Anda di halaman 1dari 3

PNEUMOTORAKS

No. Dokumen : SPO/IX/KB-00/04/16


SPO No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 4 April 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas II
PURWOKERTA Dr Maria
UTARA Valentina
197208122002
122004
1. Pengertian Pneumotoraks adalah kondisi dimana terdapat udara bebas
dalam rongga pleura. Insiden pneumotoraks sulit diketahui
karena episodenya banyak yang tidak diketahui. Umumnya
pria lebih banyak dari wanita.
2. Tujuan Supaya memahami dan melakukan tindakan dengan tepat
dan benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas II Purwokerto Utara

4. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang


Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur a. Peralatan
1) Infus set Abbocath 14
2) Tabung oksigen
3) Kanul hidung
4) Sungkup sederhana
5) Lidocaine 2%
6) Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc, 20 cc, 50 cc
7) Three-way
8) Botol bervolume 500 cc
b. Langkah – Langkah
1) Menanyakan Keluhan Pasien
a) Pneumotoraks dapat menimbulkan keluhan
atau tidak. Keluhan yang dapat timbul adalah
sesak napas, yang dapat disertai nyeri dada
pada sisi yang sakit. Nyeri dada tajam, timbul
secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika menarik
napas dalam atau terbatuk. Keluhan timbul
mendadak ketika tidak sedang aktivitas.
b) Faktor risiko (Infeksi, misalnya: tuberkulosis,
pneumonia, Trauma ,Merokok
c. Melakukan Pemeriksaan Fisik
1) Gejala klinis (Hiperkapnia, Hipotensi, Takikardi ,
Perubahan status mental)
2) Pemeriksaan fisik paru :
a) Inspeksi paru, tampak sisi yang sakit lebih
menonjol dan tertinggal pada pernapasan
b) Palpasi paru, suara fremitus menurun di sisi
yang sakit
c) Perkusi paru, ditemukan suara hipersonor dan
pergeseran mediastinum ke arah yang sehat
d) Auskultasi paru, didapatkan suara napas yang
melemah dan jauh
d. Melakukan Pemeriksaan Penunjang:
1) Foto toraks, didapatkan garis penguncupan paru
yang sangat halus (pleural line), dan gambaran
avaskuler di sisi yang sakit. Bila disertai darah atau
cairan lainnya, akan tampak garis mendatar yang
merupakan batas udara dan cairan (air fluid level).
2) Pulse oxymetry. Pemeriksaan ini tidak untuk
menegakkan diagnosis, namun untuk menilai
apakah telah terjadi gagal napas.
e. Melakukan Pemeriksaan Diagnosa Klinis
1) Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan untuk diagnosis definitif
dengan pemeriksaan penunjang
2) Komplikasi
a) Kegagalan respirasi
b) Kegagalan sirkulasi
c) Kematian
f. Penatalaksanaan
1) Oksigen
2) Jika ada tanda kegagalan sirkulasi, dilakukan
pemasangan IV line dengan cairan kristaloid
3) Rujuk
g. Melakukan Konseling dan Edukasi
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai:
1) Bahaya dan komplikasi pneumotoraks
2) Pertolongan kegawatdaruratan pada pneumotoraks
3) Perlunya rujukan segera ke RS
h. Kriteria Rujukan
Segera rujuk pasien yang terdiagnosis pneumotoraks,
setelah dilakukan penanggulangan awal.

6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait BP UMUM

8.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai