Anda di halaman 1dari 20

STEP 1

1. nulliparous : seorang wanita yg belum melahirkan dengan usia kehamilan >20 mg


atau blum pernah melahirkan janin yg belum mampu hidup di luar kehamilan
2. tanner stage : an objective classification system that provides use to tract development
and sequence of secondary sex characteristic of children during puberty
a. standar suatu tingkat kematangan sexual yg mengglongkan perempuan
berdasarkan payudara B1-B5 , dan rambut pubis P1-P5 serta menggolongkan
testis G1-G5 dan penis , rambut pubis P1 –P5
3. afebrile : penurunan suhu tubuh dibandingkan suhu sebelumnya disertai gejala klinis
yg smkn memburuk
STEP 7

1. Bagaimana fisiologis dari keputihan ?


 Keputihan fisiologisBerupa cairan jernih, tidak berbau dan tidak gatal,
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
Keputihan yang fisiologis terjadi pada:
a. Bayi baru lahir kira-kira 10 hari, hal ini karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron sang ibu.
b. Masa sekitar menarche atau pertama kali datang haid.
c. Setiap wanita dewasa yang mengalami kegairahan seksual, ini
berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi saat
senggama.
d. Masa sekitar ovulasi karena produksi kelenjar-kelenjar mulut rahim.
e. Kehamilan yang menyebabkan peningkatan suplai darah ke daerah
vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput
lendir vagina.
 Keputihan patologisCairan eksudat yang berwarna, mengandung banyak
leukosit, jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas,
sehingga seringkali menyebabkan luka akibat garukan di daerah mulut vagina
Keputihan patologis terjadi disebabkan oleh:
a. InfeksiTubuh akan memberikan reaksi terhadap mikroorganisme
yang masuk ini dengan serangkaian reaksi radang.
Penyebab infeksi yakni:
 Jamur
Candida albicans adalah jamur paling sering menyebabkan
keputihan. Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan
infeksi jamur Candida sp. seperti pemakaian obat antibiotika
atau kortikosteroid yang lama, kehamilan, kontrasepsi
hormonal, penyakit diabetes mellitus, penurunan kekebalan
tubuh karena penyakit kronis, selalu memakai pakaian dalam
ketat dan dari bahan yang sukar menyerap keringat
 Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan keputihan adalah Gonococcus
sp. Clamydia trachomatis, Gardnerella sp. dan Treponema
pallidum.
 Parasit
Parasit yang sering menyebabkan keputihan adalah
Trichomonas vaginalis. Penularannya yang paling sering adalah
dengan koitus.
 Virus
Sering disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) dan
Herpes simplex. HPV ditandai dengan kondiloma akuminata,
cairan berbau dan tanpa rasa gatal.
b. Benda asing
Kondom yang tertinggal atau pesarium untuk penderita hernia atau
prolapse uteri dapat merangsang sekret vagina berlebih. Selain itu bisa
juga disebabkan oleh sisa pembalut atau kapas yang tertinggal.
c. Neoplasma jinak
Keputihan yang timbul disebabkan oleh peradangan yang terjadi
karena pertumbuhan tumor jinak ke dalam lumen.
d. Kanker
Gejala keputihan yang timbul ialah cairan yang banyak, berbau busuk,
serta terdapat bercak darah yang tidak segar. Darah yang keluar
disebabkan oleh tumor yang masuk ke dalam lumen saluran genitalia
kemudian tumbuh secara cepat dan abnormal, serta mudah rusak
sehingga terjadi pembusukan dan perdarahan. Biasanya darah keluar
sesudah hubungan seks atau setelah melakukan penyemprotan
vagina/douching. Keputihan abnormal ini disertai rasa tidak enak di
perut bagian bawah, terjadi gangguan haid, sering demam, dan badan
bertambah kurus, pucat serta lesu, lemas dan tidak bugar
e. Menopause
Pada wanita menopause, hormon estrogen telah berkurang sehingga
lapisan vagina menipis/menjadi kering, menyebabkan gatal yang
memicu untuk terjadinya luka kemudian infeksi. Namun keputihan
juga bisa muncul bercampur darah (senile vaginitis).

2. mengapa di dapatkan cairan kuning kehijauan disertai bau busuk , dan strawberry
appearance ?
 warna kuning kehijauan = Trichomoniasis vaginalis
 warna kekuningan disertai spt susu dan dihirup tdk berbau = Candida albicans
dan gambar

 warna abu gelap , homogeny , dan fishy odor = Gardnella vaginosis


 secret vagina berapa hari ?
 Bacterial vaginosis
3. mengapa keluar secret vagina lebih 2 minggu ?
 kpn secret vagina dihasilkan banyak pada
 wanita normal ada vaginal discharge pada hari keberapa ( seblum/ sesudah
menstruasi) ?
4. mengapa pasien mengeluhkan vagina gatal, terasa panas ,dan kesakitan ? terjawab
pada patofisiologi
5. apa hubungan dokter menanyakan kelainan pasien dengan obat kontrasepsi oral ?
 klasifikasi kontrasepsi :hormonal dan non hormonal
 Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode
kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode
Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu
basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana
dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida.
 Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu
kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik)
dan yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal
kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik
dan implant.
 Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
AKDR yang mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan
yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu
Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung
Leuonorgestrel.
 Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif
Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering
dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong
atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama
vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas
deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
 Kontrasepsi Hormonal
A. Definisi Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode
kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah
terjadinya konsepsi. Kontrasepsi hormonal merupakan
kontrasepsi dimana estrogen dan progesteron memberikan
umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus
sehingga terjadi hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi.
B. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Hormonal
Hormon estrogen dan progesteron memberikan umpan
balik, terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga
terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses
ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat
menghambat pengeluaran Folicle Stimulating Hormone (FSH)
sehingga perkembanagan dan kematangan Folicle De Graaf
tidak terjadi. Di samping itu progesteron dapat menghambat
pengeluaran Hormone Luteinizing (LH). Estrogen
mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencapai
uterus endometrium yang belum siap untuk menerima
implantasi
Selama siklus tanpa kehamilan, kadar estrogen dan
progesteron bervariasi dari hari ke hari. Bila salah satu hormon
mencapai puncaknya, suatu mekanisme umpan balik (feedback)
menyebabkan mula-mula hipotalamus kemudian kelenjar
hypophyse mengirimkan isyarat-isyarat kepada ovarium untuk
mengurangi sekresi dari hormon tersebut dan menambah
sekresi dari hormon lainnya. Bila terjadi kehamilan, maka
estrogen dan progesteron akan tetap dibuat bahkan dalam
jumlah lebih banyak tetapi tanpa adanya puncak-puncak siklus,
sehingga akan mencegah ovulasi selanjutnya. Estrogen bekerja
secara primer untuk membantu pengaturan hormon realising
factors of hipotalamus, membantu pertumbuhan dan
pematangan dari ovum di dalam ovarium dan merangsang
perkembangan endometrium. Progesteron bekerja secara primer
menekan atau depresi dan melawan isyarat-isyarat dari
hipotalamus dan mencegah pelepasan ovum yang terlalu dini
atau prematur dari ovarium, serta juga merangsang
perkembangan dari endometrium.
Adapun efek samping akibat kelebihan hormon
estrogen, efek samping yang sering terjadi yaitu rasa mual,
retensi cairan, sakit kepala, nyeri pada payudara, dan fluor
albus atau keputihan. Rasa mual kadang-kadang disertai
muntah, diare, dan rasa perut kembung. Retensi cairan
disebabkan oleh kurangnya pengeluaran air dan natrium, dan
dapat meningkatkan berat badan. Sakit kepala disebabkan oleh
retensi cairan. Kepada penderita pemberian garam perlu
dikurangi dan dapat diberikan diuretik. Kadang- kadang efek
samping demikian mengganggu akseptor, sehingga hendak
menghentikan kontrasepsi hormonal tersebut. Dalam kondisi
tersebut, akseptor dianjurkan untuk melanjutkan kontrasepsi
hormonal dengan kandungan hormon estrogen yang lebih
rendah. Selain efek samping kelebihan hormon estrogen,
hormon progesteron juga memiliki efek samping jika dalam
dosis yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan tidak
teratur, bertambahnya nafsu makan disertai bertambahnya berat
badan, acne (jerawat), alopsia, kadang-kadang payudara
mengecil, fluor albus (keputihan), hipomenorea. Fluor albus
yang kadang-kadang ditemukan pada kontrasepsi hormonal
dengan progesteron dalam dosis tinggi, disebabkan oleh
meningkatnya infeksi dengan candida albicans
Komponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung,
tegang, retensi air, dan garam, berat badan bertambah,
menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi,
meningkatkan pengeluaran leukorhea, dan menimbulkan
perlunakan serviks. Komponen progesteron menyebabkan
payudara tegang, acne (jerawat), kulit dan rambut kering,
menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram
C. Macam-Macam Kontrasepsi Hormonal
 Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal
estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil oral
akan menekan hormon ovarium selama siklus
haid yang normal, sehingga juga menekan
releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah
ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk
mencegah ovulasi, tetapi juga menimbulkan
gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan
palsu) seperti mual, muntah, payudara
membesar, dan terasa nyeri
2) Efektivitas
Efektivitas pada penggunaan yang sempurna
adalah 99,5- 99,9% dan 97%
3) Jenis KB Pil
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengamdung hormon
aktif estrogen atau progestin, dalam
dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi
hormonnya konstan setiap hari.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan
21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis
berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif,
dosis hormon bervariasi.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen atau progestin, dengan tiga
dosis yang berbeda 7 tablet tanpa
hormon aktif, dosis hormon bervariasi
setiap hari
4) Cara kerja KB Pil
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
c) Mengentalkan lendir serviks
d) Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi ovum akan terganggu.
5) Keuntungan KB Pil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
Dapat digunakam sebagai metode jangka
panjang
Dapat digunakan pada masa remaja hingga
menopouse
Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil
dihentikan
Membantu mencegah: kehamilan ektopik,
kanker ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, acne, disminorhea.
6) Keterbatasan KB Pil
Amenorhea
Perdarahan haid yang berat
Perdarahan diantara siklus haid
Depresi
Kenaikan berat badan
Mual dan muntah
 Kontrasepsi Suntik
1) Efektivitas kontrasepsi Suntik.
kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai
efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan
per 100 perempuan per tahun, jika
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan. DMPA maupun
NET EN sangat efektif sebagai metode
kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100 wanita akan
mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian
DMPA dan 2 per 100 wanita per tahun
pemakain NET EN
2) Jenis kontrasepsi Suntik
dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA),
mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap tiga bulan dengan cara
di suntik intramuscular (di daerah
pantat).
b) Depo Noretisteron Enantat (Depo
Noristerat), mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap
dua bulan dengan cara di suntik
intramuscular (di daerah pantat atau
bokong)
3) Cara kerja kontrasepsi Suntik
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis
dan atrofi
d) Menghambat transportasi gamet oleh
tuba falloppii.
4) Keuntungan kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka
panjang, tidak berpengaruh pada hubungan
seksual, tidak mengandung estrogen sehingga
tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak
mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil,
klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun
sampai perimenopause, membantu mencegah
kanker endometrium dan kehamilan ektopik,
menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan
mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
 Kontrasepsi Implant
1) kontrasepsi Implant yaitu:
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun
untuk Jedena, Indoplant, atau Implanon
b) Nyaman
c) Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi Pemasangan dan pencabutan
perlu pelatihan
d) Kesuburan segera kembali setelah
implan dicabut
e) Efek samping utama berupa perdarahan
tidak teratur, perdarahan bercak, dan
amenorea
f) Aman dipakai pada masa laktasi
2) Jenis kontrasepsi Implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik
lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi
dengan 3,6 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih
lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68
mg 3- Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2
batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3
tahun.
3) Cara kerja kontrasepsi Implant
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
6. bagaimana hubungan antara umur dengan keluhan di scenario?
7. apa saja klasifikasi tanner stage ?
8. bagaimana patofisiologis dari keputihan ?
9. bagaimana alur diagnosis ?
 Anamnesis
a. karakteristik secret
b. bau
c. warna
d. konsistensi
e. tanda berhubungan ( gatal, dyspareunia)
f. factor predisposisi( hamil, kontrasepsi, riwayata hub seksual, )
g. riwayat penyakit skrg
h. social ekonomi (hygiene)
i. alergi
 pemeriksaan fisik
a. inspeksi genitalia eksterna ( discharge, laserasi, ulcus )
b. palpasi ( massa, goyang servix)
c. px.speculuminspekulo pada dinding vagina untuk melihat
warna dari cairan
 px penunjang
a. kultur ( GOLD STANDARD)
b. uji antibiotic ( resisten obat )
c. mikrobiologi dgn preparat basah di mikroskop ( + KOH  bau
tajam  Trichomonas dan bacterial vaginosis, pada Tricho
flora normal turun / tidak ada ), dan juga bisa lihat
morfologinya
d. PCR ( sdg dikembangkan)

10. apa DD dan diagnosis ?


Ciri ciri Bacterial vaginosis Trichomoniasis Candidiasis
Keputihan Warna abu Warna kuning Putih keju, susu
homogen kehijauan dan
berbusa
bau Amis Spt telur busuk Tdk mengganggu
Gram -, clue cell, tidak Tidak dianjurkan , Pseudohifa
ada PMN karena parasit
trichomonas
Ph 4,5 -5,5 5-6 < 4,5
Tes amin/ tes sniff + Blm bisa ditentukan -
PF Lokasi di vagina Servix Mukosa vagina
dan sekitar vagina
Gambaran klinis Kemerahan dan Duh tubuh vagina , Kemerahan pada
edem pada vulva , dan cervix mukosa vagina ,
duh tubuh pada mengalami dan pembengkakan
epitel vagina,peradangan dan pada vulva, labia
dyspareunia nyeri, strawberry dan ada vagina
appearance trush
Keluhan Rasa terbakar dan Gatal , dyspareunia Pruruitus , rasa
gatal , eritem , nyeri, panas, dan nyeri
edem pada labia BAK
Px lab Sediaan basah Sediaan basah - Kertas lakmus (
terlihat clue cell, ph < 4,5 )
tes amin + - Apusan duh
vagina terlihat
pseudohifa
- kultur

11. apa etiologi dari scenario ?


12. bagaimana tata laksana dari scenario ?
Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) merekomendasikan
regimen untuk mengobati Trichomoniasis adalah metronidazol 2 gram secara oral
diberikan dalam dosis tunggal. Angka kesembuhan sekitar 90-95%. Rejimen alternatif
adalah metronidazol 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Jika perawatan gagal, pasien
harus kembali diobati dengan metronidazole 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Jika
gagal lagi, pasien harus diobati dengan 2 gram metronidazole sekali sehari selama 3-5
hari. Baik metronidazole atau tinidazol, sebuah nitroimidazole generasi kedua dalam 2
gram dosis tunggal oral, atau metronidazole 400 mg 2 kali sehari selama 5-7 hari
digunakan jika dosis tunggal gagal.
Tinidazol adalah nitroimidazole generasi kedua dengan aktivitas terhadap
bakteri protozoa dan anaerobik. Dosis 2 gram tinidazol setara dengan 2 gram dosis
metronidazol. Tinidazol memiliki eliminasi paruh plasma dua kali lipat dari
metronidazole dan menembus lebih baik ke dalam jaringan reproduksi laki-laki
daripada metronidazole. Untuk semua kasus di mana perawatan metronidazole awal
gagal, harus diperhatikan faktor berupa; kepatuhan minum obat jelek dan infeksi
ulang dari pasangan seksual laki-laki yang tidak diobati dan biasanya tanpa gejala.
Kemungkinan metronidazol dapat inaktif oleh bakteri vagina, sehingga pemberian
amoksisilin 250 mg 3 kali sehari atau eritromisin 250 mg 4 kali sehari selama 5-7 hari
dapat diberikan sebelum atau bersamaan dengan pengobatan ulang dengan
metronidazol
Efek samping untuk metronidazol termasuk mual, muntah, rasa logam, dan
gangguan pencernaan, dan biasanya dapat sembuh dengan sendiri. Pasien yang
memakai metronidazol tidak boleh mengkonsumsi alkohol selama pengobatan dan
setidaknya 48 jam kemudian karena dapat terjadi reaksi seperti disulfiram.
Metronidazole harus dihindari pada trimester pertama kehamilan dan selama
menyusui. Pesarium clotrimazole lokal dapat digunakan untuk mengurangi gejala
gejala selama periode ini. Setelah trimester pertama, pengobatan metronidazol
sistemik akhirnya akan dibutuhkan untuk mengobati infeksi. Tinidazol tidak
dianjurkan pada kehamilan dan menyusui, atau pada pasien dengan dyskrasia darah
atau gangguan neurologis aktif
13. bagaimana prognosis dari scenario ?
14. apa komplikasi dari scenario ?
Komplikasi trikomoniasis tersering pada wanita adalah pelvic inflammatory
disease (PID) dan pada wanita hamil yang terinfeksi sering mengalami ruptur
membrane yang prematur, bayi lahir premature atau bayi lahir dengan berat badan
rendah. Pada laki-laki pula komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis,
ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas. Infeksi T.vaginalis turut meningkatkan
resiko mendapat infeksi HIV, gonnorhoea dan Chlamydia.
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat diobati jika
didiagnosa awal. Maka penting agar masryarakat umum untuk mengetahui tentang
trikomoniasis agar komplikasi penyakit ini dapat dihindari dan mengurangkan resiko
penularan HIV.

Anda mungkin juga menyukai