Anda di halaman 1dari 3

TUGAS CATATAN

KLS X IIS1 dan XI IIS 2

STATUS DAN PERAN DALAM HUBUNGAN SOSIAL

Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat sedangkan peran adalah


prilaku yang diharapkan oleh masyarakat terhadap individu yang mempunyai
status tersebut. Dalam proses hubungan sosial status dan peran sosial diperlukan
untuk terwujudnya keteraturan sosial masyarakat.
Dilihat dari cara Status itu diperoleh yang dapat dilihat dari beberapa hal
yaitu:
 Ascribed status yang merupakan status bawaan yang diperoleh individu
melalui keturunan seperti status bangsawan, puteri, pada masyarakat yang
masih menganut system feodal.
 Achivied status yaitu status yang diperoleh melalui perjuangan seperti status
sarjana, juara kelas dll
 Assigned status yaitu status yang diperoleh dari pemberian orang lain karena
usaha atau jasanya

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DAN KETERATURAN SOSIAL


Keteraturan sosial adalah suatu keadaan dimana warga masyarakat telah
mampu berprilaku sesuai dengan nilai dan norma ataupun aturan lainnya
dalam masyarakat dengan kata lain inidividu tersebut telah melaksanakan hak
dan kewajibannya. Keteraturan sosial ini memiliki 4 (emat) tahap atau unsur
yaitu :

1. Tertib sosial
Adalah keadaan didalam masyarakat dimana terdapat nilai dan norma
yang jelas kemudian individu dan anggota masyarakat mengetahui dan
memahaminya sehingga dapat menyesuaikan tindakan-tindakannya sesuai
dengan nilai dan norma yang berlakuContoh :Ketertiban di jalan raya dapat
terwujud karena adanya peraturan lalu-lintas dan ketertiban dimasyarakat
dapat terwujud karena adanya hukum adat.
2. Order
Yaitu suatu tata norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh
masyarakat sehingga setiap tindakan di dasari oleh nilai-norma yang
berlaku.
Contoh : peraturan-peraturan yang berlaku disekolah jam belajar,
ketentuan memakai seragam. Atau kode etik guru
3. Keajegan
Adalah suatu keadaan yang memperlihatkan penerapan order di
masyarakat dimana kondisi keteraturan sosial (pelaksanaan nilai dan
norma) tersebut dilaksanakan secara terus-menerus.
Cth : siswa memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, atau sekolah yang mewajibkan siswanya untuk upacara setiap
senin, dan kebiasaan mengantri di bank, atm dll.
4. Pola
Adalah penerapan dari keajegan dimana nilai,norma dan ajaran tersebut
dijadikan contoh dan ditiru dan dijadikan pedoman oleh setiap anggota
masyarakat.
PROSES DAN DAMPAK HUBUNGAN SOSIAL
1. Proses disosiasi
Yaitu suatu proses interaksi yang menghasilkan dampak negative seperti
persaingan, kontravensi, pertentangan atu konflik
a. Persaingan (competition)
Adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok bersaing untuk
mencari keuntungan dan mencapai tujuan tertentu tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi (contravention)
Adalah suatu bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan
konflik (pertentangan). Kontravensi ditandai dengan ketidakpusan dan
ketidakpastian mengenai diri seseorang, sikap tidka suka atau tidak
senang baik yang dilakukan secara sembunyi tau terang-terangan
terhadap seseorang.
Menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker kontravensi memilliki lima
bentuk yaitu :
1) Umum, seperti penolakan, keengganan, perlawanan, melakukan
protes.
2) Biasa/sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain didepan
umum, memaki atau mencela melalui surat kalaeng, internet atau
SMS
3) Intensif, seperti menghasut orang lain atau menyebarkan gossip atau
desas-desus.
4) Rahasia, seperti mengumumkan rahasia lawan atau berkhianat
terhadap kelompoknya.
5) Taktis, seperti mengintimidasi pihak lawan, mengancam, meneror
atau memprovokasi.

c. Konflik (conflict) atau pertentangan


Adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk
menentang atau menghancurkan pihak lawan untuk mendapatkan
tujuannya.
2. Proses asosiasi
Yaitu suatu proses interaksi yang menghasilkan dampak postif terhadap
orang yang melkukan komunikais sosial. Seperti kerjasama,
akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
a. Kerjasama
Adalah suatu usaha yang dilakukan bersama anatara individu dengan
kelompok, individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok
untuk mendapatkan tujuan bersama.
Bentuk-bentuk kerjasama berdasarkan pelaksanaanya :
 Kerukunan atau gotong royong
 Bargaining (tawar-menawar) yaitu kerjasama yang melalui
pertukaran barang atau jasa.
 Kooptasi, yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai suatu
cara untuk menghindari konflik yang bisa menguncang organisasi.
 Koalisi, kerjasama dalam bentuk gabungan dua organisasi atau
lebih karena memliki tujuan yang sama.
 Join Venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek
tertentu misalnya pengeboran minyak, dan perhotelan.
b. Akomodasi
Adalah proses meredakan pertentangan atau konflik untuk mencapai
kestabilan sosial dengan tidak menghancurkan pihak lawan. Bentuk-
bentuknya yaitu :
1) Koersi (Coercion)
Yaitu penyelesaian konflik dengan cara pemaksaan terhadap
pihak yang kuat dengan pihak yang lemah.

2) Arbitasi (Arbitration)
Disebut juga “perwasitan” Merupakan bentuk pengendalian
konflik sosial dengan menghadirkan pihak ketiga dan kedua belah
pihak yang berkonflik harus menyetujuinya.Keputusan yang diambil
oleh pihak ketiga ini harus dipatuhi oleh pihak yang berkonflik.

3) Mediasi (mediation)
Yaitu bentuk pengendalian konflik dimana pihak yang
berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator (pemberi
saran/nasehat) keputusan pihak ketiga tidak mengingkat.Keputusan
terakhir tergantung pada pihak yang berkonflik.

4) Konversi (convertion)
Penyelesaian konflik dengan jalan mempertemukan pihak-
pihak yang bertentangan dalam perundingan agar memperoleh
kesepakatan bersama.

5) Konsilisasi (consiliation)
Adalah penyelesaian konflik dengan mempertemukan pihak –
pihak yang bertentangan dalam perundingan agar memperoleh
kesepakatan bersama.

6) Ajudikasi (Adjudication)
Penyelesaian konflik melalui pengadilan atau jalur hukum/
pengadilan.

7) Kompromi (compromise)
Bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak mengurangi
tuntutannya atas penyelesaian konflik.

c. Asimilasi
Merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi
perbedaan antara individu atau antar kelompok guna mencapai
kesepakatan demi tujuan bersama.

d. Akulturasi

Adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk


suatu kebudayaan yang baru dengan tidak meninggalkan ciri
kebudayaannya masing-masing.

NB : CATATAN SEBAGAI ABSEN !

Anda mungkin juga menyukai