Epistemon
Dalam suatu perdebatan filosofis, Raja
James VI dari Skotlandia menulis
karakter Epistemon sebagai personifikasi
dari sebuah konsep filosofis untuk
menanggapi suatu debat dengan
argumen apakah persepsi-persepsi yang
dikembangkan oleh agama kuno
persepsi yang dilakukan oleh para
penyihir semestinya dihukum di tengah
keberadaan masyarakat Kristen.
Argumen King James menampilkan
bahwa melalui karakter Epistemon, yang
mendasarkan argumennya pada ide-ide
teologis terkait penalaran dan
kepercayaan yang berkembang di tengah
masyarakat, sementara itu lawannya
Philomathes mengambil sikap filosofis
pada aspek hukum di dalam masyarakat,
tetapi berusaha untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih besar dari
Epistemon, istilah Yunani untuk ilmuwan.
Pendekatan filosofis ini menandakan
Philomath yang mencari pengetahuan
yang lebih besar melalui epistemologi
dengan menggunakan teologi. Dialog ini
digunakan oleh Raja James untuk
mendidik masyarakat tentang berbagai
konsep, termasuk konsep sejarah dan
etimologi dari subjek yang
diperdebatkan.
Epistemologi
Kata epistemologi berasal dari bahasa
Yunani klasik epistēmē yang berarti
"pengetahuan" dan akhiran -logi, yang
berarti "wacana" (berasal dari kata
yunani logos yang berarti "wacana"). J. F.
Ferrier menciptakan epistemologi dalam
model 'ontologi', untuk menetapkan
bahwa epistemologi merupakan cabang
filsafat yang bertujuan untuk
menemukan makna dari pengetahuan,
dan menyebutnya 'awal yang
sesungguhnya' dari filsafat. Kata ini
setara dengan konsep
Wissenschaftslehre, yang digunakan oleh
filsuf jerman Johann Fichte dan Bernard
Bolzano untuk proyek-proyek yang
berbeda sebelum digunakan kembali
oleh Husserl. Para filsuf perancis
kemudian memberi istilah épistémologie
makna yang sempit sebagai 'teori
pengetahuan [théorie de la
connaissance].' di antaranya, Émile
Meyerson yang membuka karyanya
Identitas dan Realitas, yang ditulis pada
tahun 1908, dengan catatan bahwa kata
'kemenjadian' setara dengan 'filsafat ilmu
pengetahuan'.[9]
Pengetahuan
Dalam matematika, diketahui bahwa 2 +
2 = 4, tetapi ada juga cara untuk
mengetahui bagaimana menambahkan
dua angka, dan mengetahui orang
(misalnya, diri sendiri), tempat (misalnya,
satu kampung), benda (misalnya mobil),
atau aktivitas (misalnya, penambahan).
Beberapa filsuf berpikir ada perbedaan
penting antara "tahu bahwa" (tahu
konsep), "mengetahui bagaimana"
(memahami operasi), dan "kedekatan-
dengan-pengetahuan" (tahu dengan
hubungan), dengan epistemologi yang
terutama berkaitan dengan yang pertama
ini.[10]
Referensi
1. ^ Porter, Noah, ed. (1913).
"Epistemology". Webster's Revised
Unabridged Dictionary . G & C. Merriam
Co. hlm. 501. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 15 October 2013. Diakses tanggal
29 January 2014. “E*pis`te*mol"o*gy (?), n.
[Gr. knowledge + -logy.] The theory or
science of the method or grounds of
knowledge.”
2. ^ Steup, Matthias. Zalta, Edward N., ed.
"Epistemology" . Stanford Encyclopedia of
Philosophy (edisi ke-Spring 2014).
3. ^ Borchert, Donald M., ed. (1967).
"Epistemology". Encyclopedia of
Philosophy. 3. Macmillan.
4. ^ Steup, Matthias (8 September 2017).
Zalta, Edward N., ed. The Stanford
Encyclopedia of Philosophy . Metaphysics
Research Lab, Stanford University.
5. ^ Carl J. Wenning. "Scientific
epistemology: How scientists know what
they know" (PDF).
6. ^ "The Epistemology of Ethics" . 1
September 2011.
7. ^ Encyclopædia Britannica Online, 2007
8. ^ King James; Warren, Brett. The
Annotated Daemonologie. A Critical
Edition. In Modern English. 2016. hlm. x-xi.
ISBN 1-5329-6891-4.
9. ^ Suchting, Wal. "Epistemology".
Academic Search Premier: 331–345.
10. ^ John Bengson (Editor), Marc A.
Moffett (Editor): Essays on Knowledge,
Mind, and Action. New York: Oxford
University Press. 2011
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag
<ref> untuk kelompok bernama
"lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag
<references group="lower-
alpha"/> yang berkaitan, atau
</ref> penutup tidak ada
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Epistemologi&oldid=14510688"