Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI MUROTAL AL QUR’AN TERHADAP

HEMODINAMIK DAN GCS PASIEN CEDERA KEPALA

Widaryati
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
E-mail:Widaryati2902@yahoo.com

Abstract: This study is a pre experimentation, with the design of one


group pre test-post test. The variables measured were hemodynamic
and GCS values before and after the intervention. Intervention in the
form of the Qur’an murotal for 30 minutes 3 times a day. The research
sample number 12 head injury patients at PKU Muhammadiyah Hospital
in Yogyakarta to intervention. Analysis of data using Wilcoxon test,
because the data were not normally distributed. GCS variable analysis
results obtained significance value of 0.04. While the value of the
significance of variable blood pressure systolic, diastolic, respiration and
pulse frequency is greater than 0.05. It can be concluded murotal therapy
Qur’an affect the value of GCS, but had no effect on systolic and diastolic
blood pressure, respiration and pulse frequency.

Keywords: murotal Qur’an , GCS , hemodynamics

Abstrak: Penelitian ini merupakan pra eskperimen, dengan desain one


group pre test-post test. Variabel yang diukur adalah hemodinamik dan
nilai GCS sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi berupa murotal AL
Qur’an selama 30 menit 3 kali sehari. Sampel penelitian sejumlah 12
pasien cedera kepala di RS PKU Muhammadiyah di Yogyakarta yang
menjadi kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji wilcoxon,
karena data tidak terdistribusi normal. Hasil analisis variable GCS
diperoleh nilai signifikansi 0,04. Sedangkan nilai signifikansi variable
tekanan darah sistolik, diastolik, frekuensi respirasi dan nadi lebih besar
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan terapi murotal Al Qur’an berpe-
ngaruh terhadap nilai GCS, namun tidak berpengaruh terhadap tekanan
darah sistolik dan diastolic, frekuensi respirasi dan nadi.

Kata kunci: murotal Al Qur’an, GCS, hemodinamik


78 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 77-83

PENDAHULUAN nalis, epilepsi, parase saraf cranial, meni-


Cedera kepala merupakan salah satu ngitis, abses otak dan sindrom pasca trauma
penyebab kecacatan dan kematian di dunia. (IKABI, 2008). Dari berbagai komplikasi
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ame- tersebut, akibat yang ditimbulkan dan me-
rican Association of Neurological Sur- nyebabkan ancaman kematian adalah
geons pada tahun 1995, kurang lebih ada terjadinya ketidakstabilan hemodinamik dan
500.000 kasus cedera kepala yang terjadi pernafasan.
di Amerika Serikat setiap tahun. Dari jumlah Sesuai dengan prinsip kegawatan, bah-
tersebut, kira-kira 10% diantaranya mening- wa yang menyebabkan kegawatan pada
gal dunia sebelum tiba di rumah sakit (Ja- manusia adalah apabila ada gangguan pada
pardi, 2004). jalan nafas (airway), pernafasan (breathing),
Di Indonesia, ternyata cedera kepala dan sirkulasi (circulation).
juga merupakan salah satu ancaman yang Dalam kasus cedera kepala ini, yang
serius, ini dapat ditunjukkan dari data yang paling sering terganggu adalah pernafasan
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan sirkulasinya. Selain itu, risiko kematian
Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2007 pada cedera kepala kemungkinan karena
bahwa cedera kepala menduduki urutan ke pasien jatuh ke dalam koma yang lama. Se-
dua penyakit terbanyak penderita rawat inap hingga ada dua aspek kegawatan yang ter-
di Rumah Sakit di Indonesia yang menye- ganggu dan terganggunya tingkat kesadaran
babkan kematian dengan case fatality rate pasien, dan hal ini yang menjadi alasan cede-
(CFR) 4,37%. ra kepala menyebabkan angka kematian
Dalam enam tahun terakhir, peristiwa yang tinggi.
kecelakaan lalu lintas di provinsi DI Yogya- Sampai sejauh ini, penulis belum me-
karta cukup tinggi. Data Kepolisian menun- nemukan hasil penelitian yang menilai tingkat
jukkan, tahun 2006 telah terjadi 1.039 kasus keberhasilan penanganan cedera kepala.
kecelakaan di DIY, meningkat tiga kali lipat Saat ini telah mulai dikembangkan intervensi-
dibanding tahun 2005 dan setiap tahun se- intervensi alternatif yang merupakan com-
dikitnya 130 meninggal (12%) akibat kece- plementary therapy untuk meningkatkan
lakaan lalu lintas di DIY. status kesehatan, salah satunya adalah terapi
Laporan Kepolisian menunjukkan suara atau terapi musik. Terapi musik yang
bahwa 88% kematian diakibatkan oleh ce- saat mulai dikembangkan adalah terapi mu-
dera kepala. Sebagaimana telah dijelaskan rotal Al Quran. Dengan demikian, mende-
sebelumnya, cedera kepala telah menempati ngarkan bacaan Al Qur’an bisa dipertim-
urutan kedua terbanyak sebagai penyebab bangkan dan dikembangkan untuk menjadi
kematian dan menunjukkan kecenderungan salah satu terapi suara dalam perawatan pa-
peningkatan. (www.dinkes. jogjaprov.go.id) sien cedera kepala.
Banyak komplikasi yang muncul pada Sebagaimana dengan terapi musik,
penderita cedera kepala, diantaranya adalah rangsangan musik dapat membuka pintu
perdarahan epidural, perdarahan subdural, komponen emosional untuk kesadaran pa-
perdarahan sub arachnoid, perdarahan sien yang tidak bisa melakukan komunikasi
intraventrikuler dan malformasi vaskuler. verbal dan jatuh dalam kondisi koma
Selain komplikasi perdarahan yang mungkin (Keafsey, 1997).
muncul ada juga kemungkinan komplikasi Stimulus musik juga akan memberikan
lain yang muncul diantaranya: fistula kora- pesan ke hipotalamus yang selanjutnya me-
tiko-kavernosa, fistula cairan serebrospi- ngurangi sekresi neuropeptida kemudian
Widaryati, Pengaruh Terapi Murotal Al Qur’an ... 79

dilanjutkan ke sistem saraf otonom, berku- ngaruhi validitas internal sulit dikontrol,
rangnya sekresi neuropeptida menyebabkan sehingga hasil penelitian bukan bentuk-
sistem saraf parasimpatis pengaruhnya bentuk dari pengaruh variabel yang dipilih
berada di atas sistem saraf simpatis sehingga oleh peneliti. Dengan bentuk desain yang
menghasilkan suatu kondisi relaks, keadaan digunakan adalah one group pre test-post
ini juga menyebabkan penurunan pelepasan test, hanya terdapat satu kelompok yang
katekolamin oleh medulla adrenal sehingga diberi perlakuan dengan dilakukan pre test
terjadi penurunan frekuensi denyut jantung, dan post test.
tekanan darah, hambatan pembuluh darah Populasi penelitian ini adalah seluruh
dan komsumsi oksigen oleh tubuh.(Chiu & pasien dengan diagnosis cedera kepala yang
Kumar, 2003). dirawat di ruang ICU RSU PKU Muham-
Penulis memberikan penjelasan ten- madiyah di Yogyakarta, yaitu RS PKU Mu-
tang murotal Al Quran menggunakan terapi hammadiyah Yogyakarta dan RS PKU
musik karena bacaan Al Quran dianggap Muhammadiyah Bantul. Sampel penelitian
sama dengan terapi musik. Seperti yang ini adalah 12 pasien dengan diagnosis cedera
disampaikan oleh oleh Musbikin (2007) kepala yang dirawat di ruang ICU RSU
bahwa bacaan Al Qur’an dengan murotal PKU Muhammadiyah di Yogyakarta, de-
merupakan bacaan dengan irama yang tera- ngan kriteria inklusi sampel adalah pasien
tur, tidak ada perubahan yang mencolok, cedera kepala sedang atau berat dan berusia
nada rendah dan tempo antara 60-70, sesuai di atas 12 tahun.
dengan standar musik sebagai terapi. De- Teknik pengambilan sampel menggu-
ngan demikian, bacaan Al Quran dapat nakan consecutive sampling. Intervensi
dibandingkan sama dengan irama musik. yang diberikan adalah terapi murotal Al
Bahkan memiliki nilai spiritual yang jauh lebih Qur’an adalah memperdengarkan murotal
besar daripada musik. Al Qur’an gaya Abdullah Al Matrud, dengan
Terapi murotal dapat mempengaruhi tidak menentukan jenis surat, selama 30
hemodinamik (tekanan darah, nadi dan menit 3 kali sehari pada pasien cedera kepa-
respirasi) dan tingkat kesadaran pasien la. Sebelum dan sesudah perlakukan dilaku-
cedera kepala berdasarkan penjelasan di kan pengukuran hemodinamik dan penilaian
atas. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis GCS. Hemodinamik adalah hasil pengu-
tertarik untuk mengembangkan murotal AL kuran tekanan darah sistolik dan diastolic,
Quran sebagai upaya untuk meningkatkan frekuensi nadi dan frekuensi pernafasan. Ni-
status kesehatan dengan melakukan pene- lai GCS adalah hasil penilaian tingkat kesa-
litian tentang pengaruh terapi murotal daran pasien cedera kepala yang dilihat dari
terhadap hemodinamik dan tingkat kesa- aspek kemampuan membuka mata, kemam-
daran pasien cedera kepala. puan komunikasi verbal, dan kemampuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk motorik, dengan nilai dalam rentang 3-15.
mengetahui pengaruh terapi murotal Al Data skor GCS dan hemodinamik pa-
Quran terhadap hemodinamik dan tingkat sien diuji normalitas datanya. Berdasarkan
kesadaran pasien cedera kepala. hasil analisis didapatkan bahwa data tidak
terdistribusi normal, dengan demikian analisis
METODE PENELITIAN data menggunakan stastistik non parametric.
Penelitian ini menggunakan rancangan Untuk menilai perbedaan dua data berpa-
Pra Eksperimental, Pada pre-experi- sangan menggunakan uji wilcoxon.(Dahlan,
mental ini sumber-sumber yang mempe- 2011)
80 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 77-83

HASIL DAN PEMBAHASAN data yang berpasangan, yaitu menggunakan


Penelitian ini dilaksanakan dari bulan uji wilcoxon. Hasil uji normalitas data pene-
Juni sampai Oktober 2014 di ruang ICU litian dengan uji Saphiro Wilk ditampilkan
pada 2 rumah sakit PKU Muhammadiyah pada Tabel 2.
di Yogyakarta yaitu RS PKU Muham-
madiyah Bantul dan RS PKU Muham- Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data
madiyah Yogyakarta. Sampel yang didapat- Penelitian dengan uji Saphiro
kan adalah 12 pasien dengan criteria cedera Wilk
kepala sedang atau berat dan berusia di atas
12 tahun. No Variable Statistic Df Sig.
Berikut adalah hasil deskriptif dari pe- 1 Sistolik 0,831 12 0,14
nelitian yang dilakukan yang akan dipaparkan Pre Test
pada Tabel 1. 2 Sistolik 0,732 12 0,02
Post Test
3 Diastolik 0,898 12 0,152
Tabel 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pre Test
4 Diastolik 0,886 12 0,102
Rerata Pre Rerata Post Post Test
No Variable 5 Respirasi 0,913 12 0,231
test test
1 Sistolik 135,9 130 Pre Test
2 Diastolik 78,3 77,5 6 Respirasi 0,770 12 0,04
3 Respirasi 21,5 22,3 Post Test
4 Nadi 85,5 83 7 Nadi Pre 0,917 12 0,259
5 GCS 99,9 11,9 Test
8 Nadi Post 0,853 12 0,040
Test
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bah- 9 GCS Pre 0,829 12 0,021
wa selisih rerata variable sistolik sebesar 5,9, Test
sedangkan variable diastolik hanya sebesar 10 GCS Post 0,745 12 0,02
0,8. Untuk variable respirasi juga hanya Test
mengalami sedikit selisih antara pre test dan
post test yaitu 0,8. Variable nadi juga meng- Setelah diperoleh hasil uji normalitas
alami selisih sebesar 2,5. Sedangkan variable dilakukan uji beda dengan menggunakan uji
GCS mengalami selisih sebesar 2. wilcoxon untuk mengetahui perbedaan nilai
Sebelum dilakukan analisa data, pre test dan post pada masing-masing varia-
peneliti melakukan uji normalitas data dengan bel, yang disajikan pada Tabel 3.
menggunakan sapiro wilk karena jumlah Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bah-
responden kurang dari 50 orang (Dahlan, wa hanya ada satu variable yang mempunyai
2011). Hasil uji normalitas data terdapat nilai signifikansi kurang dari 0,05, yaitu varia-
pada table 3 yang menunjukkan bahwa bel GCS. Hal tersebut berarti bahwa terapi
sebagian (50%) di atas 0,05 dan sebagian murotal Al Qur’an hanya berpengaruh
(50%) dibawah 0,05, artinya sebagian secara signifikan terhadap peningkatan nilai
variable terdistribusi normal dan sebagian GCS. Sedangkan empat variabel yang lain
variable terdistribusi tidak normal. Berda- yaitu tekanan darah sistolik, tekanan darah
sarkan hasil tersebut, maka analisis data diatolik, frekuensi respirasi dan frekuensi
dilakukan dengan menggunakan stastistik nadi memiliki nilai signifikansi di atas 0,05.
non parametric untuk menilai perbedaan dua Hal tersebut berarti bahwa terapi murotal
Widaryati, Pengaruh Terapi Murotal Al Qur’an ... 81

Al Qur’an tidak berpengaruh terhadap unpad.ac.id/archives/117340). Stimulasi


variable tekanan darah sistolik dan diastolik, sensori dapat berupa sensori auditori, taktil,
frekuensi respirasi dan frekuensi nadi. olfaktori dan gusgatori. Salah satunya adalah
sensori auditori, yang dalam penelitian ini
Tabel 3. Hasil Uji Beda Variabel Pene- diimplementasikan dengan memberikan
litian dengan Uji Wilcoxon stimulasi mendengarkan murotal Al Qur’an.
Rangsangan musik dapat membuka
Asymp. Sig pintu komponen emosional untuk kesadaran
No Variabel Nilai Z
(2 tailed) pasien yang tidak bisa melakukan komuni-
1 Sistolik -1,068 0,286 kasi verbal dan jatuh dalam kondisi koma
pre-post (Keafsey, 1997). Musik juga merupakan
test
2 Diastolik -0,204 0,383
kekuatan yang luar biasa dalam memberikan
pre-post efek emosional dan mampu menjangkau jauh
test ke dalam dan menyentuh inti setiap pribadi.
3 Respirasi -0,257 0,797 Lebih jauh lagi, musik dapat menyentuh
pre-post tingkat kesadaran fisik, psikologi, spiritual
test dan social (Kneafsey, 1997).
4 Nadi pre- -0,985 0,325 Peneliti mengambil referensi terapi
post test
5 GCS pre- 2,484 0,04
musik untuk menjelaskan hasil penelitian ini
post test karena alas an berdasarkan uraian berikut.
Bacaan Al Qur’an dengan murotal meru-
Murotal Al Qur’an secara signifikan pakan bacaan dengan irama yang teratur,
berpengaruh terhadap peningkatan nilai tidak ada perubahan yang mencolok, nada
GCS. Walaupun disini mengalami pening- rendah dan tempo antara 60-70, sesuai de-
katan, namun ini menunjukkan adanya ngan standar musik sebagai terapi. Sehingga
perbaikan dikarenakan nilai GCS terendah dapat dibandingkan sama dengan irama
adalah 3 dan nilai GCS tertinggi adalah 15. musik.
Sehingga walaupun terjadi peningkatan, itu Seorang ahli teologi dan orang soleh
berarti mengalami perbaikan tingkat kesa- yaitu Abu Nu’aim yang termasuk orang per-
daran. tama yang menuliskan karya ilmu pengo-
GCS digunakan untuk menilai status batan Nabi, meriwayatkan hadist Rosulullah
kesadaran secara kuantitatif dimana penilai- SAW bahwa musik memperindah dan
an tersebut berdasarkan pada tiga aspek yai- menyegarkan tubuh, sebagaimana halnya
tu kemampuan membuka mata, kemampu- kekhawatiran berlebihan mendatangkan
an verbal dan kemampuan motorik (IKABI, penyakit.
2008). Kesadaran merupakan fungsi utama Nyayian terbaik adalah pembacaan Al
susunan saraf pusat. Interaksi antara hemis- Qur’an secara berirama, karena selain
fer serebri dan formatio retikularis yang kon- keindahan kata-katanya juga terkandung
stan dan efektif diperlukan untuk memper- manfaat yang besar (Musbikin, 2007). Ber-
tahankan fungsi kesadaran. dasarkan hal t ersebut, mekanisme
Beberapa penelitian menunjukan bagaimana intervensi mendengarkan bacaan
bahwa stimulasi sensori mampu memberikan Al Qur’an dapat mempengaruhi status kese-
efek neuroprotektif yang mencegah keru- hatan dapat dibandingkan sama prosesnya
sakan sel-sel otak dari iskemik yang ditim- dengan mekanisme terapi musik. Al Qur’an
bulkan cedera kepala (http://pustaka. akan memberikan efek pada aspek psiko-
82 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 77-83

logis yang mendengarkan, seperti pada hasil Di Yogyakarta. Tidak adanya pengaruh
penelitian Widaryati (2011) yang membuk- terapi murotal Al Qur’an terhadap frekuensi
tikan bahwa Murotal Al Qur’an dapat me- nadi, respirasi dan tekanan darah sistolik-
nurunkan kecemasan pasien sindroma diastolik.
coroner akut. Saran
Penelitian lain yang mendukung hasil Agar perawat menggunakan terapi
penelitian ini adalah penelitian yang dilaku- murotal Al Qur’an untuk mengintervensi
kan oleh Lumbantobing dan Anna (2015) pasien cedera kepala sehingga dapat mem-
tentang pengaruh stimulasi sensori terhadap percepat peningkatan kesadaran pasien.
nilai GCS pasien cedera kepala, dimana di- Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
dapatkan bahwa terdapat pengaruh adanya menentukan pengaruh murotal Qur’an
stimulasi sensori terhadap peningkatan nilai terhadap hemodinamik pasien.
GCS dengan nilai p 0,041. Perbedaannya
dengan yang dilakukan peneliti adalah ben-
tuk stimulasinya bahwa peneliti secara spe- DAFTAR RUJUKAN
sifik dengan bentuk stimulasi auditori yaitu Chiu P. & Kumar A. 2003. Music Therapy:
meperdengarkan bacaan Al Qur’an, se- Loud Noise or Soothing Notes?
dangkan pada penelitian Lumbantobing dan International Pediatrics, 18 (4),
Anna (2015) stimulasi dalam 4 bentuk yaitu 203-208
olfaktori, auditori, taktil dan gustatory. Dahlan, S. 2011. Statistik untuk Kedok-
Sedangkan empat variabel lain yaitu teran dan Kesehatan, Jakarta: Pe-
tekanan darah sistolik, diastolic, frekuensi nerbit Salemba.
respiasi dan nadi tidak ada perubahan se-
telah diberikan intervensi murotal Al Qur’an. Depkes RI. 2007. Hospital Preparedness
Hal ini karena keempat variable tersebut for Emergencies and Disaster
lebih bersifat sistemik, berbeda dengan nilai (HOPE), Jakarta: Direktorat Jen-
GCS yang merupakan nilai kesadaran yang deral Bina Pelayanan Medik.
terlokal pada otak. Dinkes DIY. 2012. Laju Pertumbuhan
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Pasien Cedera Kepala dalam
sebelumnya oleh Rihiantoro, Nurrochmah http:// www.dinkes.jogjaprov.go.id.
dan Hariyati (2008) yang menyimpulkan Diakses tanggal 18 Agustus 2012.
bahwa terapi musik dapat menurunkan IKABI. 2008. Advance Trauma Life Sup-
status hemodinamik (tekanan darah, nadi port, Jakarta.
dan respirasi) pada pasien koma. Ketidak- Japardi. 2004. Penatalaksanaan Cedera
sesuaian ini kemungkinan disebabkan ka- Kepala Akut, http:// www. reposi-
rena lamanya durasi pemberian terapi music, to ry.usu.ac.id/chapterII.pdf.
pada penelitian yang lalu durasi pemberian Diakses 14 Januari 2013.
terapi music selama 90 menit, sedangkan Kneafsey, R. 1997. The Therapeutic Use
pada penelitian ini selama 30 menit. of Music in Care of Elderly Setting:
A Literature Review. Journal of
SIMPULAN DAN SARAN Clinical Nursing, 6 (5), 341-346.
Simpulan
Adanya pengaruh terapi murotal Al Musbikin I. 2007. Misteri Sholat Berja-
Qur’an terhadap nilai GCS pada pasien maah bagi Kesehatan Fisik dan
cedera kepala di RS PKU Muhammadiyah Psikis. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Widaryati, Pengaruh Terapi Murotal Al Qur’an ... 83

Lumbantobing V. B.M dan Anna A. 2015.


Pengaruh Stimulasi Sensori terhadap
Nilai GCS pada Pasien Cedera Ke-
pala di NCCU RS Hasan Sadikin
Bandung, Jurnal Ilmu Kepe-
rawatan, Vol 3, No. 2.
Rihiantoro T, Nurochmah E., dan Hariyati
T.S. 2008. Pengaruh Terapi Musik
terhadap Hemodinamik Pasien Ko-
ma di Sebuah RS di Lampung,
Jurnal Keperawatan Indonesia,
Vol 12 (2).
Widaryati. 2011. Pengaruh Intervensi Ba-
caan Al Qur’an terhadap Intensitas
Kecemasan Pasien Sindroma Ko-
roner Akut yang Dirawat di ICU
RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Anda mungkin juga menyukai