Anda di halaman 1dari 3

1.

Akumulasi Penyusutan
Merupakan proses akuntansi untuk mengalokasikan kos aset berwujud jangka panjang
(aset non lancar) menjadi biaya dengan cara yang sistematis dan rasional ke perioda-
perioda yang diduga menerima benefit dari aset tersebut. Aset tersebut disusutkan
berdasarkan kos atau harga perolehan aset tersebut. Nilai residu, umur manfaat dan
metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika
diperlukan. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan
sesuai maksud penggunaannya dan dihitung menggunakan metode garis lurus
berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
a. Bagunan : 15 tahun.
b. Kendaraan bermotor : 5 tahun.
c. Komputer dan mesin : 3-5 tahun.
d. Perlengkapan kantor : 5 tahun.
e. Satelit : 15 tahun
Perhitungan akumulasi penyusutan 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Bangunan 1.529.320 1.359.558
Kendaraan bermotor 1.703.834 1.418.674
Komputer dan mesin 4.603.464 3.834.431
Perlengkapan kantor 127.737 1.134.627
Total 9.226.057 7.747.290
Total akumulasi penyusutan tahun 2017 meningkat dibanding tahun 2016 sebesar
1.478.767.

2. Nilai Buku- Neto


Nilai buku- neto disini adalah nilai buku bersih yang dapat dihitung dengan cara
mengurangkan jumlah biaya perolehan dengan jumlah akumulasi penyusutan.
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Biaya perolehan 33,972.363 32.262.349
Akumulasi penyusutan (9.226.057) (7.747.290)
Total 24.746.306 24.515.059
Nilai buku- neto tahun 2017 meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 231.247.
3. Aset Pajak Tangguhan
Entitas Induk
a. Cadangan kerugian aset produktif
b. Penyisihan beban pegawai
c. Penyusutan aset tetap
d. Pengukuran kembali program pasti
e. Keuntungan yang belum direalisasi
f. Kerugian yang belum terealisasi
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Total 1.290.172 1.014.882
Total aset pajak tangguhan tahun 2017 meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 882.

4. Aset Lain- lain


Aset lain- lain adalah aset yang belum tercantum pada perincian aset- aset yang telah
dijelaskan di atas tadi. Aset lain- lain ini terdiri atas mata uang Rupiah dan asing
Rupiah
a. Tagihan kepada pemerintah
b. Wesel tagih l. Persekot intern
c. Tagihan transaksi ATM dan kartu m. Agungan yang diambil alih
kredit n. Aset reasuransi
d. Aset tetap belum distribusikan o. Persediaan kantor
e. Piutang bunga p. Tagihan kepada Perum Bulog
f. Biaya dibayar dimuka q. Pendapatan yang masih harus
g. Aset ijarah diterima (syariah)
h. Uang muka pajak r. Estimasi tagihan pajak
i. Sewa kantor, gudang, ruang kelas s. Tagihan pinalty pokok dan bunga
j. Tagihan atas penyaluran bantual kredit
sosial pemerintah t. Piutang premi
k. Beban yang ditangguhkan untuk u. Lain- lain
pinjaman karyawan
Asing
a. Wesel tagih
b. Tagihan refinancing
c. Piutang bunga
d. Lain- lain
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rupiah 21.771.290 12.427.887
Asing 3.459.165 1.482.046
Total 25.230.455 13.909.933
Total aset lain- lain tahun 2017 meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 11.320.522.

Anda mungkin juga menyukai