Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S (50 TAHUN) DENGAN


GASTROENTRITIS DIRUANG ANGGREK RSUD UJUNG BERUNG

Dosen
Ade Tika H, S.Kep.,Ners., M.Kep
Disusun Oleh
Agus Suriadi (AKX.16.004) Nisrina Nur Naufal (AKX.16.082)
Bella Dwi Utari (AKX.16.028) Petrus Sungkawanta (AKX.16.091)
Desy Marlin (AKX.16.035) Rahma Januarti (AKX.16.097)
Gilbran Habibillah (AKX.16.049) Selly Rizka Dewi (AKX.16.119)
Kintan Reizani (AKX.16.062) Silvi Fitriani (AKX.16.123)

D III Keperawatan Konsentrasi Anestesi

STIkes Bhakti Kencana Bandung

Jln. Soekarno Hatta No.754

Cibiru Bandung

2016/2017
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumentasi keperawatan ini dengan judul
“ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GASTROENTRITIS”.

Dokumentasi Keperawatan ini berisi tentang proses asuhan keperawatan pada klien
dengan kelainan GASTROENTRITIS yang meliputi perngkajian sampai dengan evaluasi.

Kami menyadari bahwa dokumentasi keperawatn ini masih jauh dari sempurna, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan dokumentasi keperawatan ini dari awal sampai akhir.

Bandung, 20 Oktober 2017

Kelompok V

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB 1 ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.


PENDAHULUAN .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Latar belakang ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Rumusan Masalah ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Tujuan ................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Manfaat ............................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2 ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
Pengertian ........................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Etiologi ................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Patogenesis .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Penggolongan Diare ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
Patofisiologi ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Komplikasi .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Pengobatan ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Penatalaksanaan ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN KASUS ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
ANALISA DATA ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP .............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Saran ................................................................................................... Error! Bookmark not defined.

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan
masalah masyarakat Indonesia dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada anak di negara berkembang.
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal
atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(Mansjoer Arief dkk, 1999)
Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk
setahunnya. Dengan upaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di RS
dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan
ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar
antara 70-80% dari penderita adalah anak dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta
kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam dehidrasi dan apabila
tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk..

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gastroenteritis?
2. Bagaimana etiologi gastroenteritis?
3. Bagaimana patogenesis gastroenteritis?
4. Apa sajakah penggolongan diare?
5. Bagaimana patofisiologi gastroenteritis?
6. Bagaimana komplikasi diare?
7. Bagimana pengobatannya?
8. Bagaimana penatalaksanaannya?
C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam
memecahkan masalah Gastroenteritis atau diare.
b) Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami
4
2. Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.
3. Untuk melatih diri dalam membuat asuhan keperawatan KMB.
D. Manfaat
1. Mengatahui dan memahami apa itu gastroenteritis.
2. Mengetahui cara mengatasi gastroenteritis.
3. Mengetahui phatogenesis gastroenteritis.
4. Mengetahui penggolongan diare.
5. Mengetahui phatofissologis gastroenteritis.
6. Mengetahui komplikasi diare.
7. Mengetahui cara pengobatannya.
8. Mengetahui tata pelaksanaanya.

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal
atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(Mansjoer Arief dkk, 1999)
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen
(Whaley dan wang’s, 1995)
B. Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
 Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare meliputi :
1. Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter,
Aeromonas.
2. Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus,
Astrovirus, dll
3. Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba
histoticia, trimonas hominis), Jamur (candida albacus).
4. Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis
media akut (OMA), Bronco pneumonia, dan sebagainya.
 Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat
2. Malabsorbsi lemak
3. Malaborsi protein.
 Faktor Makanan
Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.
C. Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.
1. Gangguan Osmotic

6
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
mengakibatkan tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarka air tsb sehingga timbul
diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat adanya rangsangan toksik pada dinding uterus sehingga akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya
timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan Motilitas Usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan
menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare juga.
E. Penggolongan Diare
1. Diare Akut
Diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam
sampai 7 atau 14 hari.
A. Penularan
Transmisi orang keorang melalui aerosolisasi.
Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)
B. Penyebab
Faktor penyebab yang mempengaruhi adalah penetrasi yang merusak sel
mukosa.
Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap
mikroorganisme.
C. Manifestasi klinis
Pasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi
dan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit menurun
karena kekurangan cairan.
2. Diare Kronik
Diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2 minggu
bagi bayi dan anak.

7
F. Patofisiologi
Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses
mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air
dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
G. Komplikasi
Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi
berbagai komplikasi sebagai berikut :
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemi
3. Hipokalemi
4. Hipoglikemi
5. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
6. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)
H. Pengobatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja
dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa
atau karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
1. Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg
Klorpromazin, dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr
2. Obat spasmolitik
Seperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi
diare akut lagi.
3. Antibiotik
Tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bila penyebab kolera,
diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat penyakit
penyerta seperti : OMA, faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia
(Ngastiyah, 1997 : 149)
I. Penatalaksanaan
a. Medik. Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara
pemberian makanan) dan obat-obatan.
b. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dengan mempertahankan derajat dehidrasi
dan keadaan umum.
8
1. Cairan per oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral
beberapa cairan yang berisikan NaCL,NaHCO3,KCL dan Glukosa. Untuk
diare akut dan kolera pada anak diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi
ringan/sedang, kadar Natrium 50-60 mEg/1 formula lengkap sering disebut
oralit. Sebagai pengobatan sementara yang dibuat sendiri (formula tidak
lengkap) hanya air gula dan garam (NaCL dan sukrosa) atau air tajin yang
diberi garam dan gula.
2. Cairan parental
Pada umumnya digunakan cairan Ringel laktat (RL) yang pemberiannya
bergantung pada berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan
kehilangan cairan sesuai umur dan berat badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)

9
BAB III
TINJAUAN KASUS

Pada tanggal 22 Juni 2010, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan keluhan
diare selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB
encer berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat
badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan
sebelumnya makan makanan pedas. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda
vital :
Tensi : 120/80 mmHg__
Nadi : 85 x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 39 C
Keadaan umum : Lemah dan Mukosa bibir kering
 PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

No. Register : 2012


Ruang : Anggrek 1
Tgl/ jam MRS : 22 Juni 2010, jam 11.30 WIB
Tgl pengkajian : 23 juni 2010
Dignosa medis : Gastroenteritis

i. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Komplek Gadung 1 Blok c1 No.3
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
10
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Anak klien
Alamat : Komplek Gadung 1 Blok C1 no. 3

ii. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan Utama
Klien menyatakan diare 2 hari.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien menyatakan sudah diare ± 2 hari yang lalu sejak tanggal 20 juni 2010. Klien
BAB encer,dengan frekuensi 4-5x setiap harinya ( ± 500cc), warna dan bau khas
feses. Klien menyatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas. Klien juga
mengatakan badannya panas.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya Klien tidak pernah sakit seperti ini. Klien juga tidak
pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM, Hipertensi, dan
penyakit menurun lainnya.
iii. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI
NO POLA AKTIVITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1. Nutrisi

Makan 3x/ hari dengan porsi 3x/ hari dengan porsi


sedang (± 8 sendok makan) sedang (± 4 sendok
Nasi, lauk, sayur. makan) bubur merah.

Air putih ± 7 gelas/ hari (±

11
Minum 1500 cc) air putih ± 7 gelas /
hari (± 1500 cc )
2. Pola Eliminasi

BAB 1 – 2x / hari, dengan 4 – 5x / hari, dengan


konsisten lunak dan konsisten cair
berwarna kuning

BAK 6 – 7x / hari ( ± 1400 cc) 6 – 7x / hari (± 1400


berwarna kuning jernih cc) berwarna kuning
jernih
3. Aktivitas Fisik Klien biasanya bekerja Klien hanya
sebagai ibu rumah tangga menghabiskan
dan waktu senggang waktunya di tempat
biasanya digunakan klien tidur
untuk berkumpul bersama
keluarganya
4. Istirahat Tidur Klien tidur ± 10 jam / hari Klien tidur ± 12 jam /
menggunakan kasur, bantal, hari menggunakan
guling, dengan penerangan kasur dengan
terang penerangan terang
5. Personal Hygine

 Mandi 2x / hari 1 x / hari


 Keramas 3x/ minggu (Belum sejak MRS)
 Gosok Gigi 2x / hari 1x / hari

 Ganti Pakaian 2x / hari 1x / hari


1x / hari

12
iv. PEMERIKSAAN FISIK

a) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada sekrek, tidak terdapat pembesaran polip
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk dada
simetris, tidak ada retraksi dada, bunyi nafas bronkovesikuler pada
percabangan bronkus, broncial pada daerah bawah trakea, dan vesikuler pada
permukan paru, irama nafas reguler, tidak terdapat suara wheezing, ataupun
suara ronkhi, respirasi 30 x / menit, hasil perkusi dada resonan dan tidak ada
nyeri tekan didaerah dada.
b) Sistem Cardiovaskuler
Bunyi jantung normal lup dup, tidak ada peningkatan JVP, perkusi dullnes,
tidak ada suara tambahan. TD: 120/80 mmHg. Nadi 85 x / menit dengan
karakterristik cepat dan dalam
c) Sistem Pencernaan
Mulut tampak bersih, bentuk bibir simetris, tidak terdapat eksudat, tidak
terdapat stomatitis, gigi tampak bersih, jumlah gigi 32, gusi berwarna merah
muda, warna lidah merah muda sedikit keputih-putihan, BU 10 x / menit (7-12
x / menit) terdengar bunyi dullness pada kuadran kiri dan kanan atas, terdapat
nyeri tekan pada kuadran kiri dan kanan bawah
d) Sistem Perkemihan
Pada saat di palpasi klien mengeluh nyeri tekan didaerah abdomen bawah. Pada
vesikaurinaria warna kuning jernih.
e) Sistem Endokrin
Tidak teraba kelenjar tiroid, pembesaran paratiroid dan kelenjar getah bening.
f) Sistem Persyarafan
1. Tes Fungsi Serebral
Bentuk kepala simetris, tidak ada pembesaran kepala, kesadaran
compos mentis, orientasi klien terhadap orang dan tempat baik ditandai
dengan klien dapat mengingat nama perawat yang baru dikenal, nama
keluarga dan mengetahui bahwa sedang dirawat dirumah sakit, orientasi
klien terhadap waktu baik ditandai dengan klien mengetahui saat pagi,
siang ataupun malam
2. Tes Fungsi Nervus

13
a. Nervus Olfaktorius (Nervus I)
Fungsi pengciuman baik terbukti klien bisa membedakan bau
alkohol dan minyak kayu putih.
b. Nervus Optikus (Nervus II)
Klien tidak memiliki gangguan dan kesulitan pada saat membuka
mata, lapang pandang normal terbukti klien dapat membaca papan
nama perawat.
c. Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abdusen (Nervus III, Nervus
IV, Nervus VI)
Reflek pupil terhadap cahaya positif dan kelopak mata dapat
berkedip secara spontan, klien mampu menggerakan bola matanya
kesegala arah yaitu kearah bawak atas dan samping
d. Nervus Trigeminus (Nervus V)
Klien dapat membuka mulut, dapat menggerakan maksila, dan
mandibula dengan baik.
e. Nervus Facialis (Nervus VII)
Klien dapat menbedakan rasa asin, manis, pahit, dan asam dan klien
dapat mengerutkan dahi, tertawa, dan tersenyum.
f. Nervus Auditorius (Nervus VIII)
Klien dapat mendengarkan bisikan dan suara dengan jelas.
g. Nervus Glousssofaringeus ( Nevus IX)
Reflek menelan baik dan klien dapat merasakan pahit, asin, asam,
dan manis.
h. Nervus Vagus (Nervus X)
Fungsi pencernaan klien baik terbukti klien dapat makan
menghabiskan satu porsi makanannya dan klien mampu menelan
terbukti klien dapat makan dan minum tanpa ada gangguan
menelan.
i. Nervus Asesorius (NXI)
Kien dapat menggerakan leher, dan dapat mengangkat bahu kiri
dan kanan.
j. Nervus Hipoglossus (NXII)
Klien dapat menggerakan lidah kesegala arah.

14
g) Sitem Integumen
Kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, rambut sedikit beruban, warna
kulit kuning langsat, turgor kulit kembali < 2detik.
h) Sistem Muskuloskeletal
1. Ekstremitas Atas
Bentuk simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, tidak terdapat
jejas, bisa bergerak ke segala arah, tidak terdapat nyeri pada
persedian, dan tulang. Klien dapat menahan gravitasi yang di
berikan oleh perawat, reflek bisep positif, reflek bisep trisep positif,
reflek radius positif, dan terpasang infus di tangan kiri dengan
cairan RL 500ml 20 tts/menit serta tranfusi darah sebanyak 3 labu,
kekuatan otot tangan: 5 5

2. Ekstremitas Bawah
Kaki kiri dan kanan simetris, jumlah jari lengkap tidak terdapat
jejas, ROM tidak terbatas. Reflek Patela positif, reflek babinski
negatif, reflek achiles positif, gerakan aktif dan dapat melawan
tahapan penuh. Kekuatan otot kaki :
5 5
i) Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada lesi, sklera putih,
reflek kedua pupil terhadap cahaya positif, penglihatan klien baik, terbukti
klien dapat membaca papan nama perawat.
j) Sistem Pendengaran
Bentuk telingan simetris, fungsi pendengaran baik, terbukti klien dapat
mendengar getaran garputala, dan suara yang jelas.

v. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian.
b. Pola Koping
Pola koping klien baik, klien dapat memahami penjelasan perawat.

15
c. Gaya Komunikasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat bekerja sama dengan baik, baik
dengan perawat maupun dokter
d. Konsep Diri
 Body image
Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan
dari Tuhan.
 Self Ideal
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat beraktivitas seperti
biasa dan dapat berkumpul dengan keluarganya kembali.
 Self Esteem
Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat
 Role Performance
Klien di rumahnya berperan sebagai ibu rumah tangga
 Self Identify
Klien adalah seorang ibu dengan tiga orang anak dan seorang istri dari seorang
suami.
vi. DATA SOSIAL
Klien mengatakan hubungannnya dengan keluarga baik, terbukti selalu ditemani oleh
keluarga, baik anak ataupun suaminya. Klien sangat kooperatif saat dilakukan
pengkajian.
vii. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan ia beragama Islam.

viii. DATA PENUNJANG


 HB : 11,56
 Leukosit : 6100
 Trombosit : 154.000
 PCU : 36
 Widal : TO : -
TH : -
ix. TERAPI DAN RENCANA PENGOBATAN
 Infus RA : D5% 30 TMP
 Sanmol 10-15 mg/Kg BB diberikan secara infus intravena selama 15 menit.

16
 Plantasit syrup 3 x 1 mg/ KgBB/iv jam 12.00-20.00-04.00 WIB

 Luminal 2x1 amp/iv jam 12.00-20.00-04.00 WIB

x. DATA SENJANG
DS : klien mengatakan diare 2 hari
klien mengatakan BAB klien encer dengan frekuensi 4 – 5 x / hari
klien mengatakan feses berbau dab berwarna khas feses
klien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas
klien mengatakan badannya panas
DO : - Keluhan utama Lemah
Suhu : 39 º C - TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x / menit - RR : 30 x /menit
Konsistensi feses cair
Mukosa bibir kering
Suara perut hipertimpani

ANALISA DATA

Nama : Ny.S No. Rek : 2012


Umur : 50 Tahun Ruang : Anggrek 1
Tanggal : 23, Juni 2010 Dx. Medis : Gastroenteritis

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS Makanan yang tidak Ketidakseimbangan
 Klien mengatakan diare 2 diserap Kebutuhan Cairan
hari dan Elektrolit dlm
 Klien mengatakan saat Peningkatan tekanan Tubuh
BAB feses klien encer dan osmotik
berlendir.
 Klien mengatakan BAB 4- Pergeseran air dan
5X dalam sehari. elektrolit ke dalam rongga
 Klien mengatakan usus
mengonsumsi makanan

17
pedas sebelumnya. Isi rongga usus berlebih

DO Rangsangan untuk
 Keluhan utama lemah mengeluarkan
 Konsistensi fases cair dan
berlendir
Diare
 Mukosa bibir kering
 Suara perut hipertimpani
BAB cair berlebih
 Tugor kulit menuru

Cairan tubuh banyak yang


keluar

Ketidaksimbangan
Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit dlm Tubuh

2. DS Makanan yang Peningkatan Suhu


Klien mengatakan badan panas terkontaminasi oleh Tubuh
kuman
DO
Keluhan utama lemah Mengeluarkan toksin
- S : 39 C
- N : 78 X/menit Rangsangan pada dinding
- TD : 110/70 mmHg usus
- RR : 20 X/menit

Peningkatan sekresi air


dan elektrolit

Peningkatan isi rongga


usus

18
Diare

Hipovolemi

Dehidrasi

Kompensasi tubuh

Suhu tubuh meningkat

Gangguan keseimbangan
Suhu tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.S No. Rek : 2012
Umur : 50 Tahun Ruang : Anggrek 1
Tanggal : 23, Juni 2010 Dx. Medis : Gastroenteritis
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ketidakseimbangan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh berhubungan
dengan output berlebihan.
DS
• Klien mengatakan diare 2 hari
• Klien mengatakan saat BAB feses klien encer dan berlendir.
• Klien mengatakan BAB 4-5X dalam sehari.
• Klien mengatakan mengonsumsi makanan pedas sebelumnya.
DO
• Keluhan utama lemah
• Konsistensi fases cair dan berlendir
• Mukosa bibir kering
• Suara perut hipertimpani
• Tugor kulit menuru

19
2 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi sekunder.
DS
Klien mengatakan badan panas
DO
Keluhan utama lemah
- S : 39C
- N : 85 X/menit
- TD : 120/80 mmHg
- RR : 30 X/menit

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Ny.S No. Rek : 2012
Umur : 50 Tahun Ruang : Anggrek 1
Tanggal : 23, Juni 2010 Dx. Medis : Gastroenteritis

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Ketidakseimba Setelah dilakukan  Pantau tanda dan  Penurunan volume
ngan cairan tindakan keperawatan gejala dehidrasi. cairan dan elektrolit
dan elektrolit dalam waktu 1X24  Pantau input dan menyebabkan
berhubungan jam diharapkan: TTV output. dehidrasi jaringan.
dengan dalam batas normal,  Bina hubungan  Dehidrasi dapat
kehilangan Tidak ada tanda-tanda saling percaya. meningkatkan laju
cairan dehidrasi, Frekuensi  Pemberian cairan filtasi glomerulus.
sekunder. BAB 1X / hari. parenteral sesuai  Mempermudah
dengan umur. melakukan intervensi
 Kolaborasi dengan selanjutnya.
dokter dalam  Pemberian cairan
pemberian obat. secara cepat dapat
sebagai penganti
cairan yang hilang.
 Menentukan
pemberian obat
secara tepat.

20
2. Hipertermi Setelah diberikan  Bina hubungan  Mempermudah
berhubungan tindakan keperawatan salin percaya. melakukan intervensi
dengan proses dalam waktu 1X24  Berikan kompres selanjutnya.
infeksi jam diharapkan : Suhu pada klien.  Membantu
penyakit. tubuh normal,  Anjurkan klien menurunkan suhu
Keluhan utama untuk memakai tubuh klien.
kembali normal, baju tipis dan  Membantu
Demam klien turun dapat menyerap mengurangi
keringat. penguapan pada
 Anjurkan klien tubuh.
minum sedikit tapi  Menganti cairan yang
sering. hilang.
 Kolaborasi  Menentukan
dengan dokter pemberian obat
dalam pemberian secara tepat.
obat.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.S No. Rek : 2012
Umur : 50 Tahun Ruang : Anggrek 1
Tanggal : 23, Juni 2010 Dx. Medis : Gastroenteritis
No Tanggal Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
1. 22/06/10 09.00 Ketidakseimbangan Kebutuhan  Memantau TTV
Cairan dan Elektrolit dalam  Memantau intake
Tubuh berhubungan dengan dan output dengan
output berlebihan. memperhatikan
tetesan infus dan
BAB, BAK klien.
Mengkolaborasikan
dengan dokter.

21
 Membina hubungan
saling percaya
antara perawat
dengan klien.

2. 22/06/10 11.00 Peningkatan suhu tubuh  Membina hubungan


berhubungan dengan infeksi saling percaya
sekunder. dengan klien.
 Memberikan cairan
parenteral dengan
memasang infus
pada klien.
 Memberikan
kompres pada klien.
 Membantu
menggati pakaian
klien.
 Memberi klien
minum.
 Mengkolaborasikan
dengan dokter.

22
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.S No. Rek : 2012
Umur : 50 Tahun Ruang : Anggrek 1
Tanggal : 23, Juni 2010 Dx. Medis : Gastroenteritis

TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF


23/06/10
Ketidakseimbangan S : Klien mengatakan diare
Kebutuhan Cairan dan sudah tidak terjadi lagi
Elektrolit dalam Tubuh O : Keluhan utama hilang,
berhubungan dengan output BAB padat tapi berampas,
berlebihan. frekuensi 1-2 x/hari
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

24/06/10
Peningkatan suhu tubuh S : Klien mengatakan
berhubungan dengan infeksi badannya sudah tidak panas
sekunder. lagi.
O : Suhu tubuh normal S =
36C, TD = 120/70 mmHg
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

23
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gastroenteritis (biasa disebut diare) adalah peradangan pada lambung dan usus yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang pathogen dimana gejala yang umum
terjadi adalah diare (bentuk tinja yang encer) dalam frekuensi yang lebih banyak dari
biasanya. Gastroenteritis dapat menyerang semua usia. Masalah keperawatan yang
sering terjadi pada penderita gastroenteritis adalah kekurangan volume cairan, nyeri
akut, resiko kerusakana integritas kulit, san ketidakseimbangan nutrisi: kurangan dari
kebutuhan tubuh.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap agar masalah kesehatan khususnya
gastroenteritis teratasi dengan baik, pola hidup sehat bisa lebih diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan semoga makalah ini bermanfaat, dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi pembaca dan khususnya penulis sendiri.

24
DAFTAR PUSTAKA

 Lynda Juall Carpenito R.N., M.S.N., Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
 Mi Ja Kim, Gertrude K. McFarland, Audrey M. McLane, Diagnosa Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1994
 Marilynn E/ Doengoes, Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 1999
 Potter & Perry, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005

25

Anda mungkin juga menyukai