Anda di halaman 1dari 7

BACAAN JURNAL

Diare pada Anak Pra-Sekolah dan Lactobacillus reuteri:

Sebuah Uji Acak Terkontrol

Disusun Oleh :
Nerissa Arviana R
NPM 1102013210

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA JAKARTA
2018
Diare pada Anak Pra-Sekolah dan Lactobacillus reuteri: Sebuah
Uji Acak Terkontrol
Pedro G, MD, MSc,DScab Gabriel Lopez-Velazqeuz, MSc, PhD,c Luisa Diaz-Garcia, MNutr, DNutr,c Carlos Jimenez-Gutierrez,
MPH, DPH,a Javier Mancilla-Ramirez, MD, MSc, DSc,a Juliana Estevez-Jimenez, MD, MSc,a Minerva Parra, MDc

Latar Belakang
Diare masih merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pada anak-
anak di seluruh dunia, dimana anak-anak pada pusat penitipan mewakili populasi
dengan risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi saluran pencernaan dan respirasi.
Suplemen bakteri hidup telah berkembang sebagai profilaktik yang efektif untuk
mengurangi terjadinya infeksi saluran pencernaan ataupun infeksi lainnya yang dapat
mempengaruhi kesehatan anak-anak.

Pada sebuah uji acak terkontrol yang dilakukan pada anak-anak pra-sekolah
yang sehat di Finlandia (usia 1 – 6 tahun), suplementasi harian L rhahmnosus ATCC
53013 diberikan selama 7 bulan dan terbukti mengurangi jumlah ketidakhadiran anak-
anak yang disebabkan oleh penyakit dan angka insiden infeksi pernapasan yang lebih
kecil.

Pada sebuah uji acak terkontrol terbaru yang dilakukan oleh Agustina et al pada
anak-anak Indonesia (1 – 6 tahun) dengan pemberian L reuteri DSM 17938 selama 6
bulan menghasilkan penurunan angka insidensi diare yang signifikan (26%) yang
dibandingkan dengan placebo, dengan efek yang lebih kuat terlihat pada anak-anak
malnutrisi.

Tujuan

Untuk mengevaluasi pemberian harian Lactobacillus reuteri 17938 terhadap


penurunan frekuensi dan durasi episode diare dan keluhan lainnya pada anak-anak
sekolah di Meksiko.
Metode

Penelitian dilakukan menggunakan uji klinis prospektif acak, buta-ganda dan


placebo-terkontrol pada 336 anak pra-sekolah yang dilakukan pada April 2011 – Juni
2012 di 4 pusat penitipan anak yang berbeda di Mexico City, yang berlokasi dekat
dengan Institusi Pediatri Nasional, Kementerian Kesehatan.

Subjek yang memenuhi kriteria yang dapat mengikuti uji klinis ini adalah anak-
anak sehat dari pusat penitipan anak yang sama berusia 6 – 36 bulan yang lahir aterm
(gestasi ≥ 36 bulan) dan berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi yang setara,
sedangkan anak-anak dengan BBL <2500 gr, memiliki penyakit kronis, alergi/penyakit
atopik, baru terpapar probiotik/antibiotik(dalam 4 minggu terakhir), dan sedang
mengikuti uji klinis lainnya tidak dapat mengikuti uji klinis ini.
Anak-anak atau subjek yang memenuhi kriteria kelayakan datang bersama
orang tuanya ke sebuah pertemuan dimana tujuan dan prosedur dari uji klinis ini
dijelaskan dengan detail oleh pihak peneliti kemudian orang tua yang menyetujui akan
menandatangani informed consent tertulis. Kemudian, secara acak setiap subjek akan
menerima Lactobacilus reuteri DSM 17938 1x108 kelompok-koloni unit atau sebuah
placebo setiap harinya selama 12 minggu. Setiap harinya, subjek akan diberikan 5 tetes
(~0,2 mL) salah satu dari kedua produk tersebut langsung ke dalam mulut setiap
paginya. Setiap orang tua di instruksikan untuk memastikan bahwa subjek telah benar-
benar menelan setiap tetesnya. Kepatuhan dinilai dari pengembalian botol-botol kosong
kepada pihak peneliti dan laporan yang ditulis oleh orang tua dalam bentuk buku catatan
harian.

Setiap orangtua diminta untuk menulis laporan konsistensi tinja harian dengan
menggunakan Skala Tinja Bristol pada buku catatan harian. Ketika didapatkan tinja
yang cair / encer, setiap orangtua di instruksikan untuk langsung melaporkan kepada
pihak peniliti kemudian membawa anaknya ke pusat penelitian untuk penilaian oleh
salah satu dari dokter anak. Apabila terkonfirmasi memiliki episode diare tanpa
dehidrasi, hanya penurunan kadar Na/sodium, dokter akan meresepkan cairan rehidrasi
oral (ORS-Na60). Subjek akan diberikan 60-90 mL ORS-Na60 setiap kali BAB cair
atau semicair. Subjek akan kembali ke rumahnya dan orangtua di instruksikan untuk
terus mendokumentasikan episodenya hingga membaik. Namun, apabila didapatkan
diare dengan dehidrasi, subjek akan dirawat di RS dengan rencana rehidrasi oral dan
sebanyak 100 mL/kg ORS-Na60 akan diberikan dalam 4 jam hingga subjek terhidrasi
dengan baik dan dipulangkan.

Setiap orang tua di instruksikan untuk melapor apabila timbul gejala gangguan
pernapasan dan agar subjek segera dibawa ke pusat penelitian untuk diperiksa, yang
dimana keputusan subjek untuk dirawat di rumah sakit atau rawat jalan ditentukan oleh
derajat keparahan penyakit subjek. Medikasi untuk mengatasi demam yang diresepkan
oleh ketua atau koordinator penelitian adalah parasetamol atau ibuprofen dengan dosis
yang sesuai dengan usia dan berat badan subjek. Antibiotik (amoksisilin dengan asam
klavulanat; 50 mg/kgbb/hari selama 7 hari) hanya diresepkan apabila demam tidak ada
perbaikan hingga lebih dari 72 jam, dan setiap orang tua di instruksikan untuk
melaporkan keadaan apapun melalui telepon dan mencatat antibiotik yang dikonsumsi
oleh subjek di buku catatan hingga kondisinya mengalami perbaikan.

Selama periode follow up (minggu 13 – 24), setiap subjek di monitor dengan


cara yang sama dengan sebelumnya pada masa intervensi (minggu 1 – 12). Setiap orang
tua mengembalikan buku catatan kepada pihak peneliti pada saat follow up bulanan
rutin.

Hasil

Pada bulan April 2011 – Juni 2012, terdapat 562 anak atau subjek yang
memenuhi kriteria, dimana hanya 336 subjek yang pada akhirnya mengikuti uji kinis
dan ditentukan secara acak pada kelompok L reteuri (n = 168) atau kelompok placebo
(n = 168). Tidak ada subjek yang berhenti di tengah intervensi uji klinis atau follow up
dan 336 subjek tersebut berhasil menyelesaikan uji klinis.

Jumlah hari terhadap diare per subjek berkurang dari 0,96 (0,2) ke 0,32 (0,1), P
= 0,03 dengan pemberian L reuteri pada periode intervensi (minggu 0 – 12) dan dari 1,1
(0,1) ke 0,5 (0,2), P = 0,01 pada minggu follow up (minggu 13 – 24). Selama 24 minggu
intervensi dan follow up, terdapat penurunan jumlah episode diare yang signifikan yaitu
hanya 99 dan 152 episode (P = 0,01) yang dilaporkan untuk kelompok L reuteri dan
placebo.

Jumlah hari terhadap subjek dengan ISP berkurang dengan pemberian L reuteri
dari 4,6 (1,8) ke 1,5 (0,6), P = 0,01) pada periode intervensi dan dari 4,4 (1,1) ke 2,1
(0,8) pada periode follow up. Jumlah hari ketidakhadiran di sekolah, kunjungan berobat
dan pemakaian antibiotik berkurang signifikan pada kelompok pemberian L reuteri
selama periode intervensi dan follow up, meskipun suplementasi tidak berpengaruh pada
keadaan darurat.

Selama penelitian berlangsung, terdapat 34 laporan kasus penyakit eksantema


(18 kasus rubella dan 16 kasus eksantema subitum) dan 22 kasus trauma minor yang
dilaporkan oleh para orang tua atau wali.

Penggunaan profilaksis dari L reuteri dikaitkan dengan pengurangan sebanyak


USD 36 untuk setiap kasus diare dan USD 37 untuk setiap kasus ISP.
Diskusi

Uji klinis ini membuktikan bahwa pemberian suplemen harian L reuteri DSM
17938 108 CFU secara signifikan mengurangi risiko terserang episode diare dan/atau
ISP, serta durasinya. Penelitian ini juga merupakan yang pertama kali menilai
efektivitas biaya penggunaan profilaksis dari suplemen bakteri hidup pada anak-anak
yang sehat dengan demonstrasi manfaat ekonomi bagi orang tua dengan menggunakan
L reteuri untuk mencegah diare dan ISPA.

Kelebihan dari uji klinis ini terdapat pada pengolahan secara acak yang adekuat
dan kemampuan untuk menguji hipotesis (1 – β = 0,8), penggunaan metode buta-ganda,
strategi follow-up yang komprehensif dan analisis per protokol, dimana seluruhnya
meminimalisir risiko bias. Sedangkan ketidakmampuan untuk mengevaluasi etiologi
diare dan ISPA terhadap subjek, terkait dengan kesulitan di Meksiko untuk
mendapatkan sampel feses merupakan bagian dari kelemahan pada uji klinis ini.

Kesimpulan

Risiko terjadinya diare dan ISPA pada anak-anak sekolah di Pusat Penitipan Anak dapat
dibuktikan berkurang secara signifikan dengan pemberian suplemen harian L reuteri
DSM 17938 dengan konsekuensi penghematan biaya yang baik bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai