Dorland: Penurunan Suplai Oksigen Dalam Jarinagn Sampai Di Bawah Tingkat Fisiologis
Dorland: Penurunan Suplai Oksigen Dalam Jarinagn Sampai Di Bawah Tingkat Fisiologis
SASBEL
HIPOKSIA
1.1 DEFINISI HIPOKSIA
Dorland : Penurunan suplai oksigen dalam jarinagn sampai di bawah tingkat fisiologis
meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai.
Webster : kekurangan kadar oksigen yang mencapai jaringan pada tubuh.
Stedman : Penurunan tingkat oksigen di bawah normal pada gas yang terinspirasi, darah
di arteri, atau jaringan, kependekan dari anoxia.
Ganong (Fisiologi ) : Kekurangan O2 di tingkat jaringan.
Ethel Slonane : Hipoksia adalah defisiensi oksigen, yaitu kondisi berkurangnya kadar
oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.
Biasanya orang yang mengalami ini akan pingsan setelah beberapa saat
kemudian.
2. Hipoksia Akut. Hipoksia ini terjadi pada udara yang tertutup akibat keracunan
karbon monoksida. Misalnya terjadi pada seorang pendaki gunung yang tiba-tiba
panik tak kala udara belerang datang menyergap. Udara bersih akan tergantikan
oleh gas beracun, dan akhirnya paru-paru tidak sanggup untuk menyaring udara
tersebut kemudian mengalami jatuh pingsan mendadak.
Hipoksia disebabkan oleh kelainan pada fungsi dan struktur pernapasan dan sirkulasi darah
Anda. Beberapa kondisi dapat menyebabkan hipoksia, seperti:
Hipoksia juga diakibatkan dari serangan asma yang parah. Selama serangan asma
berlangsung, jalur pernapasan Anda menyempit secara signifikan, membuatnya sangat sulit
untuk mendapatkan cukup udara ke dalam paru-paru Anda.
Kadang-kadang, obat yang Anda minum dapat menyebabkan hipoksia, seperti obat nyeri
dosis tinggi dan obat lain yang menahan napas.
1.5 MEKANISME
Mula-mula hipoksia menyebabkan fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP oleh mitokondria.
Penurunan ATP merangsang fruktokinase dan fosforilasi, menyebabkan glikolisis aerobic. Glikogen
dapat menyusut, asam laktat dan fosfat anogranik terbentuk sehingga menurunkan pH intrasel.
Pada saat istirahat rata-rata laki-laki dewasa membutuhkan kira-kira 225-250 ml oksigen
permenit, dan meningkat sampai 10 kali saat beraktifitas. Jaringan akan mengalami hipoksia apabila
aliran oksigen tidak kuat dalam memenuhi kebutuhan metabolism jaringan, hal ini dapat terjadi kira-
kira 4-6 menit setelah ventilasi spontan berhenti.
1. Hipoksemia arteri
2. Berkurangnya aliran oksigen karena adanya kegagalan transport tanpa adanya hipoksemia
arteri.
3. Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
Jika aliran oksigen ke jaringan berkurang, atau jika penggunaan berlebihan di jaringan maka
metabolism akan berubah dari aerobic ke metabolism untuk menyediakan energy yang cukup untuk
metabolism. Apabila ada ketidak seimbangan akan mengakibatkan produksi asam laktat berlebihan
menimbulkan asidosis dengan cepat, metabolism seluler terganggu dan mengakibatkan kematian
sel.
1. System kardiovaskular
2. Hematologi
3. Respirasi
Walaupun pada hipoksema biasanya berhubungan dengan rendahnya PaO2 yang merupakan
gangguan fungsi paru, namun kegagalan pengangkutan oksigen dapat disebabkan oleh kelainan
system kardiovaskular atau system hematologi.
Suatu bentuk terapi dengan memberikan 100% oksigen kepada pasien dalam suatu hyperbaric
chamber yaitu ruangan yang memiliki tekanan lebih dari udara atmosfir normal.
b. Pemberian Asetozolamid
Obat ini menghambat karbonat anhidrase menyebabkan peningkatan ekresi
HCO3 di urin merangsang pernapasan, meningkatkan PCO2 dan mengurangi
pembentukan cairan serebrospinal.
Pencegahan Hipoksia
1.6 3. Menjaga asupan nutrisi, terutama zat besi, folat, vitamin B-12 dan B-6
Respirasi Sel
Respirasi sel adalah proses sel memperoleh energi dalam bentuk ATP, dari
reaksi terkendali hidrogen dengan oksigen, untuk membentuk air . Proses respirasi
berlangsung di dalam matriks mitokondria melalui suatu rangkaian reaksi yang disebut
rantai pernapasan. Respirasi sel merupakan jalur-jalur katabolik respirasi aerob dan
anaerob yang menguraikan molekul organik untuk menghasilkan ATP.
a. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang
mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O, dan menghasilkan
energi sebesar 38 ATP. Pada pernapasan ini, pembebasan energi menggunakan
oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen yang dibutuhkan diperoleh
dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat organik terutama karbohidrat
dipecahkan. Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksi
kimianya dapat digambarkan sebagai berikut:
matahari
Dalam kenyataan, reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi yang terjadi
dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi i tu dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu:
glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron
1. Glikolisis
Glikolisis adalah jalur utama dari metabolism glukosa yang melibatkan
fruktosa, galaktosa dan karbohidrat lain dalam makanan.reaksi glikolisis
terletak di sitoplasma.pada tahap ini terjadi pengubahan senyawa glukosa dari
6 atom c menjadi 2 senyawa asam piruvat dengan 3 atom c serta NADH dan
ATP. Glikolisis yang terjadi atas 10 reaksi dapat disimpulkan dalam 2 tahap :
a. Reaksi penambahan gugus fosfat, pada tahap ini digunakan 2 molekul
ATP
b. Gliseraldehid 3 fosfat diubah menjadi asam piruvat selain itu dihasilkan
4 molekul ATP dan 2 molekut NADH.
Asam piruvat yang dihasilkan akan memasuki mitokondria untuk melakukan siklus Krebs. Namun
sebelum memasuki siklus Krebs, asam piruvat (3C) ini diubah terlebih dahulu menjadi asetil koA (2C)
di dalam matriks mitokondria melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Senyawa selain glukosa,
misalnya fruktosa, manosa, galaktosa, dan lemak dapat pula mengalami metabolisme melalui jalur
glikolisis dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
1. Siklus Krebs
Dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis ditransportasikan dari sitoplasma
kedalam mitokondria, tempat terjadinya siklus krebs. Akan tetapi, asam piruvat
sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus krebs. Asam piruvat tersebut akan memasuki
asetil-KoA. Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koA ini disebut tahap
transis
13
Pada siklus Krebs dihasilkan energi dalam bentuk ATP dan molekul pembawa
hidrogen, yaitu : NADH dan FADH2. Hidrogen yang terdapat dalam NADH dan FADH2
tersebut akan dibawa ke sistem transpor elektron. Seluruh tahapan reaksi dalam
siklus Krebs terjadi di dalam mitokondria. Dalam siklus ini, asetil koA dioksidasi secara
sempurna menjadi CO2 beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini dapat
menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Glukosa akan dipecah menjadi 2
molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah
kembali menjadi NAD+ Saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi
asam laktat tidak menghasilkan CO2.
Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa, disamping itu
juga terdapat fruktosa, galaktosa, dan manosa. Hasil akhirnya adalah alkohol,
karbondioksida, dan energi. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya
tahan terhadap alkohol pada kadar 9-18%. Lebih tinggi dari kadar tersebut, proses
alkoholisasi (pembuatan alkohol) terhenti. Hal tersebut merupakan suatu kendala
pada industri pembuatan alkohol. Oleh karena glukosa tidak terurai lengkap menjadi
air dan karbon dioksida, maka energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingk an
respirasi aerobik. Pada respirasi aerobik dihasilkan 675kal, sedangkan pada respirasi
anaerobik hanya dihasilkan 21 kal. seperti reaksi dibawah ini:
2. Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan elektron melalui
proses reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Tahap ini terjadi pada ruang inter membran
dari mitokondria hidrogen yang terdapat pada molekul NADH serta FADH2 ditranspor
dalam serangkaian reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom, quinon,
pirodoksin, dan flavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen akan
mengoksidasi elektron dan ion H menghasilkan air (H20). Transport elektron terjadi
pada membran dalam mitokondria.
b. Respirasi Anaerob
3 HEMOGLOBIN
Peran utama dari hemoglobin adalah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke
jaringan dan mengembalikan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Ini adalah
membawa komponen oksigen dari sel darah merah. Oksigen mengikat hemoglobin
dengan afiniitas tinggi dalam lingkungan yang kaya oksigen dan meninggalkan
hemoglobin dalam lingkungan dimana tidak cukup oksigen.
b. Mekanisme Hemoglobin
Hemoglobin mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin, kemudian
dibawa keseluruhtubuh melalui sistem peredaran darah. Mekanisme pengikatan
oksigen oleh hemoglobin merupakan reaksi kesetimbangan:
Hb + O2 → HbO2
,
12