Anda di halaman 1dari 10

1.

PENGKAJIAN
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan adalah:
1) Faktor Genetic
Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang mempunyai riwayat
depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan.
2) Kesehatan Jasmani
Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur, cenderung mempunyai
kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang
mengalami gangguan fisik
3) Kesehatan Mental
Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang mempunyai riwayat depresi
yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa
depan yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi kehilangan.
4) Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu
Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang berarti pada masa kana-kanak akan
mempengaruhi individu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa
(Stuart-Sundeen, 1991).
5) Struktur Kepribadian
Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa
percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan adalah:
1) Kehilangan kesehatan
2) Kehilangan fungsi seksualitas
3) Kehilangan peran dalam keluarga
4) Kehilangan posisi di masyarakat
5) Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
6) Kehilangan kewarganegaraan
c. Mekanisme koping
Koping yang sering dipakai individu dengan kehilangan respon antara lain: Denial,
Represi, Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi dan Proyeksi yang digunakan untuk
menghindari intensitas stress yang dirasakan sangat menyakitkan. Regresi dan disosiasi
sering ditemukan pada pasien depresi yang dalam. Dalam keadaan patologis mekanisme
koping tersebut sering dipakai secara berlebihan dan tidak tepat.
d. Respon Spiritual
1) Kecewa dan marah terhadap Tuhan
2) Penderitaan karena ditinggalkan atau merasa ditinggalkan
3) Tidak memilki harapan; kehilangan makna
e. Respon Fisiologis
1) Sakit kepala, insomnia
2) Gangguan nafsu makan
3) Berat badan turun
4) Tidak bertenaga
5) Palpitasi, gangguan pencernaan
6) Perubahan sistem imune dan endokrin
f. Respon Emosional
1) Merasa sedih, cemas
2) Kebencian
3) Merasa bersalah
4) Perasaan mati rasa
5) Emosi yang berubah-ubah
6) Penderitaan dan kesepian yang berat
7) Keinginan yang kuat untuk mengembalikan ikatan dengan individu atau benda
yang hilang
8) Depresi, apati, putus asa selama fase disorganisasi dan keputusasaan
9) Saat fase reorganisasi, muncul rasa mandiri dan percaya diri
g. Respon Kognitif
1) Gangguan asumsi dan keyakinan
2) Mempertanyakan dan berupaya menemukan makna kehilangan
3) Berupaya mempertahankan keberadaan orang yang meninggal
4) Percaya pada kehidupan akhirat dan seolah-olah orang yang meninggal adalah
pembimbing.
h. Perilaku
Individu dalam proses berduka sering menunjukkan perilaku seperti :
1) Menangis tidak terkontrol
2) Sangat gelisah; perilaku mencari
3) Iritabilitas dan sikap bermusuhan
4) Mencari dan menghindari tempat dan aktivitas yang dilakukan bersama orang yang
telah meninggal.
5) Menyimpan benda berharga orang yang telah meninggal padahal ingin
membuangnya
6) Kemungkinan menyalahgunakan obat atau alkohol
7) Kemungkinan melakukan gestur, upaya bunuh diri atau pembunuhan
8) Mencari aktivitas dan refleksi personal selama fase reorganisasi
2. PENGELOMPOKAN DATA
Data objektif Data subjektif
 Klien mengurung diri dikamar selama 3  Klien mengatakan tidak mau melakukan
hari. aktivitas.
 Klien jarang berespon ketika diajak  Klien mengatakan bahwa ia tidak mau
berkomunikasi. makan
 Klien sering melamun.  Klien mengatakan belum bisa menerima
 Tanda-tanda vital : dan mengikhlaskan kepergian suaminya
TD : 100/70 mmHg
HR : 70 kali permenit
RR : 24 kali permenit
Suhu : 37,5 oC

3. ANALISA DATA
No. Hari/ Analisis data Problem Etiologi Diagnosa TTD
Tanggal keperawatan
1. Kamis, DO: Duka cita Kehilangan Duka cita
28 April  Klien terlihat (00136) orang yang (00136)
2016 melamun dicinta berhubungan
DS: dengan
 Klien kehilangan
mengatakan orang yang
belum bisa dicinta
menerima dan
mengikhlaskan
kepergian
suaminya
2. Kamis, DO: Keputusasaan Riwayat Keputusasaan
28 April  Tanda-tanda (00124) kehilangan (00124)
2016 vital : berhubungan
TD : 100/70 dengan riwayat
mmHg kehilangan
HR : 70 kali
permenit
RR : 24 kali
permenit
Suhu : 37,5 oC

DS:
 Klien
mengatakan
tidak mau
melakukan
aktivitas.
 Klien
mengatakan
bahwa ia tidak
mau makan

3. Kamis, DO: Isolasi sosial Perubahan Isolasi sosial


28 April  Klien jarang (00053) status (00053)
2016 berespon mental berhubungan
ketika diajak dengan
berkomunikas. perubahan
status mental
DS:
 Keluarga klien
mengatakan
klien
mengurung
diri dikamar
selama 3 hari.

4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Duka cita (00136) berhubungan dengan kehilangan orang yang dicinta
2. Keputusasaan (00124) berhubungan dengan riwayat kehilangan
3. Isolasi sosial (00053) berhubungan dengan perubahan status mental
5. INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & kriteria hasil Intervensi keperawatan
1. Berduka kronik Setelah dilakukan tindakan Fasilitasi berduka
4. Mengidentifikasi
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 30
kehilangan
kehilangan orang yang menit, berduka kronik dapat
5. Dorong pasien untuk
dicintai dintandai teratasi dengan kriteria hasil:
verbalisasi kenangan dari
dengan klien sering  Intensitas depresi klien
kehilangan, baik masa
melamun dan berkurang
lalu dan saat ini
mengigau ketika tidur  Suasana hati klien
6. Mendorong identifikasi
dengan memanggil menjadi lebih baik
ketakutan terbesar
suaminya.
 Klien mampu menerima tentang kehilangan
kepergian suaminya 7. Dukung perkembangan
 proses berduka pribadi,
yang sesuai
8. Membantu untuk
mengidentifikasi strategi
coping pribadi
9. Komunikasikan
penerimaan kehilangan
10. Mengidentifikasi sumber-
sumber dukungan
masyarakat
Terapi aktivitas
 Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai.
 Bantu klien untuk
menyusun jadwal
kegiatan harian.
 Berikan dukungan

Hope inspirations
 Bantu klien dan keluarga
untuk mengidentifikasi
harapan hidup klien.
 Bantu klien untuk
mengidentifikasi koping
kesedihan klien.
2. Keputusasaan (00124) Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x Duk
30 Dukungan spiritual;
riwayat kehilangan menit, keputusasaan klien Aktivitasnya:
ditandai dengan Klien dapat teratasi dengan kriteria  Menggunakan
menolak untuk makan hasil: komunikasi terapeutik
atau minum dan jarang  Klien mampu untuk membangun
berespon ketika diajak mengidentifikasi kepercayaan dan empati
berkomunikasi dengan kekuatan pribadi peduli
orang lain  Klien menampakkan  enggunakan alat untuk
ketertarikan terhadap memonitor dan
tujuan hidup yang akan mengevaluasi
dicapai kesejahteraan rohani yang
 Klien mampu sesuai
mengidentifikasi  emperlakukan
perilaku yang dapat individu dengan
menurunkan bermartabat dan hormat
keputusasaannya.  endorong partisipasi
 Klien memiliki dalam interaksi dengan
keyakinan dan anggota keluarga, teman,
semangat untuk dan lain-lain
melanjutkan  Memberikan privasi dan
kehidupannya ketenangan untuk
 Klien memiliki kegiatan spiritual
kemauan untuk makan  engajarkan metode
dan minum untuk relaksasi dan meditasi
mempertahankan  Membantu individu untuk
kesehatannya. bisa mengekspresikandan
meringankan kemarahan
dengan cara yang tepat
INSPIRASI HARAPAN
 Membantu pasien
/keluarga untuk
mengidentifikasi daerah-
daerah harapan dalam
hidup
 Menghindari tindakan
menutupi kebenaran
 Membantu pasien
mengembangkan spiritual
diri
 Memberikan pasien
/keluarga kesempatan
untuk terlibat dengan
kelompok pendukung

3. Isolasi sosial (00053) Setelah dilakukan tindakan  Bantu klien untuk
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 30 membedakan antara
perubahan status menit, Isolasi sosial klien persepsi dan kenyataan.
mental dapat teratasi dengan kriteria  Identifikasi dengan klien
Ditandai dengan klien hasil: faktor-faktor yang
mengatakan bahwa  Klien dapat membina berpengaruh pada
klien merasa sendiri hubungan saling perasaan isolasi sosial.
dan bingung dengan percaya dengan orang  Kurangi stigma isolasi
tujuan hidupnya setelah lain dengan menghormati
ditinggal suaminya  Klien bersedia martabat klien
mengungkapkan  meningkatkan kesadaran
masalah. klien dalam hal spiritual.
 Klien bersedia
menceritakan
perasaan.
 Terdapat kontak mata
antara klien dengan
perawat.

6. EVALUASI
a. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
b. Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap kehilangan
c. Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
d. Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi masalah akibat kehilangan
e. Klien mampu minum obat dengan cara yang benar

Anda mungkin juga menyukai