PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biogas merupakan sumber energi alternatif pengganti bahan bakar gas. Biogas
dinilai ramah lingkungan dan dapat diterapkan sebagai salah satu metode alternatif
dalam pengolahan limbah khususnya limbah organik. Proses pembuatan biogas
relatif singkat dan berasal dari limbah terbarukan yang selalu ada dalam kehidupan
manusia. Hal ini berbanding terbalik dengan bahan bakar gas yang ketersediaan di
alam terbatas dan tidak dapat diperbarui. Salah satu limbah organik yang berpotensi
untuk diolah menjadi biogas adalah limbah kulit kakao.
Namun demikian, perlu adanya penelitian mengenai potensi limbah kulit kakao
sebagai bahan penghasil biogas. Penelitian yang telah dilakukan yaitu kulit buah
kakao dicampur dengan aquades dan kotoran sapi sebagai starter yang dilakukan
[3]
oleh Dias Asmoro Putra dkk , sedangkan penggunaan EM4 (Effektive
Mikroorganism 4) digunakan pada penelitian Biokonversi Sampah Organik Pasar
[4]
Menjadi Biogas oleh Igusti Made Wijaya . Pada penelitian Dias Asmoro Putra
dkk pencampuran kulit kakao, rumput dan starter kototan sapi dapat menghasilkan
sejumlah biogas. Pada penelitian Igusti Made Wijaya, penambahan EM4 dapat
membantu proses pembentukan gas yang dihasilkan. EM4 juga digunakan pada
penelitian potensial limbah durian (Durio Zibethinus L) sebagai bahan penghasil
biogas dengan variasi campuran dan rasio C/N oleh Novita Sari [13]. Pada penelitian
Novita Sari diperoleh hasil biogas dengan menggunakan EM4 mempunyai nilai
tertinggi dibandingkan total biogas sampel lainnya. EM4 merupakan bakteri
fermentasi bahan organik yang terbuat dari hasil seleksi alami mikroorganisme
fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam medium cair.
Pengolahan limbah kulit kakao dan EM4 ini dihitung dari variasi rasio C/N
pencampuran. Rasio C/N merupakan perbandingan kadar karbon dan nitrogen
dalam suatu bahan guna untuk mengetahui besar kalori yang akan dihasilkan bahan
tersebut dalam suatu proses.
Pada penelitian ini, ingin melihat biogas yang mampu dihasilkan dari kulit
buah kakao sebagai bahan utama (substrat) dan EM4 sebagai bahan campuran (co-
substrat) dengan bahan isian digester yang berbeda berdasarkan rasio C/N. Dengan
parameter utama pengamatan volume, komposisi, dan uji nyala biogas yang
terbentuk.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
4. Waktu pengukuran laju volume disetarakan satu kali 24 jam selama 40 hari
(waktu tinggal) pada pukul 08.00 – pukul 10.00 WIB, diasumsikan pada
rentang waktu tersebut tidak ada perubahan nilai parameter pengujian.
5. Pengukuran komposisi dari produksi biogas meliputi CH4 dan CO2
sebanyak 97% dari total massa gas yang dihasilkan.
6. Pengujian kualitas biogas dilakukan dengan pengujian nyala.