Anda di halaman 1dari 12

HERNIA TRAUMATIK AKIBATSETANG SEPEDA: SUATU TINJAUAN

SISTEMATIS
Magnus Strøh Schmidt, Jacob Rosenberg & Mette Astrup Tolver

ABSTRAK
PENDAHULUAN:Kami melakukan tinjauan sistematisdari literatur yang mambahas
modalitas diagnostik dan pengobatan pada hernia dinding abdomen akibat trauma yang
disebabkan oleh setang sepeda pada anak-anak.
METODE:Dilakukan pencarian literatursecara sistematis yang membahas cedera pada
anak-anak dibawah usia 17 tahun. Data yang diambil berupa jenis kelamin, usia,
mdalitas diagnostik, waktu operasi, lokasi hernia, jenis cedera, penatalaksanaan dan
rekurensi hernia.
HASIL: Sebanyak 62 kasus hernia akibatsetangdimasukkan dalam tinjauan sistematis.
CT-scan adalah modalitas diagnostik akhir yang paling sering digunakan (52%) diikuti
oleh ultrasonografi (13%), laparotomi eksploratif (5%) dan laparoskopi diagnostik
(5%).Terdapat cedera intra-abdomenpada 57% dari semua hernia yang terletak di
abdomen bagian atas.Penanganan herniamelalui operasi terbuka adalah pilihan
penatalaksanaan yang lebih dipilih(85%). Terdapat satu penelitian yang melakukan
teknik penjahitan secara laparoskopi.Enam kasus hernia akibat setang dirawat secara
konservatif.Tidak ada kasus yang melaporkan terjadinya rekurensi hernia.
KESIMPULAN: Hernia akibat traumapada dinding abdomen dapat dilihatmelalui
ultrasonografi, tetapi CT-scan sering digunakan sebagai modalitas diagnostik akhir
karena CT-scan dapat melihat cedera intra-abdomen. Penanganan herniamelalui bedah
terbukaatau penjahitan secara laparoskopi saat melakukan laparoskopi diagnostik
mungkin menjadipenatalaksanaan yang tepat pada kasushernia akibat traumadi dinding
abdomen pada anak-anak.Penatalaksaan non-bedah telah dilaporkan tetapi data yang
tersedia tidak mendukung pendekatan non-bedah sebagai rekomendasi umum.
Sekitar 5% penyebab perawatan di unit gawat darurat khususanak adalah trauma
abdomen[1].Kasus ini berupa kecelakaan akibat jatuh dari sepeda yang menyebabkan
tabrakan antara abdomendan stem sepeda atau pada 70% kasus pada ujung setang [2].
Selain risiko cedera pada organ abdomen, dapat terjadi hernia traumatik di dinding
abdomen.Karena elastisitas kulit lebih tinggi dibandingkan fasia dan otot, tabrakan
setang sepeda dengan abdomen dapat menyebabkan ruptur fasia tanpa adanya lesi kulit,
sehingga menghasilkan hernia traumatika.Hal ini sering disebut sebagai "hernia setang"
yang merupakan cedera yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan rasa sakit yang
berkepanjangan serta risiko strangulasi usus jika tidak didiagnosis dan diobati pada
waktu yang tepat.
Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi modalitas diagnostik dan pengobatan
herniatraumatikakibatsetangsepeda berdasarkan bukti yang telah dilaporkan. Kami
melakukan tinjauan sistematis dari literatur yang membahas trauma akibat setang
sepeda pada anak-anak di bawah usia17 tahun.

METODE
Laporan-laporan tersebut ditinjau sebagaimana yang direkomendasikan oleh
Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses
(PRISMA)[3].Dilakukan pencarian literatur secara sistematis di PubMed, Embase,
CINAHL dan Cochrane Library Databasepada bulan September 2017.Digunakan
istilah pencarian "Handlebar Hernia". Di PubMed, tidak terdapatfilter pencarian untuk
memastikan bahwa tidak ada penelitian yang terlewatkan. Istilah dan metode pencarian
yang serupa juga digunakan diEmbase, CINAHL dan Cochrane Library
Database.Semua penelitian dipilih berdasarkan judul dan abstrak.Duplikat, topik yang
tidak relevan, dan artikel yang tidak berbahasaInggris dikeluarkan.Penelitian yang
tersisa dibaca secara lengkap, termasuk referensi untuk mendapatkan
penelitiantambahan yang relevan (Gambar 1).Kami memasukkan semua penelitian yang
membahas kasus hernia traumatik padadinding abdomen yang disebabkan oleh setang
sepeda pada anak-anak di bawah usia17 tahun untuk ditinjau, terlepas dari desain
penelitian. Data informasi penelitian (penulis dan tahun publikasi) dan hasil penelitian
(jenis kelamin, usia, modalitas diagnostik, waktu pembedahan, lokasi hernia, cedera
terkait, manajemen, dan rekurensi hernia) akan dievaluasi [1 , 2, 4-46]. Hasil dari
penelitian-penelitian ini akanditinjau untuk memberikan gambaran umum dari kasus-
kasus yang telah dilaporkan, beserta diskusi yang membahas modalitas diagnostik dan
pilihan penatalaksanaan hernia traumatik akibatsetang sepeda pada anak-anak.

Gambar 1.Diagram Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-
analyses (PRISMA).Snowball search adalahpencarian penelitian melalui referensi
yang terdapat pada suatu penelitian untuk menemukan dan memasukkan lebih banyak
kasus (snowball) [3].

POIN PENTING
 Hernia traumatik di dinding abdomen yang disebabkan oleh cedera setang paling
sering terjadi pada remaja laki-laki.
 CT-scan lebih dipilih untuk mengevaluasi risiko cedera intra-abdomen. Bila
tidak ada kecurigaan cedera intra-abdomen, ultrasonografi dapat digunakan.
 Cedera intra-abdomen lebih sering terjadi pada hernia di abdomen bagian atas.
 Operasi bedah terbuka dengan penjahitanuntukmenutup semua lapisan, ataupun
penjahitan laparoskopi direkomendasikan untuk menangani cedera ini.
 Pendekatan non-bedah menunjukkan keberhasilanpada beberapa kasus, tetapi
tidak disarankanuntuk menjadi rekomendasi umum.

HASIL
Dari hasil pencarian literatur secara sistematis didapatkan 47 laporan kasus yang
terdiri dari total 62 kasus hernia akibat setang dengan kasus pertama yang terjadidi
tahun 1964 (Tabel 1). Usia rata-rata adalah 11 tahun (rentang: 4-15 tahun) dengan rasio
pria-wanita sekitar 9:1. Kecurigaan adanya hernia traumatik didinding abdomen sering
timbul saat dilakukananamnesis-pemeriksaan klinis pada pasien yang mengalami
trauma tumpul abdomen [34].Gejala klinis yang khas dari hernia traumatik di dinding
abdomen adalah area hiperemik, disertai memar dan ekimosis pada dinding abdomen
dengan tonjolan yang berfluktuasi di bawah kulit.
Sebuah "tanda setang" yang berbentuk cincin yang khas sering tampak pada
kulit dan dapat digunakan sebagai tanda prognosis dari cedera organ dalam. Satu
penelitian menemukan bahwa 45% dari pasien dengan cedera intra-abdomen yang
mengancam nyawa memiliki "tanda setang" di dinding abdomen[23]. Tinjauan ini
menemukan bahwa 100% hernia di kuadran kanan atas dan 40% di kuadran kiri atas
memiliki cedera intra-abdomen, sedangkan hanya 21% hernia di kuadran kiri bawah dan
23% di kuadran kanan bawah yang memiliki cedera intra-abdomen (Gambar 2). Secara
keseluruhan, cedera intra-abdomen dilaporkan pada 26% kasus.CT-scan yang
digunakan sebagai modalitas diagnostik akhir pada 52% kasus, adalah modalitas
diagnostik yang paling sering digunakan.Sebanyak 15% kasus, mendiagnosis hernia
hanya berdasarkan pemeriksaan fisik. Meskipun ultrasonografi digunakan dalam proses
diagnostik pada 26% kasus, ultrasonografi hanya digunakan sebagai modalitas diagnosis
akhir pada 13% kasus.
Operasi terbuka untuk menangani hernia akibat setangmenjadi pengobatan
pilihan pada 85% kasus. Penjahitan laparoskopi dilakukan dalam satu penelitian [30].
Pada dua kasus, hernia ditemukan pada saat laparotomi eksplorasi awal akibat perforasi
usus dan kemudian ditatalaksana dengan perbaikan internal tanpa sayatan kulit yang
terpisah [23]. Mesh herniahanya digunakan padasatu kasus [14]. Hampir dua pertiga
(66%) dari pasien yang dilakukan perbaikan dengan pembedahan menjalani operasi
segera setelah terjadi hernia (Gambar 3).Tidak terjadi rekurensi hernia pada semua
kasus.

Gambar 2.Distribusi anatomi hernia ( ) dan proporsi cedera intra-abdomen ( ).

LLQ = left lower quadrant/kuadran kiri bawah; LUQ = left upper quadrant/kuadran
kiri atas; N/A = not available/tidak tersedia; RLQ = right lower quadrant/kuadran
kanan bawah; RUQ = right upper quadrant/kuadran kanan atas.

Terdapat enam kasus hernia traumatikdi dinding abdomenyang dirawat secara


konservatif (non-pembedahan) [20, 22, 23, 38, 46].Dari semua enam kasus, hanya
terdapat gejala berupa nyeri tekan lokal atau rasa nyeridilokasi hernia.Lokasi hernia
tesebar secara heterogen di kuadran kiri bawah, kuadran kanan bawah, dan kuadran kiri
atas. CT-scandigunakan padalima dari enam kasus untuk mencapai diagnosis. Ukuran
defek fasia dijelaskan pada tiga kasus dan berkisar antara 1-4 cm. Dari semua kasus ini,
tidak ada cedera intra-abdomen.Korset kompresi abdomen digunakan pada dua
kasus.Pada tiga kasus, defekdi dinding abdomensembuh sepenuhnya dalam waktu
empat bulan [20, 22, 23].Satu kasus menunjukkan penurunan defek fasia dari 2 cm
menjadi 5 mm dalam waktu enam bulan [38].Dua kasus terakhir menunjukkan
penurunan ukuran defek dari 15 mm menjadi 3mm dalam 12 bulan dan dari 10 mm
sampai 3 mm dalam dua bulan [46].

Tabel 1
Referensi Jenis Usia Modalitas Waktu Lokasi Ceder Penatala
Kelam , diagnostik operasi hernia a ksanaan
in: n tahu akhir terkait
n
Roberts, 1964 L: 1 P: 9 Pemeriksaa Segera LLQ Tidak Bedah
[47] 0 n fisik ada terbuka
Maunola & L: 0 P: 9 Pemeriksaa Segera LLQ Tidak Bedah
Kekomaki, 1 n fisik ada terbuka
1965 [48]
Herbert & L: 1 P: 7 X-ray +3 LLQ Tidak Bedah
Turner, 1973 0 minggu ada terbuka
[4]
Dreyfuss et L: 1 P: 11 X-ray Segera Regio Tidak Bedah
al, 1986 [5] 0 umbilikal ada terbuka
/ rektus
abdomin
us
Peters et al, L: 1 P: 9 CT-scan Segera Regio Robeka Bedah
1988 [6] 0 umbilikal n di terbuka
/ rektus jejenum
abdomin proksim
us al dan
mesente
rik
Mitchiner, L: 1 P: 7 CT-scan Segera LUQ Tidak Bedah
1990 [7] 0 ada terbuka
Damschen et L: 1 P: 5 Pemeriksaa Segera RLQ Tidak Bedah
al, 1994 [8] 0 n fisik ada terbuka
Kubalak, L: 1 P: 8 Pemeriksaa + 1 hari RLQ Append Bedah
1994 [9] 0 n fisik ektomi terbuka
Iuchtman et L: 1 P: 7 US + 2 hari RLQ Tidak Bedah
al, 1997 [10] 0 ada terbuka
Perez et al, L: 1 P: 11 Pemeriksaa Segera LLQ Tidak Bedah
1998 [11] 0 n fisik ada terbuka
Kubota et al, L: 1 P: 9 CT-scan Segera RLQ Tidak Bedah
1999 [12] 0 ada terbuka
Fraser et al, L: 1 P: 11 US + 1 hari RLQ Tidak Bedah
2002 [13] 0 ada terbuka
Mancel & L: 1 P: 7 US Segera LLQ Tidak Bedah
Aslam, 2003 0 ada terbuka +
[14] mesh
Goliath et al, L: 1 P: 11 CT-scan Segera RLQ Tidak Bedah
2004 [15] 0 ada terbuka
Prada Arias et L: 1 P: 10, 6 US + 1 hari, + RLQ Tidak Bedah
al, 2004 [16] 1 10 hari ada (n = terbuka(n
2) = 2)
Chen et al, L: 1 P: 9 CT-scan Segera RLQ Tidak Bedah
2005 [17] 0 ada terbuka
Iinuma et al, L: 1 P: 8 X-ray + + 1 hari RLQ Append Bedah
2005 [18] 0 CT-scan + ektomi terbuka
Laparoskop
i diagnostic
Matsuo et al, L: 1 P: 9 CT-scan - LLQ Tidak Konservati
2007 [20] 0 ada f
Haimovici et L: 1 P: 15 CT-scan Segera Regio Inkarser Bedah
al, 2007 [19] 0 umbilikal asi di terbuka
/ rektus usus
abdomin kecil
us
Mezhir et al, L: 1 P: 7 CT-scan Segera LUQ Cedera Bedah
2007 [21] 0 limfa, terbuka
cedera
ginjal
kiri
Litton et al, L: 1 P: 13 CT-scan - RLQ Tidak Konservati
2008 [22] 0 ada f
Narci et al, L: 1 P: 12 US + X-ray Segera RLQ Tidak Bedah
2008 [1] 0 + CT-scan ada terbuka
Karaman et L: 0 P: N/A N/A, N/A, Regio Perforas Konservati
al, 2009 [23] 0 N/A: Laparotomi Segera umbilikal i f,
3 eksploratif / rektus ileum,ti Perbaikan
abdomin dak ada Internal (n
us, LLQ (n =2) = 2)
Nguyen et al, L: 1 P: 6 Pemeriksaa Segera LLQ Tidak Bedah
2009 [24] 0 n fisik ada terbuka
Yegane et al, L: 1 P: 4 US + X-ray Segera Regio Tidak Bedah
2010 [26] 0 + umbilical ada terbuka
laparotomy / rektus
eksploratif abdomin
us
Tonsi et al, L: 1 P: 14 CT- scan Segera RLQ Robeka Bedah
2010 [25] 0 n terbuka
jejunum
mesente
rik,
enteroto
mi
multipel
van Bemmel L: 1 P: 7 Pemeriksaa +1 RLQ Tidak Bedah
et al, 2011 0 n fisik minggu ada terbuka
[31]
Mitchell et al, L: 1 P: 14 Pemeriksaa + 1 hari RLQ Tidak Bedah
2011 [29] 0 n fisik ada terbuka
Rowell & L: 1 P: 14 CT-scan + + 1 hari RUQ kolon Laparokop
Chin, 2011 0 laparoskopi serosal, i dengan
[30] diagnostic robekan endo close
mesente
rik
Yan et al, L: 1 P: 8 CT scan Segera RLQ Tidak Bedah
2011 [32] 0 ada terbuka
Hatti et al, L: 1 P: 5 US + 4 hari LLQ Tidak Bedah
2011 [28] 0 ada terbuka
Bosemani et L: 0 P: 11, 8 US + CT- Segera, RLQ, Perforas Bedah
al, 2011 [27] 2 scan N/A RUQ i terbuka,
jejenum N/A
,
laserasi
hati dan
pancrea
s
Decker et al, L: 1 P: 13 US + CT- Segera RLQ Tidak Bedah
2012 [33] 0 scan ada terbuka
Rathore et al, L: 5 P: 15, CT-scan Segera, + N/A Hemato Bedah
2012 [34] 0 15, 1 minggu ma terbuka(n
13, dinding = 5)
9, 11 sekum,
haemato
maduod
enal +
kontusi
o
pancrea
s
Thakur et al, L: 1 P: 9 US +5 RLQ Tidak Bedah
2013 [37] 0 minggu ada terbuka
Klimek et al, L: 0 P: 12, US + X-ray, Segera, Regio Tidak Bedah
2013 [36] 1 N/A: N/A N/A N/A umbilical ada, terbuka
1 / rektus N/A (n=2)
abdomin
us, N/A
Upasani & L: 1 P: 12 CT-scan - LUQ Tidak Konservati
Bouhadiba, 0 ada f
2013 [38]
Griffin et al, L: 1 P: 11 CT-scan Segera RLQ Tidak Bedah
2013 [35] 0 ada terbuka
Yaylaci et al, L: 1 P: 11 US + CT- Segera LLQ Perforas Bedah
2014 [39] 0 scan i terbuka
jejenum
Talutis et al, L: 2 P: 11, CT-scan (n Segera LLQ, Tidak Bedah
2015 [42] 1 9, 7 = 3) RLQ ada, terbuka
kontusi (n=3)
o
jejenum
,
perforas
i ileum
Angel L: 1 P: 14 US + CT- Segera Regio Tidak Bedah
Buitrago & 0 scan umbilical ada terbuka
Lugo- / rektus
Vicente, 2015 abdomin
[40] us
Hirose et al, L: 2 P: 14, N/A Segera, LUQ, Cedera Bedah
2015 [41] 0 13 N/A N/A duoden terbuka(n=
um, 2)
rupture
vesika
urinaria
Deepak et al, L: 2 P: 12, CT-scan N/A (n = N/A, Perforas Bedah
2015 [2] 0 12 2) RLQ i terbuka(n=
duoden 2)
um,
tidak
ada
Pederiva et al, L: 1 P: 9 CT-scan + 1 hari LLQ Perforas Bedah
2016 [43] 0 i ileum terbuka
Volpe et al, L: 2 P: 12, 8 Physical - RLQ Tidak Konservati
2017 [46] 0 exam + US ada f (n=2)
Ramos- L: 1 P: 11 CT-scan Segera RLQ Tidak Bedah
Irizarry et al, 0 ada terbuka
2017 [44]
Rinaldi et al, L: 2 P: 12, CT-scan + Segera LLQ, Tidak Bedah
2017 [45] 0 13 laparoskopi RLQ ada, terbuka,
diagnostic hemato N/A
ma
sigmoid
P = perempuan; L = laki-laki; LLQ = left lower quadrant/kuadran kiri bawah; LUQ =
left upper quadrant/kuadran kiri atas; N/A = not available/tidak tersedia; RLQ = right
lower quadrant/kuadran kanan bawah; RUQ = right upper quadrant/kuadran kanan
atas.; US = ultrasonografi.
Gambar 3.Waktu operasi pada kasus.

Segera 1-7 hari >7-14 >2-5 Pendekatan Data


hari minggu konservatif tidak
tersedia

DISKUSI
Pasien anak-anakyang mengalami hernia akibat cedera setang sepeda biasanya
adalah anak laki-laki usia sekolah. Terjadinya cedera intra-abdomen meningkat secara
signifikan pada hernia setang yang terletak di bagian atas abdomen. CT-scan sering
digunakan sebagai modalitas diagnostik akhir dan operasi bedah terbuka untuk
memperbaiki hernia yang dilakukan dengan penutupan berlapis tanpa mesh adalah
pendekatan yang lebih dipilih, meskipun perbaikan hernia dengan penjahitan
laparoskopi juga berhasil dilakukan.
CT-scan adalah baku emas modalitas pencitraan diagnostik dalam mengevaluasi
cedera abdomen setelah terjadi trauma tumpul yang berenergi tinggi pada anak dengan
hemodinamik stabil [49]. Pada anak yang secara hemodinamik tidak stabil, dilakukan
laparotomi eksplorasi segera [49].Trauma tumpul akibatsetang sepeda dapat berupa
trauma dengan energi tinggi ataupun rendah dan sering merupakan trauma yang
terisolasi.Jadi, dalam kasus dimana anak tidak mengalami cedera secara keseluruhan
dan trauma yang berenergi rendah di kuadran bawah karenasetang sepeda,
ultrasonografi dapat digunakan sebagai alternatifpencitraan.Dibutuhkan perhatian lebih
selama memeriksa kasus, karena terdapat perbedaan sensitivitas dan spesifisitas antara
masing-masing modalitas yang digunakan untuk mendiagnosis hernia traumatik di
dinding abdomen.Ultrasonografi memiliki nilai yang tinggi, tetapi sebagian besar hasil
bergantung pada operator.Dalam satu penelitian, hernia traumatik di dinding abdomen
awalnya salah didiagnosis sebagai hematoma dinding abdomen, mungkin karena
kurangnya kemampuan ultrasonografi untuk membedakan antara hematoma dan loop
usus karena keduanya tampak hiperekoik [50]. Dalam satu kasus, hernia tidak terdeteksi
pada pemeriksaan fisik dan ultrasonografi awal selama 48 jam pertama [16].
Ultrasonografi dapat digunakan untuk mendiagnosis cedera intra-
abdomenbiladitemukan cairan bebas di rongga peritoneum.Cairan bebas yang minimal
di pelvis mungkin fisiologis pada anak laki-laki dan perempuan dan ditemukan
padahampir 12% anak yang asimptomatik dan tanpa cedera intra-abdomen [51]. Dalam
satu penelitian, 3,5% pasien yang memiliki sejumlah kecil cairan peritoneal pelvis
mengalami cedera intra-abdomen, sedangkan 92,3% pasien dengan cairan bebas di luar
pelvis mengalami cedera organ [52].
Defek pada dinding abdomen dapat tidak terdeteksi pada pemeriksaan radiografi
awal karena rasa sakit dan spasme otot [42]. Alasan yang masuk akal untuk
keterlambatan diagnosis awal mungkin karena herniasi yang tertunda karenaruptur
dinding abdomen akibat hematoma atau infeksi pada luka [8, 28].
Diagnosis dan pengobatan yang sedini mungkin secara hipotetis dapat dikaitkan
dengan morbiditas yang lebih sedikit karena mencegah terjadinyahernia inkarserata dan
strangulata [31].Pembedahan dengan penutupan jahitan menggunakanbenang yang
dapat diserap pada semua lapisan setelah evakuasi hematoma subkutan dan pembuangan
jaringan yang tidak viabel adalah metode yang lebih sering dilakukan.Penjahitan secara
laparoskopijuga bisa menjadi pilihan, terutama jikadilakukan laposkopi
diagnostik.Penatalaksanaan non-bedah digunakan pada empat kasus, dan menunjukkan
keberhasilan.Namun, hanya satu kasus yang melakukan tindak lanjut (follow up) klinis.
Keterbatasan tinjauan ini adalah bahwa sebagian besar penelitian yang
dimasukkanmerupakan laporan kasus dengan periode tindak lanjut yang singkat,
membuat risiko rekurensi hernia sulit untuk dinilai.Selain itu, tidak ada konsistensi
dalam variabel yang disajikan.
KESIMPULAN
Hernia traumatik pada dinding abdomen yang disebabkan oleh setang sepeda
pada anak-anak adalah jenis cedera yang jarang terjadi.Hernia traumatik pada dinding
abdomendapat dilihat dengan ultrasonografi, tetapi CT-scan sering digunakan sebagai
modalitas diagnostik akhir karena risiko cedera intra-abdomen dapat dilihat dengan CT-
scan.Penanganan hernia dapatdilakukan dengan operasi bedah terbuka atau dengan
penjahitan secara laparoskopi.Penatalaksaan non-bedah telah dijelaskan pada beberapa
penelitian, tetapi data yang tersedia tidak mendukung pendekatan non-bedah sebagai
rekomendasi umum.

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Hipertensi
    Referat Hipertensi
    Dokumen31 halaman
    Referat Hipertensi
    Anonymous XsERfJPwt
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen56 halaman
    Hipertensi
    Anonymous XsERfJPwt
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen4 halaman
    Surat
    Anonymous XsERfJPwt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen25 halaman
    Daftar Isi
    Anonymous XsERfJPwt
    Belum ada peringkat