Anda di halaman 1dari 3

Andriana (2010) telah melakukan penelitian mengenai sensor array dengan

metode “Detection of Defect in Cup Test” pada penelitian ini Andriana


menggunakan sensor sebanyak 8 untuk mendeteksi berbagai senyawa volatil yang
ada dalam kopi. Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah E-Nose yang
terdiri dari 4 bagian. Bagian yang pertama berfungsi untuk menyesuaikan
kecukupan campuran gas dan sampling, proses ini dilakukan di ruang konsentrasi,
yang berfungsi untuk menyimpan sampel produk (padat atau cair) yang sedang
dianalisis. Ruang konsentrasi memiliki pilihan untuk pemanasan sampel. Dinamika
sistem mencakup dua katup tiga arah dan pompa udara, yang digunakan dalam tiga
tahap proses: konsentrasi, pengukuran dan pembersihan. Tahapan dikendalikan
oleh PIC16F877A, yang sekaligus drive LCD layar alfanumerik (Liquid Crystal
Display) yang memvisualisasikan pesan sesuai dengan setiap tahap. PIC
(Programmable Integrated Circuit) juga mengambil alih mengendalikan seluruh
sistem yang mencakup kipas untuk menyegarkan interior perangkat dan elemen
pemanas dari ruang konsentrasi. Bagian kedua terdiri dari beberapa sensor yang
dapat digunakan untuk mendeteski senyawa-senyawa volatil pada kopi. Sensor gas
yang digunakan diproduksi oleh Figaro Inc (sensor TGS) dan FIS Inc (SP sensor).
Sensor-sensor yang yang digunakan dalam penelitian ini dikarenakan memiliki
sensitivitas tinggi. Berikut ini merupakan jenis-jenis sensor yang digunakan :

Bagian ketiga yaitu terdiri dari kontrol dan akuisisi data sistem elektronik. Bagian
ini merupakan bagian penting untuk mengendalikan sensor array, dinamika sistem
dan proses akuisisi data. Akuisisi data dilakukan melalui perangkat DAQ USB6009
yang dihubungkan ke port USB. perangkat ini menggunakan delapan saluran input
analog untuk memperoleh sinyal dari delapan sensor gas dan menggunakan tiga
saluran dikonfigurasi sebagai input output digital untuk menyediakan komunikasi
dengan mikrokontroler. Bagian yang terakhir adalah software ekstraksi fitur yang
memperoleh fitur utama atau "tanda" dari masing-masing aroma, dan applys
metode pengenalan pola (misalnya, Artificial Neural Networks dan Analisis
Komponen Dasar).

Penelitian ini menggunakan biji kopi hijau akan tetapi sulit diperoleh aroma
sehingga sampel yang digunakan diganti menjadi bubuk kopi yang diseduh dengan
air untuk mengesktrak senyawa volatil yang ada dalam kopi agar bisa dideteksi oleh
sensor. Jenis kopi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu "Excelso UGQ2,
Excelso Europa, Pasillas, dan kopi dengan cacat (misalnya, hitam, putih, cuka).
teknik yang digunakan yaitu PCA dan backpropagation neural umpan-maju.
Jaringan (yaitu, MLP) digunakan sebagai teknik pengolahan data. Analisis
Komponen Utama (PCA) adalah metode linier tanpa pengawasan yang efektif
untuk proyek data dari beberapa sensor untuk bidang dua dimensi. Metode ini telah
terbukti efektif untuk membedakan respon dari E-Nose ke bau yang sederhana dan
kompleks . Model jaringan syaraf digunakan dalam penelitian ini adalah multilayer
perceptron (MLP) yang belajar dengan menggunakan sebuah algoritma yang
disebut backpropagation dengan tingkat pembelajaran adaptif.

Berikut ini merupakan respon sensor array (8 sensor) untuk kopi Excelso
dan kopi cuka. Angka pada grafik mengandung indikasi probe gas pulsa ( “ garis
putus-putus ”) dan waktu akuisisi ( “garis padat”) dengan waktu 5 menit.

Gambar respon sensor array untuk kopi Excelso


Gambar respon sensor array untuk kopi cuka

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa sensor yang digunakan


memiliki sensitivitas yang baik dan selektivitas yang memadai. Pengolahan data
menggunakan metode PCA dan jaringan saraf juga berhasil. E- Nose dapat
digunakan untuk pengendalian kualitas di sektor kopi, hal tersebut dapat terjadi
karena E-Nose dapat mengklasifikasikan sampel yang berbeda dari Excelso kopi,
kopi dengan cacat pada cangkir dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai