DI SUSUN OLEH :
NAMA : NAZARIATI
NIM : 160384204030
TANJUNGPINANG
2018
Dalam dunia pendidikan keterampilan dasar mengajar seorang guru (pendidik)
sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran, hal ini karena keterampilan dasar mengajar
merupakan syarat mutlak agar guru bisa menjalani proses pembelajaran secara efektif dan
efisien. Dimana kita ketahui Pembelajaran merupakan suatu proses kompleks yang
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan.
Adapun upaya Pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru (pendidik), antara lain
melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal dengan
menyekolahkan guru ketingkat yang lebih tinggi. Kendati pun dalam pelaksanaannya masih
jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upaya tersebut paling tidak telah
menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan sebagian besar guru memiliki ijazah
perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan guru ini hendaknya berkolerasi positif dengan
kualitas pendidikan, bersama dengan faktor lain yang mempengaruhinya.
Dalam praktik pendidikan sehari-hari, masih banyak guru yang belum menguasai
keterampilan atau variasi pengelolaan kelas dalam menunaikan tugas dan fungsinya. Hal
tersebut sering kali tidak disadari oleh para guru, bahkan masih banyak guru yang belum
menguasai keterampilan proses pembelajaran, bahkan masih banyak yang menganggap hal
ini biasa dan wajar. Padahal, sekecil apapun kekurangan yang dilakukan oleh guru,
khususnya dalam pembelajaran, akan berdampak negatif terhadap perkembangan peserta
didik.
b. Menimbulkan Motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1) Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias
2) Menimbulkan rasa ingin tahu
3) Mengemukakan ide yang bertentangan dengan kenyataan sehari-hari
c. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang
jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam
mempelajari materi pelajaran. Untuk itu usaha yang dapat dilakukan guru adalah:
1) Menjelaskan tujuan pembelajaranan
2) Menyampaikan garis besar pelajaran
3) Menjelaskan langkah-langkah kegiaatan pembelajaran
d. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan materi baru
Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang secara ringkas untuk
dikaitkan dengan pelajaran yang baru. Hal-hal yang telah diketahui, pengalaman
pengalaman, minat dan kebutuhan-kebutuhan siswa disebut dengan pengait. Metode
untuk mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan pelajaran sebelumnya harus
divariasikan. Contoh usaha guru untuk membuat kaitan adalah:
1) Meninjau kembali sampai seberapa jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya
dapat dipahami oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
siswa. Selain itu dapat pula dengan meminta siswa merangkum inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat.
2) Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan. Hal ini dilakukan
apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang telah dikuasai.
Untuk dapat menjelaskan dengan baik bahan pelajaran yang diberikan, guru
sebaiknya memperhatikan petunjuk praktis keterampilan menjelaskan sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa secara baik dan benar.
b. Menggunakan bahasa yang jelas, baik kata-kata maupun ungkapan.
c. Suara terdengar sampai ke seluruh bagian kelas.
d. Volume suara bervariasi, kadang--kadang tinggi, kadangkadang rendah sesuai dengan
suasana kelas dan materi yang dijelaskan.
e. Menghindari kata-kata yang tidak perlu; dan tidak memiliki arti sama sekali misalnya:
e…, em…, apa ini…, apa itu….
f. Menghindari penggunaan kata “mungkin” yang salah pemakaian. Misalnya harusnya
pasti tetapi selalu dikatakan mungkin, sehingga karena segala sesuatu selalu memakai
kata “mungkin” maka yang diperoleh oleh siswa adalah kemungkinan, bukan ke-
pastian.
g. Menjelaskan pengertian istilah-istilah asing dan baru secara tuntas, sehingga tidak
mengakibatkan adanya verbalisme di kalangan siswa.
h. Meneliti pemahaman siswa terhadap penjelasan guru, apakah sudah dipahami dengan
baik atau belum. Jika belum, hal-hal yang belum dipahami perlu diulang.
i. Memberi contoh nyata uraian materi sesuai dengan kehidupan sehari- hari/
j. Memberikan penjelasan dapat dilakukan secara deduktif maupun induktif dan
mengaitkan dengan generalisasi.
k. Menggunakan multi media untuk pokok bahasan tertentu.
l. Menggunakan bagan untuk menjelaskan hubungan dan hirarki.
m. Menerima umpan balik dari siswa terhadap uraian yang disampaikan
n. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan contoh sesuai dengan
pengalamannya masing-masing.
o. Memberikan penekanan pada bagian tertentu dari materi yang sedang dijelaskan
dengan isyarat lisan. Misalnya “Yang terpenting adalah”, “Perhatikan baik-baik
konsep ini”, atau “Perhatikan! yang ini agak sukar”.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195109191980032-
SUSIWI/SUSIWI-17%29._Keterampilan_Dasar_Mengajar.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4670/2/3.%20BAB%20II%20Landasan%20Teori.pdf
https://www.researchgate.net/profile/Fakultas_Ushuluddin/publication/311901097_Micro_Te
aching_Melatih_Keterampilan_Dasar_Mengajar/links/5860aeb908ae329d61fae49e/M
icro-Teaching-Melatih-Keterampilan-Dasar-Mengajar.pdf