Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS PEMASANGAN IMPLANT

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh :

dr. Dona Mirsa Putri


Peserta PPDS OBGIN

Pembimbing :
dr. Ferdinal Ferry, Sp.OG (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS)


OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PUSKESMAS LUBUK BUAYA
2017
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS)
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PUSKESMAS LUBUK BUAYA

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN KASUS


Nama : dr. Dona Mirsa Putri
Semester : I (SATU)
Keterampilan : Keluarga Berencana ( Pemasangan Implant )

Telah mendapatkan KELUARGA BERENCANA (PEMASANGAN Implant) atas kasus :


Nama Pasien : Ny. Mitra Walinda/ 37 th
No. Rekam Medik : 0710023
Diagnosa : Akseptor baru KB Implant

Mengetahui / Menyetujui Peserta PPDS


Pembimbing Obstetri dan Ginekologi

(dr. Ferdinal Ferry , Sp.OG (K)) (dr. Dona Mirsa Putri)

Mengetahui
KPS PPDS OBGIN
FK UNAND RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG

(dr. H. Syahredi SA, Sp.OG (K))


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAGIAN / SMF OBSTETRI & GINEKOLOGI

FK UNAND/RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG

Lembar Penilaian Peserta PPDS Obstetri & Ginekologi FK. Unand / RSUP Dr. M. Djamil Padang

Nama : dr. Dona Mirsa Putri

Semester : I (Satu)

Materi : KB Implant

NO KRITERIA PENILAIAN NILAI KETERANGAN


1 Pengetahuan

2 Keterampilan

3 Attitude

Note : NBL : 80

Padang , 2017

Staf Penilai

dr. Ferdinal Ferry Sp.OG (K)


IDENTITAS
LAPORAN KASUS

 Nama : Ny. Mitra Walinda


 Usia : 37 tahun
 No. RM : 0710023
 Alamat : Jln. Kenanga balai gadang
 Pendidikan : Tamat SMA
 Pekerjaan : IRT
 Nama suami : Amisar
 Umur : 37 tahun
 Pendidikan : Tamat SMA
 Pekerjaan : Wiraswasta

ANAMNESA
Seorang pasien wanita usia 37 tahun datang ke Acara KB Safari 6 Bulananan yang biasa
diadakan oleh BKKBN dan Puskesmas Lubuk Buaya pada tanggal 20 September 2017
pukul 10.00 di Lapangan parkir Pasar Lubuk Buaya. Setelah dijelaskan dan diuraikan
tentang pilihan KB yang bisa digunakan, pasien memilih untuk dilakukan pemasangan
KB Implant.

Keluhan utama :
Haid pertama haid terakhir 8 hari yang lalu
Perdarahan/ bercak darah antara haid setelah senggama disangkal
Nyeri kepala hebat atau gangguan visual disangkal
Nyeri hebat pada betis, paha atau dada disangkal
Nafas terasa pendek setelah olahraga atau aktifitas ringan disangkal
Bengkak atau edema tungkai disangkal
Pasien tidak pernah merasa memiliki massa atau tumor di payudara
Pasien sedang tidak menggunakan obat- obatan anti kejang atau obat TBC
Sakit ikterik atau kuning pada mata dan kulit disangkal
Pasien sedang menyusui usia anak 3 bulan

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan hipertensi

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular, dan kejiwaan

Riwayat menstruasi
menarche pada usia 12 tahun, siklus teratur, 1x30 hari, lama haid 5 -7 hari, banyaknya
2-3 kali ganti duk per hari, nyeri haid(-).haid terkhir tgl 18-09-2017.

Riw. Perkawinan : 1 x April 2010

Riw. Kehamilan/Abortus/Persalinan : 3/0/3

1. Tahun 2011, laki-laki, BBL 3000gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup

2. Tahun 2013, Perempuan, BBL 3000gr, cukup bulan, spontan, bidan,


hidup

3. Tahun 2017, Laki-Laki, BBL 2900gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup

Riwayat Imunisasi : (-)

Riwayat Kontrasepsi :

Kontrasepsi yang pernah digunakan: KB suntik 3 bulan.

Riwayat Psikososial

 Pendidikan terakhir ibu : Tamat SMA

Pendidikan terakhir suami : Tamat SMA

 Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga

Pekerjaan suami : Wiraswasta

 Penghasilan rata-rata suami per bulan ± Rp 2.300.000,-, dirasa cukup


 Pasien merasa aman tinggal di tempat tinggal sekarang
 Pasien dan anggota keluarga lain tidak ada yang tidur dalam kelaparan
 Dalam tahun sebelumnya tidak ada orang yang memukul atau mencoba menciderai
pasien

Riwayat Nutrisi

 Porsi makan pagi (jam 07.00) biasanya: Nasi dengan 1 potong protein hewani,
kadang dengan sayur dan buah
 Porsi makan siang (jam 13.00) biasanya: Nasi dengan 1 potong protein hewani,
kadang dengan sayur dan buah
 Porsi makan malam (jam 19.00) biasanya : Nasi dengan 1 potong protein hewani
dan kadang1 protein nabati, kadang dengan sayur dan buah

 Makanan selingan biasanya buah-buahan antara waktu makan jarang


 Pasien menggunakan garam beryodium untuk masakan di rumah

Riwayat Lingkungan tempat tinggal:

 Lingkungan tempat tinggal diakui pasien cukup bersih


 Pembuangan sampah di tong sampah depan rumah
 Sumber air bersih sumur gali, warna jernih
 Selokan di sekitar rumah lancar, tidak tersumbat

Riwayat aktivitas :

 Pasien jarang berolahraga


 Istirahat dirasa cukup
 Istirahat : nonton tv
 Tidur : siang 1 jam, malam 6 jam
 Aktivitas : aktivitas sebagai ibu rumah tangga biasanya

Riwayat Kebersihan diri dan Koitus

 Pasien mandi 2 kali sehari di kamar mandi di dalam rumah


 Sumber air sumur galian milik sendiri
 Gosok gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur
 Kontrol gigi ke dokter gigi tidak pernah
 Ibu merasa cocok dan nyaman dengan pakaian sehari-hari
 BAB frekuensi 1-2x sehari di kamar mandi, lancar
 BAK frekuensi 3-4x sehari di kamar mandi, lancar
 Frekuensi koitus ± 1-2 kali dalam seminggu.
 Tidak ada gejala negatif yang dirasakan sehabis koitus
 Masalah dalam hubungan dengan suami tidak ada

Riwayat Kebiasaan :

 Riwayat merokok tidak ada


 Suami pasien perokok
 Riwayat konsumsi alkohol tidak ada
 Riwayat konsumsi kopi jarang
 Riwayat penggunaan obat terlarang tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis kooperatif
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 55 Kg
LILA : 26 cm
BMI : 22,9 (normoweight)

Vital sign:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Nafas : 20x/menit
Temperatur : 360C

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher : JVP 5-2 cmH2O, kelenjar tiroid tidak membesar

Thorak

Paru : Inspeksi : Gerakan normal simetris kiri sama dengan kanan

Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan

Perkusi : Sonor kiri sama dengan kanan

Auskultasi : Vesikuler normal, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V

Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi jantung murni, teratur, bising (-)


Abdomen : Datar, Lemas, NT (-), NL (-), BU (+) normal.

Genitalia : Inspeksi : V/U tenang, Ppv (-)

Ekstermitas : Edema (-/-), refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)

Pemeriksaan penunjang :

Tidak dilakukan

DIAGNOSA :
P3A0H3 + Akseptor baru KB Implant

TATALAKSANA :

1. Sapa klien dengan ramah, perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Memberikan informasi umum tentang Keluarga Berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan resiko serta
keuntungan dari masing- masing kontrasepsi
4. Memberitahukan ibu prosedur pemasang, tempat pemasangan, cara kerja, serta efek
samping pemasangan alat- alat kontrasepsi.
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang tidak dimengerti
6. Memberikan jaminan akan kerahasian yang diperlukan klien
7. Kumpulakan data data pribadi klien
8. Menanyakan tujuan KB yang diinginkan (apakah klien ingin mengatur jarak
kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya ).
9. Menanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien yang mungkin menentang
penggunaan salah satu metode KB.
10. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien dengan sikap yang
simpatik
11. Membantu klien untuk memilih metode yang tepat
12. Setelah klien memilih kontrasepsi AKDR, jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek
samping implant, sampai benar-benar dimengerti oleh klien seperti nyeri setelah
pemasangan implant, lebam, infeksi pada tempat pemasangan implant, perdarahan
diluar masa haid, mual,muntah, pusing, peningkatan berat badan, rasa tidak nyaman
berhubungan karena perdarahan atau bercak darah antara periode menstruasi,
kembalinya masa subur tidak langsung setelah pencopotan implant.
13.Lakukan anamnesa secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah kondisi
kesehatan sebagai pemakai Implant seperti penyakit hati, hipertensi, jantung, tumor
mamae dan lain- lain.
14. Jelaskan proses dan apa yang dirasakan klien selama dan setelah
pemasangan Implan-2
15. Meminta ibu untuk menandatangani informed consent
16. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemasangan Implant
17. Mempersiapkan alat
18. Mencuci tangan
19. Memastikan klien sudah mencuci lengan kiri atas dengan bersih
20. Mentukan tempat pemasangan yang optimal 8 cm diatas lipatan siku pada bagian
dalam lengan dialur antara otot biseps dan triseps. Gunakan spidol untuk menandai
dengan membuat garis sepanjang 6-8 cm
21.Pakai sarung tangan steril/DTT
22.Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
23.Pasang kain penutup steril/DTT di tempat pemasangan Implan
24. Suntikkan anestesi lokal secara intrakutan
25. Lanjutkan dengan anestesi subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan implan
(masing-masing 1 cc)
26. Uji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit
27. Buat insisi 2 mm dengan ujung bisturi/skalpel hingga subdermal
28. Masukkan ujung trokar melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian
ungkit dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi.
29. Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul ke dalam trokar
30. Masukkan pendorong, dorong kapsul ke ujung trokar
31.Tahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong
untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal
32. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga tanda
2 mencapai luka insisi
33. Arahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar
(mengikuti alur kaki segitiga terbalik) hingga tanda 1 mencapai luka insisi
34. Tarik pendorong keluar, masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke
ujung trokar hingga terasa tahanan
35. Tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 2 di subdermal
36. Tahan kapsul pada tempatnya, tarik trokar dan pendorong (bersamaan) hingga
keluar seluruhnya melalui luka
37. Periksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah
direncanakan.
38. Dekatkan ujung-ujung insisi, kemudian tutup dengan band-aid
39. Beri balutan tekan pada tempat insisi dan pemasangan Implan
40. Lakukan dekontaminasi peralatan dan sampah medik
41. Buang peralatan dan bahan habis pakai ke tempatnya
42. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin
43. Cuci dan keringkan tangan.
44. Buat catatan khusus di rekam medik
45. Jelaskan pada klien cara merawat luka dan kondisi yang membuat klien harus
datang ke klinik
46. Jelaskan bahwa klien dapat datang ke poli KB untuk konsultasi, kontrol dan
mencabut Implan
47. Observasi klien selama 5 menit sebelum ia pulang

Terapi : - Amoksilin 3x 500mg tab

- Asam mefenamat 3x 500 mg tab

Rencana : Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau

bila ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai