Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

PEMFIGUS VULGARIS

Siti Solekah
16710356

Pembimbing
dr. Buih Amartiwi, Sp. KK

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
RSUD Bangil
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
■ Nama : Tn.S
■ Umur : 51 tahun
■ Alamat : Pasuruan
■ Jenis Kelamin : laki-laki
■ Status : Menikah
■ Agama : Islam
■ Pekerjaan : karyawan swasta
■ Keluhan Utama:
Kulit melepuh terasa cekot-cekot, gatal, dan panas.

■ Riwayat Penyakit Sekarang:


Kulit melepuh terasa cekot-cekot, gatal, dan panas.
Awalnya muncul bula pada bagian pipi kanan 14 hari yang
lalu, semakin hari bula semakin banyak menyebar keseluruh
tubuh dan pecah hingga menyebabkan kulit pasien melepuh.

■ Riwayat penyakit dahulu:


- Pasien pernah mengalami sakit seperti ini sejak 6 bulan
yang lalu dan sudah 2x MRS
- Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
- Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini
■ Riwayat Pengobatan
Selama sakit 6 bulan ini pasien kontrol ke poli kulit dan kelamin RSUD
Bangil, namun 1 bulan terakhir pasien tidak kontrol karena sudah merasa
enakan. Pasien lupa nama obat yang biasa diminum sebelumnya

■ Pemeriksaan Fisik:
K/L : An -/- Ict -/- Cya -/-, Dysp -/-
Keadaan umum : cukup
GCS : 456 Thorax : Cardio : S1 S2 tunggal, Mur (-)
Pulmo : rh ≡│≡ , wh ≡│≡
TV
TD : 120/80 mmHg Abdomen: distensi (-), bising usus (+) normal
Hepar/Lien: tak teraba
N : 98x/menit, regular
RR : 20 x / menit Ekstremitas:
Superior Inferior
T : 37,0 °C - Edema -/- -/-
SpO2: 95% - Perabaan dingin -/- -/-
■ Status Dermatologis
- Lokasi: kepala dan leher
Efloresensi: tampak bula multipel, ukuran diameter 1-2 cm,
bula ada yang sudah pecah menimbulkan erosi di atasnya
ditutupi krusta warna kecoklatan, makula hiperpigmentasi (+),
makula hiperemi (+), Tanda Nikolski (+)

- Lokasi: Seluruh tubuh


Efloresensi: tampak makula hiperemi (+), makula
hiperpigmentasi, erosi (+), krusta (+)
■ Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
■ Diagnosis klinis
Pemfigus vulgaris

■ Diagnosis banding
- dermatitis herpetiformis
- pemfigoid bulosa.

■ Penatalaksanaan
- Inf NS 14 tpm
- Inj.Dexametason 3x1 amp
- Pehaclor 3x1 tab
- Kompres PZ
Tgl S O A P 18/5/ Kulit seluruh KU : Pem  Infus NS
17/5/2 Kulit seluruh KU: Cukup Pemfi  Infus NS 2018 tubuh terasa Cemah figus 14 tpm
018 tubuh terasa GCS:456 gus 14 tpm
panas dan TD : vulg  Inj.
panas dan nyeri TD : 130/80 vulgar  Inj.
nyeri seluruh 130/90 aris Dexamet
seluruh tubuh N : 89 is Dexametas
tubuh masih N : 92 ason 3x1
S : 36,4 on 3x1
RR : 20x amp sama dengan RR : 20 amp
 Inj. hari kemarin S : 36,5  Inj.
Eflerosensi: Gentamicy Gentami
- n 2x80 mg Eflerosensi cyn 2x80
Kepala,leher:  Pehaclor
: mg
tampak bula, 3x1 tab
generalisa  Pehaclor
multipel,  Kompres
ta 3x1 tab
ukuran PZ
diameter 1-2 Makula  Kompres
cm, hiperemi PZ
- (+),
generalisata makula
Makula
hiperpigm
hiperemi (+),
entasi (+),
makula
krusta (+)
hiperpigment
asi (+),
krusta (+)
19/5/ Kulit seluruh KU: Cukup Pemf  Infus NS 20/5/ Kulit seluruh KU: Cukup Pemf  Infus NS
2018 tubuh terasa GCS: 456 igus 14 tpm 2018 tubuh terasa GCS: 456 igus 14 tpm
panas dan TD : vulg  Inj. panas TD : vulga  Inj.
nyeri seluruh 120/80 aris Dexamet berkurang dari 120/80 ris Dexamet
tubuh N : 85 ason 3x1 hari kemarin N : 88x ason 2x1
berkurang RR : 19 amp dan nyeri RR : 21x amp
dari hari S : 36,5  Inj. seluruh masih S : 36,0  Inj.
kemarin Gentamic belum Gentamic
Eflerosensi yn 2x80 berkurang dari Eflerosensi yn 2x80
: mg kemarin : mg
generalisat  Pehaclor generalisat  Pehaclor
a 3x1 tab a 3x1 tab
Makula  Kompres Makula  Kompres
hiperemi PZ hiperemi PZ
(+), makula (+), makula
hiperpigme hiperpigme
ntasi (+), ntasi (+),
krusta (+) krusta (+)
21/5/ kulit seluruh KU: Cukup Pemf  Infus NS 22/5/ kulit seluruh KU: Cukup Pem  Infus NS
2018 tubuh terasa GCS: 456 igus 14 tpm 18 tubuh terasa GCS: 456 figus 14 tpm
panas TD : vulg  Inj. panas TD : vulg  Inj.
berkurang 110/80 aris Dexamet berkurang 110/80 aris Dexamet
dari hari N : 86x ason 2x1 dari hari N : 85x ason 1x1
krmarin dan RR : 21x amp krmarin dan RR : 20x amp
nyeri seluruh S : 36,3  Inj. nyeri seluruh S : 36,0  Kompres
tubuh Gentami tubuh PZ
berkuranf dari Eflerosensi cyn 2x80 berkuranf dari Eflerosensi
nyeri kemarin : mg nyeri kemarin :
generalisat  Pehaclor generalisa
a 3x1 tab ta
Makula  Kompres Makula
hiperemi PZ hiperemi
(+), (+),
makula makula
hiperpigme hiperpigm
ntasi (+), entasi (+),
krusta (+) krusta (+)
DEFINISI
 “Pemphigus”  berasal dari kata Yunani: pemphix (gelembung
atau bula) dan vulgaris berasal dari kata latin.
 Pemfigus vulgaris  penyakit autoimun yang meliputi bula
dan erosi kulit dan membran mukosa.
EPIDEMIOLOGI
Pemfigus vulgaris (PV)  jenis pemfigus yang paling umum 
insidens 0,1 sampai 0,5 per 100.000 populasi
ETIOLOGI
■ PV  merupakan penyakit autoimun dengan faktor
predisposisi:
 Faktor Imunologi
 Faktor genetic
 Faktor lingkungan
PATOFISIOLOGI
Desmosom

Akantolisis

Bula
GEJALA KLINIS
 Lokasi: mukosa mulut, kulit kepala, wajah, dada, aksila,
selangkangan, umbilikus
 Lesi kulit:
 Vesikel dan bula yang bulat dan oval dengan serous, lunak,
mudah pecah, timbul pada kulit dan mukosa yang
tampaknya normal dan eritematosa, tersebar secara acak.
Bula pecah  erosi
 Bila sembuh  meninggalkan bekas yang hiperpigmentasi
 Rasa panas dan nyeri
DIAGNOSIS BANDING
Pemfigus Vulgaris Pemfigoid Bulosa Dermatitis Herpetiformis

S Timbul plentingan-plentingan berisi Timbul plentingan-plentingan berisi Timbul plentingan-plentingan berisi


cairan, terasa nyeri dan panas. cairan, terasa nyeri dan panas. cairan, terasa nyeri dan panas.
Gatal (±) Gatal (-) Gatal (+++)

O Makula eritema (+); makula Makula eritema (+); vesikel (+) dan bula Makula eritema (+); vesikel (+) dan bula
hiperpigmentasi (+); vesikel (+) dan (+) berdinding tegang; erosi (+), krusta (+) berkelompok, berdinding tebal
bula (+) berdinding kendur, mudah (+)
pecah; erosi (+), krusta (+)
Tanda Nikolsky (+) Tanda Nikolsky (-)
Predileksi: kulit kepala, wajah, dada, Tanda Nikolsky (-) Predileksi: punggung, daerah sakrum,
aksila, selangkangan, umbilikus Predileksi: medial paha, selangkangan, bokong, lengan atas, sekitar siku, dan
perut; lengan; kaki bagian bawah lutut

A Pemfigus Vulgaris Pemfigoid Bulosa Dermatitis Herpetiformis

P Kortikosteroid Kortikosteroid D.D.S


D.D.S D.D.S
PENATALAKSANAAN
 Pemfigus ringan
1. Rawat luka dengan NaCl 0,9%
2. Antibiotik topical (mufirosin 2%)
3. Kortikosteroid topical
4. Prednisom dosis rendah 1mg/kgBB/hari

 Pemfigus sedang-berat
1. Rawat luka dengan NaCl 0,9%
2. Antibiotik topical (mufirosin 2%)
3. Kortikosteroid sistemik Prednison 1mg/kgBB/hari bila tidak ada
perbaikan dalam 7-10 hari ditingkatkan 1,5mg/kaBB/hari
4. Pada klinis berat diberikan suntikan dexametason 1g/hari
selama 4-5 hari
 Jika ada perbaikan

1. Dosis kortikosteroid diturunkan secara perlahan hingga


dosis setara dengan prednisone 15-20 mg/hari

 Jika tidak ada perbaikan dipertimbangkan terapi adjuvan

1. Azathioprine 1-3mg/kgBB/hari

2. Dapson 100mg/hari

3. Mikofenolat mofetil 2-2,5g/hari


PEMBAHASAN
Teori Keadaan Pasien
S Lesi dimulai di mukosa mulut; dalam beberapa minggu atau pasien mengeluh kulit melepuh terasa cekot-cekot, gatal,
bulan, lesi dapat meluas di tempat-tempat lain, seperti kulit dan panas. Awalnya muncul bula pada bagian pipi kanan
kepala, wajah, dada, aksila, selangkangan, umbilikus. Rasa lalu, semakin hari bula semakin banyak menyebar
panas dan nyeri pada erosi atau bula yang erosi. Gatal (±) keseluruh tubuh dan pecah hingga menyebabkan kulit
pasien melepuh

O Vesikel dan bula yang bulat dan oval dengan serous, lunak, Tampak makula eritematous, makula hiperpigmentasi,
mudah pecah, timbul pada kulit dan mukosa yang tampaknya erosi pada seluruh tubuh. Tampak vesikula, bula pada
normal dan eritematosa, tersebar secara acak, diskret. Cairan kepala dan leher.
pada bula mula-mula jernih tetapi dapat menjadi hemoragik
atau seropurulen. Bula pecah dan membentuk erosi. Bila
sembuh, lesi akan meninggalkan bekas yang hiperpigmentasi.

A Pemfigus Vulgaris Pemfigus Vulgaris


P Kortikosteroid  Infus NS 14 tpm
Terapi adjuvan  Inj. Dexametason 3x1 amp
Antibiotik (bila ada infeksi sekunder)  Inj. Gentamicyn 2x80 mg
 Pehaclor 3x1 tab
 Kompres PZ
komplikasi
1. Sepsis
2. Pneumonia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai