<:(
TERANG YANG
TAK KUNJUNG
TERBIT
Penantian Panjang
Frasa ini tidak merujuk pada menanti seorang Salah saru dari mereka bahkan menolak untuk
kekasih. Tetapi "Penantian Panjang" disini kiranya dicantumkan namanya. Dia hingga kini masih
merujuk pada tiga hal. Pertama, penantian panjang merasakan trauma. Saat ditanya, sesekali dia
akan terwujudnya masa depan bangsa yang pernah tertunduk dan terdiam. Katanya perih kalau ingat
di cita-citakan founding father kita yaitu masa lalu. Kami juga bertemu dengan seorang
terciptanya tatanan masyarakat adil dan makmur, janda rua. istri seorang eks tapol. Kami bertanya
dalam bahasa Bung Karna dia istilahkan menuju tentang suaminya, tapi dia enggan untuk bercerita.
kami atas terbitnya buletin Catatan Kaki edisi Dari semua eks Tapol yang kami temui, mereka
khusus yang sedang anda baca. Lika-liku dalam memitiki harapan yang sama hingga hari ini,
proses pembuatan buletin Catatan Kaki yang tim berharap nama dan hak-hak mereka segera
redaksi lalui cukup panjang clan beragam, hingga dipulihkan. 52 tahun telah berlalu sejak peristiwa
bisa tersaji untuk pembaca. Banyak aral melintang berdarah ini, mereka masih menantikan langkah
yang menghalangi tim dalam menyelesaikan pasti dari Negara. Penantian mereka sudah begitu
buletin ini. Kondisi anggota yang jumlahnya lama, hingga sebagian darinya harus mewariskan
mampu dihitung jari membuat tim sedikit "Penontion PanjangNitu pada anak cucu. lnilah
kewalahan dalam pembagian kerja, selain itu penantian panjang ketiga yang kami maksud, yang
kurangnya anggota yang ingin berpartisipasi dalam merujuk pada korban dan keluarganya.
Kami harus terlebih dahulu selesai dengan diri melihat sejarah peristiwa G30S dari sudut gelap
kami, mengapa mesti mengangkat tema sejarah yang lain, sudut yang tidak nampak dari bagian
G30S. Agar setiap individu yang ikut terlibat dapat besar penciptaan narasi sejarah versi Orde Baru.
merasakan pentingnya menggali fakta-fakta baru Kami sadari, apa yang kami lakukan hanyalah
yang terjadi pasca peristiwa G30S di Makassar, dan bagian yang sangar kecil dari tebaran narasi yang
kisah penderitaan yang dialami para eks Tahanan lebih besar dan beragam dengan sudut pandang
Politik (Tapol) Moncongloe. Narasi pada fase berbeda dari versi penguasa.
masih kurang ditemui. Zaman telah berubah. Kita tidak lagi berada dalam
Penelusuran kami diawati dengan melakukan studi berpendapat, berkumpul, dan berserikat itu
pustaka (buku, arsip dan dokumen lain) serta dijamin oleh Undang-Undang. Kami mencoba
melacak lokasi kamp pengasingan Moncongloe. menyambut kebebasan itu, bahwa kebenaran bisa
Kami harus sangat berhati-hati ketika melontarkan datang dari mulut siapapun yang berani
pertanyaan pada narasumber, mereka tidak mudah membukanya, sebagaimana Catatan kaki berusaha
bercerita soal apa yang mereka alami saat menjadi "Kuki Tangan Demokrasi dan Keadilan�
REDAKSI
Introduksi
Oleh : Petunia
agi-pagi buta pada tanggal 1 Oktober 1965, Soekarno dengan meminta kepada rakyat untuk
P
sekelompok orang yang menamakan diri tidak melakukan tindakan separatis. Hal ini sesuai
Gerakan 30 September {G30S) dibawah dalam sidang Pleno Luar Biasa DPRD GR tertanggal
pimpinan Letnan Kolonel Untung telah berhasil 02 Oktober 1965. Dilain sisi ada aktivitas-aktivitas
menduduki Radio Republik Indonesia (RR!). massa yang tidak setuju dengan sikap Gubernur
Mereka menyebarkan berita pengumuman bahwa dengan menyebarkan berita Harian Djakarta yang
telah mengamankan para Dewan Jenderal yang isinya bersimpati dengan G30S. Namun semua
bermaksud melancarkan kudeta Presiden kondisi itu masih dalam kendali pemerintahan.
akan segera membentuk Dewan Revolusi sebagat ronda malam pada pukul 24.00 sampai pukul
kekuasaan Negara tertinggi dengan cabang 06.00 di beberapa kelurahan Kota Makassar.
cabangnya di setiap provinsi untuk menggantikan Dengan ditemukannya jenazah para Dewan
ratanan politik clan sosial yang lama diseluruh Jenderal pada 4 Oktober 1965 di Lubang Buaya,
Negeri. Lebih lanjut kelompok G30S akan Soeharto sebagai Kostrad (Komando Cadangan
kepada kaki tangan dan simpatisan Dewan media : " disini saudara juga akan melihat
Jenderal. Indonesia tengah berada dalam Coup bahwa daerah di dekat sumur itu telah digunakan
Pada tanggal yang sama di Makassar, kabar dibawah Angkatan Darat. Tenaga terdiri dari
mengenai penculikan dan pembunuhan Dewan anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani. ..... ". Secara
Jenderal masih dipahami sebagai sebatas isu tidak langsung Soeharto menuduh PKI sebagai
politik yang belum jelas. Pemberitaan di koran pelaku utama dan memperlihatkan dalam media
koran lokal juga tidak menunjukkan adanya kepada rakyat foto-foto para Jenderal yang sudah
tentara dan petugas yang mondar-mandir di jalan Keguncangan di seluruh daerah Indonesia
menimbulkan segudang tanda tanya. Selain dari pun semakin meningkat. Di Sulawesi Selatan
itu, aktivitas pemerintahan masih berjalan dengan sendiri, golongan yang mengatasnamakan Islam
normal, perekonomian seperti hari-hari merespon paling cepat. Keesokan harinya GEM UIS
sebelumnya dan keamanan relatif masih dapat (Generasi Muda Islam) beserta 20 organisasi
Selatan A.A Rifai menyatakan sikap hanya menyatakan sikap ke pemerintah dengan berdiri di
mendukung dan menaati perintah Presiden belakang Presiden Soekarno dan Pangdam XIV
pihak PK! clan ormasnya di Makassar lebih memilih Rapiuddin Hamarung selaku Ketua Umum HM!
diam clan tidak menyatakan sikap apapun tentang Cab. Ujung Pandang disepakati menjadi Ketua
G30S. Ketegangan politik antara simpatisan G30S KAMI clan Jusuf Kalla sebagai sekretaris jenderal.
dengan ormas anti-PK! mulai terasa di Makassar. Dalam merumuskan aksi-aksi mahasiswa
Untuk mengantisipasi keadaan tersebur pada selanjutnya, rum ah Jusuf Kalla di JI. Andalas No. 2
tanggal 7 Oktober 1965 Walikota Makassar Dg. menjadi tempat pertemuan terutama dari HM! clan
Presiden Soekarno menyatakan ketidaksetujuan rumah milik orang-orang Tionghoa, karena adanya
nya terhadap G30S clan menunjuk kepada Mayjen anggapan bahwa semua orang-orang Tionghoa
Pranoto Roksosamodro sebagat aspek militer adatah komunis. Tak hanya itu, orang-orang
administratifsedangkan aspek teknis masalah pendatang dari Jawa pun juga dianggap sebagai
Mayjen Soeharto. Soeharto kemudian melembaga Balang Boddang Makassar yang merupakan daerah
kan wewenang yang diberikan dengan membentuk pemukiman orang-orang Jawa. Kasman dan grup
KOPKAMTIB (Komando Pemulihan Keamanan clan keseniannya dituduh PK! lalu dikejar-kejar massa,
Ketertiban) pada 10 Oktober 1965, yang tugas semua harta bendanya ikut dihancurkan oleh
sebagai akibat peristiwa G30S. Untuk wilayah Dalam mengantisipasi keadaan, pihak
Sulawesi Selatan clan Tenggara sendiri dipimpin Peperda Sulselra mengeluarkan kebijakan
oleh Brigjen Solichin G.P sebagai Peperda "mengamankan" seluruh anggota PK! clan
Gerakan anti komunts mulai berkembang wilayah Sulawesi Selatan. Melalui birokrasi dari
beberapa hari setelahnya. Massa anti PK! dari Kodam XIV Hasanuddin "pengamanan" dilakukan
berbagai organisasi masyarakat clan mahasiswa bagi mereka yang dianggap anggota PKI clan
yang mengutuk G30S terus berlangsung. Sejak simpatisannya. Cak Gun, ia ditangkap pada malam
bulan Oktober secara terorganisir aksi-aksi hari di rumahnya dengan cara dikepung
pengrusakan berlangsung di Makassar dengan sekelompok orang tidak dikenal dan langsung
sasaran kantor clan gedung-gedung milik PK! clan dibawa ke kantor Kodim.
simpatisannya, terutama kantor CC PKI di Jalan Kasus lain dialami oleh Jhonli, mahasiswa
Bulu Kunyi. Mahasiswa Makassar juga ikut Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan anggota
simpatisannya.
mengamankan diri. Dengan jumlah petugas yang Kemudian pada tanggal 18 Oktober 1965
hanya sedikit para demostran menerobos masuk Peperda Sulawesi Selatan Brigjen TNI Solichin G.P
sel-sel. Tetapi para anggota PKI clan simpatisannya mengeluarkan surat keputusan 024/10/PPDD/65
sudah berlarian keluar, mereka memanjat tembok tentang pelarangan sementara kegiatan-kegiatan
dan mencari tempat persembunyian diantara Partai Komunis Indonesia (PKI) serta ormas
perumahan warga. Serelah demonstran anti-PKI seperti Gerwani, BTI, Sobsi beserta seluruh
bubar, anggota PK! dan simpatisannya kembali ke organisasi buruh yang bernaung dibawahnya,
kantor yang dinilai tebih aman. Pemuda Rakyat, CGMI, Perhimi,Lekra, HIS serta
melakukan pembersihan terhadap anggota PK! clan Tepat Hari Pahlawan Nasional, pada 10
pemerintahan. Sebagian dari pegawai yang tidak berkumpul untuk melakukan pengganyangan.
masuk kerja sejak tanggal 30 September 1965 Sasarannya adalah kompleks Kodim clan kepolisian
diberhentikan sementara karena adanya anggapan tempat ratusan tahanan diamankan. Penggayangan
bahwa mereka adalah anggota PKI clan terjadi pada pagi hari clan dilanjutkan sore
simpatisannya yang sedang bersembunyi harinya. Sebagian tahanan lari dengan memanjat
Kebencian terhadap anggota PK! clan tembok sebagian lagi bersembuyi di dalam
simpatisannya semakin tinggi akibat propaganda kompleks kepolisian. Serelah massa anti-PKI pergi,
dari masjid clan gereja. Hal ini sesuai dengan para tahanan kembali ke kantor polisi.
intruksi Pemerintah Kotapraja Makassar dalam Dalam mengatasi gelombang massa anti
mengendalikan keadaan, pemerintah menghimbau PKI, maka Walikota Makassar memberlakukan jam
kepada imam-imam kampung dan pimpinan geraja malam clan menghimbau kepada para Rektor
agar melakukan khotbah di mesjid atau gereja yang Universitas di Makassar untuk mengkoordinir para
menitikberatkan kepada seruan untuk membantu mahasiswa pada 10 November 1965 agar tidak
pemerintah mengembalikan dan stabilisasi meluasnya peristiwa clan juga para mahasiswa
keadaan secara menyuluruh di dalam wilayah Kota tetap diberi indoktrinasi untuk tetap memberi
pembasmian terhadap orang-orang yang terlibat Keesokan harinya para tahanan dibawa
G30S.
"Penqrusakan rumah-rumah
orang [awa" ��
daerah.
oleh renrara untuk berangkat ke Malino demi demikian karena kebanyakan dari mereka
PKI. Mereka kemudian dikembalikan pada akhir Kericuhan terbesar terjadi di Kab. Bone,
Desember ke Penjara Karebosi. Dalam penanganan penangkapan clan pembunuhan lebih banyak lagi,
selanjutnya beberapa dari rnereka dibebaskan namun referensi yang kurang tidak dapat
namun dengan syarat wajib lapor dua kali seminggu memastikan jumlah mereka yang ditangkap.
tanggal 27 Januari 1966 dengan menyerbu clan simpatisannya masih terus berlanjut. Jumlah
merebut gedung konsulat RRT (Republik Rakyat tahanan anggota PKI clan simpatisannya yang
Tiongkok) di Jl. Chairil Anwar. Pada 8 Maret 1966 ditahan tidak diketahui dengan pasti.
bertempat di Lapangan Segitiga Makassar, ribuan Berdasarkan laporan jumlah tahanan G30S pada
mahasiswa, pelajar dan sukarelawan mengadakan 16 Februari 1968, terdapat 198 orang yang
rapat siaga. Setelahnya mereka mengadakan pawai ditangkap, baik dari kalangan sipil maupun
{Tiga Tuntutan Rakyat); pembubaran PKI clan Jika berdasarkan pada jumlah tahanan
ormasnya, perombakan Kabinet Dwikora dan Kamp. Pengasingan Moncongloe yang dibuka
tu.runkan harga sembako. pada tahun 1969 terdapat 911 tahanan politik
Dengan adanya Supersemar (Surat Perintah (tapol), terdiri atas 52 perempuan clan 859 laki
Sebelas Maret), Mayjen Soeharto membubarkan PKI laki. Dan jika berdasarkan pada laporan
pada 12 Maret 1966 melalui Ketetapan MPRS No. Pemerintah Kotamadya Makassar pada tahun
XXY /MPRS/1966. Sementara di Makassar pada 1985 tentang bekas tahanan G30S di wilayah
tanggal 16 Maret 1966 kembali diadakan rapat Kotamadya Dati II berjumlah 2.353 orang. Selain
akbar di lapangan Karebosi yang dihadiri oleh itu, masih terdapat tempat penahanan bagi para
Panglima Dejahit madjajah Askari, Panglima Kodam tapol ditempat lain; Penjara Karebosi, Penjara
Brigdjen Solichin G.P. Gubernur Sulsel Bridgjen A. Maros, Penjara di Gunung Sari, Rumah Tahanan
Rifai, dan Walikota Makassar Major M. Dg. Patompo. Militer (RTM) yang jumlah tahanan pastinya tidak
C a t a t a n K a k J a n u a r 2 0 1 8 7
Reportase
Tahanan Politik
Tidak ada ruang pembelaan
Oleh : Uk Marco
Dia adalah Soetoyo (Red.), seorang polisi yang
"Tidak ada aiasan saat dibawa paksa oleh polisi yang merupakan
tugaskan untuk membawanya tetap ikut ke kantor polisi karena didatangi banyak
pasukan.
hanya mengatakan; pokoknya
Tidak ada alasan yang jelas aras
S
�e.panjang kiri dan kanan dapat dilihat berdiri
kepolisian. Proses pendidikan di sekolah tersebut
jejeran bangunan perumahan, baik yang
untuk memperoleh kenaikan pangkat. Salah
sudah rampung maupun yang sedang dalam proses
seorang bekas guru Soetoyo yang namanya tidak
pengerjaan. Para pengembang mulai mengerjakan
diingatnya lagi, terlibat PK!. Dia juga tidak
pembangunan diantara kebun singkong clan
mengerti tentang semua yang dituduhkan padanya.
rumpun bambu di Kawasan Mamminasata'.
Hanya karena dekat dan pernah berkunjung ke
Wilayah yang berada antara perbatasan Maros -
rumah gurunya tersebut, akhirnya dia ikut dituduh
Gowa ini, telah dijadikan kawasan penyangga
terlibat PK! dan harus menyandang status tapol.
akibat pesatnya perkembangan pembangunan Kota
"Saya inikan polisi, namanya polisi ya pasti dekat
Makassar.
dengan masyakarat'', ujar Soetoyo.
Kawasan ini lebih dikenal dengan nama
Dia menjelaskan bahwa, dia tidak banyak
Moncongloe. Selain itu, dulunya juga dikenal
tahu soal PK!. Saat di tahanan mereka diperiksa
dengan sebutan "Tanah Merah". Sebelum para
dengan cara disudutkan dan terkadang dipaksa
tahanan politik (tapol) didatangkan untuk menjadi
mengaku terlibat PK!. "Saya tidak mau ngaku,
pekerja rodi, kawasan ini merupakan hutan
itulah kadangkata dipukul" ujarnya. Beberapa kali
perbukitan. Tidak banyak yang tahu mengenai
diperiksa dia tetap tidak mengaku dan tidak
kisah para tapol, karena belum banyak sumber
pernah menandatangani berita acara pemeriksaan.
informasi mengenai cerita salah satu kamp
Pria kelahiran Madiun September 1944 ini
pengasingan para tahanan politik G30S i n i .
awalnya ditahan ke Komando Kota Besar
"!tu rumah Soemiran", kata seorang warga
(KO MTABES) Makassar. Tidak berselang lama
yang sedang mandi di sumur dekat masjid tua
kemudian dipindahkan ke Staf Komando Dae rah
sambil menunjukkan salah satu rumah yang
Kepolisian (SKOMDAK). Karena SKOMDAK
nampak sepi kepada tim Catatan Kaki. Soemiran
mengalami kebakaran, para tahanan dikembalikan
adalah salah satu tapol Orde Baru yang dituduh
ke KOMTABES.
terlibat Partai Komunis Indonesia (PK!). Dia
Setelah tahun 1969 semua tahanan
ditahan pada tahun 1967 di Rumah Tahanan
kemudian dipindahkan dan disatukan ke Rumah
Militer {RTM) dan dibebaskan pada tahun 1979.
Tahanan Militer (RTM) Makassar. Hingga di RTM
Setelah dibebaskan dari RTM, dia memilih
pemeriksaan tetap berlangsung dan kekerasan
mengikuti program transmigrasi khusus tapol dan
fisik tetap dialaminya. Proses pemeriksaan para
menetap di Moncongloe. Sampai saat kami
tahanan biasanya ditangani oleh dua sampai tiga
bertandang. istri dan dua anak perempuannya
orang. Saat pemeriksaan berlangsung mereka
masih menempati rumah peninggalan Soemiran
diinterogasi oleh satu orang. sisanya hanya ikut
yang meninggal dunia dua tahun silam. Karena
makanan yang tidak wajar. Menurutnya, selama di tahanan kan trauma, dikasi satu
makanannya tidak cukup untuk memenuhi standar peninggalan para tapol sipil, mereka mulai
gizi, hanya ada nasi sedikit ditambah sayur menggarap kebun-kebun dibawah kendali Militer
berubah, yang sebelumnya masih diatur dan tapol sipil, sebelum dipindah ke rumah-rumah
memasak sendiri dengan diberi jatah beras satu Walaupun belum bebas sepenuhnya,
kaleng susu per hari. Sementara sayur masih diatur Soetoyo dan kawan-kawannya merasakan sedikit
dan dibagikan dari petugas RTM. "Sayur masih kebebasan dibandingkan saat masih di Penjara
diatur jadi satu dari (petugas) RTM, tapi sudah RTM. Menurutnya rara-rara tahanan merasakan
Pada akhir tahun 1977 Soetoyo dan para tahanan dari pemerintah yang disampaikan melalui
dari kalangan ABRI dipindahkan ke Kamp Sutomo selaku Komandan DENPOM kepada para
Moncongloe, satu tahun sebelum kamp tapol. Para tahanan diberi pilihan untuk pulang ke
pengasingan bagi orang-orang yang terlibat PK! ini daerah masing-masing atau ikut program
resmi ditutup. Kamp pengasingan Moncongloe ini transmigrasi khusus dan tinggal menetap di
dibuka tahun 1969 untuk para tapol dari kalangan Moncongloe. Kebanyakan tahanan yang
sipil. Untuk mengurangi biaya Negara dalam merupakan asli Jawa memutuskan untuk tinggal
mengurusi tapol, mereka dipaksa untuk memenuhi dan menetap, sementara yang berasal dari daerah
kebutuhan sendiri dengan merambah hasil-hasit sekitar Sulawesi rara-rara memutuskan pulang ke
hutan dan juga berkebun. Sedangkan untuk kampung halaman. "Terus saya ikut mendaftar itu.
tahanan dari kalangan ABRI dipenjara di RTM Ya orang yang tinggal di sini memang ikut
Tapol ABRI yang didatangkan dari RTM ke dan menetap di Moncongloe diberi lahan seluas
Moncongloe berjumlah 30 KK. Saat kedatangan satu hektar dan satu rumah pondok untuk
mereka, para tahanan dari kalangan sipit sudah memulai hidup baru. Menurut Soegio awal
tidak ada, namun barak, gereja, masjid, aula dan pertemuan membahas persoalan pembagian lahan.
pos jaga masih ada saat itu . Soetoyo tidak banyak Komandan DENPOM menyampaikan bahwa para
mengetahui soal kondisi tapol sipil, karena saar bekas tahanan militer akan diberi lahan seluas dua
dipindahkan ke Moncongloe para tahanan sipil hektar, namun saar pengurusan administrasi yang
telah dibebaskan secara bertahap. "Saat saya tertera dalam sertifikat hanya seluas satu hektar.
kesini, orang-orang tahanan sipil sudah bebas'; "Menurut komandan dua hektar, tapi yang di sini
ujarnya sambil mengingat masa kelam itu. nyatanya hanya satu hektar. Yang satu hektar tidak
Mereka dipindahkan ke Moncongloe dan tahu kemana. Yang namanya tahanan kan trauma,
diperintahkan untuk berkebun. Dengan dikasi satu hektar ya terima saja", tambahnya.
bermodalkan peratatan pertanian sederhana Karena para tahanan masih dalam trauma, maka
seperti cangkul, arit dan peralatan lain dari segala keputusan diterima begitu saja.
Pembagian jatah lahan untuk satu hektar yang diterimanya, kehidupan sehari-hari, maka
para tahanan ABRI di Moncongloe karena selain masih dalam Soetoyo bertani singkong dan juga
misalnya saja mereka para menata secara perlahan Selain itu keuangan Soetoyo mulai
tahanan sipil yang kehidupannya. Selain satu hektar terbantu serelah menikah. lstrinya
diberangkatkan ke Nanga-nanga, lahan, mereka diberi satu unit berjualan nasi kuning keliling ke
Kendari. Para Tapol yang traktor untuk digunakan Home base - home base AD.
mendaftar masing-masing menggarap lahan secara bersama. Dengan pekerjaan itu, secara
mendapat lahan seluas dua Masing-masing hanya bisa perlahan dia dan istrinya mulai
hektar. Hal ini dipertegas melalui menggunakan traktor untuk membangun keluarga dan
merupakan salah satu bekas tapol jika sudah melebihi maka mereka Walaupun pada akhirnya harus
yang ikut transmigrasi ke Nanga harus bayar sewa kepada menjual setengah hekrar lahannya
anaknya.
Kamp pengasingan Moncongloe kesulitan untuk cepat menggarap Dia tetap berharap dan menunggu
yang diikutkan trasmigrasi lahan pertanian. Ditambah tidak tindakan dari pemerintah agar
khusus ke Nanga-nanga, Kendari, ada biaya untuk menyewa traktor, hak-haknya sebagai orang yang
mendapat masing-masing tanah maka lebih baik memilih bekerja pernah mengabdi sebagai aparat
seluas dua hektar per orang. sama secara kelompok dalam Negara itu dikembalikan. Karena
"Disana itu setelah kita buka menggarap lahan dengan dia telah ditahan selama sepuluh
lahan, saya dapat tanah dua menggunakan cangkul dan tahun tanpa pernah melalui
hektar dan suami saya juga dua peralatan sederhana lainnya. proses hukum dan tidak ada vonis
yang berangkat ke Nanga-nanga Sejak masa itulah Soetoyo dan kelanjutan, apa tidak ada
sepasang suami istri, maka para bekas tahanan Politikyang pembela-pembela hukum, ya kita
mereka mendapat em pat hektar, menetap di Moncongloe, berusaha masih nunggu adanya perbaikan"
suami dan istri masing-masing untuk bertahan hidup dengan ujar lulusan Kepolisian Mojokerto
mendapat dua hektar. bertani. Biaya hidup sebesar Rp. itu. (*)
Soetoyo saat itu tidak banyak yang diberi oleh Pemerintah tidak
Jakaria: Jangan
Ada La9i Per1stiwa
Sepertnni
Pengasingan Moncongloe"
im Catatan Kaki menemui seorang eks Saya kembali masuk kerja bulan depannya,
T
tahanan politik orba kasus 65. Kini beliau tanggal 31 Oktober. Pada hari itulah saya di
berusia 72 tahun dan tinggal bersama tangkap. Saya semenrara pesan gado gado di kantin
keluarganya di Makassar. Berikut ini cerita dia saat untuk sarapan. Belum selesai dibuat, dua tentara
ditangkap dan ditahan di Kamp Pengasingan Kodim detang, mereka pakai seragam militer, bawa
Nama saya Jakaria Dg. Passeleng. Saya Namanya Letnan Burhan, yang satunya lagi saya
Indonesia sebagai orang kedua {Wakil ketua) dari "mana pak Jakaria?". Saya langsung berdiri "saya
Central Sub Seksi (CSS) Kee. Bontoata. Dulunya, pak". Tentara itu bilang, naik di oto (mobil).
saya juga pernah kerja sebagai pegawai di Fakultas Mobilnya itu jeep-jeep tentara luar negeri macam
Pertanian Universitas Hasanuddin. Saya mulai Rusia begitu. Di dalam mobil dua orang saja, jadi
bekerja sebagai penjaga laboratorium Fisika mulai sama saya tiga orang. Tidak ada tahanan lain diatas
tahun 1964. mobil, hanya saya sendiri. Setelah itu saya langsung
Pada saat peristiwa G30S pecah, saya ke jam 2 malam kami dikumpul di belakang Kodim.
rumah sepupuku, Baharuddin Dengsu di JI. Terong. Kira-kira bejumtah 250-an orang. Serelah itu, kami
Disana banyak mahasiswa, mereka berkumpul semua di angkut ke Mali no. Disana kami
karena katanya ada peristiwa di Jakarta. Saya ditempatkan di sebuah bangunan yang dulunya
bertanya ke mereka, bagaimana kah itu kejadian? bangunan Jepang. Disitu kami ditampung. ltu
mereka bilang, setelah peristiwa itu akan dibentuk bukan penjara. Saya tidak tau itu tempat apa tapi
Dewan Revolusi dari tingkat pusat sampai tingkat disitu ada beberapa kolam mandi. Kami disana
daerah. Sudah itu saya pulang ke rumahku. kira-kira dua bulan lebih.
Besok paginya (tanggal 1 Oktober) saya Saat di Malino saya di interogasi sama
masuk kerja, keadaan pada waktu itu sudah geger. petugas. "Saudara ini memang masuk anggota
Setelah hari itu, saya sudah tidak masuk kerja lagi. PK!?". Saya bilang "iya, saya memang masuk
Saya dengar kabar kalau Dokter Soenarto (anggota anggota PKl". Jadi itu saja pemeriksaan pertama
HIS) mati terbunuh oleh orang-orang yang tidak dan terakhirmi, karena setelah pemeriksaan di
dikenal, dirumahnya di kompleks di Fakultas Malino kami tidak pernah lagi diperiksa. Teman
Kedokteran Unhas. Karena kabar itu, semakin buat saya namanya Aksa Dg. Lau itu meninggal saat di
saya tidak mau masuk kerja dan main kucing interogasi, dia disiksa dengan disentrum.
kucingan dengan keadaan pada waktu itu. Setelah semua tahanan diperiksa di Malino
tahun 1966 .. Disitu ada pembebasan, termasuk hutan mencari kayu yang cocok untuk dibuat
saya, yang tidak bebas dikembalikan lagi ke Kodim. menjadi balok-balok, papan, dan lain-lainnya. !tu
Pada bulan Juni 1967 kami ditangkap kerja rodi semua, tanpa digaji. Jadi begitulah
kembali dalam kaitannya PK! gaya baru yang perlakuan petugas kepada kami.
dipimpin oleh Markus Girot. Saya ditangkap di JI. Setiap hari, pekerjaan kami mengolah lahan
Sunu Malimongan Baru oleh Letnan Kasim mulai dari mencangkul, menanam, dan merawat
bersama satu orang temannya. tanaman sampai bisa dipanen. Hasil pertanian
Sesampainya di Kodam baru di JI. Ahmad seperti ubi kayu, kacang-kacangan dan lain-lain
Yani. Saya dikasi masuk di kamar. Tangan dan kaki kemudian dijual untuk petugas sendiri, dan dari
saya di ikat ke belakang. Dikamar itu adami suara hasil itu juga para petugas bisa membeli motor.
suara orang bicara tidak baku lihat, ternyata Pokoknya hidupnya baik dan itu semua dari
teman-temanku yang lebih duluan ditangkap. Kalau hasil ketja kami. Bagi tapol yang bermalas-malasan
di kasi makan dibukaji mata dan tangan, di suruh dan tidak mau beketja, mereka dikembalikan
menghadap ke tembok. Kira-kira lima hari masuk ke kamp penahanan. Salah satu kawan saya
kemudian kami dipindahkan di Kodam lama di JI. bernama Supardi pernah dipukuli dengan pistol
dalam kamar sel, ikat mata sudah dibuka, baru para tapol di Moncongloe bergonta-ganti.
kami kenal satu sama lain, jumlahnya 15 orang. Komandan yang pertama bemama Rakimin, lalu
Keadaan kami sangat menderita, tidur berdesak diganti dengan Bonar Siregar asal Batak, kemudian
desakan di sel, makanan sedikit dan mandinya di diganti lagi oleh orang Manado, namanya Toliu.
sumur tanah. Tiga bulan lamanya kami di sel. Tidak berapa lama kemudian Toliu diganti oleh
dipindahkan lagi ke Lembaga Pemasyarakatan kami mengusulkan agar kami kerja setengah hari
Makassar Karebosi di JI. Ahmad Yani. Disana saya saja, agar setengah harinya lagi bisa kami gunakan
ditahan sampai tahun 1969. untuk kerja di kebun masing-masing. Usu! kami
Dipenjara Karebosi-tah kami dikirim ke akhirnya diterima. Jadi kami menanam ubi kayu,
Moncongloe. Pengirimannya itu tidak sekaligus pisang dan kacang dikebun kami.
memutuskan agar semua tapol ditugaskan untuk Selama di Moncongloe, ada beberapa tahanan yang
mengerjakan kebun milik para petugas. Sehingga jatuh sakit bahkan sampai meninggal di dalam
tanah seluas dua hektare milik para tapol tidak tahanan. Saya ingat beberapa tahanan yang terkena
bisa digarap karena harus mengerjakan kebun penyakit waktu itu, diantaranya adatah Bagio, dia
Kami dipekerjakan secara rodi di kebun Ada lagi tahanan bernama Jaruddin, dia
kebun petugas. Tiap pagi kami harus bekerja rerkena penyakit sesak nafas sampai meninggal.
sampai sore dan tidak ada bagi hasil antara Andi Zemmeng kepala penerangan Provinsi
petugas dan para tapol. Malah saat itu kami juga Sulseltra meninggal dunia disebabkan penyakitnya
membuatkan rumah untuk para petugas, jadi ada yakni muntah darah. Kemudian tahanan lainnya
sakit sampai meninggal di Moncongloe. permohonan beberapa tahanan saya bawa pak"
Di sana ada juga poliklinik dan dokter, tapi Dia kemudian mengambil permohonan itu dari
pengobatan yang dilakukan hanya sekadarnya saja. tanganku, kemudian dia lihat lalu kembali
Belakangan kami oleh petugas bahwa tidak ada bertanya, "adami calonnya?" Saya bilang "Iya pak".
lagi pengobatan untuk tapol, tetapi kami tetap Akhirnya setelah bercerita panjang dan
Beberapa tahanan yang meninggal pulang ke kamp. Saya dan Susanti bersama lima
kemudian dibawa ke Makassar oleh pemerintah, pasang tahanan lainnya dinikahkan di masjid
karena tidak ada pemakaman di Moncongloe. Kamp Moncongloe pada hari Jumat. Setelah
Keluarga korban yang tinggal disekitar Makassar beberapa hari usai pernikahan itu, kami akhirnya
datang ikut di pemakaman, adapun keluarga yang dibebaskan. Kami pun membuat acara perpisahan
tinggal jauh seperti di Selayar, hanya kabar bersama tahanan lainnya, tidak ada keluarga yang
kematian mereka saja yang disampaikan. datang di acara perpisahan itu. Setelah bebas kami
kami.
..
Elegi Pe.rempuan
Gerwan1
Oleh : Petunia
Cita-cita revolusioner
R Bapaknya bekerja sebagai juru mudi kapal kepada anggota, perekrutan anggota baru, baris
dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sebelum berbaris, mendirikan TK di JI. Cendarawasih, JI.
G30S, Rukiah tercatat sebagai anggota Gerwani Lemboto dan Karangayar sekaligus sebagai
la bergabung dengan Gerwani saat umurnya masih nekat menurunkan poster film "buka-bukaan"
16 tahun, usia dimana perempuan Makassar Amerika di bioskop. Hal ini dilakukan untuk
dianggap sudah matang untuk menikah secepatnya. menunjukkan protes kepada pemerintah yang
Dengan pikiran mudanya, Rukiah terbilang berani d i anggap m e mberikan i z in masuk kepada
melawan budaya konservatif yang menganggap imperialis. Gerwani juga ingin memperlihatkan
bahwa derajat perempuan masih di bawah laki-laki. bahwa ibu-ibu rumah tangga dan wanita-wanita
Demi melawan itu, Rukiah memilih untuk masuk dapat merusak budaya kita. Hal ini membuatnya
budaya konservatff Padahal stigma di masyarakat Seki tar tahun 1960-an pernah terjadi aksi pencoret
organisasi wanita masih dianggap tabu. Perempuan coretan di jalan oleh Pemuda Rakyat menanggapi
dinilai tidak cocok dalam organisasi, tidak pantas adanya pameran mobil H olden yang juga
mengeyam pendidikan tetapi pantas dimadukan. memamerkan per e mpuan-p e rempuan dalam
Rukiah berujar, "kaln saya tidak ikut organisasi Holden. Dalam peristiwa itu beberapa Pemuda
wanita atau perempuan saya akan tetap berkubang Rakyat ditahan, Rukiah sebagai anggota Gerwani
di dalam sistem masyarakat yang ada pada waktu menjadi delegasi untuk membantu membebaskan
itu" Rukiah tampil ke depan untuk mendongkrak Pemuda Rakyat karena sealiran dengan ideologi
Dengan tutur suara bersemangat Rukiah bercerita Pemuda Rakyat, Rukiah kemudian m e njalin
semasa di Gerwani. Menurut Rukiah, "Gerwani sama hubungan dengan salah satu anggotanya, Marsaid
sekali tidak ikut berpolitik cuma gerakan sostal" dan sekaligus menjadi suaminya pada tahun 1963-
Beberapa hari setelah peristiwa G30S, dua teman kerumahnya. Dia takut, "kalo kita ditangkap (terus)
Rukiah di Gerwani, Marsina clan seorang lagi yang la dibawa, kan tidak apa tapi kalo kita dihakimi
rumah. Anak mereka datang mencari ibunya ke Bersama dengan iparnya, dia bersembunyi
rumah Rukiah. Pada 17 Oktober 1965 Rukiah melintasi pinggir pantai Mariso. Setiba di rumah
semakin gelisah, suaminya juga tidak pulang ke ibunya, ada tetangga yang mengenali Rukiah. Dia
rumah, "saya sudah gelisah kenapa tidak kembali ke mendengar ada tetangga yang mengatakan dimana
rumah int, ujarnya. Namun belakangan diketahui ada anak ayam pasti disitu ada induknya. Rukiah
teman clan suaminya itu sudah ditahan di Kodim. menilai mereka juga akan mengganyang rumah
Malam harinya suara teriakan dari kerumunan bertambahnya korban, Rukiah kembali mengungsi
teriakan massa. Dia hanya sendiri, anak pertamanya Saat air laut sedang surut, Rukiah ditemani ipar,
yang berusia dua tahun telah diungsikan berjalan kaki ke pantai Losari. Kemudian naik becak
sebelumnya ke rum ah ibunya karena takut. ke rumah tantenya di dekat gedung bioskop. Setiba
Seraya mengintip dari dalam rumah "kck mereka dirumahnya, takut juga diganyang rumahnya", ujar
meninggalkan rumah. Dalam kondisi perut besar Dia hanya bisa tidur di luar rumah saar itu. "[adl
hamil delapan bulan, Rukiah memanjat pagar saya terpaksa bermalam di luar rumah dari pada di
tembok dengan menumpuk batang pisang sebagai rumahnya orang nanti diganyang lebih baik saya di
tempat pijakan. la lari bersembunyi di rumah luar rumah, saya pikir saya juga bisa lari", tu.tur
tetangganya sembari melihat rumahnya di obrak Rukiah mengenang momen itu. Keesokan harinya,
abrik massa, beras berhamburan, lemari pakaian Rukiah menyimpulkan sudah tidak ada lagi tempat
dibongkar, clan beberapa anggota massa pulang untuk lari, dia takut rumah yang didatangi akan
dengan memakai jas clan kain sutra hasil rampasan diganyang lagi oleh mass a anti-PK!. Rukiah memilih
Saat Rukiah di kantor polisi, pada menelusuri perumahan penduduk kembali pada berhamburan
sudah terdengar teriakan-teriakan situasi sudah aman Rukiah clan warga. Rukiah berucap "saya
ratusan demonsrran yang ingin mereka yang mengamankan diri sebenarnya sudah hampir putus
menyerbu kantor polisi. Para kembali lagi ke kantor polisi. asa karena saya punya bayi baru
Mereka yang mengamankan diri keduanya, dua hari setelahnya dia lemari pengap tanpa udara,
di kantor polisi pada dijemput lagi petugas ke kantor lemari dilempari batu clan
berhamburan berlarian melom polisi untu.k diamankan "yang dipukul dengan sekop oleh
pati pagar. Rukiah mendengar penting istilahnya diamankan", demonstran "saya hampir
cerita dari sekitar bahwa yang Rukiah menambahkan. ptngsan'; kata dia. Rukiah
punya tahi lalat di dahi, pimpinan Saat Hari Pahtawan 10 November demonstran, la adalah keluarga
Genvani kata mereka. "Saya ini 1965 kembali terjadi dua kali dari suaminya yang antipati
kan perut besar jadi saya lari penyerbuan. Mereka yang terhadap Rukiah clan tergabung
keluar lewat pagar kawat mengamankan diri disana dalam Pemuda Ansor.
mengganyang kantor polisi. iparnya "saya bilang hidup "kita sudah gelisah karena
Rukiah membawa lari bayinya matinya tergantung ditanganmu", katanya mau ditembak mati", ujar
gedor pintunya, cuma tidak ada Keesokan harinya, pada 11 BPUP. Kee. Mariso yang sekarang
mau kasi masuk, untung bayi saya November 1965 pihak kepolisian menjadi BU LOG. Menurut kabar
ini tidak nangis kasian", ujar sudah tidak sanggup yang mau dibebaskan berada
Rukiah. mengamankan anggota PKI clan dulu disana. Selang beberapa hari
bawah tempat tidur salah satu demonstran yang berjumlah dibebaskan bersyarat dengan
rumah warga. Setelah demonstran ratusan. Kepolisian menyerahkan wajib lapor dua kali seminggu di
pergi, Rukiah kembali. "Saya mereka ke pihak militer untuk kelurahan termasuk Rukiah.
pasrah, saya kira ada demo lagi diamankan. Dengan menggunakan Namun, secara tidak langsung
terserah ]ah tinggal Allah saja em pat mobil mereka dipindahkan status mereka yang sebetumnya
terhadap umatnya ini, saya bilang saat tengah-tengah malam untuk hanya mengamankan diri di
saya pasrah sekah" Karena dibawa ke Malino. Para tahanan kepolisian telah berubah menjadi
tekanan terus menerus, Rukiah geger, kabar yang beredar mereka tahanan politik (tapol).
Pelarian ke Jawa
Pada tahun 1968 saat gejolak harus mengetahui
Ketakukan akan ditahan lagi, revolusi membuncah di kota ini clan sebagainya, padahal kita
Rukiah lebih memilih untuk Paris, militer di Jawa kembali kan sama sekali tidak tahu", kata
merasa khawatir akan setelah terjadinya peristiwa Blitar. Rukiah bercerita tentang seorang
membahayakan nyawa anaknya, Rukiah kembali ditangkap pada polisi wanita yang baik padanya,
dia menitipkan anak pertamanya tahun itu juga. Penangkapannya Sumarmi Suharko namanya.
ke neneknya. Seraya berpesan dikenal dengan istilah "samber Sumarmi itu membawakan
"lbu tenang saja, kalo mereka raqa", makanan. pakaian, sepatu, clan
meninggalkan Makassar entah Sebelum dimasukkan ke dalam sel adanya rencana pemindahan
kemana", kata Rukiah. Dia juga tahanan, para tapol dipukuti clan tahanan lagi, Rukiah takut
berpesan pada adiknya, "dek kalo ditendang hingga terjerambab, itu anaknya akan mendapat siksaan
ada sampai apa-apa, ada yang cari hanya perkenalan menurut dari petugas. Dia juga tidak mau
saya tolong selamatkan ibu", petugas militer."Pada saat anaknya hid up dalam dunia yang
Rukiah juga berpamitan pada rertakan para tapol tidak Rukiah memutuskan untuk
suaminya yang masih ditahan terdengar sampai keluar'', kenang memberikan anaknya ke
"saya mau meninggalkan kota Rukiah saat diwawancarai tim Sumarmi. "bu ini anak saya, saya
demi keamanan anak saya, jiwa Ca Ka. serahkan kepada ibu untuk ibu
tekanan-tekanan dari Dalam proses introgasi, petugas sendiri, jangan anggap anak saya
masyarakat'', ucap Rukiah ke akan berhenti melakukan clan sepenuhnya hidupnya, saya
suaminya. "Oke yang penting bisa penyiksaan jika telah mendapat serahkan kepada ibu", tulis
jaga diri, tidak usah pikirkan saya jawaban sesuai keinginan mereka, Rukiah dalam suratnya.
disini nanti tidak lama juga saya yaitu para tahanan terlibat
akan menyusul", Rukiah dengan G30S. Para tahanan Semenjak ditangkap tahun 1968,
menirukan ucapan suami pasrah saja mengatakan kalo Rukiah dalam penahanannya
kepadanya. Demi memenuhi mereka terlibat. lni dikarenakan telah dipindahkan berkali-kali.
kebutuhan hidupnya disana dia sudah tidak sanggup menahan Terakhir sempat ditahan di
menjual motor Vespa miliknya siksaan dari petugas "Jadi kalo Penjara Sidoarjo sampai dibawa
sekaligus sebagai ongkos kapal kita bohong dia akan percaya, kembali ke Makassar pada tahun
Pada tahun 1972 Rukiah tahanan ini saja sudah setengah suami dan adik Rukiah
dia kembali bertemu dengan enaknya kita yang capek", kata Pihak militer memberikan pilihan
suami yang juga masih di tahan. Rukiah. Tak sampai satu bulan kepadatahanan,bagiyangsudah
Pada tahun 1973 Rukiah sempat Rukiah dikembalikan ke penjara tidak punya tempat pulang bisa
Petugas memberikan perintah dipindahkan ke Gunung Sari pada Nanga-nanga, sekitar 10 km dari
kepada Rukiah untuk bekerja di tahun 1975 bersama lima wanita kota Kendari. Rukiah dan
rumah petugas sebagai pembantu. lainnya. Sedangkan bagi tahanan suaminya memilih ikut sebagai
Tapi Rukiah menolak bekerja laki-laki dipindahkan ke penjara sukarelawan dan diberangkatkan
"saya tidak mau bekerja, saya Maros. Pada tahun 1977, para bersama sekitar 40 sukarelawan
Kehidupan di Nanga-nanga
ternyata hanya ada barak, tahanan politik hanya mendapat Sumarni !ah yang
lahannya pun masih hutan status golongan tahanan bukan membesarkannya. Tapi Rukiah
belantara. Tidak seperti kampung vonis sidang penangkapan. berpesan jikatau anaknya ingin
transmigrasi lainya yang punya Rukiah sendiri mendapat pergi menjenguk ke Kendari
rumah dan sebagian tanahnya golongan B. Dia bercerita bahwa jangan dihalangi, la pun
sudah dibuka. Para tahanan memang penahanannya selama memberikan alamatnya. Beberapa
langsung di tempatkan di barak 14 tahun sama sekali belum tahun berselang, anak keduanya
yang dijaga oleh militer dan sipil. pernah disidang sehingga ia tidak datang menjenguk Rukiah di
Beberapa hari setelah dilakukan tahu dengan jelas mengapa la Kendari. Hingga kini anak
absen dan baris-berbaris. Status ditahan sebegitu lamanya. Pada keduanya masih menetap di kota
Rukiah dan suaminya mendapat membaik, Rukiah membawa Suaminya sudah meninggal
masing-masing tanah 2 hektar. bapak, adik dan anak pertamanya beberapa tahun yang lalu.
Para "sukarelawan" membuka ikut ke Nanga-nanga. Rukiah juga Anaknya juga sudah menikah dan
lahan dengan cara gotong royong, bersama suami dan dibantu Rukiah sudah memitiki beberapa
satu lahan dikerja bersama kemanakannya berangkat ke Jawa cucu. "Saya berharap pemerintah
sampai setengahnya dan untuk mencari anak keduanya meluruskan sejarah, biar tidak
kemudianlagi ke lahan lainnya. yang dia berikan kepada Sumarmi ada lagi diskriminasi terhadap
Sebagian lahan yang telah terbuka sewaktu masih ditahan di Jawa. semua eks-tahanan politik.
berbahan papan. Setelah rumah Berbulan-bulan lamanya mencari, tidak ada lagi embel-embel eks
dibangun, setengah lahan sisanya akhirnya dia bertemu anak yang PKI, semoga generasi sekarang
kembali dibuka secara bersama. keduanya. Saat itu anak keduanya bisa melanjutkan perjuangan agar
Pada akhir tahun 1979, para dapat mengenali anaknya karena harapnya. (*)
Oleh : Uk Marco
"Ketidaktahuannya mengenai
status Tapol"
Saya ditanya "Kau kenal dengan orang ini (polisi menyebutkan nama orang yang terlibat PKl).H, Saya
bilang tidak kenal. "Masa' kamu tidak kenal? (menirukan si pemeriksa). Disitu tetap dipaksa, saya
dipukul pake palu-palu karet, di belakang kepala (sambil dua tangannya memegang kepala menirukan
saat diperiksa waktu itu) sampai kepala bengkak saya rasa. Sekitar dua tiga jam (diintrogasi) disuruh
ia adalah Dg Rabai atau selesai. Tugasnya sama, dia sempat melakukan pembelaan
D
biasa disapa Tata' Rabai. memastikan ruangan kelas sudah diri. Jika dirinya tak terkait,
adalah bujang sekolah di SD 66 Sewaktu peristiwa G30S 1965 situ, kan kebetulan saya jadi
Ujung Tanah, Kota Ujung Pandang. terjadi, Tata' Rabai dituduh bujang sekolah, saya buka itu
Sehari-hari bertugas membuka terlibat. Dia pun ikut menjadi ruangan orang pakai rapat, saya
dan mengunci ruang kelas. Tak korban penangkapan. Alasannya, hadir disitu, tidak ada lain itu
ada pekerjaan lain selain menjadi namanya ada dalam daftar hadir saja," kata Tata Rabai membela
bujang. lstrinya ikut membantu peserta rapat bersarna Gerwani. diri dihadapan petugas.
di kantin sekolah. kesialan yang menimpahnya. Dia Bukannya dilepas, justru terus
Sekolah tempatnya bekerja tahanan politik (tapol) selama petugas. Tak ada jawaban lain
memang sering digunakan rapat kurang lebih tujuh tahun. Dia yang ampuh ketika itu selain
oleh Gerwani dan ormas lainnya. dipaksa mengakui terlibat PK! dan menjawab "lya" "Dari pada terus
pertemuan, tugas Rabai membuka pemukulan saat pemeriksaan. mengenai PK! serta
Menurutnya setiap diadakan Meskipun dia tak terlibat, menyelamatkan dia dari status
menjalani hidup di Rumah pukul mi, dekatan rumah ka' itu deras, nah itu
Tahanan Militer (RTM) Makassar. kasian, saya sama ka' komandan jembatan harus dikerja hujan
Tik lama berada di RTM, dia clan kompi", hujan, tetap kerja," tambahnya.
ke Home Base Linud yang berada Selain tinggal di rumah komandan Jelang setahun sebelum bebas. dia
di Kalukku. Lokasi Home Base kompi, dia lebih banyak tinggal di dikirim masuk ke kamp
Linud tidak jauh dari Kamp pondok kebun yang digarapnya. pengasingan Moncongloe. Di
Pengasingan Moncongloe, Maras. Tidak ada fasilitas dalam pondok kamp pengasingan itulah dia
Di sana dia lebih aman sebab tanah sebagai penerang. tahanan yang lebih dahulu
bebas dari kekerasan fisik. Disanalah hari-harinya dia menempati barak-barak dalam
Walaupun sudah tidak mengalami nikmati menjadi tapol. Seorang kamp. "Pada waktu itu kita pindah
pemukulan dan kekerasan fisik, tapol yang berkebun menanam di kamp, tidak lama di sana dikasi
tapi selama kurang lebih tujuh ubi, jagung dan tanaman lainnya bebasmt," katanya sambil terus
tahun dia harus menjadi abdi. Dia hingga berbuah hasil. "Kira tanam mengingat. Kemudian pada tahun
bekerja menggembala sapi clan jagung. kalau tua kita panen, pipil, 1972, dia dibawa dari kamp ke
mengerjakan kebun Komandan jernur;" ujarnya. Hasil kerja dari Penjara Karebosi. Disanalah dia
Kompi (Namanya Syarif). Dia pun kebun itu, rata-rata setiap panen dibebaskan.
bekerja tanpa digaji sepersen pun. bisa mencapai 1 ton bahkan lebih.
"Saya di suruh mengembala sapi, Setelah jagung kering. mobit Setelah bebas. dia tidak lagi
jadi pigi mengembala sapi di datang mengangkut hasil panen memiliki rumah di Ujung Tanah.
gunung. itu sapinya panglima untuk dijual ke kota. Akan tetapi, Dia pun memilih kembali ke
(namanya lupa), sapinya di jagai, hasil penjual sepenuhnya pondok kebun bersama
tidak ada gaji. Disuruh kerja dinikmati oleh Komandan kompi keluarganya. Untungnya bekas
kebunnya komandan kompi, saya sebagai majikan Tata' Rabai. majikannya bersedia. Rumah di
makan dari hasil kebun itu. Tidak Ujung Tanah telah dijual istrinya.
dikasih kebun untuk kerja sendiri, Bukan hanya mengerjakan kebun Menurut keterangan istrinya,
kebunnya tentara di kerja" tapi pekerjaan kasar lainnya setelah Tata' Rabai ditahan,
"Saya tidak disiksa ji, tapi dilakoninya. Dia clan tahanan yang terpaksa rumahnya dijual demi
temanku sering dipukul, Bahar itu lain pernah mengerjakan menyambung hidup bersama
atas lahan yang bukan miliknya. Dengan mengurusi masjid tepat berada di
kondisi rumah beralaskan tanah, dinding depan rumahnya. Setiap hari dia
Tidak ada yang spesial isi dalam rumah bulan, itulah yang menjadi tumpuan
Rabai. Di dalam tidak ada kamarnya, hidupnya. Kadang kala jika belum Kini Tata' Rabai i�
hanya ada dinding papan setengah badan gajian, untuk makan sehari-hari
bersama seorang
yang membatasi antar ruangan. betapa sulit. Dia pun kerap mendapat
istri dan anak
Tempatnya tidur best yang sudah bantuan dari tetangga. Tetangga Rabai
karatan dengan dapur seadanya. Di cukup baik, mereka kadang datang semata
ruang depan terdapat TV, itu pun sudah membawakan beras, ataupun
wayangnya,
rusak singkong.
tinggal di atas
tahun 1972, Tata Rabai tidak lagi bekerja sebagai rumah tangga miskin di miliknya.
sebagat bujang sekotah di SD 66. Dia Kecamatan Moncongloe. Rabai harus
bertahan hidup dengan bekerja sebagai bekerja sendiri, istrinya juga sudah
tukang batu clan berkebun untuk menua dan anak perempuan satu
lanjut. Dia memutuskan untuk tidak lagi kecil. Kini Rabai tetap ber juang untuk
keluarganya. (•)
angsa ini masih belum usaha perlindungan HAM mendapat respon negatif dari
B
menemui titik terang terhadap mereka yg menjadi berbagai kalangan. Parahnya,
hampir saja terjadi andai Orde kesewenang-wenangan yang simposium ta ndingan. Bahkan
yang terjadi pasca G30S 1965, P ada ta hun 1999, terlahir UU No. Silaturahmi Anak Bangsa) yang
menyisakan Iuka dan tanya dalam 39 mengenai Hak Asasi Manusia dipimpin tjen
Le purn.) Agus
(
memori kolektifbangsa ini. ( HAM). Dan di tahun 20 00 lahir W ijoyo ini dianggap se bagai
kemanusiaan tidak memiliki lahir sebagai bentuk upaya kelompok garis keras anti-PKI.
Mereka dibunuh dengan berbagai pernah dilakukan oleh rezim oleh Orde Baru. Baik melalui
proses hukum, dikucilkan, clan V/MPR/2000 mengamanatkan sejarah anti komunisme yang
bertahun-tahun mengalami dan Re konsiliasi (KKR) yang dalam memori bangsa. Membuat
diskriminasi oleh rezim Orde menjalankan tugas untuk usaha penggalian sejarah kelam
Baru. Rasa-rasanya, demokrasi di mengungkap penyalahgunaan bangsa ini harus tetap didorong.
kegamangan persis era sebelum masa lalu serta melaksanakan W aiau udah banyak narasi
s
65. Bagai kebebasan bergerak re konsiliasi. Bahkan pada tahun narasi yang bermunculan terkait
bagi orang yang kaki tangannya di 2 004 kembali terbit UU N o. 27 peristiwa politik 65/66 utamanya
potong lalu dimasukkan ke dalam tentang K omisi K ebenaran dan yang berperspektif korban. Baik
kardus, kemudian diperintah Re konsiliasi (KKR) . melalui buku, majalah dan media
Semenrara wasitnya adalah orang N amun usaha rekonsiliasi dan semua fa kta-fakta terbuka dan
bura yang kelaparan. ltulah pemulihan hak para korban juga proses transformasi narasi
demokrasi era 65. hingga kini belum juga tuntas, kesejarahan ini belum secara
Orde Baru, negara perlahan telah pemerintahnya melakukan Tentu semuanya butuh peran dari
penegakan keadilan bagi semua Simposium yang dilaksanakan terutama peran media sebagai
anak bangsa yang menjadi korban pada tanggal 18-19 April 2 016 di sarana informasi dan edukasi
Berbagai Undang-Undang dan membedah tragedi 1965 melalui Menurut Budi etyarso yang
S
kebijakan diterbitkan sebagai pendekatan sejarah, juga masih merupakan Pemimpin Redaksi
temuan baru tentang peristiwa tidak coba dibuk.a secara jujur persoalan yang signifikan, justru
tahun 1965/1966 yang coba dan faktual, maka tidak ada yang ak.an menjadi persoalan clan
diungkap. Dalam tragedi tersebur pelajaran yang dapat dipetik akan berdampak buruk di masa
selama bertahun-tahun dari Orde "Saya katak.an bahwa tidak depan ketika kasus ini terus
Baru, yang selalu dianggap hitam pernah ada satu sejarah yang ditutup-tutupi. "[adi menurut
putih itu adalah anrara ABRI dan hitam putih, yang satu A benar saya semua yang di buk.a
PK!, putih yang ABRI clan yang yang satu B salah, selalu ada yang diskusinya itu malah mengurangi
hitam PK!. �Tidak menutup di tengah-tengahnya atau grade potensi ledakan di masa depan';
kemungkinan bahwa disitu ada yang lain, clan itu harus dibuka
perhatian. Mengingat bahwa merasak.an kekejian masa lalu ini. je/as Negara terlibat
setelah peristiwa 30 September "[lka ada kesalahan masa lalu, yah di sini''
banyak sek.ati orang-orang yang Negara harus minta maaf. Karena
Memang jika kita memerhatikan, adalah majalah Tempo yang di harus ambit posisi itu. Sering
bahwa informasi mengenai kasus beberapa edisi liputannya sekali sih kita pada posisi yang
khususnya kasus 65, masih tersebut. Tempo juga beberapa mayoritas orang. karena kita
dikuasai media Nasional. Media kali menerbitkan buku biografi mengnggap apa yang kita yakini
lokal masih belum begitu tertarik tokoh-tokoh kiri Indonesia yang itu benar jadi selalu begitu,
mengangkat persoalan-persoalan seperti disembunyikan dari selama itu tidak dilakukan dengan
semacam ini. Maka dari itu sejarah, mulai dari biografi D.N sembarang. basisnya harus
sangat dibutuhkan kerja dari Aidit, Syam Kamarusaman, Nyoto argumentative, harus
penggiat-penggiat HAM untuk dan tokoh kiri lainnnya. penegakannya pada perlindungan
hanya pada aras Nasional, tapi Berikut ini pernyataan mas Budi sekarang relevan anti korupsi, itu
upaya penyelesaian kasus ini terkait peran media juga termasuk adalah sifat yang harus diambil.
harus kita dorong bersama pers mahasiswa mengenai kasus Apalagi ini pers mahasiswa itu
melalui aras lokal. Mengingat pelanggaran HAM ini. harus membuat orang berfikir
juga bahwa hampir diseluruh "Disitu media menurut saya rasa lagi ten tang sikap yang diambil
wilayah NKRI terdapat korban, sangat pas untu.k selama ini sudah benar arau tidak,
baik yang dibantai, maupun yg membicarakannya secara terbuka arau sebenarnya mereka hanya
hanya dipenjara tanpa proses tentang apapun. Dan kita selalu ikut arus orang banyak. Kita harus
Sudah banyak media yang berani yang lemah, memberikan suara pameran grafis, ada satu. kutipan
membicarakan persoalan kepada orang yang tidak yg menurut saya relevan, itu
peristiwa 65/66 ini. Tidak tersuarakan. Jadi walaupun stiker di Ii pat gitu, jadi kalau itu
terkecuali media yang secara mayoritas orang mengganggap ini kebuka baru kebaca. berbunyi
aktif ikut memberi kontribusi membahayakan posisi mereka, Pikiran akan berfungsi hanya
sejarah yang berdarah itu, yang benar itu yang kecil kita
kita itu harus membuka pikiran Menurut Bima, manran Dia menambahkan bahwa
banyak orang. itu menurut saya pemimpin redaksi Lentera saat sejauh ini pengungkapan
fungsi media. Bukan berarti diwawancarai melalui pesan kejadian 65 belum sepenuhnya
bahwa apa yang kita sampaikan elektronik, dia menuturkan dilakukan sampai ke bagian
itu 100% benar; tapi kita bahwa pers mahasiswa harus terkecilnya, hanya diangkat
dengan basic yang kita punya mengambil peran alternatif secara garis-garis besarnya
kita meyakini ini benar; benar mengingat banyak media saja, "Jadi, sejauh ini sejarah
bagi rnasyarakatbanyak,dan nasional yang telah dikuasai oleh yang versi "lurus" sudah
panduan karena ditekan orang "Pers mahasiswa perlu terlibat Sayangnya, liputan mengenai
atau panduan karena media aktif soul itu. Saat media nasional peristiwa G30S dan
Tidak hanya media sekelas jawasentris, pers mahasiswa yang terjadi secara keseluruhan
Tempo yang sudah berani harus menjadi media alternatif pada aras nasional. Apa yang
mengangkat persoalan ini, pada yang menyorot isu-isu lokal, terjadi di daerah belum banyak
tahun 2015 media yang termasuk pengungkapan sejarah digali, walau sudah rercarat
dikelola oleh Pers Mahasiswa dan demokrasi di aras tokat" pada banyak literatur sejarah,
fakta baru terkait kasus yang Dia melihat banyak pers Media seharusnya mengambil
terjadi pada 65. Yaitu LPM mahasiswa cenderung bermain peran banyak pada peristiwa
Lentera yang dalam edisi di dalam kampus, mengangkat ini, karena secara kolektif kasus
majalahnya berjudul Salatiga isu-isu kampus, walaupun hal ini ini masih dipandang sebagai
Kota Merah, mencoba tidak masalah sebenarnya. sesuatu yang sangat tabu,
melakukan penelusuran di Kota Tapi mereka justru terlokalisir, sehingga penyadaran kolektif
Salatiga yang juga merupakan macam pelacuran, pelacuran melalui media baik secara
salah satu kota yang banyak intelektual tepatnya, karena nasional maupun lokal apalagi
memakan korban. mereka terlepas dari masyarakat pers mahasiswa harus ikut
•
1
"Yang paling berkepentingan akan mas a de pan adalah kami (mahasiswa ), oleh karena itu
penentuan masa depan yang tidak terlepas dari keadaan kini adalah juga hak dan kewajiban
kami. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa menyertai perjalanan bangsa Indonesia."
Hari yang lain, suasana kampus masih sama. sejarah pergerakan yang sangat progresif - namun
Kuliah, kantin, nongkrong. tidur di sekret, berulang juga penuh dengan konflik internal - masih belum
dan terus berulang. sampai tak terasa ternyata memberikan pendidikan yang memadai bagi
tahun baru sudah di depan mata. Ah, dengan penguasa semenjak gerakan reformasi.
berakhirnya tahun 2017 ini, maka genap sudah 52 Di Indonesia, pergerakan mahasiswa selalu
tahun sejak aksi heroik 'mahasiswa' dalam memiliki peran dalam berbagai momen perubahan
mengebiri kekuasaan rezim Soekarno. Namun, sosial dan politik. Khususnya pada momen
setelah melalui 52 tahun yang penuh dengan pergerakan mahasiswa angkatan '66, generasi
berbagai dialektika, penguasa bukannya menjadi mahasiswa yang berandil besar dalam
lebih maju dalam berdemokrasi, penggulingan rezim Soekarno di tahun 1967. Bisa
gelagat mereka hari ini malah semakin 'sakit'. dikatakan bahwa pada periode ini !ah sejarah
Dengan kondisi mereka yang sedang sakit tentang pergerakan mahasiswa di Negara
ini, mereka terus memperkuat hegemoni mereka, Indonesia dimulai clan merupakan dasar berbagai
masyarakat. Mahasiswa sendiri, yang merupakan perjuangan angkatan '66 ini terus kita warisi
bagian dari masyarakat, memiliki waktu luang yang sampai sekarang. Entah berasal dari cerita
relatif besar serta kelompok yang berkecimpung mengenai momen- momen pergerakan mereka
dalam dunia intelektual. Mereka juga memiliki ketika pada masa penggulingan rezim, atau metalui
penampakan penuh kejayaan ini, terdapat suatu doktrinnya ke dalam kurikulum sekotah, membuat
konflik internal dalam tubuh generasi tersebut. film propaganda Pengkhianatan G30S-PKI, clan
terbagi ke dalam dua kubu yang saling berlawanan Namun, pada tahun 1998 kesadaran untuk
yakni kelompokyang dominan, kelompok mempertanyakan narasi sejarah versi orba telah
mahasiswa kiri atau yang pro dengan Soekarno menyebar clan mulai ramai dilancarkan. Tangan
seperti CGMI clan GMNI clan kelompok mahasiswa yang penuh darah hasil dari pelanggaran HAM oleh
minoritas. Kelompok yang kontra terhadap rezim penguasa orde baru mulai tersingkap. Athasil,
Soekarno arau anti-kiri yang tergabung dalam fakta-fakta yang terkumpul hasil dari perjuangan
Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI), kelompok panjang pelurusan sejarah pembantaian 1965
mahasiswa yang kini kita kenal sebagai semakin lengkap. Pada periode inilah perbedaan
representasi angkatan '66. KAMI sendiri terdiri dalam pembacaan sejarah transisi kekuasaan dari
kemahasiswaan, seperti kelompok mahasiswa yang dulu merupakan bagian dari KAMI yang jelas
underbow partai MASYUMI clan PSI. Terbaginya eksistensinya akan terganggu dengan adanya
kedua kubu ini tidak berlangsung lama. Pada sejarah alternatif tersebut di satu sisi clan
peristiwa pembantaian 1965, setiap orang yang organisasi mahasiswa yang baru lahir di rezim orde
pro Soekarno clan PKI termasuk mahasiswa baru di sisi lainnya mulai menjadi tajam.
dibantai oleh militer bersama dengan organ massa Sampai kini, kasus-kasus pelanggaran
bawahannya, serta terlibat pula beberapa anggota HAM, baik oleh Negara maupun kelompok
KAMI yang memang banyak berjaringan dengan masyarakat binaan Negara masih kerap terjadi.
Bila tidak dibunuh, kelompok mahasiswa Indonesia belum dapat clan mungkin tidak akan
yang pro Soekarno ini disiksa kemudian dapat menyadarkan penguasa akan pentingnya
dipenjarakan sebelum akhirnya diasingkan ke menjaga hak asasi manusia. Kasus pembunuhan
kamp konsentrasi. Akhirnya, mahasiswa yang Munir, kekerasan terhadap petani, pembungkaman
kelompok mahasiswa di Indonesia akhir 1960-an genosida di Papua, pelarangan penyebaran ideologi
hanyalah mereka yang pro terhadap penumbangan tertentu serta tidak diratifikasinya konvensi anti
Mereka yang masih bebas berkeliaran pada sekian banyak masalah HAM yang masih
masa dimana ibu kawannya diperkosa clan menggerogoti wajah kemanusiaan kita. Kasus
dibunuh, tetangga mereka satu per saru diculik clan pelanggaran HAM oleh negara yang rerbesar yang
tidak pulang, paman clan bibi mereka diasingkan ke pernah terjadi yakni pembantaian 1965 masih
kamp-kamp konsentrasi oleh penguasa. Para belum ditanggapi dengan serius oleh penguasa,
mahasiswa ini kemudian membangun narasi bahkan sejarah yang lurus mengenainya masih
sejarah pergerakan mahasiswa dari perspektif disangsikan oleh mereka. Jni menandakan betapa
mahasiswa dimasa pembantaian yang cenderung Bila kasus pelanggaran HAM masa lalu yang
bungkam atas peristiwa pembantaian tersebut, juga merupakan kasus pelanggaran HAM terbesar
serta kebutuhan para mahasiswa akan alat analisis di Indonesia ini tidak juga diperhatikan oleh
yang dieksplisitkan oleh Negara dalam memahami penguasa, maka jelaslah berbagai kasus
kondisi yang ada. Generasi baru mahasiswa pelanggaran HAM setelahnya juga akan
disekitaran tahun 1980an mulai mempertanyakan diperlakukan sama oleh mereka. Sebagai bagian
peran pendahulunya dalam aksi-aksi penumba dari mahasiswa Indonesia yang relah memiliki
ngan rezim Soekarno. Dipicu dengan pembebasan sejarah pergerakan yang panjang sehingga dapat
12.000 tahanan politik G30S dari kamp konsentrasi banyak belajar dari kesalahan masa lalu, kita kini
Pulau Buru, mahasiswa kemudian terdorong untuk diperhadapkan dengan berbagai persoalan masa
kembali memahami sejarah, khususnya sejarah lalu yang menuntut untuk ditanggapi. Namun,
pembantaian 1965. Usaha yang jelas akan dengan kondisi mahasiswa hari ini, dimana
mengganggu kekuasaan rezim orba yang mahasiswa yang terlibat dalam gerakan politik
dimapankan oleh sejarah yang dirakitnya sendiri. masih terkotak-kotakkan dalam berbagai golongan
Karenanya, pada masa-masa itu, Negara mencoba semu aklbar dari pemahaman sejarah yang
kampanye masif untuk memperkuat cengkraman kelompoknya, clan yang tidak politis sekedar
rangka membangun masa depannya yang sakinah lain, tugas untuk menyelesaikan berbagai kasus
mawadah warohmah, seperti pandangan khas pelanggaran HAM yang pernah terjadi hanyalah
Orde baru yakni tugas mahasiswa adalah kuliah, merupakan kunci untuk membuka gerbang awal
tidak untuk berpolitik, maka masih sangat sulit menuju perjalanan panjang perjuangan mahasiswa
untuk menghadapi persoalan tersebut. dan masyarakat untuk mencapai keadilan sosial
Karenanya, opsi yang tersisa bagi kita bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karenanya
untuk mencapai ribuan langkah kedepan ini mari kita segera merapatkan barisan dan
Cata tan!
Wawancara Khusus
Oleh: Max Id
keberpihakan saya, karena ha] ini merupakan kaum komunis/PKI yang tidak bersalah pun akhirnya
situasi dan kondisi yang cukup rumit dan tragis. diem bat dan disapu bersih.
Saya Cuma mau menekankan bahwa ada masa Nah ini yang berlebihan dilakukan oleh tentara. Tetapi
lalu kita yang kelam dimana orang-orang saling jika kita juga melihat provokasi-provokasi PK! dan
menyatahkan, saling bunuh-membunuh, padahal pemberontakan yang begitu hebat metalui beberapa
kita adalah bangsa yang halus. pemberitaan media seperti Harian Bintang Timur saat
Saat itu PK! yang mendapat dukungan dari itu, dimana PK! juga dibela oleh Sukarno yang
presiden Sukarno melakukan agitasi dan akhirnya berhadapan dengan angkatan darat. Karena
yang berlebihan, sehingga mendapat perlawanan melakukan balas dendam kepada PK!.
dari mana-mana. Pada akhirnya para tentara Permasalahannya yang salah bagi saya adalah
turun ikut terlibat untuk mengamankan tetapi masyarakat kita melampiaskan dendam yang
terjadi balas dendam di antara tentara dan PK!. berlangsung cukup lama, seperti membuat aturan
Saya melihat bahwa kejadian itu sangat politis aturan yang melanggar Hak Asasi Manusia, misalnya
dan tidak berdiri sendiri, sehingga akhirnya para anggota PKI dan keluarganya tidak memiliki hak
publik seperti sekolah, pegawai negeri, itu kan sudah mendukung clan sangat antusias, tidak ada
melanggar hak asast manusia bagi saya. penantangan dari kelompok-kelompok lain. Ada dari
Waktu itu saya berusia sekitar 15 tahun, saya masih beberapa kelompok-kelompok agama yang
SMA kelas 1 clan aktif di Masyumi, tapi sekali lagi saya menanrang, meskipun saya juga anak dari aktivis
tidak mempersoalkan apakah dia berasal dari Masyumi, saya dekar dengan Al khairat, saya juga
Masyumi, PK! atau kelompok manapun, saya ketua Pemuda Pancasila tapi saya pikir ini adalah
melihatnya dari sisi kemanusiaan, mereka para korban kesalahpahaman. Saya pikir alasan saya cukup jelas
ini harus dilihat sebagai manusia yang harus yaitu kemanusiaan. Saya diajarkan untuk saling
pihak keluarga korban pembantaian 65-66, bisa Bagaimana tanggapan Bapak terkait pembubaran
[ya betul waktu itu saya masih menjadi Wali Kota Palu,
pada intinya bagi saya seluruh masyarakat kota Palu Di Jawa memang kondisinya berbeda, sejak awal
entah itu komunis atau apapun, dia tetap masyarakat memang kondisi pertentangaanya terlalu keras.
saya yang harus dilindungi, diberdayakan, clan Misalnya di Jawa Timur itu ada pertentangan antara
disejahterakan. Karena saya tahu persis, bahwa pemuda Anshor clan Pemuda Rakyat, sehingga
peristiwa tahun 65-66 ini juga terjadi di daerah pengaruhnya bisa dirasakan sampai sekarang.
daerah dan mereka yang diduga terlibat juga begitupun agitasi dan aksi yang orang-orang lakukan
ditangkap semuanya. Terjadi pula balas dendam yang juga terlalu besar. Tetapi bagi saya tidak ada
berlebihan diluar peri kemanusiaan sehingga saya persoalan, selagi pemimpin daerahnya berwibawa
menganggap itu sebuah kesalahan dan saya harus dan bisa berkomunikasi dengan baik bersama semua
meminta maaf. Alasannya bukan karena dia PK!, tetapi pihak terkait tentang kegiatan yang sedang diperbuat
saya min ta maaf kepada siapa saja yang dilanggar oleh masyarakatnya. Bagi saya tidak ada masalah.
kemanusiaannya dan saya berpikir harus membela misalnya di daerah saya Kota Palu, saya tetap berbuat
mereka, karena telah terpinggirkan, jadi baik kepada masyarakat, enrah dia komunis atau
miskin, yah saya harus berdayakan mereka. apapun, dia tetap masyarakat saya, kalau ada orang
Langkah apa yang Bapak lakukan pada proses tidak apa-apa. Saya biasa di lapangan bertemu dengan
Waktu itu saya min ta maaf secara terbuka dan punya hak asasi manusia yang tidak boleh dilanggar.
memberantas kemiskinan dan pemulihan hak-hak Apa harapan Bapak untuk Pemerintah Indonesia
bagi keluarga korban 65-66. Jadi hal pertama yang saat ini terkait usaha rekonsiliasi ?
Watikota) No. 25 melalui Biro Hukum Kota Palu agar Harapan saya, dengan apa yang sudah saya lakukan
supaya hak-hak para keluarga korban pembantaian itu, tidak usahlah kita menunggu Negara untuk
65-66 itu bisa dikembalikan dan mereka bisa bergerak, kita bisa memulainya sebagai Bupati, Wali
diberdayakan lagi. Selain itu saya juga mengajak Kota, Gubernur di seluruh Indonesia. Sehingga kalau
organisasi komnas HAM untuk bersama-sama semua aparat pemerintah berpikir seperti kita, maka
memikirkan bagaimana menanggulangi persoalan ini. kita bisa kembali memberdayakan semua masyarakat
Sehingga akhirnya komnas HAM waktu itu tertarik kita, tanpa memperdulikan dia komunis atau bukan.
clan menginginkan agar ini ini menjadi isu nasional Kemudian kita merninta maafjika ada pelanggaran di
clan juga bisa direplikasikan di kabupaten-kabupaten masa lalu, dengan begitu saya pikir ini semua bisa
lain. Sehingga dari kabupaten-kabupaten kota itulah selesai, sehingga dengan begitu negara. melalui
bisa membawa wacana ini sampai ke pusat sehingga presiden bis a dengan mudah meminta maaf secara
pemerintah pusat btsa mengeluarkan saru gagasan resmi. Kita bikin rekonsiliasi Nasional, tapi saya juga
besar tentang persoalan 65-66 itu. tidak setuju kalau ini kemudian dibawa ke rana
Bagaimana bentuk dukungan atau pun tekanan bangsa yang memiliki masa lalu yang salah, tapi mari
dari pihak-pihak terkait? kita menyudahinya, jangan karena kesalahan ini kita
Perempuan Revolusioner
Sulawesi Selatan,
T
mengenalnya.Sosok majalah wanita di Makassar pada 1949. Hal ini dipicu karena
Sulawesi yang aktif dalam oleh dirinya. Majalah tersebut selaku pimpinan organisasi pusat
gerakan perempuan pada masa terbit mingguan clan oplahnya Pemuda Nasional Indonesia oleh
perjuangan kemerdekaan hingga mencapai ribuan tiap kali terbit. Netherlands-Indies Civil
sebelum pembantaian massal Selain majalah itu, Salawati Daud Administration (disingkat NICA),
orang-orang yang terlibat juga menerbitkan majah bersatu yang membuat Salawati Daud dan
komunis tahun 1965-1966 pada tahun 1953 yang oplahnya kawan-kawanya di partai
terjadi. Berjuang membela hak kurang lebih mencapai kisaran kedaulatan rakyat (PKR)
kemerdekaan. Dia adalah Tak hanya lewat media Salawati penolakan terhadap kehadiran
Charlotte Salawati Daud, yang Daud juga turut terlibat dalam kolonialis Belanda di Sulawesi.
la merupakan figur wanita yang di Indonesia. Pada tahun 1950, menenteng senjata dalam
tangguh dalam berpolitik dan juga Salawati Daud terlibat dalam memerangi tentara NICA.
turut berjuang melawan penjajah pembentukan Gerakan Wanita Beberapa sumber menyebutkan
Belanda serta mempertahankan Sadar yang di singkat Gerwis yang dia kerap ikut serta dalam
kedaulatan bangsa. Tapi namanya kelak mengganti nama menjadi berbagai tindakan bela negara,
tak seperti Emmy Saelan yang Gerakan Wanita Indonesia salah satunya bersama Emmy
dikenal akan keberaniannya (Gerwani) clan juga aktifmenjadi Saelan dalam penyerbuan tangsi
melempar granat kearah pasukan pengurus didalamnya. Organisasi polisi di Masamba. penyerbuan
Belanda sesaat setelah ditangkap. ini aktif dalam kampanye dan itu dipimpin olehnya.
Salawati Daud seperti hilang aksi-aksi menuntut pembatalan Pasca di pukul mundurnya NICA
ditelan sejarah, bahkan tulisan hasit Konferensi Meja Bundar oleh pejuang kemerdekaan di
mengenai dirinya juga jarang (KMB), serta menantang Makassar dan diperolehnya
didapatkan, padahal sangat besar kembalinya modal aslng, clan pengakuan kedaulatan oleh
pembelaan terhadap kaum Tidak hanya itu aksi yang Kota perempuan pertama di
perempuan melalui pers, ha] ini di dilakukan oleh kumpulan pelajar Sulawesi - Selatan bahkan di
Kota Makassar, Salawati Daud masih aktif dalam Mudigdio, Salawati Daud, Suwardiningsih,
dilakukan Raymond Westerling. Meletusnya peristiwa G30S arau yang biasa juga di
Salawati Daud juga aktif bergerak dalam partai ormas-ormasnya dituding mendalangi peristiwa
politik, dia pernah terlibat aktif sebagai anggota tersebut clan dilakuk.an penangk.apan. Saat usai
Partai Kedaulatan Rakyat (PKR). Partai ini sangat bersidang di parlemen, Salawati Daud bersama
pro Republik dan memperjuangk.an kaum-k.aum teman-temannya yang berasal dari PK! seperti
perempuan. Setelah di PKR ia lalu beranjak ke Umi Sardjono, Ny.Mudigdo, ditangkap oleh tentara
Partai Komunis Indonesia (PK!). Seperti yang dan dibawah ke markas Kostrad. Selepas peristiwa
tercacat dalam buku Penghancuran Gerakan itu k.abar tentang Salawati Daud tak terdengar lagi.
Perempuan: Politik Seksual Di Indonesia Pasca Sosok perempuan tangguh yang membela k.aum
Kejatuhan PKI, pada pemilu tahun 1955 la masuk perempuan, berani melawan penjajah, dan
daftar calon DPR dari Partai Komunis Indonesia mempertahank.an kemerdek.aan hilang dalam
(PK!). Ada enam anggota Gerwani yang masuk ingatan bangsa. c·J
LRnGIT
TERBUKR
LURS
KEnRPR
TIDRK
..
PIKIRRnmu
The Act Of K i l l i n g
Oleh: VerayaAn Riuh
"Enam Lima" adalah ingatan kelam untuk negara pelanggaran hak asas ini. Organisasi yang berkedok
ini. Tahun yang terbentuk oleh perang ideologi dan Nasionalis Medan menjadi anjing penjaga dalam
pemegang trofi adalah fasisme. Jutaan korban jiwa pelestarian status quo fasisme. Organisasi yang
melayang secara paksa, menuntut keadilan atas makan clan besar dari uang rampokan pengusaha
bentuk genosida negara. Diskriminasi, pelecehan Cina yang ingin tetap hidup. Entah premanisme
dan trauma menghantui keluarga korban hingga seperti inikah yang memang diinginkan Wakil
sekarang. Harang siapa yang mencoba mencari Presiden Jusuf Kalla dalam ceramahnya di
belajar untuk tahan terhadap intimidasi, karena Walaupun dengan kebanggaan heroik
setiap ingatan dipaksakan terendap untuk tidak pelaku eksekutor, dalam beberapa segmen
gemercik lagi. Ada sebuah ajaran yang dilarang di menyatakan penyesalan dan kesadaran bahwa
negara ini. Ajaran itu bernama Komunisme. yang mereka lakukan di masa lalu adalah suatu hal
Jhosua Oppenheimer lewat karyanya yang tidak manusiawi. Membawa kembali aktor ke
berjudul "The Act Of Killing" akan membawa kita dalam narasi masa lalu, kembali mengunjungi
kembali mengungkit ingatan masa kelam genosida beberapa tempat yang menjadi lokasi penjagalan.
di Indonesia. Film bergenre dokumenter ini Hal ini menjadi refleksi peristiwa masa lalu yang
pembantaian. Adalah Anwar Kongo yang menjadi dikuatkan dengan pembelaan berkedok
tokoh preman bioskop. Masa muda Anwar yang Nasionalisme atau jihad memperjuangkan agama.
kelam memaksanya untuk terlibat dalam agenda Film ini menjadi wajib bagi anak yang lahir
besar pemberangusan kaum komunis. Mabuk di era TV hi tam putih. Era yang melalui TV dengan
menjadi stimulant Anwar ketika mengeksekusi. siaran ketika tanggal 30 September muncul
Seni pembunuhan seperti penggunaan kawat Pengkhianatan G30S/PKI {1984). Hegemoni yang
untuk melilit leher sampai penebasan yang dilakukan melalui media telah meracuni pikiran.
membabibuta dipraktekkannya. Usai menonton film ini, kita akan mendapat serum
Pemuda Pancasila menjadi organisasi untuk racun yang telah ditanamkan ke otak.
ikan Se
Hanya semangar yang ku ingat ketika seseorang menjalani rutinitas. Sebuah lagu penyemangat,
bercerita tentang album ini. Dialita "Dunia Mitik Cholil berhasil membuat bunyi - bunyian yang
Suatu pelanggaran hak asasi yang secara kolektif mampu menyulap "Di Kaki -kaki Tangkuban
dan sadar direkonstruksi dalam pikiran kita Perahu" menjadi sebuah kolaborasi petikan gitar
melalui buku pelajaran sekolah. Sebuah dan alunan piano bertemu menjadi satu lewat
Paduan suara Dialita datang bercerita tentang Ladang tempat mereka bertani menyatukan tekad
kisah lama menagih keadilan. Mengingatkan kita dan hara pan aturan yang mensejahterakan dimasa
bahwa kita pcrnah memiliki kekuatan yang sangat depan. Lagu ini membawa kita ke sawah bersama
Album ini berisi sepuluh lagu yang akan "Padi untuk lndia" adalah lagu yang berisi
memanjakan telinga pendengarnya. Bukan hanya catatan sejarah. Pada tahun 1946, India mengalami
sekedar nyanyian biasa, beberapa musisi yang krisis pangan. lndonesia kemudian berinisiatif
tidak asing mengiringi paduan suara ini. Adalah memberikan bantuan pangan kepada India Sebagai
Frau, Cholil Mahmud, Sisir Tanah, Nadya Hatta & bentuk solidaritas negara yang dijajah. Sisir tanah
Prihatmoko Catur, Kroncongan Agawe Santoso dan memberikan sentuhan kebahagian yang berlebih.
Lintang Radittya. Beberapa musisi ini turut andil Senyuman tidak terelakkan saat mendengar lagu
dalam mengkomposisi kembali lantunan lagu ini. Keriangan ketika membantu seseorang berada
dalam album ini. Lagu ini juga dikumpulkan dalam jiwa lagu ini.
dengan pelik dart ingatan para paduan suara Eks Sebuah lagu berbahasa Spanyol meyelip
Kita per tama akan dijemput oleh "Ujian" sebagai sebuah olimpiade tandingan pada saat
yang di aransemen oleh Frau. Menyanyikan lagu olimpiade mencampur adukkan antara politik
sedih dengan kobaran semangat suatu keyakinan dengan olahraga. Indonesia kala itu menjadi tuan
akan selalu bangkit. Sangat sulit mendengarnya rumah penghetatan GANEFO pertama. Sisir tanah
tan pa menjatuhkan air mata. Lagu ini melukiskan sukses mengiringi lagu "Viva Ganefo"
kondisi di balik jeruji besi yang pen uh cobaan. Album ini sedikit banyak bercerita tentang sejarah ,
bagaimana mungkin tahanan politik "Enam Lima" dari masa kelam Indonesia. Pada akhirnya saya
menjalaninya tanpa kegetiran. Sebuah keyakinan dengan pen uh semangar mengucapkan selamat •
yang membuat mereka kuat menghadapi menikmati sebuah bayangan dari masa kelam yang
Nuansa ciri khas Cholil dalam bermusik yang berstarus membebaskan hak setiap individu
sangar kental dalam lagu "Salam Harapan". Lagu tapi melarang asupan pengetahuan tentang
untuk seorang kawan yang akan menjalani hari. Marxisme, Leninisme, dan Komunisme.
Penulis: Taufik
Moncongloe: Menolak Penerbit: Desantara
Oleh: Petunia
Kita relah menikmati demokrasi meskipun reor Moncongloe: dari hutan menjadi kamp
pincang di sana-sini. Berakhirnya rezim Orde Baru pengasingan tahanan politik; bab JV tahanan
kekuasaan yang jatuh pada akhir abad ke 20 tahun politik: serta kesimpulan dan saran.
Masehi di Nusantara. Para kaum reformis Dalam mengumpulkan data, Taufik menggunakan
khususnya sejarawan dan para aktivis HAM mulai metode wawancara dengan eks tapol, petugas
berani membuka sandiwara Soeharto saar masih inherab baik militer maupun sipil, keluarga eks
sejarah tunggal. Gaetano Mosca, jurnalis handal Tahun 1965-1966 adalah masa penangkapan
asal Milan menyebutnya sebagai The Ruling Class, secara besar-besaran, basis penangkapan hampir
seolah-olah sejarah adalah sejarah bagi para di seluruh provinsi Sulawesi-Selatan, Sulawesi
pemenang. Adalah hal yang merisaukan karena Tenggara dan Sulawesi-Barat. Banyaknya anggota
tidak akan ada cacat dalam alur sejarah seperti itu. PK! dan simpatisannya yang tertangkap tak cukup
Pemenang akan merasa dan terasa sebagai patriot menampung mereka di tempat tahanan. Dalam
yang telah menyelamatkan bangsa, patriot ala mengurangi biaya yang besar untuk para tapol
Dengan menghindar dari sejarah tunggal, para Moncongloe kemudian menjadi daerah yang
kaum reformis mulai mengancam dalam buku terpilih sebagai tempat pengasingan tapol yang
buku tentang sisi yang dianggap terlarang oleh dibangun pada tahun 1969. Moncongloe berada di
para Soehartois. Sejarah pembantaian anggota daerah perbatasan Maros dan Gowa, sekitar 16 Km
Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya dari ibukota Makassar. Daerah ini kemudian
mulai di reka ulang. Usaha ini bukan hanya dikenal pula dengan nama "Tanah Merah".
Namun lebih kepada mengenai hak-hak manusia Dalam kamp pengasingan Moncongloe, para tapol
yang telah terampas dan dilupakan. Demikian pula kemudian diberikan "pembinaan" mental dan fisik.
buku ini adalah usaha untuk membalikkan klaim Penuturan kisah-kisah para tapol menunjukkan
negara Orde Baru dari bangsa tanpa sejarah ke adanya eksploitasi tenaga kerja dalam jumlah yang
bangsa dengan sejarahnya sendiri. Buku ini ingin besar dan waktu yang cukup lama. Kerja wajib
terhindar dari sejarah tunggal yang dikonstruksi adalah rutinitas sehari-hari para tapol, ape! pada
oleh antek-antek Orde Baru. pukul 06.00, berangkat kerja hingga pukul 18.00 di
Buku ini merupakan tests Taufik sekaligus anti diberlakukan lagi apel malam, para tapol diperiksa,
studi Antropologi Universitas Hasanuddin. Tesis Tenaga ta pol juga dikerahkan untuk mengurus
berjudul "Komunttas Tahanan Politik PKI kebun petugas, mereka bekerja tanpa diberikan
Moncongloe Sulawesi Selatan: Kontrol Negara yang makan, bahkan apabila tidak memenuhi target
Berlapis (1969-1977)". Dalam buku ini di bagi akan mendapat pukulan. Dalam memenuhi hasrat
dalam beberapa bagian, yakni bab I pendahuluan; petugas, kemudian dibentuk regu yang meliputi
bah II kemunculan dan perkembangan PKI di regu pembuka lahan, penebang pohon, pengergaji,
kepada petugas, sedangkan hasil Buku ini layak dibaca bagi manusia yang peduli
penebangan tapol hanya diberikan sabun, gula, dengan penindasan. Taufik dengan jelas
kopi atau teh. Keserakahan pertugas mengambil menggambarkan bagaimana negara telah
hasil panen memaksa para tapol melakukan apa menyebarkan teror kepada rakyatnya sendiri.
saja yang bisa memenuhi gizinya. Laode Wale, Bagaimana penderitaan para tahanan semasa di
selalu memakan hewan yang didapat di hutan, Moncongloe hingga setelah dibebaskan masih
mulai dari kadal, ular, tokek hingga kucing. terdapat diskriminasi. Benar yang dikatakan Taufik
Pad a tahun 1977, ta pol dibebaskan seluruhnya mengontrol rakyatnya secara berlapis.
melapor seminggu sekali. Ekploitasi tenaga tapol Bisa jadi buku ini hanya ranting-ranting kecil yang
sudah tidak ada lagi. Ta pol sudah dibebaskan baru terjangkau dari beraneka pohon fakta.
secara semu dari penderitaan selama beberapa Penderitaan tahanan politik mungkin tak ada lag!
tahun. Namun kebebasan tapol nyaris tidak yang mengingat. Tapi buku ini setidaknya relah
memiliki apa-apa, harta benda mereka telah menegur semua pihak bahwa ada penindasan
terampas, mereka dipecat dari tempat kerjanya. terhadap manusia oleh negara dalam sejarah
Belum lagi keluarga mereka yang bercerai-berai, bangsa kita. Pemerintah kita memang sudah lanjut
siksaan, penyakit malaria, asma. lever, bronchitis, usia dan sakit-sakitan, ia telah lupa dengan
mata rabun, tuli, cacar fisik clan gila adalah yang perbuatan kejamnya semasa muda. Sudah
mereka terima sebagai kenyataan hidup. seharusnya menjadi tanggung jawab generasi
Diperparah lagi dengan trauma berkepanjangan, sekarang untuk mengingatkan para orang tua yang
ketidak percayaan diri dan sudah dianggap orang buta, tuli, dan gagap itu. (•)
Cata tam
Adi Ibrahim S . H
Fenty Rahmayanty U S . H u m
lsrawati S.Sos
Ratna S . E
Siti Mudrika S. P
38
Mati adalah pilihanku
UkM
lzrail kah .... ? arau Malaikat Atid ... ? atau keduanya ....
belakang rumah.
dari tuhan.
belajar kemanusiaan.
pasti.
senyuman termanis.
menjadi debu.
manusia.
enang.''
-
..
. - •
- -