Anda di halaman 1dari 15

MATERI 3

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

4
MATERI 3
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta mampu memahami
konsep Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Format proposal PTK
dan laporan PTK Adapun indikator bahwa peserta telah
mempelajari modul ini, mampu:
1. Menjelaskan Pengertian PTK
2. Mengidentifikasi Pengertian PTK
3. Menjelasakan Tujuan dan Manfaat PTK
4. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip Pelaksanaan PTK
5. Mengidentifikasi Prosedur/Alur Pelaksanaan PTK
6. Mengidentifikasi Model dan Bentuk PTK

Materi
1. Pengertian PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research


(CAR) adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek
tertentu melalui metodologi ilmiah untuk menyelesaikan
suatu masalah. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus
kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Kelas adalah
sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar:

5
2011).

Beberapa pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang


dirumuskan oleh beberapa ahli di antaranya sebagai berikut:

a. Menurut Mills (2000) Penelitian tindakan kelas sebagai


“systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru untuk
mengumpulkan berbagai macam informasi tentang
berbagai praktik pembelajaran. Penelitian ini untuk
meningkatkan persepsi yang berdampak postif dalam
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
b. Menurut Igak Wardani (2011) PTK dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kenerjanya sebagai guru. Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
c. Menurut Kunandar (2008) PTK adalah suatu jenis kegiatan
penelitian yang dilakukan oleh tenaga pendidik (guru)
yang berguna untuk meningkatkan5 mutu pendiidkan di
dalam kelas.
d. Menurut Suhardjono (2007) PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di ruang kelas sehingga mampu
memperbaiki praktik pembelajaran.
e. Berdasarkan beberapa pendapat dim atas, dapat
disimpulkan bahwa PTK adalah Penelitian yang bersifat
reflektif yang dilakukan oleh pendidik dengan melakukan
tindakan–tindakan tertentu untuk memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan hasil beelajar sisiwa
(peserta didik).

6
2. Karakteristik PTK

a. On the job oriented; PTK dilaksanakan oleh guru sesuai


dengan bidang yang diampu. Misalnya seorang guru PAI
mengadakan PTK dengan tema pembelajaran PAI.

b. Problem serving oriental; PTK dilakukan untuk


memecahkan masalah yang ada dalam proses belajar
mengajar (PBM) oleh guru.

c. Improvement Oriented; PTK dilaksanakan untuk


memperbaiki proses pembelajaran.

d. Siklis; Pelaksanaan dilaksanakan berulang-ulang dan


continiue.

e. Action Orieented; PTK harus dilakukan dengan praktik


dalam PBM.

f. Specific contextual;PTK dilaksanakan benar-benar


masalah yang di alami guru dengan PBM.

g. Kolaboratif; Dapat dilaksanakan bersama orang atau


guru lain namun masih dalam rumpun ilmu.

h. Metodologi bersifat longgar; PTK tidak harus


menggunakanpengolahan data statiskik yang rumit,cukup
dengan analisis deskriptif.

3. Tujuan Dan Manfaat PTK

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:

a. Memperbaiki pola mengajar guru.


b. Memperbaiki hasil belajar peserta didik.

7
c. Meningkatkan praktik pembelajaran.
d. Mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar sehingga
terjadi peningkatan pelayanan profesional guru.

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

a. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.


b. Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
c. Melatih guru untuk menjadi pemecahan masalah yang
andal.
d. Melatih kreativitas guru.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
f. Meningkatkan kualitas lembaga sekolah.

4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan PTK

Hopskin (1993), mengemukakan enam prinsip melaksanakan


PTK, prinsip- prinsip itu adalah sebagai berikut.

a. Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan guru


hendaknya tidak mengganggu tugas utama guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
b. Metode pengumpulan data tidak menyita waktu guru.
c. Metodologi yang digunakan harus reliabel untuk
memungkinkan guru dapat mengembangkan PBM yang
diterapkan di kelas tertentu.
d. Masalah penelitian yang diambil hendaknya dapat
dipecahkan oleh guru dan tidak terlalu kompleks.
e. Pemecahan masalah hendaknya mengacu pada
kebutuhan guru sebagai peneliti untuk memberikan
perhatian pada prosedur-prosedur di lingkungan
kerjanya.

8
f. Jika memungkinkan penelitian dilakukan untuk
meningkatkan upayaupaya pada pencapaian
tujuan/prioritas sekolah ke masa depan

5. Prosedur/Alur Pelaksanaan PTK

Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan prosedur sebagai


berikut:

a. Menganalisis masalah nyata;


b. Mengumpulkan fakta-fakta pendukung keberadaan
masalah;
c. Merumuskan masalah dengan jelas;
d. Merencanakan tindakan;
e. Melakukan tindakan (aksi);
f. Mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan
pernyataan
g. Mengulangi seluruh kegiatan dalam beberapa siklus.

6. Model Dan Bentuk PTK

Beberapa model dan Bentuk PTK yang sering digunakan di


dalam dunia pendidikan, di antaranya: a. Model Kurt Lewin, b.
Model Kemmis dan Mc Taggart, c. Model Cohen dkk d. Model
Hopkins, dan e. Model John Elliot.

a. Model Kurt Lewin

Kurt Lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa


siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1)
perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4)

9
refleksi. Keempat langkah tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:

Perencanaan

b. Model Kemmis dan Mc Taggart

Menurut Kemmis dan Mc Taggart penelitian tindakan


dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari
penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan (observasi), dan refleksi yang dapat diuraikan
sebagai berikut.

1) Refleksi awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan


penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan
informasi tentang fakta-fakta pembelajaran sesuai
tema penelitian. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat
dilakukan pemfokusan masalah untuk disusun
rumusan masalah penelitian dan tujuan penelitian.

2) Penyusunan perencanaan

10
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil
penjajagan refleksi awal. Perencanaan mencakup
tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki
pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan-
permasalahan pembelajaran.

3) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan


peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada
rencana tindakan. Tindakan yang dilakukan dalam PTK
didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik
(tindakan yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya).

4) Observasi (pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK adalah kegiatan


pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam
kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
peserta didik. Istilah observasi digunakan karena
data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.

5) Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,


interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh
saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti
mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil
atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang
terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan

11
lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil
penelitian yang telah ada dan relevan. Refleksi yang
mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
tajam.

Pada umumnya berdasar pada model ini yaitu


merupakan siklus-siklus yang berulang. Secara mudah
PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini:

c. Model Cohen dkk.

Model Cohen dikembangkan oleh beberapa ahli


penelitian yaitu (1) Cohen dan Manion (1980), Taba dan
Noel (1982), serta Winter (1989). Berikut ini beberapa
langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan PTK
(disarikan dari Marzuki: 1997 dalam Sukayat: 2008).
Beberapa langkah tersebut adalah sebagai berikut.

12
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah penting
dan kritis yang harus segera dicarikan
penyelesaian dalam pembelajaran sehari-hari, antara
lain meliputi ruang lingkup masalah, identifikasi
masalah, dan perumusan masalah.

2) Ruang lingkup masalah

Di bidang pendidikan, PTK telah digunakan untuk


pengembangan kurikulum dan program perbaikan
sekolah. Contoh PTK dalam pembelajaran berkaitan
dengan: (1) metode/strategi pembelajaran, (2) media
pembelajaran.

3) Identifikasi masalah

Masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang


sering muncul dalam pembelajaran. Guru perlu
mencari penyelesaian (solusi). Beberapa kriteria dalam
menentukan masalah yaitu;

a) Masalahnya memang penting dan sekaligus


signifikan dilihat dari segi pengembangan kelas
dan sekolah,
b) Masalah hendaknya dalam jangkauan
penanganan,
c) Pernyataan masalahnya harus mengungkap
beberapa dimensi fundamental mengenai
penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya
dapat dilakukan berdasar hal-hal fundamental ini
dari pada berdasarkan fenomena dangkal.

13
4) Perumusan Masalah

Pada intinya, rumusan masalah seharusnya


mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada
dan keadaan yang diinginkan. Hal-hal yang dapat
digunakan sebagaiacuan dalam merumuskan
masalah PTK, sebagaimana disarikan dari Suyanto
(1997). antara lain;

a) Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas,


dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan
pada umumnya dapat
dituangkan dalam kalimat tanya,
b) Rumusan Masalah hendaknya menunjukkan jenis
tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya
dengan variabel lain.
c) Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara
empirik Artinya dengan rumusan masalah itu
memungkinkan dikumpulkannya data untuk
menjawab pertanyaan tersebut.

5) Analisis masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui


dimensi- dimensi problem yang ada untuk
mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya sehingga
dapat memberikan penekanan tindakan.

6) Merumuskan hipotesis tindakan

Hipotesis dalam PTK bukan hipotesis perbedaan atau


hubungan, melainkan hipotesis tindakan.

14
Rumusan hipotesis tindakan memuat jawaban
sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam
PTK. Jawaban itu masih bersifat teoritik dan dianggap
benar sebelum terbukti salah melalui pembuktian
dengan menggunakan data dari PTK.

7) Membuat rencana tindakan dan pemantauan

Rencana tindakan memuat informasi-informasi


tentang hal- hal sebagai berikut;

a) Apa yang diperlukan untuk menentukan


kemungkinan pemecahan masalah yang telah
dirumuskan,
b) Alat-alat dan teknik yang diperlukan untuk
mengumpulkan data,
c) Rencana pencatatan data danpengolahannya, dan
d) Rencana untuk melaksanakan tindakan dan
evaluasi hasil.

Pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan


hendaknya cukup fleksibel untuk mencapai perbaikan
yang diinginkan. Dalam hal ini jika sesuatu terjadi dan
memerlukan perubahan karena tuntutan situasi (pada
saat pelaksanaan tindakan), maka peneliti hendaknya
siap melakukan perubahan asal perubahan tersebut
mendukung tercapainya tujuan PTK.

Pada saat pelaksanaan tindakan berarti


pengumpulan data mulai dilakukan. Data yang
dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan oleh
peneliti seperti catatan lapangan, wawancara, rekaman

15
video, foto, dan slide.

8) Mengolah dan menafsirkan data

Isi semua catatan hendaknya dilihat dan dijadikan


landasan untuk refleksi. Dalam hal ini peneliti harus
membandingkan isi catatan yang dilakukan tim untuk
menentukan hasil temuan. Semua yang terjadi baik
yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan
perlu dianalisis untuk menentukan apakah ada
perubahan yang signifikan ke arah perbaikan.

9) Pelaporan hasil

Hasil dari analisis data dilaporkan secara lengkap


tentang pelaksanaan tindakan yang telah
direncanakan maupun perubahan yang mungkin
terjadi.

d. Desain PTK Model Hopkins

Desain ini berpijak pada desain model PTK pendahulunya.


Selanjutnya Hopkins (1993) menyususn desain tersendiri
sebagai berikut: mengambil start–audit–perencanaan
konstruk– perencanaan tindakan (target, tugas, kriteria
keberhasilan) – implementasi dan evaluasi:
implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan;
mengatasi problem) – cek hasil – pengambilan stok –audit
dan pelaporan.

Pada model ini, penelitian dilakukan dengan membentuk


spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah,
menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan,

16
melakukan observasi dan melakukan refleksi serta
melakukan rencana ulang dan seterusnya yang
dikembangkan oleh Hopkins dari model spiral seperti
pada bagan berikut:

Tugas

1. Buatlah resume konsep penyusunan Penelitian Tindakan


Kelas (PTK) dan urgensi PTK dalam pengambangan profesi
GPAI!
2. Isilah Lembar kerja (LK) teori Penyusunan PTK yang
memudahkan GPAI merencanakan PTK!
3. Tuliskan pengalaman menyusun PTK yang menjadi inspirasi
bagi GPAI untuk menyusun PTK!

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

1. Apa manfaat yang bisa diambil setelah mempelajari konsep

17
penyusunan PTK!

2. Apa rencana tindak lanjut setelah mempelajari konsep


pennyusunan PTK

18

Anda mungkin juga menyukai