Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA

“CARA MENGATASI SAMPAH ORGANIK


PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL”
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Mengatasi
Sampah Organik Penyebab Pemansan Global”.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan serta
bantuan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan.
Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat
diperlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita semua.

Bengkulu, 3 Maret 2016


DAFTAR ISI

HALAMAN COVER................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pemulisan ..................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sampah Organik .......................................................................


2.2 Jenis-jenis Sampah Organik .......................................................................

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Mekanisme Peruraian Sampah ................................................................. 2


3.2 Proses Penguraian Sampah/ Limbah organik ........................................... 2
BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 5


4.2 Saran ......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembuangan sampah banyak dikatakan sebagai salah satu penyebab Pemansan


Global. Pemanasan Global itu adalah suatu istilah yang menunjukan adalahnya kenaikan rata-
rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih
hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan beragam
dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara
mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global
yang disebabkan ulah manusia, dan membuang sampah merupakan salah satu ulah manusia.

Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan


pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya
jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir dan menyebabkan Buni menjadi lebih panas.
Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi Industri,
manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui tindakan-tindakan
agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan
mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah
gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfir, namun saat
ini dengan bantuan pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan
hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfir.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana cara mengatasi sampah organik penyebab pemansan global ?

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui cara mengatasi sampah organik

1.4 Manfaat Penulisan

 Kita dapat mengetahui cara mengatasi sampah organik


BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sampah Organik

Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya
untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-
planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru
memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik
seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang
proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur
mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa
sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman
umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan
sisanya anorganik.

2.2 Jenis-Jenis Sampah Organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah
organik sendiri dibagi menjadi :

 Sampah organik basah.


Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air
yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

 Sampah organik kering.

Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik
lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas,
kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Mekanisme Peruraian sampah

Metode pembuangan sampah saat ini lebih tertuju pada masalah kebersihan dan estetika
lingkungan, belum memikirkan masalah dampak yang timbul akibat proses pembusukan sampah.
Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah yang pada umumnya berasal dari limbah organik
yang merupakan "antropogenic waste" akan mengalami degradasi dan terurai menjadi gas
methan (CH4). Gas CH4 adalah gas rumah kaca yang bisa menyebabkan timbulnya efek rumah
kaca yang berpotensi menjadi penyebab pemanasan global.

Mekanisme peruraian sampah yang berasal dari limbah organik menjadi gas CH4, mirip
dengan proses pembusukan sampah secara alamiah, yaitu peruraian secara anaerobik.

Selain menghasilkan gaas CH4, pembuangan sampah akhir juga hanya memikirkan
kebersihan dan estetika lingkungan, juga menghasilkan gugus amin yang menghasilkan bau
busuk. Bau busuk justru akan merusak estetika dan kenyamanan lingkungan. Oleh karena itu,
pembuangan sampah harus ditinjau kembali dengan menggantinya menggunakan convertion
system agar tidak ada gas CH4 dan gugus amin yang terlepas ke atmosfer. Sampah (limbah
organik) yang berasal dari aktivitas manusia atau "antropogenic waste" bisa diproses dengan
"convertion system".

3.2 Proses Penguraian Sampah/Limbah Organik


Apabila sampah/limbah organik terurai secara anaerobik, gas rumah kaca yang dihasilkan berupa
CH4. Adapun sampah/limbah organik yang terurai secara aerobik akan menghasilkan gas rumah
kaca berupa CO2. Perbedaan antara proses peruraian secara anaerobik dan secara aerobik adalah
sebagai berikut :

No. Proses Aerobik Proses Anaerobik


1. C -> CO2 (gas rumah kaca) C -> CH4 (gas rumah kaca
2. N -> NH3 + NHO3 N -> gugus NH3 (amin)
3. S -> H2SO4 S -> H2S
4. P -> H3PO4 P -> PH3 + komponen fosfor

Proses sampah/limbah organik, baik melalui proses aerobik maupun melalui proses anaerobik,
keduanya sama-sama menghasilkan gas rumah kaca. Dari kedua proses peruraian tersebut maka
proses yang relatif "lebih baik" adalah peruraian melalui proses aerobik, dengan alasan sebagai
berikut.

1. Pada proses anaerobik gas rumah kaca yang dihasilkan adalah CH4, yang mempunyai
potensi penyebab efek rumah kaca lebih kuat dari pada gas CO2, yaitu 21 kali gas CO2.
2. Pada proses anaerobik timbul gugus NH3 (gugus amin) yang berbau anyir (amis) dan gas
H2S yang berbau busuk.

Atas dasar kedua alasan di atas peruraian sampah/limbah organik yang sudah terjadi melalui
proses anaerobik dijaga agar tidak berubah menjadi peruraian melalui proses anaerobik dengan
cara mengontrol asupan oksigen untuk terjadinya proses aerobik.

Sampah organik terdiri atas sampah dapur yaitu sisa makanan,bagian sayuran yg tidak
digunakan,kulit buah dan sebagainya.Sampah organik dapat membusuk apabila dibiarkan terlalu
lama dalam tempat terbuka.Maka dari itu sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos.
Sedangkan sampah anorganik seperti baju bekas,karet,pempers,dan lainnya yg tak dapat di daur
ulang dapat di bakar dengan menggunakan incenerator. Incenerator yaitu mesin pembakar
sampah. Arangnya dapat di gunakan sebagai campuran kompos. Arang dapat menyerap B3
(bahan beracun berbahaya).

Sampah organik mudah hancur atau terurai,sedangkan sampah anorganik sulit hancur
atau bisa juga tidak dapat di hancurkan. Bahkan styrofoam tidak dapat dihancurkan.Coba
bayangkan jika kita tidak menghemat sampah terutama sampah anorganik kita dapat membuat
bumi ini seperti gunungan sampah. Agar sampah tidak menggunung di mana2 sebaiknya kita
melakukan program 4 R. 4 R adalah reduce (mengurangi),Reuse(Menggunakan
kembali),Recycle (mendaur ulang)& Replace (mengganti).

Reduce artinya kita dapat mengurangi penggunaan bahan bahan yg tidak ramah
lingkungan.Cara yang dapat di lakukan adalah membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
tas plastik yg sulit di uraikan membeli kemasan isi ulang untuk deterjen,shampo,sabun,atau
kecap daripada selalu memberi kemasan yg baru setiap kali habis membeli barang kebutuhan
dengan kemasan besar mengurangi pembelian barang yang tidak terlalu kita butuhkan.

Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan.Cara nya adalah
menggunakan buku tulis yang kertasnya masih kosong untuk catatan atau coret coret
menggunakan kedua sisi kertas botol air mineral daapat digunakan untuk pot bunga dll.

Recycle adalah mendaur ulang mengolah sampah menjadi barang baru yang dapat kita
gunakan.Misalnya kita membuat kompos,membuat wadah tissue,membuat pot bunga dan masih
banyak Lagi. Biasanya jika kita me recycle barang2 bekas kita dapat membuahkan suatu
keuntungan. Keuntungannya adalah kita dapat menjualnya dan kita dapat mengurangi sampah
yang ada disekitar kita.
Replace adalah mengganti barang-barang yang sulit diuraikan atau mengganti barang2
sampah.Biasanya kita hanya mengenal program 3 R.Tetapi bagi saya apabila program 3 R
ditambah menjadi 4 R mungkin hasilnya akan lebih baik.
Contoh dari Replace adalah:
 mengganti styrofoam dengan kertas minyak
 mengganti tissue dengan sapu tangan
 mengganti botol plastik yang dapat diremukan dengan botol plastik keras

Jenis sampah berdasarkan asalnya yang kedua adalah sampah anorganik. Jenis sampah ini
berasal dari bahan-bahan yang tidak terbaharui dimana baketri-bakteri pengurai tidak bisa
mengurai semua jenis sampah ini. Efeknya adalah sampah-sampah anorganik ini tidak bisa
hancur dan hanya bisa menumpuk di TPA atau di tempat-tempat pembuangan sampah warga.
Sebagian unsur-unsur anorganik tidak bisa diuraikan oleh alam dan sebagian lainnya hanya bisa
dihancurkan atau diurai dalam kurun waktu yang sangat lama. Sampah rumah tangga juga
banyak yang bisa dikategorikan sebagai sampah anorganik. Kita seringkali menjumpai botol-
botol yang dibuang, palstik-plastik, aluminium yang sudah tidak terpakai, kertas, kardus, karton,
kaleng, stereofoam, dan masih banyak contoh lainnya. Satu-satunya cara pengolahan sampah
anorganik yang paling aman agar tidak terlalu banyak menumpuk adalah dengan cara pendaur
ulangan sampah. Terdapat beberapa jenis sampah anorganik yang bisa didaur ulang dan hasil
pendaur ulangan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai barang kebutuhan lain yang sangat berguna.
Sampah-sampah tersebut diantaranya: sampah plastik dari berbagai macam kemasan produk-
produk yang bisa didaur ulang untuk dijadikan sebagai dompet, tas, kantong HP, dll, botol
palstik yang sudah tidak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai tutup gelas, gelas plastik yang sudah
tidak dipakai bisa dimanfaatkan sebagai pot-pot bunga yang unik dan menarik, dan stereofoam
bekas bisa digunakan sebagai bahan campuran pembuatan batako. Sedangkan sampah kertas bisa
didaur ulang menjadi kertas baru.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya
diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat
keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit
diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya yaitu salah satu contohnya sampah organik
penyebab pemanasan global kita dapat melakukan sistem penanggulangan sampah organik
misalnya menjadi pupuk kompos.Penanggulangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini
maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

4.2 Saran

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka
dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang
telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming!
DAFTAR PUSTAKA

http://kimirochimi.blogspot.co.id/2012/07/makalah-sampah-organik-kota-delta-mas.html

http://coretanmilikku.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pemanasan-global-plh.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik

Anda mungkin juga menyukai