BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Gambar Teknik
Gambar merupakan wadah untuk menuangkan ide-ide.Gambar
Teknik merupakan wadah yang digunakan oleh oleh para engineer untuk
menuangkan ide-ide.
2.1.1 Fungsi Gambar
Adapun fungsi gambar adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian informasi
Gambar mempunyai fungsi meneruskan maksud dari perancang dengan
tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perancangan
proses,
pembuatan,
pemeriksaan,
perakitan,
dsb.
Orang
yang
bersangkutan bukan saja orang yang berada dalam pabrik sendiri, tetapi
juga orang dalam pabrik subkontrak ataupun orang asing dengan bahasa
lain.
b. Pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi
dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk
untuk diperbaiki, tetapi gambar juga diperlukan juga untuk disimpan dan
dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru di
kemudian hari. Untuk itu diperlukan cara- cara penyimpanan, kodifikasi
nomor urut gambar dan sebagainya.
c. Cara-cara pemikiran dalam memodifikasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran
diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Masalahnya pertamatama dianalisa dan disintesa dengan gambar. Kemudian gambarnya
diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang, sehingga dapat
dihasilkan gambar yang sempurna. Sarjana teknik tanpa kemampuan
menggambar akan sulit dalam penyampaian keinginan, maupun dalam
menerangkan hal yang sangat penting.
2.1.2 Garis
Kelompok 8
b. Garis gores
Garis gores digunakan untuk menggambarkan bagian yang terhalang
pada sebuah gambar.
Gambar 2.2 garis gores
c. Garis bergores
Garis bergores biasanya digunakan untuk menyatakan bahwa gambar
tersebut berbentuk silindrik, simetris atau titik sumbu dari suatu bidang.
Gambar 2.3 garis bergores
digunakan
untuk bagian
yang
Kelompok 8
Kelompok 8
Proyeksi Aksonometri
Jika sebuah benda disajikan dalam bentuk proyeksi ortogonal, maka
yang akan terlihat hanya sebuah bidang saja. Seandainya benda
tersebut dimiringkan terhadap bidang proyeksi maka tiga muka dari
benda tersebut akan terlihat secara bersamaan. Cara tersebut
dinamakan cara aksonometri. Tiga bentuk peoyeksi aksonometeri
adalah isometeri, dimetri, dan trimetri.
a. Proyeksi isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Kemudian kubus ini
dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada
bidang vertikal.
b. Proyeksi dimetri
Proyeksi dimetri di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua
sudut dengan garis horizontal sama
c. Proyeksi trimetri
Proyeksi trimetri di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga
sudut tidak sama
2.
Proyeksi Miring
Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garisgaris proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang
3.
Kelompok 8
P.Ka
P.Ki
P.D
P.Ba
Keterangan :
Kelompok 8
P.A
= Pandangan Atas
P.Ki
= Pandangan Kiri
P.Ka
= Pandangan Kanan
P.Ba
= Pandangan Bawah
P.Be
= Pandangan Belakang
P.D
= Pandangan Depan
(P. bawah)
(P. kanan)
(P. depan)
(P. atas)
Gambar 2.5 Proyeksi Eropa
b.
Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada
yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya (lihat gambar 6).
P.A
P.Be
Keterangan :
P.Ka
P.Ki
P.A
= Pandangan Atas
P.Ki
= Pandangan Kiri
P.Ka
= Pandangan Kanan
P.Ba
= Pandangan Bawah
P.Be
= Pandangan
Belakang
P.D
P.D
= Pandangan Depan
P.Ba
Kelompok 8
(P. atas)
(P. kiri)
(P. bawah)
Gambar 2.6 Proyeksi Amerika
2.1.4
Toleransi
Toleransi adalah batas maksimum dan minimum yang diizinkan.
Dalam menggambar teknik terdapat sebuah aturan yang dapat membantu
dalam proses pengukuran gambar yaitu toleransi.
Kelompok 8
Toleransi Geometri
Toleransi geometri adalah toleransi yang berdasarkan bentuk dari benda
tersebut / ukuran dasar dari benda tersebut.
yang
Elemen
Toleransi toleransi
Kelurusan
tunggal
bentuk
diberi
Lambang
Kedataran
Kebulatan
Keselindrisan
elemen yang
Profil garis
berhubungan
Pofil permukaan
Elemen
Toleransi Kesejajaran
yang
orientasi
berhubungan
Ketegaklurusan
Ketirusan
Toleransi Posisi
lokasi
Konsentrasi
dan
koaklisasi
Kesemitrisan
Toleransi Putar tunggal
putar
Kelompok 8
Putar total
10
2.
Kelompok 8
11
Kelompok 8
12
Tabel 2.5
Kelompok 8
13
Kelompok 8
14
Tabel 2.6
Kelompok 8
15
Kelompok 8
16
Rumus IT :
IT = 0,8 + 0,020 . D
Rumus I :
2.2
Proses Produksi
Proses produksi adalah proses pengolahan dari bahan baku menjadi
bahan setengah jadi atau bahan jadi sehingga meningkatkan nilai guna dari
produk yang dihasilkan.
Diagram proses produksi adalah sebagai berikut:
PROSES
PROSES PRODUKSI
PRODUKSI
MAN+
MAN+ MODAL+
MODAL+
MESIN+
MESIN+
MATERIAL+METOD
MATERIAL+METOD
E+
E+ ENERGI
ENERGI dan
dan
TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
INFORMASI
INFORMASI
Kelompok 8
17
Jenis Proses
Kelompok 8
planning machine)
4. Proses Freis (milling)
4. Mesin freis (freis machine)
5. Proses Gergaji (sawing)
5. Mesin gergaji (sawing machine)
6. Proses Koter/ pelebaran lubang
6. Mesin koter (boring machine)
(boring)
7. Mesin parut (broaching machine)
7. Proses Parut (broaching)
8.Mesin gerinda (grinding machine)
8. Proses Gerinda (grinding)
9. Mesin asah (honing machine)
9. Proses Asah (honing)
10. Mesin asah (lapping machine)
10. Proses Asah halus (lapping)
11. Mesin asah super halus ( super
11. Proses Asah super halus (super
mirror finishing)
finishing)
12. Mesin pengkilap (polisher &
12.Proses Kilap (polishing &
buffer)
buffing)
C. Berdasarkan Orientasi Permukaan
Dari segi orientasi permukaan, proses pemesinan dapat diklasifikasikan
menjadi dua proses yaitu:
1. Permukaan berbentuk silindrik atau konis
Kelompok 8
19
Kelompok 8
20
Kelompok 8
21
No
1
2
Proses Pemesinan
Proses Pembentukan
Terbentuk geram
Memiliki ketelitian tinggi
Permukaan produk yang
dihasilkan baik
Volume benda kerja berubah
5
6
7
yang
Kelompok 8
22
b.
Kelompok 8
23
c.
semipermanen
merupakan
salah
satu
teknik
hanyalah
paku
yang
digunakan
dalam
proses
penyambungan.
Contoh penyambungan sementara adalah paku keling
Kelompok 8
24
b. Assembly
Assembly adalah perkaitan yang produknya sudah utuh dan memiliki
fungsi.
Kelompok 8
25
2.2.7
bertujuan
untuk
mendapatkan
sifat
mekanik
yang
b. Surface Treatment
Merupakan suatu proses perlakuan panas pada permukaan benda
kerja, tanpa mengubah sifat mekaniknya secara keseluruhan,
karena perubahan yang dilakukan hanya pada bagian permukaan.
Kelompok 8
26
2.2.8
Proses Polimer
Proses polimer adalah proses produksi yang menggunakan bahan
baku berupa polimer sehingga menghasilkan produk yang diinginkan.
Jenis jenis polimer adalah:
a. Thermosetting yaitu monomermonomer yang membentuk rantai
bercabang. Contohnya adalah melamin.
Kelompok 8
27
2.3
3.1
Teori Lama
Teori lama menjelaskan terbentuknya geram karena adanya retak
tekanan atau gaya terhadap benda kerja sehingga terjadinya retak mikro
(micro crack) saat terjadinya pemotongan. Dengan bertambahnya tekanan
pahat, retak tersebut menjalar ke depan sehingga terjadilah geram.
3.2
Teori Baru
Teori baru menjelaskan terbentuknya geram karenaadanya tekanan
yang diberikan oleh mata pahat kepada benda kerja yang menghasilkan
tegangan geser dimana tegangan geser mata pahat lebih besar dari benda
kerja sehingga terjadi deformasi yang menggeser dan memutus permukaan
benda kerja yang bertemu dengan mata pahat.
Kelompok 8
28
2.4
Pahat
Pahat merupakan alat yang digunakan untuk memotong. Pada
proses pemesinan, pahat digunakan untuk memotong benda kerja agar
terbentuk geometri benda kerja sesuai dengan perancangan sebelumnya.
2.4.1
29
Kelompok 8
30
Keterangan :
1. Badan (body)
Bagian pahat yang dibentuk menjadi mata potong atau tempat untuk
sisipan pahat (dari karbida atau keramik).
2. Pemegang/gagang (shank)
Bagian pahat untuk dipasangkan pada mesin perkakas. Bila bagian ini
tidak ada, maka fungsinya digantikan oleh lubang pahat.
3. Sumbu Pahat (tool axis)
Garis maya yang digunakan untuk mendefinisikan geometri pahat.
4. Dasar (base)
Bidang rata pada pemegang untuk meletakkan pahat sehingga
mempermudah proses pembuatan, pengukuran maupun pengasahan
pahat.
5. Lubang Pahat (tool bore)
Lubang pada pahat melalui mata pahat dipasang pada poros utama
(Spindle ) atau poros pemegang dari mesin perkakas. Umumnya
dipunyai oleh pahat freis.
2.4.4 Material Pahat
Pahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga
nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik (ukuran tepat)
dan ekonomis (waktu yang diperlukan pendek). Penentuan material pahat
didasarkan pada jenis material benda kerja dan kondisi pemotongan
(pengasaran, adanya beban kejut, penghalusan). Material pahat yang ada
ialah baja karbon sampai dengan keramik dan intan.
Adapun kriteria sifat material pahat yang perlu di perhatikan antara
lain :
1.
2.
Kelompok 8
31
3.
Keuletan yang cukup besar untuk menahan beben kejut yang terjadi
sewaktu pemesinan dengan interupsi
5.
6.
Baja karbon
Mempunyai kandungan karbon yang relatif tinggi yaitu 0,7% - 1,4%
dan persentase unsur lain yang rendah (Mn, W, Cr) serta memiliki
kekerasan permukaan yang sangat tinggi. Baja karbon ini bisa
digunakan untuk kecepatan potong rendah (sekitar VC = 10 m/min)
karena sifat martensit yang melunak pada suhu sekitar 2500 C. Pahat
jenis ini hanya dapat memotong logam yang lunak ataupun kayu.
Karena harganya yang relatif murah maka sering digunakan untuk
tap (untuk membuat ulir).
Keuntungannya :
2.
1.
2.
3.
Harganya murah
Baja paduan
Sifatnya diantara HSS dan
khusus
Kelompok 8
32
3.
a.
Co sebagai pelarut
b.
Cr membentuk karbida
c.
d.
C1%
mempertinggi
Hot
Hardness,
dimana
terjadi
Kelompok 8
33
sensitiviitas
terhadap
over
heating
serta
liat,
sehingga
mampu
menahan
beban
kejut.
Karbida
Karbida adalah pahat yang dibuat dengan cara menyinter serbuk
karbida (Nitrida & Oksida) dengan bahan pengikat yang umum yaitu
Cobalt. Semakin besar persentase pengikat Co maka kekerasan
makin menurun dan sebaliknya keuletannya membaik serta memiliki
modulus elastisitas dan berat jenis yang tinggi. Memiliki koefesien
muai setengah dari baja dan konduktivitas panas sekitar dua sampai
tiga kali konduktifitas panas HSS.
Kelompok 8
34
5.
Keramik
Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik. Proses
pembuatannya melalui powder processing. Keramik secara luas
mencakup karbida, nitrida, borida, oksida, silikon, dan karbon .
Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.
Beberapa contoh jenis keramik sebagai perkakas potong adalah :
a. Keramik oksida atau oksida aluminium(Al2O3) murni atau
ditambah 30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatan non
adhesif. Disertai dengan penambahan serat halus (whisker) dari
SiC dimaksudkan untuk mengurangi kegetasan disertai dengan
penambahan zirkonia (ZrO2) untuk menaikan jumlah retak mikro
yang tidak terorientasi guna menghambat pertumbuhan retak yang
cukup besar
panas.
b. Nitrida silicon (Si3N4) disebut kombinasi Si-Al-O-N
6.
Kelompok 8
35
CBN memiliki afinitas yang sangat kecil terhadap baja dan tahan
terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengan kecepatan potong
yang sangat tinggi. Saat ini pahat CBN sangat mahal sehingga
pemakaiannya sangat terbatas.
7.
Intan
Merupakan pahat potong yang sangat keras yang merupakan hasil
proses sintering serbuk intan tiruan dengan bahan pengikat Co (5%10%). Hot hardeness yang sangat tinggi dan tahan terhadap
deformasi plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta
persentase dan komposisi material pengikat. Karena intan pada
temperratur tinggi mudah berubah menjadi grafit dan mudah
terdifusi dengan atom besi, maka pahat intan tidak bisa digunakan
untuk memotong bahan yang mengandung besi.
2.5
Kelompok 8
36
Air Blow
Merupakan Coolant berupa tiupan udara yang dialirkan dari selang
khusus. Coolant jenis ini digunakan untuk material yang cepat
menangkap dan melepaskan panas.
2. Water Blow
Merupakan Coolant yang berbentuk cair. Coolant ini biasanya
digunakan pada material yang laju perpindahan panasnya lambat.
Fluida pendingin (Coolant) yang biasa dipakai dalam proses
pemesinan dapat dikategorikan dalam empat jenis utama, yaitu sebagai
berikut:
1.
2.
Kelompok 8
37
4.
selang
disemprotkan
fleksibel
pada
bidang
diatur
aktif
sehingga
cairan
pemotongan.
pendingin
Keseragaman
Kelompok 8
38
mesin perkakas
4. Dikabutkan (mist)
Cairan pendingin disemprotkan berupa kabut. Partikel cairan sintetik,
semisintetik atau emulsi disemprotkan melalui aspirator yang bekerja
dengan prinsip seperti semprotan nyamuk. Cairan dalam tabung akan
naik melalui pipa berdiameter kecil karena daya vakum akibat aliran
Kelompok 8
39
udara diujung atas pipa dan menjadi kabut yang menyemprot keluar.
Jenis pengabut lain (pressure feed) menggunakan dua selang yang
bersatu di nozel sehingga lebih mudah diarahkan semprotannya.
Selang yang pertama membawa udara tekan dan yang kedua
membawa cairan dari tabung yang diberi tekanan. Pengabut ini
berukuran kecil dan mudah dibuat dan dipasangkan pada bench
drilling/ milling machines menggantikan cara manual.
gambar
teknik,
dimana
dinyatakan
spesifikasi
geometrik suatu produk komponen mesin, salah satu atau beberapa jenis
proses pemesinan harus dipilih sebagai suatu proses atau urutan proses yang
digunakan untuk membuatnya. Bagi suatu tingkatan proses, ukuran obyektif
ditentukan, dan pahat harus membuang sebagian material benda kerja sampai
ukuran obyektif tersebut tercapai. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
menentukan penampang geram (sebelum terpotong). Selain itu, setelah
berbagai aspek teknologi ditinjau, kecepatan pembuangan geram dapat dipilih
supaya waktu pemotongan sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk itu perlu dipahami lima elemen dasar proses permesinan, yaitu :
1. Kecepatan potong (cutting speed) : Vc (m/min)
2. Kecepatan makan (feeding speed) : Vf (mm/min)
3. Kedalaman potong (depth of cut) : a (mm)
4. Waktu pemotongan (cutting time) : tc (min), dan
5. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal) : Z (cm3/min)
Kelompok 8
40
Kelompok 8
41
tersedia pada mesin bubut dibuat bertingkat dengan aturan yang telah
distandarkan, misalnya : 0.065; 0.113; 0.130; 0.455 (mm/(r)).
Berikut dapat dilihat gambar mesin bubut beserta bagian bagiannya pada
gambar dibawah ini.
Keterangan gambar :
a. Spindle merupakan lubang tempat pemasangan pencekam/chuck.
b. Kepala tetap merupakan tempat diletakkannya Spindle dan gear box.
c. Tool Post adalah tempat untuk memasang pahat.
d. Tuas pengubah kecepatan merupakan pengatur untuk gerak makan dan
kecepatan potong
e. Ulir pengarah gunanya untuk menggerakkan kereta saat melakukan proses
bubut untuk pembuatan ulir.
Kelompok 8
42
Diameter awal
(d0)
; mm
Diameter akhir
(dm)
; mm
Panjang pemesinan
(lt)
; mm
Pahat :
(kr)
Sudut geram
(o )
Mesin bubut :
Kedalaman potong
(a)
; mm
Gerak makan
(f)
; mm/rev
Putaran Spindle
(n)
; r/mm
43
Vc =
.d .n
; m/min
1000
; mm
2
b. Kecepatan makan (feeding speed)
Vf = f.n
; mm/min
; min
; mm
2
e. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal)
Z = A .V ;
A= f . a
; cm3/min
Z = f . a . Vc
2.
; mm2
Kelompok 8
44
Kelompok 8
45
b.
Gambar 2.41 klasifikasi proses freis : (a) Freis datar (slab milling), (b) freis tegak
(face milling)
Kelompok 8
46
No.
1
2
3
4
5
Up milling
Down milling
Gerak
pahat
searah
kurang baik
Keausan lebih cepat
lebih baik
Keausan lambat
besar
Getaran yang dihasilkan
kecil
besar
Kelompok 8
47
Kelompok 8
48
Beberapa parameter yang dapat diatur pada mesin freis adalah putaran
Spindle (n), kecepatan makan (Vf), kedalaman potong (a). Elemen dasar dari
proses freis dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dapat
diturunkan dari kondisi pemotongan, sebagai berikut:
Benda kerja : w = lebar pemotongan
lw = panjang pemotongan
a = kedalaman potong
Pahat freis
: d = diameter luar
z = jumlah gigi (mata potong)
k r = sudut potong utama 90 untuk pahat freis selubung.
Mesin freis :
Elemen dasar pada mesin freis dapat dihitung dengan rumus berikut :
1. Kecepatan potong
v=
.d .n
1000
; m/min
Kelompok 8
; mm/(gigi)
49
3. Waktu pemotongan
dimana :
tc = lt / Vf
; min
lt = lv + lw + ln
; mm
lv
dimana :
a (d a )
lv 0
ln 0
ln = d / 2
lw = panjang pemotongan
; mm
lv
= panjang mula-mula
; mm
lt
; mm
2.6.3
V f .a.w
1000
; cm3 /min
Kelompok 8
50
51
52
e. Mesin Turet
Mesin turet mengatasi keterbatasan ruang lantai yang ditimbulkan oleh
kempa gurdi kelompok. Sebuah kempa gurdi delapan stasiun turet
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Stasiunnya dapat disetel
dengan berbagai perkakas.
Kelompok 8
53
Kelompok 8
54
55
Kelompok 8
56
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Elemen dasar dari proses gurdi dapat diketahui atau dihitung dengan
menggunakan rumus yang dapat diturunkan dari kondisi pemotongan
ditentukan sebagai berikut:
Benda kerja :
lw = panjang pemotongan benda kerja
; mm
Pahat gurdi :
d = diameter gurdi
; mm
Kelompok 8
; rev/min
57
Vf = kecepatan makan
; mm/min
v=
1000
; m/min
Vf
z.n
; mm/rev
3. Kedalaman potong:
a = d/2
; mm
4. Waktu pemotongan:
tc = lt / Vf
; min
dimana:
lt = lv + lw + ln
; mm
ln = (d/2) tan Kr
; mm
2.6.4
.d 2 .V f
4.1000
; cm3/m
Gerinda ( Grinding )
Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu
tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda
permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas
di sepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan
benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang
terlalu tinggi. Guo (1996) menjelaskan proses penghalusan permukaan
memerlukan suatu masukan energy yang sangat besar dari tenaga per
Kelompok 8
58
volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang
dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah
penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang
dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas
yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh
terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. Gerinda merupakan
suatu proses permesinan yang khusus dengan ciri ciri sebagai berikut :
a. Kehalusan permukaan produk yang tinggi dapat dicapai dengan
cara yang relatif mudah
b. Toleransi geometrik yang kecil dapat dicapai dengan mudah
c. Kecepatan menghasilkan geram rendah, karena hanya mungkin
dilakukan ada gerinda untuk lapisan yang tipis permukaan benda
kerja.
d. Dapat digunakan untuk menghaluskan dan meratakan benda
kerja yang telah dikeraskan ( heat treatment ).
Jenis-Jenis Mesin Gerinda :
Dari berbagai jenis mesin gerinda yang ada dapat diklasifikasikan secara
umum dua jenis utama mesin gerinda, yaitu :
1. Mesin Gerinda Silindrik (cylindrical grinding).
2. Mesin Gerinda Rata (surface grinding).
Klasifikasi Cara Pemakanan Pada Proses Gerinda :
1. Proses Gerinda Silindrik Luar.
2. Proses Gerinda Silindrik Dalam.
3. Proses Gerinda Silindrik Luar Tanpa Pemusatan (center).
4. Proses Gerinda Silindrik Dalam Tanpa Pemusatan.
5. Proses Gerinda Rata Selubung.
6. Proses Gerinda Rata Muka.
7. Proses Gerinda Cakram.
Kelompok 8
59
Vs =
.d s .ns
1000
; m/min
; mm
; r/min
Kelompok 8
60
Vw =
.d w .n w
; m/min
1000
Dimana :
Vw = kecepatan periferal benda kerja (peripheral workpiece
speed) ; m/min
dw = diameter (mula) benda kerja
mm
; r/min
.d s .ns
1000
; m/min
;mm/s.
; mm/langkah.
: fa = bs/U
; fa
; bs
; U
Kelompok 8
; mm3/s
(traverse grinding)
; mm3/s
(plunge grinding)
61
5. Waktu pemotongan
dimana :
h dan w = tebal geram atau lebar material yang akan digerinda
tdw + tsp = waktu dwell sekitar 2 s/d 6 second
2.6.5
Kelompok 8
62
Pemotong
dorong-
horizontal
1. Biasa (pekerjaan produksi)
2. Universal (pekerjaan ruang perkakas)
.b
.c
Kelompok 8
63
.c
Kelompok 8
64
n p .lt (1 Rs )
; m / min
2.1000
2. Kecepatan makan
Vf = f . np
; mm / min
; cm3/min
dengan A = f . a = h . b
4. Waktu pemotongan :
tc = w / Vf
Kelompok 8
; min
65
2.6.6
Penggergajian (sawing)
Penggergajian merupakan suatu metoda pemotongan yang paling lama,
dapat ditunjukan dengan menggunakan gergaji tangan, gergaji pita, atau
gergaji dengan daya osilasi. Gergaji tangan atau gergaji pita secara umum
tidak menghasilkan panas gesekan yang cukup untuk merubah struktur
mikro spesimen.
Secara umum ada 3 macam metode penggergajian dengan menggunakan
alat alat tertentu :
a. Hack Saw
66
Power hack saw merupakan mesin dengan daya motor yang besar
sehingga hasil pemotongannya dikawatirkan dapat merusak
material. Sebenarnya mesin jenis ini diperuntukkan untuk
memotong material yang relatif lebar dan untuk memenuhi
kebutuhan lainnya seperti untuk keperluan metalografi dapat
menggunakan pemotong jenis lain seperti yang telah diterangkan
diatas. Hasil pemotongan dengan Power Hack Saw ini juga
membutuhkan
proses
grinding
untuk
menghaluskan
permukaannya.
Kelompok 8
67
2.6.7
Sebelum melakuan Snei harus sudah ada ulir luar yang telah
dibuat oleh mesin bubut.
2.
3.
4.
5.
Kelompok 8
68
2.6.7.1.2 Tapping
Pada prinsipnya tap digunakan untuk memproduksi dengan
tangan pada ulir sebelah dalam. Perkakas tap itu sendiri adalah
benda yang dikeraskan dari baja karbon atau baja paduan yang
mirip baut dengan pemotongan galur sepanjang sisinya untuk
memberikan mata potong.
Beberapa jenis tap adalah :
a.
b.
Tap antara, mempunyai dua sampai tiga ulir serong. Tap ini
dipakai setelah mengetap dengan konis.
c.
Prosedur Mengetap :
1.
2.
gaya
yang
tidak
diingini
akan
4.
5.
dan
ulangi
pekerjaan
seperti
prosedur
sebelumnya.
Kelompok 8
69
Kelompok 8
70