0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
286 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan dari Koperasi Kelompok 5 yang berisi daftar nama anggota, penjelasan tentang definisi koperasi menurut undang-undang, tujuan pelaporan keuangan koperasi, dan karakteristik laporan keuangan koperasi.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan dari Koperasi Kelompok 5 yang berisi daftar nama anggota, penjelasan tentang definisi koperasi menurut undang-undang, tujuan pelaporan keuangan koperasi, dan karakteristik laporan keuangan koperasi.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan dari Koperasi Kelompok 5 yang berisi daftar nama anggota, penjelasan tentang definisi koperasi menurut undang-undang, tujuan pelaporan keuangan koperasi, dan karakteristik laporan keuangan koperasi.
Laporan Keuangan Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya untuk memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Menurut Undang Undang No. 17 Tahun 2012 pasal 1, yaitu Koperasi merupakan badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Laporan keuangan adalah laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan (koperasi) untuk satu periode (tahun) tertentu. Pengguna Laporan Keuangan Koperasi Pemakai laporan keuangan koperasi adalah anggota koperasi, pengurus, pengawas serta stakeholder lain (pemerintah, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan). Adapun tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan koperasi adalah : 1. Menilai pertanggungjawaban pengurus 2. Menilai prestasi pengurus 3. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya 4. Menilai kondisi keuangan koperasi dan 5. Sebagai bahan pertimbangan untuk menemukan jumlah sumber-sumber daya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi. Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan informasi yang bermanfaat bagi pengelola, anggota koperasi dan pengguna lainnya dalam pengambilan keputusan. Penyajian informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan SAK ETAP yang merupakan informasi kualitatif antara lain : 1. Dapat dipahami 2. Relevan 3. Materialistis 4. Keandalaan 5. Substansi Mengungguli bentuk 6. Pertimbangan sehat 7. Kelengkapan 8. Dapat dibandingkan 9. Tepat waktu 10. Keseimbangan antar biaya dan manfaat Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi Karakteristik yang bersifat spesifik dari laporan keuangan koperasi diantaranya adalah : a. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan koperasi. b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal koperasi. c. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga pihak anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui : 1) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu 2) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan non anggota selama satu periode akuntansi tertentu. 3) Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka pendek dan jangka panjang. Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Laporan keuangan untuk koperasi pada dasarnya sama dengan laporan keuangan secara umum. Namun, ada beberapa perbedaan laporan keuangan secara umum dengan laporan keuangan koperasi antara lain : 1. Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. 2. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi, bila terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi. Komponen laporan keuangan koperasi Dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 35, disebutkan bahwa setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya : • Neraca • Perhitungan hasil usaha • Catatan atas laporan keuangan Dalam pedoman umum akuntansi koperasi ini, komponen laporan keuangan dilengkapi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yaitu : • Laporan perubahan ekuitas (modal) • Laporan arus kas Kekhasan Pencatatan Dari Transaksi Yang Terjadi Di Koperasi 1) Pendapatan atau Penerimaan Pendapatan pada perhitungan hasil usaha sebuah koperasi terdapat beberapa karakteristik, sebagai berikut : 1. Pendapatan yang timbul dari transaksi penjual produk atau penyerahan jasa kepada anggota dan bukan anggota. 2. Pendapatan tertentu yang realisasi penerimannya masih tergantung pada persyaratan/ketentuan yang ditetapkan. 2) Beban Beberapa karakteristik beban pokok penjualan dan beban pada koperasi, sebagai berikut : 1. Beban pokok penjualan produk kepada anggota dan bukan anggota. 2. Beban yang terjadi karena aktifitas koperasi dalam kaitannya dengan program-program pemerintah. 3. Beban yang pada hakikatnya dapat dipisahkan menjadi beban untuk kegiatan pelayanan pada anggota dan beban untuk kegiatan pelayanan kepada bukan anggota. 3) Aktiva Kas dan Bank Pengertian kas dan bank menurut standar akuntansi keuangan : 1. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. 2. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Penggolongan pos kas dan bank neraca koperasi : 3. Kas dan bank milik koperasi yang penggunaannya tidak dibatasi. 4. Kas dan bank milik koperasi yang wewenang penggunaannya dibatasi. 5. Kas dan bank atas nama koperasi (titipan) dan oleh karena itu wewenang penggunaannya dibatasi 4) Piutang Klasifikasi piutang pada koperasi : 1. Piutang yang timbul Karena penjualan produk atau jasa kepada anggota. 2. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa kepada bukan anggota. 3. Piutang kepada koperasi lain. 4. Piutang yang timbul sehubungan dengan pembagian sisa hasil usaha dari koperasi lain yang pencairannya tergantung pada persyaratan yang telah disepakati. 5) Persediaan Klasifikasi persediaan : 1. Persediaan komoditi program, yaitu komoditi yang memperoleh fasilitas dari pemerintah seperti penyaluran gula atau pengadaan pangan. 2. Komoditi non program (umum). Aktiva Penyertaan : 3. Penyertaan pada koperasi lain. 4. Penyertaan pada badan usaha non koperasi. Aktiva Tetap : 5. Aktiva tetap yang diperoleh untuk keperluan pengembangan usaha sendiri. 6. Aktiva tetap dari pemerintah yang dikelola koperasi atas dana bergulir. 7. Aktiva tetap yang diperoleh dalam rangka program pemerintah. 6) Kewajiban Klasifikasi kewajiban antara lain : 1. Kewajiban kepada anggota, timbul dari transaksi dengan anggota disajikan secara terpisah sebagai hutang kepada anggota. 2. Kewajiban kepada bukan anggota, timbul dari transaksi dengan bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku. 3. Simpanan sukarela, disajikan sebagai kewajiban lancar atau jangka panjang sesuai dengan jatuh temponya. 4. Kewajiban yang timbul karena pembagian SHU, disajikan sebagai kewajiban lancar, kecuali ditetapkan oleh rapat anggota tidak dibagi. 7) Kekayaan bersih Kekayaan bersih atau modal sendiri (equity) koperasi terdiri dari : 1. Simpanan pokok 2. Simpanan wajib 3. Cadangan koperasi 4. SHU yang belum dibagi 5. Donasi 6. Kekayaan koperasi disajikan sendiri. Setiap bentuk balas jasa atas simpanan yang diberikan oleh koperasi kepada anggota diperlakukan sebagai pembagian sisa hasil usaha kepada anggota TERIMA KASIH