Anda di halaman 1dari 7

║Journal Caninus Denstistry Volume 1, Nomor 4 (November 2016): 63 - 69

Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Indeks DMF-T Siswa Sekolah Dasar Dengan UKGS
(Studi Pada SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh)

Suci Mentari, Zuraida Usman Bany, Cut Fera Novita


Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK
Orang tua memiliki peran penting dalam mengembangkan perilaku kesehatan gigi anak terhadap
kesehatan gigi dan mulut. Selain peran orang tua, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) juga
memiliki peran dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak. SDN 20
merupakan Sekolah Dasar yang memiliki pelaksanaan UKGS yang cukup aktif, dimana kegiatan yang
dilaksanakan berupa, penyuluhan, penjaringan dan sikat gigi bersama. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan peran orang tua terhadap indeks DMF-T Siswa Sekolah Dasar Dengan
UKGS (Studi pada SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh). jenis penelitian yang
digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil secara
purposive sampling, jumlah subjek menggunakan total sampling yaitu sebanyak 47 siswa. Hasil
penelitian dianalisis menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil uji chi square terdapat hubungan
peran orang tua terhadap indeks DMF-T Siswa Sekolah Dasar Dengan UKGS (Studi pada SDN 20
Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh) p=0,042 (p<0,05). Terdapat hubungan peran orang tua
terhadap indeks DMF-T Siswa Sekolah Dasar Dengan UKGS (Studi pada SDN 20 Kecamatan Kuta
Alam Kota Banda Aceh). Peran orang tua pada penelitian ini sudah baik, begitu juga dengan peran
guru dan petugas kesehatan dalam pembinaan UKGS, namun masih perlu ditingkatkan lagi. Salah
satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan berupa workshop.

Kata kunci: Peran orang tua, indeks DMF-T, UKGS

ABSTRACT
Parents have an important role in developing a child's dental health behavior. In addition to the role
of parents UKGS also has a role in the maintenance and improvement of oral health of children. SDN
20 is an elementary school that has a fairly active UKGS implementation, were the activities carried
out in the form of, counseling, networking and toothbrushes. The aim of this study was to determine
the relationship between the role of parents to DMF-T index in Elementary Students With UKGS
(study in SDN 20 Kuta Alam Banda Aceh). The type of research is analytic survey with cross sectional
approach. Samples were taken by purposive sampling, the number of samples using a total sampling
as many as 58 students. Results of the study were analyzed using chi square test. Based on the chi
square test there is a relationship between the role of parents to DMF-T index in Elementary Students
With UKGS (study in SDN 20 Kuta Alam Banda Aceh) p = 0.042 (p <0.05). There is a significant
relationship between the role of parents to DMF-T index in Elementary School students with UKGS
(study in SDN 20 Kuta Alam Banda Aceh). The role of parents in this study has been good, same with
the role of teachers and health workers in the guidance UKGS, but still needs to be improved. One
attempt to do is to conduct activities such as workshops.

Key words : The role of parents, DMF-T index, UKGS

PENDAHULUAN adalah 4,6% dan tahun 2013 4,85%. Tahun 2007


Masalah gigi dan mulut mengalami peningkatan sampai tahun 2013 mengalami peningkatan
dari 23,2% pada tahun 2007 menjadi 25,9% di kebiasaan menggosok gigi untuk umur di atas 10
tahun 2013. Indeks DMF-T tahun 2007 hampir tahun yaitu, 91,9% menjadi 93,8%, sedangkan
sama dengan tahun 2013 yaitu, tahun 2007 untuk yang menyikat gigi dengan benar (sesudah

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 63
makan pagi dan sebelum tidur) mengalami yaitu pada tahun 2020 indeks DMF-T anak usia
penurunan yaitu, pada tahun 2007 sebesar 7,3% 12 tahun kurang dari 1.1, 8, 9
dan di tahun 2013 sebesar 2,3%. Hal ini mungkin Sekolah Dasar Negeri 20 Kecamatan Kuta Alam
terjadi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan merupakan salah satu sekolah dasar yang
dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melaksanakan program UKGS di Kota Banda
gigi dan mulut.1 Aceh. Pelaksanaan program UKGS di Sekolah
Orang tua khususnya ibu, memiliki peran penting Dasar Negeri 20 ini sudah cukup aktif, sekali
dalam mengembangkan perilaku positif anak dalam seminggu selalu dilaksanakan penyuluhan
terhadap kesehatan gigi dan mulut. Keikutsertaan mengenai kesehatan gigi dan mulut oleh guru
orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan pembina UKGS, adanya penjaringan setiap tahun
mulut anak dapat diterapkan dengan pada murid baru, dan antara 2 sampai 4 kali
memperhatikan perilaku anak mengenai dalam setahun adanya dilaksanakan sikat gigi
kesehatan gigi dan mulut serta pola makan anak.2 bersama di SDN 20.
Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu secara Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik
signifikan mempengaruhi pengetahuan, sikap dan untuk mengkaji lebih lanjut hubungan peran
perilaku anak.3 orang tua terhadap indeks DMF-T siswa Sekolah
Selain orang tua salah satu usaha untuk Dasar dengan UKGS (Studi pada SDN 20
mengatasi masalah kesehatan gigi anak adalah Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh).
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah salah
satu upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan BAHAN DAN METODE
untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Jenis penelitian ini berupa survei analitik,
gigi dan mulut siswa sekolah yang ditunjang dengan pendekatan cross sectional yang
dengan upaya kuratif bagi individu yang bertujuan untuk melihat hubungan peran orang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan tua terhadap indeks DMF-T siswa Sekolah Dasar
mulut.4 Usaha kesehatan gigi dan mulut ini dengan UKGS (Studi pada SDN 20 Kecamatan
termasuk salah satu program puskesmas dalam Kuta Alam Kota Banda Aceh). Penelitian
pelayanan kesehatan gigi, yang diselenggarakan dilakukan di SDN 20 Kecamatan Kuta Alam
bersamaan dengan Usaha Kesehatan Sekolah Kota Banda Aceh pada bulan Juli 2016.
(UKS). Kegiatan ini mengarah kepada Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
pendidikan secara dini terhadap kebiasaan siswa dan orang tua siswa SDN 20 Kecamatan
memelihara kesehatan gigi dan mulut. Upaya Kuta Alam Kota Banda Aceh tahun ajaran
yang dilakukan dalam program UKGS ini berupa 2015/2016. Pengambilan subjek penelitian
peningkatan kesehatan gigi dan mulut, dilakukan secara purposive sampling yaitu,
pencegahan penyakit gigi dan mulut, pengobatan sampel yang diambil hanya yang memenuhi
dan pemulihan terhadap karies gigi.5,6 kriteria inklusi. Penentuan besar subjek
Ngatemi (2013) pernah melalukan penelitian di penelitian menggunakan total sampling yaitu
Sekolah Dasar Negeri wilayah binaan Puskesmas seluruh subjek penelitian yang diambil
se-Kecamatan Cilandak mengenai Faktor memenuhi kriteria inklusi yaitu, sebanyak 47
Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran siswa. Adapun kriteria inklusi subjek penelitian
Orang Tua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan yaitu, siswa yang hadir disaat penelitian, bersedia
Mulut Murid Sekolah Dasar. Hasil penelitian menjadi subjek penelitian atau siswa/i yang
tersebut menunjukkan bahwa manajemen UKGS mendapatkan izin persetujuan pemeriksaan dari
memiliki hubungan yang bermakna dengan orang tua/wali, dan salah satu orang tua siswa
indeks DMF-T. Pengorganisasian merupakan hal yang bersedia mengisi kuisioner, siswa yang
yang dominan berhubungan dengan indeks DMF- berusia 11-12 tahun.
T setelah dikontrol oleh peran orang tua.7
World Health Organization (WHO)
merekomendasikan untuk dilakukan pengukuran CARA PENELITIAN
karies gigi anak pada usia 12 tahun, Pada usia ini Penelitian ini dilakukan di SDN 20
diperkirakan semua gigi permanen telah erupsi Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.
kecuali molar tiga. Usaha Kesehatan Gigi Peneliti dalam penelitian ini dibantu oleh
Sekolah (UKGS) memiliki target jangka panjang beberapa teman yang sebelumnya telah

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 64
dikalibrasi untuk melakukan penelitian. Siswa/i kelas VI tidak menyetujui pemeriksaan.
yang telah mendapatkan izin persetujuan dari Pemeriksaan klinis dilakukan selama 5 menit,
orang tua dan memenuhi kriteria inklusi pemeriksaan yang dilakukan dengan
diperiksa secara klinis, data yang didapat dicatat menjumlahkan gigi decay (D): jumlah gigi
pada lembar borang pemeriksaan. Alat yang karies, missing (M): jumlah gigi yang hilang
digunakan untuk pemeriksaan dalam keadaan karena karies, dan filling (F): jumlah gigi
steril dan peneliti menggunakan sarung tangan permanen yang direstorasi.
dan masker untuk pengendalian penularan
infeksi.
Pemeriksaan DMF-T yang dilakukan dalam Tabel 1. distribusi frekuensi subjek penelitian
penelitian ini yaitu pada seluruh gigi permanen. berdasarkan jenis kelamin dan umur
Jenis kelamin Jumlah (N) Persentase (%)
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Laki laki 17 36,2
sonde dan kaca mulut secara visual di bawah 30 63,8
penerangan yang cukup. Sebelum dilakukan Perempuan
Total 47 100
pemeriksaan siswa diinstruksikan untuk duduk
Usia Jumlah (N) Persentase (%)
dengan posisi menghadap sumber cahaya, 11 thn 41 87,2
kemudian siswa tersebut diminta untuk 12 thn 6 12,8
mengadahkan kepalanya dan membuka mulut. Total 47 100
Pemeriksaan gigi dimulai dari garis median,
Pertama kali pemeriksaan dilakukan ke arah Dari table 1 menunjukkan bahwa lebih dari
kanan, mulai dari gigi 11 sampai gigi 18, setengah subjek penelitian berjenis kelamin
selanjutnya dari garis median ke arah kiri mulai perempuan sebanyak 30 orang (63,8%) dan
dari gigi 21 sampai gigi 28. Demikian juga untuk subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki
pemeriksaan gigi rahang bawah dari garis median sebanyak 17 orang (36,2%). Usia subjek
ke kanan kemudian dari garis median ke kiri. 10, 11 penelitian ini paling banyak berusia 11 tahun
Hasil yang didapat dari pemeriksaan dicatat yaitu 41 orang (87,2%) dibandingkan yang
pada borang pemeriksaan. Pencatatan yang berusia 12 tahun 6 orang (12,8%).
digunakan dalam penelitian ini adalah D
(decayed) untuk gigi karies, M (Missing) untuk Tabe 2. distribusi frekuensi subjek penelitian
gigi hilang atau telah dicabut dan F (Filling) berdasarkan indeks DMF-T pada siswa SDN 20
Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh
untuk gigi yang ditambal.12 Indeks DMF-T Jumlah (N) Persentase (%)
Hasil penelitian yang diperoleh dari
kuisioner, dan pemeriksaan klinis kemudian Sangat rendah (0,0- 33 70,2
diolah dengan menggunakan SPSS. Analisis 1,1)
statistik yang digunakan dalam penelitian ini Rendah (1,2-2,6) 14 29,8
yaitu uji chi-square untuk mengetahui hubungan
Sedang (2,7-4,4) 0 0
peran orang tua terhadap indeks DMF-T siswa
Sekolah Dasar dengan UKGS (Studi pada SDN Tinggi (4,5-6,5) 0 0
20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh).
Sangat tinggi (>6,6) 0 0
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V Total 47 100
dan VI yang berusia 11-12 tahun di SDN 20
Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh pada Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari
tanggal 18-21 Juli 2016. Teknik pengambilan seluruh subjek penelitian di SDN 20 kecamatan
subjek penelitian secara total sampling. Subjek Kuta Alam Kota Banda Aceh paling banyak
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi memiliki indeks DMF-T sangat rendah yaitu
diberikan informed consent untuk disetujui oleh sebanyak 33 orang (70,2%), katagori indeks
orang tua sebelum dilakukan pemeriksaan klinis. DMF-T rendah sebanya 14 orang (29,8%), dan
Subjek penelitian terdiri atas 41 siswa kelas tidak ada yang memiliki katagori DMF-T sedang,
VI dan 6 siswa kelas V yang memenuhi kriteria tinggi, dan sangat tinggi.
inklusi. Jumlah subjek penelitian secara
keseluruhan adalah 47 siswa dengan 11 siswa

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 65
Tabel 3. distribusi indeks rata-rata DMF-T siswa
SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh
Jumlah Karies Jumlah Indeks DMF-T
Berdasarkan tabel 3 diperoleh data dari 47 siswa
D M F DMF-T Rata-rata
siswa SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota 3
Banda Aceh, jumlah DMF-T adalah 41 dan 47 7 0 4 41 0,8
indeks rata-rata DMF-T siswa adalah 0,8. Sanga 14 1 (2,1) 0 0 0 15
t baik (29,8) (31,9)

Baik 19 13 0 0 0 32
Tabel 4. distribusi indeks rata-rata DMF-T siswa (40,4) (27,7) (68,1)
SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh
Total 33 14 0 0 0 47
berdasarkan peran orang tua
(70,2) (29,8) (100)
Peran orang Jumlah Karies Jumlah Indeks
tua DMF-T DMF-T
D M F Rata-rata
Sangat baik 15 5 0 1 6 0,4 Dari tabel 6. diketahui peran orang tua
Baik 32 3 0 3 35 1,09 siswa SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota
Banda peran orang tua sangat baik sabanyak 14
Berdasarkan tabel 4 diperolaeh data dari orang (29,8%) yang karies sangat rendah dan 1
15 peran orang tua yang sangat baik, jumlah orang (2,1%) yang memiliki karies rendah,
DMF-T siswa adalah 6 dan indeks rata-rata sedangkan peran orang tua baik sebanyak 19
DMF-T siswa adalah 0,4 dan dari 32 peran orang orang (40,4%) yang karies sangat rendah dan 13
tua yang baik, jumlah DMF-T siswa adalah 35 orang (27,7%) yang memiliki karies rendah.
dan indeks rata-rata DMF-T siswa adalah 1,09.
Tabel 7. Analisis Chi square peran orang tua
Tabel 5. Distribusi frekuensi peran orang tua siswa terhadap indeks DMF-T siswa SDN 2 Kecamatan
SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Kuta Alam Kota Banda Aceh
Peran orang tua Jumlah (N) Persentase (%) Uji Chi square Nilai P

Sangat baik 15 31,9 Hubungan peran orang tua 0.042


terhadap indeks DMF-T siswa Sekolah
Dasar dengan UKGS (Sekolah Dasar
Baik 32 68,1
Negeri 20) Kecamatan Kuta Alam Kota
Banda Aceh.
Buruk 0 0

Total 47 100
Berdasarkan hasil uji chi square pada table 7
menunjukkan nilai P<0,05, yaitu 0,042 sehingga
menunjukkan hasil adanya hubungan yang
Berdasarkan table 5 menunjukkan bahwa signifikan peran orang tua terhadap indeks DMF-
peran orang tua siswa SDN 20 kecamatan kuta T siswa Sekolah Dasar Negeri 20 Kecamatan
alam kota banda aceh paling banyakorang tua Kuta Alam.
yang memiliki peran baik yaitu sebanyak 32
orang (68,1%), sedangkan yang memiliki peran PEMBAHASAN
sangat baik yaitu sebanyak 15 orang (31,9%), Penelitian ini dilakukan selama 4 hari yakni
dan tidak ada orang tua yang memiliki peran pada tanggal 18-21 Juli 2016 di Sekolah Dasar
buruk. Negeri 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda
Aceh. Subjek dalam penelitian sebanyak 47
Tabel 6. Tabulasi silang peran orang tua dan siswa terdiri dari 30 siswa perempuan dan 17
indeks DMF-T siswa laki-laki yang berusia 11-12 tahun. World
Peran Katagori indeks DMF-T Jumla
orang h (%)
Health Organization (WHO) merekomendasikan
tua
Sanga Renda Sedan Tingg Sanga
untuk dilakukan pengukuran karies pada
t h (%) g (%) i (%) t kelompok tertentu diantaranya anak usia 12
renda tinggi tahun, dikarenakan pada usia tersebut
h (%) (%)

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 66
diperkirakan semua gigi permanen telah tumbuh pelaksanaan program UKGS dan peran orang tua
kecuali molar tiga.8,9 yang mendukung dalam menjaga kesehatan gigi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan dan mulut siswa.
keras, yaitu email, dentin dan sementum yang Peran serta orang tua sangat diperlukan dalam
diakibatkan oleh aktivitas suatu jasad dalam mengasuh, mendidik, mendorong dan
suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. mengawasi. Ibu berperan penting terhadap
Karies disebabkan oleh interaksi banyak faktor menjaga kesehatan gigi anak dalam mendasari
yaitu, mikroorganisme, host, substrat dan terbentuknya prilaku positif yang mendukung
waktu.13,14 Dalam pengukuran kerusakan gigi kesehatan gigi anak. Sikap dan perilaku orang tua
permanen seseorang terhadap karies dapat diukur dalam menjaga kesehatan gigi memberikan
menggunakan indeks Karies dimana pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
Pemeriksaannya dilakukan dengan melihat anak.3,17,18
jumlah gigi yang mengalami karies, jumlah gigi Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua
yang hilang karena karies dan jumlah gigi yang yang sangat baik sebanyak 15 orang (31,9%)
ditambal karena karies. indeks rata-rata dari sedangkan peran orang tua yang baik sebanyak
karies sendiri dapat diukur dengan 32 orang (68,1%). Berdasarkan hasil tabulasi
menjumlahkan D (Decay) atau gigi yang silang didapatkan hasil peran orang tua sangat
mengalami karies, M (Missing) atau gigi yang baik sabanyak 14 orang yang karies sangat
dicasbut karena karies, dan F (Filling) gigi yang rendah dan 1 orang yang memiliki karies rendah,
ditambal karena karies kemudian dibagi dengan sedangkan peran orang tua baik sebanyak 19
jumlah orang yang diperiksa. World Health orang yang karies sangat rendah dan 13 orang
Organization (WHO) dalam menentukan tingkat yang memiliki karies rendah dan tidak terdapat
keparahan karies menetapkan klasifikasi karies peran orang tua yang buruk. Indeks rata-rata
gigi yaitu sangat rendah (0,0-1,1), rendah (1,2- DMF-T siswa dengan peran rang tua sangat baik
2,6), sedang (2,7-4,4), tinggi (4,5-6,5), dan yaitu 0,4 dan peran orang tua baik yaitu 1,09.
sangat tinggi (>6,6).10, 15 Penelitian Ida Rahmawati dkk (2011) di Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, Dasar Kabupaten Banjar menunjukkan
jumlah subjek dengan indeks DMF-T sangat pengetahuan, sikap dan prilaku ibu berhubungan
rendah yaitu, 70,2% atau 33 orang, sedangkan signifikan dengan prilaku anak terhadap
subjek dengan indeks DMF-T rendah sebanyak kesehatan gigi dan mulut anak.2 Peneliti
29,8% atau 14 orang. Hasil penelitian ini berasumsi peran orang tua yang sangat baik
menunjukkan rata-rata indeks DMF-T siswa memiliki indeks DMF-T lebih rendah dari indeks
Sekolah Dasar dengan UKGS (Usaha Kesehatan DMF-T peran orang tua yang baik hal tersebut
Gigi Sekolah) SDN 20 Kecamatan Kuta Alam terjadi karena adanya pengetahuan, sikap dan
yaitu 0,8 yang menunjukkan bahwa tiap-tiap prilaku orang tua yang mendukung terbentuknya
anak dapat bebas karies atau terjadi 1 gigi perilaku positif bagi anak dalam menjaga
terkena karies. Hasil penelitian ini sejalan dengan kesehtan gigi. Selain dipengeruhi oleh adanya
penelitian Chemiawan dkk (2004) di Sekolah pengetahuan, sikap dan prilaku orang tua
Dasar UKGS (SD Cikadut) dan tanpa UKGS (SD rendahnya indeks DMF-T siswa juga didukung
Tagellega) bahwa indeks DMF-T pada Sekolah oleh adanya pelaksanaan UKGS.
Dasar dengan program UKGS (Usaha Kesehatan Keterlibatan orang tua terutama ibu dalam
Gigi Sekolah) lebih rendah dari pada indeks mengmbangkan prilaku positif dalam
DMF-T Sekolah Dasar tanpa UKGS. Penelitian pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Ngatemi (2013) di kecamatan cilandak diimplementasikan pada anaknya dalam
menunjukkan bahwa manajemen UKGS kehidupan sehari-hari baik secara langsung
memiliki hubungan dengan indeks DMF-T. maupun tidak langsung sehingga kesehatan gigi
Pengorganisasian merupakan hal yang dominan dapat terjaga dengan baik. Orang tua berperan
berhubungan dengan indeks DMF-T setelah dalam mengajarkan anak cara menyikat gigi,
dikontrol oleh peran orang tua.7, 16 Berdasarkan mengontrol waktu anak menyikat gigi,
uraian tersebut menurut asumsi peneliti menyediakan sikat dan pasta gigi, membatasi
rendahnya indeks karies pada Sekolah Dasar jajanan yang dapat merusak gigi anak,
Negeri 20 Kecamatan Kuta Alam Kota Banda memeriksakan gigi anak, dan membawa anak
Aceh karena pada sekolah dasar tersebut adanya

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 67
rutin kedokter gigi, anak sebaiknya dibawa agar orang tua siswa bisa lebih percaya dan
kedokter gigi 6 bulan sekali .7,17,19 kooperatif terhadap penelitian yang akan
Berdasarkan analisis menggunakan uji chi dilakukan.
square dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai
p<0,05 menunjukkan hasil yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
adanya hubungan peran orang tua dengan indeks 1. Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Pusat
DMF-T siswa SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan
Kota Banda Aceh. Hasil penelitian ini sejalan RI. Jakarta: 2014.
dengan hasil penelitian Hutabarat (2009) di 2. Rahmawati I, H endrartini J, P riyanto A.
Sekolah Dasar Medan yang menunjukkan bahwa Perilaku kesehatan gigi dan mulut pada
terdapat hubungan antara peran orang tua dengan anaksekolah dasar. Berita Kedokteran
indeks DMF-T, peran orang tua yang baik Masyarakat 2011; 27( 4):180-6.
memiliki indeks DMF-T yaitu 1.05 sedangkan 3. Zia HK, Nurhamidah, Afriza D. Hubungan
peran orang tua cukup memiliki indeks DMF-T pengetahuan, sikap dan prilaku ibu terhadap
1,50 dan peran orang tua buruk indeks DMF-T kebiasaan menyikat gigi anak. Jurnal B-Dent
rata-rata 1,71.20 2014; 1(1): 43-8.
Hambatan dalam penelitian ini yaitu 4. Sardjono B. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi
mengenai izin persetujuan orang tua untuk Sekolah (UKGS). Derektorat Bina Upaya
dilakukan pemeriksaan dimana terdapat 11 siswa Kesehatan Dasar.
yang tidak mendapatkan izin persetujuan 5. Karmawati IA, Tauchid SN, Harahap NN.
penelitan dari orang tua sehingga mengakibatkan Perbedaan risiko terjadinya karies baru pada
subjek penelitian berkurang dari total sampel 58 anak usia 12 tahun murid SD UKGS dan SD
siswa menjadi 47 siswa yang terdiri dari kelas VI non UKGS di Wilayah Kecamatan Cilandak
dan kelas V. Jakarta Selatan tahun 2011. Jurnal Health
Quality 2012; 2(4): 223-35.
KESIMPULAN 6. Mardiah A, Andriani. Faktor-faktor yang
1. Terdapat hubungan peran orang tua dengan berhubungan dengan kejadian karies
indeks DMF-T siswa Sekolah Dasar UKGS terhadap status karies gigi murid SDkelas
(Sekolah Dasar Negeri 20) Kecamatan Kuta IVdan V di Wilayah Kecamatan Lueng Bata
Alam Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah
2. Siswa Sekolah Dasar Negeri 20 umumnya Nasuwakes 2014; 7 (1): 70 – 82.
memiliki indeks karies sangat rendah (70,2%) 7. Nagatemi. Faktor manajemen pelaksanaan
yaitu dengan indeks Rata-rata DMF-T sebesar UKGS dan peran orangtua terhadap status
0,8 yang menunjukkan bahwa tiap-tiap anak kesehatan gigi dan mulut murid sekolah
dapat bebes karies atau terjadi 1 gigi terkena dasar. Jurnal Health Quality 2013; 3(2): 103-
karies. 11.
3. Peran orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri 8. Petersen PE. The world oral health report
20 dapat dikatakan baik karena lebih dari 2003. Continuous improvement of oral health
setengah atau 68,1% dari orang tua siswa in the 21st century – the approach of the
memiliki peran baik dan tidak terdapat peran WHO Global Oral Health Programme.
orang tua yang buruk. Geneva: World Health Organization, 2003.
9. Pintauli S. Menuju Gigi dan Mulut Sehat,
Pencegahan dan Pemeliharaan. Medan:
SARAN USU Press. 2008. p. 4-15.
1. Peran orang tua pada penelitian ini sudah
baik, begitu juga dengan peran guru dan 10. Oktavilia WD, Probosari N, Sulistiyani.
petugas kesehatan dalam pembinaan UKGS, Perbedaan OHI-S DMF-T dan def-t pada
namun masih perlu ditingkatkan lagi. Salah siswa sekolah dasar berdasarkan letak
satu usaha yang dapat dilakukan adalah geografis di Kabupaten Situbondo. e-Jurnal
dengan mengadakan kegiatan berupa Pustaka Kesehatan 2014; 2(1): 34-4.
workshop. 11. Rizqi F, Barid I, Probosari N. Hubungan pH
2. Berdasarkan hambatan dalam penelitian ini dan buffer saliva dengan indeks DMF-T pada
perlu dilakukan pendekatan yang lebih baik siswa retardasi mental SLB-C TPA Jember.

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 68
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. 2004. Lembaga penelitian universitas
2013. p. 2. padjajaran. Laporan penelitian.
12. Adhani R, SetiawanR, Sukmsns BI, 17. Sutjipto C,Wowor VN.S,Kaunang
HadiantoT. Hubungan pelaksanaan UKGS WP.J.Gambaran tindakan pemeliharan
dengan status kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut anak usia 10 – 12
murid sekolah dasar dan sederajat di Wilayah tahun diSD Kristen Eben Haezar 02 Manado.
Kerja Puskesmas Cempaka Putih Kota Jurnal E-Biomedik (Ebm)2013; 1(1): 697-
Banjarmasin. Dentino Jurnal Kedokteran 706.
Gigi 2014; 2(1): 102-8. 18. Eddy FNE, Mutiara H. Peranan Ibu Dalam
13. Kidd EAM, Bechal SJ. Dasar-dasar Karies Pemeliharan Kesehatan Gigi Anak Dengan
Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar.
EGC. 1991. p. 2-14, 145-6. Mojority 2015; 8(4): 1-6.
14. Sumawinata, Narlan. Senarai Istilah 19. Maulani, S, Eterprise, J. Kiat merawat gigi
Kedokteran Gigi. Jakarta:EGC. 2003. p.34. anak. Jakarta : PT Alex Media komputindo.
15. AlhamdaS. Status kebersihan gigi dan mulut 2005.Hutabarat, Natalina. Peran Petugas
dengan status karies gigi (kajian pada murid Kesehatan, Guru, Dan Orang Tua Dalam
kelompok umur 12 tahun di Sekolah Dasar Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan
Negeri Kota Bukittinggi). Berita Kedokteran Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Masyarakat 2011; 27(2): 108 – 15. Sekolah Dasar Dikota Medan Tahun 2009.
16. Chemiawan E, Gartika M, indryanti R. Sumatra Utara: Sekolah Pascasarjana
Perbedaan prevelensi karies pada anak Universitas Sumatra Utara,2009. Skripsi.
sekolah dasar dengan program UKGS tahun

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 6 3 - 6 9 | 69

Anda mungkin juga menyukai