Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGELOLAAN DIIT PADA HIPERTENSI

Wiwik Wijayanti
G3A017263

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGELOLAAN DIIT PADA HIPERTENSI

Tema : Hipertensi
Pokok bahasan : Diit pada hipertensi
Sub pokok bahasan : 1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi dari hipertensi
5. Diit rendah garam pada hipertensi
6. Makanan yang harus dihindari bagi penderita hipertensi
7. Pengobatan tradisional pada hipertensi
Penyuluh : Wiwik Wijayanti
Sasaran : Keluarga Ny.S
Hari/Tanggal : Senin, 28 Mei 2018
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.S

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, Ny.S dan keluarga mampu
memahami dan mengaplikasikan diit hipertensi yang benar dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, Ny.S dan keluarga
diharapkan mampu :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi dari hipertensi
5. Diit rendah garam pada hipertensi
6. Makanan yang harus dihindari bagi penderita hipertensi
7. Pengobatan tradisional pada hipertensi

C. Sasaran dan Target


Ny.S dan keluarga

D. Materi Penyuluhan
Terlampir

E. Kegiatan Penyuluhan
Tindakan
Proses Kegiatan Klien dan Waktu
Kegiatan Penyuluh
Keluarga
Pembukaan 1. Memberikan salam - Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
- Memperhatikan
membuka penyuluhan
- Menyetujui
3. Menjelaskan topik dan
dilakukan
tujuan pendidikan
penyuluhan
kesehatan
4. Kontrak waktu kesehatan
5. Menanyakan kesiapan - Memperhatikan
- Berpartisipasi aktif
keluarga
6. Apersepsi
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 30 menit
hipertensi penjelasan
2. Menjelaskan penyebab
hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
4. Menjelaskan komplikasi
dari hipertensi
5. Menjelaskan diit rendah
garam pada hipertensi
6. Menjelaskan makanan
yang harus dihindari bagi
penderita hipertensi
7. Menjelaskan pengobatan
tradisional pada
hipertensi
Evaluasi 1. Memberi kesempatan - Bertanya 20 menit
- Menjawab
kepada klien untuk
pertanyaan
bertanya
2. Mengajukan pertanyaan
kepada klien mengenai
hal-hal yang sudah
dijelaskan
3. Mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan
Penutup 1. Memberi kesimpulan dari - Mendengarkan 5 menit
- Menjawab salam
materi yang disampaikan
2. Mengucapkan terima kasih
3. Menutup pertemuan dan
memberi salam

F. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G.Setting Tempat

Keterangan :
H.Media
: Penyuluh
1. Leaflet
: Klien dan Keluarga
2. Lembar balik

I. Evaluasi
1. Target persiapan
a) Tersedianya materi tentang
hipertensi
b) Media : Leaflet dan lembar balik
c) Tempat : Rumah Ny.S
d) Waktu : Senin, 28 Mei 2018 pukul 15.00-16.00
WIB
2. Evaluasi proses
a) Klien dan keluarga antusias dalam mendengarkan penjelasan
b) Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan yang sesuai
dengan materi
c) Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan dengan baik
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga mampu
a) Menjelaskan pengertian hipertensi
b) Menyebutkan penyebab hipertensi
c) Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d) Menyebutkan komplikasi dari hipertensi
e) Menjelaskan diit rendah garam pada hipertensi
f)Menyebutkan makanan yang harus dihindari bagi penderita
hipertensi
g) Menjelaskan pengobatan tradisional pada hipertensi

J. Daftar Pertanyaan
1. Apakah pengertian hipertensi?
2. Apa sajakah penyebab hipertensi?
3. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi?
4. Apa sajakah komplikasi dari hipertensi?
5. Apakah yang dimaksud dengan diit rendah garam?
6. Apa sajakah jenis makanan yang harus dihindari untuk klien
hipertensi?
7. Apa sajakah pengobatan tradisional pada hipertensi?
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2006). Penuntun diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Aziza, L. (2007). Hipertensi the silent killer. Jakarta: Ikatan Dokter

Indonesia.
Junaedi, E., Sufrida, Y., Mira, G.R. (2013). Hipertensi kandas berkat herbal.

Jakarta: FMedia.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Infodatin hipertensi.

(http://www.depkes.go.id diakses tanggal 23 Desember 2015).


Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). (2009). Kamus gizi pelengkap

kesehatan keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara


Rismayanti. (2013). Diit bagi penderita hipertensi (online),

(http://staff.uny.ac.id/ diakses tanggal 30 Desember 2015).


Udjianti, W. J. (2010). Keperawatan kardiovaskuler. Jakarta: Salemba

Medika.
Widjaja, D. (2009). Hipertensi dan stroke. Jakarta: Puslitbang PT Kalbe

Farma

LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI

1. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (Kemenkes, 2014).
2. Penyebab hipertensi
Menurut Widjadja (2009), faktor yang mempengaruhi hipertensi ada
tiga yaitu fisik, lingkungan dan stress.
a. Faktor fisik
1) Obesitas
Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu faktor risiko
terhadap timbulnya hipertensi. Obesitas merupakan ciri dari populasi
penderita hipertensi. Curah jantung dan sirkulasi volume darah
penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari pada penderita
hipertensi yang tidak obesitas.
2) Keturunan
Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan
ditemukannya kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada orang
kembar. Seorang penderita yang mempunyai sifat genetik hipertensi
primer, apabila dibiarkan secara alamiah bersama lingkungannya, akan
menyebabkan hipertensinya berkembang dan dalam waktu sekitar 30-
50 tahun akan timbul gejala-gejalanya.
3) Jenis Kelamin
Jenis kelamin pria lebih banyak mengalami kemungkinan
hipertensi dari pada wanita. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini
dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada pria sering kali dipicu
oleh perilaku tidak sehat misalnya merokok, depresi, dan rendahnya
status pekerjaan. Sedangkan pada wanita lebih berhubungan dengan
pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikis dan stress.
b. Faktor lingkungan
1) Pola konsumsi
Asupan garam merupakan hal yang sangat penting pada
mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap
hipertensi melalui peningkatan volume plasma dan tekanan darah.
2) Gaya hidup yang kurang sehat
Kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan
sedikitnya aktivitas tubuh akibat pola hidup modern memengaruhi
kemunculan hipertensi.
3) Pengaruh stress
Stress meningkatan aktivitas saraf simpatis. Peningkatan ini
memengaruhi meningkatnya tekanan darah secara bertahap. Secara
fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam, kelenjar pituitary otak
mengirimkan alarm dan hormon ke kelenjar endokrin, yang kemudian
mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah yang
kemudian menghasilkan respon dari tubuh yaitu dengan mengeluarkan
keringat dingin.
3. Tanda dan gejala hipertensi
Menurut Udjianti (2010), tanda dan gejala hipertensi antara lain :
a. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun
tidur
b. Nggliyer (bahasa jawa), terasa melayang
c. Rasa berat ditengkuk atau leher
d. Kadang mimisan
e. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung
f. Telinga berdenging
g. Sukar tidur
h. Mata berkunang-kunang
i. Rasa mual atau muntah

4. Komplikasi dari hipertensi


Menurut Aziza (2007), komplikasi hipertensi yang dapat terjadi
diantaranya adalah
a. Stroke
Peningkatan tekanan darah 20/10 mmHg meningkatkan risiko
CVD/Cerebrovaskular Desease sebanyak dua kali. CVD yang dimaksud
adalah penyakit jantung iskemik dan stroke.
b. Penyakit Jantung Koroner dan Gagal Jantung
Keterlibatan jantung pada hipertensi bermanifestasi sebagai LVH/Left
Ventricular Hypertrophy, aritmia, penyakit jantung iskemi. Tahanan
arteriolar koroner yang meningkat akibat hipertensi dapat menurunkan
aliran darah ke otot jantung yang hipertrofi, mengakibatkan terjadinya
angina. Hipertensi diikuti dengan penurunan suplai oksigen dan faktor
risiko lain mempercepat proses aterogenesis sehingga semakin mengurangi
oksigen yang sampai ke otot jantung.
c. Penyakit Ginjal
Penurunan aliran darah ke ginjal karena hipertensi dapat menyebabkan
hiperfiltrasi yang nantinya akan berkembang menjadi glomerulosklerosis
dan selanjutnya gangguan fungsi ginjal.
5. Diit rendah garam pada hipertensi
a. Pengertian diit rendah garam
Diit rendah garam adalah pengaturan makan bagi penderita hipertensi
dimana makanan yang diberikan terdiri dari bahan makanan yang rendah
natrium atau rendah garam
b. Tujuan diit rendah garam
Tujuan diit rendah garam adalah untuk membantu menghilangkan
penimbunan garam/air dalam jaringan tubuh dan untuk menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi.

c. Macam-macam diit rendah garam


1) Diit rendah garam I
Diit rendah garam I diberikan kepada pasien dengan hipertensi berat
(sistolik ≥180 mmHg, diastolik ≥110 mmHg). Asupan natrium (Na)
dianjurkan sebesar 200-400 mg per hari. Sehingga dalam pengolahan
makanannya tidak ditambahkan garam dapur.
2) Diit rendah garam II
Diit rendah garam II diberikan kepada pasien dengan hipertensi sedang
(sistolik 160-179 mmHg, diastolik 100-109 mmHg). Asupan natrium
(Na) yang direkomendasikan sebesar 600-800 mg per hari. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sendok teh garam
dapur (2gr).
3) Diit rendah garam III
Diit rendah garam III diberikan kepada pasien dengan hipertensi ringan
(sistolik 140-159 mmHg, diastolik 90-99 mmHg). Asupan natrium (Na)
yang dianjurkan sebesar 1000-1200 mg per hari. Pada pengolahan
makanannya boleh menggunakan 1 sendok teh (4gr) garam dapur
(PERSAGI, 2009).
6. Makanan yang harus dihindari bagi penderita hipertensi
Golongan bahan Makanan yang boleh Makanan yang tidak
makanan diberikan boleh diberikan
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti biskuit dan
terigu, makanan yang makanan yang dimasak
diolah tanpa garam seperti dengan garam dapur
mie, biskuit, kue kering
Protein hewani Daging, ikan laut Ikan asin, keju, telur
asin, pindang, dendeng,
udang
Protein nabati Semua kacang-kacangan Kacang tanah dan
yang diolah tanpa garam semua kacang yag
dapur dimasak dengan garam
dapur
Sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yang diawetkan
sayuran yang diawetkan dengan garam seperti :
tanpa garam sayuran kaleng, asinan
Buah-buahan Semua buah-buahan segar Durian dan buah-buahan
dan diawetkan tanpa garam yang diawetkan dengan
dan soda garam dan soda
Lemak Minyak, margarin dan Margarin dan mentega
mentega tanpa garam biasa
Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, soda, dan
kering yang tidak bumbu yang
mengandung garam mengandung garam
dapur, kecap dapur asin,
terasi dan tauco
Minuman Air putih Kopi, susu fullcream

7. Pengobatan tradisional pada hipertensi


Menurut Junaedi, Sufrida, dan Mira (2013), pengobatan tradisional yang
dapat dibuat bagi penderita hipertensi dirumah antara lain dengan
mengkonsumsi secara teratur buah mentimun, buah belimbing, daun seledri,
daun alpukat, buah mengkudu dan bawang putih. Sedangkan cara membuat
obat tradisional seperti jus mentimun adalah
a. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
b. Dikupas kulitnya kemudian diparut
c. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
d. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

Anda mungkin juga menyukai