1
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
2
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
3
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Formasi Berai (Tomb). Formasi Tanjung berupa sawah, ladang palawija, perkebunan
(Tet) berumur Eosen Akhir, terendapkan di kelapa dan pemukiman.
lingkungan paralas-neritik, terdiri dari 3.1.1.2 Bergelombang Sedang
perselingan batupasir, batulempung, Satuan Geomorfologi Perbukitan
konglomerat, batugamping dan napal dengan Bergelombang Sedang, menempati areal
sisipan tipis batubara. Pada lapisan batupasir sekitar 20 persen dari seluruh luas daerah
dan batugamping menunjukkan struktur penyelidikan. Terdapat di bagian tengah
perlapisan bersusun dan silang siur. dengan kemiringan antara 10O hingga 30O,
Lempung juga dijumpai pada Formasi mempunyai relief dengan tekstur topografi
Warukin (Tmw), terdiri dari batulempung halus, membentuk rangkaian perbukitan
dan serpih bersisipan napal, terendapkan di tumpul pada bagian puncaknya. Ketinggian
lingkungan laut-dalam, berumur Oligosen bervariasi dari 50 meter hingga 350 meter di
Akhir-Miosen Tengah. Lempung lainnya atas permukaan air laut.
terdapat sebagai Endapan Aluvial (Qa) Litologi yang menyusun berupa
berupa akumulasi rombakan batuan berukur- Satuan Batupasir (PsrSi) anggota Formasi
an partikel lempung, belum terkompaksi, Dahor (TQd), Satuan Batupasir Kuarsa
berumur Holosen hingga Resen. (LpPsr) anggota Formasi Warukin (Tmw)
Pasir kuarsa dijumpai berupa dan Satuan Batulempung (Lmp) anggota
sisipan di antara sedimen klastika pada Formasi Tanjung (Tet).
Formasi Warukin (Tmw), disusun oleh Pola pengaliran dendrito-trelis dan
batupasir dan batulempung bersisipan bermuara ke Sungai Barito serta Sungai
batubara. Terendapkan di lingkungan delta, Amandit, stadium erosi dewasa dicerminkan
berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir. bentuk lembah menyempit di bagian dasar.
Pasir kuarsa lainnya terdapat sebagai sisipan Penggunaan lahan berupa hutan
dalam batuan sedimen klastik dari Formasi sekunder yang sudah jarang pepohonannya,
Dahor (TQd), berumur Plio-Plistosen perkebunan karet, semak, belukar, ilalang,
3. HASIL PENYELIDIKAN ladang berpindah dan kebun palawija.
3.1 Geologi Daerah Penyelidikan Setempat terdapat areal penambangan
3.1.1 Geomorfologi Daerah Penyelidikan batubara yang masih aktif.
Berdasarkan ketinggian dan bentuk 3.1.1.3 Perbukitan Kars
roman muka buminya (Thornburry, 1969 Satuan Geomorfologi Perbukitan
dan Lobbeck, 1958) daerah penyelidikan Kars, menempati areal sekitar 20 persen dari
dibedakan menjadi empat satuan geomor- seluruh luas daerah penyelidikan, terdapat
fologi, yakni Pedataran, Bergelombang memanjang di bagian tengah membentang
Sedang, Kars dan Pegunungan. dari Utara ke Selatan. Membentuk relief
3.1.1.1 Pedataran Aluvium bentang alam yang khas karakteristiknya
Satuan Geomorfologi Pedataran berupa bukit kars berrelief sangat kasar,
Aluvium menempati areal sekitar 30 persen terjal dan menonjol, dengan gua kapur
dari seluruh luas daerah penyelidikan. berukuran kecil hingga sangat besar disertai
Terdapat di sebelah Barat sepanjang lembah stalaktit pada atap dan stalakmit pada dasar
dan daerah aliran Sungai Barito, Sungai gua. Setempat terdapat sungai bawah tanah
Amandit, Sungai Tapin, Sungai Nagara, yang sebagian membentuk lubang
Sungai Tabal beserta segenap anak tenggelam (sink holes) dari aliran air sungai
sungainya. Kemiringan bervariasi dari 1O permukaan dan lainnya membentuk lubang
hingga 10O, ketinggian 10 meter hingga 50 timbul (rise holes) sebagai tempat keluarnya
meter di atas permukaan air laut rata-rata. aliran air sungai bawah tanah, dengan debit
Pola pengaliran anastomatik, bervariasi antara 5 hingga lebih dari 25 liter
membentuk meander, bermuara ke Sungai setiap menit. Perbukitan Kars sebagian
Barito dan Amandit, stadium erosi lanjut, dibangun dari sisa-sisa kumpulan cangkang,
tercermin dari bentuk lembah yang melebar. koral dan fosil, baik dalam keadaan masif
Litologi berupa akumulasi endapan ataupun dengan lubang-lubang dolina, serta
lempung, lumpur, lanau, dan pasir bersifat rekahan yang sebagian diisi oleh mineral
lepas belum terkonsolidasi (Ends), pengen- kalsit, membentuk satuan Batugamping
dapannya masih berlangsung hingga kini. Terumbu (Gter). Lainnya dibangun dari
Penggunaan lahan ditumbuhi hutan hasil rombakan batuan karbonat dan
rawa, pohon bakau, nipah, rerumputan, kumpulan sisa cangkang atau fosil serta
semak, belukar dan padang ilalang, lainnya
4
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
5
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
napalan, berwarna coklat tua hingga keabu- Merupakan satuan termuda, berupa
abuan, bersifat plastis, dapat dibentuk bila akumulasi endapan lempung, lumpur, lanau,
basah; getas, berkilap lemak dan pecah- pasir, kerikil, kerakal dan bongkah hasil
pecah bila kering, bersisipan kalkarenit, rombakan berbagai jenis batuan, bersifat
batugamping klastik dan lensa-lensa lepas, belum terkonsolidasi, bentuk
batugamping terumbu koral. Berumur membundar, proses pengendapannya masih
Eosen Awal hingga Tengah. Merupakan berlangsung hingga kini. Berumur Holosen
anggota dari Formasi Tanjung (Tet). hingga Resen. Merupakan salah satu bagian
Satuan Batugamping Terumbu (Gter) / dari Aluvial Sungai dan Danau (Qa)
Anggota Formasi Berai (Tomb) 3.1.3 Struktur Geologi Daerah
Berupa akumulasi berbagai ukuran Penyelidikan
sisa cangkang koral, terumbu, ganggang dan Struktur Geologi yang berkembang
bermacam fosil foram besar serta moluska, berupa perlipatan dan pensesaran.
bersifat kompak dan padu, setempat terdapat Perlipatan membentuk struktur monoklin,
banyak dolina, serta rekahannya diisi oleh serta pensesaran membentuk sesar normal
mineral kalsit berwarna putih hingga bening dan mendatar jurus.
bertekstur menggula pasir. Berumur Struktur perlipatan secara lokal
Oligosen hingga Miosen. Merupakan salah diberi nama Monoklin Telaga Langsat -
satu anggota Formasi Berai (Tomb). Sungai Raya, terdapat di bagian tengah
Satuan Batugamping Klastik (Btgmp) / membentang dari arah Timurlaut di daerah
Anggota Formasi Berai (Tomb) Telaga Langsat yang menerus ke luar daerah
Berupa lapisan batugamping penyelidikan hingga ke Barabai, berlanjut ke
bioklastik, berwarna putih kekuningan arah Baratdaya di daerah Sungai Raya yang
hingga kecoklatan, banyak mengandung menerus ke luar daerah penyelidikan hingga
fosil foram dan moluska, bersisipan dengan ke daerah Rantau. Bidang kemiringan dari
batugamping terumbu koral dan lapisan 10O hingga 55O yang melipat satuan Sekis
napal berwarna abu-abu tua kekuningan. dan Filit (Sks) anggota Komplek Malih
Berumur Oligosen hingga Miosen. (Mm); Satuan Batugamping dan Pualam
Merupakan anggota Formasi Berai (Tomb). (Ma) anggota Formasi Batununggal (Klb);
Satuan Batulempung (Lpkb) / Anggota Satuan Tufa (Tuf) dan Satuan Breksi (Brek)
Formasi Warukin (Tmw) anggota Formasi Haruyan (Kvh); Satuan
Bagian bawah lapisan Batupasir Kersik (Pshi) dan Batupasir Arenit
batulempung, abu-abu hingga kehitaman, (Psar) anggota Formasi Pitap (Ksp); Satuan
bersifat karbonan, berselingan dengan Batulempung (Lmp) dan Satuan Napal
batupasir kuarsa dan batulempung bersisipan (Napl) anggota Formasi Tanjung (Tet);
batubara. Berumur Miosen hingga Pliosen. Satuan Batugamping Terumbu (Gter) dan
Bagian atas berupa lapisan batulempung, Satuan Batugamping Klastik (Btgmp)
berwarna kuning kecoklatan hingga abu-abu anggota Formasi Berai (Tomb); Satuan
kemerahan, sebagian bersifat kaolinit, Batupasir Kuarsa (LpPsr) anggota Formasi
berkilap lemak, plastis, lunak, mudah Warukin (Tmw); serta Satuan Pasir (PsrSi)
dipilin dan dibentuk bila basah, getas bila anggota Formasi Dahor (TQd).
kering, bersisipan batu-lempung karbonan. Pensesaran membentuk Struktur
Berumur Miosen hingga Pliosen. Salah satu Sesar Mendatar Sinistral Amandit; dan Sesar
anggota Formasi Warukin (Tmw). Normal Batubini – Batulaki. Sesar
Satuan Lempungpasiran (LpPsr) / Mendatar Sinistral Amandit terdapat di
Anggota Formasi Warukin (Tmw) sepanjang Sungai Amandit, membentang
Perselingan batupasir dan lempung, berarah relatif Timur – Barat hingga
batupasir didominasi kuarsa, berbutir halus Timurlaut – Baratdaya, menyayat dan
hingga sedang, setempat sangat kasar dan menggeser Satuan Tufa (Tuf) dan Satuan
konglomeratan, berfragmen kuarsa, berse- Breksi (Brek) anggota Formasi Haruyan
lingan batulempung dan batupasir (Kvh); Satuan Batupasir Kersik (Pshi) dan
teroksidasi. Sebagian mengalami pelapukan Batupasir Arenit (Psar) anggota Formasi
hingga bersifat lepas ikatan antar butirannya. Pitap (Ksp); Satuan Batulempung (Lmp) dan
Berumur Miosen hingga Pliosen. Merupakan Satuan Napal (Napl) anggota Formasi
anggota Formasi Warukin (Tmw). Tanjung (Tet); Satuan Batugamping
Endapan Aluvial Sungai (Ends) Bagian Terumbu (Gter) dan Satuan Batugamping
Dari Aluvial Sungai dan Danau (Qa) Klastik (Btgmp) anggota Formasi Berai
6
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
7
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
8
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
relatif tidak begitu besar dan langsung teknis sebagai bahan baku Industri
dipergunakan oleh masyarakat. semen portland terutama setelah proses
• Pasir kuarsa memenuhi persyaratan pencucian dan pemurnian. Walaupun
teknis sebagai bahan baku dalam demikian masih memerlukan pengujian
industri semen portland, keramik dan kualitas dari hasil pengambilan conto
gelas berwarna. Proses penambangan dengan jarak sepasi yang semakin
dan pengolahan memerlukan modal diperrapat dari hasil kegiatan pemboran
yang cukup besar dengan teknologi eksplorasi pada Blok Prospek Rencana
tinggi dan harus memperhatikan Area Penambangan (Quarry) Bahan
kelestarian lingkungan di sekitarnya Baku Semen.
• Dilihat dari besarnya jumlah potensi 8. Berdasarkan pelamparan sebaran
sumber daya tertunjuk, batugamping, komoditi batugamping, lempung dan
lempung dan pasir kuarsa mempunyai pasir kuarsa yang cukup luas di antara
harapan yang sangat besar sebagai asset Perbukitan Batu Laki – Perbukitan
Pemerintah Daerah untuk dapat segera Sungai Pangkulan, Perbukitan Liang
dikembangkan di kemudian hari. Mandala – Burit Sanga, Perbukitan Batu
4. KESIMPULAN DAN SARAN Bini – Batu Tunggal dan Perbukitan
4.1 Kesimpulan Durian Rabung - Batu Laki daerah
1. Batugamping tidak termasuk dalam tersebut berpotensi dan cukup ideal
kawasan batugamping kars kelas 1 dan sebagai areal penambangan (Quarry)
kelas 2 (Samodra,H., 2001 dan 2003). bahan baku semen (Gambar : 2).
2. Sebaran total batugamping 1.309,36 9. Berdasarkan kedekatannya dengan
Hektar, sumber daya tertunjuk sarana dan prasarana infrastruktur yang
297.370.000 m3 (719.500.000 Ton). memadai, relatif dekatnya dengan
3. Kualitas batugamping CaO = 52,30 – sumber air dari Sungai Amandit, serta
55,99%; MgO = 0,35 – 1,35% dan TiO2 kemiringan lereng yang landai;
= 0,00 – 0,78%, memenuhi persyaratan perbukitan bergelombang di daerah
teknis sebagai bahan baku Industri Puncak Harapan dan Budi Mulya,
semen portland, tetapi masih Kecamatan Sungai Raya, cukup ideal
memerlukan pengujian kualitas tingkat sebagai areal pabrik dan pengolahan
lanjut dari hasil pengambilan conto bahan baku semen (Gambar : 2).
dengan jarak sepasi yang semakin 4.2 Saran
diperrapat dari hasil kegiatan pemboran 1. Infrastruktur dapat mengadakan kerja-
eksplorasi pada Blok Prospek Rencana sama (Sharing) dengan sarana dan
Area Penambangan (Quarry) Bahan prasarana yang ada baik milik
Baku Semen. Pemerintah Daerah Setempat ataupun
4. Sebaran total lempung 4.222,70 Hektar, Pemerintah Pusat. Lokasi sebaran bahan
dan sumber daya tertunjuk baku semen (Area Penambangan /
402.000.000 m3 (480.000.000 Ton). Quarry) berada di antara 6 Km hingga
5. Kualitas lempung Na2O + K2O = 0,00 - 22 Km ke sebelah Timur, Timurlaut dan
1,00%; Al2O3 = 10,00 – 25,00%; SiO2 = Tenggara, serta Rencana Lokasi
25,00 - 50,00% dan TiO2 = 0,00 - Pengolahan antara 10 Km hingga 22
1,00%; memenuhi persyaratan teknis Km ke sebelah Tenggara dari kota
sebagai bahan baku Industri semen Kandangan.
portland, tetapi masih memerlukan 2. Sumber air utama dianjurkan dari aliran
pengujian kualitas tingkat lanjut dari Sungai Amandit, mendatang sedang
hasil pengambilan conto dengan jarak dibangun bendungan untuk pengairan
sepasi yang semakin diperrapat dari dan tenaga listrik di daerah Batu Laki.
hasil pemboran eksplorasi pada Blok 3. Sumber energi panas dapat bekerja
Prospek Rencana Area Penambangan sama dengan pemilik konsesi batubara
(Quarry) Bahan Baku Semen. di daerah Telaga Langsat (sumber daya
6. Sebaran total pasir kuarsa 1.340,20 hipotetik 350.000.000 juta ton) dan
Hektar, dan sumber daya tertunjuk Sungai Raya (sumber daya hipotetik
191.900.000 m3 (236.000.000 Ton). 500.000.000 juta ton) antara lain yakni
7. Kualitas pasir kuarsa SiO2 = 80,95 - PT. Antang Gunung Meratus.
98,99%; Al2O3 = 0,02 – 0,04%; Fe2O3 4. Sumber energi lainnya dapat diperoleh
= 0,01 – 0,02% memenuhi persyaratan apabila tenaga listrik yang dihasilkan
10
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
11
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 1 : Peta Geologi Lokal Komoditi Bahan Baku Semen Daerah Kecamatan
Padang Batung Dan Sekitarnya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi
Kalimantan Selatan (Penulis, 2008 dan P3G, 1994 ).
12
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN TAHUN 2008 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 2 : Peta Sebaran Dan Rencana Area Penambangan (Quarry) Serta Pabrik
Pengolahan (Plan Site) Bahan Baku Semen, Daerah Kecamatan Padang
Batung Dan Sekitarnya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi
Kalimantan Selatan (Penulis, 2008 dan P3G, 1994 ).
13