Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

TUGAS AKHIR

Analisis Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Disusun oleh :

Florensiana Gatinisa (2017017163)


Lia Indah Sari (2017017171)
Erly Rahma Wati (2017017185)
Maria Noviani Wisang (2017017174)
Marjayanti (2017017169)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA


TAHUN AJARAN 2017/2018
Aset
1. Kas
a) Definisi kas
Alat tukar yang dapat digun akan setiap saat sebesar nilai nomimalnya.
b) Perlakuan kas pada laporan ini adalah
Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berahkir
pada tanggal-tanggal 31 desember 2017 dan 2016 disusun dan sajikan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan indonesia yang mencakup pernyataan
dan interpertasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam-LK No.7 0 VII.G.7
lampiran keputusan ketua Bapepam –LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25
juni 2012 tentang “Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
Atau Perusahaan Publik”. Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai
dengan PSAK No 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”Laporan
arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi,investasi dan
pendanaan. Laporan keuangan konsolidasian telah berdasarkan nilai historis
dan laporan konsolidasian disusun dengan dasar akrual.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah
mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasi,kecuali dinyatakan lain,dibulatkan dalam jutaan rupiah.
Laporan keuangan ini mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori
sebagai berikut:
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi,yang memiliki (2) sub-klasifikasi,yaitu aset keuangan yang
ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal
dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang
diperdagangkan.
b. Kredit yang diberikan dan piutang.
c. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
d. Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang penyerahan aset dalam waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang diakui di pasar diakui
pada tanggal penyelesaian. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi,ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Pada tanggal 31 desember 2017 dan 2016,saldo kas sudah termasuk uang pada
mesin ATM ( Anjuang Tunai Mandiri) adalah sebesar Rp 8.572.694 dan Rp
9.148.888.

2. Giro Pada Bank Indonesia


a. Defenisi Giro Pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah
maupun dalam valuta asing di BI. Transaksi giro pada BI dicatat sebesar nilai
nominal.
b. Perlakuannya terhadap laporan ini adalah
Aset kas terdiri dari kas, giro pada pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,efek-efek,tagihan wesel
ekspor,obligasi Rekapitalisasi pemerintah,efek-efek yang dibeli dengan jani
dijual kembali,tagihan derivatif, kredit yang diberikan,piutang dan
pembiayaan syariah,piutang sewa pembiayaan,tagihan akspetasi, penyertaan
saham denagn metode biaya dan aset lain-lain.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 didalam giro pada Bank
Indonesia terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan
syahriah,masing-masng sebesar Rp 1.797.626 dan Rp 1.201.177.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan
Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.

3. Giro Pada Bank Lain


a. Defenisi Giro Pada Bank Lain
Saldo rekening giro bank syairah pada bank lain didalam dan luar negri
baik dalam mata uang rupiah atau pun valuta asing dengan tujuan untuk
menunjang kelancaran transaksi antara bank.
b. Perlakuan dalam laporan ini
Giro pada Bank Lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Giro pada bank lain diklasifikasikan sebagi kredit yang
diberikan dan piutang. Penempatan dana pada bank lain merupakan
penanaman dana dalam bentuk penempatan pada pasar uang ( inter-bank
call money),deposit berjangka, dan banker’s acceptance.
4. Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank Lain.
Penempatan pada bank indonesia dan bank lain adalah penanaman dana
pada bank indonesia berupa deposit facility,term deposit dan deposit
facility syariah,sedangkan penempatan dana pada bank lain merupakan
penanaman dana dalam bentuk penempatan pada pasar uang ( inter-bank
call money),deposit berjangka, dan banker’s acceptance.
5. Efek-efek
Efek-efek terdiri dari atas surat berharga yang diperdagangkan dipasar uang dan
modal seperti sertfikasi Bank Indonesia,sertifikat Deposit Bank Indonesia,sertifikat
Bank Indonesia Syariah, obligasi pemerintahan, wesel tagih,obligasi subordinasi,unit
penyertaan reksadana,Medium-Term Notes,U.S Treasury Bonds,Singapore
Govermment securities,Negotiable Certificate of Deposits,Monetary Authority of
singapore (MAS) bills dan credit linked notes seta obligasi yang diperdagangkan di
bursa efek.
Termasuk di dalam efek-efek adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah yang
tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti Surat Utang Negara (SUN), Surat
Pebendaharaan Negara (SPN) dan oblogasi pemerintah dalam mata uang asing yang
diproleh melalui pasar perdana dan juga pasar sekunder.
Efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah pada awalnya disajikan sebesar nilai
wajarnya. Setelah pengakuan awal,efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah
dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu dimiliki jatuh tempo,nilai wajar melalui laba
rugi atau tersedia untuk dijual.

Penilaian efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah didasarkan atas klasifikasi


sebagai berikut:

 Efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki hingga


jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

a. Definisi
Cadangan kerugian penurunan nilai dalam PT. BANK RAKYAT INDONESIA tbk.
Dan ENTIRAS ANAKNYA. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, BRI
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat
pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai
b. Pengukuran
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi diukur sebasar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
estimasi arus kas masa mendatang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
BRI dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan
menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan ( collateralized financial
asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan da pengambil alihan agunan
dikurangi biaya-biayauntuk memperoleh dan menjual agunan.
c. Perlakuan
Pada laporan keuangan PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) tbk.
Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
dan konsolidasian dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai
pengurang terhadap aset keuangan yang dicacat pada biaya perolehan diamortisasi.

Sebuah piutang dianggap turun nilainya jika terjadi sebuah peristiwa yang
menunjukkan adanya dampak negatif terhadap taksiran arus kas masa mendatang
yang akan diterima dari para nasbah.

Tagihan Wesel Eksport

a. Definisi
Tagihan wesel eksport adalah wesel eksport yang dinegosiasikan secara diskontodan
dijaminkan oleh bank lainnya.
b. Pengukuran
Pada laporan keungan PT. BANK RAKYAT INDONESIA tbk. Dan ENTIRAS
ANAKNYA.Tagihan wesel eksport dicatat pada biaya perolehan amortisasi setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Obligasi rekapitalisasi pemerintah

a. Definisi
Obligasi rekapitalisasi pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
sehubungan denggan program rekapitalisasi bank-bank umum yang terdiri dari
obligasi dalam rangka rekapitalisasi BRI dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yag
dibeli dari pasar sekunder.
b. Penilaian
Penilaian efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah didasarkan atas
klasifikasinya sebagai berikut:
 Efek-efek obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki hingga jatuh
tempodi catat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif.
 Efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diperdagangkan
dinyatakan pada nilai wajar.
 Efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diklasifikasikan sebagai
investasi tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

a. penilaian
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset
keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah penjualan
kembali dikurangi dengan bungan yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian
penurunan nilai. selisih antara harga beli dan harga jual kembali

Tagihan Derivatif

a. Definisi
Dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau
perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk
yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying
product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku
pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu
nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan
pokok.
Derivatif dapat mengacu pada pada berbagai jenis aset seperti misalnya komoditi,
saham atau obligasi, suku bunga, nilai tukar mata uang atau indeks ( seperti indeks
pasar saham, indeks harga konsumen (CPI-Consumer Price Index), atau bahkan
indeks kondisi cuaca ataupun derivatif lainnya).

Kredit yang diberikan

a. Definisi
Kredit yang diberikan dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas
pada anaknya adalah penyediaan uang atau tagiahn yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan oijam- meminjam dengan
debitur mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu yang
disepakatai dengan imbalan bunga.
b. Pengukuran
Kredit yang diberikan ini diukur pada nilai wajar melalui laba rugi di tambah
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
c. Penilaian
Kredit yang diberikan ini di amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif
di kurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
d. Pengakuan
Kredit yang diberikan ini diakui sebagai kelompok investasi tersedia untuk dijual
oleh PT BANK RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas pada anaknya dan dicatat
dalam akun investasi tersedia untuk dijual.
e. Disklosur
Kredit yang diberikan ini diungkapkan dalam laporan neraca PT BANK
RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas anaknya pada saat penerimaan kas dan
pada saat kredit yang diberikan dihapuskan dan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsilidasian.
f. Penjelasan tambahan
Kredit yang diberikan dengan pihak-pihak berelasi dengan memenuhi peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan no. IX.E.1.
Kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai
tercatat kredit pada tanggal jatuh tempo atau nilai tunai penerimaan kas. Selisih
antara nilai tercatat kredit dengan penerimaan kas mengakibatkan kerugian yang
akan di catat dalam laporan laba rugi komprehensif.semua penerimaan kas dicatat
sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan juga pendapatan bunga
dari imbalan bunga kredit yang diberikan.
Ketika terdapat prospek mengenai pengembalian kredit yang diberikan maka
kredit yang diberikan akan di hapus bukukan dengan mendebit cadangan kerugian
penurunan nilai di laporan keuangan konsolidasian.
1. Piutang dan pembiayaan syariah
a. Definisi
Piutang pembiayaan berprinsip syariah dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA
tbk dan entitas pada anaknya adalah penyediaan uang atau tagihan yang timbul
dari transaksi berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil antara kedua belah pihak
selama jangka waktu tertentu.
b. Pengukuran
Piutang pembiyaan syariah ini diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang daapat diatribusikan secara langsung.
c. Penilaian
Piutang pembiyaan syariah ini diamortisasi menggunakan metode margin efektif
dikurangi dengan cadangan kerugiaan penurunan nilai.
d. Pengakuan
Piutang dan pembiayaan syariah dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA tbk
dan entitas pada anaknya diakui sebagai biaya tambahan untuk memperoleh asset.
e. Disklosur
Piutang sewa pembiayaan diungkapkan dalam laporan keuangan PT BANK
RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas pada anaknya pada saat pembayaran
piutang.
f. Penjelasan tambahan
Pada saat penerimaan piutang pembiayaan dinyatakan sebesar saldo pembiayaan
dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai.
2. Piutang sewa pembiayaan
a. Definisi
Piutang pembiayaan sewa dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA tbk dan
entitas anaknya merupakan suatu perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarka atas perjanjian pada tanggal awal sewa dan
pemenuhan tergantung pada penggunaan suatu asset dan perjanjian tersebut
memberikan suatu hak untuk menggunakan asset tersebut.
b. Pengukuran
Piutang sewa pembiayaan di ukur menggunakan nilai wajar dikurangi
pendapatan administrasi dan ditambah dengan biaya-biaya transaksi yang dapat
diatribusikan.
c. Penilaian
Piutang sewa pembiaayaan di amortisasi menggunakan metode tingkat suku
bunga efektif.
d. Pengakuan
Piutang sewa pembiayaan diakui sebagai sewa operasi dan simpanan jaminan
oleh PT BANK RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas anaknya.
e. Disklosur
Piutang sewa pembiayaan ini diungkapkan dalam laporan neraca PT BANK
RAKYAT INDONESIA tbk dan entitas anaknya pada saat
Piutang sewa pembiyaan di terima .
f. Penjelasan tambahan
Nilai wajar bersih dalam sewa pembiyaan merupakan piutang sewa pembiayaan
di tambah dengan nilai sisa yang akan diterima pada masa akhir sewa dikurangi
pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih
antara nilai piutang dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa
pembiayaan dan akan dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan dengan
menggunakan suku bunga efektif.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Nilai Biaya Perolehan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

a. Definisi
Cadangan kerugian penurunan nilai dalam PT. BANK RAKYAT INDONESIA tbk.
Dan ENTIRAS ANAKNYA. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, BRI
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat
pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai
b. Pengukuran
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi diukur sebasar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
estimasi arus kas masa mendatang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
BRI dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan
menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan ( collateralized financial
asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan da pengambil alihan agunan
dikurangi biaya-biayauntuk memperoleh dan menjual agunan.
c. Perlakuan
Pada laporan keuangan PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) tbk.
Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
dan konsolidasian dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai
pengurang terhadap aset keuangan yang dicacat pada biaya perolehan diamortisasi.

Sebuah piutang dianggap turun nilainya jika terjadi sebuah peristiwa yang
menunjukkan adanya dampak negatif terhadap taksiran arus kas masa mendatang
yang akan diterima dari para nasbah.

Anda mungkin juga menyukai