mr. dan
Mrs. Clayton mungkin akan membuat
kelonggaran. Aku segera ke kamar mandi,
tak mampu menggelengkan kepala -

senyumku menggelikan. Dia mengirim


email padaku.

Aku seperti anak kecil yang gamang. Dan


semua kecemasan mengenai perjanjian
memudar. Saat aku mencuci rambut, aku
mencoba dan berpikir apa aku mungkin bisa
bertanya melalui email. Tentu saja lebih baik
berbicara langsung padanya. Misalkan sese-
orang bisa menyusup ke akun-nya? Mukaku
langsung memerah saat terlintas di
pikiranku.
603/1631

Terburu-buru aku berpakaian cepat, berter-


iak selamat tinggal pada Kate, dan aku be-
rangkat kerja pada minggu terakhirku di
toko Clayton.

José menelpon pada jam sebelas.

"Hei, apakah kita jadi minum kopi?" Suaran-


ya seperti José yang dulu. José hanyalah
temanku, bukan –

seperti sebutan Christian? Orang yang ingin


melamarku. Ugh.

"Tentu. Aku di tempat kerjaku.Bisakah kau


ke sini pada jam dua belas?"

"Sampai ketemu nanti."

Dia menutup telepon, dan aku kembali me-


nambah persediaan kuas cat dan berpikir
tentang Christian Grey dan perjanjiannya.

342
604/1631

José tepat waktu. Dia datang berlari masuk


ke toko seperti anak anjing bermata gelap
melompat-lompat.

"Ana," ia tersenyum lebar mempesona –


Senyum khas Hispanik-Amerika dan aku tak
bisa marah lagi dengannya.

"Hai José." Aku memeluk dirinya. "Aku su-


dah kelaparan. Aku hanya akan memberi-
tahu pada Mrs.

Clayton kalau aku akan makan siang."

Saat kami berjalan-jalan ke toko kopi lokal,


Aku menyelipkan tanganku ke José. Aku
sangat berterima kasih pada – sikap nor-
malnya. Seseorang yang aku tahu dan
pahami.

"Hei Ana," bisiknya. "Kau benar-benar


memaafkanku?"
605/1631

"José, kau tahu aku tidak pernah bisa lama


marah padamu."

Dia menyeringai.

Aku tidak sabar untuk pulang. Daya tarik


email dari Christian, dan mungkin aku bisa
mulai proyek penelitianku. Kate tidak
dirumah, jadi aku menyalakan laptop baru
dan membuka emailku.

Benar saja, ada email dari Christian di inbox.


Aku hampir terpental dari kursiku karena
gembira.

343

Dari: Christian Grey

Perihal: Bekerja untuk hidup

Tanggal: 23 Mei 2011 17:24

Kepada: Anastasia Steele


606/1631

Yang tersayang Miss Steele

Aku harap kau baik-baik saja di tempat


kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku membalasnya.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bekerja untuk hidup

Tanggal: 23 Mei 2011 17:48

Kepada: Christian Grey

Sir ... Aku merasa sangat baik di tempat


kerjaku.

Terima kasih.
607/1631

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Kerja apa!

Tanggal: 23 Mei 2011 17:50

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele

344

Senang kau baik-baik saja.

Saat kau mengirim email, kau tidak melak-


ukan penelitian.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele


608/1631

Perihal: Gangguan

Tanggal: 23 Mei 2011 17:53

Kepada: Christian Grey

Mr. Grey, hentikan mengirim email padaku,


dan aku dapat memulai tugasku.

Aku ingin dapat nilai A untuk yang lainnya.

Ana

Aku memeluk diriku sendiri.

Dari: Christian Grey

Perihal: Tidak sabar

Tanggal: 23 Mei 2011 17:55

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele
609/1631

Hentikan mengirim email untukku - dan


kerjakan tugasmu.

Aku suka memberikan nilai A lagi.

345

Nilai A yang pertama sangat layak


didapatkan. ;) Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Christian Grey barusan mengirimku tanda


tersenyum berkedip... Oh, Aku membuka
Google.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Penelitian Internet

Tanggal: 23 Mei 2011 17:59

Kepada: Christian Grey


610/1631

Dapatkah kau memberi saran untuk alamat


yang bisa kupakai dalam penelitian ini?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Penelitian Internet

Tanggal: 23 Mei 2011 18:02

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele

Selalu mulai dengan Wikipedia.

Tidak ada email berikutnya kecuali jika kau


memiliki pertanyaan. Paham?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


611/1631

Dari: Anastasia Steele

346

Perihal: Bossy!

Tanggal: 23 Mei 2011 18:04

Untuk: Christian Grey

Ya ... Sir. Kau sangat bossy.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Terkontrol

Tanggal: 23 Mei 2011 18:06

Kepada: Anastasia Steele

Anastasia, Kau belum tahu.


612/1631

Yah, mungkin punya bayangan sekarang.

Kerjakan.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku ketik Submissive di Wikipedia.

Setengah jam kemudian, aku merasa sedikit


mual dan di dalam diriku terus terang terke-
jut. Didalam kepalaku bertanya apa aku
benar-benar ingin hal ini?

Astaga - apakah ini maksud dia membangun


Red Room of Pain? Aku duduk menatap la-
yar, dan sebagian dari diriku, bagian yang
sangat lembab dan tak terpisahkan dariku -
yang aku baru kenal akhir-akhir ini, sungguh
aku seperti dinyalakan. Ya, beberapa hal
memang sangat PANAS. Tapi apa itu 347
613/1631

untukku? Sialan ... Bisakah aku melakukan


ini? Aku butuh ruang. Aku harus berpikir.

348

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku


sangat antusias ingin berlari. Aku me-
nemukan sepatu ketsku yang menjijikan dan
belum pernah dipakai, celana training dan t-
shirt. Aku menguncir rambutku, mukaku
memerah saat ingatan itu membawaku kem-
bali, dan aku menyalakan iPodku. Aku tak
bisa duduk di depan kehebatan teknologi itu
dan melihat atau membaca materi yang
meresahkan. Aku harus mengeluarkan be-
berapa kelebihan energi ini, yang
melemahkan gairahku. Sejujurnya, aku pun-
ya pikiran untuk menemuinya di hotel
Heathman dan hanya meminta seks dari se-
orang yang gila kontrol. Tapi itu lima mil,
dan aku rasa aku tak akan bisa berlari satu
mil, apalagi lima mil, dan tentu saja, dia
614/1631

mungkin menolakku yang akan menjadi


sangat memalukan.

Kate berjalan dari mobilnya saat aku


melangkah ke luar pintu. Dia nyaris men-
jatuhkan belanjaannya saat dia melihatku.
Ana Steele dengan sepatu kets. Aku
melambaikan tangan dan tak berhenti untuk
interogasinya. Aku serius butuh waktu
sendirian.

Snow Patrol membahana di telingaku, aku


mulai berlari pada saat senja, matahari su-
dah condong ke barat dan langit berwarna
biru laut.

Aku berlari melewati taman. Apa yang akan


aku lakukan? Aku menginginkan dia, tapi
mengikuti syarat-syaratnya? Aku tak tahu.
Mungkin aku harus menegosiasikan apa
yang aku inginkan. Membahas perjanjian
yang konyol baris demi baris dan
mengatakan apa yang dapat diterima dan
615/1631

apa yang tidak. Penelitianku telah


mengatakan padaku bahwa 349

hukuman itu tak dapat diterapkan. Dia harus


tahu itu. Aku tahu bahwa itu akan menjadik-
an tolok ukur dari hubungan. Ini menggam-
barkan apa yang dapat aku harapkan dari dia
dan apa dia mengharapkan dariku - penyera-
han total diriku. Apakah aku siap untuk
memberikan itu? Apakah aku bahkan punya
kemampuan untuk menjalaninya?

Aku terganggu oleh satu pertanyaan -


mengapa dia seperti ini? Apakah karena dia
dirayu pada usia semuda itu? Aku benar-
benar tak tahu. Dia masih seperti sebuah
misteri.

Aku berhenti di samping sebuah pohon ce-


mara besar dan meletakkan tanganku di
lutut, terengah-engah, menghisap udara
yang sangat berharga ke paru-paruku. Oh,
ini terasa lebih baik, pertukaran udara di
616/1631

paru-paruku. Aku bisa merasakan tekadku


yang keras. Ya. Aku bisa mengatakan padan-
ya apa yang baik dan apa yang tidak. Aku
perlu mengirim email padanya seperti yang
ada dalam pikiranku, dan kemudian kita bisa
mendiskusikan ini pada hari Rabu. Aku
menghirup napas dalam-dalam, kemudian
joging kembali ke apartemen.

Kate habis belanja, seperti yang dia


inginkan, pakaian untuk liburan ke
Barbados.

Terutama bikini dan kain sarung yang sep-


adan. Dia akan terlihat luar biasa memakai
pakaian itu, toh dia masih bisa membuat aku
duduk dan berkomentar sementara dia men-
coba satu persatu. Hanya ada satu-350

satunya cara orang dapat mengatakan -


kamu terlihat sangat luar biasa Kate. Dia
memiliki bentuk tubuh berlekuk, ramping
yang membuat banyak wanita iri.
617/1631

Dia tak melakukannya dengan sengaja, aku


tahu, tapi aku mengangkat bahu minta maaf,
berpakaian penuh keringat, t-shirt yang su-
dah tua, celana training, dan sepatu kets
masuk ke kamarku dengan alasan mau
meneruskan pengepakan lagi. Bisakah aku
merasa tak lebih canggung lagi? Aku
menyalakan laptop yang canggih di atas
meja. Aku mengirim email untuk Christian.

_________________________________

________________

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Terguncang dari WSUV

Tanggal: 23 Mei 2011 20:33

Kepada: Christian Grey

Oke, aku sudah cukup melihat.


618/1631

Senang sekali karena tahu kamu.

Ana

Aku tekan kirim, memeluk diriku sendiri,


menertawakan lelucon kecilku sendiri.
Apakah dia akan menganggap sebagai leluc-
on? Oh sial

- mungkin tidak. Christian Grey tidak ter-


kenal dengan selera humornya. Tapi aku
tahu itu ada, aku sudah mengalaminya.
Mungkin aku sudah terlalu jauh. Aku
menunggu jawabannya.

351

Aku menunggu ... dan menunggu. Aku me-


lirik jam alarmku. Sepuluh menit telah
berlalu.

Untuk mengalihkan diri dari kecemasan


yang berkembang di perutku, aku mulai
619/1631

melakukan apa yang kukatakan pada Kate -


mengemasi kamarku.

Aku mulai dengan menjejalkan buku-


bukuku ke dalam peti.

Jam sembilan, aku tak mendengar apa-apa.


Mungkin dia keluar. Aku cemberut kesal kar-
ena itu kupasang headset iPod ditelingaku,
mendengarkan Snow Patrol, dan duduk di
meja kecilku untuk membaca kembali kon-
trak dan aku membuat komentar.

Aku tak tahu mengapa aku melihat ke atas,


mungkin aku menangkap gerakan kecil dari
sudut mataku, aku tak tahu, tetapi ketika aku
menatap keatas, dia berdiri di ambang pintu
kamar tidurku menontonku dengan penuh
perhatian. Dia mengenakan celana flanel
abu-abu dan kemeja linen putih, memutar-
mutar pelan kunci mobil. Aku menarik head-
set ditelingaku keluar dan membeku. Sial!
620/1631

"Selamat malam, Anastasia." Nada suaranya


dingin, ekspresinya benar-benar dijaga dan
tak terbaca. Nada bicaranya membuat teng-
gorokanku kering. Sialan Kate membiarkan
dia di sini tanpa peringatan.

Samar-samar, aku menyadari bahwa aku


masih berkeringat, belum mandi,
menjijikkan, dan dia tampak tampan banget,
celananya tergantung di 352

pinggul, dan terlebih lagi, dia ada di sini di


kamar tidurku.

"Aku merasa bahwa emailmu perlu balasan


secara pribadi," ia menjelaskan datar.

Aku membuka mulut dan kemudian menu-


tupnya kembali, dua kali. Lelucon ini berba-
lik padaku. Belum pernah ada di alam
semesta ini atau tempat lainnya aku mengira
dia akan meninggalkan semua yang dilak-
ukannya dan muncul di sini.
621/1631

"Boleh aku duduk?" Tanyanya, matanya


sekarang menari dengan lucu - terima kasih
surga - mungkin dia akan melihat sisi yang
lucu?

Aku mengangguk. Kekuatan berbicaranya


masih sulit dipahami. Christian Grey tengah
duduk di tempat tidurku.

"Aku selalu ingin tahu kamar tidurmu akan


terlihat seperti apa," katanya.

Aku melirik sekitarku, berencana mencari


jalan keluar, tak ada - hanya ada pintu atau
jendela.

Kamarku fungsional tapi nyaman - cuman


mebel rotan putih dan ranjang dobel bed
dari besi warna putih dengan selimut kain
perca yang ditambal sulam, yang dibuat oleh
ibuku saat dia baru belajar menjahit yang
paling gampang ala Amerika. Semua ber-
warna biru muda dan krem.
622/1631

353

"Disini sangat tenang dan damai," bisiknya.


Tidak sekarang ini ... tidak jika denganmu
di sini. Akhirnya, pusat otakku men-
gingatkan tujuannya. Aku menarik napas.

"Bagaimana ...?"

Dia tersenyum padaku.

"Aku masih di Heathman."

Aku tahu itu.

"Apa kau mau minum?" Kesopanan menang


diatas segala hal lain yang ingin aku katakan.

"Tidak, terima kasih, Anastasia." Dia


tersenyum mempesona, senyum dengan
bibirnya melengkung, kepalanya miring
sedikit ke satu sisi.
623/1631

Yah, aku mungkin membutuhkan yang satu


itu.

"Jadi, senang karena sudah tahu aku?"

Sialan, apa dia tersinggung? Aku menatap


jari-jariku.

Bagaimana aku bisa menggali diriku sendiri


keluar dari ini? Jika aku mengatakan padan-
ya itu hanya sebuah lelucon, aku tak berpikir
dia akan terkesan.

"Kupikir kau akan membalas melalui email."


Suaraku lirih, menyedihkan.

354

"Apa kau menggigit bibir bawahmu dengan


sengaja?"

Tanyanya muram.
624/1631

Aku berkedip ke arahnya, terengah-engah,


membebaskan bibir.

"Aku tak menyadari aku menggigit bibirku,"


bisikku pelan.

Hatiku berdebar-debar. Aku dapat mera-


sakan tarikan itu, bahwa seperti ada tarikan
listrik yang nikmat diantara kami, mengisi
ruang diantara kita dengan listrik statis. Dia
duduk sangat dekat denganku, matanya abu-
abu gelap membara, siku bertumpu di lutut,
kakinya terpisah. Condong ke depan, perla-
han dia melepas salah satu kepangku, jari-
jarinya membebaskan rambutku. Napasku
tersengal-sengal, dan aku tak bisa bergerak.
Aku menonton seperti terhipnotis saat tan-
gannya melepas kepang keduaku, dan men-
arik ikat rambut, ia mengendurkan kepang
dengan jari-jarinya yang terlatih.

"Jadi kau memutuskan berolah raga," dia


bernafas, suaranya lembut dan merdu. Jari-
625/1631

jarinya dengan lembut menyelipkan rambut


di belakang telingaku.

"Mengapa, Anastasia?" Jarinya menelusuri


sekitar telingaku, dan sangat lembut, dia
merenggut daun telingaku, berirama. Ini
sangat intim.

"Aku perlu waktu untuk berpikir," bisikku.


Aku adalah kelinci/lampu, ngengat/api, bur-
ung/ular ...

355

dan dia tahu persis apa yang dia lakukan


padaku.

"Memikirkan apa, Anastasia?"

"Kamu."

"Dan kau memutuskan bahwa senang sudah


mengenalku? Maksudmu dalam arti kau
mengenalku seperti dalam Alkitab?"
626/1631

Oh sial. Mukaku memerah.

"Aku tak berpikir kau akrab dengan Alkitab."

"Aku pergi ke Sekolah Minggu, Anastasia. Ini


mengajarkan aku banyak hal."

"Aku tak ingat membaca tentang penjepit


puting dalam Alkitab. Mungkin kau
diajarkan dari terjemahan modern."

Bibirnya melengkung seperti tersenyum, dan


mataku tertarik pada mulut yang indah dipa-
hat itu.

"Yah, aku pikir aku harus datang dan men-


gingatkanmu betapa menyenangkan sudah
mengenalku."

Sialan. Aku menatap dia membuka mulut-


nya, dan jari-jarinya bergerak dari telinga ke
daguku.

356
627/1631

"Apa pendapatmu untuk itu, Miss Steele?"

Mata abu-abunya membara padaku,


tatapannya sangat dalam menantang.
Bibirnya berpisah - dia menunggu, berputar
untuk menyerang. Hasrat -

hangat, meleleh dan membara, sangat mem-


bakar di dalam perutku.

Aku mengambil tindakan pencegahan dan


aku menubrukkan diriku ke arahnya. Entah
bagaimana ia bergerak, aku tak tahu ba-
gaimana, dan dalam sekejap aku di tempat
tidur terjepit di bawahnya, tanganku ter-
entang dan ditahan di atas kepalaku, tan-
gannya yang bebas menggenggam mukaku
dan mulutnya menemukan mulutku.

Lidahnya didalam mulutku, memiliki dan


merasukiku, dan aku bersenang-senang
dalam kekuatan yang dipakainya. Aku mer-
asa dia menekan sepanjang tubuhku. Dia
628/1631

menginginkan aku, dan ini aneh, bagian


dalam tubuhku merasa nikmat. Bukan
dengan Kate yang memakai bikini kecilnya,
bukan salah satu dari lima belas wanita itu,
tidak juga dengan Mrs. Robinson yang jahat.
Hanya aku. Pria tampan ini mengin-
ginkanku. Dewi batinku bersinar begitu ter-
ang hingga dia bisa menerangi Portland. Dia
berhenti menciumku, dan aku membuka
mata, aku menemukan dia sedang
menatapku.

"Percaya padaku?" Ia mengambil napas.

Aku mengangguk, mataku terbelalak, jan-


tungku 357

melonjak di tulang rusukku, darahku


bergemuruh di seluruh tubuhku. Dia mero-
goh saku celananya, dan mengeluarkan dasi
sutra abu-abu peraknya... itu dasi sutra abu-
abu perak yang meninggalkan bekas pada
pergelangan tanganku. Dia bergerak begitu
629/1631

cepat, duduk mengangkang saat dia men-


gikatkan pergelangan tanganku bersama-
sama, tapi kali ini, ia mengikat ujung dasi ke
salah satu jari-jari kepala ranjang besi puti-
hku. Dia menarik pada memeriksa ikatanku
apakah itu kuat. Aku tidak akan ke mana-
mana. Sungguh-sungguh aku terikat di tem-
pat tidurku, dan aku begitu bergairah.

Dia turun dari tubuhku dan berdiri di


samping tempat tidur, menatap ke arahku,
matanya gelap tampak meinginkanku. Wa-
jahnya menunjukkan sikap yang penuh
kemenangan, bercampuran lega.

"Begitu lebih baik," bisiknya tersenyum na-


kal dan aku tahu itu. Dia membungkuk dan
mulai melepas satu sepatu ketsku. Oh tidak
... tidak ... kakiku.

Tidak, aku baru saja berlari.


630/1631

"Tidak," aku protes, mencoba untuk menen-


dang dia.

Dia berhenti.

"Jika kau berontak, aku akan mengikat


kakimu juga.

Jika kau membuat suara, Anastasia, aku


akan membungkammu.

Diam. Katherine mungkin di luar


mendengarkan 358

sekarang."

Membungkamku! Kate! Aku segera menutup


mulut.

Dia melepas sepatu dan kaus kakiku satu


persatu dan perlahan-lahan melepas celana
trainingku.
631/1631

Oh - celana dalam apa yang kupakai? Dia


mengangkatku dan menarik selimut dan se-
limutku keluar dari bawahku dan mere-
bahkan aku lagi, kali ini diatas sprei.

"Nah." Dia menjilati bibir bawahnya


perlahan-lahan.

"Kau menggigit bibir itu, Anastasia. Kau


tahu efeknya terhadapku." Dia menem-
patkan jari telunjuknya di atas mulutku, se-
buah peringatan.

Oh. Aku nyaris tak bisa menahan diri,


berbaring tak berdaya, mengamatinya ber-
gerak dengan anggun di sekitar kamarku, ini
adalah afrodisiak yang memabukkan.

Perlahan, dengan santai, dia melepas sepatu


dan kaus kaki, Membuka celananya, dan
mengangkat bajunya ke atas kepalanya.
632/1631

"Aku pikir kau sudah melihat terlalu ban-


yak," dia tertawa geli dengan licik. Dia duduk
mengangkangiku lagi, menarik t-shirtku,
dan aku pikir dia akan melepasnya, tapi dia
gulungkan ke leherku dan kemudian men-
arik itu di atas kepalaku sehingga dia bisa
melihat mulut dan hidungku, tapi menutupi
359

mataku. Dan karena itu dilipat - Aku tak bisa


melihat apa-apa.

"Mmm," dia mengambil nafas sambil


memuji. "Ini makin lama makin baik. Aku
akan mengambil minum."

Condong ke bawah, dia menciumku,


bibirnya lembut menyentuhku, dan
badannya bergeser dari tempat tidur. Aku
mendengar derit pelan pintu kamar tidur.

Ambil minum. Dimana? Di sini? Portland?


633/1631

Seattle? Aku berusaha keras untuk


mendengarnya.

Aku bisa menangkap suara obrolan pelan,


dan aku tahu dia berbicara dengan Kate - oh
tidak ... dia nyaris telanjang. Apa yang akan
dia katakan? Aku mendengar suara botol
dibuka. Apa itu? Dia kembali, pintu berderit
sekali lagi, terdengar pelan suara kakinya
berjalan di lantai kamar tidur, dan suara es
batu berdenting di gelas seperti berputar
didalamnya.

Minuman apa? Dia menutup pintu dan


melepas celananya. Sepertinya celananya
turun ke lantai, dan aku tahu dia telanjang.
Dia duduk mengangkangiku lagi.

"Apakah kau haus, Anastasia?" Tanyanya,


suaranya menggoda

"Ya," aku bernapas, karena mulutku tiba-tiba


kering.
634/1631

Aku mendengar denting es batu di gelas, dan


ia menempatkan ke bawah lagi dan mem-
bungkuk dan menciumku, sepertinya dia
menuangkan cairan segar 360

dan lezat ke dalam mulutku. Ini anggur


putih. Ini tak terduga sangat panas,
meskipun anggurnya dingin, dan bibir Chris-
tian juga terasa dingin.

"Lagi?" Bisiknya.

Aku mengangguk. Rasanya jadi lebih indah


karena berasal dari dalam mulutnya. Dia
membungkuk, dan aku minum seteguk lagi
dari bibirnya ... oh.

"Nggak boleh terlalu banyak, kita tahu


kemampuanmu terhadap alkohol sangat ter-
batas, Anastasia."

Aku tak bisa membantahnya. Aku menyerin-


gai, dan dia membungkuk memberikan
635/1631

seteguk lagi. Dia bergeser berbaring di ata-


sku, bagian tubuhnya yang mengeras me-
nempel di antara pahaku. Oh, aku ingin dia
didalam diriku.

"Apa ini enak?" Tanya dia, tapi aku


mendengar suaranya berat.

Aku menegang. Dia minum lagi dan mem-


bungkuk, menciumku, memasukkan peca-
han es kecil kedalam mulutku dengan sedikit
anggur. Perlahan-lahan dan santai dia mem-
beri ciuman dengan bibirnya yang dingin
menyusuri dari pangkal tenggorokan, antara
buah dadaku, turun kebagian tengah tu-
buhku, dan ke perut. Dia mengeluarkan es
dari mulutnya menggenang dingin di tengah
pusarku, anggur dingin.

361

Terasa membakar langsung ke bawah bagian


terdalam perutku. Wow.
636/1631

"Sekarang kau harus tetap diam," bisiknya.


"Jika kau bergerak, Anastasia, kau akan
mendapati anggur di seluruh tempat tidur."

Pinggulku mengejang secara otomatis.

"Oh tidak. Jika kau menumpahkan anggur,


Aku akan menghukummu, Miss Steele."

Aku merintih dan putus asa melawan


dorongan untuk memiringkan pinggul, men-
arik menahan diriku. Oh tidak ... tolonglah.

Dengan satu jari, dia menarik ke bawah cup


bra-ku bergantian, payudaraku terdorong
keatas, dan terbuka. Condong ke bawah, dia
mencium dan menarik setiap putingku ber-
gantian dengan bibirnya yang dingin. Aku
berusaha menahan tubuhku untuk bereaksi
dengan melengkungkan tubuhku.

"Seberapa nikmatnya ini?" Dia mengambil


nafas sambil meniup salah satu putingku.
637/1631

Aku mendengar lagi suara denting es, dan


kemudian aku bisa merasakan es itu berada
di sekeliling puting sebelah kananku saat dia
menarik yang sebelah kiri dengan bibirnya.
Aku mengerang, berjuang untuk tidak ber-
gerak. Ini siksaan yang manis tapi menyiksa.

362

"Jika kau menumpahkan anggur, aku tak


akan membiarkanmu keluar."

"Oh ... tolong ... Christian ... Sir ... tolonglah."


Dia membuatku gila. Aku mendengarnya
tersenyum.

Es di pusarku mencair. Aku benar-benar


panas -

panas dan dingin dan ingin.

Menginginkan dia, dalam diriku. Sekarang.


638/1631

Jari-jarinya yang dingin melintasi perutku.


Kulitku terasa sangat sensitif, pinggulku
mengejang secara otomatis, dan sekarang
cairannya menjadi hangat dari pusarku
merembes di atas perutku. Christian ber-
gerak dengan cepat, menjilati dengan
lidahnya, mencium, menggigitku pelan,
mengisap.

"Oh, Anastasia, kau bergerak. Apa yang akan


aku lakukan padamu?"

Aku terengah-engah dengan keras. Aku han-


ya bisa berkonsentrasi pada suaranya dan
sentuhannya.

Selain itu tak ada yang nyata. Tak ada lagi


yang penting, tak ada lagi yang tertangkap di
radarku.

Jari-jarinya masuk ke celanaku.


639/1631

"Oh, Sayang," bisiknya dan ia mendorong


dua jarinya masuk dalam diriku.

Aku terkesiap.

363

"Siap untukku begitu cepat," katanya. Jari-


jarinya bergerak perlahan-lahan menggoda,
masuk, keluar, dan aku menekan kearahnya,
memiringkan pinggulku keatas.

"Kamu gadis yang serakah," tegur dia perla-


han, dan ibu jarinya berputar-putar pada ba-
gian yang paling sensitif dariku dan kemudi-
an menekan ke bawah.

Aku merintih keras saat tubuhku melonjak


dibalik jari-jarinya yang terlatih. Tangannya
keatas dan mendorong t-shirt di atas ke-
palaku sehingga aku bisa melihat dia saat
aku berkedip dalam cahaya lembut lampu
sampingku. Aku rindu untuk menyentuhnya.
640/1631

"Aku ingin menyentuhmu," Aku menarik


napas.

"Aku tahu," bisiknya. Dia membungkuk dan


menciumku, jari-jarinya masih bergerak
berirama dalam diriku, ibu jarinya berputar-
putar dan menekan. Tangan satunya
menyibak rambutku kesamping kepala dan
memegang kepalaku di tempat.

Lidahnya mengikuti gerakan jarinya,


memilikiku.

Kakiku mulai kaku saat aku mendorong


mengikuti gerakan tangannya. Gerakan tan-
gannya lembut, membuatku dibawa kembali
dari tepi jurang. Dia melakukan ini lagi dan
lagi. Sangat membuatku jadi frustrasi ... Oh
tolong Christian, aku berteriak di kepalaku.

"Ini adalah hukumanmu, begitu dekat dan


begitu 364
641/1631

jauh. Apa ini menyenangkan?" hembusan


nafasnya terasa telingaku.

Aku merengek, lelah, menarik melawan


ikatanku.

Aku tak berdaya, tenggelam dalam siksaan


erotis.

"Tolonglah," Aku memohon, dan akhirnya ia


merasa kasihan padaku.

"Bagaimana aku harus bercinta denganmu,


Anastasia?"

Oh ... tubuhku mulai bergetar. Dia diam lagi.

"Tolonglah."

"Apa yang kau inginkan, Anastasia?"

"Kau ... sekarang," teriakku.


642/1631

"Bagaimana kalau aku bercinta denganmu


dengan cara ini, atau cara ini, atau cara ini?
Pilihanannya tak terbatas," dia bernafas
diatas bibirku. Dia menarik kembali tan-
gannya dan menggapai ke meja samping
tempat tidur untuk mengambil bungkus foil.
Dia berlutut di antara kakiku, dan sangat
perlahan dia menarik lepas celana dalamku,
menatap ke arahku, matanya berkilauan. Dia
memakai kondom. Aku menonton terpukau,
terpesona.

"Seberapa menyenangkan ini?" Katanya


sambil membelai dirinya sendiri.

365

"Maksudku itu hanya sebuah lelucon," aku


merintih.

Aku mohon bercintalah denganku


Christian.
643/1631

Dia mengangkat alis saat tangannya ber-


gerak ke atas dan ke bawah pada organ tu-
buhnya yang

mengesankan.

"Sebuah lelucon?" Suaranya lembut tapi


mengancam.

"Ya. Tolong, Christian," aku memohon


padanya.

"Apa kau tertawa sekarang?"

"Tidak," Aku merengek.

Aku hanyalah satu bola dari kebutuhanku


yang menegangkan. Dia menatap ke arahku
sebentar, mengukur kebutuhanku, kemudian
dia menarikku tiba-tiba dan membalikkan
tubuhku. Ini membuatku terkejut, dan kar-
ena tanganku diikat, aku harus menyangga
diri pada sikuku. Dia mendorong kedua
644/1631

lututku diatas tempat tidur sehingga


pantatku menghadap keatas dan dia me-
nepuk dengan keras.

Sebelum aku bisa bereaksi, dia masuk ke-


dalam diriku. Aku menjerit - dari tamparan
dan dari serangan mendadak darinya, dan
aku langsung keluar lagi dan lagi, be-
rantakan di bawah tubuhnya saat ia terus
mendorong dengan nikmat ke dalam diriku.
Dia tak berhenti. Aku kehabisan tenaga. Aku
tak bisa menerima lagi ... dan dia mendorong
dan terus dan terus ... aku diriku terbangun
lagi ... pasti 366

tidak ... jangan ...

"Ayo, Anastasia, sekali lagi," ia menggeram


dengan gigi terkatup, dan luar biasanya, tu-
buhku merespon, kejang-kejang di
bawahnya saat aku keluar lagi, memanggil-
manggil namanya. Aku berkeping-keping
lagi menjadi potongan kecil, dan Christian
645/1631

berhenti, akhirnya melepaskan, diam-diam


menemukan pembebasannya.

Dia ambruk di atasku, terengah-engah.

"Sungguh sangat menyenangkan?" Tanya dia


dengan giginya terkatup.

Oh.

Aku berbaring terengah-engah dan kelelahan


di tempat tidur, mataku tertutup saat dia
perlahan-lahan menarik keluar dariku. Dia
segera bangkit dan memakai baju. Saat dia
sudah berpakaian lengkap, dia naik ke ran-
jang dan dengan lembut melepas dasi dan
menarik t-shirt lepas. Aku melenturkan jari-
jariku dan menggosok pergelangan tanganku
sambil tersenyum melihat pola dasi yang
membekas di pergelangan tanganku. Aku
menarik kembali bra-ku lalu dia menarik se-
limut dan menyelimutiku. Aku menatap ke
646/1631

arahnya benar-benar bingung, dan dia


menyeringai ke arahku.

367

"Ini benar-benar sangat menyenangkan,"


bisikku, tersenyum malu-malu.

"Kau menyebut kata itu lagi."

"Kau tak suka kata itu?"

"Tidak. Ini tak berpengaruh padaku sama


sekali."

"Oh - aku nggak tahu ... sepertinya memiliki


pengaruh yang sangat menguntungkan
untukmu."

"Apa aku pengaruh yang menguntungkan


sekarang?

Bisakah kau melukai egoku lebih jauh, Miss


Steele?"
647/1631

"Aku tak berpikir ada sesuatu yang salah


dengan egomu." Tapi bahkan saat aku
mengatakannya, aku tak merasa yakin
dengan kata-kataku- sesuatu yang sulit dipa-
hami melintasi pikiranku, pikiran sekilas,
tapi hilang sebelum aku bisa memahami itu.

"Kau pikir?" Suaranya lembut. Dia berbaring


di sampingku, berpakaian lengkap, kepalan-
ya bersandar pada siku, dan aku hanya me-
makai bra.

"Mengapa kau tak suka disentuh?"

"Aku hanya bilang tak suka." Dia meraih dan


memberikan ciuman lembut di dahiku.
"Jadi, emailmu itu hanya lelucon."

Aku tersenyum meminta maaf padanya dan


368

mengangkat bahu.
648/1631

"Oh begitu. Jadi kau masih mempertim-


bangkan penawaranku?"

"Proposal tak senonohmu ... ya aku akan


mempertimbangkan itu. Tapi aku memiliki
masalah."

Dia menyeringai ke arahku seakan lega.

"Aku akan kecewa jika kau tak melakukan."

"Aku akan email padamu, tapi kau


menginterupsiku."

"Senggama terputus."

"Lihat, Aku tahu kau punya rasa humor


suatu tempat di sana." Aku tersenyum.

"Hanya hal-hal tertentu yang lucu, Anastas-


ia. Aku pikir kau mengatakan tidak, tidak
ada pembahasan sama sekali." suaranya
turun.
649/1631

"Aku belum tahu. Aku belum memutuskan.


Apakah kau akan mengalungi leherku?"

Dia mengangkat alisnya.

"Kau sudah melakukan penelitianmu. Aku


tak tahu, Anastasia. Aku tak pernah
mengalungi leher seseorang."

369

Oh ... haruskah aku terkejut dengan kata-


katanya ini?

Aku hanya tahu sedikit sekali tentang adegan


.... aku tak tahu.

"Apakah kau pernah diikat lehermu?"


Bisikku.

"Ya."

"Oleh Mrs. Robinson?"


650/1631

"Mrs. Robinson!" Dia tertawa keras, bebas,


dan dia terlihat begitu muda dan riang, ke-
palanya menengadah, gelak tawanya
menular.

Aku menyeringai balik ke arahnya.

"Aku akan bercerita padanya apa yang kau


katakan, dia akan menyukainya."

"Kau masih sering bicara dengannya?" Aku


tak bisa menyimpan nada suaraku yang
terkejut.

"Ya." Dia serius sekarang.

Oh ... dan sebagian dari diriku tiba-tiba cem-


buru -

Aku terganggu dengan kedalaman


perasaanku.

"Oh, begitu." Suaraku keras. "Jadi kau


memiliki seseorang untuk bisa
651/1631

mendiskusikan alternatif gaya hidupmu, tapi


aku tak diijinkan."

Dia mengernyit.

370

"Aku rasa aku tak pernah memikirkannya


seperti itu.

Mrs. Robinson adalah bagian dari gaya


hidup itu. Aku bilang, dia adalah teman baik
sekarang. Jika kau mau, aku bisa mem-
perkenalkanmu ke salah satu mantan sub-
ku, kau bisa ngobrol dengannya."

Apa? Apa dia sengaja mencoba membuatku


marah?

"Apa ini ide dari leluconmu?

"Tidak, Anastasia." Dia bingung saat ia


menggelengkan kepalanya dengan sungguh-
sungguh.
652/1631

"Tidak - aku akan melakukan hal itu sendiri,


terima kasih banyak," Aku membentaknya,
menarik selimut sampai ke daguku.

Dia menatapku, seperti terkejut.

"Anastasia, aku ..." Aku pikir dia kehilangan


kata-kata untuk pertama kalinya, "Aku tak
bermaksud menyinggung perasaanmu."

"Aku tak tersinggung. Aku ketakutan."

"Ketakutan?"

"Aku tak ingin berbicara dengan salah satu


mantan pacarmu ... budak ... sub ... atau apa
pun kau memanggil mereka."

371

"Anastasia Steele - apa kau cemburu?"

Mukaku memerah.
653/1631

"Apakah kau akan menginap?"

"Aku punya acara pertemuan sarapan besok


pagi di Heathman. Selain itu, aku katakan,
aku tak tidur dengan pacar, budak, sub, atau
siapa pun. Jumat dan Sabtu malam adalah
pengecualian.

Itu tak akan terjadi lagi." Aku bisa


mendengar tekad di balik suara seraknya
yang lembut.

Aku mengerutkan bibir padanya.

"Aku lelah sekarang."

"Apakah kau mengusirku keluar?" Dia


mengangkat alisnya padaku, geli dan sedikit
kecewa.

"Ya."

"Nah itu untuk pertama kali yang lain." Dia


menatapku curiga. "Jadi tak ada yang ingin
654/1631

kau diskusikan sekarang? Tentang perjanji-


an itu."

"Tidak" jawabku kesal.

"Ya Tuhan, aku akan suka memberimu tem-


pat sembunyi yang bagus. Kau akan merasa
jauh lebih baik, begitu juga aku."

372

"Kau tak bisa mengatakan hal-hal seperti itu


... aku belum menandatangani apa pun."

"Seorang pria bisa bermimpi, Anastasia." Dia


membungkuk dan memegang daguku.

"Rabu?" Bisiknya, dan dia menciumku


ringan di bibirku.

"Rabu," aku setuju. "Aku akan mengantarmu


keluar.
655/1631

Jika kau memberiku satu menit." Aku ban-


gun dan mengambil t-shirt, mendorong dia
yang menutupi jalanku. Geli dan enggan, ia
bangkit dari tempat tidur.

"Tolong ambilkan celana trainingku."

Dia mengambil dari lantai dan memberik-


annya padaku.

"Ya, nona." Dia berusaha untuk menyem-


bunyikan senyumnya tapi tak berhasil.

Aku menyempitkan mataku padanya saat


aku menyelipkan celanaku keatas. Ram-
butku sangat mengerikan dan aku tahu aku
harus menghadapi interogasi Katherine
Kavanagh setelah dia pergi.

Mengambil pita rambut, aku berjalan ke


pintu kamar tidurku, membukanya sedikit
memeriksa Kate. Dia tak di ruang tamu. Aku
656/1631

dapat mendengar dia sedang menelepon di


kamarnya. Christian mengikutiku 373

keluar. Saat berjalan dari kamar tidur ke


pintu depan, pikiran dan perasaanku beru-
bah surut. Aku tak lagi marah padanya, aku
tiba-tiba merasa sangat pemalu. Aku tak
ingin dia pergi. Untuk pertama kalinya, aku
berharap dia - normal - menginginkan
hubungan normal yang tak perlu perjanjian
sepuluh halaman segala, flogger, dan kara-
biner di langit-langit ruang bermain itu.

Aku membukakan pintu dan menunduk


menatap tanganku. Ini pertama kalinya aku
berhubungan intim di rumahku, dan setelah
selesai aku pikir itu cukup bagus. Tapi
sekarang aku merasa seperti wadah - sebuah
wadah kosong yang diisi sesuai dengan
keinginannya. Bawah sadarku menggeleng.

Kau ingin berlari ke Heathman untuk ber-


hubungan intim - kau menyerah dengan
657/1631

cepat. Dia menyilangkan tangan dan


ketukan kakinya dengan pandangan yang
mengatakan apa-yang-kau-keluhkan di
wajahnya.

Christian berhenti di ambang pintu dan


meremas daguku, memaksa mata untuk
menatapnya. Alisnya berkerut sedikit.

"Kau baik-baik saja?" Tanya dia lembut se-


bagai ibu jarinya membelai ringan bibir
bawahku.

"Ya." Aku berusaha menjawab jujur tapi aku


tak yakin. Aku merasa terjadi pergeseran
pola pikir. Aku tahu bahwa jika aku melak-
ukan hal ini dengan dia, aku akan terluka.
Dia tak sanggup, untuk tertarik, atau berse-
dia untuk memberikankan aku lebih ... dan
374

aku ingin lebih. Lebih banyak lagi. Aku mer-


asakan gelombang kecemburuanku hanya
658/1631

beberapa menit lalu memberitahuku bahwa


aku memiliki perasaan yang lebih dalam
padanya daripada aku telah akui pada diriku
sendiri.

"Rabu," dia menegaskan, dan ia mencon-


dongkan tubuh dan mencium lembut. Ada
suatu perubahan saat dia menciumku,
bibirnya menjadi lebih mendesak bibirku,
tangannya bergerak naik dari daguku dan
dia memegang sisi kepalaku, tangannya yang
lain di sisi lain. Napasnya menjadi cepat. Ia
memperdalam ciuman sambil bersandar ke
dalam diriku. Aku meletakkan tanganku di
lengannya.

Aku ingin meremas rambutnya, tapi aku

menahannya, karena tahu bahwa dia tak


akan menyukainya. Dahinya bersandar dib-
ibirku, mata tertutup, suaranya tegang.
659/1631

"Anastasia," bisiknya. "Apa yang kau lakukan


padaku?"

"Aku bisa mengatakan hal yang sama


padamu,"

bisikku kembali.

Sambil mengambil napas dalam-dalam, dia


mencium keningku kemudian pergi. Dia
menyusuri jalan menuju mobilnya, dia ber-
jalan sambil mengacak- acak rambutnya. Dia
mendongak saat membuka pintu mobilnya,
dia tersenyum mempesona. Aku membalas
dengan senyum lemah, benar-benar terpes-
ona 375

padanya, dan aku diingatkan sekali lagi dari


Icarus terbang terlalu dekat dengan Mata-
hari. Aku menutup pintu depan saat dia naik
ke dalam mobil sporty-nya.
660/1631

Aku jadi ingin menangis, sebuah nada


melankolis sedih dan kesepian yang meng-
genggam bulat hatiku.

Bergegas kembali ke kamarku, aku menutup


pintu dan bersandar mencoba untuk men-
guraikan perasaanku. Aku tak bisa. Merosot
ke lantai, aku meletakkan kepala di tanganku
saat air mataku mulai mengalir.

Kate mengetuk lembut.

"Ana?" Bisiknya. Aku membuka pintu. Dia


mengamatiku sebentar dan segera
memelukku.

"Ada yang salah? Apa yang dilakukan


bajingan tampan yang menyeramkan itu?"

"Oh Kate, bukannya aku tak menginginkan


dia."
661/1631

Dia menarikku ke tempat tidurku dan kami


duduk.

"Rambutmu mengerikan sehabis seks."

Meskipun hatiku sedih, aku tertawa.

"Itu seks yang menyenangkan, tak mengerik-


an sama sekali."

Kate tersenyum.

376

"Begitu lebih baik. Tapi kenapa kau nangis?


Kau tak pernah menangis." Dia mengambil
sisirku dari meja samping, dan duduk di be-
lakangku, sangat perlahan mulai menyisir
keluar bundelan rambutku.

"Aku hanyaberpikir hubungan kita tak akan


berlanjut." Aku menatap jari-jariku.
662/1631

"Kupikir kau bilang akan bertemu


dengannya pada hari Rabu?"

"Yah, itulah rencana awal kami."

"Jadi, kenapa dia muncul di sini hari ini?"

"Aku mengirim dia email."

"Meminta dia untuk mampir?"

"Bukan, aku bilang tak ingin melihat dia


lagi."

"Dan dia muncul? Ana, itu jenius."

"Sebenarnya itu hanya lelucon."

"Oh. Sekarang aku benar-benar bingung."

Dengan sabar, aku menjelaskan sekilas dari


emailku tapi tidak mendetail.
663/1631

"Jadi kau pikir dia akan membalas melalui


email."

377

"Ya."

"Tapi dia malah muncul di sini."

"Ya."

"Aku bisa katakan dia benar-benar terpesona


padamu."

Aku mengerutkan kening. Christian, terpes-


ona padaku? Tak mungkin. Dia hanya men-
cari mainan baru yang cocok sehingga dia
bisa tiduri dan melakukan hal-hal yang bur-
uk. Hatiku mengencang sangat menyakitkan.

Ini adalah kenyataan.

"Dia datang ke sini untuk meniduriku, itu


saja."
664/1631

"Siapa bilang asmara sudah mati?" bisiknya


ngeri.

Aku telah mengejutkan Kate. Aku tak ber-


pikir bahwa itu mungkin. Aku mengangkat
bahu meminta maaf.

"Dia menggunakan seks sebagai senjata."

"Menidurimu sampai kau menyerah?" Dia


menggeleng tak setuju. Aku berkedip cepat
padanya, dan perasaanku malu menyebar ke
seluruh wajahku. Oh

... sangat akurat, Katherine Kavanagh,


wartawan pemenang hadiah Pulitzer.

"Ana, aku tak mengerti, kau membiarkan


saja dia 378

bercinta denganmu?"

"Bukan Kate, kami tidak bercinta - kami


hanya berhubungan intim - terminologi
665/1631

Christian. Dia tak melakukan atas nama


cinta."

"Aku tahu ada sesuatu yang aneh tentang


dia. Dia memiliki masalah komitmen."

Aku mengangguk, seakan setuju. Dalam hati,


aku merana. Oh Kate ... aku berharap aku
bisa mengatakan padamu semuanya, segala
sesuatu tentang pria yang aneh, sedih, rumit
ini dan kau bisa memberitahuku untuk
melupakannya.

Menghentikanku untuk menjadi orang


bodoh.

"Aku rasa itu semua sedikit berlebihan,"


bisikku. Itu adalah pernyataan tahun ini.
Karena aku tak ingin bicara tentang Christi-
an lagi, aku bertanya tentang Elliot. Kather-
ine langsung berubah sikap hanya menye-
butkan namanya, ia menyala dari dalam,
berseri-seri padaku.
666/1631

"Dia akan datang Sabtu pagi untuk mem-


bantu memindahkan barang-barang kita."
Dia memeluk sikat rambut, dia sangat jatuh
cinta padanya, dan samar-samar perasaan iri
menikamku. Kate telah menemukan seorang
pria normal, dan dia terlihat begitu bahagia.

Aku berbalik dan memeluknya.

379

"Oh, aku mau ngomong. Ayahmu menelepon


saat kau sedang berada ... err..sibuk. Rupan-
ya Bob mengalami sedikit cedera, jadi ibumu
dan dia tak bisa datang pada acara wisuda.
Tapi ayahmu akan berada di sini hari Kamis.
Dia ingin kau meneleponnya."

"Oh ... ibuku tak pernah meneleponku.


Apakah Bob oke?"

"Ya. Telepon dia besok pagi. Sekarang sudah


larut."
667/1631

"Terima kasih, Kate. Aku baik-baik saja


sekarang.

Aku juga akan menelepon Ray besok pagi.


Aku pikir aku hanya pingin tidur." Dia
tersenyum, tapi matanya berkerut penuh
keprihatinan.

Setelah dia pergi, aku duduk dan membaca


perjanjian lagi, meneruskan membuat cata-
tan lagi. Ketika aku selesai, aku nyalakan
laptop, siap untuk menanggapi.

Ada email dari Christian di inbox-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 23 Mei 2011 23:16

Kepada: Anastasia Steele


668/1631

Miss Steele aku menantikan catatanmu un-


tuk perjanjian itu.

Sebelum itu, tidurlah yang nyenyak sayang.

Christian Grey

380

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Masalah

Tanggal: 24 Mei 2011 00:02

Kepada: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Ini adalah daftar masalahnya. Aku berharap


bisa mendiskusikannya lebih lengkap saat
makan malam pada hari Rabu.
669/1631

Pasal nomer:

2: Tak yakin mengapa hal ini semata-mata


untuk keuntungan-KU - yaitu untuk
mengeksplorasi sensualitas-KU dan batas-
batasnya. Aku yakin aku tak perlu perjanjian
sepuluh halaman untuk melakukan itu! Ten-
tunya ini untuk kepentingan-MU.

4: Sebagaimana kau tahu kau satu-satunya


pasangan seksualku. Aku bukan pemakai
obat terlarang, dan aku tak pernah transfusi
darah. Aku mungkin aman.

Bagaimana denganmu?

8: Aku dapat berhenti setiap saat jika aku


berpikir kau tak berpegang pada batas yang
disepakati. Oke -

Aku suka ini.

381
670/1631

9: Mematuhi perintahmu dalam segala hal?


Menerima tanpa ragu mengenai disiplinmu?
Kita perlu bicara tentang hal ini.

11: Satu bulan masa percobaan. Bukan tiga.

12: Aku tak bisa melakukan setiap akhir


pekan. Aku punya kehidupan, atau akan
memilikinya. Mungkin tiga dari empat
minggu?

15.2: Menggunakan tubuhku seperti yang


kau anggap cocok secara seksual atau
lainnya - silahkan mendefinisikan "atau
lainnya."

15.5: Seluruh pasal tentang disiplin. Aku tak


yakin aku ingin didera, dicambuk, atau
hukuman fisik. Aku yakin ini akan dianggap
melanggar pasal 2-5. Dan juga "karena alas-
an lain". Itu hanya berarti - dan kau
mengatakan padaku bahwa kau tidak sadis.
671/1631

15.10: Seperti meminjamkanku pada orang


lain tak pernah akan menjadi pilihan. Tapi
aku senang ada di sini hitam diatas putih.

15.14: Peraturan. Lebih banyak nantinya.

15.19: Menyentuh diri sendiri tanpa izinmu.


Apa masalahnya dengan ini? Kau tahu aku
juga tak melakukannya.

15.21: Disiplin - Silakan lihat butir 15.5 di


atas.

382

15.22: Aku tak bisa menatap matamu?


Mengapa?

15,24: Mengapa aku tak bisa menyentuhmu?

Peraturan:

Tidur - Aku akan setuju sampai 6 jam.


Makanan -
672/1631

Aku tidak makan makanan dari daftar yang


ditentukan. Daftar makanan aku yang me-
mutuskan -

atau perjanjian batal. Pakaian - selama aku


hanya mengenakan pakaian darimu saat aku
bersamamu ...

oke. Fitness - Kita sepakat 3 jam, ini masih


mengatakan 4 jam.

Batas lunak:

Bisakah kita melalui semua ini? Tak ada


Fisting apapun. Apa suspensi itu? Klem
kelamin – Kau pasti bercanda padaku.

Tolong beritahu rencana hari Rabu? Aku


bekerja sampai jam 05:00 sore hari itu.

Selamat malam.

Ana
673/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 24 Mei 2011 00:07

Kepada: Anastasia Steele

383

Nona Steele

Itu daftar yang panjang. Mengapa kau masih


terbangun?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bekerja sampai larut malam


Tanggal: 24 Mei 2011 00:10
674/1631

Kepada: Christian Grey

Sir

Jika kau ingat aku sudah menulis daftar itu,


ketika aku terganggu dan ditiduri oleh sese-
orang gila kontrol yang lewat.

Selamat malam.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Berhenti bekerja sampai larut


malam Tanggal: 24 Mei 2011 00:12

Kepada: Anastasia Steele

PERGILAH TIDUR ANASTASIA.

Christian Grey
675/1631

CEO & Gila kontrol, Grey Enterprises Hold-


ings Inc 384

Oh ... berteriak dengan huruf besar! Aku


mematikan.

Bagaimana dia bisa mengintimidasiku saat


dia berada enam mil jauhnya?

Aku menggelengkan kepala. Hatiku masih


berat, aku naik ke tempat tidur dan langsung
jatuh tertidur dengan gelisah.

385

Keesokan harinya, aku menelepon ibuku


setelah pulang dari kerja. Hari ini cukup
santai di Clayton, membuatku jadi banyak
waktu untuk berpikir. Aku gelisah, gugup
tentang konfrontasi-ku dengan Tuan Gila
Kontrol besok, dan di bagian belakang pikir-
anku khawatir mungkin aku terlalu negatif
676/1631

menanggapi perjanjian itu. Mungkin dia


mau berkompromi.

Dengan sangat menyesal ibuku minta maaf


karena tak bisa hadir pada saat acara
wisudaku. Bob terkilir di sendi kakinya se-
hingga jalannya terpincang-pincang. Jujur
saja, dia adalah orang yang gampang celaka
seperti aku. Diperkirakan dia bisa cepat sem-
buh, asalkan beristirahat total, dan ibuku
harus menjaganya.

" Ana sayang, aku sangat menyesal," ibuku


merengek di telepon.

"Ma, tak apa-apa. Ray yang akan hadir


disana."

"Ana, dari nada suaramu, sepertinya kamu


lagi bingung - apa kau baik-baik saja,
sayang?"
677/1631

"Ya, Ma," Oh seandainya kau tahu. Aku tel-


ah bertemu dengan seorang pria
menjijikkan, kaya dan dia ingin memiliki
hubungan seksual yang ganjil dan aneh, di
mana aku tak berhak mengatakan hal itu.

"Apa kau sudah bertemu seseorang?"

"Tidak, Ma." Sekarang aku merasa sangat


tidak 386

nyaman dengan pembicaraan ini.

"Oke, sayang, aku merasa sangat menyesal,


tentang hari Kamis besok. Aku mencintaimu
... kau tahu itu sayang?"

Aku memejamkan mata, kata-kata yang


sangat berharga memberiku sebuah cahaya
yang hangat di dalam hatiku.
678/1631

"Aku juga sayang padamu, Ma. Salam buat


Bob, dan aku berdoa semoga dia cepat
sembuh."

"Akan kusampaikan. Sampai ketemu lagi


sayang."

"Sampai ketemu lagi, ma."

Aku diam sesaat di kamar tidurku setelah


menelepon.

Iseng-iseng, aku beralih menyalakan laptop


dan membuka program email. Ada email
dari Christian dikirim saat larut malam atau
sangat pagi sekali, tergantung pada sudut
pandangmu. Jantungku langsung melonjak,
dan aku mendengar darah memompa ke
telingaku. Sial ... mungkin dia bilang tidak -
itu saja - mungkin dia membatalkan makan
malam. Pikiran ini sangatlah menyakitkan.
Aku menolak pikiran itu dengan cepat dan
membuka email.
679/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Masalah-mu

387

Tanggal: 24 Mei 2011 01:27

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Setelah aku memeriksa lebih menyeluruh


dari masalah keberatanmu, mungkin aku
menjelaskan pada perhatianmu tentang
definisi dari submisiv.

submisiv [suhb-mis-iv] – kata sifat 1. cen-


derung atau siap untuk menyerah; tidak
melawan atau penurut yang rendah hati:
hamba submisiv.

2. ditandai oleh atau dengan menunjukkan


kepatuhan: sambutan seorang submisiv.
680/1631

Berasal dari tahun: 1580-90; submiss +-


ive Sinonim: 1. penurut, patuh, lembut,
setuju. 2. pasif, pasrah, sabar, penurut, jinak,
tenang.

Antonim: 1. memberontak, bandel.

Silahkan sayang pikirkan ini untuk per-


temuan kita pada hari Rabu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc.

Perasaanku jadi lega. Setidaknya dia berse-


dia untuk membahas keberatanku, dan dia
masih ingin bertemu besok. Setelah berpikir
sejenak, aku menjawab.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Masalah-ku ... Bagaimana dengan


Masalah-mu?
681/1631

388

Tanggal: 24 Mei 2011 18:29

Untuk: Christian Grey

Sir

Tolong perhatikan tahun asalnya: 1580-90.


Dengan segala hormat, Sir, aku men-
gingatkan sekarang tahun 2011. Kita sudah
melewati perjalanan panjang sejak saat itu.

Perkenankan aku menawarkan definisi un-


tuk kau pertimbangkan pada saat pertemuan
kita: kompromi [kom-pro-mi] – kata
benda 1. perbedaan diselesaikan dengan
damai; kesepakatan dicapai dengan menye-
suaikan perbedaan atau pernyataan, prinsip
yang berlawanan, dll, dengan memodi-
fikasikan sesuai kebutuhan.
682/1631

2. Merupakan hasil dari semacam


penyelesaian.

3. Merupakan penengah antara hal yang ber-


beda: Membagi perbedaan antara rumah
peternakan dan rumah bertingkat.

4. sebuah pemahaman yang membahayakan,


seperti reputasi; terkena bahaya, kecurigaan,
dll: sebuah kompromi dari salah seseorang
yang mempunyai integritas.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bagaimana dengan Masalah-ku?

Tanggal: 24 Mei 2011 18:32

Untuk: Anastasia Steele

389
683/1631

Seperti biasa, pemaparan yang bagus, Miss


Steele.

Aku akan menjemput dari apartemenmu be-


sok jam 7:00.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tahun 2011 - Perempuan Bisa


Mengemudi Tanggal: 24 Mei 2011 18:40

Untuk: Christian Grey

Sir

Aku punya mobil. Aku bisa mengemudi.

Aku lebih suka untuk bertemu di suatu


tempat.
684/1631

Di manakah aku harus bertemu denganmu?

Di hotelmu pada jam 7:00?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Remaja Putri Yang Bandel Tang-


gal: 24 Mei 2011 18:43

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku mengacu pada emailku tanggal 24 Mei


2011

dikirim pada 01:27 dan definisinya sudah


mencakup di dalamnya.

Apa kau pernah berpikir kau akan bisa


melakukan 390
685/1631

apa yang diperintahkan?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pria Yang Keras Kepala Tanggal:


24 Mei 2011 18:49

Untuk: Christian Grey

Mr Grey

Aku ingin mengemudi.

Aku mohon.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Pria Yang Jengkel


686/1631

Tanggal: 24 Mei 2011 18:52

Untuk: Anastasia Steele

Baik.

Aku di hotel pada jam 7:00.

Kita ketemu di Marble Bar.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dia bahkan pemarah di email. Apa dia tak


mengerti 391

bahwa aku mungkin perlu melarikan diri


dengan cepat? Bukan berarti Beetle-ku bisa
berlari cepat ...

tapi tetap saja aku perlu sarana untuk


melarikan diri.
687/1631

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pria Yang Tidak Begitu Keras Ke-


pala Tanggal: 24 Mei 2011 18:55

Untuk: Christian Grey

Terima kasih.

Ana x

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita Menjengkelkan

Tanggal: 24 Mei 2011 18:59

Untuk: Anastasia Steele

Sama-sama.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


688/1631

Aku menelepon Ray, untungnya dia lagi non-


ton permainan Sounders melawan tim sepak
bola dari Salt Lake City, jadi percakapan
kami berjalan dengan singkat. Dia akan
mengendarai mobilnya pada hari Kamis un-
tuk menghadiri acara wisudaku. Setelah itu
dia ingin mengajakku keluar untuk makan
bersama.

392

Hatiku melambung berbicara dengan Ray,


dan segumpal benjolan besar mengikat di
dalam tenggorokanku. Dia menyayangiku
selama hubungan romantisnya dengan ibuku
yang naik turun. Kami memiliki hubungan
spesial yang terus aku jaga.

Meskipun dia ayah tiriku, dia selalu mem-


perlakukan aku sebagai anaknya, dan aku
tak sabar untuk melihatnya. Sudah terlalu
lama. Ketenangannya adalah apa yang kubu-
tuhkan dan kurindukan sekarang ini.
689/1631

Mungkin aku bisa melepas kerinduanku saat


bertemu Ray besok.

Kate dan aku sedang konsentrasi pada


pengepakan, kita berbagi sebotol anggur
merah murahan. Ketika aku akhirnya pergi
tidur, setelah hampir selesai melakukan
pengepakan di kamarku, aku merasa lebih
tenang. Semua kegiatan fisik ini akhirnya
bisa mengalihkan perhatianku, dan aku le-
lah. Aku ingin tidur nyenyak. Aku meringkuk
di tempat tidur dan aku langsung tertidur.

Paul kembali dari Princeton sebelum dia be-


rangkat ke New York untuk memulai
magang di bagian keuangan suatu perusa-
haan. Dia terus mengikuti sepanjang waktu
saat aku sibuk di toko, memintaku untuk
berkencan. Ini menjengkelkan.

"Paul, untuk keseratus kalinya, aku ada ken-


can malam ini."
690/1631

"Tidak, kau tidak pernah, kau mengatakan


itu hanya untuk menghindariku. Kau selalu
menghindariku."

393

Ya ... kau pasti berpikir kau sudah men-


angkap isyarat itu.

"Paul, aku tidak pernah berpikir itu adalah


ide yang baik untuk kencan dengan saudara
bos."

"Hari Jumat adalah hari terakhirmu disini.


Besok kau sudah tak bekerja lagi."

"Dan aku akan berada di Seattle pada hari


Sabtu dan kau akan tinggal di New York. Toh
jika kita mencoba, kita tak bisa berhubungan
jarak jauh. Selain itu, aku memang punya
kencan malam ini."

"Dengan José?"
691/1631

"Bukan."

"Lalu siapa?"

"Paul ... oh." Aku mendesah putus asa. Dia


tidak akan berhenti sampai aku menjawab.
"Christian Grey." Aku tak boleh membuat
nada suaraku jadi jengkel. Tapi itu hanya
tipuan. Mulut Paul terbuka, dan melongo
padaku, bisu. Hmm - bahkan menyebut
namanya saja membuat orang jadi bungkam.

"Kau punya kencan dengan Christian Grey,"


akhirnya dia berkata, setelah rasa terkejut-
nya hilang.

Ketidakpercayaan jelas dalam nada


suaranya.

394

"Ya."
692/1631

"Aku mengerti." Paul jelas-jelas kecewa, ter-


tegun bahkan, dan bagian yang sangat kecil
membenci bahwa dia harus menemukan ke-
jutan. Dewi batinku juga begitu. Dia mem-
beri isyarat yang sangat tak sopan dan tak
menarik padanya dengan jari-jarinya.

Setelah itu, dia mengabaikanku, dan tepat


pukul lima aku secepatnya keluar dari pintu.

Kate meminjamkan dua gaun dan dua pas-


ang sepatu untuk malam ini dan untuk acara
wisuda besok. Aku berharap bisa merasa le-
bih antusias tentang gaun ini tapi pakaian
bukanlah kesukaanku. Jadi apa kesukaan-
mu, Anastasia? Christian yang lembut berbi-
cara menghantui pertanyaanku. Aku
menggelengkan kepala dan berusaha untuk
memadamkan kegelisahanku, aku memu-
tuskan gaun ketat berwarna plum untuk
malam ini. Gaun ini terlihat sopan dan pro-
fesional - bagaimanapun, aku akan menego-
siasikan perjanjian.
693/1631

Aku mandi, mencukur kaki dan ketiak, men-


cuci rambutku, dan kemudian
menghabiskan waktu setengah jam menger-
ingkan rambutku agar bisa jatuh bergelom-
bang lembut ke dada dan punggungku. Aku
menyisir ke satu sisi dari wajahku dan me-
makai maskara dan lip-gloss. Aku jarang
memakai make-up

- itu mengintimidasi-ku. Tidak satu pun dari


pahlawan sastraku harus berurusan dengan
make-up

- mungkin aku akan tahu lebih banyak


tentang hal 395

jika mereka memilikinya. Aku memakai


gaun berwarna plum dan sepatu hak tinggi
yang cocok dengan gaun itu, dan aku siap
pada jam setengah tujuh.

"Gimana?" Aku meminta pendapat Kate.


694/1631

Dia tersenyum lebar.

"Wah, kau tampak mengagumkan, Ana." Dia


mengangguk dengan persetujuan. "Kau terli-
hat seksi."

"Seksi! Aku bermaksud terlihat sopan dan


profesional."

"Itu juga, tapi yang paling penting terlihat


seksi.

Gaun itu benar-benar cocok dengan warna


kulitmu.

Menempel ketat ditubuhmu." Dia


menyeringai.

"Kate!" Aku mengomelinya.

"Memang benar, Ana. Penampilanmu terli-


hat cocok.
695/1631

Pertahankan gaun itu. Kau akan membuat


dia tunduk ditanganmu."

Aku menekan mulut dalam garis keras. Oh,


kau salah menilai tentang dia.

"Doakan aku ya."

"Kau membutuhkan keberuntungan untuk


kencan?"

396

Alisnya mengerut, bingung.

"Ya, Kate."

"Kalau begitu - Semoga berhasil." Dia


memelukku, dan aku keluar dari pintu
depan.

Aku harus mengemudi dengan kaki telan-


jang -
696/1631

Wanda, Beetle-ku warna biru laut, tak bisa


dikendarai dengan memakai sepatu hak
tinggi. Aku sampai di luar Heathman pada
pukul 6.58 tepat dan menyerahkan kunci
mobilku ke valet untuk diparkir.

Dia tampak curiga pada Beetle-ku, tapi aku


mengabaikannya. Mengambil napas dalam-
dalam dan batinku mengejek pangkal pa-
haku. Aku masuk ke hotel.

Christian bersandar santai membelakangi


bar, minum segelas anggur putih. Dia men-
genakan kemeja linen putih seperti biasa,
celana jeans hitam, dasi hitam, dan jaket
hitam. Rambutnya yang kusut seperti biasa.

Aku menghela napas. Tentu saja dia terlihat


tampan.

Aku berdiri selama beberapa detik di pintu


masuk bar, menatap dia, mengagumi pe-
mandangan. Dia luar biasa tampan. Dia
697/1631

melirik, dengan gugup aku pikir, ke arah


pintu masuk dan diam saat dia melihatku.

Berkedip beberapa kali, kemudian dia


tersenyum culas, nakal, senyum seksi yang
membuatku terdiam dan meleleh. Berusaha
untuk tidak menggigit bibirku, aku
melangkah maju, menyadari bahwa aku
Anastasia Steele yang kikuk, memakai sep-
atu hak tinggi. Dia berjalan dengan anggun
mendekatiku.

397

"Kau sangat mempesona," gumamnya sam-


bil membungkuk dan mencium pipiku
singkat. "Gaun, Miss Steele. Aku
menyetujuinya." Menggenggam tanganku,
dia membawaku ke pojok yang terpisah dan
memberi isyarat kepada pelayan.

"Apa yang ingin kau minum?"


698/1631

Aku langsung tersenyum rahasia saat aku


duduk, setidaknya dia bertanya dulu padaku.

"Aku mau seperti apa yang sudah kau pesan.


Lihat!

Aku bisa bermain bagus dan berperilaku


seperti diriku sendiri.

Geli, dia memesan segelas Sancerre dan du-


duk di depanku.

"Mereka punya gudang anggur yang sangat


baik di sini," katanya, memiringkan kepalan-
ya ke satu sisi.

Menempatkan siku di meja, jari-jarinya


menyentuh bibirnya yang indah, mata abu-
abunya menyala dengan emosi yang tak bisa
terbaca. Dan ada

....tarikan yang akrab dan getaran listrik dari


dia, menghubungkan suatu tempat di dalam
699/1631

diriku. Aku bergerak tak nyaman di bawah


tatapannya, jantungku berdebar. Aku harus
tetap tenang.

"Apakah kau gugup?" Tanyanya lembut.

398

"Ya."

Dia membungkuk ke depan.

"Aku juga," bisiknya penuh rahasia. Mataku


terpaku saat bertemu matanya. Dia tak per-
nah gugup.

Aku berkedip padanya, dan dia tersenyum


miring sangat menggemaskan ke arahku.
Pelayan datang membawa anggurku, piring
kecil berisi bermacam-macam kacang, dan
satu lagi buah zaitun.
700/1631

"Jadi, bagaimana kita akan membahas hal


ini?" Aku bertanya. "Menjelaskan setiap poin
keberatanku satu per satu?"

"Tak sabar seperti biasa, Miss Steele."

"Baik, aku bisa bertanya padamu mengenai


apa pendapatmu tentang cuaca hari ini?"

Dia tersenyum, dan mengambil buah zaitun.


Dia masukkan ke dalam mulutnya, dan
mataku terpaku di mulutnya, mulut itu su-
dah pernah.... semuanya bagian tubuhku.
Mukaku memerah.

"Aku pikir cuacanya tak istimewa hari ini," ia


menyeringai.

"Apakah kau menyeringai padaku, Mr.


Grey?"

"Ya, Miss Steele."

399
701/1631

"Kau tahu perjanjian ini secara hukum tak


boleh diterapkan."

"Aku sepenuhnya menyadari itu, Miss


Steele."

"Apa kau akan menjelaskan setiap point


keberatanku?"

Dia mengerutkan kening.

"Kau mengira aku memaksamu pada sesuatu


yang tidak ingin kau melakukan, dan kemu-
dian beranggapan bahwa secara hukum aku
akan menguasaimu?"

"Ya ...."

"Apa kau tidak berpikir untuk menghargaiku


sama sekali?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku."


702/1631

"Anastasia, tak peduli apa itu legal atau


tidak. Ini merupakan pengaturan yang ingin
aku buat denganmu - apa yang kuinginkan
dari dirimu dan apa yang dapat kau harap-
kan dari diriku. Jika kau tak menyukainya,
maka jangan menandatangani. Jika kau su-
dah menandatangani, dan kemudian memu-
tuskan kau tidak suka, ada pasal yang
menyebutkan bahwa kau bisa pergi
meninggalkanku.

Bahkan jika itu mengikat secara hukum, apa


kau 400

pikir aku akan menyeretmu ke pengadilan


jika kau memutuskan untuk lari?"

Aku meneguk banyak anggurku. Bawah


sadarku menepuk bahuku dengan keras. Kau
harus menjaga kecerdasanmu. Jangan min-
um terlalu banyak.
703/1631

"Hubungan seperti ini dibangun di atas ke-


jujuran dan kepercayaan," dia melanjutkan.
"Jika kau tidak percaya padaku untuk men-
getahui bagaimana aku mempengaruhimu,
seberapa jauh aku bisa melakukannya
denganmu, seberapa jauh aku bisa mengam-
bilmu - jika kau tak bisa jujur denganku,
maka kita benar-benar tak bisa melakukan
ini."

Oh, kita telah memangkas pengejaran itu


dengan cepat. Seberapa jauh dia bisa
mengambilku. Sialan.

Apa artinya itu?

"Jadi cukup sederhana, Anastasia. Apa kau


percaya padaku atau tidak?" Matanya mem-
bara. "Apa kau memiliki diskusi yang seperti
ini dengan um ... lima belas itu?"

"Tidak"
704/1631

"Mengapa tidak?"

"Karena mereka semua sudah submisiv.


Mereka tahu apa yang mereka butuhkan dari
hubungan denganku dan umumnya apa yang
aku harapkan. Dengan mereka, itu hanya
mengenai soal batas lunak, rincian 401

seperti itu."

"Apa ada toko yang kau tuju? Seperti sub-


misiv R Us?"

Dia tertawa.

"Tidak seperti itu."

"Lalu bagaimana?"

"Apa itu yang ingin kau bahas? Atau kita


harus membahas pada pokok masalah? Ke-
beratanmu, seperti yang kaukatakan."
705/1631

Aku menelan ludah. Apa aku percaya


padanya? Apa ini semua bermuara pada -
kepercayaan? Tentu seharusnya menjadi dua
arah. Aku ingat dia sangat kesal saat aku
menelepon José.

"Apakah kau lapar?" Ia bertanya, mengali-


hkan perhatian dari pikiranku.

Oh tidak ... makanan.

"Tidak."

"Apa kau makan hari ini?"

Aku menatapnya. Jujur ... sialan, dia tak


akan menyukai jawabanku.

"Tidak" suaraku pelan.

402

Dia menyempit matanya.


706/1631

"Kau harus makan, Anastasia. Kita bisa


makan di sini atau di kamarku. Kau pilih
yang mana?"

"Aku pikir kita harus tinggal di depan


umum, daerah yang netral."

Dia tersenyum sinis.

"Apa kau berpikir bisa menghentikanku?"


Katanya lembut, sebuah peringatan sensual.

Mataku melebar, dan aku menelan lagi.

"Aku berharap demikian."

"Ayo, aku sudah memesan ruang yang lebih


pribadi."

Dia tersenyum padaku penuh rahasia dan


berdiri, menggenggam tanganku.

"Bawa anggurmu," bisiknya.


707/1631

Bertumpu di tangannya, aku bergeser keluar


dan berdiri di sampingnya. Dia mele-
paskanku, dan tangannya meraih sikuku. Dia
memimpinku kembali melewati bar dan
menaiki tangga besar ke lantai mezzanine.
Seorang pemuda berseragam Heathman
mendekati kami.

"Mr. Grey, lewat sini, sir."

403

Kami mengikutinya dan sampai di ruangan


yang lebih pribadi tempat duduknya sangat
mewah. Hanya sebuah meja terpisah. Ruan-
gan yang kecil tapi mewah. Di bawah sebuah
lampu gantung berkilauan, taplak meja dari
kain linen berkanji, gelas kristal, sendok gar-
pu perak, dan karangan bunga mawar putih.
Sangat kuno, ruang berdinding kayu keinda-
hannya sudah tak asli. Pelayan menarik kur-
si untukku, dan aku duduk. Ia menempatkan
serbet di pangkuanku. Christian duduk di
708/1631

depanku. Aku mengintip ke arahnya. "Jan-


gan menggigit bibirmu,"

Bisiknya.

404

Aku mengerutkan kening. Sialan. Aku


bahkan tak sadar jika aku melakukannya.

"Aku sudah memesan makanannya. Aku


harap kau tak keberatan."

Terus terang, aku lega, aku tak yakin aku


bisa membuat keputusan lebih lanjut.

"Tidak, itu bagus," aku menyetujui.

"Ada baiknya untuk tahu bahwa kau bisa le-


bih terbuka. Sekarang, sampai di mana kita
tadi?"

"Pokok permasalahan." Aku meneguk ban-


yak anggur lagi. Ini benar-benar lezat.
709/1631

Christian Grey benar-benar tahu tentang


anggur yang enak. Aku teringat terakhir me-
neguk anggur yang dia berikan di tempat
tidurku. Aku malu pada bayangan yang
sangat mengganggu itu.

"Ya, masalah keberatanmu." Tangannya


merogoh ke dalam saku jaket dan menarik
keluar secarik kertas.

Email-ku.

"Ayat 2. Setuju. Hal ini untuk kepentingan


kita berdua. Aku akan merumuskan
kembali."

Aku berkedip padanya. Sialan ... kita akan


membahas masing-masing poin satu per
satu. Tapi aku tidak begitu berani membahas
langsung dengannya. Dia terlihat begitu
sungguh-sungguh. Aku menguatkan 405
710/1631

diri dengan meneguk anggurku lagi. Christi-


an terus melanjutkan.

"Kesehatan seksualku. Semua pasanganku


sebelumnya harus menjalani tes darah, dan
aku selalu menjalani tes rutin setiap enam
bulan untuk menghindari semua risiko kese-
hatan yang kau sebutkan. Semua tes
terakhirku sangat jelas. Aku tak pernah
minum obat-obatan terlarang. Bahkan, aku
sangat tegas anti-narkoba. Aku punya kebi-
jakan tak akan mentoleransi yang berkaitan
dengan obat-obatan untuk semua kary-
awanku, dan aku bersikeras untuk melak-
ukan tes secara acak."

Wow ... seorang gila kontrol menjadi marah.


Aku berkedip padanya terkejut.

"Aku belum pernah melakukan transfusi


darah. Apa ini bisa menjawab
pertanyaanmu?"
711/1631

Aku mengangguk, tanpa ekspresi.

"Poin berikutnya sudah aku sebutkan


sebelumnya.

Kau dapat pergi setiap saat, Anastasia. Aku


tak akan menghentikanmu. Jika kau ingin
pergi, kiranya - itu saja. Hanya supaya kau
tahu."

"Oke," jawabku pelan. Jika aku ingin pergi,


itu saja.

Mengherankan pikiran itu membuatku jadi


menyakitkan.

Pelayan datang dengan hidangan pertama


kami.

406

Bagaimana mungkin aku bisa makan? Sialan


- dia memesan tiram di atas hamparan es.
712/1631

"Aku harap kau suka tiram," suara Christian


lembut.

"Aku belum pernah makan tiram." Sungguh.

"Benarkah? Nah." Dia mengambil satu.


"Yang kau lakukan hanya memegang
ujungnya dan menelannya.

Aku pikir kau bisa melakukannya." Dia


menatap padaku, dan aku tahu apa yang dia
maksud. Aku tersipu memerah. Dia nyengir,
menyemprotkan airnya jeruk lemon ke
tiram, dan memegang ujungnya kemudian
memasukkan ke dalam mulutnya.

"Hmm, lezat. Cita rasa laut," dia nyengir.


"Cobalah,"

dia memberikan padaku.

"Jadi, aku tak perlu mengunyahnya?"


713/1631

"Tidak, Anastasia, tak perlu." Matanya


menyala dengan humor. Dia tampak begitu
muda seperti ini.

Aku menggigit bibir, dan ekspresinya lang-


sung berubah. Dia tampak tegang melihatku.
Aku mengulurkan tangan dan mengambil
tiram pertamaku. Oke ... begini tak apa-apa.
Aku menyemprotkan airnya jeruk lemon di
atasnya dan memegang ujungnya. Meluncur
ke tenggorokan, semua air laut, garam, bau
tajam jeruk, dan kenyal ...

ooh. Aku menjilat bibirku, dan dia menatap-


ku penuh perhatian, matanya berkabut.

407

"Bagaimana?"

"Aku harus mencoba satu lagi," kataku datar.

"Gadis baik," katanya bangga.


714/1631

"Apakah kau sengaja memilih ini? Bukankah


tiram terkenal dengan afrodisiak yang bisa
meningkatkan libido?" "Tidak, itu adalah
makanan pertama di menu.

Aku tik perlu afrodisiak saat di dekatmu.


Aku pikir kau tahu itu, dan aku pikir kau
bereaksi dengan cara yang sama saat di
dekatku," katanya singkat. "Jadi sampai di
mana kita?" Dia melirik email-ku saat aku
meraih tiram lain.

Dia bereaksi dengan cara yang sama. Aku


bisa mempengaruhi dia ... wow.

"Patuh padaku dalam segala hal. Ya, aku


ingin kau melakukan itu. Aku perlu kau
melakukan itu. Anggap saja sebagai
bermain-peran Anastasia."

"Tapi aku khawatir kau akan menyakitiku."

"Menyakitimu yang bagaimana?"


715/1631

"Secara fisik." Dan secara emosional.

"Apa kau benar-benar berpikir aku akan


melakukannya? Melampaui batasmu yang
tidak bisa kau terima?"

408

"Kau bilang kau telah menyakiti seseorang


sebelumnya."

"Memang, aku pernah. Tapi itu sudah lama."

"Bagaimana kau menyakiti mereka?"

"Aku menggantung mereka di langit-langit


ruang bermainku. Bahkan, itu adalah salah
satu pertanyaanmu.

Menggantung - Itu gunanya karabiner ada di


ruang bermain. Permainan tali. Salah satu
tali diikat terlalu kuat."
716/1631

Aku mengangkat tanganku dan memohon


dia untuk berhenti.

"Aku tak perlu tahu lagi. Jadi kau tak akan


menggantungku?"

"Tidak jika kau benar-benar tak mau. Kau


bisa buat itu sebagai batas keras."

"Oke."

"Jadi tentang mematuhi, apa kau berpikir


bahwa kau bisa melakukannya?"

Dia menatapku dengan mata abu-abunya


yang intens.

"Aku akan mencoba," bisikku.

409

"Bagus." Dia tersenyum. "Sekarang jangka


waktu.
717/1631

Satu bulan bukannya tiga bulan adalah


waktu yang terlalu singkat, terutama jika kau
ingin akhir pekan jauh dariku setiap bulan.
Aku tik berpikir aku akan bisa menjauh dar-
imu untuk waktu yang lama. Aku nyaris tak
bisa mengendalikannya sekarang," ia ber-
henti sejenak.

Dia tak bisa tinggal jauh dariku? Apa?

"Bagaimana kalau, satu hari selama satu


akhir pekan per bulan kau mendapatkan
waktu untuk dirimu sendiri - tapi aku
mendapatkan malam pertengahan minggu
pada minggu itu?"

"Oke."

"Dan kumohon, mari kita coba selama tiga


bulan. Jika tiba-tiba kau tak menyukainya
maka kau dapat pergi kapan saja."
718/1631

"Tiga bulan?" Aku merasa agak kecewa


dengan pendapatnya. Aku meneguk anggur
cukup banyak untuk mengobati kekece-
waanku dan mengambil tiram lain. Aku
harus bisa belajar untuk menyukai ini.

"Mengenai kepemilikan, itu hanya istilah


dan kembali ke prinsip tentang mematuhi.
Ini untuk membuatmu berpikir dengan te-
pat, dan memahami dimana aku berasal.

410

Dan aku ingin kau tahu bahwa begitu kau


melewati ambang batasku sebagai submisiv ,
aku akan melakukan apa yang aku suka pada
dirimu. Kau harus menerima itu dengan
rela. Itulah mengapa kau harus percaya
padaku.

Aku akan menidurimu, kapanpun, dengan


cara apapun, aku mau - di tempat mana pun
aku mau. Aku akan mendisiplinkanmu,
719/1631

karena kau pasti akan gagal. Aku akan


melatihmu untuk menyenangkanku.

Tapi aku tahu kau belum pernah melakukan


ini sebelumnya.

Pertama-tama, kita akan melakukannya


pelan-pelan, dan aku akan membantumu.
Kita akan membangun berbagai skenario.
Aku ingin kau percaya padaku, tapi aku tahu
aku harus lebih dulu mendapatkan kepercay-
aanmu. Dan aku akan melakukannya. Yang

'lainnya' - lagi itu untuk membantumu mas-


uk ke dalam pola pikir, itu bisa berarti apa
saja."

Dia begitu bergairah, mempesona. Ini jelas


obsesinya, cara dia ... aku tak bisa mengali-
hkan pandangan dari dia. Dia benar-benar
menginginkan ini. Dia berhenti berbicara
dan menatapku.
720/1631

"Masih denganku?" Bisiknya, suaranya lucu,


hangat dan menggoda. Ia meneguk ang-
gurnya, menatapku dengan tajam.

Pelayan muncul di pintu, dan Christian se-


cara halus mengangguk mengizinkan pelay-
an untuk

411

membersihkan meja kami.

"Apakah kau ingin anggur lagi?"

"Aku nanti akan menyetir."

"Mungkin air?"

Aku mengangguk.

"Air putih atau soda?"

"Soda, boleh."
721/1631

Pelayan meninggalkan kita.

"Kau sangat tenang," bisik Kristen.

"Bicaramu sangat bertele-tele."

Dia tersenyum.

"Disiplin. Ada garis sangat tipis antara kenk-


matan dan rasa sakit Anastasia. Itu adalah
dua sisi mata uang yang sama, satu takkan
ada tanpa yang lain.

Aku bisa menunjukkan padamu cara


mendapatkan rasa nyeri yang menyen-
angkan. Kau tak percaya padaku sekarang,
tapi ini adalah apa yang aku maksud tentang
kepercayaan. Akan ada rasa nyeri, tapi aku
yakin kau bisa menerimanya. Sekali lagi, ini
tentang kepercayaan. Apa kau percaya
padaku, Ana?"

412
722/1631

Ana!

"Ya, aku akan mencoba." Aku merespon se-


cara spontan, tanpa berpikir ... karena itu
benar - aku percaya padanya.

"Baik," dia tampak lega. "Sisanya hanya


berupa rincian."

"Rincian yang penting."

"Oke, mari kita bicara tentang ini juga."

Kepalaku mengambang dengan semua kata-


katanya.

Aku seharusnya membawa mini disc-nya


Kate supaya aku bisa mendengarkan lagi.
Ada begitu banyak informasi, begitu banyak
untuk diproses. Pelayan muncul kembali
dengan hidangan kami: ikan cod hitam, as-
paragus, dan kentang tumbuk dengan saus
723/1631

belanda. Aku tak pernah merasa kekurangan


makanan.

"Aku harap kau suka ikan," kata Christian


ringan.

Saya menusuk makananku dan minum air


sodaku.

Aku berharap itu anggur.

"Aturan. Mari kita bicara tentang itu.


Makanan adalah pembatal perjanjian?"

"Ya."

413

"Dapatkah aku mengubahnya untuk


mengatakan bahwa kau harus makan
setidaknya tiga kali sehari?"
724/1631

"Tidak." Aku tak akan mundur dalam hal ini.


Tak ada yang akan mendikte apa yang
kumakan.

Bagaimana aku bercinta, boleh, tapi makan


... tidak, tidak bisa.

Dia mengerutkan bibirnya.

"Aku perlu tahu bahwa kau tidak lapar."

Aku mengerutkan kening. Mengapa?

"Kau harus percaya padaku."

Ia menatap padaku selama beberapa saat,


dan dia rileks.

"Setuju, Miss Steele," katanya pelan. "Aku


menyerah mengenai makan dan tidur."

"Mengapa aku tak boleh menatapmu?"


725/1631

"Itu hanya masalah tentang seorang Domin-


an/submisiv. Kau akan terbiasa."

Maukah aku?

"Mengapa aku tak boleh menyentuhmu?"

414

"Karena kau tidak bisa."

Mulutnya membentuk garis keras kepala.

"Apakah karena Mrs. Robinson?"

Dia tampak bingung mendengar


pertanyaanku.

"Kenapa kau berpikir begitu?" Dan segera


dia mengerti. "Kau pikir aku trauma karena
dia?"

Aku mengangguk.
726/1631

"Tidak Anastasia. Dia bukan alasannya.


Selain itu, Mrs. Robinson tidak akan mener-
ima omong kosong itu dariku."

Oh ... tapi aku harus. Aku cemberut.

"Jadi tak ada hubungannya dengan dia."

"Tidak Dan aku tak ingin kau menyentuh di-


rimu sendiri."

Apa? Ah ya, pasal dilarang masturbasi.

"Penasaran saja ... mengapa?"

"Karena aku menginginkan semua


kenikmatanmu,"

suaranya serak penuh tekad.

Oh ... aku tak punya jawaban untuk itu. Pada


satu 415
727/1631

tingkat itu tergantung disana bersama, 'Aku


ingin menggigit bibir itu', yang lain, itu be-
gitu egois. Aku mengernyit dan menggigit ik-
an cod, mencoba menilai dalam hati kelong-
garan apa yang bisa aku dapat.

Makanan, tidur, aku bisa menatap matanya.


Dia akan menerimanya dengan perlahan,
dan kami belum membahas tentang batas
lunak. Tapi aku tidak yakin aku bisa
menghadapi lebih dari makanan.

"Aku sudah memberikan banyak hal untuk


berpikir bukan?"

"Ya."

"Apa kau ingin membahas batas lunak


sekarang juga?"

"Tidak saat makan malam."

Dia tersenyum.
728/1631

"Mual?"

"Semacam itulah."

"Kau tak makan banyak."

"Aku sudah cukup."

"Tiga tiram, empat gigitan ikan cod, dan satu


tangkai asparagus, tak makan kentang, tak
makan kacang, tak makan buah zaitun, dan
kau tak makan seharian.

416

Kau bilang aku bisa percaya padamu."

Astaga. Dia memberikan daftar rincian


makanannya.

"Christian, tolong, tak setiap hari aku duduk


melakukan percakapan seperti ini."
729/1631

"Aku membutuhkan engkau bugar dan sehat


Anastasia."

"Aku tahu."

"Dan sekarang, aku ingin mengupasmu kelu-


ar dari gaun itu."

Aku menelan ludah. Mengupasku keluar


dari gaun Kate. Aku merasa ada tarikan di
dalam perutku.

Ototku sekarang mencengkeram semakin


akrab saat mendengar kata-katanya. Tapi
aku tak bisa memiliki ini. Senjatanya yang
paling ampuh, digunakan untuk melawanku
lagi. Dia begitu nyaman dengan seks -

bahkan aku sudah tahu ini.

"Aku berpikir itu bukan ide yang bagus,"


bisikku pelan. "Kita belum makan makanan
penutup."
730/1631

"Kau ingin makanan penutup?" Dia


mendengus.

"Ya."

"Kau bisa menjadi makanan pencuci mulut,"


bisiknya penuh arti.

417

"Aku tak yakin aku cukup manis."

"Anastasia, kau nikmat dan manis. Aku


tahu."

"Christian. Kau menggunakan seks sebagai


senjata.

Itu benar-benar tak adil," bisikku, menatap


tanganku, dan kemudian menatap langsung
padanya. Dia mengangkat alis, terkejut, dan
aku melihat dia mempertimbangkan kata-
kataku. Dia mengusap dagunya sambil
berpikir.
731/1631

"Kau benar. Akan aku lakukan. Dalam


hidupmu kau menerapkan apa yang kau
tahu, Anastasia. Ini tidak mengubah betapa
aku menginginkanmu. Di sini.

Sekarang."

Bagaimana dia bisa merayuku hanya dengan


suaranya? Aku sudah terengah-engah -
darahku memanas mengalir melalui pembu-
luh darahku, kegelisahan menggelitikku.

"Aku ingin mencoba sesuatu," dia mengam-


bil nafas.

Aku mengerutkan kening. Dia hanya mem-


bebaniku dengan ide omong kosong untuk
diolah pada saat ini.

"Jika kau adalah subku, kamu tak harus ber-


pikir tentang hal ini. Ini akan lebih mudah."
Suaranya lembut, menggoda. "Semua kepu-
tusan – dibelakang semua proses berpikir
732/1631

sangat melelahkan - Ini hal yang benar un-


tuk dilakukan? Haruskah terjadi di 418

sini? Bisakah itu terjadi sekarang?

Kau tak perlu khawatir tentang detail itu.


Itulah yang aku lakukan sebagai Dom-mu.
Dan sekarang, aku tahu kau menginginkan
aku, Anastasia."

Aku memperdalam kerutan. Bagaimana dia


bisa tahu?

"Aku bisa mengatakan karena ..."

Sialan dia menjawab pertanyaan tak teru-


capku. Apa dia paranormal juga?

"... Tubuhmu memperlihatkan semuanya.


Kau menekan pahamu bersama-sama,
Mukamu memerah, dan tarikan napasmu
berubah."

O, ini terlalu banyak.


733/1631

"Bagaimana kau tahu tentang pahaku?"


Suaraku pelan, tak percaya. Ya ampun pada-
hal pahaku di bawah meja.

"Aku merasa taplak meja bergerak, dan te-


bakanku dihitung berdasarkan bertahun-
tahun pengalaman.

Bukankah aku benar?"

Mukaku memerah dan menunduk menatap


tanganku.

Aku sangat terganggu oleh permainannya


yang menggoda.

419

Dia satu-satunya yang mengetahui dan


memahami aturan. Aku terlalu naif dan tak
berpengalaman.

Lingkup referensiku hanyalah Kate, dan dia


tak pernah menerima omong kosong dari
734/1631

pria. Referensi lainku adalah semua khay-


alan dari: Elizabeth Bennett akan menjadi
marah, Jane Eyre terlalu takut, dan Tess
akan menyerah, sama seperti aku.

"Aku belum selesai dengan codku."

"Kau lebih suka cod dingin dari pada aku?"

Aku tersentak sampai melotot kearahnya,


dan mata abu-abu peraknya membakar dan
meleleh, dengan kebutuhan yang
meyakinkan.

"Kupikir kau suka aku menghabiskan


makananku."

"Saat ini, Miss Steele, aku tidak peduli


dengan makananmu."

"Christian. Kau tak bertarung dengan adil."

"Aku tahu. Aku tak pernah melakukannya."


735/1631

Dewi batinku merengut padaku. Kau dapat


melakukan ini, dia merayuku - mainkan
dewa seks ini pada permainannya sendiri.
Bisaka aku? Oke. Apa yang harus kulak-
ukan? Kurangnya pengalamanku seperti
seekor albatros terbang disekitar leherku.

Mengambil asparagus, aku menatapnya dan


420

menggigit bibirku. Kemudian dengan sangat


perlahan meletakkan ujung asparagus dingin
ke mulutku dan menghisapnya.

Mata Kristen membelalak, dan aku


menyadari itu.

"Anastasia. Apa yang kau lakukan?"

Saya menggigit ujungnya.

"Makan asparagusku."

Kristen bergeser di kursinya.


736/1631

"Aku pikir kau bermain-main denganku,


Miss Steele."

Aku berpura-pura merasa tak bersalah.

"Aku hanya menghabiskan makananku, Mr.


Grey."

Tiba-tiba pelayan mengetuk dan tanpa di-


minta lalu masuk. Dia melirik sebentar ke
Christian, yang mengerutkan kening padan-
ya tapi kemudian mengangguk, jadi pelayan
itu membersihkan piring kita. Kedatangan
pelayan telah merusak mantra. Dan aku
mengambil momen berharga ini untuk men-
jernihkan pikiranku. Aku harus pergi. Per-
temuan kami hanya akan berakhir dengan
satu cara jika aku menundanya, dan aku
perlu batasan sehabis melakukan per-
cakapan yang begitu bersemangat.
737/1631

Tubuhku sangat membutuhkan sentuhan


pria itu, pikiranku memberontak. Aku butuh
jarak untuk 421

berpikir tentang semua yang dikatakannya.


Aku masih belum membuat keputusan, dan
daya tarik seksual dan kehebatannya tak
membuatnya menjadi lebih mudah.

"Apa kau ingin makanan penutup?" Christi-


an bertanya dengan sopan, tapi matanya
masih membara.

"Tidak, terima kasih. Aku rasa aku harus


pulang."

Aku menatap tanganku.

"Pulang?" Dia tak bisa menyembunyikan


kekagetannya.

Pelayan buru-buru meninggalkan kami.


738/1631

"Ya." Ini keputusan yang tepat. Jika aku


tinggal di sini, di kamar ini bersama dia, dia
akan meniduriku.

Sengaja aku langsung berdiri. "Kami berdua


akan mengikuti upacara wisuda besok."

Christian berdiri secara otomatis, memperli-


hatkan kesopanan.

"Aku tak ingin kau pergi."

"Tolong ... aku harus."

"Kenapa?"

"Karena kau telah memberiku begitu banyak


hal 422

untuk dipertimbangkan ... dan aku perlu


jarak."

"Aku bisa membuatmu tinggal," dia


mengancam.
739/1631

"Ya, kau pasti bisa, tapi aku tak ingin kau


melakukan itu."

Dia mengacak-acak rambutnya, sangat hati-


hati mengamatiku.

"Kau tahu, saat kau jatuh ke dalam kantorku,


untuk mewawancaraiku, yang bisa kau
katakan adalah ya sir, tidak sir.

Kupikir kau terlahir sebagai submisiv yang


alami.

Tapi terus terang saja, Anastasia, aku tak


yakin kau memiliki sebuah tulang submisiv
dalam tubuhmu yang lezat." Dia bergerak
perlahan ke arahku saat berbicara, suaranya
tegang.

"Kau mungkin benar," aku mengambil


napas.
740/1631

"Aku ingin memberimu peluang untuk


melakukan penyelidikan," bisiknya, menatap
ke arahku. Dia membelai wajahku, ibu jar-
inya menelusuri bibir bawahku. "Aku tak
tahu cara yang lain, Anastasia. Ini adalah
siapa aku."

"Aku tahu."

Dia membungkuk ingin menciumku, tapi


berhenti sebentar sebelum bibirnya menyen-
tuh bibirku, 423

matanya langsung melihat mataku, ingin


minta izin.

Aku menempelkan bibirku ke bibirnya, dan


dia langsung menciumku dan karena aku tak
tahu apakah aku akan menciumnya lagi, aku
membiarkan

- tanganku bergerak atas kemauanku sendiri


dan memutar ke dalam rambutnya,
741/1631

menariknya padaku, mulutku membuka,


lidahku membelainya. Tangannya meng-
genggam tengkukku saat dia memperdalam
ciumannya, menanggapi semangatku. Tan-
gan satunya meluncur ke punggungku dan
menempel ke dasar tulang belakangku sam-
bil mendorongku ke tubuhnya. "Aku tak bisa
membujukmu untuk tinggal?" dia mengam-
bil nafas diantara ciuman.

"Tidak."

"Habiskan malam bersamaku."

"Dan tak boleh menyentuhmu? Tidak"

Dia mengerang.

"Kau gadis yang sulit." Dia menarik diri,


menatap ke arahku. "Mengapa aku berpikir
kau mengucapkan selamat tinggal?"

"Karena aku akan pergi sekarang."


742/1631

"Bukan itu maksudku, dan kau tahu itu."

"Christian, aku harus berpikir tentang hal


ini. Aku tak tahu apakah aku bisa memiliki
jenis hubungan 424

yang kau inginkan."

Dia menutup matanya dan menekan dahinya


di bibirku, memberi kami berdua kesem-
patan mengatur pernapasan kita. Setelah be-
berapa saat, ia mencium keningku,
menghirup dalam-dalam, mencium ram-
butku, kemudian dia melepaskan aku,
melangkah mundur.

"Terserah kau, Miss Steele," katanya, tanpa


ekspresi di wajahnya. "Aku akan mengantar-
mu ke lobi."

Dia mengulurkan tangannya. Aku mengam-


bil dompet dan tangannya menahan tan-
ganku. Sialan, ini mungkin bisa terjadi. Aku
743/1631

pasrah mengikutinya menuruni tangga besar


dan ke lobi, kulit kepalaku menusuk-nusuk,
darahku memompa. Ini bisa menjadi saat
terakhir mengucapkan selamat tinggal jika
aku memutuskan untuk mengatakan tidak.

Jantungku berdebar menyakitkan di dadaku.


Apa ada penyelesaian. Apa ada perbedaan
saat kejelasan bisa dibuat untuk seorang
gadis.

"Apa kau memiliki tiket valet?"

Aku merogoh ke dalam tasku dan


menyerahkan tiket, kemudian dia mem-
berikan kepada penjaga pintu. Aku mengin-
tip ke arahnya saat kita berdiri menunggu.

"Terima kasih untuk makan malamnya,"


gumamku.

425
744/1631

"Sangat menyenangkan seperti biasa, Miss


Steele,"

katanya sopan, meskipun dia tampak


tenggelam dalam pikirannya, benar-benar
terganggu.

Saat aku mengintip ke arahnya, aku memas-


ukkan wajah tampannya ke dalam in-
gatanku. Gambaran bahwa aku mungkin tak
akan melihatnya lagi membayangiku, tak di-
inginkan dan terlalu menyakitkan untuk
direnungkan. Tiba-tiba dia menatap ke
arahku, ekspresinya sangat dalam.

"Kau akan pindah akhir pekan ini ke Seattle.


Jika kau mengambil keputusan yang tepat,
bisakah aku bertemu denganmu pada hari
Minggu?" Dia terdengar ragu-ragu.

"Kita akan lihat. Mungkin." Aku menarik


napas.
745/1631

Sejenak, dia tampak lega, dan kemudian dia


mengernyit.

"Sepertinya sekarang bertambah dingin,


tidakkah kau membawa jaket?"

"Tidak"

Dia menggeleng dengan kesal dan melepas


jaketnya.

"Pakai ini. Aku tak ingin kau masuk angin."

Aku berkedip ke arahnya saat dia membuka


jaketnya, dan saat meletakkan tanganku di
belakang, aku teringat di kantornya saat dia
menyelipkan mantel ke 426

bahuku - pertama kali aku bertemu


dengannya - dan pengaruhnya padaku saat
itu. Pada kenyataannya tak ada yang beru-
bah, rasanya bertambah dalam.
746/1631

Jaketnya hangat, terlalu besar, dan aroman-


ya. Oh...

sangat lezat.

Mobilku berhenti di depan. Mulut Christian


menganga.

"Mobil itu yang kau kemudikan?" Dia


terkejut.

Mengambil tanganku, dia menuntunku


keluar.

Petugas valet itu melompat keluar dan men-


gulurkan kunci padaku, dan dengan tenang
Christian memberinya uang.

"Apa ini layak jalan?" Dia melotot padaku


sekarang.

"Ya."
747/1631

"Apa dia bisa membawamu sampai ke


Seattle?"

"Ya. Dia bisa."

"Aman?"

"Ya," suaraku meninggi, putus asa. "Oke dia


sudah tua. Tapi dia milikku, dan dia layak
jalan. Ayah tiriku membelinya untukku."

"Oh, Anastasia, Aku pikir kita bisa melak-


ukan lebih 427

baik dari ini."

"Apa maksudmu?" kesadaranku muncul.


"Kau tak bisa membelikan aku mobil."

Dia menatap marah padaku, rahangnya


tegang.

"Kita akan lihat nanti," katanya kuat.


748/1631

Dia meringis saat membuka pintu


pengemudi dan membantuku masuk, aku
melepas sepatu dan menurunkan kaca
jendela. Dia menatapku dengan ekspresi tak
terduga, matanya gelap.

"Hati-hati," katanya pelan.

"Selamat tinggal, Christian" suaraku serak


dari tanpa diminta, air mata yang tertahan –
ya ampun aku tak mau menangis. Aku
memberinya senyuman kecil.

Saat sudah jauh, dadaku menegang, air


mataku mulai jatuh, dan aku menahan
isakan.

Tak lama kemudian air mata mengalir di wa-


jahku, dan aku benar-benar tak mengerti
mengapa aku menangis. Aku menahan di-
riku sendiri. Dia menjelaskan segalanya. Dia
jelas. Dia menginginkan aku, tapi seben-
arnya, aku membutuhkan lebih banyak lagi.
749/1631

Aku ingin, dia menginginkan aku seperti


yang aku menginginkan dan membutuhkan
dia, dan dalam hatiku tahu itu tak mungkin.
Aku merasa kewalahan.

428

Aku bahkan tak tahu bagaimana untuk

menggolongkan dia. Jika aku melakukan hal


ini ...

Bisakah dia menjadi pacarku?

Bisakah aku memperkenalkan dia pada


temanku?

Pergi keluar ke bar, bioskop, bahkan bowling


dengannya? Kenyataannya adalah aku tak
akan bisa.

Dia tak akan membiarkanku menyentuhnya


dan dia tak akan membiarkanku tidur
dengannya. Aku tahu aku tak punya sesuatu
750/1631

di masa laluku, tapi aku menginginkan itu


ada di masa depanku.

Dan itu bukan masa depan yang dia


bayangkan.

Bagaimana jika aku mengatakan ya, dan


dalam waktu tiga bulan dia mengatakan
tidak, dia sudah capek berusaha untuk mem-
bentukku menjadi sesuatu yang aku tak akan
bisa. Bagaimana aku bisa rasakan? Emosiku
sudah melekat selama tiga bulan, aku tak
yakin melakukan sesuatu yang ingin aku lak-
ukan. Dan jika dia kemudian mengatakan
tidak, kesepakatan selesai, bagaimana aku
bisa mengatasi penolakan itu? Mungkin yang
terbaik adalah mundur dari sekarang dan
harga diriku masih tetap utuh.

Tapi membayangkan tak melihat dia lagi


sangat menyakitkan. Bagaimana dia bisa
mempengaruhi perasaanku begitu cepat? Itu
pasti bukan tentang seks ... bisakah? Air
751/1631

mata mengalir dari mataku. Aku tak ingin


mencari tahu perasaanku terhadapnya. Aku
takut pada apa yang akan terungkap jika aku
429

melakukannya. Apa yang akan kulakukan?

Aku parkir di luar apartemen kami. Tidak


ada lampu menyala. Kate pasti keluar. Aku
lega. Aku tak ingin dia melihatku menangis
lagi. Saat aku melepas bajuku, aku
menghidupkan sang mesin jahat dan duduk,
ada email di inbox dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 25 Mei 2011 22:01

Untuk: Anastasia Steele

Aku tak mengerti mengapa kau lari malam


ini. Aku sangat berharap bisa menjawab
752/1631

semua pertanyaanmu supaya kau lega. Aku


tahu, aku telah memberimu banyak hal un-
tuk direnungkan, dan aku sangat berharap
bahwa kau akan mempertimbangkan pro-
posalku dengan serius. Aku benar-benar
ingin membuat ini berjalan. Kita akan
melangkah dengan perlahan.

Percayalah padaku.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Email-nya membuatku menangis lagi. Aku


bukan sebuah merger. Aku bukan sebuah ak-
uisisi. Membaca ini, Aku mungkin akan
menjadi kuat. Aku tidak 430

membalas. Aku tak tahu harus berkata apa


padanya.

Aku memakai piyama, dan jaket yang


753/1631

dipinjamkannya. Aku naik ke tempat tidur.


Saat aku berbaring di kegelapan, aku
teringat semuanya saat dia mem-
peringatkanku untuk menjauhinya.

'Anastasia, Kau harus menghindariku. Aku


bukan pria yang pantas untukmu.'

'Aku tidak melakukan apa yang namanya


pacaran.'

'Aku bukan pria yang sentimentil.'

'Aku tidak bercinta.' 'Ini semua yang aku


tahu.'

Dan saat diam-diam aku menangis di


bantalku, Tiba-tiba muncul ide terakhirku.
Semua ini yang aku tahu juga.

Mungkin kita bisa bersama-sama meren-


canakan arah hubungan yang baru.

431
754/1631

Christian berdiri di atasku memegang se-


buah cambuk berkuda dari anyaman kulit.
Dia hanya mengenakan Levi's tua yang
pudar dan robek. Dia menjentikkan cam-
buknya perlahan ke telapak tangannya saat
ia menatap ke arahku. Dia tersenyum, penuh
kemenangan. Aku tak bisa bergerak. Aku tel-
anjang dan dibelenggu, telentang di tempat
tidur besar bertiang empat. Menjangkau ke
depan, dia meletakkan ujung cambuk di
dahiku kemudian turun di sepanjang hidun-
gku, jadi aku bisa mencium bau kulit, dan
diatas bibirku yang terbuka, terengah-engah.

Dia mendorong ujungnya ke dalam mulutku


sehingga aku bisa merasakan kulit halus itu.

"Hisap," perintah dia dengan suara lembut.


Mulutku menutupi ujung cambuk saat aku
menaatinya.

"Cukup," bentak dia.


755/1631

Aku terengah-engah sekali lagi saat ia men-


arik keluar cambuknya dari mulutku, men-
jalankan turun ke bawah daguku, turun ke
leherku pada cekungan di dasar teng-
gorokanku. Dia memutar perlahan-lahan di
sana dan kemudian terus menarik ujung
cambuknya menelusuri ke bawah tubuhku,
sepanjang tulang dadaku, di antara buah
dadaku, dari tubuh bagian atasku ke pusar.
Aku terengah-engah, menggeliat, menarik
pengikat yang menggigit pergelangan tangan
dan pergelangan kakiku. Dia memutar ujung
cambuknya di sekitar pusarku kemudian ter-
us 432

menelusuri ke bawah, melalui rambut


kemaluanku menuju klitorisku. Dia men-
jentikkan ujung cambuknya dan mengena te-
pat dititik kenikmatanku dengan sengatan
tajam, dan aku klimaks, meneriakkan
pembebasanku.
756/1631

Tiba-tiba, aku terbangun, terengah-engah,


tertutup oleh keringat dan merasakan
pengaruh yang masih tersisa dari orgas-
meku. Sialan. Aku benar-benar kehilangan
arah. Apa yang barusan terjadi? aku di
kamar tidurku sendirian. Bagaimana?
Mengapa? Aku duduk tegak, terkejut ... wow.
Sudah pagi. Aku melirik jam alarmku - jam
delapan. Aku meletakkan kepalaku di tan-
ganku. Aku tak tahu aku bisa bermimpi
tenyang seks. Apakah itu karena sesuatu
yang aku makan? Mungkin tiram dan peneli-
tian internetku mewujudkan dirinya dalam
mimpi basah pertamaku. Ini membingun-
gkan. Aku tak tahu bahwa aku bisa orgasme
dalam tidurku.

Kate sibuk di dapur saat aku terhuyung-huy-


ung masuk.

"Ana, kau oke? Kau terlihat aneh. Apakah itu


jaket Christian yang kau kenakan?"
757/1631

"Aku baik-baik saja." Sial, seharusnya aku


bercermin dulu. Aku menghindari tatapan
mata hijaunya yang menusuk.

aku masih belum pulih dari kejadian pagiku.


"Ya, ini adalah jaket Christian."

433

Ia mengerutkan kening.

"Apakah kau tidur?"

"tak terlalu nyenyak."

Aku berjalan menuju ketel. Aku butuh teh.

"Bagaimana makan malamnya?"

Jadi sudah mulai.

"Kami makan tiram. Kemudian ikan cod,


jadi aku akan bilang itu amis."
758/1631

"Ugh ... Aku benci tiram, dan aku tak ingin


tahu tentang apa yang kalian makan. Ba-
gaimana Christian?

Apa yang kalian bicarakan? "

"Dia penuh perhatian," aku berhenti sejenak.

Apa yang bisa aku katakan? Bahwa status


HIV-nya bersih, dia penggemar berat per-
mainan peran, menginginkan aku mematuhi
setiap perintahnya, ia pernah menyakiti ses-
eorang yang terikat ke langit-langit kamar
tidurnya, dan ia ingin bercinta denganku di
ruang makan pribadi. Apakah itu akan jadi
ringkasan yang baik? aku mencoba keras
mengingat-ingat sesuatu dari pertemuanku
dengan 434

Christian yang aku dapat diskusikan dengan


Kate.

"Dia tak menyetujui Wanda-ku."


759/1631

"Siapa yang tidak, Ana? Itu berita lama.


Mengapa kau begitu malu-malu? Menyerah-
lah, kawan."

"Oh, Kate, kita berbicara tentang banyak hal.


Kau tahu - bagaimana rewelnya dia soal
makanan.

Kebetulan, dia suka gaunmu." Ketelnya men-


didih, Jadi aku membuat teh. "Apakah kau
ingin minum teh? Apakah kau ingin aku un-
tuk mendengar pidatomu hari ini?"

"Ya. Aku membuatnya semalam menginap di


tempat Lilah. Aku akan pergi mengambilnya.
Dan ya, aku ingin teh" Kata Kate sambil ber-
lari keluar dari dapur.

Fiuh, Katherine Kavanagh sudah teralihkan


perhatiannya. Aku mengiris roti dan memas-
ukkannya ke dalam pemanggang. Aku mem-
erah saat mengingat mimpiku yang sangat
jelas itu. Apa sih itu tadi?
760/1631

Tadi malam aku sulit tidur. Kepalaku ber-


dengung dengan berbagai pilihan. Aku
sangat bingung. Ide Christian tentang se-
buah hubungan lebih mirip suatu tawaran
pekerjaan. Jamnya telah diatur, deskripsi
kerja, dan prosedur keluhan yang agak keras.
Ini bukan sesuatu yang aku bayangkan
tentang asmara pertamaku - tapi, tentu saja,
Christian tak melakukan yang namanya as-
mara. Jika aku katakan padanya aku ingin
lebih, ia mungkin mengatakan tidak ... dan
435

aku bisa membahayakan apa yang telah dia


tawarkan. Dan inilah yang paling

mengkhawatirkanku, karena aku tak ingin


kehilangan dia. Tapi aku tak yakin aku
memiliki keberanian untuk menjadi
submisifnya.

- Dalam hati, tongkat dan cambuk itulah


yang menakutkanku. Aku seorang yang takut
761/1631

kekerasan fisik, dan aku akan pergi menjauh


untuk menghindari rasa sakit. Aku
memikirkan mimpiku ... apakah akan sep-
erti itu rasanya? Dewi batinku melompat-
lompat dengan pom-pom cheerleader men-
eriakkan kata ya padaku.

Kate kembali ke dapur dengan laptop-nya.


aku berkonsentrasi pada rotiku dan
mendengarkan dengan sabar saat ia memba-
cakan pidato perpisahannya.

Aku berpakaian dan siap ketika Ray tiba.


Aku membuka pintu depan, dan dia berdiri
di teras dalam dengan setelan yang tak pas.
Gelombang hangat rasa syukur dan sayang
dari pria sederhana ini melaluiku, dan aku
memeluk dia menunjukkan kasih sayang
yang tak seperti biasanya. Dia kaget,
bingung.

"Hei, Annie, aku senang melihatmu juga,"


gumamnya sambil memelukku. Melepaskan
762/1631

pelukan, tangannya di pundakku, dia


memeriksaku dari atas sampai bawah, al-
isnya berkerut. "Kau baik-baik saja, Nak?"

"Tentu saja, Ayah, apa nggak boleh seorang


gadis 436

senang melihat orang tuanya?"

Dia tersenyum, matanya yang gelap berkerut


di sudut-sudutnya, dan mengikutiku ke ru-
ang tamu.

"Kau kelihatan bagus," katanya.

"Ini gaun Kate." Aku melirik gaun halter


leher abu-abu sifon.

Dia mengernyit.

"Di mana Kate?"

"Dia sudah pergi ke kampus. Dia akan ber-


pidato, jadi dia harus lebih awal."
763/1631

"Haruskah kita segera kesana?"

"Ayah, kita punya waktu setengah jam.


Apakah kau ingin minum teh? Dan kau
dapat memberitahuku bagaimana kabar
semua orang di Montesano.

Bagaimana perjalanmu kesini?"

Ray menyetir mobilnya ke tempat parkir


kampus, dan kita mengikuti arus manusia
yang dihiasi dengan gaun hitam dan merah
di mana-mana, menuju auditorium olahraga.

"Semoga beruntung, Annie. kau tampaknya


sangat gugup, apakah kau perlu melakukan
sesuatu?"

437

Sialan ... mengapa Ray memilih hari ini un-


tuk jadi begitu jeli?
764/1631

"Tidak, Ayah. Ini adalah hari besar." Dan


aku akan menemuinya.

"Ya, anak gadisku telah mendapat gelar. Aku


bangga padamu, Annie."

"Ah ... terima kasih Ray." Oh aku sayang pria


ini.

Auditorium olahraga ramai sekali. Ray telah


pergi untuk duduk dengan orangtua lain dan
simpatisan di tempat duduk mereka, se-
mentara aku berjalan menuju ke tempat du-
dukku. Aku mengenakan gaun hitam dan
topiku, dan aku merasa terlindungi olehnya,
anonim. Tak ada seorangpun di panggung,
tapi aku tak bisa menenangkan gugupku.
Hatiku berdebar kencang, dan napasanku
menjadi cepat. Dia di sini, di suatu tempat.
Aku ingin tahu apakah Kate berbicara
dengannya, menginterogasi dia mungkin.
765/1631

Aku berjalan ke kursiku di antara sesama


siswa yang nama keluarganya juga dimulai
dengan huruf S. Aku di baris kedua, mem-
beriku anonimitas yang lebih banyak. Aku
melirik di belakangku dan melihat Ray du-
duk tegak di kursi penonton. Aku member-
inya sebuah lambaian. Dia dengan enggan
memberiku balasan setengah lambaian,
setengah salut. Aku duduk dan menunggu.

Auditorium terisi cepat, dan dengungan


suara-suara 438

bersemangat menjadi semakin keras dan


keras.

Deretan kursi terdepan terisi penuh. Di ke-


dua sisiku, aku bergabung dengan dua gadis
yang tak kukenal dari fakultas yang lain.
Mereka jelas teman dekat dan berbicara di
depanku penuh semangat.
766/1631

Pada jam sebelas tepat, Rektor muncul dari


belakang panggung, diikuti oleh tiga Wakil
Rektor, dan kemudian para profesor senior,
semua mengenakan regalia mereka hitam
dan merah. Kami berdiri dan bertepuk tan-
gan pada staf pengajar kami. Beberapa Pro-
fesor mengangguk dan melambai, yang lain
tampak bosan. Profesor Collins, pembimbing
dan dosen favoritku, tampak seperti dia baru
saja keluar dari tempat tidur, seperti biasa.
Terakhir ke panggung adalah Kate dan
Christian. Christian menonjol dalam setelan
abu-abunya yang telah dia pesan lebih
dahulu, cahaya tembaga menyorot
berkilauan di rambutnya di bawah lampu
auditorium.

Dia terlihat begitu serius dan mandiri. Saat


ia duduk, ia melepaskan jaketnya, dan aku
sekilas melihat dasinya. Sialan ... dasi itu!
Aku secara refleks menggosok pergelangan
tanganku. Aku tak bisa mengalihkan pan-
dangan dari dia - ketampanan dia
767/1631

mengganggu seperti biasa - dan dia men-


genakan dasi itu, tak diragukan lagi dengan
sengaja. Aku bisa merasakan mulutku me-
nekan menjadi garis keras.

Para hadirin duduk dan tepuk tangan


berhenti.

"Lihatlah dia!" Salah satu gadis di


sampingku berkata dengan antusias kepada
temannya.

439

"Dia keren."

Aku langsung tegang. Aku yakin mereka tak


berbicara tentang Profesor Collins.

"Pasti Christian Grey."

"Apakah dia single?"

aku siap berperang.


768/1631

"aku pikir tidak," gumamku.

"Oh." Kedua gadis menatapku dengan heran.

"aku pikir dia gay," aku bergumam.

"Sayang sekali," salah satu gadis itu


mengerang.

Saat rektor memulai proses pidatonya, aku


menonton Christian dengan halus meneliti
seluruh aula. Aku tenggelam ke kursiku,
membungkukkan bahuku, mencoba untuk
membuat diriku sebisa mungkin tak men-
colok. Aku gagal total saat sedetik kemudian
mata abu-abunya menemukanku. Dia
menatapku, wajahnya tanpa ekspresi, benar-
benar tak dapat di tebak. Aku menggeliat tak
nyaman, terhipnotis oleh tatapannya saat
aku merasa pelan-pelan wajahku mulai
memerah. Tanpa diminta, aku teringat
mimpiku pagi ini, dan otot-otot di perutku
menegang dengan nikmat. Aku menarik
769/1631

napas tajam. Aku bisa melihat bayangan


senyum melintasi bibirnya, tapi 440

hanya sekilas. Dia menutup matanya sebent-


ar, dan membukanya lagi, berganti dengan
ekspresi yang acuh tak acuh itu.

Setelah melirik cepat ke arah rektor, ia


menatap ke depan, dengan fokus pada em-
blem WSUV tergantung di atas pintu masuk.
Dia tak mengalihkan matanya ke arahku lagi.
Rektor terus bicara, dan Christian masih tak
menatapku, dia hanya menatap lekat-lekat
ke depan.

Kenapa dia tak mau melihatku? Mungkin dia


berubah pikiran? Gelombang kegelisahan
melandaku.

Mungkin berjalan keluar tadi malam adalah


akhir baginya juga. Dia bosan menungguku
untuk membuat keputusan. Oh tidak, aku
770/1631

bisa benar-benar mengacaukannya. aku


ingat email-nya tadi malam.

Mungkin dia marah karena aku tak


menjawab.

Tiba-tiba, ruangan riuh oleh tepuk tangan


saat Miss Katherine Kavanagh telah naik
panggung. Rektor duduk, dan Kate melem-
parkan rambut indahnya yang panjang ke-
punggungnya saat dia menempatkan ker-
tasnya di podium. Dia mengambil waktunya,
tak terintimidasi oleh seribu orang melotot
padanya. Dia tersenyum ketika dia siap, me-
lihat ke arah kerumunan yang terpikat, dan
dengan fasih meluncurkan pidatonya. Dia
begitu tenang dan lucu, gadis-gadis di
sampingku tertawa pada lelucon pertaman-
ya. Oh, Katherine Kavanagh, kau dapat
memberikan pidato yang bagus. Aku mer-
asa sangat bangga padanya pada saat itu,
pikiranku yang salah 441
771/1631

tentang Christian terkesampingkan.


Meskipun aku telah mendengar pidatonya
sebelumnya, aku mendengarkan dengan sek-
sama. Dia menguasai ruangan dan mem-
bawa audiens bersama dengannya.

Temanya adalah: Bagaimana Setelah Kuliah?


Oh, memang selanjutnya apa. Christian
mengamati Kate, alisnya sedikit terangkat -
kaget, ku pikir. Ya, bisa saja Kate yang pergi
mewawancarainya. Dan bisa saja Kate
sekarang yang ditawarinya proposal tak sen-
onohnya. Kate yang cantik dan Christian
yang tampan, bersama-sama. Aku bisa sep-
erti dua gadis di sampingku, mengagumi dia
dari jauh. Aku tahu Kate tak akan
membuang-buang waktunya.

Kate menyebut dia apa? Menyeramkan.

Membayangkan konfrontasi antara Kate dan


Christian membuatku tak nyaman. Aku tak
772/1631

tahu siapa dari mereka yang akan aku pas-


ang uang taruhanku.

Kate menyimpulkan pidatonya dengan pen-


uh gaya, dan spontan semua orang berdiri,
bertepuk tangan dan bersorak-sorai, tepuk
tangan meriah pertamanya.

Aku tersenyum padanya dan bersorak, dan


dia nyengir ke arahku. Bagus, Kate. Dia du-
duk, seperti halnya penonton, dan Rektor
naik dan

memperkenalkan Christian ... sial, Christian


akan memberikan pidato. Rektor menyentuh
sebentar pada prestasi Christian: CEO dari
perusahaan pribadi yang sukses luar biasa,
seorang pria sukses yang mulai dari nol.

442
773/1631

"Dan juga merupakan donatur utama untuk


Universitas kita, mari kita sambut, Mr.
Christian Grey."

Tangan Rektor menjabat Christian, dan ada


tepuk tangan sopan. Hatiku ada di teng-
gorokanku. Dia mendekati podium dan
menyurvei aula. Dia tampak begitu percaya
diri berdiri di depan kita semua, sama sep-
erti Kate baru saja lakukan. Kedua gadis di
sampingku condong ke depan, terpesona.
Bahkan, aku pikir sebagian besar wanita
mengamati lebih dekat dan beberapa laki-
laki juga. Dia mulai, lembut suaranya, ter-
ukur, dan mempesona.

"Aku sangat berterima kasih dan tersentuh


dengan pujian besar yang diberikan ke-
padaku oleh pihak berwenang dari WSU hari
ini. Menawarkan aku kesempatan langka un-
tuk berbicara tentang pekerjaan yang
mengesankan dari departemen ilmu
lingkungan di Universitas ini. Tujuan kami
774/1631

adalah untuk mengembangkan metode yang


layak dan berkelanjutan secara ekologis dari
pertanian untuk negara-negara dunia ketiga;
tujuan utama kami adalah untuk membantu
menghapuskan kelaparan dan kemiskinan di
seluruh dunia. Lebih dari satu miliar orang,
terutama di Sub-Sahara Afrika, Asia Selatan,
dan Amerika Latin, hidup dalam
kemiskinan.

Disfungsi Pertanian tersebar luas dalam


bagian-bagian dunia dan hasilnya adalah ke-
hancuran ekologis dan sosial. Aku mengenal
bagaimana rasanya menjadi sangat lapar. Ini
adalah perjalanan yang 443

sangat pribadi bagiku ... "

Mulutku menganga lebar. Apa? Christian


pernah kelaparan. Ya, itu menjelaskan cukup
banyak. Dan aku ingat wawancara itu, ia
benar-benar ingin memberi makan dunia.
Aku memeras otakku mengingat apa yang
775/1631

telah Kate tulis dalam artikelnya. Diadopsi


pada usia empat tahun, ku pikir.

Aku tak dapat membayangkan bahwa Grace


membuatnya kelaparan, jadi pasti sebelum
itu, saat anak-anak. Aku menelan ludah, jan-
tungku tertekan memikirkan seorang balita,
lapar bermata abu-abu.

Oh tidak. Kehidupan macam apa yang dia


miliki sebelum keluarga Grey mendapatkan
dan

menyelamatkan dia?

Aku terhanyut oleh rasa kemarahan kasar,


miskin, kacau, ganjil, filantropis Christian -

meskipun aku yakin ia tak akan melihat dir-


inya dengan cara ini dan akan mengusir
pikiran-pikiran simpati atau rasa kasihan
padanya. Tiba-tiba semburan semua orang
bertepuk tangan dan berdiri.
776/1631

aku ikut-ikutan, walaupun aku belum


mendengar setengah pidatonya. Dia melak-
ukan semua pekerjaan yang baik, men-
jalankan perusahaan besar, dan mengejarku
pada saat yang sama. Ini luar biasa. Aku in-
gat potongan singkat percakapan dia men-
genai Darfur ... semuanya jadi jelas.
Makanan.

Dia tersenyum sebentar oleh tepuk tangan


hangat 444

yang diberikan hadirin - bahkan Kate juga


bertepuk tangan, kemudian dia melanjutkan
kembali ke kursinya. Dia tak melihat kear-
ahku, dan aku jadi tak seimbang mencoba
untuk mengasimilasi informasi baru ini
tentang dia.

Salah satu Wakil Rektor naik, dan kita


memulai proses yang panjang dan mem-
bosankan penyerahan ijasah kami. Ada lebih
dari empat ratus orang yang akan menerima,
777/1631

dan dibutuhkan lebih dari satu jam sebelum


aku mendengar namaku dipanggil. Aku ber-
jalan menuju ke panggung antara dua gadis
yang tertawa cekikikan.

Christian menatap ke arahku, tatapannya


hangat tapi terjaga.

"Selamat, Miss Steele," katanya sambil men-


jabat tanganku, meremas dengan lembut.
Aku merasa getaran saat kulit kita menyen-
tuh tanganku. "Apakah kau punya masalah
dengan laptopmu?"

Aku mengerutkan kening saat ia memberik-


an aku ijasahku.

"Tidak"

"Jadi kau mengabaikan email-emailku?"

"Yang aku lihat hanya merger dan akuisisi."

Dia menatap bingung padaku.


778/1631

445

"Nanti," katanya, dan aku harus pindah kar-


ena aku menghentikan barisan.

Aku kembali ke kursiku. Email-email? Dia


pasti mengirim email lain. Apa katanya?

Upacara mengambil waktu satu jam lagi un-


tuk selesai. Ini berakhir. Akhirnya, Rektor
memimpin anggota fakultas turun dari pang-
gung diiringi tepuk tangan yang lebih meri-
ah, diawali dengan Christian dan Kate.
Christian tak melirik kearahku, meskipun
aku menginginkan dia untuk melakukannya.

Dewi batinku tak senang.

Saat aku berdiri dan menunggu baris kami


untuk bubar, Kate memanggil ke arahku. Dia
muncul dari belakang panggung.
779/1631

"Christian ingin bicara denganmu," ter-


iaknya. Kedua gadis yang kini berdiri di
sampingku berbalik dan ternganga
kearahku.

"Dia mengirimku ke sini," lanjut dia.

Oh ...

"Pidatomu hebat, Kate."

"Benarkah?" Katanya berseri-seri. "Apakah


kau ikut?

Dia bisa sangat ngotot" Dia memutar matan-


ya, dan 446

aku tersenyum.

"kau tak tahu. Aku tak bisa meninggalkan


Ray terlalu lama" Aku melirik Ray
mengacungkan lima jariku memberi isyarat
lima menit. Dia mengangguk, memberiku
tanda oke, dan aku mengikuti Kate ke
780/1631

koridor di belakang panggung. Christian


sedang berbicara dengan Rektor dan dua staf
pengajar. Dia mendongak ketika ia
melihatku.

"Maaf, bapak-bapak," aku mendengar dia


bergumam.

Dia datang ke arahku dan tersenyum sebent-


ar pada Kate.

"Terima kasih," katanya, dan sebelum Kate


dapat menjawab, ia mengambil sikuku dan
mengarahkanku ke tempat seperti ruang
ganti pria. Ia memeriksa untuk melihat
apakah itu kosong, dan kemudian ia men-
gunci pintu. Sialan, apa yang ada dalam
pikirannya? Aku berkedip ke arahnya saat ia
berbalik kearahku.

"Kenapa kau tak mengirimi aku email? Atau


mengirim sms balasan? "Dia melotot. Aku
tak senang.
781/1631

"Aku belum melihat komputerku hari ini,


atau HP-ku." Sial, apa dia sudah mencoba
menelepon? Aku mencoba teknik pengalihan
perhatianku yang sangat efektif pada Kate.
"Itu tadi pidato yang hebat."

"Terima kasih."

447

"Menjelaskan masalah makananmu


padaku."

Dia menjalankan tangan ke rambut, putus


asa.

"Anastasia, aku tak ingin membicarakan hal


itu saat ini." Dia menutup matanya, tampak
sedih.

"Aku khawatir tentangmu."

"Khawatir, kenapa?"
782/1631

"Karena engkau pulang dalam perangkap


mematikan yang kau sebut sebagai mobil."

"Apa? Ini bukan sebuah perangkap


mematikan. Itu baik-baik saja. José secara
teratur menyervice-nya untukku."

"José, si fotografer?" Mata Christian


menyempit, wajahnya membeku. Oh sial.

"Ya, Beetle itu dulunya milik ibunya."

"Ya, dan mungkin milik ibunya dan ibu


sebelumnya.

Ini tak aman."

"aku telah mengemudikannya selama lebih


dari tiga tahun. Maaf jika kau khawatir.
Mengapa kau tak menelepon" Ya ampun, dia
benar-benar bereaksi berlebihan.

Dia menark napas dalam-dalam.


783/1631

448

"Anastasia, aku butuh jawaban darimu.


Menunggu seperti ini membuatku gila."

"Christian, aku ... aku telah meninggalkan


ayah tiriku sendirian."

"Besok. aku ingin jawaban besok."

"Oke. Besok, aku akan mengatakan padamu"


Aku Berkedip padanya.

Dia melangkah kebelakang, menatapku din-


gin, dan bahunya rileks.

"Apakah kau mau tinggal untuk minum?"


Tanyanya.

"Aku tak tahu apa Ray ingin lakukan."

"Ayah tirimu? aku ingin bertemu


dengannya."
784/1631

Oh tidak ... kenapa?

"aku tak yakin itu ide yang bagus."

Christian membuka pintu, mulutnya dalam


garis suram.

"Apakah kau malu karenaku?"

"Tidak!" Ini giliranku terdengar putus asa.

"Memperkenalkan kau pada ayahku sebagai


apa? 'Ini 449

adalah orang yang memerawaniku dan ingin


memulai hubungan BDSM kita'. Kau tak
pakai sepatu jogging."

Christian melotot ke arahku, lalu bibirnya


berkedut tersenyum. Dan meskipun faktanya
aku marah padanya, wajahku terpaksa mun-
cul seringai balasan.
785/1631

"Asal tahu saja, aku bisa berlari cukup cepat.


Katakan saja aku temanmu, Anastasia."

Dia membuka pintu, dan aku berjalan


keluar.

Pikiranku berputar-putar. Satu Rektor, tiga


Wakil Rektor, empat dosen, dan satu Kate
menatapku ketika aku berjalan cepat mele-
wati mereka. Sialan.

Meninggalkan Christian dengan staf-staf


fakultas aku pergi mencari Ray.

Katakan padanya aku temanmu. Teman


dengan manfaat, alam bawah sadarku cem-
berut. Aku tahu, aku tahu. Aku menggun-
cang pikiran tak

menyenangkan itu pergi. Bagaimana aku

memperkenalkan dia pada Ray? Aula masih


setidaknya setengah penuh, dan Ray tak
786/1631

bergerak dari tempatnya. Ia melihat padaku,


melambai, dan berjalan kearahku.

"Hei, Annie. Selamat" Dia memelukku.

"Apakah kau ingin ikut dan minum di dalam


tenda?"

"Tentu. Ini adalah harimu. Tunjukkan jalan."

450

"Kita tak perlu kesana jika kau tak mau." Ku-


mohon katakan tidak ...

"Annie, aku baru saja duduk selama dua


setengah jam mendengarkan semua jenis
ocehan. aku perlu minum."

Tanganku memeluknya, dan kami berjalan


keluar dengan kerumunan ke dalam ke-
hangatan sore. Kami melewati garis untuk
fotografer resmi.
787/1631

"Oh, itu mengingatkan aku." Ray mencabut


kamera digital dari sakunya. "Satu untuk al-
bum, Annie." Aku memutar mata padanya
saat ia mengambil gambarku.

"Dapatkah aku melepas topi dan gaunku


sekarang?

aku merasa agak norak."

Kau memang terlihat agak norak ... bawah


sadarku menggerutu. Jadi, apakah kau akan
memperkenalkan Ray pada orang yang
menidurimu? Dia melotot padaku dengan
sayap terbuka lebar. Dia akan sangat
bangga. Tuhan, aku kadang-kadang benci
padanya.

Tenda sangat besar dan ramai - mahasiswa,


orang tua, dosen, dan teman, semua ber-
celoteh dengan gembira. Ray mengulurkan
segelas sampanye atau anggur murahan
788/1631

bersoda, aku duga. Ini tak dingin, dan rasan-


ya manis. Pikiranku beralih ke Christian ...

dia tak akan suka ini.

"Ana!" Aku berbalik, dan Ethan Kavanagh


451

mengangkatku ke dalam pelukannya. Dia


memutar-mutarku, tanpa menumpahkan
anggurku, aksi hebat.

"Selamat!" Dia berseri ke arahku sekejap,


mata hijau berkilau.

Benar-benar kejutan. Rambut pirang


kotornya tampak kusut dan terlihat seksi.
Dia sangat menarik seperti Kate. Kemiripan
keluarganya tampak mencolok.

"Wow - Ethan! Menyenangkan sekali meli-


hat kamu.
789/1631

Yah, ini Ethan, kakak Kate. Ethan, ini adalah


ayahku, Ray Steele" Mereka berjabat tangan,
ayahku dengan dingin menilai Mr.
Kavanagh.

"Kapan kau kembali dari Eropa?" Tanyaku.

"Aku sudah pulang selama seminggu, tapi


aku ingin mengejutkan adikku," katanya
penuh rahasia.

"Itu sangat manis." Aku menyeringai ke


arahnya.

"Dia mengucapkan pidato perpisahan, aku


tak bisa melewatkannya." Dia tampak sangat
bangga dengan adik perempuannya.

"Dia memberikan pidato yang hebat."

"Memang," Ray setuju.

Lengan Ethan masih di pinggangku saat aku


melihat 452
790/1631

ke dalam mata abu-abu dingin Christian


Grey. Kate ada sampingnya.

"Halo, Ray," Kate mencium Ray di kedua


pipinya, membuatnya tersipu. "Kau sudah
bertemu pacar Ana?

Christian Grey."

Sialan ... Kate! Persetan! Semua darah


mengalir kewajahku.

453

"Mr. Steele, menyenangkan bisa bertemu


denganmu."

Kata Christian lancar, hangat, benar-benar


tak bingung dengan perkenalan Kate.
Dengan tenang dia mengulurkan tangannya
ke Ray, Ray membalasnya.
791/1631

Terima kasih banyak, Katherine Kavanagh,


aku mengomel. Aku pikir bawah sadarku
pingsan.

"Mr. Grey," guman Ray, ekspresinya tak ter-


baca kecuali mungkin mata coklatnya sedikit
melebar dan membesar. Dia menatap
mukaku dengan pandangan kapan-kau-
memberi tahukanku- berita ini. Aku meng-
gigit bibirku.

"Dan ini adalah saudaraku, Ethan


Kavanagh." Kata Kate pada Christian.

Christian melotot dingin pada Ethan, yang


masih memelukku.

"Mr. Kavanagh."

Mereka berjabat tangan. Christian mengu-


lurkan tangan padaku.
792/1631

"Ana, sayang," bisiknya, dan sepertinya aku


melambung dengan ungkapan sayang itu.

Aku melepaskan diri dari pelukan Ethan, se-


mentara Christian tersenyum dingin padan-
ya, dan aku berdiri disampingnya. Kate ny-
engir. Dia tahu persis apa yang dia lakukan,
rubah betina itu!

454

"Ethan, Ayah dan Ibu mau bicara." Kate


menyeret Ethan pergi.

"Jadi berapa lama kalian saling mengenal?"


Ray melihat tanpa ekspresi dari Christian
kemudian berpindah padaku.

Kekuatan bicara telah meninggalkanku. Aku


ingin tanah menelanku. Christian
memelukku, ibu jarinya membelai dibe-
lakang bahuku yang telanjang, sebelum tan-
gannya meremas bahuku.
793/1631

"Dua minggu atau lebih sekarang," katanya


lancar.

"Kami bertemu saat Anastasia datang me-


wawancaraiku untuk majalah mahasiswa."

"Aku tak tahu kau kerja di majalah mahas-


iswa, Ana."

Ray menegur dengan tenang, dan tampak


jengkel.

Sial.

"Kate sakit," gumamku. Mungkin bisa


mengatasi itu.

"Pidatomu sangat hebat, Mr. Grey."

"Terima kasih, sir. Aku paham bahwa anda


adalah pemancing yang hebat."

Ray mengangkat alisnya dan tersenyum -


jarang terjadi, Ray Steele tersenyum dengan
794/1631

jujur- dan pembicaraan mereka langsung


berpindah ke masalah ikan. Bahkan, aku
merasa pembicaraannya sangat 455

berlebihan. Obrolannya membuat ayahku


sangat terpesona ... seperti yang dia lakukan
padamu, alam bawah sadar membentakku.
Kekuasaannya tak mengenal batas. Aku
minta diri untuk pergi dan menemui Kate.

Dia berbicara dengan orang tuanya, yang


menyenangkan seperti biasanya dan meny-
ambutku dengan hangat. Kami bebasa-basi
sebentar, kebanyakan tentang pergi liburan
ke Barbados dan tentang kepindahan kami.

"Kate, bagaimana kau bisa menyampaikan


itu pada Ray?" Desisku pada kesempatan
pertama saat tak ada yang mendengar.

"Karena aku tahu kau tak akan pernah


mengatakan itu, dan aku ingin membantu
795/1631

tentang masalah komitmen Christian." Kate


tersenyum manis padaku.

Aku cemberut. Itu aku yang tak mau berko-


mitmen dengannya, konyol!

"Dia tampaknya seperti menyukai itu, Ana.


Jangan dipikirkan. Lihat dia sekarang -
Christian tak bisa melepaskan pandangan
matanya padamu." Aku melihat mereka, dan
tampak Ray dan Christian menatapku."Dia
menatapmu seperti elang."

"Sebaiknya aku pergi menyelamatkan Ray


atau Christian. Aku tak tahu yang mana. Ini
belum 456

berakhir, Katherine Kavanagh! " Aku melo-


tot padanya.

"Ana, aku coba membantumu," dia langsung


membalas.
796/1631

"Hai." Aku tersenyum pada keduanya saat


aku kembali.

Mereka tampaknya oke. Sepertinya Christian


menikmati candaan ayahku, dan ayahku ter-
lihat luar biasa santai. Apa yang mereka bi-
carakan selain ikan?

"Ana, di mana toiletnya?"

"Keluar tenda lalu ke kiri."

"Sebentar ya. Kalian bisa menikmati waktu


sendiri."

Ray keluar. Aku melirik gugup ke arah


Christian.

Kami terdiam saat fotografer mengambil


foto kami berdua.

"Terima kasih, Mr. Grey." Fotografer berge-


gas pergi.
797/1631

Aku berkedip dari lampu kilat.

"Jadi kau juga mempesona ayahku juga?"

"Juga?" Mata abu-abu Christian membakar,


dan dia mengangkat alisnya bertanya.
Mukaku memerah.

Dia mengangkat tangannya dan menelusuri


pipiku dengan jari-jarinya.

457

"Oh, aku berharap aku tahu apa yang kau


pikirkan, Anastasia," bisiknya gelap, men-
angkup dagu dan mengangkat kepalaku se-
hingga kami saling bertatapan penuh
perhatian.

Napasku tersentak. Bagaimana dia bisa


memiliki efek ini padaku, bahkan di tenda
yang penuh sesak?
798/1631

"Saat ini, aku pikir itu dasi yang bagus," aku


mengambil napas.

Dia terkekeh.

"Baru-baru ini, dasi ini jadi favoritku."

Aku tersipu memerah.

"Kau tampak cantik, Anastasia, gaun halter


neck ini sangat cocok untukmu, dan aku bisa
membelai punggungmu, merasakan kulit
indahmu."

Tiba-tiba, kami seperti sedang sendirian di


dalam kamar. Hanya kami berdua, seluruh
tubuhku menjadi hidup, setiap saraf bernya-
nyi lembut, listrik itu menarikku untuk
mendekatinya, mengisi di antara kami.

"Kau tahu ini akan menjadi lebih baik, benar


kan, sayang?" bisiknya. Aku menutup mata
799/1631

saat bagian dalam tubuhku mengurai dan


meleleh.

458

"Tapi aku ingin lebih," bisikku.

"Lebih?" Dia tampak bingung menatapku,


matanya gelap. Aku mengangguk dan me-
nelan ludah.

Sekarang dia tahu.

"Lebih," katanya lagi dengan lembut.


memikirkan kata yang sederhana ini, tapi
begitu penuh janji. Ibu jarinya menelusuri
bibir bawahku. "Kamu ingin asmara."

Aku mengangguk lagi. Dia berkedip ke


arahku, dan aku melihat pertentangan dalam
dirinya terlihat di matanya. "Anastasia."
Suaranya lembut. "Ini bukan sesuatu yang
aku tahu."
800/1631

"Aku juga."

Dia tersenyum sedikit.

"Kau tak tahu banyak," bisiknya.

"Kau tahu semua hal yang salah."

"Salah? Tidak untukku." Dia menggeleng


kepalanya.

Dia terlihat begitu tulus. "Cobalah," bisiknya.

Sebuah tantangan untukku, dan dia memir-


ingkan kepalanya ke satu sisi dan tersenyum
miring, senyum mempesona.

459

Aku terkesiap, dan aku seperti Hawa di Ta-


man Eden, dan dia adalah sang ular, dan aku
tak bisa menolak.

"Oke," bisikku.
801/1631

"Apa?" Katanya penuh perhatiannya. Aku


menelan ludah.

"Oke. Aku akan mencoba."

"Kau setuju?" ketidak percayaannya sangat


jelas.

"Tunduk pada batas lunak, ya. Aku akan


mencoba."

Suaraku lirih. Christian menutup matanya


dan menarikku ke dalam pelukannya.

"Ya Tuhan, Ana, kau begitu tak terduga. Kau


seakan mengambil napasku pergi."

Dia mundur, dan tiba-tiba Ray sudah kem-


bali, dan suara didalam tenda bertambah
keras dan semakin memekakkan telingaku.
Kita tidak sendirian. Gila, aku baru saja
setuju untuk menjadi sub-nya.
802/1631

Christian tersenyum pada Ray, dan matanya


menari dengan sukacita.

"Annie, bisakah kita makan siang sekarang?"

"Oke." Aku berkedip pada Ray, mencoba


mencari keseimbanganku. Apa yang telah
kau perbuat? Bawah sadarku berteriak ke
arahku. Dewi batinku 460

melakukan salto kebelakang seperti yang


dilakukan seorang pesenam Olimpiade
Rusia.

"Apakah kau ingin bergabung dengan kami,


Christian?" Ray bertanya.

Christian! Aku menatap ke arahnya, memo-


honnya untuk menolak. Aku butuh ruang
untuk berpikir ...

apa yang telah aku lakukan?


803/1631

"Terima kasih, Mr. Steele, tapi aku punya


rencana.

Senang sekali bertemu denganmu, sir."

"Demikian juga aku," jawab Ray. "Jaga anak


perempuanku."

"Oh, aku berjanji, Mr. Steele."

Mereka bersalaman. Aku merasa mual. Ray


tak tahu bagaimana Christian bermaksud
untuk menjagaku.

Christian mengambil tanganku dan


mengangkat ke bibirnya dan mencium buku-
buku jariku dengan lembut, matanya mem-
bakar kearahku.

"Sampai nanti, Miss Steele," dia mengambil


nafas, suaranya penuh janji.

Pikiran itu membuat perutku jadi berputar ...


oh.
804/1631

Tunggu dulu ... sampai nanti?

Ray mengambil sikuku dan membawaku ke


luar tenda.

461

"Sepertinya dia seorang pemuda yang kuat.


Kaya juga. Kau bisa melakukan banyak hal
lebih buruk, Annie. Tapi mengapa aku harus
mendengar tentang dia dari Katherine," teg-
ur dia.

Aku mengangkat bahu meminta maaf.

"Yah, setiap pria yang suka dan tahu


memancing bagus buatku."

Sialan - Ray menyetujui. Kalau saja dia tahu.

Ray mengantarku kembali kerumah saat


senja.

"Telepon ibumu," katanya.


805/1631

"Oke. Terima kasih sudah datang, Yah."

"Tak akan aku lewatkan, Annie. Kau mem-


buatku sangat bangga."

Oh tidak. Aku tak ingin menjadi emosional.


Sebuah benjolan besar terbentuk di teng-
gorokanku, dan aku memeluknya dengan
keras. Dia membalas

memelukku, bingung, dan aku tak dapat me-


nahan -

air mata menggenang di mataku. "Hei, An-


nie, Sayang," Ray mengeluh. "Hari besar ...
eh? Apa kau ingin aku masuk dan mem-
buatkan teh?"

Aku tertawa, meskipun air mata masih


menetes.

Menurut Ray jawabannya selalu teh. Aku in-


gat ibuku 462
806/1631

mengeluh tentang dia, mengatakan bahwa


saat bersimpati dia selalu menawarkan teh
dan dia tak terlalu pintar membuat teh.

"Tidak, Yah, aku baik-baik kok. Senang bisa


bertemu denganmu. Aku akan segera men-
gunjungimu begitu aku menetap di Seattle."

"Semoga sukses dengan wawancaranya. Beri


kabar hasil wawancaranya."

"Tentu saja, Yah."

"Aku sayang padamu, Annie."

"Aku juga sayang padamu, Yah."

Dia tersenyum, mata cokelatnya hangat, ber-


cahaya, dan dia naik ke mobilnya. Aku
melambaikan tangan saat dia pergi men-
gendarai mobilnya pada saat senja, dan aku
berjalan lesu masuk ke apartemen.
807/1631

Hal pertama yang aku lakukan adalah


memeriksa ponselku. Ponselku mati, jadi
aku segera mengisi batere supaya aku bisa
melihat pesanku. Empat panggilan tak ter-
jawab, pesan satu suara, dan dua sms. Tiga
panggilan tak terjawab dari Christian ... tak
ada pesan. Satu panggilan tak terjawab dari
José dan pesan suara dari dia yang ingin
memberikan selamat untuk kelulusan.

Aku membuka sms.

463

* Apakah kau sampai rumah dengan


selamat *

* Telepon aku *

Semua dari Christian, mengapa dia tak


menelepon rumah? Aku masuk ke kamar
tidurku dan
808/1631

menyalakan komputerku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 25 Mei 2011 23:58

Untuk: Anastasia Steele

Aku harap kau berhasil pulang dengan mo-


bilmu itu.

Beri tahu aku, jika kau baik-baik saja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Astaga ... mengapa dia begitu khawatir


tentang Beetle-ku. Padahal dia sudah bersa-
maku selama tiga tahun, dan José selalu
memeriksanya secara teratur.
809/1631

Email berikutnya dari Christian hari ini.

Dari: Christian Grey

Perihal: Batas Lunak

464

Tanggal: 26 Mei 2011 17:22

Untuk: Anastasia Steele

Apa yang bisa kukatakan bahwa aku belum


pernah melakukan ini?

Senang bisa membahas masalah ini kapan


saja.

Kau tampak cantik hari ini.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


810/1631

Aku ingin bertemu dengannya. Aku men-


girim balasan.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Batas Lunak

Tanggal: 26 Mei 2011 19:23

Untuk: Christian Grey

Aku bisa datang malam ini untuk memba-


hasnya jika kamu suka.

Ana

465

Dari: Christian Grey

Perihal: Batas Lunak

Tanggal: 26 Mei 2011 19:27


811/1631

Untuk: Anastasia Steele

"Aku setuju dengan syarat-syarat itu, An-


gel; karena kamu yang seharusnya tahu
yang terbaik bagaimana hukumanku;.

hanya-saja - jangan membuatnya lebih dari


yang aku bisa terima!"

Aku yang akan datang menemuimu. Aku


serius ketika aku bilang aku tak senang kau
mengendarai mobil itu.

Aku akan tiba ditempatmu segera.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sial ... dia akan datang sekarang. Aku harus


menyiapkan satu hal untuk dia - edisi per-
tama buku Thomas Hardy masih di rak di
ruang tamu. Aku tak bisa menyimpannya.
Aku bungkus dengan kertas coklat, dan aku
812/1631

beri coretan pada pembungkusnya kutipan


langsung dari buku Tess:

466

"Hai." aku merasa malu tak tertahankan


ketika aku membuka pintu. Christian berdiri
di teras dengan jins dan jaket kulit.

"Hai," katanya, dan wajahnya bersinar


dengan senyum berseri-seri itu. Aku lu-
angkan waktu untuk mengagumi ketam-
panannya. Ya, dia seksi memakai jaket kulit.

"Masuklah"

"Jika aku boleh," katanya geli. Dia me-


megang sebuah botol sampanye saat ia ber-
jalan masuk "Aku pikir kita akan merayakan
kelulusanmu. Tak ada yang bisa menga-
lahkan Bollinger yang enak."
813/1631

"Pilihan kata-kata yang menarik," koment-


arku datar.

Dia menyeringai.

"Oh, aku suka kecepatan berpikirmu,


Anastasia."

"kita hanya punya cangkir teh. Kita telah


mengemas semua gelas."

"Cangkir teh? Kedengarannya bagus


untukku."

Aku menuju ke dapur. Gugup, rasa gugup


membanjiri perutku, itu seperti memiliki
panther atau singa gunung yang secara tak
terduga ada di ruang tamuku.

"Apa kau ingin piring juga?"

467
814/1631

"Cangkir teh sudah cukup, Anastasia," pang-


gilan Christian dari ruang tamu mengalihkan
perhatianku.

Ketika aku kembali, dia menatap bungkusan


buku coklat. Aku menaruh cangkir di atas
meja.

"Itu darimu," bisikku cemas.

Sial ... ini mungkin akan menjadi


pertengkaran.

"Hmm, aku bisa membayangkannya. Ku-


tipan yang sangat tepat." Jari telunjuk yang
panjang menelusuri tulisan itu. "Ku pikir aku
adalah D'Urberville, bukan Angel. kau
memilih pada kehinaan itu" Dia memberiku
sekilas senyum serigala. "Percaya padamu
untuk menemukan sesuatu yang bergema
begitu tepat."
815/1631

"Ini juga sebuah permohonan," bisikku.


Mengapa aku begitu gugup? Mulutku jadi
kering.

"Sebuah permohonan? Bagiku untuk


bertindak lembut padamu?"

Aku mengangguk.

"aku membelikan ini untukmu," katanya ten-


ang dengan tatapan tanpa ekspresi. "Aku
akan bertindak lembut padamu jika kau
menerima bukunya."

Aku menelan dengan susah.

468

"Christian, aku tak bisa menerima buku itu,


itu terlalu berlebihan."

"kau lihat, ini adalah apa yang aku bi-


carakan, kau menentangku. Aku ingin kau
memilikinya, dan itulah akhir dari diskusi.
816/1631

Ini sangat sederhana. kau tak harus berpikir


tentang hal ini.

Sebagai submisif kau hanya akan berterima


kasih menerimanya. kau hanya menerima
apa yang aku belikan untukmu karena itu
menyenangkanku jika kau melakukannya."

"Aku belum jadi submisif ketika kau membe-


likan buku itu untukku," bisikku.

"Tidak ... tapi kau setuju, Anastasia." Matan-


ya berubah hati-hati.

Aku menghela napas. Aku tak akan memen-


angkan ini, jadi ganti ke rencana B.

"Jadi buku itu adalah milikku dan terserah


apa padaku?"

Dia mengamati dengan curiga, tapi


menyerah.

"Ya."
817/1631

"Dalam hal ini, aku ingin memberikan buku-


buku itu untuk amal, orang yang bekerja di
Darfur karena 469

tampaknya mereka dekat di hatimu. Mereka


dapat melelangnya."

"Jika itu yang kau mau." Mulutnya memben-


tuk garis keras. Dia kecewa.

Aku memerah.

"Aku akan memikirkannya," gumamku, aku


tak ingin mengecewakan dia, dan kata-
katanya datang kembali kepadaku. Aku ingin
kau berniat menyenangkanku.

"Jangan berpikir, Anastasia. Jangan tentang


ini."

Nada suaranya tenang dan serius.

Bagaimana aku tak berpikir? kau dapat


berpura-pura menjadi sebuah mobil, seperti
818/1631

harta miliknya yang lain, alam bawah


sadarku kembali membuat komentar pedas
yang tak diinginkan. Aku mengabaikannya.
Oh, tak bisakah kita memutar ulang? Suas-
ana di antara kita sekarang jadi tegang.

Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku


menatap jari-jariku.

Bagaimana caraku menyelamatkan situasi


ini?

Dia menempatkan botol sampanye di atas


meja dan berdiri di depanku. Menempatkan
tangannya di bawah daguku, ia memiringkan
kepalaku. Dia menatap ke arahku, ekspres-
inya sangat serius.

"Aku akan membelimu banyak barang,


Anastasia.

470
819/1631

Kau harus membiasakan diri. Aku mampu

membelinya. Aku seorang pria yang sangat


kaya. "Dia membungkuk dan memberikan
ciuman cepat di bibirku. "Kumohon." Dia
melepaskanku.

' Pelacur' ucap bawah sadarku kearahku.

"Itu membuat aku merasa murahan,"


bisikku.

Christian menggerakkan tangannya ke ram-


butnya, putus asa.

"Seharusnya tidak. kau terlalu memikirkan


itu, Anastasia. Jangan menempatkan nilai
moral yang kabur pada diri sendiri ber-
dasarkan apa yang orang lain mungkin
pikirkan. Jangan buang energimu. Itu kar-
ena kau memiliki keraguan tentang kesep-
akatan kita, itu wajar saja. kau tak tahu apa
yang akan kau hadapi."
820/1631

Aku mengerutkan kening, mencoba untuk


memproses kata-katanya.

"Hei, hentikan ini," perintah dia lembut,


menangkup daguku lagi dan menariknya
dengan lembut jadi aku melepaskan bibir
bawahku dari gigitanku. "Tak ada tentangmu
yang murahan, Anastasia.

aku tak akan mengijinkan kau berpikir


tentang itu.

Aku baru saja membeli beberapa buku-buku


kuno yang ku pikir mungkin berarti sesuatu
bagimu, itu saja. Minum sampanye-nya"
Matanya hangat dan 471

melembut, Dan aku tersenyum ragu-ragu


padanya.

"Itu lebih baik," bisiknya. Dia mengambil


botol sampanye, melepas foil atasnya, me-
mutar botol bukan gabusnya, dan
821/1631

membukanya dengan suara letupan kecil


dan buih yang keluar tak tumpah setetespun.

Dia mengisi setengah cangkir kita.

"Ini merah muda," bisikku, mengejutkan.

"Bollinger Grande Annee Rosé 1999, anggur


yang sangat bagus," katanya dengan nikmat.

"Dalam cangkir teh."

Dia menyeringai.

"Dalam cangkir teh. Selamat atas kelulusan-


mu, Anastasia." kita mengadu cangkir, dan
ia meneguk minumnya, tapi aku tak bisa
mencegah untuk berpikir ini benar-benar
adalah tentang kapitulasiku.

"Terima kasih," gumamku dan meneguknya.


Tentu saja lezat. "Apakah kita akan langsung
membahas batas lunak?"
822/1631

Dia tersenyum, dan aku tersipu.

"Selalu begitu bersemangat." Christian men-


arik tanganku dan membawaku ke sofa tem-
pat ia duduk dan menarikku duduk
disampingnya.

"Ayah tirimu orang yang sangat pendiam."

472

Oh ... bukan batas lunak ternyata. Aku han-


ya ingin menyelesaikan ini; kecemasan itu
menggerogotiku.

"kau berhasil mempesona dia." Aku


cemberut.

Christian tertawa lembut.

"Hanya karena aku tahu bagaimana caranya


memancing ikan."

"Bagaimana kau tahu dia suka memancing?"


823/1631

"Kau pernah bilang. Ketika kita pergi untuk


minum kopi."

"Oh ... benarkah?" aku mengambil seteguk


lain. Wow dia memiliki memori yang detail.
Hmm ... sampanye ini benar-benar sangat
nikmat. "Apakah kau mencoba anggur di
acara tadi?"

Christian membuat wajah muak.

"Ya. Tidak enak."

"Aku teringat padamu ketika aku


mencicipinya.

Bagaimana kau bisa menjadi begitu berpen-


getahuan tentang anggur?"

"aku tidak berpengetahuan, Anastasia, aku


hanya tahu apa yang aku sukai." Mata
kelabunya bersinar, hampir perak, dan itu
membuat aku memerah.
824/1631

473

"Lagi?" Tanya dia, mengacu pada sampanye.

"Silakan."

Christian bangkit dengan anggun dan


mengambil botol. Dia mengisi cangkirku.
Apakah dia berusaha membuatku mabuk?
Aku mengamati dia dengan curiga.

"Tempat ini terlihat kosong, apakah kau siap


untuk pindah?"

"Begitulah."

"Apakah kau besok kerja?"

"Ya, hari terakhirku di rumah Clayton"

"Aku akan membantumu pindah, tapi aku


berjanji untuk bertemu dengan kakak per-
empuanku di bandara."
825/1631

Oh ... ini adalah berita.

"Mia tiba dari Paris sangat dini Sabtu pagi.


Aku kembali ke Seattle besok, tapi aku
dengar Elliot memberikan kalian berdua
bantuan."

"Ya, Kate sangat bersemangat tentang itu."

Christian mengerutkan kening.

474

"Ya, Kate dan Elliot, siapa sangka?" Bisiknya,


dan untuk suatu alasan, dia tak terlihat
senang.

"Jadi apa yang kau lakukan tentang


pekerjaan di Seattle?"

Kapan kita akan berbicara tentang batas-


batas? Apa yang sedang ia mainkan?
826/1631

"Aku punya beberapa wawancara untuk pos-


isi magang."

"Kapan kau akan ceritakan ini?" Dia


melengkungkan alis.

"Err ... aku mengatakan padamu sekarang."

Dia menyempit matanya.

"Dimana?"

Untuk beberapa alasan, mungkin karena ia


akan menggunakan pengaruhnya, aku tak
ingin memberitahunya.

"Beberapa penerbit."

"Apakah itu yang ingin kau lakukan, kerja


dalam penerbitan?"

Aku mengangguk hati-hati.

475
827/1631

"Yah?" Ia menatapku dengan sabar ingin in-


formasi lebih lanjut.

"Yah apa?"

"Jangan pura-pura bodoh, Anastasia, pener-


bit yang mana?" Tegur dia.

"Hanya penerbit kecil," bisikku.

"Kenapa kau tak ingin aku tahu?"

"Pengaruh tidak Sah."

Dia mengernyit.

"Oh, sekarang kau yang menjadi tumpul."

Dia tertawa.

"Tumpul? aku? Tuhan, kau menantang. Min-


umlah, mari kita bicara tentang batas-batas"
Dia mencabut keluar salinan emailku dan
daftar. Apakah dia berkeliaran dengan daftar
828/1631

ini di sakunya? Aku pikir ada satu di jaket-


nya yang aku bawa. Sial, sebaiknya aku tak
melupakan itu. Aku menguras cangkirku.

Dia melirik cepat ke arahku.

"Lagi?"

"Ya."

476

Dia tersenyum yang oh-begitu-angkuh seny-


umnya, memegang botol sampanye, dan
berhenti.

"Apakah kau sudah makan sesuatu?"

Oh tidak ... bukan lelucon lama ini.

"Ya. Aku makan tiga kali dengan Ray" Aku


memutar mataku padanya. Sampanye ini
membuatku berani.
829/1631

Dia membungkuk ke depan dan memegang


daguku, menatap tajam ke mataku.

"Lain kali kau memutar matamu padaku,


aku akan menghukummu di lututku."

Apa?!

"Oh," aku bernapas, dan aku bisa melihat


kegembiraan di matanya.

"Oh," jawabnya, meniru nadaku. "Jadi sudah


dimulai, Anastasia."

Hatiku memukul dadaku, dan kupu-kupu


keluar dari perutku ke tenggorokan. Kenapa
begitu panas?

Ia mengisi cangkirku, dan aku praktis min-


um semua itu. Ditegur, aku menatap ke
arahnya.

"Sudah perhatian sekarang, bukan?"


830/1631

477

Aku mengangguk.

"Jawabku."

"Ya ... kau mendapat perhatianku."

"Bagus," ia tersenyum tersenyum penuh arti.


"Jadi tindakan seksual. Sebagian besar kita
telah melakukannya."

Aku bergerak lebih dekat padanya di sofa


dan melirik daftar itu.
LAMPIRAN 3
Batas Lunak
Untuk dibahas dan disepakati antara kedua
belah pihak:

Manakah dari tindakan seksual berikut ini


dapat diterima oleh submisif?

• Masturbasi

• Fellatio

• Cunnilingus

• Hubungan seks di vagina

478

• Vagina fisting

• Hubungan seks anal

• Anal fisting
833/1631

"Tak ada fisting ( memasukkan tangan),


katamu. Hal lain yang keberatan?" Tanyanya
lembut.

Aku menelan ludah.

"Hubungan seks anal tidak membuatku


gembira."

"Aku akan setuju untuk fisting, tapi aku


benar-benar ingin untuk mengklaim pantat-
mu, Anastasia. Tapi kita akan menunggu un-
tuk itu. Lagi pula, itu bukan sesuatu yang
kita bisa selami," dia menyeringai ke arahku.
"Pantatmu akan membutuhkan pelatihan."

"Pelatihan?" Bisikku.

"Oh ya. Ini akan membutuhkan persiapan


yang cermat. Hubungan seks lewat anal
dapat menjadi sangat menyenangkan, per-
cayalah. Tetapi jika kita mencobanya dan
kau tak menyukainya, kita tak perlu
834/1631

melakukannya lagi." Dia menyeringai ke


arahku. Aku berkedip menatapnya. Dia pikir
aku akan menikmatinya? Bagaimana dia
tahu itu

menyenangkan?

"Apakah kau pernah melakukan itu?"


Bisikku.

479

"Ya."

Ya ampun. Aku terkesiap.

"Dengan seorang pria?"

"Tidak. Aku tak pernah berhubungan seks


dengan seorang pria. Bukan kesukaanku."

"Mrs. Robinson?"

"Ya."
835/1631

Sialan ... bagaimana? Aku mengerutkan


kening. Dia pindah ke bawah daftar
berikutnya.

"Oke ... menelan sperma. Nah, kau


mendapatkan nilai A untuk itu."

Aku memerah, dan dewi batinku menun-


jukkan bibirnya dengan bangga.

"Jadi." Dia terlihat menyeringai ke arahku.


"Menelan sperma oke?"

Aku mengangguk, tak dapat menatap mata,


dan menghabiskan cangkirku lagi.

"Lagi?" Tanya dia.

"Lagi." Dan aku tiba-tiba teringat per-


cakapan kita hari ini ketika ia mengisi kem-
bali cangkirku. Apakah 480

ia mengacu pada itu atau hanya sampanye?


Apakah keseluruhan tentang sampanye?
836/1631

"Mainan seks?" Tanya dia.

Aku mengangkat bahu sambil memandang


sekilas ke daftar.

Apakah penggunaan mainan seks diterima


oleh submisif?

• Vibrator

• Dildo

• Butt Plug

• Lain

"Butt Plug? Apakah itu digunakan sesuai


namanya?"

aku mengernyitkan hidungku dengan jijik.

"Ya," dia tersenyum. "Dan aku mengacu


pada hubungan seks anal di atas. Pelatihan."
837/1631

"Oh ... apa yang lain?"

"Manik-manik, telur ... barang-barang sep-


erti itu."

"Telur?" Aku khawatir.

"Bukan telur yang sebenarnya," katanya


sambil 481

tertawa keras, menggelengkan kepala.

Aku mengerutkan bibir padanya.

"Aku senang kau menganggapku lucu." aku


tak bisa menjaga perasaan terlukaku keluar
dari suaraku.

Dia berhenti tertawa.

"aku meminta maaf. Miss Steele, aku minta


maaf,
838/1631

"katanya, berusaha tampak menyesal, tapi


matanya masih menari dengan humor. "Ada
masalah dengan mainan?"

"Tidak," tukasku.

"Anastasia," bujuknya. "aku minta maaf.


Percayalah.

Aku tak bermaksud untuk tertawa. Aku be-


lum pernah melakukan percakapan
semacam ini begitu detail.

Kau benar-benar tak berpengalaman. Maaf."


Mata abu-abunya yang besar tampak tulus.

aku mencair sedikit dan meneguk sampanye.

"Berikutnya - bondage," katanya, kembali ke


daftar.

Aku memeriksa daftar, dan dewi batinku


melompat-lompat naik turun seperti anak
kecil menunggu es krim.
839/1631

Apakah bondage diterima oleh submisif?

• Tangan di depan • Tangan di belakang


punggung 482

• pergelangan kaki • Lutut

• Siku

• Pergelangan Tangan hingga mata kaki

• Spreader bar

• Terikat pada furnitur

• Ditutup matanya

• Dibungkam

• Bondage dengan tali

• Bondage dengan lakban

• Bondage dengan belenggu kulit


840/1631

• Suspensi

• Bondage dengan borgol/pengekang logam

"kita sudah bicara tentang suspensi. Dan tak


apa jika kau ingin membuatnya jadi batas
keras. Dibutuhkan banyak waktu, dan aku
hanya memilikimu untuk jangka waktu yang
singkat pula.

Ada lagi?"

483

"Jangan menertawakanku, tapi apa spreader


bar?"

"aku berjanji untuk tidak tertawa. Aku sudah


minta maaf dua kali" Dia melotot padaku.
"Jangan membuatku melakukannya lagi," ia
memperingatkan.

Dan aku pikir aku terlihat mengecil ... oh, dia


begitu suka memerintah. "Spreader bar
841/1631

adalah sebuah tongkat yang berfungsi untuk


membentangkan tangan dan atau kaki
dengan belenggu diujungnya.

Itu menyenangkan."

"Oke ... tentang membungkamku. Aku


khawatir aku tak akan bisa bernafas"

"Aku juga akan khawatir jika kau tak bisa


bernapas.

Aku tak ingin mencekikmu."

"Dan bagaimana aku menggunakan kata-


kata yang aman jika aku terbungkam?"

Dia berhenti sejenak.

"Pertama-tama, aku harap kau tak perlu


menggunakannya. Namun jika kau
dibungkam, kita akan menggunakan isyarat
tangan," katanya singkat.
842/1631

Aku berkedip menatapnya. Tapi kalau aku


terikat, bagaimana aku bisa melakukannya?
Otakku mulai berkabut ... hmm alkohol.

484

"Aku gugup tentang membungkam itu."

"Oke. aku akan perhatikan."

Aku menatap ke arahnya, realisasi itu


akhirnya datang padaku.

"Apakah kau suka mengikat submisifmu se-


hingga mereka tak dapat menyentuhmu?"

Dia menatap ke arahku, matanya melebar.

"Itu salah satu alasan," katanya pelan.

"Apakah karena itu kau telah mengikat


tanganku?"

"Ya."
843/1631

"kau tak suka membicarakannya," bisikku.

"Tidak, aku tak suka. Apakah kau ingin min-


um lagi?

Ini membuat kau berani, dan aku perlu tahu


bagaimana perasaanmu tentang rasa sakit."

Sialan ... ini adalah bagian yang rumit. Dia


mengisi lagi cangkir tehku, dan aku
meneguknya.

"Jadi, apa sikap umummu untuk menerima


rasa sakit?" Christian tampak penuh harap
padaku.

"Kau menggigit bibirmu," katanya muram.

485

aku segera berhenti, tapi aku tak tahu harus


berkata apa. Aku tersipu dan menunduk
menatap tanganku.
844/1631

"Pernahkah kau dihukum secara fisik saat


anak-anak?"

"Tidak"

"Jadi kau tak memiliki referensi sama


sekali?"

"Tidak"

"Ini tak seburuk yang kau pikirkan.


Imajinasimu adalah musuh terburukmu
dalam hal ini, "bisiknya.

"Apakah kau harus melakukannya?"

"Ya."

"Kenapa?"

"Sesuai dengan wilayahnya, Anastasia. Itu


yang aku lakukan. Aku dapat melihat bahwa
engkau gugup.
845/1631

Mari kita langsung ke metode."

Dia menunjukkan padaku daftarnya. Bawah


sadarku berlari, berteriak, dan bersembunyi
di belakang sofa.

• Pukulan dipantat

• Memukul dengan semacam pendayung

486

• Didera

• Dirotan

• Digigit

• Klem puting

• Klem Genital

• Es
846/1631

• Lilin panas

• Jenis-jenis lain/metode dari sakit

"Nah, kau mengatakan tidak pada klem gen-


ital. Tak apa. Pukulan rotan yang paling
menyakitkan."

Aku langsung pucat.

"Kita dapat melakukan itu."

"Atau tidak melakukannya sama sekali,"


bisikku.

"Ini merupakan bagian dari kesepakatan,


sayang, tapi kita akan melakukan semua ini.
Anastasia, aku tak akan mendorongmu ter-
lalu jauh."

"Tentang hukuman, hal ini yang paling


mengkhawatirkanku." Suaraku sangatlah
kecil.
847/1631

487

"Yah, aku senang kau sudah memberi-


tahukanku. Kita akan mengeluarkan huku-
man merotan dari daftar untuk saat ini. Dan
ketika kau menjadi lebih nyaman dengan hal
ini, kita akan meningkatkan intensitasnya.
Kami akan melakukannya pelan-pelan."

Aku menelan ludah, dan ia mencondongkan


tubuhnya dan mencium bibirku.

"Nah, itu tak terlalu buruk kan?"

Aku mengangkat bahu, hatiku dalam mu-


lutku lagi.

"Begini, aku ingin bicara tentang satu hal


lagi, setelah itu aku akan membawamu ke
tempat tidur."

"Tempat tidur?" Aku berkedip cepat, dan


darahku mengalir deras keseluruh tubuhku,
848/1631

pemanasan tempat-tempat yang aku tak


tahu ada hingga akhir-akhir ini.

"Ayolah, Anastasia, membicarakan semua


ini, aku ingin bercinta denganmu sampai
minggu depan, sekarang ini. Itu juga punya
efek yang sama padamu."

Aku menggeliat. Dewi batinku terengah-


engah.

"Lihat? Selain itu, ada sesuatu yang ingin


aku coba."

"Sesuatu yang menyakitkan?"

488

"Tidak - berhentilah melihat rasa sakit di


mana-mana. Ini utamanya adalah
kenikmatan. Apakah aku pernah
menyakitimu?"

Aku memerah.
849/1631

"Tidak"

"Baiklah. Begini, Tadi siang kau membi-


carakan tentang menginginkan lebih," ia
berhenti, tiba-tiba tak yakin.

Ya ... ke mana arahnya ini?

Dia menggenggam tanganku.

"Di luar dari waktumu sebagai subku, mun-


gkin kita bisa mencobanya. Aku tak tahu
apakah itu akan berhasil.

aku tak tahu tentang memisahkan segalanya.


Ini mungkin tak berhasil. Tapi aku
berkemauan untuk mencobanya. Mungkin
satu malam setiap minggu.

aku tak tahu."

Ya ampun ... mulutku menganga, alam


bawah sadarku kaget, Christian Grey mau
untuk melakukan lebih! Dia berkemauan
850/1631

untuk mencobanya! Bawah sadarku mengin-


tip dari balik sofa, wajahnya masih terlihat
syok.

"Aku punya satu syarat." Dia tampak hati-


hati pada 489

ekspresi tertegunku.

"Apa?" aku bernapas. Apa saja. Aku akan


memberimu apapun.

"kau dengan senang hati menerima hadiah


kelulusanmu dariku."

"Oh." Dan dalam hatiku aku tahu apakah itu.


Rasa takut muncul di dalam perutku.

Dia menatapku, mengukur reaksiku.

"Ayo," bisiknya dan bangkit, menyeretku.


Melepas jaketnya, ia menaruh di atas
bahuku dan menuju ke pintu.
851/1631

Parkir di luar ada mobil hatchback merah,


Audi dua pintu yang ramping.

"Ini untukmu. Selamat atas kelulusanmu,"


bisiknya, menarikku ke dalam pelukannya
dan mencium rambutku.

Dia membelikanku mobil, Dari pe-


nampilannya tampak baru. Astaga ... Aku su-
dah cukup punya masalah dengan buku itu.
Aku menatapnya kosong, berusaha mati-ma-
tian untuk menentukan bagaimana per-
asaanku tentang hal ini. Aku sangat terkejut
pada satu saat, bersyukur pada saat yang
lain, terkejut bahwa dia benar-benar melak-
ukannya, tapi perasaan yang mendominas-
iku adalah kemarahan. Ya, aku 490

marah, terutama setelah semua yang aku


katakan padanya tentang buku-buku itu ...
tapi kemudian dia sudah membelikan ini.
Mengambil tanganku, ia membawaku ber-
jalan menuju akuisisi baru ini.
852/1631

"Anastasia, Beetle punyamu sudah tua dan


terus terang berbahaya. Aku tak akan pernah
memaafkan diriku sendiri jika sesuatu ter-
jadi padamu ketika begitu mudah bagiku un-
tuk memperbaiki

keadaannya," suaranya meninggi. Matanya


tertuju padaku, tapi saat ini aku tak bisa
membawa diriku untuk menatapnya. Aku
berdiri diam menatap barang baru yang
mengagumkan berwarna merah cerah.

"Aku menyinggung masalah itu pada ayah


tirimu. Dia setuju dengan semua itu,
"bisiknya.

Berbalik, aku memelotot padanya, mulutku


terbuka ketakutan.

"kau menyebutkan hal ini pada Ray. Ba-


gaimana kau bisa?" aku hampir tak bisa
menumpahkan kata-kataku keluar.
853/1631

Beraninya dia? Ray yang malang. aku mer-


asa mual, merasa malu pada ayahku.

"Ini hadiah, Anastasia. Tak bisakah kau han-


ya mengucapkan terima kasih?"

"Tapi kau tahu itu terlalu berlebihan."

"Tidak bagiku, tidak untuk ketenangan


pikiranku."

491

Aku mengerutkan kening padanya, bingung


harus berkata apa. Dia belum juga paham!
Dia punya uang sepanjang hidupnya.

Oke, tak sepanjang hidupnya - tidak saat


masih anak kecil - dan pandangan terhadap
duniaku berganti.

Pikiran itu sangat menyadarkanku, dan aku


melunak saat menuju mobil, merasa bersa-
lah pada reaksi emosinalku. Niatnya baik,
854/1631

salah tempat, tapi bukan dari tempat yang


buruk.

"Aku senang karena kau telah meminjamkan


ini padaku, seperti laptop."

Dia menghela napas berat.

"Oke. Pinjaman. tak terbatas" Dia menatap


hati-hati padaku.

"Tidak, tidak tanpa batas waktu, tetapi untuk


saat ini. Terima kasih."

Dia mengernyit. Aku menggapai dan menci-


umnya cepat di pipinya.

"Terima kasih untuk mobil, Sir." Kataku


dengan semanis yang aku bisa.

Dia meraihku tiba-tiba dan menyentakku


kearahnya, satu tangan di punggung mena-
hanku padanya dan tangan lainnya meng-
genggam rambutku.
855/1631

492

"Kau seorang wanita yang menantang, Ana


Steele."

Dia menciumku penuh gairah, memaksa


bibirku terbuka dengan lidahnya, tanpa be-
las kasihan.

Darahku memanas dengan segera, dan aku


membalas ciumannya dengan bersemangat.
Aku sangat menginginkan dia - meskipun
masalah mobil, buku, batas lunak ... huku-
man rotan itu ... aku ingin dia.

"Ini mengambil semua kontrol diriku untuk


tak bercinta denganmu di kap mobil ini
sekarang juga, hanya untuk menunjukkan
bahwa kau adalah milikku, dan jika aku
ingin membelikan mobil untukmu, aku akan
membelikanmu mobil," ia menggeram.
"Sekarang mari kita ke dalam dan
856/1631

membuatmu telanjang." Dia memberikan ci-


uman kasar cepat padaku.

Wah, dia marah. Dia mengambil tanganku


dan membawaku kembali ke apartemen dan
langsung ke kamar tidurku ... tanpa berhenti.
Bawah sadarku berada di belakang sofa lagi,
kepala tersembunyi di bawah tangannya. Dia
menyalakan lampu tambahan dan berhenti,
menatapku.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

Tatapannya tanpa ekspresi, mata abu-


abunya dingin seperti pecahan kaca berasap.

"Maaf tentang mobil dan buku," kataku


pelan. Dia tetap diam dan merenung.

493

"kau membuatku takut ketika kamu marah,"


aku bernapas, menatapnya.
857/1631

Dia menutup matanya dan menggeleng.


Ketika ia membuka mata, ekspresinya telah
melunak sedikit.

Dia mengambil napas panjang dan menelan.

"Berbaliklah," bisiknya. "aku ingin membuat


kau keluar dari gaun itu."

Moodnya berubah dengan cepat, begitu sulit


untuk mengikutinya. Dengan patuh, aku
berbalik dan hatiku berdebar kencang, gair-
ah segera mengganti rasa tak nyamanku,
mengalir melalui darahku dan menetap
kelam dan mengalir rendah, turun di per-
utku. Dia mengambil rambutku dari pung-
gungku sehingga menggantung ke bawah sisi
kananku, di payudaraku. Dia menempatkan
jari telunjuknya di bagian belakang leherku
dan perlahan-lahan menelusuri ke bawah tu-
lang belakangku. Kukunya yang terawat baik
dengan lembut menelusuri punggungku.
858/1631

"Aku suka gaun ini," bisiknya. "Aku suka me-


lihat kulit mulusmu."

Jarinya mencapai bagian belakang tengah


gaun halterku di tengah-tengah tulang be-
lakangku, dan mengaitkan jarinya di bawah
puncak, dia menarikku lebih dekat sehingga
aku mundur mendekatinya. Aku merasakan
kegairahannya terhadap tubuhku.

494

Condong ke bawah, ia mencium aroma


rambutku.

"Aromamu begitu nikmat, Anastasia. Sangat


manis."

Hidungnya melewati telingaku menuju ke


bawah leherku, dan ia memberikan ciuman
lembut di sepanjang bahuku.
859/1631

Napasku berubah, menjadi pendek, ter-


engah, penuh dengan harapan. Jari-jarinya
berada di ritsletingku.

Lambat sekali, sekali lagi ia bergerak ke


bawah sedangkan bibir berpindah, menjilati
dan mencium dan menghisap menyeberang
ke bahuku yang lain.

Dia begitu pandai menggoda dalam hal ini.


Tubuhku bergema, dan aku mulai menggeli-
at lesu di bawah sentuhannya.

"Kau. Akan. Segera. Belajar. Untuk. Tetap.


Diam,"

bisiknya, menciumi sekitar tengkukku untuk


setiap kata-katanya.

Dia menyentak pengikat di leher halterku,


dan gaunnya jatuh teronggok di kakiku.

"Tanpa bra, Miss Steele. Aku suka itu."


860/1631

Tangannya menjangkau dan menangkup


payudaraku, dan putingku mengerut pada
sentuhannya.

"Angkat tanganmu dan meletakkannya di


kepalaku,"

bisiknya di leherku.

Aku mematuhi dengan segera, dan pay-


udaraku naik 495

dan menekan tangannya, putingku penger-


asan dengan segera. Jemariku meraba ram-
butnya, dan dengan sangat lembut aku men-
ariknya pelahan rambut seksinya. Aku me-
mutar kepalaku ke satu sisi untuk member-
inya akses yang lebih mudah ke leherku.

"Mmm ..." gumamnya di belakang telingaku,


saat ia mulai menarik putingku dengan jari-
jari yang panjang, meniru gerakan tanganku
di rambutnya.
861/1631

Aku merintih saat sensasi mengalir tajam


dan jelas di selangkanganku.

"Haruskah aku membuatmu klimaks dengan


cara ini?" Bisiknya.

Aku melengkungkan punggungku untuk me-


maksa payudaraku menekan ke tangan
ahlinya.

"kau suka ini, kan, Miss Steele?"

"Mmm ..."

"Katakan padaku." Dia melanjutkan


penyiksaan sensual yang lambat, menarikku
dengan lembut.

"Ya."

"Ya, apa."

"Ya ... Sir."


862/1631

496

"Gadis baik." Dia mencubitku keras, dan tu-


buhku mengejang terhadap sentuhannya.

Aku terkesiap pada rasa nyeri/nikmat yang


akut. Aku merasakan dia terhadapku. Aku
mengerang dan mengepalkan tangan di ram-
butnya menariknya lebih keras.

"Aku pikir kau belum siap untuk klimaks,"


bisiknya, tangannya berhenti, dan dia
dengan lembut menggigit daun telingaku
dan menariknya. "Selain itu, kau telah mem-
buatku tak senang."

Oh ... tidak, apa artinya ini? Otakku segera


paham melalui kabut gairah saat aku
mengerang.

"Jadi mungkin aku tak akan membiarkan


kau klimaks sama sekali." Dia kembali
memusatkan perhatian jari-jarinya ke
863/1631

putingku, menarik, memutar, memijit. aku


menggoyang pantatku terhadap tubuhnya ...
bergerak dari sisi ke sisi.

Aku merasa dia tersenyum dibelakang le-


herku saat tangannya bergerak turun ke
pinggulku. Jari-jarinya mengait ke celana
dalamku di bagian belakang,
meregangkannya, dan dia mendorong ibu
jarinya melalui materialnya, merobek dan
melemparkannya di depanku jadi aku bisa
melihat ... ya ampun.

Tangannya bergerak turun ke seksku ... dan


dari belakang, dengan perlahan memas-
ukkan jarinya.

497

"Oh, ya. Gadis manisku sudah siap," ia


bernafas sambil memutar tubuhku sehingga
aku
864/1631

menghadapnya. Napasnya telah berubah ce-


pat. Dia menempatkan jari ke dalam mulut-
nya. "Kau terasa begitu halus, Miss Steele."
Dia mendesah. "Telanjangi aku," perintah
dia dengan pelan, menatap ke arahku, mata
berkabut.

Yang aku kenakan hanyalah sepatuku,


sebenarnya, sepatu hak tinggi punya Kate.
Aku terkejut. Aku tak pernah membuka
pakaian seorang pria.

"kau bisa melakukannya," rayunya lembut.

Oh. Aku berkedip cepat. Bagaimana


memulainya?

Aku meraih t-shirtnya, dan ia memegang


tanganku dan menggelengkan kepala,
tersenyum licik padaku.

"Oh tidak." Dia menggelengkan kepalanya,


sambil menyeringai. "Bukan t-shirtku, kau
865/1631

mungkin perlu menyentuhku untuk apa yang


aku rencanakan."

Matanya masih hidup dengan kegembiraan.

Oh ... ini adalah berita ... aku bisa menyen-


tuh ketika berpakaian. Dia mengambil salah
satu tanganku dan meletakkannya pada
ereksinya.

"Ini adalah efek yang kau berikan padaku,


Miss Steele."

Aku menggenggam dan melenturkan jari-


jariku melingkarinya, dan ia menyeringai.

498

"Aku ingin ada dalam dirimu. Lepaskan


celana jeansku. Kau yang berkuasa."

Ya ampun ... aku yang yang berkuasa. Mu-


lutku menganga.
866/1631

"Apa yang akan kau lakukan padaku?" Dia


menggoda.

Oh banyak kemungkinan ... dewi batinku


meraung, dan dari suatu tempat lahir dari
frustrasi, kebutuhan, dan keberanian Steele
belaka, aku mendorongnya ke tempat tidur.
Dia tertawa saat ia jatuh, dan aku meman-
dangi padanya merasa menang. Dewi
batinku seakan mau meledak. Aku menyen-
tak melepaskan sepatunya, dengan cepat dan
kikuk, kemudian kaus kakinya. Dia menata-
pku, matanya bercahaya dengan kegem-
biraan dan gairah. Dia tampak ... indah ...

milikku. Aku merangkak naik tempat tidur


dan duduk mengangkang dia untuk melepas
celana jinsnya, menggeser jari-jariku di
bawah pinggang, merasakan rambut di oh
tempat begitu

menyenangkannya. Dia menutup matanya


dan melengkungkan pinggulnya.
867/1631

"kau harus belajar untuk diam," aku


memarahinya, dan aku menarik-narik ram-
but di bawah

pinggangnya.

Napasnya tersentak, dan dia nyengir padaku.

"Ya, Miss Steele," bisiknya, mata menyala


terang.

499

"Dalam sakuku, kondom," dia bernafas.

aku mencari di sakunya perlahan,


mengawasi wajahnya saat aku meraba-raba.
Mulutnya terbuka.

Aku mengambil kedua paket foil yang aku


temukan dan meletakkan di tempat tidur
disamping pinggulnya. Dua! Jariku yang ter-
lalu bersemangat meraih kancing dari
868/1631

pinggangnya dan membukanya, meraba-ra-


ba sedikit. aku terangsang luar biasa.

"Sangat bersemangat, Miss Steele," bisiknya,


suaranya bercampur nada humor. Aku men-
ariknya turun ritsleting, dan sekarang aku
sedang dihadapkan pada masalah cara mele-
paskan celananya

... hmm. Aku menyentak dan menariknya ke


bawah.

Celananya hampir tak bergerak. Aku


mengerutkan kening. Bagaimana ini bisa be-
gitu sulit?

"Aku tak bisa diam jika kau terus-terusan


menggigit bibir itu," ia memperingatkan, lalu
lengkungkan pinggul ke atas tempat tidur se-
hingga aku bisa menariknya ke bawah celana
panjangnya dan celana boxernya pada saat
bersamaan, wow ...
869/1631

membebaskan dia. Dia menendang


pakaiannya ke lantai.

Ya ampun, dia semua milikku untuk ku-


mainkan, dan tiba-tiba ini Natal.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" Dia


bernafas, semua jejak humornya hilang. Aku
menggapai dan 500

menyentuhnya, menonton ekspresinya saat


aku melakukannya. Mulutnya bentuk seperti
huruf O saat ia menarik napas tajam. Kulit-
nya sangat halus dan lembut ... dan keras ...
hmm, kombinasi yang lezat.

Aku membungkuk, rambutku jatuh di


samping tubuhku, dan dia ada di dalam mu-
lutku. Aku menghisap, keras. Dia menutup
matanya, pinggulnya menyentak di
bawahku.

"Ya ampun, Ana, yang stabil," dia mengeluh.


870/1631

aku merasa begitu begitu berkuasa, itu sep-


erti perasaan yang memabukkan, menggoda
dan menguji dia dengan mulut dan lidahku.
Dia menegang di bawahku saat aku meng-
gerakkan mulutku naik turun padanya, men-
dorong miliknya pada bagian belakang teng-
gorokanku, bibirku ketat ... lagi dan lagi.

"Stop, Ana, berhenti. aku belum mau


keluar."

Aku duduk, berkedip padanya, dan aku


terengah-engah seperti dia, tapi bingung. Ku
pikir aku yang berkuasa? Dewi batinku ter-
lihat seperti seseorang telah menyambar es
krimnya.

"Kau polos dan antusiasme sangat melum-


puhkan," ia terengah-engah. "Kau, di atasku
... itu yang perlu kita lakukan."

Oh.
871/1631

"Ini, pakaikan ini." Dia mengulurkan sebuah


paket 501

foil.

Sial. Bagaimana caranya? Aku merobek


dan membuka paketnya, dan kondom lentur
terasa lengket di jariku.

"Jepit bagian atas dan lalu gulung ke bawah.


kau tak ingin ada udara disana,"

ia terengah.

Dan sangat lambat, berkonsentrasi keras,


aku lakukan seperti apa yang ia bilang.

"Krist, aku bisa mati di sini, Anastasia," ia


mengeluh.

Aku mengagumi hasil karyaku dan dia. Dia


benar-benar adalah spesimen indah dari
manusia, melihat dia adalah sangat, sangat
menggairahkan.
872/1631

"Sekarang. aku ingin terkubur di dalam


dirimu,

"bisiknya. Aku menatap dia, gentar, dan dia


duduk tiba-tiba, jadi kita berhadapan hidung
ke hidung.

"Seperti ini," dia bernafas, dan dia mengu-


lurkan satu tangannya melingkari pinggulku,
mengangkatku sedikit, dan dengan tangan
yang lain dia memposisikan dirinya di
bawahku, dan sangat lambat, menur-
unkanku padanya.

Aku mengerang saat ia membentangku ter-


buka, mengisiku dengan penuh, mulutku
ternganga karena 502

terkejut oleh perasaan manis, indah, penuh


penderitaan, perasaan penuh sekali. Oh ...
kumohon.
873/1631

"Benar, sayang, rasakan aku, semua dariku,"


ia menggeram dan sebentar menutup
matanya.

Dan dia ada dalam diriku, sampai ke


pangkalnya, dan ia memegangku, untuk be-
berapa detik ... menit ... Aku tak tahu,
menatap tajam ke mataku.

"Sangat dalam dengan cara ini," bisiknya.


Dia melenturkan dan memutar pinggulnya
dalam gerakan yang sama, dan aku merintih
... oh - sensasinya memancarkan seluruh
perutku ... mana-mana.

Persetan!

"Lagi," bisikku. Dia menyeringai dengan


senyum malas dan menuruti kataku.

Merintih, aku melemparkan kepalaku ke-


belakang, rambutku jatuh di punggungku,
874/1631

dan sangat perlahan, ia tenggelam kembali


di tempat tidur.

"kau yang bergerak, Anastasia, ke atas dan


ke bawah, bagaimana kau mau. Pegang tan-
ganku, "dia bernafas, suaranya serak dan
rendah dan oh begitu seksi.

Aku menggenggam tangannya, memegang


seumur hidup. Dengan lembut aku mend-
orong keatas darinya dan kembali turun, oh.
Matanya terbakar dengan antisipasi liar. Na-
pasnya tak teratur, menyesuaikanku, dan ia
mengangkat panggulnya 503

saat aku turun ke bawah, membuatku


memantul kembali ke atas. Kami sudah
mendapatkan irama ...

atas, bawah, atas, bawah ... berulang ... dan


rasanya begitu ... nikmat. Diantara napasku
yang terengah-engah, jauh di dalam, per-
asaan sangat penuh ...
875/1631

sensasi berdenyut keras melaluiku yang terb-


angun dengan cepat, aku menatapnya, mata
kita terkunci ...

dan aku melihat pandangan takjub disana,


takjub padaku.

aku meniduri dia. Aku yang berkuasa. Dia


milikku, dan aku miliknya. Pikiran itu mend-
orongku, seperti dibebani dengan beton,
melewati batas, dan aku klimaks diatasnya ...
berteriak dengan suara tak jelas.

Dia meraih pinggulku, dan menutup matan-


ya, mendongak kepalanya ke belakang, ra-
hang tegang, dia keluar tanpa suara. Aku
ambruk ke dadanya, kewalahan, suatu tem-
pat antara fantasi dan kenyataan, tempat di
mana tak ada batas keras atau lunak.

504
876/1631

Perlahan dunia luar menyerang inderaku,


dan oh, invasi apa ini. Aku mengambang,
anggota tubuhku lemas dan lesu, benar-ben-
ar kelelahan. Aku berbaring di atas tu-
buhnya, kepalaku di dadanya, dan aromanya
benar-benar nikmat: segar, linen baru pem-
bersih tubuh mahal, dan aroma yang terbaik,
paling menggoda di planet ini ... Christian.
aku tak ingin bergerak, aku ingin menghirup
obat mujarab ini untuk selamanya. Aku
mengendus dia, berharap aku tak memiliki
penghalang t-shirt nya. Dan seperti sajak
dan alasan kembali ke seluruh tubuhku, aku
mengacungkan tanganku di dadanya. Ini
adalah pertama kalinya aku menyentuh dia
di sini. Dia kencang ... kuat. Tangannya
menyapu dan meraihku, tapi dia melun-
akkan pukulannya dengan menarik ke mu-
lutnya dan dengan manis mencium buku-
buku jariku.

Dia berguling hingga dia menunduk ke


arahku.
877/1631

"Jangan," bisiknya, kemudian menciumku


ringan.

"Mengapa kau tak suka disentuh?" Bisikku,


menatap mata abu-abu yang lembut.

"Karena aku lima puluh nuansa kacau,


Anastasia."

Oh ... kejujuran benar-benar melumpuhkan.


Aku berkedip menatapnya.

"Aku punya pengenalan yang sangat sulit un-


tuk hidup. Aku tak ingin membebani kau
dengan rincian.

505

Jangan." Dia mengusap hidungnya padaku,


dan kemudian ia mencabut keluar dariku
dan duduk.

"Ku pikir itu informasi yang paling dasar


yang kuberikan. Bagaimana tadi?"
878/1631

Dia tampak benar-benar puas dengan diri


sendirinya dan terdengar sangat biasa pada
saat yang sama, seperti dia hanya men-
andandai kotak contreng di daftar periksa.
Aku masih terguncang pada komentar dari
pengenalan sulit hidupnya. Ini sangat mem-
buatku frustrasi - Aku sangat ingin tahu le-
bih banyak tentang dirinya. Tapi dia tak mau
memberitahuku. Aku memiringkan kepalaku
ke satu sisi, seperti yang dia lakukan, dan
membuat usaha besar untuk tersenyum
padanya.

"Jika kau membayangkan selama satu menit


saja bahwa aku pikir kau menyerahkan kon-
trol padaku, kau pasti belum
memperhitungkan IPK-ku." Aku tersenyum
malu-malu padanya. "Tapi terima kasih atas
ilusinya."

"Miss Steele, kau bukan hanya berwajah can-


tik. Kau telah memiliki enam orgasme sejauh
ini dan mereka semua adalah milikku,"
879/1631

katanya dengan bangga, bersikap main-main


lagi.

Aku memerah dan berkedip pada saat yang


sama, saat ia menatap ke arahku. Dia
menghitung! Alisnya berkerut.

506

"Apakah kau punya sesuatu untuk dikatakan


padaku?" Suaranya tiba-tiba tegas.

Aku mengerutkan kening. Sialan.

"Aku bermimpi pagi ini."

"Oh?" Dia melotot padaku.

Sialan lagi. Apakah aku dalam kesulitan?

"Aku orgasme dalam tidurku." Aku melem-


par lenganku menutupi mataku. Dia tak
mengatakan apa-apa. Aku mengintip ke
880/1631

arahnya dari bawah lenganku, dan dia tam-


pak geli.

"Dalam tidurmu?"

"Membangunkanku."

"Aku yakin hal itu. Apa yang kau impikan?"

Sial.

"Kau."

"Apa yang sedang kulakukan?"

Aku melemparkan lenganku menutupi


mataku lagi.

Dan seperti anak kecil, aku secara singkat


terhibur atas pikiran bahwa jika aku tak bisa
melihatnya, 507

maka dia tak bisa melihatku.


881/1631

"Anastasia, apa yang sedang kulakukan? Aku


tak akan bertanya padamu lagi."

"Kau punya cambuk untuk berkuda."

Dia menyingkirkan lenganku.

"Benarkah?"

"Ya." aku memerah.

"Ada harapan bagimu ternyata," bisiknya.


"Aku punya beberapa cambuk berkuda."

"Dari anyaman kulit coklat?"

Dia tertawa.

"Tidak, tapi aku yakin aku bisa


mendapatkannya satu." Mata abu-abunya
menyala oleh kegembiraan.
882/1631

Menunduk ke bawah, ia memberikan ciuman


singkat kemudian berdiri dan meraih box-
ernya, oh tidak ...

dia akan pergi. Aku melirik cepat pada jam -


itu baru jam sembilan empat puluh. Aku
juga segera bangkit dari tempat tidur dan
mengambil celana trainingku dan tank top,
kemudian duduk kembali di tempat tidur,
bersila, mengamatinya. Aku tak ingin dia
pergi.

Apa yang bisa aku lakukan?

508

"Kapan kau datang bulan?" Dia memotong


lamunanku.

Apa!

"Aku benci memakai barang ini," ia men-


gomel. Dia memegang kondom, lalu
883/1631

menaruhnya di lantai, dan memakai celana


jinsnya.

"Jadi?" Tanya dia ketika aku tak menjawab,


dan dia menatapku penuh harap seolah dia
menunggu pendapatku pada cuaca. Ya am-
pun ... ini adalah hal pribadi.

"Minggu depan." Aku menatap tanganku.

"kau perlu untuk menyelesaikan urusan


kontrasepsi."

Dia begitu suka memerintah. Aku meman-


dangnya dengan tatapan kosong. Dia duduk
kembali di tempat tidur untuk memakai sep-
atu dan kaus kaki.

"Apakah kau punya dokter?"

Aku menggelengkan kepala. kita kembali ke


merger dan akuisisi - moodnya berubah
180-derajat lagi.
884/1631

Dia mengernyit.

"Aku bisa datang dan menemui kau di


apartemenmu -

Minggu pagi sebelum kau datang dan


menemuiku.

Atau ia dapat menemuimu di tempatku.


Mana yang 509

akan kau pilih?"

Jadi tak ada tekanan. Hal lain yang dia ba-


yar ... tapi sebenarnya ini adalah untuk
keuntungannya.

"Tempatmu." Itu berarti aku dipastikan me-


lihatnya hari Minggu.

"Oke. Aku akan memberitahumu waktunya."

"Kau akan pergi?"


885/1631

Jangan pergi ...kumohon tinggallah


denganku.

"Ya."

Mengapa?

"Bagaimana caramu kembali?" Bisikku.

"Taylor akan menjemputku."

"Aku bisa mengantarmu. Aku punya mobil


baru yang bagus."

Dia menatap ke arahku, ekspresinya hangat.

"Kurang lebih seperti itu. Tapi aku rasa kau


sudah terlalu banyak minum."

"Apakah kau sengaja membuatku mabuk?"

510

"Ya."
886/1631

"Kenapa?"

"Karena kau terlalu berlebihan memikirkan


segalanya, dan kau pendiam seperti ayah
tirimu.

Setetes saja anggur kau minum dan kau mu-


lai bicara, dan aku membutuhkan kau untuk
berkomunikasi secara jujur denganku. Jika
tidak, kau bungkam, dan aku tak tahu apa
yang kau pikirkan. In vino veritas (didalam
anggur ada kebenaran/orang bicara jujur
ketika mabuk), Anastasia."

"Dan kau pikir kau selalu jujur padaku?"

"aku berusaha untuk menjadi seperti itu."


Dia menatap ke bawah padaku dengan hati-
hati. "Ini hanya akan berhasil jika kita jujur
satu sama lain."

"Aku ingin kau tinggal dan memakai ini."


Aku mengangkat kondom kedua.
887/1631

Dia tersenyum dan matanya bersinar dengan


humor.

"Anastasia, aku telah menyeberangi begitu


banyak batas di sini malam ini. Aku harus
pergi. Sampai bertemu pada hari Minggu.
Aku akan menyiapkan kontrak revisi untuk-
mu, dan kita bisa benar-benar dapat mulai
bermain."

"Bermain?" Gila. Hatiku melompat ke dalam


mulutku.

511

"Aku ingin melakukan adegan denganmu.


Tapi aku tak akan melakukannya sampai kau
sudah menandatangani kontraknya, jadi aku
tahu kau sudah siap."

"Oh. Jadi aku bisa mengatakan ini keluar,


jika aku tak menandatangani?"
888/1631

Ia menatap padaku menilai, dan kemudian


bibirnya berkedut tersenyum.

"Yah, aku kira kau bisa, tapi aku mungkin


pecah di bawah tekanan."

"Pecah? Bagaimana?" dewi batinku Telah


terbangun dan segera memperhatikan.

Dia mengangguk perlahan, dan kemudian


dia menyeringai, menggoda.

"Bisa benar-benar parah."

Senyumnya menular.

"Parah, bagaimana?"

"Oh kau tahu, ledakan, pengejaran mobil,


penculikan, penahanan."

"kau akan menculikku?"

"Oh ya," dia menyeringai.


889/1631

512

"Menahanku di luar kemauanku?" Ya am-


pun ini benar-benar panas.

"Oh ya," dia mengangguk. "Kemudian kita


berbicara TPE 24/7."

"Kau membuatku bingung," aku bernapas,


jantungku berdebar ... apa dia serius?

"Total Power Exchange (hubungan di mana


yang dominan atau master memiliki otor-
itas yang mutlak dan pengaruh atas ke-
hidupan submisif, membuat sebagian besar
keputusan) - Sepanjang waktu."

Matanya bersinar, dan aku bisa merasakan


kegembiraannya dari tempatku duduk.

Ya ampun.

"Jadi kau tak punya pilihan," katanya sinis.


890/1631

"Jelas." aku tak bisa meneruskan sarkasme


keluar dari suaraku saat mataku menjangkau
surga.

"Oh, Anastasia Steele, apakah kau barusan


memutar bola matamu padaku?"

Sial.

"Tidak," suaraku pelan.

"Ku pikir kau melakukannya. Aku pernah


katakan 513

'apa yang akan aku lakukan padamu jika kau


memutar matamu padaku lagi'?"

Sial. Dia duduk di tepi tempat tidur.

"Kemarilah," katanya lembut.

Aku langsung pucat. Astaga ... dia serius.


Aku duduk menatapnya sepenuhnya tak
bergerak.
891/1631

"Aku belum tanda tangan apapun," bisikku.

"Aku katakan apa yang akan kulakukan. Aku


orang yang memegang kata-kataku. Aku
akan memukul pantatmu, dan kemudian aku
akan menidurimu sangat cepat dan sangat
keras. Sepertinya kita membutuhkan kon-
dom itu."

Suaranya begitu lembut, mengancam, dan


itu benar-benar panas. Dalam tubuhku
praktis jungkir balik dengan keinginan yang
kuat akan cair gairah. Dia menatap ke
arahku, menunggu, mata menyala. Ragu-
ragu, aku meluruskan kakiku. Haruskah aku
lari? Ini dia, hubungan kita tergantung pada
keseimbangan, di sini, sekarang. Apakah aku
membiarkan dia melakukan ini atau apakah
aku harus bilang tidak, dan begitu saja? Kar-
ena aku tahu itu akan berakhir jika aku
mengatakan tidak. Lakukan! Dewi batinku
memohon padaku, alam bawah sadarku
892/1631

lumpuh seperti diriku. "Aku menunggu,"


katanya. "Aku bukan orang yang sabar."

514

Oh demi cinta kepada semua makhluk yang


suci. Aku terengah-engah, takut, terangsang.
Darah deras melalui tubuhku, kakiku seperti
jelly. Perlahan, aku merangkak ke arahnya
sampai aku ada di sampingnya.

"Anak manis," bisiknya. "Sekarang berdiri."

Sial oh ... tak bisa dia langsung melak-


ukannya? Aku tak yakin apakah aku bisa
berdiri. Ragu-ragu, aku merangkak berdiri.
Dia mengulurkan tangannya, dan aku men-
aruh kondom di telapak tangannya. Tiba-
tiba dia menarikku, memposisikan aku di
pangkuannya.

Dengan satu gerakan mulus, dia mempos-


isikan tubuhnya sehingga tubuhku berada di
893/1631

tempat tidur di sampingnya. Dia melempar


kaki kanannya melewati kedua kakiku dan
menaruh lengan kirinya di punggungku, me-
nahanku kebawah jadi aku tak bisa bergerak.
Oh brengsek. "Taruh tanganmu di kedua sisi
kepalamu," perintahnya.

Aku mematuhinya segera.

"Mengapa aku melakukan ini, Anastasia?"


Tanya dia.

"Karena aku memutar mataku padamu," aku


hampir tak bisa bicara.

"Apakah kau pikir itu sopan?"

"Tidak"

515

"Apakah kau akan melakukannya lagi?"

"Tidak"
894/1631

"Aku akan memukul pantatmu setiap kali


kau melakukannya, apa kau paham?"

Sangat perlahan, dia menarik ke bawah


celana trainingku. Oh, betapa merendahkan
ini, merendahkan dan menakutkan dan
panas. Dia membuat ini seperti makanan.
Hatiku ada di mulutku. Aku nyaris tak bisa
bernapas. Sial, apakah ini akan
menyakitkan?

Dia menempatkan tangannya di belakang


pantat telanjangku, dengan lembut
meremasnya, membelai berputar-putar
dengan telapak tangannya. Dan kemudian
tangannya sudah tak ada lagi ... dan dia
memukulku - keras. Aduh! Mataku terbuka
lebar merespon rasa sakit itu, dan aku men-
coba untuk naik, tapi tangannya bergerak
antara tulang belikatku menjagaku agar tak
bergerak. Dia membelaiku lagi di mana ia
memukulku, dan napasnya yang berubah -
895/1631

jadi lebih keras, lebih terengah. Dia


memukulku lagi dan lagi, cepat secara
berurutan.

Ya ampun itu menyakitkan. Aku tak men-


geluarkan suara, wajahku mengernyit ke-
sakitan. Aku mencoba dan meronta jauh dari
pukulan - didorong oleh pengaruh dan aliran
adrenalin melalui tubuhku.

"Jangan bergerak," ia menggeram. "Atau aku


akan 516

memukul pantatmu lebih lama lagi."

Dia menggosokku sekarang, dan diikuti


pukulan berikutnya. Sebuah pola berirama
muncul, membelai, meremas, menampar
keras. Aku harus berkonsentrasi untuk men-
angani rasa sakit ini. Pikiran aku kosongkan
karena aku berusaha untuk menyerap
sensasi yang melelahkan ini. Dia tak
896/1631

memukulku di tempat yang sama dua kali


berturut-turut.

- Dia menyebarkan rasa sakitnya.

"Aargh!" Aku menjerit pada tamparan


kesepuluh -

dan aku menyadari bahwa aku dalam hati


menghitung pukulannya.

"aku baru saja pemanasan."

Dia memukulku lagi lalu dia membelaiku


dengan lembut. Kombinasi pukulan meny-
engat keras dan belaian lembut begitu mem-
buat pikiran mati rasa.

Dia memukulku lagi ... ini semakin sulit un-


tuk menerimanya.

Wajahku sakit, itu mengernyit begitu ketat.


Dia membelaiku dengan lembut dan kemu-
dian pukulan itu datang. Aku menjerit lagi.
897/1631

"tak ada yang mendengarmu, sayang, hanya


aku."

Dan dia memukulku lagi dan lagi. Dari


dalam suatu tempat yang jauh, aku ingin
mohon padanya untuk 517

berhenti. Tapi aku tak melakukannya. Aku


tak ingin memberinya kepuasan. Dia melan-
jutkan irama tak henti-hentinya. Aku men-
jerit enam kali lagi. Delapan belas tamparan
secara total. Tubuhku bernyanyi, bernyanyi
dari serangan tak kenal ampun dirinya.

"Cukup," dia bernafas serak. "Bagus,


Anastasia.

Sekarang aku akan bercinta denganmu."

Dia membelai pantatku dengan lembut, dan


itu membakar saat ia membelaiku berputar-
putar dan ke bawah. Tiba-tiba, dia memas-
ukkan dua jari di dalam diriku, membuatku
898/1631

benar-benar terkejut. Aku terkesiap, seran-


gan baru ini menerobos mati rasa pada
otakku.

"Rasakan ini. Lihat betapa tubuhmu sangat


menyukai ini, Anastasia. Kau basah kuyup
hanya untukku."

Ada kekaguman dalam suaranya. Dia


menggerakkan jari-jarinya, keluar dan mas-
uk secara berurutan.

Aku merintih, tak pasti, dan kemudian jari-


jarinya hilang ... dan aku jadi menginginkan
lagi.

"Lain kali, aku akan membuatmu untuk


menghitung.

Sekarang mana kondom itu?"

Dia menggapai samping tubuhnya mencari


kondom dan mengangkatku dengan lembut,
899/1631

mendorongku menghadap ke bawah ke arah


tempat tidur. Aku mendengar suara ritslet-
ing dan sobekan dari foil. Dia 518

menarik celana trainingku lepas dan kemu-


dian menuntunku ke posisi berlutut, dengan
lembut membelai pantatku yang sekarang
sangat sakit.

"Aku akan memakaimu sekarang. kau boleh


klimaks,

"bisiknya.

Apa? Sepertiku punya pilihan.

Dan dia berada dalam diriku, dengan cepat


mengisiku, aku mengerang keras. Dia ber-
gerak, menghentak kedalam tubuhku, irama
cepat yang intens terhadap pantatku yang
sakit. Perasaan itu lebih dari indah, kasar
dan menistakan dan meluap-luap. Indraku
rusak, terputus, hanya berkonsentrasi pada
900/1631

apa yang dia lakukan padaku. Bagaimana dia


membuat aku merasakan, tarik akrab jauh
didalam perutku, mengencang, memperce-
pat. TIDAK ... dan tubuhku mengkhianatiku
dengan meledak dalam sebuah orgasme kuat
hingga seperti menghancurkan tubuhku.

"Oh, Ana!" Dia menjerit keras saat ia me-


nemukan pembebasannya, memegangku di
tempat saat ia menuangkan dirinya ke dalam
diriku. Dia ambruk, terengah-engah di
sampingku, dan ia menarikku di atas tu-
buhnya dan mengubur wajahnya di ram-
butku, memelukku erat.

"Oh, sayang," dia bernafas. "Selamat datang


di duniaku."

519

kita berbaring di sana, terengah-engah ber-


sama, menunggu pernapasan kita melambat.
Dia lembut membelai rambutku. Aku di
901/1631

dadanya lagi. Tapi kali ini, aku tak memiliki


kekuatan untuk mengangkat tanganku dan
merasakannya. Oh ... aku selamat. Itu tak
terlalu buruk. Aku lebih tabah daripada yang
aku pikir. Dewi batinku bersujud ... yah
setidaknya dia tenang. Christian mengendus
rambutku lagi, menghirup dalam-dalam.

"Bagus, sayang," bisiknya gembira, tenang


dalam suaranya. Kata-katanya membelitku
seperti handuk berbulu lunak dari Hotel
Heathman, dan aku sangat senang bahwa
dia puas.

Dia mengambil tali pada kamisolku.

"Apakah ini yang kau pakai buat tidur?" Tan-


yanya lembut.

"Ya," aku bernapas mengantuk.


902/1631

"kau seharusnya memakai sutra dan satin,


kau gadis cantik. aku akan membawamu
berbelanja."

"aku suka keringatku," bisikku, mencoba


tapi gagal untuk terdengar kesal.

Dia mencium kepalaku lagi.

"kita akan lihat," katanya.

520

kita berbaring untuk beberapa menit, jam,


siapa tahu, dan aku pikir aku tertidur.

"Aku harus pergi," katanya, dan sambil


membungkuk, ia mencium keningku dengan
lembut. "Apakah kau baik-baik saja?" Suar-
anya lembut.

aku berpikir tentang pertanyaannya.


Pantatku sakit.
903/1631

Yah, bersinar sekarang, dan aku merasa luar


biasa, diluar kelelahan, bercahaya. Realisasi
itu merendahkan hati, tak terduga. aku tak
mengerti.

Sialan.

"aku baik-baik saja," bisikku. Aku tak ingin


mengatakan lebih dari itu.

Dia bangkit.

"Di mana kamar mandim?"

"Sepanjang koridor lalu ke kiri."

Dia mengambil kondom lain dan keluar dari


kamar tidur. Aku bangkit dengan kaku dan
memakai celana trainingku lagi. Meradang
sedikit menyentuh pantatku yang masih
perih. Aku sangat bingung dengan reaksiku.
Aku ingat ia mengatakan - aku tak ingat
kapan - bahwa aku akan merasa jauh lebih
904/1631

baik setelah bersembunyi dengan baik. Ba-


gaimana bisa begitu? Aku benar-benar tak
mengerti. Namun anehnya, aku tahu. Aku
tak bisa bilang bahwa aku 521

menikmati pengalaman itu, pada


kenyataannya, aku masih akan berusaha ker-
as untuk menghindarinya, tapi sekarang ...
aku punya perasaan, aman, aneh, ber-
mandikan Perasaan puas. Aku meletakkan
kepalaku di tanganku. Aku tak paham.

Christian kembali memasuki kamar. Aku tak


bisa menatap mata. Aku menatap tanganku.

"Aku menemukan baby oil. Mari aku gos-


okkan ke pantatmu."

Apa?

"Tidak aku akan baik-baik saja."


905/1631

"Anastasia," dia memperingatkan, dan aku


ingin memutar mata tapi dengan cepat me-
nahan diri. Aku berdiri menghadap tempat
tidur. Duduk di sampingku, dia dengan lem-
but menarik celanaku turun lagi. 'Naik dan
turun seperti celana pelacur'

pernyataan bawah sadarku getir. Dalam ke-


palaku, aku katakan padanya ke mana ia
harus pergi.

Christian menyemprotkan baby oil ke tan-


gannya dan kemudian menggosok patatku
dengan kelembutan dan hati-hati.

- Dari pembersih make up ke balsem pelem-


but hingga pantat yang dipukul, siapa sangka
itu adalah cairan serbaguna.

522

"Aku suka tanganku padamu," bisiknya, dan


aku harus setuju, aku juga.
906/1631

"Sudah," katanya saat dia selesai, dan ia


menarik keatas celanaku lagi.

Aku melirik jamku. Ini 10.30

"Aku pergi sekarang."

"Aku akan mengantarmu keluar." Aku masih


tak bisa menatapnya.

Mengambil tanganku, ia membawaku ke


pintu depan.

Untungnya, Kate masih belum pulang. Dia


masih harus makan malam bersama or-
angtuanya dan Ethan. Aku senang sekali dia
tak ada untuk mendengar hukumanku.

"Tidakkah kau harus memanggil Taylor?"


aku bertanya, menghindari kontak mata.

"Taylor sudah di sini sejak jam sembilan. Li-


hat aku,
907/1631

"dia bernafas.

Aku berjuang untuk memandang matanya,


tapi ketika aku lakukan, dia menatap ke
arahku dengan kagum.

"Kau tak menangis," gumamnya, lalu tiba-


tiba menarikku dan menciumku dengan
sungguh-sungguh.

"Minggu," bisiknya di bibirku, suatu janji


dan juga ancaman.

523

Aku melihatnya berjalan menyusuri jalan


dan naik ke Audi hitam besar. Dia tak meli-
hat ke belakang. Aku menutup pintu dan
berdiri tak berdaya di ruang tamu sebuah
apartemen yang aku hanya akan tinggali dua
malam lagi. Sebuah tempat dimana aku
hidup bahagia selama hampir empat tahun
... namun hari ini, untuk pertama kalinya,
908/1631

aku merasa kesepian dan tak nyaman di sini,


tak puas dengan kesendirianku.

Apakah aku telah menyimpang begitu jauh


dari siapa diriku ini? aku tahu sesuatu men-
gintai, tak terlalu jauh di bawah eksteriorku
yang agak mati rasa, adalah sebuah sumur
air mata. Apa yang aku lakukan? Ironisnya,
aku bahkan tak bisa duduk dan menikmati
tangisku. Aku harus berdiri. Aku tahu itu ter-
lambat, tapi aku memutuskan untuk menele-
pon ibuku.

524

n.

"Maaf aku menelpon terlalu malam,"


bisikku.

Ia berhenti sejenak.
909/1631

"Ana? Apa ada masalah?" Dia keseriusan


semua sekarang.

"Tidak ada, Ma, aku hanya ingin mendengar


suaramu."

Dia diam sejenak.

"Ana, apa itu? Tolong beritahu aku" Suaran-


ya lembut dan nyaman, dan aku tahu bahwa
dia peduli. Tanpa diundang, air mataku mu-
lai mengalir. Aku telah menangis begitu ser-
ing dalam beberapa hari terakhir.

"Tolong, Ana," katanya, dan penderitaan-nya


mencerminkan tambang.

"Oh, Ibu, itu seorang pria."

"Apa yang dia lakukan padamu?" Alarmnya


kekhawatirannya langsung terasa.
910/1631

"Ini tidak seperti itu." Meskipun ... Oh sial.


Aku tak ingin dia khawatir. Aku hanya ingin
orang lain menjadi kuat bagiku saat ini.

"Ana, ayolah, kau membuatku khawatir."

525

Aku menghela napas panjang.

"Aku sepertinya jatuh cinta pada orang ini,


dan dia begitu berbeda dariku, dan aku tak
tahu apakah kita harus bersama."

"Oh, sayang. Aku berharap aku bisa


bersamamu.

Maaf sekali aku melewatkan acara


kelulusanmu.

Kau telah jatuh cinta pada orang, akhirnya.


Oh, sayang, pria, mereka begitu rumit.
Mereka spesies yang berbeda, sayang.
Berapa lama kau
911/1631

mengenalnya?"

Christian jelas merupakan suatu spesies


yang berbeda

... planet yang berbeda.

"Oh, hampir tiga minggu atau lebih."

"Ana, sayang, itu bukan waktu yang cukup


sama sekali. Bagaimana mungkin kau bisa
mengenal baik seseorang dalam jangka
waktu sesingkat itu? Tenang saja dengannya
dan membuat dia tetap didekatmu sampai
kau memutuskan apakah dia layak
untukmu."

Wow ... itu mengerikan ketika mamaku be-


gitu berwawasan, tetapi dia sudah terlambat
dalam hal ini.

Apakah dia layak bagiku? Itu konsep yang


menarik.
912/1631

Aku sebaliknya selalu bertanya-tanya apakah


aku 526

layak baginya.

"Sayang, kamu terdengar begitu sedih. Pu-


lang -

kunjungi kita. Aku merindukanmu, sayang.


Bob akan senang melihatmu juga. Kau bisa
mendapatkan jarak dan mungkin beberapa
perspektif. Kau perlu istirahat. kau telah
bekerja begitu keras."

Oh boy, ini benar-benar menggoda. Melarik-


an diri ke Georgia. Mendapatkan sinar mata-
hari, sedikit koktail.

Humor lucu dari mamaku ... lengan yang


penuh kasih.

"Aku punya dua wawancara kerja di Seattle


pada hari Senin."
913/1631

"Oh, itu berita bagus."

Pintu terbuka dan Kate muncul sambil


menyeringai padaku. Wajahnya berubah
seketika saat ia melihatku menangis.

"Ma, aku harus pergi. Aku akan memikirkan


tentang pulang kerumah. Terima kasih."

"Sayang, kumohon, jangan biarkan seorang


pria mempengaruhimu. Kamu terlalu muda.
Nikmati hidupmu sendiri."

"Ya, Ma, aku sayang kamu."

527

"Oh, Ana, aku menyayangimu juga, sangat.


Jaga dirimu, sayang" Aku menutup telepon
dan menghadap Kate yang melotot ke
arahku.

"Apakah keparat kaya yang menjijikkan itu


membuatmu sedih lagi?"
914/1631

"Tidak ... semacam ... err ... ya."

"Katakan saja untuk pergi menjauh, Ana.


Emosimu begitu naik turun sejak kau ber-
temu dengannya.

Aku belum pernah melihatmu seperti ini."

Dunia Katherine Kavanagh sangatlah jelas,


sangat hitam dan putih. Bukan tak ber-
wujud, misterius, warna samar-samar dari
abu-abu yang mewarnai duniaku. Selamat
datang di duniaku.

"Duduklah, mari kita bicara. Mari kita min-


um sedikit anggur. Oh, kau sudah punya
sampanye" Dia mengamat-amati botolnya.
"Yang bagus lagi."

Aku tersenyum dengan sia-sia, terlihat gel-


isah di sofa.

Aku mendekatinya dengan hati-hati.


915/1631

Hmm ... duduk.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aku jatuh dan mendarat dipantatku."

528

Dia tak mempertanyakan penjelasanku, kar-


ena aku salah satu orang yang paling tak ter-
koordinasi di negara bagian Washington.
Aku tak pernah berpikir itu sebagai berkah
bagiku. Aku duduk hati-hati, terkejut bahwa
aku baik-baik saja, dan mengalihkan perha-
tianku pada Kate, tapi pikiranku melayang
dan aku ditarik kembali ke Heathman - "Jika
kau adalah milikku kau tak akan bisa du-
duk selama seminggu setelah aksi yang kau
lakukan kemarin." Dia mengatakan saat itu,
dan saat itu aku hanya bisa berkonsentrasi
adalah menjadi miliknya. Semua tanda-
tanda peringatan ada di sana, aku benar-
916/1631

benar tak paham dan terlalu terpikat padan-


ya hingga tak memperhatikan itu.

Kate kembali ke ruang tamu dengan sebotol


anggur merah dan cangkir teh yang telah
dicuci.

"Mari kita mulai." Dia memberiku secangkir


anggur.

Ini tak akan terasa enak seperti Bolly itu.

"Ana, jika dia brengsek dengan masalah ko-


mitmen, buang dia. Meskipun aku tak benar-
benar memahami masalah komitmennya.
Dia tak bisa melepaskan pandangan matan-
ya darimu saat di tenda, mengamatimu sep-
erti elang. Aku bisa bilang dia benar-benar
terpikat, tapi mungkin dia memiliki cara
lucu untuk menunjukkannya."

Terpikat? Christian? Cara lucu untuk


menunjukkannya? Aku setuju.
917/1631

529

"Kate, itu rumit. Bagaimana malammu?"


Tanyaku.

Aku tak bisa bicara lebih dengan Kate tanpa


mengungkapkan terlalu banyak hal, tapi satu
pertanyaan pada aktifitasnya hari ini dan
Kate berhenti bertanya. Ini sangat
melegakan untuk duduk dan mendengarkan
obrolan normalnya. Kabar panasnya adalah
bahwa Ethan mungkin akan segera tinggal
bersama kita setelah liburan mereka. Itu
akan menyenangkan - Ethan akan jadi ham-
batan. Aku mengerutkan kening. Aku pikir
Christian tak akan setuju. Yah ... sulit. Dia
harus menerimanya. Aku minum beberapa
cangkir teh anggur dan memutuskan untuk
tidur. Ini satu hari yang sangat panjang. Kate
memelukku, dan kemudian meraih telepon
untuk menghubungi Elliot.
918/1631

aku mengecek komputer sehabis menyikat


gigi. Ada email dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: kau

Tanggal: 26 Mei 2011 23:14

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

kau cukup indah. Wanita paling cantik yang


cerdas, 530

berani yang pernah aku temui. Ambil be-


berapa Advil -

ini bukan permintaan. Dan jangan nyetir


Beetle-mu lagi. Aku akan tahu.

Christian Grey
919/1631

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Oh, tak boleh nyetir mobilku lagi! Aku men-


getikkan jawabanku.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Sanjungan

Tanggal: 26 Mei 2011 23:20

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Sanjungan tak akan membawamu kemana-


pun, tapi karena kau sudah pernah bepergi-
an ke mana-mana intinya bisa
diperdebatkan.

Aku perlu menyetr Beetle-ku ke garasi jadi


aku bisa menjualnya - jadi tak akan mener-
ima omong kosongmu pada urusan itu.
920/1631

Anggur merah selalu lebih disukai dari pada


Advil.

Ana

531

PS: Di rotan adalah batas KERAS untukku.

aku tekan kirim.

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita frustrasi yang tak bisa


menerima pujian

Tanggal: 26 Mei 2011 23:26

Untuk: Anastasia Steele

Dear Ms. Steele

Aku tak menyanjungmu. Kau harus pergi


tidur.
921/1631

Aku menerima tambahan batas kerasmu.

Jangan minum terlalu banyak.

Taylor akan membuang mobilmu dan


mendapatkan harga yang bagus untuk itu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Taylor - Apakah dia orang yang te-


pat untuk pekerjaan itu?

532

Tanggal: 26 Mei 2011 23:40

Untuk: Christian Grey

Dear Sir
922/1631

aku tertarik bahwa kau senang mengambil


risiko membiarkan tangan kananmu men-
gendarai mobilku -

tapi bukan seorang wanita yang kau tiduri


sesekali.

Bagaimana aku bisa yakin bahwa Taylor or-


ang yang tepat untuk mendapatkan harga
terbaik pada mobil itu? aku telah, di masa
lalu, mungkin sebelum aku bertemu dengan-
mu, telah dikenal keras dalam tawar
menawar.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati!

Tanggal: 26 Mei 2011 23:44

Untuk: Anastasia Steele


923/1631

Dear Ms. Steele

Aku mengasumsikan ANGGUR MERAH


yang bicara, dan bahwa kau telah mengalami
hari yang sangat panjang.

533

Meskipun aku tergoda untuk kembali ke


sana untuk memastikan bahwa kau tak bisa
duduk selama seminggu, bukan semalam.

Taylor adalah mantan tentara dan mampu


mengemudi apapun dari sepeda motor sam-
pai Tank Sherman.

Mobilmu tak menimbulkan bahaya baginya.

Sekarang jangan menyebut dirimu sebagai


'seorang wanita yang aku tiduri sesekali' kar-
ena, terus terang saja itu membuatku
MARAH, dan kau benar-benar takkan suka
aku ketika aku marah.
924/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tang-


gal: 26 Mei 2011 23:57

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Aku tak yakin aku menyukaimu pula, ter-


utama pada saat ini.

534

Ms. Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tang-


gal: 27 Mei 2011 00:03
925/1631

Untuk: Anastasia Steele

Mengapa kau tak menyukaiku?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tang-


gal: 27 Mei 2011 00:09

Untuk: Christian Grey

Karena kau tak pernah menginap


bersamaku.

Nah, itu memberinya sesuatu untuk


dipikirkan. Aku menutup laptopnya dengan
penuh gaya yang tak benar-benar aku ra-
sakan dan merangkak ke tempat tidurku.
Aku mematikan lampu sampingku dan
menatap langit-langit. Sudah satu hari yang
926/1631

panjang, perubahan emosional satu demi


satu. Itu 535

menghangatkan hati meluangkan waktu


dengan Ray.

Dia kelihatan sehat, dan anehnya ia


menyetujui Christian. Astaga, Kate dan mu-
lut raksasanya.

Mendengar Christian menceritakan pernah


kelaparan. Apa-apaan itu tadi? Tuhan, dan
mobil.

Aku bahkan belum bilang pada Kate tentang


mobil barunya. Apa yang ada dalam pikiran
Christian?

Lalu malam ini, dia benar-benar


memukulku. Aku tak pernah dipukul dalam
hidupku. Apa yang telah telah terjadi pada
diriku? Sangat perlahan, air mataku, di-
hentikan oleh kedatangan Kate, mulai
927/1631

meluncur di sisi wajahku dan masuk ke


telingaku. Aku telah jatuh cinta pada seseor-
ang yang begitu mati secara emosional, aku
hanya akan terluka - dalam hati aku tahu ini
- seseorang yang menurut pengakuannya
sendiri benar-benar kacau. Mengapa ia be-
gitu kacau?

Pasti mengerikan menjadi seperti dia, dan


pikiran bahwa saat balita ia menderita keke-
jaman yang tak tertahankan membuatku
menangis lebih keras lagi.

Mungkin kalau dia lebih normal ia tak akan


menginginkanmu, bawah sadarku mem-
berikan kontribusi sinis pada renunganku ...
dan dalam lubuk hatiku aku tahu ini benar.
Aku berbalik menghadap bantal dan gerbang
air mataku terbuka ... dan untuk pertama
kalinya dalam beberapa tahun, aku menan-
gis tak terkendali di bantalku.
928/1631

Aku sejenak terganggu dari malam gelap


dari jiwaku oleh teriakan Kate.

"Apa yang kau pikir kau lakukan di sini?"

536

"Kau tak bisa!"

"Apa yang telah kau lakukan padanya


sekarang?"

"Sejak dia bertemu denganmu dia menangis


sepanjang waktu."

"kau tak bisa masuk ke sini!"

Christian menerobos masuk ke kamar


tidurku dan begitu saja menyalakan lampu
di atas, membuatku silau.

"Yesus, Ana," ia bergumam. Dia mematikan


lampunya lagi dan dalam sekejap berada di
sisiku.
929/1631

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku ter-


kesiap diantara tangisnya. Sialan. Aku tak
bisa berhenti menangis.

Dia beralih pada keterangan tambahan


membuat aku juling lagi. Kate datang dan
berdiri di ambang pintu.

"Apa kau ingin aku mengusir bajingan ini


keluar?"

Tanya Kate, memancar permusuhan termo-


nuklir.

Christian mengangkat alis padanya, tak


diragukan lagi terkejut dengan julukan dan
antagonisme liarnya.

537

Aku menggeleng, dan ia memutar matanya


ke arahku. Oh ... aku tak akan melakukan
itu di dekat Mr. G.
930/1631

"Teriak saja jika kau membutuhkanku,"


katanya lebih lembut. "Grey - kartumu telah
ditandai,"

KAte mendesis padanya. Dia mengangguk


padanya, dan Kate berbalik dan menarik
pintu tetapi tak menutupnya.

Christian menatap ke arahku, ekspresinya


suram, wajahnya pucat. Dia mengenakan
jaket bergaris-garis, dan dari dalam sakunya,
ia mengeluarkan saputangan dan memberik-
annya kepadaku. Aku rasa aku masih memi-
liki satu miliknya yang lain di suatu tempat.

"Apa yang terjadi?" Tanya dia dengan


tenang.

"Mengapa kau di sini?" aku bertanya,


mengabaikan pertanyaannya. Air mataku se-
cara ajaib telah berhenti, tapi yang tersisa
isakan kering melanda tubuhku.
931/1631

"Bagian dari peranku adalah untuk menye-


diakan kebutuhanmu. Kau bilang kau ingin
aku tinggal, jadi di sinilah aku sekarang.
Tapi aku menemukan kau seperti ini" Dia
berkedip padaku, benar-benar bingung.
"Aku yakin aku bertanggung jawab, tapi aku
tak tahu mengapa. Apa karena aku
memukulmu?"

538

Aku menarik diri bangun, mengernyit pada


pantatku yang sakit. Aku duduk dan
menghadapinya.

"Apakah kau minum Advil?"

Aku menggelengkan kepala. Dia menyempit


matanya, berdiri, dan meninggalkan ruan-
gan. Aku mendengar dia berbicara dengan
Kate tapi tak tahu apa yang mereka katakan.
Dia kembali beberapa saat kemudian dengan
pil dan secangkir air.
932/1631

"Minum ini," ia memerintahkan lembut sam-


bil duduk di tempat tidur di sampingku.

Aku menurut apa yang ia bilang.

"Bicaralah padaku," bisiknya. "Kau bilang


kau baik-baik saja. Aku tak akan pernah
meninggalkanmu jika ku pikir kau akan sep-
erti ini."

Aku menatap tanganku. Apa yang bisa aku


katakan yang belum kukatakan padanya?
Aku ingin lebih. Aku ingin dia menginap kar-
ena ia ingin menginap bersamaku, bukan
karena aku nangis habis-habisan, dan aku
tak ingin dia memukulku, apa itu sangat tak
masuk akal?

"Aku menganggap bahwa ketika kau bilang


kau baik-baik saja, kau tidak."

Aku memerah.
933/1631

539

"Tadinya ku pikir aku baik-baik saja."

"Anastasia, kau tak bisa bilang padaku apa


yang aku ingin mendengar. Itu sangat tak
jujur,"

Dia menegurku. "Bagaimana aku bisa per-


caya apa pun yang kau katakan padaku?"

Aku mengintip ke arahnya, dan dia menger-


utkan kening, tatapan suram ada di matan-
ya. Dia memegangi rambutnya dengan kedua
tangan.

"Bagaimana perasaanmu saat aku memukul-


mu dan sesudahnya?"

"Aku tak menyukainya. Aku lebih suka kau


tak melakukannya lagi."

"Kau tak niat untuk menyukainya."


934/1631

"Mengapa kau menyukainya?" Aku menatap


ke arahnya.

Pertanyaanku mengejutkanya.

"Kau benar-benar ingin tahu?"

"Oh, percayalah, aku merasa kagum." Dan


aku tak bisa menjaga sarkasmeku keluar dari
suaraku.

Dia menyempit matanya kembali.

540

"Hati-hati," ia memperingatkan.

Aku langsung pucat.

"Apa kau akan memukulku lagi?" aku


menantang.

"Tidak, tidak malam ini."


935/1631

Fiuh ... aku dan bawah sadarku sama-sama


menarik napas lega diam-diam.

"Jadi," aku meminta melanjutkan.

"Aku suka kontrol yang diberikan padaku,


Anastasia.

Aku ingin kau untuk berperilaku dengan


cara tertentu, dan jika kau tidak, aku akan
menghukummu, dan kau akan belajar untuk
berperilaku seperti yang aku inginkan. Aku
menikmati menghukummu. Aku ingin
memukulmu sejak kau bertanya apakah aku
gay."

Aku memerah pada memori itu. Astaga, aku


juga ingin memukul pantatku sendiri sete-
lah pertanyaan itu. Jadi Katherine
Kavanagh bertanggung jawab atas semua ini,
dan jika dia pergi untuk wawancara itu dan
mengajukan pertanyaan tentang gay itu, dia
akan duduk di sini dengan pantat sakit. Aku
936/1631

tak suka pikiran itu. Bagaimana membin-


gungkannya ini?

"Jadi kau tak suka aku apa adanya."

Dia menatapku, bingung lagi.

541

"Ku pikir kau cantik seperti ini."

"Jadi, mengapa kau mencoba untuk


mengubahku?"

"Aku tak ingin mengubahmu. Aku ingin kau


untuk menjadi sopan dan mengikuti seper-
angkat aturan yang telah aku berikan pada-
mu dan tak

menentangku. Gampang," katanya.

"Tapi kau ingin menghukumku?"

"Ya benar."
937/1631

"Itu yang aku tak mengerti."

Dia menghela napas dan tangannya ke ram-


butnya lagi.

"Ini adalah caraku dibentuk, Anastasia. Aku


perlu untuk mengontrolmu. Aku membu-
tuhkanmu untuk berperilaku dengan cara
tertentu, dan jika kau tidak -

aku suka menonton kulit pualam indahmu


jadi merah jambu dan memanas di bawah
tanganku. Itu membuatku terangsang."

Ya ampun. Sekarang kita menuju suatu arah.

"Jadi bukan rasa sakit yang kau berikan


padaku?"

Dia menelan ludah.

542
938/1631

"Sedikit, untuk melihat apakah kau bisa


menerimanya, tapi itu bukan seluruh alasan.
Ini kenyataan bahwa kau adalah milikku
yang kuperlakukan sesuai dengan keingin-
anku - kontrol tertinggi atas orang lain. Dan
itu merangsangku.

sangat merangsangku, Anastasia. Dengar,


aku tak menjelaskan diriku dengan sangat
baik ... aku tak pernah berkewajiban men-
jelaskan sebelumnya.

Aku benar-benar tak memikirkan hal ini be-


gitu mendalam. Aku selalu bersama orang
yang sependirian denganku," ia mengangkat
bahu meminta maaf. "Dan kau masih belum
menjawab pertanyaanku

- bagaimana perasaanmu setelah itu?"

"Bingung."
939/1631

"Kau terangsang secara seksual olehnya,


Anastasia,"

ia menutup matanya sebentar, dan ketika ia


kembali membukanya dan menatapku,
matanya merah membara.

Ekspresinya menyentak pada bagian gelap


dari diriku, terkubur jauh didalam perutku -
libidoku, terbangun dan dijinakkan olehnya,
tapi bahkan sekarang, tak terpuaskan.

"Jangan menatapku seperti itu," bisiknya.

Aku mengerutkan kening. Astaga apa yang


sudah ku lakukan sekarang?

543

"Aku tak punya kondom, Anastasia, dan kau


tahu, kau sedang marah. Bertentangan
dengan apa yang teman sekamarmu percaya,
940/1631

aku bukan rakasa priapus. Jadi, kau merasa


bingung?"

Aku menggeliat di bawah tatapan intensnya.

"Kau tak memiliki masalah bersikap jujur


saat menulis. Emailmu selalu memberi-
tahuku persis bagaimana yang kau rasakan.
Mengapa kau tak bisa melakukan itu dalam
percakapan? Apakah aku begitu
mengintimidasimu?"

Aku memilih tempat imajiner pada selimut


krim biru ibuku.

"Kau memperdayaku, Christian. Benar-ben-


ar membingungkanku. Aku merasa seperti
Icarus terbang terlalu dekat dengan Mata-
hari," bisikku.

Dia terkesiap.
941/1631

"Yah, ku pikir kau punya cara pandang yang


salah,"

bisiknya.

"Apa?"

"Oh, Anastasia, kau telah menyihirku.


Bukankah sudah jelas?"

Tidak, tidak bagiku. Menyihir ... dewi


batinku 544

menatap dengan mulut ternganga. Bahkan


diapun tak percaya.

"Kau masih belum menjawab pertanyaanku.


Tolong, tulis email padaku. Tapi sekarang,
aku benar-benar ingin tidur. Dapatkah aku
menginap?"

"Apakah kau ingin menginap?" aku tak bisa


menyembunyikan harapan dalam suaraku.
942/1631

"Kau ingin aku di sini."

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Aku akan menulis email padamu," ia ber-


gumam kesal.

Berdiri, ia mengosongkan saku celana jin-


snya: BlackBerry, kunci, dompet, dan uang.
Ya ampun, pria membawa banyak barang di
saku mereka. Dia melucuti jam tangan, sep-
atu, kaus kaki, dan celana jins dan jaket
menaruhnya di atas kursi. Dia berjalan ke
sisi lain tempat tidur dan meluncur masuk
ke ranjang.

"Berbaringlah," perintahnya.

Aku menyelinap perlahan-lahan di bawah


selimut, mengernyit sedikit, menatapnya.
Astaga ... dia menginap. Ku pikir aku mati
rasa karena kejutan yang menggembirakan
ini. Dia bersandar pada sikunya menatapku.
943/1631

545

"Jika kau akan menangis. Menangis di de-


panku. aku perlu tahu."

"Apakah kau ingin aku menangis?"

"Tidak juga. Aku hanya ingin tahu ba-


gaimana perasaanmu. Aku tak ingin kau
tergelincir lepas melalui jari-jariku. Matikan
lampunya. Sudah malam, dan kita berdua
harus kerja besok."

Jadi di sini ... dan masih begitu suka


memerintah, tapi aku tak bisa mengeluh, dia
ada di tempat tidurku. Aku tak mengerti
mengapa ... mungkin aku harus menangis le-
bih sering di depannya. Aku mematikan lam-
pu samping tempat tidur.

"Berbaringlah miring, memunggungiku,"


bisiknya dalam kegelapan.
944/1631

Aku memutar mata tahu sepenuhnya bahwa


ia tak dapat melihatku, tapi aku menuruti
perintahnya.

Dengan hati-hati, ia bergerak lebih


mendekat dan menempatkan tangannya di
tubuhku dan menarikku ke dadanya ... oh.

"Tidurlah, sayang," ia berbisik, dan aku mer-


asa hidungnya di rambutku saat ia
menghirup dalam-dalam.

Ya ampun. Christian Grey tidur bersama


denganku, dan dalam kenyamanan dan
penghiburan dari pelukannya, aku hanyut
dalam tidur yang damai.

546

547

Nyala lilin terlalu panas. Kerlipan dan tarian


di atas hembusan angin yang hangat yang
945/1631

hadir tanpa istirahat. Seperti sayap yang tip-


is dan halus berkibar kesana kemari dalam
kegelapan, menaburkan debu di dalam
lingkaran cahaya. Aku berjuang untuk
melawan, tapi aku merasa letih. Kemudian
begitu terang, dan aku terbang terlalu dekat
dengan matahari, silau karena cahaya,
terpanggang dan meleleh karena panas, usa-
haku untuk tetap di udara membuatku kele-
lahan. Aku begitu hangat. Panasnya

... membuatku gerah, sangat menyengat.


Membuatku terbangun.

Aku membuka mataku, dan aku dalam pe-


lukan Christian Grey. Dia memeluk tubuhku
seperti bendera kemenangan. Tidurnya ny-
enyak dengan kepala di dadaku, lengannya
di atasku, memelukku erat, salah satu kak-
inya dikaitkan di atas kedua kakiku. Panas
tubuhnya membuatku sesak napas, dan dia
berat. Aku meluangkan waktu sejenak untuk
meresapi bahwa dia di tempat tidurku dan
946/1631

masih tertidur dengan lelap, dan di luar tam-


pak cahaya pagi. Dia telah menghabiskan
sepanjang malam bersamaku.

Tangan kananku meregang, tak diragukan


lagi untuk mencari tempat yang sejuk, dan
saat aku memproses fakta bahwa dia masih
bersamaku, pikiran itu muncul bahwa aku
bisa menyentuhnya. Dia masih tidur.

Ragu-ragu, aku mengangkat tanganku dan


menjalankan ujung jariku di punggungnya.
Jauh di dalam tenggorokannya, aku
mendengar suara 548

erangan samar tertekan, dan dia menggeliat.


Dia mencium dadaku, menghirup dalam-
dalam saat dia bangun. Mata abu-abunya
masih mengantuk berkedip bertemu
denganku, dibawah rambut tebalnya yang
kusut.
947/1631

"Selamat pagi," gumamnya dan menger-


utkan kening.

"Ya Tuhan, bahkan dalam tidurku, aku ter-


tarik padamu." Dia bergerak perlahan, tan-
gan dan kakinya tak melepasku saat dia
mempererat pelukannya. Aku menyadari ba-
gian tubuhnya yang mengeras menempel
pangkal pahaku. Dia memperhatikan reaksi
mataku yang terbelalak, dan dia tersenyum,
dengan senyuman seksi yang lembut.

"Hmm ... ini bisa menjadi kemungkinan, tapi


ku pikir kita harus menunggu sampai hari
Minggu." Dia membungkuk dan mencium
telingaku dengan hidungnya.

Mukaku memerah, tapi kemudian aku mera-


sakan tujuh nuansa warna merah karena
keseksiannya.

"Kau sangat panas," bisikku.


948/1631

"Dirimu juga tak terlalu buruk," gumannya


dan menekan tubuhnya padaku, penuh arti.

Mukaku memerah lagi. Bukan itu yang ku


maksud.

Dia bertopang pada sikunya menatap ke


arahku, geli.

Dia membungkuk, dan yang mengejutkan, ia


mencium lembut di bibirku.

549

"Tidurmu nyenyak?" Tanya dia.

Aku mengangguk, menatap dia, dan aku


menyadari bahwa aku sudah tidur dengan
pulas kecuali mungkin setengah jam lalu
ketika aku merasa kepanasan.

"Aku juga begitu." Dia mengernyit. "Ya,


sangat nyenyak." Dia mengangkat alisnya
949/1631

terkejut dan bingung. "Jam berapa


sekarang?"

Aku melirik jam alarm-ku.

"Jam 7.30."

"7:30 ... sial." Dia turun dari tempat tidur


dan memakai celana jinsnya.

Sekarang giliranku melihatnya dengan geli


saat aku duduk. Christian Grey terlambat
dan kebingungan.

Ini adalah sesuatu yang belum pernah aku li-


hat sebelumnya. Meski terlambat aku
menyadari bahwa pantatku sudah tak lagi
sakit.

"Kau benar-benar pengaruh yang buruk un-


tukku. Aku ada rapat. Aku harus pergi - aku
harus di Portland jam delapan. Apa kau
menyeringai padaku? "
950/1631

"Ya."

Dia menyeringai.

550

"Aku terlambat. Aku tak pernah terlambat.


Untuk pertama yang lainnya, Miss Steele."
Dia memakai jaketnya kemudian menunduk
dan tangannya mencengkeram di kedua sisi
kepalaku.

"Minggu," katanya, dan kata tersebut tersirat


janji yang tak terucapkan. Ada sesuatu yang
menarik-narik didalam tubuhku kemudian
mencengkeram mengharapkan kenikmatan,
perasaan yang sangat indah. Sialan, jika saja
pikiranku bisa mengimbangi tubuhku. Dia
membungkuk dan menciumku dengan cepat.
Dia mengambil barang-barangnya dari meja
sampingku dan sepatu yang tak dia pakai.
951/1631

"Taylor akan datang dan menjualkan Beetle-


mu. Aku serius. Jangan mengendarainya.
Sampai ketemu lagi di tempatku pada hari
Minggu. Aku akan mengirimkan email pada-
mu nanti." Dan dia pergi seperti angin badai.

Oh, Christian Grey menghabiskan malam


denganku, dan aku merasa tenang. Dan
tidak ada seks, hanya berpelukan. Dia bilang
dia tak pernah tidur dengan seseorang - tapi
dia tiga kali tidur denganku. Aku menyerin-
gai dan perlahan keluar dari tempat tidur.

Aku merasa lebih optimis dibandingkan


hari-hari kemarin. Aku berjalan menuju
dapur, butuh secangkir teh.

Setelah sarapan, aku mandi dan berpakaian


dengan cepat untuk hari terakhirku di toko
Clayton. Ini adalah hari terakhir, saat aku
akan mengucapkan 551
952/1631

selamat tinggal pada Mr. & Mrs. Clayton,


WSU, Vancouver, apartemen, Beetle-ku. Aku
melirik sekilas ke laptop – sekarang baru
jam 7:52. Aku masih punya waktu.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Kekerasan dan Pemukulan:


Pengaruh sesudahnya

Tanggal: 27 Mei 2011 08:05

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Kau ingin tahu mengapa aku merasa bin-


gung terhadapmu – ungkapan yang mana
yang harus kita terapkan – Memukul pantat,
memberi hukuman, memukul,
menganiayaku. Nah selama proses yang
menakutkan itu secara keseluruhan aku
merasa terhina, direndahkan dan
953/1631

dilecehkan. Dan membuatku malu, Kau ben-


ar, aku terangsang, dan itu tak terduga. Sep-
erti kau ketahui, segala sesuatu mengenai
seksual merupakan hal baru bagiku – aku
cuma berharap aku lebih berpengalaman se-
hingga bisa lebih siap. Aku terkejut merasa
terangsang.

Yang membuatku khawatir adalah ba-


gaimana aku merasakan sesudahnya. Dan itu
lebih sulit untuk diungkapkan.

552

Aku senang bahwa kau juga merasa senang.


Aku merasa lega bahwa rasanya tak
menyakitkan seperti yang ku pikir. Dan saat
aku berbaring dalam pelukanmu, aku mer-
asa - puas. Tapi aku merasa sangat tak nya-
man, bahkan bersalah, merasa seperti itu.
Itu membuatku sulit menerimanya dengan
baik, dan aku bingung sebagai akibatnya.
Apa ini bisa menjawab pertanyaanmu?
954/1631

Aku harap dunia Merger dan Akuisisi adalah


menarik seperti biasanya ... dan kau tak ter-
lalu terlambat.

Terima kasih sudah menginap bersamaku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bebaskan Pikiranmu

Tanggal: 27 Mei 2011 08:24

Untuk: Anastasia Steele

Menarik ... tapi sedikit berlebihan pada ju-


dulnya Miss Steele.

Untuk menjawab maksudmu:

• Aku akan memukul pantat - saat harus


dilakukan.
955/1631

553

• Jadi, kau merasa terhina, direndahkan dan


dilecehkan & teraniaya - bagaimana kau bisa
sebagai Tess Durbeyfield. Aku percaya bah-
wa kaulah yang memutuskan kehinaan itu
jika aku ingat dengan benar. Apa kau benar-
benar merasa seperti itu atau kau berpikir
bahwa kau seharusnya harus merasa seperti
itu?

Dua hal yang sangat berbeda. Jika itu ba-


gaimana perasaanmu, apa kau pikir kau han-
ya bisa mencoba dan merangkul perasaan
ini, untukku, kau setuju dengan itu semua?
Seperti submisif lakukan.

• Aku bersyukur karena kau tak


berpengalamanmu.

Aku menghargai itu, dan aku hanya mulai


memahami apa artinya itu. Sederhananya ...
956/1631

itu berarti bahwa kau adalah milikku dalam


segala hal.

• Ya, kau terangsang, dan itu terlihat sangat


menggairahkan, tak ada yang salah dengan
itu.

• Senang rasanya meskipun awalnya tak


mencakup apa yang kurasakan. Luar biasa
rasa senangnya.

• Hukuman pukulan pantat jauh lebih


menyakitkan daripada memukul pantat se-
cara sensual - jadi itulah yang paling keras
yang bisa diberikan, kecuali tentu saja kau
melakukan beberapa pelanggaran besar,
dalam hal ini aku akan menggunakan be-
berapa alat untuk menghukummu. Tan-
ganku sangat sakit. Tapi aku suka itu.

554
957/1631

• Aku merasa puas juga - lebih daripada yang


kau bisa tahu.

• Jangan buang energimu dengan rasa bersa-


lah, merasa melakukan tindakan yang salah
dll, Kita orang dewasa yang sama-sama mau
dan apa yang kita lakukan ada di balik pintu
tertutup antara diri kita sendiri. Kau perlu
membebaskan pikiranmu dan
mendengarkan tubuhmu.

• Dunia M & A tak bisa mendekati dirimu


Miss Steele dalam hal merangsangnya.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sialan ... milikku dalam segala cara. Na-


pasku tersentak.

Dari: Anastasia Steele


958/1631

Perihal: Orang dewasa yang sama-sama


mau!

Tanggal: 27 Mei 2011 08:26

Untuk: Christian Grey

Bukankah kau sedang rapat?

Aku sangat senang tanganmu sakit.

555

Dan jika aku mendengarkan tubuhku, aku


akan berada di Alaska sekarang.

Ana

PS: Aku akan berpikir tentang menerima


perasaan ini.

Dari: Christian Grey


959/1631

Perihal: Kamu Tak Memanggil Polisi


Tanggal: 27 Mei 2011 08:35

Untuk: Anastasia Steele

Miss Steele

Aku sedang rapat membahas pasar ber-


jangka jika kau benar-benar tertarik.

Sebagai catatan - Kau berdiri di sampingku


untuk mengetahui apa yang akan aku
lakukan.

Kau tidak memintaku untuk berhenti - kau


tak menggunakan salah satu kata aman.

Kamu seorang dewasa – Kau punya pilihan.

Sejujurnya, aku tak sabar untuk menantikan


waktu berikutnya saat telapak tanganku ber-
getar dengan 556

rasa sakit.
960/1631

Kau jelas tak mendengarkan bagian yang te-


pat pada tubuhmu.

Alaska sangat dingin dan tak ada tempat un-


tuk lari.

Aku akan menemukanmu.

Aku bisa melacak ponselmu - ingat?

Segera berangkat kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku cemberut menatap layar. Dia benar


tentu saja.

Itu pilihanku. Hmm. Apa dia serius akan


menemukanku, haruskah aku memutuskan
961/1631

melarikan diri untuk sementara waktu?


Pikiranku melayang sebentar tentang
tawaran Ibuku. Aku mengirim balasan.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Penguntit

Tanggal: 27 Mei 2011 08:36

Untuk: Christian Grey

557

Apa kau sudah mencari terapi pada kecend-


erungan menguntitmu?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Penguntit? Aku?

Tanggal: 27 Mei 2011 08:38


962/1631

Untuk: Anastasia Steele

Aku sudah membayar Dr. Flynn yang terken-


al dengan sedikit uang yang berkaitan
dengan masalah penguntit dan kecender-
unganku yang lain.

Segera berangkat kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tukang Obat yang Mahal Tang-


gal: 27 Mei 2011 08:40

Untuk: Christian Grey

Perkenankan dengan rendah hati aku men-


yarankan 558

kau mencari pendapat kedua?


963/1631

Aku tak yakin bahwa Dr. Flynn sangat


efektif.

Miss Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Pendapat Kedua

Tanggal: 27 Mei 2011 08:43

Untuk: Anastasia Steele

Bukan berarti itu urusanmu, rendah hati


atau sebaliknya, tapi Dr. Flynn adalah
pendapat kedua.

Kau akan ngebut, dengan mobil barumu,

menempatkan dirimu sendiri pada risiko


yang tak perlu – aku pikir itu melanggar
peraturan.

SEGERA BERANGKAT KERJA.


964/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: TERIAKAN DENGAN HURUF


BESAR

559

Tanggal: 27 Mei 2011 08:47

Untuk: Christian Grey

Aku sebagai objek kecenderungan men-


guntitku - aku rasa ini adalah urusanku
sebenarnya.

Aku belum menandatangani. Jadi rules


schmules ( melupakan semua aturan). Dan
aku belum mulai bekerja sampai jam 9:30.

Miss Steele
965/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Deskripsi Linguistik

Tanggal: 27 Mei 2011 08:49

Untuk: Anastasia Steele

Schmules? Tak yakin kata itu ada di dalam


Kamus Webster

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Deskripsi Linguistik

560

Tanggal: 27 Mei 2011 08:52

Untuk: Christian Grey


966/1631

Ini antara gila kontrol dan penguntit.

Dan Deskripsi Linguistik adalah batas keras


untukku.

Bisakah kau berhenti menggangguku


sekarang?

Aku ingin berangkat kerja di dengan mobil


baruku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita muda penuh tantangan


tapi lucu Tanggal: 27 Mei 2011 08:56

Untuk: Anastasia Steele

Tanganku mulai berkedut.

Mengemudilah dengan aman Miss Steele.


967/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

561

Audi sangat menyenangkan untuk


dikendarai.

Memiliki power steering. Wanda, Beetle-ku,


tak memiliki kekuatan seperti ini sama sekali
-

dimanapun, jadi lah raga harianku, yang


mana mengendarai itu adalah
mengemudikan Beetle-ku, sudah berakhir.
Oh, tapi aku akan memiliki seorang pelatih
pribadi sehubungan dengan semua aturan
Christian. Aku mengerutkan kening. Aku
benci berolahraga.

Saat mengemudi, aku mencoba dan mengan-


alisa komunikasi kami lewat email tadi. Dia
968/1631

kadang kala anak perempuan jalang yang


terlalu menggurui.

Kemudian aku berpikir tentang Grace dan


aku merasa bersalah. Tapi tentu saja, dia
bukan ibu kandungnya. Hmm Dia tak men-
getahui hidupnya penuh dengan penderit-
aan. Yah, anak perempuan jalang yang ter-
lalu menggurui cocok untuknya. Ya.

Aku seorang dewasa, terima kasih untuk


mengingatkanku, Christian Grey, dan ini
adalah pilihanku. Masalahnya adalah, aku
hanya ingin Christian, tidak semua ... beban
emosional masa lalunya - dan benar
sekarang dia punya beban bawaan setara bo-
ing 747. Bisakah aku hanya berbaring dan
menerimanya? Layaknya seorang submisif?
Aku sudah mengatakan aku akan mencoba.

Ini adalah pertanyaan yang sangat besar.


969/1631

Aku berhenti di tempat parkir di toko


Clayton. Saat aku berjalan, Aku hampir tak
percaya ini hari terakhirku. Untungnya, toko
sangat sibuk dan waktu berlalu dengan ce-
pat. Pada waktu makan siang, Mr.

562

Clayton memanggilku dari gudang. Dia ber-


diri di samping seorang kurir sepeda motor.

"Miss Steele?" Tanya kurir. Aku menger-


utkan kening bertanya pada Mr. Clayton,
yang mengangkat bahu, sama bingungnya
sepertiku. Hatiku tenggelam. Apa yang
Christian kirimkan untukku sekarang? Aku
menandatangani paket kecil dan mem-
bukanya langsung. Ini BlackBerry. Hatiku
tenggelam lebih lanjut. Aku aktifkan.

Dari: Christian Grey


970/1631

Perihal: TENTANG PINJAMAN BlackBerry


Tanggal: 27 Mei 2011 11:15

Untuk: Anastasia Steele

Aku perlu untuk bisa menghubungimu se-


tiap saat, dan karena ini adalah bentuk
komunikasi yang paling jujur, aku pikir kau
perlu BlackBerry.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Konsumerisme Bertambah Gila


563

Tanggal: 27 Mei 2011 13:22

Untuk: Christian Grey


971/1631

Aku pikir kau perlu menelepon Dr. Flynn


sekarang.

Kecenderungan menguntit-mu bertambah


liar.

Aku di tempat kerja. Aku akan mengirimkan


email saat aku sudah tiba dirumah.

Terima kasih atas gadget lain.

Aku tak salah saat aku mengatakan kau


menjadi pelanggan tertinggi.

Mengapa kau melakukan ini?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Kecerdasan dari seseorang yang


begitu muda

Tanggal: 27 Mei 2011 13:24


972/1631

Untuk: Anastasia Steele

Ide bagus tersampaikan dengan baik, seperti


biasa Miss Steele.

564

Dr. Flynn sedang berlibur.

Dan aku melakukan ini karena aku bisa.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku meletakkan BB yang kubenci di saku be-


lakangku. Berkirim Email dengan Christian
membuat kecanduan, aku seharusnya
bekerja. Suara dengungan berbunyi dibe-
lakangku ... bagaimana tepatnya, aku ber-
pikir dengan ironisnya, tapi memanggil
semua tekatku, aku mengabaikannya.
973/1631

Pukul empat, Mr. dan Mrs. Clayton


mengumpulkan semua karyawan lain di
toko, dan selama pidato yang memalukan
dia memberiku cek sebesar tiga ratus dolar.

Pada momen itu, tiga minggu dari – ujian,


wisuda, milyarder yang kacau, hilangnya
keperawan, batas keras & lunak, ruang ber-
main bukan untuk hiburan, naik helikopter -
dan fakta bahwa aku akan pindah besok,
semua berkumpul dalam diriku. Hebatnya,
aku menjalani semua ini sendiri. Bawah
sadarku kagum.

Aku memeluk keluarga Clayton dengan


tegar. Mereka majikan yang baik dan yang
murah hati, dan aku akan merindukan
mereka.

Kate turun dari mobilnya saat aku tiba di


rumah.

565
974/1631

"Apa itu?" Katanya dengan nada menuduh,


menunjuk pada Audi. Aku tak bisa
mengelak.

"Ini mobil," aku bercanda. Dia menyempit


matanya, dan untuk sesaat, aku ingin tahu
apa dia akan menempatkan aku di lututnya
juga. "Hadiah kelulusanku." Aku mencoba
dan bersikap acuh tak acuh. Ya, aku
mendapat mobil mahal yang diberikan
padaku setiap hari. Mulutnya menganga.

"Dermawan, bajingan paling top, bukan?"

Aku mengangguk.

"Aku mencoba untuk tak menerimanya, tapi


terus terang, hanya saja ini tak senilai
dengan pertengkarannya."

Kate mengatupkan bibirnya.


975/1631

"Tak heran kau begitu kewalahan. Aku mem-


perhatikan bahwa dia menginap."

"Ya." Aku tersenyum dengan sendu.

"Apa kita sudah selesai mengemas?"

Aku mengangguk dan mengikuti dia masuk.


Aku memeriksa email dari Christian.

Dari: Christian Grey

566

Perihal: Minggu

Tanggal: 27 Mei 2011 13:40

Untuk: Anastasia Steele

Bisakah aku melihatmu hari Minggu jam


13:00?
976/1631

Dokter akan datang ke Escala menemuimu


jam 1:30.

Aku berangkat ke Seattle sekarang.

Aku berharap kepindahanmu berjalan


dengan lancar, dan aku sangat menantikan
hari Minggu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Astaga, dia bisa membahas info cuaca. Aku


memutuskan untuk membalas email-nya
setelah kami selesai mengemas, dia bisa
menyenangkan selama satu menit, kemudi-
an dia bisa begitu formal dan kaku. Sulit un-
tuk mengikutinya. Jujur saja, ini seperti
mengirim email untuk karyawan. Aku me-
mutar mataku dengan menantang, ber-
gabung dengan Kate untuk mengemas.
977/1631

Kate dan aku berada di dapur saat ada


ketukan di pintu. Taylor berdiri di teras, ter-
lihat rapi dengan setelan jasnya. Aku melihat
jejak mantan tentara 567

pada rambut cepaknya, tubuhnya langsing,


dan tatapannya tenang.

"Miss Steele," katanya. "Aku datang untuk


mobil Anda."

"Oh ya, tentu saja. Masuklah, aku akan


mengambil kunci."

Tentunya ini di luar panggilan tugasnya. Aku


ingin tahu lagi apa gambaran pekerjaan
Taylor. Aku memberikan kunci, dan kita ber-
jalan tanpa bersuara bagiku rasanya tak nya-
man - menuju Beetle warna biru muda. Aku
membuka pintu dan mengeluarkan senter
dari kotak sarung tangan. Itu saja.
978/1631

Aku tak memiliki barang pribadi lagi di


dalam Wanda. Selamat tinggal, Wanda.
Terima kasih. Aku membelai atap saat aku
menutup pintu penumpang.

"Berapa lama anda bekerja untuk Mr. Grey?"


Aku bertanya.

"Empat tahun, Miss Steele."

Tiba-tiba, aku memiliki dorongan yang


sangat kuat untuk menghujani dia dengan
pertanyaan. Orang ini pasti tahu tentang
Christian, semua rahasianya. Tapi kemudian
dia mungkin menandatangani perjanjian
NDA.

Aku melihat dengan gugup ke arahnya. Eks-


presinya 568

pendiam sama seperti Ray, dan aku jadi


ramah padanya.
979/1631

"Dia pria baik, Miss Steele," katanya, dan dia


tersenyum sedikit. Dia mengangguk sedikit
padaku, lalu naik ke mobilku, dan men-
gendarai pergi.

Apartemen, Beetle, Clayton - semua berubah


sekarang. Aku menggeleng saat aku masuk
kembali ke dalam. Dan perubahan terbesar
dari semua adalah Christian Grey. Taylor
berpikir dia orang yang baik.

Dapatkah aku mempercayainya?

569

Jam delapan José bergabung dengan kami,


membawa makanan China. Kami sudah sele-
sai mengemas dan siap untuk pergi. Dia
membawa beberapa botol bir, dan Kate dan
aku duduk di sofa sementara dia bersila di
lantai di antara kami. Kami menonton acara
TV
980/1631

yang jelek, minum bir, saat malam mulai


bertambah larut, pengaruh dari bir membuat
kami bersenang-senang dengan seru sambil
bernostalgia. Sudah empat tahun kami ber-
teman baik.

Suasana antara Jose dan aku sudah kembali


normal, percobaan ciumannya sudah ter-
lupakan. Yah, dewi batinku berbaring di
bawah karpet yang sudah disapu bersih,
makan anggur dan menekan jari-jarinya, tak
begitu sabar menunggu hari Minggu. Ada
ketukan di pintu, dan hatiku melompat ke
tenggorokan. Siapa?

Kate menjawab orang yang mengetuk pintu


dan hampir terjatuh dari kakinya saat meli-
hat Elliot. Dia langsung menangkapnya sep-
erti gaya Hollywood bergerak cepat memeluk
di dalam rumah seni Eropa.

Jujur saja ...


981/1631

bisakah dilakukan di dalam kamar. José


dan aku saling memandang. Aku terkejut
pada kurang sopannya mereka.

"Bisakah kita keluar ke bar?" Aku meminta


José, yang mengangguk panik. Kami tak ter-
lalu nyaman dengan kemesraan yang tak ter-
kendali berlangsung di depan kami. Kate
mendongak memandangku, memerah dan
bermata cerah.

570

"Jose dan aku akan minum." Aku memutar


bola mata padanya. Ha! Aku masih bisa me-
mutar bola mata pada waktuku sendiri.

"Oke," dia menyeringai.

"Hai Elliot, bye Elliot."

Dia mengedipkan mata biru besarnya


padaku, José dan aku tertawa seperti remaja
982/1631

saat sudah berada di luar. Saat kami


berjalan-jalan ke bar, aku menggenggam
tangan José. Ya Tuhan, dia begitu sederhana

- aku benar-benar tak menghargai itu


sebelumnya.

"Kau masih mau datang ke pembukaan


acaraku, kan?"

"Tentu saja, Jose, kapan?"

"9 Juni."

"Hari apa?" Aku tiba-tiba panik.

"Hari Kamis."

"Ya aku akan datang ... dan kau akan men-


gunjungi kami di Seattle?"

"Coba untuk menghentikanku." Dia


menyeringai.
983/1631

571

Sudah larut malam saat aku tiba kembali


dari bar.

Kate dan Elliot tak terlihat tapi suara mereka


bisa kedengaran. Sialan. Aku harap suaraku
tak keras.

Aku tahu Christian tidak. Mukaku memerah


memikiran itu dan masuk ke kamarku. Sete-
lah pelukan singkat - agak canggung - men-
gucapkan terima atas semua kebaikan, José
pergi. Aku tak tahu kapan aku akan melihat-
nya lagi, mungkin acara pameran fotonya,
dan sekali lagi, aku kagum bahwa akhirnya
dia bisa mengelar sebuah pameran. Aku
akan merindukannya dan pesona kekanak-
kanakannya. Aku tak tega untuk bercerita
tentang Beetle, aku tahu dia akan sakit hati
saat dia tahu, dan aku hanya bisa menangani
seorang pria saja pada satu saat. Setelah di
984/1631

kamar, aku memeriksa laptop, dan tentu


saja, ada email dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: Dimana kamu?

Tanggal: 27 Mei 2011 22:14

Untuk: Anastasia Steele

' Aku di tempat kerja. Aku akan men-


girimkan email saat aku sudah tiba
dirumah. '

Apa kau masih di tempat kerja atau kau su-


dah mengemas ponsel, BlackBerry dan
MacBookmu?

572

Telepon aku, atau mungkin aku terpaksa un-


tuk menelepon Elliot.
985/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Ya Ampun ... José ... sial.

Aku ambil teleponku. Lima panggilan tak


terjawab dan satu pesan suara. Untuk se-
mentara, aku mendengarkan pesan. Ini dari
Christian.

'Aku pikir kau harus belajar bagaimana


mengelola harapanku. Aku bukan pria yang
sabar. Jika kau mengatakan kau akan
menghubungiku setelah selesai bekerja,
maka kau harus punya kesopanan untuk
melakukannya. Jika tidak, aku khawatir,
dan itu bukan emosi yang aku kenal, dan
aku tak sabar menghadapi dengan ten-
ang.Telepon aku.'

Dua kali sial. Apakah dia pernah memberiku


istirahat? Aku cemberut di telepon. Dia
986/1631

membuatku sesak nafas. Dengan ketakutan


mendalam yang menarik lurus didalam per-
utku, aku menekan nomornya. Jantung sep-
erti ada di dalam mulutku saat aku menung-
gu dia menjawab. Dia mungkin ingin
menundukkan tujuh nuansa warna sialan
keluar dariku. Pikiran itu membuatku
tertekan.

"Hai," katanya lembut, dan responnya men-


gagetkanku karena aku mengharapkan

573

kemarahannya, tapi jika ada, sepertinya dia


terdengar lega.

"Hai," gumamku.

"Aku mengkhawatirkanmu."

"Aku tahu. Maaf aku tak menjawab, tapi aku


baik-baik saja."
987/1631

Dia berhenti sejenak.

"Apakah kau memiliki malam yang


menyenangkan?"

Tanyanya riang dan sopan.

"Ya. Kami telah selesai mengemas, Kate dan


aku berbagi makanan Cina yang dibelikan
José." Aku memejamkan mata erat-erat saat
aku menyebutkan nama Jose itu. Christian
tak mengatakan apapun.

"Bagaimana denganmu?" Aku bertanya un-


tuk mengisi pembicaraan yang tiba-tiba
diam. Aku tak akan membiarkan dia marah
padaku tentang José.

Akhirnya, dia mendesah.

"Aku pergi makan malam acara penggalan-


gan dana.
988/1631

Acaranya sangat membosankan. Aku pergi


sesegera mungkin."

Dia terdengar sangat sedih dan pasrah.


Hatiku mencengkram. Aku membayangkan
dia malam-574

malam yang lalu duduk di depan piano di ru-


ang keluarga yang besar dan memainkan
musik melankolis begitu sedih yang tak
tertahankan.

"Aku berharap kau ada di sini," bisikku, kar-


ena aku punya keinginan untuk
menggenggamnya.

Menenangkan dia.

Meskipun dia tak akan membiarkanku. Aku


ingin kedekatan darinya.

"Apa kau menginginkannya?" Gumamnya


dengan lunak. Sialan. Ini tak terdengar
989/1631

seperti dia, dan kulit kepalaku seperti


ditusuk-tusuk dengan munculnya ketakutan.

"Ya," aku menarik napas. Setelah diam agak


lama, dia mendesah.

"Sampai bertemu hari Minggu?"

"Ya, hari Minggu," bisikku, dan gairah


terprogram disekujur tubuhku.

"Selamat malam."

"Selamat malam, Sir."

Panggilanku mengejutkannya, aku bisa tahu


dari suara pengambilan napasnya yang
tajam.

"Semoga kepindahanmu besok lancar,


Anastasia."

575
990/1631

Suaranya lembut. Dan kami berdua menele-


pon seperti remaja, tak ingin menutup
telepon.

"Tutup teleponnya," bisikku. Akhirnya, aku


merasakan senyumnya.

"Tidak, kau yang menutup telepon." Dan aku


tahu dia menyeringai.

"Aku tak mau."

"Aku juga tidak."

"Apa kau marah padaku?"

"Ya."

"Apa kau masih marah?"

"Tidak"

"Jadi kau tak akan menghukumku?"


991/1631

"Tidak. Ada saat dimana aku seperti seorang


pria yang lain."

"Aku sudah menyadari."

"Kau bisa menutup telepon, Miss Steele."

"Apa kau benar-benar ingin aku menu-


tupnya, Sir?"

576

"Pergilah ke tempat tidur, Anastasia."

"Ya, Sir."

Kami berdua diam di telepon.

"Pernahkah kau berpikir bahwa kau akan


bisa melakukan apa yang kau katakan?" Dia
geli dan jengkel pada saat yang sama.

"Mungkin. Kita lihat saja setelah hari Ming-


gu." Dan aku tekan 'end' di telepon.
992/1631

******

Elliot berdiri dan mengagumi hasil karyanya.


Dia telah berhasil menghubungkan kembali
TV kita ke sistem satelit apartemen kami di
daerah Pike Place Market. Kate dan aku
berbaring di sofa dengan cekikikan, terkesan
oleh kehebatannya menggunakan bor listrik.
TV Layar datar terlihat aneh menempel
dinding bata dari gudang yang diubah jadi
apartemen, tapi tidak diragukan aku akan
terbiasa dengan itu.

"Lihat, sayang sangat mudah." Dia


menyeringai senyum lebar tampak gigi
putihnya pada Kate, dan dia benar-benar
hampir larut ke dalam sofa.

Aku memutar bola mataku pada mereka


berdua.

"Aku ingin tinggal, sayang, tapi kakakku


baru 577
993/1631

kembali dari Paris. Nanti malam diwajibkan


datang untuk makan malam keluarga."

"Bisakah kau datang setelah itu?" Kate men-


coba menanyakan, serba lembut dan bukan
seperti Kate.

Aku berdiri dan berjalan ke dapur dengan


berpura-pura membongkar salah satu peti
kayu. Mereka ingin mendapatkan privasi.

"Aku akan melihat apa aku bisa melarikan


diri,"

janjinya.

"Aku akan turun denganmu." Senyum Kate.

"Sampai ketemu lagi, Ana." Elliot


menyeringai.

"Sampai jumpa, Elliot. Sampaikan salamku


untuk Christian."
994/1631

"Hanya salam?" Alisnya naik penuh arti.

"Ya." Mukaku memerah. Dia mengedipkan


mata padaku, dan mukaku bertambah merah
saat dia mengikuti Kate keluar dari aparte-
men. Elliot sangat manis dan begitu berbeda
dari Christian. Dia hangat, terbuka, saling
menyentuh dengan Kate. Mereka hampir tak
dapat menahan tangannya dari satu sama
lain - jujur itu sangat memalukan - dan aku
merasa iri.

Kate kembali sekitar dua puluh menit kemu-


dian 578

dengan membawa pizza, dan kami duduk,


dikelilingi oleh peti kayu, di ruang baru ter-
buka kami, makan langsung dari kotak. Ayah
Kate sudah membuat kami bangga. Aparte-
men ini tak luas, tapi cukup besar, tiga
kamar tidur dan ruang tamu besar yang bisa
langsung melihat Pike Place Market itu
sendiri.
995/1631

Semua kokoh, lantai kayu, bata merah, dan


bagian atas dapur adalah beton halus, sangat
bermanfaat sekarang ini. Kami berdua
menyukai tinggal di jantung kota.

Pukul delapan kotak suara berbunyi. Kate


melompat -

dan jantungku melompat ke mulutku.

"Pengiriman, Miss Steele, Miss Kavanagh."

Kekecewaan mengalir bebas dan tak terduga


melalui pembuluh darahku. Ternyata bukan
Christian.

"Lantai kedua, apartemen dua."

Kate menyuruh pemuda pengirim paket


masuk, mulutnya menganga saat dia melihat
Kate, melihat jeans ketat, t-shirt, rambut dis-
anggul tinggi dengan sulur yang lolos. Dia
punya pengaruh pada pria.
996/1631

Pemuda itu memegang sebotol sampanye


dengan balon berbentuk helikopter terpas-
ang. Kate memberinya senyum yang mem-
pesona pada pemuda pengirim paket itu dan
beralih membacakan kartunya padaku.

Ladies, Semoga beruntung di rumah baru


kalian, Christian Grey.

579

Kate menggeleng kepalanya tak setuju.

"Mengapa dia tak bisa hanya menulis 'dari


Christian'?

Dan ada apa dengan balon helikopter yang


aneh?"

"Charlie Tango."

"Apa?"
997/1631

"Christian mengajakku ke Seattle dengan


menerbangkan sendiri helikopternya." Aku
mengangkat bahu.

Kate menatap ke arahku dengan mulut ter-


buka. Aku harus bilang - Aku suka kesem-
patan ini - Katherine Kavanagh, diam dan
tertegun, peristiwa itu begitu langka. Aku
meluangkan waktu singkat yang langka un-
tuk menikmatinya.

"Ya, dia memiliki helikopter, yang dia terb-


angkan sendiri," Aku mengatakan dengan
bangga.

"Tentu saja brengsek kaya menjijikkan itu


memiliki helikopter. Kenapa kau tak men-
ceritakan padaku."

Kate memberikan tatapan menuduh padaku,


tapi dia tersenyum, menggelengkan kepala
tak percaya?
998/1631

"Aku banyak pikiran akhir-akhir ini."

Dia mengerutkan kening.

580

"Apa kau akan baik-baik saja selama aku


pergi?"

"Tentu saja." Jawabku meyakinkan. Kota


Baru, tak ada pekerjaan ... dengan pacar
yang gila.

"Apa kau memberinya alamat kita?

"Tidak, tapi menguntit adalah salah satu


spesialisasinya." Aku termenung, terus
terang.

Alis Kate langsung menyambung.

"Entah bagaimana aku tak terkejut. Dia


membuatku khawatir, Ana. Setidaknya itu
sampanye yang terbaik dan juga dingin."
999/1631

Tentu saja, hanya Christian yang bisa men-


girim sampanye dingin atau menyuruh sek-
retarisnya untuk melakukannya ...

atau mungkin Taylor. Kami membukanya


kemudian menemukan cangkir teh kami –
cangkir teh adalah barang terakhir waktu
mengemas.

"Bollinger Grande Annee Rosé 1999, anggur


bermutu tinggi." Aku tersenyum pada Kate,
dan kami tos dengan cangkir teh.

Aku bangun lebih awal pada hari Minggu


pagi yang kelabu setelah semalam tidur ny-
enyak dan terjaga menatap peti-petiku. Kau
harus benar-benar membongkar ini, bawah
sadar mengomeliku, 581

mengatupkan bibir seperti bibirnya makhluk


harpy bersama-sama. Tidak... hari ini ada-
lah hari yang ku tunggu. Dewi batinku tak
sabar, melompat dari satu kaki ke kaki yang
1000/1631

lain. Mengantisipasi menggantung berat dan


menakjubkan di atas kepalaku seperti awan
badai gelap tropis. Kupu-kupu membanjiri
perutku -

dan juga lebih gelap, jasmani, menawan ter-


asa sakit saat aku mencoba untuk membay-
angkan apa yang akan dia lakukan padaku ...
dan tentu saja, aku harus menandatangani
kontrak yang terkutuk atau apakah aku
harus melakukan itu? Aku mendengar ping
surat masuk dari laptop di lantai samping
tempat tidurku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hidupku dalam Hitungan Tang-


gal: 29 Mei 2011 08:04

Untuk: Anastasia Steele


1001/1631

Jika kau mengemudi kau memerlukan kode


akses untuk garasi bawah tanah di Escala:
146963

Parkir di ceruk no 5 - itu salah satu milikku.

Kode untuk lift: 1880

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

582

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Anggur yang sangat bagus Tang-


gal: 29 Mei 2011 08:08

Untuk: Christian Grey

Ya Sir. Sangat jelas.


1002/1631

Terima kasih atas sampanye dan balon


Charlie Tango, yang sekarang terikat di tem-
pat tidurku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Iri

Tanggal: 29 Mei 2011 08:11


Untuk: Anastasia Steele

Sama-sama.

Jangan terlambat.

Beruntungnya Charlie Tango.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

583

Aku memutar bola mataku pada sikapnya


yang sangat memerintah, tapi baris terakhir
membuatku tersenyum. Aku berjalan
menuju kamar mandi, bertanya-tanya apa
Elliot berhasil kembali tadi malam dan ber-
usaha keras untuk mengendalikan
kegelisahanku.
1004/1631

Aku bisa mengendarai Audi dengan sepatu


hak tinggi!

Tepat pukul 12:55, Aku sudah sampai di


dalam garasi Escala di parkiran ceruk nomer
lima. Seberapa besar parkiran yang dia mi-
liki? SUV Audi ada, R8, dan dua Audi SUV
yang lebih kecil ... hmm. Aku cek maskara
yang jarang kupakai dalam cahaya cermin ri-
as di sunshield-ku. Salah satu bagian yang
tak ada di Beetle.

Ayo! Dewi batinku memegang pom pom di


tangannya -

dia berpenampilan seperti cheerleader.

Di cermin yang mengelilingi lift, aku


memeriksa gaun warna plum-ku, yah seben-
arnya - gaun plumnya Kate.
1005/1631

Terakhir kali aku memakai ini, dia ingin


mengupas dariku. Tubuhku menegang
memikirkan itu.

Ya, perasaan itu hanya membuatku sangat


senang, dan aku menarik napas. Aku me-
makai celana dalam yang Taylor beli un-
tukku. Mukaku memerah memikirkan
Rambut-Cepak berkeliaran di lorong Agen
Intel atau di mana pun dia membelinya.
Pintu membuka, dan aku menghadap lobi
apartemen nomor 584

satu.

Taylor berdiri di pintu ganda saat aku


melangkah keluar dari lift.

"Selamat siang, Miss Steele," katanya.

"Oh tolong panggil aku, Ana."

"Ana," dia tersenyum.


1006/1631

"Mr. Grey sedang menunggu Anda."

Aku yakin dia menungguku.

Christian duduk di sofa ruang tamunya


membaca koran Minggu. Dia mendongak
saat Taylor mengantarku ke ruang tamu.
Ruangan ini persis seperti yang aku ingat -
sudah seminggu penuh sejak aku berada di
sini - tapi rasanya begitu lama.

Sebenarnya Christian terlihat dingin dan


tenang, dia terlihat sangat menyenangkan.
Dia memakai kemeja linen longgar putih dan
celana jeans, tanpa sepatu atau kaus kaki.
Rambutnya kusut dan tak disisir, dan mata
abu-abunya berbinar nakal padaku. Bentuk
sangat tampan. Dia berdiri dan berjalan ke
arahku, tersenyum menilai agak geli terukir
di bibirnya yang indah.

Aku berdiri bergerak ke pintu masuk ruan-


gan, lumpuh karena keindahannya dan
1007/1631

menunggu rasa manis apa yang akan terjadi.


Aliran arus yang akrab 585

ada diantara kami, memicu perlahan di


dalam perutku, menarikku ke dalam dirinya.

"Hmm ... gaun itu," gumamnya tanda setuju


saat dia menatapku. "Selamat datang kem-
bali, Miss Steele,"

dia berbisik, dan menggenggam daguku, dia


membungkuk dan memberkan ciuman lem-
but di bibirku. Sentuhan bibirnya pada
bibirku bergema di seluruh tubuhku. Na-
pasku sesak.

"Hai," bisikku saat mukaku memerah.

"Kau tepat waktu. Aku suka tepat waktu.


Ayo." Dia mengambil tanganku dan mem-
bawaku ke sofa. "Aku ingin menunjukkan se-
suatu," katanya mengajak kami duduk. Dia
mengulurkan Seattle Times. Pada halaman
1008/1631

delapan, ada foto kami berdua bersama-


sama saat upacara wisuda. Ya ampun. Aku di
koran.

Aku cek judulnya.

Christian Grey dan temannya saat upacara


wisuda di WSU Vancouver.

Aku tertawa.

"Jadi aku 'teman' mu sekarang."

"Karena sudah ditampilkan. Dan ada di kor-


an, jadi itu pasti benar." Dia menyeringai.

Duduk di sampingku, seluruh tubuhnya


berbalik menghadapku, salah satu kakinya
diselipkan di 586

bawah kaki yang lain. Dia menyelipkan ram-


but di belakang telingaku dengan jari telun-
juknya. Tubuhku menjadi hidup karena
1009/1631

sentuhannya, menunggu dan sangat


membutuhkan.

"Jadi, Anastasia, kau punya ide yang lebih


baik denganku sejak terakhir kali kau di
sini."

"Ya." Kemana arah pembicaraannya?

"Tapi kau kembali lagi."

Aku mengangguk malu-malu, dan mata abu-


abunya berkilau. Dia menggelengkan kepa-
lanya sedikit sepertinya dia bergumul
dengan idenya.

"Apa kau sudah makan?" pertanyaannya


mengalihkan pikiran.

Sial.

"Belum."
1010/1631

"Apa kau lapar?" Dia benar-benar berusaha


untuk tak terlihat kesal.

"Tidak untuk makanan," bisikku, dan reaksi


cuping hidungnya bergerak sedikit bereaksi.

Ia mencondongkan tubuh dan berbisik di


telingaku.

"Kamu sangat bersemangat seperti biasa,


Miss Steele, 587

dan hanya untuk memberitahu padamu aku


juga sama dan ini menjadi rahasia kecil kita.

Tapi Dr. Greene sebentar lagi akan datang."


Dia duduk tegak. "Aku berharap kau akan
makan,"

tegurnya lembut.

Darah panasku mendingin. Sial - dokter. Aku


sudah lupa.
1011/1631

"Apa yang bisa kau ceritakan tentang Dr.


Greene?"

Aku bertanya untuk mengalihkan perhatian


kita berdua.

"Dia dokter kandungan yang terbaik di


Seattle. Apa lagi yang bisa aku katakan? "Dia
mengangkat bahu.

"Aku pikir aku menemui doktermu, dan jan-


gan bilang kau benar-benar seorang wanita,
karena aku tak akan percaya."

Dia menatapku seperti berkata jangan-


menjadi-konyol.

"Kurasa lebih tepat bahwa kau berkonsultasi


dengan spesialis. Benar kan?" katanya
lembut.
1012/1631

Aku mengangguk. Sialan, jika dia dokter


spesiali kandungan terbaik, dia dijadwalkan
menemuiku pada hari Minggu

- saat makan siang! Aku tak bisa membay-


angkan 588

berapa banyak biayanya. Christian tiba-tiba


mengerutkan kening seolah mengingat se-
suatu yang tidak menyenangkan.

"Anastasia, malam ini ibuku mengundang-


mu untuk datang makan malam. Aku per-
caya Elliot meminta Kate juga. Aku tak tahu
bagaimana perasaanmu tentang itu. Akan
menjadi aneh bagiku

memperkenalkanmu pada keluargaku."

Aneh? Mengapa?
1013/1631

"Apakah kau malu karena aku?" Aku tak bisa


menjaga hatiku merasa terluka keluar dari
suaraku.

"Tentu saja tidak." Dia memutar bola matan-


ya ke arahku.

"Mengapa aneh?"

"Karena aku belum pernah melakukan


sebelumnya."

"Mengapa kau boleh memutar bola matamu,


dan aku tidak?"

Dia berkedip padaku.

"Aku tak menyadarinya."

"Biasanya aku juga tidak," Aku


membentaknya.

Christian melotot padaku, terdiam. Taylor


muncul di 589
1014/1631

ambang pintu.

"Dr. Greene di sini, Sir."

"Tunjukkan padanya ke kamar Miss Steele."

Kamar Miss Steele!

"Siap untuk kontrasepsi tertentu?" Tanyanya


saat berdiri dan mengulurkan tangannya
padaku.

"Kau tidak akan ikut juga kan?" Aku ter-


kesiap, terkejut.

Dia tertawa.

"Aku membayarnya sangat mahal untuk


menonton, percayalah, Anastasia, tapi aku
tidak berpikir dokter yang baik itu akan
setuju."

Aku mengambil tangannya, dan dia men-


arikku ke dalam pelukannya dan menciumku
1015/1631

dalam-dalam. Aku mencengkeram


lengannya, terkejut. Tangannya ada di ram-
butku memegang kepalaku, dan dia men-
arikku menjauhinya, dahinya menempel
dengan dahiku.

"Aku sangat senang kau di sini," bisiknya.


"Aku tak sabar untuk melihatmu telanjang."

590

Dr. Greene tinggi, pirang, dan rapi, men-


genakan setelan biru cerah. Aku teringat
wanita yang bekerja di kantor Christian. Dia
persis seperti model - pirang Stepford yang
lain. Rambut panjangnya disanggul elegan.
Dia pasti berusia di awal empat puluhan.

"Mr. Grey." Dia menjabat tangan terulur


Christian.

"Terima kasih sudah datang dengan pember-


itahuan yang mendadak," kata Christian.
1016/1631

"Terima kasih telah menghargai waktuku,


Mr. Grey.

Miss Steele" tersenyum. Matanya dingin dan


menilai.

Kami berjabat tangan, dan aku tahu dia sa-


lah satu wanita yang tak mentolerir orang-
orang bodoh dengan senang hati. Seperti
Kate. Aku menyukainya segera.

Dia memberi Christian tatapan tajam, dan


setelah beberapa saat yang canggung, ia
memahami isyaratnya.

"Aku akan ke lantai bawah," gumamnya, dan


dia meninggalkan apa yang akan jadi kamar
tidurku.

"Nah Miss Steele. Mr. Grey tengah memba-


yarku sedikit uang untuk menemuimu. Apa
yang bisa aku lakukan untukmu?"
1017/1631

Setelah pemeriksaan menyeluruh dan


diskusi panjang, Dr. Greene dan aku memu-
tuskan menggunakan pil mini. Dia menulis
aku resep pra-bayar dan menginstruksik-
anku untuk mengambilnya 591

besok. Aku suka sikap tanpa basa-basinya -


ia telah menguliahiku sampai dia sebiru
setelannya tentang meminumnya pada
waktu yang sama setiap hari. Dan aku bisa
bilang dia terbakar dengan rasa ingin tahun-
ya tentang apa yang disebut hubunganku
dengan Mr. Grey. aku tak memberinya
rincian. Entah bagaimana aku pikir dia tak
akan terlihat begitu tenang lagi dan terkend-
ali jika dia melihat Red Room of Pain milik
Christian. Aku memerah saat kita melewati
pintu tertutup dan menuju kembali ke lantai
bawah ke galeri seni yang jadi ruang tamu
Christian.

Christian sedang membaca, duduk di sofan-


ya. Sebuah aria yang mempesona sedang
1018/1631

diputar pada sistem musiknya, berputar-


putar di sekitarnya, menyelimuti dia,
memenuhi ruangan dengan lagu, manis pen-
uh perasaan.

Untuk beberapa saat, dia tamSir tenang. Dia


berbalik dan melirik kita ketika kita masuk
dan tersenyum hangat padaku.

"Apa kau sudah selesai?" Tanya dia seolah-


olah dia benar-benar tertarik. Dia menunjuk
remote pada kotak putih ramping di bawah
perapian tempat iPod-nya ditaruh, dan
melodi indah memudar tapi musik latarnya
masih ada. Berdiri, ia berjalan ke arah kita.

"Ya, Mr. Grey. Jaga dia, dia wanita muda


cantik yang cerdas."

592

Christian kaget - begitu juga aku. Satu hal


yang tak pantas untuk seorang dokter
1019/1631

katakan. apakah dia memberinya semacam


peringatan yang tak begitu halus? Christian
segera pulih.

"Aku sepenuhnya berniat melakukannya,"

gumamnya, bingung.

Menatap dia, aku mengangkat bahu, malu.

"Aku akan mengirimkan tagihanku," kata Dr.


Greene singkat sambil menjabat tangannya.

"Selamat siang, dan semoga sukses untuk-


mu, Ana."

Dia tersenyum, matanya berkerut seperti


yang dilakukannya ketika kita berjabat
tangan.

Taylor muncul entah dari mana untuk


mengawal dia melalui pintu ganda dan kelu-
ar menuju lift.
1020/1631

Bagaimana dia melakukannya? Di mana dia


mengintai?

"Bagaimana itu?" Tanya Christian.

"Baik, terima kasih. Dia mengatakan bahwa


aku harus menjauhkan diri dari segala
macam kegiatan seksual selama empat
minggu ke depan."

Mulut Christian menganga kaget, dan aku


tak bisa menahan tawa lagi dan nyengir
padanya seperti orang idiot.

593

"Gotcha!"

Dia menyempit matanya, dan aku langsung


berhenti tertawa. Bahkan, dia terlihat agak
menakutkan. Oh sial. Bawah sadarku ge-
metar di sudut saat semua darah menghilang
1021/1631

dari wajahku, dan aku membayangkan dia


menempatkanku di lututnya lagi.

"Gotcha!" Katanya dan nyengir. Dia meraih


pinggangku dan menarikku kepadanya. "Kau
tak bisa diperbaiki, Miss Steele," bisiknya,
menatap ke mataku saat ia menjalin jari-jar-
inya ke rambutku, memegangku tetap di
tempatnya. Dia menciumku, keras, dan aku
berpegang pada lengan berototnya untuk
keseimbangan.

"Aku sangat ingin melakukannya denganmu


di sini, sekarang, tapi kau perlu makan dan
aku juga. Aku tak ingin kau pingsan
denganku nanti," gumamnya di bibirku.

"apakah hanya itu yang kau inginkan dariku


-

tubuhku?" Bisikku.

"Tubuh dan mulut cerdasmu," dia bernafas.


1022/1631

Dia menciumku lagi penuh gairah, dan


kemudian tiba-tiba melepaskanku, mengam-
bil tanganku dan membawaku ke dapur. Aku
terguncang. Satu menit kita bercanda dan
berikutnya ... aku mengipasi wajahku yang
panas. Dia benar-benar menarik secara sek-
sual, dan sekarang aku harus memulihkan
594

keseimbanganku dan makan sesuatu. Aria


masih mengiringi di latar belakang.

"Musik apa itu?"

"Villa Lobos, sebuah aria dari Brasileiras


Bachianas.

Bagus, kan?"

"Ya," bisikku setuju total.

Bar sarapan diatur untuk dua orang; Christi-


an mengambil mangkuk salad dari lemari es.
1023/1631

"Salad ayam caesar apa kau mau?"

Oh terima kasih langit, tidak terlalu berat.

"Ya, mau, terima kasih."

Aku menyaksikan ia bergerak dengan ang-


gun didapurnya. Dia begitu nyaman dengan
tubuhnya pada satu saat, tapi kemudian dia
tak suka disentuh

... jadi mungkin dalam hati dia tak nyaman.


Semua orang tergantung pada orang lain,
aku merenung -

kecuali mungkin Christian Grey.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya dia, men-


arikku dari lamunan. Aku memerah.

"Aku hanya menonton caramu bergerak."

Dia mengangkat alis geli.


1024/1631

595

"Dan?" Katanya datar.

Aku memerah lagi.

"Kau sangat anggun."

"Wah, terima kasih, Miss Steele," bisiknya.


Dia duduk di sampingku, memegang sebotol
anggur. "Chablis?"

"Boleh."

"Silakan makan saladnya," katanya, suaran-


ya lembut.

"Katakan - metode apa yang kau pilih?"

Aku sejenak dikejutkan oleh pertanyaannya,


ketika aku sadar ia berbicara tentang kun-
jungan Dr. Greene

"pil mini."
1025/1631

Dia mengernyit.

"Dan akan kau ingat untuk meminumnya se-


cara teratur, pada saat yang benar, setiap
hari?"

Astaga ... tentu saja aku akan


meminumnya.

Bagaimana dia tahu? Aku malu memikirkan


hal itu, mungkin dari satu atau lebih lima be-
las wanita itu.

"Aku yakin kau akan mengingatkan aku,"


gumamku datar.

596

Dia melirikku dengan keramahan geli.

"Aku akan menempatkan alarm pada


kalenderku."

Dia menyeringai. "Makan."


1026/1631

Ayam caesar-nya lezat. Yang menge-


jutkanku, aku kelaparan, dan untuk pertama
kalinya sejak aku berada bersamanya, aku
selesai makan sebelum dia.

Anggurnya garing, bersih, dan berasa buah.

"Bersemangat seperti biasa, Miss Steele?"


Dia tersenyum ke arah piring kosongku.

Aku menatapnya dari bawah bulu mataku.

"Ya," bisikku.

Napasnya tersentak. Dan saat ia menatap ke


arahku, aku merasakan suasana antara kami
perlahan-lahan bergeser, berkembang ...
mengisi. Tatapannya berubah dari gelap jadi
membara, membawaku bersamanya.

Dia berdiri, menutup jarak antara kami, dan


menarikku dari kursi barku ke dalam
pelukannya.
1027/1631

"apakah kau ingin melakukan ini?" Dia


bernafas, menatapku tajam.

"Aku belum menandatangani apapun."

"Aku tahu - tapi aku melanggar semua atur-


an hari 597

ini."

"apakah kau akan memukulku?"

"Ya, tapi itu tak akan menyakitimu. Aku tak


ingin menghukummu sekarang. Jika itu ter-
jadi kemarin malam, yah, itu akan beda
ceritanya."

Ya ampun. Dia ingin menyakitiku ... ba-


gaimana caraku menangani hal ini? Aku tak
bisa menyembunyikan kengerian di
wajahku.

"Jangan biarkan orang mencoba dan


meyakinkanmu sebaliknya, Anastasia. Salah
1028/1631

satu alasan orang seperti aku melakukan ini


karena kita suka memberi dan atau mener-
ima rasa sakit. Ini sangat sederhana.

kau tidak, jadi aku menghabiskan banyak


waktu kemarin memikirkan hal itu."

Dia menarikku kearahnya, dan ereksinya


menekan ke dalam perutku. Aku harus lari,
tapi aku tak bisa. Aku tertarik secara dalam
padanya, hingga tingkat elemen, bahwa aku
belum dapat memahaminya.

"apakah kau sudah mendapat kesimpulan?"


Bisikku.

"Belum, dan sekarang, aku hanya ingin men-


gikatmu dan bercinta denganmu habis-
habisan. apakah kau siap untuk itu?"

"Ya," aku bernapas ketika segala sesuatu


dalam 598
1029/1631

tubuhku mengencangkan sekaligus ... wow.

"Bagus. Ayo" Dia mengambil tanganku dan,


meninggalkan semua piring kotor di meja
sarapan, dan kami menuju lantai atas.

Jantungku mulai berdebar-debar. Ini dia.


Aku benar-benar akan melakukan ini. Dewi
batinku berputar seperti putaran penari
balet kelas dunia, berputar dan berputar lagi.
Dia membuka pintu ruang bermain, bergeser
memberiku jalan masuk, dan aku sekali lagi
di Red Room of Pain. Mash sama, bau kulit,
buah jeruk, kayu gelap dan mengkilap,
semua sangat sensual. Darahku mengalirkan
rasa panas dan takut melalui sistemku - ad-
renalin bercampur dengan nafsu dan kerin-
duan. Ini adalah koktail kuat yang mem-
abukkan. Sikap Christian telah berubah
sepenuhnya, pelan-pelan berubah, lebih ker-
as dan jahat. Dia menatap ke arahku dan
matanya panas, penuh nafsu ...
menghipnotis.
1030/1631

"Ketika kau berada di sini, kau benar-benar


milikku,"

dia bernafas, setiap kata lambat dan terukur.

"Melakukan apapun sesui keinginanku.


apakah kamu mengerti?"

Tatapannya begitu intens. Aku mengangguk,


mulutku kering, hatiku berdebar kencang
mencari jalan keluar dari dadaku.

"Lepas sepatumu," ia memerintahkan


lembut.

599

Aku menelan ludah, dan dengan agak kikuk,


aku melepaskannya. Dia membungkuk dan
mengambil mereka dan menaruhnya di
samping pintu.

"Bagus. Jangan ragu ketika aku meminta kau


untuk melakukan sesuatu. Sekarang aku
1031/1631

akan melucutimu keluar dari gaun ini. Se-


suatu yang aku ingin lakukan selama be-
berapa hari, jika aku ingat. Aku ingin kau
merasa nyaman dengan tubuhmu, Anastasia.
kau memiliki tubuh yang indah, dan aku
ingin melihatnya.

Ini adalah keindahan untuk dilihat. Bahkan,


aku bisa menatapmu sepanjang hari, dan
aku ingin kau tidak merasa malu akan
ketelanjanganmu. apakah kamu mengerti?"

"Ya."

"Ya, apa?" Dia membungkuk di atasku,


melotot.

"Ya, Sir."

"Apa kau sungguh-sungguh?" Bentak dia.

"Ya, Sir."

"Bagus. Angkat lengan di atas kepalamu."


1032/1631

Aku melakukan sesuai petunjuknya, dan ia


meraih ke bawah ujung gaunku. Perlahan, ia
menarik gaunku di atas pahaku, pinggulku,
perutku, payudaraku, 600

bahuku, dan di atas kepalaku. Dia berdiri


kembali untuk mengamatiku dan tanpa
sadar melipat gaunku, tak mengalihkan pan-
dangan dariku.

Dia meletakkannya di lemari besar di


samping pintu.

Ia menarik daguku, sentuhannya


membakarku.

"Kau menggigit bibirmu," dia bernafas. "Kau


tahu apa pengaruhnya bagiku," tambahnya
muram. "Berbalik."

Aku berbalik dengan segera, tak ragu-ragu.


Dia melepas kait braku dan kemudian
mengambil kedua talinya, dia dengan
1033/1631

perlahan menariknya ke bawah lenganku,


menyentuh kulitku dengan jari-jari dan
ujung jempolnya sambil melepas braku. Sen-
tuhannya mengirimkan getaran ke tulang
belakangku, membangunkan setiap ujung
saraf di tubuhku. Dia berdiri di belakangku,
begitu dekat hingga aku merasakan panas
memancar darinya,

memanaskanku, memanaskan seluruh tu-


buhku. Dia menarik rambutku hingga semua
tergantung di punggungku, menggenggam
rambut di tengkukku, dan memiringkan ke-
palaku ke satu sisi. Dia menjalankan
hidungnya di leherku yang terbuka,
menghirup sepanjang leherku, kemudian
kembali ke telingaku. Otot-otot perutku
mengencang, berhasrat dan menginginkan.
Astaga, dia hampir tak menyentuhku, dan
aku menginginkan dia.

"Aromamu memabukkan seperti biasa,


Anastasia,"
1034/1631

bisiknya saat ia menempatkan ciuman lem-


but di bawah telingaku.

601

Aku mengerang.

"Tenang," dia bernafas. "Jangan mengelu-


arkan suara."

Menarik rambut ke punggungku, aku terke-


jut, dia mulai menjalin dalam satu jalinan
besar, jari-jarinya cepat dan cekatan. Ia
mengikat dengan sebuah ikat rambut yang
tak terlihat ketika ia selesai dan memberikan
tarikan cepat hingga aku terpaksa mundur
kearahnya.

"Aku suka rambutmu dikepang ketika ada di


sini,"

bisiknya.

Hmm ... mengapa?


1035/1631

Dia melepaskan rambutku.

"Berbalik," perintahnya.

Aku lakukan seperti yang diperintahkan,


pernapasanku dangkal, rasa takut dan kerin-
duan bercampur jadi satu. Ini adalah per-
paduan yang memabukkan.

"Ketika aku meminta kau untuk datang ke


sini, ini adalah caramu berpakaian. Hanya
celana dalammu.

Apakah kau mengerti?"

"Ya."

602

"Ya, apa?" Tatapnya marah padaku.

"Ya, Sir."
1036/1631

Sebuah jejak senyum terangkat di sudut


mulutnya.

"Gadis baik." Matanya membakar


menembusku.

"Ketika aku meminta kau untuk masuk ke


sini, aku mengharapkan kau untuk berlutut
di sana." Dia menunjuk ke sebuah tempat di
samping pintu.

"Lakukan sekarang."

Aku berkedip mengolah kata-katanya, berba-


lik, dan agak kikuk berlutut seperti yang
diarahkan.

"kau bisa duduk kembali di tumitmu."

Aku duduk kembali.

"Tempatkan tangan dan lengan bawah rata


diatas paha. Bagus. Sekarang buka lututmu.
1037/1631

Lebih lebar. Lebih lebar lagi. Sempurna.


Menatap ke bawah lantai."

Dia mendekatiku, dan aku bisa melihat kaki


dan tulang keringnya dalam bidang pandan-
ganku. Kaki telanjang.

Aku harus membuat catatan jika ia ingin aku


mengingat. Dia meraih ke bawah dan meng-
genggam 603

anyaman rambutku lagi, kemudian menarik


kepalaku kebelakang jadi aku menatap ke
arahnya. Hanya saja tak menyakitkan.

"Apa kau akan ingat posisi ini, Anastasia?"

"Ya, Sir."

"Bagus. Tetaplah di sini, jangan bergerak"


Dia meninggalkan ruangan.

Aku berlutut, menunggu. Di mana dia pergi?


Apa yang akan dia lakukan padaku? Waktu
1038/1631

berjalan. Aku tak tahu berapa lama dia


membuatku seperti ini ...

beberapa menit, lima, sepuluh? Napasku


menjadi dangkal, antisipasi mengganyangku
dari dalam dan luar.

Dan tiba-tiba dia kembali - dan sekaligus aku


lebih tenang dan lebih terangsang pada saat
yang sama.

Bisakah aku menjadi lebih terangsang? Aku


bisa melihat kakinya. Dia ganti celana jin-
snya. Ini lebih tua, robek, lembut, dan terlalu
sering dicuci. Ya ampun. Jins ini seksi. Dia
menutup pintu dan menggantung sesuatu di
belakang.

"Gadis baik, Anastasia. Kau kelihatan cantik


seperti itu. Bagus. Berdiri."

Aku berdiri, tapi wajahku tetap menunduk


ke bawah.
1039/1631

"kau boleh memandangku."

604

Aku mengintip ke arahnya, dan dia menata-


pku dengan penuh perhatian, menilai, tapi
matanya melunak. Dia melepas kemejanya.
Ya ... aku ingin menyentuhnya. Kancing atas
celana jinsnya sudah terbuka.

"Aku akan rantaimu sekarang, Anastasia.


Ulurkan tangan kananmu."

Aku mengulurkan tanganku. Ia memba-


likkan telapak tanganku sehingga
menghadap keatas, dan tahu-tahu, dia
memukul telapak tanganku tepat di
tengahnya dengan cambuk berkuda yang aku
tak sadar ada di tangan kanannya. Ini terjadi
sangat cepat mengejutkanku hingga nyaris
tak terasa.
1040/1631

Bahkan lebih mencengangkan - itu tak


menyakitkan.

Yah, tidak terlalu, hanya sedikit sengatan.

"Bagaimana rasanya?" Tanya dia.

Aku berkedip padanya, bingung.

"Jawab aku."

"Oke." Aku mengernyit.

"Jangan mengerutkan kening."

Aku berkedip dan mencoba untuk tenang.


aku berhasil.

605

"apakah sakit?"

"Tidak"
1041/1631

"Ini tak akan terasa sakit. apakah kamu


mengerti?"

"Ya." Suaraku tak pasti. Apakah ini benar-


benar tak akan menyakitkan?

"Aku serius," katanya.

Astaga, napasku jadi begitu cepat. Apakah


dia tahu apa yang kupikirkan? Dia menun-
jukkanku cambuknya. Anyaman kulit ber-
warna coklat. Mataku tersentak bertemu
dengan matanya, dan matanya menyala
dengan api dan sedikit geli.

"Kita bertujuan untuk menyenangkan, Miss


Steele,"

bisiknya. "Ayo." Dia menggamit sikuku dan


memposisikan aku di bawah kisi-kisi. Dia
menggapai dan menarik turun beberapa
belenggu dengan manset kulit hitam "Kisi-
1042/1631

kisi ini dirancang sehingga belenggu ber-


gerak di sepanjang kisi-kisi."

Aku melihat ke atas. Gila - ini seperti peta


kereta bawah tanah.

606

"Kita akan mulai di sini, tapi aku ingin


bercinta denganmu secara berdiri. Jadi kita
akan berakhir pada dinding di atas sana" Dia
menunjuk dengan cambuk berkudanya ke
tempat kayu besar berbentuk X di dinding.

"Angkat tangan ke atas kepala."

Aku segera menurut, merasa sepertinya aku


keluar dari tubuhku - sebuah pengamatan
awam dari peristiwa yang terungkap di sekit-
arku. Ini adalah di luar menarik, di luar erot-
is. Ini hal luar biasa yang paling menarik dan
menakutkan yang pernah aku lakukan. Aku
mempercayakan diriku kepada seorang pria
1043/1631

tampan yang, menurut pengakuannya


sendiri, adalah lima puluh nuansa kacau.
Aku menekan getaran singkat ketakutanku.
Kate dan Elliot, mereka tahu aku di sini.

Dia berdiri sangat dekat saat ia mengikatkan


borgol.

Aku menatap dadanya. Kedekatannya adalah


memabukkan. Dia beraroma sabun mandi
dan Christian, campuran memabukkan, dan
menyeretku kembali ke dalam suasana saat
ini. Aku ingin menjalankan hidung dan
lidahku melalui segelintir bulu dadanya.

Aku bisa saja bersandar ke depan ...

Dia melangkah mundur dan menatap ke


arahku, ekspresinya berkabut, cabul, duni-
awi, dan aku tak berdaya, tanganku diikat,
tapi hanya melihat wajah 607
1044/1631

indahnya, membaca hasrat dan kerin-


duannya padaku, aku bisa merasakan kelem-
baban di antara kedua kakiku. Dia berjalan
perlahan mengelilingiku.

"Kau terlihat sangat indah terikat kuat sep-


erti ini, Miss Steele. Dan mulut cerdasmu,
tenang untuk saat ini. Aku suka itu."

Berdiri di depanku lagi, dia mengait jari-jar-


inya ke celana dalamku, dan dengan irama
yang paling tak terburu-buru, menarik turun
ke bawah kakiku, menelanjangiku dengan
sangat lambat, hingga ia akhirnya berlutut di
depanku. Tak melepaskan pandangan
dariku, dia mengepal celana dalamku di tan-
gannya, mengangkat ke depan hidungnya,
dan menghirup dalam-dalam. Ya ampun.
Apa dia barusan melakukannya? Dia
menyeringai nakal padaku dan menyelip-
kannya ke dalam saku celana jinsnya.
1045/1631

Bangkit dari lantai dengan malas, seperti ku-


cing hutan, ia menempelkan ujung dari cam-
buk berkuda di pusarku, dengan santai men-
gitarinya - menggodaku.

Pada sentuhan kulit itu, aku gemetar dan


terkesiap.

Dia berjalan berkeliling lagi, menyeret ujung


cambuknya ditengah tubuhku. Pada putaran
kedua, ia tiba-tiba menjentikkan cam-
buknya, dan menghantamku di bawah
pantatku ... tepat di kemaluanku. Aku berter-
iak kaget karena semua ujung sarafku berdiri
dengan siaga. Aku menarik pengekangnya.
Kejutan mengalir melaluiku, dan itu adalah
perasaan paling manis, aneh, hedonistik.

608

"Tenang," bisiknya saat ia berjalan di sekit-


arku lagi, cambuk sedikit lebih tinggi pada
pertengahan tubuhku. Kali ini ketika dia
1046/1631

menjentikkan lagi terhadapku di tempat


yang sama, aku telah mengantisipasinya ...
oh. Tubuhku mengejang pada gigitan manis
yang menyengat.

Saat ia berjalan di sekitarku, dia menjentik


lagi, kali ini memukul putingku, dan aku
melemparkan kepalaku ke belakang saat
ujung sarafku bernyanyi.

Dia memukul yang satunya ... hukuman


manis yang singkat dan cepat. Putingku
mengeras dan memanjang dari serangan itu,
dan aku mengerang keras, menarik manset
kulitku.

"Apa tadi terasa nikmat?" Ia bernapas.

"Ya."

Dia memukulku lagi di pantat. cambuknya


menyengat kali ini.
1047/1631

"Ya apa?"

"Ya, Sir," aku merintih.

Dia lalu berhenti ... tapi aku tak bisa lagi


melihatnya.

Mataku terpejam saat aku mencoba untuk


menyerap berbagai sensasi mengalir melalui
tubuhku. Sangat perlahan, dia menghujani
tubuhku dengan jilatan kecil dari cambuknya
turun ke perutku, terus menuju ke bawah.
Aku tahu di mana ini akan menuju, dan 609

aku mencoba dan mempersiapkan jiwaku


untuk itu -

tapi ketika mengenai klitorisku, aku berter-


iak keras.

"Oh ... kumohon!" Erangku.

"Tenang," perintahnya, dan dia memukulku


lagi di pantatku.
1048/1631

Aku tak mengira akan jadi seperti ini ... aku


tersesat.

Hilang di lautan sensasi. Dan tiba-tiba, dia


menyeret cambuknya hingga ada di atas
kemaluanku, rambut kemaluanku, sampai ke
pintu masuk vaginaku.

"Lihat bagaimana basahnya kau karena ini,


Anastasia. Buka mata dan mulutmu."

Aku menurut apa yang dia bilang, benar-


benar tergoda. Dia mendorong ujung cam-
buk ke dalam mulutku, seperti mimpiku. Ya
ampun.

"Lihat bagaimana milikmu rasanya. Hisap.


sedot dengan kuat, sayang."

Mulutku melingkari sekitar cambuknya


ketika mataku terkunci padanya. Aku bisa
merasakan kulit dan asinnys gairahku.
Matanya menyala. Dia berada di elemennya.
1049/1631

Dia menarik ujung cambuk dari mulutku,


dan ia berdiri kedepan dan menarik serta
menciumku dengan keras, lidahnya menyer-
ang mulutku.

Membungkus lengannya di sekitarku, dia


menarikku 610

terhadap dirinya. Dadanya menghan-


curkanku, dan aku sangat ingin menyentuh
dirinya, tapi aku tak bisa, tanganku, tak ber-
guna di atas kepalaku.

"Oh, Anastasia, kau terasa sangat nikmat,"


dia bernafas. "Haruskah aku membuatmu
keluar?"

"Tolonglah," Aku memohon.

cambuk menggigit pantatku. Aduh!

"Tolong, apa?"

"Tolong, Sir," aku merintih.


1050/1631

Dia tersenyum padaku, penuh kemenangan.

"Dengan ini?" Dia memegang cambuknya


keatas sehingga aku dapat melihatnya.

"Ya, Sir."

"Apa kau yakin?" Dia tampak tegas padaku.

"Ya, kumohon, Sir."

"Tutup matamu."

Aku menutup ruangan keluar, dia keluar ...


cambuk keluar. Dia mulai dengan gigitan ke-
cil cambuknya terhadap perutku sekali lagi.
Bergerak turun, jilatan kecil lembut terhadap
klitorisku, sekali, dua kali, tiga 611

kali, lagi dan lagi, sampai akhirnya, begitu-


lah - aku tak dapat menahannya lagi - dan
aku klimaks dengan hebat, keras, men-
gendurkan tubuhku menjadi lemah.
1051/1631

Lengannya melingkari tubuhku ketika


kakiku seakan berubah jadi jeli. Aku larut
dalam pelukannya, kepalaku di dadanya, dan
aku mendesis dan merintih ketika pengaruh
dari orgasme melandaku. Dia
mengangkatku, dan tiba-tiba kita bergerak,
lenganku masih terikat di atas kepalaku, dan
aku bisa merasakan dingin kayu salib
mengkilap di belakangku, dan dia mele-
paskan kancing celana jinsnya. Dia menem-
patkanku turun terhadap salib sebentar saat
ia memasang kondom, dan kemudian tan-
gannya membelit di sekitar pahaku saat ia
mengangkat tubuhku lagi.

"Angkat kakimu, sayang, belitkan pada


pinggangku."

Aku merasa sangat lemah, tetapi aku lak-


ukan seperti apa yang ia perintahkan sambil
membelitkan kakiku di sekitar pinggulnya
dan memposisikan dirinya di bawahku.
Dengan satu dorongan, dia ada dalam diriku,
1052/1631

dan aku menjerit lagi, mendengarkan eran-


gannya yang teredam di telingaku. Lenganku
sedang beristirahat di pundaknya saat dia
menyodok ke dalam diriku. Astaga, dalam
sekali dengan cara ini.

Ia menyodok lagi dan lagi, wajahnya di le-


herku, bernapas keras di tenggorokanku.
Aku merasa diriku terbangun lagi. Astaga
tidak ... jangan lagi ... aku berpikir tubuhku
tak akan tahan menerima goncangan ini lagi.
Tapi aku tak punya pilihan ... dan dengan
keniscayaan bahwa itu terjadi lagi, aku 612

membiarkan lepas dan klimaks lagi, dan itu


terasa manis, menyiksa dan intens.

Aku kehilangan semua kesadaran diri. Chris-


tian mengikuti dibelakangku, berteriak pem-
bebasannya dengan gigi terkatup rapat dan
memelukku keras dan dekat seperti yang
pernah dilakukannya.
1053/1631

Dia menarik keluar dariku dengan cepat dan


menempatkanku turun diatas salib, tu-
buhnya mendukungku. Melepas borgolku, ia
membebaskan tanganku, dan kami berdua
ambruk ke lantai. Dia menarikku ke
pangkuannya, memelukku, dan aku ber-
sandar kepalaku di dadanya. Jika aku punya
kekuatan, aku akan menyentuhnya, tapi saat
ini tak ada. Meski terlambat, aku sadar ia
masih mengenakan celana jinsnya.

"Bagus, sayang," bisiknya. "apakah itu


sakit?"

"Tidak," aku bernapas. Aku nyaris tak bisa


membuka mata. Mengapa aku begitu lelah?

"apa kau kira seperti itu?" Bisiknya saat ia


memelukku erat, jari-jarinya mendorong be-
berapa sulur rambut yang lolos dari
wajahku.

"Ya."
1054/1631

"kau melihat sebagian besar rasa takutmu


ada di kepalamu, Anastasia," ia berhenti.
"Apa kau mau melakukannya lagi?"

613

Aku pikir sejenak saat awan kelelahan


menyelimuti otakku ... Lagi?

"Ya." Suaraku begitu lembut.

Dia memelukku erat.

"Bagus. Begitu juga aku," gumamnya, lalu


membungkuk dan dengan lembut mencium
bagian atas kepalaku." Dan aku belum sele-
sai denganmu sekarang."

Belum selesai denganku sekarang. Ya am-


pun. Tak ada cara yang bisa kulakukan lagi.
Aku benar-benar kelelahan dan melawan
keinginan yang besar untuk tidur. Aku ber-
sandar di dadanya, mataku ditutup, dan dia
1055/1631

memelukku - lengan dan kakinya - dan aku


merasa ... aman, dan oh begitu nyaman.
Apakah dia akan membiarkanku tidur,
barangkali untuk bermimpi? Mulutku
tersenyum pada pemikiran konyol itu, dan
memutar wajahku ke dada Christian, aku
menghirup aroma yang unik dan men-
gendusnya, tapi segera dia menegang ... oh
sialan. Aku membuka mata dan melirik ke
arahnya. Dia menatapku.

"Jangan," dia memperingatkan.

Aku memerah dan melihat kembali dadanya


dalam kerinduan. Aku ingin menjalankan
lidahku melalui rambut, menciumnya, dan
untuk pertama kalinya, aku melihat ia memi-
liki beberapa bekas luka kecil 614

acak yang samar disekitar dadanya. Cacar


air?

campak? aku berpikir tanpa sadar.


1056/1631

"Berlututlah di dekat pintu," perintahnya


saat ia duduk kembali, meletakkan tan-
gannya di lututnya, efektif melepaskanku.
tak lagi hangat, temperatur dari suaranya
turun beberapa derajat.

Aku tersandung dengan kikuk pada posisi


berdiri dan berlari cepat ke pintu dan berlu-
tut seperti yang diinstruksikannya. Aku ge-
metar dan sangat, sangat lelah, luar biasa
bingung. Siapa sangka aku bisa menemukan
kepuasan di ruangan seperti ini. Siapa yang
bisa berpikir akan begitu melelahkan? Ang-
gota tubuhku adalah nikmat berat, kenyang.
Dewi batinku memasang tanda 'jangan
mengganggu' di luar kamarnya.

Christian bergerak di tepi pandanganku.


Mataku mulai terasa berat.

"Aku membosankanmu, Miss Steele?"


1057/1631

Aku melompat terbangun, dan Christian


yang berdiri di depanku, kedua lengan disil-
angkan melotot ke arahku. Oh sial, ter-
tangkap tidur siang - ini tak akan jadi baik
untukku. Matanya melembutkan saat aku
menatapnya.

"Berdiri," perintahnya.

Aku bangkit dengan hati-hati. Ia menatapku,


dan 615

ujung bibirnya terangkat sedikit.

"Kau hancur, bukan?"

Aku mengangguk malu-malu, memerah.

"Stamina, Miss Steele." Dia menyimpitkan


matanya padaku. "Aku belum kenyang atas
dirimu.

Ulurkan tanganmu di depan seperti ketika


kau berdoa."
1058/1631

Aku berkedip padanya. Berdoa! Berdoa ba-


gimu untuk bersikap lunak padaku. Aku
lakukan seperti yang dikatakannya. Dia
mengambil pengikat kabel dan mengikatkan
di sekitar pergelangan tanganku, mengen-
cangkan plastiknya. Ya ampun. Mataku terb-
ang kearahnya.

"Kelihatannya kenal?", ia bertanya, tak bisa


menyembunyikan senyumnya.

Astaga ... ikatan kabel plastik. Menyetok


ulang di toko Clayton! Semuanya menjadi
jelas. Aku ternganga memandangnya saat
lonjakan adrenalin menyegarkan tubuhku
kembali. Oke - itu menggugah perhatianku -

aku sudah bangun sekarang.

"Aku punya gunting." Dia memegangnya


agar aku bisa melihat. "Aku bisa memotong
ikatannya dalam sekejap."
1059/1631

616

Aku mencoba menarik pergelangan tan-


ganku terpisah, menguji ikatanku, dan
seketika, plastiknya menggigit kedalam
dagingku - itu sakit, tapi jika aku
melemaskan pergelangan tanganku itu baik-
baik saja

- ikatannya tak merobek ke dalam kulitku.

"Ayo." Dia mengambil tanganku dan mem-


bawaku ke ranjang bertiang empat. Aku per-
hatikan sekarang bahwa ada seprei merah
gelap di atasnya dan sebuah belenggu di se-
tiap sudutnya.

"Aku ingin banyak - lebih banyak, banyak


lagi," ia membungkuk ke bawah dan berbisik
di telingaku.

Dan detak jantungku mulai berdebar ken-


cang lagi.
1060/1631

Oh.

"Tapi aku akan membuatnya cepat. Kau


lelah.

Berpegangan pada tiang ranjang," katanya.

Aku mengerutkan kening. Jadi tidak di tem-


pat tidur itu? Aku dapat sedikit
meregangkan bagian tanganku ketika aku
berpegangan pada tiang kayu berhiaskan
ukiran.

"Lebih rendah," perintahnya. "Bagus. Jangan


sampai lepas. Jika kau melepaskannya, aku
akan memukul pantatmu. Mengerti?"

"Ya, Sir."

"Bagus."

617
1061/1631

Dia berdiri di belakangku dan menggenggam


pinggulku, dan kemudian dengan cepat

mengangkatku mundur jadi aku mem-


bungkuk ke depan, memegang tiang ranjang.

"Jangan sampai lepas, Anastasia," ia mem-


peringatkan. "Aku akan bercinta denganmu
secara keras dari belakang. Genggam
tiangnya untuk mendukung berat badanmu.
Mengerti?"

"Ya."

Dia memukulku di pantatku dengan tan-


gannya. Ow ...

Ini menyengat.

"Ya, Sir," gumamku dengan cepat.

"Regangkan kakimu." Dia menempatkan


kakinya di antara kakiku, dan memegang
1062/1631

pinggulku, ia mendorong kaki kananku ke


samping.

"Bagus. Setelah ini, aku akan membiarkan-


mu tidur."

Tidur? Aku terengah-engah. Aku tak berpikir


untuk tidur sekarang. Tangannya dengan
lembut membelai punggungku.

"kau memiliki kulit yang begitu indah,


Anastasia,"

bernafas sambil membungkuk dan menci-


umku sepanjang tulang punggungku, ci-
umannya lembut seringan bulu. Pada saat
yang sama, tangannya 618

bergerak ke depan tubuhku menangkup pay-


udaraku, dan saat ia melakukannya, ia men-
jepit putingku di antara jari-jarinya dan
menariknya dengan lembut.
1063/1631

Aku menahan eranganku saat aku merasa


seluruh tubuhku merespon, bangkit hidup
kembali baginya.

Dia dengan lembut menggigit dan mengisap


di pinggangku, menarik-narik putingku, dan
tanganku mengencangkan di tiang indah
berukir. Tangannya kemudian menjauh, dan
aku sekarang mendengar suara akrab
robekan foil, dan ia menendang lepas celana
jinsnya.

"kau memiliki pantat seksi menawan,


Anastasia Steele. Apa yang ingin kulakukan
untuk pantatmu?"

Tangannya dengan halus dan lembut ada di


masing-masing pantatku, lalu jari-jarinya
meluncur ke bawah, dan dia menyelipkan
dua jari di dalam diriku.

"Sangat basah. Kau tak pernah mengece-


wakan, Miss Steele," bisiknya, dan aku
1064/1631

mendengar kekaguman dalam suaranya.


"Pegang erat-erat ... ini akan menjadi cepat,
sayang."

Dia memegang pinggulku dan memposisikan


dirinya sendiri, dan aku bersiap-siap untuk
penyerangan itu.

Tapi dia meraih kepangku dekat ujungnya


dan membelitkan disekitar pergelangan tan-
gannya ke tengkukku menahan kepalaku
tetap di tempat.

Sangat perlahan dia masuk ke dalam diriku,


menarik 619

rambutku pada saat yang sama ... oh rasan-


ya sangat penuh. Dia menarik keluar dariku
dengan lambat, dan tangan satunya meraih
pinggulku, memegang ketat, dan kemudian
dia mengempas keras ke dalam diriku, aku
tersentak kedepan.
1065/1631

"Tahan, Anastasia!" Ia berteriak dengan gigi


terkatup.

Aku berpegang lebih keras pada tiang dan


mendorong kembali melawan dia saat ia
melanjutkan pembantaian kejam itu, lagi
dan lagi, jari-jarinya mencengkeram ping-
gulku. Lenganku sakit, kakiku terasa goyah,
kulit kepalaku semakin sakit saat tangannya
menarik-narik rambutku ... dan aku bisa
merasakan sesuatu berkumpul dalam diriku.
Oh tidak

... dan untuk pertama kalinya, aku takut


pada orgasmeku ... jika aku keluar ...

aku akan roboh. Christian terus bergerak


kasar terhadapku, di dalam diriku, napasnya
keras, mengerang, merintih. Tubuhku
merespon ...

bagaimana bisa? aku merasa dia memperce-


pat gerakannya. Tapi tiba-tiba, Christian
1066/1631

berhenti, menyentak benar-benar sangat


dalam.

"Ayo, Ana, berikan padaku," ia mengeluh,


dan namaku di bibirnya mengirimku ke tepi-
an saat seluruh tubuhku mengalami sensasi
berputar dan pelepasan yang sangat manis,
dan kemudian benar-benar dan sama sekali
tak ada artinya.

Ketika kesadaranku kembali, aku bersandar


padanya.

620

Dia di lantai, dan aku berbaring di atas tu-


buhnya, punggungku ada ditubuh depannya,
dan aku menatap langit-langit, post-coital,
bercahaya, semua hancur.

Oh ...
1067/1631

karabiner itu, aku berpikir tanpa sadar - aku


lupa tentang itu. Christian mengendus
telingaku.

"Angkatlah tanganmu," katanya lembut.

Lenganku terasa seperti terbuat dari timah,


tapi aku menahannya. Dia menggunakan
gunting dan menyelipkan satu mata gunting
di bawah plastik.

"Aku menyatakan ini terbuka Ana," dia


bernafas, dan memotong plastik.

Aku tertawa dan gosok pergelangan tan-


ganku ketika terbebaskan. Aku merasa
seringainya.

"Itu suara yang indah," katanya sendu. Dia


duduk tiba-tiba, membawaku bersamanya
sehingga aku duduk lagi di pangkuannya.
1068/1631

"Itu salahku," katanya dan menggeserku


agar dia dapat menggosok bahu dan
lenganku.

Dengan lembut ia memijat menghidupkan


kembali anggota tubuhku

Apa?

621

Aku melirik dia di belakangku, mencoba


memahami apa yang dimaksudkannya.

"Kau tak tertawa lebih sering."

"Tertawaku tidaklah hebat," gumamku


mengantuk.

"Oh, tapi ketika itu terjadi, Miss Steele, ini


adalah keajaiban dan sukacita untuk dilihat."

"Sangat berbunga-bunga, Mr. Grey," gum-


amku, mencoba membuka mata.
1069/1631

Matanya melembutkan, dan dia tersenyum.

"Aku akan mengatakan kau benar-benar tel-


ah ditiduri dan membutuhkan istirahat."

"Itu tak berbunga-bunga sama sekali," aku


menggerutu dengan main-main.

Dia menyeringai dan perlahan


mengangkatku dari atas tubuhnya dan
berdiri, benar-benar telanjang.

Aku ingin sejenak lebih terjaga untuk benar-


benar memandanginya. Mengambil jins, ia
memakainya kembali, komando.

"Tak ingin menakut-nakuti Taylor, atau Mrs.


Jones dalam hal ini," gumamnya.

Hmm ... mereka harus tahu seberapa


bajingan ganjilnya dia. Pikiran itu
menyibukkanku.

622
1070/1631

Dia membungkuk untuk membantuku ber-


diri dan membawaku ke pintu, di bagian be-
lakang pintu tergantung jubah wafel abu-
abu. Dia dengan sabar mengenakannya
padaku seolah-olah aku adalah anak kecil.
Aku tak punya kekuatan untuk mengangkat
lenganku. Ketika aku sudah tertutup dan
sopan, dia membungkuk dan menciumku
dengan lembut, bibirnya terangkat memben-
tuk senyuman.

"Ranjang," katanya.

Oh ... tidak ...

"Untuk tidur," tambahnya menenangkan


ketika ia melihat ekspresiku.

Tiba-tiba, dia mengangkatku dan mem-


bawaku meringkuk di dadanya ke ruangan
sepanjang koridor di mana sebelumnya hari
ini Dr. Greene memeriksaku. Kepalaku jatuh
di dadanya.
1071/1631

Aku kelelahan. Aku tak ingat pernah jadi


selelah ini.

Menarik selimutnya, ia meletakkanku, dan


bahkan lebih mengejutkan, naik di
sampingku dan memelukku dengan erat.

"Tidurlah sekarang, gadis cantik," bisiknya,


dan dia mencium rambutku.

Dan sebelum aku dapat membuat komentar


jenaka, aku tertidur.

623

624

Bibir yang lembut menyentuh pelipisku,


meninggalkan ciuman lembut manis yang

membangunkanku, dan bagian dari diriku


ingin berbalik dan merespon, tapi aku ingin
tetap tidur.
1072/1631

Aku mengerang dan bersembunyi ke


bantalku.

"Anastasia, bangun." Suara Christian yang


lembut, membujuk.

"Tidak," keluhku.

"Kita harus berangkat dalam waktu setengah


jam untuk makan malam di rumah or-
angtuaku." Katanya geli.

Aku membuka mata dengan enggan. Di luar


telah senja. Christian sambil membungkuk,
menatapku serius.

"Ayo tukang tidur. Bangunlah" Ia mem-


bungkuk dan menciumku lagi.

"Aku membawakanmu minum. Aku akan


ada di bawah. Jangan kembali tidur, atau
kau akan dapat masalah," ia mengancam,
tapi nadanya ringan. Dia menciumku
1073/1631

sebentar dan keluar, meninggalkanku yang


masih mengantuk di ruang yang sejuk dan
dingin.

Aku segar tapi tiba-tiba gugup. Ya ampun,


aku akan bertemu orangtuanya! Dia belum
lama mencambukku dengan berkuda dan
mengikatku dengan

625

menggunakan pengikat kabel yang aku jual


padanya, demi Tuhan - dan sekarang aku
akan bertemu orang tuanya. Ini juga akan
menjadi pertama kalinya buat Kate bertemu
mereka - setidaknya dia akan berada di sana
untuk memberi dukungan. Aku memutar
bahuku. Rasanya kaku. Tuntutannya untuk
pelatih kebugaran pribadi tidak tampak be-
gitu aneh lagi sekarang, pada kenyataannya,
wajib jika aku berharap untuk mengimbangi
dirinya.
1074/1631

Aku keluar perlahan dari tempat tidur dan


melihat bahwa gaunku tergantung di luar
lemari pakaian dan braku ada di kursi. Mana
celana dalamku? aku cek di bawah kursi. Tak
ada. Lalu aku ingat - dia menjejalkannya
masuk di saku celana jinsnya. Aku memerah
mengingatnya, setelah ia, aku bahkan tak be-
rani untuk memikirkannya, dia begitu -
barbar.

Aku mengerutkan kening. Kenapa dia tidak


mengembalikan celana dalamku?

Aku diam-diam masuk ke kamar mandi, bin-


gung karena tidak adanya pakaian dalamku.
Sementara pengeringan diri setelah mandi
yang nyaman tapi terlalu singkat, aku
menyadari dia melakukan ini dengan sen-
gaja. Dia ingin aku membuatku malu dan
meminta celana dalamku kembali, dan ia
akan mengatakan ya atau tidak. Dewi
batinku menyeringai padaku. Yah ... dua or-
ang bisa memainkan game tertentu.
1075/1631

Mengambil keputusan disana dan kemudian


tak menanyakan tentang hal itu dan tak
memberinya kepuasan pada hal itu, aku
akan pergi bertemu orangtuanya tanpa
celana dalam. Anastasia Steele!

626

Bawah sadarku menegurku, tapi aku tak mau


mendengarkan dia - aku hampir memeluk
diriku sendiri dengan gembira karena aku
tahu ini akan membuat Christian gila.

Kembali di kamar tidur, aku mengenakan


bra-ku, memakai gaun dan sepatuku. Aku
melepas kepang rambutku dan buru-buru
menyisir rambutku, aku kemudian melirik
minuman yang ia tinggalkan.

Warnanya pink pucat. Apa ini? Cranberry


dan air mineral. Hmm ... rasanya lezat dan
memuaskan rasa hausku.
1076/1631

Bergegas kembali ke kamar mandi, aku


memeriksa diriku di cermin: mata cerah,
pipi sedikit memerah, terlihat sedikit puas
karena rencana celana dalamku, dan aku
menuju lantai bawah. Lima belas menit.

Lumayan juga, Ana.

Christian berdiri di dekat jendela panorama,


mengenakan celana flanel abu-abu yang aku
sukai, celana yang menggantung dengan cara
luar biasa seksi di pinggulnya, dan tentu
saja, kemeja linen putih. Tidakkah dia punya
warna lain? Frank Sinatra bernyanyi pelan
melalui pengeras suara surround.

Christian berbalik dan tersenyum saat aku


masuk.

Dia menatapku penuh harap.

"Hai," kataku lembut, dan senyum seperti


sphinx-ku membalas senyumannya.
1077/1631

627

"Hai," katanya. "Bagaimana perasaanmu?"


Matanya menyala penuh rasa geli.

"Bagus, terima kasih. kau?"

"Aku merasa luar biasa baik, Miss Steele."

Dia sepertinya begitu menunggu aku


mengatakan sesuatu.

"Frank. Aku tak pernah mengira kau pengge-


mar Sinatra."

Dia mengangkat alisnya padaku, tatapannya


spekulatif.

"Selera Elektik, Miss Steele," bisiknya, dan


dia melangkah ke arahku seperti macan
kumbang sampai dia berdiri di depanku,
tatapannya begitu kuat membuat napasku
tersengal-sengal.
1078/1631

Frank mulai bersenandung ... lagu lama, sa-


lah satu favorit Ray. 'Witchcraft.' Perlahan
jari Christian menyusuri pipiku dan aku
merasakan itu semuanya turun kebawah
sana.

"Dansalah denganku," bisiknya, suaranya


serak.

Mengeluarkan remote dari sakunya, dia me-


nambah volume dan tangannya menggeng-
gamku, sorot mata abu-abunya yang penuh
dengan janji dan kerinduan 628

yang membujuk. Dia benar-benar mempes-


ona, dan aku tersihir. Aku menempatkan
tanganku padanya.

Dia menyeringai menggoda menatap ke


arahku dan menarikku ke dalam pe-
lukannya, tangannya melingkar di ping-
gangku, dan dia mulai berayun.
1079/1631

Aku meletakkan tanganku yang bebas di


bahunya dan tersenyum ke arahnya, terper-
angkap dengan suasana hatinya yang lang-
sung menulariku, menyenangkan.

Dan dia mulai bergerak. Tak menyangka dia


bisa berdansa. Kami berputar-putar, dari
dekat jendela ke dapur dan kembali lagi, ber-
putar dan berbalik mengikuti irama mu-
siknya. Dan dia membuatnya begitu mudah
untuk aku ikuti.

Kami berdansa mengitari meja makan,


menghampiri piano, dan maju mundur di
depan dinding kaca, lampu kota Seattle dilu-
ar terlihat berkelip, seperti lukisan dinding
yang gelap dan menyihir tarian kami, dan
aku tak bisa menahan tawa riangku. Dia
menyeringai ke arahku saat lagunya akan
selesai.

"Tak ada penyihir yang lebih menyenangkan


daripada kamu," bisiknya, kemudian
1080/1631

menciumku dengan manis. "Nah, itu bisa


memberikan beberapa warna pada pipimu,
Miss Steele. Terima kasih atas dansanya. Bi-
sakah kita pergi dan bertemu dengan orang
tuaku?"

"Terima kasih kembali, dan ya, aku sudah


tak sabar untuk bertemu mereka," jawabku
terengah-engah.

629

"Apa kau sudah memiliki semua yang kau


butuhkan?"

"Oh, ya," aku menjawab dengan manis.

"Apa kau yakin?"

Aku mengangguk dengan santai sebisa mun-


gkin di bawah pengawasan intensnya,
mengamati dengan geli. Wajahnya berubah
1081/1631

menjadi seringai lebar, dan dia menggeleng


kepala.

"Baik. Jika memang itu caramu ingin ber-


main, Miss Steele."

Dia meraih tanganku, mengambil jaketnya


yang tergantung di salah satu kursi di bar,
dan membawaku melewati serambi menuju
lift. Oh, berbagai bentuk wajah Christian
Grey. Apa bisa aku memahami pria yang
penuh gairah ini?

Aku mengintip ke arahnya saat di dalam lift.


Dia menikmati lelucon pribadinya, ada sisa
senyum menggoda di mulutnya yang indah.
Aku jadi takut bahwa aku mungkin harus
membayar dengan mahal.

Apa yang kupikirkan? Aku akan bertemu


dengan orang tuanya, dan aku tak men-
genakan pakaian dalam. Bawah sadarku
1082/1631

bukannya membantu malahan mengatakan


dengan ekspresi ‘Kubilang juga apa’.

Sepertinya di apartemennya tadi relatif


aman, sebuah ide yang menyenangkan dan
menggoda. Saat ini, aku nyaris keluar tanpa
celana dalam! Dia mengintip ke arahku, dan
disana, menghidupkan sesuatu diantara 630

kami. Penampilan geli menghilang, ekspresi


wajahnya berubah menjadi berawan, matan-
ya gelap ... oh.

Pintu lift membuka di lantai dasar. Christian


menggelengkan kepalanya sedikit seolah-
olah untuk mengosongkan pikirannya dan
mengisyaratkan untukku keluar sebelum dia
dengan cara yang sangat sopan.

Dengan siapa dia bercanda? Dia bukan pria


terhormat. Dia mengambil celana dalamku.
1083/1631

Taylor ada dibalik kemudi Audi yang sangat


besar.

Christian membuka pintu belakang untukku,


dan aku berusaha masuk dengan anggun,
mengingat keadaanku tak memakai pakaian
dalam .Aku bersyukur bahwa gaun plum
Kate begitu menempel dan menggantung ke
atas lutut.

Kami melaju kearah I-5, kita berdua sama-


sama diam, tak diragukan lagi karena adan-
ya Taylor di depan. Suasana hati Christian
hampir nyata dan tampaknya berubah, hu-
mornya perlahan menghilang saat be-
rangkat. Dia merenung, menatap keluar
jendela, dan aku bisa merasakan dia men-
jauh dariku.

Apa yang dipikirkannya? Aku tak bisa


memintanya.

Apa yang bisa aku katakan di depan Taylor?


1084/1631

"Dari mana kau belajar berdansa?" Tanyaku


ragu-ragu. Dia kembali menatapku, matanya
terbaca di bawah cahaya yang putus-putus
dari lampu jalan yang lewat.

631

"Apa kau benar-benar ingin tahu?" Dia men-


jawab lirih.

Hatiku merosot, dan sekarang aku tak ingin


tahu karena aku sudah bisa menebak.

"Ya," bisikku enggan.

"Mrs. Robinson suka berdansa."

Oh, kecurigaan terburukku terkonfirmasi.


Dia sudah mengajarinya dengan baik, dan
pikiran itu membuatku tertekan – tak ada
apapun yang bisa aku ajarkan padanya. Aku
tak punya keahlian khusus.

"Dia pasti guru yang bagus."


1085/1631

"Ya," katanya lembut.

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk. Apa


dia adalah seseorang yang terbaik baginya?
Sebelum dia menjadi begitu tertutup? Atau
apa dia yang membawanya keluar dari dir-
inya sendiri? Dia sangat menyenangkan,
suka bercanda. Aku tersenyum tanpa sadar
mengingat aku berada dalam pelukannya
saat dia memutar tubuhku di ruang tamu,
dan tak diduga dia menyembunyikan celana
dalamku, di suatu tempat.

Kemudian disana ada Red Room of Pain.


Tanpa sadar aku menggosok pergelangan
tanganku - strip plastik 632

yang tipis akan cocok untuk seorang gadis.


Dia mengajarkan semuanya atau meru-
saknya, tergantung dari sudut pandang sese-
orang. Atau mungkin dia menemukan
jalannya disana terlepas dari Mrs R.
1086/1631

Aku sadar, pada saat ini, bahwa aku


membencinya.

Aku berharap bahwa aku tak pernah ber-


temu dengannya karena aku tak akan ber-
tanggung jawab atas tindakanku jika aku
bertindak bodoh. Aku tak ingat pernah mer-
asakan kemarahan yang meledak pada siapa
pun, khususnya pada seseorang yang belum
pernah kutemui. Menatap kosong ke luar
jendela, aku berusaha mengobati kemarahan
yang tak masuk akal dan kecemburuanku.

Pikiranku melintas kembali ke sore hari.


Mengingat apa yang bisa aku pahami dari
keinginannya, aku pikir dia sudah bertindak
lembut denganku. Apa aku mau melak-
ukannya lagi? Aku bahkan tak bisa berpura-
pura memberi argumen terhadap hal itu.

Tentu saja aku mau, jika dia bertanya


padaku -
1087/1631

selama dia tak menyakitiku dan jika itu satu-


satunya cara untuk bisa bersama dengannya.

Itulah garis bawahnya. Aku ingin bersama


dia. Dewi batinku mendesah lega. Aku sam-
pai pada kesimpulan bahwa dia jarang
menggunakan otaknya untuk berpikir, tapi
bagian penting dari anatomi, yang lain pada
saat ini, adalah bagian yang agak terbuka.

"Jangan," bisiknya.

633

Aku mengerutkan kening dan berbalik untuk


menatapnya.

"Jangan apa?" Aku tidak menyentuh


pikirannya.

"Memikir sesuatu yang berlebihan,


Anastasia."
1088/1631

Mengulurkan tangan, dia menggenggam tan-


ganku, menarik ke bibirnya, dan mencium
buku-buku jariku dengan lembut. "Aku
mempunyai sore yang indah.

Terima kasih."

Dan dia kembali denganku lagi. Aku


berkedip ke arahnya dan tersenyum malu-
malu. Dia begitu membingungkan. Aku ingin
mengajukan pertanyaan yang
menggangguku.

"Mengapa kau mengikatku dengan pengikat


kabel?"

Dia nyengir.

"Itu cepat, mudah, dan merupakan pengala-


man yang berbeda yang pernah kau rasakan.
Aku tahu itu agak brutal, dan aku menyukai
itu sebagai alat untuk mengikat." Dia
tersenyum lembut padaku.
1089/1631

"Sangat efektif menjagamu untuk tak


bergerak."

Mukaku memerah dan melirik Taylor


dengan gugup, yang tanpa ekspresi, pandan-
gan tetap di jalan. Apa yang harus aku
katakan tentang hal itu? Christian
mengangkat bahu tanpa rasa bersalah.

634

"Semua itu bagian dari duniaku, Anastasia."


Dia meremas tanganku dan melepaskan,
menatap keluar jendela lagi.

Memang dunianya, dan aku ingin menjadi


bagian dari dunianya, tapi menuruti syarat-
sayaratnya? Aku tak tahu. Dia belum mem-
bahas perjanjian sialan itu.

Batinku merenung tak melakukan apa-apa


untuk menghiburku. Aku menatap ke luar
jendela dan pemandangannya telah berubah.
1090/1631

Kami melintasi salah satu jembatan, dike-


lilingi oleh kegelapan yang kelam. Malam
yang suram menggambarkan suasana hatiku
yang sedang introspeksi, menutup,
menyesakkan.

Aku melirik sebentar pada Christian, dan dia


menatapku.

"Apa yang ada didalam pikiranmu?"


Tanyanya.

Aku menghela napas dan mengerutkan dahi.

"Seburuk itukah?"

"Kalau saja aku tahu apa yang kau pikirkan."

Dia menyeringai ke arahku.

"Sama, sayang," katanya pelan saat Taylor


mempercepat kendaraan menembus malam
menuju Bellevue.
1091/1631

635

Sebelum jam delapan Audi sudah memasuki


halaman sebuah mansion bergaya kolonial.

Sangat mempesona, bahkan ada mawar yang


mengelilingi pintu. Seperti Lukisan di buku
yang sempurna.

"Apa kau siap untuk ini?" Tanya Christian


saat Taylor berhenti di depan pintu depan
yang mengesankan.

Aku mengangguk, dan dia menggenggam


tanganku yang lain meremas meyakinkan.

"Pertama kali untukku juga," bisiknya, lalu


tersenyum jail. "Taruhan saat ini kau ingin
mengenakan pakaian dalammu," dia
menggoda.

Mukaku memerah. Aku sudah lupa celana


dalamku yang hilang. Untungnya, Taylor
1092/1631

sudah keluar dari mobil dan membuka pintu


untukku sehingga dia tak bisa mendengar
komunikasi kami. Aku cemberut pada Chris-
tian yang menyeringai lebar saat aku berba-
lik dan keluar dari mobil.

Dr. Grace Trevelyan-Grey ada di ambang


pintu menunggu kami. Dia tampak sangat
anggun dengan gaun sutra biru pucat; di be-
lakangnya aku menduga itu adalah Mr. Grey,
tinggi, pirang, dan tampan.

"Anastasia, kau sudah bertemu dengan


ibuku, Grace.

Ini ayahku, Carrick."

636

"Mr. Grey, menyenangkan sekali bertemu


denganmu."

Aku tersenyum dan menjabat tangannya.


1093/1631

"Aku juga senang bertemu denganmu,


Anastasia."

"Tolong panggil saja aku, Ana."

Mata birunya yang halus dan lembut.

"Ana, sangat menyenangkan bertemu


denganmu lagi."

Grace melingkarkan lengannya dengan pe-


lukan hangat. "Masuklah, Sayang."

"Apa dia sudah disini?" Aku mendengar


suara jeritan dari dalam rumah. Aku melirik
gugup pada Christian.

"Itu Mia, adikku," katanya sepertinya agak


gusar, tapi tidak.

Seperti ada rasa sayang yang terpendam


dalam ucapannya, suaranya bertambah lem-
but dan matanya berkerut saat dia
1094/1631

menyebutkan namanya. Christian jelas


memuja dirinya. Ini adalah sebuah
pengungkapan.

Dan dia datang dari dalam, rambutnya


hitam berkilau, tinggi, dan montok. Dia seu-
muran denganku.

"Anastasia! Aku sudah mendengar banyak


tentangmu." Dia memelukku keras.

637

Ya ampun. Aku tak bisa untuk tidak terseny-


um melihat antusiasmenya yang menggebu.

"Ana saja," bisikku saat dia menyeretku ke


ruang depan yang luas. Semua lantainya ter-
buat dari kayu berwarna gelap dan tangga
dilapisi karpet antik menuju lantai lantai
dua.
1095/1631

"Dia belum pernah mengajak gadis kerumah


sebelumnya," kata Mia, matanya gelap ber-
sinar penuh kegembiraan.

Aku melihat sekilas Christian memutar


matanya, dan aku mengangkat sebelah alis
padanya. Dia menyempit matanya ke
arahku.

"Mia, tenanglah," Grace menegurnya dengan


lembut.

"Halo, Sayang," katanya sambil mencium ke-


dua pipi Christian. Dia tersenyum ke
arahnya dengan hangat, kemudian bersala-
man dengan ayahnya.

Kami semua masuk ke ruang tamu. Mia be-


lum melepaskan tanganku. Ruangan ini luas,
dengan fasilitas lengkap bernuansa warna
krem, cokelat, dan biru muda, nyaman, ber-
selera tinggi, dan sangat bergaya. Kate dan
Elliot saling berpelukan di sofa, memegang
1096/1631

gelas sampanye. Kate langsung berdiri


memelukku, dan Mia akhirnya melepaskan
tanganku.

"Hai, Ana!" Dia tampak berseri-seri. "Chris-


tian." Dia mengangguk singkat padanya.

638

"Kate." Dia juga bersikap sama formalnya.

Aku mengerutkan kening di antara mereka.


Elliot juga langsung memelukku dengan
hangat. Ada apa ini, pekan memeluk Ana?
Pertunjukan kasih sayang yang memukau -
Aku hanya tak terbiasa. Christian berdiri di
sisiku, melingkarkan lengannya di ping-
gangku, dia membentangkan jemarinya dan
menarikku mendekat. Semua orang menatap
kami.

Ini membuatku sangat gugup.


1097/1631

"Minum?" Sepertinya Mr. Grey berusaha


mengembalikan rasa terkejutnya.
"Prosecco?"

"Boleh," Christian dan aku berkata secara


bersamaan.

Oh ... ini sangat aneh. Mia mengatupkan


tangannya.

"Kalian bahkan mengatakan hal yang sama.


Aku yang akan mengambilkan buat mereka."
Dia segera berlari keluar ruangan.

Mukaku bertambah merah, dan melihat Kate


duduk dengan Elliot, tiba-tiba aku berpikir
bahwa alasan satu-satunya Christian menga-
jakku karena Kate ada di sini. Elliot mungkin
merasa senang mengajak Kate untuk ber-
temu orang tuanya. Sedangkan Christian
merasa terjebak - tahu bahwa aku akan
1098/1631

mengetahuinya lewat Kate. Aku menger-


utkan kening memikirkan hal itu. Dia
terpaksa mengundangku.

Kenyataan itu membuatku merasa suram


dan tertekan. Bawah sadarku mengangguk
dengan 639

bijaksana, menunjukkan tatapan kamu


akhirnya berhasil mengetahuinya tolol.

"Makan malam hampir siap," kata Grace saat


mengikuti Mia keluar dari ruang tamu.

Christian mengerutkan kening saat dia


menatap ke arahku.

"Duduk," dia memerintah sambil menunjuk


sofa mewah, dan aku mengikuti apa yang
dikatakannya, dengan hati-hati menyil-
angkan kakiku. Dia duduk di sampingku tapi
tak menyentuhku.
1099/1631

"Kami baru saja membicarakan tentang


liburan, Ana,"

kata Mr. Grey ramah. "Elliot sudah memu-


tuskan untuk ikut dengan Kate dan keluar-
ganya ke Barbados selama seminggu."

Aku melirik Kate, dan dia menyeringai,


matanya cerah dan melebar. Dia senang.
Katherine Kavanagh, memperlihatkan
sedikit martabatnya!

"Apa kau juga akan mengambil liburan sete-


lah menyelesaikan pendidikan sarjanamu?"
Tanya Mr.

Grey.

"Aku berpikir akan pergi ke Georgia selama


beberapa hari," jawabku.
1100/1631

Christian tercengang padaku, berkedip be-


berapa kali, ekspresinya tak terbaca. Oh sial.
Aku belum 640

menceritakan ini padanya.

"Georgia?" Bisiknya.

"Ibuku tinggal di sana, dan sudah lama aku


belum melihatnya."

"Rencanamu pergi, kapan?" Suaranya pelan.

"Besok malam."

Mia melenggang kembali ke ruang tamu dan


memberi kami gelas sampanye yang diisi
dengan Prosecco warna merah muda.

"Untuk kesehatan kalian!" Mr. Gray


mengangkat gelasnya. Kata-kata yang pantas
dari suami seorang dokter, membuatku
tersenyum.
1101/1631

"Untuk berapa lama?" Tanya Christian, nada


suaranya pura-pura lembut.

Ya ampun ... dia benar-benar marah.

641

Aku belum tahu. Tergantung bagaimana


hasil wawancaraku besok."

Dia mengatupkan rahangnya, dan Kate meli-


hat dan wajahnya sangat mengganggu. Dia
tersenyum manis dibuat-buat.

"Ana berhak untuk liburan," katanya tajam


tertuju pada Christian. Mengapa dia begitu
memusuhinya?

Apa masalahnya?

"Kau punya panggilan wawancara?" Tanya


Mr. Grey.

"Ya, untuk magang di dua penerbit, besok."


1102/1631

"Aku berharap yang terbaik untuk

keberuntunganmu."

"Makan malam sudah siap di atas meja,"


Grace mengumumkan.

Kami semua berdiri. Kate dan Elliot men-


gikuti Mr.

Grey dan Mia keluar dari ruangan. Aku ber-


siap mengikuti, tapi Christian mencengker-
am sikuku, membuatku henti.

"Kapan kau bilang bahwa kau akan pergi?"


Tanyanya mendesak. Nada suaranya lembut,
tapi dia menutupi kemarahannya.

"Aku bukan meninggalkanmu, aku akan me-


nemui ibuku, dan aku hanya berpikir
tentang hal itu."

642
1103/1631

"Bagaimana dengan perjanjian kita?"

"Kita belum memiliki suatu perjanjian."

Dia menyempit matanya, kemudian dia sep-


erti diingatkan sendiri. Melepaskan tan-
ganku, dia memegangl sikuku dan mem-
bawaku keluar dari ruang tamu.

"Pembicaraan ini belum berakhir," bisiknya


mengancam saat kita memasuki ruang
makan.

Oh, ampun. Jangan sampai membuat celana


dalammu tertukar ... dan kembalikan pun-
yaku. Aku memelototi dia.

Ruang makannya mengingatkanku pada saat


makan malam pribadi kami di Heathman.
Sebuah lampu kristal tergantung di atas
meja kayu yang besar warna gelap dan ada
hiasan ukiran cermin yang besar di dinding.
Meja ditutupi taplak linen putih, rangkaian
1104/1631

bunga peony warna merah muda diletakkan


ditengah meja. Sangat menakjubkan.

Kami mengambil tempat duduk yang dise-


diakan buat kami. Mr. Grey di ujung meja,
sementara aku duduk di sebelah kanannya,
dan Christian duduk di sampingku. Mr. Gray
meraih botol dan membuka anggur merah
dan menawarkan untuk Kate. Mia mengam-
bil tempat duduknya di samping Christian,
dan meraih tangannya, meremas erat-erat.
Christian 643

tersenyum hangat padanya.

"Di mana kau bertemu dengan Ana?" Tanya


Mia padanya.

"Dia mewawancaraiku untuk majalah ma-


hasiswa WSU."
1105/1631

"Dan Kate yang meng-edit," aku menam-


bahkan, berharap bisa mengalihkan pembi-
caraan tentang diriku.

Mia beralih pada Kate, duduk berlawanan


bersebelahan dengan Elliot, dan mereka mu-
lai berbicara tentang majalah mahasiswa.

"Anggur, Ana?" Tanya Mr. Grey.

"Silakan." Aku tersenyum padanya. Mr. Grey


berdiri untuk mengisi gelas yang kosong.

Aku mengintip ke arah Christian, dan dia


menoleh padaku, kepalanya miring ke satu
sisi.

"Apa?" Tanya dia.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

"Aku tak marah padamu."

Aku menatapnya. Dia mendesah.


1106/1631

644

"Ya, aku marah padamu." Dia menutup


matanya sebentar.

"Apakah marah hingga ‘Telapak tangan


berkedut’?"

Kataku gugup.

"Kalian bisik-bisik tentang apa?" Kate


menyela.

Mukaku memerah, dan Christian melotot


padanya mengisyaratkan jangan ikut campur
urusan kami Kavanagh, bahkan Kate pun
keder di bawah tatapannya.

"Hanya tentang perjalananku ke Georgia,"


kataku dengan manis, berharap untuk
meredakan permusuhan diantara mereka
berdua.

Kate tersenyum, bersinar jahat di matanya.


1107/1631

"Bagaimana José saat kau pergi ke bar


dengan dia pada hari Jumat?"

Sialan, Kate. Aku melebarkan mata padan-


ya. Apa yang dia lakukan? Dia membalas
dengan melebarkan matanya ke arahku, dan
aku menyadari dia berusaha membuat cem-
buru Christian. Betapa sedikit yang dia
tahu. Aku pikir aku bisa lolos dengan masa-
lah ini.

"Dia baik-baik saja," bisikku.

Christian membungkuk.

645

"Telapak tangan berkedut marah," bisiknya.

"Terutama sekarang." Nada suaranya tenang


dan mematikan.

Oh tidak. Aku menggeliat.


1108/1631

Grace muncul kembali membawa dua piring,


diikuti dengan seorang wanita muda cantik
dengan kuncir pirang, berpakaian rapi ber-
warna biru pucat, membawa nampan berisi
piring. Matanya langsung menemukan
Christian di ruangan ini. Mukanya memerah
dan menatap ke arahnya dibawah kedipan
bulu matanya yang panjang bermaskara.

Ya ampun!

Di luar ruang makan suara telepon rumah


berbunyi.

"Permisi," Mr. Gray berdiri lagi dan keluar.

"Terima kasih, Gretchen," kata Grace lem-


but, mengerutkan kening saat Mr. Grey
keluar.

"Tinggalkan saja nampan di atas lemari."


Gretchen mengangguk, dengan sembunyi-
1109/1631

sembunyi melirik sekilas pada Christian, lalu


dia keluar.

Jadi keluarga Grey memiliki pegawai, dan


pegawai itu mengincar calon Dominanku.
Bisakah malam ini jadi lebih buruk lagi? Aku
cemberut menatap tanganku di atas
pangkuanku.

646

Mr. Grey kembali.

"Telepon untukmu, Sayang. Dari rumah


sakit," Dia berkata pada Grace.

"Silakan dimulai saja." Grace tersenyum saat


dia memberiku piring dan keluar ruangan.

Baunya enak - Chorizo dan kerang dengan


paprika merah dan bawang di panggang, dit-
aburi dengan peterseli berdaun pipih. Dan
meskipun kenyataannya perutku bergolak
1110/1631

dari ancaman terselubung Christian, lirikan


diam-diam dari Nona kuncir yang manis,
dan kehilangan pakaian dalamku, aku mer-
asa kelaparan. Mukaku memerah saat aku
menyadari kegiatan fisik sore ini men-
ingkatkan nafsu makanku.

Beberapa saat kemudian Grace kembali, al-


isnya berkerut. Mr Grey memiringkan kepa-
lanya ke satu sisi ... seperti Christian.

"Semuanya Oke?"

"Kasus campak lagi," keluh Grace.

"Oh tidak."

"Ya, anak-anak. Kasus keempat bulan ini.


Jika saja orang-orang mau memberi
vaksinasi anak-anak mereka."

Dia menggeleng sedih, dan kemudian


tersenyum.
1111/1631

647

"Aku sangat senang anak-anak kita tak per-


nah mengalami itu. Mereka tak pernah
mengalami sakit apa-apa yang lebih buruk
dari pada cacar air, syukurlah. Yang terbur-
uk Elliot," katanya sambil duduk, tersenyum
sabar pada anaknya. Elliot mengernyit saat
mengunyah dan menggeliat tak nyaman.
"Christian dan Mia beruntung. Mereka han-
ya sakit ringan, hanya sebuah tempat
berbagi diantara mereka."

Mia tertawa geli, dan Christian memutar


matanya.

"Jadi, apa kau sudah menonton permainan


Mariners, Yah?" Elliot jelas ingin mengali-
hkan percakapan.

Hidangan pembukanya sangat lezat, dan aku


berkonsentrasi pada makanan sementara El-
liot, Mr.
1112/1631

Grey, dan Christian bicara tentang bisbol.


Christian tampaknya santai dan tenang ber-
bicara dengan keluarganya. Otakku bekerja
keras. Sialan Kate, permainan apa yang dia
mainkan? Apa dia akan menghukumku?
Aku gemetar memikirkan itu. Aku belum
menandatangani kontrak. Mungkin aku
tidak akan. Mungkin aku akan tinggal di Ge-
orgia di mana dia tak bisa menghubungiku.

"Bagaimana dengan kepindahanmu ke


apartemen yang baru, sayang?" Tanya Grace
sopan.

Aku bersyukur atas pertanyaannya, mengali-


hkan perhatianku dari pikiran sumbangku,
dan aku menceritakan tentang kepindahan
kami.

648

Saat kita sudah selesai dengan hidangan


pembuka kami, Gretchen muncul, dan bukan
1113/1631

untuk pertama kalinya, aku berharap bisa


meletakkan tanganku yang bebas ke Christi-
an hanya untuk membiarkan dia tahu - dia
mungkin lima puluh nuansa kacau, tapi dia
milikku. Dia melanjutkan dengan membersi-
hkan meja, menurutku cara membersi-
hkannya agak terlalu dekat dengan Christi-
an. Untungnya, Christian seperti tak
menyadari, tapi dewi batinku membara dan
bukan dengan cara yang baik.

Kate dan Mia bersemangat membahas


tentang Paris.

"Apa kau pernah ke Paris, Ana?" Mia bertan-


ya polos, mengalihkan perhatian rasa
cemburuku.

"Belum, tapi aku ingin sekali pergi kesana."


Aku tahu aku satu-satunya di meja ini yang
tak pernah meninggalkan daratan Amerika
Serikat.
1114/1631

"Kami berbulan madu di Paris." Grace


tersenyum pada Mr. Grey yang menyeringai
ke arahnya.

Hampir memalukan untuk menyaksikan


mereka.

Mereka jelas terlihat benar-benar saling


mencintai, dan sesaat aku ingin tahu rasanya
menjadi dewasa dengan kedua orang tua
yang baik ada di sana.

"Kota yang indah," Mia setuju. "Terlepas dari


penduduk kota Paris. Christian, kau harus
mengajak Ana ke Paris," Mia menyatakan
dengan tegas.

649

"Aku pikir Anastasia lebih suka London,"


kata Christian pelan.
1115/1631

Oh ... dia mengingatnya. Dia menempatkan


tangannya di lututku - jarinya mengelus ber-
gerak keatas pahaku. Seluruh tubuhku men-
gencang dan merespon. Tidak ... jangan di
sini, jangan sekarang.

Mukaku memerah dan bergeser, mencoba


menarik diri darinya. Tangannya men-
cengkeram di atas pahaku, menenangkanku.
Aku meraih anggur, dalam keadaan putus
asa.

Nona kuncir Eropa kembali, melirik malu-


malu dan pinggulnya berayun, dengan mem-
bawa hidangan utama kami, Aku pikir Beef
Wellington. Untungnya, dia memberikan
piring kami kemudian

meletakkannya, meskipun dia berdiri disebe-


lah Christian. Christian tampak bingung saat
aku mengawasinya menutup pintu ruang
makan.
1116/1631

"Jadi apa yang salah dengan penghuni Par-


is?" Elliot bertanya pada adiknya. "Bukankah
mereka melakukan berbagai cara untuk
mempesonamu?"

"Ugh, tidak mereka tak bisa. Dan Monsieur


Floubert, seorang monster dimana aku
bekerja padanya, dia adalah seorang tiran
yang sangat mendominasi."

Aku tersedak anggurku.

"Anastasia, apa kau baik-baik saja?" Tanya


Christian 650

sopan, tangannya diangkat dari pahaku.

Humor terdengar kembali dalam nada suar-


anya. Oh syukurlah. Ketika Aku mengang-
guk, dia menepuk punggungku dengan lem-
but, dan tangannya berhenti saat dia tahu
aku sudah pulih.
1117/1631

Daging sapi yang lezat dan disajikan dengan


kentang manis panggang, wortel, lobak, dan
kacang hijau.

Bahkan terasa lebih enak selama


menghabiskan sisa makanan sejak Christian
berhasil mempertahankan humornya. Aku
menduga bahwa itu karena aku makan
dengan perasaan senang. Percakapan
mengalir dengan bebas di antara keluarga
Grey, hangat dan peduli, lembut menggoda
satu sama lain.

Selama makanan penutup kami lemon sylla-


bub, Mia menghibur kita dengan mencer-
itakan keindahan kota Paris, tanpa sadar
menggunakan bahasa Prancis yang fasih.
Kami semua bengong menatapnya, dan dia
membalas menatap kami dengan bingung,
sampai Christian memberitahunya dengan
sama-sama memakai bahasa Perancis yang
fasih apa yang dia dilakukan, dimana dia
menyadari dan tertawa geli.
1118/1631

Tawanya sangat menular dan tak lama


kemudian kami semua larut dalam
kegembiraannya.

Elliot menceritakan tentang proyek gedung


terbarunya, yang ramah lingkungan di sebe-
lah utara Seattle. Aku melirik Kate, dan dia
memperhatikan setiap kata yang diucapkan
Elliot, matanya bersinar dengan gairah atau
cinta. Aku tak tahu. Elliot menyeringai ke
arahnya, dan seolah-olah 651

mengucapkan janji yang tak terucap di ant-


ara mereka. Nanti, sayang, dia mengatakan,
dan itu panas, sangat panas. Mukaku mem-
erah saat menonton mereka.

Aku menghela napas dan mengintip ke arah


Fifty Shades. Dia begitu tampan, aku bisa
menatap dia selamanya. Dia memiliki sedikit
jenggot di dagunya, dan jariku terasa gatal
untuk menggaruk dan merasakannya di wa-
jah, payudara ... diantara pahaku. Aku
1119/1631

merasa malu pada arah pikiranku. Dia men-


gintip ke arahku dan mengangkat tangannya
untuk menarik daguku.

"Jangan menggigit bibirmu," bisiknya parau.


"Aku ingin melakukan itu."

Grace dan Mia membersihkan gelas


makanan penutup kami dan masuk ke
dapur, sementara Mr.

Grey, Kate, dan Elliot membahas manfaat


dari panel surya di Washington State.
Christian pura-pura tertarik dengan per-
cakapan mereka, meletakkan tangannya
sekali lagi di lututku, dan jarinya meraba
naik keatas pahaku. Napasku tersentak, dan
aku menekan kedua pahaku bersama-sama
supaya bisa menghentikannya. Aku bisa me-
lihat dia menyeringai.
1120/1631

"Apa kau mau jika aku mengajakmu berke-


liling sekitar rumah?" dia bertanya padaku
secara terbuka.

Aku tahu, aku disuruh mengatakan ya, tapi


aku tak percaya padanya. Sebelum aku bisa
menjawab, 652

rupanya dia langsung berdiri dan mengu-


lurkan tangannya padaku. Aku menggeng-
gam tangannya, dan aku merasa semua otot
mengepal jauh di dalam perutku, bereaksi
terhadap tatapan abu-abunya yang gelap dan
lapar.

"Maaf," kataku kepada Mr. Grey dan men-


gikuti Christian keluar dari ruang makan.

Dia memimpinku melewati lorong dan mas-


uk ke dapur di mana Mia dan Grace yang
sedang memasukkan peralatan makan
kemesin cuci piring.
1121/1631

Kuncir Eropa tak terlihat.

"Aku akan menunjukkan Anastasia halaman


belakang," kata Christian polos kepada
ibunya.

Grace melambaikan tangannya tanda keluar


pada kita dengan senyum saat Mia kembali
ke ruang makan.

Kami melangkah keluar ke area teras yang


dilapisi batu ubin warna abu-abu diterangi
oleh lampu yang tersembunyi didalam batu
ubin.

Ada semak di kolam air dengan batu abu-


abu dan sebuah meja logam yang mewah
dan kursi diatur di salah satu pojok.

Christian berjalan melewati itu, beberapa


langkah, menuju rumput yang luas yang
mengarah ke teluk ...
1122/1631

oh - itu sangat indah. Kota Seattle berkelip di


atas 653

cakrawala, dan, dingin, cerah, pada bulan


Mei menggores jalur perak berkilau
melintasi air menuju dermaga di mana dua
kapal yang tertambat. Selain dermaga ber-
diri sebuah perahu. Terlihat begitu indah,
begitu damai. Aku berdiri dan menganga
sejenak.

Christian menarikku dari belakang, dan hak


sepatuku masuk kedalam rumput yang
lembut.

"Tolong berhenti." Aku tersandung di


belakangnya.

Dia berhenti dan menatap ke arahku, eks-


presinya tak terduga.

"Sepatuku. Aku perlu mengambil sepatuku


yang lepas."
1123/1631

"Jangan pedulikan," katanya, dan dia mem-


bungkuk dan mengangkatku di atas bahun-
ya. Aku menjerit dengan keras terguncang
karena terkejut, dan dia memberi tamparan
di pantatku.

"Pelankan suaramu," ia menggeram.

Aduh ... ini pasti tak bagus, bawah sadarku


lututnya gemetaran. Dia marah tentang se-
suatu - bisa jadi José, Georgia, tak pakai
celana dalam, menggigit bibir. Astaga, dia
mudah sekali marah.

"Kita mau kemana?" Aku mengambil napas.

"Rumah perahu," dia membentak.

654

Aku berpegangan pada pinggulnya karena


kepalaku dibawah, dan dia sengaja
1124/1631

melangkah di bawah sinar bulan melintasi


halaman.

"Kenapa?" Suaraku terdengar terengah-


engah.

"Aku butuh waktu sendirian denganmu."

"Untuk apa?"

"Karena aku akan memukul pantatmu kemu-


dian bercinta denganmu."

"Kenapa?" Aku mengerang dengan lembut.

"Kau tahu mengapa," dia mendesis.

"Aku pikir saat ini kau menjadi seorang pria


biasa?"

Aku membujuk sambil menahan napas.

"Anastasia, aku saat ini adalah seorang pria


biasa, percayalah."
1125/1631

Sialan.

655

Christian mengerobos masuk pintu kayu di


rumah perahu dan berhenti untuk
menyalakan beberapa lampu. Lampu fluor-
escent berdengung dan menyala diikuti ca-
haya putih membanjiri bangunan kayu be-
sar. Dari sudut pandangku, aku bisa melihat
perahu motor yang mengesankan di
dermaga mengambang lembut di air yang
gelap, tapi aku hanya melihatnya sekilas se-
belum dia membawaku melalui tangga kayu
ke ruang atas.

Dia berhenti di ambang pintu dan menyen-


tuh tombol lain - halogen kali ini, cahayanya
lebih lembut, lebih redup - dan kami ada di
ruang loteng dengan langit-langit yang mir-
ing. Dihiasi dengan tema kelautan New Eng-
land: biru laut dan krem dengan sedikit
1126/1631

warna merah. Perabotannya jarang, hanya


beberapa sofa yang aku lihat.

Christian menurunkanku di lantai kayu. Aku


tak punya waktu untuk memeriksa sekitarku
- mataku tak bisa meninggalkan dia. Aku
terpesona ...

mengawasinya seperti orang menonton


predator langka dan berbahaya, menunggun-
ya untuk menyerang. Napasnya keras tapi
kemudian dia hanya membawaku menyeber-
angi beranda dan menaiki tangga. Mata abu-
abunya terbakar amarah, kebutuhan dan
nafsu murni.

Ya ampun. Aku bisa secara spontan terbakar


hanya dari tatapan matanya.

"Tolong jangan pukulku," bisikku,


memohon.

656
1127/1631

Alisnya berkerut, matanya melebar. Dia


berkedip dua kali.

"Aku tak ingin kamu memukul pantatku,


jangan di sini, tidak sekarang. Kumohon
jangan."

Mulutnya menganga sedikit kaget, dan


dengan berani, aku ragu-ragu menggapai
dan menelusuri jari-jariku di pipinya, di sep-
anjang tepi pelipis, sampai pada rambut
yang baru saja tumbul di dagunya.

Ini adalah kombinasi aneh dari lembut dan


tajam.

Perlahan-lahan menutup matanya, ia men-


condongkan wajahnya pada sentuhku, dan
napasnya tertahan di tenggorokannya. Men-
jangkau dengan tanganku yang lain, aku
mengusap jariku ke rambutnya. Aku suka
rambutnya. Erangannya lembut hampir tak
terdengar, dan ketika ia membuka matanya,
1128/1631

tatapannya adalah - waspada, seperti dia tak


mengerti apa yang aku lakukan.

Melangkah ke depan sehingga aku


mendekatinya, aku menarik lembut rambut-
nya, membawa mulutnya ke mulutku, dan
aku menciumnya, memaksa lidahku mele-
wati bibirnya dan ke dalam mulutnya. Dia
mengerang, dan tangannya memelukku,
menarikku menempel ketat tubuhnya. Tan-
gannya menemukan jalan ke rambutku, dan
dia membalas ciumanku, keras dan posesif.
Lidahnya dan lidahku berputar dan meliuk
bersama-sama, mengkonsumsi satu sama
lain.

Dia rasanya surgawi.

657

Dia menarik diri tiba-tiba, napas kita mem-


buru dan berbaur. Tanganku turun ke
lengannya dan dia melotot ke arahku.
1129/1631

"Apa yang kau lakukan padaku?" Bisiknya


bingung.

"Mencium kamu."

"Kau bilang tidak."

"Apa?" tidak untuk apa?

"Di meja makan, dengan kakimu."

Oh ... jadi ini yang dia maksudkan.

"Tapi kita berada di meja makan orang


tuamu." Aku menatap ke arahnya, benar-
benar bingung.

"Tak ada seorangpun yang pernah bilang


tidak padaku sebelumnya. Dan ini sangat -
panas."

Matanya melebar sedikit, terisi dengan rasa


takjub dan nafsu. Ini adalah campuran yang
memabukkan.
1130/1631

Aku menelan ludah. Tangannya bergerak ke


pantatku. Dia menarikku keras ke arah tu-
buhnya, dan aku bisa merasakan ereksinya.

oh ...

"Kau marah dan terangsang karena aku bil-


ang 658

tidak?" aku bernapas, heran.

"Aku marah karena kau tak pernah menye-


butkan Georgia padaku. Aku marah karena
kau pergi minum dengan pria yang mencoba
merayumu ketika kau sedang mabuk dan
yang meninggalkan kau ketika kau mabuk
berat dengan orang yang nyaris asing ba-
gimu. Teman macam apa yang melakukan
itu? Dan aku marah dan terangsang karena
kau menutup kakimu padaku "matanya
berkilau dan berbahaya, Dan dia perlahan-
lahan mengangkat ujung gaunku.
1131/1631

"Aku ingin kau, dan aku ingin kau sekarang.


Dan jika kau tak membiarkanku memukul
pantatmu - yang pantas kau dapatkan - aku
akan bercinta denganmu di sofa menit ini,
dengan cepat, untuk kenikmatanku saja,
bukan kamu."

Gaunku sekarang hampir tak menutupi


pantat telanjangku. Dia bergerak tiba-tiba
sehingga tangannya menagkup kemaluanku,
dan salah satu jarinya tenggelam perlahan-
lahan ke dalam diriku.

Lengan yang lain memegang pinggangku


agar tetap di tempatnya. Aku menekan suara
erangku.

"Ini adalah milikku," bisiknya agresif.


"Semuanya milikku. Apakah kau paham?"
Dia menggerakkan jarinya ke dalam dan ke-
luar saat ia menatap ke arahku, mengukur
reaksiku, matanya terbakar.
1132/1631

"Ya, milikmu," aku bernapas saat gairahku,


yang panas dan berat, melonjak melalui alir-
an darahku, 659

mempengaruhi ... segalanya. Ujung sarafku,


napasku, jantungku berdebar-debar, seperti
berusaha meninggalkan dadaku, darah ber-
talu di telingaku.

Tiba-tiba, ia bergerak, melakukan beberapa


hal sekaligus. Menarik keluar jari-jarinya,
meninggalkanku menginginkan lebih, men-
urunkan retsleting celananya, dan mend-
orongku turun ke sofa sehingga dia berbar-
ing di atasku.

"Tangan di atas kepalamu," ia memerin-


tahkan dengan gigi terkatup saat ia berlutut,
memaksa kakiku meregang lebih lebar, dan
merogoh saku bagian dalam jaketnya. Dia
mengambil sebuah paket foil, menatap ke
arahku, ekspresinya gelap, sebelum
1133/1631

mengangkat bahu jaketnya sehingga jatuh ke


lantai.

Dia menggulung kondom ke bawah pada


ereksinya yang panjang mengesankan.

Aku menempatkan tanganku di kepalaku,


dan aku tahu itu, jadi aku tak akan menyen-
tuhnya. Aku sangat terangsang.

Aku merasa pinggulku bergerak keatas un-


tuk menerima dirinya - ingin dia dalam di-
riku, seperti ini

- kasar dan keras. Oh ... antisipasinya.

"Kita tak punya banyak waktu. Ini akan ce-


pat, dan itu untukku, bukan kamu. Apakah
kau mengerti?

Jangan keluar, atau aku akan memukul


pantatmu,

"katanya dengan gigi terkatup.


1134/1631

660

Ya ampun ... bagaimana cara


menahannya?

Dengan satu dorongan cepat, dia sepen-


uhnya dalam diriku. Aku merintih keras,
dalam tenggorokan, dan menikmati per-
asaan penuh dari miliknya. Dia meletakkan
tangannya pada tanganku, sikunya menahan
lenganku keluar dan ke bawah, dan kakinya
menekanku. Aku terjebak. Dia ada di mana-
mana, menguasai diriku, hampir mem-
buatku sesak nafas.

Tapi nikmat juga, ini adalah kemampuanku,


ini adalah apa yang aku lakukan untuk dia,
dan itu adalah perasaan hedonistik, penuh
kemenangan. Ia bergerak cepat dan marah
dalam diriku, napasnya keras di telingaku,
dan tubuhku merespon, mencair pada tu-
buhnya. Aku tak boleh keluar. Tapi aku akan
mengikuti irama dorongannya,
1135/1631

menyesuaikan dengan sempurna. Tiba-tiba,


dan terlalu cepat, dia menekan jauh ke
dalam diriku dan berhenti saat ia me-
nemukan pelepasannya, udara mendesis
melalui giginya.

Dia rileks sesaat, jadi aku merasa keselur-


uhan dirinya, menekan nikmat padaku. Aku
belum siap untuk membiarkan dia pergi, tu-
buhku sangat menginginkan pelepasan, tapi
dia begitu berat, dan pada saat itu, aku tak
dapat mendorong terhadap dirinya. Tiba-
tiba, ia menarik diri, meninggalkanku tegang
dan lapar, menginginkan sesuatu yang lebih.

Dia melotot ke arahku.

"Jangan menyentuh dirimu sendiri. Aku


ingin kau frustrasi. Itulah apa yang kau lak-
ukan padaku 661
1136/1631

dengan tak bicara padaku, dengan


menyangkal apa yang jadi milikku" Matanya
menyala, marah lagi.

Aku mengangguk, terengah-engah. Dia ber-


diri dan melepas kondom, mengikat pada
ujungnya, dan memasukkan di saku celanan-
ya. Aku menatap dia, napasku masih tak
menentu, dan tanpa sadar aku menekan
pahaku bersama-sama, mencoba mencari se-
suatu yang lain. Christian menarik retsleting
celananya dan tangannya merapikan ram-
butnya saat ia meraih kebawah untuk
mengambil jaketnya. Dia kembali menatap
ke arahku, ekspresinya lebih lembut.

"Sebaiknya kita kembali ke rumah."

Aku duduk, sedikit limbung, linglung.

"Ini. kau bisa pakai ini."


1137/1631

Dari dalam sakunya, ia menarik keluar


celana dalamku. Aku tak tersenyum saat aku
mengambil darinya, tapi di dalam aku tahu -
aku telah menerima hukuman tetapi mem-
peroleh kemenangan kecil atas celana
dalamku. Dewi batinku mengangguk setuju,
senyum puas di wajahnya - jadi kau tak
perlu memintanya.

"Christian!" Mia berteriak dari lantai bawah.

Dia berbalik dan mengangkat alisnya


padaku.

662

"Tepat pada waktunya. Ya tuhan, ia kadang


bisa benar-benar menjengkelkan."

Aku cemberut ke arahnya, buru-buru


mengembalikan celana dalamku ke tempat
yang selayaknya, dan berdiri dengan
1138/1631

kehormatan sebanyak yang aku bisa ker-


ahkan pada kondisi diriku 'yang-barusan-
ditiduri'.

Dengan cepat, aku mencoba untuk merapik-


an rambutku yang kacau.

"Di atas sini, Mia," panggilnya ke bawah.


"Yah, Miss Steele, aku merasa lebih baik
dalam hal itu - tapi aku masih ingin
memukul pantatmu," katanya lembut.

"Aku tak percaya aku layak mendapatkannya


Mr.

Grey, terutama setelah menoleransi seran-


gan tak beralasan darimu."

"Tak beralasan? Kau menciumku" Dia


mencoba sebaik-baiknya untuk terlihat
tersinggung.

Aku mengerutkan bibir.


1139/1631

"Itu adalah serangan sebagai bentuk terbaik


dari pertahanan."

"Pertahanan terhadap apa?"

"Kau dan telapak tangan berkedutmu."

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi dan


tersenyum padaku saat Mia datang berderap
menaiki 663

tangga.

"Tapi itu bisa diterima?" Tanyanya lembut.

Aku memerah.

"Nyaris," bisikku, tapi aku tak dapat mem-


bantu seringaiku.

"Oh, disitu kalian." Dia berseri melihat kami.


1140/1631

"Aku mengajak Anastasia berkeliling." Chris-


tian mengulurkan tangannya padaku, mata
abu-abunya intens.

Aku menyambut uluran tangannya, dan ia


memberikan meremas lembut.

"Kate dan Elliot akan segera pergi. Dapatkah


kau percaya mereka kedua? Mereka tak bisa
menjaga tangan mereka dari satu sama lain"
Mia berpura-pura jijik dan mengalihkan
pandangan dari Christian kearahku. "Apa
yang kau lakukan di sini?"

Astaga, dia begitu terus terang. Aku tersipu


merah.

"Menunjukkan Anastasia piala juara


mendayungku,"

kata Christian tanpa ragu, benar-benar wa-


jah tanpa ekspresi. "Mari kita mengucapkan
selamat tinggal pada Kate dan Elliot."
1141/1631

Piala juara mendayung? Dia menarikku


lembut di 664

depannya, dan saat Mia berbalik pergi, ia


menampar pantatku. Aku terkesiap dengan
kaget.

"Aku akan melakukannya lagi, Anastasia,


dan segera," ia mengancam dengan suara
pelan dekat telingaku, lalu ia menarikku ke
dalam pelukannya, punggungku ada di
dadanya, dan mencium rambutku.

Kembali di rumah, Kate dan Elliot mengu-


capkan perpisahan mereka dengan Grace
dan Mr. Grey. Kate memelukku keras.

"Aku perlu bicara denganmu tentang men-


entang Christian," Aku mendesis pelan di
telinganya saat dia memelukku.
1142/1631

"Dia perlu dilawan, maka kau dapat melihat


dia yang sebenarnya. Hati-hati, Ana - dia be-
gitu mengontrol,"

bisiknya. "Sampai nanti."

AKU TAHU APA DIA YANG SEBENARNYA


- KAU

TIDAK TAHU! - Aku berteriak padanya di


dalam kepalaku.

Aku sepenuhnya sadar bahwa tindakannya


datang dari niat yang baik, tapi kadang-ka-
dang dia melampaui batas wilayah, dan
sekarang ia jauh masuk ke negara tetangga.
Aku menggerutu padanya, dan dia menju-
lurkan lidahnya ke arahku, membuatku tak
bisa menahan senyum. Sikap main-main
Kate adalah sesuatu yang baru, pasti
pengaruh Elliot.
1143/1631

Kami melambai pada mereka di ambang


pintu, dan 665

Christian menoleh padaku.

"Kita harus pergi juga - kau punya wawan-


cara besok."

Mia memelukku dengan hangat saat kita

mengucapkan selamat tinggal.

"Kami tak pernah berpikir ia akan me-


nemukan seseorang!" Kata-kata Mia
menyembur.

Aku memerah, dan Christian memutar


matanya lagi.

Aku mengerutkan bibir. Mengapa ia bisa


melakukan itu ketika aku tak bisa? Aku ingin
balas memutar mata ke arahnya, tapi aku tak
berani, tidak setelah ancamannya di rumah
perahu.
1144/1631

"Jaga dirimu, Ana, sayang," kata Grace


dengan ramah.

Christian, malu atau frustrasi oleh perhatian


yang berlebihan yang aku terima dari kelu-
arga Grey, meraih tanganku dan menarikku
ke sisinya.

"Jangan membuatnya takut atau meman-


jakannya dengan kasih sayang berlebihan,"
ia mengomel.

"Christian, berhentilah menggodanya."


Grace menegurnya dengan sabar, matanya
bersinar dengan cinta dan kasih sayang
padanya.

Entah bagaimana, aku tak berpikir dia


menggodaku.

Aku diam-diam memperhatikan interaksi


mereka.
1145/1631

666

Grace jelas menyayangi dia dengan cinta


tanpa syarat seorang ibu. Dia membungkuk
dan mencium Grace dengan kaku.

"Ma," katanya, dan ada nada tersembunyi


dalam suaranya - hormat mungkin?

"Mr. Grey - selamat tinggal dan terima


kasih" aku mengulurkan tangan padanya,
tapi dia memelukku juga!

"Panggil saja aku Carrick. Aku berharap kita


bertemu lagi, segera, Ana."

Perpisahan kita telah selesai, Christian


membawaku ke mobil di mana Taylor sudah
menunggu. Apakah dia telah menunggu di
sini sepanjang waktu? Taylor membuka
pintu untukku, dan aku meluncur ke bagian
belakang Audi.
1146/1631

Aku merasakan ketegangan mulai mening-


galkan bahuku. Astaga, hari yang panjang.
Aku kelelahan, fisik dan emosional. Setelah
percakapan singkat dengan Taylor, Christian
masuk ke mobil di sampingku. Dia berpaling
menghadap wajahku.

"Yah, tampaknya keluargaku menyukaimu


juga,"

bisiknya.

Juga? Pikiran yang menyedihkan tentang


bagaimana aku datang kesini tanpa diminta
dan sangat tak diinginkan muncul ke dalam
kepalaku. Taylor 667

menyalakan mobil dan menjauh dari


lingkaran cahaya di jalan masuk ke
kegelapan jalan. Aku menatap Christian, dan
dia menatapku.

"Apa?" Tanyanya, suaranya tenang.


1147/1631

Aku ragu-ragu sejenak. Tidak - aku akan


memberitahunya. Dia selalu mengeluh bah-
wa aku tak bicara dengannya.

"Aku berpikir bahwa kau merasa terjebak


untuk membawaku bertemu orang tuamu."
Suaraku adalah lembut dan ragu-ragu. "Jika
Elliot tak meminta Kate, kau tak akan per-
nah memintaku." Aku tak bisa melihat wa-
jahnya dalam gelap, tapi dia memiringkan
kepalanya, menganga ke arahku.

"Anastasia, aku senang bahwa kau sudah


bertemu orang tuaku. Mengapa kau begitu
penuh dengan keraguan diri? tak pernah
berhenti membuat aku takjub. Kau benar-
benar kuat, wanita muda mandiri, tetapi kau
memiliki pikiran negatif tentang dirimu
sendiri. Jika aku tak ingin kau bertemu
dengan mereka, kau tak akan berada di sini.
Apakah itu yang kau rasakan selama kau di
sana?"
1148/1631

Oh! Dia ingin aku di sana - dan itu adalah


pengungkapan yang baru. Dia tampaknya
tak nyaman menjawab Apa yang dia lakukan
jika dia menyembunyikan kebenaran. Dia
tampaknya benar-benar senang bahwa aku
di sini ... rasa hangat menyebar perlahan
melalui pembuluh darahku. Dia 668

menggeleng dan meraih tanganku. Aku me-


lirik gugup pada Taylor.

"Jangan khawatir tentang Taylor. Bicaralah


padaku."

Aku mengangkat bahu.

"Ya. aku berpikir begitu. Dan satu hal lagi,


aku hanya menyebutkan Georgia karena
Kate sedang membicarakan tentang Barba-
dos - aku belum memutuskan."

"Tidakkah kau ingin pergi dan bertemu


ibumu?"
1149/1631

"Ya."

Dia menatap secara aneh padaku, sepertinya


dia memiliki pertarung internal dalam
dirinya.

"Bisakah aku ikut?" Tanyanya akhirnya.

Apa!?

"Mm ... aku pikir itu bukan ide yang bagus."

"Mengapa tidak?"

"Aku berharap untuk istirahat dari semua

...intensitas ini untuk mencoba dan


memikirkan semuanya."

Dia menatapku.

669

"Aku terlalu intens?"


1150/1631

Aku tertawa terbahak.

"Itu hanya sebagian kecilnya saja!"

Dalam cahaya lampu jalan yang lewat, aku


melihat bibirnya terangkat.

"Apakah kau menertawakanku, Miss Steele?"

"Aku tak akan berani, Mr. Grey," jawabku


dengan keseriusan mengejek.

"Aku pikir kau berani, dan aku pikir kau


menertawakanku, sering."

"kau cukup lucu."

"Lucu?"

"Oh ya."

"Lucu aneh atau lucu ha ha?"


1151/1631

"Oh ... banyak, salah satunya dan beberapa


yang lain."

"Yang mana?"

"Aku akan meninggalkanmu untuk mencari


tahu."

670

"Aku tak yakin apa aku dapat mengetahui


apa pun ketika didekatmu, Anastasia,"
katanya sinis, dan kemudian melanjutkan
dengan pelan, "Apa yang kau butuhkan un-
tuk pergi ke Georgia?"

"Kita," bisikku.

Dia menatapku, tanpa ekspresi.

"Kau bilang kau akan mencoba," bisiknya.

"Aku tahu."
1152/1631

"Apa kau berubah pikiran?"

"Mungkin."

Dia bergeser seolah tak nyaman.

"Kenapa?"

Sialan. Bagaimana ini tiba-tiba menjadi


suatu percakapan yang intens dan penuh
makna? Pikiran ini pernah muncul padaku,
seperti ujian yang aku belum siap menghad-
apinya. Apa yang harus aku katakan? Karena
kupikir aku mencintaimu, dan kau hanya
melihatku sebagai mainan. Karena aku tak
bisa menyentuhmu, karena aku terlalu takut
untuk menunjukkan kasih sayang apapun
takut jikalau kau tersentak atau memberi-
tahuku untuk

menghentikannya atau lebih buruk -

671
1153/1631

memukulku? Apa yang bisa ku katakan?

Aku terpaku sesaat menatap keluar jendela.


Mobil itu sedang menuju kembali melintasi
jembatan. Kami berdua diselimuti
kegelapan, menutupi pikiran dan perasaan
kita, tetapi kita tak membutuhkan malam
untuk itu.

"Mengapa, Anastasia?" Christian menekanku


untuk memberikan jawaban.

Aku mengangkat bahu, terjebak. Aku tak


ingin kehilangan dia. Terlepas dari semua
tuntutannya, kebutuhannya untuk mengon-
trol, sifat buruknya itu.

Aku tak pernah merasa begitu hidup seperti


yang aku rasakan sekarang. Ini adalah
sensasi duduk di sini, di sampingnya. Dia be-
gitu tak terduga, seksi, cerdas, dan lucu. Tapi
suasana hatinya ... oh - dan dia ingin
menyakitiku. Dia bilang dia akan
1154/1631

memikirkan tentang keenggananku, tapi itu


masih membuatku takut. Aku menutup
mataku. Apa yang bisa ku katakan? Dalam
hati aku hanya ingin lebih, kasih sayang yang
lebih, Christian yang lebih menyenangkan,
lebih ... dicintai.

Dia meremas tanganku.

"Bicaralah padaku, Anastasia. Aku tak ingin


kehilanganmu. Minggu lalu ... " Dia berhenti.

Kita mendekati ujung jembatan, dan jalan


kembali 672

bermandikan cahaya neon lampu jalan se-


hingga wajahnya sebentar-sebentar dalam
terang dan gelap.

Dan itu seperti metafora yang sangat pas.


Orang ini, yang aku pernah anggap sebagai
seorang pahlawan romantis - ksatria putih
pemberani, atau ksatria kegelapan seperti
1155/1631

yang dikatakannya. Dia bukan pahlawan, dia


orang dengan kelemahan emosional yang
serius yang dalam, dan dia menyeretku ke
dalam kegelapan. Tak bisakah aku mem-
bimbingnya menuju ke tempat yang terang?

"aku masih menginginkan lebih," bisikku.

"Aku tahu," katanya. "Aku akan mencoba."

Aku berkedip ke arahnya, dan ia melepaskan


tanganku dan menarik daguku, melepaskan
bibirku yang terjebak.

"Untukmu, Anastasia, aku akan mencoba."


Sikapnya memancarkan ketulusan.

Dan itulah adalah petunjukku. Aku mele-


paskan sabuk pengaman, meraih pegangan,
dan memanjat ke pangkuannya,
membuatnya benar-benar terkejut.

Membungkus lenganku di kepalanya, aku


1156/1631

menciumnya, lama dan keras, dan dalam hi-


tungan nanodetik, dia merespon.

"Tinggallah bersamaku, malam ini," dia


bernafas.

"Jika kau pergi, aku tak akan melihatmu sep-


anjang minggu.

673

Kumohon."

"Ya," aku menyetujui. "Dan aku akan menco-


ba juga.

Aku akan menandatangani kontrakmu." Dan


itu adalah keputusan sesaat.

Dia menatap ke arahku.

"Tandatangani setelah pulang dari Georgia.


Pikirkan tentang hal ini. Pikirkan tentang hal
ini dengan keras, sayang."
1157/1631

"Aku akan melakukannya." Dan kami duduk


diam selama satu atau dua mil.

"kau benar-benar harus mengenakan sabuk


pengamanmu," bisik Christian dengan nada
tak setuju ke rambutku, tetapi dia tak mem-
buat gerakan menggeserku dari
pangkuannya.

Aku mengendus lehernya, mata tertutup,


hidungku di tenggorokannya, meminum
aroma seksi Christian-dan-sabun-badan-
beraroma-musky, kepalaku di bahunya. Aku
membiarkan pikiranku melayang, dan aku
membiarkan diriku berfantasi bahwa dia
mencintaiku. Oh, dan itu begitu nyata, ham-
pir nyata, dan sebagian kecil dari bawah
sadar jahatku dengan bertindak benar tak
seperti biasanya dan berani berharap lebih.
Aku berhati-hati untuk tak menyentuh
dadanya tapi hanya meringkuk dalam pe-
lukannya saat ia memelukku erat-erat.
1158/1631

674

Semua terlalu cepat, aku terobek dari lamun-


an mustahilku.

"Kita sudah sampai dirumah," Christian ber-


bisik, dan itu seperti sebuah kalimat meng-
goda, penuh dengan begitu banyak potensi.

Di rumah, dengan Christian. Kecuali aparte-


mennya adalah sebuah galeri seni, bukannya
sebuah rumah.

Taylor membuka pintu bagi kami, dan aku


berterima kasih dengan malu-malu,
menyadari bahwa ia bisa mendengar pembi-
caraan kami, tapi senyumnya adalah menen-
angkan dan tak memberikan kesan apapun.
Begitu keluar dari mobil, Christian
menilaiku dengan kritis. Oh tidak ... apa
yang telah aku lakukan sekarang?
1159/1631

"Mengapa kau tak membawa jaket?" Ia


mengerutkan kening sambil mengangkat
bahu melepas jaketnya dan menjatuhkan di
pundakku.

Perasaan lega segera melandaku.

"Ada dalam mobil baruku," jawabku


mengantuk, menguap.

Dia menyeringai ke arahku.

"Lelah, Miss Steele?"

675

"Ya, Mr. Grey." aku merasa malu di bawah


pandangan matanya menggoda. Namun de-
mikian aku merasa perlu memberi penjelas-
an, "Aku hari ini telah dibujuk dengan cara
yang tak pernah aku pikirkan itu ada."

"Nah, jika kau benar-benar tak beruntung,


aku bisa membujukmu lagi," janjinya sambil
1160/1631

meraih tanganku dan membawaku ke dalam


gedung. Ya ampun ...

Lagi?!

Aku menatapnya di dalam lift. Aku anggap


dia menginginkan aku untuk tidur
dengannya, dan kemudian aku ingat bahwa
ia tidak tidur dengan siapa pun, meskipun ia
telah tidur bersamaku denganku beberapa
kali.

Aku mengerutkan kening, dan tiba-tiba


tatapannya berubah gelap. Dia meraih dan
menggenggam daguku, membebaskan
bibirku dari gigitanku.

"Suatu hari aku akan bercinta denganmu


dalam lift ini, Anastasia, tapi sekarang kau
lelah - jadi aku pikir kita harus menggun-
akan tempat tidur saja."
1161/1631

Membungkuk ke bawah, ia mengigit bibir


bawahku dan menariknya dengan lembut.
Aku meleleh oleh tindakannya, dan napasku
berhenti saat tubuhku terbentang dengan
kerinduan. aku membalas, mengencangkan
gigiku pada bibir atasnya, menggodanya, dan
dia mengerang. Ketika pintu lift 676

terbuka, ia meraih tanganku dan menarikku


menuju serambi, melalui pintu ganda, dan
masuk ke lorong.

677

Ada cahaya di mana-mana. Terang, hangat,


dan aku berusaha untuk mengabaikannya
walau hanya untuk beberapa menit yang
sangat berharga. Aku ingin bersembunyi,
hanya beberapa menit lagi. Tapi cahayanya
terlalu terang, dan akhirnya aku menyerah
untuk bangun. Seattle di pagi hari
menyapaku -
1162/1631

sinar matahari masuk melalui kaca jendela


dan menyinari ruangan dengan cahaya yang
terlalu terang. Mengapa kita tak menutup
tirai semalam?

Aku di tempat tidurnya yang besar tanpa


Christian Grey.

Aku berbaring sejenak melihat dari jendela


kaca pemandangan kota Seattle yang sangat
indah. Hidup di atas awan pasti terasa tak
nyata. Membayangkan -

sebuah kastil di angkasa, melayang-layang


diatas tanah, aman dari realita kehidupan –
melupakan karena ditelantarkan, kelaparan,
dan ibu pelacur dan pecandu. Aku ngeri
membayangkan apa yang dia alami sewaktu
masih kecil, dan aku mengerti mengapa dia
tinggal di sini, terisolasi, dikelilingi oleh
keindahan, karya seni yang sangat berharga -
begitu jauh dimana dia mulai ... tentunya itu
memang pernyataan misinya. Aku
1163/1631

mengerutkan kening karena masih belum


menjelaskan mengapa aku tak bisa
menyentuhnya.

Ironisnya, aku merasakan kebersamaan di


sini di atas menara yang tingginya. Aku
hanyut dari kenyataan.

Aku di dalam apartemen fantasinya, mem-


bayangkan 678

berhubungan intim dengan pacar fantasiku.

Kenyataan yang suram saat dia mengin-


ginkan perjanjian yang spesial, meskipun dia
mengatakan dia akan mencoba untuk melak-
ukan 'lebih'. Apa itu benar-benar seperti
yang aku inginkan? Inilah yang aku perlu
klarifikasi di antara kita berdua untuk meli-
hat apakah kita masih berada di ujung yang
saling berlawanan seperti pada permainan
jungkat-jungkit atau kita berdua semakin
dekat ke tengahnya.
1164/1631

Aku merangkak keluar dari tempat tidur,


merasa kaku, ungkapan yang lebih tepatnya,
sering dipakai.

Ya, jadi semuanya tentang seks. Bawah


sadarku mengerutkan bibirnya menandakan
tak setuju. Aku memutar mataku padanya,
bersyukur karena yakin bahwa 'tangan
berkedut yang gila kontrol' tak berada di
dalam kamar, dan memutuskan untuk

menanyakan tentang pelatih pribadi. Itu


kalau aku menandatangani. Dewi batinku
melotot padaku dengan putus asa. Tentu
saja kau akan menandatanganinya. Aku
mengabaikan mereka berdua, dan setelah ke
kamar mandi dengan cepat, aku pergi men-
cari Christian.

Dia tak berada di galeri seninya, tapi ada se-


orang wanita setengah baya anggun sedang
membersihkan dapur. Pandangannya
menghentikanku. Dia memiliki rambut
1165/1631

pirang pendek dan mata biru yang bening;


dia mengenakan kemeja putih polos yang
pas ditubuhnya dan rok pensil berwarna biru
tua. Dia tersenyum lebar saat dia melihatku.

679

"Selamat pagi, Miss Steele. Apakah Anda


ingin sarapan?" Nada suaranya hangat tapi
agak kaku, dan aku tertegun. Siapa pirang
menarik ini yang berada di dapur Christian?
Aku hanya mengenakan t-shirt Christian.
Aku jadi sadar dan malu dengan kekuran-
ganku dalam berpakaian.

"Aku khawatir anda melihatku pada saat


yang tak menguntungkan." Suaraku tenang,
tak bisa menyembunyikan kegelisahan
dalam suaraku.

"Oh, aku benar-benar minta maaf - aku Mrs.


Jones, pengurus rumah Mr. Grey."
1166/1631

Oh.

"Apa yang ingin kau lakukan?" aku berhasil


mengendalikan suaraku.

"Apakah anda ingin sarapan, ma'am?"

Ma'am!

"Hanya teh pasti menyenangkan, terima


kasih.

Apakah anda tahu di mana Mr. Grey?"

"Di ruang kerjanya."

"Terima kasih."

Aku bergegas ke arah ruang kerja, malu.


Mengapa Christian mempunyai pegawai
hanya berambut 680

pirang yang menarik untuk bekerja padan-


ya? Dan pikiran jahat datang tanpa sengaja
1167/1631

masuk ke dalam pikiranku - Apakah mereka


semua mantan sub-nya?

Aku menolak untuk menyimpan ide yang


mengerikan itu. Aku mengulurkan kepalaku
dengan malu-malu dari balik pintu. Dia
sedang menelepon, menghadap jendela, me-
makai celana hitam dan kemeja putih.

Rambutnya masih basah sehabis mandi, dan


aku benar-benar terganggu dengan pikiran
negatifku.

"Kecuali jika perusahaan P & L -nya mem-


baik, aku tak tertarik, Ros. Kita tak akan
membawa beban yang terlalu berat ... Aku
tak perlu alasan yang lemah lagi... Per-
nahkah Marco meneleponku, sialan waktu
itu... Ya, katakan pada Barney bahwa
prototipe-nya terlihat bagus, meskipun aku
tak yakin soal bertemu muka dengannya...
Tidak, itu hanya kehilangan sesuatu ... aku
1168/1631

ingin bertemu dengannya sore ini untuk


membahas ...

Sebenarnya, dia dan timnya, kita bisa ber-


tukar pikiran .... Oke. Sambungkan kembali
ke Andrea ..."

Dia menunggu, menatap keluar jendela, pen-


guasa dari alam semestanya, menunduk
memandangi orang-orang yang terlihat kecil
di bawah dari ketinggian kastilnya. "Andrea
..."

Melirik ke atas, dia melihatku di pintu. Per-


lahan senyum seksi menyebar di wajahnya
yang tampan, dan aku jadi terdiam karena
bagian dalam tubuhku meleleh. Tanpa
diragukan lagi dia adalah orang yang paling
tampan di planet ini, terlalu tampan untuk
681

orang-orang yang terlihat kecil di bawah itu,


terlalu tampan untukku.
1169/1631

Tidak, dewi batinku cemberut padaku, tidak


terlalu tampan untukku. Dia adalah milikku,
untuk saat ini.

Ide itu mengirim sebuah gairah masuk ke-


dalam darahku dan menghalau perasaan
kurang percaya diriku yang tak masuk akal.

Dia melanjutkan pembicaraannya, matanya


tak pernah meninggalkanku.

"Kosongkan jadwalku pagi ini, tapi suruh Bill


meneleponku. Aku akan disana jam dua. Aku
perlu bicara dengan Marco sore ini, itu akan
butuh setidaknya setengah jam ... Jadwalkan
Barney dan timnya setelah Marco atau mun-
gkin besok, dan cari waktu bagiku untuk me-
lihat Claude seharian minggu ini ... Katakan
padanya untuk menunggu ... Oh ...

Tidak, aku tak ingin publisitas untuk Darfur


...
1170/1631

Beritahu Sam untuk menghadapinya ...


Tidak ....

Acara yang mana? ... Sabtu depan? ... Tung-


gu dulu."

"Kapan kau kembali dari Georgia?" Tanya


dia.

"Jumat."

Dia melanjutkan percakapan teleponnya.

"Aku butuh tiket tambahan karena aku pun-


ya kencan

... Ya Andrea, itu yang aku katakan, kencan,


Miss 682

Anastasia Steele akan menemaniku ... Itu


saja." Dia menutup telepon. "Selamat pagi,
Miss Steele."

"Mr. Grey," aku tersenyum malu-malu.


1171/1631

Dia berjalan mengelilingi meja dengan ang-


gun seperti biasa dan berdiri di depanku.
Baunya sangat wangi; bersih dan bau baju
yang baru dicuci. Dengan lembut dia mem-
belai pipiku dengan punggung jarinya.

"Aku tak ingin membangunkanmu, Kau tam-


pak begitu tenang. Apa kau tidur nyenyak?"

"Aku tidur sangat nyenyak, terima kasih.


Aku hanya datang untuk menyapa sebelum
aku mandi."

Aku menatapnya dalam-dalam. Dia mem-


bungkuk dan menciumku dengan lembut,
dan aku tak bisa menahan diri. Aku langsung
meletakkan tanganku ke lehernya dan me-
mutar jariku di rambutnya yang masih
basah.

Mendorong tubuhku yang bergairah padan-


ya, aku membalas ciumannya. Aku
menginginkannya.
1172/1631

Seranganku membuat dia terkejut, tapi


membuat dia kalah, dia membalas, teng-
gorokannya mengerang pelan. Tangannya
menyelip ke rambutku dan ke bawah pung-
gungku menangkup pantatku yang telanjang,
lidahnya menjelajahi mulutku. Dia menarik
kembali, matanya berkabut.

"Yah, tidur tampaknya sesuai denganmu,"


bisiknya.

683

"Aku sarankan kau mandi dulu, atau aku


akan membaringkanmu di mejaku,
sekarang."

"Aku memilih meja," bisikku sembrono kar-


ena hasrat yang melanda seperti adrenalin
melewati sistemku, membangun segala se-
suatu di lewatinya.
1173/1631

Beberapa detik, dia menatapku dengan


bingung.

"Kau benar-benar punya selera untuk ini,


benarkah, Miss Steele. Kau menjadi tak per-
nah merasa puas,"

gumamnya.

"Aku hanya punya selera untukmu," bisikku.

Matanya melebar dan gelap sementara tan-


gannya meremas pantatku yang telanjang.

"Benar sekali, hanya aku," dia mengeram,


dan tiba-tiba dengan satu gerakan, dia mem-
bersihkan semua rancangan dan kertas dari
meja kerjanya hingga mereka menyebar di
lantai, membawaku ke dalam pelukannya,
dan meletakkan aku di mejanya sampai ke-
palaku hampir ke tepi meja.
1174/1631

"Kau menginginkannya, kau


mendapatkannya, sayang," dia bergumam,
mengeluarkan paket foil dari saku celananya
saat dia membuka ritsleting celananya. Oh
Astaga. Dia menggulung kondom ke bagian
tubuhnya yang mengeras dan menatap ke
arahku. "Aku yakin kau sudah siap," dia
mengambil nafas, senyum penuh nafsu tam-
pak di wajahnya.

684

Dalam sekejap, dia memasuki diriku, mena-


han pergelangan tanganku dengan erat di
sampingku, dan mendorong dalam-dalam ke
dalam diriku.

Aku merintih ... oh ya.

"Ya ampun, Ana. Kau begitu siap," bisiknya


memuja.
1175/1631

Kakiku membungkus di pinggangnya, satu-


satunya cara, aku hanya bisa menahan dia
yang berdiri, menatap ke arahku, mata abu-
abu bercahaya, bergairah dan posesif. Dia
mulai bergerak, benar-benar bergerak. Ini
bukan bercinta, ini hanya berhubungan in-
tim - dan aku menyukainya. Aku mengerang.
Ini sangat liar, begitu alami, membuatku be-
gitu nakal. Aku merasa senang di tangannya,
hasratnya membuatku puas. Dia bergerak
pelan-pelan, menikmati di dalam diriku,
memiliki aku, bibirnya sedikit terbuka seir-
ing dengan pernapasannya yang meningkat.

Dia memutar pinggulnya dari satu sisi ke sisi


yang lain, dan terasa nikmat sekali.

Oh. Aku memejamkan mata, perasaan itu


mulai terbangun – pelan-pelan melangkah
menuju kenikmatan, mendaki terus naik.

Mendorongku lebih tinggi, lebih tinggi naik


ke kastil di angkasa. Oh ... buaiannya
1176/1631

meningkat secara fraksional. Aku mengerang


keras. Aku berada di dalam semua sensasi ...
dia, menikmati setiap 685

desakan, setiap dorongan yang mengisiku.


Dan dia mempercepat gerakannya, mend-
orongku lebih cepat ...

lebih keras ... dan seluruh tubuhku bergerak


mengikuti iramanya, dan aku bisa mera-
sakan kakiku menjadi kaku, dan bagian
dalam tubuhku bergetar dan makin cepat.

"Ayo, sayang, relakanlah untukku," dia


membujukku dengan gigi terkatup - dan ke-
butuhan kuat dalam suaranya - ketegangan
– mengirimku sampai ketepian.

Aku berteriak tanpa kata, memohon penuh


gairah saat aku menyentuh matahari dan
terbakar, jatuh di sekelilingnya, jatuh ke
bawah, kembali terengah-engah menuju
puncak yang terang ke atas permukaan
1177/1631

Bumi. Dia menghempas ke dalam diriku dan


tiba-tiba berhenti saat dia mencapai klimaks
nya, menarik pergelangan tanganku, dan
membenamkan dengan anggun dan tanpa
kata didalam diriku.

Wow ... itu tak terduga. Perlahan-lahan aku


turun kembali ke permukaan Bumi.

"Apa yang kau lakukan padaku?" Dia


mengambil nafas sambil mencium leherku.
"Kau benar-benar memperdayaku, kau
memiliki sihir yang sangat kuat."

Dia melepaskan pergelangan tanganku, dan


aku menjalankan jariku ke rambutnya, per-
lahan turun dari ketinggianku. Aku masih
mengencangkan kakiku di sekelilingnya.

686

"Aku juga salah satu yang terpedaya,"


bisikku.
1178/1631

Dia mendongak, menatapku, ekspresinya


bingung, bahkan terkejut. Menempatkan
tangan di kedua sisi wajahku, dia memegang
kepalaku.

"Kau – adalah - milikku," katanya, me-


nekankan setiap kata -katanya. "Apa kau
mengerti?"

Dia begitu sungguh-sungguh, penuh gairah


– seperti seorang zelot. Permintaannya yang
kuat begitu tak terduga dan melumpuhkan.
Aku heran mengapa dia merasa seperti ini.

"Ya, aku milikmu." bisikku, terbawa oleh


gairahnya.

"Apa kau yakin harus pergi ke Georgia?"

Aku mengangguk perlahan. Dan dalam


waktu yang singkat, aku bisa melihat peru-
bahan ekspresinya.
1179/1631

Tiba-tiba dia menarik diri, membuatku


meringis.

"Apa kau merasa nyeri?" Tanya dia, ber-


sandar di atasku.

"Sedikit," aku mengaku.

"Aku suka kau sakit." Matanya membara.

"Mengingatkan di mana aku sudah memi-


likmu, dan hanya aku."

687

Dia mengenggam daguku dan menciumku


dengan kasar, kemudian berdiri dan tan-
gannya meraih untuk membantuku. Aku me-
lirik paket foil di sampingku.

"Selalu siaga," bisikku.


1180/1631

Dia menatapku bingung sambil menarik


retsleting celananya. Aku mengangkat paket
kosong.

"Seorang pria bisa berharap, Anastasia,


bahkan dalam mimpi, dan terkadang mimpi-
mimpinya bisa menjadi kenyataan."

Suaranya kedengarannya sangat aneh,


matanya terbakar. Aku benar-benar tak
mengerti. Pasca senggamaku yang bergelora
segera memudar dengan cepat. Apa
masalahnya?

"Jadi, di atas mejamu, pernah menjadi se-


buah impian?" Tanyaku acuh tak acuh, men-
coba bercanda untuk meringankan suasana
di antara kami.

Dia tersenyum penuh misterius yang tak


mencapai matanya, dan langsung aku tahu
ini bukan pertama kalinya dia berhubungan
intim di atas mejanya.
1181/1631

Pemikiran yang tak diinginkan. Aku


menggeliat tak nyaman karena pasca sengga-
maku yang bergelora sudah menguap.

"Lebih baik aku segera mandi." Aku berdiri


dan berjalan melewatinya.

688

Dia mengerutkan kening dan mengacak-acak


rambutnya.

"Aku harus menelepon dua panggilan lagi.


Aku akan bergabung denganmu untuk sar-
apan begitu kau selesai mandi. Kurasa ke-
marin Mrs. Jones sudah mencuci pakaian-
mu. Dan sekarang sudah di letakkan didalam
lemari."

Apa? Kapan dia melakukan itu? Astaga, apa


dia bisa mendengar kita? Mukaku memerah.

"Terima kasih," aku bergumam.


1182/1631

"Terima kasih kembali," jawabnya secara


otomatis, tapi ada nada lain dalam suaranya.

Aku tak mengatakan terima kasih untuk


berhubungan intim denganku. Meskipun,
itu sangat ...

"Apa?" Tanyanya, dan aku menyadari aku


mengerutkan kening.

"Ada yang salah?" Tanyaku pelan.

"Apa maksudmu?"

"Yah ... kau menjadi lebih aneh dari


biasanya."

"Kau mendapati aku jadi aneh?" Dia menco-


ba menahan senyum.

689

Aku malu.
1183/1631

"Kadang-kadang."

Dia memperhatikanku sejenak, matanya


spekulasi.

"Seperti biasa, aku terkejut denganmu, Miss


Steele."

"Terkejut bagaimana?"

"Anggap saja kenikmatan yang tak terduga."

"Kami bertujuan untuk menyenangkan, Mr.


Grey."

Aku memiringkan kepala ke satu sisi seperti


yang sering dia lakukan padaku dan
menirukan kata-katanya yang biasa dia
ucapkan.

"Dan kau memang sudah menyenangkanku,"


katanya, tapi dia terlihat gelisah. "Aku pikir
kau harus mandi."
1184/1631

Oh, dia mengusirku.

"Ya ... hmm, aku akan segera menemuimu."


Aku bergegas keluar dari ruang kerjanya
benar-benar tercengang.

Dia terlihat bingung. Mengapa? Aku harus


katakan semata pengalaman fisik, itu sangat
memuaskan.

Tapi secara emosional - yah, aku bingung


dengan reaksinya, dan itu tentang mem-
perkaya emosional seperti kembang gula ka-
pas yang bergizi.

690

Mrs. Jones masih di dapur.

"Anda mau minum teh sekarang, Miss


Steele?"
1185/1631

"Aku akan mandi dulu, terima kasih," aku


bergumam dan keluar dengan cepat dari
ruangan.

Di kamar mandi, aku mencoba untuk men-


cari tahu apa yang terjadi dengan Christian.
Dia orang yang paling rumit yang aku tahu,
dan aku tak bisa memahami suasana hatinya
yang selalu berubah. Dia sangat menyen-
angkan saat aku masuk ke ruang kerjanya.
Kita berhubungan intim... dan kemudian dia
berubah. Tidak, aku tidak mengerti. Aku
menatap bawah sadarku. Dia bersiul dengan
tangannya di belakang punggungnya dan
melihat dimana-mana kecuali padaku. Dia
belum mendapat petunjuk, dan dewi batinku
masih diliputi sisa pasca-senggama yang
bergelora. Tidak - kami semua tak mengerti.

Aku mengeringkan rambutku dengan han-


duk, menyisir dengan satu sisir Christian
dan menata rambutku menjadi sanggul.
Gaun plum Kate sudah dicuci dan disetrika,
1186/1631

digantung di dalam lemari bersama dengan


bra dan celana dalamku yang sudah bersih.
Mrs Jones adalah seorang yang hebat. Sete-
lah memakai sepatu Kate, aku merapikan
gaunku, mengambil napas dalam-dalam, dan
kembali ke ruang besar.

Christian masih tak terlihat, dan Mrs. Jones


sedang memeriksa isi lemari dapur.

691

"Teh sekarang, Miss Steele?" Tanya dia.

"Ya, terima kasih." Aku tersenyum padanya.

Sekarang aku merasa sedikit lebih percaya


diri karena aku sudah berpakaian.

"Apakah Anda ingin sesuatu untuk


dimakan?"

"Tidak, terima kasih."


1187/1631

"Tentu saja kau akan mendapatkan sesuatu


untuk dimakan," bentak Christian, melotot.
"Dia suka pancake, bacon, dan telur, Mrs.
Jones."

"Ya, Mr. Grey. Apa yang anda inginkan, Sir?"

"Tolong, Omelet, dan beberapa buah." Dia


tak melepaskan pandangan mata dariku, ek-
spresinya tak terduga. "Duduklah," dia
memerintah, menunjuk ke salah satu dari
kursi bar.

Aku menurut, dan dia duduk di sampingku


sementara Mrs. Jones menyibukkan diri
membuatkan sarapan.

Ya ampun, terasa mengerikan ada orang lain


yang bisa mendengarkan percakapan kami.

"Apa kau sudah membeli tiket?"


1188/1631

"Belum, aku akan membelinya saat aku pu-


lang -

melalui Internet."

692

Dia bersandar pada siku tangannya, sambil


mengusap dagunya.

"Apa kau punya uang?"

Oh tidak.

"Ya," kataku dengan pura-pura sabar seolah-


olah aku sedang berbicara dengan anak kecil.

Dia mengangkat alis mengecamku. Sialan.

"Ya, aku punya, terima kasih," aku mem-


perbaiki dengan cepat.
1189/1631

"Aku memiliki pesawat jet. Menurut jadwal


tak akan digunakan sampai tiga hari
kedepan, jika kau menginginkan."

Aku menganga padanya. Tentu saja dia


memiliki pesawat jet, dan aku harus
melawan kecenderungan alami tubuhku un-
tuk memutar mata padanya. Aku ingin tert-
awa. Tapi aku tak melakukannya, karena aku
tak bisa membaca suasana hatinya.

"Kita secara Serius sudah menyalahgunakan


armada penerbangan perusahaanmu. Aku
tak ingin melakukannya lagi."

"Ini perusahaanku, itu jetku." Nada suaranya


hampir terluka. Oh, cowok dan mainannya!

693

"Terima kasih atas tawarannya. Tapi aku


akan lebih senang mengambil sebuah pener-
bangan yang terjadwal."
1190/1631

Dia terlihat seperti ingin berdebat lebih lan-


jut tapi memutuskan untuk tak
melakukannya.

"Terserah kamu," dia mendesah. "Apa kau


perlu melakukan banyak persiapan untuk
wawancaramu?"

"Tidak."

"Bagus. Kamu masih tak ingin memberi-


tahuku perusahaan penerbitan yang mana?"

"Tidak."

Bibirnya bergelung dengan senyum ragu.

"Aku seorang yang terkemuka, Miss Steele."

"Aku sepenuhnya menyadari itu, Mr. Grey.


Apa kamu akan melacak ponselku?" aku ber-
tanya polos.
1191/1631

"Sebenarnya, aku akan cukup sibuk siang ini,


jadi aku harus menyuruh orang lain untuk
melakukannya."

Dia menyeringai.

Apa dia bercanda?

"Jika kau bisa mencadangkan seseorang un-


tuk 694

melakukan itu, kamu jelas kelebihan


pegawai."

"Aku akan mengirim email pada kepala per-


sonalia dan untuk memeriksa jumlah
pegawai kami."

Bibirnya berkedut menyembunyikan


senyumnya.

Oh terima kasih Tuhan, rasa humornya su-


dah kembali.
1192/1631

695

Mrs. Jones menyajikan sarapan dan untuk


beberapa saat kita makan dengan diam.
Setelah membersihkan panci, dengan bijak-
sana, dia keluar dari ruangan. Aku mengin-
tip ke arahnya.

"Apa, Anastasia?"

"Kau tahu, kau tak pernah memberitahuku


mengapa kau tak suka disentuh."

Dia memucat, dan reaksinya membuatku


merasa bersalah karena menanyakan itu.

"Aku sudah menceritakan padamu lebih dari


yang pernah aku ceritakan pada siapapun."
Suaranya tenang saat dia menatap ke arahku
tanpa ekspresi.

Dan itu jelas bagiku bahwa dia tak pernah


menceritakan rahasianya pada siapapun.
1193/1631

Bukankah dia punya teman dekat? Mungkin


dia menceritakan pada Mrs. Robinson? Aku
ingin bertanya, tapi aku tak bisa - aku tak
bisa mengorek secara bertubi-tubi. Aku
menggeleng kepalaku saat menyadari itu.
Dia benar-benar seperti sebuah pulau.

"Akankah kau akan memikirkan tentang


aturan kita saat kau pergi?" Tanyanya.

"Ya."

"Akankah kau merindukanku?"

696

Aku menatap dia, terkejut dengan


pertanyaannya.

"Ya," jawabku jujur.

Bagaimana mungkin dia bisa sangat berarti


bagiku dalam waktu yang singkat? Dia ada di
1194/1631

bawah tubuhku ... sungguh. Dia tersenyum


dan matanya menyala.

"Aku akan merindukanmu juga. Lebih dari


yang kau tahu," dia mengambil nafas.

Hatiku menghangat dengan kata-katanya.


Dia benar-benar mencoba dengan keras.
Dengan lembut dia membelai pipiku, mem-
bungkuk, dan mencium lembut.

*****

Sudah sore, dan aku duduk gugup dan gel-


isah di lobi menunggu Mr. J. Hyde dari
Seattle Independent Publishing. Ini adalah
wawancaraku yang kedua hari ini, dan yang
paling membuatku cemas. Wawancara per-
tamaku berjalan baik, tapi itu untuk kon-
glomerat besar yang memiliki kantor di se-
luruh Amerika Serikat, dan aku akan men-
jadi salah satu dari banyak asisten redaksi di
sana. Aku bisa membayangkan ditelan dan
1195/1631

dimuntahkan dengan sangat cepat dari mes-


in perusahaan.

SIP adalah tempat yang aku inginkan. Kecil


dan tidak konvensional, memperjuangkan
penulis lokal, dan memiliki daftar nama yang
menarik dan unik dari 697

pelanggan.

Disekitarku tak banyak barang atau mebel,


tapi aku pikir itu adalah memang desainnya
bukannya untuk berhemat. Aku duduk di sa-
lah satu dari dua sofa warna hijau tua model
chesterfield yang terbuat dari bahan kulit -
tak berbeda dengan sofa Christian yang ada
didalam ruang bermainnya. Aku mengelus
bahan kulit yang halus itu dan iseng
bertanya-tanya apa yang Christian lakukan
diatas di sofa itu. Pikiranku mengembara
saat aku memikirkan kemungkinan ...
1196/1631

tidak - aku tak boleh berpikir ke sana


sekarang.

Mukaku memerah dengan pikiranku yang


bandel dan tak pantas itu.

Resepsionisnya seorang wanita Afrika-


Amerika muda dengan anting-anting perak
yang besar dan rambut panjang lurus. Dia
berpenampilan seperti seorang gypsy, tam-
paknya wanita yang bisa diajak bersahabat.
Pemikiran yang menghibur. Sesekali, dia
melirikku, berpaling dari komputernya dan
tersenyum menenangkan. Dengan ragu-ragu
aku membalas senyumnya.

Penerbangan sudah kupesan; ibuku berada


di langit ketujuh saat tahu aku akan men-
gunjunginya; aku sudah berkemas, dan Kate
setuju untuk mengantarku ke bandara.
Christian telah menekankan padaku untuk
membawa BlackBerry dan Laptop Mac-ku.
Aku memutar mataku saat mengingat betapa
1197/1631

bossy dia, tapi aku sadar sekarang bahwa


memang dia seperti itu. Dia suka mengenda-
likan semuanya, termasuk 698

aku. Namun dia begitu tak terduga dan bisa


menyenangkan juga. Dia bisa bersikap lem-
but, periang, bahkan manis. Secara tiba-tiba
dia bersikeras untuk menemaniku turun
menuju mobilku yang ada di garasi. Ya am-
pun, aku hanya pergi beberapa hari, dia
bertindak seperti aku akan pergi selama
berminggu-minggu. Dia membuatku supaya
bisa bertahan secara permanen.

"Ana Steele?" Seorang wanita yang tinggi,


dengan model rambut pra-Raphaelite hitam
berdiri di dekat meja resepsionis mengali-
hkan perhatianku dari introspeksiku. Dia
sama-sama bergaya gypsi, tampilan ramah
seperti resepsionis itu. Dia mungkin berusia
akhir tiga puluhan, mungkin empat puluhan.
1198/1631

Sangat sulit untuk mengetahui umur wanita


yang lebih tua.

"Ya," jawabku, berdiri dengan canggung.

Dia memberiku senyuman sopan, mata


cokelat dinginnya menilaiku. Aku men-
genakan salah satu gaun Kate, model pina-
fore warna hitam yang menutupi blus putih,
dan sepatu hitamku. Aku pikir sangat cocok
untuk wawancara. Rambut kuikat model
ekor kuda, dan kubiarkan sedikit bersulur...
dia menyalamiku.

"Hai, Ana, namaku Elizabeth Morgan. Aku


Kepala personalia SIP." "Bagaimana kabar
anda?" Aku menjabat tangannya. Dia terlihat
sangat kasual untuk menjadi seorang kepala
Personalia.

699

"Silahkan ikut denganku."


1199/1631

Kami berjalan melalui pintu ganda yang le-


taknya di belakang ruang tunggu, masuk ke-
dalam ruangan luas dan terang yang diran-
cang untuk kantor yang terbuka, dari sana,
masuk ke ruang rapat yang kecil.

Dindingnya berwarna hijau muda, tergan-


tung foto cover buku yang berderet. Di ujung
meja rapat Maplewood duduk seorang pria
muda dengan rambut merah yang dikuncir.
Anting kecil, perak berkilau di kedua
telinganya. Dia memakai kemeja biru muda,
tanpa dasi, dan celana flanel abu-abu. Saat
aku mendekatinya, dia berdiri dan menatap
ke arahku dengan mata biru gelap yang tak
bisa diduga.

"Ana Steele, Aku Jack Hyde, redaksi pelak-


sana di SIP, dan aku sangat senang bertemu
denganmu."

Kami bersalaman, dan ekspresi yang gelap


tak dapat dibaca, tapi cukup ramah.
1200/1631

"Apa kau melakukan perjalanan jauh?" Tan-


ya dia ramah.

"Tidak, aku baru saja pindah di daerah Pike


Street Market."

"Oh, tak jauh sama sekali. Silahkan duduk."

Aku duduk, dan Elizabeth mengambil tem-


pat duduk di sampingnya.

700

"Jadi, mengapa kamu ingin magang di SIP


kami, Ana?" Tanya dia.

Dia memanggil namaku dengan lembut dan


kepalanya miring ke satu sisi, seperti seseor-
ang yang aku kenal - itu mengerikan. Ber-
usaha sebaik mungkin untuk mengabaikan
kecemasan yang tak rasional yang dia berik-
an, aku memulai memberi penjelasan yang
sudah kupersiapkan dengan cermat, sadar
1201/1631

bahwa rona kemerahan menyebar di seluruh


pipiku.

Aku menatap mereka berdua, mengingat


pelajaran Teknik Wawancara Yang Sukses
ala Katherine Kavanagh - pertahankan kon-
tak mata, Ana! Wah, kadang-kadang wanita
itu bisa menjadi bossy juga.

Jack dan Elizabeth mendengarkan dengan


penuh perhatian.

"Anda memiliki IPK yang sangat


mengagumkan.

Kegiatan ekstra kurikuler apa yang kau suka


lakukan di WSU?"

Yang aku suka? Aku berkedip padanya. Se-


buah pilihan kata yang ganjil. Aku men-
jelaskan dengan detil dimulai dari aku seba-
gai manajemen perpustakaan di perpus-
takaan kampus pusat, dan satu
1202/1631

pengalamanku mewawancarai seseorang


yang kaya, menjijikkan, lalim untuk majalah
kampus. Aku mengabaikan bagian bahwa
aku tidak menulis artikel itu. Aku menye-
butkan dua tokoh sastra yang aku kenal dan
mengakhiri bahwa aku pernah bekerja di
toko Clayton dan semua pengetahuan yang
tak 701

berguna yang sekarang aku miliki tentang


hardware dan Web.

Mereka berdua tertawa, merupakan respon


yang kuharapkan. Perlahan, aku santai dan
mulai menikmati diriku sendiri.

Jack Hyde bertanya dengan jeli, pertanyaan


yang cerdas, tapi aku tak takut - Aku bisa
mengimbangi, dan saat kita membahas pili-
hanku membaca dan buku-buku favoritku,
aku pikir aku menjadi diriku sendiri. Seba-
liknya, Jack tampaknya hanya menyukai
1203/1631

karya sastra Amerika yang ditulis setelah


tahun 1950.

Tak ada yang lain.

Bukan karya klasik - bahkan bukan Henry


James atau Upton Sinclair atau F Scott
Fitzgerald. Elizabeth tidak mengatakan apa-
apa, hanya mengangguk sesekali dan
mengambil catatan. meskipun Jack suka
berdebat, tapi cara berdebatnya menarik,
dan kecurigaanku pada awalnya semakin
lama makin berkurang saat kita bicara.

"Dan kau ingin dimana pada waktu lima


tahun mendatang?" Tanya dia.

Dengan Christian Grey, pikiran itu datang


tanpa sengaja masuk ke dalam kepalaku.
Pikiranku yang berkelana membuatku
mengerutkan kening.
1204/1631

"Mungkin menyalin, mengedit? Mungkin se-


orang agen sastra, aku tak yakin. Aku ter-
buka terhadap 702

berbagai peluang."

Dia menyeringai.

"Bagus, Ana. Aku tak memiliki pertanyaan


lagi.

Apakah kamu punya?" Dia menujukan per-


tanyaannya padaku.

"Kapan kau ingin seseorang untuk memulai


pekerjaan ini?" Tanyaku.

"Sesegera mungkin," Elizabeth menjawab.


"Kapan kamu bisa mulai?"

"Aku siap mulai minggu depan."

"Baik," kata Jack.


1205/1631

"Jika semuanya sudah selesai," Elizabeth


melirik kami berdua, "Aku pikir wawancara
ini kita akhiri."

Dia tersenyum ramah.


"Senang bertemu denganmu, Ana," kata Jack
lirih sambil meraih tanganku. Dia meremas
dengan lembut, sehingga aku berkedip ke
arahnya saat aku mengucapkan selamat
tinggal.

Aku merasa tak tenang saat aku berjalan ke


mobilku, meskipun aku tak yakin mengapa.
Aku rasa wawancaranya berjalan dengan
baik, tapi begitu sulit untuk mengatakan.
Tampaknya situasi wawancara seperti
dibuat-buat, setiap orang mengeluarkan
sikap 703

terbaiknya dan berusaha keras untuk ber-


sembunyi di balik penampilan yang profe-
sional. Apakah penampilanku cocok? Aku
harus menunggu dan melihatnya.

Aku naik ke Audi A3 dan kembali ke aparte-


men, Bagaimanapun aku menghabiskan
waktu dengan dua wawancara. Aku akan
1207/1631

mengantuk saat singgah di Atlanta, tapi pen-


erbanganku pada pukul10:25 malam ini, jadi
aku masih memiliki banyak waktu.

Kate sedang membongkar kotak di dapur


saat aku kembali.

"Bagaimana wawancaranya?" Dia bertanya,


bersemangat. Hanya Kate yang bisa tampak
cantik dengan kemeja kedodoran, celana jins
compang-camping, dan bandana biru tua.

"Bagus, terima kasih, Kate. Tak yakin bahwa


pakaian ini cukup cocok untuk wawancara
kedua."

"Oh?"

"Model Boho chic mungkin bisa sesuai."

Kate mengangkat alis.

"Kau dan boho chic ?" Dia memiringkan ke-


palanya ke satu sisi - Hah! Mengapa semua
1208/1631

orang mengingatkan Fifty Shades favoritku?


"Sebenarnya, Ana, kamu adalah salah satu
dari sedikit orang yang benar-benar 704

bisa berpenampilan menarik."

Aku menyeringai.

"Aku sangat menyukai tempat yang kedua.


Ku rasa aku bisa pas di sana. Meskipun or-
ang yang mewawancaraiku sangat mengerik-
an." Aku terdiam -

sial aku ingin membicarakan sinyal kabut


pada Kavanagh. Diam Ana!

"Oh?" Radar Katherine Kavanagh berguna


untuk mengambil tindakan mengorek in-
formasi berita gembira yang menarik - berita
menarik yang hanya akan muncul kembali
pada saat yang tak tepat dan memalukan,
yang mengingatkanku.
1209/1631

"Kebetulan - tolong berhenti memprovokasi


Christian?

Komentarmu tentang José saat makan


malam kemarin sudah keluar dari jalur. Dia
pria yang sangat pencemburu. Kamu tahu itu
tak ada gunanya."

"Dengar, jika dia bukan saudara Elliot aku


akan mengatakan yang lebih buruk. Dia
nyata-nyata gila kontrol.

Aku tak tahu bagaimana kau bisa tahan. Aku


mencoba untuk membuatnya cemburu -
memberinya sedikit bantuan dengan masa-
lah komitmennya." Dia memegang kedua
tangannya keatas untuk membela diri. "Tapi
- jika kau tak ingin aku mengganggu, aku tak
akan melakukan lagi," katanya buru-buru
pada skap cemberutku.

705
1210/1631

"Bagus. Hidup dengan Christian sudah


cukup rumit, percayalah."

Astaga, aku terdengar seperti dia.

"Ana," dia berhenti sejenak untuk menatap-


ku. "Kau baik-baik saja, kan? Kau tak men-
engok ibumu untuk melarikan diri kan?"

Mukaku memerah.

"Tidak Kate. Kau yang bilang aku butuh


liburan."

Dia menutup jarak antara kami dan


mengambil tanganku – Seperti sesuatu yang
bukan Kate biasa lakukan.

Oh tidak ... air mata mengancam akan


keluar.

"Aku tak tahu, kau hanya ... berbeda. Aku


harap kau baik-baik saja, dan apa pun masa-
lah yang kau alami dengan Mr. kaya raya,
1211/1631

kau bisa bicara denganku. Dan aku akan


mencoba untuk tak menendangnya,
meskipun terus terang itu seperti menembak
ikan di dalam tong. Lihat, Ana, jika ada se-
suatu yang salah, kau akan memberitahuku,
aku tak akan menghakimi.

Aku akan mencoba untuk mengerti."

Aku berkedip menahan tangis.

"Oh, Kate." Aku memeluk dia. "Aku pikir aku


benar-706

benar sudah jatuh cinta padanya."

"Ana, siapapun bisa melihat itu. Dan diapun


jatuh cinta padamu. Dia tergila-gila padamu.
Tak bisa melepaskan pandangan matanya
padamu."

Aku tertawa tak yakin.

"Apa menurutmu begitu?"


1212/1631

"Bukankah dia mengatakan padamu?"

"Tak begitu banyak kata."

"Sudahkah kau mengatakan padanya?"

"Tak begitu banyak kata." Aku mengangkat


bahu meminta maaf.

"Ana! Seseorang harus melakukan langkah


pertama, jika tidak, kau tak akan pernah
menuju kemanapun."

A pa ... mengatakan padanya bagaimana


perasaanku?

"Aku hanya takut aku akan membuatnya ket-


akutan dan dia akan pergi."

"Dan bagaimana kau tahu bahwa dia tak


memiliki perasaan yang sama?"
1213/1631

"Christian, takut? Aku tak bisa membay-


angkan dia takut akan sesuatu." Tapi saat
yang aku 707

mengucapkan kata-kata itu, aku membay-


angkan dia sebagai anak kecil. Mungkin rasa
takut hanyalah yang ia tahu. Kesedihan men-
cengkeram dan meremas hatiku karena
memikirkan hal itu.

Kate menatap ke arahku dengan menger-


utkan bibir dan memicingkan matanya, agak
mirip dengan bawah sadarku - yang dia bu-
tuhkan adalah kacamata model setengah
lingkaran.

"Kalian berdua perlu duduk dan berbicara


satu sama lain."

"Kami belum melakukan banyak


pembicaraan akhir-akhir ini." Mukaku mem-
erah. Lain hal dengan komunikasi non-lisan
dan itu oke. Yah, lebih dari oke.
1214/1631

Dia tersenyum lebar.

"Itu akan menjadi menggairahkan! Kalau itu


berjalan dengan baik, maka itu adalah
setengah dari pertempuran Ana. Aku akan
membeli makanan Cina untuk dibawa pu-
lang. Apa kau sudah siap untuk berangkat?"

"Aku akan siap-siap - kita masih punya


waktu selama dua jam atau lebih."

"Tak lama - Aku akan kembali dalam dua pu-


luh menit." Dia meraih jaketnya dan keluar,
lupa menutup pintu. Aku menutupnya dan
masuk ke kamar tidurku merenungkan kata-
katanya.

708

Apa Christian takut perasaannya terhadap-


ku? Apa mungkin dia punya perasaan
padaku? Kata-katanya sangat antusias bah-
wa aku miliknya - tapi itu hanya bagian
1215/1631

darinya, aku harus memiliki dan memiliki


semuanya sekarang, tentu saja termasuk
dominan yang punya kontrol aneh. Aku
menyadari bahwa selama aku pergi, aku
harus mengingat semua pembicaraan kami
lagi dan melihat apakah aku bisa me-
nemukan pertanda.

Aku akan merindukanmu juga ... lebih dari


yang kau tahu ...

Kau benar-benar memperdayaku ...

Aku menggelengkan kepala. Aku tak ingin


berpikir tentang hal itu sekarang.
BlackBerry-ku lagi di charge, jadi aku belum
membukanya sepanjang sore.

Saat membukanya, aku merasa kecewa kar-


ena tak ada pesan. Aku beralih pada laptop,
dan juga tak ada pesan disana. Alamat email
yang sama Ana - bawah sadarku memutar
matanya ke arahku, dan untuk pertama
1216/1631

kalinya, aku mengerti mengapa Christian


ingin memukulku saat aku melakukan itu.

Oke. Baik, aku akan menulis email untuk


dia.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Wawancara

709

Tanggal: 30 Mei 2011 18:49

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Hari ini wawancaraku berjalan lancar.

Mungkin kamu tertarik.

Bagaimana dengan harimu?


1217/1631

Ana

Aku duduk dan memelototi layar. Tanggapan


Christian biasanya spontan. Aku menunggu
... dan menunggu, dan akhirnya aku
mendengar suara ping dari inbox-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hariku

Tanggal: 30 Mei 2011 19:03

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

710

Semua yang kau lakukan menarik bagiku,


Aku tahu kau adalah wanita yang sangat
mempesona.

Aku senang wawancaramu berjalan lancar.


1218/1631

Pagiku adalah melebihi semua harapan.

Dibandingkan dengan soreku, sangat


membosankan.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pagi Yang Menyenangkan Tang-


gal: 30 Mei 2011 19:05

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Pagi itu menjadi teladan bagiku juga,


meskipun kamu menjadi 'aneh' terhadapku
setelah kejadian yang

'sempurna' di meja seks. Jangan berpikir aku


tak memperhatikan.
1219/1631

Terima kasih untuk sarapannya. Atau terima


kasih untuk Mrs. Jones.

Aku ingin mengajukan pertanyaan tentang


dirinya –

711

saat kau tak 'aneh' padaku lagi.

Ana

Jariku menekan tombol kirim, dan aku yakin


bahwa aku akan berada di sisi lain dari ben-
ua ini pada esok hari.

Dari: Christian Grey

Perihal: Kamu dan Penerbit?

Tanggal: 30 Mei 2011 19:10

Untuk: Anastasia Steele


1220/1631

Anastasia

'Aneh' bukan kata kerja dan tak boleh digun-


akan oleh siapa saja yang ingin masuk ke
penerbitan.

'Sempurna'? Dibandingkan dengan apa, to-


long katakan? Dan apa yang perlu kau tan-
yakan tentang Mrs. Jones? Aku tertarik.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

712

Perihal: Kamu dan Mrs. Jones

Tanggal: 30 Mei 2011 19:17

Untuk: Christian Grey


1221/1631

Dear Sir

Bahasa sudah berkembang dan bergerak. Ini


merupakan hal yang seimbang. Bukan terje-
bak di dalam menara gading, dindingnya
bergantung karya-karya seni mahal dan bisa
melihat hampir semua pemandangan kota
Seattle dengan helipad yang terjebak di
atapnya.

'Sempurna' - dibandingkan dengan saat lain


yang kita miliki ... apa istilahmu... oh ya ...
bersetubuh.

Sebenarnya menurut pendapatku bersetu-


buh adalah periode yang cukup sempurna -
tapi seperti yang kau tahu aku memiliki
pengalaman yang sangat terbatas.

Apa Mrs. Jones mantan sub-mu?

Ana
1222/1631

Jariku melayang sekali lagi menekan di atas


tombol kirim.

Dari: Christian Grey

713

Perihal: Bahasa. Jaga Mulutmu!

Tanggal: 30 Mei 2011 19:22

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Mrs. Jones adalah seorang pegawai yang


berharga.

Aku tak pernah memiliki hubungan dengan


dia selain hubungan profesional. Aku tak
mempekerjakan seseorang yang sudah per-
nah berhubungan seksual denganku. Aku
terkejut bahwa kau bisa berpikir seperti itu.
Satu-satunya orang yang akan aku buat
1223/1631

pengecualian untuk aturan ini adalah dirimu


- karena kau seorang wanita muda yang cer-
das, punya kemampuan negosiasi yang luar
biasa.

Padahal, jika kau terus menggunakan bahasa


seperti itu, aku mungkin perlu mempertim-
bangkan kembali untuk membawamu ke
sini. Aku senang kau memiliki pengalaman
terbatas. Pengalamanmu akan terus terbatas
-

hanya untukku. Aku harus menerima istilah

'sempurna' sebagai pujian - walaupun


denganmu, aku tak pernah yakin kalau itu
yang kau maksud, atau kata-kata ironismu
semakin lebih baik - seperti biasanya.

Christian Grey

714
1224/1631

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc Dari


Menara Gading-nya

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tidak untuk semua teh di Cina


Tanggal: 30 Mei 2011 19:27

Untuk: Christian Grey

Dear Mr Grey

Aku rasa aku sudah menyatakan ke-


beratanku bekerja untuk perusahaanmu.
Pandanganku ini belum berubah, tidak beru-
bah, dan tak akan pernah berubah. Aku
harus meninggalkanmu sekarang, karena
Kate sudah kembali membawa makanan.

Perasaan ironisku dan diriku mengucapkan


selamat malam padamu.

Aku akan menghubungimu begitu aku tiba di


Georgia.
1225/1631

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bahkan Twinings English Break-


fast Tea?

Tanggal: 30 Mei 2011 19:29

715

Untuk: Anastasia Steele

Selamat malam Anastasia.

Aku harap kau dan perasaan ironismu


memiliki penerbangan yang aman.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

*****
1226/1631

Kate dan aku berhenti di luar area pengantar


di terminal bandara Sea-Tac. Dia
memelukku dengan erat.

"Nikmati Barbados, Kate. Semoga menjadi


liburan yang indah."

"Aku akan menemuimu saat aku kembali.


Jangan biarkan orang kaya itu menginjak-
injakmu."

"Aku tak akan membiarkannya."

Kita berpelukan lagi - kemudian aku sendiri-


an ke counter check-in dan berdiri dalam an-
trian, menunggu dengan barang bawaanku.
Aku tak direpotkan dengan koper, hanya se-
buah ransel agak besar yang Ray berikan
padaku untuk hadiah ulang tahun
terakhirku.

716
1227/1631

"Tolong tiketnya?" Pemuda yang bosan di


belakang meja mengulurkan tangannya
tanpa melihatku.

Meniru sikap bosanannya, aku menyerahkan


tiketku dan SIMku sebagai bukti identitas.
Jika mungkin aku berharap mendapat kursi
dekat jendela.

"Oke, Miss Steele. Anda sudah di upgrade ke


kelas satu."

"Apa?"

"Ma'am, jika anda mau, anda bisa pergi ke


ruang tunggu kelas satu dan menunggu pen-
erbangan anda disana." Sepertinya dia sudah
terbangun dan tersenyum padaku seolah aku
Peri Natal dan Kelinci Paskah digabung
menjadi satu.

"Tentu ada kesalahan."


1228/1631

"Tidak, tidak." Dia memeriksa layar kom-


puter lagi.

"Anastasia Steele – di Upgrade." Dia


menyeringai padaku.

Ugh. Aku menyipitkan mataku. Dia men-


berikan boarding pass, dan aku berjalan
menuju ruang tunggu kelas satu sambil ber-
gumam dalam hati. Sialan Christian Grey,
gila kontrol yang selalu ikut campur -

dia tak bisa meninggalkanku sendirian be-


gitu saja.

717

Aku sudah manikur, dipijat, dan sudah min-


um dua gelas sampanye. Lounge kelas satu
memiliki fitur yang banyak untuk digunakan.
Dengan setiap meneguk Moet, aku merasa
sedikit demi sedikit cenderung memaafkan
Christian dan intervensinya.
1229/1631

aku membuka MacBook, berharap untuk


menguji teori bahwa komputer ini bisa di-
gunakan di mana saja di planet ini.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tindakan pemborosan yang berle-


bihan Tanggal: 30 Mei 2011 21:53

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Yang benar-benar membuatku gelisah ada-


lah bagaimana kau tahu yang mana jadwal

penerbanganku.

Engkau menguntit tak mengenal batas. Mari


kita berharap bahwa Dr. Flynn sudah kem-
bali dari liburan.
1230/1631

aku telah mendapat manikur, pijat pung-


gung, dan dua gelas sampanye - awal yang
sangat bagus untuk liburanku.

718

Terima kasih.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Terima kasih kembali

Tanggal: 30 Mei 2011 21:59

Untuk: Anastasia Steele

Yang terhormat Miss Steele

Dr. Flynn sudah kembali, dan aku punya


janji dengannya minggu ini.

Siapa yang memijat punggungmu?


1231/1631

Christian Grey

CEO dengan teman-teman di tempat yang


tepat, Grey Enterprises Holdings Inc

Aha! Waktunya membalas. Penerbangan


kami telah diumumkan jadi aku akan email
dia dari pesawat. Ini akan lebih aman. Aku
hampir memeluk diriku dengan kegem-
biraan yang nakal.

Ada begitu banyak ruangan di kelas satu.


Champagne cocktail di tangan, aku mempos-
isikan diri ke kursi kulit mewah saat jendela
kabin perlahan terisi. Aku 719

menelpon Ray menceritakan dimana


keberadaanku

- Komunikasi kami untungnya berlangsung


singkat, karena sudah sangat larut baginya.

"Aku menyayangimu, Ayah," gumamku.


1232/1631

"Kau juga, Annie. Sampaikan salam pada


ibumu.

Selamat malam."

"Selamat malam." aku menutup telepon.

Ray dalam kondisi yang baik. Aku menatap


Mac dan dengan kegembiraan kekanak-
kanakan yang mulai terbangun.

Membuka laptopku, aku login ke program


email.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tangan Ahli yang Kuat

Tanggal: 30 Mei 2011 22:22

Untuk: Christian Grey

Dear Sir
1233/1631

Seorang pemuda yang sangat menyenangkan


memijat punggungku. Ya. Sangat menyen-
angkan memang.

Aku tak akan menemui Jean-Paul di ruang


720

keberangkatan biasa - jadi terima kasih lagi


atas pemberianmu. Aku tak yakin apakah
aku akan diizinkan untuk mengirim email
setelah kami lepas landas, dan aku perlu
tidur karena aku sudah tak tidur dengan baik
akhir-akhir ini.

Mimpi yang indah Mr. Grey ...


memikirkanmu.

Ana

Oh, dia akan marah besar - dan aku akan be-


rada di udara dan di luar jangkauan. Ra-
sakan sendiri.
1234/1631

Jika aku berada di ruang keberangkatan bi-


asa kemudian Jean-Paul tak akan menyen-
tuh tangannya padaku. Dia adalah seorang
pria muda yang sangat baik, dengan rambut
pirang, kulit tan kecokelatan -

jujur saja, siapa yang memiliki kulit tan


kecklatan di Seattle? Itu betul-betul salah.
Aku pikir dia gay - tapi aku hanya akan
menyimpan detail itu untuk diriku sendiri.
Aku menatap email-ku. Kate benar. Ini sep-
erti menembak ikan di dalam tong
dengannya.

Bawah sadarku menatap kearahku dengan

mencibirkan mulutnya - apakah kau benar-


benar ingin memanas-manasinya? Apa
yang dia lakukan sangat manis, tahu! Dia
peduli padamu dan ingin kau untuk melak-
ukan perjalanan dengan
1235/1631

gaya. Ya, tapi dia bisa menanyakan atau


memberitahuku. Bukannya membuatku ter-
lihat seperti orang yang benar-benar tolol di
check-in. Aku 721

menekan tombol kirim dan menunggu, mer-


asa seperti seorang gadis yang sangat nakal.

"Miss Steele, anda harus menyimpan laptop-


nya ketika lepas landas," kata pramugari
dengan kesopanan yang dibuat-buat. Dia
membuatku melompat. Rasa bersalahku
langsung muncul.

"Oh, maaf."

Sial. Sekarang aku harus menunggu untuk


mengetahui apakah dia membalas. Pra-
mugari itu mengulurkan selimut yang lem-
but dan bantal, menunjukkan gigi yang sem-
purna. Aku
1236/1631

menggantungkan selimut menutupi lututku.


Sangat menyenangkan untuk merasa
dimanjakan kadang-kadang.

Kabin telah terisi, kecuali untuk kursi di


sampingku yang masih kosong. Oh tidak ...
bayangan yang mengganggu melintasi pikir-
anku. Mungkin kursi ini untuk Christian. Oh
sial ...

tidak ... dia tak akan melakukannya. Ya kan?


aku katakan padanya aku tak ingin dia ikut
denganku.

Aku melirik jam tanganku dengan cemas dan


kemudian suara tanpa tubuh dari dek pener-
bangan mengumumkan,

"Cabin crew, pintu tertutup otomatis dan


periksa ulang."

722
1237/1631

Apa artinya itu? Apakah mereka menutup


pintu pesawat? Kulit kepalaku seperti
ditusuk-tusuk saat aku duduk di berdebar
menunggu. Kursi di sebelahku adalah satu-
satunya yang kosong di kabin bertempat du-
duk enam belas. Pesawat beruncang saat
bergerak, dan aku bernapas lega tapi merasa
sedikit kecewa juga ... tak ada Christian
selama empat hari. Aku mengintip sedikit di
BlackBerry-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Nikmati Selagi Kau Bisa Tanggal:


30 Mei 2011 22:25

Untuk: Anastasia Steele

Yang terhormat Miss Steele

Aku tahu apa yang kau coba lakukan - dan


percayalah
1238/1631

- kau telah berhasil. Lain kali kau akan be-


rada di dalam kargo, terikat dan dengan mu-
lut tersumbat di dalam peti. Percayalah saat
aku memberikan kondisi itu padamu, itu
akan memberikanku kesenangan luar biasa
padaku dibanding sekedar meng-upgrade
tiketmu.

Aku tak sabar menunggumu kembali.

Christian Grey

723

CEO dengan telapak tangan berkedut, Grey


Enterprises Holdings Inc.

Ya ampun. Ada masalah dengan humor


Christian -

Aku tak pernah bisa yakin apakah dia sedang


bercanda atau benar-benar marah. Aku men-
duga pada saat ini dia benar-benar marah.
1239/1631

Diam-diam, agar pramugari tak bisa melihat,


aku ketik balasannya di bawah selimut.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bercanda?

Tanggal: 30 Mei 2011 22:30

Untuk: Christian Grey

kau tahu - aku tak tahu jika kau bercanda -


dan jika kau tidak - maka aku pikir aku akan
tetap tinggal di Georgia saja. Peti adalah
batas keras untukku. Maaf aku membuat kau
marah. Katakan kau

memaafkanku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Bercanda
1240/1631

724

Tanggal: 30 Mei 2011 22:31

Untuk: Anastasia Steele

Bagaimana kau bisa mengirim email?


Apakah kau mempertaruhkan kehidupan
semua orang di pesawat, termasuk dirimu
sendiri, memakai BlackBerry? aku pikir itu
menentang salah satu aturan.

Christian Grey

CEO dengan dua telapak tangan Kejang,


Grey Enterprises Holdings Inc

Dua telapak tangan! Aku meletakkan


BlackBerry-ku, duduk kembali sementara
pesawat ditarik menuju ke landasan pacu,
dan mengeluarkan salinan buku katya Tess
yang sudah compang-camping - bacaan
ringan untuk perjalanan. Begitu kita di
1241/1631

udara, Aku dorong kursiku kebelakang, dan


segera aku tertidur.

Pramugari membangunkan saat kami mulai


turun ke Atlanta. Waktu lokal adalah 5:45
pagi

tapi aku hanya tidur empat jam atau lebih ...


aku merasa grogi, tapi berterima kasih atas
segelas jus jeruk yang pramugari itu berikan
padaku. Aku melirik gugup di BlackBerry-ku.
Tak ada email lagi dari Christian. Yah,
sekarang hampir jam tiga pagi di Seattle, dan
dia mungkin ingin mencegahku menga-
caukan sistem avionik, atau apa pun yang
dapat mencegah pesawat gagal terbang jika
ponsel 725

diaktifkan.

Menunggu di Atlanta hanya satu jam. Dan


lagi aku menikmati sepenuhnya dalam ruan-
gan kelas satu.
1242/1631

Aku tergoda untuk meringkuk dan tidur di di


kursi samping, sofa mewah yang mengun-
dang dan yang akan tenggelam pelan-pelan
di bawah berat badanku.

Tapi itu tak cukup panjang. Untuk menjaga


diriku agar tetap terjaga, aku memulai
menulis email panjang untuk Christian di
laptopku.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Apakah kau ingin menakut-


nakutiku?

Tanggal: 31 Mei 2011 06:52 WIB

Untuk: Christian Grey

Kau tahu betapa aku tak suka jika kau


menghabiskan uang untukku. Ya, kau sangat
kaya, tapi tetap saja membuatku tak enak,
itu jadi seperti kau membayarku untuk seks.
1243/1631

Tapi, aku suka melakukan perjalanan di


kelas satu, ini jauh lebih beradab daripada
bangku. Jadi terima kasih. Aku serius - dan
aku menikmati pijatan dari Jean Paul. Dia
sangat gay. Aku menghilangkan informasi
itu di emailku untuk memanas-manasimu,
karena aku kesal denganmu, dan aku minta
maaf tentang hal itu.

Tapi seperti biasa kau bereaksi berlebihan.


kau tak bisa menulis hal-hal seperti itu
padaku - terikat dan 726

tersumbat mulutnya di peti - (Apakah kau


serius atau itu lelucon?) Itu membuatku tak-
ut ... kau membuatku takut ... aku benar-
benar terjebak dalam mantramu, mengingat
gaya hidupmu yang aku bahkan tak tahu ada
sampai minggu Sabtu lalu, dan kemudian
kau menulis seperti itu dan aku ingin berter-
iak berlari ke atas bukit. Aku tak akan
melakukannya, tentu saja, karena aku
merindukanmu. Benar-benar
1244/1631

merindukanmu. Aku ingin hubungan kita


berlanjut, tapi aku takut kedalaman per-
asaan yang aku miliki padamu dan jalan
gelap yang coba kau bawa aku kesana. Apa
yang kau tawarkan adalah erotis dan seksi,
dan aku penasaran, tapi aku juga takut kau
akan menyakitiku - secara fisik dan
emosional.

Setelah tiga bulan kau bisa mengatakan


selamat tinggal, dan di mana akan mening-
galkanku jika kau melakukannya? Tapi
kemudian aku menganggap bahwa risiko itu
ada dalam setiap hubungan. Ini hanya jenis
hubungan yang aku tak pernah bayangkan,
terutama karena itu adalah hubungan perta-
maku. Ini adalah lompatan besar dalam hal
keyakinan untukku.

Kau benar ketika kau mengatakan aku tak


memiliki sifat submisif dalam tubuhku ...
dan aku setuju denganmu sekarang. Karena
aku ingin bersamamu, dan jika itu yang
1245/1631

harus aku lakukan, aku ingin mencoba, tapi


aku pikir aku akan gagal dalam hal itu dan
akhirnya terluka - dan aku tidak menikmati
gagasan itu sama sekali.

Aku sangat senang bahwa kau bilang padaku


akan 727

mencoba lebih. Aku hanya perlu berpikir


tentang apa arti

'Lebih' bagiku, dan itulah salah satu alasan


mengapa aku ingin suatu jarak. Kau sangat
menyilaukanku sehingga aku merasa sangat
sulit untuk berpikir jernih ketika kita
bersama-sama.

Mereka memanggil penerbanganku. Aku


harus pergi.

Lebihnya nanti

Ana-mu
1246/1631

Aku menekan kirim dan aku berjalan sambil


mengantuk menuju ke gerbang keber-
angkatan untuk naik pesawat yang berbeda.

Pesawat yang satu ini hanya memiliki enam


kursi di kelas satu, dan setelah kita di udara,
Aku meringkuk di bawah selimut yang lem-
butku dan tertidur.

Terlalu cepat rasanya, aku dibangunkan oleh


pramugari yang menawariku air jeruk lagi
saat kita mulai mendekati Savannah Interna-
sional. Aku menghirup jusnya perlahan-la-
han, luar biasa lelah, dan aku membiarkan
diriku merasakan sedikit kegembiraan. Aku
akan bertemu ibuku untuk pertama kalinya
dalam enam bulan. Mengintip ke bawah se-
limut untuk melihat BlackBerry-ku, aku
ingat samar-samar bahwa aku mengirim
email berisi 728

ocehan panjang untuk Christian - tapi tidak


ada di balasan. Ini jam lima pagi di Seattle -
1247/1631

mudah-mudahan dia masih tertidur dan


tidak bangun sambil memainkan ratapan
sedih di pianonya.

Keuntungan membawa barang di ransel ada-


lah dapat segera keluar dari bandara dan
tidak menunggu bagasi lama di konveyor.
Keindahan penerbangan kelas satu adalah
bahwa mereka membiarkanmu keluar
pesawat lebih dulu.

Ibuku sedang menunggu dengan Bob, dan


aku sangat bahagia melihat mereka. Aku tak
tahu apakah itu karena kelelahan, atau per-
jalanan panjang, atau situasi dengan Christi-
an secara keseluruhan, tapi begitu aku dalam
pelukan ibuku, tangisku meledak.

"Oh Ana, sayang. Kau pasti sangat lelah" Dia


melirik cemas pada Bob.

"Tidak Ma, hanya karena - Aku sangat sen-


ang melihatmu." aku memeluknya erat.
1248/1631

Pelukannya terasa begitu nyaman dan men-


erimaku pulang. Dengan enggan, aku mele-
paskan dia, dan Bob memberiku pelukan
canggung dengan satu. Dia tampaknya tak
bisa berdiri kokoh, dan aku ingat bahwa dia
terluka kakinya.

"Selamat datang, Ana. Mengapa kau


menangis?"

Tanyanya.

729

"Ah, Bob, aku hanya senang melihatmu


juga." Aku menatap wajah tampannya bera-
hang perseginya, dan mata birunya berkelip
yang menatapku dengan kasih sayang. Aku
suka suamimu yang ini, Ma. Kau bisa mem-
pertahankannya. Bob mengambil ranselku.

"Ya ampun, Ana, ada barang apa dalam


ranselmu?"
1249/1631

Itu laptop Mac, dan mereka berdua menem-


patkan tangan mereka di pundakku saat
kami menuju tempat parkir.

Aku selalu lupa betapa sangat panas di


Savannah.

meninggalkan ruang ber-AC dingin dari ter-


minal kedatangan, kita melangkah ke
panasnya Georgia.

Wow!

Itu memusnahkan segalanya. Aku harus ber-


juang keluar dari pelukan Ibu dan Bob jadi
aku bisa membuka tudung kepalaku. Aku
sangat senang aku membawa celana pendek.
Aku kadang-kadang rindu hawa panas ker-
ing dari Vegas, tempatku tinggal bersama
Ibu dan Bob ketika aku berumur tujuh belas
tahun, tapi ini panas basah, bahkan pada
pukul 8:30
1250/1631

pagi hari, harus membiasakan diri. Saat aku


berada di bagian belakang SUV Tahoe Bob
yang sangat ber-AC, aku merasa lemas, dan
rambutku sudah mulai protes karena kering
kepanasan.

Di bagian belakang SUV aku cepat sms Ray,


Kate, dan Christian:

730

* Tiba Aman di Savannah. A :) *

Pikiranku menyimpang sebentar pada José


saat aku menekan tombol kirim, dan melalui
kabut kelelahanku, aku ingat bahwa acaran-
ya minggu depan. Apakah aku harus men-
gundang Christian?, tahu sendiri bagaimana
perasaannya pada José.

Apakah Christian masih ingin menemuiku


setelah email itu? Aku bergidik memikirkan
hal itu, dan segera membuang jauh ide itu
1251/1631

dari pikiranku. Aku akan menghadapi ur-


usan itu nanti. Sekarang aku akan
menikmati kebersamaan dengan ibuku.

"Sayang, kamu pasti lelah. Apakah kau ingin


tidur ketika kita sampai di rumah?"

"Tidak, Ma. Aku ingin pergi ke pantai."

***

Aku memakai tankini dengan halter mel-


ingkar leher berwarna biru milikku, minum
Diet Coke, di sunbed menghadap Samudera
Atlantik, dan ingat bahwa baru kemarin aku
menatap ke arah samudera Pasifik.

Ibuku bersantai di sampingku memakai topi


matahari konyol berukuran besar dan kaca
mata model Jackie-O, juga meneguk Coke-
nya sendiri. Kami berada di Tybee Island
Beach, hanya tiga blok dari rumah.
1252/1631

Dia menggenggam tanganku. Kelelahan aku


telah berkurang, dan ketika aku menyerap
sinar matahari, 731

aku merasa nyaman, aman, dan hangat. Un-


tuk pertama kalinya dalam waktu yang
sangat lama, aku mulai rileks.

"Jadi Ana ... ceritakan tentang orang ini yang


telah kau jadi sedemikian bingung."

Bingung! Bagaimana dia bisa tahu? Apa


yang harus dikatakan? aku tak bisa bicara
tentang Christian dalam setiap detail karena
NDA itu, tapi kemudian, apakah aku memi-
lih untuk berbicara dengan ibuku tentang hal
itu? aku pucat membayangkan hal itu.

"Yah?" Meminta dia dan meremas tanganku.

"Namanya adalah Christian. Dia luar biasa


tampan.
1253/1631

Dia kaya ... terlalu kaya. Dia sangat rumit


dan berubah-ubah."

Ya - aku merasa tak biasanya senang dengan


penjelasan singkatku, ringkasan akurat. Aku
bersandar menyamping untuk menghadap
kearahnya, bertepatan dengannya saat ia
melakukan gerakan yang sama. Dia menata-
pku dengan mata biru sebening kristalnya.

"Rumit dan berubah-ubah adalah dua po-


tongan informasi yang ingin aku konsentrasi
pelajari, Ana."

Oh tidak ...

"Oh, Ma, suasana hatinya berubah-ubah


membuatku 732

pusing. Dia memiliki masa pengasuhan yang


suram, sehingga dia sangat tertutup, sulit
untuk diukur."
1254/1631

"Apakah kau menyukainya?"

"Aku lebih dari suka padanya."

"Benarkah?" Dia ternganga menatapku.

"Ya, Ma."

"Pria tidaklah benar-benar rumit, Ana,


sayang.

Mereka sangat sederhana, makhluk harfiah.

Mereka biasanya menyampaikan maksud le-


wat apa yang mereka katakan. Dan kita
menghabiskan waktu berjam-jam mencoba
untuk menganalisis apa yang mereka
katakan

- Ketika benar-benar sudah jelas. Jika aku


jadi kamu, aku akan mendengarkan kata-
katanya secara harfiah.

Itu mungkin bisa membantu."


1255/1631

Aku ternganga padanya. Ini kedengarannya


seperti nasihat yang bagus. Terima kata-kata
Christian secara harfiah. Segera beberapa hal
yang pernah diucapannya muncul di
pikiranku.

Aku tak ingin kehilangan dirimu ...

kau telah menyihirku ...

733

Kau benar-benar memperdayaku ...

Aku akan merindukanmu juga ... lebih dari


yang kau tahu ...

Aku menatap ibuku. Dia sekarang menjalani


pernikahan keempatnya. Bagaimanapun dia
mungkin tahu sesuatu tentang pria.

"Kebanyakan pria mudah berubah sayang,


setiap orang berbeda-beda. Ambil contoh
ayahmu misalnya
1256/1631

...," Matanya melembut dan menjadi sedih


setiap kali dia berpikir tentang ayahku. Ayah
kandungku, tokoh mitos yang aku tak per-
nah tahu, direnggut dengan kejam dari kami
dalam kecelakaan latihan tempur ketika ia
masih seorang marinir. Sebagian diriku ber-
pikir ibuku telah mencari seseorang seperti
ayahku selama ini ... mungkin dia akhirnya
menemukan apa yang dia cari dalam Bob.
sayang dia tak bisa menemukannya dengan
Ray.

"Aku terbiasa berpikir bahwa ayahmu


moody. Tapi sekarang ketika aku mengingat
kembali, aku hanya berpikir ia terlalu terje-
bak dalam pekerjaannya dan mencoba untuk
menghidupi kita" Dia mendesah. "Dia masih
sangat muda, begitu juga aku. Mungkin itu
masalahnya."

Hmm ... Christian tidaklah tua. Aku terseny-


um 734
1257/1631

sayang pada ibuku. Dia bisa jadi sangat pen-


uh perasaan memikirkan tentang ayahku,
tapi aku yakin ayahku tak sebanding dengan
sifat moody Christian.

"Bob ingin membawa kita makan malam di


luar malam ini. Ke klub golf-nya."

"Oh tidak! Bob mulai bermain golf" aku


mengejek tak percaya.

"Ceritakan tentang itu," erangan ibuku, me-


mutar matanya.

Setelah pulang makan siang yang ringan di


rumah, aku mulai membongkar bawaanku.
Aku akan memperlakukan diri ke si-esta.
Ibuku telah menghilang untuk mencetak lilin
atau apa pun yang dia lakukan dengan benda
itu, dan Bob sedang bekerja, jadi aku punya
waktu untuk mengejar kekurangan tidurku.
Aku membuka Mac dan menyalakannya.
1258/1631

Sekarang jam dua siang di Georgia, sebelas


pagi di Seattle. Aku ingin tahu apakah aku
mendapat balasan dari Christian. Dengan
gugup, aku login ke program email.

Dari: Christian Grey

Perihal: Akhirnya!

735

Tanggal: 31 Mei 2011 07:30

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Aku kesal karena segera setelah kau mem-


buat jarak di antara kita, kau berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan aku.
Mengapa kau tak bisa melakukan itu saat
kita bersama?
1259/1631

Ya, aku kaya. Biasakan dirimu dengan itu.


Mengapa tak boleh aku menggunakan uang
untuk

keperluanmu? Kita telah bilang pada ayah-


mu bahwa aku adalah pacarmu, demi Tuhan.
Bukankah itu yang seorang pacar lakukan?
Sebagai Dom-mu, aku berharap kau untuk
menerima apa pun yang aku belikan untuk-
mu dengan tanpa argumen. Kebetulan,
memberitahu ibumu juga.

Aku tak tahu bagaimana menjawab koment-


armu tentang merasa seperti pelacur. Aku
tahu itu bukan apa yang sudah kau tulis, tapi
apa yang secara tersirat kau sampaikan. Aku
tak tahu apa yang aku bisa katakan atau lak-
ukan untuk menghilangkan perasaan itu.
Aku ingin kau memiliki yang terbaik dari
segalanya. Aku bekerja sangat keras, se-
hingga aku bisa menggunakan uangku
semauku. Aku bisa membelikan apapun se-
suai keinginan hatimu, Anastasia, dan aku
1260/1631

ingin melakukannya. Sebut saja itu redis-


tribusi kekayaan jika kau mau. Atau tahu
bahwa aku tak akan, tak pernah berpikir di-
rimu 736

seperti yang kau gambarkan, dan aku marah


terhadap cara pandangmu pada diri sendiri.
Untuk seorang wanita cemerlang, cerdas,
muda yang cantik kau memiliki masalah
harga diri yang jelas, dan aku setengah ber-
pikir untuk membuat janji antara kau
dengan Dr. Flynn.

Aku minta maaf untuk menakut-nakutimu.


Aku tahu menanamkan rasa takut didalam
pikiran membuatmu ngeri. Apakah kau
benar-benar berpikir aku akan membiarkan
kau melakukan perjalanan di dalam palka?
Aku menawarkan kau jet pribadiku, demi
Tuhan. Ya itu adalah sebuah lelucon, jelas le-
lucon sangat jelek. Namun, kenyataannya
adalah -
1261/1631

memikirkan kau terikat dan disumpal mem-


buatku terangsang (ini bukan lelucon - ini
yang sebenarnya).

Aku bisa menghilangkan petinya - peti tak


memberi pengaruh apapun padaku. Aku
tahu kau memiliki masalah dengan
disumpal, kita telah membicarakan itu dan
jika /

ketika aku menyumpalmu, kita sudah mem-


bahasnya dulu. Aku menganggap kau gagal
untuk menyadari bahwa dalam hubungan
Dom/sub bahwa sub-lah yang memiliki
semua kekuasaan. Itu adalah kau. Aku akan
mengulang ini - Kau adalah orang yang me-
megang kuasa. Bukan aku. Di rumah perahu
kau mengatakan tidak. Aku tak bisa menyen-
tuhmu jika kau mengatakan tidak - itu seb-
abnya kita memiliki kesepakatan - apa yang
akan dan tidak akan engkau lakukan. Jika
kita mencoba sesuatu dan kau tak meny-
ukainya, kita dapat merevisi perjanjian itu.
1262/1631

737

Terserah padamu - bukan aku. Dan jika kau


tak ingin diikat dan disumpal dalam peti,
maka itupun tak akan terjadi.

aku ingin berbagi gaya hidupku denganmu.


Aku tak pernah menginginkan sesuatu be-
gitu banyak. Terus terang aku merasa kagum
padamu, seorang yang begitu polos dan ber-
sedia untuk mencoba. Itu mengatakan lebih
padaku daripada yang pernah kau tahu. kau
gagal untuk melihat bahwa sebenarnya aku
terjebak dalam mantramu juga, meskipun
aku telah mengatakan hal ini berkali-kali.
Aku tak ingin kehilanganmu. Aku ragu bah-
wa kau telah terbang tiga ribu mil untuk
menjauh dariku hanya beberapa hari, karena
kau tak bisa berpikir jernih ketika di
dekatku. Ini berlaku sama bagiku Anastasia.
Akalku hilang saat kita bersama -

itulah kedalaman perasaanku padamu.


1263/1631

Aku memahami keraguanmu. Aku mencoba


untuk menjauh darimu, aku tahu kau tak
berpengalaman, meskipun aku tak pernah
akan mengejarmu jika aku tahu persis ba-
gaimana polosnya kamu - namun kau masih
bisa benar-benar melucutiku dengan cara
tak seorangpun pernah lakukan padaku
sebelumnya.

Emailmu misalnya: Aku sudah membaca


dan membacanya lagi berkali-kali mencoba
memahami sudut pandangmu. Tiga bulan
adalah jangka waktu, itu bisa diubah-ubah.
Kita bisa membuatnya enam bulan, setahun?
Berapa lama yang kau inginkan? Apa yang
akan membuatmu merasa nyaman?

738

Beritahu aku.

Aku memahami bahwa ini adalah lompatan


keyakinan yang sangat besar untukmu. Aku
1264/1631

harus mendapatkan kepercayaan darimu,


tapi dengan cara yang sama, kau harus
berkomunikasi denganku ketika aku gagal
melakukan hal ini. Kau tampaknya begitu
kuat dan mandiri, dan kemudian aku mem-
baca apa yang sudah kau tulis di sini, dan
aku melihat sisi lain darimu. Kita harus sa-
ling membimbing satu sama lain Anastasia,
dan aku hanya bisa menerima isyarat dar-
imu. Kau harus jujur denganku, dan kita ber-
dua harus menemukan cara untuk membuat
pengaturan ini berhasil.

Kau khawatir tidak bisa menjadi submisif.


Yah mungkin itu benar. Karena, satu-satun-
ya kejadian kau menunjukkan sikap yang
benar dari seorang sub ketika berada dalam
ruang bermain. Tampaknya itu merupakan
satu tempat di mana kau membiarkanku
melakukan kontrol yang tepat atas dirimu,
dan satu-satunya tempat dimana kau melak-
ukan sesuai yang diperintahkan. Teladan
adalah istilah yang datang ke pikiranku. Dan
1265/1631

aku tak akan pernah memukulmu sampai


hitam dan biru. Aku bertujuan untuk mem-
buatmu pink. Di luar ruang bermain, aku
suka bahwa kau menentangku. Ini adalah
pengalaman yang sangat baru dan
menyegarkan, dan aku tak ingin mengu-
bahnya. Jadi ya, katakan padaku apa yang
kau inginkan dalam hal 'lebih'. Aku akan 739

berusaha untuk tetap berpikiran terbuka,


dan aku akan mencoba dan memberikan ru-
ang yang kau butuhkan dan menjauh darimu
saat kau berada di Georgia. Aku berharap
emailmu berikutnya.

Sementara, menikmati liburanmu. Tapi jan-


gan terlalu banyak.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


1266/1631

Ya ampun. Dia menulis sebuah esai seperti


waktu kita kuliah - dan sebagian besar
isinya bagus. Hatiku di mulutku ketika aku
membaca kembali emailnya, dan aku mer-
ingkuk di tempat tidur cadangan praktis
memeluk Mac-ku. Membuat kesepakatan
kita jadi setahun? Aku memiliki kekuasaan!
Astaga, aku harus memikirkan tentang itu.
Terima kata-kata dari dia apa adanya, itu-
lah yang dikatakan ibuku. Dia tak ingin
kehilanganku.

Dia mengatakan itu dua kali! Dia ingin mem-


buat hubungan ini berjalan juga. Oh Christi-
an, begitu juga aku! Dia akan mencoba dan
menjauh! Apakah ini berarti ia akan gagal
untuk menjauh? Tiba-tiba, aku berharap de-
mikian. Aku ingin melihat dia. Kita sudah
terpisah kurang dari dua puluh empat jam,
dan mengetahui bahwa aku tak dapat meli-
hatnya selama empat hari, aku menyadari
betapa aku
1267/1631

merindukannya. Betapa aku mencintainya.

740

"Ana, sayang." Suara itu adalah lembut dan


hangat, penuh cinta dan kenangan manis
dulu. Sebuah tangan lembut menyapu wa-
jahku. Ibuku

membangunkanku, dan telungkup memeluk


laptopku.

"Ana, sayang," lanjut dia dengan suara


merdu lembut saat aku pelan-pelan terjaga
dari tidur, berkedip terkena cahaya senja
merah muda pucat.

"Hai, Ma." Aku menggeliat dan tersenyum.

"Kita akan makan malam tiga puluh menit


lagi. kau masih ingin ikut?" Tanyanya
dengan ramah.
1268/1631

"Oh, ya, Ma, tentu saja." Aku berusaha


sangat keras, tapi gagal menahan untuk
menguap.

"Nah, itu baru sebuah teknologi menges-


ankan." Dia menunjuk ke laptopku.

Oh sial.

"Oh ... ini?" aku berusaha untuk santai, sikap


terkejut acuh tak acuh.

Apakah Ibu akan tahu? Dia tampaknya telah


jadi lebih cerdik sejak aku mendapatkan
'pacar'.

"Christian meminjamkan padaku. Aku rasa


aku bisa mengdalikan pesawat ruang an-
gkasa dengan benda ini, tapi aku hanya
menggunakannya untuk email dan akses
Internet."

741
1269/1631

Sungguh itu bukan apa-apa. Menatapku


dengan curiga, dia duduk di tempat tidur
dan melipat rambut yang terurai di belakang
telingaku.

"Apakah dia mengirim email padamu?"

Oh dobel sialan.

"Ya." Sikap acuh tak acuhku makin menipis,


dan aku memerah.

"Mungkin dia merindukanmu, ya?"

"Aku harap begitu, Ma."

"Apa yang dia bilang?"

Oh triple sialan. Aku panik mencoba untuk


memikirkan sesuatu yang dapat diterima
dari email yang aku dapat dan memberitahu
ibuku. Aku yakin ibuku tak ingin mendengar
tentang Dom dan bondage dan menyumpal,
1270/1631

tapi kemudian aku tak bisa memberitahunya


karena ada NDA.

"Dia mengatakan kepada aku untuk


menikmati waktuku sendiri, tapi jangan ter-
lalu banyak."

"Kedengarannya masuk akal. Aku akan men-


inggalkanmu untuk bersiap-siap, sayang"

Mencondongkan tubuhnya, dia mencium


keningku.

"Aku sangat senang kau di sini, Ana. Sangat


742

menyenangkan bisa melihatmu." Dan


dengan pernyataan penuh kasih sayang itu,
dia pergi.

Hmm, Christian dan masuk akal ... dua kon-


sep yang aku pikir adalah saling terpisah
satu sama lain, tapi setelah email-nya,
1271/1631

segalanya menjadi mungkin. Aku


menggelengkan kepala. Aku butuh waktu
untuk mencerna kata-katanya. Mungkin
setelah makan malam - dan aku dapat
menjawab email-nya saat itu.

Aku bangkit keluar dari tempat tidur dan ce-


pat melepas t-shirt dan celana pendekku,
dan berjalan menuju ke kamar mandi.

743

Aku telah membawa gaun abu-abu halter-le-


her milik Kate yang aku kenakan untuk kelu-
lusanku. Ini satu-satunya item bergaya yang
aku miliki. Satu hal yang baik tentang cuaca
panas adalah bahwa lipatannya menghilang,
jadi aku pikir itu akan sesuai untuk ke klub
golf. Saat aku berpakaian, aku
membangunkan laptop-nya. Tak ada yang
baru dari Christian, dan aku merasa tikaman
kekecewaan. Sangat cepat, aku ketik dia
email.
1272/1631

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bicara bertele-tele?

Tanggal: 31 Mei 2011 19:08 WIB

Untuk: Christian Grey

Sir, kau ternyata penulis yang banyak bicara.


Aku harus pergi makan malam di klub golf-
nya Bob, dan sekedar tahu saja, aku me-
mutar mata pada pikiran itu. Tapi kau dan
telapak tangan berkedutmu jauh dariku se-
hingga aku pantatku aman, untuk saat ini.

Aku suka email-mu. Akan merespon selagi


bisa. Aku sudah rindu padamu.

Nikmati soremu.

Ana-mu

744
1273/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Tanggal: 31 Mei 2011 16:10

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku terganggu oleh judul email ini. Tak


perlu dikatakan, engkau aman - untuk saat
ini.

Nikmati makan malammu, dan aku merin-


dukanmu juga, terutama pantat dan mulut
cerdasmu.

Soreku akan jadi pudar, tercerahkan hanya


dengan memikirkan kau dan putaran
matamu. Aku pikir itu kaulah yang begitu bi-
jaksana menunjukkan padaku bahwa aku
juga menderita dari kebiasaan buruk itu.
1274/1631

Christian Grey

CEO & Pemutar Mata, Grey Enterprises


Holdings Inc Dari: Anastasia Steele

Perihal: Mata Berputar

Tanggal: 31 Mei 2011 19:14 WIB

745

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Berhenti mengemail-ku. Aku mencoba


bersiap-siap untuk makan malam. kau
sangat mengganggu, bahkan ketika kau
sedang di sisi lain benua ini. Dan ya - yang
menampar pantatmu ketika kau memutar
matamu?

Ana-mu
1275/1631

Aku menekan kirim, dan segera gambaran


dari penyihir jahat Mrs. Robinson datang ke
dalam pikiranku. Aku tak bisa
membayangkannya.

Christian dipukuli oleh orang setua ibuku,


itu sangat salah. Sekali lagi aku ingin tahu
kerusakan apa yang dia berikan. Mulutku
mengencang dalam garis suram yang keras.
Aku butuh boneka untuk menusukkan jarum
kedalamnya, mungkin itu caraku untuk bisa
melampiaskan sedikit rasa amarahku pada
orang asing ini.

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Tanggal: 31 Mei 2011 16:18

Untuk: Anastasia Steele

746
1276/1631

Dear Miss Steele

Aku masih lebih suka judul emailku padamu,


dengan cara yang begitu banyak berbeda.
Sangat beruntung bahwa aku adalah tuan
dari nasibku sendiri dan tak seorangpun
yang menghukumku. Kecuali ibuku kadang-
kadang dan Dr. Flynn, tentu saja. Dan kau.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: menghukum ... aku?

Tanggal: 31 Mei 2011 19:22 WIB

Untuk: Christian Grey

Dear Sir
1277/1631

Kapan aku pernah memperoleh keberanian


untuk menghukummu, Mr. Grey? Aku pikir
kau mencampur adukkan aku dengan orang
lain ... yang mana itu sangat
mengkhawatirkan. Aku benar-benar harus
bersiap-siap.

Ana-mu

747

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Tanggal: 31 Mei 2011 16:25

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Kau melakukannya sepanjang waktu di


tulisan.
1278/1631

Dapatkah aku menarik keatas retsleting


gaunmu?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Untuk beberapa alasan yang tak diketahui,


kata-katanya melompat keluar dari halaman
dan membuatku terkesiap. Oh ... dia ingin
bermain game.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: NC-17

Tanggal: 31 Mei 2011 19:28 WIB

Untuk: Christian Grey

748

Aku lebih suka kau menurunkan retsleting


gaunku.
1279/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati dengan apa yang kau


inginkan ...

Tanggal: 31 Mei 2011 16:31

Untuk: Anastasia Steele

BEGITU JUGA AKU.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Terengah-engah

Tanggal: 31 Mei 2011 19:33 WIB

Untuk: Christian Grey

Perlahan-lahan ...
1280/1631

Dari: Christian Grey

Perihal: Sambil mengerang

Tanggal: 31 Mei 2011 16:35

749

Untuk: Anastasia Steele

Seandainya aku ada di sana.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Merintih

Tanggal: 31 Mei 2011 19:37 WIB

Untuk: Christian Grey


1281/1631

BEGITU JUGA AKU

"Ana!" Ibu memanggilku, membuat aku


melompat.

Sial. Mengapa aku merasa bersalah?

"Segera datang, ma."

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Merintih

Tanggal: 31 Mei 2011 19:39 WIB

750

Untuk: Christian Grey

Harus pergi.

Sampai nanti, sayang.


1282/1631

Aku lari ke ruang di mana Bob dan ibuku


sedang menunggu. Ibuku mengerutkan
kening.

"Sayang - apakah kau merasa ok? kau meli-


hat sedikit memerah."

"Ma, aku baik-baik saja."

"Kau tampak cantik, sayang."

"Oh, ini gaun Kate. kau menyukainya?"

Kerutan dahinya bertambah dalam.

"Mengapa kau mengenakan gaun Kate?"

Oh ... tidak.

"Yah aku suka yang satu ini dan dia tidak,"


aku berimprovisasi dengan cepat.
1283/1631

Dia menganggap aku cerdik sedangkan Bob


menunjukkan ketidaksabaran dengan mur-
ung, terlihat sangat lapar.

"Aku akan membawa kau belanja besok,"


katanya.

751

"Oh, ma, mama tak perlu melakukan itu.


Aku punya banyak pakaian."

"Tidak bisakah aku melakukan sesuatu un-


tuk putriku sendiri? Ayo, Bob sudah
kelaparan."

"Benar sekali," erangan Bob, menggosok per-


utnya dan dengan menunjukkan ekspresi
sedih yang dibuat-buat.

Aku tertawa saat ia memutar matanya, dan


kami segera keluar pintu.
1284/1631

Kemudian saat aku mandi, di bawah pancur-


an air hangat, aku merenung memikirkan
berapa banyak ibuku telah berubah. Melihat-
nya saat makan malam, ia ada dalam
elemen-nya, lucu dan genit dan di antara
banyak teman di klub golf. Bob hangat dan
penuh perhatian ... mereka tampak begitu
cocok satu sama lain. Aku benar-benar baha-
gia pada mereka. Ini berarti aku dapat ber-
henti khawatir tentang dirinya dan
menebak-nebak keputusan dan melupakan
hari-hari gelap dengan suami nomor tiga.
Bob layak dipertahankan. Dan dia memberi
aku nasihat yang baik. Kapan hal itu mulai
terjadi?

Sejak aku bertemu Christian. Mengapa


begitu?

Ketika aku selesai, aku cepat mengeringkan


diri, ingin kembali bicara pada Christian.
Ada email menungguku, dikirim hanya be-
berapa saat setelah 752
1285/1631

aku pergi makan malam beberapa jam yang


lalu.

Dari: Christian Grey

Perihal: Plagiarisme

Tanggal: 31 Mei 2011 16:41

Untuk: Anastasia Steele

Kau mencuri kata-kataku.

Dan meninggalkanku menggantung.

Nikmati makan malammu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele


1286/1631

Perihal: Siapa yang kau teriaki sebagai


pencuri?

Tanggal: 31 Mei 2011 22:18 WIB

Untuk: Christian Grey

Sir, aku pikir kau akan tahu bahwa itu


adalah kata-kata Elliot pada awalnya.

753

Menggantung bagaimana?

Ana-mu

Dari: Christian Grey

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai Tang-


gal: 31 Mei 2011 19:22

Untuk: Anastasia Steele

Miss Steele
1287/1631

Kau sudah kembali. kau pergi begitu tiba-


tiba - tepat ketika suasana mulai menarik.

Elliot tidak terlalu asli. Dia pasti mencuri


kata-kata itu dari seseorang.

Bagaimana makan malam?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai?

754

Tanggal: 31 Mei 2011 22:26 WIB

Untuk: Christian Grey


1288/1631

Makan malam benar-benar kenyang - kau


akan sangat senang mendengar, aku makan
terlalu banyak.

Jadi mulai menarik? Bagaimana?

Dari: Christian Grey

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai - pasti


Tanggal: 31 Mei 2011 19:30

Untuk: Anastasia Steele

Apakah kau dengan sengaja bodoh? ku pikir


kau baru saja memintaku untuk menur-
unkan retsleting gaunmu.

Dan aku sudah tak sabar untuk melakukan


itu. Aku juga senang mendengar kau makan.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


1289/1631

Dari: Anastasia Steele

755

Perihal: Yah ... selalu ada akhir pekan


Tanggal: 31 Mei 2011 22:36 WIB

Untuk: Christian Grey

Tentu saja aku makan ... Ini hanya karena


ketidakpastian yang kurasakan ketika ada di
dekatmu yang membuatku menjauhi
makanan.

Dan aku tak akan pernah bodoh tanpa


menyadarinya, Mr. Grey.

Tentunya kau sudah tahu itu sekarang ;)


Dari: Christian Grey

Perihal: Tak Bisa Menunggu

Tanggal: 31 Mei 2011 19:40


1290/1631

Untuk: Anastasia Steele

Aku akan ingat itu, Miss Steele, dan tak


diragukan lagi akan menggunakan penget-
ahuan itu untuk keuntunganku.

Maaf mendengar bahwa aku membuatmu


menjauhi makananmu. Ku pikir aku punya
efek yang lebih yang besar pada nafsu be-
rahimu. Itu pengalamanku, dan yang paling
menyenangkan yang pernah kualami.

756

aku sangat berharap untuk kesempatan


berikutnya.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Senam Linguistik


1291/1631

Tanggal: 31 Mei 2011 22:36 WIB

Untuk: Christian Grey

Apakah kau bermain dengan thesaurus lagi?

Dari: Christian Grey

Perihal: bergemuruh

Tanggal: 31 Mei 2011 19:40

Untuk: Anastasia Steele

Kau mengenalku dengan sangat baik Miss


Steele.

aku makan malam dengan seorang teman


lama sekarang jadi aku akan mengemudi.

757

Sampai nanti, sayang©


1292/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Teman lama yang mana? Aku berpikir


Christian tak punya teman lama, kecuali ...
dia. Aku mengerutkan kening di layar.
Mengapa ia masih harus menemuinya?
Terbakar, panas, empedu kecemburuan
melandaku tiba-tiba. Aku ingin memukul se-
suatu, terlebih lagi Mrs. Robinson. Mematik-
an laptop dengan marah, aku merangkak ke
tempat tidur.

Aku benar-benar harus membalas email-nya


yang panjang darinya pagi ini, tapi aku tiba-
tiba merasa terlalu marah. Mengapa Christi-
an tak bisa melihat dia apa adanya -
penganiaya anak? Aku mematikan lampu,
menggelegak, menatap dalam kegelapan.

Berani-beraninya dia? Berani-beraninya dia


memilih seorang remaja rentan? Apakah dia
1293/1631

masih melakukannya? Mengapa mereka tak


berhenti?

Berbagai skenario tersaring melalui pikir-


anku: dia merasa sudah cukup, lalu mengapa
ia masih berteman dengannya? Begitu pula
dia - adalah dia menikah? Cerai? Astaga -
apakah dia punya anak sendiri? Apakah dia
punya anak dari Christian?

Bawah sadarku memutar kepala jeleknya,


mengerling, dan aku terkejut dan mual
memikirkan hal itu. Apakah Dr. Flynn tahu
tentang dia?

758

Aku berjuang keluar dari tempat tidur dan


menyala mesin jahat itu lagi. Aku punya
misi. Aku mengetuk jari-jariku dengan tak
sabar menunggu layar biru muncul. Aku
masuk Google images dan memasukkan
1294/1631

'Christian Grey' ke dalam mesin pencari.


Layar tiba-tiba dipenuhi dengan gambar-
gambar Christian: dengan dasi hitam, berjas,
astaga - foto yang diambil José dari Heath-
man, dalam kemeja putih dan celana flanel.
Bagaimana mereka bisa masuk Internet?
Wah dia terlihat keren.

Aku berpindah cepat pada: beberapa foto


dengan rekan bisnis, kemudian foto demi
foto dari orang yang paling fotogenik yang
aku tahu, secara intim. Secara intim?
Apakah aku mengenal Christian secara
intim?

aku kenal dia secara seksual, dan kurasa ada


lebih banyak lagi yang bisa ditemukan di
sana. Aku tahu dia moody, sulit, lucu, dingin,
hangat ... jeez, pria ini adalah kontradiksi
berjalan. Aku klik ke halaman berikutnya.
Dia masih sendiri dalam semua foto-foto ini,
dan aku ingat Kate menyebutkan bahwa dia
tak bisa menemukan foto-foto dia dengan
1295/1631

teman kencan, mendorong pertanyaan gay


padanya. Kemudian, pada halaman ketiga,
ada fotoku, dengan dia, saat wisudaku. Gam-
bar hanya dengan seorang wanita, dan ini
aku.

Ya ampun! aku ada di Google! Aku menatap


kita bersama. Aku terlihat terkejut pada
kamera, gugup, kehilangan keseimbangan.
Ini sesaat sebelum aku setuju untuk menco-
ba. Sementara itu, Christian terlihat sangat
tampan, tenang dan penuh kontrol, 759

dan dia mengenakan dasi itu. Aku menatap


dia, wajah yang begitu tampan, wajah indah
yang mungkin sedang menatap Mrs. Robin-
son terkutuk sekarang. Aku menyimpan foto
dalam folder my favorit dan klik delapan be-
las layar semuanya ... tak ada apapun. Aku
tak akan menemukan Mrs. Robinson di
Google. Tapi aku harus tahu apakah dia
dengannya atau tidak. Aku ketik segera
email ke Christian.
1296/1631

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Teman Makan Malam yang Cocok


Tanggal: 31 Mei 2011 23:58 WIB

Untuk: Christian Grey

Aku berharap kau dan temanmu


mendapatkan makan malam yang sangat
menyenangkan.

Ana

PS Apakah Mrs. Robinson?

Aku menekan kirim dan dengan sedih naik


kembali ke tempat tidur, menyelesaikan per-
tanyaan pada Christian tentang
hubungannya dengan wanita itu.

Sebagian dari diriku sangat ingin tahu lebih


banyak, dan sebagian lain ingin melupakan
apa yang pernah 760
1297/1631

dia katakan padaku. Dan periode-ku telah


datang, jadi aku harus ingat untuk minum
pil-ku di pagi hari.

Aku segera memprogram alarm ke dalam


kalender di BlackBerry-ku. Menaruh di meja
samping tempat tidur, aku berbaring dan
akhirnya hanyut ke dalam tidur yang gelisah,
berharap bahwa kita berada di kota yang
sama, bukan terpisah dua ribu lima ratus
mil.

***

Setelah belanja pagi dan sore hari kembali ke


pantai, ibuku yang telah menetapkan bahwa
kita harus menghabiskan malam di sebuah
bar. Meninggalkan Bob meonton TV, kita be-
rada di bar hotel kota Savannah yang paling
eksklusif. Aku sedang minum Cosmopolitan
keduaku. Ibuku gelas ketiganya. Dia men-
awarkan informasi lebih lanjut mengenai ego
1298/1631

laki-laki yang rapuh. Ini sangat


membingungkan.

"kau tahu, Ana, pria mengira bahwa apa pun


yang keluar dari mulut wanita adalah masa-
lah yang harus dipecahkan. Bukan gagasan
yang kabur bahwa kita ingin menendang
sekitar dan membicarakannya sebentar dan
kemudian melupakannya. Pria lebih suka
bertindak."

"Ma, mengapa mengatakan ini?" aku bertan-


ya, gagal untuk menyembunyikan ke-
jengkelanku. Dia sudah seperti ini sepanjang
hari.

"sayang, kau terdengar begitu bingung. Kau


belum 761

pernah membawa pulang seorang cowok.


kau bahkan tak pernah punya pacar ketika
kita masih di Vegas.
1299/1631

Aku pikir sesuatu akan berkembang dengan


pria yang kau temui di kampus, José."

"Ma, José hanyalah teman."

"Aku tahu, sayang. Tapi ada sesuatu yang


terjadi, dan aku pikir kau belum mengatakan
semuanya" Dia menatap ke arahku, wa-
jahnya terukir dengan perhatian keibuan.

"Aku hanya membutuhkan jarak tertentu


dari Christian untuk membuat pikiranku lur-
us ... itu saja.

Ia cenderung membuatku kewalahan."

"Kewalahan?"

"Ya. Meskipun aku merindukannya" Aku


mengerutkan kening.

Aku belum mendengar apapun dari Christi-


an sehari.
1300/1631

Tak ada email, tak ada apapun. Aku tergoda


untuk menelponnya agar tahu apakah dia
baik-baik saja.

Ketakutan terburukku adalah bahwa dia


mengalami kecelakaan mobil, rasa takut ter-
buruk kedua adalah bahwa Mrs. Robinson
telah menancapkan cakar jahatnya ke dia
lagi. Aku tahu itu tak rasional, tetapi di mana
dia terlibat, aku tampaknya telah kehilangan
semua rasa perspektifku.

762

"Sayang, aku harus pergi ke ruang rias."

Kepergian singkat ibuku memungkinkanku


berkesempatan memeriksa BlackBerry-ku.
Aku telah mencoba dengan diam-diam
memeriksa email sepanjang hari. Akhirnya -
respon dari Christian!

Dari: Christian Grey


1301/1631

Perihal: Teman Makan Malam

Tanggal: 1 Juni 2011 21:40 WIB

Untuk: Anastasia Steele

Ya, aku makan malam dengan Mrs. Robin-


son. Dia hanya seorang teman lama,
Anastasia.

Tak sabar untuk bertemu lagi denganmu.


Aku merindukanmu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dia benar makan malam dengannya. Kulit


kepalaku seperti ditusuk-tusuk saat adrenal-
in dan amarah menghujam melalui tubuhku,
semua ketakutan terburukku jadi kenyataan,
menabrakku. Bagaimana dia bisa? Aku
pergi selama dua hari, dan dia lari pada 763
1302/1631

wanita jalang jahat itu.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Makan Malam dengan Sahabat


LAMA Tanggal: 1 Juni 2011 21:42 WIB

Untuk: Christian Grey

Dia bukan hanya seorang teman lama.

Apakah dia sudah menemukan anak remaja


yang lain untuk dimangsa?

Apakah kau sudah terlalu tua untuknya?

Apakah itu alasan mengapa hubunganmu


selesai?

Aku tekan kirim saat ibuku kembali.

"Ana, kau sangat pucat. Apa yang terjadi?"

Aku menggelengkan kepala.


1303/1631

"Tak ada. Mari kita minum lagi," Aku ber-


gumam dengan keras kepala.

Alisnya berkerut, tapi dia melirik ke atas dan


memanggil salah satu pelayan sambil
menunjuk gelas 764

kami. Dia mengangguk. Dia mengerti bahasa


universal 'Tolong yang sama lagi." Seperti
yang dia lakukan, aku melirik cepat
BlackBerry-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati ...

Tanggal: 1 Juni 2011 21:45 WIB

Untuk: Anastasia Steele

Ini bukan sesuatu yang ingin aku bahas le-


wat email.
1304/1631

Berapa banyak kosmopolitan yang akan kau


minum?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Ya ampun, dia di sini.

765

Aku menatap gugup sekeliling bar tapi aku


tak bisa melihatnya.

"Ana, ada apa? Kau terlihat seperti baru me-


lihat hantu."

"Christian, dia di sini."

"Apa? Sungguh?" Dia melirik di sekitar bar


juga.

Aku tak menyebutkan kecenderungan Chris-


tian sebagai penguntit pada ibuku.
1305/1631

Aku melihat dia. Jantungku seakan melom-


pat, mulai bergetar dan berdegup mengikuti
irama saat dia berjalan ke arah kami. Dia
benar-benar di sini –

untuk menemuiku. Dewi batinku melompat


sambil bersorak dari kursi malasnya. Ber-
jalan melewati kerumunan, rambut merah
tembaganya mengkilap dan berkilau di
bawah lampu halogen yang tersembunyi.
Mata abu-abunya cerah bersinar dengan

....marah? Tegang? Mulutnya membentuk


garis murung, rahangnya tegang. Oh sial ...
tidak. Aku sangat marah padanya sekarang,
dan dia di sini.

Bagaimana aku bisa marah padanya di de-


pan ibuku?

Dia tiba di meja kami, menatapku dengan


waspada.
1306/1631

Dia mengenakan kemeja linen putih seperti


biasanya dan celana jins.

"Hai," Aku berteriak pelan, aku tak bisa


menyembunyikan keterkejutan dan kagum
saat 766

melihat dia benar-benar berada di sini.

"Hai," jawab dia, sambil membungkuk, dia


mencium pipiku, membuatku terkejut.

"Christian, ini adalah ibuku, Carla." Sikap


sopan santun yang melekat padaku
mengambil alih.

Dia berbalik untuk menyambut ibuku.

"Mrs. Adams, aku merasa senang bertemu


denganmu."

Bagaimana dia tahu namanya? Dia mem-


berikan ibuku senyuman paten Christian
Grey yang yang bisa membuat jantung ibuku
1307/1631

berhenti, senyuman sepenuh hati tanpa dita-


han sedikitpun. Ibuku tak punya harapan.
Rahang ibuku turun hampir menabrak meja.
Astaga, cari pegangan, ma. Dia menyambut
tangan Christian kemudian mereka
bersalaman.

Ibuku tak bisa menjawab. Oh, lidahnya kelu


ternganga – faktor keturunan - aku tidak
tahu.

"Christian," akhirnya dia berhasil mengatasi


nafasnya yang terengah-engah.

Dia tersenyum penuh arti pada ibuku, mata


abu-abunya berbinar. Aku menyipitkan
mataku pada mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Pertan-


yaanku kedengarannya lebih rapuh dari
maksudku, dan 767
1308/1631

senyumnya menghilang, ekspresinya


sekarang hati-hati. Aku senang melihatnya,
tapi benar-benar kehilangan keseimbangan,
kemarahanku yang mendididh tentang Mrs..
Robinson masuk ke pembuluh darahku. Aku
tak tahu apakah aku ingin berteriak padanya
atau melemparkan diri ke dalam pelukannya
- tapi aku tahu dia tak akan menyukai salah
satunya - dan aku ingin tahu berapa lama dia
sudah mengamati kami. Aku juga agak
cemas tentang email yang baru saja aku
kirim untuknya.

"Tentu saja aku datang untuk bertemu


denganmu."

Dia menatap ke arahku tanpa ekspresi. Oh,


apa yang dia pikirkan? "Aku menginap di
hotel ini."

"Kau menginap di sini?" suaraku terlalu


melengking bahkan untuk telingaku sendiri
1309/1631

seperti seorang mahasiswa tingkat dua yang


kecanduan amfetamin.

"Ya, kemarin kau bilang mengharapkan aku


ada di sini." Dia berhenti sebentar mencoba
melihat reaksiku. "Kami bertujuan untuk
menyenangkan, Miss Steele." Suaranya ten-
ang tak ada jejak humor sama sekali.

Sial - Apakah dia marah? Mungkin koment-


arku tentang Mrs. Robinson? Atau fakta kar-
ena aku sudah menghabiskan tiga gelas
Cosmo segera menjadi keempat? Ibuku me-
lirik cemas pada kami berdua.

"Maukah kamu bergabung minum dengan


kami, Christian?" Dalam sekian detik, ibuku
melambaikan 768

tangannya ke pelayan yang berada di sisinya.

"Aku ingin segelas gin dan tonik," kata


Christian.
1310/1631

"Hendricks jika kamu memilikinya atau


Bombay Sapphire. Hendricks dengan men-
timun, Bombay Sapphire dengan jeruk
limau."

Ya ampun ... hanya Christian yang bisa


memesan minuman seperti membuat
makanan.

"Dan tolong dua Cosmo lagi," aku menam-


bahkan, memandang cemas pada Christian.
Aku minum dengan ibuku - tak ada alasan
membuat dia menjadi marah tentang itu.

"Silakan tarik kursinya, Christian."

"Terima kasih, Mrs. Adams."

Christian menarik kursi terdekat dan duduk


anggun di sebelahku.
1311/1631

"Jadi kamu hanya kebetulan tinggal di hotel


tempat kami minum?" Tanyaku, berusaha
keras untuk menjaga nada suaraku.

"Atau kau hanya kebetulan minum di hotel


dimana aku menginap," balas Christian.
"Aku baru saja selesai makan malam, masuk
ke sini, dan melihatmu.

Aku merasa terganggu dengan emailmu yang


terakhir, dan aku melihat ke atas dan disana
ada kamu. Justru suatu kebetulan, bukan?"
Dia 769

memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan aku


melihat jejak senyumnya. Syukurlah – kami
mungkin bisa menyelamatkan malam ini
setelah semua itu.

"Tadi pagi aku dan ibuku berbelanja dan ke


pantai sorenya. Kami memutuskan minum
beberapa koktail malam ini," gumamku, aku
merasa seperti berutang penjelasan padanya.
1312/1631

"Apa kau membeli atasan itu?" Dia


mengangguk pada kamisol sutra baruku
dengan warna hijau," warnanya cocok un-
tukmu. Kulitmu terkena sinar matahari. Kau
terlihat cantik."

Mukaku memerah, terdiam karena


pujiannya.

"Yah, rencananya aku akan mengunjungimu


besok.

Tapi sudah kau berada di sini."

Dia meraih tanganku, dan meremas dengan


lembut, menjalankan ibu jarinya sambil me-
nekan dengan lembut di buku-buku jariku ke
sana kemari ... dan aku merasa ada tarikan
akrab. Gairah muncul di balik permukaan
kulitku, membuat aliran darahku berdenyut
memanas di sekitar tubuhku. Dua hari lebih
aku tak melihatnya. Oh ... Aku mengin-
ginkan dia. Napasku tersentak. Aku berkedip
1313/1631

padanya, tersenyum malu-malu, dan melihat


senyum dibibirnya yang terukir dengan
indah.

"Aku pikir, aku akan mengejutkanmu. Tapi


seperti biasa, Anastasia, kau selalu menge-
jutkanku dengan 770

berada di sini."

Aku melirik cepat pada Ibuku yang sedang


terbelalak menatap Christian ... ya terbe-
lalak! Hentikan ma.

Seolah-olah dia adalah makhluk eksotis,


yang tak pernah dilihat sebelumnya. Mak-
sudku, aku tahu aku tak pernah punya pacar,
dan Christian hanya memenuhi syarat sep-
erti itu untuk memudahkan pencarian itu -
Ya, terus terang sulit dipercaya aku bisa
memikat seorang pria? Pria ini? – terus ter-
ang -
1314/1631

lihat dia - bawah sadarku membentak. Oh,


diam!

Siapa yang mengundangmu ke pesta? Aku

memandang marah pada ibuku - tapi dia tak


memerhatikan.

"Aku tak ingin mengganggu waktumu


dengan ibumu.

Aku akan minum sebentar kemudian men-


gundurkan diri. Aku punya pekerjaan yang
harus kukerjakan,"

dia mengatakan dengan sungguh-sungguh.

"Christian, senang sekali akhirnya bertemu


denganmu," ibuku menyela, akhirnya me-
nemukan suaranya.

"Ana sudah menceritakan tentang kamu


dengan sayang."
1315/1631

Dia tersenyum padanya.

"Benarkah?" Dia mengangkat alisnya


padaku, ekspresi wajahnya geli, dan mukaku
memerah lagi.

771

Pelayan datang membawa minuman kami.

"Hendricks, Sir," katanya dengan penuh


kebanggaan.

"Terima kasih," Christian membalas dengan


berbisik.

Aku meneguk Cosmo yang baru diberikan


pelayan dengan gugup.

"Berapa lama kau di Georgia, Christian?"


Tanya Ibuku.

"Sampai Jumat, Mrs. Adams."


1316/1631

"Maukah Kamu makan malam dengan kami


besok malam? Dan tolong, panggil aku
Carla."

"Dengan senang hati, Carla."

"Baik. Maafkan, Aku ingin ke toilet."

Ma ... Kamu barusan kesana. Aku menata-


pnya dengan putus asa saat dia berdiri dan
berjalan meninggalkan kami berdua saja.

"Jadi, kau marah denganku karena makan


malam dengan seorang teman lama." Mata
Christian kembali terbakar, pandangannya
waspada terhadapku, mengangkat tanganku
ke bibirnya dan mencium setiap buku-buku
jariku dengan lembut.

Astaga, dia ingin melakukannya sekarang?

772
1317/1631

"Ya," bisikku saat darah yang memanas


melaju kesekujur tubuhku.

"Hubungan seksual kami sudah berakhir


lama, Anastasia," bisiknya. "Aku tak mengin-
ginkan orang lain selain kamu. Bukankah
kau sudah tahu?"

Aku berkedip padanya.

"Aku pikir karena dia seorang penganiaya


anak, Christian." Aku menahan napas
menunggu reaksinya.

Christian memucat.

"Itu sangat menghakimi. Bukan seperti itu,"


dia berbisik, terkejut. Dia melepaskan
tanganku.

Menghakimi?

"Oh, lantas apa?" Aku bertanya. Cosmo


membuatku jadi berani.
1318/1631

Dia mengerutkan kening, bingung. Aku


melanjutkan.

"Dia mengambil keuntungan dari anak laki-


laki berumur lima belas tahun yang rentan.
Jika kau menjadi seorang gadis lima belas
tahun dan Mrs.

Robinson adalah Mr. Robinson, menggoda-


mu masuk kedalam gaya hidup BDSM, apa
itu akan menjadi baik-baik saja? Dan kalau
itu Mia, bagaimana?"

Dia terkesiap dan memandang marah


padaku.

773

"Ana, bukan seperti itu."

Aku memelototi dia.

"Oke, itu rasanya bukan seperti itu padaku,"


1319/1631

lanjutnya pelan. "Dia memberi kekuatan un-


tuk kebaikanku. Apa yang aku butuhkan."

"Aku tak mengerti." Sekarang giliranku un-


tuk melihat bingung.

"Anastasia, ibumu akan segera kembali. Aku


tak nyaman berbicara tentang masalah ini
sekarang.

Mungkin nanti. Jika kamu tak ingin aku di


sini, aku memiliki pesawat yang stand-by di
Hilton Head. Aku bisa pergi."

Dia marah padaku ... tidak.

"Tidak – Aku mohon jangan pergi. Aku sen-


ang kau di sini. Aku hanya berusaha untuk
membuatmu mengerti. Aku jengkel, begitu
aku pergi, kau makan malam dengannya.
Pikirkan tentang bagaimana kamu, saat aku
berada didekat José. José seorang teman
yang baik. Aku tak pernah memiliki
1320/1631

hubungan seksual dengan dia. Sedangkan


kau dan dia punya,"

aku terdiam, tak mau memikirkan lebih


lanjut.

"Kau cemburu?" Dia menatap ke arahku, ter-


cengang, dan matanya melunak sedikit
memanas. "Ya, dan marah karena apa yang
dia lakukan padamu."

774

"Anastasia, dia membantuku, itu saja yang


bisa aku katakan tentang dia. Dan mengenai
kecemburuanmu, menempatkan diri pada
posisiku. Aku tak pernah membenarkan
tindakanku pada siapa pun selama tujuh
tahun terakhir. Tak ada seorangpun. Aku
melakukan apa yang aku ingin, Anastasia.
Aku suka kemandirianku. Aku tak pergi dan
bertemu dengan Mrs. Robinson untuk mem-
buatmu kesal. Aku bertemu sesekali
1321/1631

kemudian kami makan malam. Dia hanya


teman dan mitra bisnis."

Mitra bisnis? Sialan. Ini baru berita.

Dia menatap ke arahku, menilai ekspresiku.

"Ya, kami mitra bisnis. Seks diantara kami


sudah lama berakhir. Dan itu sudah
bertahun-tahun lalu."

"Mengapa hubunganmu berakhir?"

Mulutnya menyempit, dan matanya


berkilau.

"Suaminya tahu."

Sialan!

"Bisakah kita membicarakan ini lain waktu -


tempat yang lebih pribadi?" Dia menggeram.
1322/1631

"Aku masih berpikir kau tak akan pernah


meyakinkanku bahwa dia bukan semacam
pedofilia."

775

"Aku tak pernah berpikir dia seperti itu. Aku


tak pernah. Sudah, itu cukup!" Dia
membentak.

"Apa kau mencintainya?"

"Bagaimana dengan obrolan kalian berdua?"


Ibuku sudah kembali, kami berdua tidak
melihatnya.

Aku tersenyum dengan pura-pura, Christian


dan aku bersandar buru-buru ... merasa ber-
salah. Ibuku menatap ke arahku.

"Baik, Ma."

Christian meneguk minumannya, mengam-


atiku dengan seksama, ekspresinya terjaga.
1323/1631

Apa yang dia pikir? Apakah dia mencin-


tainya? Aku pikir jika dia melakukannya, aku
akan kalah besar.

"Oke ladies, aku akan meninggalkan kalian


menikmati malam."

Tidak ... jangan ... dia tak bisa mening-


galkanku menggantung seperti ini.

"Tolong minumannya dimasukkan ke tagi-


hanku, kamar nomor 612. Aku akan
menghubungi kamu besok pagi, Anastasia.
Sampai ketemu besok, Carla."

"Oh, sangat senang mendengar seseorang


memanggil nama lengkapmu."

776

"Nama yang indah untuk seorang gadis yang


cantik,"
1324/1631

bisik Christian, menjabat tangannya, dan


ibuku benar-benar menyeringai.

Oh ma, - seperti yang diucapkan


Shakespeare ‘et tu Bruté?’ Aku berdiri,
menatap ke arah Christian, memohon untuk
menjawab pertanyaanku, dan dia mencium
pipiku dengan tulus.

"Sampai besok, sayang," dia berbisik di


telingaku.

Kemudian dia pergi.

Sialan gila kontrol - brengsek. Kemara-


hanku kembali memuncak. Aku merosot di
kursiku dan berpaling menghadapi ibuku.

"Oh, Kau bisa menjatuhkanku hanya dengan


sehelai bulu. Tangkapan yang bagus, Ana.
Sekalipun aku tak tahu apa yang terjadi di-
antara kalian berdua. Aku pikir kau perlu
berbicara berdua. Wow - UST berada di sini,
1325/1631

tak tertahankan." Dia mengipasi dirinya


sendiri secara teatrikal.

"MA!"

"Pergilah bicara dengannya."

"Aku tak bisa. Aku datang ke sini untuk


menemuimu."

"Ana, Kau datang ke sini karena kau bingung


tentang 777

cowok itu. Sudah jelas kalian berdua tergila-


gila satu sama lain. Kau perlu bicara
dengannya. Ya ampun dia baru saja terbang
tiga ribu mil dan jelas-jelas aneh hanya ingin
bertemu denganmu, Dan kau tahu ba-
gaimana sangat mengerikannya terbang itu."

Mukaku memerah. aku belum bercerita


tentang pesawat pribadinya.

"Apa?" Dia membentakku.


1326/1631

"Dia memiliki pesawat pribadi," gumamku,


malu, dan itu hanya dua setengah ribu mil,
ma.

Mengapa aku malu? Alisnya melonjak.

"Wow," dia bergumam. "Ana, ada yang se-


suatu yang terjadi diantara kalian berdua.
Aku sudah mencoba untuk memahami itu
sejak kau tiba di sini. Tapi satu-satunya cara
kau akan memecahkan masalah itu, apapun
itu, adalah bicara dengannya. Kau bisa
melakukan semua pemikiran yang kamu
suka - tapi sampai kau benar-benar bicara,
kau tak akan menuju kemanapun."

Aku mengerutkan kening pada ibuku.

"Ana, sayang, kau selalu memiliki kecender-


ungan menganalisa sesuatu secara berlebi-
han. Keluarkan unek-unekmu. Apa yang
ingin kau sampaikan, Sayang?"
1327/1631

778

Aku menatap jari-jariku.

"Aku pikir aku jatuh cinta padanya," aku


bergumam.

"Aku tahu Sayang. Begitu juga dia


denganmu."

"Tidak!"

"Ya, Ana. Ya ampun - apa yang kau bu-


tuhkan? Tanda seperti lampu neon yang
berkedip di dahinya?"

Aku ternganga padanya dan air mata muncul


di sudut mataku.

"Ana, Sayang. Jangan menangis."

"Aku pikir dia tak mencintaiku."


1328/1631

"Aku tak peduli seberapa kayanya kamu, kau


tak meninggalkan semuanya dan masuk
pesawat pribadi untuk melintasi seluruh be-
nua hanya untuk minum teh pada sore hari.
Pergi temui dia! Disini adalah lokasi yang in-
dah, sangat romantis. Disini juga wilayah
yang netral."

Aku menggeliat di bawah tatapannya. Aku


ingin pergi dan tapi juga tak ingin.

"Sayang, jangan merasa kau harus pulang


bersamaku. Aku ingin kau bahagia - dan
sekarang aku pikir kunci untuk kebahagiaan-
mu ada di kamar 612. Jika kemudian kau
ingin pulang, kuncinya ada di 779

bawah tanaman Yucca di teras depan. Jika


kau ingin menginap – yah ... kamu sudah
dewasa sekarang.

Jagalah dirimu untuk selalu aman."


1329/1631

Aku malu mendengar batas antara bintang


dan garis-garis merah. Astaga, ma.

"Mari kita habiskan Cosmo kita dulu."

"Ini baru gadisku, Ana." Dia tersenyum


lebar.

***

Aku mengetuk pintu ruang 612 dengan per-


asaan malu dan menunggu. Christian mem-
buka pintu. Dia sedang menelpon. Dia
berkedip tercengang saat melihatku, kemu-
dian membuka pintu lebar dan mengun-
dangku masuk ke kamarnya.

"Kesimpulannya semua paket kelebihan? ...


Dan biayanya? ... " Christian bersiul diantara
giginya.

"Shsh ... itu salah satu kesalahan yang mahal


... Dan Lucas? ... "
1330/1631

Aku melihat ke sekeliling ruangan. Dia men-


ginap di suite, seperti yang di Heathman.
Perabotan disini sangat modern, terbaru.
Semuanya berwarna ungu tua dan emas
dengan dekorasi berbentuk cahaya bintang
warna perunggu di dinding. Christian ber-
jalan menuju lemari kayu gelap dan mem-
buka pintu memperlihatkan mini bar. Dia
mengindikasikan bahwa aku harus mengam-
bil sendiri, kemudian 780

masuk ke kamar tidur. Aku menganggap


bahwa ia masuk kamar agar aku tak bisa lagi
mendengar pembicaraannya. Aku
mengangkat bahu. Dia tak berhenti menel-
pon saat aku memasuki ruang kerjanya
waktu itu. Aku mendengar air mengalir ...

dia mengisi bak mandi. Aku ingin mengam-


bil jus jeruk. Dia kembali masuk ke dalam
ruangan dengan santai.
1331/1631

"Bisakah Andrea mengirimiku skemanya.


Barney bilang, dia akan memecahkan
masalahnya ... "

Christian tertawa. "Bukan, Jumat ... Ada se-


bidang tanah di sini yang membuatku ter-
tarik ... Yeah, suruh Bill untuk menelepon...
Tidak, besok ... aku ingin melihat apa yang
akan ditawarkan Georgia jika kita pindah
kesini"

Christian tak melepaskan matanya padaku.


Sambil memberikan gelas, dia menunjuk ke
wadah es.

"Jika insentif mereka cukup menarik ... aku


pikir kita harus mempertimbangkan hal itu,
meskipun aku tak yakin tentang hawa panas
sialan itu di sini ... aku setuju Detroit memi-
liki keuntungan juga, dan itu lebih dingin ..."
Wajahnya jadi gelap sesaat. Mengapa?
1332/1631

" Suruh Bill untuk menelpon. Besok ... Jan-


gan terlalu pagi." Dia mematikan telpon dan
menatapku, wajahnya tak terbaca, dan ke-
sunyian membentang di antara kita.

Oke ... giliran aku untuk berbicara.

781

"Kamu tak menjawab pertanyaanku,"


bisikku.

"Tidak, Aku tidak," katanya pelan, mata abu-


abu melebar dan hati-hati.

"Tidak artinya kau tak menjawab pertan-


yaanku atau tidak kau tak mencintainya?"

Dia melipat tangan dan bersandar ke dind-


ing, dan senyum kecil bermain di bibirnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Anastasia?"

"Aku baru saja mengatakannya padamu."


1333/1631

Dia mengambil napas dalam-dalam.

"Tidak. Aku tak mencintainya." Dia menger-


utkan kening. Geli namun bingung.

Aku tak percaya aku menahan napasku. Aku


seperti karung kain bekas yang melorot
hingga aku ingin melepaskan uneg-unegku.
Yah, syukurlah dia tak mencintainya. Ba-
gaimana rasanya jika dia benar-benar
mencintai penyihir itu?

"Kau betul-betul seperti dewi pencemburu


bermata hijau, Anastasia. Siapa yang
menyangka?"

"Apa kau mencoba mengolok-olokku, Mr.


Grey?"

782
1334/1631

"Aku tak akan berani." Dia menggeleng ke-


palanya dengan serius, tetapi dia memiliki
kilauan jahat di matanya.

"Oh, aku pikir kau melakukannya, dan kau


sering melakukan itu."

Dia menyeringai saat aku menirukan


kembali kata-katanya yang sebelumnya per-
nah diucapkan padaku.

Matanya gelap.

"Tolong berhenti menggigit bibirmu. Kamu


berada dalam ruanganku, aku belum meli-
hatmu hampir selama tiga hari, dan aku su-
dah terbang jauh ingin bertemu denganmu."
Nada suaranya telah berubah menjadi lem-
but, sensual.

BlackBerry-nya berdengung, mengganggu


kami berdua, dan dia mematikannya tanpa
melirik untuk melihat dari siapa itu.
1335/1631

Napasku tersentak. Aku tahu kemana


arahnya ini ... tapi kita harus bicara.

Dia melangkah kearahku berpenampilan


seperti seorang predator yang seksi.

"Aku menginginkan kamu, Anastasia.


Sekarang. Dan kau juga menginginkan aku.
Itulah mengapa kau di sini."

"Aku benar-benar hanya ingin tahu," bisikku


sebagai pembelaan.

783

"Nah, sekarang kau sudah tahu, apa kau


akan tinggal atau pergi?"

Mukaku memerah saat dia berjalan dan ber-


henti di depanku.

"Tinggal," gumamku, menatap dengan


gugup ke arahnya.
1336/1631

"Oh, aku harap begitu." Dia menatap ke


arahku. "Kau begitu marah padaku," dia
mengambil nafas.

"Ya."

"Aku tak ingat siapa pun kecuali keluargaku


yang pernah marah padaku. Aku menyukai
ini."

Dia menjalankan ujung jarinya di pipiku.


Oh, kedekatannya, baunya wanginya Christi-
an. Kita harusnya berbicara, tapi hatiku
berdebar-debar, darahku menyanyi seperti
mengalir melalui penggabungan hasrat tu-
buhku, yang membentang ...

dimana-mana. Christian membungkuk dan


hidungnya menyusuri sepanjang bahuku dan
sampai pangkal telingaku, jari-jarinya masuk
ke dalam rambutku.

"Kita harus bicara." Bisikku.


1337/1631

"Nanti."

"Begitu banyak yang ingin aku bicarakan."

784

"Aku juga."

Dia mencium lembut di bawah daun


telingaku sementara jari-jarinya mengen-
cang di rambutku.

Menarik kepalaku ke belakang, bibirnya


meng-ekspos tenggorokanku. Giginya meng-
gigit lembut daguku, dan dia mencium
leherku.

"Aku menginginkan kamu," dia mengambil


nafas.

Aku mengerang dan menggapai dan men-


angkap lengannya.
1338/1631

"Apa kamu berdarah?" Dia terus


menciumku.

Sialan. Apa tak ada yang terlewat dari dia?

"Ya," bisikku malu.

"Apa kamu mengalami kram?"

"Tidak" mukaku memerah. Ya ampun...

Dia berhenti dan menatap kearahku.

"Apa kau minum pil-mu?"

"Ya." Bagaimana sangat memalukannya ini?

"Ayo kita mandi."

Oh?

785
1339/1631

Dia menggenggam tanganku dan mem-


bawaku masuk ke kamar tidur. Didominasi
dengan ranjang ukuran super king dengan
tirai yang rumit. Tapi kita tak berhenti di
situ. Dia membawaku ke kamar mandi ter-
diri dari dua bilik, semua bernuansa aqua-
marine dan batu kapur warna putih. Ruan-
gannya sangat besar - Di bilik kedua ada se-
buah bak mandi cekung, cukup besar untuk
empat orang dengan tangga batu yang
mengarah ke dalamnya, air mengisi sangat
pelan. Uapnya naik dengan lembut di atas
busa, dan aku memperhatikan disekeliling
bak mandi dibentuk tempat duduk dari batu
memutar.

Lilin berkerlip disampingnya. Wow ... dia


melakukan semua ini sambil menelpon.

"Apa kau punya ikat rambut?"


1340/1631

Aku berkedip padanya, aku merogoh ke


dalam saku celana jeansku, dan mengelu-
arkan karet ikat rambutku.

"Ikat rambutmu ke atas," dia memerintah


dengan lembut. Aku melakukan seperti yang
dia suruh.

Terasa hangat dan gerah saat berada di


samping bak mandi, dan kamisolku mulai
menempel. Dia membungkuk dan menutup
kran. Membawaku kembali ke bilik pertama
kamar mandi ini, dia berdiri di belakangku
saat kami menghadap cermin berukuran
sangat besar yang menutupi dinding di 786

atas dua wastafel yang terbuat dari kaca.

"Angkat tanganmu," dia mengambil nafas.


Aku melakukan apa yang dia katakan, dan
dia mengangkat kamisolku ke atas kepala
hingga aku berdiri telanjang dada di de-
pannya. Tanpa mengalihkan pandangan
1341/1631

dariku, dia membuka kancing celana jinsku


dan menarik ritsletingnya.

"Aku akan memiliki kamu di kamar mandi,


Anastasia."

Miring ke bawah, dia mencium leherku. Aku


menggerakkan kepala ke satu sisi dan mem-
berikan akses agar lebih mudah. Mengaitkan
ibu jarinya ke celana jinsku, perlahan-lahan
dia menurunkannya sampai kakiku, dia mer-
osot di belakangku sambil menurunkan
celana jins dan celana dalamku ke lantai.

"Melangkahlah keluar dari celana jinsmu."

Mencengkeram pinggiran wastafel, aku


melakukan hal itu. Aku sekarang benar-ben-
ar telanjang, menatap diriku sendiri, dan dia
berlutut di belakangku. Dia mencium kemu-
dian menggigit dengan lembut pantatku,
membuatku terkesiap. Dia berdiri dan
menatapku sekali lagi di cermin. Aku
1342/1631

berusaha keras untuk diam, mengabaikan


kecenderungan alamiku untuk menutupi tu-
buhku. Dia melebarkan tangannya diatas
perutku, merentangkan tangannya menyus-
uri dari pinggul ke pinggul.

787

"Lihat dirimu. Kau begitu cantik," bisiknya.


"Lihat bagaimana kamu merasakan." Dia
menggenggam kedua tanganku, jari-jarinya
masuk di antara jari-jariku yang terentang.
Dia menempatkan tangan kami di perutku.
"Rasakan betapa halus kulitmu."

Suaranya lembut dan rendah. Dia meng-


gerakkan tangan kami membuat lingkaran
lambat ke atas menuju dadaku. "Rasakan ba-
gaimana penuh payudaramu." Dia terus
mengarahkan tanganku hingga menangkup
payudaraku.
1343/1631

Dengan lembut membelai putingku dengan


ibu jarinya berulang-ulang.

Aku mengerang diantara bibirku yang ter-


buka dan punggungku melengkung hingga
payudaraku mengisi telapak tanganku. Dia
meremas putingku diantara ibu jari kami,
menarik lembut hingga bertambah keras.
Aku mengawasi dengan terpesona pada
makhluk binal yang menggeliat di depanku.
Oh terasa nikmat. Aku merintih dan
memejamkan mata, tidak lagi ingin melihat
wanita di cermin dengan libido yang be-
rantakan di bawah tangannya sendiri ...

keahlian tangannya ... merasakan kulitku


saat dia mengarahkan caranya bagaimana
membangkitkan gairah itu - hanya dengan
sentuhannya, dan perintahnya yang tenang
dan lembut.

"Benar, sayang," bisiknya.


1344/1631

788

Dia menuntun tanganku ke sisi tubuhku,


menyusuri dari pinggang ke pinggulku, dan
menyeberang ke pangkal pahaku. Dia
menggeser kakinya di antara kedua kakiku,
mendorong untuk membuka kakiku, dan
mengarahkan secara bergantian kedua tan-
ganku, mengikuti irama. Sangat erotis. Se-
sungguhnya aku adalah bonekanya dan dia
dalangnya.

"Lihat dirimu bercahaya, Anastasia,"


bisiknya sambil mencium dan menggigit
lembut di sepanjang bahuku.

Aku mengerang. Tiba-tiba dia melepaskan


tangannya.

"Lanjutkan sendiri," dia memerintah, dan


berdiri kembali menontonku.
1345/1631

Aku mengelus diriku sendiri. Tidak. Aku


ingin dia yang melakukan. Rasanya tak
sama. Aku tersesat tanpa dia. Dia menarik
kemejanya ke atas kepalanya dan dengan ce-
pat melepas celana jinsnya.

"Kamu lebih suka aku yang melakukannya?"


Mata abu-abunya terbakar menatapku di
cermin.

"Oh ya ... kumohon," Aku mengambil napas.

Dia melingkarkan tangannya di sekitarku


lagi dan mengambil tanganku sekali lagi,
melanjutkan belaian sensual di atas daerah
paling sensitifku. Rambut dadanya
menggesek punggungku, bagian tubuhnya
yang mengeras menekanku. Oh... tolong
sekarang. Dia menggigit tengkukku, dan aku
memejamkan mata, menikmati segudang
sensasi; leher, pangkal pahaku 789

... nuansa dia di belakangku.


1346/1631

Tiba-tiba dia berhenti dan memutar tu-


buhku, memegang kedua pergelangan tan-
ganku dengan satu tangan, memegang kedua
tanganku di belakangku, dan menarik kun-
cirku dengan tangan satunya.

Mukaku memerah melihatnya, dan dia men-


ciumku dengan liar, memporak-porandakan
mulutku dengan bibirnya. Menahanku diam
di tempat.

Napasnya terengah-engah, begitu juga


denganku.

"Kapan kamu mulai menstruasi, Anastasia?"

Tanyanya tiba-tiba saat menatap ke arahku.

"Err ... kemarin," gumamku dalam kondisi


sangat terangsang.

"Bagus." Dia melepaskanku dan memutarku.


1347/1631

"Pegangan pada wastafel," dia memberi peri-


ntah dan menarik pinggulku kebelakang lagi,
seperti yang dia lakukan di ruang bermain,
jadi aku membungkuk.

Dia menarik perekat diantara kakiku ... apa!


Dan ...

dengan lembut menarik tamponku keluar


dan melemparkan ke toilet terdekat. Sialan.
Ya ampun ...

Astaga.

Kemudian dia dalam diriku ... ah! Langsung


antara kulit dengan kulit ... pada awalnya
bergerak perlahan... dengan mudah, men-
gujiku, mendorongku 790

... oh. Aku pegangan diatas wastafel,


terengah-engah, memaksa diri kembali pada
dirinya, merasakan dia dalam diriku. Oh
siksaan yang terasa nikmat ...
1348/1631

tangannya menggenggam pinggulku. Dia


membuat irama, masuk-keluar, dan tan-
gannya menemukan daerah paling sensiti-
fku, memijatku ... oh ya ampun.

Aku bisa merasakan diriku mengencang.

"Itu benar, sayang," suaranya serak saat dia


mendorong ke dalam diriku, memiringkan
pinggulnya, dan itu semakin membuatku ter-
bang, terbang tinggi.

Wow ... dan aku keluar, dengan lantang,


mencengkeram erat ke wastafel saat aku
mencapai klimaks yang melingkar turun ke
bawah, semuanya berputar dan mengejang
sekaligus. Dia mengikuti, mencengkeramku
erat-erat, saat dia mencapai klimaks dan
memanggil namaku mirip permohonan atau
suatu doa.

"Oh, Ana!" Napasnya tersengal-sengal di


telingaku, bersinergi sempurna denganku.
1349/1631

"Oh, Sayang, bisakah aku pernah puas


denganmu?" Bisiknya.

Akankah akan selalu seperti ini? Begitu luar


biasa, menyita semuanya, begitu membin-
gungkan dan memukau. Aku ingin bicara,
tapi sekarang tenagaku terkuras habis dan
linglung setelah berhubungan intim
dengannya dan bertanya-tanya apakah aku
bisakah aku pernah puas dengan dia?

791

Perlahan-lahan kami merosot ke lantai, dan


dia melingkarkan tangannya di sekitarku,
memelukku.

Aku meringkuk di pangkuannya, kepalaku di


dadanya, saat kami berdua tenang. Sangat
tak kentara, aku menghirup aroma manis
Christian yang memabukkan. Aku tak tak
boleh mengendus. Aku tak boleh men-
gendus. Aku ulangi mantra itu di kepalaku -
1350/1631

meskipun aku sangat tergoda untuk


melakukannya.

Aku ingin mengangkat tanganku dan meng-


gambar pola di rambut dadanya dengan
ujung jariku ... tapi aku menahan diri, tahu
bahwa dia tak suka jika aku melakukan.
Kami berdua diam, tenggelam dalam pikiran
kami masing-masing. Aku tersesat di
dalamnya... tersesat padanya.

792

Aku ingat bahwa aku sedang menstruasi.

"Aku berdarah," gumamku.

"Tidak menggangguku," dia mengambil


nafas.

"Aku tahu." Aku tak bisa menjaga


kekeringan yang keluar dari suaraku.

Dia sedikit tegang.


1351/1631

"Apa itu mengganggumu?" Tanyanya


lembut.

Apakah itu menggangguku? Mungkin harus


...

haruskah? Tidak, tidak. Aku bersandar dan


menatapnya, dan dia menatap ke arahku,
mata abu-abunya lembut berawan.

"Tidak, tidak sama sekali."

Dia menyeringai.

"Bagus. Mari kita mandi."

Dia meluruskan tubuhnya di sekitarku,

menempatkanku di lantai saat dia bersiap


untuk berdiri. Aku melihat lagi, bulat kecil,
bekas luka warna putih di dadanya. Itu
bukan cacar air, aku merenung melamun.
Grace pernah mengatakan, dia tak pernah
1352/1631

kena cacar air. Sialan ... itu pasti bekas luka


bakar.

793

Luka bakar dari apa? Aku pucat karena


sadar, shock dan rasa muak mengalir dalam
diriku.

Dari rokok? Mrs. Robinson, ibu kandungnya,


atau siapa? Siapa yang melakukan ini padan-
ya? Mungkin ada penjelasan yang masuk
akal, dan aku beraksi secara berlebihan -
harapan yang liar berkembang di dalam
dadaku – semoga saja aku salah.

"Ada apa?" Mata Christian terbelalak seperti


alarm.

"Bekas lukamu," bisikku. "Itu bukan dari ca-


car air."
1353/1631

Aku melihat dalam hitungan detik dia menu-


tup ke bawah, sikapnya berubah dari santai,
tenang, dan santai, menjadi defensif -
bahkan marah. Dia mengerutkan kening,
wajahnya gelap dan mulutnya menekan ke
dalam garis keras menipis.

"Bukan, memang bukan bekas cacar air,"


bentak dia, tapi dia tidak menjelaskan lebih
lanjut. Dia berdiri, memegang tanganku, dan
menariku untuk berdiri.

"Jangan menatapku seperti itu." Suaranya


dingin dan memarahi saat dia melepaskan
tanganku.

Mukaku memerah, ditegur, dan menatap


jari-jariku di bawah, dan aku tahu, aku tahu
itu bekas rokok seseorang yang di matikan
ke dada Christian. Aku merasa mual.

"Apa dia melakukan itu?" Aku berbisik se-


belum aku 794
1354/1631

bisa menahan diri.

Dia tak mengatakan apa-apa, jadi aku


terpaksa menatapnya. Dia melotot padaku.

"Dia? Mrs. Robinson? Dia bukan binatang,


Anastasia.

Tentu saja dia tak melakukan itu. Aku tak


mengerti mengapa kau merasa harus
menjelek-jelekkan dia."

Dia berdiri di sana, telanjang, telanjang bu-


lat, dengan darahku pada tubuhnya ... dan
kami akhirnya melakukan percakapan ini.
Dan aku telanjang juga –

kami tak memiliki tempat untuk bersem-


bunyi, kecuali mungkin bak mandi. Aku
menarik napas dalam, berjalan melewatinya,
dan masuk ke dalam air.
1355/1631

Terasa nyaman dan hangat, menenangkan


sekali.

Aku tenggelam dalam busa yang wangi dan


menatap ke arahnya, bersembunyi di antara
gelembung.

"Aku hanya ingin tahu apa kamu akan men-


jadi seperti itu jika kau tak bertemu
dengannya. Jika dia tak memperkenalkan ...
um gaya hidupnya padamu."

Dia menghela napas dan masuk ke bak


mandi diseberangku, rahangnya mengatup
dengan ketegangan, matanya dingin. Saat
dia anggun menenggelamkan tubuhnya di
bawah air, dia berhati-hati untuk tak meny-
entuhku. Astaga – apa aku telah membuat-
nya menjadi marah?

Dia menatap tanpa ekspresi padaku, wa-


jahnya tak terbaca, tidak mengatakan apa-
apa. Sekali lagi 795
1356/1631

kesunyian membentang diantara kami, tapi


aku menahan pembicaraanku. Itu giliranmu
Grey - Aku tak mengalah kali ini. Bawah
sadarku gugup, cemas menggigit kukunya -
ini bisa berjalan dengan baik.

Christian dan aku saling menatap, tapi aku


tidak mundur. Akhirnya, setelah apa yang
terlihat seperti satu milenium, dia
menggelengkan kepala, dan dia menyeringai.

"Aku mungkin akan mengikuti jalan ibu


kandungku, kalau bukan karena Mrs.
Robinson."

Oh! Aku berkedip padanya. pecandu


narkoba atau pelacur? Mungkin keduanya?

"Dia mencintaiku dengan cara aku anggap ...

diterima," tambahnya sambil mengangkat


bahu.
1357/1631

Sialan, apa artinya itu?

"Diterima?" Bisikku.

"Ya." Dia menatap tajam padaku. "Dia


mengalihkan perhatianku dari jalan yang ru-
sak. Aku menemukan diriku untuk men-
gikutinya. Ini sangat sulit untuk tumbuh
dalam keluarga yang sempurna ketika kamu
tidak sempurna."

Oh tidak. Mulutku kering saat aku mencerna


kata-katanya. Dia menatap kearahku, eks-
presinya tak terduga. Dia tak memberi-
tahuku lagi. Betapa frustasinya. Di sisi yang
paling dalam, aku 796

terguncang – nada suaranya begitu benci


pada dirinya sendiri. Dan Mrs. Robinson
mencintainya. Sialan ...

apakah dia masih mencintainya? Perutku


terasa seperti sehabis ditendang.
1358/1631

"Apakah dia masih mencintaimu?"

"Ku pikir tidak, bukan seperti itu." Dia


mengerutkan kening seolah dia tak pernah
memikirkan gagasan seperti itu. "Aku
berkali-kali mengatakan itu terjadi sudah
lama. Itu bagian dari masa lalu. Aku tak bisa
mengubahnya meskipun aku ingin. Dia

menyelamatkanku dari diriku sendiri." Dia


jengkel dan tangannya mengacak-acak ram-
butnya yang basah. "Aku tak pernah memba-
has ini dengan siapa pun." Dia berhenti se-
jenak, "Kecuali Dr. Flynn, tentu saja. Dan
satu-satunya alasan aku membicarakan ini
padamu sekarang, adalah karena aku ingin
kau percaya padaku."

"Aku percaya padamu, tapi aku ingin tahu


kamu lebih banyak lagi, dan setiap kali aku
mencoba untuk berbicara denganmu, kamu
selalu mengalihkan perhatianku. Ada begitu
banyak yang ingin aku ketahui."
1359/1631

"Oh demi Tuhan, Anastasia. Apa yang ingin


kau ketahui? Apa yang harus aku lakukan,"
matanya terbakar, Dan meskipun dia tidak
menaikkan suaranya, aku tahu dia berusaha
untuk

mengendalikan amarahnya. Aku melirik ce-


pat ke bawah pada tanganku, di bawah air
jelas gelembung 797

sudah mulai menyebar.

"Aku hanya mencoba untuk memahami,


kamu seperti misteri. Tidak seperti orang
yang aku temui sebelumnya. Aku senang kau
bilang apa yang ingin aku ketahui."

Astaga - mungkin kosmopolitan itu yang


membuatku semakin berani, tapi tiba-tiba
aku merasa tidak tahan berjauhan
dengannya. Aku bergerak melalui air ke sis-
inya dan bersandar padanya jadi kita bisa
bersentuhan, kulit dengan kulit. Matanya
1360/1631

tegang saat melihatku dengan hati-hati,


seakan aku akan menggigitnya. Yah, itu bisa
memperbaiki keadaan.

Dewi batinku menatap padanya dengan ten-


ang, merenung dengan heran.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

"Aku tak marah padamu, Anastasia. Aku


hanya tak terbiasa berbicara seperti ini - ini
seakan menyelidiki.

Aku hanya membicarakan ini dengan Dr


Flynn dan dengan....." Dia berhenti dan
mengerutkan kening.

"Dengan dia. Mrs. Robinson. Kamu berbi-


cara dengannya?" Kataku cepat, mencoba
untuk mengendalikan emosiku sendiri.

"Ya, aku bicara padanya."

"Tentang apa?"
1361/1631

798

Dia bergeser di dalam bak mandi sehingga


dia menghadap padaku, menyebabkan air
berputar naik keatas sisi lantai. Dia menem-
patkan tangannya di bahuku, bersandar di
pinggir bak mandi.

"Kau tetap bersikeras?" Gumamnya, masih


tersisa nada kesal dalam suaranya. "Hidup,
alam semesta -

Bisnis. Anastasia, Mrs. R dan aku sudah ken-


al lama, Anastasia. Kita bisa membicarakan
apapun."

"Aku?" Bisikku.

"Ya." Mata abu-abunya mengamatiku


dengan hati-hati.

Aku menggigit bibir bawah, mencoba untuk


mengekang marah yang mendadak naik
1362/1631

kepermukaan.

"Mengapa kamu berbicara tentang aku?"


Aku berusaha untuk tidak ingin terdengar
seperti cengeng dan merajuk, tapi aku tak
berhasil. Aku tahu aku harus berhenti. Aku
mendorong dia terlalu keras.

Bawah sadarku muncul lagi layaknya pelukis


Edvard Munch.

"Aku belum pernah bertemu dengan seseor-


ang seperti kamu, Anastasia."

"Apa artinya itu? Seseorang yang tidak se-


cara otomatis menandatangani dokumenmu,
tanpa mengajukan pertanyaan?"

799

Dia menggeleng.

"Aku perlu saran."


1363/1631

"Dan kau mengambil saran dari Ibu Paedo?"


Tukasku.

pertahanan emosiku ternyata lebih tentatif


dari yang kuduga.

"Anastasia - cukup," bentak dia kembali


tegas, matanya menyempit.

Aku meluncur di atas es yang tipis, dan aku


menuju bahaya. "Atau aku akan menem-
patkanmu di lututku.

Aku tak tertarik secara seksual atau romantis


apapun dengannya. Dia teman yang baik,
terhormat dan mitra bisnis. Itu saja. Kami
memiliki masa lalu, sejarah bersama, yang
luar biasa bermanfaat untukku, meskipun
pernikahannya kacau - tapi hubungan kami
pada sisi itu sudah berakhir."
1364/1631

Astaga - bagian lain aku tak bisa mengerti.


Dia juga sudah menikah. Bagaimana mereka
bisa melakukan itu begitu lama?

"Dan orang tuamu tak pernah tahu?"

"Tidak," geram dia. "Aku sudah bilang ini


padamu."

Dan aku sudah tahu tentang hal itu. Aku tak


bisa meminta pertanyaan lebih lanjut
tentang dia karena dia akan meninggalkan
aku.

800

"Apa sudah selesai?" Bentak dia.

"Untuk sekarang ya."

Dia mengambil napas panjang dan tampak


santai di depanku, seperti sebuah beban be-
rat atau semacamnya diangkat dari pundak.
1365/1631

"Baik – sekarang giliranku," dia bergumam,


dan tatapannya berubah seperti baja, speku-
latif. "Kamu tak menanggapi emailku."

Mukaku langsung memerah. Oh, aku benci


sorotan ditujukan padaku, dan tampaknya
dia akan marah setiap kali kita berdiskusi.
Aku menggelengkan kepala. Mungkin seperti
itu bagaiman perasaanya tentang tentang
pertanyaanku, dia tidak terbiasa ditantang.
Maksudnya adalah pengungkapannya sangat
mengganggu, dan mengerikan.

"Aku akan menjawab. Tapi sekarang kau di


sini."

"Apa kau lebih senang aku tidak disini?" Dia


bernafas, ekspresinya tenang lagi.

"Tidak, aku senang," bisikku.

"Bagus." Dia merasa lega, memberikan seny-


um dengan tulus. "Aku juga senang di sini –
1366/1631

terlepas dari interogasimu. Jadi, sementara


aku boleh diinterograsi olehmu, kau pikir
kau bisa mengklaim kekebalan 801

diplomatik hanya karena aku sudah terbang


jauh-jauh untuk menemuimu? Aku tak per-
caya itu, Miss Steele. Aku ingin tahu ba-
gaimana perasaanmu."

Oh tidak ...

"Sudah kubilang. Aku senang kau di sini.


Terima kasih telah datang sejauh ini," kataku
lemah.

"Dengan senang hati, Miss Steele." Matanya


bersinar saat dia membungkuk dan menci-
umku dengan lembut. Aku merasa diriku
menanggapi secara otomatis. Airnya masih
hangat, kamar mandi masih beruap. Dia ber-
henti dan menjauh sedikit, menatap ke
arahku.
1367/1631

"Tidak. Aku pikir aku ingin beberapa


jawaban terlebih dahulu sebelum kita melak-
ukan lagi."

Lagi? Ada kata itu lagi. Dan dia ingin


jawaban ...

jawaban untuk apa? Aku tak punya rahasia


masa lalu

- aku tak memiliki masa kecil yang men-


gerikan. Apa yang dia ingin tahu tentangku
yang dia belum ketahui?

Aku menghela napas, pasrah.

"Apa yang ingin kau tahu?"

"Nah, bagaimana perasaanmu tentang


kesepakatan yang akan kita jalani, sebagai
pertanyaan awal."

802
1368/1631

Aku berkedip padanya. Saatnya permainan


truth or dare - bawah sadar dan dewi batinku
melirik dengan gugup satu sama lain. Sialan,
mari kita jujur saja.

"Kupikir aku tak bisa melakukan untuk


jangka waktu yang lama. Sepanjang akhir
pekan aku menjadi seseorang yang bukan
diri sendiriku." Mukaku memerah dan
menatap tanganku.

Dia mengangkat daguku, dan dia menyerin-


gai ke arahku, geli.

"Tidak, aku juga berpikir kau tak bisa men-


jadi orang lain."

Dan sebagian dari diriku merasa sedikit ters-


inggung dan tertantang.

"Apa kau menertawakanku?"


1369/1631

"Ya, tapi dengan cara yang baik," katanya


dengan sedikit tersenyum.

Dia membungkuk dan menciumku dengan


lembut, dengan singkat.

"Kau bukan seorang submisif yang hebat,"


dia mengambil nafas sambil memegang
daguku, matanya menari-nari dengan
humor.

Aku menatapnya terkejut, kemudian aku ter-


tawa -

dan dia bergabung denganku.

803

"Mungkin aku tidak memiliki guru yang


baik."

Dia mendengus.
1370/1631

"Mungkin. Mungkin aku harus lebih tegas


denganmu." Dia memiringkan kepalanya ke
satu sisi.

Dan memberiku senyum licik.

Aku menelan ludah. Astaga, tidak. Tapi pada


saat yang sama, ototku mengencang nikmat
jauh di dalam sana.

Ini adalah cara dia menunjukkan bahwa dia


peduli –

Aku menyadari itu. Dia menatapku, men-


gukur reaksiku.

"Apa terasa sakit saat pertama kali aku


memukulmu?"

Aku memandang ke arahnya, berkedip.


Apakah terasa sakit? Aku ingat merasa bin-
gung dengan reaksiku.
1371/1631

Sakit, tapi tidak banyak saat mengingat itu


kembali.

Dia mengatakan berulang-ulang di kepalaku.


Dan kedua kalinya ... Yah, itu nggak apa-
apa... panas.

"Tidak, tidak juga," bisikku.

"Punya pemikiran lebih dari itu?" Dia


meminta.

"Kukira. merasa nikmat, saat seseorang tidak


seharusnya merasakan seperti itu."

804

"Aku ingat merasakan hal yang sama. Perlu


waktu untuk mendapatkan pemikiran
seputar itu."

Sialan. Ini adalah berkaitan saat dia masih


anak-anak.
1372/1631

"Kau selalu bisa menggunakan kata aman,


Anastasia.

Jangan lupakan itu. Dan, selama kau men-


gikuti semua aturan, yang mana memuaskan
kebutuhan mendalamku untuk mengontrol
dan agar membuatmu jadi aman, mungkin
kita bisa menemukan jalan ke depan."

"Mengapa kau perlu untuk mengontrolku?"

"Karena itu bisa memenuhi kebutuhan


dalam diriku yang tak terpenuhi pada masa
pertumbuhanku dulu."

"Jadi itu seperti bentuk terapi?"

"Aku tidak memikirkannya seperti itu, tapi


ya, aku kira itu bisa."

Aku bisa mengerti. Ini akan membantu.

"Tapi, ada satu hal - satu saat kamu


mengatakan tak ingin ditantang, berikutnya
1373/1631

kau mengatakan menyukai untuk ditantang.


Itu garis yang sangat halus untuk melangkah
supaya berhasil."

Dia menatap padaku selama beberapa saat,


lalu 805

mengerutkan kening.

"Aku bisa melihatnya. Tapi kau tampaknya


baik-baik saja sejauh ini."

"Tapi berapa biaya yang harus aku bayar?


Aku merasa diikat dalam hubungan ini."

"Aku suka kamu diikat dalam hubungan ini,"


dia menyeringai.

"Bukan itu yang aku maksud!" Aku memer-


cikkan air ke dia dengan putus asa.

Dia menatap ke arahku, melengkungkan alis.


1374/1631

"Apakah kau barusan menyemprotkan air


padaku?"

"Ya." Sial ... tatapan itu.

"Oh, Miss Steele." Dia meraihku dan men-


arikku ke pangkuannya, air tumpah ke selur-
uh lantai. "Ku pikir kita sudah cukup bicara
untuk saat ini."

Tangannya menjepit di kedua sisi kepalaku


dan menciumku dalam-dalam. Menguasai
mulutku.

Memiringkan kepalaku ... mengontrolku.


Aku mengerang melawan bibirnya. Inilah
apa yang dia suka. Inilah kemahirannya.
Semuanya menyatu dalam diriku dan jariku
meremas rambutnya, menahan dia untukku,
dan aku membalas ciumannya seakan
mengatakan bahwa aku juga

806
1375/1631

menginginkanmu, ini adalah salah satu cara


yang aku tahu. Dia mengeluh, menggeserku
jadi aku mengangkangi dia, berlutut di ata-
snya, bagian tubuhnya yang mengeras ada di
bawahku. Dia menarik dirinya supaya bisa
menatapku, matanya sedikit tertutup, berca-
haya dan penuh gairah. Aku jatuhkan tan-
ganku untuk bertumpu ke tepi bak mandi
tapi dia mencengkeram kedua pergelangan
tanganku dan menarik tanganku di pung-
gungku, menahan mereka bersama-sama
dalam satu tangan.

"Aku akan memilikimu sekarang," bisiknya


dan mengangkat aku mengambang di
atasnya.

"Siap?" Dia mengambil nafas.

"Ya," bisikku, dan dengan tenang menur-


unkanku padanya, perlahan, sangat perlahan
... membuatku merasakan ... mengisiku....
memperhatikanku saat ia melakukannya.
1376/1631

Aku mengerang, menutup mataku, dan aku


menyukai sensasi ini, perasaan diregangkan
karena penuh. Dia melenturkan pinggulnya,
dan aku terkesiap, bersandar ke depan, beri-
stirahat sejenak, dahiku menempel ke
dahinya.

"Tolong biarkan tanganku lepas," bisikku.

"Jangan menyentuhku," dia memohon, dan


melepaskan pergelangan tanganku, dia
meraih pinggulku. Bertumpu pada pinggiran
bak mandi, aku 807

bergerak ke atas dan kemudian turun


perlahan-lahan, membuka mataku untuk
menatapnya. Dia

memperhatikanku. Mulutnya sedikit ter-


buka, nafasnya terhenti, kaku - lidahnya di-
antara giginya.
1377/1631

Dia terlihat begitu ... panas. Kami basah dan


licin dan bergerak terhadap satu sama lain.
Aku membungkuk dan menciumnya. Dia
menutup matanya. Sementara, aku mem-
bawa tanganku hingga kepalanya dan jariku
meremas-remas rambutnya, tak melepas
bibirku dari mulutnya. Hal ini masih dibole-
hkan. Dia menyukai ini. Aku juga suka. Dan
kita bergerak bersama. Aku menarik rambut-
nya, mendorong kepalanya ke belakang dan
memperdalam ciuman, menaiki dia -

lebih cepat, mempercepat irama. Aku


mengerang pada mulutnya. Dia mulai
mengangkatku lebih cepat, lebih cepat lagi...
memegang pinggulku. Membalas ciumanku.
Kita adalah mulut dan lidah yang basah,
rambut kusut, dan pinggul bergerak. Semua
sensasi ...

semua menyita lagi.


1378/1631

Aku sudah dekat ... aku mulai menyadari


rasa mengencang nikmat ini... bertambah ce-
pat. Dan air ...

berputar-putar di sekitar kita, pusaran air


kita sendiri, seperti pusaran yang diaduk
karena gerakan kami menjadi lebih gila-gil-
aan... air tumpah di mana-mana, mencer-
minkan apa yang terjadi di dalam diriku ...
dan aku tak peduli.

Aku mencintai pria ini. Aku suka gairahnya,


efek yang aku miliki atas dirinya. Aku suka
bahwa dia terbang sejauh ini untuk me-
nemuiku. Aku suka bahwa dia peduli padaku
... dia sangat peduli. Ini 808

sangat tidak terduga, begitu menyenangkan.

Dia adalah milikku, dan aku adalah


miliknya.

"Benar, sayang," dia mengambil nafas.


1379/1631

Dan aku ke;uar, orgasme merobek


melaluiku, penuh gejolak, penuh gairah,
puncak yang menelanku secara keseluruhan.
Dan tiba-tiba Christian memelukku sanagt
erat ... kedua lengannya memeluk punggun-
gku saat dia menemukan pelepasannya.

"Ana, sayang!" Dia berteriak, dan itu pang-


gilan liar, mengharukan yang menyentuh ke-
dalaman jiwaku.

***

Kami berbaring saling menatap, mata abu-


abunya menjadi biru, bertatap muka, di atas
ranjang super king, kami berdua memeluk
bantal, kami saling berhadapan. Telanjang.
Tidak menyentuh. Hanya melihat dan men-
gagumi, ditutupi oleh selimut.

"Apa kamu ingin tidur?" Christian bertanya,


suaranya lembut. Dia sangat tampan, per-
paduan warna rambutnya sangat jelas
1380/1631

terhadap sarung bantal katun Mesir warna


putih, mata abu-abu membara, ekspresif.

Dia kelihatan khawatir.

"Tidak, aku tak lelah." Aneh aku merasa


berenergi.

Saat yang tepat untuk bicara - Aku tak boleh


berhenti.

809

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya dia.

"Bicara."

Dia tersenyum.

"Tentang apa?"

"Sesuatu."

"Sesuatu apa?"
1381/1631

"Kamu."

"Ada apa denganku?"

"Apa film favoritmu?"

Dia menyeringai.

"Hari ini adalah 'The Piano'."

Senyumnya menular.

"Tentu saja. Bodohnya aku. Demikian


menyedihkan, skor yang menarik, tak
diragukan lagi karena kau bisa me-
mainkannya? Begitu banyak prestasi, Mr.

Grey."

"Dan yang terbesar salah satunya adalah


kamu, Miss Steele."

810
1382/1631

"Jadi aku nomor tujuh belas."

Dia mengerutkan kening tak paham.

"Tujuh belas?"

"Jumlah wanita yang sudah um ... ber-


hubungan seks denganmu."

Bibirnya seperti biasa salah satu ditarik


keatas, matanya bersinar tak percaya.

"Tidak persis seperti itu."

"Kamu bilang lima belas," aku jelas bingung.

"Aku mengacu pada jumlah wanita di ruang


bermainku. Aku pikir itu yang kau maksud.
Kau tak menanyakan berapa banyak wanita
yang pernah berhubungan seks denganku."

"Oh." Sialan ... masih ada lagi ... Berapa?


Aku ternganga padanya. "Vanilla (Dengan
cara normal)?"
1383/1631

"Tidak, kamu satu-satunya penakluk nor-


malku," dia menggelengkan kepala, masih
tersenyum padaku.

Mengapa dia menganggap ini lucu? Dan


mengapa aku menyeringai ke arahnya sep-
erti seorang idiot?

"Aku tak bisa memberikan kau angkanya.


Aku tak 811

membuat catatan di tiang ranjang atau


dimanapun."

"Apa yang kita bicarakan - puluhan, ratusan,

.....ribuan." Mataku jadi semakin liar karena


mendapatkan nomor yang lebih besar.

"Sekitar puluhan, demi tuhan."

"Semua submisif?"

"Ya."
1384/1631

"Berhentilah menyeringai padaku," Aku


mencoba memarahi dia, tapi gagal menjaga
wajahku tetap lurus.

"Aku tak bisa. Kau sangat lucu. "

"Lucu aneh atau lucu ha ha?"

"Aku pikir dua-duanya." Dia meniru kata-


kataku dulu.

"Kelancangan itu, berasal gara-gara kamu."

Dia membungkuk dan mencium ujung


hidungku.
"Ini akan mengejutkanmu, Anastasia. Siap?"

Aku mengangguk, mataku terbelalak, masih


dengan senyum bodoh di wajahku.

812

"Semua submissif yang sedang dalam pelati-


han, saat aku masih berlatih. Disana ada
tempat-tempat disekitar Seattle yang bisa
didatangi dan berlatih disana. Belajar untuk
melakukan seperti yang aku lakukan,"
katanya.

Apa?

"Oh." Aku berkedip padanya.

"Ya, aku membayar untuk seks, Anastasia."

"Tak ada yang bisa dibanggakan dari itu,"


gumamku dengan sombong. "Dan kau benar
1386/1631

... Aku sangat terkejut. Sebaliknya aku tak


bisa mengejutkanmu."

"Kamu pernah mengenakan pakaian


dalamku."

"Apa itu mengejutkanmu?"

"Ya." Dewi batinku melompat diatas palang


lompat tinggi setinggi lima belas kaki.

"Kau tak memakai celana dalammu saat ber-


temu dengan orang tuaku."

"Apakah itu mengejutkanmu juga?"

"Ya."

Astaga, palangnya naik lagi ke enam belas


kaki.

813
1387/1631

"Tampaknya aku hanya bisa mengejutkanmu


pada urusan pakaian dalam."

"Kau bilang padaku bahwa kau masih


perawan.

Itulah kejutan terbesar yang pernah aku


dapatkan."

"Ya, mukamu seperti foto hasil jepretan dari


Kodak moment." Aku tertawa.

"Kau membiarkanku membawamu dengan


cambuk berkuda."

"Apakah itu mengejutkanmu?"

"Ya."

Aku menyeringai.

"Yah, aku mungkin membiarkanmu melak-


ukannya itu lagi."
1388/1631

"Oh, aku harap begitu, Miss Steele. Akhir


pekan ini?"

"Oke," Aku setuju, malu-malu.

"Oke?"

"Ya. Aku akan pergi ke Red Room of Pain


lagi."

"Kamu memanggil namaku."

"Itu membuatmu terkejut?"

814

"Fakta bahwa aku menyukai


keterkejutanku."

"Christian."

Dia menyeringai.
1389/1631

"Aku ingin melakukan sesuatu besok."


Matanya bersinar penuh kegembiraan.

"Apa?"

"Sebuah kejutan. Untukmu." Suaranya pelan


dan lembut.

Aku mengangkat alis dan menahan keingin-


an menguap pada saat yang sama.

"Apa aku membuatmu bosan, Miss Steele?"


Nadanya tajam.

"Tidak pernah."

Dia membungkuk dan mencium lembut


bibirku.

"Tidurlah," perintahnya, kemudian


mematikan lampu.

Suasana tenang, aku memejamkan mata, ke-


habisan tenaga dan merasa puas, aku pikir
1390/1631

aku di tengah cuaca yang buruk. Dan


meskipun semua yang dikatakan, dan apa
yang tidak dikatakan dia, kupikir 815

aku belum pernah merasa begitu bahagia


seperti saat ini.

816

Christian berdiri di sangkar baja. Men-


genakan celana jins robek yang lembut, dada
dan kakinya telanjang, dan dia menatapku.
Tersenyum karena leluconnya sendiri, ter-
ukir di wajah tampannya dan mata abu-
abunya meleleh. Di tangannya, dia me-
megang semangkuk stroberi.

Dia berjalan seenaknya dengan postur tubuh


atletis yang anggun menuju bagian depan
sangkar, menatap tajam padaku. Sambil
mengangkat stroberi yang sudah matang, dia
mengulurkan tangannya melalui jeruji.
1391/1631

"Makan," katanya, lidahnya membelai bagi-


an depan langit-langit mulutnya sambil
mengucapkan 'n'.

Aku mencoba bergerak ke arahnya, tapi aku


terikat, ditahan oleh beberapa kekuatan yang
tak terlihat di sekitar pergelangan tanganku,
menahanku. Lepaskan aku.

"Ayo, makan," katanya dengan senyum


miringnya.

Aku menarik dan menarik ... Lepaskan aku!


Aku ingin menjerit dan berteriak, tapi tak
ada suara yang muncul. Aku jadi bisu. Ia
mengulurkan lebih jauh lagi, dan stroberi
sampai dibibirku.

"Makan, Anastasia." Mulutnya menyebut se-


tiap suku kata namaku dengan sensual.

Aku membuka mulut dan menggigit,


sangkarnya tiba-817
1392/1631

tiba menghilang, dan tanganku bebas. Aku


mengulurkan tangan untuk menyentuhnya,
jari-jariku menyentuh rambut dadanya.

"Anastasia."

Tidak, aku mengerang.

"Ayo, Sayang."

Tidak. Aku ingin menyentuhmu.

"Bangun."

Tidak. Tolong. Mataku berkedip dengan eng-


gan membuka untuk sekian detik. Aku di
tempat tidur dan seseorang mengendus
telingaku.

"Bangun, sayang," dia berbisik, dan


pengaruh suaranya yang merdu menyebar
seperti karamel hangat meleleh melalui
pembuluh darahku.
1393/1631

Ini Christian. Astaga, masih gelap, dan bay-


angan dia di mimpiku terus berlanjut,
meresahkan dan menggoda di kepalaku.

"Oh ... tidak," erangku. Aku ingin kembali ke


dadanya, kembali ke mimpiku. Mengapa dia
membangunkan aku?

Sepertinya masih tengah malam. Sialan. Apa


dia ingin seks - sekarang?

818

"Waktunya bangun, sayang. Aku akan


menyalakan lampu samping." Suaranya
tenang.

"Tidak," aku mengerang.

"Aku ingin mengejar fajar denganmu,"


katanya, dia mencium wajahku, kelopak
mataku, ujung hidungku, mulutku, dan aku
1394/1631

membuka mata. Lampu samping menyala.


"Selamat pagi, cantik," bisiknya.

Aku mengeluh, dan dia tersenyum.

"Kau bukan orang yang suka bangun pagi,"


bisiknya.

Melalui cahaya yang redup, aku


memicingkan mata dan melihat Christian
membungkuk, tersenyum. Geli.

Geli melihatku. Sudah berpakaian! Warna


hitam.

"Aku pikir kau menginginkan seks," aku


menggerutu.

"Anastasia, aku selalu menginginkan seks


denganmu.

Rasanya menyenangkan mengetahui bahwa


kau merasakan hal yang sama," katanya
datar.
1395/1631

Aku memandang dia saat mataku sudah bisa


menyesuaikan dengan cahaya, tapi dia masih
terlihat geli ... syukurlah.

"Tentu saja aku menginginkannya, hanya


saja tidak pada waktu yang masih terlalu
larut."

819

"Ini bukan masih larut, ini sudah pagi. Ayo –


kau harus bangun. Kita akan jalan-jalan ke-
luar. Nanti aku akan menagih seksnya
nanti."

"Aku tadi bermimpi menyenangkan," aku


merengek.

"Mimpi tentang apa?" Tanyanya dengan


sabar.

"Kamu." Aku tersipu.

"Apa yang aku lakukan kali ini?"


1396/1631

"Mencoba menyuapiku dengan buah


stroberi."

Bibirnya berkedut bekas tanda tersenyum.

"Dr. Flynn mungkin senang mendengar itu.


Cepat berpakaian. Tak usah mandi, kita bisa
melakukannya nanti."

Kita!

Aku duduk, dan selimutnya turun di ping-


gangku, memperlihatkan sebagian tubuhku.
Dia berdiri untuk memberiku ruang, matan-
ya gelap.

"Jam berapa sekarang?"

"5:30 pagi."

"Terasa seperti masih jam 03:00 pagi."

820
1397/1631

"Kita tak punya banyak waktu. Aku sudah


membiarkan kau tidur selama mungkin.
Ayolah."

"Tidak bisakah aku mandi?"

Dia mendesah.

"Jika kau mandi, aku ingin mandi ber-


samamu, kau dan aku tahu apa yang akan
terjadi setelahnya –kita harus berangkat
pagi-pagi ini. Ayolah."

Dia begitu semangat. Seperti anak kecil, dia


menjadi penuh harap dan semangat.Yang
membuatku tersenyum.

"Apa yang akan kita lakukan?"

"Ini kejutan. Seperti yang sudah aku


katakan."

Aku tak tahan untuk tak tersenyum ke


arahnya.
1398/1631

"Oke." Aku merangkak keluar dari tempat


tidur dan mencari pakaianku. Tentu saja
semuanya sudah terlipat rapi di kursi
samping tempat tidurku. Dia menata sepas-
ang celana boxer jersey Ralph Lauren-nya
juga. Aku mengenakan boxernya, dan dia ny-
engir melihatku. Hmm, sepotong pakaian
dalam Christian Grey yang lain – sebuah pi-
ala untuk menambah koleksiku - beserta
dengan mobil, BlackBerry, Mac, jaket hitam,
dan satu set novel tua edisi pertama yang
sangat berharga. Aku menggeleng kepala
pada kemurahan hatinya, dan aku menger-
utkan kening 821

mengingat adegan dari Tess melintasi pikir-


anku: adegan stroberi. Itu muncul dalam
mimpiku. Persetan dengan Dr. Flynn - Freud
akan senang menelitinya -

dan mungkin dia sudah meninggal mencoba


menangani masalah Fifty Shades.
1399/1631

"Aku akan memberimu ruang sekarang kar-


ena kau sudah bangun." Christian Keluar
menuju ruang tamu, dan aku masuk ke
kamar mandi. Aku punya kebutuhan untuk
mencuci dengan segera. Tujuh menit kemu-
dian, Aku sudah berada di ruang tamu,
menggosok badan, menyikat gigi dan me-
makai jeans, kamisolku, dan celana dalam
Christian Grey.

Christian melirik ke atas dari meja makan


kecil di mana dia sedang sarapan. Sarapan!
Astaga, saat ini.

"Makanlah," katanya.

Ya ampun ... mimpiku. Aku melongo padan-


ya, memikirkan lidahnya di langit-langit
mulutnya.

Hmm, lidahnya yang ahli.


1400/1631

"Anastasia," katanya dengan tegas, men-


arikku keluar dari lamunan.

Ini benar-benar masih terlalu pagi bagiku.


Bagaimana aku bisa makan?

"Aku akan minum teh. Bisakah aku


mendapatkan croissant untuk nanti?"

Matanya curiga menatapku, dan aku


tersenyum 822

sangat manis.

"Jangan memperagakan pertunjukan dide-


panku, Anastasia," dia memperingatkan
dengan lembut.

"Aku akan makan nanti saat perutku sudah


bangun.

Sekitar 07:30 ... oke?"

"Oke." Dia menatap kearahku.


1401/1631

Sejujurnya. Aku harus berkonsentrasi keras


untuk tak mencibir ke arahnya.

"Aku ingin memutar mata padamu."

"Silahkan saja, lakukan, dan kamu akan


membuat hariku jadi lengkap," katanya
tegas.

Aku menatap langit-langit.

"Yah, kukira pukulan dipantat bisa memban-


gunkanku." Aku mengerutkan bibir dengan
tenang.

Mulut Christian menganga.

"Di sisi lain, aku tak ingin kau jadi panas dan
terganggu, karena cuaca di sini sudah cukup
hangat."

Aku mengangkat bahu acuh tak acuh.


1402/1631

Christian menutup mulutnya dan berusaha


sangat keras untuk tak terlihat senang, tapi
usahanya sia-823

sia, Aku bisa melihat humor yang bersem-


bunyi di belakang matanya.

"Kau, seperti biasa, suka menantang, Miss


Steele.

Minum tehmu."

Aku melihat label Twinings, dan didalam


hatiku bernyanyi. Lihat, dia sangat peduli,
alam bawah sadarku menyeringai padaku.
Aku duduk berhadapan dengannya, minum
sambil melihat keindahannya.

Apakah aku akan merasa cukup dari pria ini?

Saat kami meninggalkan ruangan, Christian


melempar sweter padaku.

"Kau akan membutuhkan itu."


1403/1631

Aku menatapnya, bingung.

"Percayalah." Dia menyeringai, mem-


bungkuk dan mencium bibirku dengan ce-
pat, kemudian meraih tanganku dan kami
berjalan keluar.

Di luar, relatif dingin, belum begitu terang


masih menjelang fajar, petugas valet mem-
berikan pada Christian satu set kunci mobil
sport mengkilat dengan warna lembut. Aku
mengangkat alis pada Christian, dan dia
menyeringai ke arahku.

"Kau tahu, kadang-kadang sangat menyen-


angkan untuk menjadi diriku sendiri,"
katanya dengan senyum konspirasi tapi puas
bahwa aku hanya tak 824

bisa membantu menyamai. Dia begitu


mudah dicintai pada saat dia berkelakar dan
santai. Dia membuka pintu mobil untukku
dengan cara membungkuk secara
1404/1631

berlebihan, dan aku naik. Dia sedang dalam


suasana hati yang bagus.

"Kita mau kemana?"

"Nanti kau akan tahu." Dia menyeringai saat


dia mengendarai mobil, dan kami keluar
menuju Savannah Parkway. Dia mempro-
gram GPS dan menekan sebuah tombol di
roda kemudi dan suara orkestra klasik
menggema didalam mobil.

"Apa ini?" Aku bertanya dengan manis,


suara yang merdu dari ratusan senar biola
assails.

"Ini dari La Traviata. Sebuah opera karya


Verdi."

Oh, ... itu sangat indah.


1405/1631

"La Traviata? Aku sudah pernah mendengar


itu. Aku lupa dimana pernah mendengar itu.
Apa

maksudnya?"

Christian melirikku dan nyengir.

"Yah, secara harfiah, wanita yang disesatkan.


Berasal dari buku Alexander Dumas, La
Dame aux Camelias."

"Ah. Aku pernah membacanya."

825

"Sudah kuduga."

"Kisah tentang pelacur yang malang." Aku


menggeliat tak nyaman di kursi kulit yang
mewah. Apa dia mencoba mengatakan se-
suatu padaku? "Hmm, cerita yang menyedi-
hkan," aku bergumam.
1406/1631

"Terlalu menyedihkan? Apa kau ingin memi-


lih musiknya? Ini ada di iPodku " Christian
memiliki senyum rahasia lagi.

Aku tak bisa melihat dimana iPod-nya. Dia


menyentuh layar diatas konsol antara kami,
dan muncul – playlist lagu-lagunya.

"Kau yang pilih." Bibirnya berkedut terseny-


um, dan aku tahu itu adalah sebuah
tantangan.

IPod punya Christian Grey, ini pasti men-


arik. Aku menelusuri layar sentuh, dan me-
nemukan lagu yang sempurna. Aku menyen-
tuh tulisan play. Aku tak tahu dia penggemar
Britney. Klub-mix, techno beat mengganggu
kita berdua, dan Christian mengecilkan volu-
menya. Mungkin masih terlalu pagi untuk
mendengar musik Britney yang sangat
sensual.

"Toxic, eh?" Christian menyeringai.


1407/1631

"Aku nggak tahu apa maksudmu." Aku


berpura-pura tak bersalah.

Dia mengurangi suara musiknya sedikit le-


bih turun, 826

dan aku memeluk diriku sendiri. Dewi


batinku berdiri di atas podium menunggu
medali emasnya. Dia hanya mengurangi
suara musiknya. Menang!

"Aku tidak menyimpan lagu itu di iPod ku,"


katanya santai, dan kakinya mengijak gas di
bawah hingga aku terlempar kembali ke kur-
siku saat mobil melaju dengan cepat di sep-
anjang jalan bebas hambatan.

Apa? Dia tahu apa yang dia lakukan, breng-


sek. Siapa yang melakukan? Dan aku harus
mendengarkan Britney terus menerus. Siapa
... siapa?
1408/1631

Lagu berakhir dan iPod berganti dengan


suara Damien Rice yang sendu. Siapa?
Siapa? Aku menatap ke luar jendela, perutku
bergolak. Siapa?

"Itu Leila," jawab dia menjawab pikiranku


yang tak terucap. Bagaimana dia
melakukannya?

"Leila?"

"Seorang mantan, yang menaruh lagu di


iPod-ku."

Aku duduk tertegun dengan latar belakang


suara Damien warbles. Seorang mantan ...
mantan submisif? Seorang mantan.

"Salah satu lima belas itu?" Aku bertanya.

"Ya."

827
1409/1631

"Apa yang terjadi padanya?"

"Kita putus."

"Kenapa?"

Oh astaga. Masih terlalu pagi untuk membi-


carakan tentang ini. Tapi dia terlihat santai,
bahkan lebih bahagia, dan terlebih lagi ban-
yak bicara.

"Dia ingin lebih." Suaranya rendah, bahkan


introspektif, dan dia meninggalkan kalimat
menggantung di antara kami, berakhir
dengan kata sedikit kuat lagi.

"Dan kau tak mau?" Aku bertanya sebelum


aku bisa menggunakan otakku untuk men-
yaring mulutku.

Sial, aku ingin tahu?

Dia menggelengkan kepalanya.


1410/1631

"Aku tak pernah menginginkan ‘lebih’, sam-


pai aku bertemu denganmu."

Aku terkesiap, terguncang. Oh. Bukankah ini


yang aku inginkan? Dia ingin. Dia ingin ‘le-
bih’, juga! Dewi batinku salto kebelakang
dari podium dan melakukan salto di sekitar
stadion. Ini bukan hanya aku saja yang
memnginginkan lebih.

"Apa yang terjadi dengan empat belas


lainnya?" Aku bertanya.

828

A staga dia mau bicara – segera ambil


kesempatan.

"Kau ingin daftar? Cerai, dipenggal,


meninggal?"

"Kau bukan Henry VIII."


1411/1631

"Oke. Secara tak berurutan, aku hanya


memiliki hubungan jangka panjang dengan
empat wanita, selain dengan Elena."

"Elena?"

"Kau menyebutnya Mrs. Robinson." Dia


setengah tersenyum dengan senyum lelucon
rahasianya.

Elena! Brengsek. Setan satu ini memiliki


nama dan terdengar sangat asing. Sebuah
bayangan menggoda, perempuan nakal
berkulit pucat dengan rambut hitam lurus
dan bibir merah ruby terlintas masuk ke
dalam pikiran, dan aku tahu bahwa dia can-
tik. Aku tak boleh diam. Aku tak boleh diam.

"Apa yang terjadi dengan empat lainnya?"


Aku bertanya untuk mengalihkan
perhatianku.
1412/1631

"Begitu ingin tahu, begitu bersemangat


mendapat informasi, Miss Steele," dia mene-
gur dengan bercanda.

"Oh, Mr. Kapan Kamu Menstruasi?"

829

"Anastasia – seorang pria perlu mengetahui


hal itu."

"Benarkah begitu?"

"Aku harus melakukan itu."

"Kenapa?"

"Karena aku tak ingin kau hamil."

"Aku juga tidak! Yah, tidak untuk beberapa


tahun lagi."

Christian berkedip kaget, kemudian tampak


santai.
1413/1631

Oke. Christian tak menginginkan anak.

Sekarang atau tidak pernah sama sekali?


Aku tiba-tiba terguncang, belum pernah ada
yang menyerang sebelumnya dari keter-
bukaannya. Mungkin masih terlalu pagi?
Ada sesuatu dengan air Georgia? Udara Ge-
orgia? Apa lagi yang ingin ketahui? Carpe
Diem.

"Jadi empat lainnya, apa yang terjadi?" Aku


bertanya.

"Salah satu bertemu dengan orang lain. Tiga


lainnya ingin – ‘lebih’. Aku belum
mengnginkan ‘lebih’."

"Dan yang lainnya?" Aku mendesaknya.

Dia melirikku sebentar dan hanya


menggeleng.

"Hanya tidak berhasil."


1414/1631

830

Wah, seember-beban informasi untuk di-


proses. Aku melirik cermin di samping mo-
bil, dan aku melihat lingkaran lembut warna
merah jambu dan warna biru laut diatas
langit di belakang. Fajar mengikuti kita.

"Kita akan menuju kemana?" Aku bertanya,


bingung, menatap keluar pada I-95. Kami
menuju selatan, itu saja yang aku tahu.

"Lapangan terbang."

"Kita tak akan kembali ke Seattle, kan?" Aku


terkesiap, terkejut. Aku belum mengatakan
selamat tinggal pada ibuku. Astaga, dia
mengharapkan kita untuk makan malam.

Dia tertawa.

"Tidak, Anastasia, kita akan menikmati hobi


favorit keduaku."
1415/1631

"Kedua?" Aku mengerutkan kening padanya.

"Yap. Aku sudah bilang favoritku pagi ini."

Aku melirik profilnya yang hebat, menger-


utkan kening, aku memeras otak.

"Memanjakan dirimu, Miss Steele, harus


menjadi puncak dari daftarku. Dengan cara
apapun aku bisa mendapatkanmu."

831

Oh,

"Yah itu cukup tinggi di daftar pengalihanku,


prioritas ganjil juga." Gumamku, memerah.

"Aku senang mendengarnya," gumamnya


datar.

"Jadi, lapangan udara?"

Dia nyengir.
1416/1631

"Membubung."

Istilah itu seperti lonceng samar-samar ber-


bunyi. Dia pernah menyebutkan
sebelumnya.

"Kita akan mengejar fajar, Anastasia." Dia


berbalik dan menyeringai padaku saat GPS
menunjukkan arah untuk berbelok ke kanan
menuju tempat seperti sebuah kompleks in-
dustri. Dia berhenti di depan bangunan be-
sar bercat putih dengan papan tulisan Brun-
swick Soaring Association.

Gliding! Kita akan terbang layang?

Dia mematikan mesin.

"Kamu siap untuk ini?" Tanya dia.

"Kau terbang?"

832
1417/1631

"Ya."

"Ya, aku mau!" Aku tak ragu. Dia menyerin-


gai dan membungkuk ke depan dan
menciumku.

"Pertama kali lainnya, Miss Steele," katanya


sambil keluar dari mobil.

Pertama? Jenis pertama apa? Pertama kali


terbang glider ... sial! Tidak - dia
mengatakan sudah pernah melakukan se-
belumnya. Aku rileks. Dia jalan memutar
dan membuka pintuku. Langit telah berubah
seperti batu opal yang halus, berkilau dan
bersinar lembut di balik awan yang sporadis
kekanak-kanakan. Fajar diatas kita.

Mengambil tanganku, Christian membawaku


memutari bangunan besar yang per-
mukaannya dilapisi dengan aspal di mana
ada beberapa pesawat yang diparkir. Di
samping sebuah pesawat ada seorang pria
1418/1631

dengan rambut dicukur rapi dan matanya


tampak liar, ditemani Taylor.

Taylor! Bisakah Christian pergi kemana-


mana tanpa pria itu? Aku tersenyum padan-
ya, dan dia tersenyum ramah membalasku.

"Mr. Grey, ini pilot penarik anda, Mr. Mark


Benson,"

kata Taylor. Christian dan Benson berjabat


tangan dan memulai percakapan, yang ter-
dengar masalah teknis mengenai kecepatan
angin, arah, dan sejenisnya.

833

"Halo, Taylor," gumamku malu-malu.

"Miss Steele." Dia mengangguk memberi


salam padaku, dan aku mengerutkan kening.
"Ana," dia mengoreksi. "Dia seperti berada
1419/1631

di neraka beberapa hari terakhir ini. Rasanya


senang kita berada disini,"

katanya penuh rahasia.

Oh, ini adalah berita baru - Kenapa? Tentu


saja bukan karena aku! Pengungkapan hari
Kamis! Pasti ada sesuatu didalam air Savan-
nah yang membuat pria-pria ini agak sedikit
santai.

"Anastasia," Christian memanggilku. "Ayo."


Dia mengulurkan tangannya.

"Sampai nanti." Aku tersenyum pada Taylor,


dan memberiku homat dengan cepat, dia
kembali menuju tempat parkir.

"Mr. Benson, ini pacarku Anastasia Steele."

"Senang bertemu denganmu," bisikku saat


kami berjabat tangan.
1420/1631

Benson memberiku senyum yang


mempesona.

"Demikian juga denganku," katanya, dan aku


bisa menebak dari aksennya bahwa dia pria
Inggris.

Saat aku menggenggam tangan Christian,


ada 834

kegembiraan yang meningkat di dalam per-


utku. Wow

... gliding! Kami mengikuti Mark Benson ke-


luar hangar menuju runway. Dia dan Christi-
an terus bercakap-cakap sambil berjalan.
Aku bisa memahami intinya. Kami akan naik
Blanik glider L-23, sepertinya lebih baik
daripada L-13, meskipun masih diperde-
batkan. Benson akan menerbangkan Piper
Pawnee. Dia sudah pernah menerbangkan
tail draggers selama kurang lebih lima
tahun. Semua itu tak ada artinya bagiku, tapi
1421/1631

aku melirik ke arah Christian, dia begitu ber-


semangat, sangat menyenangkan untuk
menontonnya.

Pesawatnya agak panjang, ramping, dan


warna putih dengan garis-garis oranye. Kok-
pitnya kecil dengan dua tempat duduk satu
di depan, satu lagi dibelakang.

Saling terhubung dengan kabel putih yang


panjang, pesawat konvensional kecil dengan
satu baling-baling.

Benson membuka lebar, Perspex dome ben-


ing yang menutupi kokpit, sehingga kita bisa
memanjat untuk masuk.

"Pertama-tama kita perlu mengikat tali


parasutmu."

Parasut!
1422/1631

"Aku yang akan melakukan itu," potong


Christian dan mengambil harness dari Ben-
son, dia tersenyum menuruti
permintaannya.

"Aku akan mengambil beberapa ballast,"


kata Benson dan berjalan menuju pesawat.

835

"Kau menyukai mengikatku pada suatu


benda." Aku mengamati dengan datar.

"Miss Steele, kau sama sekali tak tahu. Sini,


masuk ke tali pengikatnya."

Aku lakukan apa yang dia katakan, menem-


patkan tanganku di bahunya. Christian
sedikit menegang tapi tak bergerak. Setelah
kakiku masuk ke dalam lingkaran, dia men-
arik parasut keatas, dan aku menempatkan
tanganku memasukkan tali kebahu.
1423/1631

Dengan tangkas dia mengikat harness dan


mengencangkan semua tali.

"Harnessmu sudah terikat sempurna ,"


katanya lembut, tapi matanya berkilauan.
"Apa kau membawa ikat rambutmu?"

Aku mengangguk.

"Kau ingin aku mengikat rambutku ke


keatas?"

"Ya."

Aku segera melakukan apa yang dia katakan.

"Kau naik dulu," perintah Christian. Dia


masih sangat bossy. Aku segera naik ke
belakang.

"Jangan, yang di depan. Pilot duduk di


belakang."

836
1424/1631

"Tapi kau tak akan bisa melihat."

"Aku akan bisa melihat banyak." Dia


menyeringai.

Kupikir aku belum pernah melihat dia begitu


gembira, sangat bossy, begitu bahagia. Aku
naik, dan duduk di kursi yang terbuat dari
kulit. sangat mengejutkan ternyata rasanya
nyaman. Christian membungkuk, menarik
harness diatas bahuku, menjangkau sabuk
yang dibawah kedua kakiku, dan memas-
ukkan ke dalam pengikat yang terletak diatas
perutku. Dia mengencangkan semua tali
penahannya.

"Hmm, dua kali terjadi di satu pagi, aku se-


orang pria yang sangat beruntung," bisiknya
dan menciumku dengan cepat.

"Tak akan lama – kurang lebih dua puluh


sampai tiga puluh menit. Thermal tak terlalu
bagus pada pagi hari, tapi sangat
1425/1631

menakjubkan di atas sana pada jam seperti


ini. Aku harap kau tak gugup."

"Terlalu bersemangat." Kataku berseri-seri.

Darimana senyum konyol ini berasal?


Sebenarnya, bagian dalam diriku sangat ket-
akutan. Dewi batinku berada di bawah se-
limut di belakang sofa.

"Bagus." Dia menyeringai kembali, membe-


lai wajahku, lalu menghilang dari
pandanganku.

Aku mendengar dan merasakan gerakannya


saat dia 837

memanjat naik di belakangku. Tentu saja dia


mengikatku begitu erat agar aku tak bisa
menengok kebelakang untuk melihatnya ...
seperti biasanya!
1426/1631

Kami masih di-apron. Di depanku ada be-


berapa tombol diatas panel dan tuas dan
stick yang besar.

Aku membiarkan saja dan tak berani


menyentuh.

Mark Benson muncul dengan senyum ceria


sambil memeriksa taliku dan mencon-
dongkan tubuhnya dan memeriksa lantai
kokpit. Aku pikir itu balast.

"Ya, itu sudah aman. Pertama kali? "Tanyan-


ya padaku.

"Ya."

"Kamu akan menyukainya."

"Terima kasih, Mr. Benson."

"Panggil aku Mark." Kemudian dia bertanya


pada Christian. "Oke?"
1427/1631

"Yup. Ayo kita mulai."

Aku sangat senang karena belum makan


apa-apa.

Aku lebih dari bersemangat, dan kupikir per-


utku tak akan setuju dengan makanan,
kegembiraan, dan meninggalkan tanah pada
saat bersamaan. Sekali lagi, aku memper-
cayakan diriku pada tangan-tangan terampil
pria tampan ini. Mark menutup tutup kok-
pit, berjalan ke pesawat yang ada di depan,
dan 838

memanjat menaikinya.

Pesawat Piper dengan baling-baling tunggal


mulai dinyalakan, dan perutku yang gelisah
berpindah dengan sendirinya ke teng-
gorokanku. Astaga ... aku benar-benar
melakukan ini. Mark menjalankan pesawat
pelan-pelan menuju runway, dan kabelnya
menegang, tiba-tiba kami ketarik maju. Kita
1428/1631

mengudara. Aku mendengar suara obrolan


di radio belakangku. Aku pikir itu Mark yang
berbicara dengan menara - tapi aku tak bisa
mendengar apa yang dia katakan.

Saat Piper melaju cepat, begitu juga dengan


kami.

Rasanya seperti terpental-pental, dan di de-


pan kita, pesawat single prop masih di tanah.
Astaga, kapan kita naik? Dan tiba-tiba, per-
utku menghilang dari tenggorokanku dan
terjun bebas dari tubuhku jatuh ke tanah -
kita ada di udara.

"Kita mulai naik, sayang!" Teriak Christian


dari belakangku. Dan kami berada didalam
gelembung kami sendiri, hanya kami berdua.
Yang aku dengar hanyalah suara angin ge-
mersik yang lewat dan dengungan mesin
Piper dari kejauhan.
1429/1631

Aku mencengkeram pinggir kursiku dengan


kedua tangan, begitu erat buku-buku jariku
memutih.

Kami menuju barat, menjauhi matahari ter-


bit, menambah ketinggian, melintasi diatas
ladang, hutan dan rumah-rumah dan I-95.
Oh. Sungguh

839

menakjubkan, di atas kita hanya langit. Ca-


hayanya sangat luar biasa, warnanya menye-
bar dan hangat, dan aku ingat José mengo-
ceh tentang 'jam ajaib', saat waktu yang tepat
buat fotografer mengaguminya - ini dia ...
hanya setelah fajar, dan aku di dalamnya,
dengan Christian.

Tiba-tiba, aku teringat dengan pameran José


itu.
1430/1631

Hmm. Aku perlu untuk memberitahu Chris-


tian. Aku ingin tahu sekilas bagaimana
dengan reaksinya. Tapi aku tak ingin
khawatir tentang itu, tidak sekarang -

Aku ingin menikmati pengalaman ini.


Telingaku berdengung saat kita berada di
ketinggian, dan semakin jauh dari daratan.
Begitu damai. Aku benar-benar mengerti
mengapa dia suka berada di sini. Jauh dari
BlackBerry-nya dan semua tekanan dari
pekerjaannya.

Radio berbunyi, dan Mark menyebutkan


3.000 kaki.

Astaga, kedengarannya sangat tinggi. Aku


cek kebawah, dan aku tak bisa lagi melihat
secara jelas apa saja yang ada di sana.

"Lepaskan," kata Christian ke radio, dan


tiba-tiba Piper menghilang, dan tarikan
sensasi pesawat kecil itu tiba-tiba sudah tak
1431/1631

ada lagi. Kami melayang, melayang di atas


Georgia.

Astaga – ini sangat menarik. Pesawat mir-


ing saat sayapnya dibawah kami berbelok,
dan berputar-putar menuju matahari. Sep-
erti Icarus. Ini dia. Aku terbang mendekati
matahari, tapi dia bersamaku, 840

memimpinku. Aku terkesiap saat menyadari.


Kami berputar-putar dan berputar-putar,
pemandangan sinar pagi yang spektakuler.

"Pegang erat-erat!" Dia berteriak, dan kita


menukik lagi - hanya saja kali ini dia tidak
berhenti. tiba-tiba, aku terbalik, melihat ta-
nah melalui bagian atas kanopi kokpit.

Aku menjerit keras, tanganku secara oto-


matis tak terkontrol, tanganku secara oto-
matis terentang pada Perspex menahan
supaya aku tak jatuh. Aku bisa
mendengarnya tertawa. Brengsek! Tapi
1432/1631

kegembiraannya menular, dan aku tertawa


saat dia membalikan pesawat lagi.

"Aku senang aku tidak sarapan!" Teriakku


padanya.

"Ya, bisa dipikir-pikir, ada baiknya kau tak


makan, karena aku akan melakukannya
lagi."

Dia memiringkan pesawat sekali lagi sampai


kita terbalik. Kali ini, karena aku sudah siap,
aku bertahan pada harnessku, dan itu mem-
buatku tersenyum dan tertawa seperti orang
bodoh. Dia membalikkan pesawat sekali lagi.

"Indah, bukan?" Dia berteriak.

"Ya."

Kami melayang, menukik dengan anggun di


udara, 841
1433/1631

mendengarkan angin dan kesunyian, dalam


cahaya pagi hari. Siapa yang bisa meminta
lebih?

"Lihat joy-stick di depanmu?" Dia berteriak


lagi.

Aku melihat stick yang bergerak sedikit di


antara kedua kakiku. Oh tidak, Apa yang dia
inginkan dengan ini?

"Ambil dan tahan."

Oh sial. Dia akan membuatku menerb-


angkan pesawat. Tidak!

"Ayo, Anastasia. Ambil," dia mendesakku le-


bih keras.

Untuk sementara, aku memahaminya dan


merasakan terempas dan oleng dari apa yang
aku anggap pengaruh dari kemudinya dan
1434/1631

tongkat atau apapun yang membuat ini tetap


di udara.

"Pegang erat-erat ... pertahankan supaya


tetap stabil.

Lihat tombol tengah di depan? Jaga jar-


umnya tetap ditengah."

Hatiku berada di mulutku. Sialan. Aku

menerbangkan glider ... aku membubung.

"Gadis pintar." Christian kedengaran


senang.

"Aku kagum kau membiarkanku memegang


kontrol,"

aku berteriak.

842
1435/1631

"Kau akan menjadi kagum bagaimana aku


membiarkan kau melakukan itu, Miss Steele.

Kembalikan padaku sekarang."

Tiba-tiba aku merasakan gerakan pada joy-


stick, dan aku melepaskan saat kita
berputar-putar turun beberapa kaki,
telingaku mulai berdengung lagi.

Daratan semakin dekat, dan rasanya kita


akan menghantam tanah tak lama lagi.
Astaga, sangat menakutkan.

"BMA, ini BG N Papa 3 Alpha, memasuki


‘arah angin kiri runway 7 menuju landasan,
BMA." Christian terdengar otoriter seperti
biasa. Menara menjawab dia melalui radio,
tapi aku tak mengerti apa yang mereka
katakan. Kami melayang berputar lagi dalam
lingkaran yang melebar, turun perlahan-la-
han ke landasan. Aku bisa melihat bandara,
1436/1631

lajur pendaratan, dan kami terbang kembali


ke I-95.

"Pegangan yang erat, sayang. Ini akan terasa


seperti melonjak-lonjak."

Setelah berputar lagi kami miring, dan tiba-


tiba kami sudah berada di landasan dengan
suara dentuman singkat, melaju sepanjang
landasan - Astaga. Gigiku gemertak saat
kami berbenturan dengan kecepatan yang
mengejutkan di landasan, sampai akhirnya
kami berhenti. Pesawat bergoyang sedikit
kemudian miring ke kanan.

843

Aku mengambil nafas dalam-dalam


sedangkan Christian membungkuk dan
membuka tutup kokpit, memanjat keluar
dan meregangkaan tubuhnya.
1437/1631

"Bagaimana rasanya?" tanyanya, dan mata


abu-abunya bersinar perak menyilaukan. Dia
membungkuk dan melepaskanku.

"Luar biasa. Terima kasih," bisikku.

"Apa itu artinya lagi?" Dia bertanya, suaran-


ya diwarnai dengan harapan.

"Lebih dari cukup," aku mengambil napas,


dan dia menyeringai.

"Ayo." Dia mengulurkan tangannya padaku,


dan aku memanjat keluar dari kokpit.

Begitu aku keluar, dia menarikku dan


memelukku, aku memerah. Tiba-tiba tan-
gannya di rambutku, menarik kepalaku mir-
ing kebelakang, dan tangan satunya turun ke
punggungku. Dia menciumku, lama, keras,
dan penuh gairah, lidahnya di dalam
mulutku.
1438/1631

Napasnya meningkat, gairahnya ... Sialan –


bagian tubuhnya mengeras ... kami masih di
apron. Tapi aku tak peduli. Tanganku me-
mutar di rambutnya, aku menahannya. Aku
menginginkan dia, di sini, sekarang, di-ap-
ron. Dia menjauh dan menatap ke arahku,
matanya sekarang gelap dan berkilau di
dalam cahaya pagi hari, penuh gairah, sensu-
alitas 844

penuh kesombongan. Wow. Dia


mengejutkanku.

"Sarapan," bisiknya, suaranya terdengar


erotis penuh kenikmatan.

Bagaimana dia bisa membuat bacon dan


telur terdengar seperti buah terlarang? Ini
adalah keterampilan luar biasa. Dia berbalik,
menggenggam tanganku, dan kami kembali
menuju mobil.

"Bagaimana dengan glidernya?"


1439/1631

"Seseorang akan mengurus itu?", Katanya


acuh. "Kita akan makan sekarang." Nada
suaranya tegas.

Makanan! Dia berbicara makanan, meski


yang aku inginkan adalah dia.

"Ayo." Dia tersenyum.

Aku belum pernah melihat dia seperti ini,


sangat menyenangkan untuk dilihat. Aku
merasakan diriku berjalan di sampingnya,
bergandengan tangan, dengan senyum
bodoh dan konyol yang terpampang di wa-
jahku. Semua ini mengingatkan aku saat aku
berumur sepuluh tahun dan menghabiskan
seharian di Disneyland dengan Ray. Itu
merupakan hari yang sempurna, dan hari ini
aku yakin rasanya sama.

Kembali ke mobil, dan kita kembali kearah


I-95
1440/1631

menuju Savannah, alarm ponselku berbunyi.


Oh ya ...

pilku.

845

"Apa itu?" tanya Christian, penasaran,


melirikku.

Aku merogoh kedalam tasku untuk


mengambilnya.

"Alarm untuk minum pilku," aku bergumam


hingga pipiku merah.

Bibirnya senyum naik keatas.

"Bagus, senang sekali. Aku benci kondom."

Mukaku memerah lagi. Dia sok menggurui


seperti biasa.
1441/1631

"Aku suka saat kau memperkenalkanku pada


Mark sebagai pacarmu," bisikku.

"Bukankah itu benar?" Dia mengangkat alis.

"Benarkah? Kupikir kau menginginkan seor-


ang submisif."

"Ya, Anastasia, dan aku menginkan itu. Tapi


aku sudah bilang, aku ingin ‘lebih’ juga."

Oh. Dia datang seperti berputar-putar, dan


harapan melonjak dalam diriku,
meninggalkanku terengah-engah.

"Aku sangat senang bahwa kau ingin ‘lebih’,"


bisikku.

846

"Kami bertujuan untuk menyenangkan, Miss


Steele."
1442/1631

Dia menyeringai saat kami berhenti di Inter-


national House of Pancakes.

"IHOP." Aku tersenyum ke arahnya. Aku tak


percaya.

Siapa sangka ... Christian Grey berada di


IHOP.

847

Saat ini sudah jam 08:30 tapi restoran masih


sepi.

Baunya dari adonan manis, makanan


gorengan, dan desinfektan. Hmm ... bukan
seperti aroma yang menarik. Christian
menuntunku ke sebuah meja.

"Aku tak akan pernah membayangkan kau


berada di sini," kataku saat kami menuju se-
buah meja.
1443/1631

"Ayahku biasanya mengajak kami untuk


makan salah satu dari sini setiap kali ibuku
pergi ke konferensi medis. Itu rahasia kami."
Dia tersenyum padaku., Mata abu-abunya
menari-nari, lalu mengambil menu, tan-
gannya menyisir rambutnya yang be-
rantakan saat dia membaca menu itu.

Oh, aku ingin tanganku yang menyisir ram-


butnya itu.

Aku mengambil menu dan membacanya.


Aku menyadari aku sudah kelaparan.

"Aku tahu apa yang aku inginkan," dia


mengambil nafas, suaranya rendah dan
serak.

Aku meliriknya, dan dia menatapku dengan


cara yang bisa mengencangkan semua otot di
dalam perutku dan membuatku melayang,
matanya gelap dan membara. Sialan. Aku
menatap dia, darahku menyanyi di
1444/1631

pembuluh darahku seperti menjawab


panggilannya.

"Aku ingin apa yang kau inginkan," bisikku.

Dia menarik nafas dengan tajam.

848

"Di sini?" dia bertanya penuh arti, sambil


mengangkat alis ke arahku, tersenyum na-
kal, giginya mengigit ujung lidahnya.

Oh ... seks di IHOP. ekspresinya berubah,


menjadi lebih gelap.

"Jangan menggigit bibirmu," dia


memerintah.

"Jangan di sini, tidak sekarang." Sesaat


matanya mengeras, dan dia terlihat begitu
sangat berbahaya.
1445/1631

"Jika aku tak bisa memiliki kau di sini, jan-


gan menggodaku."

"Hai, Namaku Leandra, Apa yang bisa saya


bantu untuk Anda ... eh ... bro ... eh ... hari
ini, pagi ini ...?"

Suaranya tergagap, tersandung kata-katanya


sendiri, saat dia menatap Mr. Tampan di
seberangku.

Mukanya bertambah merah, dan sedikit sim-


pati untuk keiinginannya yang tak disukai
Christian memasuki kesadaranku karena dia
masih melakukan itu padaku. Kehadirannya
memungkinkanku untuk melepaskan diri
sesejenak dari tatapan sensualnya itu.

"Anastasia?" Dia menanyakan padaku,


mengabaikannya, dan aku tak pernah ber-
pikir bahwa ada seseorang yang bisa
meremas-remas gairahku seperti yang dilak-
ukannya pada saat memanggil namaku.
1446/1631

Aku menelan ludah, berdoa agar mukaku


tidak 849

berwarna sama dengan Leandra yang


malang.

"Aku sudah bilang, aku menginginkan apa


yang kau inginkan." Aku menjaga agar suar-
aku lembut, pelan, dan dia menatapku
dengan kelaparan. Astaga, dewi batinku tak
sadarkan diri. Apakah aku akan mengikuti
permainan ini?

Leandra melihat padaku dan kembali


menatapnya lagi. Mukanya hampir sama
dengan warna rambut merah mengkilapnya.

"Haruskah aku memberi waktu kalian satu


menit untuk memutuskan?"

"Tidak. Kita tahu apa yang kita inginkan."


Mulut Christian berkedut dengan senyum
kecil, yang sangat seksi.
1447/1631

"Kami pesan dua porsi pancake buttermilk


original dengan sirup maple dan bacon di
sampingnya, dua gelas jus jeruk, satu kopi
hitam dengan susu skim, dan secangkir Eng-
lish breakfast tea, jika kau punya,"

kata Christian, tak mengalihkan pandangan


dariku.

"Terima kasih Sir. Apakah itu sudah semua?"


bisik Leandra, pandangannya mencari-cari
di antara kita.

Kami berdua bergantian menatapnya, dan


dia memerah lagi dan meninggalkan kami.

"Kau tahu itu benar-benar tak adil." Aku


memperhatikan permukaan meja berlapis
Formika, 850

menelusuri pola di atasnya dengan jari


telunjukku, berusaha terdengar acuh tak
acuh.
1448/1631

"Apa maksudnya tak adil?"

"Bagaimana kamu memperdaya orang-or-


ang. Wanita.

Aku."

"Apa aku memperdayamu?"

Aku mendengus.

"Sepanjang waktu."

"Itu hanya kelihatannya saja, Anastasia,"


katanya ringan.

"Tidak, Christian, itu jauh lebih dari itu."

Alisnya berkerut.

"Kau memperdayaku sepenuhnya, Miss


Steele.
1449/1631

Kepolosanmu. Yang bisa menghilangkan


semua omong kosong itu."

"Apakah itu sebabnya mengapa kau berubah


pikiran?"

"Berubah pikiranku?"

"Ya – tentang ... emm ... kita?"

Dia mengelus dagunya dengan jari-jari yang


terampil.

851

"Aku tak berpikir aku sudah mengubah


pikiranku sendiri. Kita hanya perlu
mendefinisikan kembali parameter kita, jika
kau mau kita bisa merevisi ulang garis-garis
perjanjian kita. Kita bisa membuat ini
supaya bisa berjalan, aku yakin. Aku ingin
kau sebagai submisif di ruang bermainku.
1450/1631

Aku akan menghukummu jika kau menyim-


pang aturan. Selain dari itu ...

yah, aku pikir semua itu bisa kita diskusikan.


Semua ini adalah kebutuhanku, Miss Steele.
Apa yang kau ingin katakan tentang itu?"

"Jadi aku bisa tidur denganmu? Di tempat


tidurmu?"

"Apakah itu yang kau inginkan?"

"Ya."

"Aku setuju itu. Lagi pula, aku bisa tidur ny-


enyak saat kau berada di tempat tidurku.
Aku tak tahu kenapa bisa begitu." Alisnya
berkerut lalu suaranya menghilang.

"Aku takut kau akan meninggalkanku jika


aku tak setuju dengan semua itu," bisikku.

"Aku tak akan ke mana-mana, Anastasia.


Selain ... "
1451/1631

Suaranya tiba-tiba menghilang, dan setelah


berpikir sejenak, dia menambahkan. "Kita
bisa berkompromi mengikuti saranmu,
definisimu. Kau mengirim email 852

untukku. Dan sejauh ini, Aku bisa


memahaminya."

"Aku merasa senang karena kau juga ingin


‘lebih’,"

gumamku malu-malu.

"Aku tahu."

"Bagaimana kau tahu?"

"Percayalah. Aku baru saja melakukan." Dia


menyeringai ke arahku. Dia menyembunyik-
an sesuatu. Apa?

Pada saat itu, Leandra datang membawa sar-


apan dan pembicaraan kami langsung ber-
henti. Perutku keroncongan,
1452/1631

mengingatkanku bagaimana aku sangat


kelaparan. Christian menonton dengan
setuju saat aku melahap semua yang ada di
piringku.

"Bisakah aku mentraktirmu?" Aku meminta


Christian.

"Mentraktirku bagaimana?"

"Membayar makanan ini."

Christian mendengus.

"Kuberpikir tidak." Dia mencemooh.

"Kumohon. Aku ingin membayar ini."

853

Dia mengerutkan kening padaku.

"Apa kau benar-benar mencoba untuk


mengebiriku?"
1453/1631

"Mungkin disini satu-satunya tempat yang


aku mampu membayar."

"Anastasia, Aku menghargai pemiikiran itu.


Aku setuju. Tapi tidak."

Aku mengerutkan bibirku.

"Jangan cemberut," dia mengancam, matan-


ya berkilauan tak senang.

***

Tentu saja dia tak bertanya alamat ibuku.


Dia pasti sudah tahu, pria ini seorang pen-
guntit. Saat berhenti di depan rumah, aku
tak berkomentar. Apa gunanya?

"Kau mau masuk?" Aku bertanya malu-


malu.

"Aku harus bekerja, Anastasia, tapi aku akan


kembali malam ini. Jam berapa?"
1454/1631

Aku mengabaikan tikaman kekecewaan yang


tak diundang. Mengapa aku ingin
menghabiskan setiap menit dengan dewa
seks yang suka mengontrol ini?

Oh ya, aku sudah jatuh cinta padanya, dan


dia bisa terbang.

854

"Terima kasih ... untuk yang ‘lebih’ itu."

"Sama-sama, Anastasia." Dia menciumku,


dan aku menghirup bau Christian yang seksi.

"Sampai ketemu nanti."

"Cobalah menghentikanku," bisiknya.

Aku melambaikan selamat tinggal saat dia


mengendarai mobilnya dengan cuaca cerah
Georgia.
1455/1631

Aku masih mengenakan sweter dan celana


dalamnya, dan aku merasa terlalu hangat.

Di dapur, ibuku sedang sibuk. Tidak setiap


hari dia harus menjamu seorang multi mily-
uner, dan itu membuatnya stres.

"Apa kabarmu, Sayang?" Tanya dia, dan


mukaku memerah karena dia sudah tahu apa
yang kulakukan tadi malam.

"Baik. Christian mengajakku gliding tadi


pagi." Aku harap informasi baru ini bisa
mengalihkan perhatiannya.

"Gliding? Seperti dalam pesawat kecil tanpa


mesin?

Semacam meluncur?"

Aku mengangguk.

"Wow."
1456/1631

855

Dia termangu – suatu gagasan yang luar bi-


asa untuk ibuku. Dia melongo padaku, tapi
akhirnya pulih dengan sendirinya dan
melanjutkan kembali pertanyaan pokoknya.

"Bagaimana tadi malam? Apa kau bicara?"

Astaga. Aku bertambah merah terang.

"Kami berbicara - semalam dan hari ini. Jadi


semakin baik."

"Bagus." Ia mengalihkan perhatiannya kem-


bali pada empat buku masakan yang terbuka
di meja dapur.

"Ma ... jika kau mau, aku yang akan mema-


sak malam ini."

"Oh, Sayang, kau baik sekali, tapi aku ingin


mengerjakannya sendiri."
1457/1631

"Oke." Aku meringis, menyadari sepenuhnya


bahwa masakkan ibuku ini kadang enak dan
kadang tidak.

Mungkin dia bertambah baik sejak dia


pindah ke Savannah dengan Bob. Ada saat
aku tak bisa ditaklukkan siapapun bahkan
dengan masakannya ...

– siapa yang harus aku benci? Oh ya - Mrs.


Robinson -

Elena. Yah, mungkin dia. Mungkinkah aku


akan bertemu dengan wanita sialan itu?

856

Aku memutuskan segera mengirim ucapan


terima kasih singkat untuk Christian.

Dari: Anastasia Steele


1458/1631

Perihal: ‘Soaring’ sebaliknya malah


‘sore’(sakit)-ing Tanggal: 2 Juni 2011 10:20
EST

Untuk: Christian Grey

Kadang-kadang, Kau benar-benar tahu ba-


gaimana menunjukkan pada seorang gadis
cara bersenang-senang.

Terima kasih

Ana x

Dari: Christian Grey

Perihal: ‘Soaring’ vs ‘Sore’(sakit)-ing Tang-


gal: 2 Juni 2011 10:24 EST

Untuk: Anastasia Steele

Aku akan membawa salah satu dari itu,


selama
1459/1631

‘snoring’(dengkuran)mu. Aku juga


menikmatinya.

Tapi aku selalu menikmati saat aku


bersamamu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: MENDENGKUR

857

Tanggal: 2 Juni 2011 10:26 EST

Untuk: Christian Grey

AKU TIDAK MENDENGKUR. Dan jika aku

mendengkur, kau sangat tak sopan untuk


mengatakannya.
1460/1631

Kau bukan seorang gentleman Mr. Grey!


Dan kau sedang berada di wilayah selatan
amerika juga!

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Menggigau

Tanggal: 2 Juni 2011 10:28 EST

Untuk: Anastasia Steele

Aku tak pernah mengaku menjadi seorang


gentleman, Anastasia, dan kupikir aku sudah
menunjukkan itu padamu di berbagai
kesempatan. Aku tak terintimidasi oleh
huruf kapital TERIAKAN-mu. Tapi aku akan
mengakui kebohongan kecil: Tidak - Kamu
tak mendengkur, tetapi kau berbicara. Dan
itu sangat menarik.

Apa yang terjadi dengan ciumanku?


1461/1631

Christian Grey

Cad & CEO, Grey Enterprises Holdings Inc


Sialan. Aku tahu aku suka berbicara dalam
tidurku.

Kate sering kali mengatakannya padaku. Apa


yang 858

sudah aku katakan? Oh tidak.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Membuka rahasia

Tanggal: 2 Juni 2011 10:32 EST

Untuk: Christian Grey

Kau adalah orang yang tak senonoh dan


brengsek -

pasti bukan seorang gentleman.


1462/1631

Jadi, apa yang aku katakan? Tak ada ciuman


untukmu sampai kau berbicara!

Dari: Christian Grey

Perihal: Sleeping Beauty menggigau Tang-


gal: 2 Juni 2011 10:35 EST

Untuk: Anastasia Steele

Sangat tak sopan kalau aku mengatakan, dan


aku sudah dimarahi untuk hal itu.

Tapi jika kamu berkelakuan baik, aku mun-


gkin mengatakan padamu malam ini. Aku
harus pergi rapat sekarang.

Sampai ketemu, sayang.

Christian Grey

CEO, Orang yang tidak senonoh & Brengsek,


Grey Enterprises Holdings Inc
1463/1631

Benar! Aku harus mempertahankan kehen-


ingan 859

suara hingga malam ini. Aku mengomel.


Astaga.

Seandainya aku bilang aku membenci dia,


atau lebih buruk lagi, bahwa aku mencin-
tainya, dalam tidurku.

Oh, aku harap tidak. Aku belum siap untuk


mengatakan itu padanya, dan aku yakin dia
belum siap mendengarnya, apa dia ingin
mendengarnya.

Aku cemberut di komputerku dan memu-


tuskan apa yang aku masak, aku akan mem-
buat roti.

Ibuku telah memutuskan akan memasak sup


Gazpacho dan barbekyu dengan steak diren-
dam minyak zaitun, bawang putih, dan lem-
on. Christian suka daging, dan itu mudah
1464/1631

membuatnya. Bob telah mengajukan diri


menjadi pria pemanggang BBQ. Ada apa
dengan para pria dan api, aku merenungkan
saat aku mengikuti ibuku di supermarket
membawa kereta belanja?

Saat kita menelusuri kabinet daging mentah,


teleponku berdering. Aku segera mengambil-
nya, berpikir mungkin saja Christian. Aku
tak mengenali nomor tersebut.

"Halo?" Aku menjawab dengan menahan


nafas.

"Anastasia Steele?"

"Ya."

"Aku Elizabeth Morgan dari SIP."

"Oh - Hai"

860
1465/1631

"Aku menelepon untuk menawarkan


pekerjaan sebagai asisten Mr. Jack Hyde.
Kami ingin kamu mulai bekerja pada hari
Senin."

"Wow. Bagus sekali. Terima kasih!"

"Kamu setuju dengan rincian gajinya?"

"Ya. Ya ... itu - Maksudku, aku menerima


tawaranmu.

Aku ingin datang dan bekerja untukmu."

"Bagus. Kita akan bertemu pada hari Senin


pagi jam 8:30?"

"Sampai ketemu lagi. Selamat tinggal. Dan


terima kasih."

Aku tersenyum pada ibuku.

"Kau mendapat pekerjaan?"


1466/1631

Aku mengangguk dengan gembira, dan dia


menjerit dan memelukku di tengah-tengah
Publix

supermarket.

"Selamat, Sayang! Kita harus membeli


sampanye!"

Dia bertepuk tangan dan melompat-lompat.


Apakah dia berumur empat puluh dua atau
masih dua belas?

Aku melirik telepon dan cemberut, ada


panggilan tak terjawab dari Christian. Dia
tak pernah meneleponku.

861

Aku langsung menelepon balik.

"Anastasia," jawab dia langsung.

"Hai," gumamku malu-malu.


1467/1631

"Aku harus kembali ke Seattle. Ada sesuatu


yang mendadak. Sekarang aku dalam per-
jalanan ke Hilton Head. Tolong mintakan
maaf pada ibumu - aku tak bisa datang un-
tuk makan malam," Dia terdengar sangat
resmi.

"Aku harap tak ada yang serius?"

"Aku punya situasi dimana aku harus


menanganinya.

Sampai bertemu hari Jumat. Aku akan men-


girim Taylor untuk menjemputmu dari
bandara jika aku tak bisa datang sendiri."
Nadanya terdengar dingin.

Bahkan seperti marah. Tapi untuk pertama


kalinya, aku tak langsung berpikir itu karena
aku.

"Oke. Aku harap kau bisa menyelesaikan


situasimu.
1468/1631

Semoga penerbanganmu aman."

"Kau juga, sayang," dia mengambil nafas,


dan mendengar kata-kata itu, Christianku
sejenak telah kembali. Lalu dia menutup
telepon.

Oh tidak. 'Situasi' terakhir yang dia miliki


adalah keperawananku. Astaga, aku harap
bukan seperti itu.

Aku menatap ibuku. Sorak kegirangan se-


belumnya telah berubah menjadi
keprihatinan.

862

"Dari Christian, dia harus kembali ke Seattle.


Dia meminta maaf."

"Oh! Sayang sekali, Sayang. Kita masih bisa


makan barbekyu, dan sekarang kita memiliki
sesuatu untuk dirayakan - pekerjaan
1469/1631

barumu! Kau harus memberitahuku semua


tentang hal itu."

***

Sudah sore, Aku dan Ibuku berbaring di


samping kolam renang. Ibuku benar-benar
sangat santai sekarang karena Mr. Jutawan
tak jadi datang untuk makan malam. Saat
aku berbaring di bawah sinar matahari, ber-
usaha untuk menghilangkan kulit pucatku.
Aku berpikir tentang kemarin malam dan
sarapan hari ini. Aku berpikir tentang Chris-
tian, dan senyum konyolku tak mau mereda.
Dan itu terus menjalar di wajahku, tanpa di-
minta dan membingungkan, saat aku ingat
percakapan kami yang beragam dan apa
yang kami lakukan ... apa yang dia lakukan.

Sepertinya ada perubahan pasang surut


dalam sikap Christian. Dia membantah tapi -
dia mengakui dia berusaha untuk ‘lebih’. Apa
yang bisa merubahnya?
1470/1631

Apa yang telah mengubahnya sejak dia men-


girimkan email yang panjang dan saat aku
melihatnya kemarin? Apa yang dilak-
ukannya? Aku tiba-tiba duduk, hampir
menumpahkan minuman Dr. Pepper-ku. Dia
makan malam dengan ... Dia. Elena.

863

Brengsek!

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk saat


menyadari.

Apa Elena mengatakan sesuatu padanya? Oh


... harus menjadi seekor lalat yang menempel
di dinding selama makan malam mereka.
Aku bisa mendarat di sup atau gelas anggur
dan mencekiknya.

"Ada apa, Ana, sayang?" Ibu bertanya, terke-


jut dari keheningannya.
1471/1631

"Aku hanya mengingat sesuatu sejenak, Ma.


Jam berapa sekarang?"

"Sekitar 6:30, Sayang."

Hmm ... dia pasti belum mendarat. Bisakah


aku bertanya padanya? Haruskah aku ber-
tanya padanya?

Atau mungkin Elena tak ada hubungannya


dengan itu. Aku sangat berharap begitu. Apa
yang aku katakan dalam tidurku? Sial ... be-
berapa komentar ngawur saat bermimpi
tentang dia, aku yakin? Apa pun itu, aku ber-
harap pasang surut perubahan berasal dari
dalam dirinya dan bukan karena Elena.

Aku merasa teriknya panas menyengat. Aku


perlu satu kali lagi berenang di kolam renang
ini.

Saat aku bersiap-siap untuk tidur, aku


menyalakan komputerku. Aku tidak
1472/1631

mendengar kabar dari Christian. Bahkan tak


ada sebuah kata yang 864

mengabarkan bahwa dia sudah sampai


dengan selamat.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tiba dengan Aman?

Tanggal: 2 Juni 2011 22:32 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Tolong beritahu padaku bahwa kau telah


sampai dengan selamat. Aku mulai khawatir.

Memikirkanmu.

Ana mu. x
1473/1631

Tiga menit kemudian, aku mendengar suara


ping dari email in-box ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Maaf

Tanggal: 2 Juni 2011 19:36

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku telah sampai dengan selamat, dan ter-


imalah permintaan maafku karena tidak
memberitahumu.

Aku tak ingin membuatmu khawatir, itu

menghangatkan hatiku tahu bahwa kau


peduli padaku. Aku juga memikirkanmu dan
seperti biasa 865
1474/1631

aku menantikan untuk bertemu denganmu


besok.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku menghela napas, Christian kembali ke


formalitas.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Situasi

Tanggal: 2 Juni 2011 22:40 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Aku pikir sangat jelas bahwa aku sangat


peduli padamu. Bagaimana mungkin kau
meragukan itu?
1475/1631

Aku harap 'situasi' mu sudah bisa ditangani.

Ana mu X

PS: Apa kau akan memberitahuku apa yang


kukatakan dalam tidurku?

Dari: Christian Grey

Perihal: Pembelaan Kelima

Tanggal: 2 Juni 2011 19:45

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

866

Aku sangat suka bahwa kau peduli padaku.


'Situasi'

di sini belum bisa diselesaikan.


1476/1631

Salam untukmu PS: Jawabannya adalah -


Tidak Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pembelaan Gila

Tanggal: 2 Juni 2011 22:48 EST

Untuk: Christian Grey

Aku harap itu sungguh mengelikan. Tapi kau


harus tahu aku tak bisa menerima tanggung
jawab tentang apa yang keluar dari mulutku
saat aku tak sadar.

Bahkan – mungkin kau salah dengar.

Seorang pria tua sepertimu pasti sedikit tuli.

Dari: Christian Grey


1477/1631

Perihal: Pembelaan Bersalah

Tanggal: 2 Juni 2011 19:52

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Maaf, bisakah kamu berbicara lebih keras?


Aku tak bisa mendengarmu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

867

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pembelaan lebih gila Lagi Tang-


gal: 2 Juni 2011 22:54 EST

Untuk: Christian Grey


1478/1631

Kau membuatku jadi gila.

Dari: Christian Grey

Perihal: Aku berharap begitu ...

Tanggal: 2 Juni 2011 19:59

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku berniat untuk melakukan hal itu pada


Jumat malam. Menunggu untuk
melakukannya

;)

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele


1479/1631

Perihal: Grrrrrr

Tanggal: 2 Juni 2011 23:02 EST

Untuk: Christian Grey

Aku secara resmi jengkel padamu.

Selamat malam.

Miss A. R. Steele

868

Dari: Christian Grey

Perihal: Kucing Liar

Tanggal: 2 Juni 2011 20:05

Untuk: Anastasia Steele

Apa kau menggeram padaku Miss Steele?


1480/1631

Aku punya kucing sendiri yang suka


menggeram.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Kucing miliknya sendiri? Aku belum pernah


melihat kucing di apartemennya. Tidak, aku
tak akan menjawabnya.

Oh, kadang-kadang dia bisa begitu


menjengkelkan.

Fifty shades yang menjengkelkan. Aku mer-


angkak naik ke tempat tidur dan berbaring
memelototi langit-langit saat mata menye-
suaikan diri dengan kegelapan. Aku
mendengar lagi ping dari komputerku. Aku
tak akan membacanya. Tidak, jelas tidak.
Tidak, aku tak akan membacanya. Hah!
1481/1631

Aku seperti orang bodoh, aku tak bisa


menolak kata-kata Christian Grey yang
menggoda.

Dari: Christian Grey

Perihal: Apa yang kau katakan dalam tidur-


mu 869

Tanggal: 2 Juni 2011 20:20

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Aku lebih suka mendengar kau


mengucapkan kata-kata yang kau ucapkan
dalam tidurmu saat kau sadar, itu sebabnya
aku tak akan memberitahumu.

Tidurlah. Kau harus beristirahat karena aku


memiliki rencana yang ada didalam pikir-
anku untukmu besok.
1482/1631

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Oh tidak ... Apa yang sudah kukatakan? Ini


sama buruknya dengan apa yang kupikirkan,
aku yakin itu.

870

Ibuku memelukku dengan erat.

"Ikuti kata hatimu, sayang, dan tolong - co-


balah untuk jangan berpikir terlalu berlebi-
han. Relaks dan nikmati untuk dirimu
sendiri. Kau masih begitu muda, sayang. Kau
punya banyak waktu untuk mencari pengala-
man hidup, hanya biarkan saja itu mengalir.
Kau layak mendapatkan yang terbaik." Dia
kata-kata tulusnya sangat menghibur di
telingaku.

Dia mencium rambutku.


1483/1631

"Oh, Ma." Air mata yang panas tak di-


inginkan menusuk mata saat aku memeluk
erat padanya.

"Sayang, kau tahu apa yang mereka katakan.


Kau harus banyak mencium kodok sebelum
kau menemukan pangeranmu."

Aku memberi senyum pahit padanya.

"Kupikir aku sudah mencium seorang


pangeran, Ma.

Aku berharap dia tak berubah menjadi


seekor kodok."

Dia memberikan padaku senyuman yang


paling menawan, cinta seorang ibu yang ab-
solut tanpa syarat, dan aku mengagumi cinta
yang kurasakan untuk wanita ini saat kami
berpelukan lagi.
1484/1631

"Ana - mereka sudah memanggil


penerbanganmu,"

Suara Bob dengan cemas.

"Ma, maukah kamu mengunjungiku?"

871

"Tentu saja sayang - segera. Aku


mencintaimu."

"Aku juga."

Matanya merah dengan air mata yang terta-


han saat dia melepaskanku. Aku benci men-
inggalkannya. Aku memeluk Bob, dan berba-
lik, menuju gerbang - Aku tak punya waktu
untuk masuk ruang tunggu kelas satu hari
ini. Aku menahan diriku untuk tidak menen-
gok kebelakang. Tapi aku tak bisa mena-
hannya... dan Bob sedang memeluk ibuku,
dan air mata mengaliri wajahnya. Aku tak
1485/1631

bisa menahan air mataku lagi. Aku menun-


duk ke bawah dan berjalan menuju gerbang,
menahan mataku tetap pada lantai putih
mengkilap, mataku jadi kabur tertutup air
mata.

Setelah berada di dalam pesawat dengan ke-


mewahan kelas satu, aku meringkuk di kur-
siku dan mencoba untuk menenangkan diri.
Hal ini selalu menyakitkan yang merenggut
diriku saat berada jauh dari Ibuku ...

dia seorang yang ceroboh, berantakan, tapi


baru saja berwawasan, dan dia mencintaiku.
Cintanya tak bersyarat - apa yang setiap
anak layak dapatkan dari orang tuanya. Aku
mengerutkan kening dengan pikiran ban-
delku, dan mengeluarkan BlackBerry-ku,
memandangnya dengan sedih.

Apa Christian tahu tentang cinta? Sepertinya


dia tak mendapatkan cinta tanpa syarat yang
1486/1631

seharusnya dia dapatkan saat awal ke-


hidupannya. Hatiku berputar-872

putar, dan kata-kata ibuku berhembus sep-


erti angin sepoi-sepoi melalui pikiranku: Ya,
Ana. Ya ampun -

apa yang kau butuhkan? - Lampu neon


yang berkedip menempel di dahinya? Dia
pikir Christian mencintaiku, karena dia
ibuku, tentu saja dia akan berpikir seperti
itu. Dia pikir aku pantas mendapatkan yang
terbaik dari segala-galanya. Aku menger-
utkan kening. Memang benar, dan

mengejutkan saat semuanya menjadi jelas,


aku melihatnya. Ini sangat sederhana: Aku
menginginkan cintanya. Aku ingin Christian
Grey mencintaiku.

Hal inilah yang bisa menjawab mengapa aku


begitu pemalu dengan hubungan kami – kar-
ena kami sudah berada diatas fundamental
1487/1631

suatu hubungan, aku mengakui didalam di-


riku ada sebuah dorongan yang mendalam
untuk dicintai dan disayangi.

Dan karena fifty shades-nya - aku harus me-


nahan diriku sendiri. Gaya hidup BDSM-nya
mengalihkan perhatian dari masalah yang
sebenarnya. Seks yang luar biasa, dia kaya,
dia tampan, tapi semua ini tak berarti tanpa
cintanya, dan rasanya seperti putus asa aku
tak tahu apakah dia mempunyai kemam-
puan untuk mencintai. Dia bahkan tidak
mencintai dirinya sendiri. Aku ingat dia
membenci dirinya sendiri, cinta dari Mrs. R
menjadi satu-satunya perwujudan bahwa dia
bisa diterima dan menemukan dirinya lagi.

Hukuman - dicambuk, dipukuli, apa pun


yang diperlukan dalam hubungan mereka -

dia merasa tak layak mendapatkan cinta.


Mengapa 873
1488/1631

dia merasa seperti itu? Bagaimana dia bisa


merasa seperti itu? Kata-katanya
menghantuiku: 'Sangat sulit untuk tumbuh
dalam keluarga yang sempurna saat kamu
tak sempurna.'

Aku memejamkan mata, membayangkan


rasa sakitnya, dan aku tak bisa memaham-
inya. Aku bergidik saat aku ingat bahwa aku
mungkin telah membeberkan terlalu banyak.
Apa aku sudah mengaku pada Christian
dalam tidurku? Rahasia apa yang sudah aku
ungkapkan?

Aku menatap BlackBerry setengah berharap


bahwa dia akan memberiku beberapa
jawaban. Sebaliknya tak terlalu menge-
jutkan, tidak ada email yang masuk.

Tapi kita belum take off, aku memutuskan


untuk mengirim email untuk Fifty Shades-
ku.
1489/1631

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tang-


gal: 3 Juni 2011 12:53 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Sekali lagi aku duduk nyaman di kelas satu,


untuk ini aku ucapkan terima kasih. Aku
mulai menghitung tiap menit sampai kita
bisa bertemu sore ini, dan mungkin akan
menyiksamu sampai mendengar kebenaran
darimu tentang pengakuanku pada malam
itu.

874

Ana-mu x

Dari: Christian Grey


1490/1631

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tang-


gal: 3 Juni 2011 09:58

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia, Aku menunggu untuk bisa ber-


temu denganmu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Jawabannya membuat aku mengerutkan


kening.

Kedengarannya terpotong dan formal, tidak


seperti biasanya lucu, penuh arti.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tang-


gal: 3 Juni 2011 13:01 EST

Untuk: Christian Grey


1491/1631

Dearest Mr. Grey

Aku harap semuanya baik-baik saja perihal


'situasi.'

Nada dari emailmu sangat


mengkhawatirkan.

Ana x

Dari: Christian Grey

875

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tang-


gal: 3 Juni 2011 10:04

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Situasinya mungkin bisa jadi lebih baik. Apa


kau sudah take-off atau belum? Jika sudah
kau tak boleh mengirim email.
1492/1631

Kau menempatkan dirimu penuh dengan


risiko, bertentangan langsung dengan aturan
mengabakan keselamatan pribadimu. Mak-
sudku apa yang kukatakan mengenai
hukuman.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sialan. Oke. Astaga. Apa yang sedang meng-


ganggunya? Mungkin 'situasi'? Mungkin
Taylor pergi tanpa alasan, mungkin dia jatuh
beberapa juta di pasar saham – apapun
alasannya.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Reaksi Yang Berlebihan Tanggal:


3 Juni 2011 13:06 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Pemarah


1493/1631

Pintu-pintu pesawat masih terbuka. Kami


delay tapi hanya sepuluh menit. Ke-
selamatanku dan penumpang di sekitarku
masih dijamin aman.

876

Mungkin sekarang kau harus menghentikan


telapak tanganmu yang berkedut.

Miss Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Permintaan maaf – Telapak Tan-


gan Sudah Berhenti Berkedut

Tanggal: 3 Juni 2011 10:08

Untuk: Anastasia Steele

Aku merindukanmu dan mulut cerdasmu


Miss Steele.
1494/1631

Aku ingin kau pulang dengan selamat.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Permintaan Maaf Sudah Diterima


Tanggal: 3 Juni 2011 13:10 WIB

Untuk: Christian Grey

Mereka sudah menutup pintu. Kau tak akan


mendengar lagi suaraku, terutama men-
gingat keadaanmu yang tuli.

Sampai ketemu nanti.

Ana x

Aku matikan BlackBerry, tak bisa membuang


kegelisahaanku. Ada sesuatu dengan
Christian.
1495/1631

877

Mungkin 'situasi' diluar kendali. Aku duduk


kembali, sambil menatap loker di mana
tasku disimpan.

Dengan bantuan ibuku, pagi ini aku berhasil


membelikan Christian hadiah kecil tanda
ucapan terima kasih untuk kelas satu dan
untuk gliding. Aku tersenyum pada memori
tentang membubung -

bahwa itu adalah sesuatu yang lain. Aku be-


lum tahu apa aku akan memberikan hadiah
konyolku padanya.

Dia mungkin berpikir itu kekanak-kanakan -


dan jika dia dalam suasana hati yang aneh,
mungkin tidak.

Aku berada di dua sisi, bersemangat untuk


kembali dan gelisah mengenai apa yang
menungguku di akhir perjalananku. Secara
1496/1631

mental aku membolak-balik semua skenario


yang bisa menjadi 'situasi', aku menjadi
sadar bahwa sekali lagi, satu-satunya kursi
kosong ada di sebelahku. Aku
menggelengkan kepala dengan pemikiran
yang melintasi pikiranku bahwa Christian
mungkin telah membeli dua kursi yang ber-
sebelahan sehingga aku tak bisa berbicara
dengan siapa pun. Aku menolak pemikiran
yang konyol itu -

Tak seorangpun bisa jadi terkontrol, itu pasti


cemburu. Aku menutup mataku saat pesawat
berjalan pelan-pelan menuju runway.

***

Aku keluar terminal kedatangan Sea-Tac


delapan jam kemudian menemukan Taylor
yang sudah menunggu dan memegang se-
buah papan yang bertuliskan Miss A Steele.
Jujur! Tapi ada baiknya bisa langsung
melihatnya.
1497/1631

878

"Halo, Taylor."

"Miss Steele," dia menyapaku dengan form-


al, tapi aku melihat sedikit senyum di mata
coklatnya yang tajam.

Dia terlihat seperti biasa, dirinya tampak


rapi - jas yang pas dibadannya berwarna
arang, kemeja putih, dan dasi warna arang.

"Aku sudah tahu kau seperti apa Taylor,


Kamu tak perlu membawa papan, dan aku
berharap kau memanggilku, Ana."

"Ana. Bisakah saya membawa tasmu,


kumohon?"

"Tidak, aku bisa bisa membawa sendiri. Ter-


ima kasih."

Bibirnya terlihat mengencang.


1498/1631

"Tapi, jika kamu merasa lebih nyaman,


bawalah," aku tergagap.

"Terima kasih." Dia mengambil ranselku dan


koper beroda baruku yang isinya pakaianku
yang dibelikan oleh ibuku. "Lewat sini,
ma’am."

Aku menghela napas. Dia begitu sopan. Aku


ingat, meskipun aku ingin menghapusnya
dari ingatanku, bahwa orang ini telah mem-
belikanku pakaian dalam.

Kenyataannya - pikiran itu meresahkanku -


dia satu-879

satunya orang yang pernah membelikan aku


pakaian dalam. Bahkan Ray tak pernah
harus menanggung penderitaan seperti itu.

Kami berjalan keluar dalam diam menuju


Audi SUV
1499/1631

hitam di tempat parkir bandara, dan dia me-


nahan pintu terbuka untukku. Aku mer-
angkak naik kedalam, bertanya-tanya
apakah memakai semacam rok pendek un-
tuk kembali ke Seattle adalah ide yang baik.
Itu keren dan bisa diterima di Georgia.
Disini aku merasa terekspos. Setelah Taylor
menyimpan tasku di bagasi, kami berangkat
menuju Escala.

Perjalanan melambat, terjebak lalu lintas


pada jam sibuk. Mata Taylor fokus ke jalan.
Sifat pendiamnya tidak bisa menggam-
barkan tentang dirinya.

Aku tidak bisa lama menahan keheningan


ini.

"Bagaimana kabarnya Christian, Taylor?"

"Mr. Grey sangat sibuk, Miss Steele."


1500/1631

Oh, ini pasti masalah 'situasi'. Aku seperti


menggali lapisan emas.

"Sibuk?"

"Ya, ma’am."

Aku mengerutkan kening ke Taylor, dan dia


melirikku melalui kaca spion, mata kami
bertemu.

880

Dia tak banyak bicara. Astaga, dia menjadi


bungkam sama halnya dengan si gila kontrol
itu.

"Apakah dia baik-baik saja?"

"Aku yakin begitu, ma’am."

"Apa kau lebih nyaman memanggilku Miss


Steele?"
1501/1631

"Ya, ma’am."

"Oh, oke."

Yah, itu percakapan terbatas kami, dan kami


terus di keheningan. Aku mulai berpikir bah-
wa waktu kemarin Taylor tak sengaja mem-
buka mulutnya, saat dia mengatakan bahwa
Christian berada di neraka, adalah diluar ke-
biasaannya. Mungkin dia malu tentang hal
itu, khawatir bahwa dia sudah tak setia.

Keheningan yang menyesakkan.

"Aku minta tolong, bisakah kamu


menyalakan musiknya?"

"Tentu saja, ma’am. Apa yang ingin anda


dengar?"

"Sesuatu yang menyejukkan."

Aku melihat senyuman di bibir Taylor saat


mata kita kembali bertemu sekilas di cermin.
1502/1631

"Ya, ma’am."

881

Dia menekan tombol pada roda kemudi, dan


alunan lembut lagu Canon dari Pachelbel
langsung terdengar didalam mobil. Oh, ... ya
inilah apa yang aku butuhkan.

"Terima kasih." Aku duduk kembali saat mo-


bil kami meluncur perlahan sepanjang I-5
menuju Seattle.

Dua puluh lima menit kemudian dia menur-


unkan aku di depan fasad yang men-
gagumkan yang merupakan pintu masuk ke
Escala.

"Sudah sampai, ma’am," katanya, menahan


pintu terbuka untukku. "Aku akan membawa
barang bawaan Anda." Ekspresinya sangat
lembut, hangat, bahkan layaknya seorang
paman.
1503/1631

Astaga ... Paman Taylor, pikiran apa ini.

"Terima kasih sudah menjemputku."

"Sangat menyenangkan untukku, Miss


Steele." Dia tersenyum, dan aku berjalan
masuk ke dalam gedung.

Penjaga pintu itu mengangguk dan mem-


persilahkan aku.

Saat aku naik ke lantai tiga puluh, seribu


kupu-kupu meregangkan sayap mereka dan
berdebar tak menentu di perutku. Mengapa
aku begitu gugup? Dan aku tahu itu karena
aku tak tahu suasana hati Christian seperti
apa saat aku tiba. Dewi batinku 882

berharap untuk satu jenis suasana, pikiran


bawah sadarku, seperti juga aku penuh
dengan rasa gelisah.
1504/1631

Pintu lift terbuka, dan aku berada di ruang


depan.

Sangat aneh karena tidak bertemu dengan


Taylor.

Tentu saja, dia sedang parkir mobil. Di ruan-


gan besar, Christian sedang berbicara pelan
di BlackBerry-nya sambil menatap keluar
dari balik pintu kaca tampak kota Seattle di
senja hari yang terlihat sangat memukau.
Dia mengenakan setelan abu-abu dengan
jaket terbuka, dan dia menjalankan tan-
gannya ke rambutnya, dia sangat gelisah,
bahkan tegang. Oh tidak - apa ada yang sa-
lah? Gelisah atau tidak, dia masih terlihat lu-
ar biasa tampan.

Bagaimana dia bisa terlihat begitu ...


menawan?

Sangat menyenangkan, sambil berdiri aku


mengagumi dia.
1505/1631

"Tidak ada jejak ... Oke ... Ya." Dia berbalik


dan melihatku, dan seluruh sikapnya
berubah.

Dari tegang menjadi rasa lega akan sesuatu:


seperti panggilan langsung ke dewi batinku,
tampak seperti suatu ekspresi gairah yang
sensual, mata abu-abunya menyala.

Mulut menjadi kering dan keinginanku jadi


berkembang di dalam tubuhku ... wow.

"Tetap informasikan padaku," dia memben-


tak dan menutup telepon, dengan sengaja
dia melangkah 883

menuju ke arahku. Aku berdiri seperti lum-


puh saat ia menutup jarak diantara kita, me-
lahapku dengan matanya. Sialan ... ada se-
suatu yang salah -

ketegangan di rahangnya, kecemasan di


sekitar matanya.
1506/1631

Dia mengangkat bahunya untuk melepas


jaket, dan dasi gelapnya, kemudian melem-
parnya ke sofa saat berjalan ke arahku.
Kemudian tangannya memeluk di seke-
lilingku, dan dia menarikku supaya lebih
dekat padanya, keras, cepat, mencengkeram
ekor kudaku untuk memiringkan kepalaku,
menciumku seperti hidupnya tergantung
pada semua ini. Ada apa sih?

Dia menarik pengikat rambut agak


menyakitkan dari rambutku, tapi aku tak
peduli. Seperti ada rasa keputusasaan dari
ciumannya. Dia membutuhkan aku, apa pun
alasannya, pada saat ini, dan aku tak pernah
merasa begitu diinginkan dan didambakan.

Ini gelap dan sensual dan menggelisahkan


semuanya pada waktu yang sama. Aku mem-
balas ciumannya dengan semangat yang
sama, jari-jariku memutar dan menggeng-
gam rambutnya. Lidah kami melilit, gairah
dan hasrat meledak diantara kami. Dia
1507/1631

rasanya seperti surgawi, panas, seksi, dan


semua aroma dari sabun mandi Christian
begitu menggairahkan. Dia melepas mulut-
nya dariku, dan dia menatapku, men-
cengkeram emosi yang tidak bisa disebutkan
namanya.

"Apa ada yang salah?" Aku menarik napas.

"Aku sangat senang kau sudah kembali. Ayo


mandi 884

bersamaku – sekarang."

Aku tak bisa memutuskan apa itu sebuah


permintaan atau perintah.

"Ya," bisikku, dan dia menggenggam tan-


ganku, membawaku keluar dari ruangan be-
sar masuk kamar menuju kamar mandinya.
1508/1631

Sesampai di sana, dia melepaskanku dan


mengatur suhu air di kamar mandinya yang
sangat mewah.

Memutar kran dengan perlahan, dia


menatap ke arahku, matanya sedikit
tertutup.

"Aku suka rokmu. Sangat pendek," katanya


dengan suaranya rendah." Kau memiliki kaki
yang sangat indah."

Dia melepas sepatu dan tangannya ke bawah


untuk melepas setiap kaus kakinya, tidak
pernah mengalihkan pandangan dariku. Aku
menjadi terdiam melihat matanya seperti
kelaparan. Wow ... merasa diinginkan oleh
dewa Yunani ini. Aku mengikuti tindakannya
dan melangkah keluar dari sepatu hitamku.
Tiba-tiba, dia mendekatiku, mendorongku
ke dinding. Menciumku, wajahku, leherku,
bibirku ...
1509/1631

menjalankan tangan ke rambutku. Aku mer-


asakan dinding ubin halus yang dingin di
punggungku saat dia mendorong dirinya ter-
hadapku agar aku menempel diantara panas
dan dinginnya keramik.

Aku mencoba menempatkan tanganku pada


lengan atasnya, dan dia mengerang saat aku
meremas erat.

885

"Aku menginginkan kau sekarang. Disini ...


cepat, keras," dia mengambil nafas, dan tan-
gannya di pahaku, mendorong keatas rokku.
"Apa kau masih berdarah?"

"Tidak." Mukaku memerah.

"Bagus."

Saat ibu jarinya terkait di atas celana


dalamku warna putih terbuat dari katun,
1510/1631

tiba-tiba dia merosot kebawah sambil berlu-


tut menariknya. Rokku sekarang didorong
keatas sedemikian rupa sehingga aku telan-
jang dari pinggang ke bawah dan aku
terengah-engah, menginginkannya. Dia
meraih pinggulku, mendorongku ke dinding
lagi, dan mencium puncak pahaku. Meraih
pangkal pahaku, dia memaksa kakiku
meregang. Aku merintih keras, merasa
lidahnya mengitari bagian paling intimku.

Oh. Tanpa sadar kepalaku mendongak ke be-


lakang, aku mengerang saat jari-jariku
meremas rambutnya.

Lidahnya tanpa henti, kuat dan mendesak,


membasahiku - berputar-putar, lagi dan lagi
– tanpa henti. Sangat indah, Rasanya ber-
tambah kuat -

seperti menyiksa. Tubuhku mulai hidup, dan


dia melepaskanku. Apa? Tidak! Napasku tak
karuan saat aku terengah-engah, menatap
1511/1631

dia menantikan suatu kenikmatan. Dia


meraih wajahku dengan kedua tangan,
memelukku erat, dan dia menciumku
dengan keras, mendorong lidahnya ke mu-
lutku jadi aku bisa 886

merasakan gairahku.

Menurunkan retsletingnya, dia membe-


baskan dirinya sendiri, meraih bagian be-
lakang pahaku, dan mengangkatku.

"Lingkarkan kakimu di pinggangku, sayang,"


perintah dia, suaranya mendesak, tegang.

Aku melakukan apa yang dia katakan dan


melingkarkan lenganku di lehernya, dan dia
bergerak dengan cepat dan tajam, men-
gisiku. Ah! Dia terengah-engah, dan aku
mengerang. Memegang pantatku, jari-jar-
inya masuk ke dalam organ intimku, dia mu-
lai bergerak, awalnya sangat perlahan - tem-
ponya terjaga ... tapi saat kontrolnya menjadi
1512/1631

kacau, dia mempercepat ... dan lebih cepat.


Ahhh! Aku berusaha kembali menuju keatas
dan berkonsentrasi pada serangannya yang
menyiksa, terasa seperti sensasi surgawi ...
mendorongku, mendorongku ... maju, lebih
tinggi, naik ... dan ketika aku tak bisa berta-
han lagi, aku meledak di sekitarnya,
berputar-putar dengan kenikmatan yang in-
tens, orgasme yang sempurna. Dia mele-
paskan dirinya dengan menggeram dalam-
dalam, dan membenamkan kepalanya di le-
herku saat dia mengubur dirinya di dalam
diriku, mengerang keras dan tak jelas saat
dia menemukan pembebasannya.

Napasnya tak menentu, tapi dia menciumku


dengan lembut, tak bergerak, masih di
dalam diriku dan aku berkedip, pandan-
gannya kosong. Saat ia mulai fokus, dengan
lembut menarik keluar dariku, memegangku
887
1513/1631

kuat-kuat sementara aku menurunkan


kakiku di lantai. Kamar mandi sekarang pen-
uh dengan uap ...

dan panas. Aku merasa memakai baju yang


berlebihan.

"Sepertinya kau senang melihatku," gum-


amku sambil tersenyum malu.

Bibirnya membentuk senyuman yang khas.

"Ya, Miss Steele, aku pikir kesenanganku


cukup jelas.

Ayo - biarkan aku membantumu mandi."

Dia membuka tiga kancing lagi kemejanya,


melepaskan manset, menarik ke atas kepa-
lanya, dan membuang ke lantai. Melepas
setelan celana dan celana boxernya, dia men-
endangnya ke satu sisi. Dia mulai membuka
kancing blusku sementara aku menonton
1514/1631

dia, merindukan untuk menjangkau dan


membelai dadanya, tapi aku menahan
diriku.

"Bagaimana perjalananmu?" Tanya dia


dengan lembut. Dia tampak jauh lebih ten-
ang sekarang, kekhawatirannya telah pergi,
melebur karena kegiatan seksual tadi.

"Menyenangkan, terima kasih," gumamku,


masih terengah-engah. "Terima kasih sekali
lagi untuk kelas satu. Benar-benar
merupakan perjalanan yang sangat menyen-
angkan." Aku tersenyum malu-malu
padanya.

"Aku punya kabar," tambahku gugup.

888

"Oh?" dia melihat ke arahku sambil melepas


kancing terakhir, melepas blusku keluar dari
1515/1631

tanganku, dan melemparkannya di atas tum-


pukan pakaiannya yang dibawah.

"Aku diterima kerja."

Dia diam, kemudian tersenyum padaku,


matanya hangat dan lembut.

"Selamat, Miss Steele. Sekarang kau akan


mengatakan padaku di mana itu?" Dia
menggoda.

"Kau tak tahu?"

Dia menggeleng, mengerutkan kening


sedikit.

"Kenapa aku harus tahu?"

"Dengan kemampuanmu sebagai penguntit,


kupikir kau mungkin sudah ..." Aku terdiam
karena wajahnya tampak berubah. "Anastas-
ia, aku tak pernah bermimpi untuk turut
campur dalam karirmu, kecuali kau
1516/1631

memintaku, tentu saja." Dia benar-benar


terluka.

"Jadi kau tak tahu perusahaan mana?"

"Tidak, aku tahu ada empat perusahaan pen-


erbitan di Seattle. Jadi aku asumsikan itu sa-
lah satu dari mereka."

889

"SIP"

"Oh, salah satu penerbit yang kecil itu,


bagus. Bagus sekali." Ia membungkuk ke de-
pan dan mencium keningku.

"Gadis pintar. Kapan kau mulai?"

"Senin."

"Berarti itu artinya segera, eh? Lebih baik


aku mengambil keuntungan darimu sement-
ara aku masih bisa. Berbaliklah."
1517/1631

Aku senang melakukannya karena dia


memintanya dengan santai, dan dia
melepaskan bra-ku dan menarik ritsleting
rokku. Dia mendorong rokku, lalu men-
angkup bokongku, dan mencium bahuku.
Dia mencondongkan tubuhnya padaku dan
hidungnya mengendus rambutku,
menghirup dalam-dalam. Dia meremas
pantatku.

"Kau memabukkanku, Miss Steele, dan Kau


membuatku tenang. Benar-benar kombinasi
yang memabukkan." Dia mencium ram-
butku. Meraih tanganku, dia menarikku
masuk ke bak mandi.

"Ow," aku menjerit. Airnya bisa dibilang


masih mendidih. Christian menyeringai ke
arahku saat airnya mengalir di atasnya.

"Airnya hanya sedikit panas."

890
1518/1631

Dan sebenarnya dia benar. Rasanya nyaman


sekali, membasuh tubuhku yang lengket dari
Georgia tadi pagi dan dari percintaan kami
juga.

"Berbaliklah," dia memerintah, dan aku


menuruti, berbalik menghadap dinding.
"Aku ingin membasuhmu," bisiknya dan
mengambil sabun mandi. Dia menyem-
protkan sedikit ke tangannya.

"Aku punya sesuatu yang lain untuk mem-


beritahumu," bisikku saat tangannya mulai
berada di pundakku.

"Oh, ya?" Katanya pelan.

Aku menguatkan diri dengan mengambil na-


pas panjang.

"Temanku fotografer José itu akan


mengadakan pameran, dan dibuka pada hari
Kamis di Portland."
1519/1631

Dia diam, tangannya melayang di atas


payudaraku.

Aku menekankan kata 'teman'.

"Ya, Ada apa dengan itu?" Tanya dia tegas.

"Aku bilang aku akan datang. Apa kau ingin


datang denganku?"

Setelah beberapa saat, perlahan dia mulai


menyabuniku lagi.

891

"Jam berapa?"

"Pembukaan pada jam 7:30"

Dia mencium telingaku.

"Oke."
1520/1631

Alam bawah sadarku menjadi santai dan


kemudian ambruk, merosot ke sebuah kursi
butut tua. "Apa kau merasa gugup bertanya
padaku?"

"Ya. Bagaimana kau bisa tahu?"

"Anastasia, seluruh tubuhmu baru saja men-


jadi rileks," katanya datar.

"Yah, kau hanya tampaknya um ... sedikit


cemburu."

"Ya, benar," katanya muram. "Dan kau


melakukan dengan baik untuk men-
gingatkanku. Tapi terima kasih untuk ber-
tanya. Kita akan naik Charlie Tango."

Oh, helikopter tentu saja, konyolnya aku.


Terbang lagi

... keren! Aku menyeringai.

"Bisakah aku menyabunimu?" Aku bertanya.


1521/1631

"Kupikir tidak," bisiknya, dan dia menci-


umku dengan lembut di leherku untuk
menghapus penolakannya.

Aku cemberut saat dia membelai punggun-


gku dengan 892

sabun.

"Kapan kau akan membiarkan aku


menyentuhmu?"

aku bertanya dengan berani.

Dia diam lagi, tangannya di pantatku.

"Angkat tanganmu Anastasia pada dinding.


Aku akan melakukannya lagi, bisiknya di
telingaku saat dia meraih pinggulku, dan aku
tahu bahwa diskusinya telah berakhir.

893
1522/1631

Kemudian kami duduk di bar sarapan, men-


genakan jubah mandi, setelah mengkonsum-
si pasta alle vongole yang lezat buatan Mrs.
Jones.

"Anggur lagi?" Tanya Kristen, mata abu-abu


bercahaya.

"Segelas kecil, tolong." Sancerre ini terasa


segar dan nikmat. Christian menuangkan
satu untukku dan satu untuk dirinya sendiri.

"Bagaimana kabar um ... situasi yang mem-


bawamu kembali ke Seattle?" Aku bertanya
ragu-ragu.

Dia mengernyit.

"Diluar kendali," bisiknya sedih. "Tapi kau


tak usah khawatir, Anastasia. Aku memiliki
rencana untukmu sore ini."

"Oh?"
1523/1631

"Ya. Aku ingin kau siap dan menunggu di ru-


ang bermainku dalam lima belas menit." Dia
berdiri dan menatap ke arahku.

"Kau bisa bersiap-siap di kamarmu. Kebetu-


lan, lemari pakaian sekarang sudah penuh
dengan pakaianmu.

Aku tak ingin ada argumen tentang itu." Dia


menyempit matanya, Saat aku terdiam ingin
mengatakan sesuatu, dia masuk ke ruang
kerjanya.

894

Aku! Berdebat? Denganmu, Fifty Shades?


pantatku lebih berharga dibanding ini. Aku
duduk di kursi bar, tertegun sejenak, menco-
ba menyerapi sepotong informasi ini. Dia
membelikanku pakaian. Aku memutar mata
dengan cara yang berlebihan dan tahu benar
dia tak bisa melihatku. Mobil, telepon, kom-
puter ... pakaian, dan mungkin
1524/1631

kondominium berikutnya, lalu aku benar-


benar akan menjadi simpanannya.

Pelacur! Bawah sadarku menjadi sinis. Aku


mengabaikannya dan berjalan ke lantai atas
menuju kamarku, yang masih menjadi mi-
likku ... mengapa?

Aku pikir dia setuju untuk membiarkanku


tidur dengannya. Aku merasa dia tak terbi-
asa berbagi ruang pribadinya, tapi juga
tidak. Aku menghibur diri berpikiran bahwa
setidaknya aku punya tempat untuk melarik-
an diri dari dia.

Memeriksa pintunya, aku menemukan itu


tak ada kuncinya. Aku berpikir jika Mrs.
Jones mungkin memiliki cadangan. Aku
akan memintanya. Aku membuka pintu
lemari dan menutupnya kembali dengan ce-
pat. Sialan - dia menghabiskan banyak
uang. Ia sama persis dengan Kate –mem-
punyai banyak pakaian yang tergantung rapi
1525/1631

di gantungan baju. Jauh di lubuk hati, aku


tahu bahwa semuanya akan pas dengan
ukuranku. Tapi aku tak punya waktu untuk
berpikir tentang itu – aku harus berlutut di
Red Room of… Pain... atau Ruang
Kenikmatan - mudah-mudahan sore ini.

895

Berlutut di dekat pintu, aku telanjang kecuali


celana dalam yang masih kupakai. Hatiku
berada di mulutku. Astaga, aku pikir setelah
d kamar mandi tadi dia sudah merasa cukup.
Pria itu tak pernah puas, atau mungkin
semua pria seperti dia. Aku tak tahu, tak ada
orang lain untuk membandingkannya.

Menutup mataku, aku mencoba untuk men-


enangkan diri, untuk menghubungkan
dengan sub batinku, yang ada di suatu tem-
pat, bersembunyi di balik dewi batinku.
1526/1631

Gelembung harapan mengalir seperti soda


melalui pembuluh darahku. Apa yang akan
dia lakukan? Aku menarik napas dalam-
dalam untuk menenangkan diri, tapi aku
tidak bisa menyangkalnya, aku senang, ter-
angsang, basah. Ini begitu ... aku ingin ber-
pikir ini salah, tapi entah kenapa tidak. Ini
tepat untuk Christian. Apa yang dia inginkan
- dan setelah beberapa hari terakhir ... sete-
lah semua yang dia lakukan, Aku harus men-
gimbangi pria ini dan melakukan apa saja
yang dia inginkan, apa pun menurutnya yang
dia butuhkan.

Kenangan tentang pandangannya saat aku


datang tadi sore, kerinduan di wajahnya,
melangkah pasti ke arahku seperti aku ada-
lah sebuah oasis di padang pasir. Aku akan
melakukan apa saja untuk melihat pandan-
gannya seperti itu lagi. Aku menekan kedua
pahaku bersama-sama saat mengenang
kenikmatan itu muncul, dan itu men-
gingatkan aku bahwa aku harus
1527/1631

membentangkan kedua lututku. Aku mem-


buka kedua lututku terpisah. Berapa lama
dia membuatku 896

menunggu? Menunggu adalah melum-


puhkanku dengan sebuah keinginan gelap
yang menggoda. Aku melirik cepat di seke-
liling ruangan dengan cahaya redup; Ada
kayu salib, meja, sofa, bangku ... tempat
tidur. Yang terlihat jelas begitu besar, dan
ditutupi dengan seprei satin merah. Peral-
atan mana yang akan dia gunakan?

Pintu terbuka dan hembusan angin men-


gikuti Christian masuk, sepenuhnya
mengabaikan diriku.

Aku melirik cepat, menatap tanganku, me-


nempatkan dengan hati-hati di kedua pa-
haku yang terpisah.

Meletakkan sesuatu di atas lemari yang be-


sar di samping pintu, dia berjalan dengan
1528/1631

santai ke arah tempat tidur. Aku meman-


dang sekilas ke arahnya, dan jantungku
hampir copot. Dia telanjang kecuali me-
makai jins robek yang lembut, kancing pal-
ing atas sengaja dilepas. Astaga, dia tampak
begitu panas.

Bawah sadarku panik mengipasi dirinya


sendiri, dan dewi batinku begitu siap bergoy-
ang dan menggeliat dengan beberapa irama
duniawi yang primitif. Secara naluri aku
menjilat bibirku. Darahku berpacu melalui
tubuhku, serak dan kasar dengan kelaparan
yang tidak senonoh. Apa yang akan dia lak-
ukan padaku?

Dia berbalik dengan santai berjalan kembali


ke lemari laci. Membuka salah satu, ia mulai
mengeluarkan sesuatu dan meletakkan di
atasnya. Rasa ingin tahuku semakin mem-
bara, bahkan semakin berkobar, tapi aku
menahan godaan yang luar biasa atas
keinginanku untuk mengintip sikilas. Saat
1529/1631

dia sudah selesai dengan apa yang dia lak-


ukan, dia datang dan 897

berdiri di depanku. Aku bisa melihat kaki


telanjangnya , dan aku ingin mencium setiap
inci dari mereka ... menjalankan lidahku di
kakinya, menghisap setiap jari-jari kakinya.
Sialan.

"Kau terlihat cantik," dia mengambil nafas.

Aku terus menunduk, sadar bahwa dia


menatapku sementara aku hampir telanjang.
Mukaku bertambah merah karena secara
perlahan terasa menyebar di wajahku. Dia
membungkuk dan menangkup daguku, me-
maksa wajahku untuk membalas tatapannya.

"Kau adalah seorang wanita yang cantik,


Anastasia.

Dan kau milikku," bisiknya. "Ayo berdiri."


1530/1631

Perintahnya lembut penuh dengan janji yang


sensual.

Dengan gemetar, aku berusaha berdiri.

"Lihat aku," dia mengambil nafas, dan aku


menatap ke dalam tatapan mata abu-abunya
yang membara.

Ini adalah pandangan Dominan miliknya -


dingin, keras, dan sangat seksi sekali, tujuh
nuansa pendosa dalam satu tampilan yang
menarik. Mulutku jadi kering, dan aku tahu
aku akan melakukan apa pun yang dia
katakan. Sebuah senyum hampir terlihat ke-
jam dimainkan di bibirnya.

"Kita belum memiliki kontrak yang ditan-


datangani, Anastasia. Tapi kita harus
mendiskusikan masalah batasan. Dan aku
ingin menegaskan kembali kembali, kita
memiliki kata aman, oke?"
1531/1631

898

Sialan ... apa yang dia rencanakan kalau aku


membutuhkan kata aman?

"Apa itu?" Tanya dia berwibawa.

Aku mengerutkan kening sedikit pada

pertanyaannya, dan wajahnya nampak


mengeras.

"Apa kata amannya, Anastasia?" Dia berkata


perlahan dengan sengaja.

"Kuning," gumamku.

"Dan?" Dia menunggu, mulutnya dibuat


dengan garis keras.

"Merah," Aku mengambil napas.

"Ingat itu."
1532/1631

Dan aku tak tahan lagi ... Aku mengangkat


alis padanya dan aku mengingatkan dia
tentang nilai IP-ku, tiba-tiba kilatan dingin
mata abu-abunya berhenti di mataku.

"Jangan memulai dengan mulut cerdasmu di


sini, Miss Steele. Atau aku akan menyetu-
buhimu saat kau berutut. Apakah kamu
mengerti?"

Aku menelan ludah secara naluri. Oke. Aku


berkedip cepat, saat ditegur. Sebenarnya,
nada suaranya, 899

bukan mengancam, itu mengintimidasiku.

"Bagaimana?"

"Ya, Sir," gumamku buru-buru.

"Gadis pintar," dia berhenti sejenak sambil


menatapku. "Maksudku bukannya kau harus
menggunakan kata aman karena kau merasa
1533/1631

kesakitan. Apa yang aku ingin lakukan un-


tukmu akan menjadi intens. Sangat intens,
dan kau harus mengarahkan aku. Apakah
kau mengerti?"

Tidak juga. Intens? Wow.

"Ini adalah tentang sentuhan, Anastasia. Kau


tak akan bisa melihatku atau mendengarku.
Tapi kau akan bisa merasakanku."

Aku mengerutkan kening - tak bisa


mendengar dia?

Bagaimana caranya itu? Dia berbalik, dan


aku tak menyadari bahwa di atas lemari ada
sebuah kotak hitam ramping rata, kusam.
Saat tangannya menggeser bagian depannya,
ternyata kotak terbagi menjadi dua: dua
pintu gesernya terbuka memperlihatkan CD
player dan sejumlah tombol.
1534/1631

Christian menekan beberapa tombol ini se-


cara berurutan. Tak ada yang terjadi, tapi
tampaknya puas. Aku bingung. Saat dia
kembali memandangku, dia membawa kotak
kecil, aku melihat senyum rahasianya.

900

"Aku akan mengikatmu ke tempat tidur,


Anastasia.

Tapi pertama –tama aku akan menutup


matamu dulu,"

dia menunjukkan iPod di tangannya. "Kau


tak akan bisa mendengarku. Yang kau
dengar adalah musik yang akan kumainkan
untukmu."

Oke. Sebuah selingan musik, bukan seperti


yang kuharapkan. Apa dia pernah melak-
ukan apa yang aku harapkan?
1535/1631

Astaga, aku berharap itu bukan musik rap.

"Ayo." Mengambil tanganku, dia mem-


bawaku ke tempat tidur antik bertiang em-
pat. Ada belenggu yang terpasang di setiap
sudut, rantai logam halus dengan manset
terbuat dari kulit, tampak berkilauan diatas
satin merah.

Oh boy, aku pikir jantungku akan melompat


keluar dadaku, dan aku meleleh dari dalam
ke luar, hasrat mengalir melalui tubuhku.
Mungkinkah aku bisa jadi lebih terangsang
lagi?

"Berdiri di sini."

Aku menghadap tempat tidur. Dia mem-


bungkuk dan berbisik di telingaku.

"Tunggu di sini, fokuskan matamu ke tempat


tidur.
1536/1631

Bayangkan dirimu berbaring di sini dan


benar-benar 901

terikat dalam kekuasaanku."

Oh.

Sesaat dia bergerak menjauh, dan aku bisa


mendengar dia berada didekat pintu
mengambil sesuatu. Semua inderaku men-
jadi waspada, pendengaranku lebih tajam.
Dia mengambil sesuatu dari rak tempat
menyimpan cambuk dan alat pemukul dekat
pintu. Sialan. Apa yang akan dia lakukan?

Aku merasakan dia di belakangku. Dia me-


megang rambutku, menariknya menjadi
ekor kuda di belakangku, dan mulai
mengepangnya.

"Aku suka menguncirmu, Anastasia, aku


juga sudah tidak sabar untuk berada di
dalam dirimu sekarang.
1537/1631

Jadi salah satu harus melakukan ini." Suar-


anya pelan, Lembut.

Jarinya yang trampil terkadang menyentuh


punggungku saat mengepang rambutku, dan
setiap sentuhannya seperti ada getaran lis-
trik yang manis di kulitku. Akhirnya dia
mengikatnya dengan ikat rambut, kemudian
dengan lembut menarik kepangku hingga
aku terpaksa mundur menempel padanya.
Dia menarik kembali ke samping hingga aku

memiringkan kepalaku, memberinya akses


yang lebih mudah ke leherku. Dia mem-
bungkuk lalu mencium leherku. Gigi dan
lidahnya menelusuri dari pangkal telinga ke
bahuku.

902

Dia besenandung dengan lembut saat melak-


ukannya, dan suaranya bergema benar-ben-
ar turun kebawah ...
1538/1631

tepat di bawah sana, di dalam diriku. Tanpa


diminta, aku merintih pelan.

"Hush," dia mengambil napas di kulitku. Dia


mengangkat tangannya di depanku, tan-
gannya menyentuhku. Di tangan kanannya
ada sebuah flogger. Aku ingat namanya saat
pengenalan pertamaku di ruangan ini.

"Sentuh saja," dia berbisik, dan Suaranya


seperti menggoda. Tubuhku menjadi ter-
bakar. Secara tentatif, aku meraih dan men-
gelus setiap helainya.

Bentuknya seperti daun yang panjang,


semua kulitnya lembut dengan manik-manik
kecil di ujungnya.

"Aku akan menggunakan ini. Tak akan sakit,


tapi akan membawa darahmu naik ke per-
mukaan kulitmu dan membuatmu merasa
sangat sensitif."
1539/1631

Oh, dia mengatakan tak akan terasa sakit.

"Apa kata amannya, Anastasia?"

"Um ... kuning dan merah, Sir," bisikku.

"Gadis pintar. Ingat, sebagian besar rasa tak-


utmu hanya ada dalam pikiranmu sendiri."

903

Dia menjatuhkan flogger di tempat tidur,


dan tangannya bergerak ke pinggang.

"Kau tak akan membutuhkan ini," bisiknya


dan mengait jari-jarinya ke dalam celana
dalamku dan menurunkan ke kakiku. Aku
melangkah gontai keluar dari celana
dalamku, aku bertumpu pada tiang ukir tem-
pat tidur.

"Berdiri dan tetap diam," perintahnya, dan


dia mencium pantatku kemudian dengan
1540/1631

lembut menggigitku dua kali, membuatku


meregang.

"Sekarang berbaring. Menghadap keatas,"


tambahnya saat ia memukulku dengan keras
di pantat, membuatku melompat.

Buru-buru, aku merangkak ke tempat tidur


yang keras dan berbaring, menatap dia.
Sprei satin di bawahku terasa lembut dan
dingin di kulitku.

Tatapannya tanpa ekspresi, kecuali matanya


yang bersinar dengan kegembiraan yang
berkobar.

"Letakkan tanganmu di atas kepala," perin-


tahnya, dan aku melakukannya seperti yang
dia katakan.

Astaga, tubuhku lapar akan dirinya. Aku


benar-benar menginginkannya.
1541/1631

Dia berbalik dan aku melihatnya berjalan ke


arah lemari laci, mengambil lagi iPod dan
seperti sebuah penutup mata, mirip dengan
yang kupakai pada penerbanganku ke At-
lanta. Pikiran itu membuatku 904

ingin tersenyum, tapi aku tak bisa membuat


bibirku untuk bekerja sama. Pikiranku juga
terpecah dengan antisipasi. Aku hanya tahu
wajahku benar-benar tak bergerak, mataku
membesar, saat aku menatap dia.

Sambil duduk di tepi tempat tidur, dia


menunjukkan iPod padaku. Sebuah per-
angkat antena aneh diheadsetnya. Ba-
gaimana anehnya. Aku mengernyit saat aku
mencoba untuk memikirkan hal ini.

"Ini mentransmisikan apa yang dimainkan


di iPod ke sistem di dalam ruangan." Christi-
an menjawab pertanyaanku yang tak teru-
capkan saat ia menarik antena kecil. "Aku
bisa mendengar apa yang kamu dengar, dan
1542/1631

aku punya remote control untuk itu." Dia


menyeringai dengan tersenyum dengan lelu-
connya sendiri dan mengangkat sebuah alat
kecil yang datar yang terlihat seperti kalku-
lator sangat modern. Dia diatasku, memas-
ukkan earphone yang lembut ke telingaku,
dan menempatkan iPod di tempat tidur di
atas kepalaku.

"Angkat kepalamu," dia memerintahkan, dan


aku langsung melakukannya.

Perlahan, dia memasang penutup mata di


mukaku, menarik karet di belakang ke-
palaku, dan aku tak bisa melihat apa-apa.
karet maskernya diantara daun telingaku.
Aku masih bisa mendengarnya, meskipun
suara itu tertahan saat ia turun dari tempat
tidur.

Pendengaranku terganggu oleh pernapas-


anku sendiri yang terengah-engah dan tak
menentu,
1543/1631

905

mencerminkan kegembiraanku. Christian


mengambil lengan kiriku, menarik dengan
lembut ke sudut kiri, dan mengikat dengan
kulit manset di sekitar pergelangan tan-
ganku. Jarinya membelai sepanjang tan-
ganku begitu dia selesai. Oh! Sentuhannya
membuatku bergetar, menandakan
kenikmatan. Aku mendengar dia berputar
perlahan ke sisi lain, mengambil tangan
kananku dan manset itu. Sekali lagi, jari-
jarinya berlama-lama membelai sepanjang
tanganku. Oh ... aku siap meledak. Mengapa
ini begitu erotis?

Dia bergerak ke bagian bawah tempat tidur


dan meraih kedua pergelangan kakiku.

"Angkat kepalamu lagi," perintahnya.

Aku menurut, dan dia menarikku di tempat


tidur hingga tanganku terentang dengan
1544/1631

tegang dan borgolnya hampir tegang. Sialan,


aku tak bisa menggerakkan tanganku. Se-
buah getaran dari kegelisaan dicampur
dengan kegembiraan yang menggoda
melanda seluruh tubuhku, membuatku lebih
basah. Aku mengerang. Kakiku dipisahkan,
dia memasang manset pertama pergelangan
kaki kananku dan kemudian kiriku jadi aku
menjadi telentang, dan benar-benar rentan
terhadap dia.

Sangat mengerikan karena aku tidak bisa


melihatnya.

Aku sulit mendengar ... apa yang dia lak-


ukan? Dan aku tak mendengar apapun, han-
ya suara nafas dan debar jantungku saat
darah berdenyut penuh amarah ke gendang
telingaku.

906
1545/1631

Tiba-tiba, kesunyian berganti suara


mendesis yang lembut dan muncul suara
musik dari iPod. Dari dalam kepalaku, suar-
anya panjang seperti malaikat bernyanyi
sendirian tanpa ditemani, dan segera ber-
gabung dengan suara lain, dan kemudian le-
bih banyak suara - sialan paduan suara
selestial –

dinyanyikan secara acapella di kepalaku,


lagu kuno, himne kuno. Ya ampun lagu apa
ini? Aku tak pernah mendengar lagu seperti
itu. Sesuatu yang lembut hampir tak terta-
hankan menyentuh leherku, pelan-pelan
menyusuri tenggorokanku, turun melintasi
dadaku, di atas payudaraku, membelaiku...
menarik-narik putingku, begitu lembut, me-
luncur ke bawah.

Sangat tak terduga. Ini bulu!

Sebuah sarung tangan bulu?


1546/1631

Perlahan dan tenang tangan Christian meny-


usuri sampai ke perutku, melingkari
pusarku, lalu dengan perlahan dari pinggul
ke pinggul, dan aku mencoba untuk
mengantisipasi ke mana dia pergi berikutnya
...

tapi musiknya ... di kepalaku ... membawaku


... ke pangkal pahaku...

di antara kedua kakiku, sepanjang pahaku,


turun ke salah satu kaki ... naik ke kaki yang
lain ... rasanya seperti digelitik ... tapi tidak
sama ... suara yang bergabung lebih banyak
... paduan suara yang sangat indah, semua
menyanyikan bagian yang berbeda, suara
mereka sangat indah menyatu penuh
kebahagiaan bersama-sama dalam harmoni
yang 907

merdu melebihi apapun yang pernah


kudengar. Aku menangkap satu kata - ' deus'
- dan aku menyadari bahwa mereka
1547/1631

bernyanyi dalam bahasa Latin. Dan tiba-tiba


diam, bulunya bergerak ke bawah tangan
dan pinggangku ... kembali melintasi
payudaraku.

Putingku mengeras di bawah sentuhan yang


lembut

... dan aku terengah-engah ... bertanya-tanya


selanjutnya ke mana arah tangannya. Tiba-
tiba, bulunya menghilang, dan aku bisa mer-
asakan kulit flogger menyusuri di atas
kulitku, mengikuti jalan yang sama seperti
bulu tadi, dan begitu sulit untuk berkonsen-
trasi dengan musik di kepalaku -

kedengarannya seperti dinyanyikan dengan


seratus suara, layaknya menenun sebuah
permadani halus yang sangat indah, terbuat
dari sutra emas dan perak melewati ke-
palaku, bercampur dengan nuansa kulit lem-
but dari flogger di kulitku ... tertinggal di
atasku
1548/1631

... oh ... tiba-tiba, menghilang. Lalu tiba-tiba,


terasa pedih, seperti menggigit di bawah
perutku.

"Aagghh!" Aku berteriak. Hal ini membuatku


terkejut, dan sebenarnya tak terasa sakit,
tapi seperti digelitik, dan dia memukulku
lagi. Lebih keras.

"Aaah!"

Aku ingin bergerak, menggeliat ... melarikan


diri, atau menyambut, masing-masing puku-
lan... aku tak tahu – begitu luar biasa ... aku
tak bisa menarik lenganku ... kakiku terjebak
... Posisiku benar-banar terikat ... dan ia
memukul lagi payudaraku - aku berteriak.
Dan itu adalah penderitaan yang terasa 908

nikmat – masih bisa ditahan, hanya ...tidak


secara langsung, rasanya tidak nyaman, tapi
karena tubuhku bernyanyi di setiap pukulan
yang didiringi dengan musik yang sempurna
1549/1631

di dalam kepalaku, aku diseret ke bagian


gelap gelap dari jiwaku dan menyerah pada
sensasi yang paling erotis. Ya - aku
mendapatkan ini. Dia memukul menyilang
pinggangku. Kemudian, pukulan berpindah
cepat di atas pangkal pahaku, di pahaku, dan
turun ke bagian dalam pahaku ... dan kem-
bali tubuhku ... melintasi di pinggangku. Dia
terus memukul sampai musik mencapai kli-
maks, kemudian tiba-tiba - musik berhenti.
Begitu juga dengannya. Kemudian musiknya
mulai lagi ... keras dan bertambah keras, dan
ia mulai menghujaniku pukulan lagi ... dan
aku merintih dan menggeliat. Sekali lagi,
berhenti dan semua menjadi tenang ... kecu-
ali pernapasanku menjadi liar ... dan
keinginan liar. Untuk ... oh ...

apa yang terjadi? Apa yang akan dia lakukan


sekarang? Gairah ini hampir tak terta-
hankan. Aku sudah masuk ke dunia yang
sangat gelap.
1550/1631

Tempat tidur bergerak dan bergeser saat aku


merasakan tubuhnya merangkak di atasku,
dan musik mulai lagi. Dia mengulangi lagi ...
kali ini hidung dan bibirnya yang meng-
gantikan bulu ...

menyusuri leher dan tenggorokan, mencium,


mengisap ... turun menuju payudaraku ...
Ah!

Menggoda setiap putingku menunggu


gilirannya ...

lidahnya berputar-putar sekeliling salah sat-


unya sementara jari-jarinya tanpa henti
menggoda yang 909

lain ... aku merintih, kupikir sangat keras,


meskipun aku tidak bisa mendengar. Aku
tersesat. Tersesat dalam dirinya ... tersesat
dalam, suara astral seperti bidadari ... kalah
pada semua sensasi ini. Aku tidak bisa lolos
1551/1631

... Aku benar-benar dibawah kekuasaan


sentuhannya.

Dia bergerak turun ke perutku - lidahnya


mengelilingi pusarku - mengikuti jalan flog-
ger dan bulu tadi... aku mengerang. Dia
mencium dan mengisap dan menggigit ...
bergerak kebawah ...

dan kemudian lidahnya ada di sana. Pada


sebuah pangkal pahaku. Aku menjatuhkan
kepalaku kembali dan berteriak saat aku
hampir meledak menuju orgasme ... aku di
tepi jurang, dan dia berhenti.

Tidak! Tempat tidur bergeser, dan dia berlu-


tut di antara kedua kakiku. Dia mem-
bungkuk ke arah tiang ranjang, dan manset
pada pergelangan kakiku tiba-tiba hilang.
Aku menarik kakiku ke tengah tempat tidur
... beristirahat terhadap dirinya. Dia mem-
bungkuk ke tiang satunya dan membebaskan
kakiku yang lain. Tangannya segera
1552/1631

memegang kedua kakiku, meremas dan


memijat, membawa kehidupan kembali ke
dalamnya. Kemudian, memegang ping-
gangku, dia mengangkatku agar punggungku
tak lagi di tempat tidur. Aku melengkung,
bertumpu pada bahuku. Apa? Dia berlutut di
antara kakiku ... dan dalam satu gerakan ce-
pat, dia memasuki diriku ... oh sial ... dan
aku berteriak lagi. Getaran orgasmeku
sebentar lagi akan datang, dan dia langsung
diam.

910

Getaran ikut berhenti ... oh tidak ... dia akan


menyiksaku lebih jauh.

"Aku mohon!" Aku meratap.

Dia mencengkeramku lebih keras ...

memperingatkan? Aku tak tahu, jari-jarinya


mencengkeram pantatku saat aku berbaring
1553/1631

terengah-engah ... jadi aku sengaja diam.


Sangat perlahan, ia mulai bergerak lagi ...

keluar lalu masuk... sangat menyiksa. Sial -

Kumohon! Aku berteriak didalam hati ... Dan


pada saat suara dari paduan suara semakin
meningkat...

demikian juga dengan kecepatannya se-


makin bertambah, dia begitu terkontrol ...
jadi seirama dengan musiknya. Dan aku tak
bisa lagi menanggungnya.

"Kumohon," Aku meratap, dengan satu


gerakan cepat, dia menurunkanku kembali
ke tempat tidur, dan dia berbaring di atasku,
tangannya di atas tempat tidur di samping
dadaku untuk menumpu tubuhnya, dan dia
mendorongku, saat musiknya mencapai pun-
caknya, aku jatuh .... jatuh bebas ... ke dalam
orgasme, paling intens yang pernah aku
dapatkan, dan Christian mengikutiku ...
1554/1631

mendorongku lebih keras, tiga kali lagi ...


akhirnya hilang, lalu ambruk di atasku.

Saat kesadaranku sudah kembali, Christian


menarik keluar dariku. Musik telah berhenti,
dan aku bisa 911

merasakan dia melintasi tubuhku saat ia


melepaskan manset pada pergelangan tan-
gan kananku. Aku mengerang saat tanganku
dibebaskan. Dia segera membebaskan tan-
ganku yang satunya, dengan lembut menarik
penutup mataku, dan melepas earphone di
telinga. Aku berkedip melihat cahaya redup
yang lembut dan menatap ke dalam tatapan
intens mata abu-abunya.

"Hai," bisiknya.

"Hai, juga," aku mengambil napas dengan


malu-malu padanya. Bibirnya dengan seny-
um khasnya, dan ia membungkuk lalu men-
ciumku dengan lembut.
1555/1631

"Kau melakukan dengan baik," bisiknya.

"Berbaliklah."

Sialan - apa yang akan dia lakukan


sekarang?

Matanya melunak.

"Aku hanya akan mengusap bahumu."

"Oh ... oke."

Aku berguling dengan kaku untuk telentang.


Aku merasa sangat lelah. Christian duduk

mengangkangiku dan mulai memijat


bahuku. Aku merintih keras - dia memiliki
jari yang kuat. Miring ke bawah, ia mencium
kepalaku.

"Musik apa itu?" Gumamku hampir tidak


jelas.
1556/1631

912

"Itu disebut Spem in Alium, atau the Forty


Part Motet, oleh Thomas Tallis."

"Sungguh ... luar biasa."

"Aku selalu ingin berhubungan seks dengan


musik itu."

"Bukan untuk pertama yang lainnya, Mr.


Grey?"

"Memang, Miss Steele."

Aku mengerang lagi saat jari-jarinya yang


terlatih memijat pundakku.

"Yah, ini pertama kalinya aku berhubungan


seks dengan lagu itu juga," bisikku
mengantuk.
1557/1631

"Hmm ... kau dan aku, kita saling memberi


banyak pengalaman pertama lainnya." Suar-
anya terdengar biasa saja.

"Apa yang aku katakan dalam tidurku, Ch -


err, Sir?"

Tangannya berhenti memijat sejenak.

"Kau bicara banyak hal, Anastasia. Kamu


berbicara tentang sangkar dan stroberi ...
bahwa kau ingin lebih

... dan bahwa kau merindukanku."

Oh, terima kasih Tuhan untuk itu.

913

"Apa cuma itu?" Kelegaan dalam suaraku


tampak jelas.
1558/1631

Christian menghentikan pijatan yang meny-


enangkan itu dan bergeser hingga dia
berbaring disampingku.

Kepalanya bersandar pada sikunya. Dia


mengerutkan kening.

"Apa yang kau pikir sudah kau katakan?"

Oh sial.

"Bahwa aku pikir kamu jelek, sombong, dan


kau adalah tak mampu di atas tempat tidur."

Dia mengerutkan keningnya sampai dalam.

"Yah, tentu saja aku akui semua itu, dan


sekarang kau telah membuat aku benar-ben-
ar tertarik. Apa yang kau sembunyikan
dariku, Miss Steele?"

Aku berkedip padanya dengan polos.

"Aku tidak menyembunyikan apapun."


1559/1631

"Anastasia, kau bukan seorang pembohong


yang pandai."

"Aku pikir kau akan membuatku tertawa


setelah berhubungan seks, dan kau tak bisa
melakukannya dengan cara itu."

914

Bibirnya tersenyum dengan khas.

"Aku tak bisa melawak."

"Mr. Grey! Sesuatu yang tak bisa kamu


lakukan?"

Aku menyeringai padanya, dan ia menyerin-


gai kembali.

"Tidak, tak ada harapan menjadi seorang


pelawak."

Dia tampak begitu bangga dengan dirinya


sendiri bahwa aku mulai tertawa.
1560/1631

"Aku juga bukan seorang pelawak,"

"Suara ketawamu sangat menyenangkan,"


bisiknya, dan ia membungkuk ke depan dan
menciumku.

"Dan kau menyembunyikan sesuatu,


Anastasia.

Mungkin aku harus menyiksamu dulu


supaya kau mengatakannya."

915

Aku bangun dengan tersentak. Aku baru saja


bermimpi terjatuh dari tangga, dan aku lang-
sung berdiri, sejenak mengalami disori-
entasi. Sudah gelap, dan aku berada di tem-
pat tidur Christian sendirian.

Sesuatu telah membangunkanku, suatu


pikiran yang mengganjal. Aku melirik jam
alarm di samping tempat tidurnya. Baru jam
1561/1631

5:00 pagi, tapi aku merasa segar. Bagaimana


bisa begini? Oh – ini karena masalah perbe-
daan waktu –saat ini jam 8:00 pagi di Geor-
gia. Sialan ... aku perlu minum pilku. Aku
merangkak turun dari tempat tidur, bersy-
ukur atas apa pun yang telah memban-
gunkanku. Aku bisa mendengar samar-
samar nada piano. Christian sedang me-
mainkannya. Aku harus melihat. Aku suka
menonton dia bermain. Masih telanjang,
Aku mengambil jubah mandiku dari kursi
dan berjalan pelan menyusuri koridor, aku
mengenakan jubah mandiku saat
mendengarkan suara magis dari ratapan
melodi yang datang dari ruangan besar.

Di kegelapan, Christian duduk memainkan


piano dengan diterangi cahaya, dan rambut
tembaganya berkilau mengkilap. Dia seperti
telanjang, meskipun aku tahu dia memakai
celana piyamanya.
1562/1631

Dia berkonsentrasi, bermain sangat syahdu,


hanyut dalam musik yang melankolis. Aku
ragu, menonton dari bayang-bayang, tidak
ingin mengganggunya. Aku ingin
memeluknyanya.

Dia tampak hanyut, bahkan sedih, pedih dan


kesepian

- atau mungkin itu hanya musik penuh


kesedihan 916

yang menyentuh. Dia telah selesai dengan la-


gunya, berhenti sebentar, kemudian mulai
bermain lagi.

Aku bergerak dengan hati-hati ke arahnya,


menggambarkan seperti ngengat mendekati
api ... ide itu membuatku tersenyum.

Dia melirik ke arahku dan mengerutkan ken-


ing sebelum pandangannya kembali ke
1563/1631

tangannya. Oh sial, apa dia marah bahwa


aku mengganggunya?

"Kau seharusnya tidur," tegurnya ringan.

Aku tahu dia sedang memikirkan sesuatu.

"Seharusnya kau juga," balasku tidak begitu


lembut.

Dia melirik ke atas lagi, bibirnya berkedut


dengan sedikit senyuman.

"Apakah kau memarahiku, Miss Steele?"

"Ya, Mr. Grey."

"Sebenarnya, aku tak bisa tidur." Dia


mengernyit lagi berkedip kesal atau marah di
wajahnya. Denganku?

Yang pasti tidak.


1564/1631

Aku mengabaikan ekspresi wajahnya dan


dengan sangat berani duduk di sampingnya
di bangku piano, menempatkan kepala di
bahunya yang telanjang untuk menonton
jari-jarinya yang lincah menekan 917

turts piano. Dia berhenti sejenak, dan kemu-


dian melanjutkan sampai selesai.

"Apa itu?" Aku bertanya pelan.

"Chopin. Opus 28, no4. Di E minor, jika kau


tertarik,"

bisiknya.

"Aku selalu tertarik apa yang kau lakukan."

Dia berbalik dan mencium rambutku.

"Aku tak bermaksud membangunkanmu."

"Tidak. Mainkan lagi yang satunya."


1565/1631

"Yang satunya?"

"Karya Bach yang kau mainkan pada malam


pertama saat aku menginap."

"Oh, Marcello."

Ia mulai bermain perlahan-lahan dengan


sengaja.

Aku merasakan gerakan tangan di bahunya


saat aku bersandar padanya dan
memejamkan mata. Sedih, menggetarkan ji-
wa berputar secara perlahan dan perasaan
syahdu disekitar kita, bergema dari dinding.

Ini adalah bagian melodi yang indah, bahkan


lebih sedih dari karya Chopin, dan aku kehil-
angan diriku untuk meratapi keindahannya.
Sampai batas tertentu, itu mencerminkan
seperti apa yang aku 918
1566/1631

rasakan. Kerinduan terasa pedih yang


mendalam.

Aku harus mengetahui pria luar biasa ini le-


bih baik lagi, untuk mencoba dan memahami
kesedihannya.

Semua terlalu cepat, musiknya telah


berakhir.

"Mengapa kau hanya bermain musik sedih


seperti ini?"

Aku duduk tegak dan menatap ke arahnya


saat ia mengangkat bahu sebagai jawaban
atas

pertanyaanku, ekspresinya waspada. "Jadi


kau berumur enam tahun saat kau mulai
bermain?" Aku mendesak.

Dia mengangguk, tampak waspada sekali.


Setelah beberapa saat ia mulai bercerita.
1567/1631

"Aku mulai belajar piano untuk menyen-


angkan ibu baruku."

"Untuk masuk ke dalam keluarga yang


sempurna?"

"Ya, begitulah," katanya mengelak. "Kenapa


kau bangun? Bukankah kau perlu memuli-
hkan diri dari aktivitas semalam?"

"Ini sudah jam 8:00 pagi untukku. Dan aku


perlu minum pilku."

Dia mengangkat alisnya dengan heran.

919

"Bagus, teringat," gumamnya, dan aku bisa


membuatnya terkesan. Bibirnya yang khas
setengah tersenyum.

"Hanya kau minum pil KB pada jam khusus


di zona waktu yang berbeda. Mungkin kau
harus menunggu setengah jam dan
1568/1631

kemudian satu jam setengah besok pagi. Jadi


akhirnya kau dapat minum pada waktu yang
wajar."

"Rencana bagus," aku bernapas. "Jadi apa


yang harus kita lakukan selama setengah
jam?" Aku mengedip polos padanya.

"Aku bisa memikirkan beberapa hal," ia


menyeringai, mata abu-abunya bersinar Aku
menatap balik tanpa ekspresi dan tubuhku
langsung meleleh dan mencair di bawah
tatapannya.

"Disisi lain, kita bisa bicara," saranku ber-


usaha tenang.

Alisnya berkerut.

"Aku lebih suka apa yang ada dalam pikir-


anku." Dia membawaku ke pangkuannya.
1569/1631

"Kau selalu lebih suka berhubungan seks


dari pada bicara," Aku tertawa,menenangkan
diri dengan memegang lengan atasnya.

920

"Benar. Terutama denganmu." Dia mencium


rambutku dan berpindah dari bawah
telingaku ke tenggorokanku. "Mungkin
diatas pianoku," dia berbisik.

Oh. Seluruh tubuhku mengencang


memikirkan hal itu. Piano. Wow.

"Aku ingin mendapatkan sesuatu kejelasan


dulu,"

bisikku saat denyut nadiku mulai cepat, dan


dewi batinku memejamkan mata, bibirnya
memperlihatkan padaku rasa kenikmatan.

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan


serangan sensual itu.
1570/1631

"Selalu begitu bersemangat untuk informasi,


Miss Steele. Kejelasan mengenai apa? Dia
menyentuh kulitku di dasar leherku, menci-
um dengan lembut.

"Kita," bisikku sambil memejamkan mata.

"Hmm. Bagaimana dengan kita ?" Dia ber-


henti sejenak dari ciumannya sepanjang
bahuku.

"Perjanjian."

Dia mengangkat kepalanya untuk menatap


ke arahku, sedikit geli di matanya, dan
mendesah. Ia mengusap ujung jarinya di
pipiku.

921

"Yah, aku pikir perjanjian sudah dibi-


carakan, bukankah begitu?" Suaranya
1571/1631

rendah dan serak, matanya lembut. "Sudah


dibicarakan?"

"Sudah dibicarakan." Dia tersenyum. Aku


ternganga dengan bingung.

"Tapi dulu kau begitu antusias."

"Yah, itu dulu sebelum ini. Tapi, Aturan tak


perlu diperbincangkan, tapi masih berlaku."
Ekspresinya sedikit mengeras.

"Sebelum? Sebelum apa?"

"Sebelum," ... Dia diam sebentar, dan eks-


presinya kembali waspada, "lebih." Dia
mengangkat bahu.

"Oh."

"Selain itu, kita sudah pernah berada di ru-


ang bermain dua kali sekarang, dan kau be-
lum lari menjerit ketakutan."
1572/1631

"Apakah kau kira aku seperti itu?"

"Tidak ada satupun yang kau lakukan bisa


dikira, Anastasia," katanya datar.

"Jadi, biarkan aku menjadi jelas. Kau hanya


ingin aku mengikuti semua aturan perjanjian
sepanjang waktu tetapi tidak perlu menan-
datangani perjanjian itu?"

922

"Kecuali di ruang bermain. Aku ingin kau


mengikuti semangat dari perjanjian itu pada
saat di ruang bermain, dan ya, aku ingin kau
untuk mengikuti aturan - sepanjang waktu.
Dan aku tahu kau akan aman, dan aku akan
bisa memilikimu kapanpun aku mau."

"Dan jika aku melanggar salah satu aturan?"

"Kalau begitu aku akan menghukummu."

"Bukankah kau perlu persetujuanku?"


1573/1631

"Ya, aku akan melakukannya."

"Dan jika aku mengatakan tidak?"

Ia menatap padaku selama beberapa saat,


dengan ekspresi bingung.

"Jika kau mengatakan tidak, Kau harus


mengatakan tidak. Aku akan menemukan
cara untuk

membujukmu."

Aku menjauhkan diri darinya dan berdiri.


Aku butuh jarak tertentu. Dia mengernyit
saat aku menatap ke arahnya. Dia tampak
bingung dan waspada lagi.

"Jadi, aspek hukuman masih tetap ada."

"Ya, tapi hanya jika kau melanggar aturan."

923
1574/1631

"Aku harus kembali membacanya," kataku,


berusaha mengingat detail.

"Aku akan mengambilnya untukmu." Nada


bicaranya tiba-tiba berubah jadi seperti
bisnis.

Whoa. Pembicaraan ini jadi serius begitu ce-


pat. Dia bangkit dari piano dan berjalan
dengan gesit ke ruang kerjanya. Aku merasa
kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk. Astaga,
aku butuh minum teh. Membahas hubungan
masa depan kami pada jam 5:45 pagi saat
dia belum sibuk dengan pekerjaan yang lain

- apakah ini bijaksana? Aku masuk dapur


yang masih gelap. Di mana lampunya? Aku
menyalakannya, dan menuangkan air ke
dalam ketel. Pilku! Aku mencari di tasku
yang kutinggalkan di bar sarapan dan
dengan cepat menemukannya. Kutelan satu.
Pada saat aku selesai menelan pilku,
1575/1631

Christian sudah kembali, duduk di salah satu


kursi bar, mengamatiku dengan penuh
perhatian.

"Ini dia." Dia memberikan selembar kertas


diketik ke arahku, dan aku melihat bahwa
dia mencoret beberapa hal.
ATURAN
Yang harus di patuhi:

924

Submisif akan mematuhi setiap instruksi


yang diberikan oleh dominan langsung tanpa
ragu atau hambatan dan dengan cara yang
cepat.

Submisif akan menyetujui pada semua aktiv-


itas seksual yang dianggap cocok dan meny-
enangkan dengan dominan kecuali aktivitas
yang diuraikan dalam batasan yang keras
(Lampiran A). Dia akan melakukannya
dengan penuh semangat dan tanpa ragu.

Tidur:

Submissive akan memastikan dia


mendapatkan minimal delapan tujuh jam
1577/1631

tidur malam ketika ia tidak dengan


Dominan.

Makanan:

Submisif makan secara teratur untuk men-


jaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar
resep makanan (Lampiran 4). Submisif tidak
akan makan camilan di antara waktu makan,
kecuali buah.

Pakaian:

Saat bersama dominan, Submisif akan men-


genakan pakaian yang hanya disetujui oleh
Dominan. Dominan akan menyediakan ang-
garan pakaian untuk Submisif, Submisif
akan memakainya. Dominan akan mene-
mani Submisif membeli pakaian atas
persetujuannya.

Latihan kebugaran:
1578/1631

Dominan harus menyediakan Submisif


dengan pelatih pribadi empat tiga kali sem-
inggu setiap sesi selama 925

satu jam pada waktu yang disepakati ber-


sama antara pelatih pribadi dan Submisif.
Pelatih pribadi akan melaporkan kepada
yang Dominan tentang kemajuan Submisif.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisif akan menjaga kebersihan diri dan


mencukur dan atau wax setiap waktu. Sub-
misif akan mengunjungi salon kecantikan
yang dominan pilih dan waktunya yang akan
ditentukan oleh dominan, dan menjalani
perawatan apa pun yang anggap cocok oleh
dominan.

Keselamatan Pribadi:
1579/1631

Submisif tidak akan minum berlebihan, mer-


okok, menggunakan obat-obatan terlarang
atau menempatkan dirinya dalam bahaya.

Kualitas pribadi:

Submisif tidak boleh melakukan hubungan


seksual dengan orang lain selain dengan
Dominan. Submisif harus bersikap sopan
dan sederhana setiap saat. Dia harus
menyadari bahwa perilakunya adalah re-
fleksi langsung dengan Dominan. Dia harus
bertanggung jawab atas semua kejahatan,
kesalahan dan perilaku buruk yang dilak-
ukan saat tidak dengan Dominan.

Gagal mematuhi seperti yang di atas akan


berakibat pada hukuman langsung, sifatnya
akan ditentukan oleh Dominan.

"Jadi hal kepatuhan masih berlaku?"

926
1580/1631

"Oh, ya." Dia menyeringai.

Aku menggeleng geli, dan sebelum aku


menyadarinya, aku memutar mata padanya.

"Apa kau memutar mata padaku, Anastas-


ia?" Dia mengambil nafas.

Oh Sial.

"Mungkin saja, tergantung reaksimu akan


seperti apa."

"Sama seperti biasa," katanya sambil


menggelengkan kepalanya sedikit, matanya
bersinar dengan kegembiraan.

Aku menelan ludah dan getaran kegem-


biraan mengalir ketubuhku.

"Jadi ... " sialan. Apa yang akan aku lakukan?

"Ya?" Dia menjilati bibir bawahnya.


1581/1631

"Kau ingin memukul pantatku sekarang."

"Ya. Dan aku akan melakukannya. "

"Oh, begitu, Mr. Grey?" Aku menantang,


menyeringai ke arahnya. Dua orang baru
bisa melakukan permainan ini.

927

"Apa kau akan menghentikanku?"

"Kau harus menangkapku dulu."

Matanya melebar sedikit, dan dia meringis,


perlahan-lahan bangkit berdiri.

"Oh, begitu, Miss Steele?"

Bar sarapan memisahkan kami. Aku begitu


bersyukur atas keberadaannya pada saat ini.
1582/1631

"Dan kau menggigit bibirmu," dia bernafas,


bergerak perlahan ke kiri saat aku berpindah
tempat.

"Kau tak akan melakukan," godaku. "Karena,


kau juga memutar matamu." Aku mencoba
memberi alasan padanya. Dia terus bergerak
ke kiri, begitu juga denganku.

"Ya, tapi kau baru saja meningkatkan


taruhan yang menyenangkan dalam per-
mainan ini." Matanya menyala dan antisi-
pasi liar terpancar darinya.

"Aku lumayan cepat, tahu." Aku berusaha


untuk bersikap tenang.

"Aku juga"

Dia mengikutiku, di dapurnya sendiri.

928

"Apa kau akan menyerah?" Tanyanya.


1583/1631

"Pernahkah aku?"

"Miss Steele, apa maksudmu?" Dia


menyeringai. "Ini akan lebih buruk bila aku
harus datang dan menangkapmu."

"Itu hanya jika kau bisa menangkapku,


Christian.

Dan sekarang, aku tak berniat membiarkan


kau menangkapku."

"Anastasia, kau bisa jatuh dan melukai di-


rimu sendiri. Yang akan menempatkanmu
bertentangan langsung peraturan nomor
tujuh."

"Aku sudah dalam bahaya sejak aku bertemu


denganmu, Mr. Grey, dengan atau tanpa
aturan."

"Ya kau memang benar." Dia berhenti se-


jenak, dan alisnya sedikit berkerut.
1584/1631

Tiba-tiba, ia menekuk lututnya mendekatiku,


membuatku menjerit dan berlari ke meja ru-
ang makan. Aku berhasil melarikan diri, me-
nempatkan meja di antara kami. Hatiku ber-
debar dan adrenalin sudah melonjak
keseluruh tubuhku ....oh boy ... ...

begitu mendebarkan. Aku merasa jadi anak-


anak lagi, meski tak tepat. Aku mengawas-
inya dengan hati-hati saat ia sengaja
melangkah ke arahku. Aku mundur satu
inchi.

929

"Kau tentu tahu bagaimana mengalihkan


perhatian seorang pria, Anastasia."

"Kami berusaha untuk menyenangkan, Mr.


Grey.

Mengalihkan perhatianmu dari apa?"


1585/1631

"Hidup. Alam semesta." Dia melambaikan


satu tangannya samar-samar.

"Kau tampak sedang memikirkan sesuatu


saat kau bermain tadi."

Dia berhenti dan melipat tangannya, eks-


presinya geli.

"Kita bisa melakukan ini sepanjang hari, say-


ang, tapi aku akan menangkapmu, dan han-
ya akan lebih buruk untukmu saat aku lak-
ukan itu."

"Tidak, kau tak akan melakukan." Aku tak


boleh terlalu percaya diri. Aku ulangi ini se-
bagai mantra.

Bawah sadarku telah menemukan sepatu


Nikenya, dan dia mulai.

"Siapapun akan berpikir kau tak ingin aku


untuk menangkapmu."
1586/1631

"Aku memang tidak ingin. Itu intinya. Aku


merasakan hukuman sama caranya dengan
kau merasakan saat aku menyentuhmu."
Tiba-tiba sikapnya berubah dalam seperseki-
an detik. Hilang sudah Christian yang meny-
enangkan, dan ia berdiri 930

menatapku seolah aku sudah menamparnya.


Dia pucat.

"Itukah yang kau rasakan?" Bisiknya.

Empat kata, dan cara dia mengucapkannya,


berbicara banyak. Oh tidak. Memberitahuku
lebih banyak tentang dia dan bagaimana
perasaannya.

Menceritakan tentang ketakutan dan keben-


cian. Aku mengerutkan kening. Tidak, aku
tak merasa bahwa itu buruk. Tidak mungkin.
Apa yang aku lakukan?
1587/1631

"Tidak, tidak cukup mempengaruhiku seban-


yak itu, namun itu bisa memberimu sebuah
gambaran,"

gumamku, menatap cemas ke arahnya.

"Oh," katanya.

Ya ampun. Tampaknya dia benar-benar bin-


gung, seperti aku telah menarik karpet dari
bawah kakinya.

Mengambil napas dalam-dalam, aku ber-


gerak mengelilingi meja sampai aku berdiri
di depannya, menatap mata mempri-
hatinkan itu.

"Kau sangat membencinya?" Dia bernafas,


matanya ketakutan.

"Yah ... tidak juga," aku meyakinkan dia.


Astaga – itu bagaimana perasaannya ketika
orang yang menyentuhnya?
1588/1631

931

"Tidak aku merasa seperti bermuka dua


tentang hal itu. Aku tak menyukainya, tapi
aku juga tak membencinya."

"Tapi tadi malam, di ruang bermain, kau ..."


dia tidak melanjutkan.

"Aku melakukannya untukmu, Christian,


karena kau membutuhkannya. Tapi aku
tidak suka. Kau tak menyakitiku tadi malam.

Itu dalam konteks yang berbeda, dan secara


internalaku bisa membenarkan, dan aku per-
caya padamu. Tetapi bila kau ingin
menghukumku, aku khawatir bahwa kau
akan menyakitiku."

Mata abu-abunya berkilau seperti badai


bergejolak.
1589/1631

Waktu berjalan, dan berkembang dan hilang


sebelum ia menjawab pelan.

"Aku ingin menyakitimu. Tapi tak melebihi


apa yang tidak bisa kau tahan."

Sialan!

"Kenapa?"

Dia mengangkat tangannya ke rambutnya,


dan ia mengangkat bahu.

"Aku hanya membutuhkannya." Dia berhenti


sejenak, menatapku dengan kesedihan, dan
ia menutup 932

matanya dan menggeleng. "Aku tak bisa


mengatakannya padamu," bisiknya.

"Tak bisa atau tak mau?"

"Tak mau."
1590/1631

"Jadi kau tahu kenapa."

"Ya."

"Tapi kau tak akan memberitahuku."

"Jika aku melakukannya, kau akan lari


berteriak ketakutan dari ruangan ini, dan
kau tak akan pernah ingin kembali." Dia
menatapku hati-hati. "Aku tak bisa mengam-
bil risiko itu, Anastasia."

"Kau ingin aku tinggal."

"Lebih dari yang kau tahu. Aku tak tahan ke-


hilangan dirimu."

Oh...

Dia menatap ke arahku, dan tiba-tiba, dia


menarikku ke dalam pelukannya dan dia
menciumku, menciumku penuh gairah.
Membuatku benar-benar terkejut, dan aku
1591/1631

merasakan panik dan sangat membutuhkan


ciumannya.

933

"Jangan tinggalkan aku. Kau bilang kau tak


akan meninggalkanku, dan kau memintaku
untuk tak meninggalkanmu, dalam tidur-
mu," bisiknya di bibirku.

Oh ... pengakuanku saat tidur malam.

"Aku tak ingin pergi." Dan hatiku mantap,


berubah terbalik.

Orang ini membutuhkan. Ketakutannya ter-


lihat jelas, tapi dia tersesat ... di suatu tem-
pat dalam kegelapan.

Matanya melebar dan suram dan tersiksa.


Aku bisa menenangkannya. Bergabung
dengannya sebentar di kegelapan dan mem-
bawanya ke tempat terang.
1592/1631

"Tunjukkan padaku," bisikku.

"Tunjukkan padamu?"

"Tunjukkan padaku seberapa besar


sakitnya."

"Apa?"

"Hukum aku. Aku ingin tahu seberapa buruk


yang bisa kutahan."

Christian melangkah mundur dariku, benar-


benar bingung.

"Kau akan mencoba?"

934

"Ya." Tapi aku memiliki motif tersembunyi.


Jika aku melakukan ini untuknya, mungkin
dia akan membiarkanku menyentuhnya.

Dia berkedip padaku.


1593/1631

"Ana, kau begitu membingungkan."

"Aku juga bingung. Aku sedang berusaha


memecahkannya. Kau dan aku akan tahu,
sekali dan untuk selamanya, jika aku bisa
melakukan ini. Jika aku bisa menangani hal
ini, maka mungkin kau - "

kata-kataku gagal, dan matanya melebar


lagi. Dia tahu aku mengacu untuk bisa meny-
entuhnya. Untuk beberapa saat, dia tampak
terkoyak, tapi kemudian tekad baja menem-
pel di wajahnya, dan ia menyempit matanya,
menatapku penuh pertimbangan seolah be-
gitu beratnya untuk memilih ini.

Mendadak, dia menggenggam sekaligus

mencengkeram tanganku dan berbalik,


membawaku keluar dari ruangan besar,
menaiki tangga, dan menuju ruang bermain.
Kenikmatan dan rasa sakit, hadiah dan
1594/1631

hukuman - kata-katanya sudah lama


bergema dalam pikiranku.

"Aku akan menunjukkan padamu seberapa


buruk bisa terjadi, dan kau bisa membuat
pikiranmu jadi terbuka." Dia berhenti dekat
pintu. "Apa kau siap untuk ini?"

935

Aku mengangguk, pikiranku sudah bulat,


dan aku merasa agak pusing, lemah karena
semua darah meninggalkan wajahku. Dia
membuka pintu, dan masih memegang tan-
ganku, meraih apa yang tampak seperti
sabuk dari rak di samping pintu, lalu mem-
bawaku ke bangku kulit merah di pojok
ruangan.

936

"Membungkuklah di atas bangku," bisiknya


lembut.
1595/1631

Oke. Aku bisa melakukan ini. Aku mem-


bungkuk di atas kulit lembut halus. Dia
mengangkat jubah mandiku.

Diam-diam dalam pikiranku, aku agak terke-


jut karena dia tak menyuruhku melepasnya.
Gila, aku tahu ini akan terasa sakit ....
Bawah sadarku telah pingsan, dan dewi
batinku berusaha untuk terlihat berani.

"Kita di sini karena kau mengatakan ya,


Anastasia.

Dan kau berlari dariku. Aku akan memukul-


mu enam kali, dan kau akan menghitung
denganku."

Kenapa sih dia tak langsung menyelesaik-


annya? Dia selalu membuat seperti makanan
untuk
1596/1631

menghukumku. Aku memutar mata,


menyadari sepenuhnya ia tak dapat
melihatku.

Dia mengangkat ujung jubah mandiku, dan


untuk beberapa alasan, ini terasa lebih intim
daripada telanjang. Dengan lembut dia
membelai pantatku, tangannya hangat mem-
belai kedua pantatku dan turun ke bagian
atas pahaku.

"Aku melakukan ini supaya kau ingat untuk


tidak lari dariku, dan meskipun menyen-
angkan, aku tak ingin kau lari dariku,"
bisiknya.

Dan ironisnya aku tidak lupa. Aku berlari


untuk 937

menghindari ini. Jika dia membuka tan-


gannya, aku akan lari ke dia, bukan menjauh
darinya.
1597/1631

"Dan kau memutar mata padaku. Kau tahu


bagaimana perasaanku tentang itu." Tiba-
tiba, hilanglah – ketakutan, gelisah,gugup
dalam nada suaranya. Dia sudah kembali
dari manapun dia berada. Aku mendengar
dalam nada suaranya, caranya dia menem-
patkan jemarinya di pantatku, memegangku
- dan perubahan suasana di dalam kamar.

Aku memejamkan mata, menguatkan diri


menerima pukulan. Tiba-tiba pukulannya
datang sangat keras, bunyi keras melintas
pantatku, dan pukulan dengan sabuk ini
yang aku takutkan. Aku berteriak tanpa
sadar, dan mengambil udara banyak-
banyaknya.

"Hitung, Anastasia!" Perintahnya.

"Satu!" Aku berteriak padanya, dan


kedengarannya seperti sebuah sumpah
serapah.
1598/1631

Dia mencambukku lagi, dan denyut rasa


sakit dan sangat terasa di sepanjang garis
sabuk. Sialan ... itu sangat cerdas

"Dua!" Aku berteriak. Rasanya begitu lega


bisa menjerit.

Napasnya tak teratur dan kasar. Sementara


napasku hampir tak terdengar karena aku
merasa putus asa, 938

seluruh jiwaku berusaha sekuat tenaga men-


cari beberapa kekuatan batin. Sabuknya
kembali melukai bokongku.

"Tiga!" Air mata yang tak diinginkan jatuh ke


luar dari mataku. Astaga - rasanya lebih sakit
daripada yang kupikirkan -

jauh lebih sakit dibanding dengan telapak


tangan. Dia tidak menahannya lagi.
1599/1631

"Empat!" Aku berteriak saat sabuk


dilecutkan lagi, dan sekarang air mengalir di
pipiku.

Sebenarnya aku tak ingin menangis. Ini


membuatku marah bahwa aku menangis.
Dia mencambukku lagi.

"Lima." Suaraku terdengar seperti tersedak,


tertahan oleh isakan, dan pada saat ini, aku
pikir aku membencinya. Sekali lagi, aku bisa
melakukan satu lagi. Pantatku terasa seolah-
olah terbakar.

"Enam," aku berbisik karena sengatan sep-


erti melepuh sangat sakit, dan aku
mendengar dia menjatuhkan sabuk di be-
lakangku, dan menarikku ke dalam pe-
lukannya, dengan terengah-engah dan pen-
uh kasih ... dan aku tak ingin bersama dia.

"Lepaskan ... tidak ... "Dan aku menemukan


diriku berusaha untuk melepaskan dari
1600/1631

pelukannya, mendorong menjauhinya.


Melawannya.

939

"Jangan sentuh aku!" Aku mendesis. Aku


berdiri tegak dan menatapnya, dan dia
menonton seolah-olah aku mau meledak,
mata abu-abunya melebar, geli.

Dengan marah aku menghapus air mata


yang keluar dari mataku dengan punggung
tanganku,

memelototinya.

"Jadi inikah yang benar-benar kau sukai?


Aku, seperti ini?" aku menggunakan lengan
jubah mandi untuk membersihkan
hidungku.

Dia menatap ke arahku dengan waspada.

"Yah, kau anak orang brengsek."


1601/1631

"Ana," dia memohon, terkejut.

"Jangan coba-coba menyebut Ana ku! Kau


harus bisa memilah kemarahanmu, Grey!"
Setelah itu, aku berbalik dengan kaku, dan
keluar dari ruang bermain, menutup pintu
dengan pelan di belakangku.

Aku memegang hendel pintu di belakangku


dan kembali bersandar sebentar di pintu.
Pergi kemana?

Apa aku akan lari? Apa aku akan tinggal?


Aku sangat marah, air mata panas mendidih
marah tumpah di pipiku, dan aku mengusap
dengan geram kesamping.

Aku hanya ingin meringkuk. Meringkuk dan


memulihkan diri dengan beberapa cara.

Menyembuhkan keyakinanku yang sudah


hancur berantakan. Bagaimana mungkin aku
sebodoh itu?
1602/1631

940

Tentu saja rasanya akan terasa sakit.

Dengan ragu-ragu, aku menggosok pantatku.


Aah!

sakit. Ke mana aku akan pergi? Tak mungkin


kekamarnya. Kamarku, atau ruang yang
akan menjadi milikku, tidak, itu adalah mi-
likku ... milikku.

Inilah sebabnya mengapa dia ingin aku


memilikinya.

Dia tahu aku akan membutuhkan jarak


darinya.

Aku berjalan kaku sendirian ke kamar, sadar


bahwa Christian dapat mengikutiku. Masih
gelap di kamar tidur, fajar menyingsing
masih redup di cakrawala.
1603/1631

Aku naik ke tempat tidur dengan canggung,


hati-hati untuk tidak duduk karena pantatku
terasa sakit dan perih Aku menarik jubah
mandi, membungkus tubuhku, dan mer-
ingkuk dan benar-benar melepaskan - men-
angis keras ke bantalku.

Apa yang kupikirkan? Mengapa aku membi-


arkan dia melakukan itu padaku? Aku ingin
kegelapan, untuk menjelajahi bagaimana itu
bisa menjadi buruk - tapi itu terlalu gelap
untukku. Aku tak bisa melakukan ini.
Namun, ini yang dia lakukan, beginilah cara
dia menyukainya.

Peringatan itu membuatku sadar. Dan men-


jadi jelas tentang dia, dia memperingatkanku
dan

memperingatkanku sekali lagi. Dia tak nor-


mal. Dia memiliki kebutuhan yang tak bisa
aku penuhi. Aku menyadari itu sekarang.
Aku tak ingin dia memukulku seperti itu lagi.
1604/1631

Aku berpikir dia memukulku sudah dua kali,


dan betapa mudahnya 941

dia melakukan perbedaan itu padaku. Apa


itu cukup baginya? Aku menangis lebih keras
ke bantal. Aku akan kehilangan dia. Dia tak
akan mau bersamaku jika aku tak bisa mem-
berikan yang ia inginkan.

Mengapa, mengapa, mengapa aku jatuh


cinta dengan Fifty Shades? Mengapa?
Kenapa aku tidak mencintai José, atau Paul
Clayton, atau seseorang seperti aku?

Oh, dia terlihat bingung saat aku


meninggalkannya.

Aku begitu kejam, sangat terkejut dengan


kekejaman itu ... maukah dia memaafkanku
... Maukah aku memaafkannya? Pikiranku
jadi kacau semua dan campur aduk, bergema
dan memantul dari bagian dalam kepalaku.
Bawah sadarku menggeleng sedih, dan dewi
1605/1631

batinku sama sekali tak terlihat. Oh, ini ada-


lah pagi yang gelap bagi jiwaku. Aku
sendirian.

Aku menginginkan Ibuku. Aku ingat kata-


kata perpisahannya di bandara, Ikuti kata
hatimu, sayang, tolong - cobalah untuk tak
berpiikir terlalu berlebihan.

Relaks dan nikmati dirimu sendiri. Kau


masih begitu muda, sayang. Kau punya
banyak waktu untuk mencari pengalaman
hidup, hanya biarkan itu mengalir saja.

Kau layak mendapatkan yang terbaik dari


segalanya.

Aku mengikuti kata hatiku, dan yang aku


dapatkan adalah pantat yang sakit dan men-
derita, jadi patah semangat untuk menun-
jukkan itu. Aku harus pergi.
1606/1631

Itu saja ... Aku harus meninggalkannya. Dia


tidak baik untukku, dan aku tidak baik
untuknya.

942

Bagaimana mungkin kita bisa membuat ini


berjalan?

Dan membayangkan tak melihat dia lagi


praktis membuatku sesak napas ... Fifty
Shades-ku.

Aku mendengar suara klik pintu dibuka. Oh


tidak -

dia ke sini. Dia menempatkan sesuatu di atas


meja samping tempat tidur, dan tempat
tidur terasa bergerak saat ia berbaring di
belakangku.

"Sst," dia mengambil nafas, dan aku ingin


menarik diri dari dia, pindah ke sisi lain
1607/1631

tempat tidur, tapi aku seperti lumpuh. Aku


tak bisa bergerak dan berbaring kaku, tak
bisa digerakkan sama sekali. "Jangan meno-
lakku, Ana, kumohon," bisiknya. Dengan
lembut, dia menarikku ke dalam pe-
lukannya, membenamkan hidungnya di
rambutku, mencium leherku.

"Jangan membenciku," dia bernafas lembut


di kulitku, suaranya terdengar sangat sedih.
Hatiku membeku dan menangis terisak. Dia
terus menciumku dengan lembut, penuh
kasih, tapi aku tetap menjaga jarak dan
waspada.

Kami berbaring bersama seperti ini, tidak


berkata apa-apa sampai lama. Dia hanya
memelukku, dan perlahan-lahan, aku men-
jadi tenang dan berhenti menangis. Fajar tel-
ah datang, dan cahaya lembut menjadi ter-
ang berganti pagi, dan kami masih berbaring
dengan tenang.
1608/1631

"Aku membawa beberapa Advil dan be-


berapa krim arnica," katanya setelah lama
dalam diam.

943

Aku berbalik sangat pelan-pelan dalam pe-


lukannya hingga aku bisa berhadapan
dengannya. Kepalaku bertumpu di
lengannya. Matanya abu-abu keras dan hati-
hati.

Aku menatap wajah yang tampan. Dia mem-


beri jarak, tapi matanya terus menatapku,
hampir tidak berkedip. Oh, dia terlihat be-
gitu mendebarkan. Dalam waktu singkat, dia
menjadi begitu, terlihat sangat sayang
padaku. Aku mengulurkan tangan, membelai
pipinya dan menjalankan ujung jariku ke
janggutnya.

Dia menutup matanya dan sedikit


menghembuskan napas.
1609/1631

"Maafkan aku," bisikku.

Dia membuka matanya dan menatapku


bingung.

"Untuk apa?"

"Untuk apa yang sudah aku katakan."

"Kau tak mengatakan apapun yang tak aku


tahu."

Dan matanya melunak lega. "Maaf aku


menyakitimu."

Aku mengangkat bahu.

"Aku yang minta." Dan sekarang aku tahu.


Aku menelan ludah. Ini dia. Aku perlu
mengatakan bagianku. "Kupikir aku tak bisa
menjadi segalanya seperti yang kau
inginkan," bisikku. Matanya melebar 944
1610/1631

sedikit, dan ia berkedip, ekspresi kembali


ketakutan.

"Kau adalah segalanya yang aku inginkan."

Apa?

"Aku tak paham. Aku bukan seorang yang


patuh, dan kau pasti sangat yakin bahwa aku
tak akan membiarkanmu melakukan itu lagi
padaku. Dan itu sesuatu yang kau butuhkan,
kau bilang begitu."

Dia menutup matanya lagi, dan aku bisa me-


lihat segudang emosi melintasi wajahnya.
Saat ia membuka matanya kembali, ekspres-
inya suram. Oh tidak.

"Kau benar. Aku seharusnya membiarkanmu


pergi.

Aku tak baik untukmu."


1611/1631

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk karena


setiap helai rambut di tubuhku berdiri minta
perhatian, dan dunia seperti jatuh men-
jauhiku, meninggalkan semuanya, menyi-
sakan lubang yang dalam bagiku.

Oh tidak.

"Aku tak ingin pergi," bisikku. Sialan - ini


dia. Bayar atau mainkan. Air mata keluar di
mataku sekali lagi.

"Aku juga tak ingin kau pergi," ia berbisik,


nada suaranya kasar. Dia meraihku dan
dengan lembut membelai pipiku dan men-
gusap air mata dengan ibu jarinya. "Aku
menjadi hidup sejak aku bertemu 945

denganmu." Ibu jari menelusuri kontur bibir


bawahku.

"Aku juga," bisikku. "Aku jatuh cinta pada-


mu, Christian."
1612/1631

Matanya melebar lagi, tapi kali ini, terkejut,


benar-benar ketakutan.

"Tidak," dia bernafas seolah aku memdorong


udara keluar darinya.

Oh tidak.

"Kau tak bisa mencintaiku, Ana. Tidak ... ini


salah."

Dia ketakutan.

"Salah? Kenapa salah?"

"Yah, melihatlah dirimu. Aku tak bisa mem-


buatmu bahagia." Suaranya sedih.

"Tapi kau membuatku bahagia." Aku


mengernyit.

"Tidak pada saat ini, tidak melakukan apa


yang ingin aku lakukan."
1613/1631

Ya ampun. Inilah faktanya. Inilah intinya -

ketidakcocokan - dan semua yang ada did-


alam pikirannya.

"Kita tak akan bisa melewati itu, ya kan?"


Bisikku, 946

kepalaku berdenyut ketakutan.

Dia menggeleng muram. Aku menutup


mataku. Aku tak sanggup melihatnya.

"Yah ... lebih baik aku pergi," bisikku,


mengernyit saat aku duduk.

"Tidak, jangan pergi." Suaranya seperti


panik.

"Tak ada gunanya aku tinggal." Tiba-tiba,


aku merasa lelah, benar-benar kelelahan,
dan aku ingin pergi sekarang. Aku turun dari
tempat tidur, dan Christian mengikuti.
1614/1631

"Aku akan berpakaian. Aku ingin sedikit


privasi,"

kataku, suaraku datar dan kosong saat aku


meninggalkan dia berdiri di kamar tidur.

Menuju lantai bawah, aku melirik ruangan


besar, berpikir bagaimana hanya beberapa
jam sebelumnya aku menyandarkan kepala
di bahunya saat ia memainkan piano. Begitu
banyak yang terjadi sejak itu. Aku membuka
mataku dan melihat sekilas sejauh mana ker-
usakan moralnya, dan sekarang aku tahu dia
tak sanggup mencintai seseorang - tak mam-
pu untuk memberi atau menerima cinta. Ke-
takutan terburukku telah terwujud. Dan an-
ehnya, itu sangat melegakan.

Rasanya sangat menyakitkan hingga aku


menolak untuk mengakuinya. Aku merasa
mati rasa. Entah 947
1615/1631

bagaimana aku seakan keluar dari tubuhku


dan aku sekarang menjadi pengamat biasa
untuk mengungkap tragedi. Aku mandi
dengan cepat dan sistematis, hanya berpikir
setiap detik di hadapanku. Sekarang me-
nekan botol sabun mandi. Mengembalikan
botol sabun mandi di rak. Menggosokkan di
wajah, di bahu

... dan terus, semuanya mudah, tindakan


yang mekanis, membutuhkan pengalaman
mekanis yang sederhana.

Aku selesai mandi – dan karena aku tidak


mengeramas rambutku, aku dapat menger-
ingkan diri dengan cepat. Aku berpakaian di
kamar mandi, mengambil jeansku dan t-
shirt dari koper kecilku.

Jeansku terasa melukai pantatku, tapi terus


terang, aku menyambut rasa sakit itu karena
mengalihkan pikiranku dari apa yang terjadi
pada patah hatiku.
1616/1631

Aku membungkuk untuk menutup koperku,


dan bungkusan hadiah untuk Christian men-
arik perhatianku, pesawat model kit glider
Blahnik L23, dia harus merakit dulu. Air
mata mengancam. Oh tidak ...

harusnya lebih bahagia, bila ada harapan un-


tuk lebih.

Aku mengeluarkan persoalan ini, menget-


ahui bahwa aku perlu memberikan ini
padanya. Segera, aku merobek sepotong ker-
tas kecil dari notebookku, buru-buru
menulis catatan untuknya, dan biarkan di
atas kotak.

Ini mengingatkanku saat-saat


bahagia.

948
Terima kasih.
Ana
Aku menatap diriku di cermin. Sebuah
tatapan seperti hantu yang pucat dan angker
ke arahku. Aku meraup rambutku mengikat
menjadi ekor kuda dan mengabaikan kondisi
kelopak mataku yang membengkak karena
tangisan. Bawah sadarku mengangguk
setuju. Bahkan dia tahu untuk tidak menjadi
pemarah saat ini. Aku tak percaya bahwa
duniaku telah runtuh di sekitarku menjadi
tumpukan abu, semua harapan dan impian
secara kejam menghilang. Tidak, tidak tidak
jangan berpikir tentang hal itu. Jangan
sekarang, belum. Ambil napas dalam-dalam,
aku mengambil koperku, dan setelah me-
nempatkan kit glider dan catatanku di atas
bantal, aku menuju ruang besar.

Christian sedang menelpon. Dia memakai


jeans hitam dan t-shirt. Kakinya telanjang.
1619/1631

"Dia bilang apa!" Ia berteriak, membuatku


melompat.

"Yah, dia bisa memberitahu kita kebenaran


itu.

Nomornya berapa, aku akan menelponnya...


Welch, ini benar-benar kacau." Dia melirik.
Dan tidak mengalihkan matanya yang gelap
dan murung dariku.

"Cari dia," bentak dia dan menekan tombol


off.

Aku berjalan ke sofa dan mengambil


ranselku, berusaha sebisa mungkin
mengabaikannya. Aku 949

mengambil Mac dari ransel dan berjalan


kembali ke dapur, menempatkannya hati-
hati di bar sarapan, bersama dengan Black-
Berry dan kunci mobil. Saat aku berbalik
1620/1631

menghadapi dia, dia menatapku, tertegun


dengan ketakutan.

"Aku butuh uang dari Beetle-ku yang dijual


Taylor."

Suaraku jelas dan tenang, tanpa emosi ... lu-


ar biasa.

"Ana, aku tidak ingin barang-barang ini,


semuanya milikmu," katanya tak percaya.
"Tolong, ambil semuanya."

"Tidak Christian – Aku semata-mata mener-


ima semua itu di bawah kesabaran – dan aku
tidak menginginkan ini lagi."

"Ana, yang rasional dong," dia menegurku,


bahkan setelah sekarang.

"Aku tak ingin sesuatu yang akan men-


gingatkanku padamu. Aku hanya perlu uang
1621/1631

dari mobilku yang dijual Taylor." Suaraku


cukup monoton.

Dia terkesiap.

"Apa kau benar-benar mencoba melukaiku?"

"Tidak." Aku mengerut menatapnya. Tentu


saja tidak

... aku mencintaimu. "Jelas tidak. Aku men-


coba untuk menjaga diriku sendiri," bisikku.
Karena kau tak menginginkanku sebesar aku
menginginkanmu.

950

"Tolong, Ana, ambil barang-barang itu."

"Christian, aku tak ingin bertengkar - aku


hanya perlu uang."

Dia menyempit matanya, tapi aku tak lagi


terintimidasi olehnya. Yah, hanya sedikit.
1622/1631

Aku balik memandang tanpa ekspresi, tak


berkedip atau mundur.

"Maukah kau menerima cek?" Katanya


ketus.

"Ya. Aku pikir tak apa."

Dia tak tersenyum, ia hanya berjalan ke ru-


ang kerjanya. Aku melihat yang masih ter-
sisa lalu melihat-lihat apartemennya -
lukisan di dinding -

semua abstrak, tenang, sejuk ... bahkan din-


gin. Pas sekali, aku pikir tanpa sadar.
Mataku berkeliaran ke piano. Astaga - jika
aku menjaga mulutku, kami akan bercinta di
atas piano. Tidak, sialan, kita akan ber-
hubungan intim di atas piano.

Yah, aku lebih suka bercinta. Kebohongan


besar dan sedih dalam pikiranku. Dia tak
1623/1631

pernah bercinta denganku, kan? selalu han-


ya berhubungan intim dengannya.

Christian kembali dan menyerahkan amplop.

"Taylor mendapat harga yang bagus. Itu ada-


lah mobil 951

klasik. Kau bisa bertanya padanya. Dia akan


mengantarmu pulang." Dia mengangguk ke
arah belakang bahuku. Aku berbalik, dan
Taylor sedang berdiri di ambang pintu, men-
genakan setelan, sempurna seperti biasa.

"Tak perlu, aku bisa pulang sendiri ke


rumah, terima kasih."

Aku berbalik untuk menatap Christian, dan


aku melihat kemarahan hampir-terkandung
di matanya.

"Apa kau akan menentangku setiap ada


kesempatan?"
1624/1631

"Mengapa harus mengubah kebiasaan seu-


mur hidup?"

Aku mengangkat bahu untuk minta maaf.

Dia menutup matanya dengan frustrasi dan


berjalan tangannya ke rambutnya.

"Aku mohon, Ana, biar Taylor mengantarmu


pulang."

"Aku akan mengambil mobil, Miss Steele,"


kata Taylor berwibawa. Christian mengang-
guk padanya, dan saat aku melihat seke-
liling, Taylor telah pergi.

Aku berbalik kembali untuk berhadapan


dengan Christian. Kami berjarak empat kaki.
Dia melangkah ke depan, dan secara naluri
aku melangkah mundur.
1625/1631

Dia berhenti, dan penderitaan dalam eks-


presinya jelas terlihat, mata abu-abunya
menyala.

952

"Aku tak ingin kau pergi," bisiknya, suaranya


penuh kerinduan.

"Aku tak bisa tinggal. Aku tahu apa yang aku


inginkan dan kau tak bisa memberikannya
padaku, dan aku tak bisa memberikan apa
yang kau butuhkan."

Dia melangkah maju, dan aku mengangkat


tanganku keatas.

"Tolong jangan." Aku mundur dari dia. Tak


mungkin aku bisa mentolerir sentuhannya
sekarang, itu akan membunuhku. "Aku tak
bisa melakukan ini."
1626/1631

Meraih koper dan ranselku, aku menuju


serambi. Dia mengikutiku, menjaga jarak
hati-hati. Dia menekan tombol lift, dan pintu
terbuka. Aku masuk.

"Selamat tinggal, Christian," bisikku.

"Ana, selamat tinggal," katanya lembut, dan


dia terlihat benar-benar hancur, seperti or-
ang yang kesakitan, mencerminkan betapa
aku bisa merasakan di dalamnya. Aku mem-
buang muka darinya sebelum aku berubah
pikiran dan mencoba untuk

menghiburnya.

Pintu lift menutup, dan membawaku turun


ke ruang bawah tanah dan ke neraka
pribadiku sendiri.

Taylor menahan pintu terbuka untukku, dan


aku naik 953
1627/1631

ke belakang mobil. Aku menghindari kontak


mata.

Jengah dan malu menyapu wajahku. Aku


gagal total.

Aku berharap bisa menyeret Fifty Shades-ku


menuju cahaya, tapi terbukti tugas itu sedikit
di luar kemampuanku. Putus asa, aku men-
coba untuk menjaga meredam emosiku. Saat
kami berjalan keluar menuju 4th Avenue,
aku menatap kosong keluar jendela, dan
betapa besarnya apa yang telah aku lakukan
secara perlahan terlintas dipikiranku.

Sial - Aku telah meninggalkannya. Satu-sat-


unya pria yang pernah aku cintai. Satu-sat-
unya pria yang pernah tidur denganku.

Aku terkesiap, dan tangisku pecah. Air mata


tanpa diminta dan tak diinginkan turun di
pipiku, dan aku buru-buru menyekanya
dengan jemariku, kurogoh tasku mencari
1628/1631

kacamataku. Saat kami berhenti di traffic


lights, Taylor mengulurkan saputangan linen
untukku. Dia tak mengatakan apa-apa dan
tak melihat ke arahku, dan aku merasa
bersyukur.

"Terima kasih," gumamku, dan kebaikan ke-


cil ini merupakan tindakan bijaksana yang
membuatku hancur. Aku duduk kembali di
kursi kulit mewah dan menangis.

Apartemen kosong menyedihkan dan terasa


asing.

Aku belum tinggal di sini cukup lama untuk


untuk merasa seperti di rumah. Aku lang-
sung menuju kamarku, dan di sana, meng-
gantung lemas di ujung tempat tidurku,
menyedihkan, sebuah balon, 954

helikopter kempes. Charlie Tango, terlihat


dan terasa persis sepertiku. Dengan marah
1629/1631

aku melempar dari ranjangku, memutuskan


talinya, dan memeluknya.

Oh - apa yang telah kulakukan?

Aku jatuh diatas tempat tidur, sepatu dan


semua, dan menangis. Rasa sakit ini tak ter-
lukiskan ... fisik, mental ... metafisika ... itu
ada dimana-mana, menyusup ke dalam sum-
sum tulangku. Kesedihan.

Ini adalah kesedihan - dan aku telah mem-


bawanya pada diriku sendiri. Jauh di lubuk
hati, pikiran keji tanpa diminta berasal dari
dewi batinku, bibirnya melengkung sambil
menggeram ... rasa sakit fisik dari sabetan
sabuk tak terasa apa-apa, tidak bisa diband-
ingkan dengan kerusakan ini. Aku mer-
ingkuk, putus asa menggenggam balon foil
datar dan sapu tangan Taylor, dan
menyerahkan diri untuk kesedihanku.

End Untuk Novel Trilogy yang pertama.


1630/1631

955
@Created by PDF to ePub

Anda mungkin juga menyukai