TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.2. Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 65 th
Suku/bangsa : Jawa
Agama : islam
Status : kawin
Klien mengatakan bahwa mata sebelah kiri tidak dapat melihat dengan jelas
1. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan penglihatan pada mata sebelah kiri menurun kurang
lebih satu tahun yang lalu. Keluarga membawa klien ke poli rumah sakit
dr. Subandi dan didiagnosa katarak sinilis, sehingga klien harus melakukan
operasi.
2) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tensinya kadang-kadang mencapai 150/100, klien tidak
memiliki riwayat penyakit kencing manis dan asam urat
1. Pola nutrisi
1) Sebelum sakit
Klien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk lengkap
14
15
2) Saat sakit
Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang disediakan rumah sakit
2. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Klien BAB 1 x sehari, BAK 4x sehari
2) Saat sakit
Klien BAB selama diruah sakit, klien BAK 3x sehari
3. Personal hygine
Klien bisa melakukan aktivitas mandi, gosok gigi secara mandiri
4. Istirahat dan tidur
Klien dapat tidur pukul 20:00 WIB dan pukul 05:00 WIB, klien mengatakan
jarang tidur siang
5. Pola aktivitas dan istirahat
Klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri
6. Pola hubungan dan peran
Klien dikenal sebagi individu yang ramah dan selalu menceritakan
masalahnya agar dapat mendapatkan solusi
7. Kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Klien adalah perokok pasif karena klien hidup di lingkungan perokok, klien
juga tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol dan jarang memakan
makanan yang berkolesterol
8. Pengetahuan tentang kesehatan
Klien mengatakan khawatir terhadap penyakit yang dideritanya, dan cemas
akan operasi yang akan dijalani klien juga masih bertanya apakah setelah
operasi klien bisa sembuh.
9. Pola konsep diri
1) Citra tubuh : klien gelisah karena akan dioperasi
2) Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh
3) Peran diri : klien mengatakan sekarang tidak bisa menjadi orang tua yang
sempurna
4) Identitas diri : klien mengatakan jika sekarang dirinya sedang sakit dan ingin
sembuh
5) Harga diri : klien merasa jika tidak bisa memberikan yang terbaik untuk
keluarganya
1. Vital sign
1) Suhu : 36,8 C
2) Nadi : 80x/ menit
3) Tekanan darah : 130/90 mmHg
4) Resprasi rate : 22x/ menit
2. Kepala
Bentuk lonjong, tidak ada lesi dan benjolan, rambut beruban
16
3. Mata
Bentuk mata normal, lensa mata mengalami kekeruhan sebagian, refleks pupil masih
positif, dan shadow test positif
4. Hidung
Bentuk mancung, tidak terdapat lesi dan benjolan
5. Mulut
Bentuk bibir tebal, mukosa basah, tidak ada lesi dan benjolan.
6. Telinga
Simetris bilateral kedua sisi, bersih tidak ada sekret yang keluar
7. Leher
Warna kulit leher kuning langsat, tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid dan tidak ada
pembesaran Vena Jugularis.
8. Thorax (dada)
Jantung Paru
9. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada benjolan maupun lesi
2) Auskultasi : Bising usus 12x/menit
3) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri tekan pada perut
4) Perkusi : timpani
1. Laboratorium
1) Gula darah :126 mg/dL (<200 mg/dL)
2) Kreatinin serum : 0,9 mg/dL (0,5 - 1,1 mg/dL)
3) BUN : 14 mg/dL (6 – 20 mg/dL)
4) Urea : 29 mg/dL (12-43 mg/dL)
1. Analisa data
TGL/ KEMUNGKINAN
PENGELOMPOKAN DATA MASALAH
JAM PENYEBEB
15/11 DS : klien mengatakan mata Gangguan sensori Proses penyakit
/2018 pandangan matanya kabur penglihatan
08:00
DO :
DO:
- Klien sering bertanya
tentang lama operasi dan
rasa operasi
- Ekspresi wajah tampak
gelisah
- TTV:
- TD : 130/90 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 80 x/m
- RR : 22 x/m
2. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan sensori penglihatan yang berhubungan dengan proses penyakit yang
ditandai dengan penglihatan kabur
2) Ansietas yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tindakan
operasi yang ditandai dengan klien tampak gelisah.
19
3. Perencanaan
DIAGNOSA
TGL/ KEPERAWATAN/ TUJUAN DAN
JAM MASALAH KRITERIA
RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KOLABORATIF
15/11 DX 1 Tujuan umum : 1. mengkaji kebutuhan akan pelayanan 1. mengidentifikasi masalah dan
/2018 - klien sudah kesehatan dan kebutuhan peralatan memudahkan intervensi
08:00 bisa melihat operasi
dengan
normal 2. tentukan tingkat motivasi klien dalam 2. Mempengaruhi penilaian terhadap
setelah melakukan aktivitas kemampuan aktivitas klien
dilakukan
operasi 3. mengajarkan dan memberikan 3. menilai kemampuan maksimal klien
dukungan dalam kehidupan sehari-
KH: hari
- Lensa mata
tidak keruh 4. kolaborasi dengan tim bedah untuk 4. dengan dilakukan operasi diharapkan klien
- klien dapat melakukan tindakan operasi dapat melihat secara normal
melihat
dengan jelas
- klien dapat
beraktivitas
dengan baik
20
DIAGNOSA
KEPERAWATAN/
TGL/JAM
MASALAH
TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KOLABORATIF
15/11/2018 DX 2 Tujuan umum : 1. Bina hubungan saling 1. memberikan rasa nyaman
08:00 - klien sudah tidak merasa percaya kepada klien dan petugas
cemas sebelum kesehatan
dilakukan tindakan 2. observasi Tanda-tanda vital 2. mengetahui kondisi klien
operasi klien
KH : 3. dengan informasi yang
- klien tampak tenang 3. memberikan informasi cukup diharapkan klien
- klien kooperative tentang prosedur operasi lebih kooperative terhadap
terhadap tindakan yang akan dilakukan tindakan yang akan
petugas kesehatan dilakukan
- klien mengerti tentang 4. mengajarkan gerakan bola
prosedur yang akan mata saat operasi 4. dengan mengetahui tehnik
dilakukan menggerakan bola mata
5. kolaborasi dngan dokter dapat menghasilkan
dalam pemberian stesolid, tindakan yang optimal dan
tetes mata pantocain cendo hasil yang maksimal
mydriatil dan sublingual
captopril 5. stesolid merupakan
antidepresan, pantocain
merupakan anastesi topical
dan cendo mydriatil
merupakan vasodilator
pada pupil dan regulasi TD
21
4. Pelaksanaan
MASALAH KEP/
TGL/JAM TINDAKAN
KOLABORATIF
DX 1,2 08:00 1. membina hubungan saling percaya
R/ klien terbuka dengan tenaga medis
5. Evaluasi
MASALAH KEP/
TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN
KOLABORATIF
DX 1 08:25 S : klien mengatakan mampu mempertahankan
mobilitas optimal yang dapat ditoleransi
O: klien memerlukan bantuan dari orang lain untuk
pengawasan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
DX 2 08:25 S: klien mengatakan sudah tidak cemas terhadap
tindakan yang akan dikerjakan
O:
- klien tampak rileks
- klien mengatakan sudah siap untuk melakukan
operasi
Klien mengerti tantang operasi yang dilakukan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi