Anda di halaman 1dari 7

ISI KITAB TAURAT

Kitab Taurat

Kitab suci taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Musa a.s. ketika sedang
bermunajat di bukit thursina gurun sinai.

Taurat berdasarkan bahasa ibrani memiliki pengertian atau arti definisi undang-undang, syariat atau
peraturan.

Menurut buku "pelajaran agama islam" yang ditulis oleh Prof. Dr. Hamka mantan ketua MUI / majelis
ulama indonesia, Kitab taurat memiliki 10 hukum pokok atau the ten commandments yaitu berisi point-
point sebagai berikut :

1. Mengakui keesaan Allah SWT

2. Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai dengan makhluk-
makhluknya

3. Larangan menyebut Allah dengan sia-sia

4. Memuliakan hari sabtu

5. Menghormati ayah dan ibu

6. Larangan membunuh sesama manusia

7. Larangan berzina

8. Larangan mencuri

9. Larangan menjadi saksi yang berdusta

10. Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu (Zabur, Taurat, Injil), serta

mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.


Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya,dan merekalah orang-orang yang
beruntung. (Q.S 2 :4-5)

A. Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini
berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT. “Dan sesungguhnya Kami telah
mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa. ” (QS. Al Baqarah: 87). “Dan Kami berikan kepada Musa
kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).

Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia/Al Kitab
(terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya Perjanjian Lama
(Old Testament). Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as.
dan dibagi menjadi lima kitab:

1. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa serta
dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf as.

2. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi
Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40
tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.

3. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.

4. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada zaman Nabi
Musa as.

5. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan
pengulangan kumpulan peraturan.
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani: “Thora” yang berarti syariat atau hukum. Kitab Taurat itu sendiri
memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas
kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang
diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina.

Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah (keyakinan) dan asas-asas syariat
(kebaktian) itu termuat dalam kitab Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21. Sepuluh
Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:

1. keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.

2. larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan
makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.

3. perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat

4. perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)

5. perintah menghormati ayah-ibu

6. larangan membunuh sesama manusia

7. larangan berbuat cabul (mendekati zina)

8. larangan mencuri

9. larangan berdusta (menjadi saksi palsu)


10. larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.

Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu lain
tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam menyiarkan ajaran
tersebut, Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.

Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi kitab Taurat
telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian firman Allah SWT dalam kitab tersebut mereka gelapkan,
sebagaimana telah diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan mereka tidak memuliakan Allah
dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada
manusia.” Jawablah (ya Muhammad): “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa
sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembarann-lembaran kertas yang
bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal
telah diajarkan apa yang kamu dan bapak-bapak kamu belum ketahui.” Katakanlah: “Allah (telah
menurunkannya)”. Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. Al An’am: 91)
Maksudnya Nabi Muhammad saw disuruh meninggalkan orang-orang yang mempermainkan agama
setelah menyampaikan petunjuk yang benar.

Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya. Firman
Allah SWT. “Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka
memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75) Ayat ini menegaskah bahwa di antara
orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara lain yang berhubungan dengan kerasulan
Muhammad saw.

Setelah adanya perubahan isi dalam kitab Taurat tersebut, masihkah kita wajib mempercayainya? DSalah
satu cara menyikapi kitab Taurat seperti yang diterangkan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim
Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.

“… Oleh karena itu keimanan umat Islam dengan Taurat sebagai satu di antara kitab-kitab suci yang
diwahyukan sebelum Al-Qur’an, sudah cukup dalam bentuk membenarkan berita Al-Quran dan hadits
Nabi, bahwa dulu Nabi Musa menerima firmann-firman Tuhan, yang dinamakan dengan Taurat. Sebagian
firman-firman yang disampaikan kepada Musa itu disebutkan dalam Al-Quran dan apa yang disebutkan
Al-Quran itu tentu dipercaya sebagai bagian dari kandungan Taurat”.
Taurat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Thora, adalah kitab suci yang diturunkan Allah Ta’ala kepada
Nabi Musa ‘alahissalam untuk membimbing kaumnya yaitu Bani Israil. Hal itu disebutkan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala pada ayat berikut.

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil
(dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, (Q.S. Al-Israa’ : 2)

Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu thora, nabiin, dan khetubiin. Tiga komponen itu
terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (Al-Kitab). Orang-orang Kristen menyebutnya
Old Testament (Perjanjian Lama). Taurat yang terdapat dalam Perjanjian Lama ini terdiri dari lima kitab
yang berasal dari Nabi Musa ‘alaihissalam.

Kitab-kitab itu adalah Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan.

a. Kitab Kejadian (Genesis)

Kitab ini berisi kisah kejadian alam semesta, penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa, turunnya
Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa ke bumi, serta kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam.

b. Kitab Keluaran (Exodus)

Kitab ini berisi kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan Fir’aun di Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa
‘alaihissalam. Kitab ini juga menceritakan keberadaan Nabi Musa ‘alaihissalam di Padang Tiah
(Semenanjung Sinai) selama 40 tahun untuk berdoa kepada Yahwe (Allah Yang Maha Esa). Dalam doa
Nabi Musa ‘alaihissalam, Allah Ta’ala menurunkan Sepuluh Perintah (Ten Commandments).

Adapun isi Sepuluh Perintah (Ten Commandments) tersebut adalah :

1) Hormati dan cintai satu Allah;

2) Sebutlah nama Allah dengan hormat;


3) Kuduskanlah hari Tuhan (Hari Sabat, yaitu hari ke-7 setelah bekerja selama enam hari dalam
seminggu);

4) Hormatilah ibu dan bapakmu;

5) Jangan membunuh;

6) Jangan bercabul;

7) Jangan mencuri;

8) Jangan berdusta;

9) Jangan ingin berbuat cabul;

10) Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

c. Kitab Imamat (Leviticus)

Kitab ini berisi himpunan syariat dalam agama Yahudi.

d. Kitab Bilangan (Numbers)

Kitab ini berisi cacah jiwa turunan dua belas suku bangsa Israil pada masa Nabi Musa ‘alaihissalam.

e. Kitab Ulangan (Deuteronomy)

Kitab ini berisi ulangan kisah dikeluarkannya Bani Israil dari tanah Mesir dan himpunan syariat.

Berikut ini beberapa contoh ajaran dan isi Taurat.

Hai anak Adam! Janganlah engkau takut kepada Sultan atau (penguasa) selama kekuasaan-Ku tetap ada
dan memang kekuasaan-Ku itu kekal dan tidak akan ada habisnya.

Hai anak Adam! Aku menciptakan engkau, supaya engkau beribadah kepada-Ku, maka janganlah engkau
main-main.
Hai anak Adam! Janganlah engkau takut tidak mendapat rezeki, selama simpanan-Ku masih penuh, dan
memang simpanan-Ku itu tidak akan ada habisnya selama-lamanya.

Hai anak Adam! Kau harus melaksanakan kewajiban dan engkau Aku jamin rezekimu, maka jika engkau
menyalahi kewajibanmu kepada-Ku, Aku tetap tidak akan menyalahimu dalam hal rezeki yang layak.

Hai anak Adam! Jika engkau rela dengan rezeki yang Aku berikan kepadamu, berarti engkau telah
memberi ketenteraman kepada badan dan hatimu. Dan jika engkau tidak rela dengan pemberian reeki
dari-Ku, maka dunia akan menguasai dan menunggangimu, seperti binatang buas di padang pasir. Demi
kemuliaan dan keagungan-Ku! Engkau tidak akan mendapat selain apa yang Aku berikan kepadamu, dan
engkau sendiri tercela dalam pandangan-Ku.

Anda mungkin juga menyukai