ETIKA KEPERAWATAN
A. Pengertian
Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip
yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : a) baik dan buruk, b) kewajiban dan
tanggung jawab (Ismani,2001).
Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah
laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari
pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan. Menurut Lin et al, (2013)
menyatakan bahwa salah satu cara melaksanakan etika profesi keperawatan adalah
dengan menjaga privasi klien dan meningkatkan kepuasan klien terhadap layanan asuhan
keperawatan. Pendekatan lingkungan yang dilakukan adalah dengan memberikan privasi
dan kenyamanan klien pada saat dirumah sakit.
1. MENGATUR
HUBUNGAN
ANTARA PERAWAT
DAN PASIEN
2. PROFESI
KEPERAWATAN
MEMILIKI KONTRAK
SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT
A. Pengertian
Legal dalam keperawatan adalah sah menurut hukum yang berlaku dan sudah terjamin
dalam praktek keperawatan. Setiap aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia
dalam melaksanakan tugas atau fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan, (Praptianingsih, 2006).
B. Prinsip-Prinsip Legal
Dalam praktik keperawatan terdapat 4 hal yang termasuk di dalam prinsip - prinsip legal,
yaitu :
1. Malpraktik
Malpraktik adalah praktek kedokteran/keperawatan yang salah atau tidak
sesuai dengan standar profesi atau standar prosedur operasional. Malpraktik yaitu
kelalaian dari tenaga kesehatan dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuannya
di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan terhadap seorang pasien
yang lazim diterapkan dalam mengobati dan merawat orang yang sakit atau terluka
a. Kategori malpraktik
1) Kriminal Malpraktik
Apabila perbuatan tersebut merupakan kesengajaan, kelalaian, kecerobohan.
Pertanggungjawaban di depan hukum adalah bersifat personal/individu.
Contoh :
Kesengajaan : Melakukan euthanasia tanpa indikasi medis (pasal 344
KUHP), melakukan aborsi tanpa indikasi medis (pasal 299 KUHP)
Kecerobohan : Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien
(informed consent)
Kelalaian : Kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat, meninggalnya
pasien dan ketinggalan klem di dalam perut saat melakukan operasi
2) Civil Malpraktik
- Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan
- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
terlambat melakukannya.
- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
tidak sempurna melakukannya
- Pertanggungjawaban dapat bersifat individual atau dialihkan ke pihak
lain berdasarkan principle of vicarius liabilit
- Rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertangunggung gugat atas
kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama
tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas
kewajibannya
b. Administratif Malpraktik
1) Tenaga kesehatan telah melanggar hukum administrasi
Contoh : tentang persyaratan bagi tenaga keperawatan untuk menjalankan
profesinya ( SIK, SIP), batas kewenangan serta kewajiban tenaga
keperawatan
2) Tindakan yang termasuk dalam malpraktik :
- Kesalahan diagnosa
- Penyuapan
- Penyalahgunaan alat-alat kesehatan
- Pemberian dosis obat yang salah
- Salah dalam pemberian obat kepada pasien
- Alat-alat yang tidak memenuhi standart kesehatan atau tidak steril
- Kesalahan prosedur operasi
c. Dampak yang terjadi akibat malpraktik
- Merugikan pasien terutama pada fisiknya dapat menimbulkan kecacatan
yang permanen
- Bagi petugas kesehatan mengalami gangguan psikologisnya, karena merasa
bersalah
- Dari segi hukum dapat dijerat hukum pidana
- Dari segi sosial dapat dikucilkan oleh masyarakat
- Dari segi agama mendapat dosa
- Dari etika keperawatan, melanggar kode etik keperawatan
d. Elemen elemen pertanggung jawaban hukum (principle of vicarius liability)
Yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek atau kelalaian
telah terjadi:
1) Kewajiban (duty)
a. Memberikan asuhan keperawatan yang profesional yang sesuai
dengan SOP
b. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh
perawatan
c. Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat
2. Kelalaian
Kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh
tak acuh, sembrono, dan tidak perduli terhadap kepentingan orang lain Kelalaian
bukan suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian tidak sampai
membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang tersebut menerimanya
Kelalaian yang mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan dan sampai
merenggut nyawa orang dinamakan kelalaian berat
a. Pertanggunggugatan Dan Pertanggungjawaban
1) Pertanggungguugatan
Pertanggunggugatan yaitu suatu tindak gugatan apabila terjadi suatu kasus
tertentu.
Contoh: Ketika dokter memberi instruksi kepada perawat untuk
memberikan obat kepada pasien tetapi ternyata obat yang diberikan itu
salah, dan mengakibatkan penyakit pasien bertambah parah dan merenggut
nyawa pihak keluarga dapat menggugat dokter atau perawat tersebut.
2) Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban yaitu suatu konsekuensi yang harus diterima seseorang
atas perbuatannya.
Contoh : Jika ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan tidak bisa diterima oleh keluarga pasien maka tenaga
kesehatan bertanggung jawab atas kelalaian dan kesalahannya.
b. Situasi Yang Harus Dihindari Perawat
1) Kelalaian
2) Pencurian
3) Fitnah (pernyataan palsu dan merugikan pasien baik secara verbal maupun
tertulis)
4) Penyerangan / pemukulan
5) Pelanggaran privasi (kerahasiaan pasien)
6) Penganiayaan (melanggar prinsip etik tidak melakukan sesuatu yang
membahayakan pasien)
Lin, Yen Ko, dkk. 2013. Building An Ethical Environment Improves Patient Privacy And
Satisfaction In The Crowded Emergency Department. BMC Medical Ethics. 14 (1),
1-8
Potter, P. A, Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.
Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC