Anda di halaman 1dari 3

Kasus : PT.

Pratama
_____________________

Problem

PT Pratama adalah perusahaan yang memproduksi barang-barang


exclusive keperluan wanita berupa fashionbags yang terbuat dari bahan-
bahan alami seperti rotan, pandan, kelapa dan sebagainya yang diproses
secara manual. Hasil produksi perusahaan ditujukan bagi pemenuhan
permintaan pasar domestik dan internasional antara lain pasar Eropa, Korea
dan Hongkong.
Perubahan permintaan internasional terjadi karena masuknya produk-
produk negara-negara tersebut kedalam persaingan pasar. Selama ini, SDM
perusahaan sebanyak 100 orang dibidang produksi, 5 orang designer, dan 25
orang pada bidang administrasi, keuangan serta 15 orang level manajer
termasuk jajaran direksi, sangat senang karena ketika peta persaingan tidak
begitu ketat, periode 2000-2005 hampir semua produk PT. Pratama terserap
pasar. Akibatnya SDM kurang waspada dan tidak termotivasi untuk
meningkatkan kompetensi terus menerus. Kultur kerja akhirnya
berkembang menjadi kultur kemapanan dan hubungan kerja antar bagian
kurang sinergis.
Dalam menjalankan proses bisnisnya, shareholder utama perusahaan
menilai bahwa perusahaan ini, menjadi kurang berjalan sebagaimana
diharapkan disebabkan kurangnya dukungan sumber daya manusia (SDM)
yang memiliki kompetensi, motivasi dan komitmen yang tinggi terhadap
pencapaian tujuan perusahaan yang lebih tinggi. Dalam beberapa segi,
dinilai banyak terjadi praktek-praktek manajemen yang kurang sehat seperti
KKN dalam rekrutmen, penyalahgunaan wewenang dan lemahnya rasa
memiliki terhadap perusahaan.
Nampaknya, jika praktek-praktek seperti itu tidak ditanggulangi maka
kegagalan perusahaan ini bukanlah disebabkan produknya yang buruk, atau
peluang pasar yang sempit, melainkan disebabkan oleh sebagian besar
orang-orang yang bekerja dalam perusahaan, membiarkan kegagalan itu
terjadi. Artinya, orang-orang dalam perusahaan tidak lagi memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan dan
memenangkan persaingan pasar baik dipasar domestik maupun pasar
internasional. Akibatnya kapasitas produksi tidak bisa lagi full capacity
seperti selama ini, tetapi menurun terus sehingga hanya berkisasr 60%-70%.
Return on investment (ROI) perusahaan menurun, dari rata-rata 30%
pertahun menjadi hanya 15%.
Manajemen mengharapkan SDM perusahaan harus menyadari dan
memahami beberapa hal jika ingin tetap bergabung dalam perusahaan:
 Memahami arti penting peran dan tanggungjawab mereka dalam
proses bisnis yang dijalankan perusahaan
 Menyadari sejauhmana mereka selama bekerja dalam perusahaan
harus berbuat dan memberikan kontribusi secara optimal bagi
kepentingan perusahaan.
 Mengevaluasi diri sejauhmana mereka menyadari bahwa masa depan
perusahaan adalah masa depan karyawan.

Kesadaran tentang ketiga hal tersebut sangat diperlukan bagi


terwujudnya keberhasilan perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan
melalui peran karyawan dan manajer sebagai sumber keunggulan kompetitif.
Dalam persaingan bisnis saat ini, perusahaan memerlukan karyawan dengan
visi yang sejalan dengan visi perusahaan. Karyawan harus mampu bekerja
dengan paradigma baru guna mendukung strategi bisnis yang dijalankan
perusahaan. Pada akhirnya karyawan harus bekerja dengan spirit
kemenangan agar perusahaan menjadi pemenang dalam persaingan pasar.
Andaikan sdr diminta memimpin PT. Pratama, bagaimana sdr
mengelola sdm perusahaan dan langkah managerial apa yang
dilakukan agar harapan Owner dapat terpenuhi?

Anda mungkin juga menyukai