Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

ANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP


TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN
(KFC) DI KOTA MAGELANG
(Marketing Mix Analyzed to Purchasing KFC (Kentucky Fried Chicken) in
Magelang City)
S. SATMOKO, T. EKOWATI, B.M. SETIAWAN dan A. INTAN SARI

Program Studi Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRACT

The objective of this research was to analyse the influence of marketing mix effectively which are
consisted of policies of product, price, promotion and distribution to buying dicision of the consumers. The
research was carried out on Oktober 2003 to March 2004 at KFC Magelang. This research used the case study
approach. The KFC Magelang was chose considered on its facilities, selling performance compared to other
restaurants in Magelang or other KFC’s, and its brand image. 80 respondent were chose by accidental
sampling. Data were collected by interview with respondent and the restaurant management. The collected
data were tabulated and analysed by linear multiple regression. The result showed that marketing mix
variables influenced the buying decision of the consumers. Coeficient R2= 0.302, meaning that the rate of the
contribution of marketing mix application on the buying decision was only 30.2%. This contribution was
probably influenced by the “image” and “presticious” consideration. The partial regresion test resulted t
counteds : 0.083 < t table; 3.274 > t table; 0,178 < t table and 2.024 > t table respectively for x1, x2, x3 and
x4. This is showed that in partial the effectively of price and distribution had influenced the buying decision,
while product and promotion had not.
Key Words: Marketing Mix, Chicken Fried

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efektivitas pelaksanaan marketing mix yang
meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan beli konsumen. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Oktober 2003 sampai Maret 2004 di KFC Kota Magelang. Metode penelitian yang
digunakan studi kasus dengan metode penentuan lokasi purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria,
yaitu KFC Kota Magelang memiliki penjualan yang tinggi dibanding KFC dikota berkembang lainnya yang
ada di Jawa Tengah serta dibandingkan restoran lain sejenis yang ada di Kota Magelang. KFC memiliki
fasilitas paling lengkap sehingga KFC memiliki brand image yang bagus di masyarakat. Metode penentuan
sample menggunakan accidental sampling dimana konsumen yang diambil sebagai responden sebanyak 80
orang. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden dan manajer restoran menggunakan pedoman
kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait. Data yang diperoleh
kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan analis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh
efektivitas marketing mix terhadap keputusan membeli produk KFC Kota Magelang. Hasil penelitian
berdasarkan analisis regresi linier berganda secara serempak diperoleh Fhitung 8,094 > Ftabel 2,51 berarti secara
serempak variabel marketing mix mempengaruhi keputusan beli konsumen. Koefisien R2 : 0,302 artinya
besarnya kontribusi efektivitas pelaksanaan marketing mix terhadap keputusan beli konsumen adalah 30,2%,
rendahnya kontribusi tersebut karena konsumen dalam mengambil keputusan membeli di KFC tidak
mempertimbangkan marketing mix saja, tapi karena pertimbangan image yang dimiliki KFC serta “prestise”.
Dari uji regresi parsial untuk X1 diperoleh thitung 0,083<ttabel 1,667; X2 thitung 3,274>ttabel 1,667; X3 thitung
0,178<ttabel 1,667 dan X4 thitung 2,024>ttabel 1,667 artinya secara parsial efektivitas kebijakan harga dan
distribusi berpengaruh terhadap keputusan beli konsumen, sedangkan efektivitas kebijakan produk dan
promosi tidak berpengaruh pada keputusan beli konsumen.
Kata Kunci: Pemasaran, Ayam Goreng

738
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

PENDAHULUAN atas kebijakan dan prosedur yang akan


ditempuh. Jumlah variabel yang bisa dipakai
Kemajuan teknologi yang pesat dapat untuk menciptakan marketing mix tidak
membawa perubahan dalam kehidupan terbatas. Menurut HANDAYANI dan MUKSON
masyarakat baik dalam gaya hidup, pola pikir, (2004), mengelompokkan berbagai variabel itu
maupun pola konsumsi pangan. Hal ini dapat menjadi 4 variabel, yaitu product (produk),
dilihat dari konsumsi masyarakat terhadap price (harga), promotion (promosi), serta place
daging ayam beserta produk olahannya dari (distribusi).
hari ke hari terus meningkat. Sebagai contoh Produk secara luas dapat didefinisikan
sesuai dengan data penjualan KFC kota sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
Magelang sebagai penyedia produk olahan konsumen untuk memuaskan kebutuhan atau
daging ayam pada bulan Oktober 2003 keinginannya. Pengertian harga adalah jumlah
mencapai nilai penjualan Rp. 187.635.187. uang dan kemungkinan ditambah dengan
kemudian pada bulan November 2003 beberapa barang yang dibutuhkan untuk
meningkat menjadi Rp. 327.906.956, memperoleh kombinasi dari produk dan
Peningkatan omzet penjualan tersebut pelayanan yang menyertainya. Promosi
merupakan gambaran bahwa kesadaran diartikan sebagai arus informasi satu arah yang
masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan dibuat oleh satu perusahaan untuk
protein hewani semakin tinggi. Menanggapi mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
kondisi tersebut kalangan bisnis menjadikannya tindakan menciptakan pertukaran pemasaran.
sebagai peluang yang baik. Mereka bergerak GITOSUDARNO (1994), menyatakan bahwa
cepat dengan mendirikan usaha produksi dan bauran promosi terdiri dari 3 macam, yaitu
penjualan makanan yang berbahan baku daging periklanan, penjualan perorangan, promosi
ayam. Kemudian muncul berbagai restoran penjualan. Distribusi menurut SWASTHA dan
yang menyajikan makanan cepat saji HANDOKO (1993) adalah kegiatan penyampaian
(fastfood). Salah satu restoran cepat saji yang produk dari produsen sampai kepada
terkenal adalah “Kentucky Fried Chicken” konsumen sebagai pemakai akhir. Dalam
(selanjutnya dalam penelitian ini disebut KFC) distribusi produk akan terbentuk suatu rantai
yang menganut sistem bussines format atau saluran yang dilewati oleh produk yang
franchiser dimana franchisor memberikan disebut saluran distribusi (KOTLER, 2000).
lisensi kepada franchisee untuk melakukan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
usaha yang telah ditetapkan untuk menjual pengaruh efektifitas marketing mix yang
produk dan jasa. meliputi kebijakan product, price, promotion,
Keberadaan usaha restoran cepat saji dan place terhadap keputusan beli konsumen di
sampai saat ini terus diminati oleh masyarakat, Kentuky Fried Chicken Kota Magelang.
tidak hanya kalangan menengah keatas tetapi Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
dari kalangan bawah mulai menyukai restoran adalah dapat dijadikan sebagai dasar
ini. Semakin hari semakin banyak restoran pertimbangan oleh perusahaan dalam membuat
jenis ini muncul ditengah masyarakat. Kondisi kebijakan mengenai marketing mix yang
ini mengakibatkan persaingan yang ketat efektif untuk menarik minat konsumen dimasa
dalam menarik minat konsumen untuk mendatang, sebagai bahan evaluasi terhadap
membeli produknya. Oleh karena itu, agar kebijakan marketing mix yang telah
persaingan antar restoran dapat dimenangkan, dilaksanakan serta bagi pihak lain dapat
banyak faktor yang harus diperhatikan oleh memberi tambahan pengetahuan mengenai
manajer restoran yang salah satunya melalui keefektivan marketing mix terhadap keputusan
strategi kebijakan marketing mix secara efektif beli konsumen.
yang merupakan kombinasi dari variabel
produk, harga, promosi, dan distribusi.
MATERI DAN METODE
Definisi marketing mix yaitu seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan Waktu dan lokasi penelitian
untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran (KOTLER, 2000). Variabel marketing Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober
mix yang membentuk strategi pemasaran terdiri 2003 sampai Maret 2004, di Kentucky Fried

739
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Chicken Jalan Pemuda 12 Kota Magelang. Magelang merata untuk semua latar belakang
Metode yang digunakan dalam penelitian ini tingkat pendapatan.
adalah metode studi kasus, karena hanya
dilakukan pada KFC Kota Magelang. Tabel 1. Identitas responden
Penentuan lokasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive Keterangan Jumlah Persentase
(%)
sampling, yaitu menetapkan suatu lokasi
sebagai tempat penelitian dengan beberapa Jenis kelamin
kriteria, yaitu : KFC Kota Magelang memiliki Laki-laki 39 48,75
nilai penjualan yang lebih tinggi dibanding Perempuan 41 51,25
dengan KFC di kota-kota berkembang lainnya. Umur responden
Pengambilan konsumen sebagai responden 17 21,25
10−19 tahun
menggunakan metode accidental sampling
20−29 tahun 32 40,00
dimana sampel diperoleh dari individu sebagai
konsumen yang kebetulan dijumpai sedang 30−39 tahun 23 28,75
membeli produk di KFC Kota Magelang. 40−49 tahun 7 8,75
Metode yang digunakan dalam pengumpulan >50 tahun 1 1,25
data adalah metode survai, dengan alat
Tingkat pendapatan
pencarian data berupa kuesioner. Data yang (Rp)/bulan
diambil pada penelitian ini meliputi data 15 18,75
<300.000 20 25
primer dan data sekunder.
Hipotesis: “terdapat pengaruh antara >300.000−600.000 14 17,5
efektifitas marketing mix terhadap keputusan >600.000−1.000.000 18 22,5
beli konsumen secara serempak dan parsial.” >1.000.000−1.500.000 13 16,25
Metode analisis data yang tepat adalah dengan >1.500.000
analisis regresi linier berganda.

Tingkat penjualan KFC Kota Magelang


HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai penjualan produk KFC Kota
Identitas responden
Magelang untuk setiap bulannya berbeda.
Fluktuasi permintaan konsumen lebih
Dengan mengetahui latar belakang dikarenakan pengaruh peristiwa penting,
responden diharapkan dapat menjadi sumber misalnya pada bulan November sampai
informasi bagi perusahaan sehingga dapat Desember 2003 penjualan sangat tinggi karena
diketahui secara pasti konsumen yang menjadi adanya rangkaian peristiwa Lebaran, Natal,
sasaran, beserta identifikasi keinginan serta dan Tahun baru. Bulan Februari 2004
kebutuhan konsumen. penjualan turun kemungkinan disebabkan
Dari Tabel 1 memperlihatkan bahwa wabah penyakit flu burung sehingga konsumen
konsumen yang membeli KFC Magelang mengurangi konsumsi daging ayam. Nilai
antara jumlah pria dan wanita berimbang, penjualan produk KFC Kota Magelang selama
apabila ada perbedaan itupun tidak mencolok. bulan Oktober 2003 sampai April 2004 dapat
Sedangkan berdasarkan usia responden dapat dilihat pada Tabel 2.
diketahui bahwa responden terbanyak berumur
antara 20−29 tahun sebanyak 40%. Hal ini Tabel 2. Tingkat penjualan KFC Kota Magelang
dikarenakan pada kategori usia tersebut
kebanyakan responden sudah bekerja tetapi Bulan Tingkat penjualan (Rp)
belum menikah sehingga beban yang harus Oktober 2003 187.635.187
ditanggung pun lebih ringan dibandingkan usia November 2003 327.906.956
responden yang lebih tua. Sedangkan Desember 2003 269.100.956
berdasarkan tingkat pendapatan responden Januari 2004 254.879.645
memperlihatkan bahwa tingkat pendapatan
Februari 2004 182.306.936
konsumen yang membeli produk KFC Kota
Maret 2004 187.924.051

740
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Analisis data dilakukan dengan analisis Uji regresi linier berganda secara parsial
regresi berganda untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh efektivitas produk (X1), Dari analisis yang telah dilakukan untuk
kebijakan harga (X2), kebijakan promosi (X3), variabel X1 (kebijakan produk) diperoleh nilai
dan kebijakan distribusi (X4), terhadap t hitung adalah 0.083<t tabel (1.667), maka
keputusan pembelian konsumen terhadap keputusan pengujian menerima Ho dan
produk KFC Kota Magelang. Dari pengolahan menolak Ha yang berarti bahwa kebijakan
data output SPSS diperoleh nilai koefisien produk secara parsiil tidak mempunyai
regresi yang pada Tabel 3, sedangkan model pengaruh terhadap keputusan beli konsumen.
regresi linier berganda sebagai berikut: Kondisi dikarenakan banyak sekali perusahaan
Y=1.216+0.012X1+0.315X2–0.025X3+0.280X4
lain sejenis yang menjual produk sama
sehingga responden membeli produk KFC
bukan karena keistimewaan produk tetapi
Uji regresi serempak karena adanya pertimbangan lain seperti
pelayanan yang diberikan serta harga yang
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ditawarkan. Pengujian secara parsiil terhadap
apakah variabel marketing mix yang terdiri dari variabel X2 (kebijakan harga) diperoleh nilai t
efektivitas kebijakan produk, harga, promosi hitung (3.274)>t tabel (1.667), maka keputusan
dan distribusi secara serentak mampu memberi pengujian menolak Ho dan menerima Ha yang
pengaruh terhadap keputusan pembelian berarti efektivitas kebijakan harga mempunyai
konsumen. Dari analisis yang telah dilakukan pengaruh terhadap keputusan beli konsumen.
diperoleh nilai F hitung (8.094)>F tabel (2.51), Kebijakan harga yang ditawarkan oleh
maka keputusan pengujian menolak Ho dan KFC mampu mempengaruhi keputusan beli
menerima Hl yang berarti bahwa kebijakan konsumen karena KFC dalam menentukan
Marketing mix secara bersama-sama harga telah disesuaikan dengan pendapatan
(serempak) memberi pengaruh pada keputusan masyarakat sehingga harga yang ditawarkan
beli konsumen. Nilai R2 = 0.302 hal ini berarti oleh KFC dapat menjangkau masyarakat segala
hanya sebesar 30,2% variabel independent lapisan dan juga mampu bersaing dengan
(produk, harga, promosi, dan kebijakan perusahaan lain sejenis. Selain itu potongan
distribusi) yang mempengaruhi keputusan harga diwaktu tertentu serta adanya paket-
pembelian konsumen terhadap produk KFC paket menu yang ditawarkan KFC dengan
Kota Magelang, sisanya sebesar 69,8% harga murah juga menjadi pertimbangan bagi
dipengaruhi variabel lain. Hal ini dikarenakan konsumen untuk membeli produk KFC.
konsumen dalam mengambil keputusan Dari analisis yang telah dilakukan untuk
membeli di KFC tidak lagi mempertimbangkan variabel X3 (kebijakan promosi) diperoleh
alasan pelaksanaan “Marketing mix” tetapi nilai t hitung adalah 0.178<t tabel (1.667),
konsumen lebih melihat pada “brand image” maka keputusan pengujian menerima Ho dan
dan nilai “prestise” yang diperoleh dengan menolak Ha yang berarti bahwa kebijakan
membeli produk KFC. Merk suatu produk promosi secara parsiil tidak mempunyai
yang sudah terkenal akan menarik minat pengaruh terhadap keputusan beli konsumen.
konsumen untuk membelinya, dengan Kondisi ini dikarenakan promosi yang
mengkonsumsi produk tersebut akan dilakukan oleh pihak KFC intensitasnya
meningkatkan status seseorang. kurang, baik itu melalui media cetak

Tabel 3. Model regresi linier berganda

Model B Error Beta t Sig


Constant 1.216 0.587 - 2.070 0.042
X1 1.155 0.138 0.010 0.083 0.934
X2 0.315 0.096 0.406 3.274 0.002
X3 -2.463 0.138 -0.020 0.178 0.859
X4 0.280 0.138 0.239 2.024 0.046

741
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

maupun elektronik. Isi pesan yang disampaikan memuaskan. Selain itu untuk mengetahui
melalui media promosi kurang dimengerti dan keinginan dan kebutuhan konsumen, KFC
tidak mampu menarik lebih banyak minat beli selalu membuka diri bagi setiap keluhan atau
konsumen, dan bentuk promosi yang dibuat rasa ketidakpuasan konsumen. Menanggapi
KFC kurang variatif. banyaknya restoran sejenis dengan menjual
Pengujian secara parsiil terhadap variabel produk yang sama, KFC mencoba
X4 (kebijakan distribusi) diperoleh nilai t memenangkan persaingan dengan tidak hanya
hitung (2.024)>t tabel (1.667), maka keputusan menjual produk tetapi juga menjual pelayanan,
pengujian menolak Ho dan menerima Ha yang artinya pelayanan yang baik, ramah, cepat,
berarti efektivitas kebijakan distribusi serta sesuai dengan keinginan konsumen dan
mempunyai pengaruh terhadap keputusan beli diharapkan akan menjadi pertimbangan tertentu
konsumen. Kebijakan distribusi yang bagi konsumen untuk memilih membeli produk
diterapkan oleh KFC efektif dalam KFC.
mempengaruhi keputusan beli konsumen Berdasarkan tinjauan teoritis mengenai
karena dalam mendistribusikan produk ke pengaruh efektivitas dari pelaksanaan
konsumen melibatkan adanya tempat dan marketing mix yang terdiri dari variabel
pelayanan yang terbaik kepada konsumen. product, price, promotion, serta place terhadap
Antara lain dengan keramahan, kerapian, keputusan beli konsumen, dapat disusun
kecepatan, dan ketepatan pelayanan sesuai kerangka pemikiran (Gambar 1).
dengan keinginan konsumen. Selain itu untuk
menciptakan kenyamanan konsumen, KFC
menyediakan tempat yang selalu bersih, rapi, KESIMPULAN
desain interior dan eskterior yang bagus dan
dilengkapi fasilitas yang lengkap seperti: Dari hasil analisis terhadap data penelitian
musik, fasilitas bermain anak, wastafel, toilet dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
dan area parkir yang luas. secara serempak efektifias marketing mix yang
KFC Kota Magelang dalam menarik terdiri dari variabel produk, harga, distribusi,
konsumen mempunyai strategi pemasaran serta promosi memiliki pengaruh terhadap
melalui pelaksanaan marketing mix secara keputusan beli konsumen, tetapi secara parsial
efektif yang terdiri dari 4 variabel yaitu: hanya ada 2 variabel yang berpengaruh yaitu
produk, harga, promosi, dan pelayanan. Produk harga dan distribusi, sedangkan variabel
yang ada di KFC lengkap, harga yang produk dan promosi secara individu tidak
ditawarkan murah, promosi dibuat memiliki pengaruh terhadap keputusan beli
dalamberbagi media, serta pelayanan yang konsumen.

Product
Efektivitas
Marketing mix Price Pelaksanaan

Promotion

Keputusan beli
Place Konsumen

Gambar 1. Kerangka pemikiran pengaruh kebijakan marketing mix terhadap keputusan beli konsumen

742
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

DAFTAR PUSTAKA KOTLER, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi


Millenium, Diterjemahkan Andi Teguh.
GITOSUDARMO, I. 1994. Manajemen Pemasaran. Penerbit PT Prehalindo, Yogyakarta
Cetakan I, Penerbit BPFE, Yogyakarta SWASTHA, B. dan H. HANDOKO. 1993. Analisis
HANDAYANI, M. dan MUKSON. 2004. Analisis perilaku konsumen. PT Penerbit Liberty,
Efektivitas Bauran Pemasaran terhadap Yogyakarta.
Konsumsi Nugget di Kota Semarang. J.
Pengembangan Peternakan Tropis, spesial
edition 2004.

743

Anda mungkin juga menyukai