Anda di halaman 1dari 25

®

BAB 11
Permintaan Agregat II

Oleh :
-Andwi Natasa 1611031106
-Nabila Meutia Putri 1611031107
-Alvino Nursyah1611031108
-Zam Zami 1611031109
-Ricky Joe Sarumaha 1611031110
Chapter Eleven
Sekarang bahwa kita telah
membuat model IS-LM
permintaan agregat, mari kita
r IS LM(P0)
terapkan pada tiga hal :

1) Penyebab fluktuasi dalam


pendapatan nasional
r0
2) Bagaimana IS-LM sesuai
masuk ke dalam model
penawaran dan model
Y0 Y permintaan di Bab 9

3) Depresi Besar

Chapter Eleven
Perpotongan kurva IS dan kurva LM menentukan
tingkat pendapatan nasional, dan tingkat bunga
untuk tingkat harga tertentu. Jika kurva IS atau
LM bergeser, ekuilibrium perekonomian jangka-
pendek berubah, dan pendapatan nasional
berfluktuasi. Mari kita memeriksa bagaimana
perubahan kebijakan dan guncangan ekonomi
dapat menyebabkan kurva-kurva ini bergeser.

Chapter Eleven
r
LM
IS

Chapter Eleven y
+G Perhatikan kenaikan belanja pemerintah.
Ini akan menaikkan tingkat pendapatan
sebesar G/(1- MPC)

r IS IS´ LM
B
A

Kurva IS bergeser ke kanan sebesar G/(1- MPC) yang menaikkan


pendapatan dan tingkat bunga.

Chapter Eleven
-T Misalkan penurunan pajak sebesar T.
Ini akan menaikkan tingkat pendapatan sebesar
T × MPC/(1- MPC)

r IS IS´ LM
B
A

Kurva IS bergeser ke kanan sebesar T × MPC/(1- MPC) yang


menaikkan pendapatan dan tingkat bunga.
Chapter Eleven
r
LM
IS

Chapter Eleven y
+M Misalnya peningkatan jumlah uang beredar.
r IS LM
A LM

Kurva LM bergeser ke bawah dan menurunkan Y tingkat bunga yang


menaikkan pendapatan. Mengapa ? Karena ketika Bank Sentral
meningkatkan meningkatkan jumlah uang beredar, masyarakat memiliki uang
lebih banyak daripada yang ingin mereka pegang pada tingkat bunga yang
berlaku. Hasilnya, mereka mulai mendepositokan uang tambahan ini di bank
atau menggunakannya untuk membeli obligasi. Tingkat bunga r lalu turun
sampai orang mau memegang semua uang tambahan yang Bank Sentral
keluarkan; ini membawa pasar uang ke ekuilibrium baru. Tingkat bunga lebih
rendah, lalu, mempengaruhi pasar barang. Tingkat bunga lebih rendah
menstimulasi investasi yang direncanakan, yang meningkatkan pengeluaran
yang Chapter
direncanakan,
Eleven produksi, dan pendapatan Y.
Model IS-LM menunjukkan bahwa kebijakan moneter mempengaruhi
pendapatan dengan mengubah tingkat bunga. Kesimpulan ini
memperluas analisis kita tentang kebijakan moneter di Bab 9. Dalam
bab itu kita menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, ketika harga
kaku, ekspansi jumlah uang beredar meningkatkan pendapatan. Tapi
kita tidak mendiskusikan bagaimana ekspansi moneter menimbulkan
belanja barang dan jasa lebih banyak—proses yang disebut
mekanisme transmisi moneter (monetary transmission mechanism).

Model IS-LM menunjukkan bahwa peningkatan jumlah uang beredar


menurunkan tingkat bunga, yang menstimulasi investasi dan lalu
memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa.

Chapter Eleven
Model IS-LM menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dan fiskal
mempengaruhi tingkat pendapatan ekuilibrium. Prediksi dari model,
namun, kualitatif, bukan kuantitatif. Model IS-LM menunjukkan bahwa
kenaikan belanja pemerintah meningkatkan GDP dan bahwa
kenaikan pajak menurunkan GDP. Tapi, ketika ekonom menganalisis
proposal kebijakan tertentu, mereka harus mengetahui arah dan besarnya
dampak. Model-model makroekonometrik mendeskripsikan perekonomian
secara kuantitatif, bukan hanya secara kualitatif.
Chapter Eleven
Chapter Eleven
Anda mungkin melihat dari diagram IS dan LM bahwa r dan Y ada pada
dua sumbu. Sekarang kita akan membawa variabel ketiga, tingkat harga
(P) ke dalam analisis. Kita dapat melakukannya dengan menghubungkan
kedua grafik dua-dimensi.
r IS LM(P2) Untuk menderivasi AD, mulai pada titik A
LM(P1) di grafik atas. Sekarang naikkan tingkat
B harga dari P1 ke P2.
Kenaikan P menurunkan nilai keseimbangan uang
A riil, dan Y, menggeser LM ke kiri ke titik B.
r meningkat. Karena r meningkat, kita tahu investasi
P Y akan menurun, karena berbagai proyek investasi jadi
lebih mahal. Ini menimbulkan proses pengganda
P2 B karena -I menyebabkan a –Y. - Y memicu -C
P1 A seiring kita bergerak ke atas pada kurva IS.
AD +P memicu serangkaian kejadian yang berakhir
Chapter Eleven
Y dengan a -Y, hubungan invers yang mendefinisikan
kemiringan ke bawah dari AD.
+G Y = C (Y-T) + I(r) + G
Misalkan ada a +G.

Ini berarti pergeseran ke kanan pada kurva IS dan AD.


LM (P2)
IS IS´
Dalam jangka pendek, kita bergerak sepanjang r C LM(P0)
SRAS dari titik A ke titik B.
B
Tapi seiring pasar output berjalan, dalam jangka- A
panjang, tingkat harga akan meningkat dari P0 ke P2.
+P ini mengurangi nilai keseimbangan uang riil, LRAS Y
yang berarti pergeseran ke kiri pada kurva LM. P
P2 C
B
P0 SRAS
A
M/ P = L (r, Y) AD AD´
Chapter Eleven
Y
Akhirnya, ini menempatkan kita pada titik C di kedua diagram.
Ingat bahwa SR adalah pergerakan
dari A ke B.

Sekarang waktunya menentukan dampak pada variabel perekonomian.


Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram.
LM(P2)
r IS IS´ LM(P0)
Y +, karena Y bergerak dari Y* ke Y´ C
P 0, karena harga kaku pada SR. A B
r +, karena a +Y mengarah pada kenaikan r
seiring IS bergerak sepanjang kurva LM.
C +, karena a +Y meningkatkan tingkat
LRAS Y
konsumsi (C=C(Y-T)). P
I – , karena r meningkat, tingkat
P2 C
investasi menurun. B
P0 SRAS
A
AD´
AD
Chapter Eleven Y* Y´ Y
Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram.

Ingat bahwa LR adalah pergerakan dari A ke C.


LM(P2)
r IS IS´ LM(P0)
Y 0, P naik menggeser LM ke kiri, mengembalikan C
Y ke Y* sebagaimana disyaratkan LRAS jangka-panjang. B
P +, untuk mengeliminasi kelebihan permintaan pada P . A
0
r +, merefleksikan pergeseran ke kiri pada LM
karena +P
C 0, karena baik Y dan T kembali ke tingkat LRAS Y
alaminya (C=C(Y-T)) P
I – – , karena r telah meningkat bahkan lebih C
P2
banyak karena +P. P0
B
SRAS
A
A AD´
D
Y* Y´ Y
Chapter Eleven
Misalkan ada a +M. M/ P = L (r, Y)
Lihat pada persamaan sesuai
yang menyatakan istilah M :
Perhatikan bahwa M/ meningkat, sehingga meningkatkan nilai jumlah
uang beredar riil yang berarti pergeseran ke kanan kurva LM dan AD.
Dalam jangka pendek, kita bergerak sepanjang r IS LM(P0)
SRAS dari titik A ke titik B. LM
A= C
Tapi seiring pasar output berjalan, dalam jangka
panjang, tingkat harga akan naik dari P0 ke P2. B
+P ini mengurangi nilai jumlah uang beredar
riil yang berarti pergeseran ke kiri kurva LM. P LRAS Y

P2 C
M/ P = L (r, Y) P B SRAS
A AD´
0 AD
Akhirnya, ini menempatkan kita pada titik C
Chapter Eleven
pada kedua diagram. Y
Ingat bahwa SR adalah
pergerakan dari A ke B.
Sekarang waktunya menentukan dampak pada variabel perekonomian.
Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram.

Y +, karena Y bergerak dari Y* ke Y´


r IS (P2)
LM (P0)
P 0, karena harga kaku pada SR.
LM 
r –, karena a +Y mengarah pada penurunan r A= C
seiring LM bergerak sepanjang kurva IS.
C +, karena a +Y meningkatkan tingkat B
konsumsi (C=C(Y-T)).
I + , karena r meningkat, tingkat LRAS Y
investasi menurun. P
P2 C
P0 B SRAS
A AD´
AD
Chapter Eleven Y* Y´
Y
Ingat bahwa LR adalah pergerakan dari A ke C.

Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram.


Y 0, karena P naik menggeser LM ke kiri, mengembalikan
r IS LM (P0)
Y ke Y* sebagaimana disyaratkan LRAS.
P +, untuk mengeliminasi kelebihan permintaan pada P .
0
LM 
r 0, merefleksikan pergeseran ke kiri pada LM karena
A= C
+P, mengembalikan r ke tingkat alaminya. B
C 0, karena baik Y dan T kembali ke tingkat
alaminya (C=C(Y-T)).
I 0, karena Y atau r tidak berubah. LRAS Y
P
P2 C
Perhatikan satu-satunya dampak LR dari P0 B SRAS
peningkatan jumlah uang beredar adalah A AD´
kenaikan tingkat harga. AD
Chapter Eleven
Y* Y´ Y
Chapter Eleven
IS' LM(P2) 1) +C menyebabkan kurva IS
r IS LM(P0) bergeser ke kanan ke IS‘.
C

B Y = C (Y-T) + I(r) + G
A
2) Ini menimbulkan pergeseran ke
kanan dari AD ke AD’.
Jangka Pendek :
Bergerak dari A ke B.
LRAS Y Jangka Panjang :
P
Pasar berjalan pada P0 ke P2
P2 C
 dari B ke C.
3) +P menyebabkan LM(P0) bergeser
A
P0  B  LRAS ke kiri ke LM(P2) karena penurunan
nilai jumlah uang beredar riil.

AD AD' M/ P = L (r, Y)
Chapter Eleven Y
IS' LM(P2)
r IS LM(P0)
C 
Jangka Jangka
B Pendek : Panjang :
A

Y + 0
Y
P 0 +
P LRAS r + ++
P2 C  C + +
I - --
P0 A B SRAS

AD AD'
Chapter Eleven Y
Hipotesis pengeluaran (spending hypothesis) menyatakan penyebab
penurunan adalah pergeseran kontraktif pada kurva IS.

Hipotesis uang (money hypothesis) mencoba menjelaskan dampak dari


penurunan historis jumlah uang beredar 25 persen dari 1929 sampai 1933,
di mana pengangguran naik dari 3,2 persen ke 25,2 persen.

Beberapa ekonom mengatakan deflasi memperburuk Depresi Besar.


Mereka berpendapat deflasi membuat kemerosotan ekonomi tipikal pada
1931 menjadi periode pengangguran tinggi dan pendapatan merosot yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Karena menurunnya jumlah uang
beredar bertanggung jawab atas turunnya tingkat harga, ia juga mungkin
bertanggung jawab atas parahnya depresi. Mari kita lihat bagaimana
perubahan tingkat harga mempengaruhi pendapatan pada model IS-LM.
Chapter Eleven
Pada model IS-LM, penurunan harga meningkatkan pendapatan. Untuk
tiap jumlah uang beredar M, tingkat harga lebih rendah berarti keseim-
bangan uang riil lebih tinggi, M/P. Kenaikan keseimbangan uang riil
menyebabkan pergeseran ekspansif pada kurva LM, yang mengarah pada
pendapatan lebih tinggi.

Cara lain di mana penurunan harga meningkatkan pendapatan disebut


efek pigou (Pigou effect). Pada dekade1930-an, ekonom Arthur Pigou
menunjukkan bahwa keseimbangan uang riil adalah bagian dari kekayaan
rumah tangga. Seiring harga turun dan keseimbangan uang riil naik,
rumah tangga meningkatkan pengeluaran konsumsi mereka dan kurva IS
bergeser ke kanan.
Chapter Eleven
Ada dua teori untuk menjelaskan bagaimana penurunan harga dapat
mengurangi pendapatan bukan meningkatkannya.

1) Teori deflasi-utang, penurunan tingkat harga yang tidak diharapkan

2) Dampak deflasi yang diharapkan


Teori deflasi-utang meredistribusi kekayaan antara kreditor dan debitor.
Penurunan tingkat harga menaikkan jumlah utang riil.Pemiskinan debitor
membuat mereka mengeluarkan uang lebih sedikit, dan kreditor lebih
banyak. Jika kecenderungan mengkonsumsi mereka sama, tidak ada
dampak agregat. Tapi, jika debitor mengurangi pengeluarannya lebih
besar dari jumlah yang kreditor tingkatkan, efek neto pada permintaan
agregat adalah pengurangan. Ini mengkontraksikan IS, dan mengurangi
Chapter Eleven
pendapatan nasional.
Tingkat bunga, i IS
LM
r2
IS´
r1 = i 1 A
i2 B

Y
Deflasi yang diharapkan (nilai negatif daripe) menaikkan tingkat bunga
riil untuk tiap tingkat bunga nominal, dan ini mengurangi pengeluaran
investasi. Pengurangan investasi menggeser kurva IS ke bawah.
Tingkat pendapatan dan tingkat bunga nominal (i) turun, tapi tingkat
bunga riil (r) naik.
Chapter Eleven

Anda mungkin juga menyukai