Anda di halaman 1dari 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF


DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Pada Perusahaan Otomotif di BEI Tahun 2009-2014)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh:
FRINZY VERA TERTIANA
2012310015

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Pada Perusahaan Otomotif di BEI Tahun 2009-2014)

Frinzy Vera Tertiana


STIE Perbanas Surabaya
email: frenzyfera@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine the factors that affect stock returns in automotive companies in
Indonesia Stock Exchange. The independent variables in this study is the operating cash flow,
investing cash flows, financing cash flow, gross profit, and the size of company, while the
independent variables in this study is the stock return.
Type of research is quantitative study using secondary data. The study was conducted on a
total of 12 automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2014. Samples
were selected based on certain characteristics, namely an automotive company listed on the
Indonesia Stock Exchange and its shares are still actively traded on the Indonesia Stock Exchange,
the observation period spanning the years 2009 to 2014, to publish financial statements in a row,
and has published financial statements for the period ended December 31. The analysis technique
used is multiple linear regression analysis, F test and t test.
Based on the results of analysis show that the operating cash flow, investing cash flow,
financing cash flow, gross profit and the size of the company have no significant effect on stock
returns.

Keywords: the operating cash flow, investing cash flow, financing cash flow, gross profit, the size
of the company, stock returns

PENDAHULUAN dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian


dalam investasi. Informasi merupakan
Fungsi pasar modal adalah sebagai kebutuhan yang mendasar dalam pengambilan
lembaga perantara. Fungsi ini menunjukkan keputusan bagi investor. Pengambilan
bahwa pasar modal berperan penting dalam keputusan ini berkaitan dengan pemilihan
menunjang perekonomian karena pasar modal investasi yang paling menguntungkan dengan
dapat menghubungkan pihak yang tingkat resiko tertentu.
membutuhkan dana dengan pihak yang Salah satu bentuk informasi yang dapat
mempunyai kelebihan dana. Perusahaan dijadikan dasar investor dalam melakukan
sebagai pihak yang memerlukan dana dapat transaksi di pasar modal adalah laporan arus
memanfaatkan dana tersebut untuk beroperasi kas. Arus kas perusahaan dapat
dan mengembangkan bisnisnya. Investor dikelompokkan dalam tiga komponen yaitu:
menginvestasikan dana yang dimiliki dengan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
harapan akan memperoleh tingkat keuntungan aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
(return). pendanaan. Menurut IAI dalam Arlina,
Para investor memerlukan informasi Sinarwati, dan Musmini (2014) Arus kas dari
akuntansi untuk menilai risiko yang melekat aktivitas operasi didefinisikan sebagai
pada investasinya tersebut, hal tersebut aktivitas utama penghasil pendapatan
1
perusahaan (principal revenue-producing digunakan untuk mewakili karakteristik
activities) dan aktivitas lain yang bukan keuangan perusahaan. Hasil penelitian Arlina,
merupakan aktivitas investasi atau pendanaan. Sinarwati, dan Musmini (2014) serta
Arus kas dari aktivitas investasi adalah Fransiska (2013) menunjukkan terdapat
perolehan (acquisition) dan pelepasan pengaruh positif antara ukuran perusahaan
(disposal) aktiva jangka panjang dan investasi dengan return saham.
non-setara kas. Sedangkan arus kas dari Objek penelitian dalam penelitian ini
aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang adalah perusahaan otomotif di Bursa Efek
mengakibatkan perubahan besaran dan Indonesia. Penelitian ini layak dilakukan
komposisi modal ekuitas dan pinjaman karena perusahaan otomotif merupakan jenis
perusahaan. perusahaan yang padat modal, atau memiliki
Beberapa penelitian telah dilakukan modal yang besar dalam usahanya, di
mengenai pengaruh arus kas terhadap return samping itu beberapa saham perusahaan
saham. Suriani Ginting (2012) menemukan otomotif termasuk saham blue chip (saham
bahwa terdapat pengaruh positif antara arus yang aktif diperdagangkan di BEI).
kas operasi terhadap return saham, sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah:
Arlina, Sinarwati, dan Musmini (2014) 1. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi
menemukan terdapat pengaruh negatif antara berpengaruh terhadap return saham pada
arus kas operasi terhadap return saham. perusahaan otomotif di Bursa Efek
Arlina, Sinarwati, dan Musmini (2014) Indonesia.
menemukan terdapat pengaruh negatif antara 2. Untuk mengetahui apakah arus kas
arus kas investasi terhadap return saham. investasi berpengaruh terhadap return
Sedangkan untuk arus kas pendanaan, Arlina, saham pada perusahaan otomotif di Bursa
Sinarwati, dan Musmini (2014) serta Trianna Efek Indonesia.
Fransiska (2013) menemukan terdapat 3. Untuk mengetahui apakah arus kas
pengaruh positif antara arus kas pendanaan pendanaan berpengaruh terhadap return
terhadap return saham. saham pada perusahaan otomotif di Bursa
Selain arus kas, laba kotor juga Efek Indonesia.
berpengaruh terhadap return saham. Maju 4. Untuk mengetahui apakah laba kotor
mundurnya suatu perusahaan tercermin dari berpengaruh terhadap return saham pada
keuntungan yang diperoleh setiap tahun. Nilai perusahaan otomotif di Bursa Efek
laba kotor yang diungkapkan dalam laporan Indonesia.
laba rugi mencerminkan kemampuan 5. Untuk mengetahui apakah ukuran
perusahaan dalam memperoleh laba. perusahaan berpengaruh terhadap return
Informasi laba kotor mempunyai kandungan saham pada perusahaan otomotif di Bursa
informasi yang direaksi oleh investor dan Efek Indonesia.
mampu menggambarkan hubungan laba
dengan return saham. Hal ini didasarkan dari
hasil penelitian Arlina, Sinarwati, dan RERANGKA TEORETIS
Musmini (2014) yang menunjukkan terdapat Arus Kas
pengaruh positif antara laba kotor terhadap Arus kas (cash flow) adalah suatu
return saham. laporan keuangan yang berisikan pengaruh
Faktor lain yang juga mempengaruhi kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi
return saham adalah ukuran perusahaan. investasi dan kegiatan transaksi
Ukuran perusahaan merupakan informasi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau
yang penting bagi investor dan kreditor penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan
karena harus mempertimbangkan karakteristik selama satu periode.
keuangan setiap perusahaan. Karakteristik Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK
keuangan yang berbeda-beda antar No. 2 (2009:22) mendefinisikan arus kas
perusahaan menyebabkan relevansi angka- sebagai arus kas masuk dan arus keluar kas
angka akuntansi yang tidak sama pada semua atau setara kas. Kas terdiri atas saldo kas
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat (cash on hand) dan rekening giro. Sedang
2
setara kas (cash equivalent) adalah investasi keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas
yang sangat liquid, berjangka pendek, dan tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko Informasi tersebut dapat juga digunakan
perubahan nilai yang signifikan. untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga
Menurut Soemarso (2005:338) laporan aktivitas tersebut.
arus kas didefinisikan sebagai berikut: Untuk menentukan arus kas apa saja
“Laporan arus kas adalah laporan yang yang masuk dalam golongan operasional,
mengikhtisarkan sumber kas yang tersedia investasi dan pendanaan dapat dijelaskan
untuk melakukan kegiatan perusahaan serta sebagai berikut:
penggunaannya selama satu periode tertentu.” 1. Arus kas Aktivitas operasional
Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 Arus Kas dari aktivitas operasi
(2009:2.1) mengungkapkan tujuan laporan merupakan kas masuk dan kas keluar yang
arus kas memberi informasi historis mengenai terkait dengan pendapatan dan biaya yang
perubahan kas dan setara kas berdasarkan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Arus
aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan kas ini diperoleh dari aktivitas
selama periode tertentu. Beberapa definisi operasi/penghasil utama pendapatan
tersebut sesuai dengan sifat-sifat kas adalah perusahaan. Kegiatan operasi perusahaan
sebagai berikut: mencakup:
1. Kas terlalu sering terlibat dalam hampir a. Arus kas masuk dari penjualan barang,
semua transaksi perusahaan. pemberian layanan, pendapatan deviden
2. Kas merupakan harta yang siap dan mudah dan pedapatan bunga.
untuk digunakan dalam transaksi serta b. Arus kas keluar untuk persediaan, gaji,
ditukarkan dengan harta lain, mudah pengeluaran pajak, pengeluaran bunga
dipindahkan dan beragam tanpa tanda dan pengeluaran lainnya.
pemilik. Jadi arus kas dari aktivitas operasi
3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
perusahaan harus dijaga sedemikian rupa utama pendapatan perusahaan. Menurut
sehingga tidak terlalu banyak dan tidak Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
kurang. No. 2 (IAI, 2009:25) menyatakan bahwa
jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas
Kompenen Arus Kas operasi merupakan salah satu indikator
Variabel arus kas dalam penelitian ini yang menentukan apakah operasi entitas
dilihat pada laporan arus kas suatu perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup
dalam laporan keuangan tahunan. Laporan untuk melunasi pinjaman, memelihara
arus kas tersebut banyak memberikan kemampuan operasi entitas, membayar
informasi tentang kemampuan perusahaan dividen dan melakukan investasi baru
dalam mendapatkan laba dan kondisi tanpa mengandalkan pada sumber
likuiditas perusahaan dimasa yang akan pendanaan dari luar. Di samping itu, arus
datang, laporan arus kas ini juga memberikan kas operasi pada umumnya berasal dari
informasi yang relevan tentang penerimaan transaksi yang mempengaruhi penetapan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada laba bersih perusahaan.
suatu periode tertentu dengan Kieso, Weygant, Warfield
mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan (2002:242) menyatakan bahwa arus kas
operasi, investasi dan pendanaan. Di dalam dari aktivitas operasi diperoleh dari
IAI (PSAK No.2 Par.10:10 2009) juga aktivitas penghasil utama pendapatan
disebutkan bahwa perusahaan menyajikan perusahaan. Jika kas bersih yang
arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan disediakan oleh aktivitas operasi tinggi,
pendanaan dengan cara yang paling sesuai berarti perusahaan mampu menghasilkan
dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi kas yang mencukupi secara internal dari
menurut aktivitas memberikan informasi yang operasi untuk membayar kewajibannya
memungkinkan para pengguna lpaoran tanpa harus meminjam dari luar.
3
Sebaliknya, jika jumlah kas bersih yang aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
dihasilkan oleh aktivitas operasi rendah dapat mengklasifikasikannya dengan cara
atau negatif, berarti perusahaan tidak yang dianggap paling sesuai dengan bisnis
mampu menghasilkan kas yang memadai perusahaan tersebut. Tujuan klasifikasi
secara internal dari operasinya. menurut aktivitas ini adalah untuk
2. Arus kas Aktivitas Investasi memberi informasi yang paling akurat bagi
Arus kas dari aktivitas investasi pemakai laporan keuangan untuk menilai
merupakan kas masuk dan kas keluar yang aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan
terkait dengan pembelian dan penghentian perusahaan, selain itu juga dapat
aset produktif jangka panjang dan investasi digunakan untuk menilai hubungan
dalam surat berharga di perusahaan lain. diantara ketiga aktivitas tersebut.
Pengungkapan terpisah arus kas yang
berasal dari aktivitas investasi adalah Laba Kotor
penting karena arus kas tersebut Setiap perusahaan menginginkan laba
mencerminkan pengeluaran yang telah atau sering disebut juga dengan keuntungan
terjadi untuk sumber daya yang telah (profit). Laba diperlukan oleh perusahaan
dimaksudkan menghasilkan pendapatan untuk dapat melangsungkan kehidupan
dan arus kas masa depan. Kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan
investasi ini mencakup: dapat terus bertahan di dalam perekonomian,
a. Arus kas masuk dari penjualan aktiva maka diharapkan perusahaan akan
tetap, Aktiva tak berwujud, Aktiva mendapatkan laba. Pengertian laba menurut
jangka panjang dan penagihan pinjaman Martani, et al. (2012:87) merupakan bagian
yang diberikan perusahaan. dari akumulasi laba bersih perusahaan yang
b. Arus kas keluar dari pembelian aktiva tidak dikembalikan atau dibagikan kepada
tetap, pemberian pinjaman kepada pihak pemilik atau pemegang saham. Laba menurut
lain, pembelian investasi jangka Yocelyn dan Christiawan (2012) adalah
panjang, dan pembayaran untuk aktiva jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu
yang digunakan dalam kegiatan periode. Informasi laba sering dilaporkan
produktif. dalam penerbitan laporan keuangan dan
Jadi arus kas dari aktivitas investasi digunakan secara luas oleh pemegang saham
mencerminkan penerimaan dan dan penanam modal potensial dalam
penggunaan sumber daya yang diperoleh mengevaluasi kemampuan perusahaan. Laba
perusahaan yang ditujukan untuk dipakai untuk mengukur efisiensi suatu
menghasilkan pendapatan dan arus kas perusahaan dalam penggunaan sumber daya
masa depan. ekonomi perusahaan.
3. Arus Kas Aktivitas Pendanaan Laba kotor menurut Deanta (2009:24)
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah hasil dari pengurangan penjualan
meliputi penukaran kas dengan kreditor bersih dengan harga pokok penjualan. Ada
(pemberi pinjaman) dan pemilik dua komponen penting pembentuk laba kotor
(pemegang saham). Sedangkan menurut perusahaan yakni penjualan dan harga pokok
Kieso, Weygandt, and Warfield penjualan (HPP). Pengelolaan kedua pos
(2002:243), aktivitas pendanaan meliputi tersebut secara efektif akan mengakibatkan
item hutang dan ekuitas dan termasuk di pos laba kotor menjadi lebih efektif. Semakin
dalamnya: tinggi nilai pendapatan, maka akan
a. Perolehan kas dari kreditor dan berpengaruh positif terhadap laba kotor.
pembayaran kembali sejumlah pinjaman Demikian juga sebaliknya, semakin tinggi
tersebut. nilai harga pokok penjualan, maka akan
b. Perolehan modal dari pemilik dan berpengaruh negatif atau menurunkan laba.
memberikan mereka pengembalian Jadi kedua pos tersebut mempunyai sifat yang
investasi. berlawanan terhadap laba kotor. Dengan
Perusahaan dalam penyajian laporan demikian diusahakan sedapat mungkin
arus kas berdasarkan aktivitas operasi, meningkatkan penjualan misalnya dengan
4
cara menaikkan harga jual produk dan peluncuran dari penjualan sejumlah kecil
menekan harga pokok atau menekan harga sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika
beli produk, sehingga dapat meningkatkan penerbitan sekuritas dapat dilakukan,
laba bisnis. sekuritas perusahaan kecil mungkin
Dari hasil perhitungan laba kotor dapat kurang dapat dipasarkan sehingga
dicermati apakah perusahaan telah bekerja membutuhkan penentuan harga
secara efektif khususnya untuk bagian sedemikian rupa agar investor
penjualan/pemasaran atau pusat penjualan dan mendapatkan hasil yang memberikan
bagian pembelian (produksi atau pos HPP). return lebih tinggi secara signifikan.
Manajer dapat melakukan analisis apakah 2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan
dengan laba kotor tersebut telah sesuai tawar-menawar dalam kontrak keuangan.
dengan harapan perusahaan, sesuai dengan Perusahaan besar biasanya dapat memilih
standar yang telah ditetapkan atau belum. pendanaan dari berbagai bentuk hutang,
termasuk penawaran spesial yang lebih
Ukuran Perusahaan menguntungkan dibandingkan yang
Ukuran perusahaan merupakan nilai ditawarkan perusahaan kecil. Semakin
yang menunjukkan besar kecilnya besar jumlah uang yang digunakan,
perusahaan. Ukuran perusahaan menurut semakin besar kemungkinan
Machfoedz dalam Suwito dan Herawati kemungkinan pembuatan kontrak yang
(2005:138) adalah suatu skala yang dapat dirancang sesuai dengan preferensi kedua
mengklasifikasikan perusahaan menjadi pihak sebagai ganti dari penggunaan
perusahaan besar dan kecil menurut berbagai kontrak standar hutang.
cara seperti total aktiva atau total asset 3. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam
perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata biaya dan return membuat perusahaan
tingkat penjualan, dan jumlah penjualan. yang lebih besar dapat memperoleh lebih
Ukuran perusahaan umumnya dibagi dalam 3 banyak laba. Pada akhirnya, ukuran
kategori, yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan diikuti oleh karakteristik lain
perusahaan menengah (medium firm), dan yang mempengaruhi struktur keuangan.
perusahaan kecil (small firm). Penentuan Karakteristik lain tersebut seperti
ukuran perusahaan didasarkan kepada total perusahaan sering tidak mempunyai staf
asset perusahaan. Semakin besar total asset khusus, tidak menggunakan rencana
maka menunjukkan bahwa perusahaan keuangan, dan tidak mengembangkan
memiliki prospek baik dalam jangka waktu sistem akuntansi mereka menjadi suatu
yang relatif panjang. Hal ini juga sistem manajemen.
menggambarkan bahwa perusahaan lebih
stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan Return Saham
laba dibandingkan dengan perusahaan dengan Setiap investor baik jangka panjang atau
total asset yang kecil. Ukuran perusahaan jangka pendek memiliki tujuan untuk
dapat diproksikan dengan menggunakan Ln mendapatkan keuntungan yang disebut return,
total asset. baik yang bersifat langsung maupun tidak
Agnes Sawir (2007:101) menyatakan langsung. Return merupakan hasil yang
bahwa ukuran perusahaan dinyatakan sebagai diperoleh dari investasi. Return saham
determinan dari struktur keuangan dalam diperoleh dari selisih kenaikan (capital gains)
hampir setiap studi untuk alasan yang atau selisih penurunan (capital loss). Capital
berbeda, diantaranya: gains atau capital loss sendiri diperoleh dari
1. Ukuran perusahaan dapat menentukan selisih harga investasi sekarang relatif dengan
tingkat kemudahan perusahaan harga periode yang lalu (Chilyatus Sa’adah,
memperoleh dana dari pasar modal. 2009).
Perusahaan kecil umumnya kekurangan Sedangkan menurut Tandelilin,
akses ke pasar modal yang terorganisir, Eduardus (2010:101) return merupakan salah
baik untuk obligasi maupun saham. satu faktor yang memotivasi investor
Meskipun mereka memiliki akses, biaya berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
5
keberanian investor menanggung risiko atas yang dikehendaki oleh investor atas
investasi yang dilakukannya. Return investasi preferensi subyektif investor terhadap risiko.
terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1. Yield, komponen return yang Hubungan Antara Arus Kas Operasi
mencerminkan aliran kas atau pendapatan dengan Return Saham
yang diperoleh secara periodik dari suatu Aktivitas operasi adalah aktivitas
investasi. Yield hanya berupa angka nol (0) penghasil utama pendapatan perusahaan
dan positif (+). (principal revenue activities) dan aktivitas
2. Capital gain (loss), komponen return yang lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
merupakan kenaikan (penurunan) harga dan pendanaan, umumnya berasal dari
suatu surat berharga (bisa saham maupun transaksi dan peristiwa lain yang
surat hutang jangka panjang), yang bisa mempengaruhi penetapan laba atau rugi
memberikan keuntungan (kerugian) bagi bersih, dan merupakan indikator yang
investor. Capital gain (loss) dapat berupa menentukan apakah dari operasi perusahaan
angka minus (-), nol (0), dan positif (+). dapat menghasilkan kas yang cukup untuk
Return saham menurut Jogiyanto dalam melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
Suriani Ginting (2012) dihitung dengan rumus operasi perusahaan, membayar dividen dan
sebagai berikut: melakukan investasi baru tanpa
P -P mengandalkan pada sumber pendanaan dari
Ri = t t-1
Pt-1 luar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suriani Ginting (2012), Trianna Fransiska
Keterangan: (2013), dan Iswandi Sukartaatmadja (2012)
Ri = Return saham yang membuktikan bahwa arus kas operasi
Pt = Harga saham periode t berpengaruh terhadap return saham, hal ini
Pt-1 = Harga saham t-1 dapat diartikan bahwa investor merespon
terhadap pertumbuhan arus kas operasi.
Jenis-Jenis Return Saham
Jenis-jenis return saham menurut Hubungan Antara Arus Kas Investasi
Tandelilin, Eduardus (2010:105) adalah dengan Return Saham
sebagai berikut: Aktivitas investasi adalah aktivitas yang
1. Return realisasi (realized return) menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva
Return yang telah terjadi (return jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta
aktual) yang dihitung berdasarkan data investasi lain yang tidak termasuk dalam
historis (ex post data). Return historis ini setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan
berguna sebagai dasar penentuan return uang dan mengumpulkan piutang tersebut
ekspektasi (expected return) dan risiko di serta memperoleh dan menjual investasi dan
masa datang (conditioning expected aktiva jangka panjang produktif. Aktivitas
return). investasi mencerminkan pengeluaran kas
2. Return Yang Diharapkan (Expected sehubungan dengan sumber daya yang
Return) bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
Return yang diharapkan akan dan arus kas masa depan. Arlina, Sinarwati,
diperoleh oleh investor di masa dan Musmini (2014) melakukan pengujian
mendatang. Berbeda dengan return mengenai pengaruh arus kas investasi
realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex investasi terhadap return saham. Hasil
post data), return yang diharapkan penelitiannya menemukan bahwa arus kas
merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya investasi berpengaruh negatif terhadap return
belum terjadi (ex ante data). saham.
3. Return Yang Dipersyaratkan (Required
Return) Hubungan Antara Arus Kas Pendanaan
Return yang diperoleh secara historis dengan Return Saham
yang merupakan tingkat return minimal Aktivitas pendanaan adalah aktivitas
yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
6
serta komposisi ekuitas dan pinjaman 2. Arus kas investasi berpengaruh terhadap
perusahaan. Arus kas pendanaan berguna return saham pada perusahaan otomotif di
untuk memprediksi klaim terhadap arus kas Bursa Efek Indonesia.
masa depan oleh para pemasok modal 3. Arus kas pendanaan berpengaruh terhadap
perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan return saham pada perusahaan otomotif di
oleh Arlina, Sinarwati, dan Musmini (2014), Bursa Efek Indonesia.
Trianna Fransiska (2013) membuktikan 4. Laba kotor berpengaruh terhadap return
bahwa arus kas pendanaan berpengaruh saham pada perusahaan otomotif di Bursa
terhadap return saham, hal ini dapat diartikan Efek Indonesia.
bahwa investor merespon terhadap 5. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pertumbuhan arus kas pendanaan. return saham pada perusahaan otomotif di
Bursa Efek Indonesia.
Hubungan Antara Laba Kotor dengan
Return Saham METODE PENELITIAN
Maju mundurnya suatu perusahaan Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan
tercermin dari keuntungan yang diperoleh Sampel
setiap tahun. Nilai laba kotor yang Populasi dalam penelitian ini adalah
diungkapkan dalam laporan laba rugi perusahaan otomotif yang terdaftar pada
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil dari
memperoleh laba. Informasi laba kotor keseluruhan populasi perusahaan otomotif
mempunyai kandungan informasi yang yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
direaksi oleh investor dan mampu (sampling jenuh). Penelitian ini menggunakan
menggambarkan hubungan laba dengan sampel yang memiliki karakteristik tertentu
return saham. Hal ini didasarkan dari hasil sebagai berikut:
penelitian Arlina, Sinarwati, dan Musmini 1. Sampel merupakan perusahaan otomotif
(2014) yang menunjukkan terdapat pengaruh yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
positif antara laba kotor terhadap return sahamnya masih aktif diperdagangkan di
saham. Bursa Efek Indonesia.
2. Periode pengamatan penelitian ini
Hubungan Antara Ukuran Perusahaan mencakup tahun 2009-2014.
dengan Return Saham 3. Sampel mempublikasikan laporan
Ukuran perusahaan (firm size) dapat keuangan secara berturut-turut selama
dinyatakan dalam total aktiva. Semakin besar enam tahun mulai tahun 2009-2014.
total aktiva, maka semakin besar pula ukuran 4. Perusahaan telah menerbitkan laporan
perusahaan tersebut. Semakin banyak modal keuangan untuk periode yang berakhir 31
yang ditanam semakin besar pula perusahaan Desember.
dikenal dalam masyarakat. Hasil penelitian
Arlina, Sinarwati, dan Lucy Sri Musmini Definisi Operasional Variabel dan
(2014) serta Tianna Fransiska (2013) Pengukuran Variabel
menunjukkan terdapat pengaruh positif antara Definisi operasional variabel yang akan
ukuran perusahaan dengan return saham. diamati dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri
Hipotesis dari:
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan a. Arus kas operasi (X1)
teori, dan rerangka pemikiran di atas maka Arus kas operasi adalah arus kas
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yang berasal dari aktivitas penghasil
adalah: utama pendapatan perusahaan dan
1. Arus kas operasi berpengaruh terhadap aktivitas lain yang bukan merupakan
return saham pada perusahaan otomotif di aktivitas investasi dan pendanaan.
Bursa Efek Indonesia. Arus kas operasi diukur dari penyajian
nilai arus kas operasi pada Laporan

7
Arus Kas, dinyatakan dengan satuan Pt-1 = Harga saham periode tahun
Rupiah. kemarin
b. Arus kas investasi (X2)
Arus kas investasi adalah arus Teknik Analisis Data
kas yang berasal dari aktivitas berupa Langkah-langkah analisis data dalam
perolehan dan pelepasan aset jangka penelitian ini adalah sebagai berikut :
panjang serta investasi lain yang tidak 1. Menghitung dan menyajikan variabel
termasuk setara kas. Arus kas investasi penelitian
diukur dari penyajian nilai arus kas 2. Analisis Deskriptif Variabel
investasi pada Laporan Arus Kas, Analisis deskriptif dalam penelitian
dinyatakan dengan satuan Rupiah. ini dilakukan untuk memberikan
c. Arus kas pendanaan (X3) gambaran tentang variabel-variabel
Arus kas pendanaan adalah arus penelitian yang diamati yaitu mengenai
kas yang berasal dari aktivitas yang perkembangan arus kas operasi, arus kas
mengakibatkan perubahan dalam investasi, arus kas pendanaan, laba kotor,
jumlah serta komposisi kontribusi ukuran perusahaan, dan return saham
modal dan pinjaman entitas. Arus kas perusahaan otomotif di Bursa Efek
pendanaan diukur dari penyajian nilai Indonesia periode 2009 sampai 2014.
arus kas pendanaan pada Laporan 3. Analisis regresi linier berganda
Arus Kas, dinyatakan dengan satuan Analisis regresi linier berganda
Rupiah. digunakan untuk mengukur ada atau
d. Laba kotor (X4) tidaknya hubungan antara dua variabel
Laba kotor adalah hasil atau lebih dan juga menunjukkan arah
perusahaan berupa aktivitas produksi hubungan antara variabel dependen
dikurangi biaya yang dihasilkan untuk terhadap variabel independen (Ghozali,
memproduksi barang tersebut. Laba 2013:96). Dalam penelitian ini analisis
kotor yang digunakan dalam penelitian regresi linier berganda digunakan untuk
ini adalah laba kotor yang disajikan mengukur ada atau tidaknya pengaruh
dalam Laporan Laba Rugi yang antara arus kas operasi, arus kas investasi,
dinyatakan dengan satuan Rupiah. arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran
e. Ukuran perusahaan (X5) perusahaan sebagai variabel independen
Ukuran perusahaan adalah suatu terhadap return saham sebagai variabel
skala dimana perusahaan dapat dependen. Persamaan regresi linier
diklasifikasikan menurut besar berganda dalam penelitian ini adalah
kecilnya menurut berbagai cara. sebagai berikut :
Dalam penelitian ini, ukuran Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5
perusahaan diproksikan dengan Keterangan:
menggunakan Ln total asset. Y : Variabel terikat return saham
Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset a : Konstanta
2. Variabel terikat adalah Return Saham (Y) b1 : Koefisien regresi variabel bebas
Return saham merupakan arus kas operasi
keuntungan yang dinikmati investor atas b2 : koefisien regresi variabel bebas
investasi saham yang dilakukannya. arus kas investasi
Return saham dihitung dengan rumus b3 : Koefisien regresi variabel bebas
sebagai berikut: arus kas pendanaan
P -P b4 : Koefisien regresi variabel bebas
Ri = t t-1
Pt-1 laba kotor
b5 : Koefisien regresi variabel bebas
Keterangan: ukuran perusahaan
Ri = Return saham 4. Uji Goodness Of Fit dengan Uji F
Pt = Harga saham periode tahun Uji Goodness Of Fit digunakan
sekarang untuk menguji kelayakan model regresi
8
linear berganda. Model Goodness Of Fit Dalam penelitian ini analisis
dapat dilihat dari nilai statistik F. Uji koefisien determinasi berganda
statistik F pada dasarnya menunjukkan digunakan untuk mengukur seberapa
pengaruh secara simultan variabel besar variasi naik turunnya variabel arus
independen yang dimasukkan dalam kas operasi, arus kas investasi, arus kas
model terhadap variabel dependen. pendanaan, laba kotor, dan ukuran
Kriteria pengujian uji F menurut Imam perusahaan dapat menjelaskan variasi
Ghozali (2013:98) adalah jika nilai naik turunnya Return saham.
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka 6. Uji hipotesis dengan Uji t
model regresi dapat digunakan untuk Uji t pada dasarnya menunjukkan
memprediksi pengaruh simultan variabel seberapa besar pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen. independen secara individual dalam
Dalam penelitian ini uji Goodness menerangkan variasi variabel dependen.
Of Fit dengan uji F digunakan untuk Kriteria pengujian uji t menurut Imam
mengetahui layak tidaknya model regresi Ghozali (2013:98) adalah jika nilai
digunakan untuk memprediksi pengaruh probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model
simultan arus kas operasi, arus kas regresi dapat digunakan untuk memprediksi
investasi, arus kas pendanaan, laba kotor, pengaruh parsial variabel independen
dan ukuran perusahaan terhadap return terhadap variabel dependen.
saham. Kriteria uji F dalam penelitian ini Uji t dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: untuk menguji pengaruh secara parsial antara
a. Jika nilai probabilitas atau nilai arus kas operasi, arus kas investasi, arus
signifikasi > 0,05 maka model kas pendanaan, laba kotor, dan ukuran
regresi tidak layak digunakan untuk perusahaan terhadap return saham. Kriteria
memprediksi pengaruh simultan arus uji t dalam penelitian ini adalah:
kas operasi, arus kas investasi, arus a. Jika nilai probabilitas atau nilai
kas pendanaan, laba kotor, dan signifikasi > 0,05, maka secara parsial
ukuran perusahaan terhadap return arus kas operasi, arus kas investasi,
saham. arus kas pendanaan, laba kotor, dan
b. Jika nilai probabilitas atau nilai ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikasi < 0,05 maka model terhadap return saham.
regresi layak digunakan untuk b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka
memprediksi pengaruh simultan arus secara parsial arus kas operasi, arus
kas operasi, arus kas investasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba
kas pendanaan, laba kotor, dan kotor, dan ukuran perusahaan
ukuran perusahaan terhadap return berpengaruh terhadap return saham.
saham.
5. Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Analisis koefisien determinasi ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
berganda (R2) menurut Imam Ghozali Analisis Regresi Linier Berganda
(2013:97) digunakan untuk mengukur Analisis regresi linier berganda
seberapa jauh kemampuan model dalam digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya
menerangkan variasi variabel dependen. hubungan antara dua variabel atau lebih dan
Nilai R2 adalah antara 0 sampai 1. Nilai juga menunjukkan arah hubungan antara
R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel dependen terhadap variabel
variabel-variabel dependen dalam independen (Imam Ghozali, 2013:96). Dalam
menjelaskan variasi variabel independen penelitian ini analisis regresi linier berganda
sangat terbatas. Nilai yang mendekati digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya
satu berarti variabel-variabel dependen pengaruh antara arus kas operasi, arus kas
memberikan hampir semua informasi investasi, arus kas pendanaan, laba kotor,
yang dibutuhkan untuk memprediksi ukuran perusahaan sebagai variabel
variasi variabel independen.
9
independen terhadap return saham sebagai menunjukkan terjadinya perubahan yang
variabel dependen. berlawanan arah. Artinya, setiap ada kenaikan
Model regresi linier berganda yang pada arus kas investasi (X2) sebesar satu
diperoleh dari hasil pengolahan data dalam satuan, maka dapat menurunkan return saham
penelitian ini adalah: (Y) sebesar -0,994 satuan dan sebaliknya
Tabel 1 apabila terjadi penurunan pada arus kas
Analisis Regresi Linier Berganda investasi (X2) sebesar satu satuan, maka dapat
meningkatkan return saham (Y) sebesar 0,994
Unstandardized Coefficients satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas
B Std. Error yang lain konstan.
(Constant) -0,137 0,070 Nilai b3 sebesar - 0,824 menunjukkan
Zscore: X1 -0,004 0,117 besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
Zscore: X2 -0,994 1,116 arus kas pendanaan (X3) dan mempunyai
Zscore: X3 -0,824 0,940 koefisien regresi negatif. Hal ini
Zscore: X4 -0,279 0,326 menunjukkan terjadinya perubahan yang
Zscore: X5 0,012 0,127 berlawanan arah. Artinya, setiap ada kenaikan
pada arus kas pendanaan (X3) sebesar satu
Dari tabel di atas, diperoleh model satuan, maka dapat menurunkan return saham
regresi linier berganda sebagai berikut: (Y) sebesar -0,824 satuan dan sebaliknya
Y = -0,137 - 0,004 X1 - 0,994 X2 - 0,824 X3 - apabila terjadi penurunan pada arus kas
0,279 X4 + 0,012 X5 pendanaan (X3) sebesar satu satuan, maka
Berdasarkan persamaan regresi linier dapat meningkatkan return saham (Y) sebesar
berganda di atas dapat dijelaskan bahwa nilai 0,824 satuan dengan asumsi bahwa variabel
a sebesar -0,137 menunjukkan besarnya nilai bebas yang lain konstan.
konstanta yang bernilai negatif. Hal ini berarti Nilai b4 sebesar -0,279 menunjukkan
bahwa jika arus kas operasi (X1), arus kas besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
investasi (X2), arus kas pendanaan (X3), laba laba kotor (X4) dan mempunyai koefisien
kotor (X4), dan ukuran perusahaan (X5) sama regresi negatif. Hal ini menunjukkan
dengan nol, maka return saham (Y) akan terjadinya perubahan yang berlawanan arah.
sebesar -0,137. Artinya dengan tanpa melihat Artinya, setiap ada kenaikan pada laba kotor
arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas (X4) sebesar satu satuan, maka dapat
pendanaan, laba kotor, dan ukuran menurunkan return saham (Y) sebesar -0,279
perusahaan, maka diperkirakan return saham satuan dan sebaliknya apabila terjadi
akan sebesar -0,137 satuan. penurunan pada laba kotor (X4) sebesar satu
Nilai b1 sebesar -0,004 menunjukkan satuan, maka dapat meningkatkan return
besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel saham (Y) sebesar 0,279 satuan dengan
arus kas operasi (X1) dan mempunyai asumsi bahwa variabel bebas yang lain
koefisien regresi negatif. Hal ini konstan.
menunjukkan terjadinya perubahan yang Nilai b5 sebesar 0,012 menunjukkan
berlawanan arah. Artinya, setiap ada kenaikan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
pada arus kas operasi (X1) sebesar satu ukuran perusahaan (X5) dan mempunyai
satuan, maka dapat menurunkan return saham koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan
(Y) sebesar -0,004 satuan dan sebaliknya terjadinya perubahan yang searah. Artinya,
apabila terjadi penurunan pada arus kas setiap ada kenaikan pada ukuran perusahaan
operasi (X1) sebesar satu satuan, maka dapat (X5) sebesar satu satuan, maka dapat
meningkatkan return saham (Y) sebesar 0,004 meningkatkan return saham (Y) sebesar 0,012
satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas satuan dan sebaliknya apabila terjadi
yang lain konstan. penurunan pada ukuran perusahaan (X5)
Nilai b2 sebesar -0,994 menunjukkan sebesar satu satuan, maka dapat menurunkan
besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel return saham (Y) sebesar 0,012 satuan dengan
arus kas investasi (X2) dan mempunyai asumsi bahwa variabel bebas yang lain
koefisien regresi negatif. Hal ini konstan.
10
Uji Goodness Of Fit dengan Uji F
Uji Goodness Of Fit digunakan untuk Koefisien Determinasi Berganda (R2)
menguji kelayakan model regresi linear Analisis koefisien determinasi berganda
2
berganda. Model Goodness Of Fit dapat (R ) menurut Imam Ghozali (2013:97)
dilihat dari nilai statistik F. Uji statistik F digunakan untuk mengukur seberapa jauh
pada dasarnya menunjukkan pengaruh secara kemampuan model dalam menerangkan
simultan variabel independen yang variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah
dimasukkan dalam model terhadap variabel antara 0 sampai 1. Nilai R2 yang kecil
dependen. Kriteria pengujian uji F menurut menunjukkan kemampuan variabel-variabel
Imam Ghozali (2013:98) adalah jika nilai independen dalam menjelaskan variasi
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
regresi dapat digunakan untuk memprediksi mendekati satu berarti variabel-variabel
pengaruh simultan variabel independen independen memberikan hampir semua
terhadap variabel dependen. informasi yang dibutuhkan untuk
Dalam penelitian ini uji Goodness Of memprediksi variasi variabel dependen.
Fit dengan uji F digunakan untuk mengetahui Dalam penelitian ini analisis koefisien
layak tidaknya model regresi digunakan untuk determinasi berganda digunakan untuk
memprediksi pengaruh simultan arus kas mengukur seberapa besar variasi variabel arus
operasi, arus kas investasi, arus kas kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan, laba kotor, dan ukuran perusahaan pendanaan, laba kotor, dan ukuran perusahaan
terhadap return saham. Kriteria uji F dalam dapat menjelaskan variasi return saham.
penelitian ini adalah: Koefisien determinasi berganda (R2) yang
1. Jika nilai probabilitas atau nilai didapat dari hasil pengolahan data sebagai
signifikasi > 0,05 maka model regresi berikut:
tidak layak digunakan untuk Tabel 3
memprediksi pengaruh simultan arus kas Koefisien Determinasi Berganda (R2)
operasi, arus kas investasi, arus kas R R Square Adj. R Square
pendanaan, laba kotor, dan ukuran 0,126 0,016 -0,061
perusahaan terhadap return saham.
2. Jika nilai probabilitas atau nilai Berdasarkan tabel di atasdiketahui
signifikasi < 0,05 maka model regresi bahwa besarnya R Square (R2) adalah sebesar
layak digunakan untuk memprediksi 0,120 atau 12%. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh simultan arus kas operasi, arus 12% variasi naik turunnya return saham (Y)
kas investasi, arus kas pendanaan, laba dapat dijelaskan oleh variasi naik turunnya
kotor, dan ukuran perusahaan terhadap arus kas operasi (X1), arus kas investasi (X2),
return saham. arus kas pendanaan (X3), laba kotor (X4), dan
Dari hasil pengolahan data didapatkan ukuran perusahaan (X5), sedangkan sisanya
hasil sebagai berikut. sebesar 88% dijelaskan oleh faktor lain di luar
Tabel 2 penelitian ini. Nilai R2 yang kecil (mendekati
Uji Goodness Of Fit Dengan Uji F 0) menunjukkan kemampuan variabel
Model F Sig. independen (arus kas operasi, arus kas
Regression 0,208 0,958 investasi, arus kas pendanaan, laba kotor, dan
ukuran perusahaan) dalam menjelaskan variasi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel dependen (return saham) sangat
nilai probabilitas atau nilai signifikasi lebih terbatas.
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,958. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi tidak Pengujian Hipotesis dengan Uji t
layak digunakan untuk memprediksi pengaruh Uji t pada dasarnya menunjukkan
simultan arus kas operasi (X1), arus kas seberapa besar pengaruh satu variabel
investasi (X2), arus kas pendanaan (X3), laba independen secara individual dalam
kotor (X4), dan ukuran perusahaan (X5) menerangkan variasi variabel dependen.Kriteria
terhadap return saham (Y). pengujian uji t menurut Imam Ghozali
11
(2013:98) adalah jika nilai probabilitas lebih Uji parsial antara variabel bebas arus
kecil dari 0,05 maka model regresi dapat kas investasi (X2)terhadap return saham (Y),
digunakan untuk memprediksi pengaruh parsial dengan nilai signifikasi 0,377 lebih besar dari
variabel independen terhadap variabel 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
dependen. parsial tidak ada pengaruh antara arus kas
Uji t dilakukan dalam penelitian ini untuk investasi (X2) terhadap return saham (Y).
menguji pengaruh secara parsial antara arus kas Uji parsial antara variabel bebas arus
operasi, arus kas investasi, arus kas kas pendanaan (X3)terhadap return saham
pendanaan, laba kotor, dan ukuran perusahaan (Y), dengan nilai signifikasi 0,384 lebih besar
terhadap return saham.Langkah-langkah dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
pengujian hipotesis dengan uji t dalam parsial tidak ada pengaruh antara arus kas
penelitian ini adalah sebagai berikut: pendanaan (X3) terhadap return saham (Y).
1. Menentukan hipotesis kerja (Ha) dan Uji parsial antara variabel bebas laba
hipotesis penyanggah (Ho), yaitu: kotor (X4)terhadap return saham (Y), dengan
Ha : bi 0  artinya secara individual nilai signifikasi 0,396 lebih besar dari 0,05. Hal
ada pengaruh antara arus kas operasi, ini menunjukkan bahwa secara parsial tidak ada
arus kas investasi, arus kas pengaruh antara laba kotor (X4) terhadap return
pendanaan, laba kotor, dan ukuran saham (Y).
perusahaan terhadap return saham. Uji parsial antara variabel bebas ukuran
Ho: bi = 0  artinya secara individual perusahaan (X5)terhadap return saham (Y),
tidak ada pengaruh antara arus kas dengan nilai signifikasi 0,922 lebih besar dari
operasi, arus kas investasi, arus kas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
pendanaan, laba kotor, dan ukuran parsial tidak ada pengaruh antara ukuran
perusahaan terhadap return saham. perusahaan (X5) terhadap return saham (Y).
2. Kriteria keputusan:
a. Jika nilai probabilitas atau nilai Pembahasan
signifikasi > 0,05, maka H0 diterima Pengaruh Arus Kas OperasiTerhadap
dan Ha ditolak Return saham
b. Jika nilai probabilitas atau nilai Arus kas operasitidak berpengaruh
signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak terhadap return saham, hal ini ditunjukkan
dan Ha diterima dengan signifikasi uji t yang lebih besar dari
Dari hasil pengolahan data dengan 0,05 yaitu sebesar 0,971. Hasil penelitian ini
menggunakan program SPSS diperoleh hasil berarti tidak mendukung hipotesis yang
sebagai berikut: diajukan yaitu “Arus kas operasi berpengaruh
Tabel 4 terhadap return saham pada perusahaan
Pengujian Hipotesis Dengan Uji t otomotif di Bursa Efek Indonesia”.
Standardized Tidak terbuktinya hipotesis bahwa arus
Coefficients kas operasi mempengaruhi return saham ini
Beta t Sig. sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Constant) -1,973 0,053 Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi Christiawan
Zscore: X1 -0,008 -0,036 0,971 (2012) dengan hasil bahwa arus kas dari
Zscore: X2 -1,780 -0,890 0,377 aktivitas operasi tidak memiliki pengaruh
Zscore: X3 -1,475 -0,876 0,384 yang signifikan terhadap return saham.
Zscore: X4 -0,499 -0,855 0,396 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan
Zscore: X5
penelitian yang dilakukan oleh Arlina,
0,022 0,098 0,922
Sinarwati, dan Lucy Sri Musmini (2014),
Uji parsial antara variabel bebas arus Trianna Fransiska (2013), Suriani Ginting
kas operasi (X1) terhadap return saham (Y), (2012), dan Iswandi Sukartaatmadja (2012)
dengan nilai signifikasi 0,971 lebih besar dari dengan hasil bahwa arus kas operasi
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara berpengaruh signifikan terhadap return
parsial tidak ada pengaruh antara arus kas saham.
operasi (X1) terhadap return saham (Y).
12
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan signifikasi uji t yang lebih besar dari
investor tidak melihat pelaporan perubahan 0,05 yaitu sebesar 0,384. Hasil penelitian ini
arus kas dari aktivitas operasi sebagai berarti tidak mendukung hipotesis yang
informasi yang dapat digunakan untuk diajukan yaitu “Arus kaspendanaan
pengambilan keputusan investasinya. Arus berpengaruh terhadap return saham pada
kas dari aktivitas operasi yang menunjukkan perusahaan otomotif di Bursa Efek
perusahaan mampu beroperasi secara Indonesia”.
profitable tidak dibaca oleh investor. Jumlah Tidak adanya pengaruh yang signifikan
arus kas yang berasal dari aktivitas operasi ini tidak mendukung hasil penelitian yang
yang menghasilkan arus kas yang cukup dilakukan oleh Arlina, Sinarwati, dan Lucy
untuk melunasi pinjaman, memelihara Sri Musmini (2014), dan Trianna Fransiska
kemampuan operasi perusahaan, membayar (2013) dengan hasil bahwa arus kas dari
dividen dan melakukan investasi baru juga aktivitas pendanaan memiliki pengaruh yang
tidak dilihat oleh investor dalam mengambil signifikan terhadap return saham. Namun
keputusan investasinya. Sehingga adanya hasil penelitian ini mendukung hasil
perubahan arus kas dari kegiatan operasi yang penelitian yang dilakukan oleh Suriani
merupakan sinyal positif kepada investor, Ginting (2012), Azilia Yocelyn dan Yulius
tidak tertangkap oleh investor. Jogi Christiawan (2012), dan Iswandi
Sukartaatmadja (2012) dengan hasil bahwa
Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap arus kas pendanaan tidak berpengaruh
Return saham signifikan terhadap return saham.
Arus kasinvestasi tidak berpengaruh Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terhadap return saham, hal ini ditunjukkan investor tidak dapat menjadikan arus kas dari
dengan signifikasi uji t yang lebih besar dari aktivitas pendanaan sebagai tolak ukur dalam
0,05 yaitu sebesar 0,377. Hasil penelitian ini menilai perusahaan untuk kepentingan
berarti tidak mendukung hipotesis yang keputusan investasi mereka.
diajukan yaitu “Arus kasinvestasi berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan Pengaruh Laba KotorTerhadap Return
otomotif di Bursa Efek Indonesia”. saham
Tidak terbuktinya hipotesis bahwa arus Laba kotor tidak berpengaruh terhadap
kas investasi mempengaruhi return saham ini return saham, hal ini ditunjukkan dengan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh signifikasi uji t yang lebih besar dari 0,05
Suriani Ginting (2012), Trianna Fransiska yaitu sebesar 0,396. Hasil penelitian ini
(2013), Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi berarti tidak mendukung hipotesis yang
Christiawan (2012), dan Iswandi diajukan yaitu “Laba kotor berpengaruh
Sukartaatmadja (2012) dengan hasil bahwa terhadap return saham pada perusahaan
arus kas dari aktivitas investasi tidak memiliki otomotif di Bursa Efek Indonesia”.
pengaruh yang signifikan terhadap return Tidak terbuktinya hipotesis bahwa laba
saham. kotor mempengaruhi return saham ini tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan Arlina, Sinarwati, dan Lucy Sri Musmini
penerimaan dan penggunaan sumber daya (2014),dan Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi
yang diperoleh perusahaan yang ditujukan Christiawan (2012) dengan hasil bahwa laba
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
masa depan, ternyata tidak dilihat oleh investor return saham. Namun hasil penelitian ini
untuk mengambil keputusan investasi pada mendukung hasil penelitian yang dilakukan
perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia. oleh Trianna Fransiska (2013)dan Iswandi
Sukartaatmadja (2012) dengan hasil bahwa
Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap laba tidak berpengaruh terhadap return saham.
Return saham Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Arus kaspendanaan tidak berpengaruh informasi laba sebagai hasil kinerja
terhadap return saham, hal ini ditunjukkan perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai
13
tolok ukur bagi investor untuk keputusan 3. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh
investasi mereka. terhadap return saham pada perusahaan
otomotif di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap menunjukkan bahwa investor tidak dapat
Return saham menjadikan arus kas dari aktivitas
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh pendanaan sebagai tolak ukur dalam
terhadap return saham, hal ini ditunjukkan menilai perusahaan untuk kepentingan
dengan signifikasi uji t yang lebih besar dari keputusan investasinya.
0,05 yaitu sebesar 0,922. Hasil penelitian ini 4. Laba kotor tidak berpengaruh terhadap
berarti tidak mendukung hipotesis yang return saham pada perusahaan otomotif di
diajukan yaitu “Ukuran perusahaan Bursa Efek Indonesia. Hal ini
berpengaruh terhadap return saham pada menunjukkan bahwa sinyal informasi yang
perusahaan otomotif di Bursa Efek ditunjukkan oleh perubahan laba kotor
Indonesia”. tidak dapat digunakan oleh investor untuk
Tidak terbuktinya hipotesis bahwa pengambilan keputusan investasinya.
ukuran perusahaan mempengaruhi return 5. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh
saham ini sesuai dengan penelitian yang terhadap return saham pada perusahaan
dilakukan oleh Trianna Fransiska (2013) otomotif di Bursa Efek Indonesia. Hasil ini
dengan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
memiliki pengaruh yang terhadap return tidak dapat dijadikan sebagai bahan
saham. Namun hasil penelitian ini berbeda informasi oleh investor untuk mengambil
dengan penelitian yang dilakukan oleh Arlina, keputusan investasi, karena ukuran
Sinarwati, & Musmini (2014) dengan hasil perusahaan dapat menentukan tingkat
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh kemudahan perusahaan memperoleh dana
terhadap return saham. dari pasar modal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan tidak dapat dijadikan Saran
sebagai bahan informasi oleh investor untuk Berdasarkan hasil penelitian dan
mengambil keputusan investasi pada kesimpulan yang telah diambil maka saran-
perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia. saran yang dapat diajukan adalah sebagai
berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Bagi investor dan calon investor dalam
Kesimpulan melakukan investasi sebaiknya
Berdasarkan hasil penelitian, maka memperhatikan informasi dalam laporan
dapat diambil beberapa kesimpulan keuangan, khususnya ukuran perusahaan
diantaranya adalah: sebagai bahan pertimbangan
1. Arus kas operasi tidak berpengaruh dalampengambilan keputusan investasi
terhadap return saham pada perusahaan yang tepat dan menguntungkan.
otomotif di Bursa Efek Indonesia. Hal ini 2. Bagi emiten dan calon emiten sebaiknya
menunjukkan bahwa sinyal informasi yang mempublikasikan laporan arus kas sebagai
ditunjukkan oleh perubahan kas dari bagian integral dari laporan keuangan,
aktivitas operasi tidak digunakan oleh sehingga informasi yang diperoleh
investor untuk pengambilan keputusan pemakai informasi laporan keuangan lebih
investasinya. luas dan lebih mudah didapat.
2. Arus kas investasi tidak berpengaruh 3. Bagi peneliti selanjutnya
terhadap return saham pada perusahaan direkomendasikan untuk menggunakan
otomotif di Bursa Efek Indonesia. Hal ini periode penelitian yang lebih panjang dan
menunjukkan bahwa perubahan arus kas memperluas ruang lingkup penelitian, baik
dari aktivitas investasi tidak digunakan dengan perluasan subjek penelitian
oleh investor sebagai sinyal informasi yang maupun dengan memperhatikan variabel-
berguna untuk pengambilan keputusan variabel independen yang mempengaruhi
investasinya. return saham yang tidak dimasukkan
14
dalam penelitian ini, seperti kondisi inflasi Irham Fahmi. 2013. Analisis Investasi Dalam
dan kurs mata uang. Persepektif Ekonomi Dan Politik.
Bandung : Penerbit Refika Aditama.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan,
DAFTAR RUJUKAN Cetakan Ketiga. Jakarta : Penerbit PT
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Rajagrafindo Persada.
Teori dan Aplikasinya. Edisi ketiga. Kieso, D. E., J. J. Weygandt, dan T. D.
Yogyakarta : Penerbit BPFE. Warfield. 2002. Intermediate
Albertus Karjono dan Amelia Falah Fakrina. Accounting. New Jersey: John Wiley
2012. Pengaruh Perputaran Kas Dan and Sons Pte. Ltd.
Perputaran Piutang Terhadap Mamduh Hanafi dan Abdul Halim. 2012.
Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Di Analisis Laporan Keuangan.
Lingkungan BKN. Jurnal Esensi. Yogyakarta : Penerbit UPP-AMP
Volume 15 No.2 Agustus 2012. YKPN.
Arlina, Sinarwati, dan Lucy Sri Musmini. Munawir S. 2007. Analisa Laporan
2014. Pengaruh Informasi Arus Kas, Keuangan. Cetakan Ke-14. Yogyakarta
Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, Dan : Penerbit Liberty.
Return On Asset Terhadap Return Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar.
Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Jakarta : Salemba Empat
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
2010-2012). e-journal S1 Ak Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Universitas Pendidikan Ganesha Cetakan ke-13. Bandung. Penerbit
Jurusan Akuntansi SI. Volume: 2 No. 1 Alfabeta.
Tahun 2014. Suriani Ginting. 2012. Analisis Pengaruh
Chilyatus Sa’adah. 2009. Pengaruh Rasio Pertumbuhan Arus Kas Dan
Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Terhadap Return Saham
Return Saham Syari’ah Di Bursa Efek Pada Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Institut Agama Islam Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi
Negeri Walisongo Semarang. Mikroskil. Volume 2, Nomor 01, April
Darsono dan Ashari. 2010. Pedoman Praktis 2012.
Memahami Laporan Keuangan (Tips Trianna Fransiska. 2013. Pengaruh Laporan
Bagi Investor, Direksi, dan Pemegang Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran
Saham). Yogyakarta : Penerbit Andi. Perusahaan, Der Terhadap Return
Dwi Martani, Silviana Veronica, Ratna Saham. e-Jurnal Binar Akuntansi.
Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward Volume 2 No. 1, Januari 2013.
Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan
Menengah Berbasis PSAK. Buku 1.
Jakarta : Salemba Empat.
Eduardus Tandelilin. 2010. Analisis Investasi
dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Cetakan Kelima. Yogyakarta :
Penerbit BPFE.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta : PT.
Salemba Empat.

Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis


Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi.
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

15

Anda mungkin juga menyukai