PENDAHULUAN
Layar perintah
Menggeser
layar window
1. File
Menu file merupakan item untuk menangani set-up statement yang berhubungan dengan
file.
1
new
Menu New merupakan sub menu:
M-File
Membuka editor dengan laya kosong sehingga anda siap untuk membuat M-File baru (lihat
menu yang ada pada editor yang dipakai).
Figure
Figure membuat sebuah figur window (layar gambar baru).
Model
Membuat layar mode simulink (jika program matlab menyediakan fasilitas simulink).
Open M-File
Menampilkan dialog box untuk membuka sebuah M-file yang dipilih sesuai dengan pilihan pada
dialog box ke dalam editor.
Menutup window
Kotak dialog Directory yang aktif
Klik jika
pilihan
sesuai
2
Save workspace As
Menampilkan dialog box penyimpanan data dalam format ASCII
Klik jika
sudah sesuai
Pada menu ini anda diperintahkan untuk memilih letak drive, directory dan masukkan nama
file dengan extensi mat (*.mat) untuk menyimpan workspace (lembar kerja pada matlab).
Set path
Pada bagian ini digunakan untuk melakukan setting path / lintasan yang akan dikenali
oleh program pada saat ekskusi file yang telah dibuat.
Print
Mencetak semua text yang berada pada command window. Jika yang dicetak tidak
ingin semuanya maka cetak bagian (variabel) yang ingin dicetak.
Exit matlab
Perintah untuk keluar dari pelayanan matlab.
2. Edit
Menu edit adalah bagian dari matlab yang memangani fasilitas editing.
Menu edit terlihat seperti gambar
Cut
Menghilangkan text yang diblok dari command window dan text tersebut disimpan pada
cliboard.
Copy
Meng Copy (duplikat) text yang diblok dari command window ke cliboard.
Paste
Menulis text yang ada pada clipboard ke command window.
Clear Command windows
Membersihkan lembar kerja.
3
3. Preference
Menu option adalah bagian dari preference yang menangani setting windows matlab. Salah
satu fungsi dari bagian ini adalah sebagia berikut :
Loose
Tampilan numeric dengan baris baru sebelum dan sesudah matrik.
Compact
Tampilan numeric tanpa baris baru sebelum dan sesudah matrik.
Turn Echo on
Turn Echo dapat diset dalam dua kondisi yaitu: Turn Echo on dan Turn Echo Off.
Turn Echo on pada saat M-File dieksekusi maka baris-baris yang dieksekusi tidak
ditampilkan pada layar (command window).
Enabel Bacground Process
Perintah ini merupakan togle yaitu dapat diset on atau off.
Font
Menampilkan dialog box yang dapat digunakan untuk men-set spesifikasi font (huruf)
dan warna bacground pada command window yang digunakan.
4. Help
Menu help menyediakan fasilitas untuk mengakses program help dari matlab, dimana pada
menu tersebut mempunyai sub menu sbb:
Table of Contents
Index
Help Selected
About
Table of Content
Menampilkan daftar area help dari matlab yang disediakan.
Index
Menampilkan daftar alpahabet dari fungsi-fungsi pada matlab yang disediakan.
Help Selected
Mencari topik dari help pada item yang disorot dan ditampilkan pada command window.
About
Manampilkan “About Box Matlab”
4
BAB II
PENGENALAN PEMROGRAMAN
Matlab adalah paket program pemrograman matematika berbasis matrik. Pada program
matlab ada dua cara palayanan program, yaitu:
1. Secara interatif (secara langsung ), jika anda pernah menggunakan program Q-basic,
terletak pada View Immediate.
2. Dengan pemprograman, yakni program dibuat pada tempat terpisah baru dilakukan tes
pada matlab.
>> c = A(:,2);
>> c
>> D = A(1,2,:);
>> D
Untuk menampilkan variabel yang aktif dalam memory komputer
>> who
Menyimpan lembar kerja
>> save temp
Menghapus lembar kerja
>> clc
Menghapus semua variabel pada lembar kerja (buffer memory)
>> load temp
>> who
Mencari ukuran dari matriks
>> [n, m] = size (A)
Untuk lebih mendalami, lakukan dan jawab pertanyaan dibawah ini:
5
A = det [G]
B = inv [G]
C = GT
D = (:,2)
E = G(1:3,2:4)
APLIKASI GRAFIK
LATIHAN 2A
Grafik 2D sebagai contoh sbb:
Membuat grafik sinus dan cosinus
x=0:0.001:2*pi
y=sin(x)
z=cos(x)
plot (x,y,'r-',x,z,'g--');
grid;
title('grafik fungsi sinus (x) dan cosinus(x)');
xlabel('nilai x');
ylabel('cos (x)atau sin (x)');
shg
LATIHAN 2B
Grafik 3 Dimensi
x=-8:0.05:8;
y=x;
[x,y]=meshgrid(x,y);
R=sqrt(x.^2+y.^2)+eps;
z=sin(R)./R;
mesh (z) ;
title('grafik sin (R)/R');
shg
TUGAS 1
1 Untuk dapat mendalami lebih materi kali ini selesaikan soal dibawah ini untuk mencari
grafik korelasi waktu dan tempatur pada data dibawah ini.
6
2. buatlah grafik 3 dimensi dari data matriks dibawah ini:
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 5 5 5 5 1 1
G
1 1 5 5 10 5 1 1
1 1 5 5 5 5 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
mesh (G)
title (‘Grafik 3 dimensi’);
xlabel (‘Harga X’)
ylabel (‘Harga Y’)
zlabel (‘Harga Z’)
pause
pcolor (G)
axis off
shading flat
Setelah menyelesaikan program diatas fahami dan buat diagram alir untuk lebih mamahami
logikanya.
Dalam penggambaran grafik pada matlab dapat digunakan karakter - karakter khusus
sebagai simol garis, tanda serta warna dari symbol yang digunakan.
Symbol serta wana yang digunakan antara lain adalah :
Perintah:
plot : membuat grafik 2 dimensi
mesh : membuat grafik 3 dimensi
xlabel : memberi nama sumbu X
ylabel : memberi nama sumbu Y
zlabel : memberi nama sumbu Z
title : memberi judul grafik
7
OPERASI MATEMATIK
Operator Matematik :
Symbol Keterangan Contoh
+ jumlah (plus) C=A+B
- kurang (minus) D=A-B
* Perkalian E=A*B
/ Pembagian F=A/B
^ Pangkat K=A^2
Operator ini dapat digunakan pada skalar, vector maupun matrik ( pada operasi tertentu
saja ). Jika dikenakan pada skalar maka berlaku seperti aljabar biasa.
Coba lakukan perintah dibawah ini dan perhatikan hasil operasi – operasi :
a = [ 1 2 3 4 5 ];
b = [ 6 7 2 5 3 ];
c = 2;
A = a + b
B = a + c
C = a^c
D = a.*b
E = b – a
F = a./b
G = a.\b
H = b.^a
TUGAS 2
1. A = [2 -1 5 0] B = [3 2 -1 4]
1. A – B 5. B.\A
2. B + A – 3 6. A.^B
3. 2 * A + A.^b 7. (2).^B + A
4. B./A 8. 2*B/3.0*A
5 7 2 3
2. C D
4 3 4 6
1. C * D 5. D – C
2. C + D 6. C.*D
3. C/D 7. C./D
4. C\D 8. C.\D
8
BAB III
OPERASI RELASI
Operator
< Lebih kecil
<= Lebih kecil atau sama dengan
> Lebih besar
>= Lebih besar atau sama dengan
== Sama dengan
~= Tidak sama dengan
Operasi relasi ini sangat penting untuk aliran program yang menggunakan statement
WHILE dan IF.
Contoh:
for n = 1 : 10
x(n) = sin (n/10);
end
x (lihat hasil nilai x)
Selain itu juga dapat digunakan perintah FOR LOOPS dalam FOR LOOPS
Contoh:
for n = 1 : 5
for m = 5 : -1 :1
A(n,m) = n^2 + m^2
end;
end;
WHILE LOOPS
Perintah pengulangan tetapi diketahui jumlah pengulangannya, sehingga diperlukan syarat
batas (syarat yang harus dipenuhi).
while Kondisi
perintah
end
Contoh:
>> num = 0; eps = 1;
while (1+eps) > 1
num = num + 1
end
>> num
>> eps
9
IF – ELSE – END
Keterngan :
Baris perintah akan dikerjakan jika ekspresi bernilai benar, namun jika tidak maka
baris perintah akan dilewatkan.
if ekspresi 1
perintah 1
elseif ekspresi 2
perintah 2
elseif ekspresi 2
perintah 2
end;
end;
end.
Keterangan
Baris perintah 1, akan dikerjakan jika ekspresi 1, bernilai benar, namun jika ekspresi
1, salah maka program akan melakukan pengecekan pada ekspresi berkutnya, hal
ini dilakukan sampai ditemukan salah satu ekspresi yang bernilai benar, atau tidak
sama sekali dan program akan keluar dari perputaran IF, yang telah dibuat
LATIHAN 3A
Mencari akar:
Dalam kesempatan ini anda akan diperkenalkan :
- Penggunaan editor
- Membuka dan menutup Matlab
Program berikut ini adalah untuk menghitung akar kuadrat dari bilangan file akar m dengan
memasukkan program ini (program dibuat dalam editor).
x = a;
eror = 1;
k = 1;
while eror > 0.000001
y = 0.5 * (x + a/x);
sbx (k) = x;
10
sby (k) = y;
eror = abs (x – y);
x = y;
k = k + 1;
end
x
plot (sbx, sby);
Sesudah program diatas disimpan (dilakukan dalam editor), kemudian kembali ke Matlab
dan lakukan :
1. >> jalankan file program yang sudah dibuat, dengan menuliskan nama file yang
telah disimpan.
2. >>a = 10;
3. >>akar
Pelajarilah hasil dan makna dari tiap baris dalam program ini. Catatlah semua hasil yang
perlu dalam buku catatan praktikum anda.
f(x)
f(xi)
f’(xi)
f(xi)-0
X
Xi – Xi+1
Dari grafik diatas, nilai Xi adalah nilai X pada perkiraan awal sedangkan Xi+1, merupakan
nilai pendekatan X berikutnya, dengan menggunakan konsep segitiga maka kita dapatkan
nilai dari Xi+1 dengan persamaan sebagai berikut :
f ( xi )
X i 1 X i
f ' ( xi )
Dalam program dibawah ini diperkenalkan penggunaan Prosedur Function dalam Matlab
guna menyelesaikan metode NEWTON pada pembahasan diatas .
Buat program dibawah ini pada matlab editor atau notepad pada Microsoft windows:
11
f = x^5 – 2*x^4 + 3*x*3 -4*x^2 + 5*x – 6
ff= 4*x^4 - 8*x*3 + 9*x^2 - 8*x – 5
k = l
[f,ff] = zfungsi(x)
while abs(f) > 0.0001
y = x – f/ff
sbx(k) = x;
sby(k) = y;
k = k + 1;
x = y;
[f,ff] = zfungsi(x);
end;
x;
plot(sbx,sby)
Pelajarilah hasil dan makna dari tiap baris dalam program ini. Catatlah semua logika yang
ada dan buat diagram alirnya. Untuk lebih memahami contoh diatas, kerjakan contoh soal
dibawah ini
TUGAS 3
y
W0
y
W0
120 EL
x 5 2 L2 x 3 L4 x
L = 180 inch, E = 2,9x107 I = 723 inch4 W 0 = 12 kips/ft
Dengan menggunakan metode Newton tentukan posisi x dimana y mencapai max
(tentukan x dimana dy/dx = 0)
12
n = bilangan dari mol (bilangan Avogadro)
a & b adalah konstanta (diperoleh secara empiris)
R = 0.082054 (atm/molºK)
Untuk karbondioksida:
a = 3,592
b = 0,09267
Untuk oksigen:
a = 1,36
b = 0,031383
Jika tekanan yang digunakan 1, 10, 100 atm untuk kombinasi suhu 300, 500, dan 700ºK,
tentukan volume molal untuk gas oksigen dan gas karbondioksida.
Nilai X
f(x) yang dicari
f(x)
Xl = 0 Xu = 1 X
X l X u
Xr
2
Sebagai contoh kita akan menyelesaikan suatu sistem massa pegas teredam dengan solusi
persamaan getaran seperti dibawah ini
13
Function[Fl]=fungsi2l(tl)
Y=0.3;
% M= Massa Benda
M=1200000;
% K= Konstanta dari pegas yang digunakan
K=125000000;
% C= Koefisien hambatan Udara
C=14000000
W=sqrt(k/m)
N=c/(2*m)
F1=y*exp(-n*tl)*(cos(w*tl)+n*sin(w*tl)/w);
Buat program untuk menghitung batas atas yang sudah diketahui kita masukkan pada
Function[Fu]=fungsi2u(tu)
Y=0.3;
% M= Massa Benda
M=1200000;
% K= Konstanta dari pegas yang digunakan
K=125000000;
% C= Koefisien hambatan Udara
C=14000000
W=sqrt(k/m)
N=c/(2*m)
Fu=y*exp(-n*tl)*(cos(w*tl)+n*sin(w*tl)/w);
Function[Fu]=fungsi2u(tu)
Y=0.3;
% M= Massa Benda
M=1200000;
% K= Konstanta dari pegas yang digunakan
K=125000000;
% C= Koefisien hambatan Udara
C=14000000
W=sqrt(k/m)
N=c/(2*m)
F=y*exp(-n*tl)*(cos(w*tl)+n*sin(w*tl)/w);
Satelah file pendukung diatas selesai maka siapkan file yang berfungsi untuk melakukan
bagi dua.
Clc
Tl=input(‘ Batas bawah :’);
Tu=input(‘ Batas atas:’);
K=0;
Eror=1;
[Fl]=fungsi2l(tl)
[Fu]=fungsi2u(tu)
14
while eror>0.001;
tr=(tl+tu)/2;
k=k+1
t=tr;
[F]=fungsi2(t);
eror=abs((tu-tl)/(tu+tl));
sbx(k)=t;
sby(k)=F;
test=F*Fu;
if test<0
tl=tr;
else test<0
tu=tr;
end
[Fl]=fungsi2l(tl);
[Fu]=fungsi2u(tu);
end
plot(sbx,sby)
t
%Akhir Program
15
Simpan program diatas dengan nama fungsi2l.m
% Untuk rata-rata ( Fr)
Function[Fr]=fungsi3r(tl)
Y=0.3;
% M= Massa Benda
M=1200000;
% K= Konstanta dari pegas yang digunakan
K=125000000;
% C= Koefisien hambatan Udara
C=14000000
W=sqrt(k/m)
N=c/(2*m)
Fr=y*exp(-n*tl)*(cos(w*tl)+n*sin(w*tl)/w);
Satelah file pendukung diatas selesai maka siapkan file yang berfungsi untuk melakukan
perhitungan secara keseluruhan .
Clc
Tl=input(‘ Batas bawah :’);
Tu=input(‘ Batas atas:’);
K=0;
Eror=1;
[Fl]=fungsi3l(tl)
[Fu]=fungsi3u(tu)
while eror>0.001;
tr=(tu-(Fu*(tl-tu)/(Fl-Fu));
eror=abs((tr-t)/tr)
end
t=tr;
[Fr]=fungsi3l(t);
k=k+1;
sbx(k)=t;
sby(k)=Fr;
if Fr*Fu<=0;
tl=tr;
else
tu>tr;
end
[Fl]=fungsi3l(tl);
[Fu]=fungsi3u(tu);
end
plot(sbx,sby)
t
%Akhir Program
16
f (b) f (a)
bc ca
Dalam Metode ini, nilai c adalah nilai perkiraan baru berdasarkan perkiraan dari nilai a dan b
sebelumnya. Sehingga untuk nilai Xi+1 sebagai nilai perkiraan berikutnya adalah :
f(b)
f(x)
f ( xi )
X i 1 X i .( xi xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 )
a
c b x
f(a)
17
BAB IV
MENCARI SOLUSI SISTEM DARI PERSAMAAN LINIER
Tugas kali ini anda diajak untuk menyelesaikan solusi dari beberapa persamaan linier.
Bentuk umum sistem persamaan linier dengan n buah variebel dan n buah persamaan yang
dapat dituliskan kedalam bentuk persamaan berikut ini :
a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn = b2
… … … … … = …
… … … … … = …
… … … … … = …
an1x1 + an2x2 + an3x3 + … + annxn = bn
dimana :
a11, a12, a13, … an1 dan an2, an3, an4, … ann, sedangkan x1, x2, x3, …, xn adalah variabel yang
nilainya belum diketahui. Sistem persamaan aljabar linier dapat ditulis dalam bentuk matrik :
[A] * [X] = [B]
x1 b1
x2 b2
[X] = … ,[B] = …
… …
xn bn
Pada bagian ini akan dibahas beberapa penyelesaian sistem dari persamaan tersebut
secara simultan sehingga diperoleh nilai dari beberapa variabel tersebut.
Mencari solusi dari sistem persamaan linier dengan metode invers suatu matriks, dapat
dilakukan dengan cepat karena pada matlab sarana untuk mendapatkan nilai invers dari
matrik telah tersedia. Secara matetatis untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan linier
dari contoh diatas adalah sebagai berikut :
18
LATIHAN 4A
Untuk mempermudah pemahaman lakukanlah petunjuk dibawah ini untuk menyelesaikan
sistem persamaan linier berikut ini :
3x1 + 2x2 – x3 = 10
-x1 + 3x2 – 2x3 = 5
x1 + x2 – x3 = 1
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk :
[A] * [X] = [B]
3 2 –1 X1 10
[A] = -1 3 2 , [X] = X2 , [B] = 5
1 1 1 X3 1
Metode SMW pada dasarnya adalah mencari selisih matriks tersebut dengan
matriks lain yang sudah diketahui inversnya. Maka yang paling mudah, matriks yang
digunakan sebagai acuan adalah matriks [I]. Relasi matriks SMW adalah :
V * A1 *U B atau B V * A1 *U
LATIHAN 4B
Sesudah disimpan siapkan file lain seperti dibawah ini, untuk menyelesaikan persamaan
diatas :
19
Apakah yang anda dapatkan dari kajian diatas ?
Untuk mengetahui beban komputasi dari program diatas gunakan flop. Pada akhir tugas ini,
diharapkan saudara dapat atau mampu memetik makna komputasi dalam soal
penyelesaian matriks dengan basis matriks.
Perlu diingat !
Jangan mengerjakan tugas selanjutnya apabila saudara belum paham benar tentang program ini
TUGAS 4
Untuk lebih memahami selesaikanlah persamaan dibawah ini dengan program diatas :
dimana :
a11, a12, a13, … an1 dan an2, an3, an4, … ann, sedangkan x1, x2, x3, …, xn adalah variabel yang
nilainya belum diketahui. Sistem persamaan aljabar linier dapat ditulis dalam bentuk matrik :
[A] * [X] = [C]
20
x1 c1
x2 c2
[X] = … ,[C] = …
… …
xn cn
Langkah 1
Kita lakukan eliminasi maju yang bertujuan untuk membentuk matrik segitiga atas(Uper
Matrik) dari matrik yang diperlebar untuk untuk system persamaan yang akan diselesaikan.
Langkah awal yang kita lakukan adalah mengeliminasi variabel x1 dari persamaan kedua,
kemudian ketiga hingga persamaan ke n. Kalikan persamaan baris pertama dasi contoh
a a a
a 22 21 a12 x2 ....... a 2 n 21 a12 xn c2 21 c1
a11 a11 a11
untuk langkah selanjutnya, persamaan G.1 disebut sebagai persamaan poros(pivot), dan
a11 sebagai koefisien poros. Proses pembagian seperti a12/a11 atau a31/a11 disebut
normalisasi. Pada proses normalisasi tersebut dapat saja terjadi pembagian dengan
nol(tidak terdefinisi), sehingga metode ini disebut dengan Eliminasi gauss Naif
Sekarang kita lanjutkan untuk mengeliminasi x2 dari persamaan G.4b, maka persamaan ini
kita jadikan sebagai persamaan poros (pivot) sebagaimana pada langkah sebelumnya
(langkah saat eliminasi x1) Yaitu dengan mengalikan persamaan G.4b dengan a’32/a’22 dan
mengurangkan hasilnya dengan dari persamaan G.4.c. Kemudian lakukan eliminasi yang
21
sama untuk persamaan keempat, kelima dan seterunya sehingga dihasilkan persamaan
sebagai berikut :
Setelah kita dapatkan matrik segitiga atas, maka kita dapat lakukan eliminasi mau untuk
mendapatkan nilai-nilai x1,x2 serta x3. Dari persamaan G.5d dengan mudah kita bisa
dapatkan nilai dari xn
c n( n 1)
xn ( n 1)
a nn
hasil ini kita subtitusikan ke persamaan ke (n-1) untuk memperoleh nilai x(n-1). Langkah
subtitusi ini dilanjutkan terus sampai persamaan ke-1 untuk memperoleh nilai x1. Secara
umum langkah subtitusi ini dapat dituliskan sebagai berikut :
n
c1(i 1) a
j i 1
( i 1)
ij xj
X1
aii(i 1)
Jika anda masih sulit memahami, perhatikan sekali lagi ilustrasi berikut ini :
Misalkan kita mempunyai system persamaan dengan dimensi matrik adalah (3,3)
a11 a12 a13 x1 c1
a a 23 x c
21 a 22 2 2
a31 a32 a33 x3 c3
Jika matrik ini kita perlebar maka kita dapatkan matrik baru :
a11 a12 a13 c1
a a 23 c 2
21 a 22
a31 a32 a33 c3
setelah kita lakukan langkah eliminasi maju akan dihasilkan matrik segitiga atas sebagai
berikut :
a11 a12 a13 c1
0 a' a' 23 c' 2
22
0 0 a"33 c"3
22
Langkah 2
Kemudian kita lakukan subtitusi balik untuk mendapatkan nilai :
c3"
x3 "
a33
x2
c
a' 23 .x3
"
2
a' 22
c a12 x2 a13 x3
x3 1
a11
Untuk menyelesaikan permasalahan eliminasi gauss, secara komputasi coba anda kerjakan
program latihan 4c, pada dasarnya program ini belum sempurna untuk itu lakukan
pembenahan pada program sehingga masil matematis dan program terdapat kesamaan.
LATIHAN 4C
%Program Eliminasi Gauss dengan pertukaran baris
%Matriks a ukuran [n, n] dimasukkan
%Matriks b ukuran [1, n] dimasukkan
[m, n] = size(a);
for i = 1 : 1 : (n –1)
g = eye (n, n);
j = i
while a(i, j) == 0
c = a(j, :);
d = b(j);
a(j, :) = a(j+1, :);
b(j) = b(j+1);
a(j+1, :) = c;
b(j+1) = d;
end;
for k = 1 :1 : n
if i == k
g(k, i) = a(k, i) / a(i, i);
else
g(k, i) = -a(k, i) / a(i, i);
end;
a = g * a;
b = g * b;
end;
23
end;
end;
x(i, 1) = (b(i) – c) / a (i, i);
end;
%Menampilkan hasilnya
x
Jika sudah selesai simpan dengan nama file GAUSS.M. Setelah itu kerjakan pada prompt
Matlab :
TUGAS 5
Pada tugas ini anda diharapkan lebih memahami penyelesaian persoalan numerik dengan
metode matriks (terutama memahami logika numerik ke dalam logika pemrograman). Untuk
lebih memahami logika pemrograman di atas selesaikan permasalahan di bawah ini.
1. Analisa Struktur
1000 lb
1
F2
900 F3
H2 2 F2
300 600 3
V3
V2
2. Elektronika Dasar
+ R2=1 R4=1 +
- i1 i2 i3 -
V1=5V V2=5V
24
Regresi Linier Dengn Metode Least Square
Regresi ini sangat diperlukan untuk mencari kurva g(x) yang dapat memiliki titik dari hasil
percobaan. Perhatikan gambar berikut :
f(x)
g(x)
n xi yi xi yi
b
n xi2 xi
2
dimana :
n = jumlah data percobaan
Sehingga diperoleh persamaan linierisasi :
g(x) = a + bx
Agar lebih mudah untuk mengembangkan logika kita ke regresi yang lebih besar hal
tersebut dapat dibentuk dalam matrik :
n x i
a1 yi
a =
xi x i 2 xi yi
2
dimana:
a1 = a
a2 = b
Untuk menentukan a1dan a2 , setelah ketemu bentuk matrik, dapat digunakan bentuk
metode invers atau metode matriks Gauss
25
LATIHAN 4D
Program
% Masukkan data pada matriks [dat] dengan ukuran [n, 2]
% dat1 sebagai harga x dan dat2 sebagai harga x dan dat2 sebagai harga y
[n,m] = size (data)
Regrasi Orde 2
Untuk Regresi Orde 2 matriks yang digunakan dibentuk sebagai berikut :
n
x y
i i
xi x x y
2
i i i
xi x y
2 3 2
i 1 i
g(x) = a0 + a1 x + a2 x2
26
LATIHAN 4E
% Program Regresi Polinomial orde 2
% Masukkan data pada matriks [dat}
[n,m] = size (dat); % n jumlah data
x = zeros (n,4); % 4 asalnya dari 2* orde regresi
y = zeros (n,4);
A = zeros (1,5); % 5 asalnya dari (2*orde reg) + 1
B = zeros (1,3); % 3 asalnya dari orde regresi + 1
a = zeros (3,3);
% Membuat matriks Xi, Xi 2,Xi3,Xi4 pada matriks X
% Matriks matriks Yi, XiYi, Xi 2Yi pada matris Y
for i = 1 : 1 : n
for j = 1:1:4
X (i,j) = dat (i,1)^j;
end;
for j = 0 : 1 : 2
A(1,i+1) = (dat (i,1)^j)* dat (I,2)
end;
end;
A(1,1) = n;
for i=1:1:4
A(1,i+1) = sum(X(:,i);
end;
for i=1:1:3
B(1,i) = sum(Y(:I));
end;
27
% menggambar grafik data dan hasil regresi orde 2
% koefisien hasil regresi ada pada matriks X
[m,n] = size(X);
Y = zeros (3,1);
Z = zeros (1,bar);
28
BAB V
Metode Runge-Kutta
Metode yang paling populer untuk integrasi sebuah persamaan differensial adalah Runge-
Kutta. Metode Runge-Kutta menggunakan pendekatan deret Taylor. Di dalam Matlab
tersedia fungsi Runge-Kutta menggunakan perintah orde 2,3,4, dan 5. Yaitu orde 2,3 dan
orde 4,5. Sebuah massa pegas:
d 2x dx
m 2
b kx 0
dt dt
Pegas(k)
mx bx kx 0
b kx
x x Massa (m)
m m beban
Persamaan diatas dapat diubah : m
b k
x1 x1 x 2
m m
x 2 x1
Dengan
x x2
x1 x 2
x1 x 2
LATIHAN 5A
xe x
y ' g ( x, y )
3y 2
LATIHAN 5B
Program :
29
Kondisi awal :
dy 3x
2
Maka dx
y = x3 + c
0,5 = (2)3 + c
c = -7,5
y = x2 – 7,5
Mari kita bandingkan hasil analitik dengan numerik dengan cara membuat grafiknya.
Program untuk merumuskan persoalan
Program Pemanggil:
Mendapatkan solusi y pada interval [2,4] dengan dimensi y = f(2) sama dengan 0,5
Latihan 5C
Sebuah system massa pegas
d 2 x1
m1 k1 k ( x 2 x1 ) k
dt 2
d 2 x2 m
m2 k k ( x 2 x1 ) kx2
dt 2 k
Dimana X1
m
k k k
x1 x1 ( x 2 x1 ) X2
m1 m1
k k
x2 ( x 2 x1 ) x2
m2 m2
30