PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
GEOLISTRIK
Oleh karena itu, metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon,
tetapi lebih banyak digunakan untuk bidang engineering geology seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, eksplorasi geotermal, dan juga untuk
geofisika lingkungan.
Metode geolistrik dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik dengan
frekuensi rendah ke permukaan bumi yang kemudian diukur beda potensial di antara
dua buah elektroda potensial. Pada keadaan tertentu, pengukuran bawah permukaan
dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu variasi beda tegangan yang
mengakibatkan variasi nilai resistansi. Nilai resistansi akan membawa suatu informasi
tentang struktur dan material yang dilewatinya.
Hasil resistivity test untuk berbagai jenis batuan, tanah dan bahan lain terdapat
pada distribusi resistivity pada bawah permukaan. Untuk merubah gambaran resistivity
pada keadaan geologi, beberapa pengetahuan keadaan geologi dan jenis resistivity
dan keadaan geologi daerah sangat penting.
Tabel 1. Menggambarkan nilai resistivity dari batuan yang umum, material
tanah and bahan kimia (Keller and Frischknect, 1966, Daniels and Alberty, 1966).
Batuan beku and batuan malihan mempunyai nilai resistivity tinggi. Nilai resistivity ini
tergantung pada derajat pelapukan, and persentasi rekahan yang terisi oleh air tanah.
Batuan sedimen umumnya lebih lulus air and mempunyai kandungan air. . Umumnya
batuan sedimen mempunyai resistivity yang lebih rendah. Tanah basah dan air tanah
segar mempunyai resistivity rendah. Tanah lempungan mempunyai resistivity rendah
dari pada tanah pasiran. Akan tetapi patut dicatat terdapat resistivity yang tumpang
tindih anata beberapa jenis batuan and tanah/soil. Hal ini dikarenakan resistivity jenis
batuan tertentu atau contoh tanah tergantung pada beberapa faktor antara lain
porositas, tingkat kejenuhan air and konsentrasi garam terlarut.
Menurut Krusseman (Bakri, 2003) ditinjau dari sifat dan prilaku batuan
terhadap air tanah terutama sifat fisik, struktur dan tekstur maka batuan dapat
dibedakan kedalam 4 (empat) macam:
1. Akuifer adalah lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa
sehingga dapat meyimpan dan mengalirkan air tanah yang cukup berarti
seperti batu pasir, dan batugamping
2. Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat meyimpan air akan tetapi tidak
dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup berarti seperti lempung,
shale, tuf halus
3. Akuitar adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat
mengalirkan air tanah dalam jumlah yang sangat terbatas seperti basal scoria,
serpih, napal, dan batulempung
4. Akuiflug adalah lapisan batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan
air tanah seperti batuan beku dan batuan metamorf dan kalaupun ada air pada
lapisan batuan tersebut hanya terdapat pada kekar atau rekahan batuan saja.
Apabila ditinjau dari sifat dan stratigrafi batuan di alam maka lapisan akuifer
dapat dibedakan, antara lain:
4.3.1 Unconfined akuifer (Akuifer bebas) adalah suatu akuifer dimana muka
air tanah merupakan bidang batas sebelah atas dari zona jenuh air. Air tanah
yang terdapat pada lapisan akuifer ini disebut air tanah tidak tertekan dimana
muka air tanahnya disebut muka air tanah pheartik
4.3.2 Confined akuifer (akuifer tertekan) adalah suatu akuifer dimana air
tanahnya terletak dibawah lapisan kedap air dan mempunyai tekanan lebih
besar dari pada tekanan atmosfer. Air tanah ini dibatasi oleh lapisan kedap air
pada bagian atas maupun bagian bawahnya. Muka air tanah artesis oleh karena
dilakukan pemboran maka muka air tanah akan bergerak naik ke atas
mendekati permukaan tanah atau memancar sampai pada keadaan tertentu.
4.3.3 Leakage akuifer (semi confined akuifer) adalah suatu lapisan akuifer
dimana air tanahnya terletak pada suatu lapisan yang bersifat setengah kedap
air dan posisi batuan akuifernya terletak antara akuifer bebas dan akuifer
tertekan
4.3.4 Ferced aquifer (akuifer menggantung) adalah akuifer dimana massa air
tanahnya terpisah dari air tanah induk oleh lapisan yang relatife kedap air yang
tidak begitu luas dan terletak pada zona tidak jenuh air.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1.1.1 Alat
Alat yang digunakan selama kegiatan praktikum berlangsung adalah sebagai
berikut:
1. Kabel Besar
Kabel besar digunakan untuk menghubungkan elektroda dan resistivitymeter
(A-B).
2. Kabel Kecil
Kabel Kecil berfungsi untuk menghubungkan elektroda dan resistivitymeter
(M-N).
4. Payung
Payung digunakan untuk menutupi resistivitymeter dari sinarmatahari agar alat
tidak cepat rusak.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum pengolahan bahan galian
berlangsung ialah sebagai berikut:
1. Kertas A4
Kertas A4 berfungsi untuk menulis data yang didapat di lapangan.
4.2.1 Stasiun 01
PENUTUP
5.1 Kesimpulan