Anda di halaman 1dari 4

Pertamina merupakan badan usaha yang bergerak di bidang oil dan gas.

Di dalam industry oil dan gas


khususnya Pertamina, terdapat 3 proses bisnis utama yang menjadi objek pengenaan pajak di Indonesia, yaitu:
1. Upstream
Segmen hulu industri ini, sering disebut eksplorasi & produksi. Perusahaan akan mencari daerah prospektif
untuk potensi minyak dan gas bumi dan melakukan tes geologi yang disebut tes seismik, untuk menentukan
ukuran dan komposisi sumber daya.
2. Midstream
Seringkali digabungkan dengan segmen hilir, sektor midstream melibatkan transportasi, penyimpanan dan
pemasaran berbagai produk minyak dan gas bumi. Bergantung pada komoditas dan jarak yang ditempuh,
pilihan transportasi dapat bervariasi dari jaringan pipa konektor kecil hingga kapal kargo besar yang
membuat trans-ocean crossings
3. Downstream
Sektor hilir melibatkan pemurnian dan pengolahan hidrokarbon menjadi produk yang dapat digunakan
seperti bensin, bahan bakar jet dan diesel. Proses pemurnian adalah proses kimia kompleks yang
membantu memisahkan ratusan molekul hidrokarbon menjadi bentuk yang berguna. Pabrik petrokimia juga
memecah hidrokarbon menjadi senyawa kimia yang digunakan untuk menciptakan segudang produk mulai
dari plastik hingga obat-obatan.

Specific Tax Obligation-Oil & Gas Industry pada Pertamina adalah:


1. Financial Quarterly Report (FQR) related to SPT 1771
Migasi menggunakan cost recovery. FQR tersusun atas 11 report.
1. Report 1 berisi current year, opex, depreciation, lifting, FTP, Cost recovery, lifting price, FTP (FIRST
TRANCE PETROLIUM), DMO (Domestic market obligation / kewajiban untuk pasar local).
2. Report 2A mengenai Invenory dan Reverse Analysis
3. Report 2 : Key Item Analysis
4. Report 3 ; Expenditure Summary
5. Report 3 : Exploration & Development Expenditure Summary
6. Report 8 : Production Expense Analysis
7. Report 11 : Administration Expense Analysis
8. Report 14 : Depreciation Expense
9. Report 15 : Project Status Report
10. Report 16 : Lifting Share Analysis
11. Report 17 : Total Expenditure Summary

PAC : merupakan lapanagan yang masih baru.


TAC: lapangan yang sudah dilakukan ekslpoitasi.
EOR : lapangan yang sedang melakukan produksi namun produksinya sedikit.

2. Pajak Penghasilan Migas berdasarkan PMK 79/2012 tentang Corporate & Dividend Tax (C&D Tax) based
on MoF Regulation No 79/2012
Dividen tax untuk Pertamina dengan tarif 48% ketika dividen diberikan kepada perusahaan luar negeri. Dari
konsep perhitungan C&D KELUAR ECS yaitu entitlement capital statement kemudian baru dihitung C&D tax
calculation.

Sistem yang digunakan untuk tax regulation adalah menggunakan System MySAP to Tax dan saat ini
Pertamina mulai melakukan transformasi terkait perpajakannya dengan mengembangkan system sehingga setiap
aktivitas bisnis yang menjadi objek pajak langsung teridentifikasi dipungut pajak apa saja. Tujuan transformasi
perpajakn ini adalah untuk menghindari terkat sanksi dan denda perpajakan.

Salah satu transformasi pajak Pertamina adalah:


1. SAP
a. ASP : Application Service Provider
b. Pelaporan SPT secara online (e-filing) dengan Ditjen Pajak
c. Monitoring kepatuhan pelaporan pajak dan laporan Penerimaan Negara di Unit dan Anak Perusahaan
2. PNBP ke e-faktur
a. Faktur pajak adalah e-Faktur
b. e-Faktur diterbitkan dan dilaporkan secara otomatis & terintegrasi Sistem Informasi Ditjen Pajak (Host
to Host)/
c. Tidak ada exposure denda pajak dan klaim costumer
3. ICoTR
a. Internal Control over Tax Reporting
b. Memastikan implementasi administrasi pajak atas proses bisnis sesuai ketentuan perpajakan
4. Integrasi Data
a. Kontrol ditjen pajak secara online atas pemenuhan kewajiban pajak pada setiap proses bisnis
Pertamina ( menunjang kegiatan e-audit)
b. Dibuat Aplikasi Web Antara SAP dan Server Ditjen Pajak
5. Auto Tax Equalization
a. Perhitungan ekualisasi beserta analisanya dilakukan menggunakan t-code dan modul My SAP
b. Tax Management System
a. Aplikasi berbasis web untuk monitoring advisory dan litigation
b. Enhancement meliputi Tax Database Management
Supporting of Tax Consultant, Tax Staff or Accounting Software to Comply Tax Regulation
Pertamina saat ini adalah organisasi itu sendiri, dimana Pertamina juga memiliki konsultan pajak dan software
akuntansi yang dapat mendukung proses perpajakan saat ini Tax Assessment Letter/SKP, Tax Collection
Letter/STP adalah ketika Pertamina dilakukan pemeriksaan atas pajaknya oleh DKP dan keluar output berupa SKP
serta STP, maka proses pengembalian pajak (restitusi) terhadap ketidaksetujuan Pertamina terhadap SKP dan STP,
maka atas kelebihannya dilakukan pengembalian pajak pada proses Keberatan,Banding Analysis of Tax
Compliance dimana Pertamina mendapat predikat Wajib Pajak dengan Tingkat Kepatuhan Tertinggi atau “The Most
Compliance Tax Payer” menurut Dirjen Pajak. Analysis of Tax Management Practice Pertamina dapat ditunjukkan
dengan melakukan Tax Management & Mapping serta Material Management. Tax management & mapping dilakukan
terhadap setiap kegiatan bisnis sebagai objek perpajakan Indonesia yang dikelopokkan berdasarkan sifat pajaknya.
Sedangkan Material Management adalah dengan melakukan filling yang rapih dan sistematis terakit faktur maupun
bukti potong pajak setiap tahun berjalan.
Mapping dan system withholing tax Pertamina adalah sebagai berikut:
1. PPh pasal 4 (2)- final
Obyek PPh Ps.4(2) : Persewaan & Pengalihan hak atas anah dan/atau Bangunan, Penghasilan Usaha
Jasa konstruksi, Bunga deposito, tabungan/jasa giro, Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, bunga
diskonto Obligasi yang dijual di pasar modal, Hadiah dan Undian, transaksi penjualan Saham di Bursa
2. PPh pasal 26- final
Obyek PPh 26 : Bunga, Deviden, Royalti, Hadiah , keuntungan pembebasan utang, Sewa Aset, dan jasa
lain yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri (20% atau Tax Treaty)
3. PPh pasal 23- non final
Obyek PPh 23 : Bunga, Deviden, Royalti, Hadiah (15%), Sewa Aset, dan jasa lain sebesar (2%)
4. PPh pasal 15- final dan non final
Obyek PPh 15 : Jasa Pelayaran Dalam Negeri (1,2%) luar negeri (2,64%) dan Jasa Penerbangan dalam
dan luar negeri (1,8%)
5. PPh pasal 21- final/ non final
Obyek PPh 21 : Penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Orang
Pribadi (tarif pasal 17, progresif (5% , 15%, 25%, 30%)
6. PPh pasal 22/- final/ non final
Obyek PPh 22 : penjualan produk (0,25%, 0,3%), pembelian (1,5%), impor (2,5%, 7,5%)
7. PPN
Objek PPn: terkait dengan penyerahan BKP maupun JKP dalam kegiatan bisnis PT Pertamina (10%)

UNIVERSITAS INDONESIA

RESUME KULIAH UMUM PERPAJAKAN 2

“OIL & GAS INDUSTRY – PERTAMINA”


TUGAS AKHIR

ST FAUZIYAH NURUL AMRI MH

1606953493

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKSTENSI AKUNTANSI

DEPOK

MEI 2017

Anda mungkin juga menyukai