PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk zaman sekarang ini, banyak orang yang tidak mengenal tokoh-
tokoh filosof yang dikarenakan mereka sungkan dan enggan mengetahui dan
mempelajari ilmu filsafat. Namun untuk tokoh filosof “Aristoteles”, telinga
kita tidak asing lagi mendengar namanya yang mana dia adalah seorang
filosof yang sangat terkenal. Karena tokoh filosof ini mampu menorehkan
sejarah yang berharga dengan pengaruhnya yang sangat besar terhadap
perkembangan pemikiran filosofis, yang mana beliau terkenal sebagai Bapak
“Logika”. Yang hingga sampai abad ke-21 sekarang ini, tak seorangpun
merasa bosan dengan filsafat Aristoteles, bahkan menjadikannya sebagai
landasan filosofis dalam berfikir.
1
dalam bunga-bunga gugur itu ia menemukan jejak perjalanan dirinya sendiri,
ia seperti melihat perjalanan dirinya yang demikian yang tidak menentu.
Termenung. Saat itulah, ia menjadi seorang filsuf!”
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian filsafat ?
b. Siapa Aristoteles ?
c. Bagaimana Realisme Aristoteles ?
C. Tujuan Penulisan
a. Agar kita mengetahui pengertian filsafat.
b. Agar kita mengetahui siapa Aristoteles.
c. Agar kita mengetahui bagaimana Realisme Aristoteles.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Arti Etimologi
Kata Filsafat berasal dari kata yunani Filosofia, yang berasal dari kata kerja
Filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata
yunani “Philosophis” yang berasal dari kata kerja “Philein” yang berarti mancintai,
atau “Philia” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kearifan. Dari kata
tersebut lahirlah kata inggris Philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta
kearifan”.
Terminologis
3
radikal, artinya sampai ke akar-akarnya, sampai pada konsekuansinya yang terakhir.
Radiks artinya akar yang juga disebut arche sebagai ciri khas filosofis. Radikal
adalah asumsi yang tidak hanya dibicarakan tetapi dugunakan. Filsafat adalah
pengetahuan tentang berfikir kritis sistematis; pengetahuan tentang pemahaman
universal terhadap semua persoalan; dan pengetahuan tentang kebenaran perfikir
yang tanpa batas dan masalah yang tidak pernah tuntas.
Ia dilahirkan di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Ayahnya seorang
dokter pribadi di raja Macedonia Amyntas. Karena hidupnya di lingkungan istana, ia
mewarisi keahlian dalam pengetahuan empiris dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia
dikirim ke Athena untuk belajar di Academia Plato selama kira-kira 20 tahun hingga
Plato meninggal. Beberapa lama ia menjadi pengajar di Akademia Plato Untuk
mengajar logika dan retorika. Setelah plato meninggal dunia, Aris Toteles bersama
rekannya Xenokrates meninggalkan Athena karena ia tidak setuju dengan pendapat
pengganti Plato di akademia tentang filsafat. Ia dan rekannya pergi ke Assos, tiba di
Assos, Aris Toteles dan rekannya mengajar di sekolah Assos. Di sini Aris Toteles
menikah dengan Pythias. Pada tahun 345 SM kota Assos diserang oleh tentara Parsi,
rajanya (Rekan Aristoteles) dibunuh, kemudian Aris Toteles dengan kawan-
kawannya melarikan diri ke Mytelene di pulau Lesbos tidak jauh dari Assos.
Tahun 342 Aris Toteles diundang raja Philippos dari Macedonia untuk
mendidik anaknya Alexander. Dengan bantuan raja, Aris Toteles mendirikan sekolah
Lykeion.
4
Aristotélēs
Ἀριστοτέλης
1. Logika
2. Filsafat Alam
3. Psikologi
4. Biologi
5. Metafifika, oleh Aris Toteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau
theologia.
5
6. Etika
7. Politik dan Ekonomi
8. Retorika dan Poetika.
Aristoteles, murid dan juga teman serta guru Plato, adalah orang yang
mendapat pendidikan yang baik sebelum menjadi filosof. Keluarganya adalah orang-
orang yang tertarik pada ilmu kedokteran. Sifat berpikir saintifik ini besar
pengaruhnya pada Aristoteles. Oleh karena itu, kita menyaksikan filsafat Aristoteles
berbeda warnanya dengan filsafat Plato. Sistematis, amat dipengaruhi oleh metode
empiris.
C. Realisme Aristoteles
Istilah realisme berasal dari kata latin realis yang berarti “sungguh-
sungguh, nyata benar.” Sepanjang sejarah, realisme telah memiliki tema
umum yang disebut prinsip atau tesis kemerdekaan. Tema ini menyatakan
bahwa realitas, pengetahuan dan nilai yang ada secara independen dari
pikiran manusia. Ini berarti bahwa realisme menolak pandangan idealis
bahwa ide-ide hanya nyata.Barang ada bahkan meskipun tidak ada pikiran
untuk melihat mereka (ingat pertanyaan klasik tentang pohon tumbang di
hutan). Untuk realis, hal ini tentu sebuah realitas independen, namun realis
juga menganggap ide untuk menjadi bagian dari tesis.
6
setiap objek materi tunggal yang berhubungan dengan semua benda lain dari
grup tersebut.
7
Aristoteleslah yang pertama kali membentangkan cara berfikir yang teratur
dari suatu sistem.
Dasar ini disebut hukum penyikiran yang ketiga. Pada hal ini
aristoteles berpendapat bahwa ketiga hukum itu tidak saja berlaku bagi jalan
pikiran, tetapi juga seluruh alam takluk kepadanya. Hal ini menunjukan
bahwa membandingkan dan menarik kesimpulan harus mengutamakan yang
umum. (Ahmad syadali,2004 : 124).
1. Jenis-Jenis Realisme
8
adalah realisme tetapi juga materialisme. Kedua, kecenderungan terhadap
idealisme. Dasar eksistensi mungkin dianggap sebagai akal atau jiwa yang
merupakan. keseluruhan organik.
Jika realisme itu benar, akibatnya mungkin ada suatu gereja universal
yang mempunyai dogma yang berwibawa. Semua manusia berdosa karena
Adam berdosa, dan doktrin penebusan dan karya Kristus dapat diterapkan
kepada seluruh umat manusia. Tetapi jika nominalisme itu yang benar, maka
hanya gereja partikular lah yang riil; selain itu, dosa Adam dan penebusan
tidak berlaku lagi bagi tiap orang, dan kita bebas untuk mengganti dekrit-
dekrit gereja dengan keputusan-keputusan pribadi. Gereja Abad Pertengahan
membantu realisme, karena nominalisme condong untuk mengurangi
kekuasaan gereja.
Aristoteles adalah lebih realis, dalam arti modern, dari pada gurunya,
Plato. Aristoteles merupakan seorang filosuf pertama. Ia menciptakan
cabang pengetahuan itu dengan menganalisis problem-problem tertentu yang
timbul dalam hubungannya dengan penjelasan ilmiah.
9
berpikir dalam banyak bidang ilmu pengetahuan. Ia tak pernah terjeblos
dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrem. Ia senantiasa bersiteguh
mengutarakan pendapat-pendapat praktis.
10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aristoteles juga terkenal sebagai bapak Logika, dimana logika tidak lain dari
berfikir secara teratur menurut urutan yang tepat atau berdasarkan hubungan sebab
dan akibat. Yang Pada dasarnya, berfikir adalah mempertalikan isi pikiran dalam
hubungan yang tepat. Akan tetapi, Aristoteleslah yang pertama kali membentangkan
cara berfikir yang teratur dari suatu sistem.
B. SARAN
Dari pengalaman yang bisa kita ambil dari tokoh Aristoteles. Kita di beri
semangat untuk dapat berfikir dan menelaah apa yang kita lihat dan dapatkan. Kita
tidak harus menerima segala sesuatu dengan bulat-bulat. Akan tetapi kita harus
memngetahuinya secara mendalam.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gaarder, Jostein. “Dunia Shipoe (sebuah Novel filsafat)”. Bandung : Mizan, 2010
Tafsir, Ahmad. “Filsafat Umum”. Bandung : Remaja Rosda Karya, 2012 cet ke 19
http://cahayaibnuadam.blogspot.com/2012/02/filsafat-socrates-plnbato-dan-
aristoteles.htmlbn
12