BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a b c
d e f
Gambar 1. Gambar tanaman ubi jalar a (putih), b (kuning), c (ungu) dan gambar
umbi ubi jalar d (putih), e (kuning), f (ungu) (Sarwono, 2005).
B. Hidrolisis Pati
Pati merupakan polimer dari glukosa atau maltosa. Unit terkecil dari rantai pati adalah α-
D-glukosa yang merupakan hasil fotosintesis di dalam organ tumbuhan yang mengandung
klorofil. Pati terdiri atas dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, fraksi terlarut disebut
amilosa dan fraksi tak terlarut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan
ikatan α-(1,4)-D-glikosidik sedangkan amilopektin mempunyai struktur bercabang dengan ikatan
α-(1,6)-D-glikosidik sebanyak 4,5% dari berat total (Yap, 1989).
Gambarr 2. Struktu
ur pati.
(M
Murray, 20099)
Keteraangan : A. Am
milosa, menunnjukkan strukktur gelung heeliks
B. Am
milopektin, menunjukkan
m tempat cabanng pada atom C nomor 1-6
a. Ik
katan 1,4 glikoosidik
b. Ik
katan 1,6 glikoosidik (pada percabangan)
p
C. Etanol
Etanol atau aethanolum atau alkohol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung
tidak kurang dari 94,7% v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O.
Pemerian, cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak; bau khas; rasa
panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan, sangat
mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P (Anonim, 1995).
Etanol mempunyai bobot jenis sebesar 0,8119 sampai 0,8139. Etanol harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk, dan jauh dari nyala api.
Khasiat dan penggunaannya adalah sebagai zat tambahan (Anonim, 1995).
D. Ragi
Ragi (yeast) atau khamir yaitu bentuk fungi berupa sel tunggal dengan pembelahan sel
melalui pertunasan (Fardiaz, 1992). Sel khamir mempunyai ukuran bervariasi, yaitu dengan
panjang 1-5μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10μm. Bentuk sel khamir bermacam-macam,
yaitu bulat, oval, silinder, pseudomiselium dan sebagainya (Fardiaz, 1992).
Saccharomyces cereviseae merupakan mikroba yang paling banyak digunakan pada
fermentasi alkohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap alkohol yang tinggi, tahan
terhadap kadar gula yang tinggi, dan tetap aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4-32ºC
(Kartika, et al., 1992). Saccharomyces cereviseae merupakan yeast yang termasuk dalam kelas
Hemiascomycetes, ordo Endomycetales, famili Saccharomycetaceae, sub famili
Saccharoycoidae, dan genus Saccharomyces (Frazier dan Westhoff, 1978). Saccharomyces
cereviseae merupakan organisme uniseluler yang bersifat makhluk mikroskopis dan disebut
sebagai jasad sakarolitik, yaitu jasad yang menggunakan gula sebagai sumber karbon untuk
metabolisme (Alexopoulus dan Mims, 1979).
E. Fermentasi
Fermentasi adalah proses peruraian gula menjadi alkohol dan karbon dioksida yang
disebabkan aktivitas sel-sel khamir (Sa’id, 1987). Penguraian gula dilakukan oleh sel-sel
khamir yang tumbuh dan berkembang biak dalam cairan fermentasi tanpa suplai udara
(anaerobik). Prinsip dasar fermentasi adalah mengaktifkan kegiatan mikroba tertentu dengan
tujuan mengubah sifat bahan agar dihasilkan suatu yang bermanfaat (Widayati dan Widalestari,
1996). Adenosin Tri Phosphat (ATP) diperlukan oleh khamir sebagai cadangan energi agar ia
mampu bertahan hidup selama proses fermentasi (Sa’id, 1987).
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 + 2ADP + 2Pi→ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(Lehninger, 1982).
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + 2 Adenosin Diphosphat + 2 ion phosphat→ Alkohol
(etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Melalui fermentasi, 1 molekul gula akan menghasilkan 2 molekul etanol dan 2 molekul
karbon dioksida melalui jalur glikolisis yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi
anaerobik pada sebagian besar organisme (Sa’id, 1987).
Pemecahan karbohidrat secara anaerob untuk menghasilkan energi memberi cara yang
paling sederhana untuk menurunkan derajat molekul gula. Glikolisis merupakan jalur utama
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi (Widia, 2001). Reaksi glikolisis
seluruhnya adalah :
O NADH NAD+ O
Glikolisis
C6H12O6 CH3-C-COOH CH3-CH-C-OH
Anaerob Laktat dehidrogenase
Glukosa Piruvat Asam Laktat
(Wirahadikusumah, 1985).
kaian jalur ini paling um
Rangk mum berhubbungan denggan ragi dan mikroorgannisme
lain. Tahap-tahap
T dalam jalurr ini pada hakikatnya
h s
sama dengann glikolisis kecuali
k padaa dua
reaksii enzimatik
k terakhir, yang mengghasilkan etanol
e dan CO2 sebaagai hasil akhir
(Wirahhadikusumaah, 1985).
ferm
mentasi
D-glukossa E
Etanol
(Lehningger, 1982).
Piruvat dapat
d mengaalami berbaggai jalur reaaksi yang berbeda
b sehiingga meruppakan
titik cabang meetabolisme karbohidrat.
k Sebagian dari
d jalur teersebut berllangsung deengan
bebeerapa tahap reaksi.
r
(Wirrahadikusum
mah, 1985).
O O NADH NAD+
CO2
(Wirahadikusumah, 1985)
2. Keseksamaan (Precision)
Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji
individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur
diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran homogen
(Harmita, 2004).
3. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan
masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. Batas deteksi
merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik
dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
kriteria cermat dan seksama (Harmita, 2004).
Ab-Au
Perhitungan ൌ Cu= ×Cs
Ab-As
Keterangan :
Cu : Konsentrasi larutan uji
Ab : Absorbansi blanko
Au : Absorbansi uji
As : Absorbansi standar
Cs : Konsentrasi standar
(Stolman, 1960).