Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS BAHAN MEDIA KONTRAS WATER-SOLUBLE NONIONIC

PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI DI INSTALASI RADIOLOGI RSU


DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PAPER

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Farmasetika

Dosen Pengampu : Siti Masrochah, S.Si, M.Kes.

Disusun oleh :

FRANZESKA SUNAR PRAMUDITA

NIM : P1337430215016

PROGAM STUDI D-IV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2017-2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Restu dan Anugerah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Farmasetika yang berjudul “Analisis Bahan Media Kontras Water-
Soluble Nonionic pada Pemeriksaan Radiografi di Instalasi Radiologi RSU
Dr. Saiful Anwar Malang”.
Dalam penyusunan paper ini penulis telah banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Siti Masrochah, S.Si, M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
Farmasetika Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Politeknik kesehatan Semarang.
2. Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa
dengan tulus.
3. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
4. Semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan makalah ini
selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan paper
ini. Akhir kata, penulis berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Semarang, Maret 2018

Penulis
ANALISIS BAHAN MEDIA KONTRAS YANG
DIGUNAKAN PADA PEMERIKSAAN
RADIOGRAFI DI INSTALASI RADIOLOGI RS
SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh : Franzeska Sunar Pramudita

Abstrak

Pendahuluan: Bahan kontras pada pemeriksaan radiologis tertentu mutlak


diperlukan. Sehingga penggunaan bahan kontras yang efektif dan efisien serta
cepat dieliminasi tubuh diperlukan untuk mengurangi resiko komplikasi
Tujuan: Mengetahui jenis, prosedur pemakaian, efek samping dan
penanggulangan media kontras yang yang digunakan pada pemeriksaan radiografi
di instalasi radiologi RS Saiful Anwar Malang
Pembahasan: Omnipaque adalah media kontras radiografi positif nonionik dan
larut dalam air dengan berat molekul 821,14 (kandungan iodine 46,36%).Prosedur
pemakainnya adalah sebelum menggunakan, informasikan dokter tentang daftar
obat pasien saat ini, alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat
ini (contoh, kehamilan, operasi yang akan datang, dll). Efek samping setelah
pemakaian media kontras secara umum mengalami nyeri, rasa panas. Dan pasien
jarang mengalami sesak napas, reaksi anafilaksis. Apabila mengalami resksi
anafilaksis syok cara penangulangannya dapat dibedakan menjadi ringan, sedang
dan berat.
Penutup: Dalam pemakaian media kontras harus memperhatikan jenis, prosedur
pemakaian, dan dosis media kontras yang ditentukan. Dan apabila terjadi reaksi
yang merugikan, harus ditangani dengan cepat, tepat dan benar untuk mencegah
terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi,
menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat
obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi
dalam bahasa Yunani (Greek) disebut farmakon yang berarti medika
atau obat.
Sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi maka berkembang
pula pemikiran-pemikiran tentang kualitas radiograf yaitu dengan
pemberian media kontras. Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa
yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-
struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik medik. Bahan
kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan
daya attenuasi sinar-X (bahan kontras positif) atau menurunkan daya
attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara
atau gas.
Berbagai jenis bahan kontras yang sering digunakan untuk evaluasi
organ adalah barium sulfat, iodixanol, dan iohexol. Barium sulfat
digunakan pada pemeriksaan pencitraan saluran pencernaan
(Kandynesia 2012), sedangkan iodixanol dan iohexol digunakan pada
pemeriksaan saluran kemih.(Rezki.2013) Penggunaan bahan kontras
yang efektif dan efisien serta cepat dieliminasi tubuh diperlukan untuk
mengurangi resiko komplikasi. Pemberian bahan kontras dapat
dilakukan melalui ruteintravena, intraosseous (Saglam et al. 2004),
intramuscular (Knotek et al. 2004), intracardiac (Hubmann 1980) dan
subcutaneus (Cerny et al. 1967). Rute intravena merupakan metode
praktis yang banyak digunakan. (Rezki.2013)
Bahan kontras pada pemeriksaan radiologis tertentu mutlak
diperlukan. Efek samping dapat terjadi pada pemakaian bahan kontras,
berupa gejala-gejala ringan sampai berat dan bahkan kematian. Riset
mengenai bahan kontras akhir-akhir ini berusaha untuk mendapat jenis
bahan kontras yang paling aman dan efek samping minimal. (Arif.1992)
1.1 RUMUSAN MASALAH

1.1.1 Apa jenis media kontras yang digunakan pada pemeriksaan


radiografi di instalasi radiologi RS Saiful Anwar Malang ?

1.1.2 Bagaimana prosedur pemakaian media kontras yang digunakan


pada pemeriksaan radiografi di instalasi radiologi RS Saiful
Anwar Malang ?

1.1.3 Bagaimana efek samping media kontras dan penaggulangannya


pada pemeriksaan radiografi di instalasi radiologi RS Saiful
Anwar Malang ?

1.2 TUJUAN

1.2.1 Mengetahui jenis media kontras yang yang digunakan pada


pemeriksaan radiografi di instalasi radiologi RS Saiful Anwar
Malang

1.2.2 Mengetahui prosedur pemakaian media kontras yang digunakan


pada pemeriksaan radiografi di instalasi radiologi RS Saiful
Anwar Malang

1.2.3 Mengetahui efek samping media kontras dan penaggulangannya


pada pemeriksaan radiografi di instalasi radiologi RS Saiful
Anwar Malang
2 PEMBAHASAN

Gambar 1. Media Kontras Water-Soluble Nonionic (Merk Dagang


Omnipaque)

1.1 Jenis Media Kontras

Iohexol, N, N'-Bis (2,3-dihidroksipropil) -5- [N- (2,3-


dihidroksipropil) -asetamido] -2,4,6-triiodoisophthalamide, adalah
media kontras radiografi nonionik dan larut dalam air dengan berat
molekul 821,14 (kandungan iodine 46,36%). Struktur kimia nya adalah:

Gambar 2. Struktur kimia Media Kontras Water-Soluble Nonionic


(Merk Dagang Omnipaque)
Omnipaque disediakan sebagai larutan steril, pyrogen-free,
colorless to pale-yellow solution. Omnipaque 140 mengandung 302 mg
ioheksol setara dengan 140 mg iodium organik per ml; omnipaque 180
mengandung 388 mg ioheksol setara dengan 180 mg iodium organik per
ml; omnipaque 240 mengandung 518 mg ioheksol setara dengan 240 mg
iodium organik per ml; omnipaque 300 mengandung 647 mg ioheksol
setara dengan 300 mg iodium organik per ml; dan omnipaque 350
mengandung 755 mg ioheksol setara dengan 350 mg iodium organik per
ml. Setiap mililiter larutan ioheksol mengandung 1,21 mg trometamin
dan 0,1 mg edetat kalsium disodium dengan ph disesuaikan antara 6,8
dan 7,7 dengan asam hidroklorida atau natrium hidroksida. Semua
larutan disterilisasi dengan autoklaf dan tidak mengandung bahan
pengawet. Bagian yang tidak terpakai harus dibuang. Larutan iohexol
peka terhadap cahaya dan karenanya harus terlindungi dari paparan. (ge
healthcare inc. 2017)

Konsentrasi yang tersedia memiliki sifat fisik sebagai berikut:


Concentration Osmolality* Osmolarity Absolute Specific
(mgI/mL) (mOsm/kg (mOsm/L) Viscosity (cp) Gravity
water) 20°C 37°C 37°C
140 322 273 2.3 1.5 1.164
180 408 331 3.1 2.0 1.209
240 520 391 5.8 3.4 1.280
300 672 465 11.8 6.3 1.349
350 844 541 20.4 10.4 1.406
*By vapor-pressure osmometry
2.1 Prosedur Pemakaian

Sebelum menggunakan obat ini, informasikan dokter tentang daftar


obat pasien saat ini, produk toko (contoh, vitamin, suplemen herbal,
dll.), alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat ini
(contoh, kehamilan, operasi yang akan datang, dll.). Beberapa kondisi
kesehatan dapat membuat pasien kebal pada efek samping obat.
Konsumsi seperti yang diarahkan oleh dokter atau ikuti petunjuk yang
tercetak dalam brosur produk. Dosis berdasarkan kondisi pasien
Katakan pada dokter jika kondisi pasien berlanjut atau memburuk.
Poin-poin konseling penting dijabarkan dibawah ini :

2.1.1 Hamil atau menyusui

1.1.1 Riwayat kesehatan asma, demam, atau ketidakmampuan untuk


membuat urin (Badan Pom Ri.2015.)
Indikasi:

Media kontras sinar x untuk kardioangiografi, arteriografi, urografi,


flebografi, Computed Tomography (CT) enhancement. Mielografi
lumbar, toraks, dan serviks, serta CT basal cisterna yang diikuti injeksi
subaraknoid. Artrografi, Endoscopic Retograde Pancreatography (ERP),
Endoscopic Retograde Cholangipancreatography (ERCP), herniografi,
histerosalpingografi (HSG), sialografi, dan penelitian terkait saluran
percernaan. (Badan POM RI.2015)

Peringatan:

Riwayat alergi, asma, penyakit jantung berat, hipertensi pulmonal,


patologi serebral akut, tumor, riwayat epilepsi, alkohol dan
ketergantungan obat: meningkatkan risiko kejang dan reaksi neurologi,
riwayat kehilangan pendengaran sementara atau tuli setelah mielografi,
gangguan fungsi ginjal, diabetes melitus, paraproteinemia
(mielomatosis dan Waldenstrom makroglobulinemia), miestenia grafis,
paeokromositoma, hipertiroidisme, multinodular goiter, mengemudi,
kehamilan, dan menyusui. Kateterisasi pembuluh darah: perhatikan
teknik angiografi dan bilas kateter sesering mungkin untuk
meminimalkan risiko trombosis dan emboli, hidrasi harus terjamin
sebelum dan sesudah penggunaan media kontras terutama untuk pasien
dengan multiple mieloma, diabetes melitus, anak, dan lansia. Pasien
homosistinuria dan emfisema pulmonal kronik: meningkatkan risiko
trombosis dan emboli. Gangguan pada pemeriksaan laboratorium untuk
bilirubin, protein, atau unsur anorganik. (Badan POM RI.2015)

Interaksi:

Metformin: risiko gangguan fungsi ginjal sementara dan


pengendapan asidosis laktat. Interleukin 2 (riwayat penggunaan 2
minggu sebelumnya): meningkatkan risiko reaksi alergi yang tertunda
(gejala seperti flu atau reaksi kulit). Beta bloker: meningkatkan risiko
gejala reaksi anafilaksis yang tidak spesifik dan disalahartikan sebagai
reaksi vagal. (Badan POM RI.2015)

Kontraindikasi:

Tirotoksikosis, hipersensitivitas, pengguna intratekal


kortikosteroid, mielografi pada penderita infeksi sistemik atau lokal.
(Badan POM RI.2015)

Dosis:

Dosis sangat tergantung pada jenis pemeriksaan, usia, berat


badan, cardiac output, dan kondisi umum pasien serta teknik yang
digunakan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hidrasi harus
dipastikan sebelum dan setelah pemberian media kontras. (Badan POM
RI.2015).

Dosis total yang disarankan untuk penggunaan pemeriksaan


lumbar, toraks, serviks, dan total columnar myelography pada orang
dewasa adalah 1,2 gI hingga 3,06 gI sebagai berikut: (GE Healthcare
Inc. 2017)

Procedure Formulations Concentrat Volume Dose (gI)


ion (mL)
(mgI/mL)
Lumbar Omnipaque 180 180 10-17 1,8-3,06
Omnipaque 240
Myelography 240 7-12,5 1,7-3,0
(via lumbar
injection)
Thoracic Omnipaque 240 240 6-12,5 1,7-3,0
Omnipaque 300
Myelography 300 6-10 1,8-3,0
(via lumbar
or cervical
injection)
Cervical Omnipaque 240 240 7-10 1,4-3,0
Omnipaque 300
Myelography 300 6-12,5 1,8-3,0
(via lumbar 4-10
injection)
Cervical Omnipaque 180 180 6-12,5 1,3-1,8
Omnipaque 240
Myelography Omnipaque 300 240 1,4-3,0
(via C1-2 300 1,2-3,0
injection)
Total Omnipaque 240 240 1,4-3,0
Omnipaque 300
Columnar 300 1,8-3,0
Myelography
(via lumbar
injection)
Dosis total yang direkomendasikan untuk lumbar, toraks, serviks,
dan / atau total mielografi kolumnar oleh pungsi lumbal pada anak-anak
adalah 0,36 gI hingga 2,7 gI (lihat tabel di bawah). Volume aktual yang
diberikan sangat tergantung pada usia pasien dan rekomendasi pedoman
berikut ini : (GE Healthcare Inc. 2017)

Age Conc.(mgI/mL) Volume (mL) Dose(gI)


0 to< 3 mos. 180 2-4 0,36-0,72
3 to < 36 mos. 180 4-8 0.72-1.44
3 to < 7 yrs. 180 5-10 0.9-1.8
7 to < 13 yrs. 180 5-12 0.9-2.16
13 to 18 yrs. 180 6-15 1.08-2.7

Dosis kontras yang direkomendasikan untuk Computed


Tomography orang dewasa, sebagai berikut: (GE Healthcare Inc. 2017)

Head 70 ml to 150 ml (21 gi to 45 gi) of omnipaque 300 (300


imaging mgi/ml)
By injection: 80 ml (28 gi) of omnipaque 350 (350 mgi/ml)
Head 120 ml to 250 ml (29 gi to 60 gi) of omnipaque 240 (240
imaging mgi/ml)
By infusion:
Body 50 ml to 200 ml (15 gi to 60 gi) of OMNIPAQUE 300
Imaging by (300 mgi/ml)
Injection : 60 ml to 100 ml (21 gi to 35 gi) of OMNIPAQUE 350
(350 mgi/ml)
Dosis yang direkomendasikan pada anak-anak untuk kontras
pencitraan CT kepala adalah 1,0 mL / kg hingga 2,0 mL / kg untuk
omnipaque 240 atau omnipaque 300. Tidak perlu melebihi dosis
maksimum 28 gi dengan omnipaque 240 atau 35 gi dengan omnipaque
300. (GE Healthcare Inc. 2017)

Mechanical or hand injection dapat digunakan untuk mengelola


satu atau lebih suntikan intra-arteri bolus omnipaque 140. Volume dan
laju injeksi akan tergantung pada jenis peralatan, teknik yang
digunakan, dan area vaskular yang akan divisualisasikan. Volume dan
tingkat injeksi berikut telah digunakan dengan omnipaque 140. (GE
Healthcare Inc. 2017)
Arteries Volume/Injection Rate of Injection
(mL) (mL/sec)
Aorta 20-45 8-20
Carotid 5-10 3-6
Femoral 9-20 3-6
Vertebral 4-10 2-8
Renal 6-12 3-6
Other Branches of the Aorta
(includes subclavian, axillary, 8-25 3-10
innominate and iliac)

Volume yang dibutuhkan akan tergantung pada ukuran, laju aliran,


dan keadaan penyakit dari pembuluh yang diinjeksi dan pada ukuran
dan kondisi pasien, serta teknik pencitraan yang digunakan. Dosis yang
direkomendasikan untuk digunakan dalam angiografi perifer adalah
sebagai berikut: (GE Healthcare Inc. 2017)

Aortofemoral 20 ml to 70 ml of omnipaque 350 (350 mgi/ml) 30


runoffs: ml to 90 ml of omnipaque 300 (300 mgi/ml)
Selective 10 ml to 30 ml of omnipaque 350 (350 mgi/ml) 10
arteriograms: ml to 60 ml of omnipaque 300 (300 mgi/ml)
(femoral/iliac)
Venography (per 20 ml to 150 ml of omnipaque 240 (240 mgi/ml)
leg): 40 ml to 100 ml of omnipaque 300 (300 mgi/ml)

Dalam hubungannya dengan pemberian oral encer, dosis yang


dianjurkan omnipaque 240 dan omnipaque 300 adalah 2,0 ml / kg bila
diberikan secara intravena dengan kisaran 1,0 ml / kg hingga 2,0 ml /
kg. Dosis untuk bayi dan anak-anak harus diberikan secara proporsional
dengan usia dan berat badan. Dosis intravena total yang diberikan tidak
boleh melebihi 3 ml / kg. Dosis oral diberikan sekitar 30 hingga 60
menit sebelum dosis intravena dan pengambilan gambar. Omnipaque
dapat diencerkan dengan air atau minuman sebagai berikut: (GE
Healthcare Inc. 2017)
To Add To
Achieve
One liter of
contrast Stock
Water, Carbonated
medium at concentration of Volume
Beverage, Milk, or
A final omnipaque (mL)
Juice (mL)
concentration (mgi/ml)
(mgi/ml) of
6 240 5 975
300 20 980
350 17 983
9 240 38 962
300 30 970
350 26 974
12 240 50 950
300 40 960
350 35 965
15 240 63 937
300 50 950
350 43 957
18 240 75 925
300 60 940
350 52 948
21 240 88 912
300 70 930
350 60 940

Omnipaque dapat diencerkan, menggunakan teknik aseptik, dengan


air steril untuk diinjeksi hingga konsentrasi 50 mgI / ml hingga 100
mgi/ml untuk voiding cystourethrography. Konsentrasi dapat bervariasi
tergantung pada ukuran dan usia pasien dan juga dengan teknik dan
peralatan yang digunakan. Volume media kontras yang cukup harus
diberikan untuk mengisi kandung kemih secara adekuat. Volume yang
biasa berkisar dari 50 ml hingga 300 ml omnipaque pada konsentrasi
100 mgi / ml dan 50 ml hingga 600 ml omnipaque pada konsentrasi 50
mgi / ml. Omnipaque dapat diencerkan dengan steril air untuk injeksi
seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: (GE Healthcare Inc.
2017)

To Achieve Add to

A Final Each 100 ml of omnipaque Sterile Water for


Concentration Injection, USP (mL)
A Final OMNIPAQUE OMNIPAQUE OMNIPAQUE
(mgI/mL) 240 300 350
100 140 200 250
90 167 233 289
80 200 275 338
70 243 330 400
60 300 400 483
50 380 500 600

2.2 Efek Samping dan Penanggulangan


Efek samping yang sangat umum adalah mengalami gangguan pengecapan
(rasa logam) sementara, nyeri, rasa panas. Umum: peningkatan sementara S-
kreatinin, sakit kepala, mual, muntah, pusing, paraestesia, nyeri radikuler,
peningkatan nilai amilase, nyeri sementara pada abdomen bagian bawah,
nyeri setelah pemeriksaan. Jarang: sesak napas, ruam, eritema, urtikaria,
pruritus, dan angiodema, demam, rigor, reaksi anafilaksis, pankreatitis
nekrotik, artritis. Sangat jarang: udem laring, bronkospasme atau udem
paru, hipotensi, bradikardi, sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal
toksis, iodisme, gondok, gagal ginjal, kejang, gangguan motorik dan
sensorik sementara, bingung, kebutaan kortikal sementara, gagal jantung,
aritmia, depresi atau tanda dari iskemik, tromboflebitis post flebografi,
trombosis, kemerahan, kram, nyeri tungkai bawah, iritasi meningeal,
gangguan fungsi serebral sementara. Tidak diketahui frekuensinya: diare,
spasme arteri, artralgia, laringospasme, udem paru non kardiogenik, batuk,
tirotoksikosis, kemerahan, reaksi pada tempat penyuntikan, nyeri leher
(Badan POM RI.2015)
Reaksi yang merugikan secara umum setelah pemakasian intravascular
omnipaque 140, omnipaque 240, omnipaque 300, dan omnipaque 350
biasanya tingkat keparahan ringan hingga sedang. Namun, reaksi serius,
mengancam jiwa dan fatal, sebagian besar cardiovascular origin, telah
berkairan dengan media kontras yang mengandung yodium, termasuk
omnipaque. Injeksi media kontras sering dikaitkan dengan sensasi
kehangatan dan rasa sakit, terutama pada angiografi perifer; dengan
penggunaan omnipaque rasa sakit dan kehangatan lebih jarang dan kurang
parah dibandingkan media kontras lainnya. (GE Healthcare Inc. 2017)
Sistem Kardiovaskular: Aritmia termasuk PVC dan PAC (2%), angina /
nyeri dada (1%), dan hipotensi (0,7%). Lainnya termasuk gagal jantung,
asistol, bradikardia, takikardia, dan reaksi vasovagal dilaporkan dengan
insidensi individu 0,3% or less. Dalam uji klinis terkontrol yang melibatkan
1485 pasien, satu kematian terjadi. Hubungan sebab dan akibat antara
kematian ini dan iohexol belum ditetapkan. Sistem saraf: Vertigo (termasuk
pusing dan kepala ringan) (0,5%), nyeri (3%), kelainan penglihatan
(termasuk penglihatan kabur dan fotoma) (2%), sakit kepala (2%), dan
perversion rasa (1%). Lainnya termasuk kecemasan, demam, motorik dan
disfungsi bicara, kejang, parestesia, somnolen, leher kaku, hemiparesis,
sinkop, menggigil, serangan iskemik transien, infark serebral, dan nistagmus
dilaporkan, dengan insidensi individu 0,3% or less. Sistem Pernapasan:
Dyspnea, rhinitis, batuk, dan laringitis, dengan insidensi individu 0,2% atau
kurang. Gastrointestinal System: Mual (2%) dan muntah (0,7%). Lainnya
termasuk diare, dispepsia, kram, dan mulut kering dilaporkan, dengan
insiden individu kurang dari 0,1%. Kulit dan Tambahan: Urtikaria (0,3%),
purpura (0,1%), abses (0,1%), dan pruritus (0,1%). (GE Healthcare Inc.
2017).
Pediatric :

Dalam uji klinis terkontrol yang melibatkan 391 pasien untuk


angiocardiografi pediatrik, urografi, dan kontras pencitraan kepala
tomografi dikomputasi, reaksi merugikan setelah penggunaan
omnipaque 240, omnipaque 300, dan omnipaque 350 umumnya lebih
jarang dibandingkan dengan orang dewasa. Sistem.

Kardiovaskular: Takikardia ventrikel (0,5%), 2: 1 blok jantung (0,5%),


hipertensi (0,3%), dan anemia (0,3%). Sistem Saraf: Nyeri (0,8%),
demam (0,5%), kelainan rasa (0,5%), dan kejang (0,3%). Sistem
Pernafasan: Kemacetan (0,3%) dan apnea (0,3%). Gastrointestinal
System: Mual (1%), hipoglikemia (0,3%), dan muntah (2%). Kulit dan
Tambahan: Ruam (0,3%). (GE Healthcare Inc. 2017)

Menurut “Pedoman Penanggulangan Anafilaktik Syok” PKRS


RSU Dr Saiful Anwar Malang sebagai berikut :

2.1.2 Tanda dan Gejala :

2.1.2.1 Gatal kulit,Oedema Perioral/Periorbital

2.1.2.2 Pusing, disorientasi, kesadaran menurun

2.1.2.3 Mual, vomitus, diare, nyeri abdominal

2.1.2.4 Bersin, Dispnoe, Oedema Laring/Paru, Henti Nafas

2.1.2.5 Hipotensi, Takhikardi, Disritmia, Henti Jantung

2.1.3 Ringan

2.1.3.1 Baringkan pada posisi Syok(kaki keatas)dengan alas


keras

2.1.3.2 Bebaskan jalan nafas


2.1.3.3 Tetukan penyebab dan lokasi masuknya(bila
ekstremitas-pasang Torniquet)

2.1.3.4 Adrenalin 1:1000 0,25 ml (0,25 mg) Subkutan

2.1.3.5 Monitor pernafasan dan hemodinamik

2.1.3.6 Berikan oksigen 3L/menit

2.1.4 Sedang

2.1.4.1 Adrenalin 1:1000-0,25 (0,25mg) Intramuskuler

2.1.4.2 Bila vena kolapss,berikan Sublingual/Transtrakheal

2.1.4.3 Aminophilin 5 mg/kg dengan injeksi perlahan atau


infus diikuti DRIPS 0,4-0,9 mg/kgBB/menit (bila ada
bronkhospasme)

2.1.4.4 Infus cairan (berpedoman pada hematocrit)

2.1.5 Berat

2.1.5.1 Adrenalin 1:1000 2,5-5 ml (0,25-5 mg) intravena

2.1.5.2 Monitor pernafasan dan hemodinamik dengan

2.1.5.2.1 Cairan/obat inotropic positif

2.1.5.2.2 Obat vaso aktif

2.1.5.3 Kalau perlu dirujuk untuk perawatan intensif (ICCU)

2.1.5.4 Basic dan Advance Life Support (RJPO) (bila terjadi


henti jantung dan nafas)
Gambar 3. Pedoman Penanggulangan Anafilaktik Syok RSU
Dr.Saiful Anwar Malang

3 PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Media kontras yang digunakan di RS Saiful Anwar Malang
adalah Omnipaque yang merupakan media kontras radiografi
positif nonionik dan larut dalam air dengan berat molekul
821,14 (kandungan iodine 46,36%).
3.1.2 Prosedur pemakaian meida kontras kontras water-soluble
nonionic (Omnipaque) adalah sebelum menggunakannya,
menginformasikan dokter tentang daftar obat pasien saat ini,
alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat ini
(contoh, kehamilan, operasi yang akan datang, dll.). Beberapa
kondisi kesehatan dapat membuat pasien kebal pada efek
samping obat. Konsumsi seperti yang diarahkan oleh dokter
atau ikuti petunjuk yang tercetak dalam brosur produk. Dosis
berdasarkan kondisi pasien Katakan pada dokter jika kondisi
pasien berlanjut atau memburuk.
3.1.3 Efek Samping yang sangat umum setelah pemakaian media
kontras water-soluble nonionic (Omnipaque) adalah
mengalami gangguan pengecapan (rasa logam) sementara,
nyeri, rasa panas. Apabila setelah pemakaian media kontras,
pasien mengalami Anafilaktik Syok ringan dapat ditanggulangi
dengan cara membaringkan pada posisi Syok (kaki keatas)
dengan alas keras, membebaskan jalan nafas, menentukan
penyebab dan lokasi masuknya, Adrenalin 1:1000 0,25 ml
(0,25 mg) Subkutan, memonitor pernafasan dan hemodinamik,
memberikan oksigen 3L/menit
3.2 Saran
Dalam pemakaian media kontras harus memperhatikan jenis,
prosedur pemakaian, dan dosis media kontras yang ditentukan. Dan
apabila terjadi reaksi yang merugikan, harus ditangani dengan cepat,
tepat dan benar untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan.

4 REFERENSI
Arif Faisal.1992. Jurnal Pemakaian Bahan Kontras Non Ionik Pada
Pemeriksaan Urografi. Unit Laboratorium Radiologi RS. Dr.Sardjito /
Fakultas Kedokteran Gadjah Mada Yogyakarta
GE Healthcare Inc. 2017. Dailymed Label : Omnipaque - Iohexol Injection.
Irlandia : General Electric Company.
Rezki Ridhayanti Ahmad. 2013. Penggunaan Bahan Kontras (Iodixanol)
Dengan Teknik Angiografi Untuk Mengukur Densitas Traktus Urinarius
Pada Kucing. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Badan Pom Ri.2015. Pusat Informasi Obat Nasional, Bab 17.
Http://Pionas.Pom.Go.Id/Ioni/Bab-17-Media-Kontras. (Diakses pada 16
Maret 2018).

Anda mungkin juga menyukai