Anda di halaman 1dari 14

YAYASAN MEDIKA

GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA


Alamat/Address : Kantor Sinode GMIM Lt. 2 Jl. Raya Tomohon Sulawesi Utara – Indonesia
E-mail : medikagmim@gmail.com
Akta Nomor : 15 Tanggal 07 Agustus 2012
Keputusan Menteri Hukum & HAM RI, Nomor : AHU-6426.A.H.01.04 Tahun 2012, tanggal 12 Oktober 2012

SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS YAYASAN MEDIKA GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
NOMOR: /SK/Kep/Y.Medika-GMIM/VII/2016
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON

PENGURUS YAYASAN MEDIKA GMIM

MENIMBANG : a. Bahwa perlu adanya aturan dasar yang mengatur tata cara
penyelenggaraan rumah sakit;
b. Bahwa perlu adanya pedoman dan pernyataan tentang tugas,
kewenangan, hubungan fungsional dan tanggung jawab Direktur dan
Manajemen Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon
c. Bahwa untuk meningkatkan efektifitas kerja di Rumah Sakit Umum
GMIM Bethesda Tomohon dipandang perlu ditetapkan pemberlakuan
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon;
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktek Kedokteran.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77
tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
84/Menkes/Per/II/1990 Perubahan atas Permenkes RI No.
920/Menkes/Per/XII/1986 Tentang Upaya Pelayanan Kesehatan
Swasta di Bidang Medik.
7. Peraturan Menteri Kesehatan N0. 755 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Komite Medis di Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No.49 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Komite Keperawatan di Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
512/Menkes/Per/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan
Praktek Kedokteran.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.
631/Menkes/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal
Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor:983/MENKES/SK/XI/1992 Tentang Pedoman Organisasi.
12. Tata Gereja GMIM Tahun 2007
13. Akte Notaris Yayasan Medika Gereja Masehi Injili di
Minahasa Nomor 15 tanggal 7 Agustus 2012 dan Surat
Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor : AH 6426.AH.01.04 Tahun 2012 tanggal 12
Oktober 2012.
14. Surat Keputusan Badan Pengurus Yayasan Medika
No. 05/SK/Y.Medika GMIM./I/2105 Tentang Penetapan Plt Direksi
1
RSU GMIM Bethesda Tomohon tanggal 10 Januari 2015

MEMPERHATIKAN : Perlu ditetapkannya aturan dasar yang mengatur tatacara


penyelenggaraan rumah sakit, tugas dan kewenangan Direktur dan
Manajemen untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Rumah Sakit
Umum GMIM Bethesda Tomohon

MEMUTUSKAN
KEPUTUSAN YAYASAN MEDIKA GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA
TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATALAKSANA KERJA
RSU GMIM BETHESDA TOMOHON

MENETAPKAN :
PERTAMA Memberlakukan Struktur Organisasi yang di Rumah Sakit Umum GMIM
Bethesda Tomohon sebagaimana terlampir dalam lampiran 1 Surat
Keputusan ini
KEDUA : Pedoman Tata laksana kerja terlampir dalam lapiran 2 Surat Keputusan ini
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Tomohon, 26 Agustus 2016

PENGURUS YAYASAN MEDIKA GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA

Dr. Franckie R. R. Maramis, M.Kes, PKK, Sp.KT Pdt. Magritha C. Dalos, M.Teol
Ketua Umum Sekretaris Umum

Disampaikan dengan hormat kepada:


1. Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara di Manado.
2. Walikota Kota Tomohon di Tomohon
3. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara di Manado
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tomohon di Tomohon
5. Badan Pekerja Sinode GMIM di Tomohon
6. Badan Pengurus Yayasan Medika di Tomohon
7. Direktur RSU GMIM Bethesda di Tomohon
8. Seluruh Pimpinan Unit Kesehatan GMIM
9. A r s i p.

2
LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : /SK/Kep/Y.Medika-GMIM/VII/2016
TANGGAL : 26 Agustus 2016

PEDOMAN DAN TATA KERJA ORGANISASI


RSU GMIM BETHESDA TOMOHON

3
BAB I
VISI, MISI, MOTO

PASAL 1

1) Visi RSU GMIM Bethesda Tomohon ialah :


“Rumah Sakit Umum dan Jejaring Pendidikan Terstandar dengan Layanan Spesialistik
Komprehensif, Holistik Tahun 2020”
2) Misi RSU GMIM Bethesda Tomohon ialah :
1. Menyelenggarakan pelayanan medis dasar dan spesialistik lain yang komprehensif
terstandar.
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan holistik melalui sumber daya yang berkualitas.
3. Menyediakan sarana untuk pendidikan dan penelitian.
3) Motto RSU GMIM Bethesda Tomohon ialah :
“ Menabur Kasih, Diberkati untuk Melayani ”

BAB II

KEDUDUKAN
PASAL 2

1) RSU GMIM Bethesda Tomohon adalah unit rumah sakit yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Badan Pengurus Yayasan Medika GMIM
2) RSU GMIM Bethesda Tomohon berlokasi di Kota Tomohon Propinsi Sulawesi Utara
3) RSU GMIM Bethesda Tomohon dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur.

BAB III
TUJUAN
PASAL 3

Tujuan umum ialah terwujudnya rumah sakit umum dan jejaring pendidikan yang tertandar serta
pelayanan kesehatan spesialistik komprehensif, holistik.

PASAL 4
Tujuan khusus ialah :
1. Terselenggaranya pelayanan medis dasar dan spesialistik lain yang komprehensif
terstandar.
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan holistik melalui sumber daya yang berkualitas.
3. Tersedianya sarana untuk pendidikan dan penelitian.
4. Peningkatan kesejahteraan seluruh karyawan

4
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
PASAL 5
Susunan Organisasi RSU GMIM Bethesda Tomohon terdiri dari :
1. Direktur
2. Wakil Direktur Penunjang dan Sumber Daya Manusia
3. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
4. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan
5. Satuan Pengawas Internal (SPI)
6. Panitia/Tim
7. Bagian Sumber Daya Manusia
8. Bidang Pastoral dan Sosial Medik
9. Bagian Administrasi Umum
10. Bagian Keuangan
11. Bidang Pelayanan Medis
12. Bidang Pelayanan Keperawatan
13. Instalasi
14. Komite Medik
15. Komite Keperawatan

DIREKTUR
PASAL 6
Direktur bertugas memimpin Rumah Sakit dengan fungsi :
a. koordinasi pelaksaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. penetapan kebijakan penyelengaraan Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya;
c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas fungsi unsur organisasi;
dan
e. evaluasi pencatatan dan pelaporan

PASAL 7
WAKIL DIREKTUR PENUNJANG DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Wakil Direktur Penunjang dan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan penunjang dan SDM meliputi :
a. penyusanan rencana pemberian pelayanan penunjang;
b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang melalui instalasi;

5
c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien dibidang pelayanan
penunjang;
d. pengelolaan rekam medis;
e. penyelenggaraan fungsi pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan
serta penelitan pengembangan;
f. mengawasi dan mengembangkan pelayanan pastoral dan sosial medik
g. pemantauan serta evaluasi pelayanan penunjang;

PASAL 8
WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN
Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas dan fungsi pengelolaan
meliputi :
a. kesekretariatan;
b. pelayanan umum dan kemitraan;
c. pemasaran;
d. kehumasan;
e. pencatatan, pelaporan dan evaluasi;
f. pemeliharaan sarana rumah sakit;
g. perencanaan anggaran;
h. perbendaharaan, mobilisasi dana;
i. akuntansi dan verikikasi
j. logistik dan aset.

PASAL 9
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan fungsi
meliputi :
a. penyusunan rencana pemberian pelayanan medis dan keperawatan;
b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis dan keperawatan;
c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di bidang pelayanan
medis dan keperawatan;
d. pemantauan dan evaluasi pelayanan medis dan keperawatan.

6
PASAL 10
SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL (SPI)

Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) merupakan unsur organisasi yang bertugas melaksanakan
pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit. SPI berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada direktur rumah sakit dengan menyelenggarakan fungsi :
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit kerja rumah sakit;
b. penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan dan pemantauan efektivitas dan
efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang administrasi dan pelayanan, serta
administrasi umum dan keuangan.
c. pelaksaaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang ditugaskan oleh
direktur;
d. pemantaun pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil
audit;
e. pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan dan pendampingan dalam pelaksaan
kegiatan operasional rumah sakit.

PASAL 11
KOMITE MEDIS
Komite Medis merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance), yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada direktur. Komite Medis bertugas meningkatkan profesionalisme staf
medis yang bekerja di rumah sakit dengan cara :
a. melakukan kredensi dan rekredensi bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit;
b. memelihara mutu profesi staf medis;
c. menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis.

PASAL 12
KOMITE KEPERAWATAN
Komite Keperawatan merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance), yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada direktur. Komite Keperawatan bertugas meningkatkan
profesionalisme staf keperawatan yang bekerja di rumah sakit dengan cara :
a. melakukan kredensi dan rekredensi bagi seluruh staf keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit;

7
b. memelihara mutu profesi staf keperawatan;
c. menjaga disiplin, etika dan perilaku staf keperawatan.
d.
PASAL 13
PANITIA /TIM

Panitia adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit.
Tim adalah wadah non struktural terdiri dari sekelompok yang bekerja sama untuk tujuan yang
sama.
Panitia dan Tim yang ada di rumah sakit terdiri dari:
1. Panitia Rekam Medis
2. Panitia Keselamatan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
3. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
4. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)
5. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
6. Tim Human Imunodefisiency Virus (HIV)
7. Tim Tuberculosis (TB) / Directly Observe Therapy Short Course (DOTS)
8. Tim Penanganan Obstetri dan Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)
9. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
10. Tim/Panitia Lainnya.

PASAL 14
BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas untuk mengkoordinir pengembangan sumber
daya manusia serta pendidikan dan pelatihan. Membantu wakil direktur dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian/pengawasan, penelitian/evaluasi serta kebijakan dibidang
personalia.

PASAL 15
BIDANG PASTORAL DAN SOSIAL MEDIK
Bidang Pastoral dan Sosial Medik mempunyai tugas melakukan kegiatan pelayanan
kerohanian, pastoral dan sosial medik untuk pasien, karyawan maupun jemaat/masyarakat
yang terkait.

8
PASAL 16
BAGIAN ADMINISTRASI UMUM

Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan kesekretariatan


meliputi surat menyurat, pemasaran, kehumasan serta pelayanan hukum dan kemitraan
Teknologi Informasi dan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.

PASAL 17
BAGIAN KEUANGAN
Bagian keuangan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas di bagian keuangan dan
menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, kegiatan
perbendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi, verifikasi, logistik dan aset.

PASAL 18
INSTALASI
Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di Rumah Sakit. Instalasi di
RSU GMIM Bethesda Tomohon terdiri dari:
1) Instalasi Rekam Medis
2) Instalasi Gizi
3) Instalasi Farmasi
4) Instalasi Laboratorium
5) Instalasi Radiologi
6) Instalasi Rehabilitasi Medik
7) Instalasi Binatu
8) Instalasi Pemulasaraan Jenazah
9) Instalasi Gawat Darurat
10) Instalasi Rawat Jalan
11) Instalasi Rawat Inap
12) Instalasi Kamar Operasi
13) Instalasi Rawat Intensif

PASAL 19
1) Instalasi Rekam Medis adalah fasilitas yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan rekam
medis.

9
2) Instalasi Gizi adalah fasilitas untuk melakukan kegiatan penyediaan, pengolahan, dan
penyaluran, konsultasi gizi dan penyuluhan .
3) Instalasi Farmasi ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan peracikan, penyediaan,
penyimpanan dan penyaluran obat-obatan, bahan kimia reagen, bahan dan alat kesehatan
habis pakai dan alat kedokteran lainnya.
4) Instalasi Laboratorium ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan pemeriksaan
darah, urine, faeces dan cairan tubuh.
5) Instalasi Radiologi ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan diagnosis secara
radiologis dengan radiasi pengion dan non pengion.
6) Instalasi Rehabilitasi Medik ialah fasilitas untuk melakukan pelayanan upaya pemulihan
kesehatan yang meliputi pelayanan fisioterapi.
7) Instalasi Binatu ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan pemeliharaan,
penyimpanan, penyaluran dan pencucian sarana sandang.
8) Instalasi Pemulasaraan Jenazah ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan perawatan,
pengawetan dan pemeriksaan luar jenazah.
9) Instalasi Gawat Darurat ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan gawat darurat.
10) Instalasi Rawat Jalan ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan rawat jalan dan
terdiri dari klinik penyakit dalam, klinik kesehatan anak, klinik bedah, klinik kebidanan dan
kandungan, klinik penyakit mata, klinik penyakit THT, Klinik Saraf, klinik kulit dan kelamin,
klinik jantung, klinik kesehatan gigi, klinik rehabilitasi medik dan lain-lain klinik akan yang
ditetapkan dengan keputusan Direktur
11) Instalasi Rawat Inap ialah merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan rawat
inap yang terdiri atas perawatan umum, perawatan penyakit dalam, perawatan kesehatan
anak, perawatan bedah, perawatan kebidanan dan kandungan, perawatan perinatologi dan
perawatan lain-lain yang akan ditetapkan dengan keputusan Direktur.
12) Instalasi Kamar Operasi ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan pembedahan
dan sterilisasi alat kesehatan, alat perawatan serta pelayanan suci hama dan distribusinya.
13) Instalasi Rawat Intensif ialah fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan perawatan
intensif.

PASAL 20
KELOMPOK STAF MEDIS
1) Kelompok Staf Medis adalah wadah penyelenggaraan pelayanan medis yang
beranggotakan tenaga medis dalam jabatan fungsional dan terdiri dari kelompok dokter,
dokter gigi dan dokter spesialis yang bekerja dikelompok staf medis atau instalasi.
2) Kelompok Staf Medis diangkat dan ditetapkan oleh Direktur.

10
3) Seluruh tugas dan fungsi Kelompok Staf Medis selengkapnya dituangkan dalam statuta
medis RSU GMIM Bethesda Tomohon.

BAB V
TENAGA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN
PASAL 21
1) Tenaga kesehatan di kelompokkan dalam
a) Tenaga Medis meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis;
b) Tenaga keperawatan yang terdiri dari berbagai jenis perawat;
c) Tenaga kebidanan adalah bidan;
d) Tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian;
e) Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologi kesehatan, tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan
kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan
reproduksi dan keluarga;
f) Tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog
kesehatan dan mikrobiolog kesehatan.
g) Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;
h) Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara dan
akupuntur;
i) Tenaga keteknisian medis meliputi perekam medis dan informasi kesehatan, teknik
kardiovaskular, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi,
penata anestesi, terapis gigi dan mulut dan audiologis.
j) Tenaga teknik biomedika meliputi radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium
medik, fisikawan medik, radioterapis dan orthotik prostetik.
2) Dalam melaksanakan tugasnya tenaga kesehatan berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Unit atau Instalasi.

PASAL 22

1) Tenaga non kesehatan adalah tenaga yang bertugas di bidang pelayanan khusus dan tidak
berkaitan langsung dengan pelayanan terhadap pasien.
2) Yang dimaksud dengan tenaga non kesehatan adalah :
a) Tenaga Sarjana (S1)
b) Tenaga Sarjana Muda / D3
c) Tenaga Sekolah Menengah Tingkat Atas
d) Tenaga Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan Sekolah Dasar

11
3) Dalam melaksanakan tugasnya tenaga non kesehatan yang bekerja di Bagian/Subbagian
atau instalasi secara fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Bagian/Subbagian atau
instalasi.

BAB VI
TATA KERJA
PASAL 23
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah, Tata
Gereja GMIM tahun 2007, Akta Yayasan Medika GMIM Nomor 15 Tanggal 7 Agustus 2012,
Peraturan Kepegawaian Bidang Kesehatan No: 01 Tahun 2014 serta VISI, MISI dan MOTO
rumah sakit, baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi luar rumah sakit,
sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

PASAL 24
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah
yang diperlukan sesuai peraturan dan atau ketentuan yang berlaku.

PASAL 25
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit bertanggung jawab
memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya
masing-masing
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasan masing-masing.

PASAL 26
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib membuat laporan
berkala kepada atasannya tepat pada waktunya, baik diminta maupun tidak diminta dan
tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.

PASAL 27
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
umpan balik dan atau petunjuk kepada bawahan yang bersangkutan.

12
PASAL 28
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengadakan rapat
berkala untuk memberikan bimbingan dan pembinaan kepada bawahan masing-masing.

PASAL 29
Pembinaan dan atau pengendalian teknis pelayanan di rumah sakit dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara.
PASAL 30
Bagan Organisasi RSU GMIM Bethesda Tomohon sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

BAB VII
PENUTUP
PASAL 31
Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Badan Pengurus Yayasan Medika GMIM
No. 020/SK/Y.Medika GMIM/X/2013 Tanggal 07 Oktober 2013 Tentang Struktur Organisasi RSU
Bethesda GMIM Tomohon dinyatakan tidak berlaku lagi.

PASAL 32
Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

PASAL 33
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Tomohon, 26 Agustus 2016

PENGURUS YAYASAN MEDIKA GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA

Dr. Franckie R. R. Maramis, M.Kes, PKK, Sp.KT Pdt. Magritha C. Dalos, M.Teol
Ketua Umum Sekretaris Umum

13
14

Anda mungkin juga menyukai