Anda di halaman 1dari 6

Data pengamatan

Venturi meter
Putaran Valve Keadaan awal Keadaan akhir
H1 H2 H1 H2
8.3% 250 250 335.5 175.5
12.5% 250 250 375 140

Pitot Tube
Putaran Valve Keadaan awal Keadaan akhir
H1 H2 H1 H2
8.3% 250 250 335 175
12.5% 250 250 358 117

Orifice meter
Putaran Valve Keadaan awal Keadaan akhir
H1 H2 H1 H2
8.3% 230 230 238 232
12.5% 230 230 237 225

Venturi meter

Putaran Valve Q(m3/s) H1 H2 ΔH(mmHg) ΔH(mHg) ΔP(Pa) V2(teoritis)


8.30% 0.017 335 175 160 0.16 21324.8 6.550395317
12.50% 0.205 370 140 230 0.23 30654.4 7.853648088

V1 (teoritis) V ( percobaan)
1.395350482 3.201506591
1.672966457 38.60640301

Orrifice meter
Putaran V(
Valve Q(m3/s) H1 H2 ΔH(mmHg) ΔH(mHg) ΔP(Pa) V(teoritis) percobaan)
8.30% 0.016 335 175 160 0.16 21324.8 6.4000528 3.01318267
12.50% 0.019 358 117 241 0.241 32120.48 7.854744934 3.57815442

Pitot Tube
Putaran V(
Valve Q(m3/s) H1 H2 ΔH(mmHg) ΔH(mHg) ΔP(Pa) V(teoritis) percobaan)
8.30% 0.015 238 232 6 0.006 799.68 0.813739874 2.824858757
12.50% 0.021 237 225 12 0.012 1599.36 1.150801966 3.95480226
Perhitungan
Contoh perhitungan Venturi meter variable 1
ΔH = h1-h2
= 335.5-175.5
= 160 mmHg
ΔP= ΔH x ρ x g
= 0.016 m x 13600 kg/m3 x 9.8 m/s2
= 21324.8 Pa
𝐶𝑣 2 𝛥𝑃 0.5
V2 Teoritis = 0.5 ( )
𝑑2 4 𝜌
(1−( ) )
𝑑1

0.98 2 𝑥 21324.8
= 0.5 ( )^0.5
0.018 4 1000
(1−( ) )
0.039

= 6.550395317 m/s
(𝐷2)2
V1 Teoritis = ((𝐷1)2 ) ∗ 𝑣2

(0.018)2
= ((0.039)2 ) ∗ 6.550395317

=1.395350482 m/s
V percobaan = Q/A
= 0.017/ 0.00531
= 3.201506591
Perhitungan untuk Pitot Tube Variable 1
ΔH = h1-h2
= 335-175
= 160 mmHg
ΔP= ΔH x ρ x g
= 0.016 m x 13600 kg/m3 x 9.8 m/s2
= 21324.8 Pa

V teoritis = Cp √2 𝛥𝑃/𝜌

= 0.98 √2 𝑥 21324.8 /1000


= 6.4000528 m/s
V percobaan= Q/A
= 0.016/0.00531
= 3.013182674
Perhitungan untuk Orrifice meter variable 1
ΔH = h1-h2
= 238- 232
= 6 mmHg
ΔP= ΔH x ρ x g
= 0.006 m x 13600 kg/m3 x 9.8 m/s2
= 799.68 Pa
𝐶𝑜 2 𝛥𝑃 0.5
V Teoritis = 0.5 ( )
𝑑2 4 𝜌
(1−( ) )
𝑑1

0.61 2 𝑥 799.68 0.5


= 0.5 ( )
0.022 4 1000
(1−( ) )
0.039

= 0.813739874 m/s
V percobaan = Q/A
= 0.015/0.00531
= 2.824858757 m/s
Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah Pengukuran aliran fluida. Tujuan praktikum ini adalah
dapat melakukan pengukuran dengan berbagai alat ukur kecepatan aliran fluida. Alat ukur yang
digunakan adalah Orrifice meter, Venturi meter, dan Pitot Tube. Variabel yang digunakan
adalah putaran valve. Sebelum melakukan putaran valve dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
untuk menentukan persen putaran,sehingga didapat bahwa variable putaran untuk variable 1
8.3 % (2 putaran) dan variable 2 12.5 % (3 putaran).

Dari data yang didapatkan dari hasil pengamatan diperoleh ΔH venturi meter 162
mmHg, orrifice meter 149 mmHg, dan pitot tube 31 mmHg. ΔH ini dapat dikonversi menjadi
pressure drop dengan cara mengalikan densitas merkuri (Hg) dan kecepatan gravitasi.
Selanjutnya kami dapat menentukan V teoritisnya. Dapat dilihat dari hasil pengamatan, bahwa
semakin banyak putaran valve semakin tinggi kenaikan pressure drop. Kenaikan pressure drop
yang besar ini disebabkan karena aliran fluida dalam pipa semakin turbulen yang dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya bilangan Reynolds, dengan keadaan aliran yang turbulen
tersebut partikel-partikel yang ada dalam aliran bergerak acak dan tidak stabil sehinggan
berpotensi membentuk vortex. Dengan semakin bertambahnya vortex yang terjadi
menyebabkan aliran fluida kehilangan energy yang lebih banyak sehingga pressure drop
semakin besar.

Untuk membandingkan V teoritis dan V percobaan perlu menghitung debit alir yang
keluar semisal pada alat ukur Venturi meter 2 putaran valve menghasilkan debit alir 0.017 m3/s
untuk alat ukur Orrifice meter 2 putaran valve menghasilkan 0.016 m3/s dan yang terakhir
untuk alat Pitot Tube 2 putaran valve menghasilkan 0.015 m3/s. Dari praktikum dapat dilihat
bahwa semakin besar debit aliran maka kecepatan aliran fluida semakin meningkat. Semakin
besar kecepatan aliran fluida maka fluida menjadi semakin turbulen yang dapat ditunjukkan
dengan bilangan reynold.

Kesimpulan
1. Pada praktikum kaliini menggunakan 3 alat yaitu Venturi meter ,Orrifice meter dan
Pitot Tube dimana sama-sama menggunakan prinsip perbedaan tekanan untuk
mengukur laju alir fluida.
2. Dari hasil perhitungan teoritis Venturi meter dengan laju alir 0.017 m3/s dan 0.205
m3/s didapat nilai V teoritis sebesar 1.395 m/s dan 1.672 m/s,untuk Orrifice dengan
laju alir 0.016 m3/s dan 0.019 m3/s didapatkan V teoritis sebesar 6.4 m/s dan 7.85 m/s
sedangkan untuk Pitot tube dengan laju alir 0.015 m3/s dan 0.021 m3/s didapatkan V
teoritis sebesar 0.81 m/s dan 1.15 m/s.
3. Semakin besar valve yang dibuka maka laju alir semakin besar dan semakin besar
perubahan pressure drop maka laju alir semakin besar.

Daftar Pustaka
OTK-1, Tim Laboratorium. 2018. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik kimia 1. Malang:
Politeknik Negeri Malang.

Anonym.2012.Aliran Fluida.
http://resipatory.usu.ac.id/bitstream/123456789/18295/3/chapter%2011.pdf (diakses
pada tanggal 11 November 2018 pukul 20.00 WIB)

Malang,12 November 2018

Dosen Pembimbing,

Anang Takwanto,S.T,M.T

Anda mungkin juga menyukai