Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JURNAL

LAPORAN ANALISIS JURNAL “EFEKTIVITAS STRETCHING


TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Nilai Praktik Stase Keperawatan Komunitas

Disusu Oleh:
Nama: Nopalustiyawati, S. Kep
NIM: (PN.17.0117)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

YOGYAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan merupakan cita - cita suatu bangsa yang terlihat dari
peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH) atau Angka Harapan Hidup
(AHH). Namun peningkatan UHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi
epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena
penyakit degeratif (Kemenkes RI, 2013). Salah satu penyakit yang sering dialami lansia
adalah penyakit yang berhubungan dengan nyeri sendi.
Di Amerika sekitar 37 juta penduduk menderita peyakit sendi, yang berarti 1 dari 7
orang Amerika menderita penyakit sendi. Pada kelompok umur >55 tahun, penderita
gangguan sendi lebih banyak pada perempuan dan kebanyakan sakit sendi bentuk
oateoarthritis (Yatim F, 2006). Secara umum prevalensi penyakit sendi di Indonesia sangat
tinggi sebesar 30,3%. Pada usia 45-55 prevalensinya sebesar 46,3%, usia 55-64 sebesar
56,4%, usia 65-74 sebesar 62,9% dan usia lebih 75 sebesar 65,4% (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Depkes RI, 2008).
Data dari Riskesdas (2007) bahwa jumlah penduduk di provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam terdapat 23,1% yang mengalami penyakit sendi yang didiagnosa oleh tenaga
kesehatan dan 34,2% yang mengalami penyakit sendi yang didiagnosa oleh tenaga
kesehatan atau dengan gejala. Sedangkan jumlah penyakit sendi yang diderita oleh lansia
yaitu pada umur 55- 64 tahun berjumlah 28,5% dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan
dan 56,4% dengan diagnosa tenaga kesehatan atau dengan gejala, pada umur 65-75 tahun
berjumlah 33,5% dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 62,9% dengan diagnosa oleh
tenaga kesehatan atau dengan gejala, pada umur 75+ tahun berjumlah 35,1% dengan
diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 65,4% dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan atau
dengan gejala.
Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia, dapat dilakukan dengan farmakologi
maupun nonfarmakologi. Salah satu terapi Snon-farmakologi dapat dilakukan latihan
stretching.
Stretching merupakan suatu aktivitas meregangkan otot untuk meningkatkan
fleksibilitas otot dan jangkauan gerakan persendian. The Crossfit Journal Article (2006)
mengemukakan bahwa stretching sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan
fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat memberikan efek penurunan atau hilangnya rasa
nyeri sendi pada lansia. Latihan ini juga dapat meningkatkan aliran darah, juga
memperkuat tulang.
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh latihan gerak kaki (stretching)
terhadap tingkat nyeri sendi lutut pada lansia yang ada di UPTD Rumoh Seujahtera
Geunaseh Sayang Banda Aceh, sendi lutu merupakan salah satu sendi yang sering
menanggung beban berat badan sehingga nyeri sendi lutut akan berpengaruh dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, Data yang didapatkan di UPTD Rumoh Seujahtera
Geunaseh Sayang Banda Aceh terdapat 70 orang lansia yang terdiri dari laki-laki 24 orang
dan perempuan 46 orang. Yang mengalami nyeri sendi sebanyak 58,6%, Dari jumlah
lansia yang mengalami nyeri sendi, 82,9% mengalami nyeri sendi lutut yang meyebabkan
lansia mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di lingkup UPT Puskesmas
Cangkringan di dusun Ngancar banyak pasien lansia yang mengeluhkan rasa sakit.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di lingkup UPT Puskesmas
Cangkringan di dusun Ngancar, pasien lansia lebih cenderung mengatasi nyeri dengan cara
kompres air dingin/ kompres jahe pada lutut, dan sendi karena lebih simpel. Hal ini
mengakibatkan saya ingin merubah cara tersebut dengan cara stretching/ senam lansia.
Oleh sebab itu saya tertarik untuk menganalisis jurnal yang berjudul “Efektivitas
Stretching terhadap Penurunan Nyeri sendi lutut Pada Lansia”. Hasil analisis jurnal ini
diharapkan dapat mengetahui seberapa manfaat metode stretching dalam mengatasi
masalah lansia di lingkup UPT Puskesmas Cangkringan di dusun Ngancar.
BAB II
ISI JURNAL

Efektivitas Stretching terhadap Penurunan Nyeri sendi lutut Pada Lansia


The effectiveness of stretching to decrease knee pain for Elderly

Terlampir
BAB III
RESUME JURNAL

A. Nama Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh Rahmiati, Mutiawati, dan Lukitasari

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat : UPTD Rumoh Seujathera Geunaseh Sayang Banda Aceh
2. Waktu : 11 Agustus – 6 September 2014

C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh latihan stretching terhadap tingkat nyeri sendi lutut pada lansia.

D. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode Penelitian eksperimen semu (quasi experiment)
dengan rancangan pre and post test without control.

E. Hasil Penelitian
Dari hasil uji Marginal Homogeneity diketahui bahwa ada perbedaan skala nyeri yang
signifikan antara sebelum dan sesudah latihan stretching (p value = 0,014). P value < 0,05
sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan rata-rata skala nyeri yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberikan latihan stretching, hal ini berarti ada pengaruh pemberian
latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia.

F. Simpulan dan Saran


Hasil penelitian terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan stretching
dengan p value 0,014 dimana Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata
skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah stretching.sehingga latihan
stretching dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri
sendi pada lansia. Diharapkan perawat dapat merekomendasikan hasil penelitian ini
kepada pasien dengan nyeri sendi baik yang ada di klinik maupun di masyarakat dan
menjadikan salah satu intervensi kolaboratif keperawatan guna mendukung manajemen
keperawatan lansia dengan nyeri sendi, terutama nyeri sendi lutut.
BAB IV
ANALISIS JURNAL

A. Analisa Jurnal
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami nyeri sendi
lutut di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh berjumlah 34 lansia.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling
yaitu semua lansia yang mengalami nyeri sendi lutut dijadikan sampel penelitian
sejumlah 34 lansia, hanya saja pada saat penelitian ada 1 orang lansia yang tidak mau
mengikuti program latihan, dengan alasan tidak sempat mengikuti latihan karena ada
kegiatan di luar panti, sehingga jumlah sampel menjadi 33 orang.
2. Intervensi
Prosedur dalam penelitian ini, tidak digambarkan dengan jelas mulai dari
pengambilan data.
3. Compare/Metode
Metode yang digunakan dalam jalannya penelitian ini digambarkan dengan jelas
seperti yang tertera dalam jurnal, mulai dari penentuan sampel sampai penyampaian
hasil. Pada penelitian ini tidak menyebutkan/menjelaskan intervensi yang dilakukan
peneliti, tetapi disampaikan hasil dari Efektifitas Stretching tersebut.
4. Outcome/ Hasil
Dari hasil uji Marginal Homogeneity diketahui bahwa ada perbedaan skala nyeri
yang signifikan antara sebelum dan sesudah latihan stretching (p value = 0,014). P
value< 0,05 sehingga Ho di tolak yang berarti ada perbedaan rata-rata skala nyeri yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan latihan stretching, hal ini berarti ada
pengaruh pemberian latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada
lansia.
B. Critical Appraisal
Komponen yang Dinilai Ya/Tdk Penjelasan
Judul dan abstrak : Judul jurnal sesuai dengan isi abstrak, yaitu
Apakah judul sesuai dengan isi ? Ya untuk mengetahui Efektifitas Stretching
terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada
lansia dengan metode Marginal Homogenetiy.
Apakah tujuan penelitian disebutkan? Ya Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
apa ? pengaruh latihan Stretching terhadap tingkat
nyeri lutut pada lansia.

Apakah abstrak memberikan informasi Ya Abstrak dalam jurnal sudah menuliskan


yang lengkap : latar belakang, tujuan, tujuan, telah menjabarkan tentang latar
metode, hasil ? belakang, metode, hasil penelitian akan tetapi
tidak dicantumkan kesimpulan serta saran.
Justifikasi, metodologi, desain : Tingginya angka prevalensi nyeri sendi di
Apakah dijelaskan alasan melakukan Ya UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang
penelitian (di latar belakang dan Banda Aceh menyebabkan perhatian
tinjauan pustaka) ? terhadap tatalaksana nyeri. Dengan perbaikan
tatalaksana nyeri, terbukti jumlah penderita
nyeri sendi lutut menurun.
Apakah tinjauan pustakanya lengkap / Ya Teori yang diambil dari beberapa referensi
cukup ? sudah sesuai dengan isi dalam jurnal yang
dibahas.
Apakah menggunakan referensi Tidak Dari 21 referensi yang digunakan terdapat 9
terbaru ? (maksimal 5 tahun) referensi (>5 tahun), dengan tahun referensi
terlama adalah tahun 1998 dan referensi
terbaru tahun 2013.
Apakah hipotesisnya disebutkan ? Ya Dicantumkan hipotesa dalam jurnal ini yaitu
Ho di tolak yang berarti ada perbedaan
rata-rata skala nyeri yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberikan latihan
stretching.
Jika eksperimen, apakah kelompok Ya Terdapat kelompok intervensi diberikan
intervensi dan kontrol dijelaskan ? metode Marginal Homogeneity, sedangkan
kelompok control tidak dijelaskan.
Apakah kelompok intervensi dan Tidak Tidak, karena kelompok tersebut sama-sama
kontrol dimatchingkan atau tidak ? diberikan intervensi yang sama.

Apakah eksperimennya blind atau Single blind adalah subjek tidak mengetahui
double blind ? jenis perlakuan sedangkan peneliti
mengetahui dan doble blind adalah subjek dan
peneliti tidak mengetahui perlakuan (Nasir et
al, 2011). Pada jurnal ini, peneliti tidak
menjelaskan apakah penelitian yang
dilakukannya diketahui jenis perlakuannya
oleh responden.
Kalau blind, bagaimana cara Tidak dijelaskan blind atau double blind pada
melakukan blindingnya ? penelitian ini.
Sampling : Peneliti mengambil sampel dengan total
Bagaimana populasi dipilih? - sampling.
Menggunakan probability sampling - Menggunakan probablility sampling.
atau non probability sampling ? (pengambilan sampel yang memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel). Menggunakan total sampling.
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi Tidak Tidak ada kriteria inklusi dan ekslusi
disebutkan ? apa ?
Apakah ukuran sampel cukup ? Ya Peneliti tidak menjelaskan apakah sampel
tersebut cukup atau tidak. Peneliti mengambil
sampel sebanyak 33 orang.
Pengumpulan data : Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan
Bagaimana cara pengumpulan datanya - cara pengumpulan datanya.
(kuesioner atau ada yang lain)
Siapa yang mengumpulkan data ? - Dalam jurnal ini peneliti tidak
menyampaikan mengumpulkan data
dilakukan oleh peneliti ataupun assisten
peneliti.
Apakah instrumen pengumpulan data Tidak Instrumen pengumpulan data tidak dijelaskan
dijelaskan ? dalam penelitian ini.
Apakah instrumen diuji dulu ? Tidak Jurnal ini tidak menyebutkan instrumen yang
digunakan
Apakah confounding (memalukan) Tidak Confounding factor dalam penelitian ini tidak
factors diidentifikasi ? teridentifikasi.
Apakah ada penjelasan validitas dan Tidak Tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas
reliabilitas instrumen ? penelitian.
Pertimbangan etik : Dalam penelitian ini tidak menjelaskan
Apakah penelitian menggunakan Tidak apakah mengguanakan ethical approval atau
ethical approval dari komite etik ? tidak.
Apakah ada informed consent dalam Tidak Informconsent seharusnya tetap dilampirkan
penelitian ? dalam penelitian untuk membantu
responden/peneliti lain mengetahui informed
consent yang digunakan.
Analisis data dan hasil : Hasil penelitian dituliskan dengan jelas.
Apakah hasil disampaikan dengan Ya Hasil dipaparkan berdasarkan karakteristik
jelas ? responden, hasil rata-rata skor kemandirian,
berdasarkan variable penelitian
Apakah p-value dan confidence Ya p-value 0,014Ho ditolak (p = 0,05)
interval dilaporkan ?
Apakah hasilnya signifikan ? Ya Uji menggunakan Marginal Homogeneity
diketahui nilai p sebesar 0,014 yang berarti
p<0,05 sehingga H0 ditolak. Ada perbedaan
rata-rata skala nyeri yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberikan latihan
stretching, hal ini berarti ada pengaruh
pemberian latihan stretching terhadap
penurunan nyeri sendi lutut pada lansia
Apakah kesimpulan penelitian ini ? - Hasil penelitian terdapat perbedaan antara
sebelum dan sesudah diberikan stretching
dengan p value 0,014 dimana Ho ditolak yang
berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata skala
nyeri yang signifikan antara sebelum dan
sesudah stretching. sehingga latihan
stretching dapat digunakan sebagai salah satu
terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri
sendi pada lansia.
Hasil dan keterbatasan penelitian : Pemberian stretching metode Marginal
 Apakah hasil bisa digeneralisasikan? Ya Homogeneity terbukti efektif dalam
mengurangi rasa nyeri sendi pada lansia,
 Apakah keterbatasan penelitian ini Tidak Akan lebih baik jika keterbatasan penelitian
disebutkan ? tetap dicantumkan agar peneliti lain yang
ingin melanjutkan penelitian dengan tema
yang sama mengetahui tingkat kesulitan dari
penelitian ini.
 Apakah ada saran untuk penelitian Tidak Akan lebih baik jika saran penelitian tetap
selanjutnya ? dicantumkan agar peneliti lain yang ingin
melanjutkan penelitian dengan tema yang
sama dapat menjadi refrensi.
 Apakah implikasi penelitian Tidak Implikasi penelitiaan tidak dicantumkan
tersebut? (yang disebutkan dalam dalam jurnal.
jurnal)

C. Hubungan Hasil Penelitian dengan Kondisi Rill di Komunitas


Berdasarkan pengamatan mahasiswa Profesi STIKES Wira Husada Yogyakarta, saat
ini sebagian pasien lansia yang mengalami nyeri melakukan pemberian kompres air dingin/
kompres jahe pada lutut, sendi yang sangan membantu mengurangi rasa nyeri, namun hal
tersebut mengakibatkan pasien lansia mengurangi aktivitas gerak sehari – hari. Hal ini lebih
efektif jika semua pasien lansia mengikuti senam yang sering dilakukan di lingkup UPT
Puskesmas Cangkringan di dusun Ngancar adalah dengan menggunakan metode
Stretching. Metode stretching atau peregangan ketegangan otot menjadi berkurang, tubuh
terasa lebih relaks, memperluas rentang gerak, menambah rasa nyaman, dan membantu
mencegah cedera (Sari & Pamungkas, 2010).
D. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Kelebihan Jurnal
a. Judul mudah dipahami, sudah menyiratkan masalah keperawatan yaitu “Efektifitas
Stretching terhadap Penurunan Nyeri sendi lutut Pada Lansia”
b. Abstrak sudah jelas dan mengandung ringkasan dari hasil utama meliputi latar
belakang, tujuan, metode, sampel, instrument, uji statistic dan hasil
c. Pendahuluan sudah jelas, pernyataan masalah tidak ambigu dan mudah
diidentifikasi. Konsep dan populasi dalam penelitian sudah jelas dicantumkan,
selain itu masalah dalam jurnal mempunyai hubungan dengan keperawatan.
d. Desain penelitian sudah tepat untuk mengetahui keefektifan terapi Stretching
mengunakan metode Marginal Homogeneity terhadap penurunan nyeri sendi lutut
pada lansia yang termasuk dalam penelitian Quasi Experiment.
e. Populasi dan sampel sudah diidentifikasikan dengan jelas yaitu jumlah, tehnik
sampling, dan sasaran.
f. Keuntungan metode Stretching ini adalah mengurangi rasa nyeri sendi lutut pada
lansia.
2. Kekurangan Jurnal
Dalam jurnal ini peneliti mem iliki berbagai kekurangan, antara lain:
a. Judul belum mencantumkan waktu penelitian
b. Literature jurnal masih ada yang menggunakan literature tahun 1998 dan 1999, dan
masih banyak menggunakan literature >5 tahun.
c. Alat instrumen tidak dijelaskan
d. Tidak dijelaskan kriteria inklusi maupun eksklusi
E. Perbandingan Isi Jurnal
1. Aplikasi pada kasus presentasi
Jurnal ini dapat diaplikasikan pada klien kelolaan dengan Arthritis Gout, Osteoarthritis
dan klien dengan diagnosa yang lain yang memiliki masalah gangguan nyeri pada sendi
lutut. Penurunan tingkat nyeri sendi lutut Metode stretching dapat dilakukan oleh
perawat atau tenaga kesehatan lainnya, stretching dapat mengurangi nyeri sendi lutut
ekstermintas bawah, nyeri punggung bawah pada lansia.

2. Perbandinagn sisi jurnal dengan peneliti lain (metode dan tempat) terkait kasus

NO ANALISA JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING

1. Judul Efektivitas Stretching terhadap Efektivitas Latihan Lutut Terhadap


penelitian Penurunan Nyeri sendi lutut Penurunan Intensitas Pasien
Pada Lansia Osteoarthritis Lutut di Yogyakarta

2. Nama Rahmiati, Mutiawati, dan Theresia, Titin, dan Marlina


penelitian Lukitasari

3. Tempat UPTD Rumoh Seujathera Unit rawat jalan RS swasta


penelitian Geunaseh Sayang Banda Aceh Yogyakarta

4. Metode Penelitian menggunakan metode Penelitian ini menggunakan


penelitian Quasi Experiment dengan desain penelitian quasi
rancangan pre and post test eksperimen dengan desain
without control randominased pretest-postest
control

5. Populasi Populasi dalam penelitian ini 33 Semua penderita OA lutut yang


penelitian orang
periksa di unit rawat jalan RS
swasta Yogyakarta. dengan
kriteria usia lebih dari 40 tahun,
menderita OA derajat 1-2 sesuai
hasil rongten, bersedia menjadi
responden, tidakmemiliki
penyakit yang semakin parah
dengan melakukan latihan
seperti gagaljantung,
kardiomiopati, hipertensi yang
tidak terkontrol, gangguan
pernapasan. Sampel sebesar 80
pasien dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok
intervensi 75% (60
pasien) dan kelompok kontrol
25% (20 pasien).

5. Hasil Ada perbedaan skala nyeri Menunjukkan bahwa dengan


yang signifikan antara melakukan latihan lutut dapat
sebelum dan sesudah menurunkan intensitas nyeri.
latihan stretching (p value Hal ini dapat dilihat dari
= 0,014). P value< 0,05 peningkatan jumlah responden
sehingga Ho di tolak yang yang memiliki intensitas nyeri
berarti ada perbedaan rata- ringan dan
rata skala nyeri yang
Penurunan jumlah responden
signifikan antara sebelum
yang memiliki intensitas nyeri
dan sesudah diberikan
berat. Latihan lutut yang
latihan stretching, hal ini
dilakukan berupa fleksi
berarti ada pengaruh
ekstensi dan strengthening.
pemberian latihan
Signifikasi terlihat pada setiap
stretching terhadap
minggu dalam 4 minggunya
penurunan nyeri sendi
dengan p= 0,00 artinya bahwa
lutut pada lansia.
secara statistik latihan lutut ini
efektif menurunkan nyeri
pasien osteoarthritis lutut.

3. Perbandingan dengan teori yang sudah ada di textbook terkait kasus


Lansia merupakan masa sekitar masa hidup manusia. Lansia memiliki kemampuan
regenerative yang terbatas dan lebih mudah terkena penyakit. Salah satu penyakit yang
sering dialami lansia adalah penyakit yang berhubungan dengan nyeri sendi. Nyeri
sendi merupakan salah satu rasa sakit pada bagian tubuh dengan tulang, menyebabkan
pergerakan dan kualitas hidup penderita menjadi terganggu. Upaya untuk mengatasi
nyeri sendi pada lansia, dapat dilakukan dengan farmakologi maupun nonfarmakologi.
Salah satu terapi Snon-farmakologi dapat dilakukan latihan stretching.
Stretching merupakan suatu aktivitas meregangkan otot untuk meningkatkan
fleksibilitas otot dan jangkauan gerakan persendian (Gallahue, 1998). The Crossfit
Journal Article (2006) mengemukakan bahwa stretching sangat efektif dilakukan untuk
meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat memberikan efek penurunan
atau hilangnya rasa nyeri sendi pada lansia. Latihan ini juga dapat meningkatkan aliran
darah, juga memperkuat tulang. Dengan stretching atau peregangan ketegangan otot
menjadi berkurang, tubuh terasa lebih relaks, memperluas rentang gerak, menambah
rasa nyaman, dan membantu mencegah cedera (Sari & Pamungkas, 2010). Latihan
peregangan dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot-otot yang menegang dan
mempengaruhi saraf. Latihan peregangan juga dapat membantu menjaga tubuh tetap
sehat dan bugar dalam jangka waktu panjang. Selain itu latihan peregangan. Dengan
demikian latihan peregangan dapat mengurangi gejala kekurangan oksigen sel yang
dapat menyebabkan peningkatan asam laktat sehingga menimbulkan nyeri (Suwardana
W, 2012).
Nyeri sendi merupakan suatu akibat yang diberikan tubuh karena pengapuran atau
penyakit lain. Sendi lutut manusia terdiri dari pertemuan 4 tulang, yaitu tulang paha (os
femur), tulang lutut (os patella), tulang kering (os tibia), dan tulang betis (os fibula).
Tulang-tulang ini membentuk sendi lutut (articulatio genu) dengan rongga sendi yang
berisi cairan sendi didalamnya yang berfungsi sebagai pelumas sendi, agar tulang-
tulang tidak saling berkontak/bergesekan, baik di saat istirahat maupun di saat ada
beban/pergerakan. Di dalam rongga sendi lutut, ujung bawah tulang paha dan ujung
atas tulang kering masing-masing mempunyai tulang rawan (cartilago) yang berfungsi
sebagai bantalan atau bumper dalam menahan beban berat badan dan saat ada
pergerakan. Latihan stretching dilakukan untuk meningkatkan elastisitas tulang rawan
dan meningkatkan produksi cairan pelumas sendi, sehingga bisa mengurangi nyeri
sendi lutut yang dialami lansia.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Brazilian Journal of Medical and
Biological Research (2011), mengemukakan bahwa stretching digunakan untuk
meningkatkan rentang gerak dan meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi, efek dari
stretching dapat dinilai dari otot dan sendi, fleksibilitas, serta pada aktivitas sehari- hari
lansia.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil penelitian terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan stretching
dengan p value 0,014 dimana Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata
skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah stretching.sehingga latihan
stretching dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri
sendi pada lansia. Diharapkan perawat dapat merekomendasikan hasil penelitian ini
kepada pasien dengan nyeri sendi baik yang ada di klinik maupun di masyarakat dan
menjadikan salah satu intervensi kolaboratif keperawatan guna mendukung manajemen
keperawatan
B. Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada UPT Puskesmas Cangkringan :
1. Kepada Ruang poli BP umum diharapkan dapat menerapkan metode stretching yang
dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri sendi
pada lansia
2. Kepada tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat memilih metode baik
dalam penurunan nyeri sendi pada lansia .
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2000). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Ed. 3, Jakarta : Rineka Cipta

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007, Laporan Nasional 2007

BKKBN. (2012). Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia. Jakarta

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8 Vol.3, Jakarta:
EGC

Darmojo. (1999). Buku Ajar Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Jakarta : FKUI

Dharma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan, Jakarta : Trans Info Media

Gallahue D, Ozneun J. (1998). Understanding Motor Development: Infants, Children,


Adolescent, Adults, Boston : Mcgraw-Hill

Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia, Jakarta

Long, Barbara C. (1998). Keperawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan, Bandung : YIAPK

Nugroho. (2000). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Ed. 3, Jakarta : EGC

Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :


Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika

Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Dilengkapi Aplikasi Kasus Asuhan
Keperawatan Gerontik, Terapi Modalitas, Dan Sesuai Kompetensi Standar, Nuha
Medika, Yogyakarta

Santoso, S. (2010). Statistik Non Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, Gramedia,
Jakarta

Sari & Pamungkas. (2010). Pengaruh Latihan Gerak Kaki (Stretching) Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Ekstremitas Bawah Pada Lansia Di Posyandu Lansia Sejahtera GBI
Setia Bakti Kediri.

Sa’adah, D. H. (2012). Pengaruh Latihan Fleksi William (Stretching) Terhadap Tingkat Nyeri
Punggung Bawah Pada Lansia Di Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang
Malang.

Stanley. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Ed. 2, Jakarta : EGC


Suwardana, W. (2012). Jurnal Pengaruh Pemberian Latihan Peregangan Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Pasien Iskhialgia Di Praktik Pelayanan Keperawatan Latu Usadha
Abiansemal Bandung

The Crossfit Journal Articles. (2006). Crossfit Journals. Article Reprint. First Published In
Crossfit Journal Issue, Stretching And Flexibility, 41

Tomey & Alligood. (2006). Nursing Theory : Utilization & Application, E-Book

Van Baar. (1999). Article Effectiviness Of Exercise Therapy In Patients With Osteoarthritis
Of The Hip Or Knee

Yatim, F. (2006). Penyakit Tulang Dan Persendian Arthritis Atau Arthralgia, Jakarta : Pustaka
Populer Obor

Anda mungkin juga menyukai