Anda di halaman 1dari 15

PLASENTA PREVIA

Anggota :
1. Ahmad Farid N
2. Albert Arie Mayor
3. Intan Nurmayuningsih
4. Maria Kornelia Kalo
5. M. Budi R
6. Novita Katerina P
7. Ridwan setiawan
8. Wildan Naufal
9. Yolla Oktarina H
PLASENTA

 Merupakan organ manusia yang berfungsi


sebagai media nutrisi untuk embrio yang ada
dalam kandungan
 Placenta terbentuk lengkap pada kehamilan
< 16 minggu
 Letak placenta umumnya di depan/di belakang
dinding uterus, agak ke atas kearah fundus
uteri
 Pada awal kehamilan, plasenta mulai
terbentuk, berbentuk bundar, berupa organ
datar yang bertanggung jawab menyediakan
oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan bayi
dan membuang produk sampah dari darah bayi
PLASENTA PREVIA
 Merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan rahim
(ostium uteri internum).
 Plasenta previa merupakan penyebab utama
perdarahan pada trimester ke III
 Gejalanya berupa perdarahan tanpa rasa nyeri.
Timbulnya perdarahan akibat perbedaan
kecepatan pertumbuhan antara segmen atas
rahim yang lebih cepat dibandingkan segmen
bawah rahim yang lebih lambat
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
 Menurut Manuaba (1998), klasifikasi plasenta
previa secara teoritis dibagi dalam bentuk
klinis, yaitu:
a) Plasenta Previa Totalis

b) Plasenta Previa Sentralis

c) Plasenta Previa Partialis

d) Plasenta Previa Marginalis


 Menurut Chalik (2002) klasifikasi plasenta
previa didasarkan atas terabanya jaringan
plasenta melalui pembukaan jalan lahir :
a) Plasenta Previa Totalis

b) Plasenta Previa Partialis

c) Plasenta Previa Marginalis


 Menurut De Snoo yang dikutip oleh Mochtar
(1998), klasifikasi plasenta previa berdasarkan
pada pembukaan 4 – 5 cm yaitu :
a) Plasenta Previa Sentralis

b) Plasenta Previa Lateralis


ETIOLOGI
Penyebab secara pasti belum diketahui dengan
jelas.
 Menurut Manuaba (1998), plasenta previa
merupakan implantasi di segmen bawah rahim
dapat disebabkan oleh endometrium di fundus
uteri belum siap menerima implantasi,
endometrium yang tipis sehingga diperlukan
perluasaan plasenta untuk mampu memberikan
nutrisi pada janin, dan vili korealis pada chorion
leave yang persisten.
TANDA DAN GEJALA PLASENTA PREVIA
 Gejala Pada Ibu
a) Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari
biasanya dan berulang
b) Darah biasanya berwarna merah segar
c) Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas
d) Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai
kelainan letak janin
e) Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak
banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa
dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya
(reccurent bleeding) biasanya lebih banyak
 Gejala Klinik Pada Bayi
Bagian terendah belum masuk pintu atas
panggul (PAP) atau terdapat kelainan letak,
adanya asfiksia intrauterin sampai kematian
janin karena perdarahan mengganggu sirkulasi
retroplasenter
PENATALAKSANAAN

 Menurut Saifuddin (2001) terdapat 2 macam


terapi, yaitu :
1) Terapi Ekspektatif

2) Terapi Aktif
Komplikasi

 Komplikasi pada ibu


perdarahan tambahan saat operasi
menembus plasenta dengan inersio di depan,
infeksi karena anemia, rplasenta di bagian
belakang segmen bawah rahim, terjadinya
ruptura uteri karena susunan jaringan rapuh dan
sulit diketahui bukan implantasi
 Komplikasi pada janin
prematuritas dengan morbiditas dan
mortalitas tinggi, mudah infeksi karena anemia
disertai daya tahan rendah, asfiksia intrauterine
sampai dengan kematian
KESIMPULAN
 Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim dan
menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum. Angka kejadian plasenta previa adalah
0,4 – 0,6% dari keseluruhan persalinan. Dengan
penatalaksanaan dan perawatan yang baik,
mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran
hidup. Untuk itu, pada kehamilan usia > 35 tahun,
hamil usia dini dan pada wanita dengan
kecacatan endomentrium akibat persalinan
berulang atau currettage harus lebih waspada
terhadap terjadinya plasenta previa

Anda mungkin juga menyukai