PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
HIV di Indonesia berada pada kondisi epidemi terkonsentrasi dengan
kecenderungan menjadi epidemi meluas pada beberapa Provinsi.
2
Di Indonesia, kegiatan kolaborasi TB-HIV mulai diujicobakan di Provinsi
DKI Jakarta (2004), di Kabupaten Merauke Provinsi Papua dan di Kota
Denpasar Provinsi Bali (2006) yang merupakan wilayah dengan epidemi
HIV AIDS yang terkonsentrasi. Kegiatan ini dikembangkan ke 9 Provinsi
lainnya (2008) dan pada tahun 2010 diperluas ke 12 Provinsi (Sumatera
Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua).
Berdasarkan hasil uji coba dan pengalaman beberapa daerah yang telah
melaksanakan kegiatan kolaborasi TB-HIV maka Pemerintah mengeluarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no:
1278/MENKES/SK/XII/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kolaborasi
Pengendalian Penyakit TB dan HIV. Pedoman tersebut merupakan kebijakan
secara umum tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan
kolaborasi TB-HIV karena itu diperlukan pedoman lebih lanjut dalam
operasionalnya baik dalam aspek manajemen program maupun aspek
tatalaksana klinis.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu Fasyankes di DIY
yang ditunjuk menyelenggarakan pelayanan TB dan pelayanan HIV berperan
dalam menurunkan beban TB terhadap HIV dan beban HIV terhadap TB juga
menyelenggarakan pelayanan kolaborasi TB – HIV sebagai salah satu bentuk
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan terhadap ODHA
maupun pasien dengan TB.